usefulness for dec. making
DESCRIPTION
kegunaan laporan keuangan untk pengambilan keputusanTRANSCRIPT
BAB IVKegunaan dalam Pengambilan Keputusan
Tujuan dari Pelaporan Keuangan
A. Sejarah Singkat
Pada April 1971, AICPA telah membetuk The Wheat Committee untuk mempelajari Dewan
Penyusun Kebijakan Akuntansi dan membuat sarana untuk menetapkan prinsip akuntansi, yaitu pada saat
yang samaAICPA juga mendirikan grup kedua, dengan nama True Blood Study Group untuk melakukan
analisa dan mempertimbangkan tujuan dari laporan keuangan.
Pada tahun 1976 setelah dilakukannya penelaahan dan diskusi, oleh dewan penyusun kebijakan,
maka para dewan penyusun kebijakan menetapkan “ kesimpulan sementara pada tujuan laporan keuangan
oleh perusahaan bisnis (Tentatives Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises) “.
Ketetapan tersebut menjadi konsep akuntansi yang pertama ada, kemudian di ikuti oleh konsep tujuan
laporan keuangan pada perusahaan non bisnis.
Pada tahun 1980, Perubahan judul, dari kesimpulan dewan sementara, menjadi sebuah konsep
dasar, yang kemudian membuka sudut pandang dewan penyusun kebijakan, bahwa laporan keuangan
tersebut hanyalah sebagian kecil, dari para penyusun untuk menjelaskan informasi keuangan,
kepada penggunanya. Sebuah kesimpulan yang penting yang dibuat oleh Trueblood Study Group adalah
bahwa “ Tujuan dasar, dari sebuah laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang
penting, untuk melakukan pengambilan keputusan”.Kesimpulan ini sepertinya meyakinkan, namun
saat ini yang terjadi, kesimpulan tersebut menjadi sebuah kontroversial, ketika FASB melakukan survey,
merespon kesimpulan tersebut. Hasilnya hanya 37% yang setuju dengan “ Usefulness Objective “ dan
35% berpikir bahwa dewan penyusun kebijakan haruslah mengadopsi tujuan Trueblood yang lain, sebagai
tambahan, yaitu
“ Informasi yang berguna bagi investor dan kreditur untuk memprediksi,
membandingkan, dan mengevaluasi arus kas potensial bagi mereka, dalam kaitannya dengan
jumlah, waktu dan ketidakpastian lainnya “
B. Sudut pandang FASB terhadap Tujuan
FASB dengan tegas memilih tujuan “ kegunaan untuk mengambil keputusan “ sebagai tujuan utama dari
pelaporan keuangan. Menjadi sebuah pertanyaan yang menarik, mengapa mempertanyakan tujuan dari
sebuah pernyataan sangatlah penting? Pada poin ini, paragraf pembuka dari laporan Trueblood cukup
tidak meyakinkan.
“ Akuntansi adalah sistem sosial, seperti halnya bahasa dan hukum. Hal semacam ini akan
berkembang dengan beradaptasi dengan kondisi lingkungannya; namun perkembangan yang
signifikan juga dapat mungkin terjadi, ketika gagasan utama sudah lagi tidak cocok atau bahkan
tidak sesuai dengan sistem yang seharusnya (sistem yang berkembang). Namun, sebuah
pernyataan tujuan yang secara eksplisit disebutkan, akan menjadi hal penting, agar sebuah konsep
dapat dikembangkan seacara rasional “
Walapun hal tersebut berarti perkembangan akuntansi untuk dapat memenuhi kebutuhan sosial
(masyarakat dan pengguna), terbatasi oleh pernyataan eksplisit, dari tujuan utama, dan batasan yang
ditetapkan oleh agensi penyusun kebijakan, yang disebabkan oleh perilaku akuntan.
Manfaat utama dari pernyataan tujuan tersebut adalah bagi FASB sendiri, untuk menentukan langkah
mereka, FASB harus memahami kemana mereka akan melangkah.
FASB dapat menentukan tujuan mereka dengan baik, dengan cara mengelompokkan tujuan masing-
masing penggunanya. Tujuan tersebut kemudian disusun dengan memberikan nomor, agar memudahkan
pencantuman referensi, pada saat melakukan diskusi.
Nomor dari setiap paragraf, pada masing-masing tujuannya, mengacu pada Pernyataan Konsep no. 1
(Concept Statement no.1), yaitu antara lain menjelaskan:
1. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yang berguna bagi investor, kreditor dan
pengguna lainnya baik di masa sekarang, maupun dimasa yang akan datang, untuk menentukan
keputusan investasi dan kredit yang rasional, atau keputusan serupa lainnya. Informasi yang
disajikan haruslah komprehensif, kepada mereka yang memiliki pengetahuan mengenai aktivitas
bisnis, dan yang ingin mempelajari informasi tersebut secara wajar.Paragraf - 34
2. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yang berguna bagi investor, kreditor dan
pengguna lainnya baik di masa sekarang, maupun dimasa yang akan datang, untuk menilai
jumlah, waktu, dan ketidakpastian dari prospek penerimaan kas dari aktivitas investasi.Paragraf -
37
3. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi mengenai sumber daya ekonomi, terkait hak
dan kepemilikan sumber daya tersebut. Paragraf Paragraf - 40
4. Pelaporan keuangan harus mampu menyajikan informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan
dalam satu periode tertentu. Paragraf - 42
5. Fokus utama pada pelaporan keuangan adalah informasi mengenai kinerja perusahaan yang
tercermin pada pengukuran pendapatannya, dan komponen terkait. Paragraf - 43
6. Pelaporan keuangan harus memiliki informasi bagaimana perusahaan memperoleh kas, dan
bagaimana cara perusahaan tersebut menggunakannya.Paragraf -50
7. Laporan keuangan harus mampu menyediakan informasi bagaimana manajemen melakukan
tanggung jawabnya dalam mengelola sumber daya perusahaan yang dipercayakan oleh pemilik
modal. -Paragraf50
8. Laporan keuangan seharusnya mampu menyediakan informasi yang digunakan para manajer dan
direktur dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kepentingan pemilik. Paragraf
- 52
Semua tujuan yang tertulis diatas berhubungan dengan keputusan, baik langsung atau tidak langsung.
Dapat disimpulkan dalam poin sebagai berikut.
1. Nomor 1 dan 8 berkaitan dengan keputusan investor dan kreditor
2. Nomor 4 secara tidak langsung mengacu pada pengambilan keputusan
3. Nomor 2 adalah perluasan dari nomor 1
4. Nomor 3 dan 6 secara eksplisit menjelaskan mengenai manajemen sumber daya
5. Nomor 5 dan 7 secara eksplisit menjelaskan tentang pengukuran kinerja
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, bahwa tidak semua orang setuju apabila alasan
pengambilan keputusan menjadi yang utama dalam tujuan pelaporan keuangan. Tetapi, bahkan bagi
mereka yang setuju pun sepakat pada satu hal, yaitu dewan penyusun standar terlalu membesarkan fungsi
“ prediksi “ diatas “ fungsi pelaporan “. Sebuah kata kunci dalam pernyataan dewan standar adalah “ to
help investors, creditors and the others asses the amounts, timing and uncertainty of prospective
cash inflows “. Dengan kata lain dewan standar menekankan bahwa pelaporan ini merupakan kinerja
masa lalu.
Pernyataan tujuan diatas tidaklah berjalan mulus tanpa kritikan, sebuah grup mengkritisi bahwa
pernyataan tersebut terlalu sempit, dan kerena hal itu terlalu berfokus pada investor dan kreditor.
Pernyataan tersebut gagal mengakomodasi kepentingan beberapa sektor masyarakat, seperti sumber
tenaga kerja, dan kebijakan perpajakan.
Sebuah observasi menunjukkan bahwa sebagian besar pelaporan keuangan didunia sangat beraneka
ragam, aneka ragam entitas dengan masing-masing kelompok memiliki kepentingan yang berbeda
terhadap laporan keuangan. Namun demikian FASB membebaskan sebagian jenis usaha kecil, pada
standar pelaporan tertentu, dan beberapa detil kejadian tertentu dapat diselesaikan secara individu, hal
seperti inilah yang biasanya disebut “ Standards Overload “.
C. Sifat Dasar pada Laporan Keuangan
FASB membuat sebuah bagan spektrum informasi. Pada bagan ini, sisi paling kiri menunjukkan
fungsi dasar laporan keuangan dan kemudian tambahan informasi penjelas. Laporan keuangan adalah
satu-satunya fasilitas untuk dapat menjelaskan informasi kinerja keuangan sebuah perusahaan.
Walaupun, hal terpenting bagi mereka adalah sebuah opini pada laporan keuangan.
Gambar C.1, Information Spectrum, FASB Statement Concept No.5
Akuntan sangat membedakan antara laporan keuangan yang lengkap (termasuk paragraf penjelas)
dari pelaporan sebuah entitas dan informasi tambahan yang menyertai laporan tersebut. Laporan
keuangan utama sebuah perusahaan, tentunya di audit oleh mereka yang berkompeten secara independen.
Untuk memastikan bahwa laporan keuangan tersebut telah sejalan dengan GAAP. Pada umumnya
informasi tambahan tidak diaudit, namun demikian akan tetap di review oleh internal auditor perusahaan
terkait. Bagi para pengguna laporan keuangan, sebuah laporan yang terpenting adalah telah di audit,
karena hal tersebut menjelaskan tentang keandalan sebuah informasi. Tidak adanya terdapatnya peran
audit dalam hal sebuah laporan keuangan, tidak terlalu diperhatikan dalam jenis tertentu, seperti laporan
keuangan tiga bulanan atau empat bulanan.
Pada komponen laporan keuangan eksternal, dijelaskan oleh gambar diatas, pada tiga kolom
paling kiri. Hal tersebut diataslah yang efektif berpengaruh pada laporan keuangan. Sedangkan informasi
pada sisi kanan gambar, menunjukkan informasi lain yang terdapat pada laporan keuangan yang berguna
bagi investasi. Informasi lainnya pada bagian sebelah kanan juga menunjukkan informasi apabila,
perusahaan tersebut adalah industri khusus, informasi bisnis ataupun jika terdapat produk baru.
D. Pihak-Pihak yang berkepentingan pada Kebijakan Akuntansi
Siapakah pihak-pihak yang berkepentingan dalam kebijakan akuntansi? Terdapat sedikitnya
lima kelompok yang berbeda, dengan kepentingan yang juga berbeda, kebutuhan dan oleh
karena itulah terdapat perbedaan sudut pandang juga tehadap isu-isu kebijakan. Mereka antara
lain adalah:
1. Investor dan Kreditor, adalah yang pertama, terbesar dan tepenting dari empat kelompok
lainnya. Merekalah yang memberikan menjaga arus modal dari perekonomian. Investor dan
kreditor telah sebelumnya tercatat, memerlukan informasi ketika mereka ingin membuat
keputusan investasi secara rasional. Para investor dan kreditor yang merupakan para
pengguna informasi akuntansi, bukanlah merupakan kelompok homogen, karena minat serta
kebutuhan mereka cenderung berbeda-beda. Investor cenderung memiliki keinginan yang
cukup besar untuk melihat pada pos keuntungan daripada posisi keuangan, pada laporan
keuangan. Sedangkan sebaliknya, kreditor lebih mementingkan sisi keuangan. Terdapat dua
jenis investor (dalam hal ini pemegang saham) pasif dan aktif.
2. Manajer, adalah pihak yang mengatur dan mengelola sumber daya yang telah diberikan
oleh investor. Mereka adalah pihak yang menentukan jenis kebijakan akuntansi apa yang
akan digunakan oleh perusahaan.
3. Auditor, mereka adalah pihak yang memiliki tanggung jawab terhadap sebuah laporan
keuangan, apakah laporan tersebut telah disajikan secara wajar, atau tidak. Baik laporan
posisi keuangan, arus kas dari aktivitas operasi. Dan apabila hasil temuan mereka adalah
tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku, maka auditor dapat melaporkannya kepada
pemegang saham.
4. Regulator, adalah kelompok yang memiliki sudut padang lain terhadap kebijakan
akuntansi. Mereka memiliki peranan besar dalam penyusunan kebijakan akuntansi. Regulasi
yang mereka tetapkan bersifat jangka panjang, dan harus dipatuhi. Para regulator dapat
dengan cepat membuat regulasi, namun sebaliknya, membutuhkan waktu lama untuk
menghapus sebuah regulasi.
5. Masyarakat Umum.
E. Pandangan Lain terhadap Tujuan
FASB telah dikritik, seperti yang kita telah catat sebelumnya, untuk memfokuskan perhatiannya
pada para investor, kreditor dan secara tidak langsung mengabaikan pihak lainnya yang
mempunyai kepentingan besar tertentu pada sebuah bisnis. Tentunya hal tersebut perlu diketahui
bahwa FASB juga telah mempertimbakan tujuan pelaporan dari organisasi non-profit dalam
dokumen yang terpisah. Namun demikian hal tersebut tidaklah memuaskan orang-orang yang
mengkritik bahwa anggapan organisasi sosial tidak memiliki hubungan dengan kepentingan
investor, dengan salah satu kritik yang ada adalah sebagai berikut:
” kinerja diukur melalui ukuran keuntungan pada investor. Namun hubungan antara
investor dan kesejahteraan sosial (buruh, pekerja – sdm) tetap menjadi masalah, kecuali
kita berasumsi bahwa terdapat distribusi kesejahteraan yang adil dalam ekonomi pasar
”
Kritik-kritik ini mengarahkan semangat mereka kearah yang salah, karena perselisihan mereka
sebenarnya tidak dengan akuntansi, tetapi dengan bentuk masyarakat kita saat ini (konsumtif).
Untuk memuaskan mereka, akan sangat penting untuk merubah system masyarakat dalam hal
upah dan stimulasi insentif.
Solusi tersebut kemudian tidak semata-mata memaafkan kelalaian FASB pada beberapa aspek
pelaporan keuangan oleh perusahaan bisnis, yang memiliki perhatian lebih selain kepada investor
dan kreditor. Dalam laporan pada sebuah Corporate Report di Inggris pada tahun 1975, FASB
memiliki beberapa defesiensi. Dimana tidak mengakomodasi hal-hal sebagai berikut:
1. Menilai efektifitas dari sebuah entitas dalam mencapai tujuan yang sebelumnya telah
ditetapkan oleh manajemen, anggota atau pemiliknya atau oleh masyarakat. Hal ini
termasuk, tidak berarti adanya kepatuhan terhadap kewajiban yang harus dipenuhi (dalam
hal ini adalah target yang sebelumnya telah ditetapkan, tidak terjalankan dengan baik)
2. Menilai kapasitas sebuah entitas, untuk membuat pengganti sumberdaya yang digunakan
baik untuk kepentingan ekonomi, ataupun untuk kesejahteraan sosial.
3. Mengevaluasi fungsi ekonomi dan kinerja dari sebuah entitas, terhadap hubungannya
dengan masyarakat, kepentingan nasional, biaya sosial, dan keuntungan yang melekat
pada entitas.
4. Membuktikan kepatuhan terhadap regulasi perpajakan, hukum, dan kewajiban legal
lainnya.
Pada posisi netral, bahwa kerangka berpikir FASB mengacu pada kegunaan pengambilan
keputusan. Dalam melihat kerangka berpikir, terdapat dua pendekatan, yaitu:
Dalam sudut pandang kerangka berpikir berasaskan pengambilan keputusan, maka
tujuan akuntansi adalah untuk menyediakan informasi yang berguna bagi pengambilan
keputusan eknonomis. Informasi subyektif diperkenankan selama dapat berguna bagi
pengambilan keputusan.
Dalam kerangka berpikir akuntabilitas, tujuan akuntansi adalah untuk memberikan
sebuah sistem yang adil akan arus informasi, di antara accountor dan accountee. Dalam
waktu yang sama accountee berhak mendapatkan informasi tertentu, begitupula
accountor berhak melindungi privasi informasinya. Informasi subyektif akan sangat
mengganggu bagi accountor, walaupun informasi tersebut dapat sangat berguna bagi
accountee.
Terdapat trade off antara usefulness and fairness terhadap kualitas laporan keuangan.
F. Tujuan Laporan Keuangan Untuk Organisasi Nonbisnis Pribadi
Tujuan dan karakteristik segmen bisnis dan nonbisnis sektor pribadi (diskusi di sini tidak
akan membahas organisasi nonbisnis umum, seperti unit pemerintah dan local, dan wewenang
umum, seperti Tennessee Valley Authority) biasanya cukup berbeda untuk membuat tujuan
laporan keuangan mereka berbeda. Namun, seperti yang FASB kutip,
“Garis antara (mereka) tidak selalu tajam sejak insiden dan kepentingan relatif
karakteristik tersebut dalam organisasi apapun berbeda. Hal ini menyarankan
bahwa, untuk tujuan mengembangkan tujuan laporan keuangan, spectrum
organisasi muncul, termasuk dari mereka dengan karakteristik nonbisnis yang
dominan dengan jelas daripada mereka yang dengan karakteristik bisnis
seluruhnya.”
Pada satu akhir spectrum adalah organisasi-organisasi seperti rumah sakit nonprofit, yang
menghasilkan modal mereka dari masalah-masalah dan penghasilan mereka dari perubahan
servis pasien. Karena sumber modal dan penghasilan mereka seperti bisnis-bisnis tersebut,
mereka mempunyai banyak karakteristik bisnis. Pada akhir yang lain adalah organisasi-
organisasi seperti gereja-gereja, yang sepenuhnya bergantung pada kontribusi sumbangan, tidak
mempunyai modal, menyediakan servis gratis, dan sama sekali tidak mempunyai karakteristik
bisnis. Di antara dua ekstrim ini adalah institusi lain, seperti universitas, yang penghasilannya
terdiri dari biaya servis, pendapatan donasi, dan kontribusi sumbangan. Mereka benar-benar
mempunyai modal tetapi tidak ada bunga pemilik.
Satu hal utama yang membedakan karakteristik yang terbagi oleh semua organisasi
nonbisnis pribadi adalah bahwa pencarian keuntungan bukanlah motivasi utama mereka, dan
profitabilitas tidak mempunyai tempat dalam ukuran kinerja di mana organisasi-organisasi
tersebut bisa dibentuk. Terlebih lagi, beberapa dari mereka, seperti badan sumbangan, muncul
untuk memberikan uang dan bisa dibentuk untuk lebih sukses dengan lebih besarnya defisit.
Perbedaan utama antara organisasi bisnis dan nonbisnis bisa dilihat tidak dalam cara
mereka menggunakan sumber-sumber tetapi bagaimana mereka mendapatkan mereka. Mereka
berdua menggunakan sumber-sumber untuk menghasilkan dan mendistribusikan barang-barang
dan jasa dan mereka berdua harus memnghemat penggunaan sumber-sumber tersebut. Dalam hal
itu, banyaknya index efisiensi yang digunakan dalam bisnis juga bisa digunakan untuk
membentuk organisasi nonbisnis.
Metode-metode yang digunakan oleh organisasi-organisasi nonbisnis untuk mendapatkan
sumber-sumber, di sisi lain, berbeda, setidaknya sebagian, dari mereka yang digunakan oleh
bagian bisnis mereka.seperti yang telah dicatat, banyak dari mereka mendapat penghasilan dari
harapan keanggotaan atau beban servis; tetapi biasanya beberapa dari penghasilan mereka
didapat dari orang-orang yang mengharapkan keuntungan yang tidak langsung atau keuntungan
langsung yang kecil. Fakta ini secara alami mempengaruhi jenis informasi keuangan dimana
mereka yang menyediakan sumber-sumber berharap menerimanya dari oraganisasi-organisasi
yang mereka dukung.
Tujuan-tujuan laporan keuangan oleh organisasi-organisasi nonbisnis dilaporkan oleh
FASB seperti berikut ini:
1. Laporan keuangan oleh organisasi-organisasi nonbisnis sebaiknya menyediakan
informasi yang berguna untuk penyedia sumber yang potensial dan pengguna-pengguna
lain dalam membuat keputusan yang rasional tentang alokasi sumber-sumber organisasi-
organisasi tersebut.
2. Laporan keuangan sebaiknya menyediakan informasi untuk membantu penyedia sumber
yang potensial dan pengguna-pengguna lainnya dalam menilai servis yang disediakan
oleh organisasi nonbisnis dan kemampuannya terus menyediakan servis-servis tersebut.
3. Laporan keuangan seharusnya menyediakan informasi yang berguna bagi penyedia
sumber yang potensial dan pengguna-pengguna lain dalam menilai bagaimana manajer-
manajer organisasi nonbisnis telah mengeluarkan tanggung jawab tentang aspek-aspek
lain dari kinerja mereka.
4. Laporan keuangan seharusnya menyediakan informasi tentang sumber-sumber ekonomi,
kewajiban-kewajiban, dan sumber jaringan kewajiban, dan efek transaksi, kejadian-
kejadian, dan situasi yang mengubah sumber-sumber dan minat-minat dalam sumber-
sumber tersebut.
5. Laporan keuangan seharusnya menyediakan informasi tentang kinerja organisasi selama
periode itu. Ukuran periodik perubahan dalam jumlah dan dasar sumber jaringan
organisasi nonbisnis dan informasi tentang usaha servis dan pencapaian organisasi
bersana-sama mewakili informasi yang sangat berguna dalam penilaian kinerjanya.
6. Laporan keuangan seharusnya menyediakan informasi tentang bagaimana sebuah
organisasi mendapatkan dan menghabiskan uang tunai atau sumber-sumber mentah
lainnya, tentang pinjaman dan pembayaran pinjamannya, dan tentang faktor-faktor lain
yang bisa mempengaruhi likuiditas.
7. Laporan keuangan seharusnya memasukkan penjelasan-penjelasan dan interpretasi untuk
membantu ara pengguna memahami informasi keuangan yang tersedia.14
Hanya ada empat tujuan di sini untuk diberikan oleh penyedia informasi keuangan,
dan semuanya ditujukan pada kebutuhan-kebutuhan para pengguna informasi tersebut
kebutuhan-kebutuhan accountee, dalam terminology Ijiri. Tujuan yang pertama fokus pada
keputusan-keputusan tentang penyediaan sumber-sumber pada organisasi-organisasi nonbisnis
oleh para penyedia sumber dan lainnya. Yang kedua fokus pada penilaian servis-servis yang
disediakan oleh organisasi-organisasi. Yang ke tiga fokus pada tanggung jawab – dengan
penilaian kinerja manajer organisasi-organisasi nonbisnis. Dan yang ke lima fokus pada kinerja
organisasi-organisasi sendiri. Tiga “tujuan” lainnya hanya meminta informasi, tanpa
menspesifikkan tujuannya apa, jika ada, informasinya untuk diberikan.