upaya keluarga dalam menanamkan ibadah pada …eprints.ums.ac.id/48001/1/naskah publikasi.pdf ·...
TRANSCRIPT
UPAYA KELUARGA DALAM MENANAMKAN IBADAH PADA ANAK
(Studi Kasus di Dukuh Sidomulyo RT 01 dan RT 02 RW 03 Makamhaji Kartasura
Tahun 2016)
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan
Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam
Oleh:
UMI NADHIFAH
G000120019
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
i
HALAMAN PERSETUJUAN
UPAYA KELUARGA DALAM MENANAMKAN IBADAH PADA ANAK
(Studi Kasus Keluarga di Dukuh Sidomulyo RT 01 dan RT 02 RW 03 Makamhaji
Kartasura Tahun 2016)
PUBLIKASI ILMIAH
oleh:
Umi nadhifah
G000120019
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:
Dosen Pembimbing
Drs. Zaenal Abidin, M.Pd.
ii
HALAMAN PENGESAHAN
UPAYA KELUARGA DALAM MENANAMKAN IBADAH PADA ANAK
(Studi Kasus Keluarga di Dukuh Sidomulyo RT 01 dan RT 02 RW 03 Makamhaji
Kartasura Tahun 2016)
OLEH
UMI NADHIFAH
G000120019
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari Selasa, 1 November 2016
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji:
1. Drs. Zaenal Abidin, M.Pd ( )
2. Drs. Darojat Ariyanto, M.Ag ( )
3. Dr. Abdullah Aly, M.Ag ( )
Dekan FAI,
Dr. H. M. Abdul Fattah Santoso, M.Ag
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis
diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,
maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 22 Oktober 2016
Penulis,
Umi Nadhifah
G000120019
1
UPAYA KELUARGA DALAM MENANAMKAN IBADAH PADA ANAK
(Studi Kasus Keluarga di Dukuh Sidomulyo RT 01 dan RT 02 RW 03 Makamhaji
Kartasura Tahun 2016)
ABSTRAK
Pendidikan bagi anak merupakan sesuatu yang sangat penting. Sebab,
pendidikan yang diperoleh seorang anak pada masa awal akan berpengaruh pada
kemudian hari. Anak mulai dikenalkan dengan nilai-nilai baik dan norma-norma
Islam, pertama kali dari orang tuanya atau orang-orang terdekat yang berada
dalam lingkungan keluarga.
Pada kehidupan berkeluarga saat ini kebanyakan dari pihak orang tua kurang
memperhatikan upaya, pelatihan, dan pelaksanaan ibadah pada anak. Padahal
penanaman ibadah itu dilakukan sejak dini. Untuk mengatasi masalah tersebut,
maka diperlukan upaya keluarga dalam menanamkan ibadah. Dukuh Sidomulyo
merupakan RT 01 dan RT 02 RW 03 sebuah lingkungan keluarga muslim yang
aktif dalam kegiatan keagamaan. Terlihat dari orang tua dan anak-anak yang rajin
beribadah di masjid. Selain itu juga perhatian orang tua terhadap pendidikan
agama termasuk rutinitas ibadah anak-anaknya cukuplah besar. Hal ini dibuktikan
dengan bentuk arahan dan latihan-latihan yang dilakukan pada anak untuk terbiasa
melakukan ibadah dari kecil.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam skripsi ini
adalah apa upaya dan metode menanamkan ibadah pada anak di Dukuh
Sidomulyo RT 01 dan RT 02 RW 03. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu
untuk mendeskripsikan upaya dan metode menanamkan ibadah pada anak di
Dukuh Sidomulyo RT 01 dan RT 02 RW 03. Penelitian ini termasuk jenis
penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Adapun
pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan telaah
dokumen. Sedangkan metode analisis data menggunakan analisis deskriptif
kualitatif, yaitu dalam bentuk narasi atau paragraf dan bukan berupa angka-angka,
dengan melalui proses pengumpulan data, reduksi data, dan display data.
Selanjutnya ditarik kesimpulan dengan menggunakan metode deduktif yaitu cara
berfikir yang berangkat dari teori untuk kemudian dicocokkan dengan data.
Berdasarkan analisis data dari hasil penelitian disimpulkan bahwa upaya
keluarga dalam menanamkan ibadah pada anak di Dukuh Sidomulyo RT 01 dan
RT 02 RW 03 yaitu : 1) Mengajarkan ibadah sejak dini; 2) Mempraktikkan
ibadah; 3) Memilihkan lingkungan yang baik; 4) Melatih dan membiasakan
mengerjakan ibadah. Sedangkan metode yang digunakan keluarga dalam
menanamkan ibadah yaitu dengan: metode pembiasaan, metode keteladanan,
metode nasihat, metode hukuman dan ganjaran, metode perintah dan larangan.
Kata kunci: Upaya Keluarga, Ibadah
2
ABSTRACT
Education for children is very important thing. Because, education
acquired by a child in the early years will affect the future. Kids begin to be
introduced with good values and norms of Islam, first from their parents or loved
ones who are in a family environment.
In the current family life of the parents hardly notice the effort, training,
and implementation of worship in children. Whereas the planting of the value of
worship was done from small. To overcome these problems, family efforts are
needed in instilling worship. Sidomulyo is a country consisting of RT 01 and RT
02 of RW 03, and a Muslim family environment who are active in religious
activities, observed from parents and children who diligently worship in the
mosques. In addition, the attention of parents to religious education including
their children worship routines is big enough. This is evidenced by the form of
referrals and exercises performed on children to get used to worship from
childhood.
Based on this background, the problems in this paper are what the efforts
and methods of instilling children worship in the country Sidomulyo of RT 01 and
RT 02 of RW 03. The purpose of this study is to describe the efforts and methods
to instill of worship in children in the country Sidomulyo of RT 01 and RT 02 of
RW 03. This research includes field research (field research) with a qualitative
approach. Data collection uses interviews, observation and document. While the
method of data analysis uses qualitative descriptive analysis in the form of a
narrative or paragraph instead of the numbers, through the process of data
collection, data reduction, and display data. Furthermore, the conclusions are
drawn by using deductive method which is a way of thinking that departs from
theory to then matched with data.
Based on data analysis of the results, the study concluded that family effort
in instilling children worship in country RT 01 and RT 02 of RW 03, namely: 1)
Teaching worship early; 2) Practice of worship; 3) Choose a good environment; 4)
Training and internalizing worship. While the methods used by family in instilling
worship will include: method of habituation, an exemplary method, the method of
advice, method of punishment and reward, and method of command and
prohibition.
Keywords: Family Effort, Worship
1. PENDAHULUAN
Anak adalah anugerah yang dititipkan dan diamanahkan oleh Allah
kepada orang tua. Selain itu, anak dapat pula menjadi ujian atau fitnah bagi
orang tuanya jika tidak diberikan pendidikan yang baik dan benar sesuai
syariat agama Islam.
3
Pendidikan bagi anak merupakan sesuatu yang sangat penting. Sebab,
pendidikan yang diperoleh seorang anak pada masa awal akan berpengaruh
pada kemudian hari. Aktivitas dan proses pendidikan dapat terjadi dalam
empat pusat pendidikan, yaitu keluarga, masjid, sekolah, dan masyarakat.1
Dengan demikian dari empat pusat pendidikan tersebut seharusnya saling
melengkapi, berkontribusi dan tidak bisa dipisahkan untuk mencapai tujuan
dari pendidikan itu sendiri.
Keluarga merupakan suatu institusi yang terbentuk karena ikatan
perkawinan antara sepasang suami istri untuk hidup bersama, membina
mahligai rumah tangga untuk mencapai keluarga sakinah dalam lindungan
dan ridla Allah swt, yang di dalamnya selain ada ayah dan ibu, juga ada anak
yang menjadi tanggung jawab orang tua.2 Dalam keluarga tugas dan tanggung
jawab terhadap pemeliharaan, perawatan, perlindungan dan pendidikan anak
dibebankan kepada kedua orang tua. Pertama kali anak mendapatkan
pendidikan dari lingkungan keluarga, karena anak mulai dikenalkan dengan
nilai-nilai baik, norma-norma Islam dari orang tuanya atau orang-orang
terdekat yang berada dalam lingkungan keluarga.3
Pendidikan khususnya di dalam keluarga diperlukan pemahaman orang
tua terhadap kondisi psikologis, metode dan materi yang tepat untuk
mendidik anak. Termasuk materi Pendidikan Agama Islam, merupakan hal
yang harus diajarkan dan ditanamkan pada anak sejak usia dini. Oleh karena
itu, sangat penting bagi orang tua untuk menanamkan pendidikan Islam pada
anak. Pokok ajaran Islam yang ditanamkan pada anak meliputi: aqidah,
akhlak, dan ibadah.
Pada kehidupan berkeluarga saat ini orang tua yang memiliki tanggung
jawab penuh dalam mendidik anak kini dilimpahkan pada para pendidik
formal (guru), karena tuntutan untuk memenuhi kebutuhan dan juga
minimnya ilmu pendidikan dan pengetahuan para orang tua.4 Hal itu
1Ahmad tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. 127. 2Syaiful Bahri Djamrah, Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Kelurga (Jakarta:Rineka Cipta, 2004), hlm. 28. 3 Helmawati, Pendidikan keluarga, Teoritis dan Praktis Pendidikan keluarga, Teorotis dan Praktis (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2014), hlm. 50. 4 Ibid.
4
menyebabkan kurangnya perhatian orang tua terhadap upaya, pelatihan dan
pelaksanaan ibadah anak sejak dini dalam keluarga, padahal ibadah
merupakan pokok ajaran islam yang seharusnya ditanamkan pada anak sejak
dini oleh orang tua melalui rutinitas keseharian. Jika tidak akan menyebabkan
anak saat sudah mencapai usia sekolah dan menuju usia dewasa anak
mengalami kesulitan karena belum mengetahui dan terbiasa.
Kaitannya dengan menanamkan nilai ibadah maka keluarga di Dukuh
Sidomulyo RT 01 dan RT 02 RW 03 tepatnya berada di lingkup Masjid
Ahmad Dahlan yang merupakan lingkungan keluarga dengan mayoritas
muslim, aktif dalam kegiatan keagamaan dan masyarakatnya memiliki
hubungan sosial yang baik dan harmonis. Terlihat keluarga di desa tersebut
mengikuti kegiatan keagamaan seperti, pengajian rutin mingguan yang
diadakan secara kontinyu di masjid Ahmad Dahlan, serta orang tua dan anak-
anak yang rajin beribadah di masjid. Selain itu juga perhatian orang tua
terhadap pendidikan agama termasuk pelatihan rutinitas ibadah anak-anaknya
cukuplah besar. Hal ini dibuktikan dengan bentuk arahan dan latihan-latihan
yang dilakukan pada anak untuk terbiasa melakukan ibadah dari kecil.
Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang
upaya keluarga dalam menanamkan ibadah di Dukuh Sidomulyo RT 01 dan
RT 02 RW 03. Namun, dalam penelitian ini penulis hanya akan fokus pada
upaya yang dilakukan keluarga dalam menanamkan ibadah pada anak
khususnya dalam praktik ibadah yakni shalat, puasa dan membaca Al-Qur‟an
di Dukuh Sidomulyo RT 01 dan RT 02 RW 03. Dari latar belakang yang
telah terpapar di atas, maka judul skripsi dalam pembahasan ini adalah
“Upaya Keluarga dalam Menanamkan Ibadah pada Anak (Studi Kasus
Keluarga di Dukuh Sidomulyo RT 01 dan RT 02 RW 03 Makamhaji
Kartasura Tahun 2016).
2. METODE
Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan atau field research
yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi
5
yang dilakukan di lapangan dari kehidupan nyata dan sebenarnya,
menemukan tentang apa yang sedang terjadi di tengahtengah kehidupan
masyarakat. Sedangkan pendekatan yang digunakan bersifat diskriptif
kualitatif.
Adapun tempat yang dijadikan untuk penelitian ini adalah di Dukuh
Sidomulyo RT 01 dan RT 02 RW 03 Makamhaji Kartasura. Sedangkan
sumber data dalam penelitian ini yaitu sumber primer adalah hasil wawancara
dengan orang tua pada keluarga di Dukuh Sidomulyo RT 01 dan RT 02 RW
03 Makamhaji Kartasura. Sedangkan sumber data sekunder dalam penelitian
ini adalah dokumen tentang Dukuh Sidomulyo RT 01 dan RT 02 RW 03
Makamhaji Kartasura. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan wawancara, observasi dan telaah dokumen.
Teknik yang digunakan oleh penulis dalam menganalisis data penelitian
ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu menggambarkan atau mendeskripsikan
data-data yang telah terkumpul melalui wawancara, observasi dan telaah
dokumen, kemudian dianalisis dan ditarik kesimpulan dengan metode
deduktif, yakni cara berfikir yang berangkat dari teori untuk kemudian
dicocokkan dengan data.
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Upaya Keluarga dalam Menanamkan Ibadah pada Anak di Dukuh
Sidomulyo
Pada BAB II dalam teori tentang upaya menanamkan ibadah, telah
dijelaskan bahwa ada 4 upaya, begitu juga dalam deskripsi data pada BAB
IV ditemukan bahwa ada 4 upaya yang dilakukan keluarga untuk
menanamkan ibadah pada anak di Dukuh Sidomulyo RT 01 dan RT 02
RW 03 antara lain adalah yaitu;
3.1.1 Mengajarkan Ibadah Sejak Dini.
Anak dikenalkan dan diajarkan ibadah sejak dini, oleh orang tua
agar nantinya terbiasa menjalankannya saat dewasa. Di dalam teori BAB II
halaman 11 dijelaskan bahwa orang tua sebaiknya mencurahkan materi
6
dan waktunya untuk mendidik dan mengajar anak-anaknya sejak dini. Hal
tersebut Sebagaimana data dalam BAB IV halaman 26 dijelaskan bahwa
mengajarkan ibadah pada anak dilakukan sejak dini. Dengan melalui
nasihat dari orang tua kepada anak.
3.1.2 Mempraktikkan Ibadah
Ibadah adalah taat dan tunduk kepada Allah, mendekatkan diri
untuk mencapai keridhoan-Nya. Ibadah dilakukan pada rutinitas sehari-
hari, dalam pelaksanaannya pun ada yang sudah pasti ketentuan dan
ketetapannya, seperti ibadah shalat, puasa dan lainnya. Untuk itu
dianjurkan bagi orang tua membiasakan anak belajar mempraktikkan
ibadah. Berdasarkan teori yang dipaparkan dalam BAB II halaman 11
yaitu anak dibiasakan untuk mempraktikkan ibadah, contoh; melaksanakan
salat di rumah maupun di sekolah, juga diajak untuk pergi ke masjid.
Orang tua berkewajiban melatih anak untuk mempraktikkan, dan
melaksanakan puasa serta melaksanakan kewajiban lainnya. Para ulama
berkata “Demikian juga dalam puasa dan ibadah yang lain, agar
menjadikan hal itu sebagai latihan bagi mereka untuk beribadah.” Hal ini
sesuai pada data BAB IV halaman 26 bahwa upaya yang dilakukan yaitu
dengan mempraktikkan ibadah yang dimulai pertama kali dari lingkungan
keluarga.
3.1.3 Memilihkan lingkungan yang baik
Pada dasarnya lingkungan sangat berpengaruh bagi pertumbuhan
anak. Sebaiknya orang tua sebagai orang dewasa dan pendidik dalam
rumah tangga memilihkan lingkungan yang baik bagi tumbuh kembang
anak. Pada BAB II halaman 12-13 dijelaskan bahwa seorang pemimpin
hendaknya memilih dan membuat lingkungan yang baik untuk
keluarganya sehingga anak akan tumbuh, berkembang, dan bersosial di
lingkungan yang baik pula. Lingkungan yang baik akan memberikan
pengaruh baik pula pada anak, sedangkan lingkungan yang buruk dapat
berpengaruh buruk pada seluruh anggota keluarga. Hal ini sebagaimana
7
data yang diperoleh pada BAB IV halaman 26 yaitu dengan memilihkan
lingkungan keluarga yang baik dan islami.
3.1.4 Melatih dan Membiasakan mengerjakan Ibadah
Membiasakan ibadah pada anak tidaklah dimulai saat anak sudah
menuju masa dewasa, tetapi di mulai saat anak masih kecil. Dalam
membiasakan ibadah tidaklah cukup hanya dengan perkataan saja
melainkan dengan contoh dari orang tua, ajakan dan latihan
menjalankannya. Pada BAB II halaman 12 dijelaskan bahwa orang tua
mempunyai pengaruh yang paling besar dalam menjadikan anak menaati
perintah Allah dan menunaikan apa yang diwajibkan Allah kepadanya. Hal
itu harus dilakukan sejak anak masih kecil agar terbiasa menunaikan
ibadah kepada Allah dengan mudah dan bertahap. Ketika anak tumbuh
dewasa dan baligh, ia tidak akan mendapatkan kesulitan dalam
melaksanakan ibadah dan ketaatan, dan ia juga tidak akan lalai dalam
melaksanakan ibadah dan ketaatan itu. Sebagaimana hasil yang diperoleh
pada BAB IV halaman 26 yaitu melatih dan membiasakan mengerjakan
ibadah. Berlatih dan membiasakan mengerjakan ibadah di rumah, juga di
masjid.
3.2 Metode dalam Menanamkan Ibadah pada Anak di Desa Sidomulyo
Pada BAB II halaman 11-15 dalam teori tentang metode
penanaman ibadah, telah dijelaskan bahwa ada lima metode yang
digunakan untuk menanamkan ibadah pada anak. Begitu juga dalam
deskripsi data pada BAB IV halaman 26-29 ditemukan bahwa di keluarga
Dukuh Sidomulyo RT 01 dan RT 02 RW 03 menggunakan lima metode
dalam menanamkan ibadah pada anak, yaitu metode pembiasaan,
keteladanan, nasihat, hukuman dan ganjaran, perintah dan larangan.
3.2.1 Metode Pembiasaan
Pada BAB II halaman 13 telah dijelaskan metode pembiasaan
digunakan dalam pembinaan sikap, metode pembiasaan merupakan
metode yang efektif dalam mendidik anak. Pembiasaan yang dilakukan
oleh orang tua terhadap anaknya, akan menjadi mudah bagi anak tersebut
8
melakukan apa yang dibiasakannya. Ketika anak masih kecil selalu di
biasakan untuk senantiasa melakukan ajaran agama, maka anak tersebut
akan terbiasa melaksanakannya. Tanpa latihan dan pengalaman yang
dibiasakan, maka akan sulit bagi seorang anak untuk melaksanakan ajaran
agama ketika ia dewasa. Oleh karena itu, orang tua harus selalu
menanamkan kebiasaan yang baik terhadap anak–anaknya. Hal tersebut
sebagaimana BAB IV halaman 26 metode yang digunakan orang tua
Dukuh Sidomulyo RT 01 dan RT 02 RW 03 dalam menanamkan ibadah
pada anak dengan metode pembiasaan yaitu dengan orang tua
membiasakan anak untuk melaksanakan ibadah dalam kehidupan sehari-
hari. Anak dibiasakan membaca Al-Qur‟an setelah shalat magrib,
dibiasakan mengajak anak ke masjid sejak kecil dan membiasakan melatih
anak-anak untuk berpuasa dengan bertahap.
3.2.2 Metode Keteladanan
Pada BAB II halaman 14 dijelaskan pendidikan dengan
keteladanan menurut Abdullah Nashih „Ulwan dimulai dari kedua orang
tua, hal itu dapat dilakukan orang tua atau pendidik dengan memberi
contoh, baik berupa tingkah laku, sifat maupun cara berfikir atau
menampilkan perilaku yang baik didepan peserta didik. Sebagaimana BAB
IV halaman 27 metode yang digunakan orang tua Dukuh Sidomulyo RT
01 dan RT 02 RW 03 dalam menanamkan ibadah pada anak dengan orang
tua memberikan teladan pada anak, mencontohkan untuk shalat di masjid
baru kemudian mengajak anak ke masjid untuk salat berjamaah, Termasuk
membaca Al-Qur‟an, orang tua mendahului untuk membaca Al-Qur‟an.
Orang tua juga mencontohkan menjalankan puasa pada bulan ramadan
untuk memudahkan anak menjalankan dan terbiasa menjalankan ibadah
puasa.
3.2.3 Metode Nasihat
Pada BAB II halaman 16 dijelaskan pada prinsipnya seorang
pendidik adalah pemberi nasihat kepada anak didiknya. Didalam keluarga
orang tua selaku pendidik bagi anak didik yaitu anak mereka sangat
9
diperlukan mentransferan nilai-nilai dan penguatan nilai-nilai yang baik
dengan banyak jalan salah satunya yaitu dengan metode nasihat. Nasihat
merupakan metode menyampaikan dengan lembut yang diterima oleh hati.
Sebagaimana pada BAB IV halaman 28 dijelaskan bahwa orang tua
memberikan nasihat supaya anak belajar disiplin waktu, termasuk waktu
dalam mengerjakan ibadah. Sebagaimana hasil wawancara dengan bapak
Nur Kholis anak diberikan pengajaran berupa nasihat supaya disiplin
menjalankan shalat lima waktu, nasihat untuk belajar disiplin
menggunakan waktu, waktunya belajar maka digunakan untuk belajar,
waktunya mengaji maka digunakan untuk mengaji.
3.2.4 Metode Hukuman dan Ganjaran
Pada BAB IV halaman 28 dijelaskan bahwa setiap anak yang
menjalankan ibadah dengan baik, orang tua memberikan hadiah sebagai
motivasi mengerjakan ibadah kepada anaknya. Juga orang tua menerapkan
hukuman yang sifatnya mendidik dan tidak menyakitkan jika anak tidak
menaati dan mengerjakan shalat. Sebagaimana teori dalam BAB II
halaman 16 dijelaskan bahwa Islam memandang bahwa hukuman bukan
sebagai tindakan yang pertama kali yang harus dilakukan oleh pendidik
dan bukan pula cara yang didahulukan, Nasihatlah yang paling di
dahulukan. Keberadaan hukuman sebagai metode dalam pendidikan
dimaksudkan agar ada perbaikan kepada manusia yang melakukan
pelanggaran dan dalam praktiknya ganjaran diwujudkan berupa bentuk
hadiah yang diberikan kepada orang-orang yang memiliki prestasi yang
tinggi dalam bidang kebaikan.
3.2.5 Metode Perintah dan Larangan
Pada BAB IV halaman 29 dijelaskan bahwa metode perintah
digunakan agar anak mengerjakan ibadah dan diterapkan juga pada saat
anak malas untuk mengerjakan ibadah. Anak diperintahkan membaca Al-
Qur‟an setiap harinya, dan diperintahkan ke masjid, juga diperintahkan
untuk berlatih berpuasa, anak juga diperintahkan mengikuti TPA agar bisa
membaca Al-Qur‟an. Sebagaimana pada BAB II halaman 17 dijelaskan
10
bahwa Al-Qur‟an menjelaskan bahwa menyuruh berbuat baik dan
melarang berbuat jahat adalah kewajiban setiap muslim. Pendidik juga
bertugas menyuruh peserta didik guna melakukan kebijakan dan melarang
melakukan kejahatan.
4. PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan
bahwa upaya keluarga dalam menanamkan ibadah pada anak yaitu: : 1)
Mengajarkan ibadah sejak dini; 2) Mempraktikkan ibadah; 3) Memilihkan
lingkungan yang baik; 4) Melatih dan membiasakan mengerjakan ibadah.
Adapun metode yang digunakan keluarga dalam menanamkan ibadah yaitu:
1) Pembiasaan; 2) Keteladanan; 3) Nasihat; 4) Hukuman dan ganjaran; 5)
Perintah dan larangan.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Albani, Muhammad Nashiruddin, Ringkasan Shahih Muslim Buku 2.
Diterjemahkan oleh Subhan dan Imran Rosadi. Jakarta: Pustaka Azzam,
2003.
Ali, Marpuji, Sudarno Sobron dan Muthohharun Jinan. Esensi Ajaran Islam.
Surakarta: Lembaga Studi Islam UMS, 1998.
Ali, Muhammad Daud. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2010.
Ash-Shawwaf, Muhammad Syarif. ABG Islami : Kiat-Kiat Efektif Mendidik Anak
dan Remaja. Bandung: Pustaka Hidayah, 2003.
Azmi, Muhammad. Pembinaan Akhlak Anak Usia Pra Sekolah: Upaya
Mengefektifkan Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Keluarga.
Yogjakarta: Belukar, 2006.
Daulay, Haidar Putra. Pendidikan Islam dalam Perspektif Filsafat. Jakarta:
Kencana Prenadamedia Group, 2014.
Departemen Agama RI. Al-Qur‟an dan Terjemahannya. Jakarta: Pustaka Al-
Kautsar, 2009.
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2014.
Haris Herdiansyah, Wawancara, Observasi dan Focus Groups: Sebagai
Instrumen Penggalian Data Kualitatif. Jakarta : Rajawali Pers. 2013.
Helmawati. Pendidikan Keluarga: Teoritis dan Praktis. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2014.
Khairuddin H. Sosiologi Keluarga. Yogyakarta: Liberty, 1997.
Mahmud. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia, 2011.
11
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2007.
Nata, Abuddin. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997.
Noor, Rahimah M. Mengembangkan Karakter Anak Secara Efektif di Sekolah dan
di Rumah. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani, 2012.
Ridwan. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru Karyawan dan Peneliti Pemula.
Bandung : ALFABETA. 2009.
Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2010.
Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 1994.
Tafsir, Ahmad. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2002.
Uhbiyati, Nur. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: CV Pustaka Setia, 1998.
Uhbiyati, Nur dan Abu Ahmadi. Ilmu pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2001.
Ulwan, Abdullah Nashih. Pendidikan Anak menurut Islam “Kaidah-Kaidah
Dasar” Judul asli Tarbiyatul „Aulad Fil Islam, penerjemah Khalilullah
Ahmas Masjkur Hakim. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1992.
Yusuf, A. Muri. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian
Gabungan. Jakarta: PRENADAMEDIA, 2014.
Zuhaili, Muhammad. Pentingnya Pendidikan Islam Sejak Dini. Jakarta: AH.
Ba‟adillah Press, 2002.
Sumber Skripsi
Aiman, Ummu. “Telaah Psikologis Metode Pendidikan Ahlak Anak dalam
Keluarga”. Skripsi. Semarang: UIN Walisongo, 2011. dalam
http://library.walisongo.ac.id/digilib20%files20%disk120%10420%jtptiai
n-gdl-ummuaiman0-5161-1-fileskr-n.pdf, diakses pada 8 Juni 2016.
Hananto, Andriyas Tri. “Peran Orang Tua dalam Penanaman Nilai-Nilai Budi
Pekerti Anak (Studi Eksplorasi pada Anak Pegawai Negeri dan Anak
Petani di Desa Kaling Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar
Tahun 2012)”. Skripsi. Surakarta, UMS, 2013.
Lestari, Sri. “Konsep Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga (Studi Atas
Pemikiran Hasan Langgulung)”. Skripsi. Surakarta: UMS, 2014.
Nadziroh, Siti Roychana. “Peran Pendidikan Keluarga dalam Pembentukan
Karakter Disiplin Ibadah Anak pada Keluarga TNI Angkatan Laut (Studi
Kasus di Rumdis Bhumi Marinir Karang Pilang Surabaya)”. Skripsi.
Surabaya, UIN Sunan Ampel, 2014. dalam
http://digilib.uinsby.ac.id/1292/9/Bab%205.pdf, diakses pada 8 Juni
2016.