upaya meningkatkan hasil belajar memukul bola kasti .../upaya...perpustakaan.uns.ac.id...

53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN SISWA KELAS V SD NEGERI KALISAPU 04 KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: TUGIYATNO X4711252 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012 i

Upload: phungdieu

Post on 28-May-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI

MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN SISWA

KELAS V SD NEGERI KALISAPU 04 KECAMATAN SLAWI

KABUPATEN TEGAL TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh:

TUGIYATNO

X4711252

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

i

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Tugiyatno

NIM : X4711252

Jurusan/ Program Studi : Pendidikan Olahraga dan Kesehatan/

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan

Rekreasi

menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “UPAYA MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN SISWA KELAS V SD

NEGERI KALISAPU 04 KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL

TAHUN AJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya

sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juli 2012

Yang membuat pernyataan

Tugiyatno

ii

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI

MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN SISWA

KELAS V SD NEGERI KALISAPU 04 KECAMATAN SLAWI

KABUPATEN TEGAL TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh:

TUGIYATNO

X4711252

Skripsi

diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi,

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

iii

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

iv

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

1. Iman, eling lan waspodo

2. Sesungguhnya di balik kesulitan terdapat kemudahan (Q.s. Asyrah; 6)

vi

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu karya ini untuk:

1. Istri tercinta yang telah memberikan motivasi dan doa

2. Anak-anakku tersayang yang telah memberikan dorongan dan semangat

3. Teman-teman kelompok (Krisdiana, Udi Panoto, Juwaningsih, Waryono,

Moch. Nasikhi, Sunoto, Adi Mulyanto)

4. Teman-teman Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

vii

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRAK

Tugiyatno. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN SISWA KELAS V SD NEGERI KALISAPU 04 KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN AJARAN 2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penerapan modifikasi alat bantu pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar memukul bola kasti siswa kelas V SD Negeri Kalisapu 04 Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2011/2012.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas terdiri atas dua siklus. Penelitian tindakan kelas ini ditujukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa materi pokok memukul bola kasti. Setiap siklus mencakup empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kalisapu 04 kelas V dengan 28 siswa. Teknik pengumpulan data adalah dengan tes, dokumentasi dan observasi. Analisis data mengguanakan teknik analisis deskriptif presentase.

Hasil penelitian menunjukkan hasil belajar Penjasorkes dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar memukul bola kasti siswa kelas V SD Negeri Kalisapu 04 Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2011/2012 meningkat dari siklus I ke siklus II. Hal ini dapat dilihat pada nilai rata-rata yang semakin meningkat yaitu pada siklus I rata-rata 74 dan pada siklus II rata-rata mencapai 86 dan ketuntasan klasikal meningkat dari 60% menjadi 100%.

Sehingga dapat disimpulkan modifikasi alat bantu pembelajaran membukul bola kasti dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik dari ranah kognitif, psikomotorik dan afektif.

Kata Kunci : Modifikasi alat bantu pembelajaran kasti, hasil belajar

viii

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur pada Allah Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan kasih dan

kemurahan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Selama

menyusun skripsi ini, penulis telah banyak menerima bantuan, kerjasama dan

sumbangan pikiran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini

penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan

kesempatan bagi penulis untuk memperoleh pendidikan formal di Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

3. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

4. Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Jurusan

Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

5. Drs. Sunardi, M. Kes, selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan

pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini

6. Drs. Sugiyoto, M. Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

motivasi dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini

7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan yang telah

memberikan bekal kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini

8. Kepala SD Negeri Kalisapu 04 yang telah memberikan ijin kepada peneliti

untuk melakukan penelitian di lembaga yang dipimpinnya.

9. Rekan-rekan guru Penjasorkes yang telah membantu pelaksanaan penelitian

hingga selesai.

10. Siswa-siswa SD Negeri Kalisapu 04 yang telah membantu proses penelitian.

ix

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

11. Semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan

pembaca.

Surakarta, Juni 2012

Tugiyatno

x

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... v

HALAMAN ABSTRAK ............................................................................... vi

HALAMAN MOTTO .................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5

D. Manfaat Hasil Penelitian ............................................................... 5

xi

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

BAB II KAJIAN PUSTAKA.......................................................................... 6

A. Kajian Teori ................................................................................... 6

B. Kerangka Berpikir ......................................................................... 19

C. Hipotesis Tindakan ........................................................................ 22

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 23

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 23

B. Subjek Penelitian ........................................................................... 24

C. Data dan Sumber Data .................................................................. 24

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 24

E. Metode Analisis Data .................................................................... 25

F. Prosedur Penelitian ........................................................................ 26

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN ................................ 31

A. Deskripsi Pratindakan .................................................................... 31

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus ......................................... 32

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus ................................... 33

D. Pembahasan ................................................................................... 34

BAB V HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN ................................. 36

A. Simpulan ......................................................................................... 36

B. Implikasi ........................................................................................ 36

C. Saran................................................................................................ 36

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 38

LAMPIRAN .................................................................................................... 40

xii

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Melempar Bola ........................................................................................... 11

2. Menangkap Bola .......................................................... 12

3. Melempar Bola dan Pemukul .......................................................... 13

4. Kerangka Berfikir........................................................................................ 21

5. Alur Tahapan Siklus .......................................................... 26

6. Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II .................................... 34

xiii

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Rincian Kegiatan Penelitian ...................................................................... 23

2. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 25

3. Prediksi Pencapaian Hasil Belajar Siswa ................................................. 30

4. Hasil Belajar Pratindakan ........................................................................... 31

5. Hasil Belajar Siklus I ................................................................................. 32

6. Hasil Belajar Siklus II ................................................................................ 33

7. Perbandingan Hasil Belajar Pratindakan, Siklus I dan Siklus II .............. 33

xiv

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus ......................................................................................................... 40

2. RPP Siklus I ................................................................................................ 44

3. RPP Siklus II .............................................................................................. 59

4. Surat Ijin Penelitian .................................................................................... 73

5 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ........................................ 74

6. Dokumentasi Penelitian .............................................................................. 75

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

xv

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam masa pembangunan ini warga Indonesia dituntut aktif ikut serta

berperan dalam pembangunan nasional. Pembangunan pada hakekatnya adalah

pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat

Indonesua seluruhnya dengan Pancasila sebagai dasar, tujuan dan pedomannya,

seperti yang tertuang dalam Tap MPR No. 11/MPR/1993 tentang GBHN yang

menjelaskan bahwa “Pembinaan dan pengembangan olahraga merupakan bagian

dari upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia yang ditujukan pada

peningkatan kesehatan jasmani dan rohani seluruh masyarakat, pemupukan watak,

disiplin dan sportifitas serta pengembangan prestasi yang dapat membangkitkan

rasa kebanggaan Nasional”

Pendidikan jasmani adalah wahana untuk mendidik anak. Para ahli

sepakat, bahwa pendidikan jasmani merupakan “alat” untuk membina anak muda

agar kelak mereka mampu membuat keputusan terbaik tentang aktivitas jasmani

yang dilakukan dan menjalani pola hidup sehat di sepanjang hayatnya (Rusli

Lutan, 2002: 17).

Uraian dalam Kurikulum Sekolah Dasar mengenai mata pelajaran

pendidikan jasmani menyebutkan bahwa tujuan pendidikan jasmani di sekolah

dasar adalah memacu pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental,

emosional dan sosial yang selaras dalam upaya membentuk dan mengembangkan

hidup sehat. Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang

memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam

kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional (Depdiknas,

2002).

1

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Tujuan pembelajaran Penjasorkes akan dapat tercapai apabila pelajaran

pendidikan jasmani diajarkan menggunakan metode, model dan pendekatan yang

sesuai dengan kondisi sekolah yang bersangkutan. Akan tetapi yang menjadi

masalah adalah keterbatasan sarana dan prasarana pembelajaran yang dimiliki

sekolah yang masih belum terpenuhi, baik secara kuantitas maupun kualitasnya,

sehingga akan menjadi kendala terhadap keberhasilan proses pembelajaranya.

Dengan demikian maka tujuan dari pembelajaran tersebut tidak akan dapat

terwujud.

Usaha untuk mewujudkan tujuan Panjasorekes tersebut maka

pembelajaran Penjasorkes harus diajarkan menggunakan metode, model dan

pendekatan yang sesuai dengan kondisi sekolah yang bersangkutan. Akan tetapi

yang menjadi masalah adalah sarana dan prasarana pembelajaran yang dimiliki

sekolah belum memadai, baik secara kuantitas maupun kualitasnya. Kondisi ini

akan menyebabkan proses pembelajaran Penjasorkes tidak bisa maksimal padahal

tuntutan kurikulum harus dilaksanakan semestinya.

Pendidikan jasmani adalah wahana untuk mendidik anak. Para ahli

sepakat, bahwa pendidikan jasmani merupakan “alat” untuk membina anak muda

agar kelak mereka mampu membuat keputusan terbaik tentang aktivitas jasmani

yang dilakukan dan menjalani pola hidup sehat di sepanjang hayatnya (Rusli

Lutan, 2002: 17).

. Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang

memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam

kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan

jasmani adalah bentuk pendidikan gerak untuk kualitas kehidupan manusia, Oleh

karena itu, pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani di sekolah bukanlah hanya

sekedar mendidik melalui aktivitas jasmani, akan tetapi proses pembelajaran

pendidikan jasmani juga dijadikan sebagai salah satu media untuk memecahkan

masalah gerak.

Pendidikan jasmani mempunyai hubungan yang sangat erat dengan

belajar gerak dimana belajar gerak merupakan salah satu bentuk belajar yang

mempunyai tujuan dalam peningkatan kualitas gerak tubuh. Di dalam pendidikan

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

jasmani , belajar gerak berperan dalam pengembangan ketrampilan gerak tubuh

dan penguasaan pola-pola gerak ketrampilan olahraga (Sugiarto dan Sudjarwo

1993:234 ).

Penyelenggaraan pendidikan jasmani di sekolah dasar selama ini

berorentasi pada pengajaran cabang-cabang olahraga yang sifatnya mengarah

pada penguasaan teknik secara detail dari cabang olahraga yang diajarkan.

Tuntutan yang demikian selalu mempengaruhi persepsi dan pola pikir guru

pendidikan jasmani. Kenyataan ini dapat di lihat dilapangan, dari hasil

pengamatan dapat dikatan bahwa penyelenggaraan pendidikan jasmani di

sekolah dasar belum dikelola sebagaimana mestinya sesuai dengan pertumbuhan

dan perkembangan peserta didik , baik dari segi kognitif. Afektif, motorik,

maupun fisik.

Pendidikan jasmani yang baik harus mampu meningkatkan pengetahuan

anak tentang prinsip prinsip gerak. Pengetahuan tersebut akan membuat anak

mampu memahami bagaimana suatu ketrampilan dipelajari hingga tingkatanya

yang lebih tinggi. Dengan demikian, seluruh gerkanya bisa lebih bermakna.

Pendidikan jasmani yang diselenggarakan di sekolah dasar hendaknya

dapat membentuk keterampilan gerak dasar bagi gerak anak-anak sekolah dasar.

Sekolah dasar melalui berbagai bentuk keterampilan gerak dasar akan dapat

meningkatkan aktivitas pengembangan kemampuan jasmani anak.

Dengan demikian, bagaimana guru memilih metode, melibatkan anak,

berinteraksi dengan siswa serta merangsang interaksi siswa dengan siswa lainnya,

harus menjadi pertimbangan utama.

Guru Penjasorkes saat ini cenderung masih melaksanakan proses

pembelajaran yang bersifat konvensional. Artinya guru mengajar dengan cara

yang tidak menarik karena monoton dan membosankan, sehingga motivasi siswa

dalam mengikuti pelajaran penjasorkes sangat kurang. Apabila kondisi ini

dibiarkan terus menerus, maka secara tidak disadari akan mempengaruhi terhadap

tingkat kesegaran jasmani dan penguasaan keterampilan gerak siswa yang

semestinya dapat dikembangkan sesuai perkembangan gerak seusianya. Dengan

demikian potensi siswa tidak dapat berkembang seperti yang diharapkan.

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Permaianan kasti merupakan permainan yang harus menjunjung

sportivitas, kerjasama, kejujuran dan aspek-aspek lainnya yang positif.

Permaianan kasti cukup digemari siswa akan tetapi banyak pula hambatan yang

ditemui dalam permainan kasti. Siswa bermain kasti kurang memperhatikan

peraturan yang ada. Antara lain, setelah memukul bola siswa turut melempar

pemukul karena takut terkena bola atau pun terkena lambungan bola dari lawan.

Permasalahan-permasalahan di atas akan dapat diselesaikan salah satunya adalah

dengan cara mengembangkan model pembelajaran Penjasorkes di sekolah dengan

memodifikasi pembelajaran permainan kasti dengan media yang tidak seperti

biasanya yang relevan dan cocok dengan materi diajarkan serta sesuai dengan

pendekatan yang digunakan.

Sarana dan prasarana yang ada di Sekolah Dasar Negeri Kalisapu 04

Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal kurang memadai sehingga dalam pelaksanaan

pembelajaran permainan kasti kurang maksimal. Pemanfaatan media yang ada

dapat dijadikan salah satu sumber belajar yang efektif dan efisien dalam proses

pembelajaran Penjasorkes itu sendiri, sehingga dapat meningkatkan pembelajaran

Penjasorkes yang lebih menarik dan inovatif serta berpotensi menumbuhkan

motivasi siswa yang selama ini kurang diperhatikan.

Karena kurangnya pemberian variasi dalam pembelajaran mengakibatkan

sebagian besar atau 75% dari 28 siswa ( 21 siswa) kurang tertarik dan takut

terhadap materi permainan kasti, siswa takut terkena bola yang dilambungkan

teman yang menyebabkan aktivitas dan kerjasama siswa rendah. Selain itu,

sebesar 75% siswa hasil belajar belum memenuhi KKM. Adapun KKM untuk

Penjasorkes adalah 75. Dengan adanya modifikasi pembelajaran permainan kasti

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar, aktivitas dan kerjasama siswa.

Berdasarkan uraian di atas peneliti akan mengadakan penelitian dengan

judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Memukul Bola Kasti Melalui

Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran Siswa Kelas V SD Negeri Kalisapu 04

Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2011/2012”.

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasi permasalahan

“Bagaimanakah modifikasi alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil

belajar memukul bola kasti siswa kelas V SD Negeri Kalisapu 04 Kecamatan

Slawi Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2011/2012?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang ada maka tujuan penelitian ini adalah

penerapan modifikasi alat bantu pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar

memukul bola kasti siswa kelas V SD Negeri Kalisapu 04 Kecamatan Slawi

Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2011/2012.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Guru

a. Meningkatkan kemampuan guru dalam menciptakan model pembelajaran

yang kreatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Meningkatkan kinerja guru dalam menjalankan tugas secara profesional.

2. Bagi Siswa

a. Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan

b. Hasil belajar dan motivasi siswa akan meningkat dalam kegiatan

pembelajaran karena model pembelajaran yang baru.

3. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini sebagai masukan guna peningkatan kualitas sekolah.

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Belajar dan Pembelajaran

Menurut Gagne dan Berliner (dalam Tri Anni, 2006: 2) belajar

merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil

dari pengalaman. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya

perubahan pada diri seseorang. Oleh sebab itu belajar adalah proses yang aktif,

belajar adalah proses mereaksi diri terhadap semua situasi yang ada di sekitar

individu.

Belajar adalah proses yang diarahkan kepada tujuan, proses berbuat

melalui berbagai pengalaman. Belajar adalah proses melihat, mengamati,

memahami sesuatu. Hakikat belajar sebagai inti proses pengajaran. Dengan

kata lain bahwa dalam proses pengajaran atau interaksi belajar mengajar yang

menjadi persoalan utama ialah adanya proses belajar pada siswa yakni proses

berubahnya tingkah laku siswa melalui berbagai pengalaman yang

diperolehnya (Sudjana, 2009: 28).

Prinsip-prinsip belajar (Wahab, 2007: 31) pada umumnya yaitu siswa

akan belajar lebih baik bila keadaan siap, setiap siswa mempunyai kecepatan

dan gaya tersendiri dalam belajar, siswa belajar bagaimana belajar, belajar

selalu berlangsung dalam hubungannya dengan tujuan, belajar amat ditentukan

oleh penguatan, mempelajari sesuatu adalah melakukan sesuatu, siswa

senantiasa memberi reaksi yang kurang menyenangkan terhadap cara yang

terlalu mengarahkan, belajar yang tidak memberikan sesuatu yang baru tidak

memberi manfaat, belajar bukanlah penambahan (additive) melainkan

menggabungkan (integrative), siswa nampaknya lebih senang belajar dari

teman sebayanya dari pada belajar dari orang tua, siswa akan berusaha dengan

keras jika tugas-tugas yang dibebankan kepadanya masih dalam jangkauan

kemampuannya yang menantang yaitu tidak terlalu sukar tetapi juga tidak

6

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

terlalu mudah, waktu yang digunakan untuk mengingat sesuatu akan lebih

efektif dari membaca kembali, siswa hanya mempelajari apa yang diduganya

akan diujikan, pendapat dari suatu kelompok sebaya merupakan motivasi yang

kuat, untuk membentuk konsep siswa harus dihadapkan pada contoh yang

khusus sehingga akan nampak ciri-ciri yang berbeda dengan sesuatu yang tidak

nampak sehingga dapat menarik konsep tertentu dari contoh khusus tersebut

kemudian menggunakan konsep itu, keterampilan-keterampilan yang dipelajari

secara terpisah, tidak berfungsi, bahan-bahan yang bermakna mudah dipelajari

dan dipindahkan, belajar kognitif dapat dicapai baik melalui hafalan yang

dihubungkan (rote association) atau melalui teknik menemukan sendiri, belajar

yang bersifat psikomotor terjadi dengan baik bila dilakukan dengan penjelasan,

demonstrasi dan dengan latihan (practice) yang bermakna, pengalaman yang

menyenangkan akan lebih mungkin mengubah sikap dari pada pengalaman

yang tidak menyenangkan.

Menurut Furqon Hidayatullah (dalam Self-Evaluation Kit, 2011)

pembelajaran yang berhasil belajar memiliki beberapa indikator yaitu

menantang, menyenangkan mendorong eksplorasi, memberi pengalaman

sukses, mengembangkan kecakapan berfikir.

2. Pendidikan Jasmani

a. Pengertian Penjasorkes

Pendidikan Olahraga dan Kesehatan sebagaimana dijelaskan dalam

kurikulum sekolah dasar mengandung pengertian “Pendidikan Olahraga dan

Kesehatan adalah suatu proses pendidikan yang diarahkan untuk

mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan

jasmani dan rohani serta kesehatan siswa dan lingkungan hidupnya, agar

tumbuh dan berkembang jasmani dan rohani serta kesehatan siswa dan

lingkungan hidupnya agar tumbuh dan berkembang secara harmonis dan

optimal sehingga mampu melaksanakan tugas bagi dirinya dan

pengembangan bangsa” (Subagiyo, 2008:1.14).

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan merupakan program

pengajaran yang sangat penting dalam pembentukan kebugaran para siswa.

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Pembelajaran olahraga dan kesehatan diharapkan dapat mengarahkan siswa

untuk dapat beraktivitas olahraga agar tercipta generasi yang sehat dan kuat

(Tim Abdi Guru, 2007: 1).

b. Asas dan Ruang Lingkup Penjasorkes

Untuk lebih memperluas wawasan mengenai istilah olahraga dan

pendidikan jasmani kiranya perlu diperkenalkan dengan beberapa rumusan

yang menjadi ruang lingkup sebagai berikut :

1) Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan.

eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif,

atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis

meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya.

2) Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen

kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya

3) Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat,

ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya.

4) Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic

serta aktivitas lainnya

5) Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan

bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya.

6) Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan,

berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung.

7) Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan

sehari- hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap

sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman

yang sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang

tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan

merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua

aspek.

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

c. .Tujuan Penjasorkes

Tujuan yang ingin dicapai melalu pendidikan jasmani mencakup

pengembangan individu secara menyeluruh. Artinya, cukupan penjas tidak

semata-mata pada aspek jasmani saja, akan tetapi juga aspek mental, dan

sosial. Cakupan pendidikan jasmani adalah sebagi berikut :

1) Perkembangan fisik

Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan aktivitas-

aktivitas yang melibatkan kekuatan fisik dari bervagai organ tubuh

seseorng (physical fitness)

2) Perkembangan Gerak / Motorik

Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan berfikir dan gerak secara

efektif,efisien,halus, indah, dan sempurna.

3) Perkembangan Mental / Sosial & Kepribadian

Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan berfikir dan

menginterprestasikan keseluruhan sehingga memungkinkan tumbuh dan

berkembang pengetahuannya, sikap dan tanggung jawab siswa.

4) Perkembangan Sosial

Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan siswa dalam menyesuaikan

diri pada suatu kelompok atau masyarakat (Adang Suherman, 2000: 22).

3. Kasti

Permainan kasti merupakan salah satu cabang olahraga permainan

yang sangat populer di Indonesia jauh sebelum zaman penjajahan Jepang,

bahkan pada zaman Belanda juga sudah dikenal masyarakat. Permainan kasti

sering dipertandingkan dalam kejuaraan di Sekolah sehingga permainan ini

sangat dikenal dan diajarkan di Sekolah-sekolah, SD, SLTP, SLTA, bahkan di

masyarakat.

Adapun teknik permainan kasti ini secara umum adalah teknik jalan,

teknik lari, teknik melempar, teknik menangkap, teknik melambung, teknik

memukul dan teknik mengelak.

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

a. Penguasaan teknik individu

Dalam keterampilan individu semua permainan bola kecil dapat

dikatakan hampir sama, hanya saja permainan kasti dua tiang hinggap adalah

dasar permainan untuk mempergunakan taktik bermain bagi individu dalam

memulai permainan, tetapi taktik ini juga sangat berhubungan dengan

keterampilan dasar yang betul-betul sudah dikuasainya secara tidak langsung

akan menimbulkan percaya diri dalam melakukan suatu taktik, yaitu

bagaimana menghindari lemparan dari regu lapangan yaitu dengan gerak

membungkuk, melompat, ataupun meliuk dan sebagainya sehingga sulit untuk

dilempar.

Teknik dan taktik dalam permainan kasti ini yang utama bagi regu

pemukul diantaranya adalah regu pemukul sudah menguasai teknik memukul

yang baik sehingga ia dapat mengarahkan bolanya ke mana yang ia sukai, yaitu

dengan membentuk posisi kaki dan mengarahkan bahu ke tempat sasaran yang

akan dituju. Kemudian ia akan melanjutkan dengan teknik berlari yang baik,

apabila ia akan berlari berbelok-belok atau membungkuk atau melompat.

Dengan sendirinya ia juga sudah melaksanakan bagaimana cara mengelak atau

menghindari diri dari lemparan.

b. Taktik regu lapangan

Taktik bagi regu lapangan adalah menjaga bola yang datang padanya

dapat ditangkap dengan baik sehingga menghasilkan satu nilai. Di samping

teknik menangkap bola untuk dilanjutkan melempar pelari yang sedang berlari.

Bagi mereka yang mempunyai keyakinan lemparannya tidak akan

menghasilkan maka ia akan mengirim bola pada temannya, dan mereka akan

mengepung lawannya. Jadi usaha regu penjaga adalah bagaimana agar regu

pemukul dapat dilempar atau seluruh bola dapat ditangkap, dan dapat

melempar regu pemukul.

Pembelajaran memukul bola dalam permainan kasti menggunakan

modifikasi alat pemukul merupakan bentuk belajar memukul bola yang

pelaksanaannya sebuah alat pemukul bola kasti standar digantikan oleh alat

pemukul yang dimodifikasi. Alat pemukul yang dimodifikasi ini

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

penampangnya lebih lebar dari alat pemukul kasti yang sebenarnya. Dengan

alat pemukul berpenampang yang lebih lebar dan dibuat dari kayu papan yang

ringan ini, saat pembelajaran siswa tidak akan mengalami kesulitan dalam

mempraktikkan gerakan memukul bola. Sehingga siswa yang biasanya

memukul bola dengan alat pemukul standar pukulannya sering tidak mengenai

bola, maka dengan pemukul berpenampang lebar ini siswa dengan mudah

melakukan pukulan bola dan kemungkinan pukulannya tidak mengenai bola

dapat diminimalkan.

4. Modifikasi Permainan Kasti

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam permainan kasti yaitu:

a. Melempar bola melambung

1) Pegang bola kasti dengan tangan kanan

2) Pandangan diarahkan ke sasaran lemparan

3) Condongkan badan sedikit ke belakang, kemudian lemparkan bola ke

atas sehingga bola melambung

b. Melempar bola mendatar

1) Pegang bola kasti dengan tangan kanan

2) Pandangan diarahkan ke sasaran lemparan

3) Posisi badan tegak, kemudian lemparkan bola kea rah mendatar

c. Melempar bola ke bawah

1) Pegang bola kasti dengan tangan kanan

2) Pandangan diarahkan ke sasaran lemparan

3) Posisi badan tegak, kemudian lemparkan bola kearah bawah

Gambar 1. Melempar Bola

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

d. Teknik menangkap bola

1) Ikuti datangnya bola

2) Kedua pergelangan tangan bertemu

3) Bola ditangkap dengan tangan berada di depan dada

Gambar 2. Menangkap Bola

Pada permainan kasti, disamping mampu melempar bola dengan baik

harus diimbangi dengan kemampuan untuk menangkap bola. Yang perlu

diperhatikan dalam menangkap bola adalah arah datangnya bola. Dalam penelitian

ini, modifikasi pembelajaran permainan kasti dilakukan dengan mengganti media

bola kasti diganti dengan bola tenis, hal ini bertujuan untuk menghilangkan

ketakutan siswa pada bola kasti yang keras dan jika terkena lemparan terasa sakit.

Untuk pemukul dimodifikasi dengan bentuk dan ukuran yang sedikit berbeda

dengan pemukul sebenarnya yaitu dengan membuat pemukul dengan permukaan

pemukul lebih lebar sehingga daya tangkap lemparan bola lebih besar. Selain itu

modifikasi pembelajaran permainan kasti juga dikemas dalam bentuk permainan

sehingga siswa dapat lebih antusias dan aktif dalam mengikuti pembelajaran

Penjasorkes.

Aturan permainan yang digunakan dalam Permainan kasti yang

dimodifikasi mengacu pada peraturan permainan Permainan kasti yang

sebenarnya, namun ada beberapa peraturan yang sudah dimodifikasi sedemikian

rupa disesuaikan dengan kondisi di lapangan antara lain:

a. Cara memukul bola yang dilambungkan sendiri

1. Sikap awal berdiri tegak

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

2. Letakkan kaki kiri di depan

3. Bola dilambungkan sendiri

4. Tangan kiri untuk melambungkan bola dan tangan kanan untuk memukul

bola yang dilambungkan dengan penampang lebar

Gambar 3. Memukul Bola dan Pemukul Berpenampang Lebar

b. Cara memukul bola dengan pemukul penampang lebar yang dilambungkan

teman

1) Sikap awal berdiri tegak

2) Letakkan kaki kiri di depan dan pegang pemukul dengan tangan kanan dan

tangan kiri meminta bola kepada pelambung

3) Perhatikan arah datangnya bola yang dilambungkan teman

4) Pukul bola kea rah melambung membentuk sudut 45°

5. Prinsip Modifikasi Pembelajaran

Modifikasi merupakan menganalisis sekaligus mengembangkan

materi pelajaran dengan cara meruntunkannya dalam bentuk aktivitas belajar

yang potensial sehingga dapat memperlancar siswa dalam belajar. Modifikasi

bertujuan untuk menuntun, mengarahkan dan membelajarkan siswa yang

belum bisa menjadi bisa. Modifikasi pembelajaran dapat dikaitkan dengan

kondisi lingkungan pembelajaran (dalam Yoyo Bahagia, 2010). Modifikasi

pembelajaran ini dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa klasifikasi yaitu.

a. Peralatan

Peralatan yang dimiliki sekolah-sekolah biasanya kurang memadai dalam

arti kuantitas maupun kualitasnya. Peralatan yang adapun sangat sedikit

jumlahnya. Guru dapat menambah atau mengurangi tingkat kompleksitas

10 cm

15cm 5cm

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

kesulitan tugas ajar dengan cara memodifikasi peralatan yang digunakan

untuk aktivitas pendidikan jasmani.

b. Penataan ruang gerak

Guru dapat mengurangi atau menambah tingkat kompleksitas atau

kesulitan tugas ajar dengan cara menata ruang gerak siswa dalam kegiatannya.

c. Jumlah siswa yang terlibat

Guru dapat mengurangi atau menambah tingkat kompleksitas dan

kesulitan tugas ajar dengan cara mengurangi atau menambah jumlah siswa

yang terlibat dalam melakukan tugas ajar tersebut.

Menurut Ngasmain Soepartono (dalam Yoyo Bahagia, 2010) bahwa

alasan utama perlunya modifikasi adalah anak bukanlah orang dewasa dalam

bentuk kecil, kematangan fisik dan mental anak belum selengkap orang

dewasa; Pendekatan pembelajaran pendidikan jasmani selama ini kurang

efektif, hanya bersifat lateral dan monoton; Sarana dan prasarana pembelajaran

pendidikan jasmani yang ada sekarang hampir semuanya didesain untuk orang

dewasa.

Menurut Rusli Lutan (dalam Yoyo Bahagia, 2010) modifikasi dalam

mata pelajaran pendidikan jasmani diperlukan dengan tujuan agar siswa

memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran, meningkatkan kemungkinan

keberhasilan dalam berpartisipasi dan dapat melakukan pola gerak secara

benar.

Pelaksanaan modifikasi alat bantu pembelajaran kasti dalam

Penjasorkes pada prinsipnya adalah.

a. Membuat penilaian lebih mudah

b. Meningkatkan peluang untuk mempraktekkan teknik kasti dengan baik dan

benar.

c. Menyusun materi untuk memudahkan pembelajaran teknik

d. Merubah aturan sesederhana mungkin

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

6. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh

pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek

perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh

pembelajar. Oleh karena itu apabila pembelajar mempelajari pengetahuan

tentang konsep, maka perubahan perilaku yang harus dicapai oleh pembelajar

setelah melaksanakan aktivitas belajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran

(Chatarina, 2006: 5). Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan

dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap

dan tingkah lakunya, keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya

reaksinya, daya penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada individu

(Sudjana, 2009: 49). Unsur-unsur yang ada dalam aspek hasil belajar yaitu:

a. Tipe hasil belajar bidang kognitif

1) Tipe hasil belajar pengetahuan hafalan (knowledge)

Dari sudut respon belajar siswa pengetahuan itu perlu dihafal,

diingat agar dapat dikuasai dengan baik. Tipe hasil belajar ini penting

sebagai prasyarat untuk menguasai dan mempelajari tipe hasil belajar lain

yang lebih tinggi. Pengetahuan hafalan merupakan kemampuan terminal

(jembatan) untuk menguasai dan mempelajari tipe hasil belajar lainnya.

2) Tipe hasil belajar pemahaman (comprehention)

Pemahaman memerlukan kemampuan menangkap makna atau arti

dari suatu konsep. Untuk itu maka diperlukan adanya hubungan atau

pertautan antara konsep dengan makna yang ada dalam konsep tersebut.

3) Tipe hasil belajar penerapan (aplikasi)

Aplikasi adalah kesanggupan menerapkan dan mengabstraksi suatu

konsep ide, rumus, hukum dalam situasi yang baru. Dalam aplikasi harus

ada konsep, teori, hukum, rumus.

4) Tipe hasil belajar analisis

Analisis adalah kesanggupan memecah, mengurai suatu integritas

(kesatuan yang utuh) menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian yang

mempunyai arti atau mempunyai tingkatan hirarki. Analisis merupakan tipe

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

hasil belajar yang kompleks yang memanfaatkan unsur tipe hasil belajar

sebelumnya yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi.

5) Tipe hasil belajar sintesis

Sintesis adalah lawan dari analisis bila pada analisis tekanan pada

kesanggupan menguraikan suatu integritas menjadi bagian yang bermakna

pada sintesis adalah kesanggupan menyatukan unsur atau bagian menjadi

satu integritas.

6) Tipe hasil belajar evaluasi

Evaluasi adalah kesanggupan memberikan keputusan tentang nilai

sesuatu berdasarkan judgement yang dimilikinya dan kriteria yang

dipakainya. Dalam tipe hasil belajar evaluasi tekanan pada pertimbangan

suatu nilai, mengenai baik tidaknya, dengan menggunakan kriteria tertentu.

b. Tipe hasil belajar bidang afektif

Bidang afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil belajar

afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti atensi/perhatian

terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman

sekelas, kebiasaan belajar dan lain-lain. Beberapa tingkatan bidang afektif

sebagai tujuan dan tipe hasil belajar. Tingkatan tersebut dimulai tingkat yang

dasar atau sederhana sampai tingkatan yang kompleks.

1) Receiving/attending

Yaitu semacam kepekaan dalam menerima rangsangan (stimulus)

dari luar yang datang pada siswa, baik dalam bentuk masalah situasi, gejala.

Dalam tipe ini termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus,

kontrol dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar.

2) Responding atau jawaban

Yaitu reaksi yang diberikan seseorang terhadap stimulasi yang

datang dari luar. Dalam hal ini termasuk ketepatan reaksi, perasaan,

kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar yang datang kepada dirinya.

3) Valuing (penilaian)

Yaitu berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau

stimulus tadi. Dalam evaluasi ini termasuk di dalamnya kesediaan menerima

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

nilai, latar belakang atau pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan

terhadap nilai tersebut.

4) Organisasi

Yaitu pengembangan nilai ke dalam satu sistem organisasi

termasuk menentukan hubungan satu nilai dengan nilai lain dan kemantapan

serta prioritas nilai yang telah dimilikinya. Yang termasuk dalam organisasi

ialah konsep tentang nilai, organisasi dari pada sistem nilai.

5) Karakteristik nilai atau internalisasi

Yaitu keterpaduan dari semua sistem nilai yang telah dimiliki

seseorang yang mempengaruhi nilai dan karakteristiknya.

c. Tipe hasil belajar psikomotorik

Hasil belajar psikomotor tampak dalam bentuk keterampilan dan

kemampuan bertindak individu. Ada enam tingkatan keterampilan yaitu

gerakan refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar); keterampilan

pada gerakan-gerakan dasar, kemampuan perseptual termasuk di dalamnya

membedakan visual, membedakan auditif motorik dan lain-lain; kemampuan

di bidang fisik misalnya kekuatan, keharmonisan dan ketepatan; gerakan-

gerakan skill mulai dari keterampilan sederhana sampai pada keterampilan

yang kompleks; kemampuan yang berkenaan dengan non decursive

komunikasi seperti gerakan ekspresif, interpretatif.

Hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses belajar mengajar yang

optimal cenderung menunjukkan hasil yang berciri sebagai berikut (Sudjana,

2001: 56) yaitu: kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi

belajar intrinsik pada diri siswa. Motivasi intrinsik adalah semangat juang

untuk belajar yang tumbuh dari dalam diri siswa itu sendiri, menambah

keyakinan akan kemampuan dirinya, hasil belajar yang dicapai bermakna bagi

dirinya seperti akan tahan lama diingatnya, membentuk perilaku bermanfaat

untuk mempelajari aspek lain, dapat digunakan sebagai alat untuk memperoleh

informasi dan pengetahuan lainnya, kemauan dan kemampuan untuk belajar

sendiri dan mengembangkan kreativitasnya; hasil belajar diperoleh siswa

secara menyeluruh (mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan;

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

ranah afektif atau sikap dan apresiasi; serta ranah psikomotorik, keterampilan

atau perilaku); Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan

mengendalikan dirinya terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun

menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan

usaha belajarnya.

7. Aktivitas

Dimyati (2002: 51) menyatakan bahwa aktivitas belajar meliputi

aktivitas fisik, mental, dan emosional. Aktivitas fisik meliputi membaca,

mendengarkan, menulis, memperagakan, dan mengukur. Aktivitas mental

meliputi mengingat kembali isi pelajaran pertemuan sebelumnya,

menggunakan hasanah pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan maalah

yang dihadapi, menyimpulkan hasil eksperimen, membandingkan satu konsep

dengan konsep yang lain, mengambil keputusan, rasa percaya diri, dan lain-

lain. Aktivitas emosional meliputi menaruh minat, berani, gembira, gugup,

tenang, dan lain-lain. Dalam kemajuan metodologi dewasa ini kasus aktivitas

lebih ditonjolkan melalui suatu satuan aktivitas sehingga kegiatan belajar siswa

menjadi dasar untuk mencapai tujuan dan hasil belajar yang lebih memadai

Aktivitas diperlukan dalam pembelajaran karena pada prinsipnya

belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku sehinggga dalam

proses pembelajaran terjadi suatu tindakan. Tidak ada belajar kalau tidak ada

aktivitas, itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting

dalam interaksi di dalam belajar mengajar.

8. Kerjasama

Menurut Kusnadi mengartikan kerja sama merupakan dua orang atau

lebih untuk melakukan aktivitas bersama yang dilakukan secara terpadu yang

diarahkan kepada suatu target atau tujuan tertentu. Ada beberapa aspek yang

terkandung dalam kerja sama (dua orang atau lebih, artinya kerja sama akan

ada kalau ada minimal dua orang/pihak yang melakukan kesepakatan. Oleh

karena itu, sukses tidaknya kerjasama tersebut ditentukan peran dari kedua

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

orang atau kedua pihak yang bekerjasama), aktivitas (menunjukkan bahwa

kerja sama tersebut terjadi karena adanya aktivitas yang dikehendaki bersama),

tujuan/target (merupakan aspek yang menjadi sasaran dari kerjasama usaha

tersebut, biasanya adalah keuntungan baik secara finansial maupun

nonfinansial), jangka waktu tertentu (menunjukkan bahwa kerja sama tersebut

dibatasi oleh waktu, artinya ada kesepakan kedua pihak kapan kerjasama itu

berakhir).

B. Kerangka Berpikir

Pendidikan jasmani yang baik harus mampu meningkatkan pengetahuan

anak tentang prinsip prinsip gerak. Pengetahuan tersebut akan membuat anak

mampu memahami bagaimana suatu ketrampilan dipelajari hingga tingkatanya

yang lebih tinggi. Dengan demikian, seluruh gerkanya bisa lebih bermakna.

Pendidikan jasmani yang diselenggarakan di sekolah dasar hendaknya

dapat membentuk keterampilan gerak dasar bagi gerak anak-anak sekolah dasar.

Sekolah dasar melalui berbagai bentuk keterampilan gerak dasar akan dapat

meningkatkan aktivitas pengembangan kemampuan jasmani anak.

Dengan demikian, bagaimana guru memilih metode, melibatkan anak,

berinteraksi dengan siswa serta merangsang interaksi siswa dengan siswa lainnya,

harus menjadi pertimbangan utama.

Guru Penjasorkes saat ini cenderung masih melaksanakan proses

pembelajaran yang bersifat konvensional. Artinya guru mengajar dengan cara

yang tidak menarik karena monoton dan membosankan, sehingga motivasi siswa

dalam mengikuti pelajaran penjasorkes sangat kurang. Apabila kondisi ini

dibiarkan terus menerus, maka secara tidak disadari akan mempengaruhi terhadap

tingkat kesegaran jasmani dan penguasaan keterampilan gerak siswa yang

semestinya dapat dikembangkan sesuai perkembangan gerak seusianya. Dengan

demikian potensi siswa tidak dapat berkembang seperti yang diharapkan.

Permaianan kasti merupakan permainan yang harus menjunjung

sportivitas, kerjasama, kejujuran dan aspek-aspek lainnya yang positif.

Permaianan kasti cukup digemari siswa akan tetapi banyak pula hambatan yang

ditemui dalam permainan kasti. Siswa bermain kasti kurang memperhatikan

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

peraturan yang ada. Antara lain, setelah memukul bola siswa turut melempar

pemukul karena takut terkena bola atau pun terkena lambungan bola dari lawan.

Permasalahan-permasalahan di atas akan dapat diselesaikan salah satunya adalah

dengan cara mengembangkan model pembelajaran Penjasorkes di sekolah dengan

memodifikasi pembelajaran permainan kasti dengan media yang tidak seperti

biasanya yang relevan dan cocok dengan materi diajarkan serta sesuai dengan

pendekatan yang digunakan.

Tidak sedikit kegiatan pendidikan jasmani yang tidak terlaksana dengan

baik karena keadaan prasarana yang tidak memadai, dalam hal ini kreativitas para

guru pendidikan jasmani dituntut untuk bisa mensiasati keadaan tersebut karena

hakikat pendidikan jasmani adalah pendidikan melalui aktivitas jasmani yang

tidak terlepas dari konsep bermain-bergerak-ceria, maka lapangan, ruangan,

tempat apapun bisa digunakan untuk kegiatan pendidikan jasmani.

Dalam penelitian ini pembelajaran yang akan diteliti yaitu pada

permainan kasti yaitu dengan memodifikasi permainan kasti dengan bantuan

pemukul dengan penampang lebar dan bola kasti yang diganti dengan bola tenis,

ditujukan untuk mempermudah siswa melakukan permainan kasti. Dengan adanya

modifikasi diharapkan siswa dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa

terhadap pembelajaran Penjasorkes.

.

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Gambar 4. Kerangka Berfikir

Kondisi Awal

Guru kurang kreatif

dan inovatif dalam

proses pembelajaran

Penjasorkes

Siswa:

- Tidak mampu menyerap

materi

- Merasa takut dan bosan

dengan materi kasti

- Hasil belajar memukul

bola kasti rendah

- Kualitas gerakan

memukul bola kasti

kurang memuaskan

Tindak

- Meningkatkan hasil

belajar memukul bola

kasti melalui

modifikasi alat bantu

pembelajaran

Siklus I:

- Guru menyusun model

pembelajaran untuk

meningkatkan hasil

belajar memukul bola

kasti melalui modifikasi

alat bantu pembelajaran

Siklus II:

Upaya perbaikan dari

siklus I sehingga

meningkatkan

kemampuan dan

keterampilan dasar

Kondisi

Melalui modifikasi

alat bantu

pembelajaran

dapat meningkatkan

motivasi dan

antusias siswa

sehingga dapat

meningkatkan hasil

belajar

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir hipotesis penelitian

tindakan kelas ini yaitu modifikasi alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan

hasil belajar memukul bola kasti siswa kelas V SD Negeri Kalisapu 04 Kecamatan

Slawi Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2011/2012

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kalisapu 04 kelas V dengan 28

siswa yang terdiri dari 12 putri dan 16 putra, siswa yang diteliti heterogen baik

dari segi kemampuan, latar belakang ekonomi dan keluarga.

2. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan pada bulan 19 Mei 2012

sampai 2 Juni 2012. Dalam satu minggu dilaksanakan satu kali pertemuan sesuai

jadwal mata pelajaran Penjasorkes kelas V SD Negeri Kalisapu 04 Kecamatan

Slawi Kabupaten Tegal

Tabel 1. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan

No Rancangan Kegiatan Waktu (Bulan)

Apr Mei Jun Juli 1. Persiapan

a. Observasi V

b. Identifikasi Masalah V

c. Penentuan Tindakan V

d. Pengajuan Judul V

e. Penyusunan Proposal V

f. Pengajuan Ijin Penelitian V

2. Pelaksanaan V

a. Seminar Proposal V

b. Pengumpulan Data Penelitian

atau Pelaksanaan Tindakan

V

3. Penyusunan Laporan V

Penulisan Laporan V

4. Ujian Skripsi V

23

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

B. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah siswa kelas V dengan

jumlah 26 siswa yang terdiri atas 12 siswa putri dan 16 siswa putra SD Negeri

Kalisapu 04 Kecamatan Slawi. Kabupaten Tegal Tahun ajaran 2011/2012.

C. Data dan Sumber Data

Sumber data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai

berikut.

1. Siswa

Untuk mendapatkan data tanggapan dari siswa tentang penerapan

modifikasi alat bantu pembelajaran kasti pada siswa kelas V SD Negeri

Kalisapu 04 Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal Tahun ajaran 2011/2012.

2. Guru

Sebagai kolaborator untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan

modifikasi alat bantu pembelajaran kasti pada siswa kelas V SD Negeri

Kalisapu 04 Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal Tahun ajaran 2011/2012.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. Metode Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu (Arikunto 2006: 32).

Metode tes ini digunakan untuk mengambil data tentang hasil belajar siswa

setelah mengalami pembelajaran (tes praktek memukul bola kasti).

2. Metode dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu

(Sugiyono, 2009:329).

Metode dokumentasi diperlukan untuk mendapatkan data berupa

nama siswa, jumlah siswa kelas V serta foto dan video kegiatan modifikasi alat

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

bantu pembelajaran kasti di SD Negeri Kalisapu 04 Kecamatan Slawi

Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2011/2012.

3. Metode Observasi

Melaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan

menggunakan lembar observasi tentang aktivitas dan kerjasama siswa dalam

modifikasi alat bantu pembelajaran kasti.

Sedangkan alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian

tindakan kelaas ini adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Teknik Pengumpulan Data Penelitian

No Sumber

Data

Jenis Data Teknik

Pengumpulan

Instrumen

1. Siswa - Psikomotorik

- Afektif

- Kognitif

- Tes dan

Nontes

- Nontes

- Tes

Tes keterampilan kasti

dengan modifikasi alat

bantu pembelajaran, skala

sikap dan soal tes (sesuai

dengan rubrik penilaian

RPP)

E. Metode Analisis Data

Metode ini digunakan untuk menggambarkan variabel yang diteliti

dengan menggunakan lembar observasi kinerja guru dan aktivitas siswa pada saat

pembelajaran berlangsung. Data yang terkumpul ditabulasikan dengan

memasukan ke dalam rumus deskriptif persentase ( DP ) :

%100xNn

Dp =

Keterangan :

n : Jumlah nilai (skor) yang diperoleh

N : Jumlah seluruh nilai ideal, dicari dengan cara jumlah item dikalikan nilai

ideal tiap-tiap item dan dikalikan responden.

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Klasifikasi Presentase

0,00 – 20,00% Sangat Kurang

20,01 – 40,00% Kurang

40,01 – 60,00% Cukup

60,01 – 80,00% Baik

80,01 – 100% Sangat Baik (Sumber: Ali, 1993: 184)

F. Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas terdiri atas dua siklus. Penelitian tindakan kelas

ini ditujukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa materi pokok kasti. Setiap

siklus mencakup empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan

refleksi.

SIKLUS I

SIKLUS II

Gambar 5. Alur Tahapan Siklus dalam Penelitian Tindakan Kelas

Perencanaan

Refleksi Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Pengamatan

Refleksi Pelaksanaan

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Untuk memperoleh hasil penelitian seperti yang diharapkan, prosedur

penelitian ini meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan Survei Awal

Kegiatan yang dilakukan adalah melakukan observasi di sekolah tempat

penelitian.

2. Tahap Seleksi Informant, Penyiapan Instrument dan Alat

Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan yang meliputi:

a. Menentukan subjek penelitian

b. Menyiapkan alat dan instrument penelitian dan evaluasi

3. Tahap Pengumpulan Data dan Treatment

4. Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data tentang:

a. Hasil belajar memukul bola kasti

b. Kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran

c. Ketepatan rencana pelaksanaan pembelajaran

d. Media pembelajaran

e. Pelaksanaan pembelajaran

f. Semangat dan keaktifan siswa

5. Tahap Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

deskriptif presentase. Teknik analisis tersebut dilakukan karena sebagian besar

data yang dikumpulkan berupa uraian deskriptif tentang proses pembelajaran

yaitu antusias siswa dalam mengikuti modifikasi alat bantu pembelajaran kasti.

6. Tahap Penyusunan Laporan

Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan awal

survei sampai dengan menganalisis data yang dilakukan pada waktu penelitian.

Adapun tahapan dalam penelitian tindakan kelas dalam modifikasi alat

bantu pembelajaran kasti adalah sebagai berikut:

1. Rancangan Siklus I

a. Perencanaan yang dilakukan meliputi:

1) Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang

akan disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran.

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan

(treatment) yang diterapkan dalam PTK yaitu modifikasi alat bantu

pembelajaran kasti.

3) Menyusun instrument yang digunakan dalam siklus PTK, penilaian

dalam modifikasi alat bantu pembelajaran kasti.

4) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran

5) Menyusun alat evaluasi pembelajaran

6) Perizinan (baik perizinan jurusan maupun lembaga sekolah).

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan

proses pembelajaran di lapangan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Guru memimpin berdoa

2) Guru menjelaskan kegiatan modifikasi pembelajaran permainan kasti.

3) Siswa melaksanakan pemanasan

4) Siswa membentuk dua kelompok masing-masing 13 siswa

5) Siswa berlatih malambungkan bola

6) Siswa berlatih memukul bola dengan pemukul penampang lebar

7) Menarik kesimpulan

8) Penilaian langsung dilaksanakan pada saaat proses modifikasi alat bantu

pembelajaran kasti

9) Melakukan pendinginan

10) Menarik kesimpulan

c. Pengamatan

1) Pengamatan dilakukan untuk menilai aktivitas dan kerjasama siswa

(aspek afektif dan aspek psikomotorik) melalui lembar observasi yang

telah disiapkan.

2) Guru mengisi lembar observasi aktivitas dan kerjasama siswa.

3) Guru mengamati kesulitan yang dihadapi siswa selama pembelajaran.

4) Menilai hasil evaluasi siklus I

d. Refleksi

1) Guru menganalisis hasil pengamatan.

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

2) Mempelajari analisis indikator pengamatan dan evaluasi.

3) Membuat kesimpulan terhadap pelaksanaan siklus I.

4) Membuat perbaikan atau revisi untuk pelaksanaan siklus II berdasarkan

hasil yang dicapai pada siklus I.

2. Rancangan Siklus II

a. Perencanaan yang dilakukan meliputi:

1) Melakukan revisi modifikasi alat bantu pembelajaran kasti pada siklus I.

2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan

(treatment) yang diterapkan dalam PTK yaitu modifikasi alat bantu

pembelajaran kasti.

3) Menyusun instrument yang digunakan dalam siklus PTK, penilaian

dalam modifikasi alat bantu pembelajaran kasti.

4) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran

5) Menyusun alat evaluasi pembelajaran

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan

proses pembelajaran di lapangan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Guru memimpin berdoa

2) Guru menjelaskan kegiatan modifikasi pembelajaran permainan kasti.

3) Siswa melaksanakan pemanasan

4) Siswa membentuk dua kelompok masing-masing 13 siswa

5) Siswa berlatih malambungkan bola

6) Siswa berlatih memukul bola dengan pemukul penampang lebar

7) Menarik kesimpulan

8) Penilaian langsung dilaksanakan pada saaat proses modifikasi alat bantu

pembelajaran kasti

9) Melakukan pendinginan

10) Menarik kesimpulan

c. Pengamatan

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

1) Pengamatan dilakukan untuk menilai aktivitas dan kerjasama siswa

(aspek afektif dan aspek psikomotorik) melalui lembar observasi yang

telah disiapkan.

2) Guru mengisi lembar observasi aktivitas dan kerjasama siswa.

3) Guru mengamati kesulitan yang dihadapi siswa selama pembelajaran.

4) Menilai hasil evaluasi siklus I

d. Refleksi

1) Guru menganalisis hasil pengamatan.

2) Mempelajari analisis indikator pengamatan dan evaluasi.

3) Membuat kesimpulan terhadap pelaksanaan siklus II.

Tabel 3. Prediksi Pencapaian Hasil Belajar Siswa

Aspek yang

Diukur

Prosentase Target

Pencapaian Cara Mengukur

Siklus I Siklus II

Hasil

belajar

memukul

bola kasti

60% 100% Diukur dengan ketuntasan belajar siswa

pada materi kasti, hasil penjumlahan

(aspek psikomotorik, afektif dan kognitif)

sesuai KKM yaitu 75.

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

BAB IV

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

Keterbatasan fasilitas dan perlengkapan dalam pembelajaran Penjasorkes

menuntut guru penjasorkes untuk lebih kreatif dalam memberdayakan dan

mengoptimalkan penggunaan fasilitas dan perlengkapan yang ada sesuai dengan

kondisi siswa dan sekolah. Tidak sedikit siswa yang merasa gagal atau kurang

menyukai materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru karena kemampuan

guru dalam menyampaikan materi ataupun penggunaan fasilitas belum optimal

sehingga siswa terkesan bosan dan kurang antusias sehingga mempengaruhi

prestasi yang dicapai siswa. Oleh karena itu, guru harus mampu memodifikasi

segala sesuatu yang berkaitan dengan proses pembelajaran dengan jalan

mengurangi atau menambah tingkat kesulitan yang dihadapi siswa baik dalam hal

alat bantu dan perlengkapan, karakteristik materi yang disesuaikan dengan

keadaan siswa, lingkungan pembelajaran serta cara evaluasi di akhir

pembelajaran. Karena kurangnya pemberian variasi dalam pembelajaran

mengakibatkan sebagian besar atau 75% dari 28 siswa ( 21 siswa) kurang tertarik

dan takut terhadap materi permainan kasti, siswa takut terkena bola yang

dilambungkan teman yang menyebabkan aktivitas dan kerjasama siswa rendah.

Selain itu, sebesar 75% siswa hasil belajar belum memenuhi KKM dan hanya

25% siswa mencapai KKM. Adapun KKM untuk Penjasorkes adalah 75.

Tabel 4. Hasil Belajar Pratindakan

No Keterangan Nilai

1. Nilai tertinggi 77

2. Nilai terendah 65

3. Rata-rata nilai 71

4. Ketuntasan klasikal (%) 25

31

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

1. Siklus I

Dalam penelitian tindakan kelas siklus I pembelajaran berjalan dengan

lancar. Guru menerapkan pembelajaran sesuai dengan RPP yang sudah

disiapkan yaitu dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran yang berupa

papan berpenampang lebar pada bola kasti sehingga diharapkan dapat

meningkatkan hasil belajar memukul bola kasti siswa kelas V SD Negeri

Kalisapu 04 Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2011/2012.

Dalam pelaksanaan siklus I terdapat revisi karena waktu yang masih tersisa

sehingga pada pemanasan diberikan variasi permainan yang lain.

Tabel 5. Hasil Belajar Siklus I

No Keterangan Nilai

1. Nilai tertinggi 80

2. Nilai terendah 67

3. Rata-rata nilai 74

4. Ketuntasan klasikal (%) 60

2. Siklus II

Dalam penelitian tindakan kelas siklus II pembelajaran berjalan

dengan lancar dan menyenangkan. Guru menerapkan pembelajaran sesuai

dengan RPP yang sudah disiapkan yaitu dengan memodifikasi alat bantu

pembelajaran yang berupa papan berpenampang lebar pada bola kasti sehingga

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar memukul bola kasti siswa kelas V

SD Negeri Kalisapu 04 Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal Tahun Ajaran

2011/2012. Dalam pelaksanaan siklus II tujuan pembelajaran telah tercapai

dengan sangat baik

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Tabel 6 Hasil Belajar Siklus II

No Keterangan Nilai

1. Nilai tertinggi 88

2. Nilai terendah 83

3. Rata-rata nilai 86

4. Ketuntasan klasikal (%) 100

C. Perbandingan Hasil Tindakan Tiap Siklus

Tabel 7. Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II

No Keterangan Nilai

Pratindakan Siklus I Siklus II

1. Nilai tertinggi 77 80 88

2. Nilai terendah 65 67 83

3. Rata-rata nilai 71 74 86

4. Ketuntasan klasikal (%) 25 60 100

Hasil belajar Penjasorkes dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran

yang berupa papan berpenampang lebar pada bola kasti sehingga diharapkan

dapat meningkatkan hasil belajar memukul bola kasti siswa kelas V SD Negeri

Kalisapu 04 Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2011/2012

meningkat dari siklus I ke siklus II. Hal ini dapat dilihat pada nilai rata-rata yang

semakin meningkat yaitu pada pratindakan rata-rata 71 dan ketuntasan klasikal

25%, siklus I rata-rata 74 ketuntasan klasikal 60% dan pada siklus II rata-rata

mencapai 86 ketuntasan klasikal 100%. Untuk lebih jelasnya perbandingan hasil

belajar antara siklus I dan siklus II dapat dilihat pada gambar 6.

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Gambar 6. Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II

D. Pembahasan

Hasil belajar memukul bola kasti meningkat dengan memodifikasi alat

bantu pembelajaran yang berupa papan berpenampang lebar pada bola kasti siswa

kelas V SD Negeri Kalisapu 04 Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal Tahun Ajaran

2011/2012. Modifikasi alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar

siswa baik dari aspek psikomotorik, kognitif dan afektif. Dari aspek psikomotorik

(kemampuan siswa mempraktekkan modifikasi pembelajaran memukul bola

kasti), kognitif (pengetahuan siswa tentang modifikasi pembelajaran memukul

bola kasti dan kemampuan siswa memahami peraturan yang ada), afektif (sikap

siswa dalam melakukan modifikasi pembelajaran memukul bola kasti, kerjasama

dan sportifitas siswa).

Dalam penelitian tindakan kelas dengan memodifikasi alat bantu

pembelajaran yang berupa papan berpenampang lebar pada bola kasti siswa kelas

V SD Negeri Kalisapu 04 Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal Tahun Ajaran

2011/2012 terdapat beberapa keunggulan diantaranya yaitu siswa mendapatkan

suasana belajar yang baru sehingga siswa tidak merasa bosan dengan

pembelajaran yang monoton, dengan modifikasi alat bantu yang berupa pemukul

berpenampang lebar menjadikan siswa lebih mudah dalam memukul bola

Pratindakan

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat serta dapat meningkatkan kreatifitas

guru dalam menciptakan model-model pembalajaran yang inovatif.

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Modifikasi alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar

memukul bola kasti siswa kelas V SD Negeri Kalisapu 04 Kecamatan Slawi

Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2011/2012. Hasil belajar memukul bola kasti

siswa kelas V SD Negeri Kalisapu 04 Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal Tahun

Ajaran 2011/2012 meningkat dari pratindakan ke siklus I dan ke siklus II. Hal ini

dapat dilihat pada nilai rata-rata yang semakin meningkat yaitu pada pratindakan

rata-rata 71 dan ketuntasan klasikal 25%, siklus I rata-rata 74 ketuntasan klasikal

60% dan pada siklus II rata-rata mencapai 86 ketuntasan klasikal 100%.

B. Implikasi

Modifikasi alat bantu pembelajaran sangat baik digunakan dalam

pembelajaran Penjasorkes materi bola kasti karena dengan modifikasi alat bantu

pembelajaran yang berupa alat pemukul berpenampang lebar membuat siswa

lebih semangat dan termotivasi karena siswa tidak lagi meras takut dan

memudahkan siswa dalam memukul bola kasti. Selain itu, modifikasi

pembelajaran juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik dari aspek

psikomotorik, kognitif dan afektif

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan tentang modifikasi alat pembelajaran

pembelajaran, maka penulis memberikan saran-saran antara lain yaitu:

1. Hendaknya Guru Penjasorkes menerapkan modifikasi pembelajaran memukul

bola kasti pada pembelajaran Penjasorkes untuk meningkatkan hasil belajar.

2. Guru Penjasorkes hendaknya kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi

kepada siswa dan dapat mengatasi keterbatasan sarana dan prasarana yang ada

36

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

di sekolah dengan memanfaatkan barang-barang yang sudah tidak terpakai

untuk media pembelajaran Penjasorkes.

3. Modifikasi pembelajaran bola kasti dapat meningkatkan hasil belajar siswa

baik aspek psikomotorik, kognitif dan afektif serta dapat meningkatkan

aktivitas dan kerjasama siswa dalam pembelajaran sehingga efektif digunakan

dalam pembelajaran Penjasorkes.

4. Dalam pemanfaatan produk modifikasi pembelajaran bola kasti sebaiknya

disesuaikan dengan sarana dan prasarana yang ada di sekolah (lapangan dan

ketersediaan sarana) serta kondisi siswa (tingkat kesulitan pembelajaran

disesuaikan dengan siswa).