universitas negeri semarang 2015 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/23457/1/5302411156.pdf ·...
TRANSCRIPT
i
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED
INSTRUCTION (PBI) UNTUK MENINGKATKAN
KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN TIK KELAS XI
SMA TEUKU UMAR SEMARANG
Skripsi
diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Oleh
Nur Utami NIM. 5302411156
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
ii
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
Sesungguhnya, setelah kesulitan itu ada kemudahan (Q.S.Al-Insyirah:6)
Kelemahan terbesar kita adalah menyerah. Cara pasti untuk bisa sukses adalah
cobalah sekali lagi (Thomas Alva Edison)
Kepuasan terletak pada usaha, bukan pada hasil. Berusaha dengan keras adalah
kepuasan yang hakiki ( Mahatma Ghandi)
Persembahan:
1. Untuk Ibu (Ruliyah) dan Ayah (Suwarsono) tercinta
yang senantiasa selalu mendoakan dan memberikan
dukungan serta motivasi.
2. Untuk kakakku Suryo Widodo dan keluarga yang telah
memberikan dukungannya
3. Untuk teman-teman PTIK Angkatan 2011 dan semua
pihak yang telah membantu atas terselesaikannya
skripsi ini.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Penerapan Model
Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) untuk Meningkatkan
Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran TIK Kelas XI SMA
Teuku Umar Semarang. Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih serta penghargaan kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang atas
kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menempuh studi di
Universitas Negeri Semarang.
2. Dr. M. Harlanu, M.Pd, Dekan Fakultas Teknik, Drs. Suryono, M.T, Ketua
Jurusan Teknik Elektro, Feddy Setio Pribadi, S.Pd, M.T, Ketua Program
Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer yang telah memberikan
bimbingan dan masukan yang berharga untuk menyelesaikan karya ini.
3. Dr. I Made Sedana, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
pentunjuk, mendorong, membimbing dalam penulisan skripsi ini.
4. Kepala Sekolah SMA Teuku Umar Semarang dan Ibu Wiji Utami, S.Pd,
selaku guru mata pelajaran TIK di SMA Teuku Umar Semarang yang telah
membantu dalam kegiatan penelitian.
5. Ayah, ibu, saudara, seluruh keluarga besar serta sahabat tercinta yang selalu
memberikan dukungan baik moral maupun materiil demi terselesaikannya
skripsi ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang sesuai dengan kebaikan yang
telah diberikan selama ini dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna
bagi semua pihak.
Semarang, Agustus 2015
Penulis
vii
ABSTRAK
Utami, Nur. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Instruction
(PBI) untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran TIK Kelas XI SMA Teuku Umar Semarang. Skripsi, Program Studi
S1 Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, Jurusan Teknik Elektro,
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing:Dr. I Made Sudana,
M.Pd.
Kata Kunci: Problem Based Instruction, keaktifan, hasil belajar
Berdasarkan hasil observasi pada pembelajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) di SMA Teuku Umar Semarang diketahui bahwa kemampuan
pemecahan masalah peserta didik masih rendah, sehingga hasil belajar siswa
kurang memuaskan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada/tidaknya
peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa pada pembelajaran TIK dengan
penerapan model pembelajaran Problem Based Instruction, untuk mengetahui
seberapa besar peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa dengan penerapan
model pembelajaran Problem Based Instruction dan untuk mengetahui
ada/tidaknya pegaruh keaktifan siswa terhadap hasil belajar siswa.
Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen, sedangkan desain
penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan model desain Pretest
Posttest Control Group Design. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik
random sampling, siswa kelas XI IPS 1 terpilih sebagai kelas eksperimen dan
siswa kelas XI IPS 2 terpilih sebagai kelas kontrol. Metode pengumpulan data
yang digunakan yaitu wawancara, dokumentasi, observasi, dan tes. Sedangkan
analisis data hasil penelitian menggunakan analisis aktivitas siswa, uji normalitas,
uji homogenitas, uji t, uji gain, uji regresi dan korelasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pretest kelas
eksperimen adalah 55,18 dan nilai rata-rata posttest adalah 75,54, ini berarti
terjadi peningkatan sebesar 20,36. Sedangkan untuk kelas control nilai rata-rata
pretest 53,52 dan nilai rata-rata posttest sebesar 65,19, ini berarti terjadi
peningkatan sebesar 11,67. Berdasarkan uji-t didapatkan thitung > ttabel, yang artinya
terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Hasil pengamatan aktifitas siswa pada kelas eksperimen diperoleh rata-
rata persentase keaktifan siswa sebesar 75,62% yang termasuk kedalam kategori
sangat aktif, sedangkan pada kelas control diperoleh rata-rata persentase keaktifan
siswa 64,17% yang termasuk dalam kategori aktif. Berdasarkan paparan diatas,
dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Based Instrction dapat
meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK kelas XI
SMA Teuku Umar Semarang. Dalam menerapkan model pembelajaran (PBI)
diperlukan manajemen waktu yang baik serta diperlukan penelitian lebih lanjut
untuk menerapkan model pembelajaran (PBI) pada materi pelajaran TIK yang
lebih luas.
viii
DAFTAR ISI
PERNYATAAN KEASLIAN ............................... Error! Bookmark not defined.
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... ii
PENGESAHAN ..................................................... Error! Bookmark not defined.
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...........................................................................v
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah .................................................................................... 4
1.3 Pembatasan Masalah ................................................................................... 5
1.4 Rumusan masalah ....................................................................................... 5
1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 6
1.6 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 6
1.7 Penegasan Istilah ......................................................................................... 8
1.8 Sistematika Penulisan ............................................................................... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................12
2.1 Kajian Teori .............................................................................................. 12
2.1.1 Belajar ............................................................................................. 12
2.1.2 Teori Belajar ................................................................................... 14
2.1.3 Pengertian Model ............................................................................ 16
2.1.4 Model Pembelajaran ....................................................................... 17
2.1.5 Model Pembelajaran Problem Based Istruction ............................. 18
2.1.5.1 Pengertian Model Pembelajaran Problem Based Instruction . 18
2.1.5.2 Sintaks Model Problem Based Instruction .............................. 19
2.1.5.3 Kelebihan dan Kekurangan model Pembelajaran Problem
Based Instruction ................................................................................... 21
2.1.6 Keaktifan Siswa .............................................................................. 22
ix
2.1.6.1 Pengertian Keaktifan Siswa .................................................... 22
2.1.6.2 Ciri-Ciri Siswa Aktif ............................................................... 23
2.1.6.3 Jenis-Jenis Aktifitas Siswa ...................................................... 24
2.1.7 Hasil Belajar .................................................................................... 26
2.1.8 Kriteria ketuntasan Minimal ........................................................... 29
2.1.9 Tinjauan Mata Pelajaran TIK .......................................................... 30
2.1.10 Tinjauan Materi Dokumen Pengolah Angka dengan Variasi Tabel 32
2.2 Penelitian yang Relevan ............................................................................ 39
2.3 Kerangka Pikir .......................................................................................... 41
2.4 Hipotesis ................................................................................................... 43
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................44
3.1 Rancangan Penelitian ................................................................................ 44
3.1.1 Jenis Penelitian ................................................................................ 44
3.1.2 Desain Penelitian ............................................................................ 44
3.2 Waktu dam Tempat Pelaksanaan .............................................................. 45
3.3 Populasi dan Sampel ................................................................................. 46
3.2.1 Populasi ........................................................................................... 46
3.2.2 Sampel ............................................................................................. 46
3.4 Variabel Penelitian .................................................................................... 47
3.5 Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 47
3.5.1 Wawancara ...................................................................................... 47
3.5.2 Dokumentasi ................................................................................... 48
3.5.3 Observasi ......................................................................................... 48
3.5.4 Tes ................................................................................................... 49
3.6 Instrumen Penelitian ................................................................................. 50
3.6.1 Instrumen Observasi ....................................................................... 50
3.6.2 Instrumen Tes .................................................................................. 50
3.6.2.1 Validitas soal ........................................................................... 51
3.6.2.2 Reabilitas soal ......................................................................... 51
3.6.2.3 Tingkat kesukaran soal ............................................................ 52
3.6.2.4 Daya beda soal ........................................................................ 53
3.7 Teknik Analisis Data ................................................................................. 54
3.7.1 Keaktifan Siswa .............................................................................. 54
3.7.2 Uji Normalitas ................................................................................. 55
x
3.7.3 Uji Homogenitas ............................................................................. 56
3.7.4 Uji Hipotesis (t-test) ........................................................................ 56
3.7.5 Uji Gain Ternormalisasi .................................................................. 58
3.7.6 Uji Regresi dan Korelasi ................................................................. 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................61
4.1. Hasil Penelitian ......................................................................................... 61
4.1.1. Pelaksanaan Penelitian .................................................................... 61
4.1.2. Analisis Instrumen Penelitian ......................................................... 61
4.1.2.1. Analisis soal ujicoba pretest .................................................... 61
4.1.2.2. Analisis soal ujicoba posttest .................................................. 65
4.1.3. Deskripsi Data Hasil Penelitian ...................................................... 68
4.1.4. Analisis Data Hasil Penelitian ........................................................ 72
4.1.4.1. Analisis Uji Normalitas Nilai Pretest ...................................... 72
4.1.4.2. Analisis Uji Homogenitas Nilai Pretest .................................. 73
4.1.4.3. Analisis Uji Normalitas Nilai Posttest .................................... 74
4.1.4.4. Analisis Uji Homogenitas Nilai Posttest ................................. 76
4.1.4.5. Analisis Uji Hipotesis (Uji t) ................................................... 77
4.1.4.6. Uji Gain Ternormalisasi .......................................................... 77
4.1.4.7. Analisis Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol . 79
4.1.4.8. Analisis Pengamatan Aktifitas Siswa ...................................... 80
4.1.4.9. Uji Pengaruh Keaktifan Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa 86
4.2. Pembahasan ............................................................................................... 87
4.3. Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 94
BAB V PENUTUP ................................................................................................95
5.1. Kesimpulan ............................................................................................... 95
5.2. Saran ......................................................................................................... 96
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................97
LAMPIRAN ...........................................................................................................99
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Sintaks Pengajaran Berdasarkan Masalah .............................................20
Tabel 2.2 Jenis-jenis operator aritmetika ...............................................................33
Tabel 2.3 Jenis-jenis operator perbandingan..........................................................33
Tabel 2.4 Jenis-jenis operator acuan ......................................................................34
Tabel 2.5 Fungsi statistika .....................................................................................36
Tabel 2.6 Fungsi teks .............................................................................................37
Tabel 3.1 Kriteria penilaian aktivitas siswa ...........................................................50
Tabel 3.2 Skala linkert ...........................................................................................54
Tabel 3.3 Interpretasi indeks gain ternormalisasi ..................................................58
Tabel 4.1 Validitas soal ujicoba pretest .................................................................62
Tabel 4.2 Tingkat kesukaran soal ujicoba pretest ..................................................63
Tabel 4.3 Daya beda soal ujicoba pretest ..............................................................64
Tabel 4.4 Validitas soal ujicoba posttest ................................................................65
Tabel 4.5 Tingkat kesukaran soal ujicoba posttest ................................................67
Tabel 4.6 Daya beda soal ujicoba posttest .............................................................68
Tabel 4.7 Nilai pretest siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.........................69
Tabel 4.8 Nilai posttest siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol .......................71
Tabel 4.9 Uji normalitas pretest kelas eksperimen ................................................72
Tabel 4.10 Uji normalitas pretest kelas kontrol .....................................................73
Tabel 4.11 Homogenitas nilai pretest kelas ekperimen dan kelas kontrol.............74
Tabel 4.12 Uji normalitas posttest kelas eksperimen .............................................75
Tabel 4.13 Uji normalitas posttest kelas kontrol ...................................................75
xii
Tabel 4.14 Homogenitas nilai posttest kelas ekperimen dan kelas kontrol ...........76
Tabel 4.15 Uji t nilai posttest kelas ekperimen dan kelas kontrol .........................77
Tabel 4.16 Uji gain per siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol .......................78
Tabel 4.17 Rekapitulasi hasil pengamatan aktifitas siswa kelas ekspeimen..........80
Tabel 4.18 Rekapitulasi hasil pengamatan aktifitas siswa kelas kontrol ...............81
Tabel 4.19 Hasil analisis regresi dan korelasi kelas eksperimen dan kelas kontro 87
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pilkir .......................................................................42
Gambar 3.1 Bentuk Pretest-Posttest Control Group Design ..................................44
Gambar 4.1 Diagram gain nilai rata-rata kelas ......................................................78
Gambar 4.2 Diagram hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol ................79
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Silabus pengembangan ....................................................................100
Lampiran 2: RPP kelas eksperimen .....................................................................101
Lampiran 3: Contoh kartu masalah ......................................................................108
Lampiran 4: RPP kelas kontrol ............................................................................109
Lampiran 5: Daftar nama siswa ujicoba instrumen .............................................116
Lampiran 6: Daftar nama siswa kelas eksperimen ..............................................117
Lampiran 7: Daftar nama siswa kelas kontrol .....................................................118
Lampiran 8: Kisi-kisi soal ujicoba pretest ...........................................................119
Lampiran 9: Kisi-kisi soal ujicoba posttest ..........................................................121
Lampiran 10: Soal ujicoba pretest .......................................................................123
Lampiran 11: Soal ujicoba posttest ......................................................................128
Lampiran 12: Kunci jawaban ujicoba pretest ......................................................133
Lampiran 13: Kunci jawaban ujicoba posttest .....................................................134
Lampiran 14: Analisis soal ujicoba pretest ..........................................................135
Lampiran 15: Contoh perhitungan validitas soal .................................................139
Lampiran 16: Contoh perhitungan reliabilitas soal ..............................................140
Lampiran 17: Contoh perhitungan tingkat kesukaran soal ..................................141
Lampiran 18: Contoh perhitungan daya beda soal ..............................................142
Lampiran 19: Analisis soal jicoba posttest ..........................................................143
Lampiran 20: Soal pretest ....................................................................................147
Lampiran 21: Soal posttest ...................................................................................150
Lampiran 22: Kunci jawaban soal pretest ............................................................153
xv
Lampiran 23: Kunci jawaban soal posttest ..........................................................154
Lampiran 24: Nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol ..........................155
Lampiran 25: Uji normalitas data nilai pretest kelas eksperimen ........................156
Lampiran 26: Uji normalitas data nilai pretest kelas kontrol ...............................157
Lampiran 27: Uji homogenitas data nilai pretest .................................................158
Lampiran 28: Nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol.........................159
Lampiran 29: Uji normalitas data nilai posttest kelas eksperimen ......................160
Lampiran 30: Uji normalitas data nilai posttest kelas kontrol .............................161
Lampiran 31: Uji homogenitas data nilai posttest ...............................................162
Lampiran 32: Uji Hipotesis ..................................................................................163
Lampiran 33: Uji gain kelas eksperimen .............................................................164
Lampiran 34: Uji gain kelas kontrol ....................................................................165
Lampiran 35: Perhitungan nilai gain kelas eksperimen dan kelas kontrol ..........166
Lampiran 36: Lembar observasi keaktifan siswa .................................................167
Lampiran 37: Hasil observasi aktivitas belajar siswa kelas eksperimen .............169
Lampiran 38:Hasil observasi aktivitas belajar siswa kelas kontrol .....................170
Lampiran 39: Tabel chi kuadrat ...........................................................................171
Lampiran 40: Tabel distribusi F ...........................................................................172
Lampiran 41: Tabel distribusi t ............................................................................175
Lampiran 42: Tabel Product-moment ..................................................................176
Lampiran 43: Surat usulan pembimbing ..............................................................177
Lampiran 44: Surat keputusan dosen pembimbing ..............................................178
Lampiran 45: Surat izin penelitian .......................................................................179
xvi
Lampiran 46: Surat keterangan telah melakukan peneelitian ..............................180
Lampiran 47: Dokumentasi penelitian .................................................................181
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dewasa ini
sering disebut sebagai revolusi teknologi informasi sebab telah berhasil memasuki
hampir semua aktivitas manusia. Perkembangan TIK sangat pesat, seiring dengan
perkembangan masyarakat global.
Dengan kemajuan TIK, informasi yang ada pada suatu tempat atau negara
dapat segera dikomunikasikan ke tempat lain dalam waktu yang bersamaan.
Kemajuan TIK dengan segala potensinya, jika dikelola dan dimanfaatkan dengan
baik akan berpengaruh positif dalam pembangunan kualitas sumber daya manusia,
akan tetapi TIK juga memiliki dampak negatif seperti terjadinya perubahan nilai,
norma, aturan atau moral kehidupan yang bertentangan dengan nilai, norma,
aturan dan moral kehidupan yang dianut masyarakat. Oleh karena itu, peran
pendidikan sangat penting dalam mengembangkan dampak positif dan dampak
negatif TIK.
Salah satu langkah strategis dalam menyongsong masa depan pendidikan
Indonesia adalah dengan menerapkan dan mengembangkan kurikulum mata
pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di sekolah. Melalui
2
pembelajaran TIK diharapkan dapat membekali peserta didik berbagai
kemampuan yang sesuai degan tuntutan zaman, yang mampu menjawab tantagan
arus globalisasi, peka terhadap perubahan, serta berperan besar dalam
pembangunan masyarakat.
Dalam pedidikan, kegiatan pembelajaran tidak selalu berjalan sesuai
dengan yang diharapkan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan
suatu proses pembelajaran. Untuk itu perlu diketahui terlebih dahulu mengenai
komponen-komponen dalam pembelajaran tersebut. Komponen pembelajaran
yang dimaksud adalah: tujuan, materi atau bahan ajar, model pembelajaran dan
media, evaluasi, anak didik dan adanya guru.
Model pembelajaran merupakan salah satu komponen dalam
pembelajaran. Menurut Joyce dan Weil (Rusman, 2013: 133) model pembelajaran
adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk
kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan
pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.
Salah satu variasi model yang dapat melibatkan peran aktif siswa dalam
kegiatan belajar adalah model pembelajaran berdasarkan masalah. Model
pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Instruction) yang selanjutnya
dapat disingkat PBI merupakan suatu model pembelajaran yang didasarkan pada
banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari masalah
nyata. Dari suatu contoh permasalahan yang nyata, jika di selesaikan secara nyata,
akan memungkinkan siswa untuk dapat memahami konsep, bukan sekedar
menghafal (Trianto, 2007: 67).
3
Model pembelajaran PBI mempunyai karakteristik khusus meliputi
pengajuan pertanyaan atau masalah, berfokus pada keterkaitan antar disiplin,
penyelidikan autentik, menghasilkan produk dan memamerkan serta kerjasama.
Model pembelajaran PBI diterapkan dengan tujuan untuk mengembangkan
kemampuan berpikir, pemecahan masalah, dan ketrampilan intelektual. PBI
digunakan untuk merangsang berpikir tinggi dalam situasi berorientasi masalah,
termasuk dalam hal belajar.
Penelitian yang dilakukan oleh Titin, Eli Yanti, dan Ruqiah Ganda Putri
Panjaitan (2009) menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar secara
signifikan setelah diterapkannya model pembelajaran PBI dalam pembelajaran di
kelas. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Abas (2011) dengan melakukan
perbandingan antara penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dan
model pembelajaran PBI di dalam kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
hasil belajar siswa pada model PBI lebih tinggi 1,7 poin dibandingkan dengan
hasil belajar pada pembelajaran bermodel kooperatif TPS. Menurut hasil
penelitian Indrayan (2009), penerapan model pembelajaran PBI meningkatkan
hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa, hasil belajar afektif dan psikomotorik
siswa. Meningkatnya hasil belajar afektif dan psikomotorik erat kaitannya dengan
keaktifan siswa ketika proses pembelajaran berlangsung.
Dokumen pengolah angka dengan variasi teks, tabel, grafik, gambar dan
diagram merupakan salah satu aspek dari mata pelajaran TIK pada satuan
pendidikan SMA. Salah satu materi TIK yang termasuk dalam aspek tersebut
adalah dokumen pengolah angka dengan variasi tabel. Walaupun sederhana akan
4
tetapi banyak sekali permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan materi
tersebut.
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan
masalah peserta didik masih rendah pada materi ini. Hal ini dapat dilihat dari nilai
yang diperoleh dalam hasil ulangan harian terpadu yang telah dilaksanakan pada
minggu terakhir bulan Februari 2015. Dari data yang diperolah peneliti, diketahui
bahwa lebih dari 70% siswa mendapatkan nilai di bawah KKM yaitu 75. Dengan
diterapkannya model pembelajaran PBI siswa akan dibiasakan untuk belajar
menerapkan berbagai rumus yang ada pada materi dokumen pengolah angka
dengan variasi tabel melalui permasalahan/persoalan yang disajikan oleh guru,
sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan
masalah yang disajikan serta dapat memiliki suatu keterampilan dalam
memecahkan masalah.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Instruction (PBI) untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa pada
Mata Pelajaran TIK Kelas XI SMA Teuku Umar Semarang”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran di kelas
dan hasil wawancara dengan guru tentang pembelajaran TIK di kelas XI Semester
2 SMA Teuku Umar Semarang, diperoleh beberapa masalah sebagai berikut:
1. Keaktifan siswa dalam pembelajaran TIK masih rendah, kebanyakan siswa
masih gaduh dan belum siap menerima pembelajaran.
5
2. Dalam pengelolaan pembelajaran di kelas guru hanya menggunakan metode
pembelajaran ceramah.
3. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran TIK masih rendah, banyak siswa yang
mendapat nilai di bawah KKM.
1.3 Pembatasan Masalah
Agar penelitian lebih fokus dan tidak meluas dari pembahasan yang
dimaksud, dalam penelitian ini masalah dibatasi pada ruang lingkup sebagai
berikut:
1. Model pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian adalah model
pembelajaran Problem Based Instruction (PBI).
2. Keaktifan yang akan diteliti adalah keaktifan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based Intruction (PBI).
3. Hasil pembelajaran yang diteliti adalah pada materi pokok Dokumen Pengolah
Angka Dengan Variasi Tabel.
4. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Teuku Umar Semarang
Tahun Pelajaran 2014/2015
1.4 Rumusan masalah
Permasalahan yang telah diuraikan dalam latar belakang dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1. Apakah penerapan model pembelajaran Problem Based Instruction dapat
meningkatkan keaktifan serta hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK
kelas XI SMA Teuku Umar?
6
2. Seberapa besar peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran TIK kelas XI SMA Teuku Umar dengan penerapan model
pembelajaran Problem Based Instruction?
3. Apakah keaktifan siswa berpengaruh terhadap hasil belajar siswa?
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui ada/tidaknya peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa
pada pembelajaran TIK dengan penerapan model pembelajaran Problem
Based Instruction
2. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan keaktifan dan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran TIK kelas XI SMA Teuku Umar dengan penerapan
model pembelajaran Problem Based Instruction.
3. Untuk mengetahui ada/tidaknya pegaruh keaktifan siswa terhadap hasil belajar
siswa.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis
maupun praktis. Adapun menfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Manfaat Teoritis
1. Memperluas wawasan khasanah keilmuan pembelajaran TIK
2. Sebagai acuan untuk meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa.
3. Sebagai acuan model pembelajaran aktif, kreatif dan menyenangkan.
7
b) Manfaat Praktis
(1) Bagi Peserta Didik
(1.1) Terciptanya suasana pembelajaran yang menyenangkan
(1.2) Peserta didik merasa senang karena lebih dilibatkan dan diperhatikan dalam
proses pembelajaran
(1.3) Peserta didik merasa semakin tertantang dengan masalah-masalah dalam
pembelajaran TIK
(1.4) Peserta didik semakin berminat dalam menyelesaika soal-soal TIK yang
diberikan oleh guru
(1.5) Tercapainya KKM belajar pesserta didik dalam pembelajaran TIK
(2) Bagi Guru
(2.1) Meningkatkan ketrampilan guru dalam mengelola kelas serta penguasaan
materi.
(2.2) Meningkatkan profesionalisme guru.
(2.3) Meningkatkan pemahaman penggunaan metode yang tepat guna.
(3) Bagi sekolah
(3.1) Memberikan gambaran pada sekolah tentang inovasi dalam pembelajaran
(3.2) Meningkatka kualitas mutu pembelajaran di sekolah
(4) Bagi Peneliti
Peneliti dapat memperoleh penglaman langsung cara memilih model
pembelajaran yang tepat sehigga dimungkinkan kelak saat terjun di lapangan
mempunyai wawasan dan pengalaman
8
(5) Bagi Departemen Pendidikan
Dapat digunakan sebagai bahan pembinaan untuk meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah peserta didik di sekolah
1.7 Penegasan Istilah
Untuk menjaga agar tidak terjadi kesalahan penafsiran ataupun
menimbulkan beberapa penafsiran dalam mengartikan judul, maka perlu diberikan
penegasan istilah sebagai berikut:
(1) Penerapan
Penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode,
dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang
diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana dan tersusun
sebelumnya.
(2) Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu pola atau langkah-langkah pembelajaran
tertentu yang diterapkan agar tujuan atau kompetensi dari hasil belajar yang
diharapkan akan cepat dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien.
(3) Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)
Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah suatu model pembelajaran yang didasarkan pada
banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari malasah
nyata. Model pembelajaran PBI disini memiliki karakteristik sebagai berikut: 1)
Pengajuan pertanyaan atau masalah, 2) Berfokus pada keterkaitan antar disiplin,
9
3) Penyelidikan autentik, 4) Menghasilkan produk/karya dan memamerkannya, 5)
Kerja sama.
(4) Peningkatan
Peningkatan berasal dari kata tingkat yang berarti lapis atau lapisan dari
sesuatu yang kemudian membentuk susunan. Tingkat juga dapat berarti pangkat,
taraf, dan kelas. Sedangkan peningkatan berarti kemajuan. Secara umum,
peningkatan merupakan upaya untuk menambah derajat, tingkat, dan kualitas
maupun kuantitas. Peningkatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
penambahan keterampilan dan kemampuan agar menjadi lebih baik. Peningkatan
disini juga berarti pencapaian dalam proses.
(5) Keaktifan
Keaktifan berasal dari kata aktif yang artinya giat bekerja, giat berusaha,
mampu bereaksi dan beraksi. Keaktifan yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Keaktifan siswa
dalam belajar merupakan persoalan penting dan mendasar yang harus dipahami,
disadari dan dikembangkan oleh setiap guru dalam proses pembelajaran.
Keaktifan belajar ditandai oleh adanya keterlibatan secara optimal, baik
intelektual, emosi dan fisik.
Keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dapat dilihat
dalam (1) turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya; (2) terlibat dalam
pemecahan masalah; (3) bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak
memahami persoalan yang dihadapinya; (4) berusaha mencari berbagai informasi
yang diperlukan untuk memecahkan masalah; (5) melatih diri dalam memecahkan
10
masalah atau soal; serta (6) menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang
diperoleh.
(6) Hasil Belajar
Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam bentuk angka-angka atau
skor setelah diberikan tes hasil belajar pada setiap akhir pembelajaran. Nilai yang
diperoleh siswa menjadi acuan untuk melihat penguasaan siswa dalam menerima
materi pelajaran.
Jadi yang dimaksud dengan “Penerapan Model Pembelajaran Problem
Based Instruction (PBI) untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa
pada Mata Pelajaran TIK Kelas XI SMA Teuku Umar Semarang” adalah
menerapkan/mempraktekan langkah-langkan pembelajaran yang berdasarkan pada
permasalahaan (Problem Based Istruction) sebagai upaya untuk menambah
keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar dan meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran TIK kelas XI di SMA Teuku Umar Semarang
1.8 Sistematika Penulisan
Secara garis besar, sistematika skripsi ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir skripsi.
a. Bagian Awal
Bagian awal skripsi ini terdiri dari halaman judul, lembar persetujuan
pembimbing, lembar pengesahan, lembar keaslian karya ilmiah, motto dan
persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan
daftar lampiran.
11
b. Bagian Isi
1) Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah,
pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, penegasan istilah dan sistematika penulisan.
2) Bab II Tinjauan Pustaka, berisi tentang kajian-kajian teoritis perihal bahan
atau materi penelitian, penelitian yag relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis.
3) Bab III Metode Penelitian, berisi tentang metode dan desain penelitian,
sumber informasi/obyek penelitian, waktu dan lokasi penelitian, teknik
pengumpulan data, dan teknik analisis data.
2) Bab IV Hasil dan Pembahasan , berisi tentang deskripsi data, analisis data, dan
pembahasan.
3) Bab V Penutup, berisi tentang kesimpulan dan saran.
c. Bagian Akhir
Bagian akhir skripsi ini terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran,
dokumentasi, dan surat ijin penelitian.
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Belajar
Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang
dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh
seseorang. Belajar memegang peranan penting dalam perkembangan, kebiasaan,
sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian dan bahkan persepsi seseorang (Anni, 2011:
82).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki
arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi ini memiliki
pengertian bahwa belajar adalah proses atau usaha yang dilakukan setiap individu
untuk memperoleh kepandaian atau ilmu (Wahyuni, 2008: 13).
Menurut Suyono (2011: 9) belajar adalah suatu aktifitas atau suatu proses
untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan ketrampilan, memperbaiki
perilaku, sikap dan mengokohkan kepribadian. Dalam konteks menjadi tahu atau
proses memperoleh pengetahuan, menurut pemahaman sains konvensional, kontak
manusia dengan alam di istilahkan dengan pengalaman (experience). Pengalaman
yang terjadi berulang kali melahirkan pengetahuan (knowledge).
Slameto (2003: 5) menyatakan belajar adalah “ suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
13
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Sedangkan menurut Witherington (1952) belajar merupakan
perubahan dalam kepribadian, yang dimanifestasi sebagai pola-pola respon yang
baru yang berbentuk ketrampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan.
(Suyono, 2011: 11-12).
Lebih lanjut, Gagne (1977) dalan Suyono (2011: 12) menyatakan bahwa
belajar adalah sebuah proses perubahan tingkah laku yang meliputi perubahan
kecenderungan manusia, seperti sikap, minat atau nilai dan perubahan
kemampuannya yaitu peningkatan kemampuan untuk melakukan berbagai jenis
kinerja. Kemudian menurut Winkel, belajar adalah aktivitas mental/psikis yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Sedangkan para
ahli pendidikan menganggap bahwa belajar adalah proses pebubahan manusia
kearah tujuan yang lebih baik dan bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain
(Wahyuni, 2008: 15).
Dari beberapa definisi para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah perubahan tingkah laku pada individu-individu yang belajar. Perubahan itu
tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga
berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pemahaman, minat, watak dan
penyesuaian diri. Jadi, dapat dikatakan bahwa belajar itu sebagai rangkaian
kegiatan jiwa raga yang menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya.
14
2.1.2 Teori Belajar
Beberapa teori belajar yang berhubungan dengan model pembelajaran
Problem Based Instruction adalah sebagai berikut:
(1) Teori Belajar Penemuan (discovery learning)
Teori belajar yang paling mendasari model Problem Based Instruction
yaitu teori belajar penemuan yang dikemukakan Jerome S. Bruner. Metode
penemuan merupakan metode dimana siswa menemukan kembali, bukan
menemukan yang benar-benar baru. Brunner menganggap bahwa belajar
penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia, dan
dengan sendirinya memberi hasil yang paling baik. Berusaha sendiri untuk
mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang benar-benar bermakna
(Trianto, 2007: 26).
Brunner juga menggunakan konsep Scaffolding dan interaksi sosial di
kelas maupun di luar kelas. Sccaffolding adalah suatu proses untuk membantu
siswa menuntaskan masalah tertentu melampaui kapasitas perkembangannya
melalui bantuan guru, teman, atau orang lain yang memiliki kemampuan lebih.
(Rusman, 2013: 245)
(2) Teori Belajar Vygotsky
Dalam teori belajar Vygotsky (Rusman, 2013: 244) dijelaskan bahwa
perkembangan intelektual terjadi pada saat individu berhadapan dengan
pengalaman baru dan menantang serta ketika mereka berusaha untuk memecahkan
masalah yang dimunculkan. Dalam upaya mendapatkan pemahaman, individu
15
berusaha mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan awal yang telah
dimilikinya kemudian membangun pengertian baru.
Menurut Vygotsky (Trianto, 2007: 26) proses pembelajaran akan terjadi
jika anak bekerja atau menangani tugas-tugas yang belum dipelajari, namun tugas-
tugas tersebut masih dalam jangkauan mereka, yakni daerah tingkat
perkembangan sedikit di atas daerah perkembangan seseorang saat ini. Vygotsky
yakin bahwa fungsi mental yang lebih tinggi pada umumnya muncul dalam
percakapan dan kerjasama antar individu. (Trianto 2007: 25)
Vygotsky juga memiliki ide scaffolding yakni pemberian bantuan kepada
anak selama tahap-tahap awal perkembangannya dan mengurangi bantuan
tersebut serta memberikan kesempatan kepada anak untuk mengambil alih
tanggung jawab yang semakin besar segera setelah anak dapat melakukannya.
Penafsiran terkini terhadap ide-ide Vygotsky adalah siswa seharusnya diberikan
tugas-tugas kompleks, sulit, dan realistik dan kemudian diberikan bantuan
secukupnya untuk menyelesaikan tugas-tugas itu. (Trianto, 2007: 26)
Kaitan teori Vygotsky dengan pembelajaran berbasis masalah adalah
dalam hal mengaitkan informasi baru dengan struktur kognitif yang telah di miliki
oleh siswa melalui kegiatan belajar dan interaksi sosial dengan teman lain.
(3) Teori Belajar Bermakna dari David Ausubel
Menurut Ausubel belajar bermakna merupakan suatu proses dikaitkannya
informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif
seseorang. Faktor yang paling penting yang mempengaruhi belajar ialah apa yang
telah diketahui siswa. “Yakinilah ini dan ajarlah iya demikian”, pernyataan itulah
16
yang menjadi inti dari teori Ausubel. Dengan demikian agar terjadi belajar
bermakna, konsep baru atau informasi baru harus dikaitkan dengan konsep-
konsep yang sudah ada dalam stuktur kognitif siswa (Trianto,2007: 5).
Ausubel membedakan antara belajar bermakna (meaningfull learning)
dengan belajar menghafal (rote learning). Belajar bermakna merupakan proses
belajar dimana informasi baru dihubungkan dengan struktur pengertian yang
sudah dimiliki seseorang yang sedang belajar. Belajar menghafal, diperlukan bila
seseorang memperoleh informasi baru dalam pengetahuan yang sama sekali tidak
berhubungan dengan yang telah diketahuinya(Rusman, 2013: 244).
Kaitan teori belajar bermakna dari David Ausubel dengan pembelajaran
berbasis masalah adalah dalam hal mengaitkan informasi baru dengan struktur
kognitif yang telah dimiliki oleh siswa.
2.1.3 Pengertian Model
Model adalah rencana, representasi, atau deskripsi yang menjelaskan suatu
objek, sistem, atau konsep, yang seringkali berupa penyederhanaan atau idealisasi.
Bentuknya dapat berupa model fisik (maket, bentuk prototipe),
model citra (gambar rancangan, citra komputer), atau rumusan matematis.
(Wikipedia Indonesia). Sedangkan menurut pendapat Mills (Suprijono, 2009: 45),
model adalah bentuk representasi akurat sebagai proses actual yang
memungkinkan seseorang atau sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan
model itu. Model merupakan interpretasi terhadap hasil observasi dan pengukuran
yang diperoleh dari beberapa sistem.
17
2.1.4 Model Pembelajaran
Menurut Joyce dan Weil (Rusman, 2013: 133) model pembelajaran adalah
suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum
(rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran,
dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Selanjutnya, Joyce
(Trianto, 2007: 5) menyatakan bahwa setiap model pembelajaran mengarahkan
kita kedalam mendesain pembelajaran untuk membantu peserta didik sedemikian
rupa sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Model pembelajaran dapat dijadikan
pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai
dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikannya.
Menurut Soekamto model pembelajaran adalah “Kerangka konseptual
yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman
belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman
bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencakanan
aktivitas belajar mengajar.” Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh
Eggen dan Kauchak bahwa model pembelajaran memberikan kerangka dan arah
bagi guru untuk mengajar. (Trianto, 2007: 5)
Menurut Suprijono (2009) model pembelajaran ialah pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial.
Merurut Arends (Suprijono, 2009: 46) model pembelajaran mengacu pada
pendekatan yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan
pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan
pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Model pembelajaran dapat didefinisikan
18
sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembalajaran adalah
suatu perencanaan atau pola pembelajaran yang berfungsi sebagai pedoman bagi
guru dalam merencakanan aktivitas pembelajaran untuk mecapai tujuan belajar
tertentu.
2.1.5 Model Pembelajaran Problem Based Istruction
2.1.5.1 Pengertian Model Pembelajaran Problem Based Instruction
Menurut Trianto (2007) model pembelajaran berdasarkan masalah
merupakan suatu model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya
permasalahan yang membutuhkan penelitian autentik yakni penyelidikan yang
membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata.
Menurut Dewey (dalam Trianto 2007: 67-68) belajar berdasarkan masalah
adalah interaksi antara stimulus dengan respon, merupakan hubugan antara dua
arah belajar dan lingkungan. Lingkungan memberi masukan kepada siswa berupa
bantuan dan masalah, sedangkan sistem saraf otak berfungsi menafsirkan bantuan
itu secara efektif sehingga masalah yang dihadapi dapat diselidiki, dinilai,
dianalisis, serta dicari pemecahannya dengan baik. Pengalaman siswa yang
diperoleh dari lingkungan akan menjadikan bahan dan materi guna memperoleh
pengertian serta bisa dijadikan pedoman dan tujuan belajarnya.
Menurut Ratumaran (dalam Trianto, 2007: 68) pengajaran berdasarkan
masalah merupakan pendekatan yang efektif untuk pengajaran proses berpikir
tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa untuk memprosess informasi
19
yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri
tentang dunia sosial dan sekitarnya. Pembelajaran ini cocok untuk
mengembangkan pengetahuan dasar maupun kompleks.
Menurut Arends (Trianto, 2007: 68-70), ciri-ciri khusus pengajaran
berdasarkan masalah adalah sebagai berikut:
1) Pengajuan pertanyaan atau masalah
2) Berfokus pada keterikatan antar disiplin
3) Penyelidikan autentik
4) Menghasilkan produk dan memamerkannya
5) Kolaborasi
Pengajaran berdasarkan masalah tidak dirancang untuk membantu guru
memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa. Pengajaran
berdasarkan masalah dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan
kemampuan berpikir, pemecahan masalah, dan ketrampilan intelektual (Trianto,
2007: 70)
Menurut sudjana (dalam Trianto, 2007: 71) manfaat khusus yang diperoleh
dari metode Dewey adalah metode pemecahan masalah. Tugas guru adalah
membantu para siswa merumuskan tugas-tugas, dan bukan menyajikan tugas-
tugas pelajaran. Objek pelajaran tidak dipelajari dari buku, tetapi dari masalah
yang ada di sekitarnya.
2.1.5.2 Sintaks Model Problem Based Instruction
Model pembelajaran Problem Based Instruction terdiri dari lima tahapan
utama yang dimulai dengan guru memperkenalkan siswa dengan situasi masalah
20
dan diakhiri dengan penyajian dan analisis hasil kerja siswa. Adapun tahapan PBI
menurut Ibrahim (2004: 6) dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 2.1 Sintaks Pengajaran Berdasarkan Masalah
Tahap Tingkah laku guru
Tahap-1
Orientasi siswa pada
masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
menjelaskan logistik yang dibutuhkan,
mengajukan fenomena atau demonstrasi atau cerita
untuk memunculkan masalah memotivasi siswa
untuk terlibat dalam pemecahan yang dipilih
Tahap-2
Mengorganisasi siswa
untuk belajar
Guru membantu siswa mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut
Tahap-3
Membimbing
penyelidikan individual
maupun kelompok
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen
untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah
Tahap-4
Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan
menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan,
video, dan model serta membantu mereka untuk
berbagi tugas dengan temannya
Tahap-5
Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi
atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan
proses-proses yang mereka gunakan
Dari penjelasan di atas diketahui bahwa peran guru dalam model
pembelajaran PBI berbeda dengan peran guru pada pembelajaran konvensional.
Menurut Sinambela (2008: 83) terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
21
kaitannya dengan pembelajaran menggunakan model pembelajaran berdasarkan
masalah (Problem Based Instruction) dalam hal ini meliputi: menjelaskan tujuan
pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan dan memotivasi siswa
terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya. Selanjutnya, dalam
mengorganisasikan siswa untuk belajar, guru berperan membantu siswa
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan
masalah tersebut. Dalam hal membimbing penyelidikan individual maupun
kelompok peran guru dalam hal ini adalah mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk
mendapat penjelasan dan pemecahan masalah
2.1.5.3 Kelebihan dan Kekurangan model Pembelajaran Problem Based
Instruction
Model pembelajaran berbasis masalah memiliki kelebihan dan
kekurangan, kelebihan Problem Based Instruction adalah:
a. Siswa di libatkan pada kegiatan belajar sehingga pengetahuannya benar-benar
diserapnya dengan baik.
b. Dilatih untuk dapat bekerjasama dengan siswa lain.
c. Dapat memperoleh pengetahuan dari berbagai sumber.
d. Siswa berperan aktif dalam KBM
e. Siswa lebih memahami konsep yang diajarkan sebab mereka sendiri yang
menemukan konsep tersebut.
f. Melibatkan siswa secara aktif memecahkan masalah dan menuntut
keterampilan berfikir siswa yang lebih tinggi.
22
g. Pembelajaran lebih bermakna
h. Menjadikan siswa lebih mandiri
i. Menanamkan sikap sosial yang positif, memberi aspirasi dan menerima
pendapat orang lain
j. Dapat mengembangkan cara berfikir logis serta berlatih mengemukakan
pendapat
Selain memiliki kelebihan, model pembelajaran Problem Based
Instruction juga memiliki kelemahan, diantaranya adalah:
a. Untuk siswa yang malas, tujuan dari metode tersebut tidak dapat tercapai.
b. Membutuhkan waktu yang banyak
c. Tidak setiap materi TIK dapat diajarkan dengan PBI
d. Membutuhkan fasilitas yang memadai seperti laboratorium, tempat duduk
siswa yang terkondisi untuk belajar kelompok, perangkat pembelajaran, dll
e. Menuntut guru membuat perencanaan pembelajaran yang lebih matang.
f. Kurang efektif jika jumlah siswa terlalu banyak, idealnya maksimal 30 siswa
perkelas.
(Eko, 2011)
2.1.6 Keaktifan Siswa
2.1.6.1 Pengertian Keaktifan Siswa
Siswa aktif adalah siswa yang terlibat secara intelektual dan emosional
dalam kegiatan belajar (Ahmadi & Supriyono, 2004: 207). Siswa aktif adalah
siswa yang terlibat secara terus menerus baik fisik maupun mental dalam
pembelajaran (Hollingsworth & Lewis, 2008: viii). Siswa aktif adalah siswa yang
23
terlibat secara fisik, psikis, intelektual dan emosional secara terus menerus dalam
proses pembelajaran (Yusmiati, 2010: 10). Dari pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa siswa aktif adalah siswa yang terlibat secara terus menerus
baik secara fisik, psikis, intelektual maupun emosional yang membentuk proses
mengkomparasikan materi pelajaran yang diterima.
2.1.6.2 Ciri-Ciri Siswa Aktif
Kadar keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat di lihat pada
dimensi siswa yaitu pembelajaran yang berkadar siswa aktif akan terlihat pada diri
siswa akan adanya keberanian untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, keinginan
dan kemauannya. Dalam dimensi siswa ini nanti pada akhirnya akan tumbuh dan
berkembang kemampuan kreativitas siswa (Sugandi, 2007: 75-76).
Untuk melihat terwujudnya keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar
terdapat beberapa indikator cara belajar siswa aktif. Melalui indikator cara belajar
siswa aktif dapat dilihat tingkah laku mana yang muncul dalam suatu proses
belajar mengajar. Indikator tersebut yaitu:
(1) keinginan, keberanian menampilkan minat, kebutuhan dan permasalahannya;
(2) keinginan dan keberanian serta kesempatan untuk berpartisipasi dalam
kegiatan persiapan, proses dan kelanjutan belajar;
(3) penampilan berbagai usaha/kekreatifan belajar mengajar sampai mencapai
keberhasilannya; dan
(4) kebebasan melakukan hal tersebut tanpa tekanan guru/ pihak lainnya (Ahmadi
& Supriyono, 2004: 207-208).
Keaktifan siswa tampak dalam kegiatan, antara lain:
24
(1) berbuat sesuatu untuk memahami materi pelajaran dengan penuh keyakinan;
(2) mempelajari, mengalami dan menemukan sendiri bagaimana memperoleh
situasi pengetahuan;
(3) merasakan sendiri bagaimana tugas-tugas yang diberikan oleh guru
kepadanya;
(4) belajar dalam kelompok;
(5) mencoba sendiri konsep-konsep tertentu; dan
(6) mengkomunikasikan hasil pikiran, penemuan, dan penghayatan nilai-nilai
secara lisan atau penampilan (Suryosubroto, 2002: 71-72).
Berdasarkan ciri-ciri keaktifan siswa yang telah disebutkan oleh 3 ahli maka
indikator keaktifan siswa dapat disimpulkan sebagai berikut:
(1) keberanian untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, keinginan dan
kemauannya serta menampilkan berbagai usaha dalam kegiatan belajar;
(2) berpartisipasi dalam kegiatan persiapan, proses dan kelanjutan belajar serta
mengkomunikasikan hasil belajar;
(3) menampilkan berbagai usaha belajar untuk mencapai keberhasilan; dan
(4) mempelajari, mengalami dan menemukan sendiri
2.1.6.3 Jenis-Jenis Aktifitas Siswa
Paul B. Dierich membuat daftar yang berisi 117 macam aktifitas siswa
dalam belajar, yang antara lain dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Visual Activities, yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca,
memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaa orang lain.
25
2. Oral Activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran,
mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.
3. Listening activities, sebagai contoh mendengarkan uraian, percakapan, diskusi,
musik, pidato.
4. Writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket dan
menyalin.
5. Drawing activities,misalnya: menggambar, membuat grafik, peta, diagram
6. Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan
percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun,
beternak.
7. Mental activities, sebagai contoh misalnya menanggapi, mengingat,
memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.
8. Emotional Ativities, seperti misalnya: menaruh minat, merasa bosan, gembira,
bersemangat, bargairah, berani, tenang, gugup
Jadi dengan klasifikasi yang telah diuraikan diatas, menunjukan bahwa
aktivitas di sekolah cukup kompleks dan bervariasi. Jika berbagai macam kegiatan
tersebut dapat diciptakan di sekolah, tentu sekolah-sekolah akan lebih dinamis,
tidak membosankan dan benar-benar menjadi pusat aktivitas belajar yang
maksimal dan bahkan akan memperlancar peranannya sebagai pusat dan
transformasi kebudayaan (Sardiman, 2012: 101).
Selain itu Bagus (2012) mengatakan bahwa keaktifan dan kebiasaan
belajar merupakan faktor intern yang dapat mempengaruhi prestasi belajar.
Keaktifan siswa sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar. Tanpa adanya
26
keaktifan maka proses belajar tidak akan berjalan. Hal ini dikarenakan proses
belajar selalu berkaitan dengan melakukan suatu aktivitas fisik maupun psikis.
Dengan adanya keaktifan yang tinggi maka proses belajar akan berjalan dengan
baik serta akan menghasilkan prestasi belajar yang maksimal. Kebiasaan belajar
juga berpengaruh terhadap prestasi belajar. Dengan adanya kebiasaan belajar yang
baik maka proses belajar akan lancar dan akhirnya akan menghasilkan prestasi
belajar yang baik.
2.1.7 Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik
setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku
tersebut tergantung pada apa yang di pelajari oleh peserta didik. Oleh karena itu,
apabila peserta didik mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan
perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Dalam pembelajaran,
perubahan perilaku yang harus di capai oleh peserta didik setelah melaksanakan
kegiatan belajar dirumuskan dalam tujuan peserta didikan(Anni, 2011: 85).
Muhibbin Syah (2008: 145-155) membedakan 3 (tiga) macam faktor
belajar yang dapat mempengaruhi hasil belajar seseorang yaitu:
a. Faktor Internal
1) Kecerdasan atau Intelijensi
Intelijensi pada umumnya dapat di artikan sebagai kemampuan
psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan
lingkungan dengan cara yang tepat.
27
Keberhasilan anak dalam belajar juga di pengaruhi oleh tingkat
kecerdasan, dengan demikian di samping kematangan tingkat kecerdasan
atau intelegensi juga ikut mempengaruhi perkembangan anak dalam
belajar.
2) Sikap Siswa
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa
kecenderungan untuk mereaksi atau merespon (response tendency) dengan
cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang dan sebagainya, baik
secara positif maupun negatif.
3) Bakat Siswa
Bakat (aptitude) adalah kemampuan potensial yang dimiliki
seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.
Dengan demikian, sebetulnya setiap orang pasti memliki bakat dalam arti
berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai
dengan kapasitas masing-masing.
4) Minat Siswa
Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi
atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
5) Motivasi Siswa
Motivasi merupakan pendorong untuk melakukan sesuatu, karena tidak
mungkin seseorang berusaha mempelajari sesuatu jika tidak mengetahui
betapa penting dan faedahnya hasil yang akan dicapai dari belajar itu
sendiri.
28
6) Perhatian
Perhatian menurut Gazali adalah keaktifan jiwa. Jiwa itupun
semata-mata tertuju kepada suatu obyek (benda/hal) atau sekumpulan
obyek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus
mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan
pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan,
sehingga ia tidak lagi suka belajar.
b. Faktor Eksternal
1) Lingkungan Sosial
a) Para guru, para staf administrasi, dan teman-teman sekelas dapat
mempengaruhi semangat belajar siswa.
b) Masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan di sekitar
perkampungan siswa.
c) Sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga
dan demografi keluarga.
2) Lingkungan Non Sosial
a) Gedung sekolah dan letaknya
b) Rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya
c) Alat-alat belajar
d) Keadaan cuaca
e) Waktu belajar yang digunakan
29
c. Faktor Pendekatan Belajar
Pendekatan belajar merupakan strategi yang digunakan siswa dalam
menunjang keaktifan dan efisiensi proses mempelajari materi tertentu. Strategi
dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang di rekayasa
sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar
tertentu.
2.1.8 Kriteria ketuntasan Minimal
Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai
ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM harus
ditetapkan sebelum tahun ajaran dimulai. Seberapapun besarnya jumlah peserta
didik yang melampaui batas ketuntasan minimal, tidak mengubah keputusan
pendidik dalam menyatakan lulus dan tidak lulusnya siswa dalam pembelajaran.
Acuan kriteria tidak diubah secara serta merta karena hasil empirik penilaian.
Pada acuan norma, kurva normal sering digunakan untuk menentukan ketuntasan
belajar peserta didik jika diperoleh hasil rata-rata kurang memuaskan. Nilai akhir
sering dikonversi dari kurva normal untuk mendapatkan sejumlah peserta didik
yang melebihi nilai 6,0 sesuai proporsi kurva. Acuan kriteria mengharuskan
pendidik untuk melakukan tindakan yang tepat terhadap hasil penilaian, yaitu
memberikan layanan remedial bagi yang belum tuntas atau layanan pengayaan
bagi yang sudah melampaui kriteria ketuntasan minimal.
Kriteria ketuntasan minimal ditetapkan oleh satuan pendidikan
berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau
beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama.
30
Pertimbangan pendidik atau forum MGMP secara akademis menjadi
pertimbangan utama penetapan KKM.
Kriteria ketuntasan menujukan presentase tingkat pencapaian kompetensi
sehingga dinyatakan dengan angka maksimal 100 (seratus). Angka maksimal 100
merupakan kriteria ketuntasan ideal. Target ketuntasan secara nasional diharapkan
mencapai minimal 75. Satuan pendidikan dapat memulai dari kriteria ketuntasan
minimal di bawah target nasional kemudian ditingkatkan secara bertahap.
Kriteria ketuntasan minimal masing-masing mata pelajaran berbeda-beda
dan kriteria ketuntasan minimal tiap satuan pendidikan maupun masing-masing
sekolah belum tentu sama. Kriteria ketuntasan minimal dalam penelitian ini
disesuaikan dengan obyek penelitian, peneliti memilih siswa kelas XI SMA Teuku
Umar Semarang sebagai objek penelitian, kriteria ketuntasan minimal SMA
Teuku Umar Semarang untuk mata pelajaran TIK adalah 75. Sehingga untuk
mencapai tuntas belajar, hasil belajar siswa khususnya pada materi dokumen
pengolah angka dengan variasi tabel harus lebih dari atau sama dengan 75.
2.1.9 Tinjauan Mata Pelajaran TIK
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu
Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, meliputi
segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu,
manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi merupakan segala
hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan
mentransfer data dari perangkat yang satu kelainnya. Karena itu, teknologi
informasi dan teknologi komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan
31
yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan
pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dantransfer (pemindahan) informasi antar
media.
1) Tujuan mempelajari TIK antara lain :
a) Menyadarkan siswa akan potensi perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang terus berubah sehingga siswa dapat termotivasi untuk
mengevaluasi dan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai
dasar untuk belajar sepanjang hayat.
b) Memotivasi kemampuan siswa untuk bisa beradaptasi dan mengantisipasi
perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga siswa bisa
melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan seharihari secara mandiri dan
lebih percaya diri.
c) Mengembangkan kompetensi siswa dalam menggunakan Teknologi Informasi
dan Komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai
aktifitas dalam kehidupan sehari-hari.
d) Mengembangkan kemampuan belajar berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi, sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik, dan
mendorong siswa terampil dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasi
informasi, dan terbiasa bekerjasama.
e) Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan
bertanggung jawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi
untuk pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah sehari-hari.
32
Berdasarkan uraian yang telah disebutkan diatas, dapat disimpulkan bahwa
Mata Pelajaran TIK adalah mata pelajaran yang baru di sekolah yang merupakan
suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang
segala aspek yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan
transfer (pemindahan) informasi antar media menggunakan teknologi tertentu
yang menekankan siswa mampu memahami konsep, pengetahuan, dan operasi
dasar komputer.
2.1.10 Tinjauan Materi Dokumen Pengolah Angka dengan Variasi Tabel
A. Dokumen Pengolah Angka dengan Variasi Tabel
Dalam pembelajaran dokumen pengolah angka dengan variasi tabel pada
penelitian ini, materi yang dipelajari meliputi:
1) Mengenal Operator pada Microsoft Excel
Microsoft Excel merupakan program aplikasi yang mampu melakukan
bebagai jenis penghitungan untuk keperluan pengolahan dan analisis data. Dua hal
yang selalu terlibat dalam perhitungan adalah operator perhitungan dan data-data
yang dihitung. Ada empat jenis operator pada Microsoft excel yaitu Operator
aritmetika, operator perbandingan, operator acuan dan operator penggabungan
teks. Berikut adalah masing-masing penjelasannya:
a. Operator Aritmetika
Operator aritmetika berfungsi untuk membuat operasi dasar matematika
seperti penjumlahan, pengurangan, pembagian, perkalian, persentase,
eksponensial dan penggabungan bilangan. Berikut tabel jenis-jenis operator
aritmetika.
33
Tabel 2.2 Jenis-jenis operator aritmetika
Sistem Operator Operasi
+ Penjumlahan
- Pengurangan
: Pembagian
* Perkalian
% Persentase
^ Eksponensial
& Penggabungan
b. Operator Perbandingan
Operator perbandingan berfungsi untuk membandingkan dua buah nilai
yang menghasilkan logika true or false. Perbandingan menghasilkan nilai logika
true apabila perbandingan benar dan menghasilkan nilai logika false apabila
perbandingan dinilai salah. Untuk menggunakan operasi logika, biasanya
diperlukan adanya ekspresi dan pernyataan logika. Berikut jenis-jenis operator
perbandingan.
Tabel 2.3 Jenis-jenis operator perbandingan
Sistem Operator Operasi
= Sama dengan
> Lebih besar dari
< Lebih kecil dari
> = Lebih besar sama dengan
< = Lebih kecil sama dengan
< > Tidak sama dengan
34
c. Operator Acuan (Referesi)
Operator acuan berfungsi menggabungkan range (selang) sel yang
digunakan dalam perhitungan. Berikut tabel jenis-jenis operator acuan yang
digunakan pada program Microsoft Excel.
Tabel 2.4 Jenis-jenis operator acuan
Sistem Operator Operasi
Titik dua (:) Operator jangkauan yang berfungsi untuk menghasilkan
satu acuan dari dua acua, meskipun dari sel yang berbeda.
Koma (,) Operator penyatuan yang berfungsi untuk
menggabungkan banyak acuan menjadi satu acuan
Spasi ( ) Operator perpotongan yang berfunfsi untuk mengacu
kepada sel yang menjadi perpotongan di antara dua acuan.
d. Operator Penggabungan Teks
Pada tipe dan jenis teks, operator yang dapat digunakan adalah operator
penggabungan teks. Fungsi operator penggabungan teks adalah untuk merangkai
atau menggabungakan dua buah data teks atau lebih sehingga meghasilkan satu
rangkaian teks. Simbol operator yang digunakan adalah “&”.
2) Mengenal Formula pada Microsoft Excel
Formula adalah ekspresi untuk menghitung numerik atau teks berdasarkan
rumus tertentu. Untuk menuliskan rumus atau formula dalam Microsoft Excel
dapat dilakukan dengan mengawali isi sel dengan karakter sama dengan (=) yang
merupakan syarat penulisan sebuah formula, kemudian diikuti rumus yang
diinginkan. Formula dapat berisi operator, referensi, atau suatu fungsi tertentu.
35
Operator disini adalah tanda atau simbol yang melambangkan suatu operasi
perhitungan.
Berikut adalah aturan-aturan yang perlu diperhatikan dalam penulisan
formula:
1. Tanda sama dengan
Tanda sama dengan (=) merupakan tanda awal dari penulisan formula
yang mutlak harus dituliskan jika hendak menggunakan formula apapun. Tanda
ini bisa dipakai sebagai rujukan ke data pada lokasi lain.
2. Tanda kurung
Tanda kurung “( )” digunakan untuk memisahkan bagiab-bagian yang
dianggap perlu dalam suatu formula. Pemakaian tanda ini dilakukan agar
perhitungan menjadi lebih mudah untuk dibaca dan dianalisa.
3. Tanda pemisah argument/variabel
Pada penerapan formula lanjutan, banyak digunakan argument atau
variabel dalam suatu formula. Untuk memisahkan argument atau variabel, ada dua
tanda yang digunakan yaitu tanda koma (,) atau titik kima (;).
4. Tanda kutip/petik
Tanda kutip (“ “) digunakan jika hendak menggunakan isi atau data pada
sebuah sel untuk digunakan pada formula.
5. Gunakan alamat sel/range
Penulisan formula hendaknya merujuk pada alamat sel atau range, dan
jangan merujuk langsung pada isi sel atau datanya. Hal ini akan membuat formula
menjadi statis dan terkunci hanya untuk data itu saja.
36
3) Mengenal Fungsi pada Microsoft Excel
Fungsi merupakan rumus yang sudah disediakan oleh Microsoft Excel dan
siap untuk digunakan sebagai alat untuk membantu perhitungan.
Berikut adalah beberapa macam fungsi yang biasa digunakan:
1. Fungsi Statistik
Fungsi statistik digunakan untuk keperluan dalam pekerjaan stastistik
seperti menghitung jumlah data, nilai tertinggi, nilai terendah, rata-rata dan lain-
lain. Berikut adalah tabel beberapa macam fungsi statistik yang sering digunakan
dalam mengolah data
Tabel 2.5 Fungsi statistika
Fungsi Kegunaan
AVERAGE Mencari nilai rata-rata
MAX Mencari nilai tertinggi
MIN Mencari nilai terendah
COUNT Mencari jumlah data berformat angka yang terdapat
dalam suatu range tertentu
COUNTIF Mencari jumlah data berformat angka yang terdapat
dalam suatu range dengan kriteria tertentu
LARGE Mencari uruta nilai terbesar
SMALL Mencari urutan nilai terkecil
2. Fungsi teks
Fungsi teks digunakan untuk mengolah data-data berupa teks, dimana
fungsi ini akan memunculkan suatu nilai berdasarkan data-data berformat teks.
Berikut adalah tabel beberapa contoh penggunaan fungsi teks.
37
Tabel 2.6 Fungsi teks
Fungsi Kegunaan
LEFT mengambil beberapa karakter dari kiri pada
sebuah string teks yang dipilih
RIGHT mengambil beberapa karakter dari kanan pada
sebuah string teks yang dipilih
MID mengambil beberapa karakter dengan menentukan
terlebih dahulu posisi awal karakter dan berapa
karakter pada teks yag dimunculkan
LOWER Mengubah kondisi karakter teks dari huruf kapital
menjadi huruf kecil.
UPPER Mengubah kondisi karakter teks dari huruf kecil
menjadi huruf kapital.
PROPER Mengkapitalkan huruf pertama dari teks atau
serangkaian teks yang terdapat pada sel.
CONCANTENATE Menggabungkan data-data yang berupa teks yang
terdapat pada sel yang berbeda ke dalam satu sel
REPT Mengulang teks yang terdapat pada sel tertentu
sebanyak yang diinginkan
3. Fungsi Logika
Fungsi logika digunakan untuk menyatakan suatu pernyataan logika yang
bernilai benar atau salah. Berikut adalah dua istilah yang berhubungan dengan
fungsi logika:
a. Ekspresi Logika
Dalam fungsi logika terdapat ekspresi logika yang dinyatakan oleh
operator perbandingan seperti tanda sama dengan (=), lebih kecil (<), lebih
38
besar (>), lebih kecil sama dengan ( < =), lebih besar sama dengan (> =), atau
tidak sama dengan (< >).
b. Operator logika
Operator logika berfungsi untuk menggabungkan dua atau lebih
ekspresi logika. Contohnya adalah fungsi AND dan OR.
4. Fungsi Sum
Fungsi SUM digunakan untuk menjumlahkan data-data yang terdapat
dalam suatu range atau sel. Fungsi ini dapat menjumlahkan seluruh argumen yang
ingin dijumlahkan. Fungsi SUM dapat membuat 30 argumen.
5. Fungsi Rujukan
Fungsi rujukan (Lookup & Reference) yang biasa digunakan ada dua
macam yaitu sebagai berikut:
a. Fungsi VLOOKUP, merupakan fungsi yang digunakan untuk mencari nilai
pada kolom tertentu
b. Fungsi HLOOKUP, merupakan fungsi yang digunakan untuk mencari nilai
pada baris tertentu.
4) Menggunakan Referensi (Acuan)
Referensi atau acuan merupakan identifikasi sebuah sel atau kumpulan sel.
Referensi dapat terdiri dari satu sel atau beberapa sel dengan melibatkan operator
referensi. Berikut adalah tiga macam referensi dalam Microsoft Excel:
a. Referensi Relatif
Referensi relatif merupakan alamat atau referensi sel secara umum.
Referensi ini bersifat relatif sehingga apabila rumus disalin dan dipindahkan ke sel
39
yang lain, maka secara otomatis alamat sel yang disalin akan diganti dengan
alamat yang dituju.
b. Referensi Absolut
Referensi Absolut merupakan alamat atau referensi sel yang mempunyai
nilai tetap, sehingga apabila rumus disalin dan dipindahkan ke sel yang lain, maka
referensi terhadap sel tersebut tidak akan berubah.
c. Referensi semi absolut
Referensi semi absolut merupakan alamat atau referensi sel yang
mempunyai nilai campuran. Ada dua macam referensi semi absolut yaitu sebagai
berikut:
1. Row Absolute (Mutlak Baris)
Jenis referensi yang apabila kita mengkopi formula ke sel yang lain, maka
referensi terhadap kolom sel akan berubah sedangkan pada baris sel tidak akan
berubah.
2. Column Absolute (Mutlak Kolom)
Jenis referensi yang apabila kita mengkopiformula ke sel yang lain, maka
referensi terhadap kolom sel akan berubah sedangkan pada baris sel tidak akan
berubah.
(Dwiani, 2015:28-42)
2.2 Penelitian yang Relevan
Penelitian relevan sebelumnya yang sesuai dengan penelitian ini adalah
penelitian yang dilakukan oleh Titin, Eli Yanti, dan Ruqiah Ganda Putri Panjaitan
(2009) yang berjudul “Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kontekstual melalui
40
Model Problem Based Instruction (PBI) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi
Sistem Pernapasan Manusia Di Kelas VIII SMP Negeri 3 Sukadana” hasil
penelitian menunjukkan bahwa model PBI dapat meningkatkan hasil belajar
secara signifikan pada taraf α= 5% dalam materi pernapasan manusia.
Penelitian serupa juga dilakukan oleh Abas (2011) dengan melakukan
perbandingan antara penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dan
model pembelajaran PBI di dalam kelas. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil
belajar siswa pada model PBI lebih tinggi 1,7 poin dibandingkan dengan hasil
belajar pada pembelajaran dengan model kooperatif TPS. Menurut hasil penelitian
Indrayan (2009), penerapan model pembelajaran PBI meningkatkan hasil tes
kemampuan berpikir kritis siswa, hasil belajar afektif dan psikomotorik siswa.
Meningkatnya hasil belajar afektif dan psikomotorik erat kaitannya dengan
keaktifan siswa ketika proses pembelajaran berlangsung.
Beberapa penelitiaan di atas menunjukkan bahwa model pembelajaran
Problem Based Instruction efektif digunakan dalam upaya peningkatan hasil
belajar siswa, sehingga peneliti yakin untuk melakukan penelitian serupa dengan
judul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Instruction untuk
Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran TIK Kelas
XI SMA Teuku Umar Semarang”. Penelitian ini memiliki ruang lingkup dan
sasaran yang hampir sama dengan beberapa penelitian diatas yaitu penerapan
model pembelajaran Problem Based Instruction dalam kegiatan pembelajaran di
kelas sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
41
2.3 Kerangka Pikir
Pada kelas XI semester genap salah satu materi yang dipelajari adalah
dokumen pengolah angka dengan variasi tabel. Dimana dalam materi ini siswa
dituntut untuk mampu memahami dan mengaplikasikan berbagai rumus yang
digunakan dalam pengolahan data tabel. Hasil pengamatan yang dilakukan di
kelas XI SMA Teuku Umar Semarang menunjukkan bahwa kemampuan
pemecahan masalah peserta didik pada materi ini masih rendah. Hal ini dapat
dilihat dari nilai yang diperoleh dalam hasil ulangan harian terpadu yang telah
dilaksanakan pada minggu terakhir bulan Februari 2015. Dari data yang diperolah
peneliti, diketahui bahwa lebih dari 70% siswa mendapatkan nilai di bawah KKM
yaitu 75. Untuk mengatasi permasalahan tersebut peneliti mencoba menerapkan
model pembelajaran Problem Based Instruction.
Berdasarkan kajian teori dan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya,
model pembelajaran Problem Based Instruction telah dipertimbangkan dan tepat
diterapkan untuk pembelajaran materi dokumen pengolah angka dengan variasi
tabel. Pada model pembelajaran Problem Based Instruction siswa akan dibiasakan
untuk belajar menerapkan berbagai rumus yang ada pada materi dokumen
pengolah angka dengan variasi tabel melalui permasalahan/persoalan yang
disajikan oleh guru, sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang
berhubungan dengan masalah yang disajikan serta dapat memiliki suatu
keterampilan dalam memecahkan masalah. Selain itu siswa akan mudah
memahami materi yang dipelajari karena siswa berusaha sendiri untuk mencari
42
pemecahan masalah sehingga mendapatkan pengetahuan yang benar-benar
bermakna dari suatu masalah yang disajikan oleh guru.
Berdasarkan gambaran di atas, kerangka berpikir dari penelitian ini dapat
dilihat pada gambar sebagai berikut:
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pilkir
Fakta yang ditemui
PBM
siswa dapat mengaplikasikan secara langsung
materi yang dipelajari
siswa berusaha sendiri mencari pemecahan
masalah sehingga mendapatkan pengetahuan
yang bermakna
Keaktifan siswa meningkat
Penerapkan model pembelajaran
Problem Based Instruction
Nilai rata-rata hasil belajar
siswa < KKM
Hasil belajar siswa meningkat
43
2.4 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian. Hipotesis dikatakan jawaban sementara karena jawaban yang diberikan
baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta
empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2010:96).
Berdasarkan kerangka pikir di atas, hipotesis dari penelitian ini adalah model
pembelajaran Problem Based Instruction dapat meningkatkan keaktifan dan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran TIK kelas XI SMA Teuku Umar Semarang
khususnya pada pokok bahasan dokumen pengolah angka dengan variasi tabel.
44
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen. Menurut Arikunto (2010: 9), eksperimen adalah suatu cara untuk
mencari hubungan sebab akibat (hubugan kausal) antara dua faktor yang sengaja
ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau
menyisihkan faktor-faktor lain yang megganggu. Berdasarkan pendapat tersebut
dapat dipahami bahwa penelitian eksperimen selalu dilakukan dengan
memberikan perlakuan terhadap subjek penelitian kemudian melihat pengaruh
dari perlakuan tersebut.
3.1.2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen
semu (Quasi Experiment) mengingat tidak semua variabel (gejala yang muncul)
dan kondisi eksperimen dapat diatur dan dikontrol secara ketat. Rancangan
penelitian yang digunakan adalah pretest posttest control group desain.
Gambar 3.1 Bentuk Pretest-Posttest Control Group Design
R O1 X O2
R O3 O4
45
Keterangan:
O1 : Nilai pretest kelompok eksperimen
O2 : Nilai posttest kelompok eksperimen
O3 : Nilai pretest kelompok kontrol
O4 : Nilai posttest kelompok control
X : perlakuan menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction
(Sugiyono, 2010)
Dalam desain penelitian ini terdapat dua kelompok yang digunakan
sebagai objek penelitian, yaitu kelompok eksperimen dan kontrol. Kelompok
eksperimen merupakan kelas yang diberikan perlakuan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Instruction, sedangkan kelompok kontrol
merupakan kelas yang tidak diberikan perlakuan (pembelajaran konvensional).
Perilaku kelompok eksperimen dan kontrol di ukur sebelum dan sesudah
diberikan perlakuan. Kedua kelompok akan diberikan tes awal (pretest) dan tes
akhir (posttest). Berdasarkan data hasil pretest dan posttest tersebut, uji prasyarat
analisis dapat dilakukan. Uji prasyarat analisis dilakukan untuk mengetahui hasil
analisis data yang diperlukan dalam pengajuan hipotesis. Kemudian setelah hasil
diketahui, maka analisis akhir dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian yang
telah dirumuskan dan menyimpulkan hasil penelitian yang telah dilakukan.
3.2 Waktu dam Tempat Pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Teuku Umar Semarang yang berlokasi
di Jalan Karangrejo Tengah IX/99 Jatingaleh, Semarang. Dilaksanakan pada
semester 2 (dua) tahun ajaran 2014/2015, sedangkan penentuan waktu disesuaikan
46
dengan alokasi waktu penyampaian materi “Dokumen Pengolah Angka dengan
Variasi Tabel”.
3.3 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Arikunto (2010: 173) menyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan
sebjek penelitian. Populasi juga dapat diartikan sebagai wilayah besar atau luas
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dapat dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA
Teuku Umar Semarang tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 75 siswa yang
terdiri dari 20 siswa XI.IPA, 28 siswa kelas XI.IPS-1 dan 27 siswa XI.IPS-2.
3.2.2 Sampel
Arikunto (2010: 174) menyatakan bahwa sampel adalah sebagian atau
wakil populasi yang diteliti. Sumber data yang diambil dari sebagian populasi dan
dapat mewakili populasi disebut sampel penelitian. Sampel dalam penelitian ini
diambil dengan teknik random sampling. Hal ini dilakukan dengan
memperhatikan asumsi sebagai berikut:
1) Siswa mendapatkan materi berdasarkan kurikulum yang sama
2) Siswa yang menjadi objek penelitian duduk pada tingkat kelas yang sama
3) Pembagian kelas tidak ada kelas unggulan
4) Buku sumber yang digunakan sama
Berdasarkan asumsi diatas, dari tiga kelas, dipilih 2 kelas yaitu kelas
XI.IPS-1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI.IPS-2 sebagai kelas kontrol.
47
3.4 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian(Arikunto, 2010: 161). Variabel dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1) Variabel Bebas (X)
Variabel idependen atau variabel bebas (X) yaitu variabel yang nilai-
nilainya tidak bergantung pada variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah model pembelajaran Problem Based Instruction.
2) Variabel terikat (Y)
Variabel dependen atau variabel terikat (Y) yaitu variabel yang nilai-
nilainya bergantung pada variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini
adalah keaktifan dan hasil belajar siswa pada materi dokumen pengolah angka
dengan variasi tabel.
3.5 Metode Pengumpulan Data
Mengumpulkan data merupakan kegiatan penting dalam sebuah penelitian.
Dengan adanya data-data itulah peneliti menganalisisnya untuk kemudian di bahas
dan disimpulkan dengan panduan serta referensi-referensi yang berhubungan
dengan penelitian tersebut. Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang meliputi wawancara,
dokumentasi, observasi, dan tes. Uraian selengkapnya sebagai berikut:
3.5.1 Wawancara
Menurut Arikunto (2010: 198) wawancara adalah sebuah dialog yang
dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari
48
terwawancara (narasumber). Secara fisik wawancara dibedakan menjadi
wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Dalam penelitian ini
peneliti melakukan wawancara tidak terstruktur kepada guru mata pelajaran TIK
kelas XI SMA Teuku Umar Semarang. Informasi yang didapatkan setelah
melakukan wawancara dengan guru yaitu tentang permasalahan pembelajaran
pada mata pelajaran TIK pada materi dokumen pengolah angka dengan variasi
tabel. Informasi tersebut kemudian digunakan peneliti untuk menentukan variabel
yang akan diteliti.
3.5.2 Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat,
legger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2010: 274). Metode dokumentasi dalam
penelitian ini digunakan untuk memperoleh data mengenai nama-nama siswa
kelas eksperimen dan kelas kontrol serta untuk memperoleh data nilai awal siswa
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang dijadikan sebagai data awal
adalah nilai ulangan harian TIK bab sebelumnya yaitu materi Microsoft Office
Excel (Versi 2007).
3.5.3 Observasi
Di dalam pegertian psikologik, observasi atau yang disebut pula dengan
observeran, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu obyek dengan
menggunakan seluruh alat indera. Jadi mengobservaasi dapat dilakukan melalui
penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap (Arikunto, 2010:
199). Dalam penelitian ini observasi digunakan untuk mengamati aktivitas belajar
49
siswa selama pembelajaran berlangsung. Observeran terhadap siswa ini dilakukan
untuk mengetahui perbedaan tingkat keaktifan siswa dalam kelas pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
3.5.4 Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk menentukan ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan
atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2010: 193). Pada
penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pretest-posttest. Pretest digunakan
untuk mengukur kemampuan awal dan posttest untuk mengetahui hasil belajar
setelah mendapatkan perlakuan. Tes yang diberikan kepada siswa berbentuk tes
objektif. Bentuk soal yang digunakan peneliti yaitu soal pilihan ganda. Soal
pilihan ganda adalah bentuk tes yang mempunyai satu jawaban yang benar atau
paling tepat (Sudjana, 2011: 48).
Peneliti menggunakan tes berbentuk pilihan ganda karena bentuk tes
pilihan ganda memungkinkan adanya satu jawaban yang benar dari beberapa
pilihan jawaban, sehingga menimbulkan adanya objektivitas bagi siswa dalam
menjawab dan guru atau korektor dalam memeriksa dan menilai pekerjaan siswa.
Peneliti menyediakan lima aternatif pilihan jawaban dalam tes. Tes pilihan ganda
tepat digunakan untuk mengukur hasil belajar dalam kompetensi berpikir siswa
jenjang sekolah menengah seperti ingatan, pemahaman, penerapan, analisis,
sintesis, dan evaluasi. Selain itu, hasil pekerjaan siswa dapat dikoreksi secara
cepat dengan hasil yang dapat dipercaya.
50
3.6 Instrumen Penelitian
Arikunto (2010: 203) menjelaskan bahwa instrumen penelitian adalah alat
atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,
lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Instrumen observasi dan Instrumen tes.
Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut:
3.6.1 Instrumen Observasi
Instrumen observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar
observasi. Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa selama
pembelajaran yang akan di isi oleh observer. Adapun kriteria yang digunakan
untuk melihat aktivitas siswa dalam pembelajaran pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.1 Kriteria penilaian aktivitas siswa
Persentase Keaktifan Siswa Kriteria
Presentase keaktifan siswa ≤ 25% Kurang Aktif
25% < Persentase keaktifan siswa ≤ 50% Cukup Aktif
50% < Persentase keaktifan siswa ≤ 75% Aktif
Persentase keaktifan siswa > 75% Sangat Aktif
3.6.2 Instrumen Tes
Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal pilihan
ganda. Sebelum tes dilaksanakan, instrumen tes yang digunakan untuk mengambil
data, terlebih dahulu di ujicobakan ke dalam kelas uji coba yaitu kelas XI.IPA
51
agar dapat di analisis validitasnya, rebilitasnya, tingkat kesukaran dan daya beda
soal. Adapun teknik analisis instrumen selengkapnya adalah sebagai berikut:
3.6.2.1 Validitas soal
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan kevalidan suatu
instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan dan mengungkap data dari variabel yang di teliti secara tepat. Untuk
menentukan validitas soal dalam penelitian ini digunakan rumus sebagai berikut:
∑ (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ ) }* ∑ (∑ )
+ …………. (1)
Arikunto (2010: 87)
Keterangan:
rx = koefisien korelasi product moment
N = jumlah subyek
x = skor setiap butir soal yang diraih oleh siswa
y = skor total yang diraih tiap siswa
= jumlah skor perbutir soal dari seluruh siswa
= jumlah skor total siswa seluruhnya
Jika rx hitung > tabel maka soal tersebut valid.
3.6.2.2 Reabilitas soal
Rebilitas atrinya dapat diandalkan atau di percaya. Arikunto (2010: 221)
menyatakan bahwa reabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu
instrumen cukup dapat di percaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
52
karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk menentukan reabilitas soal dalam
penelitian ini digunakan rumus sebagai berikut:
(
) (
∑
) ………. (2)
Arikunto (2010: 115)
Keterangan:
= reliabilitas tes secara keseluruhan
P = prporsi subjek yang menjawab item dengan benar
= proporsi subjek yang menjawab item dengan salah ( q = 1-p )
∑ = Jumlah hasil perkalian dari p dan q
= banyaknya item
S = Standar deviasi dari tes
Jika hitung > r tabel maka soal tersebut reliabel.
3.6.2.3 Tingkat kesukaran soal
Tingkat kesukaran ini untuk menyatakan seberapa mudah atau sulitkah
sebuah soal tes. Untuk menentukan indeks kesukaran maka digunakan rumus :
………….. (3)
(Arikunto,S 2012: 223)
Keterangan:
P = Indeks kesukaran
B = Banyak peserta didik yang menjawab soal dengan benar
JS = Jumlah seluruh peserta didik peserta tes
53
Klasifikasi kesukaran yang digunakan adalah :
a. Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar
b. Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang
c. Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah
3.6.2.4 Daya beda soal
Daya beda soal menyatakan seberapa besar butir soal dapat membedakan
antara siswa kelompok tinggi (skor tinggi) dengan siswa kelompok rendah (skor
rendah). Butir soal yang baik adalah butir soal yang mampu membedakan
kelompok tersebut. Untuk menentukan daya beda soal maka digunakan rumus :
……………… (4)
(Arikunto,S 2012: 228)
Keterangan:
D = daya beda soal
BA = jumlah peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB = jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
JA = jumlah kelompok atas
JB = jumlah kelompok bawah
PA =
= proporsi kelompok atas yang menjawab benar
PB =
= proporsi kelompok bawah yang menjawab benar
Kriteria yang digunakan adalah:
a. Soal dengan D = 0,00 – 0,20 memiliki daya beda jelek
b. Soal dengan D = 0,21 – 0,40 memiliki daya beda cukup
54
c. Soal dengan D = 0,41 – 0,70 memiliki daya beda baik
d. Soal dengan D = 0,71 – 1,00 memiliki daya beda baik sekali
3.7 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data keaktifan siswa yang
diperoleh dari lembar observasi yang diberikan kepada observer dan hasil belajar
siswa yang berasal dari tes (pretest dan posttest). Setelah data diperoleh maka
dilakukan pengelolahan data dengan rincian sebagai berikut:
3.7.1 Keaktifan Siswa
Lembar observasi yang digunakan untuk mengaalisis aktivitas siswa pada
penelitian ini menggunakan jawaban dengan skala Linkert. Sugiyono (2010: 134)
menyatakan skala Linkert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala
Linkert maka variabel yang akan di ukur dijabarkan menjadi indicator variabel.
Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun
instrumen yang berupa pernyataan atau pertanyaan.
Tabel 3.2 Skala linkert
No Keterangan Skor
1. Selalu 4
2. Sering 3
3. Kadang-kadang 2
4. Tidak Pernah 1
55
Untuk mengolah data lembar observasi, dilakukan dengan menggunakan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menjumlahkan skor tiap jawaban
2. Menghitung persentase aktivitas siswa dengan rumus:
……………………. (5)
3. Menafsirkan hasil lembar observasi siswa dengan perbedoman pada kriteria
yang ada pada tabel 3.2
3.7.2 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi
normal atau tidak. Sugiyono (2010: 241) menyatakan bahwa terdapat terdapat
beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas data antara lain
dengan kertas peluang dan chi kuadrat. Pada penelitian ini pengujian normalitas
data menggunakan chi Kuadrat dengan rumus sebagai berikut:
∑( )
……………. (6)
Keterangan:
= Chi Kuadrat
= Frekuensi Pengamatan
= Frekuensi yang diharapkan
Dara berdistribusi normal jika x2 hitung ≤ x
2tabel dengan taraf kepercayaan 95%
Dn derajar keabsahan (dk) = k-3
56
3.7.3 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui seragam tidaknya variansi
sampel yang telah di ambil dari populasi yang sama (Arikunto, 2012: 263). Pada
penelitian ini untuk menguji homogenitas data digunakan F-test dengan rumus
sebagai berikut:
Fhitung =
……………. (7)
(Sundayana, 2014: 144)
Data dinyatakan homogen jika Fhitung < Ftabel α=5%,
3.7.4 Uji Hipotesis (t-test)
Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, maka langkah
selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis yaitu uji-t. Menurut sugiyono (2010:
272) terdapat beberapa rumus t-test yang digunakan untuk pengujian, yaitu:
1.) Separated Varian, digunakan bila jumlah sampel sama dan varian
homogen, untuk melihat harga t-tabel digunakan dk = n1 + n2 – 2. Rumus
ini juga digunakan bila jumlah sampel tidak sama dan varian tidak
homogen, harga t sebagai pengganti t-tabel di hitung dari selisih harga t-
tabel dengan dk (n1 – 1) dan dk (n2 – 1) dibagi dua dan kemudian
ditambahkan dengan harga t yang terkecil.
√
……………………. (8)
2.) Pooled Varian, digunakan apabila jumlah sampel tidak sama sedangkan
varian homogen, derajat keabsahan (dk) = n1 + n2 – 2. Rumus ini juga
57
digunakan jika jumlah sampel sama sedangkan varian tidak homogen,
dengan dk = n1 – 1 atau dk = n2 – 1
√( )
( )
(
)
………………….. (9)
3.) Sampel Berpasangan / related, bila sampel berkorelasi atau berpasangan
√(
) (
) (
√ )(
√ )
……………………(10)
Keterangan :
: rata-rata kelas eksperimen
: rata-rata kelas kontrol
: jumlah anggita kelas eksperimen
: jumlah anggota kelas kontrol
: varians kelas eksperimen
: varians kelas kontrol
: standar deviasi kelas eksperimen
: standar deviasi kelas kontrol
: korelasi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
(Sugiyono, 2009: 197)
Apabila nilai t hitung sudah diketahui, maka langkah selanjutnya yaitu
membandingkannya dengan t tabel. Nilai t-tabel dapat dicari dengan mengetahui
terlebih dahulu derajat bebasnya (db). Berdasarkan db tersebut dapat diperoleh t
58
tabel dengan taraf signifikansi 5%. jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha
ditolak, jika sebaliknya thitung > ttabel maka Ha diterima
3.7.5 Uji Gain Ternormalisasi
Uji rata-rata gain ternormalisasi digunakan untuk mencari seberapa besar
peningkatan dari data nilai hasil pretest dan posttest. Adapun rumus yang
digunakan untuk menghitung uji rata-rata gain ternormalisasi adalah sebagai
berikut:
……………..(11)
(Sudayana 2014: 151)
Dari hasil uji gain ini dapat diketahui peningkatan rata-rata hasil belajar
siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol, dimana hasil akhir peningkatan rata-
rata pretest dan posttest dapat dikategorikan sebagai berikut:
Tabel 3.3 Interpretasi indeks gain ternormalisasi
Nilai Gain
Ternormalisasi Intepretasi
-1,00 ≤ g < 0,00 terjadi penurunan
g = 0,00 tidak terjadi peningkatan
0,00 < g< 0,30 Rendah
0,30 ≤ g <0,70 Sedang
0,70 ≤ g ≤ 1,00 Tinggi
(Sudayana 2014: 151)
3.7.6 Uji Regresi dan Korelasi
Analisis regresi merupakan salah satu analisis data yang digunakan untuk
mengetahui pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain, sedangkan analisis
59
korelasi merupakan suatu analisis untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan
antara dua variabel.
Dalam penelitian ini analisis regresi digunakan untuk mengetahui
ada/tidaknya pengaruh keaktifan siswa terhadap hasil belajar TIK kelas XI SMA
Teuku Umar Semarang. Analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu analisis regresi sederhana yang dihitung dengan rumus persamaan regresi
linear sebagai berikut:
Y = a + bx …………….(12)
(Santoso, 2008)
Keterangan :
Y : Variabel terikat (Hasil Belajar Siswa)
X : Variabel bebas (Keaktifan siswa)
a : Konstanta
b : Koefisien Regresi
Untuk mencari persamaan garis regresi dapat digunakan berbagai
pendekatan (rumus), sehingga nilai konstanta (a) dan nilai koefisien regresi (b)
dapat dicari dengan metode sebagai berikut :
a = [(ΣY . ΣX2) – (ΣX . ΣXY)] / [(N . ΣX2) – (ΣX)
2]
b = [N(ΣXY) – (ΣX . ΣY)] / [(N . ΣX2) – (ΣX)
2]
Sedangkan analisis korelasi digunakan untuk mengetahui seberapa erat
hubungan antara keaktifan siswa terhadap hasil belajar TIK kelas XI SMA Teuku
Umar Semarang.. Rumus yang digunakan untuk menghitung koefisien korelasi
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
60
r = [(N . ΣXY) – (ΣX . ΣY)] / √{[(N . ΣX2) – (ΣX)
2] . [(N . ΣY
2) – (ΣY)
2]}
(Santoso, 2008)
Tinggi rendahnya derajat keeratan hubungan antara variabel tersebut dapat
dilihat dari koefisien korelasinya. Jika koefisien korelasi yan mendekati angka +1
berarti terjadi hubungan positif yang erat, jika koefisien korelasi mendekati angka
-1 berarti terjadi hubungan negatif yang erat. Sedangkan jika koefisien korelasi
mendekati angka 0 (nol) berarti hubungan kedua variabel adalah lemah atau tidak
erat.
61
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian dan pengumpulan data yang dilakukan di SMA
Teuku Umar Semarang pada mata pelajaran TIK materi “dokumen pengolah
angka dengan variasi tabel” di kelas XI semester 2 diperoleh hasil sebagai berikut:
4.1.1. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang menggunakan dua
sampel dimana sampel pertama sebagai kelompok eksperimen yaitu kelas XI IPS
1 dan sampel kedua sebagai kelompok kontrol yaitu kelas XI IPS 2. Terdapat tiga
tahap dalam penelitian ini, yaitu analisis kemampuan awal dengan memberikan
pretest, perlakuan, dan posttest untuk kedua sample penelitian. Sebelum memulai
tiga tahap tersebut, peneliti melakukan ujicoba instrumen penelitian terlebih
dahulu pada kelas XI IPA, instrument tersebut berupa soal tes objektif pilihan
ganda.
4.1.2. Analisis Instrumen Penelitian
4.1.2.1. Analisis soal ujicoba pretest
1. Validitas
Validitas soal dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan
rumus 1 pada bab 3. Hasil analisis perhitungan butir soal dibandingkan
dengan harga r product moment, dengan taraf signifikan 5%. Jika harga rxy
62
> rtabel maka soal tersebut dikatakan valid. Soal ujicoba pretest terdiri dari
40 butir soal pilihan ganda. Berikut adalah hasil analisis validitas butir
soal:
Tabel 4.1 Validitas soal ujicoba pretest
No. Soal
rxy rtabel Kriteria No. Soal
rxy rtabel Kriteria
1 -0.470 0.444 tdk valid 21 0.771 0.444 Valid
2 0.130 0.444 tdk valid 22 0.637 0.444 Valid
3 -0.024 0.444 tdk valid 23 0.502 0.444 Valid
4 0.584 0.444 Valid 24 0.586 0.444 Valid
5 -0.406 0.444 tdk valid 25 -0.229 0.444 tdk valid
6 -0.188 0.444 tdk valid 26 0.479 0.444 Valid
7 0.232 0.444 tdk valid 27 0.212 0.444 tdk valid
8 0.474 0.444 Valid 28 -0.390 0.444 tdk valid
9 0.003 0.444 tdk valid 29 0.474 0.444 Valid
10 0.599 0.444 Valid 30 -0.043 0.444 tdk valid
11 0.523 0.444 Valid 31 0.456 0.444 Valid
12 0.474 0.444 Valid 32 0.504 0.444 Valid
13 0.080 0.444 tdk valid 33 0.524 0.444 Valid
14 0.011 0.444 tdk valid 34 0.671 0.444 Valid
15 0.075 0.444 tdk valid 35 0.502 0.444 Valid
16 0.320 0.444 tdk valid 36 0.502 0.444 Valid
17 -0.097 0.444 tdk valid 37 0.524 0.444 Valid
18 0.560 0.444 Valid 38 0.588 0.444 Valid
19 0.598 0.444 Valid 39 0.545 0.444 Valid
20 0.538 0.444 Valid 40 0.627 0.444 Valid
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa terdapat 24 soal yang
valid. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
2. Reliabilitas
Setelah dilakukan uji validitas selanjutnya dilakukan uji reliabilitas
dengan menggunakan rumus pada bab 3. Harga rhitung yang diperoleh dari
uji reliabilitas dibandingkan dengan harga rtabel (product moment) dengan
63
taraf signifikan 5%. Soal dikatakan reliabel jika rhitung > rtabel . Berdasarkan
hasil perhitungan, deperoleh rhitung = 0,756 sedangkan rtabel = 0,444
sehingga uji skala reliabilitas diterima. Perhitungan reliabilitas butir soal
dapat dilihat pada lampiran.
3. Tingkat kesukaran
Analisis tingkat kesukaran soal dilakukan untuk mengetahui
apakan soal tersebut termasuk dalam kategori mudah, sedang atau sukar.
Adapun hasil perhitungan tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.2 Tingkat kesukaran soal ujicoba pretest
No. Soal
TK Kategori No. Soal
TK Kategori
1 0.90 Mudah 21 0.45 Sedang
2 0.60 Sedang 22 0.50 Sedang
3 0.85 Mudah 23 0.75 Mudah
4 0.20 Sukar 24 0.30 Sukar
5 0.20 Sukar 25 0.40 Sedang
6 0.20 Sukar 26 0.25 Sukar
7 0.50 Sedang 27 0.75 Mudah
8 0.95 Mudah 28 0.25 Sukar
9 0.85 Mudah 29 0.95 Mudah
10 0.10 Sukar 30 0.65 Sedang
11 0.30 Sukar 31 0.05 Sukar
12 0.95 Mudah 32 0.65 Sedang
13 0.30 Sukar 33 0.60 Sedang
14 0.75 Mudah 34 0.80 Mudah
15 0.95 Mudah 35 0.75 Mudah
16 0.70 Sedang 36 0.80 Mudah
17 0.50 Sedang 37 0.75 Mudah
18 0.20 Sukar 38 0.55 Sedang
19 0.85 Mudah 39 0.65 Sedang
20 0.45 Sedang 40 0.55 Sedang
64
Hasil analisis tingkat kesukaran selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
4. Daya beda
Analisis daya beda soal dilakukan untuk untuk mengetahui
seberapa besar soal dapat membedakan antara siswa kelompok tinggi
dengan siswa kelompok rendah. Hasil analisis daya beda soal dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.3 Daya beda soal ujicoba pretest
No. Soal
DB Kategori No. Soal
DB Kategori
1 -0.20 Jelek 21 0.70 Baik
2 0.00 Jelek 22 0.40 Cukup
3 0.10 Jelek 23 0.30 Cukup
4 0.40 Cukup 24 0.60 Baik
5 0.00 Jelek 25 -0.40 Jelek
6 -0.20 Jelek 26 0.30 Cukup
7 0.40 Cukup 27 0.30 Cukup
8 0.10 Jelek 28 -0.30 Jelek
9 -0.10 Jelek 29 0.10 Jelek
10 0.40 Cukup 30 -0.10 Jelek
11 0.40 Cukup 31 0.10 Jelek
12 0.10 Jelek 32 0.30 Cukup
13 0.00 Jelek 33 0.40 Cukup
14 0.10 Jelek 34 0.40 Cukup
15 0.10 Jelek 35 0.50 Baik
16 0.20 Jelek 36 0.40 Cukup
17 -0.20 Jelek 37 0.30 Cukup
18 0.40 Cukup 38 0.50 Baik
19 0.30 Cukup 39 0.50 Baik
20 0.70 Baik 40 0.50 Baik
*Hasil analisis daya beda selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
Setelah dilakukan uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya
beda soal, maka soal yang dapat diikutsertakan dalam soal pretest pada kelas
65
ekspeimen dan kelas kontrol adalah 20 soal, yakni soal nomor
4,10,11,18,19,20,21,22,23,24,26,32,33,34,35,36,37,38,39,40.
4.1.2.2. Analisis soal ujicoba posttest
1. Validitas
Validitas soal dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan
rumus 1 pada bab 3. Hasil analisis perhitungan butir soal dibandingkan
dengan harga r product moment. Jika harga rxy > rtabel maka soal tersebut
dikatakan valid. Soal ujicoba posttest terdiri dari 40 soal pilihan ganda.
Berikut adalah hasil analisis validitas butir soal:
Tabel 4.4 Validitas soal ujicoba posttest
No. Soal
rxy rtabel Kriteria No. Soal
rxy rtabel Kriteria
1 0.446 0.444 Valid 21 0.661 0.444 Valid
2 0.369 0.444 tdk valid 22 0.524 0.444 Valid
3 0.327 0.444 tdk valid 23 0.661 0.444 Valid
4 0.369 0.444 tdk valid 24 0.597 0.444 Valid
5 0.370 0.444 tdk valid 25 0.647 0.444 Valid
6 0.476 0.444 Valid 26 -0.183 0.444 tdk valid
7 -0.054 0.444 tdk valid 27 0.673 0.444 Valid
8 0.477 0.444 Valid 28 -0.291 0.444 tdk valid
9 0.622 0.444 Valid 29 -0.255 0.444 tdk valid
10 -0.167 0.444 tdk valid 30 -0.291 0.444 tdk valid
11 -0.291 0.444 tdk valid 31 0.500 0.444 Valid
12 -0.249 0.444 tdk valid 32 0.535 0.444 Valid
13 0.274 0.444 tdk valid 33 0.502 0.444 Valid
14 0.027 0.444 tdk valid 34 0.557 0.444 Valid
15 0.653 0.444 Valid 35 0.628 0.444 Valid
16 0.182 0.444 tdk valid 36 0.477 0.444 Valid
17 0.314 0.444 tdk valid 37 -0.628 0.444 tdk valid
18 0.476 0.444 Valid 38 0.543 0.444 Valid
19 0.047 0.444 tdk valid 39 0.535 0.444 Valid
20 0.653 0.444 Valid 40 0.594 0.444 Valid
66
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa terdapat 22 soal yang
valid. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
2. Reliabilitas
Setelah dilakukan uji validitas selanjutnya dilakukan uji reliabilitas
reabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup
dapat di percaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik. Uji reliabilitas dilakukan dengan
menggunakan rumus pada bab 3. Harga rhitung yang diperoleh dari uji
reliabilitas dibandingkan dengan harga rtabel (product moment) dengan taraf
signifikan 5%. Soal dikatakan reliabel jika rhitung > rtabel . Berdasarkan hasil
perhitungan, deperoleh rhitung = 0,813 sedangkan rtabel = 0,444 sehingga uji
skala reliabilitas diterima. Perhitungan reliabilitas butir soal dapat dilihat
pada lampiran.
3. Tingkat kesukaran
Analisis tingkat kesukaran soal dilakukan untuk mengetahui
apakan soal tersebut termasuk dalam kategori mudah, sedang atau sukar.
Analisis tingkat kesularan soal dilakukan dengan menggunakan rumus
nomor 3 pada baba 3. Adapun hasil perhitungan tingkat kesukaran soal
dapat dilihat pada tabel berikut:
67
Tabel 4.5 Tingkat kesukaran soal ujicoba posttest
No. Soal
TK Kategori No. Soal
TK Kategori
1 0.65 Sedang 21 0.70 Sedang
2 0.45 Sedang 22 0.70 Sedang
3 0.75 Mudah 23 0.70 Sedang
4 0.95 Mudah 24 0.75 Mudah
5 0.65 Sedang 25 0.80 Mudah
6 0.90 Mudah 26 0.90 Mudah
7 0.85 Mudah 27 0.30 Sukar
8 0.30 Sukar 28 0.95 Mudah
9 0.70 Sedang 29 0.85 Mudah
10 0.95 Mudah 30 0.95 Mudah
11 0.95 Mudah 31 0.85 Mudah
12 0.95 Mudah 32 0.80 Mudah
13 0.20 Sukar 33 0.65 Sedang
14 0.90 Mudah 34 0.80 Mudah
15 0.30 Sukar 35 0.25 Sukar
16 0.75 Mudah 36 0.30 Sukar
17 0.65 Sedang 37 0.65 Sedang
18 0.90 Mudah 38 0.70 Sedang
19 0.85 Mudah 39 0.80 Mudah
20 0.65 Sedang 40 0.30 Sukar
*Hasil analisis tingkat kesukaran selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
4. Daya beda
Analisis daya beda soal dilakukan untuk untuk mengetahui
seberapa besar soal dapat membedakan antara siswa kelompok tinggi
dengan siswa kelompok rendah. Hasil analisis daya beda soal dapat dilihat
pada tabel berikut:
68
Tabel 4.6 Daya beda soal ujicoba posttest
No. Soal
DB Kategori No. Soal
DB Kategori
1 0.50 Baik 21 0.60 Baik
2 0.30 Cukup 22 0.40 Cukup
3 0.30 Cukup 23 0.40 Cukup
4 0.10 Jelek 24 0.50 Baik
5 0.30 Cukup 25 0.40 Cukup
6 0.20 Jelek 26 -0.20 Jelek
7 -0.10 Jelek 27 0.60 Baik
8 0.40 Cukup 28 -0.10 Jelek
9 0.60 Baik 29 -0.10 Jelek
10 -0.10 Jelek 30 -0.10 Jelek
11 -0.10 Jelek 31 0.30 Cukup
12 -0.10 Jelek 32 0.40 Cukup
13 0.20 Jelek 33 0.50 Baik
14 0.00 Jelek 34 0.40 Cukup
15 0.40 Cukup 35 0.50 Baik
16 0.10 Jelek 36 0.40 Cukup
17 0.30 Cukup 37 -0.50 Jelek
18 0.20 Jelek 38 0.60 Baik
19 0.10 Jelek 39 0.40 Cukup
20 0.50 Baik 40 0.40 Cukup
*Hasil analisis daya beda selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
Setelah dilakukan uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya
beda soal, maka soal yang dapat diikutsertakan dalam soal posttest pada kelas
ekspeimen dan kelas kontrol adalah 20 soal, yakni soal nomor
1,8,9,15,20,21,22,23,24,25,27,31,32,33,34,35,36,38,39,40.
4.1.3. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Tahap pertama dalam penelitian ini adalah memberikan pretest pada kedua
sampel, pretest diberikan untuk megukur kemampuan awal siswa sebelum
diberikan perlakuan. Hasil pretest dapat di lihat pada tabel 4.7 berikut:
69
Tabel 4.7 Nilai pretest siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
XI IPS 1 (Kelas
Eksperimen) XI IPS 2 (Kelas Kontrol)
Kode Siswa X1 Kode siswa X2
E-01 60 K-01 40
E-02 45 K-02 60
E-03 60 K-03 40
E-04 50 K-04 50
E-05 65 K-05 50
E-06 65 K-06 65
E-07 60 K-07 55
E-08 55 K-08 50
E-09 65 K-09 60
E-10 40 K-10 45
E-11 60 K-11 45
E-12 65 K-12 60
E-13 60 K-13 55
E-14 50 K-14 60
E-15 35 K-15 55
E-16 60 K-16 35
E-17 55 K-17 65
E-18 50 K-18 50
E-19 30 K-19 45
E-20 40 K-20 55
E-21 55 K-21 60
E-22 60 K-22 45
E-23 50 K-23 50
E-24 55 K-24 55
E-25 65 K-25 60
E-26 60 K-26 65
E-27 70 K-27 70
E-28 60
Jumlah 1545 Jumlah 1445
Rata-rata 55.18 Rata-rata 53.52
Tabel 4.7 di atas menunjukkan nilai pretest masing-masing siswa kelas
Eksperimen dan kelas kontrol, dimana kelas eksperimen berjumlah 28 siswa
70
dengan nilai rata-rata 55,18 dan kelas kontrol berjumlah 27 siswa dengan nilai
rata-rata 53,52.
Tahap berikutnya adalah pemberian perlakuan pada kedua sampel. Sampel
pertama sebagai kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan menerapkan proses
pembelajaran menggunakan model Problem Based Instruction yang diawali
dengan mengeorientasi siswa pada masalah, dalam hal ini guru meminta siswa
untuk menyebutkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan
dengan materi pelajaran kemudian meminta siswa untuk menjelaskan cara
penyelesaiannya. Tahap selanjutnya guru mengorganisasi siswa untuk belajar,
pada tahap ini guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok kemudian
memberikan kartu permasalahan untuk diselesaikan secara berkelompok. Setelah
itu siswa diminta mempresentasikan hasil pemecahan masalah yang telah mereka
diskusikan bersama kelompok mereka di depan kelas, kemudian di evaluasi
bersama-sama untuk mendapatkan suatu kesimpulan sehingga siswa memperoleh
pengetahuan yang baru dari permasalahan yang disajikan. Sedangkan sampel
kedua sebagai kelas kontrol diberikan perlakuan dengan menerapkan metode
pembelajaran konvensional yang berupa ceramah
Setelah diberikan perlakuan, pada tahap akhir penelitian diberikan posttest
untuk mengukur kemampuan siswa setelah diberikannya perlakuan yang berbeda
pada kedua sampel. Hasil posttest dapat di lihat pada tabel 4.8 berikut:
71
Tabel 4.8 Nilai posttest siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
XI IPS 1 (Kelas
Eksperimen) XI IPS 2 (Kelas Kontrol)
Kode Siswa X1 Kode siswa X2
E-01 80 K-01 55
E-02 75 K-02 70
E-03 65 K-03 50
E-04 70 K-04 70
E-05 75 K-05 60
E-06 80 K-06 65
E-07 85 K-07 60
E-08 65 K-08 60
E-09 80 K-09 40
E-10 80 K-10 50
E-11 70 K-11 65
E-12 70 K-12 70
E-13 75 K-13 65
E-14 85 K-14 70
E-15 80 K-15 80
E-16 80 K-16 80
E-17 60 K-17 75
E-18 65 K-18 70
E-19 85 K-19 75
E-20 70 K-20 60
E-21 80 K-21 60
E-22 75 K-22 80
E-23 80 K-23 65
E-24 70 K-24 70
E-25 75 K-25 65
E-26 80 K-26 60
E-27 75 K-27 70
E-28 85
Jumlah 2115 Jumlah 1760
Rata-rata 75.54 Rata-rata 65.19
Tabel 4.8 di atas menunjukkan nilai posttest masing-masing siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol, dimana kelas ekperimen yang berjumlah 28 siswa
72
dengan nilai rata-rata 75,54 dan kelas kontrol yang berjumlah 27 siswa dengan
nilai rata-rata 65,19.
4.1.4. Analisis Data Hasil Penelitian
4.1.4.1. Analisis Uji Normalitas Nilai Pretest
Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui data yang diambil
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini dihitung dari nilai awal (pretest)
kedua sample dengan menggunakan rumus 6 pada bab 3. Analisis uji normalitas
nilai pretest kelas eksperimen disajikan pada tabel 4.9 berikut:
Tabel 4.9 Uji normalitas pretest kelas eksperimen
Kelas Interval Batas
Kelas Z-score
Peluang
Untuk Z
Luas
kelas
Untuk Z
fh f0 ( )
30 - 36 29.50 -2.60 0.50 0.02 0.69 2 2.52
37 - 43 36.50 -1.89 0.47 0.09 2.49 2 0.10
44 - 50 43.50 -1.18 0.38 0.20 5.58 5 0.06
51 - 57 50.50 -0.47 0.18 0.09 2.51 4 0.89
58 - 64 57.50 0.24 0.09 0.23 6.57 9 0.90
65 - 71 64.50 0.95 0.33 0.12 3.45 6 1.88
71.50 1.66 0.45
x² = 6.35
Berdasarkan perhitungan uji normalitas nilai pretest kelas eksperimen,
ditemukan harga chi kuadrat hitung = 6,35, harga tersebut selanjutnya
dibandingkan dengan harga chi kuadrat tabel, dengan dk (derajat kebebasan) 6-3 =
3 dan taraf kesalahan 5%, maka harga chi kuadrat tabel = 7,81. Karena harga chi
kuadrat hitung lebih kecil dari harga chi kuadrat tabel (6,35 < 7,81) maka ditribusi
data nilai pretest kelas eksperimen tersebut normal.
Berikutnya untuk analisis uji normalitas nilai pretest kelas kontrol
disajikan pada tabel 4.10 berikut:
73
Tabel 4.10 Uji normalitas pretest kelas kontrol
Kelas Interval Batas
Kelas Z-Score
Peluang
Untuk Z
Luas kelas
Untuk Z fh f0
( )
35 - 40 34.50 -2.17 0.49 0.05 1.44 3 1.67
42 - 46 40.50 -1.49 0.43 0.14 3.86 4 0.01
47 - 52 46.50 -0.80 0.29 0.24 6.54 5 0.36
53 - 58 52.50 -0.12 0.05 0.17 4.56 5 0.04
59 - 64 58.50 0.57 0.22 0.18 4.86 6 0.27
65 - 70 64.50 1.25 0.40 0.08 2.12 4 1.66
70.50 1.94 0.47
x² = 4.02
Berdasarkan perhitungan uji normalitas nilai pretest kelas kontrol,
ditemukan harga chi kuadrat hitung = 4,02 , harga tersebut selanjutnya
dibandingkan dengan harga chi kuadrat tabel, dengan dk (derajat kebebasan) 6-
3 = 3 dan taraf kesalahan 5%, maka harga chi kuadrat tabel = 7,81. Karena harga
chi kuadrat hitung lebih kecil dari harga chi kuadrat tabel (4,02 < 7,81) maka
ditribusi data nilai pretest kelas kontrol tersebut normal.
4.1.4.2. Analisis Uji Homogenitas Nilai Pretest
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diambil
memiliki varians yang homogen atau tidak. Uji homogenitas ini dihitung dari nilai
awal (pretest) kedua sampel dengan menggunakan rumus 7 pada bab 3. Analisis
uji homogenitas pretest kedua sampel disajikan pada tabel 4.11 berikut:
74
Tabel 4.11 Homogenitas nilai pretest kelas ekperimen dan kelas kontrol
Komponen Kelompok
Eksperimen
Kelompok
Kontrol
Jumlah Siswa (n) 28 27
Jumlah Nilai 1545.00 1445.00
Nilai Tertinggi 70.00 70.00
Nilai Terendah 30.00 35.00
Rata-rata 55.18 53.52
Standar Deviasi (s) 9.86 8.75
Varians (s2) 97.22 76.56
*Data selengkapnya ditunjukan pada lampiran
Berdasarkan tabel 4.11 di atas, diketahui kelas eksperimen mempunyai
nilai varians 97,22 sedangkan kelas kontrol mempunyai nilai varians 76,56,
kemudian dilakukan perhitungan Fhitung = 97,22/76,56 = 1.27. Harga tersebut
selanjutnya dibandingkan dengan harga Ftabel dengan dk pembilang 28-1 = 27, dk
penyebut 27-1 = 26 dan taraf kesalahan 5%, maka harga Ftabel = 2,02. Dengan
demikian harga Fhitung lebih kecil daripada harga Ftabel (1,27 < 2,02), sehingga
dapat dinyatakan bahwa varians kedua sampel homogen.
4.1.4.3. Analisis Uji Normalitas Nilai Posttest
Uji normalitas juga dilakukan pada nilai posttest kedua sampel penelitian,
tujuannya adalah untuk mengetahui apakah data posttest tersebut berdistribusi
normal atau tidak. Analisis uji normalitas nilai posttest kelas eksperimen disajikan
pada tabel 4.12 berikut:
75
Tabel 4.12 Uji normalitas posttest kelas eksperimen
Kelas Interval Batas
Kelas Z-Score
Peluang
Untuk Z
Luas
kelas
Untuk Z
fh f0 ( )
60 - 64 59.50 -2.34 0.49 0.04 1.23 1 0.04
65 - 69 64.50 -1.61 0.45 0.14 3.79 3 0.17
70 - 74 69.50 -0.88 0.31 0.25 7.02 5 0.58
75 - 79 74.50 -0.15 0.06 0.16 4.43 6 0.56
80 - 84 79.50 0.58 0.22 0.19 5.21 9 2.75
85 - 89 84.50 1.31 0.40 0.07 1.85 4 2.49
88.50 1.89 0.47
x² = 6.59
Berdasarkan perhitungan uji normalitas nilai posttest kelas eksperimen,
ditemukan harga chi kuadrat hitung = 6,59, harga tersebut selanjutnya
dibandingkan dengan harga chi kuadrat tabel, dengan dk (derajat kebebasan) 6-3 =
3 dan taraf kesalahan 5%, maka harga chi kuadrat tabel = 7,81. Karena harga chi
kuadrat hitung lebih kecil dari harga chi kuadrat tabel (6,59 < 7,81) maka ditribusi
data nilai pretest kelas eksperimen tersebut normal.
Berikutnya untuk analisis uji normalitas nilai posttest kelas kontrol
disajikan pada tabel 4.13 berikut:
Tabel 4.13 Uji normalitas posttest kelas kontrol
Kelas Interval Batas
Kelas Z-Score
Peluang
Untuk Z
Luas Kelas
Untuk Z fh f0
( )
40 - 46 39.50 -2.69 0.50 0.02 0.59 1 0.29
47 - 53 46.50 -1.96 0.47 0.09 2.31 2 0.04
54 - 60 53.50 -1.22 0.39 0.20 5.43 7 0.45
51 - 67 60.50 -0.49 0.19 0.09 2.50 5 2.49
68 - 74 67.50 0.24 0.10 0.24 6.47 7 0.04
75 - 80 74.50 0.97 0.33 0.12 3.27 5 0.92
81.50 1.71 0.46
x² = 4.24
76
Berdasarkan perhitungan uji normalitas nilai posttest kelas kontrol,
ditemukan harga chi kuadrat hitung = 4,24, harga tersebut selanjutnya
dibandingkan dengan harga chi kuadrat tabel, dengan dk (derajat kebebasan) 6-3 =
3 dan taraf kesalahan 5%, maka harga chi kuadrat tabel = 7,81. Karena harga chi
kuadrat hitung lebih kecil dari harga chi kuadrat tabel (4,24 < 7,81) maka ditribusi
data nilai posttest kelas kontrol tersebut normal.
4.1.4.4. Analisis Uji Homogenitas Nilai Posttest
Uji homogenitas juga dilakukan pada nilai posttest kedua sampel
penelitian. Analisis uji homogenitas posttest kedua sampel disajikan pada tabel
4.14 berikut:
Tabel 4.14 Homogenitas nilai posttest kelas ekperimen dan kelas kontrol
Komponen Kelompok
Eksperimen
Kelompok
Kontrol
Jumlah Siswa 28 27
Jumlah nilai 2115.00 1760.00
Nilai Tertinggi 85.00 80.00
Nilai Terendah 60.00 40.00
Rata-rata 75.54 65.19
Standar Deviasi 6.85 9.56
Varians 46.92 91.39
Berdasarkan tabel 4.14 di atas, diketahui kelas eksperimen mempunyai
nilai varians 46,92 sedangkan kelas kontrol mempunyai nilai varians 91,39,
kemudian dilakukan perhitungan Fhitung = 91,39/46,92 = 1,95. Harga tersebut
selanjutnya dibandingkan dengan harga Ftabel dengan dk pembilang 28-1 = 27, dk
penyebut 27-1 = 26 dan taraf kesalahan 5%, maka harga Ftabel = 2,02. Dengan
demikian harga Fhitung lebih kecil daripada harga Ftabel (1,95 < 2,02), sehingga
dapat dinyatakan bahwa varians kedua sampel homogen.
77
4.1.4.5. Analisis Uji Hipotesis (Uji t)
Uji t ini digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil
belajar setelah diberikan perlakuan yang berbeda antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol, untuk itu data yang digunakan adalah data nilai posttest kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan perhitungan uji normalitas dan
homogenitas, data nilai posttest kedua sampel berdistribusi normal dan memiliki
varians yang homogen, akan tetapi jumlah sampel masing-masing kelompok
berbeda. Hasil uji t terhadap nilai posttest kedua sampel dapat dilihat pada tabel
4.15 berikut:
Tabel 4.15 Uji t nilai posttest kelas ekperimen dan kelas kontrol
Kelas N x s2 Dk thitung
ttabel
α=5%
Eksperimen 28 75.54 46.92 53 4.63 2.00
Kontrol 27 65.19 91.39
Berdasarkan tabel 4.15 di atas, di dapatkan thitung 4.63 dan ttabel dengan dk
53 dan taraf kesalahan 5% adalah 2,00. Dengan demikian thitung lebih besar
daripada ttabel ( 4,63 > 2,00), jadi terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perbedaan tersebut dapat di lihat dari
nilai rata-rata kelas eksperimen (75,54) yang lebih tinggi daripada nilai rata-rata
kelas kontrol (65,19). Hal tersebut menunjukkan bahwa penerapan model
pembelajaran Problem Based Instruction lebih meningkatkan hasil belajar siswa.
4.1.4.6. Uji Gain Ternormalisasi
Uji gain ternormalisasi digunakan untuk mengetahui peningkatan rata-rata
hasil belajar kelas eksperimen maupun kelas kontrol, rumus yang digunakan untuk
78
uji gain yaitu rumus nomor 11 pada bab 3. Hasil perhitungan uji gain nilai rata-
rata untuk kelas ekperimen adalah 0,45 dengan kriteria sedang. Sedangkan untuk
kelas kontrol diperoleh nilai 0,25 dengan kriteria rendah. Berikut adalah diagram
nilai gain untuk kedua rata-rata kelas:
Gambar 4.1 Diagram gain nilai rata-rata kelas
Berdasarkan diagram diatas, dapat diketahui bahwa nilai gain kelas
eksperimen lebih tinggi daripada nilai gain kelas kontrol. Berikut juga disertakan
hasil uji gain per siswa untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol pada tabel 4.16
Tabel 4.16 Uji gain per siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
Keterangan
Kelas
Eksperimen Kelas Kontrol
∑ % ∑ %
Tinggi 2 7% 0 0%
Sedang 18 64% 9 33%
Rendah 8 29% 18 67%
Jumlah 28 100% 27 100%
0.45
0.25
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
0.4
0.45
0.5
Eksperimen Kontrol
79
Dari tabel diatas diketahui bahwa pada kelas eksperimen terdapat 2 siswa
yang mengalami peningkatan hasil belajar dengan kategori tinggi, sedangkan pada
kelas kontrol tidak ada. Untuk peningkatan hasil belajar dengan kategori sedang
terdapat 18 siswa pada kelas eksperimen dan 9 siswa pada kelas kontrol,
kemudian untuk peningkatan hasil belajar dengan kategori rendah terdapat 8 siswa
pada kelas eksperimen dan 18 siswa pada kelas kontrol.
4.1.4.7. Analisis Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai pretest kelompok eksperimen
yaitu kelas XI IPS 1 sebesar 55,18 dan nilai posttest sebesar 75,54. Sedangkan
untuk kelas kontrol yaitu kelas XI IPS 2 diperoleh nilai pretest 53,52 dan nilai
posttest sebesar 65,19. Berikut data ditunjukan pada gambar 4.2.
Gambar 4.2 Diagram hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol
Berdasarkan grafik di atas diketahui bahwa nilai pretest kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol hampir sama yaitu 55,18 dan 53,52. Sedangkan
55.18 53.52
75.54
65.19
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Eksperimen Kontrol
Nilai pretest
Nilai posttest
80
untuk nilai posttest kelompok eksperimen lebih tinggi disbanding kelompok
kontrol (75,54 > 65,19).
4.1.4.8. Analisis Pengamatan Aktifitas Siswa
Pengamatan aktifitas dalam penelitian ini dilakukan di kelas eksperimen
dan kelas kontrol pada saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung. Aspek-
aspek yang diamati antara lain: keaktifan dalam mengalami, mempelajari dan
menemukan pengetahuan secara mandiri oleh siswa, keaktifan dalam membangun
pemahaman, keaktifan dalam mengkomunikasikan hasil pemikirannya, dan
keaktifan dalam berpikir secara reflektif. Hasil pengamatan aktivitas siswa sudah
di rekap dapat di lihat pada tabel 4.17 untuk kelas eksperimen dan 4.18 untuk
kelas kontrol. Berikut adalah tabel hasil pengamatan aktifitas siswa:
Tabel 4.17 Rekapitulasi hasil pengamatan aktifitas siswa kelas ekspeimen
No Aspek yang diamati 4 3 2 1 Persentase
Keaktifan
Pengetahuan dialami, dipelajari dan ditemukan oleh siswa
1
Membaca dengan aktif (misal dengan
pulpen di tangan untuk
menggarisbawahi atau membuat catatan
kecil atau tanda-tanda tertentu pada
teks)
14% 50% 25% 11%
76%
2
Mendengarkan dengan aktif (
menunjukkan respon, missal tersenyum
atau tertawa saat mendengarkan hal-hal
lucu yang disampaikan, terkagum-
kagum bila mendengar sesuatu yang
menakjubkan)
43% 54% 4% 0%
Siswa melakukan sesuatu untuk memahami materi pelajaran ( membangun
pemahaman )
3
Berlatih ( misalnya mencobakan sendiri
konsep-konsep misal berlatih dengan
soal-soal) 18% 68% 14% 0% 75%
81
4
Berpikir kreatif (misalnya mencoba
memecahkan masalah – masalah pada
latihan soal yang mempunyai variasi
berbeda dengan contoh yang di berikan)
11% 75% 14% 0%
5
Berpikir kritis (misalnya mampu
menemukan kejanggalan, kelemahan
atau kesalahan yang dilakukan orang
lain dalam menyelesaikan soal atau
tugas)
25% 54% 14% 7%
Siswa mengkomunikasikan sendiri hasil pemikirannya
6 Mengemukakan pendapat 39% 54% 7% 0%
78%
7 Menjelaskan 32% 14% 54% 0%
8 Berdiskusi 54% 43% 4% 0%
9 Mempresentasi laporan 29% 46% 25% 0%
10 Memajang hasil karya 25% 43% 32% 0%
Siswa berpikir reflektif
11 Mengomentari dan menyimpulkan
proses pembelajaran 11% 46% 43% 0% 73%
12 Memperbaiki kesalahan atau kekurangan
dalam proses pembelajaran 4% 64% 32% 0%
13 Menyimpulkan materi pembelajaran
dengan kata-katanya sendiri 46% 39% 14% 0%
Tabel 4.18 Rekapitulasi hasil pengamatan aktifitas siswa kelas kontrol
No Aspek yang diamati 4 3 2 1 Persentase
Keaktifan
Pengetahuan dialami, dipelajari dan ditemukan oleh siswa
1
Membaca dengan aktif (misal dengan
pulpen di tangan untuk
menggarisbawahi atau membuat catatan
kecil atau tanda-tanda tertentu pada
teks)
0% 39% 43% 14%
62%
2
Mendengarkan dengan aktif (
menunjukkan respon, missal tersenyum
atau tertawa saat mendengarkan hal-hal
lucu yang disampaikan, terkagum-
kagum bila mendengar sesuatu yang
menakjubkan)
21% 32% 32% 11%
82
Siswa melakukan sesuatu untuk memahami materi pelajaran ( membangun
pemahaman )
3
Berlatih ( misalnya mencobakan sendiri
konsep-konsep misal berlatih dengan
soal-soal) 7% 39% 46% 4%
63% 4
Berpikir kreatif ( misalnya mencoba
memecahkan masalah – masalah pada
latihan soal yang mempunyai variasi
berbeda dengan contoh yang di berikan)
4% 43% 46% 4%
5
Berpikir kritis (misalnya mampu
menemukan kejanggalan, kelemahan
atau kesalahan yang dilakukan orang
lain dalam menyelesaikan soal atau
tugas)
0% 57% 39% 0%
Siswa mengkomunikasikan sendiri hasil pemikirannya
6 Mengemukakan pendapat 11% 29% 50% 7%
66%
7 Menjelaskan 14% 14% 57% 11%
8 Berdiskusi 18% 61% 18% 0%
9 Mempresentasi laporan 11% 43% 39% 4%
10 Memajang hasil karya 14% 50% 32% 0%
Siswa berpikir reflektif
11 Mengomentari dan menyimpulkan proses
pembelajaran 4% 39% 46% 7%
64% 12 Memperbaiki kesalahan atau kekurangan
dalam proses pembelajaran 0% 36% 61% 0%
13 Menyimpulkan materi pembelajaran
dengan kata-katanya sendiri 4% 75% 18% 0%
Berdasarkan tabel 4.17 dan tabel 4.18 di atas, diketahui bahwa pada aspek
keaktifan dalam mengalami, mempelajari dan menemukan pengetahuan secara
mandiri oleh siswa, pada kelas eksperimen 76% siswa temasuk dalam kategori
aktif. Aspek ini meliputi membaca dan mendengarkan secara aktif. Dalam hal
membaca dengan aktif 50% siswa termasuk dalam kategori aktif, siswa terlihat
sering menggarisbawahi hal-hal penting dari materi yang mereka baca, bahkan
beberapa diantara mereka membuat catatan-catatan kecil. Sedangkan dalam hal
83
mendengarkan dengan aktif, 54% siswa temasuk dalam kategori aktif dan 43%
siswa termasuk dalam kategori sangat aktif, mereka memperhatikan saat guru
menjelaskan di depan serta menunjukan respon akan hal yang disampaikan.
Sementara pada kelas kontrol hanya 62% siswa yang termasuk dalam kategori
aktif. Dalam hal membaca dengan aktif hanya 39% siswa yang terlihat aktif,
sedangkan 43% siswa terlihat kurang aktif dalam membaca, sebagian besar dari
mereka hanya membaca materi secara sepintas tanpa memperhatikan hal penting
yang ada di dalamnya sehingga ketika diberi pertanyaan mereka cenderung masih
bingung mencari-cari jawaban. Sedangkan dalam hal mendengarkan, hanya 32%
siswa yang terlihat aktif mendengarkan dan memberikan respon terhadap apa
yang disampaikan oleh guru, kebanyakan siswa cenderung asik bercerita dengan
temannya.
Berkaitan dengan aspek keaktifan dalam membangun pemahaman, pada
kelas eksperimen 75% siswa termasuk dalam kategori aktif. Aspek ini meliputi
berlatih aktif, berpikir kreatif dan berpikir kritis. Dalam hal berlatih 78% siswa
termasuk kedalam kategori aktif, sebagian besar siswa sering mencobakan sendiri
berbagai fungsi tabel yang ada dalam materi dengan soal-soal latihan yang
diberikan. Selain itu mereka juga mampu berpikir secara kreatif, 75% siswa sering
mencoba menemukan alternatif jawaban yang berbeda dari temannya dalam
memecahkan soal yang sama. Sedangkan dalam hal berpikir kritis 54% siswa
termasuk dalam katergori kritis dan 25% sangat kritis, mereka sering
membetulkan jika terdapat kejanggalan atau kesalahan pada soal yang diberikan
dan mengingatkan jika ada teman melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal.
84
Sementara itu pada kelas kontrol hanya 63% siswa yang terlihat aktif. Dalam hal
berlatih dengan soal-soal 46% siswa cenderung kurang aktif, mereka lebih sering
mengerjakan soal dengan bertanya kepada teman, bahkan beberapa diantara
mereka tidak memperdulikan soal latihan yang ada. Jarang diantara mereka yang
mampu berpikir kreatif, hanya 43% siswa yang berusaha mengerjakan sendiri
ketika diberikan tugas, sedangkan 46% lainnya cenderung mengandalkan teman
sekelompoknya dalam mengerjakan soal latihan. Akan tetapi dalam hal berpikir
kritis 57% siswa termasuk dalam kategori kritis, mereka sering mengingatkan jika
terdapat kejanggalan atau kesalahan saat ada mengerjakan soal di depan kelas.
Untuk aspek keaktifan dalam mengkomunikasikan hasil pemikirannya,
pada kelas eksperimen 78% siswa termasuk dalam kategori aktif. Aspek ini
meliputi keaktifan dalam mengemukakan pendapat, menjelaskan, berdiskusi,
mempresentasikan hasil laporan dan memajang hasil karya. Dalam hal
mengemukakan pendapat 54% siswa termasuk dalam kategori aktif dan 39%
siswa termasuk dalam kategori sangat aktif, para siswa cenderung aktif dalam
mengemukakan jawabannya saat membahas lembar diskusi yang diberikan oleh
guru bahkan beberapa diantaranya berebut untuk menjawab saat diberikan
pertanyaan. Akan tetapi dalam hal menjelaskan kemampuan siswa masih kurang,
dalam hal ini 54% siswa termasuk dalam kategori kurang aktif, mereka terlihat
masih bingung ketika diminta untuk memberikan penjelasan atas jawaban mereka.
Dalam hal diskusi 54% siswa termasuk dalam kategori sangat aktif dan 43% siswa
termasuk dalam kategori yang aktif, saat diberikan lembar diskusi maupun kartu
permasalahan siswa tampak antusias untuk mendiskusikan jawabannya dengan
85
kelompoknya. Sedangkan dalam hal mempresentasikan laporan 46% siswa
termasuk dalam kategori aktif, mereka bergiliran untuk menunjukkan dan
mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. Sementara pada kelas
kontrol hanya 66% siswa yang termasuk dalam kategori aktif, 50% siswa
termasuk dalam kategori kurang aktif dalam mengemukakan pendapat dan 57%
siswa masih bingung ketika diminta untuk menjelaskan hasil pekerjaan mereka.
Dalam hal berdiskusi 61% siswa terlihat aktif, ketika diberi lembar kerja
kelompok banyak siswa yang antusias untuk mendiskusikan jawabannya.
Sedangkan dalam hal mempresentasikan hasil karya 43% siswa termasuk dalam
kategori aktif dan 39% termasuk dalam kategori kurang aktif, beberapa siswa aktif
dalam menunjukkan dan mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas.
Kemudian pada aspek keaktifan dalam berpikir reflektif, pada kelas
eksperimen 73% siswa termasuk dalam kategori aktif. Aspek ini meliputi aktif
dalam mengomentari proses pembelajaran, memperbaiki kesalahan dan
menyimpulkan materi pembelajaran. Dalam hal mengomentari proses
pembelajaran 46% siswa termasuk dalam kategori aktif, hal ini dapat dilihat dari
keaktifan mereka dalam memberikan komentar atau masukan ketika ada teman
yang mempresentasikan tugas atau menunjukkan hasil karyanya. Selain itu para
siswa juga aktif dalam memperbaiki kesalahan atau kekurangan dalam
pembelajaran, 64% siswa aktif untuk membetulkan ketika guru salah dalam
menjelaskan atau terdapat kesalahan pada soal yang diberikan. Sedangkan dalam
hal menyimpulkan materi pembelajaran dengan kata-katanya sendiri 46% siswa
termasuk dalam kategori sangat aktif dan 39% siswa termasuk dalam kategori
86
aktif, ketika diminta untuk menjelaskan kembali materi yang telah dipelajari
sebagian dari mereka dapat menjelaskannya dengan benar meskipun dengan
bahasa yang berbeda. Sementara pada kelas kontrol hanya 64% siswa yang
termasuk dalam kategori aktif, 46% siswa kurang aktif dalam mengomentari dan
menyimpulkan proses pembelajaran, 61% siswa kurang aktif dalam memperbaiki
kesalahan dan kekurangan dalam proses pembelajaran, mereka cenderung acuh
tak acuh. Akan tetapi dalam hal menyimpulkan materi 75% siswa termasuk dalam
kategori aktif, mereka bisa menjelaskan materi yang telah dipelajari dengan kata-
kata mereka sendiri meskipun tidak secara menyeluruh.
Berdasarkan rekap hasil pengamatan secara keseluruhan, pada kelas
eksperimen diperoleh rata-rata persentase keaktifan siswa sebesar 75.62% yang
termasuk ke dalam kategori sangat aktif, sedangkan pada kelas kontrol persentase
keaktifan siswa hanya mencapai 64.17% dan termasuk dalam kategori aktif. Hal
ini menunjukan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based
Instruction, keaktifan belajar siswa menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan
menggunakan metode pembelajaran konvensional.
4.1.4.9. Uji Pengaruh Keaktifan Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa
Uji pengaruh keaktifan siswa terhadap hasil belajar siswa dalam penelitian
ini dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Analisis yang digunakan
adalah analisis regresi dan analisis korelasi. Analisis regresi digunakan untuk
mengetahui ada/tidaknya pengaruh keaktifan terhadap hasil belajar siswa, rumus
yang digunakan untuk analisis regresi yaitu rumus 12 pada bab 3 dengan X = hasil
belajar siswa dan Y = keaktifan siswa. Sedangkan analisis korelasi digunakan
87
untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antara keaktifan siswa dan hasil
belajar siswa, rumus yang digunakan untuk analisis korelasi adalah rumus 13 pada
bab 3. Adapun Hasil Analisis regresi dan korelasi pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.19 Hasil analisis regresi dan korelasi kelas eksperimen dan kelas kontrol
Kelas Persamaan Regresi Koefisien Korelasi
Eksperimen Y = 25,05 + 1,28 X 0,08
Kontrol Y = 39,70 + 0,76X 0,06
Berdasarkan tabel 4.19 di atas, dari hasil penghitungan persamaan regresi
sederhana pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, dapat diketahui bahwa
keaktifan siswa mempunyai pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa, artinya
jika semakin aktif siswa maka akan semakin baik nilai hasil belajarnya. Hal ini
dapat dilihat dari koefisien regresi (b) yang bernilai positif yaitu 1,28 pada kelas
eksperimen dan 0,76 pada kelas kontrol. Sedangkan dari hasil perhitungan
koefisien korelasi, pada kelas eksperimen di dapat koefisien korelasi 0,08
sedangkan pada kelas kontrol di dapat koefisien korelasi 0,06 ( nilai koefisien
korelasi (r) > 0), hal ini berarti bahwa antara keaktifan dan hasil belajar siswa
mempunyai hubungan positif, namun hubungan kedua variabel tersebut tidak
terlalu erat. Hal tersebut dapat dilihat dari besarnya koefisien korelasi yang masih
jauh dari angka 1.
4.2. Pembahasan
Pembahasan dalam penelitian ini diuraikan dalam rumusan masalah, yaitu
apakah penerapan model pembelajaran Problem Based Instruction dapat
88
meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa, seberapa besar model
pembelajaran Problem Based Instruction dapat meningkatkan keaktifan dan hasil
belajar siswa serta apakah keaktifan siswa berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, diketahui bahwa
pada kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran Problem Based
Instruction siswa lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, guru tidak lagi
mendominasi kelas, siswa juga mampu untuk belajar mandiri. Dari hasil analisis
pengamatan aktifitas siswa, pada kelas eksperimen yang menerapkan model
pembelajaran Problem Based Instrction diperoleh rata-rata persentase keaktifan
siswa sebesar 75,62% yang termasuk ke dalam kategori sangat aktif, sedangkan
pada kelas kontrol persentase keaktifan siswa hanya mencapai 64,17% dan
termasuk dalam kategori aktif.
Pada kelas eksperimen selama pembelajaran di kelas berlangsung siswa
terlihat aktif membaca dan menggarisbawahi hal-hal penting dari materi yang
mereka baca, bahkan beberapa diantara mereka membuat catatan-catatan kecil.
Siswa juga memperhatikan saat guru menjelaskan serta menunjukan respon akan
hal yang disampaikan sehingga saat diberikan pertanyaan secara mendadak oleh
guru mereka bisa menjawabnya. Selain itu Saat diberikan tugas diskusi siswa
tampak antusias untuk berdiskusi dan mempresentasikan hasil diskusi mereka,
mereka juga aktif memeberikan pendapat mereka. Sebagian besar siswa juga
terlihat sering mencobakan sendiri berbagai fungsi tabel yang ada dalam materi
89
dengan soal-soal latihan yang diberikan sehingga mereka lebih memahami materi
yang diajarkan dan dapat menerapkannya secara langsung.
Sedangkan pada kelas kontrol siswa terlihat kurang aktif membaca selama
pembelajaran berlangsung. Saat diminta untuk mempelajari materi terlebih
dahulu, sebagian besar dari mereka hanya membaca materi secara sepintas tanpa
memperhatikan hal penting yang ada di dalamnya sehingga ketika diberi
pertanyaan mereka cenderung masih bingung mencari-cari jawaban. Pada saat
diberikan tugas untuk di diskusikan siswa terlihat aktif untuk berdiskusi, akan
tetapi ketika diminta untuk mengerjakan soal di depan mereka lebih sering
mengerjakan soal dengan bertanya kepada teman. Siswa yang aktif dalam
mengemukakan pendapat juga masih sangat sedikit dan siswa masih bingung
ketika diminta untuk menjelaskan hasil diskusi mereka.
Hal ini menunjukan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Instruction, tingkat keaktifan menjadi siswa lebih tinggi
dibandingkan menggunakan metode pembelajaran konvensional dalam proses
belajar mengajar di kelas.
Tingginya tingkat keaktifan siswa di kelas eksperimen ini terjadi karena
model pembelajaran Problem Based Instruction memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bisa mengajukan pendapat, bertanya dan menjawab pertanyaan yang
dilakukan selama berdiskusi dalam penyelesaian permasalahan,
mempresentasikan hasil diskusi ke seluruh kelompok dalam kelas serta dalam
mengevaluasi hasil penyelesaian masalah. Dalam model pembelajaran Problem
90
Based Instruction siswa dibiasakan untuk berperan aktif dalam proses
pembelajaran.
Pembelajaran dengan model Problem Based Instruction di kelas
eksperimen ini diawali dengan pemberian kartu permasalahan untuk diselesaikan
secara berkelompok kemudian dipresentasikan di depan kelas dan di evaluasi
bersama-sama untuk mendapatkan suatu kesimpulan. Sehingga dalam proses
pembelajaran siswa yang berperan secara aktif, mulai dari proses diskusi untuk
memecahkan permasalahan yang disajikan sampai pada proses penyajian hasil
diskusi di kelas. Dengan demikian siswa akan memperoleh pengetahuan baru
secara mandiri dari masalah yang dihadapinya. Sebagaimana dijelaskan dalam
teori belajar vigotsky (Rusman, 2013:244) bahwa perkembangan intelektual
terjadi pada saat individu berhadapan dengan pengalaman baru dan menantang
serta ketika mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang dimunculkan.
Kartu permasalahan yang diberikan untuk diselesaikan secara
berkelompok ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama
dalam belajar dan menemukan penyelesaian dari masalah yang diberikan. Dalam
hal ini, selain diajak untuk memperoleh pengetahuan baru secara mandiri siswa
juga diajak untuk lebih aktif dalam berinteraksi dengan siswa yang lain. Selain
itu, penyelesaian masalah dengan diskusi kelompok juga mampu menciptakan
komunikasi yang baik dan tanggung jawab dalam kelompok. Sedangkan tahap
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dan mengevaluasi bersama-sama
ini dapat membiasakan siswa untuk berani menunjukan hasil karyanya serta aktif
dalam menyampaikan pedapat dan menanggapi hasil karya orang lain. Beberapa
91
hal tersebut menunjukkan bahwa Problem Based Instruction dapat meningkatkan
keaktifan belajar siswa.
Lain halnya dengan kelas kontrol yang menerapkan model pembelajaran
konvensional. Dalam pembelajaran di kelas kontrol guru hanya menggunakan
metode ceramah dan tanya jawab dimana guru lebih mendominasi kelas sehingga
siswa tampak bosan dan banyak diantara mereka yang tidak memperhatikan.
Penggunaan model pembelajaran konvensional ini menyebabkan siswa menjadi
malas berpikir dan kurang terlibat aktif dalam pembelajaran. Hal tersebut
menyebabkan hasil belajar siswa kurang optimal. Proses pembelajaran di kelas
kontrol dengan menggunakan model konvensional merupakan proses
pembelajaran satu arah, dimana guru berperan sebagai sumber belajar dan
penyampaian informasi dan siswa hanya diberikan kesempatan untuk
mendengarkan, menirukan apa yang dilakukan guru dan sesekali menjawab jika
diberi pertanyaan sehingga partisipasi dan peran aktif siswa kurang.
Berdasarkan penjelasan di atas, di ketahui bahwa pembelajaran dengan
model Problem Based Instruction memiliki kelebihan di antaranya dalam model
pembelajaran Problem Based Instruction siswa dilibatkan pada kegiatan belajar
sehingga pengetahuannya benar-benar diserapnya dengan baik. Siswa juga di latih
untuk dapat bekerjasama dengan siswa lain, dalam pembelajaran ini interaksi
sosial antar siswa lebih banyak dikembangkan sebab hampir setiap langkah dalam
pengajaran ini ada dalam situasi kelompok. Adanya permasalahan yang disajikan
dalam pembelajaran Problem Based Instruction membiasakan siswa berfikir
secara logis dan sistematis dalam pemecahan masalah, belajar memecahkan
92
masalah dapat membantu peserta didik untuk belajar bagaimana mentransfer
pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata dan dapat
mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis serta
mengembangkan kemampuan mereka guna beradaptasi dengan pengetahuan.
Pembalajaran dengan model Problem Based Instruction pun dapat meningkatkan
kemandirian siswa dalam belajar
Selain itu, dilihat dari nilai hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang
menerapkan model pembelajaran Problem Based Instruction peningkatan hasil
belajar lebih signifikan dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan
metode pembelajaran konvensional. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan hasil
pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol yang sudah dipaparkan
sebelumnya. Berdasarkan uji gain terjadi peningkatan hasil belajar siswa untuk
kelas eksperimen sebesar 0,45 yang berkategori sedang dan untuk kelas kontrol
hanya sebesar 0,25 yang berkategori rendah. Pada kelas eksperimen nilai posttest
setelah diberikan perlakuan menggunakan model pembelajaran Problem Based
Instruction lebih tinggi dari nilai posttest kelas kontrol yang di berikan perlakuan
menggunakan metode pembelajaran konvensional, hal ini menandakan bahwa
terdapat perbedaan hasil belajar antara kedua kelas tersebut. Ini dibuktikan dengan
pengujian hipotesis yang menggunakan uji-t, dengan membandingkan thitung dan
ttabel didapatkan thitung 4,63 dan ttabel sebesar 2,00 dengan taraf kesalahan 5%
sehingga diperoleh thitung > ttabel, yang artinya terdapat perbedaan hasil belajar yang
signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, perbedaan tersebut dapat
93
dilihat berdasarkan nila rata-rata kelas eksperimen yang lebih tinggi daripada nilai
rata-rata kelas kontrol dengan selisih sebesar 10,35.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Titin, dkk. (2009) yang berjudul
“Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kontekstual melalui Model Pembelajaran
Problem Based Instruction terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem
Pernapasan Manusia di Kelas VIII SMP Sukadana” hasil penelitian menunjukan
bahwa model Problem Based Instruction dapat meningkatkan hasil belajar secara
signifikan. Hasil ini membuktikan bahwa terdapat kecocokan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Titin, dkk. dengan penulis, yaitu bahwa dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction memang benar
adanya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Namun, dalam penelitian ini juga
telah dibuktikan bahwa pembelajaran dengan model Problem Based Instruction
tidak hanya mampu meningkatkan hasil belajar siswa, tetapi model pembelajaran
Problem based Instruction ini juga dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam
pembelajaran dikelas.
Dari analisis regresi dan korelasi yang telah dilakukan, juga diketahui
bahwa keaktifan siswa berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa hal ini
dapat dilihat dari analisis regresi yang telah dilakukan, dimana koefisien regresi
yang bernilai positif yaitu 1,28 pada kelas eksperimen dan 0,76 pada kelas
kontrol. Sedangkan dari hasil perhitungan koefisien korelasi, pada kelas
eksperimen di dapat koefisien korelasi 0,08 sedangkan pada kelas kontrol di dapat
koefisien korelasi 0,06 ( nilai koefisien korelasi (r) > 0), hal ini berarti bahwa
antara keaktifan dan hasil belajar siswa mempunyai hubungan positif.
94
Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa dengan menerapkan
model pembelajaran Problem Based Instruction siswa jauh lebih aktif dan hasil
belajar juga lebih baik dibandingkan jika menggunakan metode pembelajaran
konvensional. Sehingga hipotesis yang menyatakan model pembelajaran Problem
Based Instruction dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran TIK kelas XI SMA Teuku Umar Semarang diterima.
4.3.Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah diusahakan secara maksimal untuk mencapai hasil yang
terbaik, namun diakui bahwa penelitian ini masih memiliki keterbatasan yang
harus dikemukakan sebagai bahan pertimbangan. Keterbatasan yang terdapat
dalam penelitian ini diantaranya:
4.3.1. Penerapan model pembelajaran Problem Based Instruction membutuhkan
waktu yang relatif lama karena terdapat lima tahap yang harus dilalui
siswa, sedangkan alokasi waktu untuk pembelajaran terbatas.
4.3.2. Penerapan model pembelajaran Problem Based Instruction hanya
dilakukan pada materi dokumen pengolah angka dengan variasi tabel pada
mata pelajaran TIK, sehingga dimungkinkan akan terdapat perbedaan hasil
penelitian apabila diterapkan pada materi pelajaran TIK yang lebih luas.
95
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah di uraikan pada
bab 4, dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut:
5.1.1. Terdapat peningkatan keaktifan siswa pada kelas kelas eksperimen yang
menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction, hal ini
ditunjukkan dengan perbedaan persentase keaktifan siswa. Pada kelas
eksperimen diperoleh rata-rata persentase keaktifan siswa sebesar 75,62%
yang termasuk ke dalam kategori sangat aktif, sedangkan pada kelas
kontrol persentase keaktifan siswa hanya mencapai 64,17% dan termasuk
dalam kategori aktif.
5.1.2. Terdapat peningkatan nilai hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang
menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction sebesar
0,45, besar peningkatan tersebut termasuk dalam kategori sedang.
Sedangkan peningkatan nilai hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang
menggunakan metode pembelajaran konvensional hanya sebesar 0,25 yang
termasuk dalam kategori rendah. Pada analisis uji t didapatkan thitung
sebesar 4,63 sedangkan ttabel sebesar 2,00, maka thitung > ttabel yang artinya
terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas
96
eksperimen (75,54) yang lebih tinggi dibanding nilai rata-rata kelas
kontrol (65,19) dengan selisih nilai sebesar 10,35.
5.1.3. Keaktifan siswa berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa yang
berarti setiap keaktifan siswa bertambah hasil belajar siswa juga akan ikut
bertambah. Hal ini dapat dilihat dari analisis regresi yang telah dilakukan,
dimana koefisien regresi yang bernilai positif yaitu 1,28 pada kelas
eksperimen dan 0,76 pada kelas kontrol.
5.2. Saran
Berdasarkan keterbatasan penelitian, ada beberapa saran yang dapat di
pertimbangkan untuk penelitian selanjutnya, diantaranya yaitu:
5.2.1. Dalam menerapkan model pembelajaran Problem Based Instruction
diperlukan manajemen waktu yang sebaik-baiknya agar kelima tahap
dalam model pembelajaran Problem Based Instruction dapat dilaksanakan
semaksimal mungkin.
5.2.2. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menerapkan model pembelajaran
Problem Based Instruction pada materi pelajaran TIK yang lebih luas.
97
DAFTAR PUSTAKA
Abas. 2011. Comparison Between The Biology Of Learning Modelcooperative
Learning Think Pair Share (TPS) Model With Problembased Learning
Instruction (PPI) SMP 21 VII Class City Bengkulu. Jurnal Exacta, Vol. IX
Ahmadi, Abu & Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta Rineka
Cipta
Anni, Chatarina Tri dkk. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang:UNNES PRESS
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta:Rinaka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:Bumu
Aksara
Ginanjar, Bagus. 2012. Pengaruh Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran
dan Kebiasaan Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Malang. Skripsi,
Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Malang
Dwiani, Heningtyas. 2015. Teknologi Informasi dan Komunikasi. Klaten: Viva
Pakarinda
Eko. 2011. Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI).
http://www.ras-eko.com/2011/05/model-pembelajaran-problem-
based_19.html.29 Maret 2015(20.49)
Hollingsworth, Patt & Gina Lewis. 2008. Pembelajaran Aktif Meningkatkan
Keasyikan Kegiatan di Kelas. Jakarta: PT. Macanan Jaya Cemerlang
Ibrahim. 2004. Pengajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya:UNESA
Rusman. 2013. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Rajawali Pers
Sardiman. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rinaka Cipta.
Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Rosdakarya
98
Sugandi, Ahmad dan Haryanto. 2007. Teori Pembelajaran. Semarang:UNNES
Pers
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung:Alfabeta
Sundayana, Rostina. 2014. Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung:Alfabeta
Suprijono. Agus. 2009. Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta:Pustaka Pelajar
Suryosubroto. 2012. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rieka Cipta
Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep
Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Belajar.Jakarta:Rajawali Pers
Titin, dkk. 2009. Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kontekstual Melalui Model
Problem Based Instruction(PBI) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Sistem Pernapasan Manusia Di Kelas VII SMP Negeri 3
Sukadana.Jurnal Penelitian Universitas Tanjungpura Volume XXI
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka Publiser
Wahyuni,Eni Nur dan Baharudin. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Group
Yusmiati, Rini. 2010. Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Proses Belajar di
Kelas Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas VIII SMP
N 7 Semarang tahu ajaran 2009/2010. Universitas Negeri Semarang.
99
LAMPIRAN
100
Lampiran 1: Silabus pengembangan
SILABUS PENGEMBANGAN
Nama Sekolah : SMATeuku Umar
Mata Pelajaan : Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kelas/Semester : XI/II (Genap)
Tahun ajaran : 2014/2015
Standar kompetensi : Menggunakan Perangkat Lunak Pengolah Kata
Alokasi waktu persemester : 4 x 45 menit
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber/
Bahan/Alat
2.2 Menggunakan
perangkat lunak
pengolah angka
dengan variasi
teks, tabel,
grafik, gambar,
dan diagram
Dokumen
pengolah
angka
dengan
variasi tabel
Peserta didik diminta untuk
mengaktifkan program pengolah
angka sesuai dengan prosedur
yang telah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya.
Guru menjelaskan beberapa
operator, formula, fungsi dan
referensi pada program pengolah
angka Ms. excel.
Dengan menggunakan program
pengolah angka Ms. Excel yang
sudah aktif, peserta didik diminta
untuk mengaplikasikan beberapa
operator, formula, fungsi dan
referensi pada microsoft excel.
Menggunakan
operator pada
Microsoft Excel
Menggunakan
formula pada
Microsoft Excel
Menggunakan fungsi
pada Microsoft Excel
Menggunakan
referensi pada
Microsoft Excel
Tugas
kelompok
Ulangan
4 JP Seperangkat
komputer
Buku Paket
TIK kelas XI
(Yudhistira)
Seperangkat
LCD
LKS
101
Lampiran 2: RPP kelas eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
KELAS EKSPERIMEN
Nama Sekolah : SMA Teuku Umar Semarang
Mata Pelajaran : Teknik Informatika dan Komputer
Kelas / Semester : XI / 2
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit
A. STANDAR KOMPETENSI
Menggunakan perangkat lunak pengolah angka untuk menghasilkan
informasi
B. KOMPETENSI DASAR Menggunakan perangkat lunak pengolah angka dengan variasi teks, tabel,
grafik, gambar, dan diagram
C. INDIKATOR Mengolah data dengan menggunakan variasi tabel (operator, formula,
fungsi dan referensi) pada microsoft excel
D. TUJUAN PEMBELAJARAN Mengolah data dengan menggunakan variasi tabel (operator, formula,
fungsi dan referensi) pada microsoft excel
E. MATERI PEMBELAJARAN 5) Operator pada Microsoft Excel
e. Operator Aritmetika
Operator aritmetika berfungsi untuk membuat operasi dasar
matematika. Berikut adalah jenis-jenis operator aritmetika:
Sistem Operator Operasi
+ Penjumlahan
- Pengurangan
: Pembagian
* Perkalian
% Persentase
^ Eksponensial
& Penggabungan
f. Operator Perbandingan
Operator perbandingan berfungsi untuk membandingkan dua buah
nilai yang menghasilkan logika true or false. Berikut jenis-jenis
operator perbandingan:
Sistem Operator Operasi
= Sama dengan
> Lebih besar dari
102
< Lebih kecil dari
> = Lebih besar sama dengan
< = Lebih kecil sama dengan
< > Tidak sama dengan
g. Operator Acuan (Referesi)
Operator acuan berfungsi menggabungkan range (selang) sel yang
digunakan dalam perhitungan. Berikut tabel jenis-jenis operator
acuan yang digunakan pada program Microsoft Excel:
Sistem Operator Operasi
Titik dua (:) Operator jangkauan yang berfungsi untuk
menghasilkan satu acuan dari dua acua,
meskipun dari sel yang berbeda.
Koma (,) Operator penyatuan yang berfungsi untuk
menggabungkan banyak acuan menjadi satu
acuan
Spasi ( ) Operator perpotongan yang berfunfsi untuk
mengacu kepada sel yang menjadi perpotongan
di antara dua acuan.
h. Operator Penggabungan Teks
Fungsi operator penggabungan teks adalah untuk merangkai atau
menggabungakan dua buah data teks atau lebih sehingga
meghasilkan satu rangkaian teks. Simbol operator yang digunakan
adalah “&”.
6) Mengenal Formula pada Microsoft Excel
Formula adalah ekspresi untuk menghitung numerik atau teks
berdasarkan rumus tertentu.. Formula dapat berisi operator, referensi,
atau suatu fungsi tertentu. Berikut adalah aturan-aturan yang perlu
diperhatikan dalam penulisan formula:
6. Tanda sama dengan
Tanda sama dengan (=) merupakan tanda awal dari penulisan
formula yang mutlak harus dituliskan jika hendak menggunakan
formula apapun.
7. Tanda kurung
Tanda kurung “( )” digunakan untuk memisahkan bagiab-bagian
yang dianggap perlu dalam suatu formula.
8. Tanda pemisah argument/variable
Pada penerapan formula lanjutan, banyak digunakan argument atau
variable dalam suatu formula. Untuk memisahkan argument atau
variable, ada dua tanda yang digunakan yaitu tanda koma (,) atau
titik kima (;).
9. Tanda kutip/petik
Tanda kutip (“ “) digunakan jika hendak menggunakan isi atau data
pada sebuah sel untuk digunakan pada formula.
103
10. Gunakan alamat sel/range
Penulisan formula hendaknya merujuk pada alamat sel atau range,
dan jangan merujuk langsung pada isi sel atau datanya.
7) Mengenal Fungsi pada Microsoft Excel
Fungsi merupakan rumus yang sudah disediakan oleh Microsoft
Excel dan siap untuk digunakan sebagai alat untuk membantu
perhitungan.
Berikut adalah beberapa macam fungsi yang biasa digunakan:
1. Fungsi Statistik
Fungsi statistik digunakan untuk keperluan dalam pekerjaan
stastistik. Berikut adalah tabel beberapa macam fungsi statistik
yang sering digunakan dalam mengolah data.
Fungsi Kegunaan
AVERAGE Mencari nilai rata-rata
MAX Mencari nilai tertinggi
MIN Mencari nilai terendah
COUNT Mencari jumlah data berformat angka yang
terdapat dalam suatu range tertentu
COUNTIF Mencari jumlah data berformat angka yang
terdapat dalam suatu range dengan kriteria
tertentu
LARGE Mencari uruta nilai terbesar
SMALL Mencari urutan nilai terkecil
2. Fungsi teks
Fungsi teks digunakan untuk mengolah data-data berupa teks,
dimana fungsi ini akan memunculkan suatu nilai berdasarkan data-
data berformat teks. Berikut adalah tabel beberapa contoh
penggunaan fungsi teks:
Fungsi Kegunaan
LEFT mengambil beberapa karakter dari kiri pada
sebuah string teks yang dipilih
RIGHT mengambil beberapa karakter dari kanan
pada sebuah string teks yang dipilih
MID mengambil beberapa karakter dengan
menentukan terlebih dahulu posisi awal
karakter dan berapa karakter pada teks yag
dimunculkan
LOWER Mengubah kondisi karakter teks dari huruf
kapital menjadi huruf kecil.
UPPER Mengubah kondisi karakter teks dari huruf
kecil menjadi huruf kapital.
PROPER Mengkapitalkan huruf pertama dari teks
atau serangkaian teks yang terdapat pada
sel.
104
CONCANTENATE Menggabungkan data-data yang berupa
teks yang terdapat pada sel yang berbeda ke
dalam satu sel
REPT Mengulang teks yang terdapat pada sel
tertentu sebanyak yang diinginkan
3. Fungsi Logika
Fungsi logika digunakan untuk menyatakan suatu pernyataan
logika yang bernilai benar atau salah. Berikut adalah dua istilah
yang berhubungan dengan fungsi logika:
c. Ekspresi Logika
Dalam fungsi logika terdapat ekspresi logika yang dinyatakan
oleh operator perbandingan seperti tanda sama dengan (=),
lebih kecil (<), lebih besar (>), lebih kecil sama dengan ( < =),
lebih besar sama dengan (> =), atau tidak sama dengan (< >).
d. Operator logika
Operator logika berfungsi untuk menggabungkan dua atau lebih
expresi logika. Contohnya adalah fungsi AND dan OR.
F. MODEL DAN METODE 1. Model : Problem Based Instruction
2. Metode : Tanya jawab, demonstrasi, diskusi dan pemberian tugas
G. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN
Waktu Langkah – langkah Pembelajaran
10 menit Kegiatan Awal
1. Guru mengkondisikan fisik dan psikis kelas
a. Guru mengucapkan salam
b. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa
c. Guru memeriksa presensi siswa
2. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari, tujuan
pembelajaran dan indikator yang akan dicapai pada pembelajaran.
3. Guru menyampaikan model pembelajaran yang akan digunakan yaitu
Problem Based Instruction
4. Guru memotivasi siswa agar terlibat aktif dalam pembelajaran
5. Guru mengingatkan kembali materi membuat dokumen dengan
microsoft excel
70 menit Kegiatan Inti
Tahap 1: mengorientasi siswa pada masalah
a. Guru meminta peserta didik untuk menyebutkan contoh data yang
dapat menghasilkan informasi seperti: nota pembelian, data nilai
siswa, daftar karyawan dan lain sebagainya
b. Guru megarahkan peserta didik untuk mengetahui apa yang dicari dari
masalah tersebut
c. Guru bertanya kepada peserta didik apakah mereka dapat
menyelesaikan masalah tersebut. jika mereka mampu, guru meminta
peserta didik untuk menjelaskannya
105
d. Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk bertanya dan
menanggapi
e. Guru memberikan penghargaan kepada peserta didik yang telah aktif
dalam pembelajaran dan memotivasi peserta didik yang belum aktif
f. Guru memberikan umpan balik dan informasi tambahan (jika
diperlukan) atas penjelasan peserta didik
Tahap 2: mengorganisasi siswa untuk belajar
a. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok yang terdiri
dati 4-5 siswa
b. Guru menyampaikan garis besar materi yang akan dibahas
c. Guru membagikan LDS yang yang berhubungan dengan materi
pelajaran kepada masing-masing kelompok
d. Peserta didik berdiskusi dengan sekelompoknya untuk mengerjakan
LDS, guru membantu peserta didik mendefinisikan tugas kelompok
mereka
e. Peserta didik dan guru membahas LDS
f. Guru membagikan kartu masalah kepada setiap kelompok untuk
dipecahkan peserta didik
g. Guru meminta peserta didik untuk mengemukakan ide dari
kelompoknya sendiri untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Tahap 3: membimbing penyelidikan individual dan kelompok
a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila
mengalami kesulitan dalam memahami masalah.
b. Guru berkeliling mengawasi dan membimbing siswa dalam
memecahkan masalah
c. Guru membantu peserta didik dalam menerapkan langkah-langkah
penyelesaian masalah secara sistematis.
d. Guru mendorong peserta didik untuk melakukan kerjasama antar
siswa dalam klelompoknya.
Tahap 4: mengembangkan dan menyajikan hasil karya
a. Dalam kegiatan elaborasi guru meminta dua sampai tiga siswa dari
masing-masing kelompok untuk mempresentasikan pemecahan
masalah yang telah mereka diskusikan. Anggota kelompok lain
memperhatikan
b. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya dan
menanggapi
c. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang telah
mempresentasikan hasil diskusi mereka dengan baik dan tepat. Guru
memberikan penghargaan kepada peserta didik yang berani bertanya
atau menanggapi
106
d. Guru memberikan informasi tambahan jika diperlukan
Tahap 5: menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
a. Dalam kegiatan konfirmasi guru membantu siswa dalam mengkaji
ulang proses ataupun hasil pemecahan masalah yang dilakukkan siswa
b. Guru menganalisis salah satu hasil diskusi siswa yang masih kurang
dipahami oleh siswa, dari proses pengerjaannya sampai cara penyajian
hasil diskusi
c. Guru menanyakan kepada siswa apakah peserta didik sudah
memahami materi pelajaran yang telah dibahas, jika adapeserta didik
yang belum memahami materi, guru dapat membantu peserta didik
dalam memahami materi yang masih dianggap sulit
d. LDS dikumpulkan dan di analisa sebagai salah satu bahan penilaian
10 menit Penutup
1. Guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dari kegiatan
pembelajaran. Kemudian menunjuk salah satu siswa untuk
menyampaikan.
2. Guru memberikan tugas rumah
3. Guru mengingatkan siswa untuk mempersiapkan materi pada
pertemuan selanjutnya
4. Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam
H. ALAT DAN SUMBER BELAJAR - Silabus
- LKS : Penerbit Creativ
- Buku pegangan siswa, Penerbit Erlangga Karya Sadiman, S. Pd.
- LCD
- Komputer/Laptop
- Papan tulis
- Spidol dan Penghapus
107
I. PENILAIAN
Kompetensi Dasar Indikator soal Teknik Bentuk
Instrument
No.
Soal
Menggunakan perangkat
lunak pengolah angka
dengan variasi teks,
tabel, grafik, gambar,
dan diagram
1.Mengenal berbagai
operator, formula,
fungsi dan
referensi dalam
microsoft excel
2.Memahami fungsi
operator, formula,
fungsi dan
referensi pada
microsoft excel
3.Menggunakan
operator, formula,
fungsi dan
referensi dalam
microsoft excel
Test
Tertulis
Soal Pilhan
Ganda
1-20
Semarang, Mei 2015
Guru mata Pelajaran TIK, Peneliti,
Wiji Utami, A. Md.
NPP. 20 007 290
Nur Utami
NIM. 5302411156
108
Lampiran 3: Contoh kartu masalah
CONTOH KARTU MASALAH
109
Lampiran 4: RPP kelas kontrol
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
KELAS KONTROL
Nama Sekolah : SMA Teuku Umar Semarang
Mata Pelajaran : Teknik Informatika dan Komputer
Kelas / Semester : XI / 2
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit
A. STANDAR KOMPETENSI
Menggunakan perangkat lunak pengolah angka untuk menghasilkan
informasi
B. KOMPETENSI DASAR
Menggunakan perangkat lunak pengolah angka dengan variasi teks, tabel,
grafik, gambar, dan diagram
C. INDIKATOR
Mengolah data dengan menggunakan variasi tabel (operator, formula,
fungsi dan referensi) pada microsoft excel
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mengolah data dengan menggunakan variasi tabel (operator, formula,
fungsi dan referensi) pada microsoft excel
E. MATERI PEMBELAJARAN
8) Operator pada Microsoft Excel
i. Operator Aritmetika
Operator aritmetika berfungsi untuk membuat operasi dasar
matematika. Berikut adalah jenis-jenis operator aritmetika:
Sistem Operator Operasi
+ Penjumlahan
- Pengurangan
: Pembagian
110
* Perkalian
% Persentase
^ Eksponensial
& Penggabungan
j. Operator Perbandingan
Operator perbandingan berfungsi untuk membandingkan dua buah
nilai yang menghasilkan logika true or false. Berikut jenis-jenis
operator perbandingan:
Sistem Operator Operasi
= Sama dengan
> Lebih besar dari
< Lebih kecil dari
> = Lebih besar sama dengan
< = Lebih kecil sama dengan
< > Tidak sama dengan
k. Operator Acuan (Referesi)
Operator acuan berfungsi menggabungkan range (selang) sel yang
digunakan dalam perhitungan. Berikut tabel jenis-jenis operator
acuan yang digunakan pada program Microsoft Excel:
Sistem Operator Operasi
Titik dua (:) Operator jangkauan yang berfungsi untuk
menghasilkan satu acuan dari dua acua,
meskipun dari sel yang berbeda.
Koma (,) Operator penyatuan yang berfungsi untuk
menggabungkan banyak acuan menjadi satu
acuan
Spasi ( ) Operator perpotongan yang berfunfsi untuk
mengacu kepada sel yang menjadi perpotongan
di antara dua acuan.
111
l. Operator Penggabungan Teks
Fungsi operator penggabungan teks adalah untuk merangkai atau
menggabungakan dua buah data teks atau lebih sehingga
meghasilkan satu rangkaian teks. Simbol operator yang digunakan
adalah “&”.
9) Mengenal Formula pada Microsoft Excel
Formula adalah ekspresi untuk menghitung numerik atau teks
berdasarkan rumus tertentu.. Formula dapat berisi operator, referensi,
atau suatu fungsi tertentu. Berikut adalah aturan-aturan yang perlu
diperhatikan dalam penulisan formula:
11. Tanda sama dengan
Tanda sama dengan (=) merupakan tanda awal dari penulisan
formula yang mutlak harus dituliskan jika hendak menggunakan
formula apapun.
12. Tanda kurung
Tanda kurung “( )” digunakan untuk memisahkan bagiab-bagian
yang dianggap perlu dalam suatu formula.
13. Tanda pemisah argument/variable
Pada penerapan formula lanjutan, banyak digunakan argument atau
variable dalam suatu formula. Untuk memisahkan argument atau
variable, ada dua tanda yang digunakan yaitu tanda koma (,) atau
titik kima (;).
14. Tanda kutip/petik
Tanda kutip (“ “) digunakan jika hendak menggunakan isi atau data
pada sebuah sel untuk digunakan pada formula.
15. Gunakan alamat sel/range
Penulisan formula hendaknya merujuk pada alamat sel atau range,
dan jangan merujuk langsung pada isi sel atau datanya.
112
10) Mengenal Fungsi pada Microsoft Excel
Fungsi merupakan rumus yang sudah disediakan oleh Microsoft
Excel dan siap untuk digunakan sebagai alat untuk membantu
perhitungan.
Berikut adalah beberapa macam fungsi yang biasa digunakan:
1. Fungsi Statistik
Fungsi statistik digunakan untuk keperluan dalam pekerjaan
stastistik. Berikut adalah tabel beberapa macam fungsi statistik
yang sering digunakan dalam mengolah data.
Fungsi Kegunaan
AVERAGE Mencari nilai rata-rata
MAX Mencari nilai tertinggi
MIN Mencari nilai terendah
COUNT Mencari jumlah data berformat angka yang
terdapat dalam suatu range tertentu
COUNTIF Mencari jumlah data berformat angka yang
terdapat dalam suatu range dengan kriteria
tertentu
LARGE Mencari uruta nilai terbesar
SMALL Mencari urutan nilai terkecil
2. Fungsi teks
Fungsi teks digunakan untuk mengolah data-data berupa teks,
dimana fungsi ini akan memunculkan suatu nilai berdasarkan data-
data berformat teks. Berikut adalah tabel beberapa contoh
penggunaan fungsi teks:
Fungsi Kegunaan
LEFT mengambil beberapa karakter dari kiri pada
sebuah string teks yang dipilih
RIGHT mengambil beberapa karakter dari kanan
pada sebuah string teks yang dipilih
113
MID mengambil beberapa karakter dengan
menentukan terlebih dahulu posisi awal
karakter dan berapa karakter pada teks yag
dimunculkan
LOWER Mengubah kondisi karakter teks dari huruf
kapital menjadi huruf kecil.
UPPER Mengubah kondisi karakter teks dari huruf
kecil menjadi huruf kapital.
PROPER Mengkapitalkan huruf pertama dari teks
atau serangkaian teks yang terdapat pada
sel.
CONCANTENATE Menggabungkan data-data yang berupa
teks yang terdapat pada sel yang berbeda ke
dalam satu sel
REPT Mengulang teks yang terdapat pada sel
tertentu sebanyak yang diinginkan
F. METODE PEMBELAJARAN
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
G. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN
Waktu Langkah – langkah Pembelajaran
10 menit Kegiatan Awal
6. Guru mengkondisikan fisik dan psikis kelas
d. Guru mengucapkan salam
e. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa
f. Guru memeriksa presensi siswa
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
8. Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan penerapan
pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari
9. Guru mengingatkan kembali materi mengatur tampilan dokumen dan
114
penggunaan rumus dan fungsi di software pengolah angka
70 menit Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Guru menjelaskan materi pembelajaran
2. Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran
3. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan percobaan
Elaborasi
1. Guru membiasakan peserta didik latihan melalui pemberian tugas
kelompok.
2. Peserta didik mengolah data angka dengan variasi tabel seperti
operator, formula, funngsi dan referensi untuk menghasilkan
informasi
Konfirmasi
1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
2. Guru bersama siswa meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
10 menit Penutup
5. Guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dari kegiatan
pembelajaran. Kemudian menunjuk salah satu siswa untuk
menyampaikan.
6. Guru memberikan PR kepada peserta didik
7. Guru mengingatkan siswa untuk mempersiapkan materi pada
pertemuan selanjutnya
8. Guru menutup pembelajaran dan mengucapkan salam
H. ALAT DAN SUMBER BELAJAR
a. Silabus
b. LKS : Penerbit Creativ
c. Buku pegangan siswa, Penerbit Erlangga Karya Sadiman, S. Pd.
d. LCD
115
e. Komputer/Laptop
f. Papan tulis
g. Spidol
h. Penghapus
I. PENILAIAN
Kompetensi Dasar Indikator soal Teknik Bentuk
Instrument
No.
Soal
Menggunakan perangkat
lunak pengolah angka
dengan variasi teks,
tabel, grafik, gambar,
dan diagram
1.Mengenal berbagai
operator, formula,
fungsi dan referensi
dalam microsoft excel
2.Memahami fungsi
operator, formula,
fungsi dan referensi
pada microsoft excel
3.Menggunakan
operator, formula,
fungsi dan referensi
dalam microsoft excel
Test
Tertulis
Soal Pilhan
Ganda
1-20
Semarang, Mei 2015
Guru mata Pelajaran TIK, Peneliti,
Wiji Utami, A. Md.
NPP. 20 007 290
Nur Utami
NIM. 5302411156
116
Lampiran 5: Daftar nama siswa ujicoba instrumen
DAFTAR NAMA SISWA UJI COBA INSTRUMEN
Sekolah : SMA Teuku Umar Semarang
Kelas : XI IPA
No Kode Nama Siswa
1 UC-01 Ade Saputra
2 UC-02 Aldo Dwi Yulianto
3 UC-03 Amada Ika Apriliani
4 UC-04 Amalia Titian Dini Rahayu
5 UC-05 Any Widowati
6 UC-06 Arina Firdausa
7 UC-07 Avino Satya Tirta Bahari
8 UC-08 Desita
9 UC-09 Devi Ramadhanti
10 UC-10 Erlin Adhira Putri
11 UC-11 Fariz Prasetyo Pamungkas
12 UC-12 M. Hariman Hakin
13 UC-13 M. Pandu Adian Bagaskara
14 UC-14 Nandya Putri Santosa
15 UC-15 Nur Laili Hasanah
16 UC-16 Rangga Dwicy Haryansyah
17 UC-17 Refika Andria Sari
18 UC-18 Rizky Cahyaning Tyas
19 UC-19 Sarwendah Lestari
20 UC-20 Vara Rizki Andria
21 UC-21 Yuliana Septi S
22 UC-22 Zaqiatul Mudhakiyah
117
Lampiran 6: Daftar nama siswa kelas eksperimen
DAFTAR NAMA SISWA KELAS EKSPERIMEN
Sekolah : SMA Teuku Umar Semarang
Kelas : XI IPS 1
No Kode Nama Siswa
1 E-01 Achmad Triaji Nugroho
2 E-02 Ade Putri Damayanti I
3 E-03 Aditya Setyawan Lubis
4 E-04 Alfian Ghani Tritama
5 E-05 Awantya Roni K
6 E-06 Dayu Wiguna Rubyssalam
7 E-07 Dimas Indra Wahyudi
8 E-08 Dyah Ayu Lutfi Ludfiani
9 E-09 Fahmi Irfan Reynaldi
10 E-10 Galih Putro Panuntun
11 E-11 Ibrahim Nurdin
12 E-12 Katon Fajar Nugroho
13 E-13 Kholid Khoiron
14 E-14 M. Abid Presetya
15 E-15 M. Fadil Hidayatullah
16 E-16 M. Prasetyo Budi Utomo
17 E-17 Muhammad Rifa'i
18 E-18 Novita Tri Riyani
19 E-19 Nur Fathoni
20 E-20 Resdi Hartanto
21 E-21 Ridho Achmad Artianto
22 E-22 Rizki Catur Wibowo
23 E-23 Rizki Wulan Ramadhani
24 E-24 Romli Nirwan
25 E-25 Saras Trisnawati
26 E-26 Tsania Chairunnisa
27 E-27 Yuni Indriyanti
28 E-28 Zaluh Fatmawati
118
Lampiran 7: Daftar nama siswa kelas kontrol
DAFTAR NAMA SISWA KELAS KONTROL
Sekolah : SMA Teuku Umar Semarang
Kelas : XI IPS 2
No Kode Nama Siswa
1 K-01 Akhmad Noof Fauzi
2 K-02 Andra Togar Cahya Putra
3 K-03 Andria Okadinata Rizky
4 K-04 Ardian Aji Pangestu
5 K-05 Arie Febriawan
6 K-06 Aryo Alkhani
7 K-07 Astiya Diki Setiawan
8 K-08 Bayu Adi Priyawan
9 K-09 Denny Ade Kusuma
10 K-10 Devi Lutfiana
11 K-11 Elsa Mei Kiki Herdiana
12 K-12 Evan Dwitiya Sudjadi
13 K-13 Fery Adi Prasetyo
14 K-14 Hidayatu Nikmah
15 K-15 Kevin Atalarik R
16 K-16 Micko Putra Josandhy
17 K-17 Moh. Nur Tri Prasetyo W
18 K-18 Nopan Budiono
19 K-19 Rico Bagaswara
20 K-20 Rico Feby Pratama
21 K-21 Riska Yulianti
22 K-22 Sofiyan Hadi
23 K-23 Uais Al Khorony Mifta
24 K-24 Ulfa Rahmadita
25 K-25 Yasinta Azhar Sausan
26 K-26 Yustika Maulidya Fatah
27 K-27 Yusuf Asfa'il
119
Lampiran 8: Kisi-kisi soal ujicoba pretest
KISI-KISI SOAL UJICOBA PRETEST
Nama Sekolah : SMA Teuku Umar Semarang Jumlah Soal : 40 Butir
Mata Pelajaran :Teknologi Informasi dan Komunikasi Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Kelas/Semester : XI/II Alokasi Waktu : 60 Menit
STANDAR
KOMPETENSI
KOMPETENSI
DASAR
MATERI
POKOK
INDIKATOR
PEMBELAJARAN
INDIKATOR
SOAL
NOMOR
SOAL
TINGKATAN
SOAL
2.Menggunakan
perangkat
lunak pengolah
angka untuk
menghasilkan
informasi
2.2 Menggunakan
perangkat lunak
pengolah angka
dengan variasi
teks, tabel, grafik,
gambar, dan
diagram
Dokumen
pengolah angka
dengan variasi
tabel
Menggunakan
operator pada
Microsoft Excel
1. Mengenal
berbagai operator
dalam microsoft
excel
2. Memahami fungsi
operator pada
microsoft excel
3. Menggunakan
operator dalam
microsoft excel
1,2,3,4,5,6,7,33,
40
C1(1,2,3,4,5,6)
C2(7)
C3(33,40)
Menggunakan
formula pada
Microsoft Excel
1. Mengenal
berbagai formula
dalam microsoft
excel
2. Memahami fungsi
8,9,10,11,12
C1(8,10,11,12)
C2(9)
120
formula pada
microsoft excel
3. Menggunakan
formula dalam
microsoft excel
Menggunakan
fungsi pada
Microsoft Excel
1. Mengenal
berbagai fungsi
dalam microsoft
excel
2. Memahami
kegunaan fungsi
pada microsoft
excel
3. Menggunakan
operator dalam
microsoft excel
13,14,15,16,17, 18,19,20,21,22, 23,24,25,26,27, 28,29,32,34,35, 36,37,38,39
C1(13,14,15,16,17,18,19,20,29)
C2(21,24,27,28)
C3(22,23,25,26,,32,34,35,36,37,38,39)
Menggunakan
referensi pada
Microsoft Excel
1. Mengenal
berbagai referensi
dalam microsoft
excel
2. Memahami fungsi
referensi pada
microsoft excel
3. Menggunakan
referensi dalam
microsoft excel
30,31 C2(30,31)
121
Lampiran 9: Kisi-kisi soal ujicoba posttest
KISI-KISI SOAL UJICOBA POSTTEST
Nama Sekolah : SMA Teuku Umar Semarang Jumlah Soal : 40 Butir
Mata Pelajaran :Teknologi Informasi dan Komunikasi Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Kelas/Semester : XI/II Alokasi Waktu : 60 Menit
STANDAR
KOMPETENSI
KOMPETENSI
DASAR
MATERI
POKOK
INDIKATOR INDIKATOR SOAL NOMOR
SOAL
TINGKATAN
SOAL
3.Menggunakan
perangkat
lunak pengolah
angka untuk
menghasilkan
informasi
2.2 Menggunakan
perangkat lunak
pengolah angka
dengan variasi
teks, tabel, grafik,
gambar, dan
diagram
Dokumen
pengolah angka
dengan variasi
tabel
Menggunakan
operator pada
Microsoft
Excel
4. Mengenal berbagai
operator dalam
microsoft excel
5. Memahami fungsi
operator pada
microsoft excel
6. Menggunakan
operator dalam
microsoft excel
1,2,3,4,5,6,7,
37,39,40
C1(1,2,3,4,5,6,
7)
C3(37,39,40)
Menggunakan
formula pada
Microsoft
Excel
4. Mengenal berbagai
formula dalam
microsoft excel
5. Memahami fungsi
formula pada
microsoft excel
8,9,10,11,12,
13,
C1(8,9,10,11,
13)
C2(12)
122
6. Menggunakan
formula dalam
microsoft excel
Menggunakan
fungsi pada
Microsoft
Excel
4. Mengenal berbagai
fungsi dalam
microsoft excel
5. Memahami
kegunaan fengsi
pada microsoft
excel
6. Menggunakan
fungsi dalam
microsoft excel
14,15,16,17,
18,19,20,21,
22,23,24,25,
26,27,28,31,
32,33,34,35,
36,38,
C1(14,15,16,1
7,18,19,20,21)
C2(22,23)
C3(24,25,26,
27,31,32,33,3,
45,46,48)
Meggunakan
referensi pada
Microsoft
Excel
1. Mengenal berbagai
referensi dalam
microsoft excel
2. Memahami fungsi
referensi pada
microsoft excel
3. Menggunakan
referensi dalam
microsoft excel
29,30 C2(29)
C3(30)
123
Lampiran 10: Soal ujicoba pretest
Soal Ujicoba Pretest Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda silang pada
huruf a, b, c, d atau e pada lembar jawab yang telah disediakan !
1. Operator yang berfungsi
untuk membuat operasi
dasar matematika adalah….
a. Operator acuan
b. Operator aritmetika
c. Operator perbandingan
d. Operator penggabungan
teks
e. Operator referensi
2. Operator yang dapat
digunakan untuk tipe data
jenis teks adalah….
a. Operator acuan
b. Operator referensi
c. Operator perbandingan
d. Operator penggabungan
teks
e. Operator aritmetika
3. Contoh operator aritmetika
adalah….
a. +
b. =
c. >
d. ;
e. <
4. Operator acuan yang
berfungsi untuk mengubah
banyak acuan menjadi satu
acuan adalah….
a. Tanda spasi ( )
b. Tanda minus (-)
c. Tanda sama dengan (=)
d. Tanda koma (,)
e. Tanda titik dua (:)
5. Tanda (=) merupakan
contoh operator….
a. Aritmetika
b. Perbandingan
c. Penggabungan teks
d. Acuan
e. referensi
6. Titik dua, koma dan spasi
termasuk jenis operator….
a. Matematika
b. Aritmetika
c. Perbandingan
d. Acuan
e. Penggabungan teks
7. Penggunaan fungsi logika
membutuhkan operator
pembanding seperti berkut,
kecuali….
a. /
b. >
c. =
d. < =
e. < >
8. Formula yang digunakan untuk
menjumlahkan sekelompok nilai
adalah ….
a. ADD
b. MIN
c. MAX
d. AVERAGE
e. SUM
9. Berikut ini penulisan formula
menghitung rata-rata yang benar
adalah ….
a. = SUM (B4 + C4)
b. = AVERAGE (B4 : C4)
c. = AVERAGE (B4 : G8)
d. = MAX (B2 + C2)
e. = MIN (B4 + C4)
10. Tanda petik pada penulisan
formula digunakan
untuk….
a. Memisahkan argument
b. Data awal penulisan
formula
c. Menggunakan isi atau
data pada sebuah sel
d. Memisahkan bagian-
bagian yang dianggap
perlu dalam formula
e. Menggabungkan dua
buah data atau teks
11. Tanda koma pada
penulisam formula
digunakan untuk
a. Memisahkan argument
b. Menggunakan isi atau
data pada sebuah sel
c. Data awal penulisan
formula
124
d. Memisahkan bagian-
bagian yang dianggap
perlu dalam formula
e. Menggabungkan dua
buah data atau teks
12. Penulisan formula pada sel selalu
diawali dengan ….
a. =
b. *
c. for
d. +
e. –
13. Rumus yang sudah
disediakan oleh Microsoft
Office Excel 2007 dan siap
digunakan sebagai alat
untuk membantu
penghitungan disebut….
a. Fungsi
b. Formula
c. Acuan
d. Operator
e. Ekspresi
14. MAX, MIN, COUNT,
AVERAGE termasuk
dalam kelompok fungsi….
a. Teks
b. Logika
c. Rujukan
d. Finansial
e. Statistik
15. Nilai terbesar dari suatu kelompok
data dapat dicari menggunakan
fungsi …
a. MIN
b. MAX
c. IF
d. AVERAGE
e. SUM
16. UPPER, LOWER,
PROOPER, REPT
termasuk ke dalam
fungsi….
a. Teks
b. Logika
c. Statistik
d. Rujukan
e. Finansial
17. Berikut yang bukan
merupakan kategori fungsi
adalah….
a. MID
b. SUM
c. TEXT
d. UPPER
e. IF
18. Berikut adalah fungsi logika,
kecuali….
a. IF
b. NOT
c. AND
d. OR
e. SUM
19. Untuk mengambil sebagian isi
teks dari sebelah kanan
digunakan fungsi….
a. RIGHT
b. FIND
c. LEFT
d. MID
e. LOWER
20. Untuk menghitung berapa buah
argumen yang berisi data
numerik menggunakan fungsi….
a. AVERAGE
b. PROPER
c. MIN
d. COUNT
e. MAX
21. Fugsi UPPER digunakan
untuk….
a. Mengambil bebebapa
karakter dari kiri pada sebuah
string teks yang dipilih
b. Mengambil bebebapa
karakter dari kanan pada
sebuah string teks yang
dipilih
c. Mengambil beberapa karakter
dengan menentukan terlebih
dahulu posisi awal karakter
d. Mengubah kondisi karakter
huruf dari huruf kapital
menjadi huruf kecil
e. Mengubah kondisi karakter
huruf dari huruf kecil
menjadi huruf kapital
22. Fungsi =MID(“Karyawan”;2;4)
akan menghasilkan kata….
a. Ka
b. Kary
c. Arya
d. Ya
e. Awan
125
23. Fungsi =LEFT(“Informatika”;4)
akan mengahasilkan kata….
a. Info
b. Form
c. Mati
d. orma
e. Tika
24. Fungsi FIND digunakan
untuk….
a. Mengulang jumlah
huruf atau karakter
pada sel
b. Mengambil sebagian isi
teks dari posisi tertentu
c. Mencari posisi huruf
dalam sebuah kata
d. Menghitung nilai rata-
rata dari satu set data
numerik
e. Mengulang teks
sebanyak nilai yang
ditentukan
25. Kalimat “jalan-jalan”
merupakan hasil dari
penulisan fungsi….
a. =LEFT(“jalan”;2)
b. =UPPER(“jalan”;2)
c. =PROPPER(“jalan”;2)
d. =REPT(“jalan”;2)
e. =CONCANTENATE(“j
alan”;2)
26. Untuk menghasilkan ONE dari
tulisan INDONESIA, digunakan
perintah ….
a. = RIGHT (“INDONESIA”,
4,3)
b. = MID (“INDONESIA”, 1,3)
c. = MID (“INDONESIA”, 3,3)
d. = LEFT (“INDONESIA”, 3,3)
e. = MID (“INDONESIA”, 4,3)
27. Fungsi Look up adalah untuk ….
a. mencocokkan teks dengan
daftar IF
b. mencocokkan teks dengan tabel
referensi
c. mencocokkan teks dengan
pernyataan
d. mencocokkan teks dengan
sintak
e. mencocokkan teks dengan
keadaan
28. Fungsi VLOOKUP digunakan
untuk….
a. Mencari jumlah satu set data
numerik
b. Mencari suatu nilai pada baris
paling atas tabel dengan
mengambil bilai baris lain yang
ditentukan pada kolom yang
sama
c. Membandingkan suatu nilai
dengan nilai lain
d. Mencari suatu nilai pada kolom
paling kiri tabel dengan
mengambil nilai kolom lain
yang ditentukan
e. Mengambil sebagian isi teks
dari posisi tertentu
29. Ikon AutoSum
dilambangkan dengan
tanda….
a. ∑
b. µ
c. β
d. &
e. $
30. Referensi rumus yang dapat
merubah alamat sel secara
otomatis ketika rumus
disalin dan dipindah ke sel
lain disebut….
a. Referensi absolut
b. Referensi relatif
c. Referensi formal
d. Referensi internal
e. Referensi campuran
126
Tabel untuk soal no 31-37
31. Rumus untuk mencari upah
lembur pada tabel diatas
adalah….
a. =$C$6*D6
b. =$C$6*E6
c. =$G$6*D6
d. =$G$4*D6
e. =$G$4*C6
32. Rumus untuk mencari bonus
5% pada tabeltersebut
adalah….
a. =IF(D4>20;5%*C4;0)
b. =IF(D6>=20;5%*C6;0)
c. =IF(D1>20;5%*C1;0)
d. =IF(D4<20;5%*C4;0)
e. =IF(D6<20;5%*C6;0)
33. Rumus untuk mencari total
gaji pada tabel tersebut
adalah….
a. =C4+D4+E4
b. =C4+E4+F4
c. =C6+E6+F6
d. =G6+G7+G8
e. =G3+C6+E6
34. Rumus untuk mencari total
gaji karyawan pada tabel pada
tabel tersebut adalah….
a. =SUM(G6:G10)
b. =SUM(G1:G10)
c. =SUM(G3:G10)
d. =COUNT(G6:G10)
e. =COUNT(G1:G10)
35. Rumus untuk mencari gaji
tertinggi karyawan pada tabel
tersebut adalah….
a. =MAX(G6:G10)
b. =MAX(C1:C10)
c. =MAX(C6:C10)
d. =MAX(E1:E10)
e. =MAX(E6:E10)
36. Rumus untuk mecari gaji
terendah karyawan pada tabel
tersebut adalah….
a. =MIN(C6:C10)
b. =MIN(D6:D10)
c. =MIN(E6:E10)
d. =MIN(G1:G10)
e. =MIN(G6:G10)
37. Rumus untuk mencari rata-
rata gaji karyawan pada
tabel tersebut adalah….
a. =AVERAGE(G6:G10)
b. =AVERAGE(G1:G10)
c. =AVERAGE(G3:G10)
d. =AVERAGE(C6:C10)
e. =AVERAGE(C1:C10)
127
Tabel untuk soal no 38-40
38. Rumus untuk mencari harga satuan pada tabel diatas adalah….
a. =HLOOKUP(B1;tabel_harga;2;false)
b. =HLOOKUP(B4;tabel_harga;2;false)
c. =HLOOKUP(B4;tabel_harga;3;false)
d. =HLOOKUP(B1;tabel_harga;2;false)
e. =HLOOKUP(C4;tabel_harga;2;false)
39. Rumus untuk mencari potongan diskon pada tabel diatas adalah….
a. =VLOOKUP(B1;tabel_harga;2;false)
b. =VLOOKUP(B4;tabel_harga;2;false)
c. =VLOOKUP(C4;tabel_harga;3;false)
d. =VLOOKUP(B4;tabel_harga;2;false)
e. =VLOOKUP(B4;tabel_harga;2;false)
40. Rumus untuk mencari harga bersih pada tabel tersebut adalah….
a. =C1-D1
b. =D4-C4
c. =DI-E1
d. =B1-C1
e. =B4-C4
128
Lampiran 11: Soal ujicoba posttest
Soal Ujicoba Posttest Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda silang pada huruf a,
b, c, d atau e pada lembar jawab yang telah disediakan !
1. Operator yang berfungsi untuk
membandingkan dua buah nilai yang
menghasilkan nilai logika true or false
adalah….
a. Operator acuan
b. Operator referensi
c. Operator perbandingan
d. Operator penggabungan teks
e. Operator aritmetika
2. Operator yang berfungsi untuk
menggabungkan range sel yang
digunakan dalam perhitungan
disebut….
a. Operator acuan
b. Operator referensi
c. Operator perbandingan
d. Operator penggabungan teks
e. Operator aritmetika
3. Contoh operator perbandingan
adalah….
a. >
b. +
c. :
d. *
e. %
4. Operator aritmetika yang digunakan
untuk membuat operasi penggabungan
bilangan adalah….
a. +
b. –
c. &
d. *
e. ^
5. Lambang operator matematika untuk
pangkat adalah….
a. ^
b. <
c. >
d. „
e. $
6. =, >, dan < termasuk jenis operator….
a. Matematika
b. Aritmetika
c. Perbandingan
d. Acuan
e. Referensi
7. Tanda “&” merupakan contoh
operator….
a. Perhitungan
b. Perbandingan
c. Acuan
d. Referensi
e. Penggabungan teks
8. Tanda kurung pada penulisan formula
digunakan untuk….
a. Memisahkan argument
b. Menggunakan isi atau data pada
sebuah sel
c. Data awal penulisan formula
d. Memisahkan bagian-bagian yang
dianggap perlu dalam formula
e. Menggabungkan dua buah data atau
teks
9. Tanda sama dengan pada penulisan
formula digunakan untuk….
a. Memisahkan argument
b. Menggunakan isi atau data pada
sebuah sel
c. tanda awal penulisan formula
d. Memisahkan bagian-bagian yang
dianggap perlu dalam formula
e. Menggabungkan dua buah data atau
teks
10. Untuk melakukan penjumlahan data
pada Excel digunakan formula .…
a. AVERAGE
b. MIN
c. MAX
d. SUM
e. IF
11. Formula = MAX ( ) pada program
Excel digunakan untuk ….
a. mencari nilai terkecil dari
sekelompok data
b. menghitung rata-rata dari
sekelompok nilai
c. mencari nilai terbesar dari
sekelompok data
d. menjumlahkan sekelompok
nilai
e. mencari angka dari
sekelompok data
129
12. Penulisan formula penjumlahan
yang benar adalah .…
a. = sum (B2 – B7)
b. = sum (B3 – B8)
c. = sum (C2 * D2)
d. = sum (B4 : C4)
e. = sum (B2 = B7)
13. Ekspresi untuk meghitung hasil
numerik atau teks berdasarkan rumus
tertentu dalam Microsof Excel
disebut….
a. Fungsi
b. Formula
c. Acuan
d. Operator
e. Ekspresi
14. Untuk mencari nilai rata-rata dari
sekumpulan data yang terdapat pada
suatu range tertentu digunakan
fungsi….
a. MAX
b. MIN
c. AVERAGE
d. COUNT
e. LARGE
15. Fungsi IF dalam MS Excel adalah
fungsi jenis ….
a. trigonometri
b. manipulasi string
c. statistik
d. logika
e. manipulasi data
16. Berikut ini yang bukan merupakan
fungsi statistik adalah….
a. AVERAGE
b. MAX
c. MIN
d. IF
e. COUNT
17. Ikon ∑ melambangkan fungsi….
a. AutoTeks
b. AutoSum
c. AutoCount
d. AutoCell
e. AutoRange
18. LARGE, SMALL, COUNT, COUNTIF
termasuk ke dalam fungsi….
a. Teks
b. Logika
c. Rujukan
d. Finansial
e. Statistik
19. LEFT, RIGHT, MID, LOWER
termasuk dalam kelompok fungsi….
a. Teks
b. Logika
c. Statistik
d. Rujukan
e. Finansial
20. Untuk menjumlahkan satu set data pada
tabel menggunakan fungsi….
a. AND
b. COUNT
c. MIN
d. MAX
e. SUM
21. Untuk mengambil sebagian isi teks dari
sebelah kiri digunakan fungsi….
a. LEFT
b. FIND
c. RIGHT
d. MID
e. LOWER
22. Fugsi LOWER digunakan untuk….
a. Mengambil bebebapa karakter dari
kiri pada sebuah string teks yang
dipilih
b. Mengambil bebebapa karakter dari
kanan pada sebuah string teks yang
dipilih
c. Mengambil beberapa karakter
dengan menentukan terlebih dahulu
posisi awal karakter
d. Mengubah kondisi karakter huruf
dari huruf kapital menjadi huruf
kecil
e. Mengubah kondisi karakter huruf
dari huruf kecil menjadi huruf
capital
23. Fungsi REPT digunakan untuk….
a. Mencari posisi huruf dalam sebuah
kata
b. Mengulang teks sebanyak nilai
yang ditentukan
c. Mengambil sebagian isi teks dari
posisi tertentu
d. Menghitung nilai rata-rata dari satu
set data numerik
e. Mengulang jumlah huruf atau
karakter pada sel
24. Fungsi =MID(“Indonesia”;4;3) akan
menghasilkan kata….
a. One
b. Ind
c. Nesi
130
d. Esia
e. Done
25. Fungsi =RIGHT(“Sistematika”;4)
akan mengahasilkan kata….
a. Sistem
b. Tema
c. Tematik
d. Sist
e. Tika
26. Fungsi =REPT(“semarang”;3)
akan menghasilkan kata….
a. Sem
b. Ang
c. semarangsemarangsemarang
d. marang
e. semarsemarsemar
27. Kalimat “Teknik Informatika”
merupakan hasil dari penulisan
fungsi….
a. =LEFT(“Teknik
Informatika”;2)
b. =UPPER(“Teknik
Informatika”;2)
c. =PROPPER(“Teknik
Informatika”;2)
d. =REPT(“Teknik
Informatika”;2)
e. =CONCANTENATE(“Teknik
”; “Informatika”)
28. Fungsi HLOOKUP digunakan untuk….
a. Mencari jumlah satu set data
numeric
b. Membandingkan suatu nilai dengan
nilai lain
c. Mengambil sebagian isi teks dari
posisi tertentu
d. Mencari suatu nilai pada baris
paling atas tabel dengan
mengambil bilai baris lain yang
ditentukan pada kolom yang sama
e. Mencari suatu nilai pada kolom
paling kiri tabel dengan mengambil
nilai kolom lain yang ditentukan
29. Referensi rumus yang tidak berubah
meskipun alamat sel tempat rumus
yang digunakan berubah disebut….
a. Referensi absolut
b. Referensi relatif
c. Referensi formal
d. Referensi internal
e. Referensi campuran
30. Contoh penggunaan eferensi absolut
adalah….
a. =A4+$D$1
b. =A4+$D1$
c. =A4+D$4
d. =A4+$D1
e. =A4+D1$
Tabel untuk soal no 31-34
131
31. Rumus untuk mencari total gaji
karyawan pada tabel tersebut
adalah….
a. =SUM(C5:C9)
b. =SUM(C1:C9)
c. =SUM(C3:C9)
d. =COUNT(C5:C9)
e. =COUNT(C1:C9)
32. Rumus untuk mencari gaji
tertinggi karyawan pada tabel
tersebut adalah….
a. =MAX(C4:C9)
b. =MAX(C1:C9)
c. =MAX(B5:B9)
d. =MAX(B1:C9)
e. =MAX(C5:C9)
33. Rumus untuk mecari gaji terendah
karyawan pada tabel tersebut
adalah….
a. =MIN(C5:C9)
b. =MIN(B5:C9)
c. =MIN(C1:C9)
d. =MIN(C4:C9)
e. =MIN(B5:B9)
34. Rumus untuk mencari rata-rata
gaji karyawan pada tabel tersebut
adalah….
a. =AVERAGE(B5:C9)
b. =AVERAGE(B1:B9)
c. =AVERAGE(B3:B9)
d. =AVERAGE(C5:C9)
e. =AVERAGE(C1:C9)
Tabel untuk soal no 35-40
35. Rumus untuk mencari nama sembako
pada tabel siatas adalah….
a. VLOOKUP(B4;tabel_sembako;2;fa
lse)
b. VLOOKUP(C4;tabel_sembako;2;fa
lse)
c. VLOOKUP(D4;tabel_sembako;2;fa
lse)
d. VLOOKUP(C4;tabel_sembako;3;fa
lse)
e. VLOOKUP(B4;tabel_sembako;3;fa
lse)
36. Rumus untuk mencari harga per kilo
pada tabel tersebut adalah….
a. HLOOKUP(E1;tabel_sembako;2;fa
lse)
b. HLOOKUP(E4;tabel_sembako;2;fa
lse)
c. HLOOKUP(E1;tabel_sembako;3;fa
lse)
d. HLOOKUP(E4;tabel_sembako;3;fa
lse)
e. HLOOKUP(E8;tabel_sembako;3;fa
lse)
37. Rumus untuk mencari total harga pada
tabel tersebut adalah….
a. =E1*F1
b. =E2*F2
c. =E4*F4
d. =F1*G1
e. =F4*G4
38. Rumus untuk mencari potongan harga
pada tabel tersebut adalah….
a. IF(F4>50;H1*10%;0)
b. IF(F4<50;H1*10%;0)
c. IF(F4>50;H4*10%;0)
d. IF(F4<50;H4*10%;0)
e. IF(F4>50;H2*10%;0)
132
39. Rumus untuk mencari totak pembayara
pada tabel tersebur adalah….
a. =H4-I4
b. =I4-J4
c. =J4-K4
d. =E4-G4
e. =G4-H4
40. Rumus untuk mencari sisa uang pada
tabel tersebut adalah….
a. =G4-J4
b. =G4-H4
c. =H4-I4
d. =E4-G4
e. =E4-I4f
133
Lampiran 12: Kunci jawaban ujicoba pretest
KUNCI JAWABAN UJICOBA PRETEST
1. B
2. D
3. C
4. D
5. B
6. D
7. A
8. E
9. B
10. C
11. A
12. A
13. A
14. E
15. B
16. A
17. C
18. E
19. A
20. D
21. E
22. C
23. A
24. C
25. D
26. E
27. B
28. D
29. A
30. B
31. D
32. B
33. C
34. A
35. A
36. E
37. A
38. E
39. C
40. E
134
Lampiran 13: Kunci jawaban ujicoba posttest
KUNCI JAWABAN UJICOBA POSTTEST
1. C
2. A
3. A
4. C
5. A
6. C
7. E
8. D
9. C
10. D
11. C
12. D
13. B
14. C
15. D
16. D
17. B
18. E
19. A
20. E
21. A
22. D
23. B
24. A
25. E
26. C
27. E
28. D
29. A
30. A
31. A
32. A
33. A
34. D
35. C
36. D
37. C
38. C
39. A
40. A
135
Lampiran 14: Analisis soal ujicoba pretest
ANALISIS SOAL UJICOBA PRETEST
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 UC-01 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0
2 UC-02 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0
3 UC-03 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0
4 UC-04 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0
5 UC-05 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0
6 UC-06 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0
7 UC-07 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0
8 UC-08 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0
9 UC-09 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0
10 UC-10 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0
11 UC-11 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1
12 UC-12 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0
13 UC-13 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0
14 UC-14 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0
15 UC-15 1 1 1 0 0 0 0 1 1 016 UC-16 1 1 0 0 0 0 1 1 1 017 UC-17 1 1 1 0 1 0 1 0 0 018 UC-18 0 1 1 1 0 0 0 1 0 119 UC-19 1 1 1 0 1 0 0 1 0 020 UC-20 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0
SX 18 12 17 4 4 4 10 19 17 2
SX2
18 12 17 4 4 4 10 19 17 2
SXY 394 279 385 115 74 83 239 442 386 64
rxy -0.470 0.130 -0.024 0.584 -0.406 -0.188 0.232 0.474 0.003 0.599
rtabel 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444
Ket
Tidak
Valid
Tidak
Valid
Tidak
ValidValid
Tidak
Valid
Tidak
Valid
Tidak
ValidValid
Tidak
ValidValid
P 0.90 0.60 0.85 0.20 0.20 0.20 0.50 0.95 0.85 0.10
Ket Mudah Sedang Mudah Sukar Sukar Sukar Sedang Mudah Mudah Sukar
BA 8 6 9 4 2 1 7 10 8 4
BB 10 6 8 0 2 3 3 9 9 0
JA 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
JB 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
D -0.20 0.00 0.10 0.40 0.00 -0.20 0.40 0.10 -0.10 0.40
Ket Jelek Jelek Jelek Cukup Jelek Jelek Cukup Jelek Jelek Cukup
p 0.90 0.60 0.85 0.20 0.20 0.20 0.50 0.95 0.85 0.10
q 0.10 0.40 0.15 0.80 0.80 0.80 0.50 0.05 0.15 0.90
pq 0.09 0.24 0.13 0.16 0.16 0.16 0.25 0.05 0.13 0.09
Spq 7.06
Vt 26.81
r11 0.756
Dibuang Dibuang Dibuang Dipakai Dibuang Dibuang Dibuang Dibuang Dibuang DipakaiKet
Vali
dit
as B
uti
r S
oal
Kode Nomor Butir Soal
No.
Daya P
em
bed
aR
eli
ab
ilit
as
TK
r11 > r tabel = Reliabel
136
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
0 1 1 1 1 1 0 0 1 0
0 1 1 1 1 1 1 0 1 0
0 1 0 1 1 1 0 0 1 1
1 1 0 1 1 0 0 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 0 0 0
0 1 0 1 1 1 0 0 1 1
0 1 0 1 1 1 0 0 0 0
0 1 1 1 1 1 0 0 1 1
0 1 1 1 1 1 0 0 1 0
0 1 0 0 1 1 1 0 1 0
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
0 1 0 1 1 1 0 0 1 1
1 1 0 0 1 1 0 0 1 0
1 1 0 1 1 1 1 0 1 0
0 1 0 1 0 0 0 0 1 00 1 0 0 1 0 1 0 1 00 0 0 1 1 0 1 0 0 11 1 1 0 1 1 1 1 1 11 1 0 0 1 0 1 1 1 10 1 0 1 1 0 1 0 1 0
6 19 6 15 19 14 10 4 17 9
6 19 6 15 19 14 10 4 17 9
161 442 140 341 433 333 222 114 408 232
0.523 0.474 0.080 0.011 0.075 0.320 -0.097 0.560 0.598 0.538
0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444
Valid ValidTidak
Valid
Tidak
Valid
Tidak
Valid
Tidak
Valid
Tidak
ValidValid Valid Valid
0.30 0.95 0.30 0.75 0.95 0.70 0.50 0.20 0.85 0.45
Sukar Mudah Sukar Mudah Mudah Sedang Sedang Sukar Mudah Sedang
5 10 3 8 10 8 4 4 10 8
1 9 3 7 9 6 6 0 7 1
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
0.40 0.10 0.00 0.10 0.10 0.20 -0.20 0.40 0.30 0.70
Cukup Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Cukup Cukup Baik
0.30 0.95 0.30 0.75 0.95 0.70 0.50 0.20 0.85 0.45
0.70 0.05 0.70 0.25 0.05 0.30 0.50 0.80 0.15 0.55
0.21 0.05 0.21 0.19 0.05 0.21 0.25 0.16 0.13 0.25
Dipakai Dibuang Dibuang Dibuang Dibuang Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai
Nomor Butir Soal
137
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
0 0 1 0 0 0 0 0 1 1
1 1 1 0 0 1 1 0 1 0
1 1 1 0 0 0 0 0 1 1
0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 1 0 0 1 1 0 1 0
0 0 1 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 1 0 1 0 1 1
0 0 1 1 0 0 1 0 1 1
0 0 1 0 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 0 0 1 0 1 1
1 1 1 1 0 1 1 0 1 0
1 1 1 0 0 0 1 0 1 0
1 0 1 1 0 0 1 1 1 0
0 1 1 0 1 0 0 0 1 10 0 0 0 1 0 0 1 1 10 0 0 0 0 0 1 0 0 01 1 1 1 1 1 1 0 1 10 0 1 1 0 0 1 0 1 10 1 1 0 1 1 1 0 1 0
9 10 15 6 8 5 15 5 19 13
9 10 15 6 8 5 15 5 19 13
161 442 140 341 433 333 222 114 408 232
0.771 0.637 0.502 0.586 -0.229 0.479 0.212 -0.390 0.474 -0.043
0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444
Valid Valid Valid ValidTidak
ValidValid
Tidak
Valid
Tidak
ValidValid
Tidak
Valid
0.45 0.50 0.75 0.30 0.40 0.25 0.75 0.25 0.95 0.65
Sedang Sedang Mudah Sukar Sedang Sukar Mudah Sukar Mudah Sedang
8 7 9 6 2 4 9 1 10 6
1 3 6 0 6 1 6 4 9 7
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
0.70 0.40 0.30 0.60 -0.40 0.30 0.30 -0.30 0.10 -0.10
Baik Cukup Cukup Baik Jelek Cukup Cukup Jelek Jelek Jelek
0.45 0.50 0.75 0.30 0.40 0.25 0.75 0.25 0.95 0.65
0.55 0.50 0.25 0.70 0.60 0.75 0.25 0.75 0.05 0.35
0.25 0.25 0.19 0.21 0.24 0.19 0.19 0.19 0.05 0.23
Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dibuang Dibuang Dibuang
Nomor Butir Soal
138
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 18 324
0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 21 441
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 784
0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 27 729
0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 19 361
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 676
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 225
0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 25 625
0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 24 576
0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 19 361
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31 961
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 729
0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 21 441
0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 26 676
0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 21 441
0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 17 289
0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 12 144
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33 1089
0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 23 529
0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 21 441
1 13 12 16 15 16 15 11 13 11 454 10842
1 13 12 16 15 16 15 11 13 11
244 260 363 164 170 135 350 96 442 293
0.456 0.504 0.524 0.671 0.502 0.502 0.524 0.588 0.545 0.627
0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
0.05 0.65 0.60 0.80 0.75 0.80 0.75 0.55 0.65 0.55
Sukar Sedang Sedang Mudah Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang
1 8 8 10 10 10 9 8 9 8
0 5 4 6 5 6 6 3 4 3
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
0.10 0.30 0.40 0.40 0.50 0.40 0.30 0.50 0.50 0.50
Jelek Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Baik Baik Baik
0.05 0.65 0.60 0.80 0.75 0.80 0.75 0.55 0.65 0.55
0.95 0.35 0.40 0.20 0.25 0.20 0.25 0.45 0.35 0.45
0.05 0.23 0.24 0.16 0.19 0.16 0.19 0.25 0.23 0.25
Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai
Y2
Nomor butir soal
Y
139
Lampiran 15: Contoh perhitungan validitas soal
Contoh Perhitungan Validitas Soal
Rumus :
Butir soal Valid jika rxy > rtabel
Perhitungan :
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
S
Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh :
x x
x - x -
rxy =
Hasil perhitungan bahwa nilai rhitung adalah =
Karena r hitung < r tabel, maka soal no 1 tidak valid.
27 1
28 1
XY
27
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya
untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan
diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.
Butir soal no
1 (X)Y
2
21
28
18
21
1
1
Skor
Total (Y)No. X
2
18
1
3241
1 19 1
1
19361
4411
576
1 25 1 625
1
1
729
784
26
151 225
24
25
1
rxy =
1
0
1 21 1 441 21
0 27 0 729
0 33
1
18
39410842
1
1
1
1 21
454
19
26 1 676
19
9611
454
1 529
1 144
1084220
0
12
24 1
361
15
12
17
21
441
-0.4700
-0.4700
20 18 18
20 394
21
18 454 18
26
3131
0 1089
23
1
1
1
1 289
21
17
441
1 26 1 676
1 23
22
( )( )
( ){ } ( ){ }2222xyr
SU-NSUSC-NSC
SUSC-NSCU=
140
Lampiran 16: Contoh perhitungan reliabilitas soal
Contoh Perhitungan Reliabilitas Soal
Rumus:
Keterangan:
: Banyaknya butir soal
: Jumlah dari pq
: Varians total
Kriteria
Apabila r11 > r tabel, maka instrumen tersebut reliabel.
Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh:
= + +
= + +
=
2
40 1
= 26.810020
20
Karena r11 > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel
7.0550
26.8100
= 0.756
r11 =40 26.810
Pada a = 5% dengan n = 20 diperoleh r tabel = 0.444
7.0550
S2 =
10842454
0.0900 0.2400 0.1275 + . . .+ 0.2475
Spq pq1 pq2 pq3
k
Spq
s2
+ . . .+ pq45
÷÷
ø
ö
çç
è
æ å-÷ø
öçè
æ=
2
2
11S
pqS
1-k
k r
141
Lampiran 17: Contoh perhitungan tingkat kesukaran soal
Contoh Perhitngan Tingkat Kesukaran Soal
Rumus
Keterangan:
: Indeks kesukaran
: Jumlah siswa yang menjawab benar
: Jumlah Soal
Kriteria
=
Jumlah 8 Jumlah 10
0.900
Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai tingkat
kesukaran yang mudah
IK =18
20
1
UC-20 110 UC-19 1 10
9 UC-09 1 9 UC-17
1
UC-13 1
1 7 UC-15 1
8 UC-08 1 8 UC-16 1
7 UC-14
6 UC-06 1 6
0 55 UC-12 UC-10
1
UC-02 1
UC-07 1
UC-05 1
4 UC-04 1 4
3 UC-03 1 3
2 UC-11 1 2
1 UC-18 0 1 UC-01
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya
untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan
diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.
Kelompok Atas Kelompok Bawah
No Kode Skor No Kode Skor
0.31 0.70 Sedang
0.11 0.30 Sukar
P > 0.90 Sangat Mudah
0.71 0.90 Mudah
IK
B
JS
Interval IK Kriteria
0.00 0.10 Sangat Sukar
142
Lampiran 18: Contoh perhitungan daya beda soal
Contoh Perhitungan Daya Beda Soal
Rumus
Keterangan:
: Daya Pembeda
: Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas
: Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah
: Banyaknya siswa pada kelompok atas
: Banyaknya siswa pada kelompok bawah
Kriteria
Perhitungan
Jumlah 6 Jumlah 7
Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai daya
pembeda jelek
7
10 10
= -0.100
D =6
1
UC-17 1
0 10 UC-20 010 UC-19
9 UC-09 1 9
1 88 UC-08 UC-16
UC-10 1
2 UC-11
UC-15 1
UC-13 1
7 UC-14 1 7
6 UC-06 1 6
5 UC-12 0 5
4 UC-04 0 4 UC-07
1 UC-18 0 1 UC-01 1
UC-02 0
3 UC-03 1 3 UC-05 1
1 2
0
0.71 1.00 Sangat Baik
0.41 0.70 Baik
No Kode Skor No
NegativeSangat tidak baik,
sebaiknya dibuang
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya
untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan
diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.
Kelompok Atas Kelompok Bawah
Kode Skor
JA
JB
Interval DP Kriteria
DP
BA
BB
0.21 0.40 Cukup
0.00 0.20 Jelek
143
Lampiran 19: Analisis soal jicoba posttest
ANALISIS SOAL UJICOBA POSTTEST
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 UC-01 0 0 1 1 1 1 1 1 0 12 UC-02 1 0 0 1 1 1 1 0 1 13 UC-03 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 UC-04 0 0 0 1 0 1 1 0 1 15 UC-05 1 1 1 1 1 1 1 0 1 16 UC-06 1 0 1 0 0 1 1 0 0 17 UC-07 1 1 0 1 0 1 1 0 0 18 UC-08 0 0 1 1 1 1 1 0 1 19 UC-09 0 1 1 1 1 1 1 0 0 110 UC-10 0 0 1 1 1 1 1 0 0 111 UC-11 1 0 1 1 1 1 1 0 1 112 UC-12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 113 UC-13 1 1 0 1 1 1 1 0 1 114 UC-14 1 0 1 1 0 1 1 1 1 015 UC-15 1 0 1 1 1 1 0 0 1 116 UC-16 0 0 1 1 0 1 1 0 1 117 UC-17 0 0 0 1 1 0 1 0 0 118 UC-18 1 1 1 1 0 1 0 1 1 119 UC-19 1 1 1 1 0 0 0 0 1 120 UC-20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
SX 13 9 15 19 13 18 17 6 14 19
SX2
13 9 15 19 13 18 17 6 14 19
SXY 387 272 435 540 383 519 473 192 423 527
rxy 0.446 0.369 0.327 0.369 0.370 0.476 -0.054 0.477 0.622 -0.167
rtabel 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444
KetValid
Tidak
Valid
Tidak
Valid
Tidak
Valid
Tidak
ValidValid
Tidak
ValidValid Valid
Tidak
Valid
P 0.65 0.45 0.75 0.95 0.65 0.90 0.85 0.30 0.70 0.95
Ket Sedang Sedang Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Sukar Sedang Mudah
BA 9 5 9 10 8 10 8 5 10 9
BB 4 2 6 9 5 8 9 1 4 10
JA 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
JB 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
D 0.50 0.30 0.30 0.10 0.30 0.20 -0.10 0.40 0.60 -0.10
Ket Baik Cukup Cukup Jelek Cukup Jelek Jelek Cukup Baik Jelek
p 0.65 0.45 0.75 0.95 0.65 0.90 0.85 0.30 0.70 0.95
q 0.35 0.55 0.25 0.05 0.35 0.10 0.15 0.70 0.30 0.05
pq 0.23 0.25 0.19 0.05 0.23 0.09 0.13 0.21 0.21 0.05
Spq 6.42
Vt 30.95
r11 0.813
Dipakai Dibuang Dibuang Dibuang Dibuang Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang
Daya P
em
bed
aR
eli
ab
ilit
as
TK
r11 > r tabel = Reliabel
Ket
Vali
dit
as B
uti
r S
oal
Kode Nomor Butir Soal
No.
144
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 1 0 0 0 0 0 1 1 01 1 0 1 1 0 0 1 1 11 0 0 0 1 1 1 1 1 11 1 0 1 0 1 0 1 1 01 1 0 1 0 1 0 1 1 11 1 0 1 0 0 0 1 1 01 1 0 1 0 1 1 1 0 11 1 0 1 1 1 1 1 1 11 1 0 1 0 1 0 1 1 11 1 1 1 0 1 1 1 1 01 1 1 1 0 0 1 1 1 00 1 0 1 1 1 1 1 1 11 1 0 1 0 1 1 1 1 11 1 0 1 0 0 0 1 1 11 1 1 1 0 1 1 1 1 11 1 0 1 0 1 1 1 0 11 1 0 1 0 1 1 0 1 01 1 1 1 1 1 1 1 0 11 1 0 1 0 1 1 0 1 01 1 0 1 1 1 1 1 1 1
19 19 4 18 6 15 13 18 17 13
19 19 4 18 6 15 13 18 17 13
524 525 124 504 201 428 380 519 477 398
-0.291 -0.249 0.274 0.027 0.653 0.182 0.314 0.476 0.047 0.653
0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444
Tidak
Valid
Tidak
Valid
Tidak
Valid
Tidak
ValidValid
Tidak
Valid
Tidak
ValidValid
Tidak
ValidValid
0.95 0.95 0.20 0.90 0.30 0.75 0.65 0.90 0.85 0.65
Mudah Mudah Sukar Mudah Sukar Mudah Sedang Mudah Mudah Sedang
9 9 3 9 5 8 8 10 9 9
10 10 1 9 1 7 5 8 8 4
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
-0.10 -0.10 0.20 0.00 0.40 0.10 0.30 0.20 0.10 0.50
Jelek Jelek Jelek Jelek Cukup Jelek Cukup Jelek Jelek Baik
0.95 0.95 0.20 0.90 0.30 0.75 0.65 0.90 0.85 0.65
0.05 0.05 0.80 0.10 0.70 0.25 0.35 0.10 0.15 0.35
0.05 0.05 0.16 0.09 0.21 0.19 0.23 0.09 0.13 0.23
Dibuang Dibuang Dibuang Dibuang Dipakai Dibuang Dibuang Dibuang Dibuang Dipakai
Nomor Butir Soal
145
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 1 0 1 0 1 0 1 1 10 1 1 1 1 1 0 1 1 11 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0 1 0 0 1 0 1 1 11 1 1 1 1 0 1 1 1 10 0 0 0 1 1 0 1 1 10 0 0 0 1 1 0 1 0 11 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0 1 0 1 1 0 1 1 11 1 1 1 1 1 0 1 1 11 1 1 1 1 1 0 1 1 11 1 1 1 1 1 0 1 1 11 1 1 1 1 1 0 1 1 11 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0 0 1 1 0 0 1 1 10 1 1 1 1 1 0 1 1 10 1 0 1 0 1 0 1 1 11 1 1 1 1 1 1 1 0 10 0 0 0 0 1 0 1 1 11 1 1 1 1 1 1 0 0 0
14 14 14 15 16 18 6 19 17 19
14 14 14 15 16 18 6 19 17 19
524 525 124 504 201 428 380 519 477 398
0.661 0.524 0.661 0.597 0.647 -0.183 0.673 -0.291 -0.255 -0.291
0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444
Valid Valid Valid Valid ValidTidak
ValidValid
Tidak
Valid
Tidak
Valid
Tidak
Valid
0.70 0.70 0.70 0.75 0.80 0.90 0.30 0.95 0.85 0.95
Sedang Sedang Sedang Mudah Mudah Mudah Sukar Mudah Mudah Mudah
10 9 9 10 10 8 6 9 8 9
4 5 5 5 6 10 0 10 9 10
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
0.60 0.40 0.40 0.50 0.40 -0.20 0.60 -0.10 -0.10 -0.10
Baik Cukup Cukup Baik Cukup Jelek Baik Jelek Jelek Jelek
0.70 0.70 0.70 0.75 0.80 0.90 0.30 0.95 0.85 0.95
0.30 0.30 0.30 0.25 0.20 0.10 0.70 0.05 0.15 0.05
0.21 0.21 0.21 0.19 0.16 0.09 0.21 0.05 0.13 0.05
Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dibuang Dibuang
Nomor Butir Soal
146
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 21 441
1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 28 784
1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 34 1156
0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 22 484
1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 32 1024
1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 19 361
1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 24 576
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 34 1156
1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 25 625
1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 28 784
1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 31 961
1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 35 1225
1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 31 961
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 32 1024
1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 30 900
0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 23 529
0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 19 361
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 35 1225
1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 21 441
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 35 1225
17 16 13 16 5 6 13 14 16 6 559 16243
17 16 13 16 5 6 13 14 16 6
425 418 425 448 476 497 202 524 465 524
0.500 0.535 0.502 0.557 0.628 0.477 -0.628 0.543 0.535 0.594
0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444
Valid Valid Valid Valid Valid ValidTidak
ValidValid Valid Valid
0.85 0.80 0.65 0.80 0.25 0.30 0.65 0.70 0.80 0.30
Mudah Mudah Sedang Mudah Sukar Sukar Sedang Sedang Mudah Sukar
10 10 9 10 5 5 4 10 10 5
7 6 4 6 0 1 9 4 6 1
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
0.30 0.40 0.50 0.40 0.50 0.40 -0.50 0.60 0.40 0.40
Cukup Cukup Baik Cukup Baik Cukup Jelek Baik Cukup Cukup
0.85 0.80 0.65 0.80 0.25 0.30 0.65 0.70 0.80 0.30
0.15 0.20 0.35 0.20 0.75 0.70 0.35 0.30 0.20 0.70
0.13 0.16 0.23 0.16 0.19 0.21 0.23 0.21 0.16 0.21
Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai
Y2
Nomor butir soal
Y
147
Lampiran 20: Soal pretest
SOAL PRETEST MATERI DOKUMEN PENGOLAH ANGKA DENGAN VARIASI TABEL
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda silang pada
huruf a, b, c, d atau e pada lembar jawab yang telah disediakan !
1. Operator acuan yang
berfungsi untuk mengubah
banyak acuan menjadi satu
acuan adalah….
a. Tanda spasi ( )
b. Tanda minus (-)
c. Tanda sama dengan (=)
d. Tanda koma (,)
e. Tanda titik dua (:)
2. Tanda petik pada penulisan
formula digunakan
untuk….
a. Memisahkan argument
b. Data awal penulisan
formula
c. Menggunakan isi atau
data pada sebuah sel
d. Memisahkan bagian-
bagian yang dianggap
perlu dalam formula
e. Menggabungkan dua
buah data atau teks
3. Tanda koma pada
penulisam formula
digunakan untuk
a. Memisahkan argument
b. Menggunakan isi atau
data pada sebuah sel
c. Data awal penulisan
formula
d. Memisahkan bagian-
bagian yang dianggap
perlu dalam formula
e. Menggabungkan dua
buah data atau teks
4. Berikut adalah fungsi
logika, kecuali….
a. IF
b. NOT
c. AND
d. OR
e. SUM
5. Untuk mengambil sebagian
isi teks dari sebelah kanan
digunakan fungsi….
a. RIGHT
b. FIND
c. LEFT
d. MID
e. LOWER
6. Untuk menghitung berapa buah
argumen yang berisi data numerik
menggunakan fungsi….
a. AVERAGE
b. PROPER
c. MIN
d. COUNT
e. MAX
7. Fugsi UPPER digunakan untuk….
a. Mengambil bebebapa karakter
dari kiri pada sebuah string teks
yang dipilih
b. Mengambil bebebapa karakter
dari kanan pada sebuah string
teks yang dipilih
c. Mengambil beberapa karakter
dengan menentukan terlebih
dahulu posisi awal karakter
d. Mengubah kondisi karakter
huruf dari huruf kapital
menjadi huruf kecil
e. Mengubah kondisi karakter
huruf dari huruf kecil menjadi
huruf kapital
8. Fungsi =MID(“Karyawan”;2;4)
akan menghasilkan kata….
a. Ka
b. Kary
c. Arya
d. Ya
e. Awan
9. Fungsi =LEFT(“Informatika”;4)
akan mengahasilkan kata….
a. Info
b. Form
c. Mati
d. orma
e. Tika
148
10. Fungsi FIND digunakan
untuk….
a. Mengulang jumlah
huruf atau karakter
pada sel
b. Mengambil sebagian isi
teks dari posisi tertentu
c. Mencari posisi huruf
dalam sebuah kata
d. Menghitung nilai rata-
rata dari satu set data
numeric
e. Mengulang teks
sebanyak nilai yang
ditentukan
11. Untuk menghasilkan ONE dari
tulisan INDONESIA, digunakan
perintah ….
a. = RIGHT (“INDONESIA”,
4,3)
b. = MID (“INDONESIA”, 1,3)
c. = MID (“INDONESIA”, 3,3)
d. = LEFT (“INDONESIA”, 3,3)
e. = MID (“INDONESIA”, 4,3)
Tabel untuk soal no 12-17
12. Rumus untuk mencari bonus
5% pada tabeltersebut
adalah….
a. =IF(D4>20;5%*C4;0)
b. =IF(D6>=20;5%*C6;0)
c. =IF(D1>20;5%*C1;0)
d. =IF(D4<20;5%*C4;0)
e. =IF(D6<20;5%*C6;0)
13. Rumus untuk mencari total
gaji pada tabel tersebut
adalah….
a. =C4+D4+E4
b. =C4+E4+F4
c. =C6+E6+F6
d. =G6+G7+G8
e. =G3+C6+E6
14. Rumus untuk mencari total
gaji karyawan pada tabel pada
tabel tersebut adalah….
a. =SUM(G6:G10)
b. =SUM(G1:G10)
c. =SUM(G3:G10)
d. =COUNT(G6:G10)
e. =COUNT(G1:G10)
15. Rumus untuk mencari gaji
tertinggi karyawan pada tabel
tersebut adalah….
a. =MAX(G6:G10)
b. =MAX(C1:C10)
c. =MAX(C6:C10)
d. =MAX(E1:E10)
e. =MAX(E6:E10)
149
16. Rumus untuk mecari gaji
terendah karyawan pada tabel
tersebut adalah….
a. =MIN(C6:C10)
b. =MIN(D6:D10)
c. =MIN(E6:E10)
d. =MIN(G1:G10)
e. =MIN(G6:G10)
17. Rumus untuk mencari rata-
rata gaji karyawan pada
tabel tersebut adalah….
a. =AVERAGE(G6:G10)
b. =AVERAGE(G1:G10)
c. =AVERAGE(G3:G10)
d. =AVERAGE(C6:C10)
e. =AVERAGE(C1:C10)
Tabel untuk soal no 38-40
18. Rumus untuk mencari harga satuan pada tabel diatas adalah….
a. =HLOOKUP(B1;tabel_harga;2;false)
b. =HLOOKUP(B4;tabel_harga;2;false)
c. =HLOOKUP(B4;tabel_harga;3;false)
d. =HLOOKUP(B1;tabel_harga;2;false)
e. =HLOOKUP(C4;tabel_harga;2;false)
19. Rumus untuk mencari potongan diskon pada tabel diatas adalah….
a. =VLOOKUP(B1;tabel_harga;2;false)
b. =VLOOKUP(B4;tabel_harga;2;false)
c. =VLOOKUP(C4;tabel_harga;3;false)
d. =VLOOKUP(B4;tabel_harga;2;false)
e. =VLOOKUP(B4;tabel_harga;2;false)
20. Rumus untuk mencari harga bersih pada tabel tersebut adalah….
a. =C1-D1
b. =D4-C4
c. =DI-E1
d. =B1-C1
e. =D4-E4
150
Lampiran 21: Soal posttest
SOAL POSTTEST
DOKUMEN PENGOLAH ANGKA DENGAN VARIASI TABEL Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda silang pada huruf a,
b, c, d atau e pada lembar jawab yang telah disediakan !
1. Operator yang berfungsi untuk
membandingkan dua buah nilai yang
menghasilkan nilai logika true or false
adalah….
a. Operator acuan
b. Operator referensi
c. Operator perbandingan
d. Operator penggabungan teks
e. Operator aritmetika
2. Tanda kurung pada penulisan formula
digunakan untuk….
a. Memisahkan argument
b. Menggunakan isi atau data pada
sebuah sel
c. Data awal penulisan formula
d. Memisahkan bagian-bagian yang
dianggap perlu dalam formula
e. Menggabungkan dua buah data atau
teks
3. Tanda sama dengan pada penulisan
formula digunakan untuk….
a. Memisahkan argument
b. Menggunakan isi atau data pada
sebuah sel
c. tanda awal penulisan formula
d. Memisahkan bagian-bagian yang
dianggap perlu dalam formula
e. Menggabungkan dua buah data atau
teks
4. Fungsi IF dalam MS Excel adalah
fungsi jenis ….
a. trigonometri
b. manipulasi string
c. statistik
d. logika
e. manipulasi data
5. Untuk menjumlahkan satu set data pada
tabel menggunakan fungsi….
a. AND
b. COUNT
c. MIN
d. MAX
e. SUM
6. Untuk mengambil sebagian isi teks dari
sebelah kiri digunakan fungsi….
a. LEFT
b. FIND
c. RIGHT
d. MID
e. LOWER
7. Fugsi LOWER digunakan untuk….
a. Mengambil bebebapa karakter dari
kiri pada sebuah string teks yang
dipilih
b. Mengambil bebebapa karakter dari
kanan pada sebuah string teks yang
dipilih
c. Mengambil beberapa karakter
dengan menentukan terlebih dahulu
posisi awal karakter
d. Mengubah kondisi karakter huruf
dari huruf kapital menjadi huruf
kecil
e. Mengubah kondisi karakter huruf
dari huruf kecil menjadi huruf
kapital
8. Fungsi REPT digunakan untuk….
a. Mencari posisi huruf dalam sebuah
kata
b. Mengulang teks sebanyak nilai
yang ditentukan
c. Mengambil sebagian isi teks dari
posisi tertentu
d. Menghitung nilai rata-rata dari satu
set data numerik
e. Mengulang jumlah huruf atau
karakter pada sel
9. Fungsi =MID(“Indonesia”;4;3) akan
menghasilkan kata….
a. One
b. Ind
c. Nesi
d. Esia
e. Done
10. Fungsi =RIGHT(“Sistematika”;4) akan
mengahasilkan kata….
a. Sistem
b. Tema
c. Tematik
d. Sist
151
e. Tika
11. Kalimat “Teknik Informatika” merupakan hasil dari penulisan fungsi….
a. =LEFT(“Teknik Informatika”;2)
b. =UPPER(“Teknik Informatika”;2)
c. =PROPPER(“Teknik Informatika”;2)
d. =REPT(“Teknik Informatika”;2)
e. =CONCANTENATE(“Teknik”; “Informatika”)
Tabel untuk soal no 31-34
12. Rumus untuk mencari total gaji karyawan pada tabel tersebut adalah….
a. =SUM(C5:C9)
b. =SUM(C1:C9)
c. =SUM(C3:C9)
d. =COUNT(C5:C9)
e. =COUNT(C1:C9)
13. Rumus untuk mencari gaji tertinggi karyawan pada tabel tersebut adalah….
a. =MAX(C4:C9)
b. =MAX(C1:C9)
c. =MAX(B5:B9)
d. =MAX(B1:C9)
e. =MAX(C5:C9)
14. Rumus untuk mecari gaji terendah karyawan pada tabel tersebut adalah….
a. =MIN(C5:C9)
b. =MIN(B5:C9)
c. =MIN(C1:C9)
d. =MIN(C4:C9)
e. =MIN(B5:B9)
15. Rumus untuk mencari rata-rata gaji karyawan pada tabel tersebut adalah….
a. =AVERAGE(B5:C9)
b. =AVERAGE(B1:B9)
c. =AVERAGE(B3:B9)
d. =AVERAGE(C5:C9)
e. =AVERAGE(C1:C9)
152
Tabel untuk soal no 35-40
16. Rumus untuk mencari nama sembako pada tabel siatas adalah….
a. VLOOKUP(B4;tabel_sembako;2;false)
b. VLOOKUP(C4;tabel_sembako;2;false)
c. VLOOKUP(D4;tabel_sembako;2;false)
d. VLOOKUP(C4;tabel_sembako;3;false)
e. VLOOKUP(B4;tabel_sembako;3;false)
17. Rumus untuk mencari harga per kilo pada tabel tersebut adalah….
a. HLOOKUP(E1;tabel_sembako;2;false)
b. HLOOKUP(E4;tabel_sembako;2;false)
c. HLOOKUP(E1;tabel_sembako;3;false)
d. HLOOKUP(E4;tabel_sembako;3;false)
e. HLOOKUP(E8;tabel_sembako;3;false)
18. Rumus untuk mencari potongan harga pada tabel tersebut adalah….
a. IF(F4>50;H1*10%;0)
b. IF(F4<50;H1*10%;0)
c. IF(F4>50;H4*10%;0)
d. IF(F4<50;H4*10%;0)
e. IF(F4>50;H2*10%;0)
19. Rumus untuk mencari totak pembayaran pada tabel tersebur adalah….
a. =H4-I4
b. =I4-J4
c. =J4-K4
d. =E4-G4
e. =G4-H4
20. Rumus untuk mencari sisa uang pada tabel tersebut adalah….
a. =G4-J4
b. =G4-H4
c. =H4-I4
d. =E4-G4
e. =E4-I4f
153
Lampiran 22: Kunci jawaban soal pretest
KUNCI JAWABAN SOAL PRETEST
1. D
2. C
3. A
4. E
5. A
6. D
7. E
8. C
9. A
10. C
11. E
12. B
13. C
14. A
15. A
16. E
17. A
18. E
19. C
20. E
154
Lampiran 23: Kunci jawaban soal posttest
KUNCI JAWABAN SOAL POSTTEST
1. C
2. D
3. C
4. D
5. E
6. A
7. D
8. B
9. A
10. E
11. E
12. A
13. A
14. A
15. D
16. C
17. D
18. C
19. A
20. A
155
Lampiran 24: Nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol
Nilai Pretest Kelas Ekperimen Dan Kelas Kontrol
Kode Siswa X1 Kode siswa X2
E-01 60 K-01 40
E-02 45 K-02 60
E-03 60 K-03 40
E-04 50 K-04 50
E-05 65 K-05 50
E-06 65 K-06 65
E-07 60 K-07 55
E-08 55 K-08 50
E-09 65 K-09 60
E-10 40 K-10 45
E-11 60 K-11 45
E-12 65 K-12 60
E-13 60 K-13 55
E-14 50 K-14 60
E-15 35 K-15 55
E-16 60 K-16 35
E-17 55 K-17 65
E-18 50 K-18 50
E-19 30 K-19 45
E-20 40 K-20 55
E-21 55 K-21 60
E-22 60 K-22 45
E-23 50 K-23 50
E-24 55 K-24 55
E-25 65 K-25 60
E-26 60 K-26 65
E-27 70 K-27 70
E-28 60
Jumlah 1545 Jumlah 1445
Rata-rata 55.18 Rata-rata 53.52
XI IPS 1 (Kelas Eksperimen) XI IPS 2 (Kelas Kontrol)
156
Lampiran 25: Uji normalitas data nilai pretest kelas eksperimen
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika x² < x²tabel
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 70 Panjang Kelas = 7
Nilai minimal = 30 Rata-rata = 55.18
Rentang = 41 s = 9.86
Banyak Kelas = 6 n = 28
(f0-fh)2
fh
30 - 36 29.50 -2.60 0.50 0.02 0.69 2 2.52
37 - 43 36.50 -1.89 0.47 0.09 2.49 2 0.10
44 - 50 43.50 -1.18 0.38 0.20 5.58 5 0.06
51 - 57 50.50 -0.47 0.18 0.09 2.51 4 0.89
58 - 64 57.50 0.24 0.09 0.23 6.57 9 0.90
65 - 71 64.50 0.95 0.33 0.12 3.45 6 1.88
71.50 1.66 0.45
x² = 6.35
7.81
Daerah Penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho
6.35 7.81
Karena x2 berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
UJI NORMALITAS DATA NILAI PRETEST KELAS EKSPERIMEN
Kelas Interval fh f0
Untuk α = 5%, dengan dk= 6 -3 = 3 diperoleh tabel x2 =
Batas
KelasZ-score
Peluang
Untuk Z
Luas kelas
Untuk Z
157
Lampiran 26: Uji normalitas data nilai pretest kelas kontrol
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika x² < x²tabel
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 70 Panjang Kelas = 6
Nilai minimal = 35 Rata-rata = 53.52
Rentang = 36 s = 8.75
Banyak Kelas = 6 n = 27
(f0-fh)2
fh
35 - 40 34.50 -2.17 0.49 0.05 1.44 3 1.67
42 - 46 40.50 -1.49 0.43 0.14 3.86 4 0.01
47 - 52 46.50 -0.80 0.29 0.24 6.54 5 0.36
53 - 58 52.50 -0.12 0.05 0.17 4.56 5 0.04
59 - 64 58.50 0.57 0.22 0.18 4.86 6 0.27
65 - 70 64.50 1.25 0.40 0.08 2.12 4 1.66
70.50 1.94 0.47
= 4.02
7.81
Daerah Penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho
4.02 7.81
Karena x2 berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebur berdistribusi normal
UJI NORMALITAS DATA NILAI PRETEST KELAS KONTROL
Kelas Interval fh f0
Untuk α = 5%, dengan dk= 6 -3 = 3 diperoleh tabel x2 =
Batas
KelasZ-Score
Luas kelas
Untuk Z
x²
Peluang
Untuk Z
158
Lampiran 27: Uji homogenitas data nilai pretest
Hipotesis
Ho : Varians sama
Ha : Varians tidak sama
Uji HipotesisUntuk menguji hipotesis digunakan rumus :
Ho diterima apabila F ≤ F1/2α(nb-1)(nk-1)
daerah penerimaan Ho
F1/2α(nb-1)(nk-1)
Dari data diperoleh:
Berdasarkan rumus diatas diperoleh
F = 97.2196 =76.5625
Pada α = 5 % dengandk pembilang = nb -1 = 28-1 = 29dk penyebut = nk-1 = 27-1 = 34
F tabel = 2.02
daerah penerimaan Ho
1.27
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkanbahwa kedua kelompok mempunyai varians yang sama
8.75
Kelompok KontrolKelompok
Eksperimen
Nilai Tertinggi 70.00
Standar Deviasi (s)
Komponen
Jumlah Nilai
Nilai TerendahRata-rata ( x )
Jumlah Siswa (n) 28
KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROLUJI HOMOGENITAS DATA PRETEST ANTARA
27
2.02
1545.00
30.0055.18
1445.00
1.27
35.0053.52
97.229.86
70.00
Varians (s2) 76.56
159
Lampiran 28: Nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol
Nilai Posttest Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
Kode Siswa X1 Kode siswa X2
E-01 80 K-01 55
E-02 75 K-02 70
E-03 65 K-03 50
E-04 70 K-04 70
E-05 75 K-05 60
E-06 80 K-06 65
E-07 85 K-07 60
E-08 65 K-08 60
E-09 80 K-09 40
E-10 80 K-10 50
E-11 70 K-11 65
E-12 70 K-12 70
E-13 75 K-13 65
E-14 85 K-14 70
E-15 80 K-15 80
E-16 80 K-16 80
E-17 60 K-17 75
E-18 65 K-18 70
E-19 85 K-19 75
E-20 70 K-20 60
E-21 80 K-21 60
E-22 75 K-22 80
E-23 80 K-23 65
E-24 70 K-24 70
E-25 75 K-25 65
E-26 80 K-26 60
E-27 75 K-27 70
E-28 85
Jumlah 2115 Jumlah 1760
Rata-rata 75.54 Rata-rata 65.19
XI IPS 1 (Kelas Eksperimen) XI IPS 2 (Kelas Kontrol)
160
Lampiran 29: Uji normalitas data nilai posttest kelas eksperimen
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika x² < x²tabel
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 85 Panjang Kelas = 5
Nilai minimal = 60 Rata-rata = 75.54
Rentang = 26 s = 6.85
Banyak Kelas = 6 n = 28
(fh-fo)2
fh
60 - 64 59.50 -2.34 0.49 0.04 1.23 1 0.04
65 - 69 64.50 -1.61 0.45 0.14 3.79 3 0.17
70 - 74 69.50 -0.88 0.31 0.25 7.02 5 0.58
75 - 79 74.50 -0.15 0.06 0.16 4.43 6 0.56
80 - 84 79.50 0.58 0.22 0.19 5.21 9 2.75
85 - 89 84.50 1.31 0.40 0.07 1.85 4 2.49
88.50 1.89 0.47
= 6.59
7.81
Daerah Penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho
6.59 7.81
Karena x2 berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
UJI NORMALITAS DATA NILAI POSTEST KELAS EKSPERIMEN
Kelas Interval fh f0
Untuk α = 5%, dengan dk= 6 -3 = 3 diperoleh tabel x2 =
Batas
KelasZ-Score
Peluang
Untuk Z
Luas kelas
Untuk Z
x²
161
Lampiran 30: Uji normalitas data nilai posttest kelas kontrol
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika x² < x²tabel
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 80 Panjang Kelas = 7
Nilai minimal = 40 Rata-rata = 65.19
Rentang = 41 s = 9.56
Banyak Kelas = 6 n = 27
(fh-fo)2
fh
40 - 46 39.50 -2.69 0.50 0.02 0.59 1 0.29
47 - 53 46.50 -1.96 0.47 0.09 2.31 2 0.04
54 - 60 53.50 -1.22 0.39 0.20 5.43 7 0.45
51 - 67 60.50 -0.49 0.19 0.09 2.50 5 2.49
68 - 74 67.50 0.24 0.10 0.24 6.47 7 0.04
75 - 80 74.50 0.97 0.33 0.12 3.27 5 0.92
81.50 1.71 0.46
= 4.24
7.81
Daerah Penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho
4.24 7.81
Karena x2 berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebur berdistribusi normal
UJI NORMALITAS DATA NILAI POSTEST KELAS KONTROL
Kelas Interval fh f0
Untuk α = 5%, dengan dk= 6 -3 = 3 diperoleh tabel x2 =
Batas
KelasZ-Score
Peluang
Untuk Z
Luas Kelas
Untuk Z
x²
162
Lampiran 31: Uji homogenitas data nilai posttest
Hipotesis
Ho : Varians sama
Ha : Varians tidak sama
Uji HipotesisUntuk menguji hipotesis digunakan rumus :
Ho diterima apabila F ≤ F1/2α(nb-1)(nk-1)
daerah penerimaan Ho
F1/2α(nb-1)(nk-1)
Dari data diperoleh:
Standar Deviasi
Berdasarkan rumus diatas diperoleh
F = 91.39 =46.92
Pada α = 5 % dengandk pembilang = nb -1 = 28-1 = 27dk penyebut = nk-1 = 27-1 = 26
F tabel = 2.18
daerah penerimaan Ho
1.95
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkanbahwa kedua kelompok mempunyai varians yang sama
2.18
28
75.54
1.95
27
65.19
46.92
1760.0080.0040.00
UJI HOMOGENITAS DATA POSTEST ANTARA KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
Varians 91.39
Kelompok KontrolKelompok
Eksperimen
Jumlah nilaiNilai Tertinggi 85.00
2115.00
6.85 9.56
Komponen
Jumlah Siswa
Rata-rataNilai Terendah 60.00
163
Lampiran 32: Uji Hipotesis
Ho :
Ha :
Dari data diperoleh:
Berdasarkan rumus diatas diperoleh
= 8.2909
= 4.63
2.0057
Diperoleh :
thitung = 4.6283
ttabel = 2.0057
Jadi thitung > ttabel
Maka Ho ditolak
Jumlah Siswa (n) 28 27
Rata-rata 75.54 65.19
Varians 46.92 91.39
Pada α = 5 % dengan dk = 27 + 28 - 2 = 53 diperoleh t (0,05)(53)
Komponen Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Jumlah Nilai 2115.00 1760.00
Dimana
Pengujian hipotesis:
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus :
Kriteria:
Ho diterima apabila t ≥ t (1-α)(n1+n2-2)
Artinya rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol
Standar Deviasi 9.566.85
UJI HIPOTESIS
Hipotesis
Hasil belajar kelas eksperimen = hasil belajar kelas kontrol
Hasil belajar kelas eksperimen > hasil belajar kelas kontrol
s =
t =
164
Lampiran 33: Uji gain kelas eksperimen
Uji Gain Kelas Eksperimen
No KodeNilan
Pretest
Nilai
PosttestGain Katerori
1 E-01 60 80 0.50 sedang
2 E-02 45 75 0.55 sedang
3 E-03 60 65 0.13 rendah
4 E-04 50 70 0.40 sedang
5 E-05 65 75 0.29 rendah
6 E-06 65 80 0.43 sedang
7 E-07 60 85 0.63 sedang
8 E-08 55 65 0.22 rendah
9 E-09 65 80 0.43 sedang
10 E-10 40 80 0.67 sedang
11 E-11 60 70 0.25 rendah
12 E-12 65 70 0.14 rendah
13 E-13 60 75 0.38 sedang
14 E-14 50 85 0.70 tinggi
15 E-15 35 80 0.69 sedang
16 E-16 60 80 0.50 sedang
17 E-17 55 60 0.11 rendah
18 E-18 50 65 0.30 sedang
19 E-19 30 85 0.79 tinggi
20 E-20 40 70 0.50 sedang
21 E-21 55 80 0.56 sedang
22 E-22 60 75 0.38 sedang
23 E-23 50 80 0.60 sedang
24 E-24 55 70 0.33 sedang
25 E-25 65 75 0.29 rendah
26 E-26 60 80 0.50 sedang
27 E-27 70 75 0.17 rendah
28 E-28 60 85 0.63 sedang
0.45 sedangRata-rata
165
Lampiran 34: Uji gain kelas kontrol
Uji Gain Kelas Kontrol
No KodeNilan
Pretest
Nilai
PosttestGain Kategori
1 K-01 40 55 0.25 rendah
2 K-02 60 70 0.25 rendah
3 K-03 40 50 0.17 rendah
4 K-04 50 70 0.40 sedang
5 K-05 50 60 0.20 rendah
6 K-06 65 65 0.00 rendah
7 K-07 55 60 0.11 rendah
8 K-08 50 60 0.20 rendah
9 K-09 60 40 -0.50 rendah
10 K-10 45 50 0.09 rendah
11 K-11 45 65 0.36 sedang
12 K-12 60 70 0.25 rendah
13 K-13 55 65 0.22 rendah
14 K-14 60 70 0.25 rendah
15 K-15 55 80 0.56 sedang
16 K-16 35 80 0.69 sedang
17 K-17 65 75 0.29 rendah
18 K-18 50 70 0.40 sedang
19 K-19 45 75 0.55 sedang
20 K-20 55 60 0.11 rendah
21 K-21 60 60 0.00 rendah
22 K-22 45 80 0.64 sedang
23 K-23 50 65 0.30 sedang
24 K-24 55 70 0.33 sedang
25 K-25 60 65 0.13 rendah
26 K-26 65 60 -0.14 rendah
27 K-27 70 70 0.00 rendah
0.25 rendahRata-rata
166
Lampiran 35: Perhitungan nilai gain kelas eksperimen dan kelas kontrol
Perhitungan Nilai Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Rumus:
Kriteria Nilai Gain
Nilai Gain
Ternormalisasi Intepretasi
-1,00 ≤ g < 0,00 terjadi penurunan
g = 0,00 tidak terjadi pening atan
0,00 < g< 0,30 rendah
0,30 ≤ g <0,70 sedang
0,70 ≤ g ≤ 1,00 tinggi
Kelas
Nilai rata-rata
pretest post test
Eksperimen 55.18 75.54
Kontrol 53.52 65.19
UJI GAIN KELAS EKPERIMEN
75.54 - 55.18
=
= 0.45
<g> = sedang
100 - 55.18
UJI GAIN KELAS KONTROL
65.19 - 53.52
=
= 0.25
<g> = rendah
100 - 53.52
167
Lampiran 36: Lembar observasi keaktifan siswa
LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA
DALAM PEMBELAJARAN TIK
(KELAS EKSPERIMEN)
Nama Sekolah : SMA Teuku Umar Semarang Pertemuan Ke :
Kelas/Semester : XI/2 Pengamat :
Hari/Tanggal :
Petunjuk Pengisian:
Berilah skor 1,2, 3 atau 4 sesuai dengan penilaian anda pada kolom yang telah disediakan!
No Aspek yang diamati Kelompok …. Kelompok ….
Pengetahuan dialami, dipelajari dan
ditemukan oleh siswa
1. Membaca dengan aktif (missal
dengan pulpen di tangan untuk
menggarisbawahi atau membuat
catatan kecil atau tanda-tanda
tertentu pada teks)
2. Mendengarkan dengan aktif (
menunjukkan respon, missal
tersenyum atau tertawa saat
mendengarkan hal-hal lucu yang
disampaikan, terkagum-kagum bila
mendengar sesuatu yang
menakjubkan)
Siswa melakukan sesuatu untuk
memahami materi pelajaran (
membangun pemahaman )
3. Berlatih ( misalnya mencobakan
sendiri konsep-konsep misal berlatih
dengan soal-soal)
168
4. Berpikir kreatif ( misalnya mencoba
memecahkan masalah – masalah
pada latihan soal yang mempunyai
variasi berbeda dengan contoh yang
di berikan )
5. Berpikir kritis (misalnya mampu
menemukan kejanggalan,
kelemahan atau kesalahan yang
dilakukan orang lain dalam
menyelesaikan soal atau tugas)
Siswa mengkomunikasikan sendiri hasil
pemikirannya
6. Mengemukakan pendapat
7. Menjelaskan
8. Berdiskusi
9. Mempresentasi laporan
10. Memajang hasil karya
Siswa berpikir reflektif
11. Mengomentari dan menyimpulkan
proses pembelajaran
12. Memperbaiki kesalahan atau
kekurangan dalam proses
pembelajaran
13. Menyimpulkan materi pembelajaran
dengan kata-katanya sendiri
Keterangan Penskoran:
1 = Tidak Pernah
2 = Kadang-kadang
3 = Sering
4 = Selalu
169
Lampiran 37: Hasil observasi aktivitas belajar siswa kelas eksperimen
Hasil Observasi Aktifitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
E-01 Achmad Triaji Nugroho 3 4 4 3 2 4 4 3 4 4 2 3 3 43 43 52 83%
E-02 Ade Putri Damayanti I 3 3 3 2 4 3 2 4 2 3 2 3 4 38 38 52 73%
E-03 Aditya Setyawan Lubis 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 33 33 52 63%
E-04 Alfian Ghani Tritama 3 4 3 3 4 3 2 4 3 2 3 2 2 38 38 52 73%
E-05 Awantya Roni K 4 3 2 2 2 4 3 4 2 2 2 2 4 36 36 52 69%
E-06 Dayu Wiguna Rubyssalam 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 46 46 52 88%
E-07 Dimas Indra Wahyudi 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 48 48 52 92%
E-08 Dyah Ayu Lutfi Ludfiani 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 32 32 52 62%
E-09 Fahmi Irfan Reynaldi 3 4 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 4 42 42 52 81%
E-10 Galih Putro Panuntun 3 4 3 3 1 3 3 4 3 3 3 3 4 40 40 52 77%
E-11 Ibrahim Nurdin 1 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 36 36 52 69%
E-12 Katon Fajar Nugroho 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 34 34 52 65%
E-13 Kholid Khoiron 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 2 3 37 37 52 71%
E-14 M. Abid Presetya 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 46 46 52 88%
E-15 M. Fadil Hidayatullah 2 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 44 44 52 85%
E-16 M. Prasetyo Budi Utomo 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 42 42 52 81%
E-17 Muhammad Rifa'i 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 32 32 52 62%
E-18 Novita Tri Riyani 3 4 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 32 32 52 62%
E-19 Nur Fathoni 1 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 44 44 52 85%
E-20 Resdi Hartanto 2 3 2 2 4 2 2 4 3 2 3 2 3 34 34 52 65%
E-21 Ridho Achmad Artianto 1 4 3 3 1 4 4 3 4 4 3 3 4 41 41 52 79%
E-22 Rizki Catur Wibowo 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 2 2 3 38 38 52 73%
E-23 Rizki Wulan Ramadhani 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 44 44 52 85%
E-24 Romli Nirwan 4 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 36 36 52 69%
E-25 Saras Trisnawati 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 37 37 52 71%
E-26 Tsania Chairunnisa 4 3 3 3 4 3 2 4 2 3 2 3 4 40 40 52 77%
E-27 Yuni Indriyanti 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 39 39 52 75%
E-28 Zaluh Fatmawati 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 49 49 52 94%
75 95 85 83 83 93 78 98 85 82 75 76 93 2117%
112 112 112 112 112 112 112 112 112 112 112 112 112 75.62%
67% 85% 76% 74% 74% 83% 70% 88% 76% 73% 67% 68% 83%
Persentase Tiap Aspek
Jumlah
Persentase
76% 75% 78% 73%
Kode
Responden
No AspekJumlah
Jumlah
maksimal%Nama Siswa
Jumlah
Rata-rataJumlah Maksimal
170
Lampiran 38:Hasil observasi aktivitas belajar siswa kelas kontrol
Hasil Observasi Aktifitas Belajar Siswa Kelas Kontrol
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
K-01 Akhmad Noof Fauzi 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 31 52 60%
K-02 Andra Togar Cahya Putra 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 33 52 63%
K-03 Andria Okadinata Rizky 1 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 32 52 62%
K-04 Ardian Aji Pangestu 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 29 52 56%
K-05 Arie Febriawan 1 1 1 1 2 2 1 3 1 2 1 2 2 20 52 38%
K-06 Aryo Alkhani 3 3 3 2 3 3 4 2 3 2 3 3 3 37 52 71%
K-07 Astiya Diki Setiawan 2 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 39 52 75%
K-08 Bayu Adi Priyawan 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 32 52 62%
K-09 Denny Ade Kusuma 3 2 3 2 2 2 2 4 2 2 2 2 3 31 52 60%
K-10 Devi Lutfiana 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 30 52 58%
K-11 Elsa Mei Kiki Herdiana 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 34 52 65%
K-12 Evan Dwitiya Sudjadi 2 3 2 2 3 1 1 2 2 3 2 2 2 27 52 52%
K-13 Fery Adi Prasetyo 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 32 52 62%
K-14 Hidayatu Nikmah 3 3 2 3 2 2 2 4 2 2 3 2 3 33 52 63%
K-15 Kevin Atalarik R 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 47 52 90%
K-16 Micko Putra Josandhy 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 46 52 88%
K-17 Moh. Nur Tri Prasetyo W 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 30 52 58%
K-18 Nopan Budiono 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 31 52 60%
K-19 Rico Bagaswara 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 41 52 79%
K-20 Rico Feby Pratama 3 3 2 3 2 1 2 2 2 3 2 3 3 31 52 60%
K-21 Riska Yulianti 3 4 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 34 52 65%
K-22 Sofiyan Hadi 2 2 3 2 2 2 3 3 3 4 1 3 3 33 52 63%
K-23 Uais Al Khorony Mifta 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 32 52 62%
K-24 Ulfa Rahmadita 2 4 2 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 38 52 73%
K-25 Yasinta Azhar Sausan 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 37 52 71%
K-26 Yustika Maulidya Fatah 1 1 3 2 3 2 1 3 3 3 2 2 3 29 52 56%
K-27 Yusuf Asfa'il 1 1 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 32 52 62%
61 72 68 67 70 66 63 81 71 76 65 64 77 1733%
Jumlah Maksimal 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108 64.17%
56% 67% 63% 62% 65% 61% 58% 75% 66% 70% 60% 59% 71%
Jumlah
Rata-rata
66% 64%
Kode Nama SiswaNo Aspek
Persentase Tiap Aspek
Persentase
Jumlah
62% 63%
%JumlahJumlah
Maksimal
171
Lampiran 39: Tabel chi kuadrat
Tabel Chi Kuadrat
172
Lampiran 40: Tabel distribusi F
Tabel Distribusi F
173
174
175
Lampiran 41: Tabel distribusi t
Tabel Distribusi t
176
Lampiran 42: Tabel Product-moment
177
Lampiran 43: Surat usulan pembimbing
178
Lampiran 44: Surat keputusan dosen pembimbing
179
Lampiran 45: Surat izin penelitian
180
Lampiran 46: Surat keterangan telah melakukan peneelitian
181
Lampiran 47: Dokumentasi penelitian
DOKUMENTASI PENELITIAN
Pembelajaran di kelas kontrol
Guru menjelaskan materi pelajaran pada siswa
182
Pembelajaran di kelas eksperimen
Guru mengorientasi siswa pada masalah
Guru membagikan kartu masalah
Para siswa diskusi untuk menyelesaikan masalah
183
Siswa mempresentasikan hasil diskusi
Guru bersama siswa membasas penyelesaian permasalahan