usakti praktikum farmakologi

4
PRAKTIKUM FARMAKOLOGI KELOMPOK 4: 1. Ica Ulfa Sausan 030.13.095 2. M. Rifqi Patta Ariq 030.13.115 3. Maria Chindyvita 030.13.117 4. Eva Liyanti 030.14.057 5. Fadhilla C. 030.14.059 6. Fajar F. Joeang 030.14.061 7. Farah Fardizza 030.14.063 8. Febiorah Yusup 030.14.065 9. Felix Nifalo 030.14.067 10. Feny Lestari 030.14.069 11. Fitriana Rahmayanti 030.14.071 I. Praktikum SSO Kelinci - Tujuan: mengetahui efek farmakologi obat-obat yang bekerja di susunan saraf otonom (pada mata) - Alat dan bahan: kelinci (dua ekor) Flashlight/senter Penggaris Stopwatch Pilokarpin tetes 1% Atropin sulfat tetes 1% Cara Kerja: 1. Ambil kelinci dari kandang 2. Ukur lebar pupil mata kanan kelinci dengan penggaris sambil di senter dari arah samping 3. Teteskan Pilokarpin 1% di mata kanan kelinci sembari mulai waktu di stopwatch 4. Catat perubahan ukuran pupil setiap 3 menit sampai di menit ke 15 5. Setelah 15 menit, teteskan Atropin sulfat 1 % di mata yang sama, catat ulang waktu dari awal 6. Catat kembali perubahan ukuran pupil setiap 3 menit sampai menit ke 15

Upload: muhammad-ari-anugrah

Post on 23-Jan-2016

30 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

nn k

TRANSCRIPT

Page 1: usakti   PRAKTIKUM FARMAKOLOGI

PRAKTIKUM FARMAKOLOGI

KELOMPOK 4:

1. Ica Ulfa Sausan 030.13.0952. M. Rifqi Patta Ariq 030.13.1153. Maria Chindyvita 030.13.1174. Eva Liyanti 030.14.0575. Fadhilla C. 030.14.0596. Fajar F. Joeang 030.14.0617. Farah Fardizza 030.14.0638. Febiorah Yusup 030.14.0659. Felix Nifalo 030.14.06710. Feny Lestari 030.14.06911. Fitriana Rahmayanti 030.14.071

I. Praktikum SSO Kelinci- Tujuan: mengetahui efek farmakologi obat-obat yang bekerja di susunan saraf otonom (pada

mata)- Alat dan bahan: kelinci (dua ekor)

Flashlight/senter Penggaris Stopwatch Pilokarpin tetes 1% Atropin sulfat tetes 1%

Cara Kerja:

1. Ambil kelinci dari kandang2. Ukur lebar pupil mata kanan kelinci dengan penggaris sambil di senter dari arah samping3. Teteskan Pilokarpin 1% di mata kanan kelinci sembari mulai waktu di stopwatch4. Catat perubahan ukuran pupil setiap 3 menit sampai di menit ke 155. Setelah 15 menit, teteskan Atropin sulfat 1 % di mata yang sama, catat ulang waktu dari

awal6. Catat kembali perubahan ukuran pupil setiap 3 menit sampai menit ke 157. Setelah 15 menit, percobaan selesai8. Teteskan Atropin sulfat 1 % sebanyak 3 tetes ke mata kanan sebelum mengembalikan

kelinci ke kandang- Hasil Percobaan

Percobaan kelinci pertama

Pilokarpin 1% Atropin Sulfat 1%Waktu Diameter Pupil Waktu Diameter Pupil

Page 2: usakti   PRAKTIKUM FARMAKOLOGI

Sebelum penetsan (normal)

5 mm Sebelum penetesan 2 mm

3 menit 4 mm 3 menit 4 mmPenetesan ulang:tidak Penetesan ulang: tidak

6 menit 3 mm 6 menit 5 mm9 menit 3 mm 9 menit 6 mm

12 menit 3 mm 1 menit 6 mm15 menit 2 mm 15 menit 6 mm

Percobaan kelinci ke-2

- Analisa dan kesimpulan: Dalam praktikum percobaan kali ini mengenai pemberian Pilokarpin dan Atropin Sulfat, kelinci memberikan hasil positif. Pilokarpin sebagai obat golongan kolinergik membuat pupil kelinci miosis dan pemberian Atropin sebagai antikolinergik mengembalikan pupil dan efek midriasis pada pupil kelinci. Pemberian Atropin 3 tetes di akhir percobaan mencegah kelinci mati akibat dosis Pilokarpin.

II. Praktikum Histamin Marmot- Tujuan: - Alat dan bahan: alkohol

Kapas Timbangan, sungkup kaca Pompa sepeda, nebulizer Histamin 1:80 Adrenalin 1%Difenhidramin / klorfeniramin maleat injeksiSpuit

- Cara kerja:1. Timbang berat marmot2. Hitung berapa cc antihistamin yang akan diberikan pada marmot (Difenhidramin 4mg/kg

BB).3. Suntik salah satu marmot dengan antihistamin, tandai marmot, catat jam pemberian

antihistamin.4. Masukan kedua marmot dalam sungkup kaca.

Pilokarpin 1% Atropin Sulfat 1%Waktu Diameter Pupil Waktu Diameter Pupil

Sebelum penetsan (normal)

5 mm Sebelum penetesan 2 mm

3 menit 4 mm 3 menit 3 mmPenetesan ulang: tidak Penetesan ulang: tidak

6 menit 3 mm 6 menit 4 mm9 menit 3 mm 9 menit 5 mm

12 menit 2 mm 12 menit 6 mm15 menit 2 mm 15 menit 6 mm

Page 3: usakti   PRAKTIKUM FARMAKOLOGI

5. Semprotkan histamin kedalam sungkup dengan pompa sepeda melalui nebulizer. Catat jam nya.

6. Marmot yang tidak diberi proteksi antihistamin (AH1) akan mengalami bronkokonstriksi (sesak napas). Keluarkan marmot tersebut dan suntikan adrenalin untuk menolong. Catat jam penyuntikkan.

- Hasil Percobaan1. Berat badan marmot yang di proteksi : 500 gram2. Berat badan marmot yang tidak di proteksi : 500 gram3. Perhitungan dosis antihistamin:

Dosis= 5001000

x 4=2mg→ 210cc=0,2cc

4. Penyemprotan antihistamin mulai pukul: 14.155. Marmot yang diproteksi tidak mengalami bronkokonstriksi.6. Marmot yang tidak di proteksi mengalami bronkokonstriksi 2 menit setelah

penyemprotan (pukul 14.17)7. Pemberian adrenalin pada pukul 14.19 secara intraperitoneal8. Marmot tertolong.

- Analisis dan Kesimpulan Histamin adalah.......... Antihistamin adalah.......... Setelah dilakukan percobaan pada kedua marmot, dapat disimpulkan bahwa pada

marmot yang telah disuntikkan antihistamin tahan terhadap penyemprotan histamin.