uraian tugas rekap medis

2
Uraian Tugas Tim Penanggulangan HIV/AIDS di Puskesmas Salayo Uraian tugas Rekap Medis 1. Mengisi Form Manual Pencacatan Program Pengendalian HIV-AIDS dan IMS 2. Online Pencatatan Program 3. Mekanisme pelaporan Mekanisme pelaporan dilakukan dari mulai tingkat Fasyankes sampai ke tingkat pusat.Data individual pasien di input oleh tingkat Fasyankes. Tutup buku pada tingkat Fasyankes adalah setiap tanggal 25 pada bulan pelaporan. Pada setiap tanggal 30 pada bulan pelaporan, data dari Fasyankes dilaporkan ke dinkes kabupaten. Data yang di laporkan adalah data laporan bulanan manual sesuai dengan format pada buku pedoman nasional monitoring dan evaluasi program pengendalian HIV dan AIDS. Pada dinkes kabupaten, laporan dari seluruh Fasyankes yang ada di wilayahnya dilakukan rekapitulasi dan di laporkan ke dinkes propinsi setiap tanggal 5 setelah bulan pelaporan. Dinkes propinsi melakukan rekap laporan dari seluruh kabupaten/kota yang ada di wilayahnya dan dilaporkan ke pusat setiap tanggal 10 bulan setelah bulan pelaporan. Uraian Tugas Petugas Labor 1. Mengambil darah klien sesuai Standar Prosedur Operasional 2. Melakukan pemeriksaan laboratorium sesuai prosedur dan standar laboratorium yang telah ditetapkan 3. Menerapkan kewaspadaan baku dan transmisi 4. Melakukan pencegahan pasca pejananokupasional 5. Mengikuti perkembangan kemajuan teknologi pemeriksaan laboratorium 6. Mencatat hasil tes HIV dan sesuai dengan nomor identifikasi klien 7. Kenjaga kerahasiaan hasil tes HIV 8. Melakukan pencatatan, menjaga kerahasiaan dan merujuk ke laboratorium rujukan Uraian Tugas Dokter Klinis HIV/AIDS

Upload: desinelyati

Post on 30-Sep-2015

161 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

protap

TRANSCRIPT

Uraian Tugas Tim Penanggulangan HIV/AIDS di Puskesmas Salayo

Uraian tugas Rekap Medis 1. Mengisi Form Manual Pencacatan Program Pengendalian HIV-AIDS dan IMS2. Online Pencatatan Program3. Mekanisme pelaporanMekanisme pelaporan dilakukan dari mulai tingkat Fasyankes sampai ke tingkat pusat.Data individual pasien di input oleh tingkat Fasyankes. Tutup buku pada tingkat Fasyankes adalah setiap tanggal 25 pada bulan pelaporan.Pada setiap tanggal 30 pada bulan pelaporan, data dari Fasyankes dilaporkan ke dinkes kabupaten. Data yang di laporkan adalah data laporan bulanan manual sesuai dengan format pada buku pedoman nasional monitoring dan evaluasi program pengendalian HIV dan AIDS.Pada dinkes kabupaten, laporan dari seluruh Fasyankes yang ada di wilayahnya dilakukan rekapitulasi dan di laporkan ke dinkes propinsi setiap tanggal 5 setelah bulan pelaporan.Dinkes propinsi melakukan rekap laporan dari seluruh kabupaten/kota yang ada di wilayahnya dan dilaporkan ke pusat setiap tanggal 10 bulan setelah bulan pelaporan.

Uraian Tugas Petugas Labor1. Mengambil darah klien sesuai Standar Prosedur Operasional2. Melakukan pemeriksaan laboratorium sesuai prosedur dan standar laboratorium yang telah ditetapkan3. Menerapkan kewaspadaan baku dan transmisi4. Melakukan pencegahan pasca pejananokupasional5. Mengikuti perkembangan kemajuan teknologi pemeriksaan laboratorium6. Mencatat hasil tes HIV dan sesuai dengan nomor identifikasi klien7. Kenjaga kerahasiaan hasil tes HIV8. Melakukan pencatatan, menjaga kerahasiaan dan merujuk ke laboratorium rujukan Uraian Tugas Dokter Klinis HIV/AIDS1. Melakukan koordinasi pelaksanaan pelayanan medis2. Melakukan pemeriksaan medis, pengobatan, perawatan maupun tindak lanjut terhadap klien3. Melakukan rujukan (pemeriksaan penunjang, laboratorium, dokter ahli dan konseling lanjutan), permintan pemeriksaan laboratorium dilakukan dan diterima hasilnya oleh dokter4. Melakukan konsultasi kepada dokter ahli5. Membuat laporan kasus6. Memimpin sidang kasusUraian Tugas Konselor dan Konseling1. Mengisi kelengkapan pengisian formulir klien, pendokumentasian dan pencatatan konseling dan menyimpan dengan baik agar terjaga kerahasiaannya2. Pembaruan data dan pengetahuan HIV-AIDS3. Membuat jejaring eksternal dengan layanan pencegahan dan dukungan di masyarakat dan jejaring internal dengan berbagai bagian rumah sakit yang terkait4. Memberikan informasi HIV-AIDS yang relevan dan akurat sehingga klien merasa berdaya untuk membuat pilihan untuk melaksanakan tes atau tidak. Bila klien setuju melakukan tes, konselor perlu mendapat jaminan bahwa klien betul menyetujuinya melalui penandatanganan informed consent tertulis5. Menjaga bahwa informasi yang disampaikan klien kepadanya adalah bersifat pribadi dan rahasia. Selama konseling pasca tes konselor harus memberikan informasi lebih lanjut seperti dukungan psikososial dan rujukan. Informasi ini diberikan baik kepada klien dengan HIV positif maupun negatif6. Pelayanan khusus diberikan kepada kelompok perempuan dan mereka dipinggirkan, sebab mereka sangat rawan terhadap tindakan kekerasan dan diskriminasi

Beberapa hal yang harus diperhatian seorang konselor konseling dan tes HIV:1. Jika konselor bukan seorang dokter, tidak diperbolehkan melakukan tindakan medik2. Tidak melakukan tugas sebagai pengambil darah klien3. Tidak memaksa klien untuk melakukan tes HIV4. Jika konselor berhalangan melaksanakan pasca konseling dapat dilimpahkan ke konselor lain dengan persetujuan klien