usulan pnltn geu rengki

43
1 I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Secara georafis Kota Dumai terletak padakoordinat 101 0 23 37 – 101 0 28 13 LU dan 1 0 23 – 1 0 24 23 BT, dengangaris pantai sepanjang 234,2 km. Kota Dumai memiliki luas wilayah 1.727.385 km 2 dan berbatasan dengan: Sebelah Utara berbatasan dengan Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis; Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bukit Batu, Kebupaten Bengkalis; Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis; Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir. Dumai terdiri dari dataran rendah dan dataran tinggi, dan memiliki pantai yang berhubungan langsung dengan Selat Rupat dan mempunyai kondisi topografi datar. Setiap tahun, Dumai mengalami beberapa perubahan iklim yang sangat dipengaruhi oleh iklim laut dengan rata–rata curah hujan 200–300 m 3 dan memiliki dua musim yaitu musim

Upload: perie

Post on 23-Jan-2015

1.460 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Usulan pnltn geu rengki

1

I. PENDAHULUAN

I.1.Latar Belakang

Secara georafis Kota Dumai terletak padakoordinat 101023’37” –

101028’13” LU dan 1023’ – 1024’23” BT, dengangaris pantai sepanjang 234,2 km.

Kota Dumai memiliki luas wilayah 1.727.385 km2dan berbatasan dengan: Sebelah

Utara berbatasan dengan Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis; Sebelah Timur

berbatasan dengan Kecamatan Bukit Batu, Kebupaten Bengkalis; Sebelah Selatan

berbatasan dengan Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis; Sebelah Barat

berbatasan dengan Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir. Dumai terdiri dari

dataran rendah dan dataran tinggi, dan memiliki pantai yang berhubungan

langsung dengan Selat Rupat dan mempunyai kondisi topografi datar. Setiap

tahun, Dumai mengalami beberapa perubahan iklim yang sangat dipengaruhi oleh

iklim laut dengan rata–rata curah hujan 200–300 m3 dan memiliki dua musim

yaitu musim kering/kemarau dari bulan Maret–Agustus, dan musim hujan dari

September-Februari dengan rata–rata temperatur 24–330 C(Pemerintah Kota

Dumai, 2010).

Wilayah pantai merupakan daerah dimana terjadi interaksi antara tiga

unsur utama yaitu daratan, lautan dan atmosfer. Proses tersebut berlangsung sejak

bumi ini terbentuk dan bentuk wilayah pantai yang seperti terlihat sekarang ini

merupakan hasil keseimbangan dinamis proses penghancuran dan pembentukan

tiga unsur utama alam tersebut. Sebagai tempat peralihan antara daratan dan

lautan, wilayah pantai juga berfungsi sebagai zona penyangga bagi berbagai

Page 2: Usulan pnltn geu rengki

2

spesies ikan laut yang bermigrasi untuk tempat mencari makan, memijah dan

membesarkan anak-anaknya (Pariwono, 1992).

Ikan adalah kelompok vertebrata yang paling besar jumlahnya. Ikan

mendominasi kehidupan perairan diseluruh permukaan bumi. Jumlah spesies ikan

yang telah berhasil dicatat adalah sekitar 21.000 spesies dan diperkirakan

berkembang mencapai 28.000 spesies. Jumlah spesies ikan yang hidup

dipermukaan bumi adalah 21.723 spesies, sementara jumlah spesies vertebrata

yang ada diperkirakan sekitar 43.173 spesies (Nelson, 1984).

Ikan telah lama dikelola sebagai bahan pangan. Lebih lanjut ikan diketahiu

sebagai sumber protein, lemak, vitamin dan mineral yang sangat baik dan

prospektif untuk masa depan. Kadar protein dalam ikan mencapai 13-20%,

sedangkan 50-80% berupa air dan selebihnya lemak. Keunggulan utama protein

ikan dibandingkan dengan produk lainnya adalah kelengkapan kompossi asam

amino dan kemudahannya untuk dicerna. Mengingat besarnya peranan gizi bagi

kesehatan, ikan merupakan pilihan tepat untuk diet dimasa yang akan datang

(Djuanda, 1981).

Produksi ikan lomek (Harpodonnehereus) di Riau setiap tahun mengalami

peningkatan. Pada tahun 2006 total produksi ikan lomek mencapai 480,9 ton dan

pada tahun 2007 produksinya meningkat mrnjadi 644,1 ton. Sampai saat ini,

pemanfaatan ikan lomek masih terbatas. Selain dikonsumsi dalam bentuk segar,

ikan lomek di Riau kadang dikeringkan dan diolah dengan penggaraman (Dinas

Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau, 2008).

Page 3: Usulan pnltn geu rengki

3

Pillay(1951) menyatakan bahwaIkan Lomek (Harpodonnehereus)

merupakan ikan yang tergolong dalam kelas Actinopterygii. Ikan ini hidup di

perairan laut, air payau dan menguhuni lepas pantai berlumpur atau berpasir

dengan kedalaman 50 meter. Ukuran maksimal ikan lomek adalah 40 cm dan

umumnya dijumpai berukuran 20 cm. Penyebaran Ikan

Lomek(Harpodonnehereus) terdapat didaerah beriklim tropis (Indo-Pasifik,

Somalia, Papua Nugini, Jepang dan Indonesia).

I.2. Perumusan Masalah

Tingginya tingkat konsumen masyarakat terhadap Ikan

Lomek(Harpodonnehereus) di Kota Dumai menjadikannya ikan ini mempunyai

nilai ekonomis yang potensial. Ikan Lomek (Harpodonnehereus)adalah salah satu

ikan endemik wilayah pantai timursumatera yang harus dilindungi dan

dilestarikan. Sayangnya sampai sekarang informasi ilmiah tentang ikan tersebut

belum tersedia.Pada saat ini ikan lomek telah dipilih sebagai ikon Kota Dumai

(Pers. Konservasi, 2011) dan kebanyakan masyarakat sangat menggemari

kelezatan ikan tersebut.Oleh karena itu Ikan Lomek (Harpodonnehereus) di Riau

umumnya dan dumai khususnya perlu diteliti karena belum ada yang menelitinya

baik dalam aspek biologi maupun ekologinya.

I.3. Tujuan dan Manfaat

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang sistem pencernaan

pada ikan lomek (Harpodonnehereus), jenis makanannya dan macam-macam

organ penyusunnya yang didapat di perairan pantai dumai pada saat ini.

Page 4: Usulan pnltn geu rengki

4

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian adalah sebagai

sumber informasi bagi penelitian selanjutnya dan untuk instansi-instansi

pemerintah yang terkait.Hasil penelitian ini nantinya diharapkan bisa menjadi

acuan dalam melakukan pembangunan kelautan di Kota Dumai.

Page 5: Usulan pnltn geu rengki

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Morfologi dan Anatomi Ikan Lomek (Harpodonnehereus)

Ikan adalah hewan yang bertulang belakang (vertebrata) yang berdarah

dingin (poikilothermal) dimana hidupnya dilingkungan air, pergerakan dan

keseimbangan dengan menggunakan sirip serta pada umumnya bernafas dengan

insang(Raharjo, 1980). Ikan adalah salah satu diantara organisme pada kelompok

vertebrata dan yang paling besar jumlahnya. Ikan mendominasi kehidupan di air

seluruh permukaan bumi. Jumlah spesies ikan yang berhasil dicatat adalah sekitar

21.000 spesies dan diperkirakan akan berkembang mencapai 28.000 spesies.

Jumlah ikan yang hidup dimuka bumi adalah 21.723 spesies (Nelson, 1984).

Menurut Manda, Chaidir, Budjiono dan Lukystiowati, (2005) sirip pada

ikan terdiri dari sirip punggung(D), sirip dada(P), sirip perut(V), sirip anus(A),

dan sirip ekor(C).Sirip pada ikan berperan dalam penentuan arah dan gerak ikan

yang terdiri dari sirip punggung(D), sirip perut (V), sirip dada (P), sirip anus (A)

dan sirip ekor (C). Tidak semua jenis ikan memiliki secara lengkap kelima sirip

tersebut secara sempurna.

Saanin (1984) menyatakan untuk mengidentifikasi ikan harus diperhatikan

sifat-sifatnya, tanda-tanda dan bentuk serta bagian-bagian dari tubuh ikan yaitu

rumus sirip, perbandingan panjang dengan tinggi, bentuk garis rusuk dan jumlah

garis sisik yang meliputi garis rusuk tersebut bentuk sisik dan gigi beserta susunan

tulang-tulang insang.Secara anatomi ikan mempunyai sepuluh sistem yang

bekerjasama dalam membentuk keseluruhan individu.Adapun kesepuluh sistem

Page 6: Usulan pnltn geu rengki

6

tersebut yaitu sistem saraf, sistem peredaran darah, sistem integumen, sistem otot,

sistem pencernaan, sistem rangka, sistem ekskresi, sistem pernapasan dan sistem

reproduksi, diantara ke sepuluh sistem ini saling berkaitan satu dengan yang

lainnya (Raharjo, 1980).

Ikan Lomek termasuk ke dalam kelompok Gnathostomata. Bentuk

tubuhnya bilateral simetris, compressed, sedangkan bentuk kepalanyatumpul. Ikan

initidak bersisik, ukuran mulut lebar dan berbentuknonprotactile. Klasifikasi ikan

lomek adalah sebagai berikut:Kindom: Animalia,Filum: Chordata, Kelas:

Actinopterygii, Ordo: Aulopiformes, Family: Synodontidae, Genus: Harpadon

dan Spesies: H. nehereus (http//www.fishbase.com/2008).

Gambar Ikan Lomek (Harpodonnehereus)

Afandi dan Raharjo (1992), menyatakan ikan lomek (Harpodonnehereus)

merupakan ikan yang hidup didaerah pasang surut (intertidal). Hampir semua ikan

intertidal berukuran kecil karena keadaan lingkungan yang cenderung tidak stabil

(bergolak). Bentuk tubuh pipih memanjang, sebagian besar mempunyai

Page 7: Usulan pnltn geu rengki

7

gelembung renang dan sangat berasosiasi dengan substrat. Banyak dari ikan ini

beradaptasi dengan habitat didaerah subtidal.

Ikan lomek mempunyai bentuk badanmemanjang agak pipih, ujung

moncong pendek membulat, sirip ekor mempunyai 3 bagian yaitu atas, bawah dan

tengah sebagai kelanjutan dari garis sisik. Gigi kedua rahangnya mempunyai

bentuk yang bermacam-macam yaitu lengkung pipih, besar maupun kecil. Warna

badan kecokelatan sampai putih keabu-abuan, panjang mencapai 40 cm

(Hora,1934).Nelson (1984), ikan lomek mempunyai jari-jari sirip punngung 9-14,

ikan lomek termasuk ikan pemakansegala, terutama ikan-ikan kecil seperti teri,

udang dan ikan kecil lainnya. Kemudian ikan lomek menyebar atau hidup

bergerombol, terdapat disepanjang perairan pantai dan daerah estuaria atau daerah

dekat dengan muara sungai.

Ikan Lomek memiliki bentuk tubuh yang memanjang ,berkepala simetris,

tidak bersisik,memiliki alat pernafasan tambahan.Bagian depan badannya terdapat

penampang yang membulat sedang bagian tengahmya dan belakang berbentuk

pipih.Alat pernafasan tambahan terdapat di bagian kepala di dalam rongga yang di

bentuk oleh dua pelat tulang kapak.Insangnya berukuran kecil dan terdapat di

bagian kepala bagian belakang.Sirip ada 5 jenis yaitu sirip dada, punggung,

anus,ekor danperut.Sirip dadanya berbentuk bulat agak memanjang dengan ujung

meruncing(Nojiyati, 1997).

Page 8: Usulan pnltn geu rengki

8

II.2. System Pencernaan

Ikan mempunyai makanan yang bervariasi. Jika dilihat dari jenis

makanannya maka ikan dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu herbivora,

karnivora dan omnivora. Berdasarkan cara makannya ikan dibedakan menjadi

lima golongan yaitu pemangsa (predator), penggerogot (grazer), penyaring

(strainer), penghisap (sucker) dan parasit (Mudjiman, 2001).Mulut pada ikan

dibentuk oleh rahang atas (maksila) dan rahang bawah (mandibula), diantara

kedua rahang ini terdapat rongga mulut (cavum oris) kemudian dilengkapi oleh

bibir. Pada tulang maksila dan mandibula adakalanya dilengkapi dengan gigi serta

dasar mulut dilengkapi dengan lidah (lingua), tidak memiliki kelenjar ludah

(glandula salivates) (Hamidy, Pulungan, Ahmad dan Pardinan, 2001).

Sistem pencernaan pada ikan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu saluran

pencernaan, dan kelenjar pencernaan. Pada saluran pencernaan pada ikan adalah

terdiri dari beberapa organ yang menyatu menjadi satu saluran. Saluran ini

mengelola makanan yang masuk melalui mulut dan akhirnya sisa dari

pemprosesan makanan itu dikeluarkan melalui anus. Organ-organ yang menyusun

saluran pencernaan pada ikan tidak sama untuk semua jenis ikan. Organ penyusun

tersssebut meliputi mulut, pangkal tenggorokan(parinx),

kerongkongan(oesophagus), lambung (ventriculus), usus(intestinum)dan

dikeluarkan keanus(Manda et al, 2005).

Saluran pencernaan ikan karnivora biasanya lebih pendek dari pada

saluran pencernaan ikan herbivora,sebab bahan makanan nabati lebih sukar

dicerna. Dengan adanya dinding selulosa yang alot pada tumbuh-tumbuhan,maka

Page 9: Usulan pnltn geu rengki

9

untuk mempermudah proses pencernaannya, ikan herbivora memerlukan usus

yang lebih panjang yang bisa mencapai tiga kali panjang

tubuhnya(Mudjiman,2001).Berdasarkan bentuknya,gigi rahang dapat dibedakan

menjadi beberapa bentuk yaiu cardiform,viliform,canine,incisor,dan

molariform.Gigi filiform mirip dengan gigi cardiform,hanya lebih panjang dan

memberikan gambar seperti memberikan rumbai-rumbai(Tim Ikhtiologi,

1989).Menurut Boyd(1982) pada umumnya esofagus ikan adalah pendek dan bisa

membesar agar makanan yang agak besar dapat ditelan,dinding esofagus

dilengkapi dengan lapisan otot dan memanjang,pada ikan tertentu esofagus

bersambung dengan usus.

II.3. Kebiasaan Makanan Ikan Lomek (Harpodonnehereus)

Kebiasaan makan (feeding habit) adalah kualitas dan kuantitasmakanan

yang dimakan ikan (Efendie, 1978). Pulungan et al (1994) mengemukakan bahwa

jenis makanan alami yang selalu terdapat dalam lambung anak-anak ikan antara

lain: Rotifer, Copepoda, Cladocera dan Diatom. Untuk mengetahui jenis makanan

utama dari jenis-jenis ikan tertentu penting di lakukan pengukuran panjang dan

berat setiap jenis individu ikan serta mengamati isi saluran pencernaan dan

mencatat makanan yang terdapat di dalam lambung.Pada spesies ikan terjadi

peningkatan suhu yang menimbulkan kecepatan pencernaan.Meningkatnya laju

pencernaan makanan ini berkaitan dengan meningkatnya laju konsumsi makanan.

Pola kebiasaan makan merupakan pola yang dianut sekelompok individu

tertentu dalam memilih makanan dengan penyedian serata penyajian

Page 10: Usulan pnltn geu rengki

10

makanan.Pola ini biasanya dipengaruhi oleh lingkungan (Sachlan, 1980).Menurut

Efendie (1978), disamping makanan sebagai faktor kehidupan, air juga berperan

sebagai yang menentukan untuk ikan dapat hidup dan berkembang biak. Untuk

kelangsungan hidupnya semua makhluk hidup memerlukan makanan. Makanan

diambil dari bahan-bahan yang tersedia diperairan dan salah satunya adalah ikan

sebai konsumen, dimana banyak bahan makanan yang dimakan tidak terbatas.

Secara garis besar susunan saluran pencernaan pada ikan terdiri dari mulut,

oesophagus, lambung, intestinum dan anus. Oleh kareana bentuk saluran

pencernaan, mulut dan gigi, lambung serta intestinum yang dimiliki setiap jenis

ikan bervariasi, maka menyebabkan setiap sepies ikan cara mengambil

makanannya juga bervariasi. Sehingga berdasarkan cara mendapatkan

makanannya, maka ikan-ikan itu dapat digolongkan menjadi ikan yang bersifat

predator, pemikat, penyumpit, penyaring makanan (filter feeder) dan penunggu

(Dias, 1972).

Cara ikan mengambil dan mendapatkan makanannya bervariasi maka jenis

makanan yang dimakan oleh individu spesies setiap ikan juga dapat

bervariasi.Sehingga berdasarkan jenis makanan yang dimakanannya maka ikan-

ikan yang terdapat di alam digolongkan menjadi ikan kaenivora, herbivore dan

omnivore.Jenis makanan yang biasa dimakan ikan berupa diatom, plankton,

hewan invertebrate, ikan kecil dan anak ikan (Lingga dan Susanto, 1987).

Page 11: Usulan pnltn geu rengki

11

III. METODE PENELITIAN

III.1. Waktu dan Tempat

Kegitan penelitian akan dilaksanakan pada bulan Mei 2012 yang

bertempat di perairan Dumai Kota Dumai. Analisis sampel dilakukan di

Laboratorium Terpadu Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Riau.

III.2. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian meliputi timbangan analitik

sebagai mengukur berat sampel, penggaris sebagai mengukur morfometrik ikan,,

box es sebagai tempat sampel, mikroskop untuk menganalisis jenis makanan yang

ada dalam saluran pencernaan, gunting bedah untuk membedah sampel, pinset

untuk mengambil saluran pencernaan, botol kaca film / botol plastik untuk tempat

saluran pencernaan, camera untuk dokumentasi, gelas ukur untuk mengukur

volume saluran pencernaan, timbangan, dan alat tulis lainnya. Sedangkan bahan

yang digunakan adalah Ikan Lomek (Harpodonnehereus), formalin 10% dan

aquades.

III.3. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, yaitu

sampel penelitian diperoleh dilapangan dan kemudian dianalisis di laboratorium.

Dengan menggunakan objek penelitian 40 ekor Ikan Lomek (Harpodonnehereus)

yang dibagi dalam 3 kelompok interval variasi ukuran, yaitu ukuran 0-150 mm,

Page 12: Usulan pnltn geu rengki

12

ukuran 160-250 mm dan lebih panjang dari 250 mm. Jumlah minimal individu

tiap kelas ukuran adalah 13 ekor.

III.4. Prosedur Penelitian

Sampel (Ikan Lomek) diperoleh dari nelayan yang menangkap ikan di

perairan Kota Dumai. Kemudian sampel diukur panjang total (Tl) dengan

menggunakan penggaris (mm) dan berat ikan (g) laludicatat ke dalam tabel yang

sudah disediakan. Selanjutnya sampel dibedah dan diambil lambungnya kemudian

dimasukan kedalam botol plastik yang diberi larutan formalin 10% kemudian

diberi label.

III.4.1.Pengamatan Ciri-ciri Morfologi Ikan Lomek(Harpodonnehereus)

Pada pengamatan ciri-ciri morfologi, hal-hal yang dilakukan adalah

pengukuran panjang baku (PB) dengan satuan milimeter dan menimbang berat

ikan yang dinyatakan dalam gram.

III.5. Analisis Isi Lambung

Seluruh lambung yang telah dikumpulkan kemudian dibawa ke

Laboratorium Terpadu Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Riau untuk dianalisis. Lambung tersebut dibedah kemudian

ditimbang, selanjutnya diamati yang mencakup: mengelompokan lambung ikan

berdasarkan lambung kosong dan berisi serta jenis makanan yang terdapat pada

lambung. Analisis lambung dilakukan dengan menggunakan metode jumlah,

metode frekuensi kejadian dan metode volumetrik. Metode jumlah adalah

Page 13: Usulan pnltn geu rengki

13

menghitung semua makanan yang terdapat di lambung ikan, tiap jenis makanan di

hitung jumlahnya dan dinyatakan dalam persen dari seluruh jumlah yang ada

disetiap lambung ikan. Metode frekuensi kejadian adalah metode yang

menentukan kebisaan makan ikan dari banyaknya memakan jenis makanan

tersebut, yaitu banyaknya lambung berisi makanan suatu jenis dibagi dengan

lambung yang berisi makanan dikali seratus persen.Isi lambung dikelompokan

menurut jenis organism yang dimakan (Efendie et al, 1978).Setelah data didapat,

maka IRP dapat dihitung untuk menentukan makanan kesukaannya.

III.5.1.Penentuan Jumlah dan Jenis Makanan

Penentuan jumlah makanan dilakukan dengan menggunakan metode

jumlah. Penggunaan metode ini menggunakan dua notasi n da N. Dimana n

adalah jumlah satu jenis spesies dalam satu lambung dan N adalah jumlah seluruh

makanan dalam satu lambung.

Untuk nilai N dalam menghitung IRP, nilai yang digunakan adalah %N

yang didapat dari pembagian N totalsatu jenis individu dalam satu lambung

dengan N total seluruh lambung dari total 40 ekor Ikan Lomek yang dianalisis.

Dengan rumus (Efendie et al, 1978):

Na = naN

%Na = Na totalN total

x100 %

Dimana : a : makanan jenis a

Na : jumlah makanan jenis a dalam satu lambung (individu ikan)

Page 14: Usulan pnltn geu rengki

14

III.5.2.Tingkat Kepenuhan Lambung

Lambung yang dikumpul tersebut dihitung volumenya menggunakan gelas

ukur 20 ml, dimana volume lambung dari volume lambung yang berisi makanan

dikurang dengan volume lambung dalam keadaan kosong. Untuk menentukan

tingkat kepenuhan lambung , digunakan metode volumetrik, nilai yang dicari

terlebih dahulu adalah nilai volume tiap jenis makanan dalam satu lambung

dengan cara nilai satu jenis makanan dalam satu lambung dibagi volume lambung

total dikalikan dengan 100%.

Nilai yang diperoleh dari perhitungan tersebut kemudian dijumlahkan

untuk mendapatkan nilai volume total satu jenis makanan, hasil penjumlahan ini

lalu dibagi dengan volume total seluruh volume lambung.dengan rumus (Efendie

et al, 1978):

Va = Va

V lambung

%V = Va total

V total seluruh jenismakananx100%

Va : volume makanan jenis a dalam satu lambung (individu ikan)

Nilai %V yang diperoleh akan menjadi penentu tingkat kepenuhan

lambung, dengan takaran persen kepenuhan (sebagai contoh 5%, 10%, 15% dan

seterusnya).

Page 15: Usulan pnltn geu rengki

15

III.5.3.Frekuensi Kejadian

Dalam menentukan frekuensi kejadian, data yang digunakan adalah jumlah

lambung berisi makanan dan jumlah makanan per jenis dalam tiap lambung.

Metode ini akan menentukan kebiasaan makan ikan dilihat dari jenis makanan

paling banyak dijumpai pada tiap lambung. Pada metode ini, nilai %F dapat

langsung diperoleh tanpa perhitungan awal. Nilai %F satu jenis makanan dapat

dicari dengan rumus (Efendie et al, 1978) :

%F = banyak lambung yangberisi makanan A

jumlahlambung berisi makananx 100 %

III.5.4. Indeks Relatif Penting

Untuk menentukan kebiasaan makanan, nilai yang digunakan adalah

indeksrelatif penting (IRP). Menurut Pinkas dalam Efendie (1978), dimana

menentukan indeks relative penting (IRP), digunakan hasil perhitungan dari ketiga

metode (metode jumlah, volumetrik dan frekuensi kejadian). Pinkas juga

mengembangkan rumus, sebagai berikut :

(N + V) F = IRP

Dimana : N : Persentase jumlah satu macam makanan (%)

V : Persentase volume satu macam makanan (%)

F : Frekuensi kejadian satu macam makanan (%)

IRP : Indeks Relatif Penting

Page 16: Usulan pnltn geu rengki

16

III.6. Analisis data

Data yang di dapat dalam penelitian ini, setelah dilakukan perhitingan dan

pengukuran akan dianalisis untuk mendapatkan kebiasaan makanan melalui

Indeks Relatif Penting (IRP). Untuk melihat bentuk pertumbuhan, digunakan data

panjang baku (PB) dan data berat dengan menggunakan regresi linear satu arah

dan dilakukan uji anova satu arah data ini diolah dan dibahas secara deskriptif.

III.7. Asumsi

Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Seluruh sampel yang diambil dalam melakukan penelitian dianggap

mewakili wilayah yang diteliti.

Keahlian dan ketelitian peneliti selama penelitian dianggap sama.

Page 17: Usulan pnltn geu rengki

17

DAFTAR ISI

Isi Halaman

KATA PENGANTAR.............................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................. ii

DAFTAR GAMBAR................................................................................ ii

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. v

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang............................................................................... 11.2. Perumusan Masalah....................................................................... 41.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian...................................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Morfologi dan Anatoni Ikan Lomek (Harpodonnehereus)........... 52.2. Sistem Pencernaan……………………………………………..... 82.3. Kebiasaan Makan Ikan Lomek (Harpodonnehereus)................. 92.4. Indeks Relatif Penting…………………………………………… 10

III. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat ........................................................................ 113.2. Bahan dan Alat ............................................................................. 113.3. Metode Penelitian ......................................................................... 113.4. Prosedur Penelitian........................................................................ 12

3.4.1. Pengamatan Ciri-ciri Morfologi Ikan Lomek …………… 12 3.5. Analisis Isi pencernaan.................................................................. 12

3.5.1. Penentuan Jumlah dan Jenis Makanan............................... 133.5.2. Tingkat Kepenuhan Lambung............................................ 143.5.3.Frekuensi Kejadian.............................................................. 153.5.4. Indeks Relatif Penting........................................................ 15

3.5. Analisis Data ................................................................................ 163.6. Asumsi .......................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

OUTLINE SEMENTARA

Page 18: Usulan pnltn geu rengki

18

OUTLINE SEMENTARA

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang1.2. Perumusan Masalah1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Morfologi dan Anatoni Ikan Lomek (Harpodonnehereus)2.2. Sistem Pencernaan2.3. Kebiasaan Makan Ikan Lomek (Harpodonnehereus)2.4. Indeks Relatif Penting

III. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat 3.2. Bahan dan Alat 3.3. Metode Penelitian

3.4. Prosedur Penelitian3.4.1. Pengamatan Ciri-ciri Morfologi Ikan Lomek

3.5. Analisis Isi pencernaan 3.5.1. Penentuan Jumlah dan Jenis Makanan3.5.2. Tingkat Kepenuhan Lambung3.5.3. Frekuensi Kejadian3.5.4. Indeks Relatif Penting

3.5. Analisis Data 3.6. Asumsi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil penelitian4.2. Pembahasan

Page 19: Usulan pnltn geu rengki

19

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan5.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 20: Usulan pnltn geu rengki

20

DAFTAR PUSTAKA

Afandi dan Raharjo. 1992. Fisiologi Ikan; Pencernaan.PAU. Ilmu Hayati IPB. 215 hal.

Boyd, C.E and F. Litchkoppepler, 1982. Water qualitymanagement in pond fishreseach and development agriculture experiment Station Auburn University, Auburn 30 pp.

Dias. 1972. Relation of Lenghts and Lengths to Weight in The Red Porgi, Cought of South Carolina.57 pp.

Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau. 2008. Statistik Perikanan Tangkap Provinsi Riau. Pengembangan Perikanan Tangkap - APBN 2007. Pekanbaru. 1b-20 hal.

Djuhanda, T. 1981. Dunia ikan. Armico Bandung. 190 halaman.

Efendie, M.I.1978. Metode Biologi Perikanan. Yayasan Dewi Sri, Bogor. 112 hal.

Fishbase. 2008. Dunia Ikan. http//www.fishbase.com/2008/12/28/11473267.

Hamidy,Y., M.Ahmad,T. Dahril,H. Alawi dan C.P. Pulungan. 1983.Identifikasi dan Inventarisasi Jenis Ikan di Sungai Siak, Riau. Pusat Penelitian Universita Riau, Pekanbaru. 63 hal (tidak diterbitkan).

Hora,S.L. 1934. Wanderings of the Bombay duck, Harpodon nehereus(Ham. Buch).In Indian waters. J.Bombay Nat. Hist.Soc., Bombay 37, 640-654.

Lingga dan Susanto.1987. Ikan Air tawar. Penebar Swadaya. Jakarta. 236 hal.

Manda,R., I.Lukystiowati,C. Pulungan dan Budijono. 2005. Penuntun Praktikum Ichthyologi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru.

Mudjiman, A. 1984. Makanan Ikan. Penebar Swadaya. Situbondo. 190 hal.

Nelson, J.S., 1984. FishesOf the Word. John Wiley and Sons, New York 524 pp.

Nybakken, J., W. 1992. Biologi Laut: Suatu Pendekatan Ekologis. Diterjemahkan oleh M. Ediman, D. G. Bengen, M. Hutomo dan S. Sukarjo.Gramedia. Jakarta. 402 halaman.

Pillay. T. V. R. 1951. A preliminary note on the food and feeding habits of the Bombay duck, Harpodon nehereus (Ham).In the river Calcutta. 17, 261-262.

Page 21: Usulan pnltn geu rengki

21

Pulungan,C.P., R.M. Putra, Nuraini dan N.Aryani, 1996. Penuntun Pratikum Biologi Perikanan Fakultas Perikanan dan Kelautan.UNRI.Pekanbaru. 69 hal(tidak diterbitkan).

Rahardjo,S. 1980. Oseanografi Perikanan I. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. 141 hal.

Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Jilid I dan II. Bina Cipta. Bandung.520 hal.

Sachlan, 1980.Planktonologi.Diktat Perkuliahan Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor. Bogor.166 hal

Tim Ikhtiologi. 1989. Ikhtiologi. Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan IPB. Bogor.

Page 22: Usulan pnltn geu rengki

22

USULAN PENELITIAN

STUDY KEBIASAAN MAKANAN IKAN LOMEK (Harpodonnehereus) YANG TERDAPAT DI PERAIRAN DUMAI KOTA DUMAI PROVINSI

RIAU

OLEH

RENGKI AFRIZAL

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2012

Page 23: Usulan pnltn geu rengki

23

USULAN PENELITIAN

STUDY KEBIASAAN MAKANAN IKAN LOMEK (Harpodonnehereus)YANG TERDAPAT DI PERAIRAN DUMAI KOTA

DUMAI PROVINSI RIAU

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana perikanan

pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau

OLEH

RENGKI AFRIZAL

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2012

Page 24: Usulan pnltn geu rengki

24

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian yang

berjudul "Study Kebiasaan Makanan Ikan Lomek (HarpodonNehereus)yang

Terdapat di Perairan Dumai Kota Dumai Provinsi Riau”.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Joko Samiaji.

M.Sc selaku dosen pembimbing I dan Prof. Dr. Ir. Thamrin, MSc sebagai

pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan usulan

penelitian ini dan teman-teman, serta semua pihak yang telah membantu dan

memberi dukungan dalam penyusunan penelitian ini.

Penulis menyadari dalam penyusunan usulan penelitian ini tidak terlepas

dari kekurangan di dalam penulisan dan penyusunannya. Oleh karena itu, sangat

diharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun

menuju perbaikan ke arah kemajuan untuk kesempurnan usulan penelitian ini.

Pekanbaru, Mei2012

Rengki Afrizal

Page 25: Usulan pnltn geu rengki

25

ORAGNISASI PRAKTEK UMUM

1. Peneliti : Rengki Afrizal

Alamat : Jln. Bina Widya – Gg. Damai, Komplek ROHUL

Pekerjaan : Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Riau

NIM : 0804120569

Jurusan : Ilmu Kelautan

2. Pembimbing I : Dr. Ir. Joko Samiaji. M.Sc

NIP : 196509301989031002

Pekerjaan : Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Riau

Alamat : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Riau

3. Pembimbing II : Prof. Dr. Ir. Thamrin, MSc

NIP : 196308171991031002

Pekerjaan : Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Riau

Alamat : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Riau

Page 26: Usulan pnltn geu rengki

26

ANGGARAN BIAYA

1. Biaya Persiapan

a. Alat dan Bahan Penelitian : Rp 150.000

b. Pengetikan dan Perbanyakan Proposal : Rp 100.000

c. Seminar Proposal : Rp 150.000

Rp. 400.000

2. Pelaksanaan

a. Transportasi (PP) dan Lokal : Rp 300.000

b. Biaya Konsumsi : Rp 200.000

c. Peminjaman Alat Penelitian : Rp 450.000

d. Dokumentasi Penelitian : Rp 100.000

Rp. 1.050.000

3. Penulisan Hasil Penelitian

a. Pengetikan : Rp. 100.000

b. Perbanyakan Laporan : Rp. 200.000

c. Ujian serjana : Rp. 300.000

Rp. 600.000

Total biaya :Rp. 2.050.000,-

Page 27: Usulan pnltn geu rengki

27

JADWAL PENELITIAN

No Jenis Kegiatan

Mei 2012

Juni 2012

Juli 2012

Agustus 2012

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan √ √

2 Pra Penelitian √ √

3 Seminar Proposal √ √

4 Persiapan Penelitian √

5 Penelitian √ √ √ √

6 Seminar Hasil √ √ √ √

7 Ujian Sarjana √ √

Page 28: Usulan pnltn geu rengki

28

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS RIAU

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

Kampus Bina Widya Km. 12,5 Pekanbaru, Telp.(0761)63274 –63275

PENGESAHAN USULAN PENELITIAN

JUDUL : STUDY KEBIASAAN MAKANAN IKAN LOMEK (Harpodonnehereus)YANG TERDAPAT DI PERAIRAN DUMAI KOTA DUMAI PROVINSI RIAU

NAMA : RENGKI AFRIZAL

NOMOR MAHASISWA : 0804120569

JURUSAN : ILMU KELAUTAN

DISETUJUI OLEH

Dekan Fakultas Perikanan Dosen Pembimbing Idan Ilmu Kelautan

Prof. Dr. Ir. Bustari Hasan, M.Sc Dr.Ir. Joko Samiaji, M.Sc NIP.1959 1024 198603 1004 NIP.196509301989031002

Dosen Pembimbing II

Prof. Dr.Ir. Thamrin, M.ScNIP. 1963 0817 199103 1002

Page 29: Usulan pnltn geu rengki

29

DAFTAR GAMBAR

Ganbar Halaman

1. Ikan Lomek (Harpodonnehereus)................................................ 7

Page 30: Usulan pnltn geu rengki

30

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Peta Lokasi Penelitian................................................................... 19

Page 31: Usulan pnltn geu rengki

31

Lampiran 1.Peta Lokasi Penelitian