untuk menjalin komunikasi jarak dekat & sedang di band hf
DESCRIPTION
Antena. untuk. NVIS. ber-. bam,ybØko/1. untuk menjalin komunikasi jarak dekat & sedang di band HF. INDONESIA-ku sayang. INDONESIA-ku malang. INDONESIA negeri sejuta bencana (alam). ..... bam,ybØko/1. I . Emergency Communication (EmComm). - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
untuk menjalin komunikasi jarak dekat & sedang di band HF
bam,ybØko/1
AntenaAntenauntuk NVISNVISber-
INDONESIA-ku sayangINDONESIA-ku malang
INDONESIA negeri sejuta bencana (alam)
.....bam,ybØko/1
• I
=KOMUNIKASI di saat dan dari LOKASI BENCANA
= KOMUNIKASI DARURAT(KomDar)
Emergency Communication(EmComm)
.....bam,ybØko/1
dengan cakupan/coverage
.....bam,ybØko/1
EmComm:
LokalRegionalNasional
(tingkat Kabupaten ke bawah) (ke ibukota Propinsi) (ke tingkat Pusat) *
*) kadang-kadang saja, lebih bersifat “LAPORAN”
Telepon Publik GSM/CDMA Telpon Satelit (mis.: Byru, Inmarsat) V/UHF (dengan repeaters) Internet based: e/iQSO + APRS VSAT
.....bam,ybØko/1
Jaringan telekomunikasi REGULER:
.....bam,ybØko/1
BAGAIMANA kalau dalam kondisi “bencana”
T E R P U T U S ? ? ?
jaringan telekomunikasi REGULER:
.....bam,ybØko/1
Jarak JAUH : HF, what else?Jarak DEKAT & SEDANG : HF, too …!HF, too …!
HF/NVISHF/NVIS, if else fails!
“else” =
.....bam,ybØko/1
Telepon Publik ……. † GSM/CDMA ……. † Telpon Satelit ……. ??? Jaringan V/UHF ……. † Internet based: eQSO + APRS …. † VSAT ……. ???
.....bam,ybØko/1
= Near Vertical Incidence Sky waveNVISNVIS
RX
TX RX
Hi- Angle
KIAT untuk berkomunikasi jarak dekat & sedang di band HF
.....bam,ybØko/1
• Dikembangkan pasukan Amerika selama + pasca perang Vietnam (60 ~ 70-an)
• Sudah dipakai pasukan Jerman (PD-II) dan Blok Timur (di era Perang Dingin)
• 1995 – artikel Ed Farmer AA6ZM di QST edisi January kemudian “menjulut” boom penggunaan NVIS oleh tim-tim ARES/ RACES.
• 1990 - Patricia Gibbons WA6UBE mulai aktip memperkenalkan konsep NVIS di lingkungan amatir radio di AS
NVISNVIS
• 2006 – diperkenalkan OM Wyn Purwinto AB2QV dalam forum Sarasehan Tehnik MURNAJATI 2006 di Lawang, Jawa Timur
.....bam,ybØko/1
Tingkat keberhasilan SISKOM (apapun) ditentukan oleh PILIHAN YANG TEPAT atas:
FREQUENCY
Elevation AnglePowe
r Lev
el
NVISNVIS
.....bam,ybØko/1
• Elevation Angle: High
• Power Level: Low (20~ 50 w)
• MUF/maximum usable frequency:
Band 80 – 40mmis. freqs: 3.860 ~ 7.055 MHz
NVISNVIS
.....bam,ybØko/1
Advantages/Keuntungan:
• TIDAK memerlukan infrastuktur lain (mis.: jaringan repeater, koneksi Internet dsb.)
• TIDAK memerlukan bantuan fihak ke-3 (Telkom, PHB instansi lain dsb.)- - - - - - - - - - - -- - - - -- -• Relatip bebas QSB • LESS noise/QRN + interference/QRM dr lo-angle SIG (= better S/N ratio)• Dengan meningkatnya S/N ratio memungkinkan dipakainya Rig dengan
Lo Power (conserve energy) • TIDAK ada Skip-zone- - - - - - - - - - - -- - - - -- -• “ramah” Lokasi: lembah, rawa, pantai, hutan, lereng gunung √ • “ramah” Instalasi (tidak memerlukan Tower/Mast) = bisa ditangani operatornya sendiri √
NVISNVIS
NVIS Antenna
.....bam,ybØko/1
XCVR ATU
Sistim catu daya
Konfigurasi HF/NVIS set-up:
- Bank Aki- Sistim Solar cell
NVIS Antenna
NVISNVIS
.....bam,ybØko/1
• Ringan, kompak ( = mudah diangkat dan dipindah/easily movable & transportable)
• Praktis ( = mudah instalasi dan operasinya)• Handal (reliable)• Dapat dioperasikan 24 jam • Hemat Enerji
Harus memenuhi persyaratan:
NVISNVIS
.....bam,ybØko/1
HF multiband (setidaknya dual-bander 80-40m), 12-13.8 VDC, Po 20-50 watt
I - XCVR
• Battery Bank/Aki *)Aki mobil, MF Type 12VDC 80AH
Genset berbahan bakar bensin (atau solar), minimal berkapasitas 220 VAC/500 VA dan dilengkapi terminal output 12 VDC; atau (idealnya) sistim Solar Cell @ 250 watt
• Genset/Solar cells *)
*) anda harus mengantisipasi dari awal bahwa terjadi power failure/breakdown di lokasi bencana)
80-40m HF Transceiver TTE T-17A
NVISNVIS
.....bam,ybØko/1
II – ATU/Antenna Tuning Unit: (idealnya) yang ada keluaran balanceanda harus mengantisipasi sikon yang tidak memungkinkan untuk memasang
atau mendapatkan antenna yang ideal, yang sesuai teori atau hitung-hitungan berdasarkan rumus). Contoh: Z-matcher, ATU dg. keluaran balance dan unbalance
Skema Z-matcher ATU (yang bisa dibuat sendiri)
NVISNVIS
III - SISTIM ANTENA, yang terdiri dari:
1.Antena (yang diniatkan) untuk pancaran NVIS
2.Saltran (saluran transmisi/Transmission Line
3.Tiang (Mast)
NVISNVIS
.....bam,ybØko/1
Antena untuk NVIS, harus ber . . . .
+ sebuah (atau dua buah untuk mengcover 2 band) DIPOLE 1/2 λ dengan posisi feedpoint pada ketinggian 0.2 – 0.1 λ.
+ Untuk mengurangi ground losses serta pengaruh pancaran ground wave bentangkan sebuah Reflektor sepanjang 1.05x panjang elemen yang dipasang 0.15λ di bawah bentangan antena.
• Polarisasi HORIZONTAL• Sudut elevasi TINGGI• Omni-Directional
Contoh:
NVISNVIS
.....bam,ybØko/1
NVISNVIS
.....bam,ybØko/1
Half wave Dipole, low elevation, add with Reflector
Pola pancaran yang diharapkan:
h = 1/2λ h = 1/4λ
h = 6 mtr
NVISNVIS
.....bam,ybØko/1
III.2 – SALTRAN
• Kabel coax 50 ohm ( dari Type RG-58 dan variantnya)
• Balanced feeder:
+ buatan pabrik, mis.: 300 ohm Super Low Loss TV TwinLead type 15-1175 dari Radio Shack, atau 450 ohm window-type Ladder line dari berbagai suppliers
+ buatan sendiri: cara konvensional
+ buatan sendiri: “shielded” open wire
NVISNVIS
.....bam,ybØko/1
III.3 – TIANG/MAST+ Dari material NON conductive, mis.: Fibreglass
+ Tinggi bisa adjustable: 1.5 ~ 6 mtr, collapsible
1. joran pancing sepanjang 9 mtr, 2. potong kira-kira 2-3 mtr bagian ujung3. perkuat dengan memasukkannya kedalam tubing
PVC yang dibuat teleskopis (PVC 1,5 inch sepanjang 1.25 mtr sebagai “ruas” paling bawah, berturut-turut 1,25”, 1”, 0.75” dan 0.5” di ujung atas)
Contoh:
NVISNVIS
.....bam,ybØko/1
.....bam,ybØko/1
Berjenis Antena untuk ber-NVIS
NVISNVIS1. WHIP Antenna
(dengan merubah polarisasi dan elevation anglenya)
WHIP antenna:“typical” installation pd kendaraan militer
.....bam,ybØko/1
NVISNVIS
Low elevation Inverted Vee, with Reflector
2. Variant dari Half wave Dipole
NVISNVIS
.....bam,ybØko/1
Optimized (for HAM use) AS-2599-GR style Antenna
with “crossed” 80m (long) & 40m (short) elements
3. Proposed:
.....bam,ybØko/1
• 2 bh Doublet yg berbeda panjang (utk. cakupan 2 - 30 Mhz)• diinstall sbg. 2 bh Inverted V yang dibentang ke 4 arah dan di feed jadi satu
• Ketinggian feedpoint diatur antara 3 – 10 mtr• Ke 4 ujung dibentang ke tiang pancang setinggi 2 - 3 mtr• Dioperasikan lewat ATU utk. mendapatkan SWR yg “akseptabel” pd rentang frekwensi kerja
AS2599/GR “tactical” antenna
• Sebenarnya TIDAK di-optimize utk. aplikasi NVIS (apalagi di lingkungan amatir)
.....bam,ybØko/1
Modified AS2259/GR, dengan …
+ LONG element: Linear Loaded 80m Short DIPOLE
+ SHORT element: Full Size 40m DIPOLE
.....bam,ybØko/1
80/40m Linear Loaded DipoleLONG element =
Jumpering board
LLM-40.1 LLM-40.2
.....bam,ybØko/1
pig tail*)
3 mtr
2 bh Linear Loaded Segment
1.85 mtr
Short
*) untuk Fine Tuning
“Modul” 40m (LLM 40)
.....bam,ybØko/1
“Typical” installation AS2599/GR di lapangan
NVISNVIS
.....bam,ybØko/1
(HF = DX)
HF/NVISHF/NVIS, if else fails!
Jarak JAUH : HF, what else?
Jarak DEKAT & SEDANG : HF, too …!HF, too …!
.....bam,ybØko/1
(possible improvement):
Transmisi Data/DijitalTransmisi Data/Dijital
• E-mail Format traffic
• Sound card based PC-to-XCVR interface
• WL2K (WinLink-2000) s/w
What next?
.....bam,ybØko/1
HF/NVISHF/NVIS, if else fails!
bam,ybØko/1
TNX ES CU . TNX ES CU . . . .. . .