usaha pencegahan kecelakaan kerja

6
Makalah Dasar-dasar Kesehatan Kerja Usaha Pencegahan Kecelakaan Kerja” Disusun Oleh : Dias Tuti (G 601 11 046) Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako

Upload: dias-jameela

Post on 25-Nov-2015

86 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Makalah Dasar-dasar Kesehatan Kerja

    Usaha Pencegahan Kecelakaan Kerja

    Disusun Oleh :

    Dias Tuti (G 601 11 046)

    Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat

    Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan

    Universitas Tadulako

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang Masalah

    Devinisi Keselamatan dan kesehatan kerja secara keilmuan yaitu suatu

    ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah

    kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

    Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak dapat dipisahkan dengan

    proses produksi baik jasa maupun industri. Perkembangan pembangunan

    setelah Indonesia merdeka menimbulkan konsekwensi meningkatkan

    intensitas kerja yang mengakibatkan pula meningkatnya resiko

    kecelakaan di lingkungan kerja.

    Hal tersebut juga mengakibatkan meningkatnya tuntutan yang lebih tinggi

    dalam mencegah terjadinya kecelakaan yang beraneka ragam bentuk

    maupun jenis kecelakaannya. Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan

    masalah yaitu bagaimana cara meminimalisir, mengurangi atau mencegah

    terjadinya kecelakaan pada saat kerja.

    BAB II PEMBAHASAN

    A. Pengertian

    Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor : 03 /MEN/1998 tentang

    Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan bahwa yang

    dimaksud dengan kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak

    dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat menimbulkan korban

    manusia dan atau harta benda.

    B. Penyebab kecelakaan kerja

    a. Penyebab Dasar

    1) Faktor manusia/pribadi, antara lain karena :

    a) kurangnya kemampuan fisik, mental, dan psikologis

    b) kurangny/lemahnya pengetahuan dan ketrampilan/keahlian.

    c) Stress serta motivasi yang tidak cukup/salah

  • 2) Faktor kerja/lingkungan, antara lain karena :

    a) tidak cukup kepemimpinan dan atau pengawasan

    b) tidak cukup rekayasa (engineering)

    c) tidak cukup pembelian/pengadaan barang

    d) tidak cukup perawatan (maintenance)

    e) tidak cukup alat-alat, perlengkapan dan berang-barang/bahan-

    bahan.

    f) tidak cukup standard-standard kerja

    g) penyalahgunaan

    b. Penyebab Langsung

    1) Kondisi berbahaya (unsafe conditions/kondisi-kondisi yang tidak

    standard) yaitu tindakan yang akan menyebabkan kecelakaan,

    misalnya :

    Peralatan pengaman/pelindung/rintangan yang tidak memadai

    atau tidak memenuhi syarat.

    a) Bahan, alat-alat/peralatan rusak

    b) Terlalu sesak/sempit

    c) Bahaya-bahaya kebakaran dan ledakan

    d) Kerapihan/tata-letak (housekeeping) yang buruk

    e) Lingkungan berbahaya/beracun : gas, debu, asap, uap, dll

    f) Bising, Paparan radiasi serta Ventilasi dan penerangan yang

    kurang

    2) Tindakan berbahaya (unsafe act/tindakan-tindakan yang tidak

    standard) adalah tingkah laku, tindak-tanduk atau perbuatan yang

    akan menyebabkan kecelakaan, misalnya :

    a) Menggunakan alat yang rusak.

    b) Gagal untuk memberi peringatan.

    c) Menggunakan alat dengan cara yang salah.

    d) Bekerja dengan kecepatan yang salah.

    e) Menyebabkan alat-alat keselamatan tidak berfungsi.

    f) Memindahkan alat-alat keselamatan, dsb.

  • C. Usaha Pencegahan Kecelakaan Kerja

    Banyak berkembang pendekatan-pendekatan yang membahas

    tentang pencegahan kecelakaan. Beberapa pendekatan yang

    disampaikan oleh para ahli antara lain:

    a. Pendekatan Energi

    Pendekatan pencegahan kecelakaan dapat dilakukan pada 3 titik

    sumber terjadinya kecelakaan :

    1) Pendekatan pada sumber bahaya

    Salah satu contoh pengendalian pada sumber bahaya misalnya

    memakai peredam suara pada mesin, mengganti mesin dengan

    mesin yang lebih rendah tingkat kebisingannya

    2) Pendekatan di sepanjang aliran energy

    Misalnya untuk mengurangi kebisingan dengan jalan memasang

    dinding kedap suara atau memindahkan area kerja.

    3) Pendekatan pada penerima

    Misalnya, untuk mengurangi kebisingan dengan menggunakan

    alat penutup telinga.

    b. Pendekatan Manusia

    Pendekatan pencegahan kecelakaan dari sisi manusia adalah

    dengan menghilangkan atau unsafe action dengan jalan:

    Pembinaan dan pelatihan Audit K3

    Promosi K3 dan kampanye K3 Komunikasi K3

    Pengawasan dan inspeksi K3 Pembinaan perilaku

    aman

    Pengembangan prosedur kerja aman

    c. Pendekatan Teknis

    Menyangkut kondisi fisik, peralatan, lingkungan kerja maupun proses

    produksi. Pendekatan teknis untuk mencegah kecelakaan misalnya:

    o Pembuatan rancang bangun yang sesuai dengan standard dan

    ketentuan yang berlaku.

  • o Memasang system pengamanan pada alat kerja atau instalasi

    untuk mencegah kecelakaan dalam pengoperasian alat, misalnya

    tutup pengaman mesin, system inter lock, system alarm, dan

    sebagainya

    d. Pendekatan Administratif

    Pendekatan secara administratif dapat dilakukan dengan cara:

    o Penyediaan alat keselamatan kerja

    o Mengatur pola kerja

    o Membuat Standar Operating Procedure pengoperasian mesin

    o Pengaturan waktu dan jam kerja untuk menghindari kelelahan

    pekerja

    e. Pendekatan Manajemen

    Upaya pencegahan kecelakaan dari sisi manajemen antara lain:

    o Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan

    Kerja

    o Mengembangkan organisasi K3

    o Mengembangkan komitmen dan kepemimpinan K3, khususnya

    untuk manajemen tingkat atas

    Terdapat juga beberapa pendekatan yang lebih spesifik yaitu

    1. Pendekatan terhadap kelemahan pada unsur manusia, antara lain :

    a) Pemilihan / penempatan pegawai secara tepat agar diperoleh

    keserasian antara bakat dan kemampuan fisik pekerja dengan

    tugasnya.

    b) Pembinaan pengetahuan dan keterampilan melalui training yang

    relevan dengan pekerjaannya.

    c) Pembinaan motivasi agar tenaga kerja bersikap dan bertndak

    sesuai dengan keperluan perusahaan.

    d) Pengarahan penyaluran instruksi dan informasi yang lengkap

    dan jelas.

    e) Pengawasan dan disiplin yang wajar.

  • 2. Pendekatan terhadap kelemahan pada perangkat keras, antara lain :

    a) Perancangan, pembangunan, pengendalian, modifikasi,

    peralatan kilang, mesin-mesin harus memperhitungkan

    keselamatan kerja.

    b) Pengelolaan penimbunan, pengeluaran, penyaluran,

    pengangkutan, penyusunan, penyimpanan dan penggunaan

    bahan produksi secara tepat sesuai dengan standar

    keselamatan kerja yang berlaku.

    c) Pemeliharaan tempat kerja tetap bersih dan aman untuk pekerja.

    d) Pembuangan sisa produksi dengan memperhitungkan

    kelestarian lingkungan.

    e) Perencanaan lingkungan kerja sesuai dengan kemampuan

    manusia.

    3. Pendekatan terhadap kelemahan pada perangkat lunak, harus

    melibatkan seluruh level manajemen, antara lain :

    a) Penyebaran, pelaksanaan dan pengawasan dari safety policy.

    b) Penentuan pelaksanaan pengawasan, melaksanakan dan

    mengawasi sistem/prosedur kerja yang benar.

    c) Pembuatan sistem pengendalian bahaya.

    d) Perencanaan sistem pemeliharaan, penempatan dan pembinaan

    pekerja yang terpadu.

    KESIMPULAN

    Dari pembahasan yang telah diuraikan dapat ditarik kesimpulan

    bahwa kasus-kasus kecelakaan kerja di atas, mungkin disebabkan oleh

    lingkungan yang tidak aman atau perilaku yang tidak aman. Baik pemilik

    usaha dan pekerja bekerja sama mengaktualisasikan keselamatan dan

    kesehatan kerja sehingga dapat terbentuk budaya keselamatan dan

    kesehatan kerja, menjadi figur perusahaan yang baik, menjamin

    kelancaran produksi, mencapai tujuan nol kecelakaan kerja serta dapat

    mencapai produktivitas kerja yang tinggi.