untuk indonesia yang lebih baik - kemenkeu.go.id filesecara umum, ke-dua puluh inisiatif strategis...

105
Central Transformation Office Gedung Juanda I Lantai 6 tlp 021-3512202 intenal 6195; 6196 fax 021-3846441 email Transformasi@keme nkeu.go.id Kementerian Keuangan untuk Indonesia yang lebih baik

Upload: trinhthien

Post on 19-Apr-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Central Transformation Office

Gedung Juanda I Lantai 6

tlp 021-3512202intenal 6195; 6196fax 021-3846441

[email protected]

Kementerian Keuanganuntuk Indonesia yang lebih baik

2

Salam Transformasi …!

Buku Laporan Tahunan Program Transformasi Kelembagaan 2017 inidisusun sebagai salah satu wujud pertanggungjawaban dan untukmemberikan gambaran yang utuh mengenai pelaksanaan programReformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan (RBTK) diKementerian Keuangan selama tahun 2017.

Pelaksanaan program RBTK di Kementerian Keuangan pada tahun2017 difokuskan pada implementasi 20 (dua puluh) inisiatif strategisprogram RBTK serta beberapa inisiatif transformasi organisasiKementerian Keuangan sebagaimana disepakati dalam LeadersOffsite Meeting Kementerian Keuangan tahun 2016 dan ditetapkandalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 974/KMK.01/2016tentang Implementasi Inisiatif Strategis Program RBTK KementerianKeuangan.

Secara umum, ke-dua puluh inisiatif strategis dimaksud telahdilaksanakan sesuai dengan rencana kerja yang disusun (on-track)dengan capaian implementasi sebesar 93,5% dari target 90%. Hal iniditunjukkan dengan tercapainya beberapa milestone utama inisiatifstrategis program RBTK, diantaranya(1) pelaksanaan Diagnostik Budaya;(2) peluncuran portal Knowledge Management System;(3) Implementasi joint program DJP-DJBC yang menghasilkan

realisasi penerimaan Rp. 3,49 T dan USD 5,13 juta;(4) Integrasi NIK dan NPWP;(5) Piloting SAKTI pada seluruh satuan kerja DJPB;(6) Pelaksanaan revaluasi atas 365.242 aset/BMN dengan nilai

kenaikan BMN per 31 Desember 2017 Rp. 1.821 T; dan(7) Penetapan PP Nomor 17/2017 tentang sinkronisasi proses

perencanaan dan penganggaran pembangunan nasional yangdilanjutkan dengan pembangunan aplikasi KRISNA.

PENGANTAR

3

Selain capaian-capaian tersebut, buku laporan ini juga menjelaskanbeberapa capaian inisiatif transformasi organisasi yang diantaranyameliputi(1) Penataan Organisasi Biro Perlengkapan dan Pusat LPSE;(2) Implementasi Layanan Bersama Ditjen Perbendaharaan, Ditjen

Kekayaan Negara, Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko,dan Sekretariat Jenderal;

(3) Pembangunan Enterprise Architecture Kementerian Keuangan;dan

(4) Perbaikan Tata Kelola Special Mission Vehicles.

Disamping implementasi 20 inisiatif strategis dan inisiatif transformasiorganisasi, buku ini juga melaporkan beberapa aktivitas terkaitmanajemen perubahan yang juga tidak luput dari cakupan tugasCTO. Manajemen perubahan dimaksudkan untuk memastikan parapemangku kepentingan (internal dan eksternal) terlibat secara aktifdalam setiap tahapan implementasi inisiatif strategis dan inisiatiftransformasi organisasi di Kementerian Keuangan. Beberapa aktivitasmanajemen perubahan yang telah dilakukan meliputi pelaksanaankegiatan Duta Transformasi, penyebaran Berita Aktual Transformasi(Beraksi), dan berbagai sharing session dengan melibatkan K/L lain.

Selain itu, buku ini secara khusus melaporkan progress implementasiinisiatif penguatan budaya Kementerian Keuangan yang meliputikegiatan utama yaitu diagnostik budaya Kementerian Keuangandan peluncuran gerakan efisiensi. Ke depan, diperlukan dukungandan komitmen yang kuat dari pimpinan dalam mendorongimplementasi program penguatan budaya Kementerian Keuangan.

Akhirnya, semoga Buku Laporan Tahunan Program Reformasi Birokrasidan Transformasi Kelembagaan 2017 ini dapat bermanfaat sertamenjadi bahan evaluasi dan pembelajaran (lesson learned) dalamimplementasi Program RBTK Kementerian di masa mendatang untukmencapai Indonesia yang Lebih Baik.

Staf Ahli Menteri Keuangan BidangOBTI selakuKetua Pelaksanaan Harian CTO

Susiwijono

4

Dengan diiringi rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atassegala limpahan nikmat dan karunia-Nya sehingga kita dapat terusberkarya untuk negara Indonesia tercinta melalui KementerianKeuangan, bersama ini kami laporkan rangkaian kegiatan danaktifitas Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaantahun 2017.

Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan (RBTK)saat ini telah menginjak tahun ke-5, sejak masa persiapan padatahun 2013 yang kemudian ditetapkan dalam Keputusan MenteriKeuangan Nomor 36/KMK.01/2014.

Setelah melewati periode transisi kepemimpinan KementerianKeuangan pada Tahun 2016 dari Bapak Bambang SoemantriBrodjonegoro ke Ibu Sri Mulyani Indrawati, Kementerian Keuangantelah berhasil menetapkan 20 (dua puluh) inisiatif strategis programRBTK yang baru sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan MenteriKeuangan Nomor 974/KMK.01/2016 sebagai pendalaman dankontekstualisasi dari 87 inisiatif strategis awal Program RBTK. Ke-duapuluh inisiatif strategis tersebut diharapkan dapat mendorongpeningkatan manfaat yang nyata, yang berfokus pada akuntabilitasberbasis outcome dan bersifat terobosan nasional. Inisiatif Strategistersebut merupakan prioritas kebijakan Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan tahun 2017-2019.

Adapun pelaksanaan program RBTK pada tahun 2017 telah berhasilmenghasilkan beberapa capaian signifikan sebagaimana kamilaporkan dalam buku ini dan kami harap dapat dilanjutkan secarakonsisten pada tahun 2018 sesuai dengan target waktu yang telahdirencanakan.

SAMBUTANSEKRETARIS JENDERAL

5

Kami selaku Ketua Tim Pengelola Reformasi Birokrasi dan TransformasiKelembagaan Kementerian Keuangan, menyampaikan ucapanterima kasih sebesar-besarnya atas bimbingan dan arahan MenteriKeuangan dan Wakil Menteri Keuangan yang telah dicurahkan, sertadukungan dan sinergi seluruh Pimpinan Unit Eselon I dan Para Staf AhliMenteri Keuangan beserta segenap jajaran pejabat dan pegawai diunitnya. Tidak lupa kami juga menyampaikan apresiasi yang tinggiterhadap para Duta Transformasi dan jajaran Central TransformationOffice serta Project Management Office di seluruh unit eselon Isebagai unsur utama penggerak dan pelaksana monitoring ProgramRBTK sehingga kita dapat mencapai milestones penting di tahun2017 ini.

Akhir kata, kami akan selalu berdoa dan berharap agar kita semuadapat menjaga komitmen dan sinergi dalam mengimplementasikanProgram Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan demimewujudkan Kementerian Keuangan dan Indonesia yang lebih baik.

Sekretaris Jenderal Selaku KetuaTim Pengelola RBTK KementerianKeuangan

Hadiyanto

6

Puji dan syukur patut kita ucapkan atas segala rahmat yangdiberikan Tuhan Yang Maha Esa karena kita masih diberikankesempatan dan kekuatan untuk mengisi dan mewarnai rangkaiancerita reformasi birokrasi dan transformasi kelembagaan dilingkungan Kementerian Keuangan.

Yang saya banggakan dan cintai, segenap jajaran pejabat danpegawai Kementerian Keuangan, perjuangan kita untukmelanjutkan cita-cita para pendiri negara kita adalah bagaimanamenstransformasi institusi Kementerian Keuangan agar mampumendorong pengelolaan APBN yang kredibel, akuntabel danberkelanjutan guna mewujudkan masyarakat adil makmur meratasejahtera serta mampu berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa besarlain. Harapan tersebut akan kita wujudkan melalui perbaikan secaraterus menerus di setiap titik dan lini birokrasi Kementerian Keuangan.

Mewujudkan mimpi dan harapan tersebut sudah merupakan passiondan komitmen kita bersama, dimulai dari pembaruan peluncuranpaket Undang-Undang Keuangan Negara, modernisasi kantor pajak,kemudian Program Reformasi Birokrasi, dan dilanjutkan ProgramReformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan (RBTK).

Kita sadar sepenuhnya bahwa dengan semakin meningkatnyatuntutan masyarakat terhadap kinerja pemerintah untukmewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera, diperlukanenergi, integritas, dan dedikasi segenap pegawai agar secaraprofesional dapat mewujudkan tuntutan tersebut, khususnya melaluisuksesnya implementasi program RBTK Kementerian Keuangan.

Intisari dari pelaksanaan inisiatif strategis program RBTK adalahbagaimana mewujudkan perubahan mindset dari segenap entitasorganisasi untuk selanjutnya secara bersungguh-sungguh

SAMBUTANMENTERI KEUANGAN

7

menjalankan 20 (dua puluh) inisiatif strategis yang telah disepakatidan ditetapkan untuk menghasilkan outcome yang diharapkan.

Oleh karena itu, saya mendorong agar Program RBTK dapat terusdilakukan dengan penuh kesungguhan serta denganmengedepankan sinergi antar unit dan mengedepankan semangatuntuk memberikan yang terbaik untuk negara Indonesia. Sayasangat bangga dengan berbagai upaya yang telah kita lakukandan capaian yang telah dihasilkan selama periode tahun 2017.Capaian tersebut tentu akan terus mendorong kita untuk senantiasamengupayakan perbaikan implementasi dan kinerjal di masamendatang.

Terakhir, saya kembali menekankan kepada seluruh jajaranKementerian Keuangan untuk tetap menjaga integritas, salingmemberi semangat, merapatkan barisan, mengedepankan kerjasama dan sinergi untuk mencapai cita-cita bersama, serta menjagamandat dan harapan para pendiri bangsa untuk mewujudkanmasyarakat adil, makmur, dan sejahtera.

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan petunjuk, kekuatan,kemudahan, dan ridho-Nya dalam implementasi Program ReformasiBirokrasi dan Transformasi Kelembagaan demi mewujudkanKementerian Keuangan dan Indonesia yang lebih baik.

Menteri Keuangan

Sri Mulyani Indrawati

8

Program Reformasi Birokrasi dan TransformasiKelembagaan (RBTK) Kementerian Keuangan yangtelah diinisiasi mulai tahun 2014 merupakan programstrategis Kementerian Keuangan dalam upayamerespon dan mengantisipasi perubahan, peluang,dan tantangan yang terjadi baik dalam skalanasional, regional, maupun global untuk mewujudkanKementerian Keuangan yang lebih efektif dan efisienserta mampu meningkatkan pelayanan dankepuasan stakeholders.

Implementasi program RBTK pada tahun 2017difokuskan pada implementasi 20 Inisiatif Strategis (IS)RBTK baru yang tersebar dalam 4 tema utamasebagaimana ditetapkannya dalam KeputusanMenteri Keuangan Nomor 974/MK.01/2016.Implementasi 20 Inisiatif Strategis RBTK ditujukan untukmencapai strategic outcomes Kemenkeu yaituTerjaganya kesinambungan fiskal melalui pendapatannegara yang optimal, belanja negara yang efisiendan pengelolaan keuangan negara yang akuntabeluntuk mendorong pertumbuhan ekonomi yangberkualitas. Fokus tahun 2017 tersebut menggantikanfokus pelaksanaan pada tahun sebelumnya yaituImplementasi 87 IS RBTK sebagaimana ditetapkandalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor36/KMK.01/2014 dan 7 Inisiatif tambahan, yang saat inimayoritas telah diserahkan pengelolaannya pada unitterkait.

EXECUTIVE SUMMARY

9

Implementasi 20 Inisiatif Strategis RBTK di tahun 2017dinilai dapat berjalan dengan baik (on-track) dantelah menghasilkan berbagai output/outcome yangcukup signifikan. Melalui program monitoring yangdiselenggarakan, capaian implementasi 20 IS RBTKadalah sebesar 93,5% dari target 90 %, dengancapaian pada masing-masing tema sebagai berikut,tema Penerimaan 90%, tema Perbendaharaan 94%,tema Penganggaran 93%, dan tema Sentral 97%.

Capaian Implementasi IS RBTK yang di atas targettersebut tidak terlepas dari pelaksanaan programchange management, monitoring, dan langkah-langkah strategis lainnya baik yang dilakukan olehpemilik inisiatif, Project Management Office, CentralTransformation Office, maupun pimpinan KementerianKeuangan.

Dari 20 IS RBTK tersebut, terdapat 12 IS RBTK yangmemerlukan perubahan manual implementasi(change request) yang dilatarbelakangi denganadanya perluasan cakupan pekerjaan, masihperlunya koordinasi dengan pihak eksternalKemenkeu, dan perubahan kebijakan pimpinansebagaimana dalam hasil Steering CommitteeMeeting di Nusa Dua, Bali dan hasil Leaders OffsiteMeeting di Magelang, yaitu 3 IS pada tema Sentral, 5IS pada tema Penerimaan, dan 4 IS pada temaPerbendaharaan.

10

Terlepas dari capaian tahun 2017 yang cukupmemuaskan, terdapat beberapa isu strategisyang perlu mendapat perhatian dalamimplementasi IS RBTK pada tahun 2018, antaralain:

1. Perlu dukungan pimpinan dalamPenguatan Budaya Kemenkeu melaluipenetapan Program Budaya Kemenkeudan akselerasi Gerakan Efisiensi

2. Adanya resistensi K/L/Pemda dalamperubahan kebijakan Standar BiayaMasukan yang mendorong prilaku efisien(perjadin/honor tim/biaya rapat)

3. Perlu dukungan pimpinan untukpenetapan Perpres Reformasi Perpajakanyang di dalamnya juga memuat klausulpengadaan core tax system

4. Perlu dukungan pimpinan dalampembahasan lanjutan RUU PNBP bersamaDPR

5. Koordinasi dengan Bappenas untukmenginisiati integrasi aplikasi e-planningdan SINKRON DAK Fisik dengan aplikasiKRISNA (RKA K/L)

6. Pembangunan joint profile DJP-DJBC

11

7. Persiapan dan pembahasan reformasiprogram pensiun bersama Presiden danpara Menteri Koordinator

8. Pembangunan Enterprise Architecture (EA)sebagai gateaway transformasi DigitalKementerian Keuangan

Selain melaksanakan kegiatan-kegiatan yangterkait dengan RBTK, CTO jugamengoordinasikan kegiatan Penilaian MandiriProgram Reformasi Birokrasi (PMPRB) danEvaluasi Reformasi Birokrasi Nasional yangdilaksanakan oleh Kementerian PAN-RB,dimana pada tahun 2016 KementerianKeuangan mendapatkan peringkat pertamadengan nilai 84,30. Sedangkan untuk tahun2017, telah dilaksanakan PMPRB oleh seluruhassessor Kementerian Keuangan danmendapatkan nilai self-assessment sebesar92,45 sedangkan nilai Evaluasi ReformasiBirokrasi Nasional masih dalam proses olehKementerian PAN dan RB.

Ringkasan Eksekutif

BAB I PENGELOLAAN 20 IS RBTK KEMENKEUA. Overview 20 IS RBTK Kemenkeu

B. Performance Management

C. Change Management

BAB II PROGRAM PENGUATAN BUDAYA A. Gerakan Efisiensi

B. Diagnostik Budaya

C. Benchmarking melalui Ethics and Corporate Culture

Training

8

1516

17

42

5354

60

66

12

BAB III TRANSFORMASI ORGANISASI A. Penataaan Organisasi Sekretariat Jenderal

B. Co-Location

C. Pembangunan Enterprise Architecture Kemenkeu

D. Tata Kelola Special Mission

BAB IV PMPRB

BAB V PENUTUP

7172

77

79

86

91

97

13

14

Gambar 1.1. Peta Inisiatif Strategis Program RBTK 21

Gambar 1.2. Peta IS RBTK Tema Sentral 24

Gambar 1.3. Capaian IS RBTK Tahun 2017 pada Tema Sentral 24

Gambar 1.4. Knowledge Capture Seri Amnesti Pajak 26

Gambar 1.5. Peta IS RBTK Tema Penerimaan 28

Gambar 1.6. Capaian IS RBTK pada Tema Penerimaan 28

Gambar 1.7. Peta IS RBTK Tema Perbendaharaan 32

Gambar 1.8. Capaian IS RBTK pada Tema Perbendaharaan 32

Gambar 1.9. Penandatangan Nota Kesepahaman penyediaanlahan Tol oleh LMAN 35

Gambar 1.10. Peta IS RBTK Tema Penganggaran 37

Gambar 1.11. Capaian IS RBTK pada Tema Penganggaran 37

Gambar 1.12. Prototype Budget Map 38

Gambar 1.13. Proses Seleksi Duta Transformasi Tahun 2017 46

Gambar 1.14. Sebaran Duta Transformasi berdasarkan Unit Es I 47

Gambar 1.15. Sebaran Duta Transformasi berdasarkan Wilayah 47

Gambar 1.16. Workshop Duta Transformasi I 48

Gambar 1.17. Workshop Duta Transformasi II 49

Gambar 1.18. Training “Ethics and Corporate Culture” 51

Gambar 1.19. Contoh BERAKSI 52

Gambar 1.20. Kunjungan Menkeu dalam Pekan Transformasi 53

Gambar 1.21. Kunjungan Wamenkeu dalam Treasury Festival 54

Gambar 1.22. Dirjen Perbendaharaan Memberikan Penghargaan

dalam Treasury Festival 55

Gambar 1.23. Menteri Keuangan Menghadiri Budget Day 55

15

Gambar 2.1. Pesan Menkeu mengenai Gerakan Efisiensi 59

Gambar 2.2. Sebaran Partisipasi Diagnostik Budaya 64

Gambar 2.3. Wawancara Menkeu dan Sesjen 65

Gambar 2.4. FGD dalam Rangka Diagnostik Budaya 66

Gambar 2.5. Laporan Hasil Diagnostik Budaya 66

Gambar 2.6. Indeks Change Readiness Kemenkeu 67

Gambar 2.7. Hasil Survei Indeks Budaya Kemenkeu 68

Gambar 2.8. Rekomendasi Blueprint Penguatan Budaya 69

Gambar 2.9. LOM di Magelang pada tanggal 15 Desember 2017 70

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Biro Perlengkapan 77

Gambar 3.2. Struktur Organisasi Pusat LPSE 77

Gambar 3.3. Struktur Organisasi Biro Manajemen BMN & Pengadaan 78

Gambar 3.4. Rangkaian Progress Pembahasan Penataan Organisasi 81

Gambar 3.5. Layanan Bersama Kementerian Keuangan 83

Gambar 3.6. Benchmark visit implementasi 1GovEA di Malaysia 85

Gambar 3.7. Pelatihan teknis EA untuk unit Ortala dan IT 87

Gambar 3.8. Benchmarking implementasi EA pada pemerintah Australia 89

Gambar 3.9. Siklus implementasi EA 90

Gambar 3.10. Jadwal Pembangunan EA Kementerian Keuangan 91

Gambar 3.11. Rapim Steering Committee RBTK 93

16

Tabel 1.1. Capaian Implementasi Program RBTK, 31 Desember 2017 22

Tabel 1.2 Rekapitulasi Usulan Change Request untuk 20 IS RBTK 44

Tabel 1.3. Rekapitulasi Change Request untuk IS RBTK lama 45

Tabel 1.4. Daftar Duta Transformasi 2017 Terbaik 51

Tabel 2.1. Tindak lanjut Gerakan Efisiensi 62

Tabel 2.2. Hasil Implementasi Gerakan Efisiensi (dalam juta rupiah) 63

Tabel 3.1. Peran unit pengelola SMV 92

Tabel 4.1. Tahapan Kegiatan PMPRB 2017 Kementerian Keuangan 97

Tabel 4.2. Hasil PMPRB 2017 Kementerian Keuangan 98

Tabel 4.3. Perbandingan hasil PMPRB dan Indeks RB Kemenpan-RB Tahun 2016 99

17

18

19

Bab I

Pengelolaan 20 IS

Program RBTK

Ringkasan

Eksekutif

Bab II

Program Penguatan

Budaya

Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan (RBTK)pada Tahun 2017 ditandai dengan penetapan 20 (dua puluh) InisiatifStrategis (IS) RBTK baru berdasarkan Keputusan Menteri KeuanganNomor 974/KMK.01/2016. Penetapan 20 (dua puluh) IS RBTK tersebutmerupakan hasil Leaders Offsite Meeting yang dilaksanakan padaakhir tahun 2016. Dalam Implementasinya, kedua puluh IS RBTKtersebut menjadi fokus utama Kementerian Keuangan dalamProgram Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan di tahun2017-2019.

Fokus tahun 2017 tersebut menggantikan fokus pelaksanaan padatahun sebelumnya yaitu Implementasi 94 IS RBTK sebagaimanaditetapkan dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor36/KMK.01/2014, yang saat ini mayoritas telah diserahkanpengelolaannya kepada unit terkait.

Dua puluh IS RBTK tersebar dalam 4 tema utama yaitu TemaPenerimaan, Tema Penganggaran, Tema Perbendaharaan, danTema Sentral yang ditujukan untuk mencapai strategic outcomeKementerian Keuangan “Terjaganya kesinambungan fiskal melaluipendapatan negara yang optimal, belanja negara yang efisien danefektif, dan pengelolaan keuangan negara yang akuntabel untukmendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkualitas, dansustainable”.

Strategic Outcomes Kementerian Keuangan pada prinsipnya terbagidalam 3 (tiga) outcomes tematik yaitu:1. Tema Penerimaan “Pendapatan negara yang optimal”, yang

akan dicapai melalui 5 Inisiatif.2. Tema Perbendaharaan “Pengelolaan Keuangan Negara yang

Akuntabel”, yang akan dicapai melalui 7 Inisiatif.3. Tema Penganggaran “Belanja Negara yang Efektif dan Efisien”,

yang akan dicapai melalui 4 Inisiatif.

Untuk mewujudkan 3 (tiga) outcomes tematik tersebut, selaindilakukan melalui IS RBTK yang bersifat substantif juga didukung oleh4 IS RBTK Tema Sentral yang menjiwai, mendukung, danmenggerakkan pencapaian IS RBTK tema penerimaan, temaperbendaharaan, dan tema penganggaran dalam rangkapencapaian strategic outcomes Kementerian Keuangan.

Gambaran ringkas mengenai Peta Inisiatif-Inisiatif pada keempattema tersebut adalah sebagaimana gambar berikut.

20

Bab IVPMPRB

Bab IIITransformasi Organisasi

Bab VPENUTUP

a. Progress/Capaian Umum Implementasi Inisiatif Program RBTK

Implementasi 20 Inisiatif Strategis RBTK di tahun 2017 dinilai dapatberjalan dengan baik dan menghasilkan output/outcome yangcukup signifikan walaupun tentunya tidak lepas dari tantangan dandinamika pada proses implementasinya. Melalui program monitoringyang diselenggarakan, capaian implementasi 20 IS RBTK pada akhirtahun 2017 mencapai 93,5% dari target 90 %, dengan capaian padamasing-masing tema sebagai berikut:

21

Gambar 1.1. Peta Inisiatif Strategis Program RBTK

#1. PenguatanBudaya

Kemenkeu

#13. Penjaminanobligasi infrastruktur

#11. LikuiditasKeuangan Negara

#12. SBN ritel online

#14. Optimalisasipengelolaan aset

#10. Pengelolaan keuangan terintegrasi

#16. Sinergipengawasan

anggaran BUN danICOFR

#15. Optimalisasiinvestasi pemerintah

#7. Joint program

DJBC – DJP

#5. Pengamanan pajak atas belanja

pemerintah

#8. Sistem kepatuhan pengguna

jasa terintegrasi

#6. Modernisasi Sistem informasi

DJP

#9. Optimalisasi PNBP

#17. Belanja negara efisien

& efektif#18. Belanja

pendidikan dan kesehatan

#20. Pengelolaan

dana pensiun #19. Sinkronisasi

penganggaran pusat & daerah

Bab IPengelolaan 20 IS Program RBTK

Ringkasan Eksekutif Bab IIProgram Penguatan Budaya

Adapun beberapa capaian per tema yang cukup signifikan yangberhasil diraih pada tahun 2017 adalah sebagai berikut:

T e m a S e n t ra l

1. Diagnostic Budaya yang melibatkan 97% Pegawai Kemenkeudan Launching Gerakan Efisiensi (IMK 346/IMK.01/2017).

2. Program Secondment antara BKF-DJP-DJBC serta MoU dengan BI,OJK, dan LPS.

3. Launching Portal Knowledge Management System, denganjumlah knowledge capture (video pembelajaran) tahun 2017mencapai 631 Video termasuk executive knowledge capturetentang APBN 2016 dan Tax Amnesty.

4. Penetapan format dan standard penyusunan KEM-PPKF,sebagaimana telah disampaikan kepada DPR.

T e m a P e n e r ima a n

1. Pengembangan SIKD untuk menampung DTH-RTH yangdibutuhkan oleh DJP.

2. Implementasi Joint Program DJP-DJBC (joint analysis dan jointaudit) dengan total realisasi penerimaan mencapai Rp3,49T &USD 5,13Jt.

3. Integrasi Nomor Induk Kepabeanan (NIK) dan NPWP.

4. Interkoneksi SIMPONI dengan sistem pemungutan PNBP dibeberapa K/L (Kemen LHK, Kemenkes, dan BATAN) dan prosesdevelopment dengan Kemen ESDM.

22

Tabel 1.1. Capaian Implementasi Program RBTK, 31 Desember 2017

N o T e m a T a r g e t 2 0 1 7

C a p a i a n2 0 1 7

1 . P e n e r i m a a n(DJP, DJBC, DJA, Itjen) 90% 90%

2 . P e r b e n d a h a r a a n(DJPB, DJKN, DJPPR, Itjen) 90% 94%

3 . P e n g a n g g a r a n(DJA, DJPK) 90% 93%

4 . S e n t r a l(Setjen, BKF, BPPK) 90% 97%

Bab IVPMPRB

Bab IIITransformasi Organisasi

Bab VPENUTUP

5. Komitmen sinergi APIP K/L/Pemda dalam pengawasanpenerimaan perpajakan.

T e m a P e rb e n d a ha ra a n

1. Implementasi simplifikasi proses pertanggungjawaban keuanganuntuk penerima bantuan sosial.

2. Piloting SAKTI pada seluruh satuan kerja DJPB.

3. Penerbitan SPN tenor kurang dari 3 bulan.

4. Penetapan dan piloting Pedoman Penerapan, Penilaian, danReviu Pengendalian Intern Atas Pelaporan Keuangan PemerintahPusat – ICOFR (PMK-14/2017).

5. Pelaksanaan revaluasi atas 365.242 aset/BMN dengan nilaikoreksi/kenaikan BMN per 31 Desember 2017 mencapai Rp1.821 T(271,3% dari nilai buku).

T e m a P e n g a n g g a ra n

1. Penetapan PP Nomor 17/2017 tentang sinkronisasi prosesperencanaan dan penganggaran pembangunan nasional yangdilanjutkan dengan pembangunan aplikasi KRISNA yang telahdijadikan rujukan dalam RKA K/L.

2. Penetapan PMK 50/PMK.07/2017 jo. PMK 112/PMK.07/2017:penyempurnaan TKDD yang mencakup rambu-rambupenggunaan block grant, perbaikan pengalokasian DAK Fisikberbasis proposal (melalui aplikasi e-planning dan AplikasiSINKRON DAK Fisik) dan penerapan performance based dalampenyaluran TKDD.

3. Penentuan dan simulasi Skema Pensiun baru bersamaKemenPAN-RB (manfaat pasti untuk PNS Lama, dan iuran pastiuntuk PNS baru).

b . Capa i an I m p l ement as i 2 0 I S R B T K T ah u n 2 0 1 7

T e m a S e n t ra l

Tema Sentral memiliki 4 IS RBTK yang dikelola oleh 3 unit eselon I yaituSekretariat Jenderal, Badan Kebijakan Fiskal, dan Badan Pendidikandan Pelatihan Keuangan. Secara ringkas gambaran IS RBTK TemaSentral adalah sebagai berikut:

23

Bab IPengelolaan 20 IS Program RBTK

Ringkasan Eksekutif Bab IIProgram Penguatan Budaya

Secara garis besar implementasi IS RBTK tema Sentral berjalandengan baik dengan capaian 97%, adapun detail capaian perinisiatif adalah sebagai berikut:

24

Gambar 1.2. Peta IS RBTK Tema Sentral

Gambar 1.3. Capaian IS RBTK Tahun 2017 pada Tema Sentral

94%

100%

98%

100%

0% 20% 40% 60% 80% 100%

[4-BKF]Perumusan Kebijakan Fiskal yang

Terintegrasi

[3-Setjen]Optimalisasi Kemenkeu Leaders

Factory untuk mendukung pengelolaan

keuangan negara yang kredibel

[2-BPPK]Penguatan SDM melalui

Kementerian Keuangan Corporate

University

[1-Setjen]Penguatan Budaya Organisasi

Kementerian Keuangan

Bab IVPMPRB

Bab IIITransformasi Organisasi

Bab VPENUTUP

Penguatan Budaya Organisasi Kementerian Keuangan (IS #1)

IS#1 merupakan inisiatif yang menjadi jiwa dari pelaksanaan IS RBTKlainnya, penanggung jawab utama IS #1 ini adalah SekretarisJenderal c.q. Central Transformation Office. Adapun capaian utamaIS #1 yang berhasil diraih pada tahun 2017 adalah:

a. Penetapan, sosialisasi, dan pelibatan eselon I dalam GerakanEfisiensi (IMK-346/IMK.01/2017).

Hasil implementasi gerakan efisiensi yang dilakukan di lingkunganKementerian Keuangan, berdasarkan identifikasi yang dilakukanoleh Biro Perencanaan dan Keuangan dan dipresentasikandalam Leaders Offsite Meeting (LOM), adalah sebesar RP.345,88Milyar.

b. Diagnostik Budaya Kemenkeu melalui: Desk Review aturan Nilai-nilai, Kode Etik dan aturan terkait. Wawancara Menteri Keuangan, Wakil Menteri Keuangan serta

Pimpinan Unit Eselon I dan Staf Ahli OBTI. Workshop/FGD (bersama Biro terkait dan para Change

Leaders) Kemenkeu. Observasi di tiga kota (Bandung, Makassar, Jayapura). Survei online kepada pegawai Kementerian Keuangan yang

diikuti oleh 97% pegawai Kemenkeu.

Berdasarkan hasil diagnostik, nilai-nilai Kementerian Keuangansudah berjalan dengan baik dengan Indeks Budaya mencapai7.7 (skala 10) dan Indeks Efisiensi adalah 6,4 (skala 10), namunmasih terdapat beberapa hal yang perlu penguatan danperbaikan.

c. Penyusunan konsep Program/rebranding budaya

Penjelasan detail mengenai IS #1 akan dijabarkan lebih lanjut dalamBab II Buku Laporan ini.

Penguatan SDM melalui Kementerian Keuangan Corporate University(IS #2)

Penanggung jawab utama IS #2 ini adalah Kepala BadanPendidikan dan Pelatihan Keuangan. Adapun capaian utama IS #2yang berhasil diraih pada tahun 2017 adalah:

a. Penetapan Blueprint Corporate University melalui KeputusanKepala BPPK.

25

Bab IPengelolaan 20 IS Program RBTK

Ringkasan Eksekutif Bab IIProgram Penguatan Budaya

b. Launching Portal Knowledge Management System(klc.kemenkeu.go.id), dengan jumlah knowledge capture (videopembelajaran) tahun 2017 mencapai 631 Video termasukexecutive knowledge capture tentang APBN 2016 dan TaxAmnesty.

c. Penetapan Pedoman Desain Pembelajaran dan PedomanEvaluasi Pembelajaran.

d. Peluncuran 50 Communities of Practice; 53 online course; 362knowledge document; 75 Open night class; 636 Leader asTeacher & 91 Retired Faculty.

e. Kemenkeu Corporate University menjadi affiliate member GlobalCorporate University Council.

f. Piloting Smart Classroom di Pusdiklat Kekayaan Negara danPerimbangan Keuangan.

g. Piloting penyusunan learning journey beberapa Jabatan di BPPK.

26

Gambar 1.4. Knowledge Capture Seri Amnesti Pajak dalam

klc.kemenkeu.go.id

Bab IVPMPRB

Bab IIITransformasi Organisasi

Bab VPENUTUP

Optimalisasi Kemenkeu Leaders Factory untuk mendukungpengelolaan keuangan negara yang kredibel (IS #3)

Penanggung jawab utama IS #3 ini adalah Sekretaris Jenderal c.q.Kepala Biro Sumber Daya Manusia. Adapun capaian utama IS #3yang berhasil diraih pada tahun 2017 adalah:

a. Implementasi Program Secondment di lingkungan KementerianKeuangan yaitu 5 Pegawai DJP dan 3 Pegawai DJBC ke BKF, 6Pejabat DJBC ke DJP, 12 Pejabat DJP ke DJBC, danpenandatanganan MoU Secondment dengan Bank Indonesia(BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga PenjaminSimpanan (LPS) dengan realisasi pada tahun 2017 adalah 11orang Kemenkeu ke BI dan 10 orang BI ke Kemenkeu.

b. Penyusunan kebijakan leadership framework, talentmanagement, dan reward management.

c. Implementasi Jabatan Fungsional melalui pengangkatan 47Orang Pejabat Fungsional Analis Keuangan Pusat dan Daerah (JFAKPD) dan 53 JF AKPD pada Kemendagri dan beberapaProvinsi/Kabupaten, pembentukan Jabatan Fungsional AnalisAnggaran dan Penilai Pemerintah.

Perumusan kebijakan fiskal yang terintegrasi (IS #4)

Penanggung jawab utama IS #4 ini adalah Kepala Badan KebijakanFiskal c.q. Sekretaris Badan Kebijakan Fiskal. Adapun capaian utamaIS #4 yang berhasil diraih pada tahun 2017 adalah:

a. Penyusunan format dan standar penyusunan Kerangka EkonomiMakro – Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF), sebagaimanatelah disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

b. Pembahasan sinergi tugas perumusan kebijakan fiskal antareselon I terkait (BKF, DJA, DJPPR, DJPK, DJKN, DJP, DJBC, danDJPb) serta pertukaran data antar unit eselon I.

c. Penerbitan Tinjauan Ekonomi, Keuangan dan Fiskal sebagaibentuk National Integrated Spending Review setiap 2 bulan.

T e m a P e n e r ima a n

Tema Penerimaan memiliki 5 IS RBTK yang dikelola oleh 3 unit eselon Iyaitu Direktorat Jenderal Pajak, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai,dan Direktorat Jenderal Anggaran. Secara ringkas gambaran IS RBTKTema Penerimaan adalah sebagai berikut:

27

Bab IPengelolaan 20 IS Program RBTK

Ringkasan Eksekutif Bab IIProgram Penguatan Budaya

Secara garis besar implementasi IS RBTK tema Penerimaan berjalandengan baik dengan capaian rata-rata 90%, namun demikianterdapat 2 IS RBTK yang capaiannya di bawah target 90 %. Adapundetail capaian per inisiatif adalah sebagai berikut:

28

Gambar 1.5. Peta IS RBTK Tema Penerimaan

Gambar 1.6. Capaian IS RBTK Tahun 2017 pada Tema Penerimaan

86%

85%

91%

98%

94%

0% 20% 40% 60% 80% 100%

[9-DJA]Optimalisasi PNBP

[8-DJBC]Pembangunan Sistem Kepatuhan

Pengguna Jasa Terintegrasi untuk optimalisasi

penerimaan kepabeanan dan cukai

[7-DJBC]Joint Program Optimalisasi Penerimaan

[6-DJP]Modernisasi Sistem Informasi DJP Untuk

Optimalisasi Penerimaan Pajak

[5-DJP]Pengamanan Penerimaan Pajak atas

Belanja Pemerintah

Bab IVPMPRB

Bab IIITransformasi Organisasi

Bab VPENUTUP

Pengamanan Penerimaan Pajak atas belanja pemerintah (IS #5)

Penanggung jawab utama IS #5 ini adalah Direktorat Jenderal Pajakc.q. Direktur Potensi, Kepatuhan, dan Penerimaan yang didukungoleh Inspektorat Jenderal. Adapun capaian utama IS #5 yangberhasil diraih pada tahun 2017 adalah:

a. Pengembangan Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD) untukmenampung kebutuhan DJP yaitu DTH (Daftar Transaksi Harian)dan RTH (Rekapitulasi Transaksi Harian) guna memastikanBendahara telah menjalankan kewajiban perpajakan.

b. Penyusunan konsep (i) mekanisme pemotongan pajak di depanatas belanja tertentu, (ii) Database Bendahara dan Belanja yangValid, Akurat, dan Terpusat, dan (iii) Desain SIMDK Pusat danDaerah yang Terintegrasi.

c. Penandatanganan komitmen APIP K/L/Pemda untukpengawasan Bendahara dan penyiapan Instruksi Presidenmengenai sinergi APIP K/L/Pemda dalam pengamananpenerimaan negara.

Modernisasi Sistem Informasi DJP untuk optimalisasi PenerimaanPajak (IS #6)

Penanggung jawab utama IS #6 ini adalah Direktur Jenderal Pajakc.q. Direktur Transformasi Teknologi Komunikasi dan Informasi yangdidukung oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

Adapun capaian utama IS #6 yang berhasil diraih pada tahun 2017adalah:

a. Pembangunan Core Tax System DJP yang diperkirakan akanbersifat multiyears selama 7 tahun dengan tipe sistem yang akandigunakan adalah Commercial Of The Shelf (COTS).

Beberapa kegiatan yang telah dilakukan antara lain: penyusunan Analytical Document Core Business Process, pengembangan enabler integrated system (SPT DB

Restructuring, SOA, Dashboard, SSOT and Self Service BI,Predictive Analytic (Fraud Detection for VAT), Network Analytic,dan Programming Models, dan

penyiapan Rancangan Perpres tentang modernisasi sistem TIKDJP yang didalamnya memuat pula klausul pengadaan tahunjamak.

29

Bab IPengelolaan 20 IS Program RBTK

Ringkasan Eksekutif Bab IIProgram Penguatan Budaya

b. Penyelesaian pengembangan multichannel e-Services aplikasi e-form 1770 dan 1770S, Pengembangan aplikasi e-form 1771 (tahapUAT), dan piloting aplikasi e-bupot PPh Pasal 23/26.

c. Penyusunan kajian pembayaran pajak dan Penerimaan NegaraLainnya dengan Kartu Kredit.

Joint Program Optimalisasi Penerimaan (IS #7)

Penanggung jawab utama IS #7 ini adalah Direktur Jenderal Beadan Cukai c.q. Direktur Audit Kepabeanan dan Cukai yang didukungoleh Direktorat Jenderal Pajak.

Adapun capaian utama IS #7 yang berhasil diraih pada tahun 2017adalah:

a. Implementasi Joint Program DJP-DJBC (joint analysis dan jointaudit) dengan total realisasi penerimaan mencapai Rp3,49T &USD 5,13jt.

b. Penetapan Peraturan Menteri Keuangan No 120/PMK.04/2017tentang Joint Endorsement DJP dan DJBC di KawasanPerdagangan Bebas Batam.

c. Penyusunan draft RKMK tentang Joint Collection.

Pembangunan Sistem Kepatuhan Pengguna Jasa Terintegrasi untukoptimalisasi penerimaan kepabeanan dan cukai (IS #8)

Penanggung jawab utama IS #8 ini adalah Direktur Jenderal Beadan Cukai c.q. Direktur Penerimaan dan Perencanaan Strategis.Adapun capaian utama IS #8 yang berhasil diraih pada tahun 2017adalah:

a. Integrasi Nomor Induk Kepabeanan (NIK) – Nomor Pokok WajibPajak (NPWP), NPWP menjadi referensi utama (PMK-179/2016).

b. Penyusunan Risk Engine Pengguna Jasa Sistemik. Untuk riskengine pengguna jasa transaksional masih dalam prosespenyiapan.

c. Evaluasi dan penyusunan ulang profil pengguna jasa DJBC.

d. Penyusunan desain sistem database yang terintegrasi.

30

Bab IVPMPRB

Bab IIITransformasi Organisasi

Bab VPENUTUP

Optimalisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (IS #9)

Penanggung jawab utama IS #9 ini adalah Direktur JenderalAnggaran c.q. Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak yangdidukung oleh Inspektorat Jenderal. Adapun capaian utama IS #9yang berhasil diraih pada tahun 2017 adalah:

a. Pembahasan intensif RUU PNBP dengan Panja Komisi XI DPR RIpada bulan September-November 2017 namun pembahasanRUU PNBP belum dapat diselesaikan dan akan dilanjutkan padatahun 2018.

b. Implementasi penuh interkoneksi SIMPONI dan SIPUHHKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dijajaki mulaibulan Agustus 2017.

c. Interkoneksi SIMPONI dengan Sistem BATAN, STRA (Kefarmasiandan Alkes) Kemenkes, dan MTKI (Mutu SDM Kesehatan)Kemenkes.

d. Penandatanganan komitmen APIP K/L/Pemda untukpengawasan Bendahara dan penyiapan Instruksi Presidenmengenai sinergi APIP K/L/Pemda dalam pengamananpenerimaan negara.

T e m a P e rb e n d a ha ra a n

Tema Perbendaharaan memiliki 7 IS RBTK yang dikelola oleh 4 uniteselon I yaitu Direktorat Jenderal Perbendaharaan, DirektoratJenderal Kekayaan Negara, Direktorat Jenderal PengelolaanPembiayaan dan Risiko, dan Inspektorat Jenderal. Secara ringkasgambaran IS RBTK Tema Perbendaharaan adalah sebagai padaGambar 1.7.

Secara garis besar implementasi IS RBTK tema Perbendaharaanberjalan dengan baik dengan capaian 94%, adapun detail capaianper inisiatif adalah sebagai pada Gambar 1.8

31

Bab IPengelolaan 20 IS Program RBTK

Ringkasan Eksekutif Bab IIProgram Penguatan Budaya

32

Gambar 1.7. Peta IS RBTK Tema Perbendaharaan

92%

91%

91%

100%

100%

97%

97%

[16-ITJEN]Sinergi Pengawasan Pelaksanaan Anggaran

BUN dan Implementasi Pengendalian Intern Atas

Pelaporan Keuangan Pada LKPP (K/L dan BUN) …

[15-DJKN]Optimalisasi Investasi Pemerintah Untuk

Mendukung Pembangunan yang Berkelanjutan

[14-DJKN]Pemberdayaan Aset untuk Mendorong

Perekonomian Nasional

[13-DJPPR]Penjaminan Obligasi Infrastruktur untuk

Percepatan Pembangunan Infrastruktur

[12-DJPPR]Peningkatan Partisipasi Masyarakat dengan

Pengembangan Jalur Distribusi SBN Ritel secara Online

[11-DJPB,DJPPR]Pengelolaan Likuiditas Keuangan

Negara Dengan Instrumen Keuangan Modern

[10-DJPB]Pengelolaan Keuangan Negara yang

Modern dan Terintegrasi

Gambar 1.8. Capaian IS RBTK Tahun 2017 pada Tema Perbendaharaan

Bab IVPMPRB

Bab IIITransformasi Organisasi

Bab VPENUTUP

Pengelolaan Keuangan Negara yang Modern dan Terintegrasi(IS #10)

Penanggung jawab utama IS #10 ini adalah Direktur JenderalPerbendaharaan. Adapun capaian utama IS #10 yang berhasildiraih pada tahun 2017 adalah:

a. Implementasi simplifikasi proses pertanggungjawaban keuanganbagi penerima Bantuan Sosial.

b. Simplifikasi proses bisnis pertanggungjawaban keuangan SatkerPiloting SAKTI.

c. Piloting SAKTI Tahap III pada seluruh Satker DJPB.

d. Piloting Pembayaran Gaji terpusat untuk Kemenkeu di seluruh unitinstansi vertikal DJPB.

Pengelolaan Likuiditas Keuangan Negara dengan Instrumen Modern(IS #11)

Penanggung jawab utama IS #11 ini adalah Direktur JenderalPerbendaharaan c.q. Direktur Pengelolaan Kas Negara dan DirekturJenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko c.q. Direktur Strategidan Portofolio Pembiayaan. Adapun capaian utama IS #11 yangberhasil diraih pada tahun 2017 adalah:

a. Penerbitan SPN tenor kurang dari 3 bulan untuk membantulikuiditas.

b. Piloting penggunaan Kartu Kredit dalam rangka penggunaan UPpada Satker Istana Kepresidenan, BKF, PPATK, DJPb dan KPK.

c. Penetapan skema Pemanfaatan dana BLU untuk likuiditas (PMKNomor 98/PMK.05/2017).

Peningkatan Partisipasi Masyarakat dengan Pengembangan JalurDistribusi Surat Berharga Negara Ritel secara Online (IS #12)

Penanggung jawab utama IS #12 ini adalah Direktur JenderalPengelolaan Pembiayaan dan Risiko c.q. Direktur Surat UtangNegara dan Direktur Pembiayaan Syariah. Adapun capaian utamaIS #12 yang berhasil diraih pada tahun 2017 adalah:

a. Penyusunan cetak biru pengembangan SBN Ritel online dankonsep proses bisnis penjualan SBN Ritel online melibatkanperusahaan fintech dan e-commerce.

b. Pengembangan sistem IT SBN Ritel online (on progress) oleh DJPPRdan calon mitra distribusi melalui program piloting SBN Ritel Onlinemelalui penunjukan Surat Dirjen.

33

Bab IPengelolaan 20 IS Program RBTK

Ringkasan Eksekutif Bab IIProgram Penguatan Budaya

c. Telah disiapkan akun transito baru untuk menerima danapembelian dari investor.

Penjaminan Obligasi Infrastruktur untuk Percepatan PembangunanInfrastruktur (IS #13)

Penanggung jawab utama IS #13 ini adalah Direktur JenderalPengelolaan Pembiayaan dan Risiko c.q. Direktur Strategi danPortofolio Pembiayaan dan Direktur Pengelolaan Risiko KeuanganNegara. Sesuai dengan hasil Steering Committee Meeting Agustus2017, bahwa kebijakan Penjaminan Obligasi Infrastruktur tidak hanyadidasarkan pada satu Perpres untuk keseluruhan penjaminan proyek,namun sebaiknya satu Perpres untuk satu penjaminan proyekinfrastruktur sebagaimana yang saat ini dilakukan. Adapun capaianutama IS #13 yang berhasil diraih pada tahun 2017 adalah:

a. Penetapan Perpres 49/2017 yang mengamanatkan pemberianjaminan atas obligasi PT KAI dalam proyek Light Rail Transit.

b. Penetapan PMK 148/PMK.08/2017 Tentang Tata Cara PemberianJaminan Obligasi Infrastruktur.

c. Penerbitan Surat Jaminan Obligasi bagi PT Hutama Karya dalamrangka pembangunan Tol Sumatera (tindak lanjut Perpres117/2015).

Sesuai dengan hasil Steering Committee Meeting Agustus 2017, IS #13ini berpotensi untuk dinyatakan selesai (project closing).

Pemberdayaan Aset untuk Mendorong Perekonomian Nasional(IS #14)

Penanggung jawab utama IS #14 ini adalah Direktur JenderalKekayaan Negara. Adapun capaian utama IS #14 yang berhasildiraih pada tahun 2017 adalah:

a. Persentase Utilisasi Aset sebesar 81,63%.

b. PNBP dari sewa pengelolaan aset sebesar Rp.1.041,35M. PNBPdari pengelolaan oleh L-MAN Rp.250,03M.

c. Kontribusi lahan untuk pembangunan infrastruktur proyek strategisnasional (27 ruas tol).

d. Penetapan Perpres Nomor 75/2017 Mengenai Revaluasi Asset.Pelaksanaan revaluasi atas 365.242 aset/BMN dengan nilaikoreksi/kenaikan BMN per 31 Desember 2017 mencapai Rp1.821 T(271,3% dari nilai buku).

34

Bab IVPMPRB

Bab IIITransformasi Organisasi

Bab VPENUTUP

Optimalisasi Investasi Pemerintah untuk Mendukung Pembangunanyang berkelanjutan (IS #15)

Penanggung jawab utama IS #15 ini adalah Direktur JenderalKekayaan Negara c.q. Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan.Adapun capaian utama IS #15 yang berhasil diraih pada tahun 2017adalah:

a. Manfaat ekonomi (PNBP) yang diperoleh dari pengelolaaninvestasi sebesar Rp. 788,51 M.

b. Inisiasi interkoneksi Modul KND dengan aplikasi KementerianBUMN.

c. Koordinasi dengan kementerian BUMN dan Bappenas terkaiturgensi forum penyelarasan pembiayaan proyek.

d. Penetapan PP 47/2017 (PT. Inalum sebagai Holding BUMNPertambangan).

Sinergi Pengawasan Pelaksanaan Anggaran BUN dan ImplementasiPengendalian Internal Atas Pelaporan Keuangan pada LKPP (K/L danBUN) (IS #16)

Penanggung jawab utama IS #16 ini adalah Inspektur Jenderal c.q.Inspektur III. Adapun capaian utama IS #16 yang berhasil diraihpada tahun 2017 adalah:

35

Gambar 1.9. Penandatangan Nota Kesepahaman penyediaan lahan Tol

oleh LMAN

Bab IPengelolaan 20 IS Program RBTK

Ringkasan Eksekutif Bab IIProgram Penguatan Budaya

a. Penetapan Pedoman Penerapan, Penilaian, dan ReviuPengendalian Intern Atas Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat– ICOFR (PMK-14/2017).

b. Pelaksanaan Uji Coba Reviu ICOFR pada: (a) LK BA BUN Tahun2016 Tingkat UAKPA, UAP, dan Konsolidasian; (b) LK BA 015 Tahun2016; (c) LKPP (BPKP).

c. Penyusunan rencana dan pelaksanaan pengawasan terhadappelaksanaan anggaran BA BUN 2017 (BA 999. 01, 03, 05, 07, 08,dan 99) oleh APIP K/L.

d. Evaluasi hasil pengawasan pelaksanaan anggaran BA BUN 2017dan koordinasi rencana pengawasan pelaksanaan anggaran BABUN 2018 yang dihadiri oleh 10 K/L pengguna besar (Kemen Kop& UKM, Kemen PUPR, Kementan, Kemenhub, Kemensos, KemKominfo, Kemenperin, Kemen Setneg, SKK Migas, danKemenKLHK).

e. Asistensi ICOFR kepada beberapa K/L yaitu BPKP, KemenKelautan & Perikanan, Kemen PUPR, Kemendiknas, Kemenkes,Kem Kominfo, KemenSos, Bawaslu dan BPK.

T e m a P e n g a n g g a ra n

Tema Penganggaran memiliki 4 IS RBTK yang dikelola oleh 2 uniteselon I yaitu Direktorat Jenderal Anggaran dan Direktorat JenderalPerimbangan Keuangan. Secara ringkas gambaran IS RBTK TemaPenganggaran adalah seperti pada Gambar 1.10.

Secara garis besar implementasi IS RBTK tema Sentral berjalandengan baik dengan capaian mencapai 93%. Namun demikianterdapat satu inisiatif yang capainya tidak mencapai target yangditetapkan. Adapun detail capaian per inisiatif adalah seperti padaGambar 1.11.

36

Bab IVPMPRB

Bab IIITransformasi Organisasi

Bab VPENUTUP

Mewujudkan APBN Berkualitas melalui efisiensi dan Efektivitas BelanjaNegara (IS #17)

Penanggung jawab utama IS #17 ini adalah Direktur JenderalAnggaran c.q. Direktur Anggaran Bidang Pembangunan Manusiadan Kebudayaan. Adapun capaian utama IS #17 yang berhasildiraih pada tahun 2017 adalah:

37

Gambar 1.10. Peta IS RBTK Tema Penganggaran

94%

94%

94%

86%

[20-DJA]Optimalisasi kebijakan penganggaran

terkait pengelolaan program pensiun

[19-DJPK]Menghadirkan Pemerintah pada

Seluruh Wilayah Indonesia melalui Sinkronisasi

Penganggaran Pusat dan Daerah

[18-DJA]Meningkatnya Kualitas SDM dan

Standar Kesehatan Masyarakat melalui

Perbaikan Kualitas Belanja Bidang Pendidikan

dan Kesehatan

[17-DJA]Mewujudkan APBN Berkualitas melalui

Efisiensi dan Efektifitas Belanja Negara

Gambar 1.11. Capaian IS RBTK Tahun 2017 pada Tema Penganggaran

Bab IPengelolaan 20 IS Program RBTK

Ringkasan Eksekutif Bab IIProgram Penguatan Budaya

a. Penyusunan dan pembahasan profil belanja Kemenkeu.

b. Identifikasi potensi inefisiensi belanja K/L.

c. Penelaahan Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah denganberbantuan Aplikasi serta penggunaan hasil reviu sebagai bahanperumusan pagu indikatif.

d. Inisiatif efisiensi belanja birokrasi telah digulirkan secara internallingkup Kemenkeu.

Meningkatkan Kualitas SDM dan Standar Kesehatan Masyarakatmelalui Perbaikan Kualitas Belanja Bidang Pendidikan dan Kesehatan(IS #18)

Penanggung jawab utama IS #18 ini adalah Direktur JenderalAnggaran c.q. Direktur Penyusunan Anggaran Penerimaan danBelanja Negara. Adapun capaian utama IS #18 yang berhasil diraihpada tahun 2017 adalah:

a. Sinkronisasi perencanaan penganggaran dengan aplikasi KRISNA(gabungan aplikasi Renja dan ADIK) yang menjadi referensidalam RKA K/L.

b. Prototype peta anggaran dan dashboard telah disinergikandalam portal data APBN.

c. Pelaksanaan Spending Review belanja pendidikan dankesehatan. Hasil kajian anggaran pendidikan dan kesehatantelah diseminarkan, dengan menghadirkan Bappenas, KantorStaf Presiden, Kementerian teknis terkait, dan World Bank.

38

Gambar 1.12. Prototype Budget Map

Bab IVPMPRB

Bab IIITransformasi Organisasi

Bab VPENUTUP

Menghadirkan Pemerintah pada seluruh wilayah Indonesia melaluiSinkronisasi Penganggaran Pusat dan Daerah (IS #19)

Penanggung jawab utama IS #19 ini adalah Direktur JenderalPerimbangan Keuangan c.q. Direktur Dana Perimbangan. Adapuncapaian utama IS #19 yang berhasil diraih pada tahun 2017 adalah:

a. Penyempurnaan Kebijakan Pengelolaan Transfer Ke Daerah danDana Desa melalui PMK nomor 50/PMK.07/2017 jo. PMK Nomor112/PMK.07/2017.

b. Perbaikan pengalokasian DAK Fisik berbasis usulan daerah melaluiaplikasi e-planning dan aplikasi sinkron DAK Fisik dan penguatanperan provinsi dalam memberikan rekomendasi atas usulankabupaten/kota.

c. Penerapan performance based dalam penyaluran DAK Fisik.

d. Capaian DAK fisik TA 2017 antara lain adalah kemantapan jalanprovinsi 71,8%, pembangunan ruang kelas sebanyak 8156 unit,pembangunan jaringan irigasi sebanyak 5,000 ha, dan saranaprasarana RS dan Puskesmas sebanyak 5.512 unit.

Optimalisasi Kebijakan Penganggaran terkait Pengelolaan ProgramPensiun (IS #20)

Penanggung jawab utama IS #20 ini adalah Direktur JenderalAnggaran c.q. Direktur Harmonisasi Peraturan Penganggaran.Adapun capaian utama IS #20 yang berhasil diraih pada tahun 2017adalah:

a. Kesepakatan bersama dengan Kementerian PendayagunaanAparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) terkaitreformasi program pensiun ASN. ASN lama akan tetapmenggunakan sistem defined benefit, sedangkan untuk ASN baruakan menggunakan defined contribution.

b. Simulasi Program Pensiun termasuk menyiapkan simulasi bebanpensiun untuk prajurit TNI, anggota Polri, dan PNS KementerianPertahanan dan Polri.

c. Penyusunan draf RPP tentang Jaminan Pensiun dan Jaminan HariTua Aparatur Sipil Negara bersama dengan instansi terkait antaralain: internal Kementerian Keuangan (BKF, DJA, DJPB, Setjen),Kementerian PAN-RB, BKN, Kementerian Hukum dan HAM,Kementerian Setneg, PT Taspen, dan PT Asabri.

39

Bab IPengelolaan 20 IS Program RBTK

Ringkasan Eksekutif Bab IIProgram Penguatan Budaya

c . I su S t ra t e g i s I m p l ement as i I S R B T K k e D e pan

Terlepas dari capaian tahun 2017 yang cukup memuaskan, terdapatbeberapa isu strategis yang perlu mendapat perhatian dalamimplementasi IS RBTK pada tahun 2018, antara lain:

a. Perlu dukungan pimpinan dalam Penguatan Budaya Kemenkeumelalui penetapan Program Budaya Kemenkeu dan akselerasiGerakan Efisiensi.

b. Adanya resistensi K/L/Pemda dalam perubahan kebijakanStandar Biaya Masukan yang mendorong prilaku efisien(perjadin/honor tim/biaya rapat).

c. Perlu dukungan pimpinan untuk penetapan Perpres ReformasiPerpajakan yang di dalamnya juga memuat klausul pengadaancore tax system.

d. Perlu dukungan pimpinan dalam pembahasan lanjutan RUU PNBPbersama DPR.

e. Koordinasi dengan Bappenas untuk menginisiasi integrasi aplikasie-planning dan SINKRON DAK Fisik dengan aplikasi KRISNA (RKAK/L).

f. Pembangunan joint profile DJP-DJBC.

g. Persiapan dan pembahasan reformasi program pensiun bersamaPresiden dan para Menteri Koordinator.

h. Pembangunan Enterprise Architecture (EA) sebagai gateawaytransformasi digital Kementerian Keuangan.

d . T a t a K e l o la I m p l emen t as i I n i s i a t i f

Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor974/KMK.01/2016, Tata Kelola Implementasi IS RBTK KementerianKeuangan akan diatur lebih lanjut oleh Sekretaris Jenderal selakuKetua Tim Pengelola TRBTKP (CTO). Selanjutnya Sekretaris Jenderalmelalui Keputusan Sekretaris Jenderal selaku Ketua Tim PengelolaTRBTKP (CTO) Nomor KEP-124/SJ/2017 telah menetapkan tata kelolaimplementasi IS RBTK yang terdiri dari

a. ketentuan monitoring, evaluasi, dan pelaporan implementasi IS RBTK,b. Manual implementasi 20 IS RBTK,c. Manual implementasi 94 IS RBTK lama,d. Mekanisme perubahan manual implementasi, dane. Mekanisme penetapan IS RBTK yang dinyatakan selesai (project

closing).

40

Bab IVPMPRB

Bab IIITransformasi Organisasi

Bab VPENUTUP

P e l ak san aan pro g ram m o n i to r in g

Program monitoring terhadap 20 IS RBTK yang dilakukan oleh CentralTransformation Office (CTO) dan Project Management Office (PMO)ditujukan untuk memastikan 20 IS RBTK dilaksanakan secara konsistendan sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam manualimplementasi.Program monitoring tersebut dilakukan melalui berbagai kegiatanyang meliputi rapat koordinasi antara CTO dan seluruh PMO, one-on-one meeting CTO dengan PMO dan initiative owner masing-masinginisiatif, dan rapat koordinasi pembahasan capaian kinerja setiapsemester dalam rangka persiapan pelaksanaan steering committeemeeting.

Pelaksanaan program monitoring atas 20 IS RBTK juga dibantudengan monitoring tools dan reporting yang dimodifikasi dariMicrosoft Project. Tools ini melengkapi Ministry of FinanceTransformation Application (MITRA) yang saat ini masih digunakansebagai monitoring tools 87 IS RBTK lama yang ditetapkan dalamKeputusan Menteri Keuangan Nomor 36/KMK.01/2014.

P e n y a mp a ia n H i g h - Leve l R e p o r t s

CTO menyampaikan laporan perkembangan implementasi 20 IS RBTKdalam beberapa jenis laporan, yaitu:

Laporan Semester dan Laporan Tahunan

Disampaikan kepada Menteri Keuangan sebagai kewajiban daripelaksanaan KMK-36/KMK.01/2014 dan KMK-41/KMK.01/2016.Pada tahun 2017, telah disampaikan laporan sebagai berikut:

Nota Dinas Sesjen Nomor ND-11/SJ/2017 tanggal 6 Januari 2017tentang Laporan Perkembangan Implementasi InisiatifTransformasi Kelembagaan Kemenkeu Tahun 2016; dan

Nota Dinas Sesjen Nomor ND-570/SJ/2017 tanggal 14 Juli 2017tentang penyampaian isu strategis dan laporan ImplementasiInisiatif Strategis Program RBTK Semester I Tahun 2017.

Laporan Dwi Mingguan (Info Transformasi, INTRA)

Fitur utama dalam INTRA adalah untuk menyampaikan capaianutama dari implementasi inisiatif dan/atau output kegiatan utamayang telah dilaksanakan CTO serta menyampaikan rencanakegiatan yang akan dilaksanakan oleh CTO dalam dua mingguberikutnya. INTRA ditargetkan dapat terbit pada hari Senin padaminggu pertama dan ketiga setiap bulannya. Selama tahun 2017,CTO telah menyampaikan 25 (dua puluh lima) edisi INTRA kepadaTim Pengarah.

41

Bab IPengelolaan 20 IS Program RBTK

Ringkasan Eksekutif Bab IIProgram Penguatan Budaya

Penyelenggaraan Rapat Tim Pengarah CTO

Pada tahun 2017 telah dilaksanakan Steering Committee Meetingpada tanggal 26 Agustus 2017 untuk membahas progresimplementasi IS RBTK Semester I Tahun 2017 dan membahasberbagai isu strategis yang dihadapi dalam implementasi IS RBTKdan membutuhkan arahan dari Menteri Keuangan.

Selain penyelenggaraan steering commitee meeting tersebut,CTO juga telah beberapa kali melakukan briefing dan RapatPimpinan yang melibatkan Menteri Keuangan, Wakil MenteriKeuangan, dan para pimpinan unit eselon I khususnya terkaitimplementasi IS #1 (Penguatan Budaya Kemenkeu) dan rencanapembangunan enterprise architecture Kemenkeu.

Penguatan Budaya dan Enterprise Architecture selanjutnya jugamenjadi pokok bahasan dalam Leaders Offsite Meeting yangdilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2017. Beberapa pokokbahasan lain yang dibahas dalam Leaders Offsite Meetingtersebut antara lain Optimalisasi Lulusan Politeknik KeuanganNegara STAN (PKN STAN) untuk pemenuhan formasi CPNSKemenkeu dan K/L lain, implementasi fungsi outbond call padaKantor Layanan Informasi Perpajakan/Call Center DJP,perkembangan pajak e-commerce, program sinergi DJP-DJBC,implementasi dan kelanjutan layanan bersama (co-location), danpengalokasian dan penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik.

Pengelolaan usulan perubahan manual implementasi

Untuk mengakomodir perkembangan dan dinamika yang terjadidalam implementasi IS RBTK, baik yang berasal dari internal daneksternal Kementerian Keuangan, telah ditetapkan mekanismeperubahan manual implementasi melalui KEP-124/SJ/2017 yangmemberikan ruang dan sekaligus menjaga governance perubahandan penyempurnaan manual implementasi.

Sepanjang tahun 2017 terdapat beberapa inisiatif yang memerlukanpenyesuaian/ perubahan manual implementasi (change request)yang umumnya berupa pergeseran waktu rencana kerja danmilestones. Beberapa change request tersebut dilatarbelakangiadanya perkembangan pelaksanaan tugas, masih perlunyakoordinasi dengan pihak ekternal Kemenkeu, dan perubahankebijakan pimpinan sebagaimana dalam hasil Steering CommitteeMeeting di Nusa Dua dan hasil Leaders Offsite Meeting di Magelang.

42

Bab IVPMPRB

Bab IIITransformasi Organisasi

Bab VPENUTUP

Rekapitulasi IS RBTK yang melakukan change request sepanjang tahun2017 adalah sebagai berikut:

a. Tema Sentral : 3 Inisiatif (Setjen dan BPPK)b. Tema Penerimaan : 5 Inisiatif (DJP, DJBC, dan Itjen)c. Tema Perbendaharaan : 4 Inisiatif (DJPB, DJKN) dan

: 4 Inisiatif lama (DJKN, DJPB, dan DJPK)d. Tema Penganggaran : 1 Inisiatif lama (DJA)

43

No Nama IS

Usulan perubahan

Ju

du

l

Late

r

Be

laka

ng

Tuju

an

Mile

sto

ne

s

Ou

tco

me

s

Un

it P

en

ge

lola

Re

nc

an

a

Ke

rja

Ac

ce

pta

nc

e

Crite

ria

1 Penguatan Budaya (1) - - - - -

2 Corporate University (2) - - - - - -

3 Leaders Factory (3) - - - - -

4

Pengamanan Penerimaan

Pajak atas Belanja

Pemerintah (5)

- - - - - -

5Modernisasi Sistem

Informasi DJP (6)- - - - - -

6Joint Program Penerimaan

(7)- - - - -

7

Sistem Kepatuhan

Pengguna Jasa BC

Terintegrasi (8)

- - - - -

8 Optimalisasi PNBP (9) - - - - - -

9

Pengelolaan Keuangan

Negara yang Modern dan

terintegrasi (10)

- - - - - -

Bab IPengelolaan 20 IS Program RBTK

Ringkasan Eksekutif Bab IIProgram Penguatan Budaya

44

No Nama IS

Usulan perubahan

Ju

du

l

Late

r

Be

laka

ng

Tuju

an

Mile

sto

ne

s

Ou

tco

me

s

Un

it P

en

ge

lola

Re

nc

an

a

Ke

rja

Ac

ce

pta

nc

e

Crite

ria

10

Pengelolaan Likuiditas

Keuangan Negara dengan

instrument modern (11)

- - -

11 Pemberdayaan Aset (14) - - - - - -

12Optimalisasi Investasi

Pemerintah (15)- - - - -

Tabel 1.2 Rekapitulasi Usulan Change Request untuk 20 IS RBTK

No Nama IS

Usulan perubahan

Jud

ul

Late

r B

ela

ka

ng

Tuju

an

Mile

sto

ne

s

Ou

tco

me

s

Un

it P

en

ge

lola

Re

nc

an

aK

erja

Ac

ce

pta

nc

e

Crite

ria

1 Penyusunan Kebijakan

Pelaksanaan

Inventarisasi dan

Penilaian SDA (21.a)

- - - - - -

2 Penyusunan Sistem

Pelaporan Potensi Fiskal

SDA (21.b) - - -

3 Pengelolaan Aset dan

Pengelolaan Portofolio

dalam bentuk digital

(22)

- - - - - -

4 Memaksimalkan

pemanfaatan asset dan

return on asset (25)- - - -

Bab IVPMPRB

Bab IIITransformasi Organisasi

Bab VPENUTUP

Perubahan manual Implementasi tersebut telah ditetapkan dalamKeputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan selalu KetuaTim Pengelola TRBTKP (CTO) nomor KEP-569/SJ/2017 tanggal 29Desember 2017.

Pengelolaan usulan penutupan inisiatif (initiative closing)

Dari 20 IS RBTK yang diimplementasikan pada tahun 2017, terdapatsatu inisiatif yang berpotensi untuk dinyatakan selesai (initiativeclosing), yaitu IS#13 Penjaminan Obligasi Infrastruktur untukPercepatan Pembangunan Infrastruktur. Penetapan initiative closinguntuk IS ini direncanakan akan dilakukan pada tahun 2018bersamaan dengan penutupan IS RBTK lama yang saat ini mayoritastelah diserahkan pengelolaannya kepada unit terkait.

45

No Nama IS

Usulan perubahan

Ju

du

l

Late

r B

ela

ka

ng

Tuju

an

Mile

sto

ne

s

Ou

tco

me

s

Un

it P

en

ge

lola

Re

nc

an

aK

erja

Ac

ce

pta

nc

e

Crite

ria

5 Integrasis informasi

Keuangan Pemerintah

Pusat dan Pemda (31)- - - - - -

6 Merampingkan Proses

Anggaran end-to-end

(3)- - - - -

Tabel 1.3. Rekapitulasi Change Request untuk IS RBTK lama

Bab IPengelolaan 20 IS Program RBTK

Ringkasan Eksekutif Bab IIProgram Penguatan Budaya

Untuk mendukung implementasi program Reformasi Birokrasi danTransformasi Kelembagaan (RBTK), pada tahun 2017 telahdilaksanakan beberapa program Change Management,diantaranya:

a . P ro g ra m D u t a T ra n s f o rma s i K e lemb a g a a n

Duta Transformasi 2017 ditetapkan oleh Menteri Keuangan melaluiKMK nomor 183/KMK.01/2017 tentang Duta Transformasi danKoordinator Duta Transformasi Kementerian Keuangan 2017. DutaTransformasi Tahun 2017 berjumlah 115 orang yang terdiri dari 16Duta Transformasi Tahun 2016 yang memiliki kinerja Terbaik dan 99Duta Transformasi baru yang diseleksi secara terbuka oleh CTO.Proses seleksi yang dilakukan oleh CTO dapat dilihat pada gambarberikut ini:

Duta Transformasi tersebar pada seluruh unit eselon I KementerianKeuangan dan mencakup sebagian besar wilayah kerjaKementerian Keuangan di seluruh Indonesia.

46

Pegawai mendaftarkandiri secara sukarela

Pegawai dinyatakan lolosseleksi administrasi

Pegawai dinyatakanlolos wawancara

Gambar 1.13. Proses Seleksi Duta Transformasi Tahun 2017

Bab IVPMPRB

Bab IIITransformasi Organisasi

Bab VPENUTUP

Duta Transformasi memiliki peran penting dalam pengelolaanperubahan agar program RBTK mendapatkan dukungan/engagement dari para pegawai dan stakeholders. Beberapa tugasDuta Transformasi meliputi:

Melakukan sosialisasi, membantu terlaksananya proses perubahandalam kaitannya dengan implementasi Program RBTKKementerian Keuangan di lingkungan unit kerja masing–masing.

Melakukan pengumpulan umpan balik baik dari pemangkukepentingan internal maupun eksternal Kementerian Keuangan.

Berpartisipasi dalam kegiatan RBTK Kementerian Keuangan baikyang diselenggarakan oleh CTO maupun PMO.

47

9

4

24

16 16

10

3 4 4 46

SETJEN DJA DJP DJBC DJPB DJKN DJPPR DJPK ITJEN BKF BPPK

Gambar 1.14. Sebaran Duta Transformasi berdasarkan Unit Eselon I

Gambar 1.15. Sebaran Duta Transformasi berdasarkan Wilayah

Bab IPengelolaan 20 IS Program RBTK

Ringkasan Eksekutif Bab IIProgram Penguatan Budaya

Menjadi penghubung antara CTO dan PMO dengan pegawaiKementerian Keuangan dalam menyampaikan pesan perubahandan pelaksanaan Program RBTK Kementerian Keuangan.

Menjadi panutan (role model) bagi pegawai di lingkunganKementerian Keuangan dengan menerapkan inisiatif danmenunjukkan pola pikir yang semakin berfokus pada layananpelanggan.

Menjadi panutan (role model) bagi pegawai di lingkunganKementerian Keuangan dengan menerapkan nilai-nilaiKementerian Keuangan sebagai perwujudan budayaKementerian Keuangan.

Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh para Duta Transformasi diTahun 2017 adalah sebagai berikut:

W o rk shop D u t a T ra n s f o rma s i

Pada Tahun 2017, dilakukan dua kali kegiatan workshop DutaTransformasi yaitu pada bulan Februari dan September 2017. Padaworkshop di bulan Februari dilakukan Synergy Planning yaitupenyusunan rencana kegiatan Duta Transformasi per Unit Eselon Isecara bersama-sama. Kemudian dilaksanakan pula Culture RolePlay, dimana masing-masing kelompok yang telah dibentuksebelumnya melakukan adegan terkait nilai-nilai KementerianKeuangan. Terkait dengan capacity building, dilaksanakanpeningkatan komunikasi (public speaking & social mediacommunication) oleh Erwin Parengkuan dari TalkInc serta sharingsession oleh Billy Boen.

48

Gambar 1.16. Workshop Duta Transformasi I, Dhanapala – Februari 2017

Bab IVPMPRB

Bab IIITransformasi Organisasi

Bab VPENUTUP

Pada workshop bulan September, dilaksanakan peningkatankapasitas mengenai menulis Feature dan pembuatan Infografis olehTempo Institute. Selain itu diberikan public speaking upskilling olehCharles Bonar Sirait. Sebelum workshop, peserta sudah memilih kelassesuai dengan minatnya masing-masing. Dalam rangka mendukungInstruksi Menteri Keuangan mengenai Gerakan Efisiensi, para Dutajuga mendapatkan ilmu terkait perencanaan keuangan pribadi olehPrita Ghozie dari ZapFinance.

49

Gambar 1.17. Workshop Duta Transformasi II, Dhanapala – September 2017

Bab IPengelolaan 20 IS Program RBTK

Ringkasan Eksekutif Bab IIProgram Penguatan Budaya

S o s i a l i sas i P ro g ram R B T K d a n B u day a O rgan i sas i

Pada workshop di bulan Februari, para Duta Transformasi telahmenyusun rencana kerja Duta secara individu maupun kelompok.Oleh karena itu selama bulan Maret hingga Juni, para Dutamelakukan sosialisasi program Duta sesuai dengan rencana kerjayang telah dibuat.

P e n y a mp a ia n P ro g re ss R e p o r t D u t a T ra n s f o rma s i

Pada bulan Juli 2017, para Duta Transformasi diminta untukmenyampaikan progress report yang merupakan laporan kegiatanDuta selama Semester I tahun 2017. Progress report tersebut menjadisalah satu komponen pemilihan Duta Transformasi Terbaik 2017.

Pe net a p an D u t a T ra n s fo rm as i Te rb a ik d a n Wo rkshop“E t h i cs a n d C o rp o ra te C u l t u re ”

Pemilihan Duta Transformasi didasarkan pada beberapa kriteriadiantaranya kesesuaian kegiatan dengan rencana kerja, mediakomunikasi yang digunakan, kreativitas, kualitas feedback yangdiperoleh, dan sinergi. Berdasarkan kriteria tersebut terpillih 9 DutaTerbaik dan 3 Duta sebagai penghargaan terhadap kontribusimereka dalam sosialisasi program RBTK yaitu Hisyam Haikal sebagaiinisiator jingle RBTK, Delfiana sebagai partner dalam pengelolaanmedia sosial dan Fitri Mayang Sari sebagai Duta yang paling aktif dimedia sosial. Seluruh Duta Transformasi Terbaik yang mendapatkanpenghargaan langsung dari Menteri Keuangan sebagai berikut:

50

N o N a m a U n i t O r g a n i s a s i

1Muhammad

Hafizullah LubisSekretariat Pengadilan Pajak, Sekretariat Jenderal

2 Nur Muhlisin Pegawai Tugas Belajar LPDP, Sekretariat Jenderal

3Muhamad

Rahmat

Direktorat Penerimaan Negara Bukan Pajak, Direktorat

Jenderal Anggaran

4 Fitri Mayang SariDirektorat Sistem Penganggaran, Direktorat Jenderal

Anggaran

5Adrian Septiadi

PutraKPP Pratama Argamakmur, Direktorat Jenderal Pajak

6Agil Haryadi

BudianaKPP Pratama Sekayu, Direktorat Jenderal Pajak

Bab IVPMPRB

Bab IIITransformasi Organisasi

Bab VPENUTUP

Duta Transformasi Terbaik tersebut kemudian mengikuti training“Ethics and Corporate Culture” yang dilaksanakan di Kuala Lumpur,Malaysia selama lima hari.

51

N o N a m a U n i t O r g a n i s a s i

7

Delfiana

Primashinta

Iskandar

KPP Badung Utara, Direktorat Jenderal Pajak

8 Bima RaspatiKPPBC TMP B Bandar Lampung, Direktorat Jenderal Bea

dan Cukai

9Marsanto di

Nurcahyo

KPPBC TMP C Jayapura, Direktorat Jenderal Bea dan

Cukai

10Andika Rohman

Prasetia

Subdit Transformasi Kelembagaan, Direktorat Sistem

Perbendaharaan, Ditjen Perbendaharaan

11Arya Dwari

RahmaniKPPN Palembang, Direktorat Jenderal Perbendaharaan

12 M. Hisyam Haikal Sekretariat Inspektorat Jenderal

Tabel 1.4. Daftar Duta Transformasi 2017 Terbaik

Gambar 1.18. Training “Ethics and Corporate Culture”, Kuala Lumpur

November 2017

Bab IPengelolaan 20 IS Program RBTK

Ringkasan Eksekutif Bab IIProgram Penguatan Budaya

b . P e n y ampa ian B E R AKS I

BERAKSI yang merupakan singkatan dari Berita Aktual Transformasiditerbitkan setiap bulan sebagai media informasi kepada seluruhpegawai di lingkungan Kementerian Keuangan. BERAKSI memuatcapaian dan progress program RBTK. Selain itu, dimuat juga FokusBERAKSI yang menjelaskan secara lebih detil salah satu capaian(quick wins) dari Program RBTK.

Beberapa Fokus BERAKSI di Tahun 2017 diantaranya Menuju Integrasidan Penggunaan Data Bersama (DJP dan DJBC), CorporateUniversity Kementerian Keuangan, Sistem Aplikasi Keuangan TingkatInstansi (SAKTI), Modernisasi Sistem Informasi DJP untuk OptimalisasiPenerimaan Pajak, Joint Program Optimalisasi Penerimaan, PenilaianKondisi Budaya Organisasi Kemenkeu, Sinergi Pengawasan denganAparat Pengawasan Intern Pemerintah, Pengembangan JalurDistribusi Surat Berharga Negara Ritel Online, dan Joint EndorsementDJP-DJBC di Kawasan Bebas.

52

Gambar 1.19. Contoh BERAKSI

Bab IVPMPRB

Bab IIITransformasi Organisasi

Bab VPENUTUP

c . P e k an T r a n s f o rma s i

Dalam rangka memperingati Hari Oeang ke-71, CTO mengadakanPekan Transformasi yang dilaksanakan pada tanggal 23 s.d. 26Oktober 2017 bertempat di Gedung Dhanapala. Pada kegiatantersebut, dilakukan pameran mengenai capaian program RBTKsemua unit Eselon I. Peserta yang hadir pada kegiatan tersebut tidakhanya terbatas pada Kementerian Keuangan saja, namun juga K/Llain yang hadir juga sebagai peserta seminar. Pada kegiatantersebut, dilakukan seminar yang bertajuk “2030: Menjadi KekuatanBaru Ekonomi Dunia melalui Transformasi Digital dan APBN yangBerdaya Saing” yang menghadirkan 4 (empat) pembicara utamayaitu Menteri Keuangan, Menteri Komunikasi dan Informatika, CEOGojek Indonesia, dan Ketua Bidang Ekonomi dan Bisnis idea,bertindak sebagai moderator dalam seminar tersebut adalah KepalaBadan Kebijakan Fiskal.

53

Gambar 1.20. Menteri Keuangan mengunjungi salah satu Booth dalam

Pekan Transformasi tanggal 24 Oktober 2017

Bab IPengelolaan 20 IS Program RBTK

Ringkasan Eksekutif Bab IIProgram Penguatan Budaya

d . K e g i a tan p a d a U n i t E se l on I

Kegiatan Change Management juga dilakukan dengan mengikutidan berpartisipasi dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh UnitEselon I diantaranya Treasury Festival (DJPB) dan Budget Day (DJA).Treasury Festival dilaksanakan pada tanggal 5 s.d. 8 September 2017di Gedung Dhanapala. Chief CTO berpartisipasi sebagai pembicarapada seminar Shared Services Pengelolaan Belanja Negara. PadaTreasury Festival, juga dilakukan pameran terkait implementasiProgram RBTK dan Gerakan Efisiensi. Duta Transformasi SekretariatJenderal dan Ditjen Anggaran membantu CTO dalam menjelaskanmateri tersebut.

Peserta Treasury Festival merupakan pegawai DJPB di kantor pusatdan perwakilan Kantor Wilayah yang mengikuti Tour the Booth untukmengetahui informasi mengenai program RBTK dan quick wins 2017yang dijelaskan oleh perwakilan Unit Eselon II DJPB dan DutaTransformasi DJPB.

54

Gambar 1.21. Wakil Menteri Keuangan mengunjungi salah satu Booth

dalam Treasury Festival tanggal 5 September 2017

Bab IVPMPRB

Bab IIITransformasi Organisasi

Bab VPENUTUP

Budget Day dilaksanakan pada tanggal 22 November 2017 diGedung Dhanapala dengan mengusung tema “TransformasiPenganggaran untuk APBN yang Berkualitas”. Pada kegiatantersebut dilakukan showcase output sinergi DJA, DJPK dan DJPB yaituPeta Data APBN sebagai wujud transparansi Pemerintah kepadamasyarakat. Selain itu dilaksanakan seminar bertajuk “SinkronisasiPerencanaan dan Penganggaran yang Lebih Baik” dan“Pelaksanaan Anggaran yang Makin Berkualitas”.

55

Gambar 1.23. Menteri Keuangan Menghadiri Budget Day tanggal 22

November 2017

Gambar 1.22. Dirjen Perbendaharaan Memberikan Penghargaan atas

Partisipasi dalam Treasury Festival tanggal 5 September 2017

56

57

Bab I

Pengelolaan 20 IS

Program RBTK

Ringkasan

Eksekutif

Bab II

Program Penguatan

Budaya

Sebagaimana dijelaskan dalam Bab I, IS Penguatan BudayaKemenkeu merupakan inisiatif strategis yang menjiwai danmendorong implementasi IS RBTK dan pelaksanaan tugasKementerian Keuangan lainnya.

Inisiatif ini dilatarbelakangi oleh masih didapatinya perilaku pegawaidi lingkungan Kementerian Keuangan yang belum mencerminkannilai-nilai Kementerian Keuangan yang mengindikasikan perlunyapenguatan budaya.

Tujuan implementasi IS Penguatan Budaya adalah mewujudkanperbaikan budaya organisasi Kementerian Keuangan gunamendorong reformasi birokrasi dan menjadi branding Kemenkeusecara nasional melalui pengelolaan APBN yang kredibel,berkeadilan, dan berkelanjutan. Penguatan Budaya diharapkandapat mendorong 3 (tiga) outcomes utama Kemenkeu yaitumengoptimalkan pendapatan negara, mewujudkan pengelolaankeuangan negara yang akuntabel, dan belanja negara yang efektifdan efisien.

Beberapa kegiatan dalam rangka implementasi IS #1 ini meliputipelaksanaan Gerakan Efisiensi sebagai quickwin, diagnostik budaya,dan perumusan design budaya dan ukuran efisiensi.

Pada tahun 2017 telah ditetapkan Instruksi Menteri Keuangan nomor346/IMK.01/2017 dalam rangka mengimplementasikan danmenginternalisasi nilai-nilai Kementerian Keuangan serta mendorongperubahan mind set, pola kerja, dan spirit dalam pelaksaan tugas.Upaya-upaya pelaksanaan tugas yang diharapkan diantaranya:

Work-life-balance: pemanfaatan jam kerja secara efektif danmeminimalisir jam lembur dengan memperhatikan penyelesaianpelaksanaan tugas;

Percepatan penyelesaian pelaksanaan tugas termasukpercepatan disposisi berkas masuk;

Pengelolaan rapat tepat waktu dan terstandarisasi (durasi, tujuandan peserta yang kompeten).

Dalam IMK tersebut juga ditetapkan upaya – upaya Efisiensi Birokrasi,diantaranya:

Pembatasan frekuensi dan jumlah peserta perjalanan dinas; Pembatasan frekuensi dan jumlah peserta RDK dan menginisiasi

kemungkinan penghapusan RDK; Pembatasan pemberian snacks rapat; Pembatasan pemberian makan siang dalam rapat;

58

Bab IV

PMPRB

Bab III

Transformasi Organisasi

Bab V

PENUTUP

Pembatasan pemeberian honorarium tim kerja dan/ataunarasumber bagi pegawai Kemenkeu khususnya yang berkaitandengan pelaksanaan tusi yang bersangkutan;

Penggunaan listrik, air, ATK dan internet yang efisien; Efisensi pelaksaan pengadaan barang/jasa.

Sebagai bagian dari program change management telah dilakukansosialisasi untuk mendapatkan dukungan dan engagementpimpinan dan seluruh pegawai Kemenkeu dalam implementasiGerakan efisiensi dan program penguatan Budaya. Sosialisasidilakukan melalui berbagai media (antara lain tatap muka, videoarahan Menteri Keuangan terkait gerakan efisiensi, dan vlogpimpinan unit eselon I) dan pada beberapa kesempatan (antara laindalam workshop Duta Transformasi, Unit Eselon II Setjen, UKI UnitEselon I).

59

Gambar 2.1. Pesan Menteri Keuangan mengenai Gerakan Efisiensi

dalam Channel Youtube

Bab I

Pengelolaan 20 IS

Program RBTK

Ringkasan

Eksekutif

Bab II

Program Penguatan

Budaya

IMK tersebut telah ditindaklanjuti secara bervariasi oleh seluruh Unit Eselon I sesuai dengan karakteristik dan kondisi yang ada di masing-masing unit eselon I. Perbedaan tersebut umumnya terkait dengankebijakan pembatasan perjalanan dinas, Rapat Dalam Kantor (RDK), honorarium Tim/Narasumber, dan pemberian kudapan/makan siangrapat.

60

Setjen Itjen

DasarINS-186/SJ/2017

7 Juli 2017

INS-1/IJ/2017

15 Agustus 2017

Perjalanan

Dinas

Uang harian: 80% SBM, biaya

penginapan 30% di

Jabodetabek tidak

dibayarkan. Perjadin dalam

kota di atas 8 jam tanpa uang

saku

Uang harian: 80% SBM, biaya

penginapan maks 80% SBM,

biaya penginapan 30% di

Jabodetabek tidak dibayarkan.

Uang saku perjadin dalam kota

di atas 8 jam: 50% SBM

RDKUang saku RDK untuk peserta

dari Setjen maksimal 50%

Uang saku RDK untuk peserta

dari Itjen maksimal 50%

Honor Tim

Tidak diatur khusus. Praktik:

Berpedoman pada PMK SBM

yang berlaku

Pengurangan jumlah tim atau

anggota tim. Honor Tim maks

80% SBM.

Honor

Narasumber

Hanya diberikan untuk

narasumber dari luar unit

penyelenggara kegiatan

Hanya diberikan untuk

narasumber dari luar Inspektorat

Jenderal

Kudapan

dan Makan

Siang

Makan siang diberikan secara

selektif mempertimbangkan

waktu/dan atau peserta rapat

Kudapan hanya untuk rapat

yang melibatkan Inspektorat/

Bagian lain.

Bab IV

PMPRB

Bab III

Transformasi Organisasi

Bab V

PENUTUP

61

DJA DJPB

DasarINS-1/AG/2017 19 Juni 2017

SE-45/PB/201715 Juni 2017

Perjalanan

DinasPembatasan frekuensi dan jumlahpeserta

Pembatasan frekuensi dan jumlahpeserta

RDKPembatasan frekuensi dan jumlahpeserta

Pembatasan frekuensi dan jumlahpeserta

Honor TimBerpedoman pada PMK SBM yang berlaku

Pembatasan jumlah dan anggota tim

Honor

Narasumber

Pegawai DJA: 50% SBMPegawai Kemenkeu lainnya: 75% SBM

Tidak diatur khusus. Praktik: hanyadiberikan untuk narasumber darieksternal DJPB

Kudapan

dan Makan

Siang

Pembatasan pemberian kudapan/makan siang

Makan siang diberikan hanyauntuk rapat yang dihadiri pihakeksternal Kemenkeu

DJPK DJBC

DasarSE-04/PK/201726 Juli 2017

SE-14/BC/201712 Des 2017

Perjalanan

Dinas

Pelaksanaan monev: 1 orang untuk 1 daerah. Monev dapat dilakukan bekerjasama dengan DJPB

Selektif dalam pelaksanaan kegiatan dan penerbitan surat tugas

RDKPengurangan frekuensi danpeserta RDK serta untuk kegiatanmendesak

Pembatasan frekuensi dan jumlahpeserta

Honor Tim2018: honor tim hanya untuk tim perumusan UU, PP dan Perpres

Pembentukan tim hanya untuk pelaksanaan tugas di luar tusi unit bersangkutan. Penurunan besaran honor

Honor

Narasumber2018: Hanya diberikan untuknarasumber dari luar DJPK

Pengaturan surat tugas, run down acara dan undangan yang memuat narasumber

Kudapan

dan Makan

Siang

Pagu snack Maks Rp 12.000Pagu makan siang Maks Rp 35.000

Makan siang diberikan hanyauntuk rapat yang dihadiri pihakeksternal dan melebihi jam istirahat siang

Bab I

Pengelolaan 20 IS

Program RBTK

Ringkasan

Eksekutif

Bab II

Program Penguatan

Budaya

62

DJP DJPPR

DasarS-881/PJ.01/2017 17 Mei 2017S-963/PJ.01/2017 19 Mei 2017

Ins-1/PR/201718 Juli 2017

Perjalanan

Dinas

Pegawai pendamping pejabathanya diperkenankan untukpejabat eselon I dan II

Uang harian: 80% SBM. biaya penginapan 30% di Jabodetabek tidak dibayarkan

RDK Meminimalisir RDKUang saku RDK untuk peserta dariDJPPR maksimal 50%

Honor TimMempertegas implementasi PMK SBM (pembatasan honor tim, mengurangi jumlah/ anggota tim)

Tidak diatur

Honor

Narasumber

Tidak membayar honor narasumber untuk acara yang dilaksanakan sendiri

Hanya diberikan untuknarasumber dari luar unit penyelenggara kegiatan

Kudapan

dan Makan

Siang

Tidak menyediakan makan siang rapat/IHT/ bimtek

Makan siang diberikan secara selektif mempertimbangkan waktu/dan atau peserta rapat

DJKN BPPK BKF

DasarSE-9/KN/201724 Okt 2017

S-124/PP/201715 Mei 2017

SE-2/KF/2017 11/28/2017

Perjalanan

Dinas

Pengawasanperjalanan dinas olehatasan. Penguranganperjalanan dinasuntuk monev

Pembatasanfrekuensi dan jumlah peserta

Biaya penginapan 30% di Jabodetabek tidakdibayarkan. Pembatasanrombongan perjalanandinas LN.

RDKPembatasan frekuensidan jumlah peserta

Pembatasanfrekuensi dan jumlah peserta

Pembatasan uang saku, frekuensi dan jumlahpeserta

Honor Tim

Pembentukan tim hanya untuk pelaksanaan tugas di luar tusi unit bersangkutan

Pembatasan masa kerja dan jumlah anggota tim

Pengurangan jumlah dan anggota tim sesuai kebutuhan

Honor

NarasumberTidak diatur khusus

Pembatasanpemberian honor narasumber bagiPNS Kemenkeu

Honor narasumberKemenkeu: 80% dari SBM dan maks 2 jam.2018: honor narasumber, moderator dan panitiadari BKF ditiadakan

Kudapan

dan Makan

Siang

Pembatasan makan

siang rapat yang dihadiri PNS

Makan siang hanya untuk

rapat yang melibatkan non PNS

Pemberian makansiang/makan pagi

(breakfast meeting hanyauntuk rapat denganpeserta di luar BKF

Tabel 2.1. Tindak lanjut Gerakan Efisiensi

Bab IV

PMPRB

Bab III

Transformasi Organisasi

Bab V

PENUTUP

Simpulan atas tindak lanjut IMK 346/2017: ruang untuk efisiensi masihbesar, dapat diterapkan pada level yang lebih luas, skala nasionaldengan terlebih dahulu mengimplementasikannya di lingkunganKementerian Keuangan.

Hasil gerakan efisiensi yang diidentifikasi oleh Biro Perencanaan danKeuangan dan dipresentasikan dalam Leaders Offsite Meeting (LOM)adalah sebesar RP.345,88 Milyar

63

No UnitPengelolaan

Jam Lembur

Pengelolaan

Perjalanan

Dinas

Rapat Dalam

Kantor

Kudapan

dan Makan

Siang

Honorarium

Tim dan

Narasumber

Pemakaian

air, listrik ATK

dan Internet

Pengadaan

Barang dan

Jasa

Total*

1 SETJEN 1.726 11.789 14.403 2.221 7.907 2.314 57.118 97.477

17,33% 12,44% 45,14% 5,86% 16,59% 1,60% 10,63% 10,78%

2 ITJEN 130 5.945 700 267 1.080 318 44 8.484

78,98% 16,01% 17,32% 7,34% 15,16% 8,62% 0,69% 13,65%

3 DJA 374 0 0 1.512 32 0 1.260 3.177

6,35% 0 0 12,53% 0,30% 0 5,64% 3,49%

4 DJP 2.486 6.731 714 1.314 1.031 6.258 5.035 23.570

4,19% 0,98% 8,02% 0,97% 1,44% 1,93% 0,53% 1,05%

5 DJBC 11.418 28.261 915 927 4.655 13.135 29.716 89.026

23,52% 7,46% 13,27% 33,48% 43,33% 18,08% 2,52% 5,24%

6 DJPK 683 11.167 6.534 2.132 433 238 1.097 22.284

40% 35,22% 36,06% 23,03% 3,91% 2,57% 3,20 19,31%

7 DJPPR 450 758 1.493 668 1.086 2.582 0 7.036

67,54% 3,87% 17,77% 10,00% 11,59% 29,50% 0 9,21%

8 DJPB 2.332 1.411 2.408 1.853 6.899 7.730 591 23.225

4,92% 1,15% 3,22% 2,81% 17,56% 7,10% 0,34% 3,66%

9 DJKN 1.680 6.715 1.029 1.073 2.398 1.611 3.764 18.270

27,86% 6,64% 8,92% 7,10% 9,97% 6,55% 3,49% 6,29%

10 BPPK 279 5.171 1.527 706 2.765 260 38.973 49.680

23,58% 7,09% 26,59% 0,9% 11,57% 0,26% 18,95% 10,22%

11 BKF 550 675 258 130 142 10 1.883 3.647

57.99% 1.72% 1.57% 1.16% 1.14% 0.09% 6.69% 3.05%

Total 22.107 78.623 29.980 12.801 28.43134.457 139.481

345.881

Efisiensi Pagu Alokasi 2017

12,15% 4,91% 15,29% 3,38% 10,62% 4,20% 4,27%

*) Rata-rata efisiensi dibandingkan dengan alokasi area efisiensi padaPagu Alokasi Awal 2017, Data per 14 Desember 2017

Sumber : Biro Cankeu

Tabel 2.2. Hasil Implementasi Gerakan Efisiensi (dalam juta rupiah)

Bab I

Pengelolaan 20 IS

Program RBTK

Ringkasan

Eksekutif

Bab II

Program Penguatan

Budaya

Proses pelaksanaan Diagnostik Budaya Kementerian Keuangandibantu oleh konsultan (Jakarta Consulting Group). PengadaanKonsultan ditujukan agar proses diagnostik dan perumusan programbudaya menjadi lebih independen, komprehensif, dan sesuaidengan best practice.

Diagnostik dilaksanakan selama tiga bulan mulai tanggal 7 Agustus –2 November 2017 yang ditujukan untuk (i) melihat kesiapan Kemekeuuntuk berubah (change readiness), (ii) melihat current culture yangdiukur melalui indeks budaya dan indeks efisiensi, serta (iii)merumuskan rekomendasi desain penguatan budaya, dan metodepengukuran indeks budaya, metode pengukuran indeks efisiensibirokrasi. Adapun metode diagnostik yang dilaksanakan meliputi:

a. Desk Review aturan Nilai-nilai, Kode Etik dan aturan terkait.

b. Wawancara Menteri Keuangan, Wakil Menteri Keuangan sertaPimpinan Unit Eselon I dan Staf Ahli OBTI, untuk melihat persepsipimpinan terhadap implementasi nilai-nilai Kemenkeu danaspirasi penguatan di masa yang akan datang.

c. Workshop/FGD (bersama Biro terkait, para Change Leader(Eselon II, para change agent, para Duta Transformasi, PMO, danUnit Kepatuhan Internal) Kemenkeu untuk melihat upaya-upayayang selama ini dilakukan untuk menginternalisasi Budaya danidentifikasi perbaikan yang perlu dilakukan.

d. Observasi di tiga kota (Bandung, Makassar, Jayapura) untukmelihat secara langsung penerapan nilai-nilai di KementerianKeuangan.

e. Survey online kepada pegawai Kementerian Keuangan, untukmengukur persepsi pegawai terhadap implementasi budaya.Sebanyak 70,325 atau 97.7% pegawai mengambil peran aktifdalam pelaksanaan survey tersebut.

64

25 K

15 K

5 K

Agustus September

2 4 7 12 14 161 3 5 6 8 10 22 24 2623 25 279 11 13 19202115 17183029 31

Gambar 2.2. Sebaran Partisipasi Diagnostik Budaya

Bab IV

PMPRB

Bab III

Transformasi Organisasi

Bab V

PENUTUP

65

Gambar 2.3. Wawancara Menteri Keuangan dan Sekretaris Jenderal

dalam Rangka Diagnostik Budaya

Bab I

Pengelolaan 20 IS

Program RBTK

Ringkasan

Eksekutif

Bab II

Program Penguatan

Budaya

66

Gambar 2.4. FGD dalam Rangka Diagnostik Budaya

Gambar 2.5. Laporan Hasil Diagnostik Budaya

Bab IV

PMPRB

Bab III

Transformasi Organisasi

Bab V

PENUTUP

Hasil diagnostik budaya Kemenkeu, secara ringkas dapat diuraikansebagai berikut:

a . C h a n g e R e a d i n e s s I n d e x

Berdasarkan hasil survei, Indeks change readiness Kemenkeumencapai 3,27 (skala 4), nilai ini masih lebih tinggi jika dibandingkandengan nilai rata-rata di BUMN sebesar 3,22, namun masih lebihrendah dibanding best practice di privat sektor yang mencapai 3,52.Berdasarkan Indeks change readiness Kemenkeu tersebut, pegawaiKemenkeu dinilai sudah terbiasa dengan perubahan dan pegawaimelihat perubahan sebagai hal yang inovatif dan sebagai langkahuntuk maju. Ide perubahan dapat datang dari seluruh jajaran. Selainitu, Pimpinan menjadi pendorong utama perubahan. Namundemikian, arah pengembangan perubahan perlu diperjelas agartidak menimbulkan keresahan.

b . I n d e k s B u d a y a K e m e n k e u

Berdasarkan rekomendasi JCG, masih diperlukan upaya penguatandalam implementasi nilai-nilai Kementerian Keuangan. Hasil surveitersebut menunjukkan bahwa budaya organisasi Kemenkeu sudahcukup baik, namun nilai profesionalisme dan integritasnya masihrendah dibandingkan nilai Kemenkeu lainnya. Menteri Keuangan RIdan Pejabat Eselon 3 (Pimpinan Unit Vertikal) menjadi sosok utamadalam Keteladanan. Pejabat Eselon 3 akan menjadi fokusinternalisasi karena dianggap sebagai pejabat yang menjaditeladan utama (selain Menteri) dalam implementasi Nilai-nilai danmerupakan penggerak utama organisasi serta calon pemimpin di

67

2.702.802.903.003.103.203.303.403.503.60

CR -Track Record

CR- Arahan

CR-KEPERCAYAAN &

KERJASAMA

CR-IDE PERUBAHANCR-DUKUNGAN

MANAJEMEN

CR-PENERIMAAN

CR-PENGELOLAAN

Gambar 2.6. Indeks Change Readiness Kemenkeu

Bab I

Pengelolaan 20 IS

Program RBTK

Ringkasan

Eksekutif

Bab II

Program Penguatan

Budaya

masa depan. Di sisi lain, tingkat pemahaman Pejabat Es III atas Nilai-nilai, mempunyai skala yang rendah dibanding jenjang strukturallainnya.

Menurut hasil survei, arahan dan keteladanan Pimpinan Langsung,serta pemanfaatan media sosial (Group WA) merupakan criticalsuccess factors program Penguatan Budaya.

c . I n d e k s E f i s i e n s i B i r o k r a s i

Indeks Efisiensi Birokrasi Kemenkeu berdasarkan survei adalah sebesar6.4. Hal tersebut menunjukkan bahwa pentingnya efisiensi sudahdisadari oleh seluruh pegawai Kemenkeu, namun pada saat iniefisiensi diinterpretasikan masih sebatas sebagai pengurangananggaran (belum dipahami bahwa efisiensi lebih menekankan padakepatutan dalam menggunakan anggaran). Kebijakanpengurangan anggaran juga dianggap masih belummempertimbangkan cost and benefit. Gerakan Efisiensi dianggapbelum memberikan dampak yang tinggi dalam peningkatan kualitaskerja. Selain itu, tujuan Work Life Balance masih belum dirasakan olehkebanyakan pegawai.

d . D e s a i n B l u e p r i n t P e n g u a t a n B u d a y a

Dengan mendasarkan pada hasil survei Budaya, JCG mengajukanrekomendasi desain blueprint Budaya yang memuat re-branding nilainilai Kementerian Keuangan dengan desain blueprint sebagaiberikut:

68

7.3

7.2

7.7

8.5

7.8

INTEGRITAS

PROFESIONALISME

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAAN

Hasil Survei (skala 10)

Gambar 2.7. Hasil Survei Indeks Budaya Kemenkeu

Bab IV

PMPRB

Bab III

Transformasi Organisasi

Bab V

PENUTUP

e . R e k o m e n d a s i M e t o d e P e n g u k u r a n I n d e k s B u d a y ad a n I n d e k s E f i s i e n s i B i r o k r a s i

Pengukuran Indeks Budaya diusulkan menggunakan metodepengukuran yang digunakan pada tahun 2017, yaitu melalui surveibudaya. Sedangkan untuk pengukuran indeks efisiensi diusulkanmenggunakan framework Indeks Efisiensi Birokrasi denganpendekatan Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA) danEuropean Foundation for Quality Model (EFQM).

69

69

2 0 1 7 2 0 1 9 2 0 2 0

Living the

Values: 5

Tata Nilai

2 0 1 8

Monitoring implementasi Roadmap Eksekusi Program Internalisasi.

Program Komunikasi Living the Values (fokus pada nilai Integritas dan

Sinergi).

Merumuskan Efisiensi Proses Bisnis setelah mengkaji kondisi eksternal dan

internal.

Program Komunikasi Living the Values (fokus pada nilai Profesionalisme,

Sinergi dan Kesempurnaan).

Merumuskan Lean & Mean Structure setelah mengkaji kondisi eksternal

dan internal.

Program Komunikasi Living the Values untuk seluruh tata nilai.

EfisiensiAnggaran

EfisiensiBisnisProses

Lean & Mean

Structure

Symbols

- Perumusan

nilai-nilai

- Sosialisasi/intern

alisasi

- Penunjukan

Change Agent

< 2 0 1 7

Behaviours

- Penguatan implementasi

kode etik

- Pedoman perilaku baru

- Leaders role model

- Integrity framework

Systems

- Sistem pengelolaan kinerja

- Sistem pengelolaan SDM

- Enterprise architecture

Living the Values: Integritas

dan Sinergi

Living the Values:

Profesionalisme,

Sinergi dan

Kesempurnaan

Gambar 2.8. Rekomendasi Blueprint Penguatan Budaya

Bab I

Pengelolaan 20 IS

Program RBTK

Ringkasan

Eksekutif

Bab II

Program Penguatan

Budaya

Dalam rangka memberikan apresiasi kepada Duta Terbaik 2017sekaligus mendukung implementasi insiatif Penguatan BudayaKementerian Keuangan, telah dilaksanakan pelatihan Ethics andCorporate Culture pada tanggal 13 s.d. 17 November 2017 di KualaLumpur, Malaysia. Kegiatan tersebut juga diikuti perwakilan Biro SDM,Biro Organta, Inspektorat Jenderal dan BPPK. Kegiatan inidiselenggarakan dengan menggunakan dana Scholarship Programfor Strengthening the Reforming Institutions (SPIRIT) untuk Pendidikannon gelar yang dikelola oleh Pusdiklat Pengembangan Sumber DayaManusia, Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan.

Kegiatan pelatihan dipandu oleh instruktur Mohd Nizam Bin Mohd Ali,Ph. D yang merupakan leader dalam implementasi National IntegrityPlan (NIP) di Malaysia dan saat ini juga merupakan Senior Directorpada Center for Knowledge and Consultancy on Integrity, MalaysianInstitute of Integrity. Dalam pelatihan ini, Bapak Nizam fokus kepadaimplementasi NIP di public sector. Sedangkan untuk penerapan

70

Gambar 2.9. Leaders’ Offsite Meeting di Magelang pada tanggal 15

Desember 2017

Hasil diagnostik budaya Kementerian Keuangan telah dipaparkan

dalam Leaders’ Offsite Meeting di Magelang pada tanggal 15Desember 2017.

Bab IV

PMPRB

Bab III

Transformasi Organisasi

Bab V

PENUTUP

integritas pada private sector, Bapak Nik Mohd Hasyudeen Yusoffmenyampaikan beberapa case study sebagai bahan diskusi terkaitintegritas. Beliau sebelumnya merupakan Executive Director Marketand Corporate Supervision, Securities Commission Malaysia, sekarangini beliau merupakan founder Inovastra Capital Sdn. Bhd.

Berikut beberapa informasi yang diperoleh selama pelatihan:

I n t e g r i t a s d i s e k t o r p u b l i k

a. Pemerintah Malaysia telah memiliki National Integrity System (NIS)sebagai sistem tata kelola yang bertujuan untuk menciptakantrust diantara warga negaranya. NIS merupakan bentuk reformasiyang komprehensif, fokus kepada penanganan korupsi padasektor publik (leadership code, organizational change, legalreform, procedural reform in bureaucracies) dan sektor swastamelalui reformasi bagi warga negara dan perbaikan pada sistemtata kelola. Penekanan utamanya kepada perbaikan danperubahan sistem, bukan untuk menyalahkan pihak lain.

b. Mengingat integritas merupakan isu nasional yang harusdidukung dengan berbagai infrastruktur dan investasi edukasijangka panjang, Pemerintah Malaysia menetapkan NationalIntegrity Plan. Dokumen ini mengacu pada turtle model dimanapembangunan integritas difokuskan kepada lima hal yaituadministrasi, politik, ekonomi, sosial budaya dan agama.Selanjutnya, pembangunan integritas ditargetkan kepadamasyarakat/warga negara, keluarga dan komunitas.

c. Pelaku utama penegakan tata kelola dan integritas di Malaysia:

Departemen Integritas dan Pemerintahan Negara (JabatanIntegriti dan Tadbir Urus Negara – JITN) sebagai penyusunkebijakan di bidang integritas dan tata kelola.

Malaysia Institute of Integrity dan SUHAKAM (The Human RightsCommission of Malaysia) bertindak untuk membina budayaintegritas.

Jabatan Audit Negara, Public Complaints Bureau, sertaIntegrity Unit berperan untuk melakukan monitoring danmenangani public complaints.

Malaysia Anti-Corruption Commission dan EnforcementAgency Integrity Commission bertindak untuk melakukanpenegakan integritas secara independent.

d. Implementasi kebijakan JITN pada Public Sector antara lain:

71

Bab I

Pengelolaan 20 IS

Program RBTK

Ringkasan

Eksekutif

Bab II

Program Penguatan

Budaya

e. Penanaman kepada warga negara dilakukan melalui edukasidalam bidang etik dan integritas, pemberdayaan kalanganmuda, pemberdayaan keluarga, ethical leadership, rencanaintegritas nasional, kolaborasi dengan NGO dan CSO, IntegrityProfiling, dan Community Integrity Building & engagement.

Integritas di sektor swasta

Sebagai contoh dari sektor swasta, agenda penanaman integritas diPETRONAS adalah sebagai berikut:

a. Penandatangan the Malaysian Corporate Integrity Pledge (MCIP)pada 31 Januari 2012. MCIP merupakan ikrar/perjanjian untukmenjunjung tinggi prinsip anti korupsi.

72

I n s t i t u t i o n a l I n f r a s t r u c t u r e & C a p a c i t y B u i l d i n g

Memperbaiki kerangka formal untukmenjalankan fungsi pencegahan, transformasi dan perubahan;

Memperkuat JITN untuk melembagakantransformasi dan membangun pegawainegeri yang ahli dan professional;

Memperkuat change agents di dalamKementerian/Lembaga danmeningkatkan kolaborasi antar unit baikintegrity unit maupun internal audit.

P r o c e s s E n h a n c e m e n t

Pakta Integritas untuk pengadaan danlisensi;

Memperbaiki proses pelayanan denganpenggunaan teknologi untukmeminimalisir intervensi manusia(mengurangi peluangpenyalahgunaan)

R i s k M a n a g e m e n t

Corruption Risk Mapping

Phsycometric Test untuk para pegawai

Online integrity and anti-corruption compliance periodic interview

Asset declaration

Penguatan tata kelola BUMN

M o n i t o r i n g

Audit Report

Community Integrity Building

Compliant Monitoring System

Memonitor project diatas RM 500 juta

Bab IV

PMPRB

Bab III

Transformasi Organisasi

Bab V

PENUTUP

b. Menunjuk Chief Integrity Officer yang berasal dari the MalaysianAnti-Corruption Commission’s (MACC) Director of CommunityEducation Division.

c. PETRONAS memiliki panduan etika bisnis yang disebut sebagaiCode of Conduct and Business Ethics (CoBE) yang memuatsecara lengkap kebijakan terkait standar perilaku beretikatermasuk kebijakan dalam hal conflict of interest, korupsi, sertaunethical practices lain. Sebagai salah satu program untukmencegah korupsi dan unethical practices, pada April 2012,PETRONAS mencanangkan gerakan “No Gift Policy”.

d. PETRONAS meluncurkan CoBE untuk kontraktor, sub-kontraktordan pihak lain yang bekerjasama dengan PETRONAS;

e. PETRONAS mencanangkan Anti-Bribery and Anti-CorruptionCompliance Programme. Sebagai implementasinya, pada bulanNovember 2012 PETRONAS meluncurkan PETRONAS IntegrityCompliance Framework (PICF) yang bertujuan untukmenanamkan semua elemen penyebaran integritas dan etikapada semua stakeholder PETRONAS yang fokus utamanyakepada pegawai. Framework tersebut mencakup tiga pilar yaitukebijakan, sistem dan prosedur, orang dan budaya. Inisiatifterbaru yang diluncurkan adalah Anti-Bribery and Anti-CorruptionPolicy and Guidelines Manual atau disebut sebagai thePETRONAS ABC Manual yang menunjukkan sikap “zero tolerance”perusahaan terhadap penyuapan dan korupsi.

f. Pada tanggal 1 April 2012, Kebijakan Whistleblowing PETRONASdiluncurkan sebagai tool bagi semua karyawan PETRONAS dananggota masyarakat untuk mengungkapkan/melaporkan setiaptindakan yang tidak semestinya sesuai dengan prosedur yangditetapkan.

Pelatihan ini akan ditindaklanjuti dengan perumusan IntegrityFramework yang merupakan salah satu milestone dalam insiatifPenguatan Budaya Kemenkeu.

73

74

75

Bab I

Pengelolaan 20 IS

Program RBTK

Ringkasan

Eksekutif

Bab II

Program Penguatan

Budaya

Dengan ditetapkannya Keputusan Menteri Keuangan Nomor974/KMK.01/2016 tentang Implementasi Inisiatif Strategis ProgramRBTK Kementerian Keuangan, terdapat beberapa arahan strategispimpinan terkait dengan pelaksanaan Transformasi OrganisasiKementerian Keuangan khususnya yang perlu dilakukan pada tahun2017.

Dalam periode tahun 2017, beberapa inisiatif Transformasi Organisasiyang telah dilakukan diantaranya terkait dengan penataanorganisasi di lingkungan Sekretariat Jenderal, tindak lanjutimplementasi layanan bersama, pembangunan EnterpriseArchitecture Kementerian Keuangan, dan upaya penyempurnaantata kelola Special Mission Vehicles Kementerian Keuangan.Pelaksanaan transformasi organisasi Kementerian Keuangan tersebutakan dijelaskan dalam bagian ini.

Penataan Organisasi Sekretariat Jenderal yang dilakukan padatahun 2017 dalam kerangka Reformasi Birokrasi dan TransformasiKelembagaan meliputi penataan organisasi Biro Perlengkapan –Pusat LPSE dan penataan organisasi Biro Organisasi – Biro SDM.

A. Penataan Organisasi Biro Perlengkapan dan Pusat LPSE

Penataan Organisasi Biro Perlengkapan dan Pusat LPSE dilakukansebagai tindak lanjut dari amanat KMK-36/KMK.01/2014 tentangCetak Biru Program Transformasi Kelembagaan KementerianKeuangan 2014-2025 untuk mewujudkan end-to-end assetmanagement dalam suatu unit yang lebih streamline dan fit-for-purpose. Penataan Biro Perlengkapan dan Pusat LPSE dilakukandengan menggabungkan dua unit dimaksud ke dalam satu Biro.Struktur Organisasi Biro Perlengkapan saat ini terdiri dari empatBagian dan sepuluh subbagian sebagai berikut:

76

Bab IV

PMPRB

Bab III

Transformasi Organisasi

Bab V

PENUTUP

Struktur Organisasi Pusat LPSE saat ini terdiri dari 3 Bidang dan satu bagian Tata Usaha serta 12 subbidang/subbagian sebagai berikut:

77

BIRO PERLENGKAPAN

BAGIAN PERENCANAAN

BAGIAN BIMBINGAN DAN LAYANAN PENGADAAN

BAGIAN PENGELOLAAN BMN

BAGIAN PENATA USAHAAN BMN

SUBBAGIAN PERENCANAAN

BMN I

SUBBAGIAN PERENCANAAN

BMN II

SUBBAGIAN PERENCANAAN

BMN III

SUBBAGIAN TATA USAHA BIRO

SUBBAGIAN BIMBINGAN DAN LAYANAN PENGADAAN I

SUBBAGIAN BIMBINGAN DAN LAYANAN PENGADAAN II

SUBBAGIAN BIMBINGAN DAN LAYANAN PENGADAAN III

SUBBAGIAN PENGELOLAAN BMN I

SUBBAGIAN PENGELOLAAN BMN II

SUBBAGIAN PENGELOLAAN BMN III

SUBBAGIAN PENATA USAHAAN BMN I

SUBBAGIAN PENATA USAHAAN BMN II

SUBBAGIAN PENATA USAHAAN BMN III

SUBBAGIAN PENATA USAHAAN BMN IV

PUSAT LPSE

BAGIAN TATA USAHA

BIDANG REGISTRASI DAN VERIFIKASI

BIDANG LAYANAN TEKNIS PENGGUNA

BIDANG KEBIJAKAN DAN PENGELOLAAN SISTEM

SUBBIDANG REGISTRASI

SUBBIDANG VERIFIKASI

SUBBIDANG SERTIFIKASI DIGITAL

SUBBIDANG LAYANAN PENGGUNA

SUBBIDANG PUBLIKASI DAN KERJA SAMA

SUBBIDANG MONITORING DAN EVALU

SUBBIDANG KEBIJAKAN DAN PENGELOLAAN SISTEM

SUBBIDANG PEMELIHARAAN SISTEM APLIKASI

SUBBIDANG PEMELIHARAAN INFRASTRUKTUR SISTEM

SUBBAGIAN UMUM

SUBBAGIAN KEUANGAN

SUBBAGIAN RUMAH TANGGA

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Biro Perlengkapan

Gambar 3.2. Struktur Organisasi Pusat LPSE

Bab I

Pengelolaan 20 IS

Program RBTK

Ringkasan

Eksekutif

Bab II

Program Penguatan

Budaya

Penggabungan dua unit dimaksud menghasilkan Biro Manajemen BMN dan Pengadaan dengan struktur organisasi yang disepakati sebagai berikut:

78

Gambar 3.3. Struktur Organisasi Biro Manajemen BMN dan

Pengadaan

Biro Manajemen BMN danPengadaan

Bagian Perencanaan Bagian Pemilihan dan Asistensi Pengadaan

Bagian Pemindahtanganan dan

Penghapusan BMN

Bagian DukunganTeknis

SubbagianPerencanaan I

SubbagianPerencanaan II

SubbagianPerencanaan III

Subbagian Tata Usaha Biro

Subbagian Pemilihan dan Asistensi Pengadaan I

Subbagian Pemilihan dan Asistensi Pengadaan II

Subbagian Pemilihan dan Asistensi Pengadaan III

SubbagianPemindahtanganan dan

Penghapusan BMN I

SubbagianPemindahtanganan dan

Penghapusan BMN II

SubbagianPemindahtanganan danPenghapusan BMN III

Subbagian Registrasidan Verifikasi

Subbagian ManajemenPengguna

Subbagian PenguatanKapasitas

Bagian PengembanganStrategi dan Kinerja

SubbagianPengembangan

Strategi dan Kinerja I

SubbagianPengembangan

Strategi dan Kinerja II

SubbagianPengembangan

Strategi dan Kinerja III

Bagian Utilisasi dan Optimalisasi BMN

Subbagian Utilisasi danOptimalisasi BMN I

Subbagian Utilisasi danOptimalisasi BMN II

Subbagian Utilisasi danOptimalisasi BMN III

Subbagian Utilisasi danOptimalisasi BMN IV

Bagian PenatausahaanBMN

SubbagianPenatausahaan BMN I

SubbagianPenatausahaan BMN II

SubbagianPenatausahaan BMN III

Bagian Otomasi Proses Bisnis dan Manajemen

Informasi

Subbagian OtomasiProses Bisnis

Subbagian Publikasidan Kerjasama

Subbagian Manajemen Data dan Informasi

Bab IV

PMPRB

Bab III

Transformasi Organisasi

Bab V

PENUTUP

Penegasan keputusan penggabungan BiroPerlengkapan dan Pusat LPSE ini dilakukan melaluiKMK-974/2016 yang kemudian mengalamiperubahan keputusan untuk tidak digabungkanmelalui KMK-481/2017. Namun demikian, pada akhirtahun 2017, penataan organisasi Biro Perlengkapandan Pusat LPSE diputuskan untuk dilakukan melaluipenggabungan kedua unit dimaksud menjadi BiroManajemen BMN dan Pengadaan sebagaimanadiusulkan kepada Menteri PAN-RB melalui SR-499/MK.01/2017 tanggal 3 Oktober 2017 dan telahditetapkan dalam Peraturan Menteri KeuanganNomor 212/PMK.01/2017 tentang Organisasi dan TataKerja Kementerian Keuangan yang menggantiPeraturan Menteri Keuangan Nomor 234/PMK.01/2015.

B. Penataan Organisasi Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan dan Biro Sumber Daya Manusia

Penataan Organisasi Biro Organisasi danKetatalaksanaan (Organta) serta Biro Sumber DayaManusia (SDM) menuju pembentukan StrategicHuman Capital Management dan LayananOperasional Organisasi dan SDM merupakan tindaklanjut dari KMK-36/2014 untuk optimalisasi end-to-endlayanan SDM dan organisasi dan mewujudkanpengelolaan SDM sebagai mitra strategis pimpinanKemenkeu (optimalisasi fungsi perumusan kebijakan)sehingga lebih responsif terhadap kebutuhan unit.

Rangkaian progress pembahasan penataanorganisasi Biro Organta dan Biro SDM adalahsebagaimana berikut:

79

Bab I

Pengelolaan 20 IS

Program RBTK

Ringkasan

Eksekutif

Bab II

Program Penguatan

Budaya

80

16 Februari 2017

Arahan Sekjen kepada Biro Organta, Biro SDM, dan CTO

untuk berkonsultansidengan pihak ketigadalam pembahasanpenataan organisasi

6 Maret 2017

Pembahasan antara Biro

Organta, Biro SDM, CTO dan Daya Dimensi

Indonesia (DDI)

8 Maret 2017

Penyampaian ND 19/TRBTKP/2017 mengenai laporan

hasil rapat bersama dengan

DDI

Bab IV

PMPRB

Bab III

Transformasi Organisasi

Bab V

PENUTUP

81

5 April 2017

Rapat Koordinasi CTO, Biro Organta dan Biro

SDM, Dengan kesimpulan 2 alternatif

pentahapan yaitu selesai di 2018 atau

2021 akan dimintakan arahan Sekjen

17 Maret 2017

Disposisi Sekjen atas ND-19 : “masih terdapat Informasi yang tidak

simetris antar UIC. Agar CTO bahas lagi dengan Organta dan SDM dan

mencapai kesamaan dan kesepakatan tindak

lanjutnya"

11 April 2017

Rapim Setjen memutuskan penataan

Biro Organta dan Biro SDM

diimplementasikan pada tahun 2018

13 April 2017

Penyampaian NDR-

04/TRBTKP/2017 mengenai tindak lanjut TO Setjen

dan usulan pentahapan s.d.

2018

17 April 2017

Disposisi Sekjen atas NDR 04: "Secara

prinsip OK, dengan tahapan yang

manageable, cukup sosialisasi internal

dan efektif. Tahapannya cukup

ketat agar dipastikan ownership-nya kuat”

22 Juni 2017

Surat Menteri Keuangan kepada Menteri PAN-RB

terkait usulan penataan organisasi

Biro Organta dan Biro SDM (SR-

410/MK.01/2017 tanggal 22Juni 2017)

1 November 2017

Pembahasan penataan Organisasi Biro Organta dengan

Biro SDM dengan Kemenpan-RB dan akan ditindaklanjuti

dengan high level meeting (Deputi Kelembagaan Kemenpan-RB dengan Sekjen

Kemenkeu)

Gambar 3.4. Rangkaian Progress Pembahasan Penataan Organisasi

Biro Organta dan Biro SDM

Bab I

Pengelolaan 20 IS

Program RBTK

Ringkasan

Eksekutif

Bab II

Program Penguatan

Budaya

Pelaksanaan penataan organisasi Biro Organta dan Biro SDMditargetkan untuk dapat diselesaikan pada awal tahun 2018 sesuaidengan usulan Change Request melalui Nota Dinas CTO nomor ND-296/TRBTKP.CTO/2017 tanggal 28 November 2017 perihal usulanperubahan milestone dan rencana kerja Inisiatif Tema Sentral #1memperkuat organisasi dan tata kelola Kemenkeu yang selanjutnyaditetapkan melalui Kep Sekjen Nomor 569/SJ/2017 tanggal 29Desember 2017.

Implementasi layanan bersama (co-location) Ditjen Perbendahara-an, Ditjen Kekayaan Negara, Ditjen Pengelolaan Pembiayaan danRisiko, serta Sekretariat Jenderal dilakukan sesuai dengan KMK834/KMK.01/2016 tentang Layanan Bersama terkait dengan fungsiPerbendaharaan, Kekayaan Negara dan Keuangan Negara lainnyadi daerah yang kemudian dikuatkan kembali tindak lanjutnya melaluiKMK 974/KMK.01/2016. Implementasi co-location tersebut meliputibeberapa layanan yaitu:

Layanan Rekonsiliasi Terpadu (Rekonsiliasi Uang dan BMN) Layanan Informasi Terpadu:

o Layanan Informasi untuk Lelang dan Piutango Layanan Informasi dan Hubungan Investor Daerah

Layanan Registrasi Hibah Layanan Klinik Akrual Layanan LPSE di Daerah

Layanan dimaksud dilaksanakan pada 119 kantor vertikal DJPB danDJKN di daerah (36 Kanwil dan 83 Kantor Layanan). Untukmendukung pelaksanaan co-location, selama periode 2017 telahdiselenggarakan pelatihan bagi pegawai di lingkungan kantorvertikal DJPB dan DJKN yang berperan sebagai Customer ServiceOfficer (CSO) bagi layanan bersama dengan pengaturan sebagaiberikut:

Pelaksanaan pelatihan layanan bersama batch I pada 25-28 April2017 (60 pegawai);

Pelaksanaan pelatihan layanan bersama batch II pada 24-27 Juli2017 (30 pegawai);

Pelaksanaan pelatihan layanan bersama batch III pada 22-25Agustus 2017 (29 pegawai).

82

Bab IV

PMPRB

Bab III

Transformasi Organisasi

Bab V

PENUTUP

Layanan co-location direncanakan untuk didukung portal layananyang memadai dengan desain prototype portal awal sebagaimanadapat dilihat pada website Kemenkeu dengan url: https://www.kemenkeu.go.id/transformasi-kelembagaan/layanan-bersama/.

Selanjutnya, pada tahun 2018, sebagaimana arahan tindak lanjuthasil Leaders Offsite Meeting Kementerian Keuangan 2017 (S-3121/SJ/2017), implementasi layanan bersama pada instansi vertikalDirektorat Jenderal Perbendaharaan dan Direktorat JenderalKekayaan Negara akan dilakukan melalui:

penataan dan penambahan lokasi layanan; perluasan jenis layanan yang melibatkan unit Eselon I selain

Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan Direktorat JenderalKekayaan Negara; dan

integrasi teknologi informasi melalui pengembangan portallayanan bersama.

83

Gambar 3.5. Layanan Bersama Kementerian Keuangan

Bab I

Pengelolaan 20 IS

Program RBTK

Ringkasan

Eksekutif

Bab II

Program Penguatan

Budaya

Pembangunan Enterprise Architecture (EA) Kementerian Keuanganmerupakan suatu kebutuhan organisasi khususnya dalammenghadapi perkembangan dunia digital saat ini. Mandatpembangunan EA tersebut pada awalnya dilakukan melalui KMK-36/2014 melalui inisiatif tema sentral “mulai menjalankan arsitekturaplikasi dan data end-state” yang selanjutnya disempurnakandengan pembangunan EA sebagaimana amanat KMK-974/2016.

Pembangunan EA Kementerian Keuangan dilakukan melaluiserangkaian aktifitas sebagaimana dijelaskan sebagai berikut:

A. Benchmark visit implementasi Government EA padapemerintah Malaysia

Benchmark visit implementasi 1GovEA pada pemerintahanMalaysia dilaksanakan pada tanggal 18-19 Juli 2017 pada unitMalaysian Administrative Modernisation and ManagementPlanning Unit (MAMPU) dan Kementerian Kesejahteraan Bandar,Perumahan dan Kerajaan Tempatan (KPKT) dengan beberapakey lessons learned sebagai berikut:

1. EA merupakan suatu pendekatan sistematis untukmembangun keunggulan organisasi dengan memperhatikan: Misi, tujuan dan strategi organisasi; Proses bisnis dan SDM yang diperlukan guna mencapai misi

dan tujuan organsiasi; Teknologi sebagai enabler dan support; Interkoneksi antar sistem dalam organisasi.

2. EA merupakan alat alignment untuk mencapai strategicobjectives organisasi melalui integrated system dengandukungan sinergi Proses Bisnis dan IT

3. Keuntungan implementasi EA bagi organisasi: Mengurangi penggunaan teknologi informasi yang

terfragmentasi dan terpisah-pisah antar business unit; Meningkatkan kemampuan information sharing antar unit; Meningkatkan integrasi layanan secara end-to-end; Meningkatkan kemampuan perencanaan dan

pengembangan kebijakan di bidang teknologi informasi;

84

Bab IV

PMPRB

Bab III

Transformasi Organisasi

Bab V

PENUTUP

4. Prasyarat pembangunan EA: Pembangunan EA memerlukan suatu top-down clear

direction dan komitmen dari pimpinan; Pembangunan EA dilaksanakan berdasarkan suatu

framework yang merupakan pedoman pelaksanaandengan menekankan pada pencapaian tujuan organisasidengan dukungan tools (repository) yang memadai;

Diperlukan EA implementation governance dan suatuunit/dedicated team untuk mengawal implementasi EAsecara konsisten;

EA memerlukan continuous enhancement skills ofknowledge on Business, Data, Application, and Technology;

B. Rapim Enterprise Architecture (EA)

Rapat Pimpinan Kementerian Keuangan tentang EA dilaksanakanpada tanggal 22 Agustus 2017 dengan beberapa putusansebagai berikut (Surat Tindak Lanjut Hasil Pembahasan Rapimterkait EA Nomor S-2244/SJ/2017 tanggal 13 September 2017):

1. Melaksanakan pengadaan tools EA sebagai central repositorydalam implementasi TEAM Finance;

2. Operasionalisasi EA Office guna mengoordinasikanimplementasi TEAM Finance dan mendorong sinergi

85

Gambar 3.6. Benchmark visit implementasi 1GovEA di Malaysia,

tanggal 18-19 Juli 2017

Bab I

Pengelolaan 20 IS

Program RBTK

Ringkasan

Eksekutif

Bab II

Program Penguatan

Budaya

proses bisnis dan teknologi informasi oleh CTO, Biro Organisasidan Ketatalaksanaan, Pusintek dan seluruh unit Eselon I;

3. Melakukan review (self-evaluation) dan analisavisi/misi/objective dan SOP yang telah disusun serta melihatpotensi perbaikan. (bulan September 2017);

4. Pembahasan desired state Kementerian Keuangan melaluialignment proses bisnis antar unit Eselon I dengan empat temasebagaimana penentuan tema dalam program RBTK.

5. Melakukan pemetaan atas inisiatif IT yang sedangdilaksanakan (Core Tax System, Risk Management INSW, SAKTI)yang diarahkan untuk menyiapkan bahan pembahasan futurestate model proses bisnis dan pengembangan IT KementerianKeuangan ke depan (Desember 2017);

6. Integrasi database diantaranya yaitu (target diselesaikansebelum tahun 2019): Integrasi DJPB, DJA, DJPK dengan DJP terkait data pajak

belanja pemerintah; Integrasi DJP dan DJBC terkait data importir.

C. Pelatihan teknis EA untuk unit Ortala dan IT pada seluruh unit Eselon I (tanggal 27 Oktober – 4 November 2017)

Pelatihan teknis dengan melibatkan pejabat/pegawai unit Ortaladan unit IT pada seluruh unit Eselon I di lingkungan KementerianKeuangan dimaksudkan untuk menyiapkan kemampuan padalevel teknis bagi pegawai yang akan ditugaskan untuk mengawalpembangunan EA Kementerian Keuangan.

Kegiatan pelatihan ini memberikan pemahaman danpengetahuan bagi Tim Teknis EA yang meliputi materi sebagaiberikut:

Pengetahuan dan pemahaman terkait alignment proses bisnisdan IT;

Pengetahuan notasi Business Process Modeling and Notation(BPMN)

Pengetahuan notasi Archimate 3.0; Pengetahuan tentang penggunaan tools EA Kementerian

Keuangan (Orbus Software).

86

Bab IV

PMPRB

Bab III

Transformasi Organisasi

Bab V

PENUTUP

87

Gambar 3.8. Pelatihan teknis EA untuk unit Ortala dan IT

Bab I

Pengelolaan 20 IS

Program RBTK

Ringkasan

Eksekutif

Bab II

Program Penguatan

Budaya

D. Pembahasan Teknis Persiapan Pembangunan EA dengan Unit Eselon I (Seluruh UE I)

Pembahasan teknis persiapan pembangunan EA dengan unitEselon I dilaksanakan melalui serangkaian pertemuan dengan unitOrganta dan unit TI pada seluruh unit Eselon I dengan tujuanmembangun pemahaman dan awareness tentang EA diKementerian Keuangan. Pembangunan awareness tersebut jugamelibatkan narasumber pakar EA dari beberapa konsultan yaituATD Solution dan Brainmatics.

E. Benchmarking implementasi EA

Benchmarking implementasi EA pada pemerintah Australiaterhadap beberapa unit pemerintahan yaitu:

Digital Transformation Agency (DTA): unit dibawah PrimeMinister and Cabinet yang bertugas membangun frameworkdan menyiapkan standar layanan digital kepada publik. DTAmereview semua project IT strategik pemerintah Australia danmengupayakan kemudahan interaksi antara masyarakatdengan pemerintah melalui transformasi digital.

Department of Finance: memiliki fungsi utama yaitu (1) budgetand financial reporting; (2) commercial and governmentservices; (3) business enabling services; dan (4) mengelolagovernance and transformation untuk Australian PublicService;

Australian Taxation Office (ATO): merupakan entitas administrasiperpajakan dibawah portofolio Department of Treasury denganpengalaman pembangunan core tax system dalam 3 faseyaitu (1) Fase 1: tahun 2004-2005; (2) Fase 2: tahun 2006-2007;(3) Fase 3: tahun 2008- 2010;

Berdasarkan pelaksanaan benchmark visit, terdapat beberapalessons learned yang dapat dijadikan acuan dalampembangunan EA Kementerian Keuangan yaitu:

Komitmen pimpinan dan leadership sangat menentukankeberhasilan desain dan implementasi EA guna mencapaiintegrasi dan simplifikasi proses bisnis dan layanan organisasi;

EA pada level nasional akan sangat mempermudah integrasidigital services pemerintah yang akan didukung standarisasipola keterhubungan antar sistem Kementerian/Lembaga;

88

Bab IV

PMPRB

Bab III

Transformasi Organisasi

Bab V

PENUTUP

Pembangunan EA ditujukan terutama untuk melakukanreshaping proses bisnis sesuai dengan kebutuhan organisasi/user, serta merupakan acuan bagi perbaikan proses bisnis, ITsystem & application dan integrasi digital services, untukmengupayakan layanan publik yg adaptif, efisien, sustainable,sederhana/mudah, jelas dan cepat;

Upaya integrasi sistem layanan pemerintah Australia didorongmelalui standarisasi dan simplifikasi proses bisnis yangdikoordinasikan terutama oleh:o DTA untuk penyediaan platform layanan kepada publiko Departement of Finance untuk penghitungan departmental

costing dan penyediaan layanan shared services bagiinstansi pemerintah Australia.

F. Pembangunan EA Kementerian Keuangan

Implementasi EA Kementerian Keuangan direncanakan untukmengikuti suatu kerangka kerja (framework) dan tahapanimplementasi yang secara generic dapat digambarkan dalamsuatu tahapan siklus sebagai berikut:

89

Gambar 3.8. Benchmarking implementasi EA pada pemerintah

Australia

Bab I

Pengelolaan 20 IS

Program RBTK

Ringkasan

Eksekutif

Bab II

Program Penguatan

Budaya

90

EA Awareness & Readiness

Assessment

Penetapan Visi danTujuan

PenyempurnaanArsitektur Bisnis

PenyempurnaanArsitektur Data

PenyempurnaanArsitektur Aplikasi

PenyempurnaanArsitekturTeknologi

Gap Analysis danIdentifikasi Solusi

Pemilihan Solusidan Proses Migrasi

ImplementasiSolusi dan

ManajemenPerubahan

Gambar 3.9. Siklus implementasi EA

Bab IV

PMPRB

Bab III

Transformasi Organisasi

Bab V

PENUTUP

Pembangunan EA Kementerian Keuangan dimaksuddirencanakan untuk mengikuti jadwal waktu implementasi (petajalan) sebagai berikut:

Pembahasan terkait pengelolaan Special Mission Vehicles (SMV)Kementerian Keuangan dilakukan melalui serangkaian aktifitas yaitu:

A. Pembahasan teknis dengan DJPB, DJKN, DJPPR, BKF, Setjen dan CTO

Pembahasan pada level teknis dilaksanakan pada tanggal 23, 27,dan 29 Maret 2017 dengan beberapa rekomendasi sebagaiberikut (S-14/TRBTKP.CTO/2017 tanggal 31 Maret 2017):

1. Memperjelas peran unit pengelola SMV dalam 3 (tiga) kategoriyaitu kebijakan, regulasi/supervisi, dan operasi denganpenjelasan sebagai berikut:

91

2015-2016

Jul - Sep

2017 2018

Okt - Des Jan - Mar Apr - Jun Jul - Des

Pemetaan Proses Bisnis(PMK-131/2015)

PenyempurnaanArsitektur:- Proses Bisnis- Data- Aplikasi- Teknologi

ImplementasiSolusi(termasukquickwins) danPengelolaanPerubahan

Penetapanvisi & tujuan

Konversi & validasi1047 artefak probis

Penyiapan Tools

EA Awareness

Readiness assessment

Pemilihan solusi danrencana mitigasi

Gap Analysis danidentifikasi solusi

PenyusunanTEAM Finance Reference Model

Pembentukan EA Office danpenguatan kapasitas SDM

2019

Jan - DesJan - Des Jan - Jun

Gambar 3.10. Jadwal Pembangunan EA Kementerian Keuangan

Tahun 2017-2018

Bab I

Pengelolaan 20 IS

Program RBTK

Ringkasan

Eksekutif

Bab II

Program Penguatan

Budaya

2. Mengingat adanya gap atas peran policy oversight SMV, dapatdiusulkan penguatan kebijakan pengelolaan SMV di lingkunganKementerian Keuangan sebagai berikut:

Opsi I: Penguatan mandat PK APBN BKF untuk mendukungkebijakan pengelolaan SMV;

Opsi II: Penguatan Dit.PRKN DJPPR dan OperasionalisasiKomite SMV.

B. Rapim Steering Committee RBTK

Rapim Steering Committee RBTK pada tanggal 26 Agustus 2017mengamanatkan pembentukan Komite Oversight Special MissionVehicles sebagai sarana bagi Menteri Keuangan dalam melakukanpengelolaan Special Mission Vehicles, yang dalam pelaksanaantugasnya didukung oleh suatu sekretariat komite yang dipimpin olehsalah satu Staf Ahli Menteri Keuangan. Target waktu pembentukanKomite SMV direncanakan untuk dilaksanakan pada tahun 2018.

92

Fungsi/ Peran Cakupan Tugas Unit in Charge

Kebijakan Merumuskan arah kebijakan SMV (mandat dan arah kebijakan strategik) dan menyusun peraturan perundangan terkait SMV;

Melakukan evaluasi dan/ atau mengusulkan penambahan/ pengurangan mandat bagi SMV sejalan dengan kebijakan fiskal pemerintah;

Melakukan alignment mandat dari masing-masing SMV dan kesesuaiannya dengan kebijakan fiskal dan kebijakan nasional pemerintah.

BKF (PK APBN)

DJPPR (Dit. PRKN)

Regulasi/ Supervisi

Menetapkan aturan pelaksanaan kebijakan (peraturan operasional) SMV dalam melaksanakan mandat;

Menetapkan indikator keberhasilan SMV dalam pelaksanaan mandat;

Melakukan supervisi atas pelaksanaan mandat oleh SMV.

DJKN (Dit. KND)

DJPB (Dit. PPKBLU, Dit. SMI)

DJPPR (Dit. PDPPI/ Dit. PRKN)

Operasi Melaksanakan mandat yang ditetapkan sesuai dengan aturan teknis yang telah ditetapkan;

Melaporkan hasil pelaksanaan mandat kepada regulator.

Seluruh SMV

Tabel 3.1. Peran unit pengelola SMV

Bab IV

PMPRB

Bab III

Transformasi Organisasi

Bab V

PENUTUP

93

Gambar 3.11. Rapim Steering Committee RBTK pada tanggal 26

Agustus 2017

94

95

Bab I

Pengelolaan 20 IS

Program RBTK

Ringkasan

Eksekutif

Bab II

Program Penguatan

Budaya

Dasar Hukum Pengelolaan Reformasi Birokrasi dan TransformasiKelembagan (RBTK)

A. Dasar Hukum Pelaksanaan RBTK Kementerian Keuangan 2017

Perpres 81/2010 tentang Grand Design RB 2010-2025; KMK 36/KMK.01/2014 tentang Cetak Biru Program TK tahun

2014-2025; KMK 974/KMK.01/2016 tentang Implementasi Inisiatif Strategis

Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan; KMK 43/KMK.01/2017 tentang Program RBTK Kemenkeu tahun

2017 - 2019.

B. Pengelola RBTK Kementerian Keuangan 2017

Tim RBTK Pusat/CTO (KMK 132/KMK.01/2017)

Secara garis besar Tim RBTK Pusat/CTO bertugas mengoordinirpelaksanaan RBTK level Kemenkeu (termasuk koordinasipelaksanaan PMPRB dan evaluasi RB oleh KemenPANRB) dengan titik berat pada 20 Inisiatif TK.

Tim RBTK Unit (PMO)

Secara garis besar bertugas mengoordinir pelaksanaan RBTK dimasing-masing unit eselon I (ditetapkan oleh masing-masingpimpinan unit eselon I) khususnya IS yang diserahkanpengelolaannya kepada unit eselon I

96

Bab IV

PMPRB

Bab III

Transformasi Organisasi

Bab V

PENUTUP

Kegiatan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB)Tahun 2017 telah dilaksanakan Kemenkeu sesuai dengan panduanyang diberikan oleh KemenPANRB, Adapun beberapa kegiatanyang dilakukan sepanjang tahun 2017 adalah sebagai berikut:

97

No Kegiatan Waktu Keterangan

1. Konsultansi ke Kementerian PAN-RB Januari-Maret Dilaksanakan oleh Itjen

2. Kickoff pelaksanaan PMPRB 2 Maret 2017

3.Surat Kalakhar TRBTKP/CTO kepada seluruh pimpinan unit eselon I mengenai persiapan PMPRB

20 Maret 2017

4. Kunjungan lapangan/asistensi Tim RB Kemenkeu ke unit eselon I

23 Maret – 3 April 2017

5.Pengumpulan data dan dokumentasi RB dari masing-masing eselon I (termasuk softcopy)

13-20 April 2017

7. Validasi hasil kompilasi data eselon I 4-5 April 2017

Und-39/TRBTKP/2017 Tanggal 30 Maret2017

8. Rapat Pleno (Panel I) 13 April 2017Tim RB bersama assessor dan IJ submit kepada SJ

9. Validasi dan penyelesaian pending matters 24 April 2017

10. Submit PMPRB 28 April 2017

11. Penilaian oleh UPRBN/Kementerian PAN-RB Mei – Oktober

12. Exit meeting dengan Kementerian PAN-RB 22 Desember

Und-305/TRBTKP/2017 Tanggal22 Desember 2017

Tabel 4.1. Tahapan Kegiatan PMPRB 2017 Kementerian Keuangan

Bab I

Pengelolaan 20 IS

Program RBTK

Ringkasan

Eksekutif

Bab II

Program Penguatan

Budaya

Berdasarkan penilaian yang dilakukan, diperoleh hasil PMPRBKementerian Keuangan tahun 2017 sebagai berikut:

Selain dinilai oleh assessor Kementerian Keuangan melalui PMPRB,pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Kementerian Keuangan jugadinilai oleh Tim Reformasi Birokrasi Nasional yang dipimpin olehKementerian PAN-RB melalui program Evaluasi Reformasi Birokrasi.Namun demikian sampai dengan Januari 2018 hasil/indeks EvaluasiReformasi Birokrasi tersebut belum dirilis oleh Kementerian PAN-RB.

98

N o . K o m p o n e n P e n i l a i a nC a p a i a n

N i l a i %

A P r o s e s

1 Manajemen Perubahan 5.00 100,00%

2 Penataan PerUU 3.75 75,00%

3 Penataan dan Penguatan Organisasi 6.00 100,00%

4 Penataan Tata Laksana 5.00 100,00%

5 Penataan Sistem Manajemen SDM 14.77 98,43%

6 Penguatan Akuntabilitas 6.00 100,00%

7 Penguatan Pengawasan 11.90 99,18%

8 Peningkatan kualitas pelayanan publik 6.00 100,00%

Subtotal (60) 58.42 97,37%

B H A S I L

1. Kapasitas & Akuntabilitas Organisasi 16.22 81,09%

2. Pemerintah yang bersih & Bebas KKN 9.44 94,00%

3. Kualitas Pelayanan Publik 8.38 84,00%

Subtotal (40) 34.04 85,09%

TOTAL INDEKS RB 92.45

Tabel 4.2. Hasil PMPRB 2017 Kementerian Keuangan

Bab IV

PMPRB

Bab III

Transformasi Organisasi

Bab V

PENUTUP

Untuk megetahui perkembangan pelaksanaan program reformasibirokrasi di Kementerian Keuangan, maka perlu dibandingkan hasilPMPRB tahun 2017 tersebut di atas dengan hasil PMPRB tahun 2016.

99

No. Komponen PenilaianNilai Capaian 2016 Capaian PMPRB

Kemenkeu 2017PMPRB Kemenkeu

Evaluasi RB KemenPAN-RB

A P R O S E S

1. Manajemen Perubahan 5.00 4.54 5.00

2 Penataan PerUU 5.00 1.46 3.75

3 Penataan dan Penguatan Organisasi 5.67 4.34 6.00

4 Penataan Tata Laksana 5.00 3.88 5.00

5 Penataan Sistem Manajemen SDM 14.95 13.70 14.77

6 Penguatan Akuntabilitas 6.00 4.57 6.00

7 Penguatan Pengawasan 11.90 8.88 11.90

8 Peningkatan kualitas pelayanan publik 5.90 5.15 6.00

S u b t o t a l ( 6 0 ) 59.41 48.74 58.42

B H A S I L

1. Kapasitas & Akuntabilitas Organisasi 15.63 17.16 16.22

2. Pemerintah yang bersih & Bebas KKN 8.05 9.44 9.44

3. Kualitas Pelayanan Publik 8.12 8.97 8.38

2016 S u b t o t a l ( 4 0 ) 31.80 35.56 34.04

T O T A L 91.22 84.30 92.45

Tabel 4.3. Perbandingan hasil PMPRB dan Indeks RB Kemenpan-RB

Tahun 2016

100

101

Bab I

Pengelolaan 20 IS

Program RBTK

Ringkasan

Eksekutif

Bab II

Program Penguatan

Budaya

Reformasi Birokrasi dan TransformasiKelembagaan (RBTK) merupakan programstrategis Kementerian Keuangan dalam upayamerespon dan mengantisipasi perubahan,peluang, dan tantangan yang terjadi baik dalamskala nasional, regional, maupun global untukmewujudkan pengelolaan keuangan negarayang lebih efektif, efisien, beretika, dan kredibel,serta dalam rangka meningkatkan pelayanandan kepuasan stakeholders.

Implementasi Program RBTK pada tahun 2017difokuskan pada implementasi 20 IS RBTKsebagaimana ditetapkan dalam KeputusanMenteri Keuangan Nomor 974/KMK.01/2017 yangterdiri dari 4 (empat) tema yaitu Tema Sentral (4Inisiatif), Tema Penerimaan (5 Inisiatif), TemaPerbendaharaan (7 Inisiatif), dan TemaPenganggaran (4 Inisiatif). Capaianimplementasi pada tahun 2017 yang merupakantahun pertama implementasi 20 IS RBTK berhasilmencapai 93,5 % dari target 90 %. Capaiantersebut menunjukkan bahwa implementasiprogram RBTK Tahun 2017 dapat berjalandengan baik dan sesuai rencana.

Di luar 20 IS RBTK tersebut, terdapat 87 IS RBTKlama yang sebelumnya telah ditetapkan dalamKeputusan Menteri Keuangan Nomor36/KMK.01/2014 tentang Cetak Biru ProgramTransformasi Kelembagaan KementerianKeuangan Tahun 2014 – 2025 dan 7 (tujuh) inisiatiftambahan pada tema penganggaran dan temakepabeanan dan cukai. Sembilan puluh empatIS RBTK lama tersebut, saat ini mayoritas telahdiserahkan pengelolaannya kepada unit terkaitdan dalam proses penyelesaian (project closing).

102

Bab IV

PMPRB

Bab III

Transformasi Organisasi

Bab V

PENUTUP

Buku laporan tahunan 2017 ini bukanhanya sekadar mendokumentasikancapaian dan perkembangan programRBTK, melainkan juga menjadi mediakomunikasi dan media pembelajaranuntuk menyongsong implementasiprogram RBTK tahun-tahun berikutnya.

Sebagaimana program perubahanpada umumnya, implementasi 20 ISRBTK juga menghadapi berbagaitantangan, namun dengan dukungankomitmen yang kuat dari segenappimpinan Kementerian Keuangan danperan aktif dari Central TransformationOffice, Project Management Office,dan seluruh pegawai serta stakeholders,optimisme kesuksesan program RBTKtetap terjaga.Semoga Tuhan Yang Maha Esasenantiasa memberikan kekuatan agarKementerian Keuangan dapatmengimplementasikan program-program strategisnya, untukmewujudkan masyarakat Indonesiayang adil, makmur, dan bermartabat.

103

104

H a l a m a n i n i s e n g a j a d i k o s o n g k a n