unsur-unsur-iklim

18
MINGGU KE 3 UNSUR-UNSUR IKLIM 1. INFORMASI IKLIM Para perancang tertarik terhadap masalah iklim dimana aspek ini mempengaruhi kenyamanan manusia dalam bangunan. Aspek iklim ini adalah: perubahan dan suhu ekstri, perbedan suhu siang dan malam (diurnal range), kelembaban, kondisi langit, radiasi datang dan pergi , curah hujan dan distribusinya, gerakan udara dan sifat-sifat khusunya, seperti perubahan angin, petir, hurikan. Catatan iklim seperti yang dikumpulkan di lapangan udara dan stasion meteorology bukan sepenuhnya ditujukan untuk para desainer. Banyak publikasi yang diperlukan oleh para perancangan tidak ada. Adalah tanggung jawab perancangan untuk menganalisi informasi iklim dan menyajikannya dalam bentuk yang memungkinkan nya untuk mengenali keuntungan dan bahaya pemakai bangunan di masa depan. A. PENGERTIAN CUACA DAN IKLIM SERTA UNSUR - UNSURNYA Cuaca merupakan keadaan atmosfer pada suatu tempat dan waktu tertentu, biasanya diperhitungkan pada kondisi harian. Misalnya, Badan Meterologi dan Geofisika memperkirakan cuaca Jakarta esok hari cerah, dengan suhu rata – rata maksimum 31 0 C dan suhu Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.Arch ARSITEKTUR TROPIS

Upload: noper-tulak

Post on 25-Nov-2015

73 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

iklim

TRANSCRIPT

3

MINGGU KE 3UNSUR-UNSUR IKLIM1. INFORMASI IKLIMPara perancang tertarik terhadap masalah iklim dimana aspek ini mempengaruhi kenyamanan manusia dalam bangunan. Aspek iklim ini adalah: perubahan dan suhu ekstri, perbedan suhu siang dan malam (diurnal range), kelembaban, kondisi langit, radiasi datang dan pergi , curah hujan dan distribusinya, gerakan udara dan sifat-sifat khusunya, seperti perubahan angin, petir, hurikan.

Catatan iklim seperti yang dikumpulkan di lapangan udara dan stasion meteorology bukan sepenuhnya ditujukan untuk para desainer. Banyak publikasi yang diperlukan oleh para perancangan tidak ada.

Adalah tanggung jawab perancangan untuk menganalisi informasi iklim dan menyajikannya dalam bentuk yang memungkinkan nya untuk mengenali keuntungan dan bahaya pemakai bangunan di masa depan. A. PENGERTIAN CUACA DAN IKLIM SERTA UNSUR - UNSURNYA

Cuaca merupakan keadaan atmosfer pada suatu tempat dan waktu tertentu, biasanya diperhitungkan pada kondisi harian. Misalnya, Badan Meterologi dan Geofisika memperkirakan cuaca Jakarta esok hari cerah, dengan suhu rata rata maksimum 310C dan suhu minimumnya 240C. umumnya kajian cuaca hanya meliputi temperatur, curah hujan dan angin. Sedangkan yang dimaksud dengan iklim merupakan kondisi cuaca pada waktu yang lama dan meliputi daerah yang luas. Contoh kajian iklim yaitu wilayah Eropa Utara, Asia Utara, Amerika Bagian Selatan ataupun Australia Bagian Selatan, tanaman musiman tidak bisa tumbuh pada musim dingin. Tanaman musiman hanya dapat tumbuh dan berdaun segar sejak musim semi sampai akhir musim panas.

Unsur-unsur cuaca/iklim terdiri dari temperature, angin, tekanan udara, curah hujan dan kelembapan udara.2. RADIASI MATAHARI: PENGUKURANpencatat cahaya matahari sederhana akan mencatat durasi cahaya matahari; yang dapat dinyatakan dengan jam per hari, rata-rata setiap bulan.

Alat-alat lain yang lebih canggih adalah solarimeter, heliometer, actinometer dan pyranometer dapat digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif radiasi matahari. Intensitas radiasi matahari diukur dalam Btu/ft2h, dalam kkal/m2h. dalam satuan internasional adalah W/m2 . Ini adalah intensitas energi dalam Joule per meter persegi dari sebuah permukaan setiap detik (W/m2 = J/m2s, maka W = J/s). jumlah radiasi total yang diterima selama satu hari dinyatakan dalam J/m2 hari.

3. RADIASI MATAHARI: DATAJumlah radiasi matahari rata-rata setiap hari (MJ/m2hari) untuk setiap bulan selama satu tahun akan meberikan indikasi kondisi iklim, yang meliputi variasi musiman. Data ini dapat dilengkapi dengan jumlah total tertinggi fdan ternedah setiap hari untuk setiap bulan. Untuk perancangan terperinci, total setiap jam (MJ/m2h), atau rata rata intensitas setiap jam (W/m2) harus diketahui untuk hari-hari yang sama setiap bulan. Atau paling sedikitnya rata-rata tertinggi dan terendah selama setahun.

a. Temperatur

Temperatur adalah derajat panas dari aktivitas molekul dalam atmosfer. Lazimnya pengukuran temperature dinyatakan dalam skala celcius, reamur, dan Fahrenheit. Temperatur di muka bumi tidaklah sama di berbagai tempat.

Suhu udara diukur oleh derajat Celcius (0C), dengan alat thermometer air raksa. Suhu bola kering atau suhu udara sebenarnya adalah sebuah nilai yang diambil pada sebuah tempat yang terlindung. Diletakkan pada ketinggian 120 cm s/d 180 cm dari permukaan tanah. Bacaan dapat diambil pada waktu tertentu dai suatu hari.

Suhu rata-rata bulanan: suhu yang diambil setiap bulanan. Rata-rata diambil dari suhu udara maksimum dan suhu udara minimum harian dan di rata-rata selama 30 hari. Untuk menunjukkan indikasi variasi diurnal, ini dapat dilengkapi dengan rata-rata maksimum dan minimum bulanan. (rata-rata maksimum bulanan adalah rata-rata dari suhu maksimum selama 30 hari). Selain itu juga baik untuk mengumpulkan suhu udara tertinggi dan terendah setiap bulannya.

Persebaran temperatur di bedakan menjadi dua yaitu :

Persebaran horizontal

Persebaran temperature horizontal di perlihatkan dalam peta oleh isotherm. Isotherm yaitu garis hayal dalam peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai suhu yang sama. Persebaran horizontal secara tidak teratur di pengaruhi oleh kondisi lingkungannya, misalnya perbedaan temperatur daratan dan lautan.

Persebaran Vertikal

Persebaran Vertikal di pengaruhi oleh letak/posisi tinggi lintang dan musim. Sebab-sebab adanya perbedaan temperatur, yaitu:

a) Panas dari sinar matahari dapat menembus lebih dalam di lautan daripada di daratan.

b) Panas yang di serap oleh air di sebabkan oleh arus vertikal dan horizontal sedangkan daratan tidak.

c) Air dapat menyerap panas lebih baik daripada tanah.

Suhu di Indonesia tidak berubah karena musim seperti yang sering terjadi pada daerah-daerah yang terletak di luar daerah tropik. Perubahan suhu di Indonesia adalah:

Dalam waktu 24 jam, atau antara siang dan malam, dengan suhu tertinggi biasanya terdapat antara pukul 14-15, dan suhu terendah pukul 06-07 pagi.

Menurut ketinggian tempat, setiap naik 100 meter suhu turun 0,50C. Adanya perairan, seperti selat dan laut sangat besar peranannya pada pengendalian suhu, sehingga tidak terjadi perbedaan suhu terendah dan suhu tertinggi yang sangat besar, seperti misalnya di Siberia dan Mongolia yang letaknya jauh dari lautan.

b. Angin

Angin adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan udara tinggi ke daerah bertekanan udara rendah. Tekanan udara berhubungan erat dengan temperatur. Bila temperatur tinggi maka tekanannya rendah.

Tekanan udara pada berbagai wilayah di muka bumi tidak sama. Daerah tropic, terutama di sekitar equator (100LU-100LS), mempunyai tekanan udara rendah. Daerah pusat tekanan udara rendah pada wilayah ini disebut daerah minimum ukuatorial (daerah Doldrum). Hal ini disebabkan oleh suhu rata-rata yang selalu tinggi sepanjang tahun. Sebaliknya daerah subtropik merupakan pusat tekanan udara tinggi (Daerah Maksimum Subtropik), karena kurang mendapatkan sinar matahari.Adanya tekanan udara menyebabkan terjadinya angin. Gejala ini sesuai dengan hukum Boys Ballot bahwa udara akan senantiasa mengalir dari daerah bertekanan tinggi kedaerah yang bertekanan rendah dan dibelahan bumi utara angin berbelok kekanan, dibelahan bumi selatan angin berbelok kekiri. Dengan demikian maka di daerah tropik akan terjadi angin dari daerah maksimum subtropik kedaerah minimum ekuator. Angin ini disebut angin passsat timur laut dibelahan bumi utara dan angin pasat tenggara dibelahan bumi selatan. Angin passat ini banyak membawa uap air karena berhembus di laut lepas. Akan tetapi, pada beberapa wilayah dipermukaan bumi angin passat tersebut mengalami perubahan arah akibat pengaruh lingkungan alam setempat.Di Indonesia yang secara geografis terletak di antara dua benua dan dua samudera, angin passat tersebut mengalami perubahan menjadi angin musim (angin muson). Perubahan ini disebabkan oleh pergeseran semu tahunan matahari antara garis balik utara dan garis balik selatan.Pada bulan Oktober sampai dengan April, matahari berada pada belahan langit selatan, sehingga benua Australia lebih banyak memperoleh pemanasan matahari dari benua Asia. Akibatnya di Australia terdapat pusat-pusat tekanan udara rendah (depressi) sedangkan di Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi (kompressi). Keadaan itu menyebabkan terjadinya arus angin dari benua Asia ke benua Australia. Di Indonesia, angin tersebut merupakan angin musim timur laut di belahan bumi utara dan angin barat di belahan bumi selatan. Oleh karena angin ini melewati samudera Pasifik dan Samudera Hindia maka banyak membawa uap air, sehingga pada umumnya di Indonesia terjadi musim penghujan. Musim penghujan meliputi hampir seluruh wilayah Indonesia, hanya saja persebarannya tidak merata. Makin ketimur, curah hujan makin berkurang karena kandungan uap airnya makin sedikit.

Pada bulan April sampai dengan Oktober, matahari berada dibelahan langit utara, sehingga benua Asia lebih panas dari pada benua Australia. Akibatnya, di Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara rendah, sedangkan di Australia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi yang menyebabkan terjadinya angin dari Australia menuju ke Asia. Di Indonesia, terjadi angin musim timur dibelahan bumi selatan dan angin musim barat daya dibelahan bumi utara. Oleh karena tidak melewati lautan yang luas maka pada umumnya di Indonesia terjadi musim kemarau, kecuali pantai barat Sumatera, Sulawesi Tenggara dan pantai Selatan Irian Jaya.

Antara kedua musim tersebut ada musim yang disebut musim pancaroba (peralihan), yaitu: Musim Kemareng yang merupakan peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau, dan Musim Labuh yang merupakan peralihan dari musim kemarau kemusim penghujan.Adapun ciri-ciri musim pancaroba antara lain yaitu: udara terasa panas, arah angin tidak teratur, dan sering terjadi hujan secara tiba-tiba, dalam waktu yang sangat singkat dan lebat .

Disamping angin musim tersebut, di Indonesia terdapat angin setempat yang antara lain dibedakan sebagai berikut .

1) Angin darat dan angin laut. Angin ini terjadi di daerah pantai. Kejadian ini diakibatkan adanya perbedaan sifat daratan dan lautan. Pada malam hari daratan lebih dingin dari pada lautan, sehingga di daratan merupakan daerah maksimum yang menyebabkan terjadinya angin darat. Sebaliknya, pada siang hari terjadi angin laut.

2) Angin lembah dan angin gunung. Di lembah-lembah pegunungan yang terisolir pada siang hari terjadi angin lembah, sedangkan pada malam hari terjadi angin gunung. Keadaan ini akan menyebabkan terjadinya suhu yang labih rendah dari pada lapisan atasnya, sehingga terjadi kabut dan embun. Lebih-lebih pada cuaca yang cerah, peristiwa ini menyebabkan terjadinya pembekuan air, sehingga sering menimbulkan kerusakan pada perkebunan teh dimusim kemaaru yang cerah.

3) Angin terjun atau angin jatuh. Angin ini menuruni lereng pegunungan, yang memiliki sifat kencang dan kering. Di Indonesia, angin jatuh ini disamping kencang dan kering juga bersifat panas. Peristiwa ini disebabkan oleh adanya angin yang menuju kepuncak gunung yang membawa uap air, yang suhunya makin keatas makin turun, sehingga terjadi kondensasi yang menyebabkan terjadinya hujan pada lereng bagian depan pegunungan. Angin yang menuruni lereng belakang pegunungan sifatnya panas, kencang, dan kering.

mempengaruhi Angin seperti itu banyak, tetapi yang dikenal dengan nama tertentu hanyalah beberapa saja, seperti: Angin Bahorok (Sumatera Utara), Angin Kumbang (Cirebon), Angin Gending (Pasuruan), Angin ditempat-tempat itu langsung mempengaruhi perkebunan.

Di Eropa, angin seperti itu dikenal dengan nama fohn, sedangkan di Amerika Serikat dikenal dengan nama Chinook.

4) Angin puyuh atau angin putting beliung. Angin ini terjadi pada musim pancaroba disaat pemanasan setempat cukup tinggi, tetapi suhu daerah sekitarnya masih dibawah suhu tempat itu. Akibatnya, terjadi angin kencang yang bergerak keatas dan berpusing. Kerugian yang diakibatkan angin demikian ini cukup besar.

Nirkayanto pernah mengadakan penelitian tentang angin ini dipulau Jawa terutama terjadi pada bulan Maret, April dan Nopember dan tempatnya yang dilanda kebanyakan daerah pedalaman seperti Purwokerto, Boyolali, Blora.c. Tekanan udara

Tekanan udara adalah gaya yang ditimbulkan oleh kolom udara secara vertical pada bidang yang luasnya 1 cm2. Tekanan udara diukur dengan barometer dan dinyatakan dengan milibar (mb).

4. Tekanan uap air

Indikasi lain dari kelembaban atmosfir adalah tekanan uap air (vapour pressure), yaitu tekanan parsial uap air yang ada dalam udara. tekanan atmosfir (P) adalah merupakan jumlah dari tekanan parsial udara kering (Pa) dan tekanan parsial uap air (Pv).

Udara jenuh apabila tekanan uap air (Pv) sama dengan tekanan uap air jenuh pada suhu yang sama (Pvs). Kelembaban Relatif juga dapat dinyatakan sebagai rasio tekanan uap air sebenarnya dengan tekanan uap air titik jenuh.

Tekanan uap air diukur dalam unit tekanan SI, Newton per meter persegi (N/m2)

Macam-macam tekanan udara:

Tekanan udara tinggi, lebih dari 1013 mb

Tekanan udara rendah, kurang dari 1013 mb

Tekanan di permukaan laut, sama dengan 1013 mb

Garis khayal dalam peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai tekanan udara yang sama disebut isobar.

Adapun satuan yang digunakan adalah cm Hg dan mb (milibar).

1 atmosfer besarnya sama dengan 76 cm Hg, dan 1 mb = mm Hg, sehingga 1 atmosfer sama dengan 1013 mb. Selanjutnya kita kaji hal dibawah ini sehubungan dengan tekanan udara, yaitu:

Pada saat di mana suhu dibelahan bumi disebelah Utara seimbang dengan suhu di belahan bumi selatan, tekanan udara diatasnya pun tidak akan jauh berbeda. Kejadian seperti itu akan terdapat dua kali dalam setahun. Musim-musim itu dinamakan musim pancaroba di Indonesia. Musim pancaroba ini berlangsung kira-kira pada bulan Maret-April dan Oktober-November. Adanya keseimbangan itu membuat gerakan angin, baik kekuatannya maupun arahnya, menjadi tidak menentu. Karena suhu antara kedua belahan bumi berimbang, tekanan uadaranya pun berimbang. Hampir tidak ada perbedaannya. Satu-satunya arah yang ada bagi gerakan angin itu adalah ke atas. Maka musim pancaroba itu ditandai juga dengan banyaknya kejadian angin berputar sebagai akibat dari perbedaan tekanan udara setempat.

5. kondisi langit

Kondisi langit biasanya menunjukkan ada tidaknya awan. Biasanya dua pengamatan dilakukan selama sehari, dimana persentase jumlah awan yang menutup langit. Biasanya dinyatakan dengan persen.

Adalah bermanfaat bagi desainer untuk mengetahui waktu dalam sehari dan frekuensi pengamatan. Sebuah data cuaca yang menggambarkan kondisi langit untuk hari-hari yang sama pada suatu bulan tertentu dapat memberikan perbedaan penting antara pagi dan sore, dimana hal ini dapat mempengaruhi perancangan atap, teritisan atap, dan alat-alat pelindung. Nilai terangnya langit diperlukan dalam bangunan yang menggunakan pencahayaan alami.

d. curah hujan

presipitasi adalah istilah untuk hujan, salju, cair dan beku untuk semua bentuk air. Diukur oleh rain gauges, mm/unit waktu mm/bulan, mm/hari).

Nilai yang menunjukan presipitasi total untuk setiap bulan akan menunjukkan musim hujan dan panas. Curah hujan rata-rata maksimum setiap 24 jam adalah merupakan panduan yang efektif untuk memprediksi banjir dan saluran.

adalah karakteristik suatu daerah tertentu yang merupakan produk curah hujan tahunan (dalam m) dan kecepatan angin tahunan (dalam m/det) jadi dimensinya adalah m2/det

curah hujan yang jatuh di suatu daerah di Indonesia dipengaruhi oleh factor-faktor sebagai berikut.

1) Bentuk medan/topografi. Relief daratan Indonesia tidak homogen. Adanya medan yang berbukit dan bergunung-gunung akan menyebabkan angin yang membawa up air naik. Maikn keatas suhunya makin turun sehingga terjadi kondensasi dan menimbulkan hujan orografis.

2) Arah lereng medan. Factor ini sebenarnya berkaitn dengan factor bentuk medan. Pada lereng pegunungan yang menghadap kearah ngin banyak terjadi hujan, sebaliknya pada lereng pegununganyang membelakangi arah angin merupakn daerah baying-bayang hujan. Itulah sebabnya kota Bandung dan Palu memiliki curah hujan yang sedikit, karena kota tersebut terletak di daerah baying-bayang hujan.

3) Arah angin yang sejajar dengan garis pantai. Factor ini menyebabkan suhu yang konstan sehingga curah hujan sedikit/endah. Contoh: Pantai Utara Pulau Jawa, Pulau Madura, Pantai Barat Pualai Bali.

4) Jarak perjalanan angin diatas medan datar. Angin yang berasal dari daerah perairan menuju kedaratan pada umumnya dapat menimbulkan hujan. Jika dataran yang dilewati angin itu lebar, sedengkan sifat permukaannya tidak berubah maka pada kawasan sekitar pantai kemungkinan akan terjadi hujan, tetapi didaerah pedalaman tidak terjdi hujan. Kemungkinan hujan akan turun lagi apa bila medannya mulai naik. Sebaliknya, jika uap air yang dibawa angin dari daerah perairan belum cukup menimbulkn hujan dikawasan pantai maka daerah dipedalaman kemungkinan akan terjadi hujan, sedangkan pada daerah yang medannya mulai naik tidak akan terjadi lagi hujan. Peristiwa demikian sering sekali terjadi pada kawasan Jakarta, Cibinong, dan Bogor. Pada bulan Januari-Februari hujan turun di Jakarta dan Bogor, sedangkan di Cibinong udara cerah. Sebaliknya, pada bulan April-Mei Jakarta dan Bogor cerah, tetapi Cibinong terjadi hujan.

Kita dapat menggolongkan macam-macam hujan berdasarkan butiran yang dicurahkan dan asal terjadinya.

1) berdasarkan butiran-butiran yang dicurahkan hujan dapat dibedakan menjadi empat macam.

Hujan gerimis atau drizzle.

Hujan salju atau snow

Hujan batu es

Hujan deras atau rain

2) berdasarkan asal terjadinya, hujan dapat dibedakan menjadi empat macam.

Hujan front. Hujan front adalah hujan yang terjadi antara pertemuan dua jenis udara yang berbeda temperatur, yakni udara panas/lembab dengan udara dingin sehingga berkondensasi dan turun hujan.

Hujan buatan. Hujan ini dibuat dengan merangsang awan dengan garam-garaman sehingga uap air diudara dengan ketinggian 3.000 kaki lebih cepat berkondensasi menjadi air dan turun sebagai hujan.

Hujan orografi atau hujan gunung. Hujan orografi terjadi dari udara yang mengandung uap air dipaksa oleh angin mendaki lereng pegunungan.

e. Kelembapan udara

Kelembaban udara dapt digambarkan sebagai kelembaban mutlak (absolute humidity: AH), yaitu jumlah uap air yang sebenarnya ada dalam satuan massa atau unit volume udara, yaitu gram/ kilogram (g/kg) atau gram/ meter kubik (g/m3).

Kelembaban relative (RH) adalah merupakan bentuk yang menunjukkan indikasi langsung dari potensi penguapan. Jumlah uap air udara yang dapat ditampung (saturation-point humidity SH) tergantung kepada suhunya. Kelembaban Relatif adalah rasio antara jumlah persentase uap air yang sebenarnya dengan jumlah uap air dalam udara yang dapat dikandung pada suhu tertentu. Dinyatakan dengan persen:

Kelembaban biasanya diukur dengan hygrometer bola basah dan kering. Alat ini biasanya terdiri dari dua thermometer yang digantungkan berdekatan. Temometer yang satu mengukur suhu udara bola kering (dry bulb). Suhu bola kedua dibalut dengan kain basah. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesan pendinginan dan ini yang menunjukkan suhu bola basah (WBT) yang selalu lebih rendah dari DBT. Kelembaban dapat dibaca dari tabel. Untuk mendapatkan data kondisi kelembanan , adalah cukup untuk menentukan Kelembaban Relatif rata-rata bulanan maksimum dan minimum (maksimum selama 30 hari) dan Kelmbanan Relatif minimum rata-rata selama 12 bulan. Kelembana Relatif biasanya maksimum pada jam 6.00 pagi dan jam 15.00 minimum pada sore hari. Adalah perbandingan antara uap air dengan udara pada saat tertentu dan dari suatu tempat tertentu dan merupakan ukuran banyaknya uap air di udara. Klasifikasi kelembapan dibedakan menjadi beberapa hal sebagai berikut.

1) kelembapan spesifik, yaitu perbandingan antara masa udara sebenarnya di atmosfer dengan satu masa udara, biasanya dinyatakan dalam sistim matrik, gram/kilogram.

2) Nisbi Campuran (Mixing ratio), yaitu massa uap air per satuan massa udara kering.

3) Kelembapan mutlak, yaitu masa uap air yang terdapat dalam satu satuan udara, dinyatakan dalam gram/m3.

4) Kelembapan nisbi (relatif humidity), yaitu perbandingan antara masa uap air yang ada di dalam satu satuan volume udara, dengan masa uap air yang maksimum dapat dikandung pada suhu dan tekanan yang sama. Oleh karena itu kelembapan nisbi dapat pula merupakan perbandingan antara tekanan uap air (actual) dengan tekanan uap air jenuh pada suhu yang sama. Satuan kelembapan nisbi dinyatakan dalam bentuk %. Alat untuk mengukur kelembapan udara disebut psychrometer atau hygrometer.

Kandungan uap air di atmosfer secara rata-rata cendrung konstan sekalipun ada perubahan musim dan variasi cuaca.

Udara di atas Indonesia senantiasa lembap. Di dataran rendah, dekat pantai, rawa, hutan tropik, atau sungai-sungai besar, kelembapan uadara selalu tinggi, yaitu diatas 60 persen. Didaerah pedalaman atau di daerah-daerah yang tinggi di lereng gunung, kelembapan udara yang tinggi, lebih memungkinkan adanya turun hujan. Karena sifat kepulauannya, maka kelembapan udara diatas Indonesia selalu tinggi.

Penurunan suhu tadi menyebabkan kapasitas udara (jumlah uap air yang terkandung di udara) akan turun sampai kapasitas tetap sama dengan jumlah uap air yang sebenarnya terkandung di udara. Penurunan suhu merupakan panas alam yang penting dalam menjenuhkan udara. Bila suhu terus turun sampai dibawah suhu udara jenuh, maka terjadi kelebihan uap air dibandingkan dengan kapasitas udara pada suhu baru yang lebih rendah itu.

Akibatnya, uap air akan berubah menjadi bentuk titik-titik air atau es. Suhu pada waktu kejenuhan itu terjadi menyebabkan perubahan uap air menjadi air disebut titik embun.

kecepatan angin diukur oleh anemometer, dan arahnya diukur oleh busur angin (vane) . alat anemograf dapat menghasilkan rekaman menerus dari kecepatan angin dan perubahan arah. Angin bebas normalnya diukur pada daerah yang datar pada ketinggian 10 m. Pengukuran pada daerah perkotaan biasanya diambil pada ketinggian antara 10 m sampai dengan 20 m untuk menghindari halangan. Kecepatan dekat permukaan tanah baik lebih rendah daripada angin bebas.

Arah angin dapat dikelompokkan menjadi delapan atau enam belas kategori. Kecepatan angin diukur dengan m/det (m/s)

6. angin: data

Seorang perancang harus mencoba menentukan apakah ada arah angin yang tetap, apakah dapat diramalkan setiap hari atau terdapat perubahan-perubahan musiman dan apakah ada pola yang dapat dikenali setiap hari, atau kecepatan musiman. Juga penting untuk mengetahui angin tenang setiap bulannya. 7. karakteristik khusus

Banyak daerah mengalami kondisi yang tidak menyenangkan seperti angi riut, petir, gempa bumi, angin debu dll.

8. Vegetasi

Gambaran iklim tidak cukup tanpa beberapa catatan tentang karakter dan jumlah kehidupan tanaman. Tanaman pada gilirannya dapat mempengaruhi iklim lokal atau tapak. Ia merupakan elemen yang penting dalam perancangan ruang luar, menyediakan perlindungan sinar matahari dan perlindungan terhadap silau matahari.

B. GERAKAN UDARA DAN KAITANNYA DENGAN KEHIDUPAN

Udara bersifat diathermal, artinya melewatkan panas matahari. Hal ini terdapat pada udara murni. Setelah sampai kepermukaan bumi, panas tersebut oleh bumi digunakan untuk memanasi udara disekitarnya. Berbagai pola gerakan udara yaitu: konduksi, konveksi, turbulensi.

1. Konduksi, yaitu pemanasan secara kontak atau secara bersinggungan. Molekul-molekul udara yang dekat dengan permukaan bumi akan menjadi panas karena bersinggungan dengan bumi yang menerima panas langsung dari matahari. Moluk-molekul udara belum panas; lalu saling memberikan panas sehingga menjadi sama-sama panas.

2. Konveksi, yaitu pemanasan secara vertical. Hal ini terjadi karena adanya gerakan udara secara vertical, sehingga udara di atas yang belum panas akan menjadi panas karena pengaruh udara dibawahnya yang sudah panas.

3. Adveksi, yaitu persebaran panas secara horizontal. Hala ini terjadi sebagai akibat gerakan uadara panas secara horizontal dan menyebabkan udara di dekatnya juga menjadi panas.

4. Turbulensi, yaitu persebaran panas secara berputar-putar. Hal ini akan menyebabkan udara yang sudah panas bercampur dengan udara yang belum panas, sehingga udara yang belum panas ini akan menjadi panas pula. EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMBDr. Ir. M. Syarif Hidayat M.Arch

ARSITEKTUR TROPIS

_1200338914.unknown

_1200339747.unknown

_1200336913.unknown