usaha dan prinsip dasar produksi pertanian
DESCRIPTION
DasgroTRANSCRIPT
![Page 1: Usaha Dan Prinsip Dasar Produksi Pertanian](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022072106/577c7e101a28abe054a07850/html5/thumbnails/1.jpg)
USAHA DAN PRINSIP DASAR PRODUKSI PERTANIAN
Pemuliaan tanaman adalah suatu teknologi dan seni untuk memanipuasi
gen dan kromosom atau kemampuan genetik tanaman sehingga sifat-sifat tanaman
tersebut menjadi mulia dan lebih berguna sesuai dengan keperluan manusia yang
selalu meningkat. Pemuliaan tanaman merupakan kegiatan untuk mengubah
susunan genetik tanaman secara tetap (baka) sehingga memiliki sifat atau
penampilan sesuai dengan tujuan yang diinginkan pelakunya. Pelaku kegiatan ini
disebut pemulia tanaman.
Tujuan Pemuliaan Tanaman
Tujuan dalam pemuliaan tanaman secara umum lebih dititik beratkan pada
dua hal, yaitu sebagai berikut :
1. Peningkatan terhadap kualitas produk yang dihasilkan
2. Peningkatan terhadap hasil biasanya diarahkan pada
• Peningkatan daya hasil
Ketahanan terhadap gangguan dari organisme lain atau lingkungan yang
kurang mendukung
• Daya tumbuh tanaman yang kuat
• Kesesuaian terhadap teknologi pertanian yang lain
Ruang Lingkup Pemuliaan Tanaman
Ruang lingkup pemuliaan tanaman dibagi menjadi empat kegiatan besar,
yaitu pembentukan keragaman genetik (sebagai populasi dasar/bahan dasar proses
pemuliaantanaman), seleksi (pemilihan yang didasarkan pada penilaian genetik
dari populasi yang diseleksi),pengujian (menguji individu-individu yang terseleksi
![Page 2: Usaha Dan Prinsip Dasar Produksi Pertanian](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022072106/577c7e101a28abe054a07850/html5/thumbnails/2.jpg)
untuk dipastikan kualitas dan kuantitasnya sebelum akhirnya dilepas) dan
pelepasan varietas.
Strategi Pemuliaan Tanaman
Strategi dalam pemuliaan tanaman masa kini adalah melakukan
peningkatan variasi genetik yang diikuti dengan seleksi pada keturunannya.
Pemuliaan tanaman biasanya mengarah pada domestikasi, meskipun tidak selalu
demikian. Peningkatan variasi genetik dapat dilakukan melalui :
1. Introduksi
2. Persilangan
3. Manipulasi genom
4. Manipulasi gen atau bagian kromosom
5. Transfer gen
Introduksi
Mendatangkan bahan tanam dari tempat lain (introduksi) merupakan cara
paling sederhana untuk meningkatkan keragaman genetik. Seleksi penyaringan
(screening) dilakukan terhadap kondisi plasma nutfah yang didatangkan dari
berbagai tempat dengan kondisi lingkungan yang berbeda-beda. Pengetahuan
tentang pusat keanekaragaman tumbuhan, penting untuk menerapkan cara ini.
Keanekaragaman genetik untuk suatu spesies tidaklah seragam disemua tempat di
dunia.
Persilangan
Persilangan merupakan cara yang paling populer untuk meningkatkan
variasi genetik, bahkan sampai sekarang karena murah, efektif dan relatif mudah
dilakukan.. Pada dasarnya, persilangan adalah manipulasi komposisi gen dalam
![Page 3: Usaha Dan Prinsip Dasar Produksi Pertanian](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022072106/577c7e101a28abe054a07850/html5/thumbnails/3.jpg)
populasi. Keberhasilan persilangan memerlukan prasyarat pemahaman akan
proses reproduksi tanaman yang bersangkutan. Dalam persilangan, kromosom-
kromosom yang berbeda digabungkan sehingga didapatkan keadaan heterozigot
pada suatu galur tanaman.
Untuk membuat hibrid, yaitu individu hasil persilangan, harus
dikembangkan terlebih dahulu galur-galur homozigot yang merupakan hasil
proses inreeding yaitu persilangan . Hal ini biasanya dilakukan dengan
menggunakan tanaman yang dapat menyerbuk sendiri (self polinating plants),
yaitu penyerbukan bunga betina oleh serbuk sari bunga jantan pada tanaman yang
sama. Setelah diperoleh galur yang homozigot, selanjutnya dilakukan persilangan.
Persilangan atau dihibridasi dapat dilakukan pada aras individu tanaman, dengan
cara persilangan antarindividu tanaman.
Manipulasi Gonom
Yang termasuk dalam cara ini adalah semua manipulasi ploidi, baik
penggandaan genom (set kromosom) maupun perubahan jumlah kromosom.
Gandum roti dikembangkan dari persilangan semangka tetraploid dan semangka
diploid. Teknik pemuliaan ini sebenarnya juga mengandalkan persilangan dalam
praktiknya.
Manipulasi Gen dan Ekspresinya
Mutasi adalah perubahan pada materi genetik suatu makhluk yang terjadi
secara tiba-tiba, acak dan merupakan dasar bagi sumber variasi organisme hidup
yang bersifat terwariskan (heritable). Mutasi dapat terjadi secara spontan di alam
dan dapat juga terjadi melalui induksi. Secara mendasar tidak terdapat perbedaan
antar mutasi yang terjadi secara alami dan mutasi hasil induksi. Keduanya dapat
![Page 4: Usaha Dan Prinsip Dasar Produksi Pertanian](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022072106/577c7e101a28abe054a07850/html5/thumbnails/4.jpg)
menimbulkan variasi genetik untuk dijadikan dasar seleksi tanaman, baik seleksi
secara alami (evolusi) maupun secara buatan (permuliaan).
Dalam bidang pemuliaan tanaman, teknik mutasi dapat meningkatkan
keragaman genetik tanaman sehingga memungkinkan pemulia melakukan seleksi
genotipe tanaman sesuai dengan tujuan pemuliaan yang dikehendaki. Mutasi
induksi dapat dilakukan pada tanaman dengan perlakuan bahan mutagen tertentu
terhadap organ reproduksi tanaman seperti biji, stek batang, serbuk sari, akar
rhizome, dan kultur jaringan. Apabila proses mutasi alami terjadi secara sangat
lambat maka percepatan, frekuensi, dan sprekum tanaman dapat diinduksi dengan
perlakuan bahan mutagen tertentu. Pada umumnya bahan mutagen bersifat
radioaktif dan memiliki energi tinggi yang berasal dari hasil reaksi nuklir.
Transfer Gen
Transfer gen dikenal pula sebagai transformasi DNA. Gen dari organisme
lain disisipkan kedalam DNA tanaman untuk tujuan tertentu. Strategi permuliaan
ini banyak mendapat penentangan dari kelompok-kelompok lingkungan karena
kultivar yang dihasilkan dianggap membahayakan lingkungan jika
dibudidayakan.
Transfer gen suatu jasad ke dalam tanaman dapat dilakukan dengan
beberapa teknik, yaitu dengan transformasi protoplas dan transformasi sel
(jaringan tanaman). Setiap sel tanaman mempunyai potensi untuk berkembang.
Metode ini telah dikembangkan untuk menumbuhkan tanaman utuh dari sel atau
jaringan tanaman. Salah satu caranya adalah dengan membuat protoplas yaitu sel-
sel tanaman yang telah dihilangkan dinding selnya, kemudian menumbuhkannya
dalam medium yang sesuai sehingga protoplas dapat mengalami regenerasi
![Page 5: Usaha Dan Prinsip Dasar Produksi Pertanian](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022072106/577c7e101a28abe054a07850/html5/thumbnails/5.jpg)
menjadi tanaman yang utuh. Hal ini dapat dilakukan pada tanaman monokotil
maupun dikotil.
Transformasi tanaman yang dimediasi dengan Agrobacterium tumefaciens
merupakan metode transformasi tanaman yang paling umum digunakan. Dengan
adanya teknologi transformasi yang bermediasi, A. tumefaciens ini berperan
dalam menghasilkan tanaman transgenik, seperti tanaman tembakau yang tahan
terhadap antibiotik tertentu. Resistensi terhadap antibiotik ini didapatkan dari
bakteri yang turut menyisip pada T-DNA A. tumefaciens.
Kultur Jaringan
Kultur jaringan atau biakan jaringan merupakan teknik pemeliharaan
jaringan atau bagian dari individu secara buatan (artifisial). Yang dimaksud secara
buatan adalah dilakukan diluar individu yang bersangkutan. Kultur jaringan secara
teoretis dapat dilakukan untuk semua jaringan, baik dari tumbuhan maupun
hewan, namun masing-masing jaringan memerlukan komposisi media tertentu.
Macam-macam teknik kultur jaringan adalah sebagai berikut:
Dapat menghasilkan banyak tanaman dengan cepat pada lahan yang tidak
terlalu luas.
Dapat memproduksi banyak tanaman berbiji yang memiliki peluang
berkecambah dan tumbuh sangat kecil.
Proses produksi dalam kondisi steril dapat mengurangi resiko tanaman
terkena penyakit trenulas, hama dan patogen.
Dapat memperbanyak tanaman yang telah mengalami modifikasi genetik.
Mendapat metabolit sekunder yang terdapat pada sel tumbuhan secara
cepat, yang digunakan untuk pembuatan obat-obatan.
![Page 6: Usaha Dan Prinsip Dasar Produksi Pertanian](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022072106/577c7e101a28abe054a07850/html5/thumbnails/6.jpg)
Dapat melestarikan tumbuh-tumbuhan yang hampir punah
Menciptakan tanaman baru yang toleran terhadap stress atau tekanan dari
lingkungan
Pengerjaan kultur jaringan secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pemilihan Eksplan
Eksplan adalah bagian tumbuhan yang akan dikultur pada suatu medium.
Bahan yang digunakan untuk eksplan sebaiknya berasal dari bagian tanaman yang
masih muda dan sehat. Sebelum digunakan, eksplan harus dibersihkan dengan air
bersih dan detergen khusus. Bahan berupa biji yang keras harus diperlakukan
khusus menggunakan asam sulfat 50% untuk menghilangkan dormansi biji,
setelah itu dibersihkan dengan air mengalir selama 1-2 jam. Eksplan akan
digunakan dipotong-potong dengan ukuran yang sesuai dengan keperluan.
2. pemilihan medium
Medium padat untuk menghasilkan kalus yang selanjutnya didinduksi
membentuk tanaman yang lengkap (plantlet) adapun medium cair digunakan
untuk kultur sel. Medium yang digunakan mengandung 5 komponen utama,
yaitu : senyawa anorganik, sumber karbon, vitamin, zat pengatur tumbuh, dan
suplemen organik. Pada umumnya medium mengandung nitrat dan pottasium
pada konsentrasi masing-masing 25 mM. Medium yang digunakan untuk kultur
jaringan yaitu :
Medium padat
Medium padat merupakan medium yang merupakan semua unsur yang
dibutuhkan tumbuhan yang didapatkan dengan penambahan agar-agar. Medium
ini berfungsi untuk menumbuhkan akar dan tunas.
![Page 7: Usaha Dan Prinsip Dasar Produksi Pertanian](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022072106/577c7e101a28abe054a07850/html5/thumbnails/7.jpg)
Medium cair
Medium cair merupakan medium yang digunakan untuk memecah kalus
menjadi sel tunggal yang mempunyai kemampuan untuk tumbuh dan membelah
diri. Medium yang digunakan untuk kultur in-vitro dapat dibeli dalam bentuk jadi.
Komposisi medium untuk kultur in-vitro dapat dilihat pada buku-buku manual
kultur in-vitro.
3. penanaman
Penanaman eksplan pada medium agar dilakukan didalam laminar air flow
yang telah disinari ultraviolet selama satu jam dengan menggunakan alat-alat yang
steril. Pelaksanaan teknik ini memerlukan berbagai prasyarat untuk mendukung
kehidupan jaringan yang dikembangbiakkan. Syarat yang paling utama adalah
wadah dan media tumbuh harus steril. Media tumbuh terdiri dari media padat dan
media cair. Media padat berupa padatan gel, seperti agar. Media cair adalah nutrisi
yang dilarutkan dalam air.
kultur kalus
Pada kalus dilakukan sub kultur (penumbuhan ulang) dengan cara
mengambil sebagian kalus seperti tunas muda, daun, ujung akar, buah, fan bagian
bunga dan memindahkannya pada medium baru dengan tiga tahapan yaitu
induksi, pembelahan sel dan diferensiasi. Kultur kalus tumbuh berkembang lebih
lambat dibanding kultur yang berasal dari suspensi sel.
kultur sel
Kultur sel tanaman dapat ditumbuhkan dengan menggunakan medium cair
dalam erlenmeyer. Kultur sel mempunyai keunggulan dibanding kultur kalus,
yaitu :
![Page 8: Usaha Dan Prinsip Dasar Produksi Pertanian](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022072106/577c7e101a28abe054a07850/html5/thumbnails/8.jpg)
1. Suspensi sel dapat dipipet sehingga mempermudah proses sub-kultur
2. Tidak seheterogen kultur kalus dan diferensiasi sel tidak terlalu besar
3. Dapat dikulturkan dalam volume besar sampai 1.500 liter
4. Lebih mudah diatur kondisi lingkungannya, dan
5. Dapat dimanipulasi untuk produksi metabolit alami dengana cara menambahka
prekursor.
Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah dapat digambarkan sebagai pengerjaan mekanis
terhadap tanah untuk segala macam tujuan. Beberapa tujuan olah tanah dalam
pertanian ialah :
1. Untuk memperoleh struktur tanah yang dibutuhkan bagi pertumbuhan benih
atau akar. Struktur remah diperlukan guna memungkinkan peresapan yang cepat
dan ketahanan terhadap hujan, untuk mendapatkan kandungan dan pertukaran
udara yang cukup di dalam tanah, dan untuk memperkecil hambatan terhadap
penembusan akar. Sebaliknya, suatu persemaian yang baik umumnya
membutuhkan partikel yang lebih halus dan kepadatan yang lebih tinggi di sekitar
benih.
2. Untuk mengendalikan gulma atau untuk menghilangkan tanaman yang berlebih
(penjarangan).
3. Untuk menata sisa tanaman. Dari tinjauan pengolahan dan penguraian,
sampahan perlu dicampur secara menyeluruh, sedangkan penempatan sampahan
di lapisan atas akan mengurangi erosi. Sebaliknya, penutupan yang menyeluruh
terkadang diperlukan untuk mengendalikan serangga lewatmusim-dingin atau
![Page 9: Usaha Dan Prinsip Dasar Produksi Pertanian](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022072106/577c7e101a28abe054a07850/html5/thumbnails/9.jpg)
untuk mencegah hambatan terhadap pengerjaan presisi seperti penanaman atau
pendangiran tanaman tertentu.
4. Untuk mengecilkan erosi tanah dengan mengikuti cara semacam pengolahan
menurut garis tinggi, pembumbunan dan penempatan sampahan secara tepat.
5. Untuk memperoleh bentuk permukaan yang khas untuk pengerjaan penanaman,
pengairan, drainase, panen, dan sebagainya.
6. Untuk membenamkan dan mencampur pupuk, pestisida atau bahan tambahan
ke dalam tanah.
7. Untuk melakukan pemisah-misahan. Hal ini dapat berupa pemindahan tanah
dari satu lapis ke lapis lainnya, penghilangan batu dan barang-barang asing lain,
atau pemanenan umbian.
![Page 10: Usaha Dan Prinsip Dasar Produksi Pertanian](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022072106/577c7e101a28abe054a07850/html5/thumbnails/10.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
Aak. 1983. Dasar-dasar Bercocok Tanam. Kanisius : Yogyakarta.
Heddy, S., 2001. Ekofisiologi Tanaman. PT.RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Kartasapoetra, A.G., 1988. Teknologi Budidaya Tanaman Pangan di Daerah Tropik. Bina Aksara, Jakarta.
Laktan, Benyamin. 1993. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta.
Makmur, A., 2003. Pemuliaan Tanaman bagi Lingkungan Spesifik. IPB-Press, Bogor.
![Page 11: Usaha Dan Prinsip Dasar Produksi Pertanian](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022072106/577c7e101a28abe054a07850/html5/thumbnails/11.jpg)
USAHA DAN PRINSIP DASAR PRODUKSI PERTANIAN
PAPER
OLEH :
KELOMPOK 2AGROEKOTEKNOLOGI 1
1. FEBER MEDIANI ZEBUA 1503010062. SAFRIZAL 1503010073. NURHAYATI PURBA 1503010084. YUNARA KESUMA DESKY 1503010105. YOAN FAUZIAH LUBIS 150301011
MATA KULIAH DASAR AGRONOMI
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2016