upaya guru pendidikan agama islam dalam...

171
UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI RELIGIUSITAS PADA SISWA MUSLIM DI SMK NEGERI 3 SALATIGA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Disusun Oleh: Dani Hasanah NIM. 23010150016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2019

Upload: others

Post on 30-Oct-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI RELIGIUSITAS

PADA SISWA MUSLIM DI SMK NEGERI 3 SALATIGA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun Oleh:

Dani Hasanah

NIM. 23010150016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2019

Page 2: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

ii

Page 3: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

iii

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI RELIGIUSITAS

PADA SISWA MUSLIM DI SMK NEGERI 3 SALATIGA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun Oleh:

Dani Hasanah

NIM. 23010150016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2019

Page 4: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

iv

Page 5: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

v

Page 6: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

vi

Page 7: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

vii

Page 8: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

viii

MOTTO

Jika kita hidup mengejar dunia belum tentu kita akan

mendapatkannya. Namun jika kita hidup mengejar akhirat

maka dunia akan dijamin oleh Allah SWT.

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya,

skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Ayahanda Fahrudin dan Ibunda Sri Lestari yang selalu membimbing,

memberikan doa, nasihat, kasih sayang, dan motivasi kepada penulis.

2. Ibu Nyai Rosilah, ibu Nyai Kamalah Isom, Bapak Kyai Maarif, Bapak ustadz

Khusnul Kirom yang memberikan doa restunya dan tentunya selalu

memberikan dukungan dan doa.

3. Ketiga saudaraku tersayang, terutama saudara kembar Aa’ Danu Hasan, kakak

pertama Muhammad Rosyid Ridlho dan adik Rohmah Fitri Yana.

4. Sahabat dan teman, Kamar Al-Aziz dek Lilik, Nanda dan dek Yoyoh, dek

Istiyana juga yang sering saya repotkan Izzatul Muna, Maulida Fatika yang

selalu memerikan dukungan.

5. Teman seperjungan dari semester 1 sampai sekarang Wulan Purbasari, Nurul,

Alif, Lina, Binti, Rizki Noor yang selalu memberikan motivasi kepadaku dan

membantu menyelesaikan skripsi ini.

6. Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan

dukungannya

7. Sahabat-sahabat seperjuanganku angkatan 2015 khususnya program studi PAI.

Page 9: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

ix

KATA PENGANTAR

بسم الله الرحمن الرحيم

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang selalu

memberikan nikmat, karunia, taufik, dan hidayah-Nya. Sehingga skripsi dengan

judul Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam menanamkan nilai-nilai

religiusitas di SMK Negeri 3 Salalatiga Tahun 2019 dapat terselesaikan. Shalawat

dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita baginda Nabi

Muhammad SAW, yang menjadikannya suri tauladan yang mana beliaulah satu-

satunya umat manusia yang dapat mereformasi umat manusia dari zaman

kegelapan menuju zaman terang benerang yakni dengan ajarannya agama Islam.

Penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa motivasi, dukungan dan

bantuan dari berbagai pihak terkait sehingga kebahagiaan yang tiada tara penulis

rasakan setelah skripsi ini selesai. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak

terima kasih setulusnya kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M. Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

IAIN Salatiga.

3. Ibu Urifatun Anis. M.PdI selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

mengarahkan, membimbing, memberikan petunjuk dan meluangkan

waktunya dalam penulisan skripsi ini.

4. Ibu Siti Rukhayati, M. Ag., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama

Islam.

5. Dosen Pembimbing Akademik Guntur Cahyono, M.Pd yang telah

memberikan banyak pengarahan dan motivasi selama 4 tahun menjadi

mahasiswi IAIN Salatiga.

Page 10: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

x

6. Kepada seluruh Dosen Tarbiyah khususnya pada Program Studi Pendidikan

Agama Islam di FTIK IAIN Salatiga.

7. Ayahanda Fahrudin dan Ibunda Sri Lestari yang selalu membimbing,

memberikan doa, nasihat, kasih sayang, dan motivasi kepada penulis.

8. Kepala sekolah SMK Negeri 3 Salatiga Bapak Suripan, M.Pd, kepada guru

PAI Bapak Hafidz, Dulhadi, Bapak Sholikin dan ibu Siti serta pak Gimin

selaku Tu SMK 3 yang telah memberikan izin kepada penulis untuk

melaksanakan penelitian.

9. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu atas bantuan dan

dorongannya.

Penulis hanya bisa berdo’a, semoga Allah SWT mencatatnya sebagai amal

sholeh yang akan mendapat balasan yang berlipat ganda. Penulis menyadari

bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan baik dalam segi

isi maupun metodologi. Untuk itu saran dan kritik yang membangun penulis

harapkan dari berbagai pihak guna kebaikan penulisan di masa yang akan datang.

Semoga skripsi ini bermanfaat untuk penulis pada khususnya dan bagi para

pembaca pada umumnya. amin.

Salatiga, 14 Maret 2019

Penulis

Page 11: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL LUAR ........................................................................... i

LEMBAR BERLOGO IAIN ............................................................................... ii

HALAMAN SAMPUL DALAM .................................................................. .... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... iv

PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN .................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

ABSTRAK .......................................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ................................................................................ 6

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian .......................................................... ................ 6

1. Manfaat Teoritis .......................................................................... 7

2. Manfaat Praktis ........................................................................... 7

E. Penegasan Istilah ............................................................................... 8

F. Sistematika Penulisan ....................................................................... 13

Page 12: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

xii

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kajian Tentang Guru ................................................................. 15

a. Pengetian Guru .................................................................... 15

b. Tanggung jawab Guru ......................................................... 16

c. Syarat Guru .......................................................................... 16

d. Guru profesional .................................................................. 17

2. Kajian Pendidikan Agama Islam ............................................. 18

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam ................................. 18

b. Aspek-aspek Pendidikan Agama Islam ............................. 20

c. Tujuan Pendidikan Agama Islam ...................................... 21

d. Dasar Pendidikan Agama Islam ........................................ 21

e. Fungsi Pendidikan Agama Islam ....................................... 22

f. Prinsip Pendidikan Agama Islam ...................................... 23

3. Menanamkan nilai Religiusitas

a. Pengertian Menanamkan .................................................. 24

b. Pengertian Nilai ................................................................. 24

c. Pengertian Religiusitas ...................................................... 26

d. Nilai-nilai Religiusitas ....................................................... 29

e. Pendekatan Nilai-nilai Religiusitas ................................. 33

4. Kehidupan Religiusitas Pada Remaja .................................... 35

B. Kajian Pustaka ................................................................................. 36

Page 13: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

xiii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian..................................................... 39

B. Lokasi Penelitian ............................................................................ 39

C. Kehadiran Peneliti .......................................................................... 40

D. Sumber Data ................................................................................... 40

E. Prosedur Pengumpulan Data .......................................................... 41

F. Analisis Data .................................................................................. 44

G. Pengecekan Keabsahan Data.......................................................... 46

H. Tahap-Tahap Penelitian ................................................................. 47

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA

A. Paparan Data

1. Profil SMK Negeri 3 Salatiga

a. Sejarah Singkat Sekolah .................................................. 49

b. Letak Geografis ................................................................ 50

c. VISI Dan MISI ................................................................ 50

d. Struktur Orgnisasi Sekolah .............................................. 51

e. Program Pendidikan ........................................................ 53

f. Kegiatan Ekstrakurikuler ................................................. 54

g. Jumlah Siswa ................................................................... 54

h. Data Guru ........................................................................ 55

2. Hasil Penelitian

a. Keadaan Religiusitas ...................................................... 59

Page 14: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

xiv

b. Upaya Menanamkan Nilai-nilai Religiusitas .................. 61

c. Faktor Pendorong Dan Penghambat ............................... 72

B. Analisis Data

1. Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam

Menanamkan Nilai-Nilai Religiusitas Pada Siswa Muslim ..... 76

2. Faktor pendukung dan penghambat dalam

Menanamkan Nilai-Nilai Religiusitas Pada Siswa Muslim ..... 80

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ........................................................................................ 83

B. Saran ............................................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 86

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

xv

DAFTAR TABEL

1. Tabel 4.1 Struktur Organisasi .............................................................52

2. Tabel 4.2 Jumlah Siswa.......................................................................55

3. Tabel 4.3 Data Guru ............................................................................55

Page 16: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 Kode Penelitian

2. Lampiran 2 Pedoman Wawacara

3. Lampiran 3 Verbatim Wawancara

4. Lampiran 4 Catatan Laporan Pengamatan

5. Lampiran 5 Foto

6. Lampiran 6 Data Sekolah

7. Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian

8. Lampiran 8 Surat Keterangan Penelitian

9. Lampiran 9 Surat Tugas Pembimbing Skripsi

10. Lampiran 10 Daftar Nilai SKK

11. Lampiran 11 Lembar konsultasi

12. Lampiran 12 Riwayat Hidup Penulis

Page 17: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

xvii

ABSTRAK

Hasanah,Dani. 2019. Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menanamkan

Nilai-Nilai Religiusitas Pada Siswa Muslim Di SMK Negeri 3 Salatiga.

Skripsi, Salatiga: Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI).

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK). Institut Agama Islam

Negeri (IAIN). Pembimbing Urifatun Anis, M.Pd.

Kata Kunci: Menanamkan;Nilai-Nilai Religiusitas

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Religiusitas yang ada di di SMK

Negeri 3 Salatiga tahun 2019, bagaimana upaya dari guru pendidikan Agama

Islam di SMK Negeri 3 Salatiga dalam menanamkan nilai-nilai religiusitas pada

siswa muslim.?

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Dalam

memperoleh data peneliti menggunakan metode wawancara, observasi, dan

dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini meliputi reduksi data, penyajian

data, dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data menggunakan

ketekunan peneliti dan triangulasi sumber data. Tahap-tahap penelitian dalam

penelitian ini meliputi tahap pra lapangan, tahap pekerjaan lapangan, tahap

analisis data dan tahap penulisan laporan.

Hasil penelitian ini penyimpulkan bahwa (1) religiusitas yang di SMK

Negeri 3 Salatiga terbilang bagus, hal tersebut salah satunya merupakan upaya

guru pendidikan agama Islam yang membimbing dengan menanamkan nilai-nilai

religiusitas melalui pembelajara PAI dalam kelas maupun ketika dalam

pembelajaran di luar kelas. Upaya guru PAI dengan penanaman nilai nilai ibadah,

nilai Akhlak, dan nilai kedisplinan yang semua terkandung dalam kegiatan

berikut: Pembacaan Asmaul Husna, Berdoa sebelum memulai pembelajaran,

mewajibkan siswi muslim berhijab, melaksanakan shalat dluha, shalat dluhur,

shalat asar berjamaah, memberikan sanki kepada siswa yang tidak melaksanakan

shalat, menambah kegiatan ektrakulikuler agama, memasukkan unsur keagamaan

dalam kegiatan diluar jam sekolah seperti pramuka dan PMR, melaksanakan

pesantren kilat setiap bulan ramadhan, memperingati hari besar Islam dan

melaksanakan istighosah bagi anak kelas 12. (2) Dari pelaksanaan tentunya

terdapat dua faktor yaitu pendukung dan penghambat, untuk faktor pendukung

dari sesama guru PAI, Komite Sekolah dan juga dukungan kepala sekolah,

sedangkan untuk faktor penghambat itu sendiri antara lain berasal dari siswa

sendiri seperti karena malas, latar belakang keluarga dan sekolah sebelumnya.

Page 18: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

xviii

Page 19: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

xix

Page 20: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah ciptaan Ilahi yang dikaruniai kebebasan yang

bertanggung jawab. Disamping pengakuan terhadap kebebasan manusia,

juga melihat keterkaitan keberadaan manusia dengan alam dan dunia yang

terbuka. Manusia mempunyai kebebasan untuk mengeksplorasi alam dan

dunianya untuk meningkatkan mutu kehidupan. Dalam keberadaan

manusia sebagai suatu kesatuan yang dinamis, aktif, dan kreatif maka

kelakuan manusia berada dalam tataran normatif. Kajian mengenai tataran

normatif tersebut adalah proses Pendidikan (H.A.R Tilaar, 2012: 168).

Pendidikan sesuatu yang sangat penting bagi manusia karena

merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam kehidupan berbangsa

dan bernegara. Dengan pendidikan dapat meningkatkan sumber daya

manusia yang baik dan unggul.

Membahas mengenai Pendidikan, sekolah merupakan suatu satuan

pendidikan pada jalur pendidikan formal. Dalam pendidikan sekolah, guru

merupakan faktor penting karena gurulah yang akan menghantarkan anak

didik pada tujuan yang telah ditentukan. Guru seorang yang bertanggung

jawab terhadap perkembangan peserta didik (Khoiron Rosyadi, 2004:

174). Guru dianggap mampu memahami, mendalami, melaksanakan

pencapaian tujuan Pendidikan. Dalam sejarahnya guru memiliki hubungan

Page 21: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

2

yang khas dengan muridnya, Dalam paradigma masyarakat jawa guru

mempunyai makna “digugu dan ditiru” digugu dengan maksud dipercaya

karena dianggap yang berilmu sedangkan ditiru yaitu mengikuti segala

tingkah lakunya karena dianggap benar dan menjadi suri tauladan bagi

semua muridnya. Oleh karena itu, guru memegang tanggung jawab

penting dalam membina siswa-siswinya (M. Nurdin, 2010: 17-18).

(Zakiyah Daradjat, 2011: 39) mengatakan bahwa guru adalah

pendidik profesionl, karena guru mengemban amanah orang tua untuk

mendidik anak-anaknya sesuai dengan ajaran yang benar. Disepakati oleh

para praktisi pendidikan bahwa pendidikan dapat berjalan karena dibangun

oleh beberapa komponen dasar seperti: guru, siswa, kurikulum, bangunan,

fisik, media pembelajaran dan sebagainya, namun dari semua yang

dianggap mendasar itu, faktor komponen manusia yang terlibat dalam

pelaksanaan pendidikan merupakan faktor yang paling menentukan.

Keberadaan guru yang bermutu bagi suatu bangsa amatlah penting, apalagi

bagi suatu bangsa yang sedang membangun dalam mengikuti

perkembangan zaman dengan teknologi yang semakin cangggih dan segala

perubahan serta pergeseran nilai yang cenderung memberi nuansa pada

kehidupan yang menuntut ilmu dan seni dalam kadar dinamik untuk dapat

mengadaptasikan diri (Ali Mufron, 2013:27-28).

Percepatan arus globalisasi dunia telah mempengaruhi sendi

kehidupan bahkan telah mengikis nilai- nilai spiritual, sehingga membuat

masyarakat kehilangan identitas, serta terasing dari diri, lingkungan dan

Page 22: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

3

nilai- nilai moral yang dianutnya. Disini pendidikan dihadapkan dengan

masalah mendasar. Disatu sisi pendidikan dituntut untuk megembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat agar menjadi wahana peserta didik untuk mengembangkan

manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

(Mulyasa, 2011: 6).

Dalam membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dapat diupayakan melalui Pendidikan agama Islam, yang merupakan

pedoman dalam memberi arah bagi segala aktifitas yang dilakukan. Selain

itu pendidikan Islam juga sebagai proses yang mengarah kepada

pembentukan kepribadian manusia (Mufron, 2013: 19). Dengan proses

tersebut, diharapkan akan terbentuk pribadi siswa yang sempurna, baik

yang berkaitan potensi, akal, perasaan maupun perbuatan.

Dalam menghadapi problem pendidikan saat ini pendidikan agama

dalam sekolah sangat diperlukan, pendidikan agama tidak cukup hanya

sekedar teori namun juga harus dengan praktek sehingga menumbuh

kembangkan kebiasaan siswa yang berlandaskan agama, dari kebiasaan

tersebut dapat membentuk siswa yang religius.

Sehingga nilai-nilai religiusitas perlu ditanamkan dalam kehidupan

sekolah, sebab nilai merupakan keyakinan yang membuat sesorang

bertindak atas dasar pilihannya (Fathurrohman, 2015: 52). Nilai religius

(keberagaman) merupakan nilai yang bersumber dari agama dan mampu

merasuk ke dalam intimitas jiwa. Tujuan nilai religius perlu ditanamkan

Page 23: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

4

dalam lembaga pendidikan untuk membentuk budaya religius yang mantab

dan kuat, selain itu penanaman religius ini juga penting dalam rangka

untuk memantabkan etos kerja dan etos ilmiah seluruh civitas akademika

yang ada di dalam lembaga pendidikan supaya tertanam dalam diri tenaga

kependidikan bahwa melakukan kegiatan pembelajaran pada peserta didik

bukan semata-mata bekerja untuk mencari uang akan tetapi merupakan

bagian dari ibadah (Fathurrohman, 2015: 59).

Dalam lembaga pendidikan, Penanaman nilai religiusitas

merupakan bantuan terhadap peserta didik agar menyadari dan mengalami

nilai-nilai religius serta mengamalkannya secara integral dalam

keseluruhan hidupnya, karena hanya dengan penanaman nilai religius

peserta didik akan menyadari pentingnya nilai religius dalam kehidupan.

Jadi dengan penanaman nilai religius tersebut dapat memberikan

pemahaman dan kesadaran bahwa nilai-nilai agama tidak hanya dihafal

atau hanya berhenti pada wilayah kognisi, akan tetapi juga harus sampai

menyentuh aspek afeksi dan psikomotorik (Fathurrohman, 2015: 199).

Dalam penelitian ini penulis meneliti di SMK N 3 Salatiga yang

merupakan salah satu sekolah yang memiliki program keahlian berbeda-

beda, guru dan siswa siswinya pun memiliki latar belakang yang berbeda-

beda pula baik dari segi agama, sosial maupun ekonomi. Berdasarkan

obsevasi yang telah penulis lakukan bahwa sekolah SMK N 3 Salatiga

mempunyai religiusitas yang tinggi, disamping mayoritas beragama

muslim juga pengaruh guru Pendidikan agama Islam dalam menciptakan

Page 24: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

5

suasana yang religius walaupun memang SMK merupakan sekolah umum

tidak memungkinkan bila religiusitas tertanam pada siswa muslim di SMK

Negeri 3 Salatiga. Upaya yang dilakukan guru dalam menanamkan nilai-

nilai religiusitas pada siswa melalui beberapa kebiasaan seperti shalat

dhuha, asmaul husna, shalat berjamaah dan lain-lain.

Smk Negeri 3 Salatiga merupakam sekolah negeri umum yang

pada umumnya lebih mengedepankan skill dibandingkan sekolah di bawah

pengawasan kemenag. Namun dari perbedaan tersebut tidak menjadikan

SMK Negeri 3 kalah saing dengan sekolah-sekolah yang berbasis Islam.

Dengan membiasakan kegiatan-kegiatan keagamaan walaupun sekolah

umum juga bisa diterapkan untuk membentuk kepribadian beragama yang

lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, sebab kepribadian dapat

tumbuh karena adanya kebiasaan.

Dari latar belakang yang dijelaskan di atas penulis melakukan

penelitian dengan judul UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI RELIGIUSITAS

PADA SISWA MUSLIM DI SMK NEGERI 3 SALATIGA. Nilai-nilai

religiusitas yang ditanamkan meliputi nilai Ibadah seperti shalat fardhu

maupun sunah, Nilai akhlak yaitu tata krama dalam kehidupan sehari-hari

dalam lingkungan sekolah. Dan juga nilai kedisplinan yang termanifestasi

kebiasaan beribadah tepat waktu.

Page 25: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

6

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan judul penelitian di atas, maka peneliti dapat menfokuskan

beberapa masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam menanamkan

nilai-nilai religiusitas pada siswa muslim di SMK Negeri 3 Salatiga.

2. Bagaimana faktor pendukung dan penghambat upaya guru Pendidikan

Agama Islam dalam menanamkan nilai-nilai religiusitas pada siswa

muslim di SMK Negeri 3 Salatiga.

C. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat ditentukan tujuan

penelitian yang ingin dicapai, antara lain:

1. Untuk mengetahui upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam

menanamkan nilai-nilai religiusitas pada siswa muslim di SMK Negeri

3 Salatiga.

2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat upaya guru

Pendidikan Agama Islam dalam menanamkan nilai-nilai religiusitas

pada siswa muslim di SMK Negeri 3 Salatiga.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua

pihak terkait, baik kalangan akademis maupun masyarakat umum. Manfaat

penelitian ini adalah:

Page 26: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

7

1. Manfaat Teoritis

a. Dapat digunakan sebagai bahan informasi dan kontribusi bagi

pengembangan penelitian di bidang nilai-nilai religiusitas

b. Dapat dijadikan acuan dalam menanamkan nilai-nilai religiusitas

2. Manfaat Parktis

a. Untuk kepala sekolah SMK Negeri 3 Salatiga

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kualitas

lembaga yang dipimpinya, terutata keputusan akan pentingya

menanamkan nilai-nilai religiusitas pada siswa

b. Bagi guru

Untuk megetahui sejauh mana guru berupaya menanamkan nilai-

nilai religiusitas pada siswa sehingga dapat dievaluasi dan

dikembangkan.

c. Bagi peneliti

Untuk menambah wawasan, pola pikir, sikap dan pengalaman akan

membuat peneliti sadar pentingnya nilai-nilai religiusitas di

sekolah.

d. Secara umum

Menjadi acuan yang baik dalam mengembangkan nilai religius

sehingga dapat menjadikan panutan di sekolah- sekolah lainnya.

Menjadi masukan atau saran yang berharga sehingga menjadi

acuan dalam rangkan menciptakan pendidikan agama antar guru

dan lingkungan sekolah maupun masyarakat.

Page 27: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

8

E. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap penafsiran judul, maka

penulis perlu adanya penjelasan berkenaan dengan beberapa istilah pokok

dalam penelitian ini.

1. Pengertian Upaya

Menurut Tim Penyusun Departemen Pendidikan Nasional (2008:

1787), upaya adalah usaha, akal, atau ikhtiar untuk mencapai suatu

maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar

2. Pengertian Guru

Nurdin (2010: 128), menjelaskan bahwa guru dalam pandangan

Islam adalah orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan

anak didik dengan mengupayakan seluruh potensi kognitif maupun

psikomotorik. Dengan hal itu guru pendidikan agama Islam merupakan

seorang pendidik yang mengajarkan agama Islam dan membimbing

peserta didik ke arah pencapaian kedewasaan serta membentuk

kepribadian muslim yang berakhlak, sehingga dalam pencapaian tujuan

Pendidikan dapat diseimbangkan antara kebahagiaan dunia dan akhirat

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkam, melatih, menilai dan

menengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur

formal, pendidikan dasar, dan menengah. Guru pendidikan Agama

Islam mempunyai tugas yang cukup urgen dalam menginteraksikan

Page 28: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

9

moral yang bernilai Islam supaya dalam kesehariannya siswa mampu

menunjukan perilaku yang berakhlak mulia.

3. Pendidikan agama Islam

Pendidikan Islam mecangkup dua hal yaitu pendidikan iman dan

amal. Menurut KPPN (Komisi Pembaharuan Pendidikan Nasional)

bahwasanya agama mempunyai peranan yang sangat penting dalm

kehidupan manusia sebab agama merupakan motivasi hidup dan

kehidupan serta sebagai alat pegembangan dan pengendalian diri yang

sangat penting (Zakiyah, 2011: 28).

Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan melalui ajaran sesuai

dengan tuntunan agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan

terhadp anak didik sehingga dapat memahami, menghayati dan

mengamalkan ajaran agama Islam secara menyeluruh (Zakiyah, 2011:

86).

Dari uraian pengertian diatas dapat disimpulkan bahwasannya guru

pendidikan agama Islam merupakan seorang yang bertanggung jawab

terhadap peserta didik dalam membina, mendorong, mendidik sesuai

dengan ajaran agm Islam dengan mengandung tiga aspek yaitu iman,

ilmu dan amal, sehingga menghasilkan peserta didik yang shalih dn

shalikah.

Page 29: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

10

4. Menanamkan nilai-nilai Religiusitas

a. Menanamkan

Penanaman berasal dari kata tanam. Penanaman adalah proses,

cara, perbuatan menanam, mamahami, atau menanamkan. Dalam

hal ini yang dimaksud menanamkan adalah suatu cara yang

bertujuan untuk menanamkan sesuatu (Tim penyusun KBBI, 2008:

1615).

b. Nilai

Nilai dalam pandangan Hasan Langgulung adalah suatu yang

menjadi kriteria apakah suatu tidakan pendapat atau hasil itu baik

atau buruk. Nilai adalah segala sesuatu yang bermanfaat bagi umat

manusia untuk menentukan perbuatan baik atau buruk, oleh karena

itu nilai bersifat menyeluruh, bulat dan terpadu sehingga kebulatan

itu mengandung aspek normatif dan operatif. Dilihat dari segi

normatif nilai merupakan pertimbangan tetang baik dan buruk serta

benar dan salah. Sementara itu dari segi operatif nilai mengandung

lima kategori perilaku manusia, yaitu wajib, sunah, mubah, makruh

dan haram (Nurdin, 2014: 35-36).

Dalam pandangan Allport sebagaimana dikutip

Kadarusmandi, menyatakan bahwa nilai merupakan kepercayaan

yang dijadikan preferensi manusia dalam tindaknnya. Manusia

menyeleksi atau memilih aktivitas berdasarkan nilai yang

dipercayainnya ( Fathurrohman, 2015: 54).

Page 30: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

11

c. Religiusitas

Religiusitas Berasal dari kata religi, dalam bahasa latin

“religio” yang akar katanya adalah religure yang berarti mengikat

dengan demikian mengandung makna bahwa religi atau agama

pada umunya memiliki aturan-aturan dan kewajiban-kewajiban

yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh pemeluknya, semua itu

berfungsi mengikat seorang atau sekelompok orang dan

hubungannya dengan Tuhan, sesama manusia dan alam sekitarnya

(Ghufron dan Risnawati, 2016:167-168).

Dalam pendekatan psikologi agama religiusitas merupakan

konstruk psikologi dan agama yang tidak terpisahkan. Religiusitas

merupakan inti kualitas hidup manusia, dan harus dimaknakan

sebagai rasa rindu, rasa ingin bersatu, rasa ingin berada dengan

sesuatu yang abstrak. Religiusitas ini berhubungan dengan tingkah

laku keagamaan atau bentuk tingkah laku yang bersumber dari

keyakinan beragam (Jalaluddin, 2016: 293).

Dalam lubuk religiusitas, yang terpenting bukanlah kuantitas

melainkan kualitas. Seperti dalam kerang mutiara, butir mutiara di

dalamlah yang menentukan, peraturan dan hukum tetap dihargai,

akan tetapi yang memukau adalah sikap ikhlas di dalam.

Religiusitaslah ibu dari cinta kepada kebenaran, kesukaan pada

segala yang wajar, sederhana, jujur dan sejati (Subagya, 2010: 86).

Religi merupakan kepercayaan dan hubungan manusia dengan

Page 31: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

12

tuhannya dalam membentuk sikap hidup menghadapi dunia (Sidi

Gazalba, 2001: 13).

Dalam penanaman religiusitas terdapat nilai-nilai religiusitas

sebagai tolak ukur dalam pencapain religiusitas. Nilai religius

merupakan nilai kehidupan yang mencerminkan tubuh-

kembangnya kehidupan beragama yang ditanamkan dalam

lembaga pendidikan yaitu:

1) Nilai ibadah seperti shalat dhuhur berjamaah, shalat dluha,

mengikuti pesantren kilat, peringatan PHBI, peyembelihan

hewan qurban.

2) Nilai akhlak seperti bertemu guru mengucap salam, galang

dana, takzih ketika keluarga siswa meninggal, menjenguk

teman yang sakit.

3) Nilai kedisplinan seperti melaksanakan sholat tepat waktu,

membaca asmaul husna sebelum memulai pembelajaran,

memberi hukuman bagi siswa yang tidak melaksanakan shalat.

Apabila nilai religius tertanam pada diri peserta didik dan

dipupuk dengan baik, maka akan sendirinya tumbuh menjadi jiwa

agama (Asmaun, 2012: 42). Dalam lembaga pendidikan melalui

pembelajaran guru pendidikan agama Islam melakukan upaya

penanaman nilai-nilai religius, meliputi: Penciptaan suasana

religius, internalisasi nilai, keteladanan, dan pembiasaan

(Fathurrohman, 2015: 232).

Page 32: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

13

Dari penegasan istilah yang dijelaskan diatas dapat difahami

bahwasannya guru pendidikan agama Islam sebagai seorang

pendidik agama yang bertanggung jawab dalam pembinaan melalui

penanaman nilai-nilai religiusitas di sekolah dengan berbagai

macam tindakan sehingga membiasakan siswa berperilaku sesuai

dengan ajaran agama Islam atau biasa disebut dengan religiusitas.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dan memahami pokok bahasan skripsi maka

penulis membagi menjadi tiga bagian. Terdiri dari bagian awal, bagian

inti, dan bagian akhir sebagai berikut:

Bagian awal meliputi; sampul, lembar berlogo IAIN Salatiga, judul

(sama dengan sampul), persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan,

pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar,

abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran

Bagian inti terdiri dari lima bab, meliputi:

Bab I pendahuluan berisi tentang; latar belakang masalah, fokus

penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah,

sistematika penulisan.

Bab II landasan teori berisi tentang pengertian guru, pendidikan agama

Islam, menanamkan dan pengertian nilai-nilai religiusitas, Kajian pustaka

(penelitian terdahulu) yang berisi tentang peneliti terdahulu yang dibuat

pacuan dalam penelitian

Page 33: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

14

Bab III metodologi penelitian yang berisi tentang pendekatan dan jenis

penelitian, kehadiran peneliti, subyek dan obyek penelitian, tehnik

pengumpulan data, sumber data, tehnik analisis data, dan pengecekan

keabsahan data.

Bab IV paparan data mengenai profil subjek penelitian dan temuan

mengenai upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam menanamkan nilai-

nilai religiusitas pada siswa muslim di SMK Negeri 3 Salatiga.

Bab V penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran-saran.

Bagian akhir meliputi; daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan riwayat

hidup penulis.

Page 34: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

15

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian upaya

Menurut kamus besar bahasa Indonesia edisi III 2003 yang dimaksud

dengan upaya adalah usaha, ikhtiar untuk mencapai suatu maksud,

memecahkan persoalan, mencari jalan keluar. Menurut

Poerwadarminta upaya adalah usaha untuk menyampaikan maksud,

akal dan ikhtisar. Upaya merupakan segala sesuatu yang bersifat

mengusahakan terhadap sesuatu hal supaya lebih berdaya guna,

maksud, dan bertujuan. http://sip-belajar.blogspot.com/2013/02/upaya.

2. Kajian tentang Guru

a. Pengertian guru

Pegertian guru secara etimologi adalah orang yang

pekerjaannya mengajar. Guru dalam arti profesi mempunyai tugas

mengajar dan mendidik, guru yang mengajar menganggap sebagai

pekerjaan yang menyenangkan, menyebalkan, dan menjemukan

sehingga perlu dikaji mengenai hakikat guru yang sebenarnya

(Muhson, 2004: 93). Membahas mengenai pengertian guru

menurut para ahli

1) Ahmad tafsir mengatakan bahwa guru ialah orang-orang yang

bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik

dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi peserta

Page 35: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

16

didik, baik dari potensi afektif, kognitif, maupun psikomotorik

(Salman, 2012: 8).

2) Hadari Nawawi mengatakan bahwa pengertian guru dapat

dilihat dari dua sisi. Pertama secara sempit guru adalah orang

yang berkewajiban mewujudkan program kelas, yakni orang

yang mengajar dan memberi pelajaran. Kedua, secara luas guru

merupakan orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan

pengajaran yang ikut bertanggungjawab dalam membantu

anak-anak menuju kedewasaanya masing-masing (Salman,

2012: 9). Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan

bahwasanya guru adalah seseorang yang memiliki pekerjaan

dan tanggung jawab terhadap kecerdasan peserta didik.

b. Tanggung jawab guru

Guru adalah pendidik profesional, dengan tugas utama

mendidik, mengajarkan, membimbing, mengarahkan, melatih, dan

menilai observsi peserta. (Rugaiyah, 2017: 6)

Selain itu bertanggung jawab merupakan prinsip dasar bagi

seorang guru, dalam ajaran Islam tanggung jawab merupakan

faktor urgen bagi setiap manusia. Seorang guru dapat dikatakan

bertanggung jawab apabila guru telah melaksanakan tugas

mengajar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

c. Syarat menjadi guru antara lain:

1) Taqwa kepada Allah

Page 36: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

17

Sesuai dengan tujuan ilmu pendidikan Islam, tidak mungkin

mendidik anak untuk bertaqwa kepada Allah, jika ia sendiri

tidak bertaqwa, sebab guru adalah teladan bagi murid-

muridnya.

2) Berilmu

Ijazah bukan semata-mata secarik kertas, tetapi suatu bukti

bahwa pemiliknya telah mempunyai ilmu pengetahuan dan

kesanggupan tertentu yang diperlukannya untuk suatu jabatan.

3) Sehat jasmani

Kesehatan jasmani kerap kali dijadikan salah satu syarat bagi

mereka yang melamar untuk menjadi guru, guru yang

mempunyai penyakit menular sangat membahayakan kesehatan

anak-anak, disamping itu guru yang berpenyakit juga tidak

bergairah untuk mengajar.

4) Berperilaku baik

Budi pekerti guru sangat penting dalam pembentukan watak

murid. Guru harus menjadi suri tauladan, karena anak-anak

bersifat suka meniru. Di antara tujuan pendidikan Islam ialah

membentuk akhlak baik kepada anak, dan ini hanya mungkin

jika guru itu berakhlak baik pula, guru yang tidak berakhlak

baik tidak mungkin dipercayakan menjadi seorang pendidik

(Daradjat, 2011: 41).

Page 37: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

18

d. Guru profesional

Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa menjadi sosok

profesional adalah menjadi sosok yang ahli dalam bidang

pekerjaan yang dilakukan, perlu diketahui bahwa hampir semua

orang dipastikan bisa menjadi guru akan tetapi tidak semua guru

benar-benar memiliki skill dan keahlian dalam mendidik, guru

akan disebut sebagai seorang yang profesional apabila memenuhi

beberapa kriteria antara lain: (Salman, 2012: 13-14).

1) Memiliki kemampuan intelektual yang memadai, terutama

berkaitan dengan materi pembelajaran yang diampu, hal ini

menuntut guru untuk mempelajari banyak hal berkait dengan

materi, sehingga sumber pengajaran tidak hanya dari buku

panduan saja.

2) Memiliki kemampuan memahami visi dan misi pendidikan,

sehingga denganya anda dapat membuat skala prioritas dan

bekerja dengan terarah.

3) Memiliki keahlian dalam mentransfer ilmu pengetahuan atau

menguasai metodologi pembelajaran yang baik.

4) Memiliki pemahaman yang baik mengenai konsep

perkembangan murid.

5) Memiliki kemampuan mengorganisasi murid sehingga kegiatan

belajar dapat efektif.

3. Kajian Pendidikan Agama Islam

Page 38: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

19

a. Pengertian pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama merupakan kata majemuk yang terdiri dari

kata “pendidikan” dan “agama” (Syafaat, 2008: 11). Pendidikan

dalam arti luas terbatas adalah segala usaha sadar yang dilakukan

oleh keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah melalui

kegiatan bimbingan pengajaran dan pelatihan yang

diselenggarakan di lembaga pedidikan formal, non-formal, dan

Informal serta dilaksanakan sepanjang hayat, dalam rangka

mempersiapkan peserta didik agar berperan dalam berbagai

kehidupan (Mufron, 2013: 12-11). Berpijak dari istilah diatas,

pendidikan dapat diartikan sebagai usaha yang dilakukan oleh

orang dewasa dalam pergaulanya dengan anak-anak untuk

membimbing/memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke

arah kedewasaan (Syafaat, 2008: 12). Menurut John Dewey

memandang sebuah pendidikan sebagai sebuah rekonstruksi atau

reorganisasi pengalaman agar lebih bermakna, sehingga

pengalaman tersebut dapat mengarahkan pengalaman yang akan

didapat berikutnya. ( Suwarno, 2006:20)

Sementara itu dalam bahasa Indonesia kata agama identik

dengan kata din (Arab). Secara bahasa kata agama berasal dari

bahawa sansekerta yang berarti tidak pergi, tetap ditempat, turun

menurun. Adapun kata din mengandung arti menguasai,

menundukkan, patuh, balasan dan kebiasaan (Taufiq, 2011: 1).

Page 39: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

20

Pengertian agama menurut Frezer yaitu: menyembah atau

menghormati kekuatan yang lebih agung dari manusia yang

dianggap mengatur dan menguasai jalannya alam semesta dan

jalannya kehidupan manusia (Syafaat, 2008: 13).

Islam adalah agama samawi (langit) yang dirurunkan oleh

Allah melalui Nabi Muhammad SAW, yang memiliki arti

kedamaian dan keamanan (Taufiq, 2011: 5). Konsep yang dijamin

kebenarannya adalah konsep yang dibuat oleh Zat Yang Maha

Mengetahui, yang ilmunya meliputi segal yng ada di langit dan di

bumi, yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan, yang awal dan

yang akhir. (Jasiman, 2011: 272)

Pedidikan agama Islam merupakan usaha berupa bimbingan

dan asuhan terhadap anak didik agar kelak setelah selesai

pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama

Islam serta menjadikannya sebagai pandanga hidup (way of life). (

Muliawan, 2005: 86 )

b. Dalam pendidikan Islam mempunyai tiga aspek yang sangat

penting, yaitu iman, ilmu dan amal yang berisikan sebagai berikut:

1) Menumbuh kembangkan serta membentuk sikap positif dan

disiplin serta cinta terhadap agama dalam berbagai kehidupan

anak dengan harapan menjadi manusia yang bertaqwa.

Page 40: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

21

2) Ketaatan kepada Allah SWT dan rosulnya merupakan motivasi

intrinsik terhadap pengembangan ilmu pengetahuan yang harus

dimiliki anak.

3) Menumbuh dan membina keterampilan beragama dalam semua

lapangan hidup dan kehidupan serta dapat memahami serta

menghayati ajaran agama Islam secara medalam dan

meyeluruh sehingga dapat digunakan sebagai pedoman hidup (

Zakiah, 2011: 89-90).

c. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Tujuan pendidikan Agama Islam adalah menanamkan taqwa

dan akhlak serta menegakkan kebenaran dalam rangka membentuk

manusia yang berpribadi dan berbudi luhur menurut ajaran Islam.

Tujuan tersebut didasarkan kepada proposisi bahwa pendidikan

Islam adalah bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani

menurut ajaran Islam dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan,

melatih, mengasuh dan mengawasi. Dan pedidikan ini mendorong

ke arah keutamaan serta pencapaian kesempurnaan hidup (Syafaat,

2008: 33-34). Dalam QS. Al-An’am ayat 162

رب إلعالمي ن صلت ونسك ومحياي وممات لل قل إ

Artinya: Sesungguhnya Shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku,

hanya untuk Allah, pendidik (pengasuh) sekalian alam ( Al-Quran

terjemah)

Page 41: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

22

Jadi tujuan pendidikan Agama Islam adalah membina manusia agar

menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, baik secara individual

maupun komunal (Syafaat, 2008: 34).

d. Dasar pendidikan agama Islam

1) Al-Quran

Al-Quran merupakan mukjizat Islam yang kekal dan

mukjizatnya selalu diperkuat oleh kemajuan ilmu pengetahuan.

Al-Quran diturunkan oleh Allah melalui malaikat Jibril kepada

Nabi Muhammad SAW untuk mengeluarkan manusia dari

suasana yang gelap menuju yang terang serta membimbing

mereka ke jalan yang lurus.

2) As-Sunnah

As-Sunah merupakan sumber hukum Islam ke dua setelah Al-

Quran yang diceritakan melalui hadist Nabi Muhammad SAW

(Jamaluddin, 2013: 5).

3) Ijtihad

Ijtihad yaitu mengarahkan segala kemampuan untuk

mendapatkan suatu.

e. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Fungsi pendidikan Islam yang sekaligus suatu proses sosialisasi

pada lingkungan atau lembaga pendidikan keluarga, menurut

Zakiyah Daradjat antara lain sebagai berikut (Syafaat, 2008:171).

Page 42: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

23

1) Pembekalan, yaitu untuk membimbing anak dalam memiliki

akhlak

2) Penerangan, yaitu membantu anak untuk mengetahui prinsip-

prinsip dan hokum agama agar dalam pelaksanaanya sesuai

dengan ajaran agama

3) Perbaikan, yaitu untuk menolong anak dalam membina akidah

yang baik dan benar serta pembentukan jiwa keagamaan yang

kokoh

4) Penyadaran, merupakan pemberian pemeliharaan anak-anak

atau remaja agara memahami dan ampu menjaga kesehatan

baik jasmani maupun rohani.

5) Pengajaran yaitu untuk menyiapkan peluang dan suasana

praktis dalam mengamalkan nilai-nilai agama dan akhlak

dalam kehidupan.

f. Prinsip-prinsip Pendidikan Agama Islam

1) Pada prinsipnya Islam memandang bahwa segala fenomena

alam ini adalah ciptaan Allah dan tunduk pada hukum

mekanisme-Nya sebagai sunnatullah. Oleh karena itu manusia

harus dididik agar mampu menghayati dan mengamalkan nilai-

nilai dalam hukum Allah. Atas dasar prinsip ini, maka manusia

wajib mendasari kehidupannya dengan keimanan dan

ketaqwaan kepada Yang Maha Menciptakan.

Page 43: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

24

2) Prinsip yang memandang manusia sebagai makhluk yang

paling mulia, karena memiliki harkat dan martabat yang

terbentuk dari kemampuan-kemampuan kejiwaanya dimana

akal budinya menjadi tenaga penggerak yang membedakan dari

makhluk lainnya.

3) Prinsip selanjutnya adalah pandangan bahwa manusia bukan

saja makhluk pribadi, melainkan juga makhluk sosial, yang

berarti makhluk (Syafaat, 2008: 177-179).

4. Menanamkan Nilai-nilai religiusitas

a. Pengertian menanamkan

Mananamkan yaitu menerapkan dalam diri atau sikap pada peserta

didik sehingga tertaan dalam diri dan terealisasi dalam tindakan.

Penanaman berasal dari kata tanam. Penanaman adalah proses,

cara, perbuatan menanam, mamahami, atau menanamkan. Dalam

hal ini yang dimaksud menanamkan adalah suatu cara yang

bertujuan untuk menanamkan sesuatu (Tim penyusun KBBI, 2008:

1615).

b. Pegertian Nilai

Kata nilai dapat dilihat dari segi etimologis dan terminologis,

dari segi etimologis nilai adalah harga, derajat. Nilai adalah ukuran

untuk menghukum atau memilih tindakan dan tujuan tertentu,

sedangkan dari segi terminologis dapat dilihat dari beberapa ahli

salah satunya yaitu Goldon Alport yang mengartikan nilai adalah

Page 44: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

25

keyakinan yang membuat seseorang bertindak atas dasar

pilihannya (Fathurrohman, 2015: 53).

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwasanya nilai

merupakan suatu keyakianan atau kepercayaan yang menjadi dasar

bagi seseorang atau sekelompok untuk memilih tindakannya atau

menilai suatu yang bermakna atau tidak bermakna bagi kehidupan..

Terdapat enam orientasi nilai yang sering dijadikan rujukan oleh

manusia dalam kehidupannya, nilai – nilai tersebut antara lain: (

Fathurrohman, 2015: 55-58).

1) Nilai teoritik

Nilai ini melibatkan pertimbangan logis dan rasional dalam

memikirkan dan membuktikan kebenaran sesuatu. Nilai teoritik

memiliki kadar benar-salah menurut timbangan akal pikiran

2) Nilai ekonomis

Nilai ini terkait dengan pertimbangan nilai yang berkadar

untung rugi.

3) Nilai estetik

Nilai estetik menempatkan nilai tertingginya pada bentuk dan

keharmonisan

4) Nilai sosial

Nilai tertinggi yang terdapat dalam nilai ini adalah kasih saying

antar manusia.

5) Nilai politik

Page 45: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

26

Nilai ini tertinggi adalah nilai kekuasaan. Karena itu kadar

nilainya akan bergerak dari intensitas pengaruh yang rendah

samapi pada pengaruh yang tinggi.

6) Nilai agama

Secara hakiki sebenarnya nilai ini merupakan nilai yang

memiliki dasar kebenaran yang paling kuat dibandingkan

dengan nilai-nilai sebelumnya.

Di dalam Islam pengertian nilai yang dimaksud adalah bahwa

manusia memahami apa yang baik dan buruk serta dapat

membedakan sekaligus mengamalkan keduannya. Tindakan nilai

merupakan hak asasi yang terpenting untuk menentukan sesuatu

baik atau buruk. Islam menekankan setiap tindakan harus dilandasi

dengan niat dalam hadis dijelaskan.

إمر ئ ما نوى نما لكا ل ب لنيا ت ، و إ ما إلأ ع إن

Artinya: Sesungguhnya amal itu berdasarkan pada niatnya.

Sesungguhnya bagi tiap-tiap orang (akan memperoleh) apa yang

diniatkannya. (Muttafaq Alaih) (Al-Jazairi, 2000: 105).

Hadis diatas, menjelaskan bahwa suatu perbuatan yang dilakukan

ada nilai yang diperoleh, jika disertai dengan niat. Hal inilah yang

membedakan budaya Islami dan budaya umum di masyarakat.

Nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat antara lain agama atau

ajaran-ajaran agama, pendidikan formal dan informal, interaksi

Page 46: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

27

sosial yang membawa perubahan dan pengalaman serta wawasan

yang didapat (Masdub, 2015: 33-35).

c. Pegertian Religiusitas

Menurut Ansori membedakan antara istilah religi atau agama

dengan religuisitas. Jika agama menujuk pada aspek-aspek formal

yang berkaitan dengan aturan dan kewajiban, sedangkan

religiusitas menunjuk pada aspek religi yang telah dihayati oleh

sesorang dalam hati (Ghufron, 2012: 168). Pendapat ini senada

dengan Dister yang mengartikan religiusitas sebagai keberagaman

karena adannya internalisasi agama ke dalam diri seseorang.

Religiusitas merupakan suatu sikap atau kesadaran yang muncul

atas dasar keyakinan atau kepercayaan seseorang terhadap suatu

agama (Asmun, 2012: 39).

Religi adalah sikap kekhidmatan dalam pemujaan, sedangkan

religiusitas dimaknakan sebagai pengabdian terhadap agama,

dalam psikologi agama merupakan konstruk psikologi dan agama

yang tak terpisahkan. Religiusitas adalah inti kualitas hidup

manusia, dan dimaknakan sebagai rasa rindu. Menurut

Mangunwijaya, apabila dilihat dari kenampakannya, agama lebih

menunjukkan kepada kelembagaan yang mengatur tata cara

penyembahan manusia kepada tuhan, sedangkan religiusitas lebih

melihat aspek yang ada dalam lubuk hati manusia, namun menurut

Nurcholish Masjid menyatakan bahwa religiusitas ialah tingkah

Page 47: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

28

laku yang sepenuhnya terbentuk oleh kepercayaannya kepada

keghaipan atau alam ghaib, yaitu kenyataan-kenyataan yang supra-

empiris. Dalam psikologi agama religius ini berhubungan dengan

tingkah laku keagamaan, oleh karena itu religius menyangkut

banyak faktor, baik yang bersifat Intern maupun ekstern (Jalaludin,

2016: 293). Dalam pandangan Glock dan Srark. Menurut

keduannya religiusitas memiliki 5 dimensi sebagai berikut

(Ghufron, 2012: 169).

1) Dimensi keyakinan (the ideological dimension)

Adalah harapan-harapan dimana oramg religius berpegang

tegug pada paradigma teologis tertentu

Dan mengakui kebenara doktrin-doktrin tersebut. Setiap agama

mempertahankan seperagkat kepercayaan dimana para

penganut diharapkan akan telat. Walaupun demikian, isi dan

ruang lingkup keyakinan itu bervariasi tidak hanya di antara

agama-agama akan tetapi juga tradisi dalam agama yang sama.

2) Dimensi praktik agama ( the ritualistic dimension)

Mencangkup perilaku pemujaan, ketaatan dan hal-hal yang

dilakukan orang untuk menunjukkan komitmen terhadap agama

yang dianutnya.

3) Dimensi penghayatan (the experiencal dimension).

Dimensi penghayatan merupakan perasaan keagamaan yang

pernah dialami dan dirasakan seperti merasa dekat dengan

Page 48: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

29

tuhan, tentram dalam berdoa, tersentuh memaca ayat suci dan

sebagainya.

4) Dimensi pengetahuan agama (the intellectual dimension).

Mengacu pada harapan bahwa orang beragama paling tidak

memiliki srjimlah penmghetahuan minimal mengenai

keyakinan, kitab suci budaya.

5) Dimensi effect atau pengalaman (the consequential dimension).

(penulisan)

Dimensi ini mengacu kepada identifikasi dari akibat-akibat

keagamaan praktik, pengalaman dan pengetahuan dari

kebiasaan sehari-hari.

Dari kelima dimensi tersebut menurut Glock dan Stark

merupakan faktor yang menentukan religiusitas para penganut

agama. Jelasnya dalam pandangan keduannya bahwa religiusitas

terkemas dalam bentuk sistem. Komponen-komponennya berupa

keyakinan agama, praktik agama, pengalaman agama, pengetahuan

dan pengamalan agama. Kelima komponen ini saling berhubungan,

terkait dan Saling menentukan dalam membentuk religiusitas.

Religiusitas (Religiosity) bersentuh dengan nilai-nilai imani

(Jalaluddin, 2016: 295).

Menurut Harun Nasution dalam Rosihon mendefinisikan

agama merupakan ajaran-ajaran yang diwahyukan Tuhan kepada

manusia melalui seorang rosul, sehingga menumbuhkan keyakinan

Page 49: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

30

bahwa kesejahteraannya di dunia dan hidupnya di akhirat

bergantung pada adanya hubungan baik dengan kekuatan ghaib

yang dimaksud ( Rosihon, 2017: 100).

d. Nilai-nilai religius

Dalam perkembangan manusia membutuhkan bimbingan dan

petunjuk yang benar dan bernilai mutlak untuk meraih kebahagiaan

hidup jasmani, rohani, dunia dan akhirat. Untuk itu disamping akal,

tuhan juga memberikan anugerah lain kepada manusia sebagai

pembimbing gerak akal yaitu agama. Dalam agama inilah

dibentangkan konsep yang tegas dan jelas tentang apa yang

sesungguhnya hidup dan kehidupan itu, dari mana dan kemana

arah tujuanya, serta apa dan siapakah mausia itu sebenarnya

(Rosihon, 2017: 111-112). Untuk mencapai hal tersebut maka

dibutuhkan nilai dalam mengetaahui kesalahan dan kebenaran,

nilai religius bersumber dari agama dan merasuk kedalam. Nilai

religius perlu ditanamkan untuk membentuk budaya religius yang

mantab dan kuat dalam lembaga pendidikan. Berikut penjelasan

macam- macam nilai religius (Fathturrohman, 2015: 60).

1) Nilai ibadah

Ibadah merupakan bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa

Arab yaitu masdar „abada yang berarti penyembahan. Dalam

arti terminologi ibadah adalah usaha mengikuti hukum-hukum

dan aturan Allah dalam menjalankan kehidupan sesuai dengan

Page 50: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

31

perintahnya mulai akil baligh sampai meninggal dunia. Ibadah

merupakan jalan hidup yang mencakup seluruh aspek

kehidupan serta segala yang dilakukan manusia dalam

mengabdikan diri. Nilai ibadah perlu ditanamkan kepada diri

peserta didik, agar anak didik menyadari akan pentingnya

beribadah kepada Allah. Contoh nilai ibadah yang dapat

ditanamkan dalam sekolah:

a) Shalat berjamaah

b) Shalat dluha

c) Membaca Al-Quran

2) Nilai Ruhul jihad

Ruhul jihad artinya jiwa yag mendorong manusia untuk bekerja

atau berjuang denga sungguh-sungguh, dengan adanya ruhul

jihad maka aktualisasi diri dan untuk kerja selalu didasari sikap

berjuang dan ikhtiar.

3) Nilai akhlak dan kedisplinan

Akhlak adalah keadaan jiwa manusia yang menimbulkan

perbuatan tanpa melalui pemikiran dan pertimbangan yang

diterapkan dalam perilaku sehari-hari. Sedangkan kedisplinan

termanifestasi dalam kebiasaan manusi ketika melaksanakan

ibadah rutin setiap hari.

a) Menghormati guru

b) Berperilaku sesuai aturan

Page 51: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

32

c) Melaksanakan shalat tepat waktu

4) Keteladanan

Nilai ini tercermin dari perilaku guru. Dalam menanamkan

religiusitas di lembaga pendidikan, keteladanan merupakan

faktor utama pennggerak motivasi peserta didik. Keteladanan

harus dimiliki seorang guru, hal tersebut dimaksudkan supaya

penanaman nilai dapat berlangsung secara integral dan

komprehensif.

5) Nilai amanah dan ikhlas

Amanah secara etimologi artinya dapat dipercaya, atau juga

bertanggung jawab. Ikhlas merupakan niat seseorang semata-

mata mencri ridho Allah.

e. Dasar dan tujuan penanaman religiusitas

1) Dasar

Agama merupakan perangkat sistem nilai dalam bentuk

pengabsahan dan pembenaran dalam mengatur sikap individu

dan masyarakat. Dalam masyarakat yang religius agama

menyusup ke dalam aktivitas sosial, baik yang bersifat

ekonomi, politik kekeluargaan maupun rekreatif. Ajaran agama

berisi nilai-nilai ajaran moral yang berkaitan dengan

pembentukan sifat yang luhur (Jalaludin, 2016: 368).

2) Tujuan

Page 52: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

33

Setiap agama mengajarka kepercayaan akan adanya kehidupan

abadi setelah berakhirnya kehidupan duniawi. Konsep agama,

khususnya agama samawi, menggambarkan kehidupan akhirat

dalam dua versi. Pertama versi yang berkaitan dengan perilaku

bertentangan dengan ajaran. Atau biasa digolongkan sebagai

pendosa yang dijanjikan sebagai penghuni neraka. Adapun

versi kedua, yaitu surga yang diinformasikan sebagai tempat

kenikmatan yang abadi. Surga disediakan Tuhan untuk hamba-

hambanya yang menunjukkan tingkat pengabdian yang

maksimal ( Jalaludin, 2016: 358).

f. Pendekatan yang dipakai dalam pendidikan nilai religius ada 5

macam (Fathturrohman, 2015: 78).

1) Pendekatan penanaman nilai

Yaitu suatu pendekatan yang memberi penekanan pada

penanaman nilai-nilai religius dalam diri peserta didik, metode

yag digunakan adalah keteladanan, penguatan positif dan

negatif, simulasi, permainan peranan dan lain-lain.

2) Pendekatan perkembangan moral kognitif (cognitive moral

development approach). Pendekatan ini mendorong peserta

didik untuk berfikir aktif mengenai masalah moral dan dalam

membuat keputusan moral. Metode yang digunakan dalam

pendekatan ini yaitu diskusi kelompok, dimana siswa didorong

untuk mencari dan menyadari nilai tersebut.

Page 53: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

34

3) Pendekatan analisis nilai (Values analysis approach). Yaitu

pendekatan yang memberikan penekanan pada siswa yang

berfikir logis dengan menganalisis masalah yang berhubungan

dengan nilai-nilai religius, denga metode individu dan

kelompok.

4) Pendekatan klarifikasi nilai (Values clarification approach).

Merupakan pendekatan usaha membantu peserta didik dalam

mengkaji perasaan dan perbuatannya sendiri, untuk

meningkatkan kesadaran mereka megenai nilai-nilai mereka

sendiri.

5) Pendekatan pembelajaran berbuat (Action learning approach).

Merupakan pendekatan usaha memberikan kesempatan kepada

siswa untuk melakukan perbuatan moral baik secara

perseorangan maupun kelompok.

Di samping itu, penanaman nilai-nilai religius harus dilakukan

dengan penuh kasih sayang. Hal itu seperti yang diungkapkan

Madzahiri, ungkapan guru kepada murid harus menunjukan

kata yang lembut disertai rasa cinta kasih. (Fathturrohman,

2015: 80).

Ungkapan dengan kasih sayang ini sangat penting, karena

dengan kelembutan dan kasih sayang maka siswa akan menurut

pada apa yang dikatakan oleh guru/pendidik. Dengan demikian

Page 54: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

35

seorang pendidik haruslah siswa seperti anaknya sendiri

(Fathurrohman, 2015: 80-81).

Apabila nilai-nilai religius telah tertanam pada diri peserta

didik dan dipupuk dengan baik, maka dengan sendirinya akan

tumbuh menjadi jiwa agama. Dalam hal ini jiwa agama merupakan

suatu kekuatan batin, daya dan kesanggupan dalam jasad manusia

yang menurut para ahli ilmu jiwa agama, kekuatan tersebut

bersarang pada akal, kemauan dan perasaan. Selanjutnya jiwa

tersebut dituntun dan dibimbing oleh peraturan atau undang-

undang Ilahi yang disampaikan melalui para Nabi dan Rasul-Nya

untuk mengatur hidup dan kehidupan manusia. Setelah jiwa agama

tumbuh dan subur dalam diri peserta didik, maka tugas pendidik

atau guru selanjutnya adalah menjadikan nilai-nilai agama sebagai

sikap beragama peserta didik. Sikap keberagaman merupakan suatu

keadaan yang ada dalam diri seorang yang mendorongnya untuk

bertingkah laku sesuai dengan kadar ketaatannya kepada agama

(Asmaun, 2012: 42).

5. Kehidupan Religiusitas pada remaja

Manusia lahir membawa fitrah keagamaan. Akan tetapi dalam

perkembangan selanjutnya dipengaruhi oleh pengalaman keagamaan,

struktur kepribadian serta unsur kejiwaan lainnya. Manusia religious

adalah manusia yang struktur mental secara keseluruhan dan secara

Page 55: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

36

tetap diarahkan kepada pencipta nilai mutlak, memuaskan, dan

tertinggi yaitu tuhan.

Terdapat perbedaan yang jelas anatara manusia dan binatang.

Manusia dibekali oleh akal oleh Tuhan, sedangkan binatang tidak.

Dengan akal dan pikira itulah, manusia melahirkan tingkah laku

perbuatan sehari-hari dalam rangka menjalin hubungan dengan

manusia lainnya. Akan tetapi, akal manusia bersifat nisbi dan sangat

terbatas. Tidak seluruh persoalan dapat dibatasi dan dirajuk hakikat

kebenarannya. Sejarah filsafat, perkembangan alam pikiran, lahirnya

isme-isme dan perkembangan teknologi modern dapat dijadikan bukti

tentang keterbatasan dan kenisbian akal manusia.

Keberagaman pada remaja adalah keadaan peralihan dari

kehidupan beragama anak-anak menuju kemantapan beragama. Sikap

kritis terhadap ajaran agama mulai timbul pada masa remaja. Mereka

mulai menemukan pengalaman dan penghayatan ketuhanan yang

bersifat individual. Keislaman mulai otonom, hubunga dengan tuhan

semakin disertai kesadaran dan kegiatannya dalam masyarakat

semakin diwarnai oleh rasa keagamaan. Streng mengemukakan bahwa

remaja membutuhkan agama sebagai sesuatu yang bersifat personal

dan penuh makna tidak hanya ketika mendapatkan kesulitan. Remaja

memerlukan agama sebagai sumber pegangan dalam kehidupannya

bagi optimalisasi perkembangan dirinya sebagai sumber kekuatan dan

keberanian yang mutlak bagi dirinya. Kehidupan religiusitas pada

Page 56: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

37

remaja dipengaruhi oleh pengalaman keagamaan, struktur kepribadian,

serta unsur kepribadian lainnya (Ghufron, 2012: 172-175).

B. Kajian terdahulu

Acuan berupa teori atau temuan dari berbagai hasil penelitian

sebelumnya yang kiranya perlu untuk dijadikan sebagai data pendukung

bagi penelitian ini. Hasil penelitian terdahulu yang hampir memiliki

kesamaan topik dengan penelitian yang dilakukan peneliti di antaranya :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Aan Afriyawan mengenai Upaya guru

Pendidikan Agama Islam dalam membina akhlak siswa, penelitian ini

memberikan penjelasan mengenai upaya yang dilakukan guru pendidikan

Agama Islam dengan berbagi cara antara lain nasihat, membangun

pembiasaan, keteladanan guna membina akhlak siswa sesuai ajaran agama

Islam.

2. Tilam Sari Dewi dalam penelitiannya yang berjudul Pendidikan Agama

Islam dalam mengembangkan kecerdasan Emosional siswa di SMK

Negeri 1 Kranggede, penelitian ini membahas tentang metode yang

digunakan guru dalam dalam mengembangkan kecerdasan siswa sehingga

mencegah akan adanya tawuran karena mengingat usia SMP merupakan

banyak terjadi hal-hal rawan akan tetapi juga sebagai hasil dari

perkembangan individu.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Esa Puspita sari mengenai Implementasi

pembinaan Religiusitas dalam mengembangakan sikap optimisme siswa

kelas X MAN 1 kota Magelang melakukan penelitian guna mengetahui

Page 57: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

38

bagaimana bentuk-bentuk pembinaan religius dan pengaruhnya terhadap

sikap optimesme peserta didik.

4. Penelitian lain juga dilakukan oleh Muhammad mubin dengan upaya

Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi kesulitan membaca Al-Quran,

mengkaji mengenai hal-hal yang dilakukan guru, problematika dan solusi

guru dalam menghadapi persoalan kesulitan dalam membaca.

Berdasarkan temuan dari keempat penelitian di atas, penulis ingin

mengemukakan bahwa penelitian yang akan dilaksakan ini memiliki

perbedaan yang mendasar dengan penelitian sebelumnya dan belum

ada yang mengulasnya, yang membedakan adalah fokus kajian serta

tempat dari penelitian ini, yakni upaya guru pendidikan agama Islam

dalam menanamkan nilai-nilai religiusitas pada siswa muslim di SMK

Negeri 3 Salatiga. Oleh karena itu, penulis berpendapat bahwa

penelitian ini layak penting.

Page 58: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif merupakan penelitian

yang bersifat ilmiah dan juga sistematis (Janathan Sarwono, 2006: 206).

Penelitian kualitatif menurut Taylor dan Bogdan mendefinisikan

metodologi ini sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

diskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

yang diamati (Moloeng, 2008: 3). Metode penelitian disebut juga dengan

metode penelitian naturalistik karena penelitian dilakukan secara ilmiah

(Sugiono, 2017: 14).

Penelitian ini termasuk kualitatif deskriptif, karena peneliti berusaha

menggambarkan fakta tentang upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam

menanamkan nilai-nilai religiusitas pada siswa muslim di SMK Negeri 3

Salatiga.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 3 Salatiga. Yang beralamatkan di

Jl. Jafar Shodiq, Kalibening Tingkir Kota Salatiga. Alasan peneliti

memilih lokasi tersebut salah satunya yaitu karena guru Pendidikan

Agama Islam di SMK N 3 Salatiga tidak hanya mengajarkan teori namun

juga aplikasikannya dalam lingkungan sekolah. Selain itu, lokasi yang

strategis dan mudah dijangkau menjadi alasan penulis untuk

Page 59: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

40

mempermudah melakukan penelitian. Oleh karena itu, peneliti tertarik dan

melakukan penelitian di sekolah tersebut mengenai upaya guru pendidikan

agama Islam dalam menanamkan nilai-nilai religiusitas pada siswa muslim

di SMK Negeri 3 Salatiga.

C. Kehadiran peneliti

Peneliti melakukan penelitian secara langsung di SMK Negeri 3 Salatiga

yang bertindak sebagai pengumpul data dalam upaya mengumpulkan data-

data di lapangan. Peneliti melakukan pengamatan dengan keterlibatan

peneliti secara langsung dan aktif dengan informan atau sumber data

lainnya sehingga memperoleh data yang detail.

D. Sumber data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua

yaitu:

1. Data primer

Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari obyek yang diteliti

dengan cara diambil, diteliti, dan kemudian diolah sendiri oleh peneliti,

sehingga mendapatkan kesimpulan. Adapun sumber data ini

memposisikan manusia sebagai subyek atau yang kerap disebut dengan

informan kunci/key informant. Adapun sumber data primer adalah

Guru Pendidikan Agama Islam, Waka kurikulum, Waka Kesiswaan,

Kepala Sekolah dan Peserta didik, Data tersebut diperoleh melalui

wawancara terbuka oleh Guru dan siswa, sebagaimana informasi digali

secara mendalam terkait upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam

Page 60: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

41

menanamkan nilai-nilai religiusitas pada siswa muslim di SMK

Negeri 3 Salatiga.

2. Data sekunder

Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber penelitian

dengan mempelajari dokumen, buku-buku yang ada kaitannya dengan

penelitian ini atau data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, yaitu

diolah dan disajikan oleh pihak lain.

Adapun sumber data sekunder yang dibutuhkan seperti data-data

jumlah siswa, foto-foto, dokumen dapat berupa catatan pribadi, buku,

notulen rapat, gambar, foto, bagan dan lain sebagainya dan hal-hal

yang berkaitan dengan SMK Negeri 3 Salatiga. Data sekunder ini

untuk memperkuat penemuan dan melengkapi informasi yang telah

dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan para narasumber.

E. Prosedur Pengumpulan data

Adapun prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini berupa:

1. Observasi

Nasution menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu

pengetahuan, para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu

fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalusi observasi.

Data dikumpulkan da sering dengan bantuan berbagai alat yang sangat

canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan elektron)

Page 61: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

42

maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat diobservasi

dengan jelas (Sugiyono, 2014: 310).

Observasi ini digunakan untuk memperoleh data-data yang

diperlukan, dengan pengamatan langsung di lapangan oleh peneliti

tentang upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam menanamkan

nilai-nilai religiusitas pada siswa muslim di SMK Negeri 3 Salatiga.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan langsung dan tatap muka (face to

face) dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua

pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan

dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas

pertanyaan itu (Suprayogo, 2001:172). Esterberg megemukakan tiga

macam wawancara yaitu: (Sugiyono, 2017: 319).

a. Wawancara terstruktur (Structured interview)

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan

data, bila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informan

apa yang akan diperoleh, oleh karena itu dalam melakukan

wawancara, peneliti menyiapkan instrumen penelitian berupa

pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabanpun telah

disiapkan. Dengan wawancara ini setiap responden diberi

pertanyaan yang sama maka dengan ini peneliti menggunakan

beberapa pewancara.

b. Wawancara Semiterstruktur (Semistructure Interview)

Page 62: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

43

Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-depth

interview, dimana dalam pelaksanaanya lebih bebas bila

dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari

wawancara ini adalah untuk menemukan permasalahan secara

lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta

pendapat, dan idenya. Dalam melakukan wawancara peneliti perlu

mendengarkan secara teliti dan mecatat apa yang disampaikan oleh

informan.

c. Wawacara tak terstruktur (Unstructured Interview)

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana

peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah

tersusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan

datanya. Pedoman yang digunakan hanya berupa garis-garis besar

permasalahan yang akan ditanyakan.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara terstruktur

yang akan dilakukan kepada para narasumber, diantaranya adalah

kepala sekolah, guru pendidikan Agama Islam dan siswa. Peneliti

menggunakan teknik ini untuk mencari data terkait upaya guru

pendidikan Agama Islam dalam menanamkan nilai-nilai religiusitas

pada siswa muslim di SMK Negeri 3 Salatiga.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

Page 63: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

44

notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2013:274).

Dalam dokumentasi berisi catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang. teknik pengumpulan data ini yang

ditujukan kepada subyek penelitian. Adapun metode dokumentasi

peneliti gunakan untuk mengumpulkan data-data mengenai gambaran

umum SMK Negeri 3, sejarah berdirinya, bangunan fisik, jumlah guru,

siswa, dan juga bentuk-bentuk kegiatan religius. Dengan metode ini

akan tercipta data yang otentik mengenai gambaran nyata di Sekolah

SMK Negeri 3 Salatiga Dimana data ini sebagai pendukung dari

metode wawancara.

F. Analisis data

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan

data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode

tertentu. Pada saat wawancara peneliti sudah melakukan analisis terhadap

jawaban yag diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah

dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan

pertanyaan lagi sampai diperoleh data yang dianggap kredibel. Aktivitas

dalam analisis data yaitu:

1. Reduksi data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu

perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama peneliti di lapangan

Page 64: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

45

jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu

perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi

data berarti merangkum, memilih, hal-hal pokok, dicari tema dan

polanya, dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang

telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan

mempermudah peneliti utuk melakukan pengumpulan data selanjutnya

(Sugiono, 2017: 338).

2. Penyajian data

Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah mendisplaykan

data, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat,

bagan, hubunga antar kategori dan sejenisnya. Dengan penyajian data

akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi (Sugiono, 2017:

341).

3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi

Langkah terakhir dalam analisis data kualitatif menurut Miles da

Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpula

awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah

bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat untuk mendukung tahapan

dalam pengumpulan data. Dengan demikian kesimpulan dalam

penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang

dirumuskan sejak awal (Sugiyono, 2017: 345).

Page 65: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

46

G. Pengecekan keabsahan data

Dalam penelitian ini, upaya untuk membuktikan bahwa data yang

diperoleh itu benar-benar valid, maka peneliti menggunakan teknik

triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain. Data ini digunakan untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong,

2011:330-332). Peneliti melakukan triangulasi data menggunakan teknik

membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara dan

triangulasi (bandingan data hasil wawancara antar narasumber serta

membandingkan data hasil dokumentasi antar dokumen. Dalam teknik

pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data

yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan

sumber data yang telah ada. Bila penulis melakukan pengumpulan data

dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang

sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data

dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.

Tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa

fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa

yang telah ditemukan (Sugiono, 2017: 330). Pada penelitian ini

menggunkan trianggulasi sumber data yang diperoleh dari Kepala sekolah,

Guru Pendidikan Agama Islam serta dari peserta didik.

Page 66: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

47

H. Tahap-tahap penelitian

Pelaksanaan penelitian yang akan penulis lakukan ada empat yaitu:

tahap sebelum pelaksanaan penelitian lapangan, tahap pelaksanaan

penelitian lapangan, tahap analisis data, dan tahap penulisan laporan.

Tahap-tahap pelaksanaan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah

sebagai berikut:

1. Tahap Sebelum Pelaksanaan Penelitian

Tahap ini meliputi kegiatan:

a. Mengajukan judul penelitian.

b. Menyusun proposal penelitian.

c. Konsultasi kepada pembimbing.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Tahap ini meliputi kegiatan:

a. Melaksanakan penelitian di tempat yang telah ditentukan.

b. Mengumpulkan data sesuai dengan fokus penelitian.

c. Pencatatan data yang sudah terkumpul.

d. Mengembangkan data yang terkumpul.

3. Tahap Analisis Data

Tahap ini meliputi kegiatan:

a. Mencoding data

b. Menganalisis dengan analisis deskripsif.

c. Penemuan hal-hal penting dalam penelitian.

d. Mengecek keabsahan data.

Page 67: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

48

4. Tahap Penulisan Laporan

Tahap ini meliputi kegiatan:

a. Melaporkan hasil penelitian.

b. Konsultasi kepada pembimbing.

Page 68: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

49

BAB IV

PAPARAN DATA DAN ANALISIS DATA

A. PAPARAN DATA

1. Profil SMK Negeri 3 Salatiga

a. Sejarah singkat sekolah

Berdsarkan dokumen (SS/D/01) diperoleh data sejarah singkat

SMK Negeri 3 Salatiga. SMK Negeri 3 Salatiga adalah sebuah

sekolah menengah kejuruan (SMK) yang berdiri di kota Salatiga

pada tanggal 21 Mei 2007 atas persetujuan pemerintah kota

Salatiga. Pada awalnya bernama SMK Negeri 1 Tingkir, namun

pada tanggal 20 Juli 207 resmi berganti nama menjadi SMK Negeri

3 Salatiga. SMK Negeri 3 Salatiga merupakan sekolah menengah

kejuruan berstatus negeri termuda di Kota Salatiga. Sekolah ini

juga pernah menjadi salah satu sekolah RSBI (Rintisan Sekolah

Bertaraf Internasional) meskipun RSBI sendiri telah dihapus oleh

Mahkamah Konstitusu secara nasional pada tanggal 8 Januari

2013.

Keberadaan Unit Sekolah Baru (USB) SMK Negeri 3 Salatiga

telah lama diharapkan oleh masyarakat khususnya kota Salatiga

untuk menjawab kebutuhan pendidikan yang beragam dan

berkualitas. Keberadaan SMK Negeri 3 Salatiga dituangkan dalam

surat keputusan operasional Penyelenggara program keahlian

Page 69: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

50

No.420.5/1510 Kepala Dinas Pendidikan Kota Salatiga tanggal 21

Mei 2007.

b. Letak geografis

SMK Negeri 3 Salatiga terletak di Jalan Jafar Shodiq Raya No. 7a,

Kel. Kalibening, Kec. Tingkir Kota Salatiga, Jawa Tengah

Indonesia. Berdasarkan dokumen profil sekolah (PS/D/02)

diperoleh identitas SMK Negeri 3 Salatiga sebagai berikut:

Identitas sekolah

NSPN : 20338571

Status : Negeri

Bentuk Pendidikan : SMK

Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah

SK Pendirian Sekolah : 420.5/1510

Tanggal SK Pendirian : 2007-05-30

SK Izin Operasinal : 421.5/5154/101

Tanggal SK Izin Operasional : 2013-11-19

Visi dan Misi sekolah

c. VISI MISI SMK Negeri 3 Salatiga

Berdasrkan dokumen (VM/D/03) visi dari SMK Negeri 3 Salatiga

yaitu: Menyelenggarakan sekolah unggul dengan maksud

mencetak tenaga siap kerja di perusahaan dan / atau siap

berwirausaha. Sedangkan misinya adalah

Page 70: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

51

1) Menyiapkan tamatan yang mempunyai keseimbangan antara

soft competency dan hard competency.

2) Menyiapkan tamatan yang siap bersaing di pasar global.

3) Menyiapkan tamatan yang mampu menerapkan sikap

berwirausaha.

4) Menyelanggarakan sekolah dengan suasana aman, indah,

bersih, dan teratur.

5) Menyelenggarakan sekolah sebagai pusat kegiatan masyarakat

kecil yang indah sebagai sumbangan menjadi masyarakat

madani.

d. Struktur Organisasi Sekolah

Struktur Organisasi merupakan salah satu faktor yang harus ada

pada setiap lembaga pendidikan termasuk sekolah. Hal ini

dimaksudkan untuk memperlancar semua pelaksanaan program

kerja dari lembaga tersebut. Demikian pula halnya dengan struktur

organisasi SMK Negeri 3 Salatiga, untuk mempermudah

melaksanakan suatu program kerja sesuai dengan tugas dan

tanggung jawab dari masing-masing bagian, agar tercapai suatu

tujuan pendidikan khususnya di SMK Negeri 3 Salatiga.

Berdasarkan dokumen (SO/D/02) adapun struktur organisasi SMK

Negeri 3 Salatiga sebagai berikut:

Page 71: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

52

Tabel 4.1 STRUKTUR ORGANISASI

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3

SALATIGA TAHUN PELAJARAAN 2018/2019

1 Kepala Sekolah Suripan, S.Pd

2 Koordinator SDM Dian Adriyanto, S.Pd., M.Pd.

3 Koordinaator Administrasi Sugimin

4 Wakil kepala

- Opendikur Mariyati, S.Pd., M.Pd

- Kesiswaan Indaryanto, S.Pd.T

- Sarana dan prasarana Siswanto, S.Pd

- Hubungan masyarakat

dan Industri

Djaru Puromo

5 Tim Pengembangan Sekolah - Drs. Muh Towil

- Daud Lanang Prabowo, S.Pd

- Hery Ridawati, S.Pd

6 Ketua Kompetensi Keahlian

- Teknik Mekatronik Zainal Arifin, S.Pd.T

- Teknik Mesin (Welding) Syefudin Afan E.H., S.T

- Teknik Ototronik Cahyono Dwi Atmoko, S.Pd.T

- Teknik Sepeda Motor Samsul Huda, S.Pd

- Agribisnis (ATPH) Ayustina Krisniati, S.P

- Teknik Geomatika Evita Rintarsih, S.Pd

Page 72: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

53

7 Staf SDM

- Sekertaris Anton Nugroho

- Pengendali dokumen, IT Hendrik Ade Putra, S.Pd

8 Staf bidang Opendikur

- Kurikulum - Dimas Nico Saputro, S.Pd

- Rita Permana K.W., S.H.,M.Pd

- Operasional

pembelajaran

M. Chamid, A.Md

- Evaluasi Pembelajaran Siti Zulikah, S.Pd, M.Pd

- Koordinator

perpustakaan

Puji Wijayanti, S.Pd

- Admin Catur Wijayanto

9 Bidang kesiswaan - Daniel Adi Prabowo, S.Pd

- Anggit Dian Nugroho, S.Pd

10 Bidang sarana dan prasarana Eko Noveri Yanto, S.Pd

11 Humas dan Industri Sidiq Supryogi, S.Pd.

e. Program Pendidikan

Berdasarkan data (PP/D/05) diperoleh data sebagai berikut:

Program pendidikan yang ada di SMK Negeri 3 Salatiga meliputi:

1) Teknik Mekatronika.

2) Teknik Pengelasan.

Page 73: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

54

3) Teknik Ototronika.

4) Teknik Tanaman Pangan dan Holtikultura.

5) Teknik Mesin (Kendaraan Ringan).

6) Teknik Goematika

7) Ekstrakurikuler

f. Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMK Negeri 3 Salatiga

meliputi:

1) Pramuka

2) Bola volly

3) Beladiri pencak silat

4) Paskibra

5) Futsal

6) Tilawatil Qur’an

7) Bahasa inggris

8) KIR

9) Rebana

10) Band

11) Jurnalistik

12) Paduan suara

g. Jumlah siswa, berdasarkan data (JS/D/1) diperoleh jumlah siswa

sebagai berikut

Kelas 10 : 454 siswa (L: 386 / P: 86)

Page 74: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

55

kelas 11 : 423 siswa (L: 367 / P: 56)

kelas 12 : 396 siswa (L: 341 / P: 55)

Jumlah total : 1.273 siswa (L:1.094 / P: 179 )

Tabel 4.2 Jumlah siswa

NO

. Program Keahlian

Jumlah siswa

Kelas

10

Kela

s 11

Kelas

12

1 Teknik Mekatronika 70 62 65

2 Teknik Pengelasan 72 67 64

3 Teknik Ototronika 106 104 87

4 Agrobisnis Tanaman Pangan dan

Hortikultura (ATPH) 71 61 60

5 Teknik Sepeda Motor (TSM) 100 95 87

6 Geomatika 35 34 33

JUMLAH 454 423 396

JUMLAH TOTAL 1.273

h. Data guru SMK

Berdasarkan data (DG/D/ 04) Adapun guru yang mengajar di SMK

N 3 Salatiga yaitu: Tabel 4.3

No. Nama NIP L/K Mengajar

Pelajaran

1 Suripan, S.Pd., M.Si. 19650120 199003 1 003 L Sejarah

2 Nuridah, S.Pd. 19690102 199702 2 003 P Matematika

3 Drs. Muh Towil 19651126 199802 1 001 L Bhs. Indonesia

4 Sugiartini , S.Pd. 19630709 199003 2 008 P Sejarah

Page 75: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

56

5 Dra. Ngizatun 19701119 199802 2 001 P BP/BK

6 Yuli Budi Prasetyo, S.Pd. 19710720 199802 1 002 L PPKn

7

Dian Adriyanto, S.Pd.,

M.Pd. 19700317 200501 1 008 L Prod. TSM

8 Dwi Hastuti, S.Pd. 19820517 200604 2 004 P Bhs. Inggris

9 Adria Vineta, S. Si 19711217 200604 2 007 P Fisika

10 Dulhadi, S.Ag., M.Pd.I. 19690805 200501 1 005 L

Pend. Agama

Islam

11

Rita Permana Kelana

Wati, S.H.,M.Pd. 19671026 200701 2 012 P PPKn

12 Lamini, S.Pd. 19640402 200701 2 005 P BP/BK

13 Asih Niyati,S.Pd 19720728 200604 2 010 P Prakarya / KWR

14

Siti Sulaikah, S.Pd.,

M.Pd. 19690917 200701 2 009 P Bhs. Inggris

15

Hery Ridawati,S.Pd.,

M.Pd. 19700509 200701 2 017 P PPKn

16

Fitri Nurhayati Sih W.,

S.Pt. 19740620 200701 2 012 P Kimia

17 Mariati, S. Pd., M.Pd. 19750423 200801 2 006 P

Prod.

Mekatronika

18 Evita Rintarsih, S.Pd. 19780307 201001 2 008 P Prod. Surveying

19 Siswanto, S. Pd. 19750123 200902 1 005 L Prod. Ototronik

20 Indaryanto, S.Pd.T. 19790618 200902 1 002 L

Prod.

Pengelasan

21 M. Hafid, S. Ag. 19620612 198703 1 018 L

Pend. Agama

Islam

22

Retno Agustin Dwi

Astuti, S.Pd. 19820807 200803 2 002 P Fisika

23 Drs. Sugeng Winarto 19661212 200701 1 024 L

Prod.

Pengelasan

Page 76: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

57

24 Sri Supadmi, S. Pd. 19690905 200801 2 015 P Bhs. Inggris

25

Anis Fadilah, S. Pd.,

M.Sc. 19771116 200801 2 013 P Sejarah

26 Achiruddin Pasila, S.Pd. 19791022 200902 1 003 L Matematika

27 Sulistiyo, S.Pd. 19800531 200902 1 001 L Bhs. Indonesia

28 Ani Kurniasari, S.Pd. 19821210 200902 2 003 P Sejarah

29

Daniel Adi Prabowo,

S.Pd. 19830914 200902 1 006 L BP/BK

30 Hendrik Ade Putra, S.Pd. 19850115 200902 1 004 L PPKn

31 Puji Wijayanti, S.Pd. 19850628 200902 2 003 P

Bahasa

Indonesia

32

Heru Lukman Wicaksono,

S.Pd. 19850722 200902 1 005 L Bahasa Jepang

33 Devy Listyowati,S.P. 19781211 201001 2 005 P Prod. ATPH

34 Dewi Fatihatuzulfa, S.Psi. 19790412 201001 2 010 P BP/BK

35 Djaru Purnomo, S.Pd. 19790426 201001 1 012 L

Prod.

Pengelasan

36 Sukiningsih , S.Pd. 19791107 201001 2 015 P Prod. TSM

37

Daud Lanang Prabowo,

S.Pd. 19800608 201001 1 014 L

Prod.

Mekatronika

38

Syaefudin Afan Eko H.,

S.T 19830616 201001 1 022 L

Prod.

Pengelasan

39 Ayustina Krisniati, S.P. 19830625 201001 2 021 P Prod. ATPH

40

Ifana Tri Kusumastuti,

S.P. 19840509 201001 2 013 P Prod. ATPH

41 Zainal Arifin, S. Pd.T. 19850423 201001 1 015 L

Prod.

Mekatronika

42 Mahetasari, S.Ant. 19860511 201001 2 017 P Sejarah

43 Eko Listyo Sahono, S.Pd. 19790123 201001 1 011 L Prod. TSM

44 Samsul Huda, S.Pd. 19790831 201402 1 001 L Prod. TSM

Page 77: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

58

45 Arif Rusgiono, S.Pd. 19840803 201402 1 001 L Prod. Ototronik

46 Sidiq Suprayogi, S.Pd. 19860315 201402 1 001 L Prod. TSM

47

Cahyono Dwi Atmoko,

S.Pd.T. 19860205 201402 1 001 L Prod. Ototronik

48 Eko Noferi Yanto, S.Pd. 19881111 201402 1 001 L Prod. TSM

49

Dimas Nico Saputra,

S.Pd. 19911130 201402 1 001 L Prod. Ototronik

50 Pramesthi Dewi, S.Pd. 200707 2 001 P

Prod. Oto/Prod.

TSM

51

Hasan Habib Nur W. , S.

Pd.T. 200807 1 002 L

Prod.

Pengelasan

52

Anggit Dian Nugroho, S.

Pd. 200807 1 004 L Penjaskes

53 Hery Winarno, S.P. 200807 1 005 L Prod. ATPH

54

Ahmad Abdul Mutholib,

S.Pd 201007 1 007 L Matematika

55 Anton Nugroho,S.Pd. 201007 1 008 L Fisika

56 Angga Arga Wastu,S.Pd. 201007 1 009 L Bhs. Inggris

57

Ardiana Angga

Widiyanto, S.Pd. 201207 1 025 L Prod. Ototronik

58 M. Chamid, S.Kom. 200707 1 010 L Simulasi Digital

59 Wiwid Haniffudin, S.Pd. 201207 1 027 L Prod. Ototronik

60 Anjar Subagio, S.Pd. 201208 1 029 L

Prakarya, KWR,

Simdig

61 Novi Widi Atmaja, S.Pd. 201208 1 030 L Prod. TSM

62 Aris Nursaid, S.Pd. 201307 2 039 P Matematika

63 Wahyu Sharandavi, S.Pd. 201307 1 040 L

Prod.Mekatroni

ka

64 Nor Rosidah, S.Pd. 201309 2 042 P Penjaskes

50 Wida Rahayu, S.Pd. 201407 2 044 P Seni Budaya

Page 78: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

59

51 Rina Wijayati, S.Pd. 201407 2 045 P Pend. Bhs Jawa

52 Elys Munadziroh, S.Pd. 201407 2 047 P Bhs. Indonesia

53

Fita Indriyani, S.Psi.,

S.Pd. 201407 2 048 P BP/BK

54 Ema Apriadi, S.Pd. 201507 1 051 L Bhs. Indonesia

55 Solikhin, S.Pd.I. 201507 1 054 L Pend.Ag. Islam

56 Bayu Afrianto, S.Pd. 201508 1 055 L Prod. TSM

57 Pungki Sofia, S.Pd. 201607 1 061 P Sejarah

57

Akhmad Hidayat

Mioryza, S.Pd. 201707 1 062 L Geomatika

58

Prahesti Johan Anggun

Mayasari, S. Pd. 201707 1 063 P PPKn

59 Joko Susilo, M.Pd. 201807 1 064 L BK

60 Eka Septiana, S.Pd. 201807 2 065 P Matematika

61 Endang Priyaningsih, S.T. 201807 2 066 P Geomatika

62 Uly Satriyawan, S.Pd. 201807 1 067 L Bhs. Indonesia

63 Afif Nurpriambodo, S.P. 201807 1 068 L Geomatika

64 Iwan Puguh S., S.Pd. 201807 1 069 L Prod. Ototronik

65 Miftahudin, S.Pd. 201807 1 070 L Bhs. Jawa

2. Hasil penemuan

a. Keadaan Religiusitas Di SMK Negeri 3 Salatiga

Dari penelitian yang dilakukaan peneliti SMK Negeri 3

Salatiga merupakan sekolah umum yang memiliki religiusitas

bagus hal ini serupa dengan pendapat kepala Sekolah SP berikut:

“Ini SMK jumlah siswa 1300an mbk, religiusitas disini bagus

mbk, indikasi saya mengatakan bagus satu kita bersyukur

SMK N 3 ini diapit oleh 2 pondok pesantren besar sunan giri

sama tempatnya pak abda.” (RLS&FPT/W/SP/07/7-12-2018)

Page 79: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

60

Hal senada juga disampaikan oleh siswa SMK N 3

“Kalo di SMK 3 itu religiusnya bagus mbk, kita kan

dilingkungan pondok pesantren ya mbk, jadi kita harus

sesuai dengan lingkungan kita.”(RLS&FPT/W/IA/04/6-12-

2018).

Berdasarakan hasil wawancara dengan SP dan IA dapat

diketahui bahwa SMK Negeri 3 Salatiga memang memiliki nilai

religiusitas yang bagus, dengan dukungan faktor lingkungan

adanya pondok pesantren seperti Hidayatul Mubtadi’in, Ittihadul

Asna dan Sunan giri. Dalam faktor yang lebih intern tolak ukur

SMK Negeri 3 Salatiga sebagai sekolah yang memiliki religiusits

yang bagus adalah bentuk atau upaya yang dilakukan guru agama

dalam menanamkan nilai-nilai religiusitas pada siswa sehingga

dapat terciptanya siswa yang mampu beradaptasi sesuai ajaran

Islam baik di dalam sekolah, maupun di lingkungan sekolah. Hal

ini SP juga mengatakan

“Ini juga pengaruh dengan guru PAI karena pendidikan

agama dalam amanah kurikulum termasuk menilai budi

pekerti sehigga pendekatan psikologis individual dengan

anak ini sangat membantu seperti mengenai etika sopan

santun, ibadah dan untuk kedisplinan gitu mbk.”

(UGM/W/SP/07/7-12-2018).

Pernyataan serupa di ungkapkan oleh AM selaku siswa yang

melaksanakan

“Guru PAI mengajak sholat jamaah, dluha, program SKI

setiap hari sabtu ada juga kataman Al-Quran, tadabur alam

gitu mbk, saya merasa senang mbk.”(UGM/W/AM/06/6-12-

2018).

Page 80: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

61

Namun walupun SMK 3 memiliki religiusitas pada siswa

muslim yang bagus tidak berarti SMK Negeri 3 Salatiga menjadi

sekolah Islam hal ini diungkapkan oleh SP dalam wawancara

“Tetapi ini bukan berarti identik dengan Islam, tidak karena

faktanya anak-anak kita yang non Islam juga terakomodasi,

terlayani sesuai dengan keyakinanya masing-masing yang

Kristen yang katolik gitu, bagus mbk.”(SU/W/SP/07/7-12-

2018)

Dari hasil wawancara di atas dapat dijelaskan bahwa SMK

Negeri 3 Salatiga memiliki nilai religiusitas yang bagus, tanpa

meninggalkan identitas sekolah sebagai lembaga pendidikan

umum. Nilai relgiusitas yang didapat di SMK Negeri 3 Salatiga

dapat dirasakan siswa antara sebelum dan sesudah masuk SMK

Negeri 3 Salatiga, hal ini di sampaikan oleh IA

“Ada peningkatan seperti sholat lima waktu lebih tertib mb.”

(MT/W/IA/R4/06-12-2018).

Hal serupa juga disampaikan oleh FM

“Kebiasaan di sekolah bisa lebih meningkatkan kebiasaan

ketika saya di rumah mbk, yang sering itu melaksanakan

solat dluha.” (MT/W/FM/R5/06/12-2018)

b. Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menanamkan

Religiusitas Pada Siswa Muslim Di SMK Negeri 3 Salatiga

Sebagai seorang guru atau pendidik mempunyai amanah yang

sangat besar, dalam membina kepribadian siswa sesuai dengan

ajaran agama Islam, pembentukan kepribadian dimulai dari

penanaman sistem nilai yang bersumber dari dari ajaran Islam

Page 81: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

62

dalam diri anak. (Jalaludin, 2016: 189). Dengan demikian

pembinaan tersebut dilakukan melalui upaya penanaman–

penanaman dengan tujuan terbentuknya kebiasaan sehingga dapat

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari baik di dalam maupun di

luar kelas. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sampel

penelitian yaitu guru pendidikan Agama Islam, serta data

pendukung yang diperoleh dari kepala sekolah dan beberapa siswa.

Guru pendidikan agama Islam di SMK Negeri 3 Salatiga tidak

hanya memberikan pelajaran ketika jadwal pembelajaran namun

juga menanamkan nilai-nilai religiusitas dalam kegiatan-kegiatan

yang ada di sekolah, karena anggapan guru pembelajaran teori saja

tidak cukup seperti yang disampaikan oleh salah satu guru PAI

“Iya memang sini juga naluri seorang guru agama

perlu namanya anak-anak itu kan gimana caranya

anak itu di paksa, kedua biasa ketiga menjadi senang,

memberi bekal supaya nanti ketika selesai kelas 3 itu

tidak hanya Cuma materi tentang kejuruan karena

memang sekolah SMK, jadi kita menyisipkan

keagamaan juga, jadi walaupun SMK mereka faham

ya setidaknya tau dan pernah melaksanakannya.”

(UGM/W/SN/R-1/04-12-2018).

Dalam hal ini DH menambahkan

“Dalam rangka untuk pembiasaan, anak kalo dibiasakan

sedikit banyak mereka itu ada bekasnya gitu ketika dia

berada dimanapun itu, terutama di rumah.” (PBS/W/DH/R-

2/6-12-2018)

Dari wawancara SN & DH dapat diperoleh informasi bahwa

dalam pembelajaran tidak hanya dilakukan secara teori saja namun

Page 82: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

63

dengan penanaman kebiasaan akan membawa siswa terbiasa

dengan penanaman yang ada.

Berdasarkan hasil wawancara diperoleh mengenai upaya guru

pendidikan agama Islam di SMK Negeri 3 Salatiga dalam

menanamkan nilai-nilai religiusitas pada siswa muslim baik ketika

di dalam maupun di luar kelas dengan menggunakan tiga nilai

adalah sebagai berikut:

1) Nilai Ibadah

a) kegiatan Pembacaan Asmaul Husna sebelum pelajaran

Pembacaan Asmaul husna setiap pagi yang dilaksanakan

di SMK Negeri 3 Salatiga ungkapkan oleh DH

“Sanadnya jelas, kenapa harus asmaul husna

karena ini ijazah, sehingga sanadnya jelas dari

pak kyai dan kyai dapat dari gurunya yang

menjadi kekutan itu, ijazah itu di mulai tahun

2009 yang dilakukan secara masal jadi tidak

perlokal atau perkelas dan itu maknanya ya

sebagai istighosah juga secara masal di waktu

pagi, sebagai penanaman nilai-nilai sikap untuk

mendekatkan diri kepada Allah.”

(PAH/W/DH/R2/6-12-2018).

Hal serupa juga disampaikan oleh SP

“Pembacaan Asmaul Husna setiap pagi mbk.”

(PAH/W/SP/R7/7-12-2018)

Dari hasil di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sebelum

memulai pembelajaran setiap pagi guru PAI mengajarkan

pembacaan Asmaul husna secara sentral yang merupakan

ijazah dari kyai.

Page 83: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

64

b) Berdoa sebelum memulai pembelajaran dengan membaca

surat-surat pendek.

Pembacaan doa merupakan suatu wujud keyakinan

manusia kepada Allah sebagai tuhan yang maha besar,

dengan berdoa diharapkan setiap langkah dapat

memerikan perlindungan. Penanaman ini juga dismpaikan

oleh guru PAI

“Kalo pagi setelah Asmaul Husnaa membaca

doa dan surat-surat pendek mbk, jadi akan

menumbuhkan keyakinan terutama ketentraman

hati pada anak-anak. ” (MD/W/HF/R3/6-12-

2018).

Berdasarkan pernyataan di atas sesuai dengan observasi

yang dilakukan penulis, setiap pagi semua siswa

terdengar membacakan doa serta lantunan surat-surat

pendek pagi yang kelas agama.

c) Melaksanakan shalat dluha berjamaah ketika pelajaran

agama di waktu pagi

Sholat dluha merupakan sholat sunah yang dapat

meningktkan kecerdasan pada anak, selain itu juga juga

mendekatkan diri kepada Allah, dalam hal ini penanaman

dilkukan oleh guru PAI kepada siswa, hal ini

disampaikan oleh DH

“Sholat jamaah mulai dari dluha walaupun

tidak ada aturan bahwa sholat dluha boleh

dilakukan secara berjamaah, tapi ini dalam

rangka untuk pembiasaan jadi muhadobah itu

untuk ketertiban, karena memang suasananya

Page 84: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

65

beda antara sendiri dan berjamaah yang

tadinya itu males dengan berjamaah jadi

semangat dan itu saya absen,Karena memang di

kurikulum 2013 ini ada sikap spiritual jadi yang

kita dijangkau waktu pembelajaran di sekolah

seperti sholat dluha, dan biasanya diambilkan

waktu 15 menit sebelum pelajaran.”

(SB/W/DH/R2/6-12-2018)

Pernyataan juga disampikan oleh SN

“Biasane terkait dengan nilai, di dalam MGMP

itu ada ketua sekaligus pengurus, pengawas

biasane menerangkan, visi dan misi guru PAI

biasane ada pencerahan , contoh dulu tidak ada

sholat duha itu sunah, kemudian dari MGMP

bilang kalo bisa sholat duha itu wajib kalo

PAInya pagi, makanya kita mengikuti sana gitu

karena jam kita juga banyak 3 jam.”

(SB/W/SN/R1/04-12-2018).

Berdasarkan hasil wawancara antara DH dan SN

penanaman nilai religiusitas dengan sholat dluha

diharapkan dapat memberikan pelajaran pembiasaan

sehingga dapat diterapkan juga ketika di luar jam sekolah.

d) Melaksanakan shalat duhur dan ashar berjamaah

Didalam Islam memiliki kewajiban sholat sehari lima kali

yaitu subuh, dluhur, asar, maghrib dan isya. Ketika kita

terbiasa melaksankan sholat jika kita meninggalkan pasti

terasa ada yang kurang, hal ini yang dilakukan oleh guru

PAI dengan melakukan sholat berjamah bersama guru

dan siswa,

“Supaya anak-anak terbiasa dilkukan sholat

duhur berjamaah pada istirahat kedua dan

Page 85: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

66

sholat asar setelah selesai pembelajaran, dan

itu semua kita absen.” (SB/W/DH/R2/06-12-

2018).

e) Melaksanakan pesantren kilat setiap bulan ramadhan

Pesantren kilat merupakan sebutan dari kegiatan

keagamaan yang dilaksanakan ketika bulan ramadhan

biasanya 3 hari, di SMK Negeri 3 Salatiga juga

malaksanakan hal tersebut, dari wawancara oleh DH

“Anak-anak disini kalo pesantren kilat kami

titipkan dipondok selama tiga hari menginap

tidak di sekolah, ada 9 pondok yang ada

dilingkungan sini, ini dilakukan juga untuk

menjalin keakraban selain itu anak juga biar

merasakan belajar pesantren gitu, biasanya

pondok Sunan Giri, Mubtadiin, Al Hijrah,

Itihadul Asna, Al Anwar dan yang tingkir itu

ada 9 pondok ditempai.” (PK/W/DH/R2/06-12-

2018).

Ditambahkan SM

“Kalo ramadhan anak-anak itu di taruh

pesantren 3 hari.” (PK/W/SM/R8/11-12-2018)

Dalam wawancara di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

tujuan dari adanya pesantren kilat didalam pesantren yaitu

untuk menjalin silaturrahim terhadap masyarakat serta

memberikan pembelajaran kepada siswa bagaimana

kehidupan pesantren yang berjung untuk mendapatkan

ilmu sehingga anak-anak diharapkan dapat mengambil

hikmah dari setiap perjalananya selama tiga hari.

Page 86: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

67

f) Memperingati hari besar Islam

Untuk memperkenalkan kepada siswa akan petingnya

hari-hari besar Islam guru PAI melakukan kegiatan

sebagai berikut:

“Mengikuti pawai muharram, kemudin

penyembelihan hewan quran dan semua wajib

melaksanaka solat idul adha di sekolah.”

(W/SM/R8/11-12-2018)

g) Istighosah kelas 12

Istighosah merupakan doa yang biasa dilakukan ketika

siswa-siswi menjelang ujian nasional dengan harapan

diberikan kemudahan dan kelancaran oleh Allah, kegiatan

ini dilakukan ketika semester gasal dan dibawah

bimbingan guru PAI, berikut pernyataan dari HD

“Kalo untuk kelas 12 mulai dari awal semester

gasal sampai menjelang ujian kita ajak

bersama-sama untuk Istighosah, setiap hari

jumat setelah pulang sekolah untuk pembiasaan

dan doa bersama, kalo kelas 12 karena merasa

butuh kadang tak suruh ikut di majelis Mawar

Allah yang di MDA itu ada yang datang juga.”

(IH/W/DH/R2/6-12-2018)

Dari wawancara di atas minat dan dan semangat sangat

luar biasa mereka meluangkan waktunya bermain atau

tidur untuk melaksanakan doa bersama yang dilakukan

ketika selesai pembelajaran sekolah dan menghadiri

majelis doa mawar sesuai anjuran yang dilkukan oleh

guru Pendidikan Agama Islam.

Page 87: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

68

2) Nilai Akhlak

a) Mewajibkan semua siswi muslim mengenakan jilbab

ketika pembelajaran PAI.

Menutup aurat merupakan kewajiban bagi setiap

muslimah yang sudah baligh, dalam wawancara juga

dinyatakan oleh SN

“Ya kalo disini yang saya tekankan untuk yang

cewek terkait dengan jilbab itu karena di dalam

bab aurat itu ada ,jadi kalo saya masuk harus

berhijab kalo tidak keluar gitu.”

(MJ/W/SN/R1/04-12-2018).

Dari wawancara di atas memberikan keterangan bahwa guru

PAI mengutamkan siswanya untuk mengenakan jilbab dalam

pembelajaran, bahkan jika tidak melaksanakan aturan maka

guru akan memberikan hukuman untuk keluar dari ruangan,

dengan adanya aturan tersebut menjadikan siswi SMK

mayorits berjilbab pernyaataan HF

“Kalo di sini yang putri itu bisa dikatakan

99,9% sudah memakai jilbab .”(MJ/W/HF/06-

12-2018)

Dari pernyataan diatas sesuai dengan pengamatan yang

dilkukan peneliti, walaupun SMK Negeri sekolah umum

Page 88: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

69

mayoritas siswi memakai jilbab, namun ada juga siswi yang

tidak memakai jilbab karena agama non muslim. Dalam hal

ini sebuah penerapan aturan dapat memberikan penanaman

kepada siswa akan pentingnya menutup aurat, dengan real

bisa diikuti oleh setiap siswa walupun masih ada 2/3 siswa

yang tidak memakai jilbab . (MJ/P/05-12-2018).

3) Nilai Kedisplinan

a) Memberikan sanki kepada siswa yang tidak melaksanakan

shalat berjamaah (dluha, duhur dan ashar)

“Misalnya tidak mengikuti kegiatan sholat,

konsekuensinya kita beri tugas untuk dia

melakukan sholat berjamaah selama 7 hari,

harus ada tanda tangan dari imamnya, imam

dimana dia melaksnakan sholat, kalo dia

dirumah boleh tanda tangan bapaknya kalo

imam musola ya sama imanya gitu, dan sayakan

punya absenya jika tidak ada saya hitung bolos

jadi keterangan b dijam agama terahir

berlangsung, misalnya pas kegiatan sholat

duhur atau dluha tidak ada saya B, karena

peraturan dari sekolah sendiri B itu poinya 15,

kalo sampai 150 sudah dikemblikan, misalnya

dia tidak sholat 10 kali jadi dia harus keluar,

dan ini sudah sistem pengecekan absensi setiap

hari dn dicatatan saya juga ada dan ini juga

termasuk kedisplinan, kalo hukuman dari

kegmaan itu siswa saya suruh shlat taubat”.

(SI/W/DH/R2/06-12-2018).

Ditambahkan oleh HF

“ Iya tentu saja ada, untuk mengingatkan anak

tapi tidak fisik ya, kalo saya missal da ank atu

beberp anak dlm satu kelas sat ada giliran

sholat duhur biasany saya beri sanki untuk

menghafalkan surat-surat pendek.” (SI/W/

SN/R1/04-12-2018)

Page 89: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

70

Dari pernyataan DH dan HF hukuman dilakukan bukan

bermaksud untuk membenci siswa melainkan untuk

menanamkan kedisplinan agar siswa selalu mengikuti aturan

sekolah dengan memasukkan nilai agama dalam proses

kedisplinan yaitu memberi hukuman poin pelanggaran bagi

siswa yang tidak melaksanakan shalat. sehingga tanpa siswa

sadari mereka bertujuan menghindari hukuman yang dibuat

guru dengan melaksanakan perintah Allah melalui

pembelajaran Agama Islam

b) Menambah kegiatan ekstrakurikuler agama Dengan

menambahkan ekstrakurikuler agama diharapkan dapat

memberikan semangat pada siswa untuk menyalurkan

hobinya dengan jiwa religius, ekstrakulikuler yang ada

sesuai dengan ungkapan guru PAI

“Kalo ekstrakurikuler yang mendukung

penanaman religiusitas itu ya SKI dan Rebana

dan juga qiro‟ah, bahkan rebana juga pernah

juara 3 tingkat kota.” (EA/W/DH/ R2/06-12-

2018).

Hal serupa juga disampaikan salah satu siswa

FN menambahkan

“Untuk ekstra seperti qiro‟ah, SKI dan juga

rebana itu yang menjadi Pembina adalah guru

PAI sendiri mbk, jadi enak kadang kita juga

setiap akhir tahun melaksanakan ziarah dan

wisata religi jadi ngak bosan ada semangatnya”

Page 90: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

71

Pernyataan DH dan FN ditarik kesimpulan bahwa upaya guru

PAI dalam penanaman religiusitas juga melalui

ekstrakulikuler, dari hasil observasi peneliti banyak anak-

anak yang mengikuti ekstra tersebut karena dari ketiga ekstra

tersebut memiliki wadah masing-msing untuk yang cewek

kebanykan mengikuti qiro’ah dan SKI sedangkan yang laki-

laki mayoritas mengikuti ekstrakulikuler rebana.

c) Memasukkan unsur keagamaan dalam kegiatan pramuka

dan PMR.

Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilakukan diluar

jam pelajaran, kebetulan di SMK Negeri 3 Salatiga salah

satu guru PAI aktif atau bisa dikatakan ahli dalam kedua

bidang ini yaitu pramuka dan PMR sehingga memberikan

kesempatan untuk menanamkan keagamaan dalam

perjalanan kegiatan, seperti yang disampaikan guru PAI.

“Kalo saya masuknya kedalam anak-anak kaya

pramuka, PMR, contohnya gini ya dalam

kepramukaan belum pernah ada sholat

berjamaah, ketika saya masuk kok seperti ini ya

akhirnya saya buat sholat tahajud berjamaah,

ya walaupun susah harus menyediakan tempat,

selain itu saya juga buat peraturan satuan

terpisah antara perempuan dan laki-laki gitu.”

(KLS/W/ SN/R1/04-12-2018)

Dari pernyataan di atas terdapat dua nilai yang telah

didapatkan dalam pembinaan pramuka dan PMR yaitu nilai

ibadah dengan shalat tahajud serta nilai akhlak dengan satuan

Page 91: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

72

terpisah yang masih sangat jarang dilkukan dalam kegiatan

pramuka.

Dari semua upaya guru pendidikan Agama Islam dalam

penanaman nilai-nilai religiusitas dengan tujuan membiasakan

anak tetap malaksanakan ibadah kepada Allah disamping siswa

belajar keahlian di bidangnya masing-masing seperti ungkapan

salah satu guru PAI, SN mengutarakan:

“Di sini kana da 6 jurusan to, disitu semuanya

tidak masuk kedalam keagamaan semua,

disinilah tugas kita sebagai guru PAI agar

anak-anak yang menimal mata pelajaran yang

jauh dari agama kita sebagai guru agama

menyisipkan, contoh ya kalau kita telaah ya

orang yang berada di Welding TSM, Oto, itu

kan serba ribet kemudian kotor na itukan klo

tidak didasari rasa iman itu kan sulit aplagi

kalo mau sholat jadikan malas, kita berperanya

gitu sebagai guru agama. (TJN/W/SN/R1/4-12-

2018).

c. Faktor Penghambat Dan Pendorong Upaya Guru Pendidikan

Agama Islam Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Religiusitas

Pada Siswa Muslim Di SMK Negeri 3 Salatiga.

1) Faktor pendorong

a) Faktor lingkungan

Karena SMK 3 dikelilingi oleh beberapa pesantren besar

dan masyarakat religius

SN mengatakan

“sini notabennya bagus karena dekat dengan

pondok, kerja sama dengan masyarakat bagus.”

Page 92: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

73

Sehingga dengan adanaya pesantren memberikan dampak

positif dalam meningkatkan nilai religiusitas yang diajarkan

guru dalam sekolah

b) Sebagian banyak dari siswa menempuh ilmu di pesantren

Dari pengamatan yang dilakukan peneliti banyak siswa

yang berasal dari pondok pesantren seperti pesantren Sunan

Giri, Hidayatul Mubtadi’in, Ittihadul Asna. (P/7-12-2018)

c) Dukungan dari komite sekolah

Salah satu ungkapan dari guru PAI,

“Alhamdulillh sini komitenyakan pengasuh

pesantren jadi untuk hal-hal yang berkitan

dengn agama sangat mendukung.”

(W/DH/R2/06-12-2018)

Dapat diambil kesimpulan bahwa komite yang memberi

wewenang dalam hal bermasyarakat memberikan dukungan

penuh terhadap kegiatan agama yang memungkinkan harus

melibatkan warga masyarakat, karena beliau merupakan

pengasuh pesantren sekaligus komite sekolah SMK Negeri

3 Salatiga, yang sudah jelas dipercaya oleh masyarakat

sekitar.

d) Dukungan dari kepala sekolah

Kepala sekolah sangat mendukung karena beliau juga

beragama Islam serta kepemimpinan beliau sangatlah

Page 93: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

74

berlandaskan dengan agama. (P/7-12-2018) seperi halnya

yang disampaikan oleh HF

“kalo kepala sekolah sangat mendukung

aktifitas keagamaan yang ada disini.”

(W/HF/RLJ/R3/6-12-2018)

Dari pernyataan tersebut bahwa kepala sekolah

sangatlah mendukung penuh dalam setiap kegiatan yang

bertujuan untuk meningkatkan religiusitas pada peserta

didik.

2) Faktor penghambat

a) Terkadang siswa banyak beralasan

Guru PAI DH mengatakan sebagai berikut

“kadang-kadang ya anak itu alasan apa seperti

sakit gitu, masak iya sakit tidak shalat kalau

perempuan kami maklumi karena berhalangan.”

(W/DH/R2/6-12-2018)

Dapat ditarik kesimpulan memang dalam mendidik

siswa tidak semua sesuai yang diharapakan terkadang

kejadian-kejadian yang membuat tertawa maupun

menjengkelkan pastinya terjadi, seperti halnya diatas

terkadang masih ada siswa yang suka beralasan sakit sebab

malas untuk melaksanakan shalat, dan ini merupakaan

tugas guru untuk lebih bersabar dalam membimbing anak

b) Beberapa siswa berasal dari keluarga dan lingkungan yang

berbeda-beda

Page 94: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

75

Latar belakang keluarga memang sangat mempengaruhi

dalam keberhasiln pedidikan di sekolah, karena keluarga

adalah wadah pendidkan pertama yang diberikan orang tua

kepada putra-putrinya, sehingga tidak heran jika banyak

anak yang memiliki karakter dan kepribadian yang

berbeda-beda seperti ungkapan guru PAI ketika mengalami

hambatan dalam melaksanakan penanaman nilai-nilai

religius. HF mengatakan

“Kadang ketika waktu sholat berjamaah ada

siswa yang malah ke kantin dulu, iya klo itu

wajar-waajr saja karena setiap anak bersal dari

lingkungan dan keluarga yang berbeda-beda.”

(W/HF/R3/6-12-2018)

Dari sinilah memang tidak mudah dalam melaksanakan

suatu penanaman yang terkadang dianggap tidak penting

oleh beberapa siswa, sehingga siswa hanya melakukan yang

dianggapnya suka seperti waktu shalat berjamaah belok

dulu ke kantin karena dianggap hal yang biasa.

c) Mushola sedikit sempit sehingga sholat harus bergantian

Ungkapan dari salah satu guru PAI, HF mengatakan

“Untuk sarana dan prasarana kita punya masjid

tapi kecil, sehingga kita tidak bisa menampung

semua siswa untuk melaksankan shalat

berjamah bersama-sama, maka biasanya ada

beberapa sift shalat berjamaah jadi jamaah

pertama kedua ketiga keempat dan seterusnya.”

(W/HF/R3/6-12-2018)

Page 95: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

76

Dari hal di atas dapat dimengerti bahwasanya dengan

terkendalanya mushola yang sediikit sempit sehingga

mengakibatkan sholat berjamaah harus bergantian.

d) Latar belakang asal sekolah yang terkadang berasal dari

sekolah non Islam.

Ungkapan salah satu guru PAI mengenai hambatan

dalam menanamkan nilai-nilai religiusitas yang ada di

SMK Negeri 3 Salatiga, DH mengatakan

“Kadang itu mbk yng susah kalo siswa yang

tadiny dari sekolah non Islam jadi belum begitu

faham mengenai agama, sehigga membutuhkan

perhatian khusus.” (W/DH/R2/6-12-2018)

Dari pernyataan diatas bahwasanyaa latar belakang

sekolah sebelum SMK N 3 juga mempengaruhi dalam

proses pendidikan agama sebab, tingkat pemahaman

tentunya berbeda antara yang berasal dari sekolah umum

atau Islam dengan asal sekolah yang non muslim, sehingga

membutuhkan penanganan atau pendidikan khusus.

B. ANALISIS DATA

1. Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menanamkan Nilai-

Nilai Religiusitas

Sebelum membahas mengenai upaya yang dilkukan guru

agama, perlu diketahui bahwa di SMK negeri 3 salatiga merupakan

sekolah yang mempunyi nilai religiusitas yang bagus, hal tersebut

salah satunya yaitu pengaruh dari guru PAI itu sendiri, sebab guru pai

Page 96: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

77

dalam pendidikn sekolah sangat memberikan pengaruh dalam religius

siswa, sebab guru merupakan orang-orang yang bertanggung jawab

terhadap perkembangan peserta didik dengan mengupayakan

perkembangan seluruh potensi peserta didik, baik dari potensi afektif,

kognitif, maupun psikomotorik (Salman, 2012: 8). Seperti halnya yang

dilakukan guru PAI di SMK Negeri 3 Salatiga dengan dasar teori

kemudian diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari melalui

pembelajaran.

Selain dari guru juga dari lingkungn pondok pesantren sebab di

SMK Negeri 3 dikelilingi pesantren besar yaitu sunan giri, dan

tempatnya pak abdak. Dari hasil penemuan peneliti dapat dianalisis

bahwa upaya yang dilakukan guru agama dalam menanamkan nilai-

nilai religiusitas adalah dengan Mensinergikan sekolah dengan pondok

pesantren yang ada dilingkungan sekitar, Guru mengkoordinir

pelaksanaan keagamaan, dan Guru pendidikan agama Islam memantau

dalam setiap pembelajaran agama.

Nilai religius perlu ditanamkan untuk membentuk budaya

religius yang mantab dan kuat dalam lembaga pendidikan. Dalam

proses menanamkan nilai-nilai religiusitas perlu ada adanya kebiasaan-

kebiasaan yang dilakukan sehingga mengakibatkan timbulnya suatu

penanaman dalam diri yang mana ketika tidak melakukan kebiasaan

tersebut akan terasa seperti terdapat sesuatu yang kurang, penanaman

nilai religiusitas itu sangtlah penting karena dapat memberikan

Page 97: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

78

pemahaman dan kesadaran bahwa nilai-nilai agama tidak hanya

berhenti pada wilayah kognisi akan tetapi harus juga sampai

menyentuh aspek afeksi dan psikomotorik. menurut Fathurrohman

terdapat 3 nilai yang ditanamkan dalam lembaga pendidikan yaitu nilai

ibadah, nilai akhlak dan nilai kedisplinan, (Faathurrohman, 2015:203).

Begitu juga penanaman yang dilakukan oleh guru Pendidikan agama

Islam di SMK Negeri 3 Salatiga antara lain:

a. Nilai ibadah

Sebagai seorng pendidik guru memang tidak boleh lepas dari

tanggung jawab begitu saja, namun hendaknya mengawasi anak

didiknya dalam melakukan ibadah, karena ibadah tidak hanya

ibadah mahdlah saja, namun juga ibadah terhadap sesama atau

ghairu mahdlah. Dalam membentuk pribadi baik siswa yang

memiliki kemmpun akademik dan religius maka penanaman nilai-

nilai tersebut sangatlah urgen (fathurrohman, 2015: 205). Seperti

yang dilakukan guru dalam upaya menanamkan nilai ibadah

dengan tujuan meningkatkan religiusitas yang ada di SMK negeri 3

Salatiga seperti dengan adanya pembisaan sholat sunah dluha yang

dilakukn setiap pagi pada pembeljaran pai walaupun solat ini tidak

dinjurkan untuk berjamaah namun dari guru pai sendiri mengjrkan

untuk berjamah karena sebagai tujuan pembiasan berjamaah,

kemudian ada juga penanaman shalat berjamaah duhur dan ashar

ketika pelajaran PAI dijam istirahat kedua dan jam akhir, membaca

Page 98: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

79

asmaul husna, membaca doa dan surat pendek pada jam pertama,

menambah kegiatan ektrakulikuler agama, memasukkan unsur

keagamaan dalam kegiatan pramuka dan PMR yaitu shalat tahajud

berjamaah, melaksanakan pesantren kilat dengn tujuan menjalin

silaturkhim dengan warga masyarakat, memperingati hari besar

Islam dengan mengikuti pawai pada bulan muharram dan

melaksanakan istighosah untuk siswa kelas 12 dalam rangka

mengingat Allah dan berdoa untuk kemudaahan dan kelancaran

pada ujian nasional.

b. Nilai akhlak

Akhlak merupakan kelakuan yang ada pada diri manusia dalam

kehidupan sehari-hari. Akhlak dapat diukur dari segala perbuatan

manusia untuk membedakan antara yang baik dan yang tidak baik

yang benar dan yang tidak benar, halal dan haram (fathurrohman,

2015: 64). Dalam penanaman nilai akhlak di SMK Negeri 3

Salatiga dilakukan dengan pembiasaan berhijab bagi yang putri,

sehingga mereka mengetahui bahwasanya berhijab hal yang benar

diajarkan oleh Islam dan tidak memakai jilbab merupakan

tindakan yang dilarang oleh Allah. sebab kebanyakan SMK

karena merupakan sekolah umum tidak sedikit dari mereka yang

tidak memakai hijab, namun berbeda di SMK Negeri tiga Salatiga

karena dalam pembelajaran agama Islam ketika di dalam kelas

dari guru PAI mewajibkan semua memakai hijab. Sehingga dari

Page 99: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

80

penanaman tersebut membuat siswa termotivasi dan merasa malu

apabila tidak memakai jilbab.

c. Nilai kedisplinan

Nilai kedisplinan termanifestasi dalam kebiasaan manusia ketika

melaksanakan ibadah rutin setiap hari. Dalam penanaman nilai

kedisplinan yang dilkukan guru pai SMK Negeri 3 Salatiga yaitu

dengan melakukn pengbsenaan kegiatan dari nilai ibadah seperti

sholat, sehingga membiasakan siswa menjadi disiplin untuk selalu

melaksanakan shalat karena dalam setiap pelanggaran kedisplinan

diberikan sanki poin dalam sekali tidak melaksanakan shalat maka

diberikn poin 10 sedangkan ketika siswa mendapat poin 150 maka

harus dikeluarkan dalam sekolah, sehingga ketika siswa tidak

melaksanakan sholat 15 kali maka dia harus keluar dari sekolah,

selain itu juga kedisplinn dilakukan dengan pemberian hukuman

menghafalkan surat pendek bagi yang tidak sholat itu semua

tergantung dari kedisplinan siswa itu sendiri. Dari analisis di atas

dapat dipersingkat sebagai berikut:

NO Nilai Religius Upaya Guru

1 Nilai Ibadah Mensinergikan sekolah dengan

pondok pesantren

2 Nilai Akhlak Guru mengkoordinir pelaksanaa

keagamaan

3 Nilai Kedisplinan Guru memantau setiap kegiatan

Page 100: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

81

2. Faktor Pendukung Dan Penghambat

Dalam proses menanamkan nilai-nilai tersebut pastinya

terdapat faktor pendukung dan faktor penghambat dalam

pelaksanaanya, faktor pendukung merupakan faktor yang memberikan

kemudahan dalam pelaksanaan penanaman, faktor penghambat pada

menanamkan nilai-nilai religiusitas di SMK Negeri 3 Salatiga adalah

sebagai berikut:

a. Untuk faktor penghambat dalam pelaksanaan upaya

menanamankan nilai-nilai religiusitas di SMK negeri 3 salatiga

salah satunya dari protesan guru non muslim karena memang SMK

negeri 3 salatiga bukanlah sekolah Islam namun kenapa harus

diberikan unsur-unsur islam didalamnya, akan tetapi hal tersebut

tidak bertahan lama karen dengan adanya pengertian dari guru

lainnya dan guru non muslim termasuk minoritas, selain itu juga

faktor dari siswa yang berasal dari sekolah non Islam, dari keluarga

yang tidak mengerti agama sehigga membutuhkan bimbingan

khusus dalam pencapain penanaman nilai-nilai religius seperti

mulai dilakukan pengenalan dan mengikuti teman-temanya.

b. Dalam faktor pendukung sendiri di SMK negeri 3 sangatlah

beruntung karena banyak pihak yang perpengaruh dalam

management sekolah memberikaan dukungn penuh seperti komite

sekolah, kepala sekolah serta masyarakat hal itu dikrenakan tempat

SMK negeri tiga salatiga yang berada dalam lingkungan religius

Page 101: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

82

sehingga dengan adanya banyak faktor pendukung tersebut

memperlancar dan mempermudah guru pendidikan agama Islam

dalam menanamkan nilai-nilai religiusitasnya pada siswa muslim

di SMK negeri 3 salatiga.

Dalam konteks ini terlihat bagaimana pentingya pendidikan

agama Islam dalam menanamkan nilai- nilai agama sehingga

membentuk religiusitas pada siswa. Dengan adanya nilai- nilai agama

ini kemudian akan memperkuat ego-ideal yang sekaligus akan

berfungsi sebagai pemberi ganjaran batin. Jika kondisi ego-ideal ini

berperan secara dominan dalam diri seorang, maka ego akan senantiasa

terpelihara dari pengaruh dorongan naluri yang menyalahi norma dan

nilai agama. (Jalaluddin, 2016: 191)

Page 102: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

83

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah adanya pembahasan dan dilakukan analisis mulai dari bab I sampai

bab VI, guna menjawab pokok permasalahan yang ada dalam penelitian.

Maka terdapat beberapa hal yang menjadi garis besar sebagai kesimpulan

pada skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Upaya yang dilakukan guru pendidikan Agama Islam dalam

menanamkan nilai-nilai religiusitas pada siswa muslim di SMK Negeri

3 Salatiga diantaranya sebagai berikut

a. Mensinergikan sekolah dengan pondok pesantren yang ada

dilingkungan sekitar dengan penanaman nilai ibadah seperti

melaksanakan pesantren kilat selama tiga hari di pesantren setiap

bulan ramadhan

b. Guru mengkoordinir pelaksanaan keagamaan

Seperti dijadwalkannya shalat dluha berjamaah, shalat dluhur dan

ashar perjamaan serta pembacaan asmaul husna pada setiap awal

pembelajaran.

c. Guru pendidikan agama Islam memantau dalam setiap

pembelajaran agama seperti kedisplinan siswa ketika tidak

mengikuti kegiatan shalat berjamaah atau tidak memakai jilbab

ketika pembelajaran diberikan hukuman berupa poin pelanggaran.

Page 103: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

84

2. Faktor pendukung dan faktor penghambat upaya guru Pendidikan

Agama Islam dalam menanamkan nilai-nilai religiusitas pada siswa

muslim di SMK Negeri 3 Salatiga, dalam faktor pendukung berasal

dari lingkungan yaitu dengan adanya pondok pesantren seperti

Hidayatul Mubtadi’in, Sunan Giri dan Ittihadul Asna sehingga

masyarakat di lingkungan sekolah sangat religius, selain itu mendapat

dukungan penuh dari kepala sekolah maupun komite sekolah. Adapun

faktor penghambatnya antara lain tempat ibadah belum bisa

menampung seluruh siswa dan guru yang ada di SMK Negeri 3

Salatiga sehingga ketika melaksanakan shalat harus bergantian, dalam

pelaksanaan kegiatan shalat terkadang juga ada siswa yang beralasan

sakit atau pergi ke kantin.

B. Saran

Berdasarkan data-data hasil penelitian yang dilakukan di SMK Negeri 3

Salatiga yang kemudian dianalisis sedemikian rupa, maka untuk

peningkatan kualitas supaya menjadi lebih baik peneliti memberikan

beberapa saran kepada instansi sebagai berikut:

1. Untuk lebih meningkatkan religiusitas siswa maka sarana dan

prasarana ditambahi seperti Al-Quran, teks asmaul husna pada setiap

kelas dan juga tempat ibadah.

2. Supaya lebih optimal memberikan kesempatan kepada siswa untuk

lebih aktif dalam mengikuti lomba-lomba yang berbasiskan agama,

Page 104: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

85

sehingga kualitas keagamaan SMK Negeri 3 Salatiga semakin

meningkat, baik dalam pandangan internal maupun eksternal.

Page 105: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

86

DAFTAR PUSTAKA

Al-Jazairi, Abu Bakar Jabir. 2000. Insiklopedi Muslim. Jakarta: Darul Falah

Anwar, Rosihon dkk. 2017. Pengantar Study Islam. Bandung: CV. Pustaka

Setia

Arikunto, Suharsimi. 2017. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis

Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Asmaun. 2012. Religiusitas Perguruan Tinggi. Malang: UIN-Maliki Press.

Daradjat, Zakiyah dkk. 2011. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Fathurrohman, Muhammad. 2015. Budaya Religius dalam meningkatkan

Mutu Pendidikan, Yogyakarta: Kalimedia.

Gazalba, Sidi. 2001. Mesjid Pusat Ibadat Dan Kebudayaan Islam. Jakarta:

Zikra.

http://sip-belajar.blogspot.com/2013/02/upaya

Jalaluddin. 2016. Psikologi Agama. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Jasiman, 2011. Mengenal dan memahami Islam. Solo: PT Era Adicitra

Intermedia.

Masdub, 2015. Sosiologi Pendidikan Agama Islam. Yogyakarta: Aswaja.

Muhson, Ali. 2004. “Meningkatkan Profesionalisme Guru: Sebuah

Harapan” dalam jurnal Ekonomi dan Pendidikan, Volume 2,

Nomer 1, Agustus.

Page 106: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

87

Moleong Lexy, J. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya Offset

Mufron, Ali. 2013. Ilmu pendidikan Islam. Yogyakarta: Aura Pustaka

Muliawan, Jasa Ungguh. 2005. Pendidikan Islam Integratif. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Mulyasa. 2011. Menjadi guru Profesional. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Nurdin, Muhammad. 2010. Kiat Menjadi Guru Profesional. Yogyakarta:

Ar-Ruzz Media.

Nur, Ghufron M. & Risnawati Rini S. 2016. Teori-Teori Psikologi.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Rosyadi, Khoiron. 2004. Pendidikan Profetik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Offset.

Rugaiyah & Atiek Sismawati. 2017. Profesi Kependidikan. Bogor: Ghalia

Indonesia

Salman. 2012. Tuntutan Menjadi guru Favorit. Yogyakarta: flashbooks.

Sarwono,Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Subagyo dkk. 2010. Religiusitas, agama, dan budaya nilai. Jakarta:

Grasindo.

Page 107: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

88

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif da R&D.

Bandung: Alfabeta.

. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif da R&D.

Bandung: Alfabeta.

. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif da R&D.

Bandung: Alfabeta.

Suprayogo. 2001. Metodologi Penelitian Sosial-Agama. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Suwarno,Wiji. 2006. Dasar-dasar ilmu pendidikan. Yogyakarta: AR-RUZZ.

Syafaat,dkk. 2008. Peran Pendidikan Islam Dalam Mencegah Kenakalan

Remaja, Jakarta: PT Rga Grafindo Persada.

Tilaar,H.A.R. 2012. Peubahan sosial dan pendidikan. Jakara: Rineka Cipta.

Tim Penyusun Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Page 108: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

89

LAMPIRAN

Page 109: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

90

Lampiran 1

Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menanamkan Nilai-nilai

Religiusitas Pada Siswa Muslim Di SMK Negeri 3 Salatiga.

1. Responden

a. SN

b. DI

c. HF

d. SM

e. SP

f. FM

g. IA

h. AM

2. Metode

3. Media Penyimpanan Data

Kode Penyimpanan Data

R

F

Rekaman

File

4. Kategori

Kode Keterangan

PS

SS

LG

Profil Sekolah

Sejarah Sekolah

Letak Geografis

Kode Metode Penelitian

W

P

D

Wawancara

Pengamatan

Dokumentasi

Page 110: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

91

VM

SO

RLS

UGM

FPG

FPT

SU

PBS

PAH

MD

MJ

SB

EA

KLS

PK

IH

SI

MT

Visi misi

Struktur Organisasi

Keadaan Religiusitas

Upaya Guru

Faktor Pendukung

Faktor Penghambat

Sekolah Umum

Pembiasaan

PembacaanAsmul Husna

Membaca Doa

Mengenakan Hijab

Shalat Berjamaah

Ekstra Agama

Kegiatan Ekstra

Pesantren Kilat

Istighosah

Sanksi/ Reward

Manfaat

TJN Tujuan

Page 111: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

92

Lampiran 2

PEDOMAN WAWANCARA

Kepala sekolah SMK Negeri 3 Salatiga

A. Identitas Informan

Nama : Suripan, M.Pd

Status/Jabatan : Kelapa Sekolh

Hari/Tanggal wawancara: 6 Desemer 2018

B. Sasaran Wawancara

1. Upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam mengembangkan

religusitas pada siswa muslim di SMK Negeri 3 Salatiga.

2. Faktor penghambat dan faktor pendukung dalam mengembangkan

religiusitas pada siswa muslim di SMK Negeri 3 Salatiga.

C. Butir-butir pertanyaan

1. Berapa lama bapak menjabat menjadi kepala sekolah di SMK Negeri 3

Salatiga?

2. Selama bapak menjabat menjadi kepala sekolah bagaimana menurut

pandangan bapak mengenai religiusitas yang ada di smk negeri 3

Salatiga.?

3. Apakah religiusitas tersebut salah satunya karena pengaruh guru PAI?.

4. Bagimana tanggapan bapak mengenai hal tersebut?.

5. Apakah penanaman religiusitas memberikan kontribusi kepada pihak

sekolah?.

Page 112: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

93

Guru Pendidikan Agama Islam

A. Identitas Informan

Nama : Dulhadi M.Pd, Sholikin, S.Pd, Hafidz S.Ag, Siti

Status/Jabatan : Guru Pendidikan Agama Islam

Hari/Tanggal wawancara: 4 Desember – 6 Desember 2018

B. Sasaran Wawancara

1. Upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam menanamkan nilai-nilai

religiusitas pada siswa muslim di SMK Negeri 3 Salatiga.

2. Faktor penghambat dan faktor pendukung dalam menanamkan nilai-

nilai religiusitas pada siswa muslim di SMK Negeri 3 Salatiga.

C. Butir-butir Pertanyaan

1. Berapa lama bapak/Ibu mengajar di SMK negeri 3 ?

2. Berapa jam dalam pembelajaran PAI di SMK negeri 3 salatiga pada

setiap kelas?

3. Apa saja penanaman nilai-nilai religiusitas pada siswa muslim di SMK

Negeri 3 Salatiga?

4. Bagaimana pelaksanaan religiusitas siswa muslim?.

5. Mengapa hal tersebut dilakukan ?

Page 113: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

94

6. Bagaimana tanggapan dari guru2 dan siswa dengan adanya hal

tersebut?

7. Bagaimana tanggapan bapak/Ibu mengenai siswa yang tidak mengikuti

kegiatan yang diberikan?.

8. Bagaimana faktor pendorong dan penghambat dalam pelaksannan

mengembangkan religiusitas tersebut?.

9. Apakah penanaman nilai-nilai religiusitas memberikan kontribusi

kepada pihak sekolah?

Page 114: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

95

Siswa

A. Identitas Informan

Nama : Fani Amalia, Imam Ardiyansyah, Firman Abdul M.

Kelas : XI G, XII A1, X M2

Hari/Tanggal wawancara: 6 Desember 2018

B. Sasaran Wawancara

1. Upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam menanamkan nilai-nilai

religiusitas pada siswa muslim di SMK Negeri 3 Salatiga.

2. Faktor penghambat dan faktor pendukung dalam menanamkan nilai-

nilai religiusitas pada siswa muslim di SMK Negeri 3 Salatiga.

C. Butir-butir Pertanyaan

1. Kegiatan apa yang sering anda ikuti dalam mengembangkan

religiusitas?.

2. Apa saja upaya yang diberikan guru pai dalam mengembangkan

religiusitas pada siswa?.

3. Apakah anda senang dengan adanya kegiatan tersebut? Jika iya apa

motivasinya?

4. Bagaimana tanggapan adik dengan adanya kegiatan tersebut?.

5. Apa saja faktor penghambat dan pendukung dari kegiatan yang

diberikan guru PAI?.

6. Apakah harapan adik setelah mengikuti aktifitas keagamaan yaang

diberikan guru PAI?.

Page 115: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

96

7. Apakah berbagai kegiatan keagamaan di sekolah biasa diterapkan

dalam kehidupan sehari-hari.

8. Apa yang kamu rasakan perbedaan sebelum dan sesudah mengikuti

kegiatan keagamaan yang diberikan guru.?

Page 116: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

97

Lampiran 3

VERBATIM WAWANCARA

Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menanamkan Nilai-Nilai

Religiusitas Di SMK Negeri 3 Salatiga

Kode responden : SN

Kode data : W/SN/01

Status : Guru PAI Kelas X dan XI

Hari/ tanggal : Kamis, 4 Desember 2018

Waktu : Pukul 19.00

Tempat : Depan ruang osis

A. Fokus Penelitian

1. Upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam menanamkan nilai-nilai

religiusitas pada siswa muslim di SMK Negeri 3 Salatiga.

2. Faktor penghambat dan faktor pendukung dalam menanamkan nilai-nilai

religusitas pada siswa muslim di SMK Negeri 3 Salatiga.

B. Prolog

SN merupakan guru pendidikan Agama Islam. SN adalah guru agama

yang berperan tidak hanya di dalam kelas, tetapi masuk juga dalam

ektrakurikuler pramuka.

Saya melakukan wawancara di depan ruang osis, Saya meminta izin

SN untuk bersedia di wawancai sekitar pukul 13.00, SN bersedia untuk saya

mewawancarainya depan ruang osis.

Page 117: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

98

C. Wawancara

No Pertanyaan Hasil wawancara Kode

1 Berapa lama bapak

mengajar di SMK

negeri 3?

Saya ngajar sudah berapa ya, dari

awal mbk

2 Berapa jam dalam

pembelajaran PAI di

SMK negeri 3

salatiga pada setiap

kelas?

Kalo nggak 11 ya 12 jam sepertinya

ya

3 Apa saja upaya bapak

dalam penanaman

nilai-nilai religiusitas

pada siswa muslim di

SMK N 3 ?

Iya Shalat dluha, shalat berjamaah,

ini dilakukan oleh semua guru PAI,

ada juga ekstra agama yang tanggung

jawab guru PAI juga, seperti

qiroa’ah, kalo saya masuknya ke

ekstra seperti pramuka, PMR gitu

kalo yang agamis banget gitu pak

Dulhadi. Kemudian kalo saya dalam

pembelajaran PAI semua wajib

memakai jilbab.

UGM,

MJ, SB,

EA,KLS

4 Bagaimana

pelaksanaan

religiusitas siswa

muslim di SMK

Negeri 3 Salatiga ini

Namanya naluri seorang guru

jugakan, bagaimana caranya anak-

anak itu awalnya dipaksa biar

kemudian biasa sehingga jadi senang

gitu, misalnya shalat awalnya susah

tapi di paksa akhirnya juga terbiasa.

Seperi welding itukan ngelas,

biasanya kalo anak di welding, TSM

OTO, serba ribet dan kotor, kalau

tidak dilandasi dengan keimanan

PBS,

KLS, SB

Page 118: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

99

itukan susah to, kalo kotor gitukan

males shalat gitu to.

kalo saya memasukkan agama ke

dalam kegiatan anak-anak seperti

Pramuka, PMR gitu, contohnya gini

saya masuk dalam kepramukaan

shalat berjamaah, dari dulu belum

ada shalat berjamaah kemudian

ketika saya masuk kok seperti ini,

akhirnya saya buat shalat berjamaah

masuk dalam kegiatan, iya walaupun

susah karena harus menyediakan

kloso tempat shalat beratus meter

untuk shalat tahajud bareng-bareng,

gitu akhirnya saya buat kebiasaan,

jadi setiap even itu minimal harus

ada shalat,e kalo dulukan tidak ada

yang penting kegiatan atau kegiatan

ISOMA gitu tok tidak ada

penggerakan untuk shalat, selain itu

juga ada satuan terpisah antara

perempuan dan laki-laki, dulu ada

ada juga foto dalam kegiatan

pramuka kok laki-laki dan

perempuan ada yang tidur bareng,

kemudian saya panggil tapi status

saya bukan guru agama namun

sebagai pembina yang menyelipkan

keagamaan, dan anak-anak tidak

sadar karena masuk dalam aturan

pramuka

Page 119: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

100

5 Mengapa hal tersebut

dilakukan?

Iya untuk memberi bekal kepada

anak-anak supaya setelah lulus tidak

hanya materi tentang jurusan karena

disini ada 6 jurusan yang tidak ada

agamanya maka dari itu tugas kita,

minimal kita bisa menyisipkan nilai-

nilai agama.

TJN

6 Bagaimana

tanggapan bapak

mengenai siswa yang

tidak mengikuti

kegiatan yang

diberikan?

Iya contoh kalo anak perempuan

tidak memakai hijab dalam

pembelajaran saya pasti saya suruh

keluar

SI

7 Bagaimana faktor

pendorong dalam

menanamkan nilai-

nilai religisuitas pada

siswa muslim di SMK

Negeri 3 Salatiga

iya alhamdulillah di sini notabennya

bagus, karena dekat dengan pondok

pesantren, kerja sama dengan

masyarakat juga bagus, dan semua

gurupun di sini mendukung untuk

diajak kerjasama seperti asmaul

husna waktu pagi gitu.

FPG

8 Bagaimana faktor

penghambat dalam

menanamkan nilai-

nilai religiusitas pada

siswa muslim di SMK

Negeri 3 Salatiga.

Kalo dari faktor penghambat itu dari

anaknya ya, sejarah anak kemaren

saya tanya asal sekolahnya dari

kristen masuk dalam sini,

kebanyakan gitu. Untuk sarana dan

prasarana hampir 60% lebih

FPT

D. Refleksi

Dari hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa SN lebih berperan

dalam upaya menanamkan nilai-nilai religiusitasnya melalui kegiatan

Page 120: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

101

ekstrakurikuler yaitu pramuka dan PMR sebagai pembina dari kedua kegiatan

tersebut, namun kegiatan dalam pembelajaran ketika di dalam kelaspun tidak

terlupakan seperti mewajibkan siswa perempuan untuk mengenakan hijab.

Bapak SN juga memberikan konsekwensi bagi siswa yang tidak

mengenakan hijab ketika pembelajaran yaitu dengan keluar dari ruangan,

maka ketika pembelajaran PAI walaupun sekolah umum semua mengenakan

hijab.

Menurut bapak SN hal tersebut dilakukan Karena sekolah umum maka

untuk masalah keagamaan tentunya yang paling pokok adalah tugas dari guru

Pendidikan Agama Islam itu sendiri.

Dalam faktor pendorongnya semua guru mendukung dalam kegiatan

yang dilakukan guru Pendidikan Agama Islam, dan dari faktor penghambat itu

sendiri kabanyakan berasal dari anak atau peserta didik yang berasal dari

sekolah non Islam.

Page 121: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

102

VERBATIM WAWANCARA

Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menanamkan Nilai-Nilai

Religiusitas Di SMK Negeri 3 Salatiga

Kode responden : DI

Kode data : W/DH/02

Status : Guru PAI kelas XI dan XII

Hari/ tanggal : Kamis, 6 Desember 2018

Waktu : Pukul 07.30

Tempat : Mushala SMK Negeri 3 Salatiga

A. Fokus Penelitian

1. Upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam menanamkan nilai-nilai

religusitas pada siswa muslim di SMK Negeri 3 Salatiga.

2. Faktor penghambat dan faktor pendukung dalam menanamkan nilai-

nilai religusitas pada siswa muslim di SMK Negeri 3 Salatiga.

B. Prolog

DI merupakan guru pendidikan Agama Islam. DH adalah guru agama

yang dikatakan sangat religius dibandingkan guru-guru agama lainya.

Saya melakukan wawancara di dalam musola SMK Negeri 3 Salatiga,

Saya meminta izin DI untuk bersedia di wawancai sekitar pukul 07.30

WIB, DI bersedia untuk saya wawancarainya di dalam musola.

Page 122: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

103

C. Wawancara

No Pertanyaan Hasil wawancara Kode

1 Berapa lama bapak mengajar di

SMK negeri 3?

Dari awal mbk

beridrinya SMK

mbk.

2 Berapa jam dalam

pembelajaran PAI di SMK

negeri 3 salatiga pada setiap

kelas?

berapa ya saya ngajar

dari sebagian kelas

XI dan semua kelas

XII

3 Apa saja upaya bapak dalam

penanaman nilai-nilai

religiusitas pada siswa muslim

di SMK N 3 ?

Pagi Asmaul Husna

secara masal,

kemudian untuk

shalat jamaah itu

mulai dari duha,

walaupun tidak ada

ajaran shalat dluha

berjamaah tapi ini

digunakan untuk

pembiasaan,

kemudian shalat

duhur dan ashar

berjamaah,

ekstrakurikuler

qiro’ah dan rebana,

pesantren kilat, dan

istighosah kelas XII

UGM, PAH, SB,

EA, KLS, PK,

IH

4 Bagaimana pelaksanaan

religiusitas siswa muslim di

SMK Negeri 3 Salatiga ini

Pelaksanaanya

dilakukan didalam

maupun di luar kelas,

di dalam seperti

dengan adanya

berdoa sebelum

pembelajaran

MD

5 Mengapa hal tersebut

dilakukan?

Karena ini sekolah

umum, pengamalan

agama masih kurang

jadi dalam rangka

untuk pembiasaan,

anak jika dibiasakan

sedikit banyak itu

ada bekasnya

TJN

Page 123: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

104

dimanapun berada

terutama di rumah,

mumpung dia di

sekolah iya

harapanya sampai di

rumah dia juga

mengamalkan

6 Bagaimana tanggapan bapak

mengenai siswa yang tidak

mengikuti kegiatan yang

diberikan?

Iya kalo dia misalnya

tidak mengikuti

kegiatan shalat,

konsekwensinya dia

harus menhgerjakan

ytiugas shalat

berjamaah 7 hari

harus dengan tanda

tangan imamnya,

misal dirumah boleh

tanda tangan dari

orang tuanya,

kemudian dia tidak

mengikuti gitu saya

absen bolos, misal

kegiatan dluha dia

tidak ada maka saya

tulis bolos pada jam

agama itu, karena

bolos itu poin

pelanggaranya 15

kalo sampe 150

dikembalikan

misalnya dia tidak

solat 10 kali maka

sudah 150, kan ada

SP 1, SP 2 dan Sp 3

harus sudah

dikeluarkan, jadi

tidak solat 10 kali

maka harus keluar

gitu, sudah bekerja

sama dengan BK

yang setiap hari

mengecek abasensi

siswa gitu.

SI

7 Bagaimana faktor pendorong

dalam menanamkan nilai-nilai

Kalo pendukung ya

dari pihak kepala

sekolah, komite dan

FPG

Page 124: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

105

religisuitas pada siswa muslim

di SMK Negeri 3 Salatiga

guru juga ada yang

mendukung serta

dukungan dari

lingkungan juga

karena dekat dengan

pondok pesantren ya.

8 Bagaimana faktor penghambat

dalam menanamkan nilai-nilai

religiusitas pada siswa muslim

di SMK Negeri 3 Salatiga

Kalo penghambatnya

ya itu musolanya kan

disini kecil, kadang

kurang dukungan

dari wali kelas,

kadang banyak siswa

yang beralasan misal

waktu solat dia

beralasan sakit gitu,

masak iya kalo sakit

ngak solat saya gitu

FPT

9 Bagaimana tanggapan guru

lain mengenai hal ini

Ada juga protesan

dari guru non

muslim, kenapa

bukan sekolah islam

kok harus ada asmaul

husna pernah

diprotes seperti itu

tapikan guru non

islam disini tidak

banyak, hal ini

bertujuan untuk

kedisplinan saja sih

ya

FPT

10 Apakah penanaman nilai-nilai

religiusitas memberikan

berkontribusi kepada pihak

sekolah

Kontribusi

alhamdulillah disini

seperti tawuran,

kenakalan remaja

minum-minum dll

seperti ikut-ikut geng

motor itu tidak ada,

apalagi sampai

narkoba itu tidak ada,

iya walaupun ini

tidak berdiri sendiri

banyak pihak yang

memberikan

dorongan

keberhasilan tapikan

yang dapat kita

MT

Page 125: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

106

pantau tetap ketika di

dalam sekolah

D. Refleksi

Dari wawancara di atas dapat diambil kesimpulan bahwasanya guru

Pendidikan Agama Islam dalam menanamkan nilai-nilai religiusitas yang ada

di SMK Negeri 3 Salatiga tidak hanya pembelajaran saja namun juga masuk

ekstrakurikuler yaitu keagamaan, seperi qiroah dan rebana.

Dari wawancara di atas dapat diketahui juga bahwa SMK Negeri 3

Salatiga melaksanakan pesantren kilat tidak berada dalam sekolah namun ikut

dalam kegiatan di pondok pesantren selama 3 hari menginap dan mengikuti

aturan yang ada di pesantren

Faktor pendorong yaitu dari kepala sekolah, komite serta guru dan

pengahmbat terkadang berasal dari wali kelas yang kurang mendukung, dan

terkadang masih ada anak yang beralasan ketika melaksanakan kegiatan.

Page 126: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

107

VERBATIM WAWANCARA

Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menanamkan Nilai-Nilai

Religiusitas Di SMK Negeri 3 Salatiga

Kode responden : HF

Kode data : W/HF/03

Status : Guru PAI kelas XI

Hari/ tanggal : Kamis, 6 Desember 2018

Waktu : Pukul 08.30

Tempat : Taman SMK Negeri 3 Salatiga

A. Fokus Penelitian

1. Upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam menanamkan nilai-nilai

religusitas pada siswa muslim di SMK Negeri 3 Salatiga.

2. Faktor penghambat dan faktor pendukung dalam menanamkan nilai-

nilai religusitas pada siswa muslim di SMK Negeri 3 Salatiga.

B. Prolog

HF merupakan guru pendidikan Agama Islam. HF adalah guru agama

ketiga yang saya wawancarai. Saya melakukan wawancara di taman SMK

Negeri 3 Salatiga, Saya meminta izin DI untuk bersedia di wawancai

sekitar pukul 08.30 WIB, HF bersedia untuk saya wawancarai di taman

dekat dengan pos satpam.

Page 127: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

108

C. Wawancara

No Pertanyaan Hasil wawancara Kode

1 Apa saja uapaya bapak

dalam penanaman nilai-

nilai religiusitas pada

siswa muslim di SMK N 3

?

Kalo siang shalat duhur, sore

sholat asar, untuk pembiasaan

secara umum di dalam kelas

yaitu pembacaan Asmaul Husna,

kalo bulan ramadhan peantren

kilat dan nginap 3 hari

dipesantren

UGM,

SB,

PAH,

MD, SB,

2 Bagaimana pelaksanaan

religiusitas siswa muslim

di SMK Negeri 3 Salatiga

ini

Iya itu tadi berjaamah ketika

shalat dilakukannya tidak

menyeluruh tapi sebagian-

sebagian karena tidak muat

musolanya pesntren kilat di

pesantren wajib dan kalo saya

bekerja sama dengan beberapa

guru walaupun beliau bukan

guru agama untuk ikut

memantau misal ada siswa yang

kurang sesuai dengan

FPT,

FPG

3 Mengapa hal tersebut

dilakukan?

Sebagai upaya menanamakan

nilai-nilai religiusitas pada anak-

anak ya

UGM

4 Bagaimana tanggapan

guru mengenai siswa yang

tidak mengikuti kegiatan

yang diberikan?

Untuk mengingatkan anak tetap

ada sanki, tapi tidak fisik ya,

misal waktu shalat duhur dia

tidak ada biasanya saya suruh

mengahafalkan surat-surat

pendek, jadi sankiny berkaitan

dengan agama

SI

7 Bagaimana faktor

pendorong dalam

menanamkan nilai-nilai

religisuitas pada siswa

muslim di SMK Negeri 3

Salatiga

Karena lingkungan

masyarakatnya berada

dilingkungan pondok pesantren,

gurupun juga mendukung, kalo

kepala sekolah sangat

mendukung

FPG

8 Bagaimana faktor Iya biasa namanya anak satu dua

anak alasan , kalo wanita

FPT

Page 128: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

109

penghambat dalam

menanamkan nilai-nilai

religiusitas pada siswa

muslim di SMK Negeri 3

Salatiga

ahalngan, kalo laki-laki jika

lepas dari pengawasan kadang

malah kekantin tapi itu satu dua

saja ya maklum namanya juga

anak-anak, untuk sarana dan

prasarana sini hanya ada 1

mushala kecl

D. Prolog

Dalam wawancara di atas dapat diambil kesimpulan bahwa HF melakukan

pebiasaan-pembiasaan keagamaan seperi shalat dluha, dzuhur dan ashar

berjamaah dengan tujuan sebagai penanaman nilai-nilai religiusititas pada

anak-anak.

Dalam pelaksanaanya seperti shalat berjamaah dilakukan dengan

bergantian karena mushala yang ada sangat terbatas sehingga anak-anak harus

bergantian

Dari faktor pendukung itu sendiri semua pihak menanggapi dengan baik

dalam pelaksanaan penanaman yang dilakukan guru Pendidikan Agama Islam,

namun ada beberapa kendala yang erasal dari anak itu sendiri seperti malas

dan faktor keluarga yang kurang mendukung.

Page 129: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

110

VERBATIM WAWANCARA

Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menanamkan Nilai-Nilai

Religiusitas Di SMK Negeri 3 Salatiga

Kode responden : IA

Kode data : W/IA/04

Status : siswa kelas XII A 1

Hari/ tanggal : Kamis, 6 Desember 2018

Waktu : Pukul 10.00 WIB

Tempat : Serambi musola SMK Negeri 3 Salatiga

A. Fokus Penelitian

1. Upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam menanamkan nilai-nilai

religusitas pada siswa muslim di SMK Negeri 3 Salatiga.

2. Faktor penghambat dan faktor pendukung dalam menanamkan nilai-nilai

religusitas pada siswa muslim di SMK Negeri 3 Salatiga.

B. Prolog

DI merupakan guru pendidikan Agama Islam. DH adalah guru agama yang

dikatakan sangat religius dibandingkan guru-guru agama lainya.

Saya melakukan wawancara di dalam musola SMK Negeri 3 Salatiga, Saya

meminta izin DI untuk bersedia di wawancai sekitar pukul 07.30 WIB, DI

bersedia untuk saya wawancarainya di dalam mushala.

Page 130: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

111

C. Wawancara

No Pertanyaan Hasil wawancara Kode

1 Bagaimana pengamatan mas

Imam mengenai religuisitas

yang ada di SMK Negeri 3

Salatiga, bisa diutarakan

seperti apa upaya yang

diberikan guru PAI

Kalo smk 3 itukan

kita dilingkungan

pondok pesantren ya

mbk, jadi kita juga

harius sesuai

lingkungan walaupun

smk 3 itu sekolah

umum ya mbk, kalo

dari guru agama

sendiri itu ada mbk,

pak dul itu

mengajarkan anak-

anak untuk ikut

kegiatan

ekstrakulikuler agama

seperti SKI dan

rebana tilawah juga.

UGM, FPG, EA

2 Kemudian tanggapan mas

imam apakah dari

penanaman yang diperoleh

di sekolah dapat diterapkan

ketika berada di rumah

Bisa, seperi al

berjanji saat

memgikuti rebana

gitu

EA

3 Apakah mas imam merasa

senang dan merasa ada

perbedaan ketika masuk

SMK 3 dan sebelum masuk

SMK Negeri 3 ini giru ?

iya kalo saya senang

mbk, karena memang

saya senang kalau

menyangkut agama,

iya ada peningkatan

anatara sebelum dan

sesuadah masuk SMK

teritama soal shalat

ya mbk. Ada

perbedaan juga

anatara dulu waktu

SMP dan sekarang

lebih rajin shalat

sekarang.

SB

4 Apakah pembiasan dari guru

Pendidikan Agama itu bisa

Iya mbk, kalau lagi

praktik sudah

waktunya shalat iya

shalat dulu gitu

SB

Page 131: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

112

dipakai ketika mungkin

dalam kegiatan lain di luar

jam agama

5 Bagaimana harapan mas

imam mengenai keagamaan

di SMK Negeri 3 Salatiga

Iya semoga,

religiusitasmya

semakin bagus gitu

mb

RLS

D. Refleksi

Berdasarkan wawancara di atas dapat di ambil kesimpulan

bahwasanya religiusitas yang ada di SMK negeri 3 Salatiga dirasakan bagus

juga oleh siswa yang setiap hari mencari ilmu di sekolah tersebut, hal tersebut

karena faktor lingkungan adannya pondok pesantren dan juga dari faktor

penanaman yang dilakukan oleh guru Pedidikan Agama Islam.

Dari wawancara IA merasakan perbedaan sendiri ketika masuk SMK

3 dan sebelumnya, untuk tingkat religiusitasnya lebih meningkat ketika

berada di SMK negeri 3 Salatiga dan IA juga merasa senang dengan adanya

penanaman yang dilakukan oleh guru PAI.

Page 132: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

113

VERBATIM WAWANCARA

Upaya guru pendidikan agama Islam dalam menanamkan nilai-nilai

religiusitas di SMK Negeri 3 Salatiga

Kode responden : FM

Kode data : W/FM/05

Status : siswa kelas XI G

Hari/ tanggal : Kamis, 6 Desember 2018

Waktu : Pukul 10.00 WIB

Tempat : di ruang kelas Agribisnis

A. Fokus Penelitian

1. Upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam menanamkan nilai-nilai

religusitas pada siswa muslim di SMK Negeri 3 Salatiga.

2. Faktor penghambat dan faktor pendukung dalam menanamkan nilai-

nilai religusitas pada siswa muslim di SMK Negeri 3 Salatiga.

B. Prolog

FM merupakan siswi kelas XI Geomatika , Saya melakukan wawancara di

dalam ruamg kelasnya ketika jam istirahat, Saya meminta izin FM untuk

bersedia di wawancai sekitar pukul 09.30 WIB.

C. Wawancara

No Pertanyaan Hasil wawancara Kode

1 Menurut pandanagan dek

FM upaya guru pendidikan

Iya diajak shalat,

membaca surat

pendek sebelum

UGM, MD, SB,

PAH, MH

Page 133: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

114

Agama dalam menanamkan

nilai-nilai religiusitas

pembelajaran shalat

berjamaah dluha,

dzuhur dan ashar,

kemudian pebacaan

asmaul husna

2 Bagaimaana tanggapan

dengan adanya pembiasan

dari guru agama

Iya merasa senang

mbk

PBS

3 Apakah dek FN merasa

senang dan merasa ada

perbedaan ketika masuk

SMK 3 dan sebelum masuk

SMK Negeri 3 ini giru

iya merasa senang,

sebelum waktu masuk

di SMK Negeri 3

Salatiga di SMP dulu

tidak ada kegiatan

agama kalau di rumah

cuman main main

tok, kemudian hijab

masih copot copot,

tapi stelah masuk sini

alhamdulilah saya

sudah ngk copot-

copot krudung kalau

keluar rumah makai

krudung, kemudian

shalat semakin tertib

MT, SB, MJ

4 Apakah guru pendidikan

agama Islam memberikan

kewajiban memakai jilbab

Iya semua diwajibkan MJ

5 Apakah guru agama

memberikan sanksi ketika

tidak melakukan kegiatan

yang

Iya mbk, semisal

shalat itukan diabsen

mbk, jadi yang ngk

shalat ya di itung

bolos mbk nanti

masuknya poin.

SNK

6. Faktor pendudkung Guru agama selalu

memberikan mitivasi

mbk

FPG

7 Faktor penghambat seperti

apa

Iya kadang-kadang

males

FPT

8 Harapan dek FM Untuk shalat harus

ada jadwalnya.

Page 134: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

115

D. Refleksi

Wawancara di atas dapat diambil kesimpulan bahwasanya FM merasa

senang dengan adanya upaya penanaman yang dilakukan guru pendidikan

Agama Islam, seperti shalat berjamaah, membaca asmaul husna.

FM juga merasakan perbedaan anatara sebelum dan sesudah masuk SMK

Negeri 3 Salatiga perubahannya antara lain: sebelum masuk SMK sering

melepas jilbabnya, kemudian shalat belum rutin dan setalah masuk SMK

Negeri 3 Salatiga alhamdulillah shalat semakin meningkat dan ketika keluar

rumah memakai hijab.

Page 135: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

116

VERBATIM WAWANCARA

Upaya guru pendidikan agama Islam dalam menanamkan nilai-nilai

religiusitas di SMK Negeri 3 Salatiga

Kode responden : AM

Kode data : W/AM/06

Status : siswa kelas X M 2

Hari/ tanggal : Kamis, 6 Desember 2018

Waktu : Pukul 10.00 WIB

Tempat : samping mushala

A. Fokus Penelitian

1. Upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam menanamkan nilai-nilai

religusitas pada siswa muslim di SMK Negeri 3 Salatiga.

2. Faktor penghambat dan faktor pendukung dalam menanamkan nilai-

nilai religusitas pada siswa muslim di SMK Negeri 3 Salatiga.

B. Prolog

AM merupakan siswa kelas X mekatronik 2, Saya melakukan

wawancara di samping musola SMK Negeri 3 Salatiga, Saya meminta izin

AM untuk bersedia di wawancai sekitar pukul 10.00 WIB, AM bersedia

untuk saya wawancarainya di samping mushala.

Page 136: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

117

C. Wawancara

No Pertanyaan Hasil wawancara Kode

1 Kegiatan apa saja yang mas

AM ikuti dari arahan guru

pendidikan Agama islam

dalam meningkatkan

religiusitas

Shalat dluha waktu

pagi, shalat dzuhur

dan shalat ashar

sebelum pulang, saya

juga ikut ekstra

rebana, mujahadah

kelas 12 juga ada mb

SB, KLS

2 Bagaiamana tanggapan mas

AM mengenai guru agama

yang ada di SMK Negeri 3

Salatiga

Gurunya enak-enak UGM

3 Apakah dari dek AM merasa

senang dengan adanya

penanaman-penanaman nilai

religius dari guru agama

Iya senang, memang

suka keagamaan

RLS, MT

4 Apakah ada perbedaan

antara sebelum dan sesudah

masuk SMK Negeri 3

Salatiga

iya untuk keagamaan

lebih bagus di SMK,

untuk perubahan

pribada apa ya

pokonya ada

perbedaanya mbk

MT

5 Faktor penghambat dari

pelaksanaan religiusitas

menurut pandangan dek AM

Tidak ada kendala FPT

6 Untuk faktor pendukung

sendiri apakah ada

Kalo pendukung ada,

dari guru agama

selalu memberikan

contoh baik

FPG

7 Harapan untuk SMK Negeri

3 Salatiga

Semoga lebih

meningkat lagi

8 Apakah pembiasan yang

dilakukan di sekolah oleh

iya ada, saya sering

shalat dluha kalo

libur seperti hari

sabtu dan minggu.

PBS

Page 137: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

118

guru agama bisa diterapkan

di rumah

D. Refleksi

Dari wawancara di atas dapat diambil kesimpulan bahwasanya upaya yang

biasa tanamkan oleh guru pendidikan agama Islam adalah melaksnakan shalat

dluha waktu pagi, dzuhur waktu siang dan ashar sebelum pulang sekolah.

Dalam pelaksanaan penanaman siswa juga merasa senang karena dapat

diterapkan dalam kehidupannya ketika di rumah. Untuk faktor penghambat

AM mengatakan tidak ada semua lancar, untuk faktor pendukungnya guru

agama selalu mengingatkan.

Page 138: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

119

VERBATIM WAWANCARA

Upaya guru pendidikan agama Islam dalam menanamkan nilai-nilai

religiusitas di SMK Negeri 3 Salatiga

Kode responden : SP

Kode data : W/SP/07

Status : Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Salatiga

Hari/ tanggal : Jum’at, 7 Desember 2018

Waktu : Pukul 09.00 WIB

Tempat : Ruang Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Salatiga

A. Fokus Penelitian

1. Upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam menanamkan nilai-nilai

religusitas pada siswa muslim di SMK Negeri 3 Salatiga.

2. Faktor penghambat dan faktor pendukung dalam menanamkan nilai-

nilai religusitas pada siswa muslim di SMK Negeri 3 Salatiga.

B. Prolog

SP adalah kepala sekolah di SMK Negeri 3 Salatiga, peneliti melakukan

wawancara di ruang kepala sekolah sekitar jam 09.00 WIB. Dengan

senang hati bapak kepala sekolah menerima saya untuk melkukan

wawancara langsung setelah saya menemui pak gimin selaku ketua

administrasi.

Page 139: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

120

C. Wawancara

No Pertanyaan Hasil wawancara Kode

1 Berapa lama bapak menjabat

menjadi kepala sekolah di

SMK Negeri 3 Salatiga

Saya menjadi kepala

sekolah disini selama 3

tahun dari 2016 Januari

sampai sekarang, jadi tiga

tahun

2 Selama bapak menjabat

menjadi kepala sekolah

bagaimana pandangann

bapak mengenai religiusitas

yang ada di SMK Negeri 3

Salatiga

Iya ini SMK kan jumlah

siswanyakan 1300an mbk,

religiusitas ini bagus mbk,

indikasi saya mengatakan

bagus satu, kita bersyukur

smk negeri 3 ini diapit

pondok pesntren besar

sunan giri sama tempate

pak abdak, jadi kalau

puasa nyantri dan

sebagainya, kemudian

yang kedua setiap pagi

semua anak membaca

asmaul husna ini yang

menjadi ciri khas di SMK

Negeri 3, akan tetapi

walaupun religiusitas

bagus bukan berati identik

dengan Islam karena ini

sekolah negeri jadi anak-

anak non muslim juga

terakomodasi dan ada

gurunya msing-masing

FPG, PAH

3 Apakah religiusitas yang ada

di SMK Negeri 3 Salatiga

salah satunya karena

pengaruh dari guru agama

Karena pendidikan agama,

amanah kurikulum itukan

menilai budi pekerti

sehingga pendekatan

individual anak ini sangat

membantu dalam etika

anak, iya guru agama

sangat pengaruh

UGM

7 Bagaimana faktor pendorong

dan penghambat dalam

Meskipun musola kecil

dan mayoritas muslim, jadi

harus gantian, iya kalo

FPT, FPG

Page 140: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

121

pelaksannan

mengembangkan religiusitas

tersebut?

dikatakan sempit ya tapi

semua itu bertahap

8 Apakah penanaman nilai-

nilai religiusitas memberikan

berkontribusi kepada pihak

sekolah

iya ini sebuah inovatif dan

tantangan mbk ya bahwa

indikator anak tertib itukan

kita masih mengizinkan di

dalam masyarakat untuk

jajan, itu kan masih ke

warung-warung, dengan

benteng keimanan yang

tebal untuk tidak bolos

tidak telat, dengan jumlah

1300 jadi dengan

pedidikan agama yang

membantu, jadi kita selalu

engevaluasi dari setiap

tahun-ka tahun gitu

PBS, MT

D. Refleksi

Dari wawancara di atas dapat diambil kesimpulan bahwasanya dari kepala

sekolah juga mengatakan hal yang sama bahwa religuisitas di SMK Negeri 3

Salatiga sangat bagus dengan beberapa kegiatan yang dilakukan oleh guru

agama seperti pelaksanaan shalat dluha, shalat wajib dzuhur dan ashar

berjamaah serta pelaksanaan pesantren kilat di pondok pesantren selama 3 hari

SP mengatakan SMK negeri 3 Salatiga bukanlah sekolah Islam karena

SMK Negeri 3 Salatiga merupakan sekolah negeri untuk siswa-siswi non

muslimpun juga terakomodasi dengan baik.

Mengenai faktor pendorong dari kegiatan religusitas yang ada di SMK

Negeri 3 Salatiga tentunya dari guru Pendidikan Sgama Islam dibantu oleh

guru-guru yang lainnya serta faktor lingkungan yang diapit oleh tiga pondok

pesantren besar yaitu Sunan Giri, Hidayatul Mubtadiin dan Ittihadul Asna.

Page 141: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

122

Untuk faktor penghambat salah satunya adalah temapat ibadah yang belum

cukup menampung semua siswa dan guru yang ada di SMK Negeri 3 Salatiga.

Page 142: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

123

VERBATIM WAWANCARA

Upaya guru pendidikan agama Islam dalam menanamkan nilai-nilai

religiusitas di SMK Negeri 3 Salatiga

Kode responden : SM

Kode data : W/SM/08

Status : Guru PAI

Hari/ tanggal : Kamis, 11 Desember 2018

Waktu : Pukul 08.00 WIB

Tempat : Musola SMK Negeri 3 Salatiga

A. Fokus Penelitian

1. Upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam menanamkan nilai-nilai

religusitas pada siswa muslim di SMK Negeri 3 Salatiga.

2. Faktor penghambat dan faktor pendukung dalam menanamkan nilai-nilai

religusitas pada siswa muslim di SMK Negeri 3 Salatiga.

B. Prolog

SM merupakan guru pendidikan Agama Islam yang tidak hanya

mengajar di SMK Negeri 3 Salatiga saja, beliau juga mengajar di sekolah lain.

Saya melakukan wawancara di dalam musola SMK Negeri 3 Salatiga,

Saya meminta izin DI untuk bersedia di wawancai sekitar pukul 08.00 WIB,

DI bersedia untuk saya wawancarainya di dalam musola.

Page 143: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

124

C. Wawancara

No Pertanyaan Hasil wawancara Kode

1 Berapa lama bapak mengajar

di SMK negeri 3?

Dari awal mbk

2 Berapa jam dalam

pembelajaran PAI di SMK

negeri 3 salatiga pada setiap

kelas?

Saya itu 18 jam mbk

Untuk 6 kelas

3 Bagaimana uapaya Ibu

dalam menanaman nilai-nilai

religiusitas pada siswa

muslim di SMK N 3 ?

iya setiap pagi,

berdoa hafalan surat-

surat pendek dan

setoran hafalan

bacaan shalat, shalat

dluha, shalat

berjamaah gitu mbk

UGM, MD, SB

4 Bagaimana pelaksanaan

religiusitas siswa muslim di

SMK Negeri 3 Salatiga ini

Satu semester 6 surat

mbk,

MD

5 Mengapa hal tersebut

dilakukan?

Mungkin karena ini

sekolah negeri jadi

tugas guru agama

untuk lebih

mengajarkan kepada

anak-anak mengenai

agama mbk

PBS

6 Bagaimana tanggapan guru

mengenai siswa yang tidak

mengikuti kegiatan yang

diberikan?

Tanggapan guru

bagus sih mbk

FPG

7 Bagaimana faktor pendorong

dan penghambat dalam

pelaksannan

Iya itu mbk, untuk

pendorong seperti

yang mbk lihat ya di

sini kan deket pondok

pesantren kemudian

FPT, FPG

Page 144: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

125

mengembangkan religiusitas

tersebut?

juga guru-guru

banyak yang

mendukung, kalau

dari penghambatnya

sendiri mushalanya

yang terlalu sempit

mbk jadi kalau

jamaah harus gantian

.

D. Refleksi

Dalam wawancara di atas dapat diambil kesimpulan bahwasanya guru PAI

SM melakukan penananman nilai-nilai religiusitas yang ada di SMK Negeri 3

Salatiga yaitu shalat dluha di waktu pagi, shalat berjamaah dzuhur dan asar,

membaca doa dan surat pendek serta pesantren kilat pada bulan ramadhan di

pesantren selama tiga hari.

Untuk faktor pendorong sendiri, karena terletak dalam lingkungan Islami dan

di dukung oleh banyak pihak termasuk guru, walaupun memamg tempat shalat

yang dimiliki belum memenuhi kebutuhan.

Page 145: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

126

Lampiran 4

Catatan Lapangan Pengamatan

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANAMKAN

NILAI-NILAI RELIGIUSITAS PADA SISWA MUSLIM DI SMK NEGERI

3 SALATIGA

Catatan Nomor : 01

Hari/Tanggal : Kamis, 6 Desember 2018

Waktu : 07.00-15.00 WIB

Tempat :Kelas dan Lingkungan Sekolah

Sumber Data : Bentuk kegiatan keagamaan

Observasi ini dilakukan untuk melihat apa saja kegiatan yang dilakukan

oleh guru Pendidikan Agama Islam dalam menanamkan nilai-nilai religiusitas

yang ada di SMK Negeri 3 Salatiga. Kegiatan observasi meliputi kegiatan dari

pagi dalam pembacaan Asmaul Husna, kemudian dilanjutkan pembacaan surat-

surat pendek yang dipimpin oleh guru agama, setelah memasuki jam ketiga sekitar

15 menit sebelum jam pelajaran berakhir anak-anak diwajibkan shalat dluha di

imami oleh guru agama, dilanjutkan pembacaan doa setelah shalat dluha dan

diakhiri dengan absen sebelum istirahat. Untuk jam pelajaran agama di siang hari

guru melaksankan absensi shalat dzuhur begitu juga jam pelajaran agama pada

jam terakhir 15 menit untuk melaksnakan shalat ashar serta absensi pelajaran.

Apabila dalam pelaksanaan shalat baik dluha, dzuhur maupun ashar siswa tidak

melaksnakan shalat maka dalam absensi di hitung bolos peneliti melaksanakan

langsung pengabsenan tersebut.

Dari pengamatan peneliti guru-guru yang bukan agamapun juga membantu

mengingatkan apabila ada siswa yang tidak segera berwudu dan melaksanakan

shalat. Dilihat dari siswa sendiri ada juga yang merasa terpaksa karena absensi

namun juga yang benar-benar senang dalam mengikuti kegiatan.

Untuk faktor penghambat yang dalam pelaksanaan penanaman nilai-nilai

religiusitas yang ada di SMK Negeri 3 yaitu tempat ibadah yang memang belum

bisa menampung seluruh siswa dan guru.

Page 146: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

127

Lampiran 5

Mushala SMK Negeri 3 Proses wawancara dengan guru agama

Proses wawancara dengan siswa

Page 147: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

128

Ekstrakurikuler Rebana

Page 148: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

129

Page 149: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

130

Page 150: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

131

Page 151: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

132

Page 152: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

133

Page 153: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

134

Page 154: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

135

Page 155: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

136

Page 156: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

137

Page 157: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

138

Page 158: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

139

Page 159: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

140

Page 160: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

141

Page 161: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

142

Page 162: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

143

SATUAN KETERANGAN KEGIATAN

Nama : Dani Hasanah Jurusan : Pendidikan Agama

Islam

NIM : 23010150016 Dosen P.A : Guntur Cahyono,

M.Pd.

NO Nama Kegiatan Pelaksanaan Sebagai Nilai

1 Sertifikat Seminar Internasional

“ Menjadi Mobilepreuneur Dalam Era E-

Commerce” Oleh Krida Taruna

25 April

2017

Peserta 8

2 Sertifikat Seminar Nasional “Jendral

Sudirman Inspirasi Anak Bangsa” Oleh

HMJ SKI

11 November

2015

Peserta 8

3 Sertifikat Seminar Nasional “Peningkatan

Profesionalisme Guru Sebagai Dalam

Pembeljaran Di Era Globalisasi” Oleh

DEMA FTIK

23 November

2015

Peserta 8

4 Sertifikat Seminar Nasional “Isis?

Rahmatal Lil Alamin Nya Mana” Oleh

PMII MAD

19 desember

2015

Peserta 8

5 Sertifikat Seminar Nasional “Penguatan

Wawasan Kebangsaan Dan

Nasionalisme” Oleh DEMA

28 April

2016

Peserta 8

6 Sertifikat Seminar Nasional

“ Pendidikan Agama Menjadi Pelopor

Kebangkitan Nasional Di Era Modern”

Oleh Hmj Pai

21 Mei 2016 Peserta 8

Page 163: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

144

7 Sertifikat Seminar Nasional “ Santri

Dalam Kancah Geopolitik Global” Oleh

Ma’had IAIN

Oktober

2017

Peserta 8

8 Sertifikat Seminar Nasional “

Reaktualisasi Cantik Dhohir Dan Batin

Dalam Kacamata Islam” Oleh LDK

18 Novenber

2017

Peserta 8

9 Sertifikat Seminar Nasional Achivement

Motivasion Traning “ Cerdas Akdemik

Militaan Dalam Organisasi

30

September

2017

Peserta 8

0 Sertifikat Bedah Buku Nasional “2024

Hijrah Untuk Negeri” Oleh HMI Salatiga

26 Desember

2015

Peserta 6

11 Sertifikat SIBI Oleh UPTPB 22 Februari

2016

Peserta 6

12 Sertifikat SIBA Oleh UPTPB 22 juni 2016 Peserta 6

13 Piagam penghargaan Khotmil Quran

Pondok Pesantren Al-Hasan

30 April

2017

Panitia 6

14 Piagam penghargaan (Masa Orientasi

Santri )

12 Juli 2017 Panitia 6

15 Sertifikat Pengurus 1 november

2017

Lurah 6

16 Sertifikat Toefl April 2018 Peserta 6

17 Piagam penghargaan Khotmil Quran 29 April

2018

Panitia 6

18 Sertifikat Motivasi Literasi

“Menumbuhkan Semangat Litersi Santri

Di Era Milenial” Oleh Pp Al-Hasan

12 Juli 2018 Panitia 6

19 Sertifikat MOS 15 Juli 2018 Panitia 6

20 Piagam penghargaan Ziarah Dan Wisata

Religi

27 Agustus

2018

Panitia 6

21 Piagam penghargaan pengurus pondok 20 Desember Lurah 6

Page 164: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

145

pesantren 2018

22 Sertifikat Anggota Baru “ Aswaja

Sebagai Benteng Kader PMII Untuk

Mewujudkn Mahasiswa Yang Berpribadi

Ulil Albab” Oleh PMII RMAD

18-20

September

2015

Peserta 4

23 Sertifikat OPAK Fakultas “Integrasi

Pedidikan Karakter Mahasiswa Melalui

Kampus Edukatif Humanis Dan Religius

Oleh DEMA

13 Agustus

2015

Peserta 3

24 Sertifikat OPAK Institut “ Penguataan

Nilai-Nilai Islam Indonesia Menuju

Negara Aman Dan Damai” Oleh DEMA

14 Agustus

2015

Peserta 3

25 Sertifikat UPT Perpustakaan “Library

User Eduction’

21 Agustus

2015

Peserta 2

26 Sertifikat Diskusi Aktif “Peran

Perempuan Dalam Dunia Pendidikan”

Oleh HMJ PAI

10

September

2015

Peserta 2

27 Sertifikat “Traning Makalah Dan

Motivasi” Oleh LDK Fathir Ar-Rasyid

12

September

2015

Peserta 2

28 Sertifikat Ziarah Dan Wisata Religi

Pondok Pesantren Al-Hasan

4 November

2015

Peserta 2

29 Sertifikat IAIN Bersolawat “ Menyemai

Nilai-Nilai Islam Indonesia Untuk

Memperkokoh NKRI Dalam

Mewujudkan Baldatun Toyyibatun

Warobbun Ghofur” Oleh DEMA

6 November

2015

Peserta 2

30 Sertifikt IKMP “ IKMP Sebagai Wadah

Pembentuk Karakter Mulia Dan

Mengembangkan Intelektual Mahasiswa”

20 desember

2015

Peserta 2

Page 165: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

146

31 Sertifikat Ziarah Dan Wisata Religi

Pondok Pesantren Al-Hasan

13 Novenber

2016

Peserta 2

32 Piagam penghargaan Khotmil Quran

Pondok Pesantren Al-Hasan

30 April

2017

Peserta 2

33 Piagam penghargaan Pendamping Lomba

“ Peringatn Hri Santri”

25 oktober

2017

pendamping 2

34 Sertifikat IBTIDA’ “Kontekstualisasi

Ukhuah Islamiyah Dalam Bingkai

Dakwah”

5 november

2017

Peserta 2

35 Sertifikat SIG “ Aktualisasi Pemahamn

Islam Gender Dalam Dinamika

10 November

2017

Peserta 2

Page 166: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

147

Page 167: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

148

Page 168: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

149

Page 169: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

150

Page 170: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

151

Page 171: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5400/1/Skripsi.pdf · Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang selalu memberikan dukungannya

152

Lampiran 12

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Dani Hasanah

Jenis kelamin : Perempuan

TTL : Kab. Semarang, 02 Juni 1997

Alamat : Krajan Kedungringin RT 08 RW 02, Kec.

Suruh, Kab. Semarang

Riwayat Pendidikan : TK Nurul Hikmah

MI Kedungringin 02

SMP Negeri 3 Suruh

SMK Nurul Furqon

IAIN Salatiga