usulan program kreativitas mahasiswa judul...
TRANSCRIPT
i
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
IMPLIKASI PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 130/ PMK.010/ 2012 TERHADAP PELAYANAN
PENDAFTARAN FIDUSIA DI KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
KANTOR WILAYAH YOGYAKARTA
BIDANG KEGIATAN:
PKM-AI
Diusulkan oleh:
Ketua : Bayu Indra Permana NIM : E0009073 Angkatan 2009
Anggota : Febriana Putri Kusuma NIM :E0009134 Angkatan 2009
Lussi Chandra Haryanti NIM : E0009196 Angkatan 2009
Melani Yustianing A NIM : E0009213 Angkatan 2009
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
1
IMPLIKASI PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 130/ PMK.010/ 2012 TERHADAP PELAYANAN
PENDAFTARAN FIDUSIA DI KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
KANTOR WILAYAH YOGYAKARTA
Bayu Indra P, Febrianan Putri K, Lussi Candra H, Melani Yustianing A
Program Studi S1 Ilmu Hukum
Fakultas Hukum
Universitas Sebelas Maret Surakarta
ABSTRAK
Pelayanan publik merupakan salah satu bentuk dari penyelenggaraan
pemerintahan. Sebagai salah satu Instansi pemerintah, Kementerian Hukum dan
HAM Kanwil Yogyakarta memiliki fungsi pelayaan publik, salah satunya adalah
pelayanan pendaftaran fidusia. Berlakunya Peraturan Menteri Keuangan
Republik Indonesia Nomor 130/ PMK.010/ 2012 tentang Pendaftaran Jaminan
Fidusia Bagi Perusahaan Pembiayaan Yang Melakukan Pembiayaan Konsumen
Untuk Kendaraan bermotor Dengan pembebanan Jaminan Fidusia sedikit
menghambat kinerja pelayanan pendaftaran fidusia yang ada di Kementerian
Hukum dan HAM Kanwil Yogyakarta sehingga menghambat instansi tersebut
untuk menuju good goovernance.
Penulisan artikel ini bertujuan untuk merencanakan metode yang tepat
dalam pelaksanaan pelayanan fidusia di Kementerian hukum dan HAM Kantor
Wilayah DI Yogyakarta setelah berlakunya peraturan menteri keuangan Nomor
130/PMK.010/2012 sebagai upaya menuju asas good governance. Artikel ini
menggunakan pendekatan lapangan dengan mengumpulkan data kualitatif
melalui studi kasus di Kementerian Hukum dan HAM Kantor Wilayah DI
Yogyakarta. Jenis data yang digunakan adalah data primer langsung dari
responden yang ditunjang bahan sekunder berupa perundang-undangan, buku,
dan artikel.
Berlakunya Peraturan Menteri Keuangan tersebut berimplikasi pada
bertambahnya permohonan pendaftaran fidusia yang terjadi di Kementerian
hukum dan HAM Kantor Wilayah DI Yogyakarta sehingga kinerja instansi
tersebut menjadi tidak efektif dan efisien. Hal ini karena terdapatnya aturan yang
mewajibkan mendaftarkan fidusia bagi setiap perusahaan pembiayaan yang
melakukan pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor dengan
pembebanan jaminan fidusia. Untuk mengatasi bertambahnya permohonan
pendaftaran fidusia tersebut, penulis berpendapat perlunya penambahan Sumber
Daya Manusia yang melayani proses permohonan pendaftaran fidusia tersebut
dan peralatan kantor seperti komputer dan scanner sehingga diharapkan kinerja
instansi tersebut menjadi lebih efektif dan efisien.
Kata kunci: Pelayanan Fidusia, Kementerian Hukum Dan Ham Yogyakarta,
Peraturan Menteri Keuangan
2
ABSTRACT
The public service is one of the forms of organization of the Government.
As one of the Government agencies, the Ministry of Justice and human rights of
yogyakrta have a function of public service, one of which is a public service of
fiduciary registration. The enactment of the Republic of Indonesia Ministry of
finance Regulations No. 130/FMD. 010/2012 Registration Fiduciary Guarantee of
the company's Financing Do consumer finance For motor vehicles With the
imposition of Fiduciary Guarantee a little inhibited the performance of service
registration of fiduciary exists in the Ministry of Justice and human rights of
Yogyakarta so that discourages Kanwil such agencies to go to good goovernance.
The writing of this paper aims to plan the proper method in the
implementation of the service in the Ministry of fiduciary law and HUMAN
RIGHTS regional offices in Yogyakarta after the enactment of the regulation of
the Minister of Finance No. 130/FMD. 010/2012 as an effort towards the
principle of good governance. This articel use approach that uses the field by
collecting qualitative data through case studies. This research was conducted in
the Ministry of Justice and Human Rights Office in Yogyakarta Area. The type of
the data being used is the primary data directly from the respondents that
supported the secondary legislation in the form of materials, books, and articles.
The enactment of the regulation of the Minister of finance implies the
increase of enrolment that occur in the fiduciary of the Ministry of Justice and
Human Rights Office in Yogyakarta Region so that the performance of the
agencies be not effective and efficient. This is because there is a rule that requires
that companies register their fiduciary for any financing that does consumer
finance for motor vehicles with the imposition of fiduciary guarantee. To cope
with the increase of enrolment the fiduciary, the author argues the need for
increased human resources serving the application process the fiduciary and
office equipment such as computers and scanners so expect the performance of
the agencies be more effective and efficient
Keywords: Public Service Of Fiduciary, The Ministry of fiduciary law and
HUMAN RIGHTS regional offices in Yogyakarta, The Regulation Of The Minister
Of Finance
PENDAHULUAN
Pelayanan publik merupakan salah satu hal terpenting dalam
penyelanggaraan kepentingan negara berkaitan dengan kepentingan publik. Hal
tersebut berdasar atas kebutuhan manusia yang tidak terlepas dari pelayanan
karena setiap waktu manusia selalu menuntut adanya pelayanan publik yang
berkualitas dari pemerintah yang seringkali dianggap sebagai cermin dari kualitas
birokasi pemerintah secara umum seperti yang telah diamanatkan dalam UUD
1945.
Saat ini, pelayanan publik menjadi sesuatu yang penting di tengah
menguatnya isu akan pentingnya demokratisasi, pengakuan akan HAM,
desentralisasi, globalisasi dan perdagangan bebas, serta isu good governance dan
clean government. Seiring dengan perubahan paradigma, arah pelayanan publik
3
bergerak dari old public adminstration menuju new public administration. Bahkan
sekarang ini pelayanan publik cenderung membentuk diri menjadi new public
service, yang lebih menekankan pada citizens (warga negara) daripada customers
(pelanggan) atau clients (klien) sebagai pihak yang dilayani (http://www.itjen-
depdagri.go.id/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=23 diakses tanggal 7
februari 2013, pukul 12.00 WIB).
Terwujudnya pemerintahan yang baik adalah manakala terdapat sebuah
sinergi antara swasta, rakyat dan pemerintah sebagai fasilitator, yang dilaksanakan
secara transparan, partisipatif, akuntabel dan demokratis (Philipus M Hadjon,
2002:11-15). Penyelenggaraan pelayanan publik di Indonesia saat ini masih
terdapat adanya prosedur pelayanan yang berbelit-belit, tidak efektif dan efisien
karena tidak adanya kepastian waktu dan biaya. Lahirnya konsep tata
pemerintahan yang baik (good governance) dianggap perlu sebagai suatu
paradigma atau konsep baru di dalam penyelenggaraan pemerintah yang efektif
dan efisien khususnya dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Keberhasilan
pemerintah untuk mewujudkan praktik good governance didalam
penyelenggaraan pelayanan publik dapat membangkitkan kepercayaan dan
dukungan dari masyarakat.
United Nation Developmnt Programme (UNDP) menyaratkan 9
karakteristik di dalam pelaksanaan good governance, yaitu participation, rule of
law, transparency, responsiveness, consensus orientation, equity, efficiency and
effctiveness, accountabillty, strategic vision. Karakteristik-karakteristik tersebut,
paling tidak terdapat tiga hal yang dapat diperankan oleh akuntansi sektor publik
yaitu penciptaan transparansi, akuntabilitas publik, dan value for money
(economy, efficiency, dan effectiveness) (Mardiasmo, 2002:24-25).
Karakteristik tersebut tidak bisa terlepas dari keberadaaan administrasi
negara sebagai penyelenggaraan pemerintah (eksekutif) karena memiliki
konsentrasi kekuasaan yang semakin besar dan berhubungan langsung dengan
masyarakat. Keberadaan administrasi negara yang salah satunya berada di Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki
beberapa tugas di bidang pelayanan publik, salah satunya adalah pelayanan
fidusia.
Definisi Fidusia sendiri menurut Undang-undang Nomor 42 tahun 1999
adalah “pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan dengan
ketentuan bahwa benda yang hak kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam
penguasaan pemilik benda”. Pelayanan fidusia melayani beberapa permohonan
yaitu pendaftaran jaminan fidusia, permohonan pendaftaran perubahan,
permohonan pencoretan, permohonan sertifikat pengganti.
Pelayanan pendaftaran fidusia pada saat ini khususnya di Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan HAM Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami
peningkatan, hal tersebut disebabkan karena berlakunya Peraturan Menteri
Keuangan Republik Indonesia Nomor 130/PMK.010/2012 tentang Pendaftaran
Jaminan Fidusia Bagi Perusahaan Pembiayaan Yang Melakukan Pembiayaan
Konsumen Untuk Kendaraan Bermotor Dengan Pembebanan Jaminan Fidusia,
namun tidak diimbangi dengan peningkatan kuantitas sumber daya manusia serta
4
sarana dan prasarana yang ada menyebabkan banyaknya keluhan dan pengaduan
dari masyarakat baik secara Iangsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu,
pelayanan publik khususnya pelayanan fidusia perlu dilihat sebagai usaha
pemenuhan kebutuhan dan hak-hak dasar masyarakat.
Melihat kenyataan tersebut, diperlukan suatu tindakan dan aksi untuk
membahas masalah ini, yakni dengan menelaah dan menganalisis pelaksanaan
pelayanan fidusia di Kementerian hukum dan HAM Kantor Wilayah DI
Yogyakarta setelah berlakunya peraturan menteri keuangan Nomor
130/PMK.010/2012 sebagai upaya menuju asas good governance
METODE
Metode pengumpulan data yang dilakukan ini yaitu dengan menggunakan
data primer dan data sekunder. Data primer dalam penyusunan artikel ini
diperoleh dengan mengadakan wawancara atau tanya jawab langsung kepada
Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM yaitu Ibu Rr. Risma Indriyani
S.H.,M.Hum di Kementerian Hukum dan HAM Kantor Wilayah Daerah Istimewa
Yogyakarta. Data Sekunder yang penulis gunakan dalam pengumpulan data ini
yaitu Peraturan Menteri Keuangan Nomor 130/ PMK.010/ 2012 tentang
Pendaftaran Jaminan Fidusia Bagi Perusahaan Pembiayaan Yang Melakukan
Pembiayaan Konsumen Untuk Kendaraan bermotor Dengan pembebanan Jaminan
Fidusia. Selain itu penulis juga menggunakan studi dokumen atau bahan pustaka
dengan cara mengumpulkan bahan dari dokumen, buku-buku, atau bahan pustaka
lainnya berbentuk data tertulis yang menyangkut dengan objek yang terkait.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada dasarnya setiap manusia membutuhkan pelayanan bahkan dapat
dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia.
Masyarakat setiap waktu akan selalu menuntut pelayanan publik yang berkualitas
dari pemerintah, meskipun tuntutan itu sering kali tidak sesuai dengan kenyataan
yang ada. Menurut Ketetapan Menteri Perdayagunaan Aparatur Negara
No.63/KEP/M.PAN/7/2003, pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan
yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya
pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pelayanan publik secara sederhana dapat dibagi menjadi beberapa
kelompok yaitu: Pertama adalah Kelompok pelayanan administrasi, yaitu
pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk dokumen resmi yang dibutuhkan
oleh publik, misalnya status kewarganegaraan, sertifikat kompetensi, kepemilikan
terhadap suatu barang dan sebagainya. Kedua, kelompok pelayanan barang, yaitu
pelayanan yang menghasilkan barang/ jenis barang yang digunakan oleh publik,
misalnya jaringan telepon, tenaga listrik, dan sebagainya. Kemudian yang terakhir
adalah kelompok pelayanan jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai
bentuk jasa yang dibutuhkan oleh publik.
5
Salah satu kegiatan pelayanan publik antara lain yang diselenggarakan
oleh Kementrian Hukum dan Ham Kantor Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kementrian Hukum dan Ham Kantor Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta
adalah instansi vertikal Departemen Hukum dan HAM yang berkedudukan di
propinsi yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Hukum dan
HAM RI. Kantor wilayah ini memiliki empat divisi, yaitu:
1. Divisi Administrasi
2. Divisi Pemasyarakatan
3. Divisi Keimigrasian
4. Divisi Pelayanan Hukum dan Hak Asasi Manusia
Pelayanan publik yang terdapat di Kantor Kementrian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta salah satunya adalah
pelayanan fidusia. Pelayanan fidusia adalah salah satu pelayanan yang terdapat
dalam Divisi Pelayanan Hukum dan Hak Asasi Manusia. Definisi Fidusia sendiri
menurut Undang-undang Nomor 42 tahun 1999 adalah pengalihan hak
kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda
yang hak kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam penguasaan pemilik
benda. Pelayanan fidusia melayani beberapa permohonan yaitu pendaftaran
jaminan fidusia, permohonan pendaftaran perubahan, permohonan pencoretan,
permohonan sertifikat pengganti. Yang dimaksud perubahan adalah perubahan
mengenai hal-hal yang tercantum dalam sertifikat jaminan fidusia (SJF),
sedangkan hapusnya jaminan fidusia karena hapusnya utang yang dijamin,
pelepasan hak atas jaminan fidusia oleh penerima fidusia, musnahnya benda yang
menjadi objek jaminan, sedang penggantian sertifikat diajukan karena hilang atau
rusak.
Prosedur permohonan pendaftaran jaminan fidusia adalah sebagai berikut :
Permohonan pendaftaran diajukan kepada Menteri :
1. Secara tertulis dalam Bahasa Indonesia
2. Melalui kantor Pendaftaran fidusia
3. Oleh penerima fidusia, kuasa atau wakilnya
4. Dengan melampirkan pernyataan pendaftaran Jaminan Fidusia sesuai
formulir yang bentuk dan isinya ditetapkan dengan keputusan Menteri
yang memuat :
a. Identitas pihak pemberi dan Penerima Fidusia meliputi : nama,
agama, tempat tinggal/tempat kedudukan, tempat dan tanggal lahir,
jenis kelamin, status perkawinan, pekerjaan.
b. Tanggal dan nomor akta jaminan fidusia, nama dan tempat
kedudukan notaris yang membuat akta jaminan fidusia.
c. Data perjanjian pokok, yaitu macam perjanjian dan utang yang
dijamin dengan fidusia.
d. Uraian mengenai benda yang menjadi objek Jaminan fidusia:
identitas benda tersebut
Penjelasan surat bukti kepemilikannya, khusus untuk benda
inventory : jenis, merk, dan kualitas benda
e. Nilai Penjaminan
6
f. Nilai benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia
Dan melengkapi :
1. Salinan akta Notaris tentang pembebanan Jaminan Fidusia.
2. Surat kuasa/surat pendelegasian wewenang untuk mendaftarkan.
3. Bukti pembayaran biaya pendaftaran
Jumlah Pendaftaran fidusia kini mulai meningkat setelah adanya Peraturan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 130/ PMK.010/ 2012 tentang
Pendaftaran Jaminan Fidusia Bagi Perusahaan Pembiayaan Yang Melakukan
Pembiayaan Konsumen Untuk Kendaraan bermotor Dengan pembebanan Jaminan
Fidusia. Hal tersebut dikarenakan dalam peraturan itu terdapat pasal yang pada
intinya menyatakan bahwa Perusahaan Pembiayaan yang melakukan pembiayaan
konsumen untuk kendaraan bermotor dengan pembebanan jaminan fidusia wajib
mendaftarkan jaminan fidusia dimaksud pada Kantor Pendaftaran Fidusia, sesuai
undang-undang yang mengatur mengenai jaminan fidusia (pasal 1 ayat (1)), dan
apabila hal tersebut tidak dilaksanakan maka seperti yang terdapat dalam Pasal 5
ayat (1) Perusahaan Pembiayaan yang melanggar ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1, Pasal 2, Pasal 3, dan Pasal 4 Peraturan Menteri ini
dikenakan sanksi administratif secara bertahap berupa: a.peringatan; b.pembekuan
kegiatan usaha; atau c.pencabutan izin usaha.
Dengan adanya peraturan tersebut maka semua perusahaan mulai
mendaftarkan jaminan ke kantor pendaftaran fidusia yang salah satunya
Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Kantor Wilayah Daerah Istimewa
Yogyakarta. Dengan adanya hal tersebut maka terjadi penurunan kualitas
pelayanan pendaftaran fidusia dalam hal kecepatan.
Proses fidusia sendiri cukup panjang, seperti yang terdapat dalam
Standard Operating Procedure (SOP) pelayanan Fidusia di Kementerian Hukum
Dan Hak Asasi Manusia Kantor Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, proses
pelayanan fidusia secara teknis adalah sebagai berikut yaitu pemohon mengajukan
surat permohonan secara tertulis kepada staf Yankum Umum yang dilengkapi
dengan dokumen-dokumen seperti surat permohonan, surat kuasa apabila
dikuasakan, akte notaris; selanjutnya setelah diterima kemudian diperiksa
kelengkapan persyaratan yang ada, apabila benar dan lengkap maka pemohon
wajib membayar Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang akan diterima
bendahara, namun apabila ternyata ada kesalahan maka dikembalikan kepada
pemohon. Selanjutnya pendaftaran diproses oleh staf yankum umum yang
meliputi melakukan scan berkas pendaftaran, print, dan jilid, yang kemudian
sertifikatnya ditandatangani oleh Kepala Kantor wilayah Yogyakarta. Kemudian
sertifikat dikembalikan lagi ke staf yankum umum agar diberi stempel dan
diberikan nomor registrasi, yang kemudian berkas sertifikat diserahkan ke
pemohon.
Proses pelayanan pendaftaran fidusia di Kantor Wilayah Yogyakarta
menerapkan program One Day Service atau pelayanan satu hari. Namun dengan
berlakunya Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 130/
PMK.010/ 2012 yang mengakibatkan melonjaknya tingkat pendaftaran fidusia,
7
dan tidak diimbanginya jumlah sumber daya manusia serta sarana pra sarana yang
ada sehingga proses tersebut tidak bisa diterapkan.
Tabel1. Daftar Pemohon Pendaftaran Fidusia di Kementerian Hukum dan
HAM
No. Nama Data 2012
JML Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Spt Okt Nov Des
1 Fidusia 719 797 658 781 553 692 912 743 647 1352 2384 2331 12569
2 Perubahan 6 3 1 4 4 3 4 3 12 11 2 2 55
3 Penghapusan 19 2 15 8 12 10 10 13 16 15 3 20 143
Berlakunya Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 130/
PMK.010/ 2012 Tentang Pendaftaran Jaminan Fidusia Bagi Perusahaan
Pembiayaan Yang Melakukan Pembiayaan Konsumen Untuk Kendaraan bermotor
Dengan pembebanan Jaminan Fidusia jelas membawa implikasi terhadap
pelayanan permohonan pendaftaran fidusia di Kantor Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Kantor Wilayah Provinsi DI Yogyakarta. Berdasarkan tabel
diatas, sejak di berlakukannya Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor 130/ PMK.010/ 2012 Tentang Pendaftaran Jaminan Fidusia Bagi
Perusahaan Pembiayaan Yang Melakukan Pembiayaan Konsumen Untuk
Kendaraan bermotor Dengan pembebanan Jaminan Fidusia pada bulan Oktober
2012 terdapat kenaikan yang sangat signifikan terhadap permohonan pendaftaran
fidusia yaitu hampir dua kali lipat dari bulan sebelumnya. Bila kita lihat jumlah
pemohon pendaftar fidusia pada bulan September 2012 (sebulan sebelum di
berlakukannya Peraturan Menteri Keuangan tersebut), permohonan pendaftaran
fidusia di Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kantor Wilayah
Provinsi DI Yogyakarta sejumlah 647 permohonan, sedangkan di bulan Oktober
2012 ( sebulan setelah di berlakukannya Peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor 130/ PMK.010/ 2012 Tentang Pendaftaran Jaminan Fidusia
Bagi Perusahaan Pembiayaan Yang Melakukan Pembiayaan Konsumen Untuk
Kendaraan bermotor Dengan pembebanan Jaminan Fidusia) jumlah
permohonannya mencapai 1352.
Bila kita melihat secara lebih luas lagi, rata-rata permohonan pendaftaran
fidusia dalam 3 bulan sebelum berlakunya Peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor 130/ PMK.010/ 2012 Tentang Pendaftaran Jaminan Fidusia
Bagi Perusahaan Pembiayaan Yang Melakukan Pembiayaan Konsumen Untuk
Kendaraan bermotor Dengan pembebanan Jaminan Fidusia (Juli-September) yaitu
sebanyak 767,33 permohonan perbulan, hal ini sangat berbeda jauh dengan rata-
rata 3 bulan setelah berlakunya Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor 130/ PMK.010/ 2012 Tentang Pendaftaran Jaminan Fidusia Bagi
Perusahaan Pembiayaan Yang Melakukan Pembiayaan Konsumen Untuk
Kendaraan Bermotor Dengan pembebanan Jaminan Fidusia (Oktober-Desember)
yang mencapai 2022,33 permohonan perbulan. Lonjakan yang sangat tinggi yang
terjadi pada permohonan pendaftaran fidusia tersebut menimbulkan implikasi pula
terhadap kualitas pelayanan yang ada di divisi Pelayanan Hukum dan HAM
selaku divisi yang berwenang untuk melakukan pelayanan terhadap pendaftar
8
permohonan fidusia. Implikasi yang terjadi adalah menurunnya kualitas pelayanan
yang di berikan oleh divisi Pelayanan Hukum dan HAM tehadap pemohon yang
mendaftarkan fidusia. Tolak ukur menurunnya kualitas pelayanan fidusia adalah
bertambahnya jangka waktu penyelesaian sebuah berkas fidusia yang didaftarkan
hingga menjadi sebuah sertifikat fidusia.
Berdasarkan hasil wawancara kami dengan Bapak Unan Pribadi, SH
selaku Kepala Bidang Pelayanan Hukum mengenai penurunan kualitas pelayanan
yang diberikan terhadap pendaftaran fidusia, beliau menjelaskan bahwa terdapat
penurunan kualitas yang terjadi terhadap pelayanan pendaftaran fidusia dalam hal
ketepatan waktu. Pada waktu sebelum di berlakukannya Peraturan Menteri
Keuangan tersebut bidang Pelayanan Hukum mampu menyelesaikan sebuah
berkas pendaftaran fidusia hingga menjadi sebuah sertifikat dalam waktu satu
hari, sedangkan setelah berlakunya Peraturan Menteri Keuangan tersebut jangka
waktu sebuah berkas pendaftaran hingga menjadi sebuah sertifikat bisa mencapai
2 minggu. Jika kita melihat perbandingan antara kuantitas dari SDM yang
melayani pembuatan sertifikat tersebut tetap (14 orang), sedangkan jumlah
pemohon pendaftaran fidusia tersebut melonjak hampir dua kali lipat, hal ini jelas
menjadi sebuah faktor penurunan kualitas yang sangat signifikan dalam hal
kecepatan pembuatan sertifikat fidusia di Kementerian Hukum dan HAM Kantor
Wilayah DI Yogyakarta.
Peurunan kualitas tersebut menjadikan hambatan bagi Kementerian
Hukum dan HAM Kantor Wilayah DI Yogyakarta untuk menjadi sebuah institusi
atau lembaga yang menuju Good Governance. Penurunan kualitas tersebut jelas
menjadi salah satu hambatan karena hal tersebut tidak memenuhi salah satu
karakter good governance yang ditetapkan oleh UNDP yaitu efektif dan efisien.
Pengertian efektif dan efisien disini menurut UNDP adalah bahwa pengelolaan
sumber daya publik dilakukan secara berdaya guna (efisien) dan berhasil guna
(efektif). Bila melihat pada kenyataan yang terjadi, menurunnya kualitas
pelayanan yang terjadi di Kementerian Hukum dan HAM dalam hal kecepatan
membuat sertifikat fidusia, menjadikan pelayanan yang di berikan pada
masyarakat (publik) menjadi tidak efektif dan efisien dalam hal waktu.
Hambatan yang terjadi diatas, yakni masalah penurunan kualitas
pelayanan yang diberikan terhadap pendaftaran fidusia pada Kementerian Hukum
dan HAM Kantor wilayah DI Yogyakarta yang disebabkan oleh berlakunya
peraturan tersebut sehingga menghambat institusi untuk menuju Good
Governance bukan berarti tidak memiliki pemecahan masalah. Permasalahan
tersebut dapat di pecahkan dengan menambah jumlah Sumber Daya Manusia
(SDM) serta meningkatkan kualitas SDM tersebut. Penambahan jumlah SDM
sangat penting karena untuk mengimbangi volume pendaftaran permohonan
fidusia yang bertambah seiring dengan berlakunya permen tersebut. Peningkatan
kualitas SDM juga sangat penting, hal tersebut bisa diwujudkan dengan
mengadakan pelatihan-pelatihan tentang pelayanan fidusia. Selain itu cara
selanjutnya untuk mengatasi permasalahan yang ada mengenai pelayanan fidusia
tersebut yaitu dengan menambah jumlah sarana dan prasarana seperti komputer
atau scanner yang saat ini hanya berjumlah 2 buah.
9
KESIMPULAN
Penyelengaraan pelayanan publik khususnya di bidang pelayanan fidusia
yang berada di Kementerian Hukum dan HAM Kantor Wilayah DI Yogyakarta
belum dapat menerapkan sistem one day service setelah berlakunya Peraturan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 130/ PMK.010/ 2012 Tentang
Pendaftaran Jaminan Fidusia Bagi Perusahaan Pembiayaan Yang Melakukan
Pembiayaan Konsumen Untuk Kendaraan bermotor Dengan pembebanan Jaminan
Fidusia. Melihat jumlah pendaftaran fidusia yang semakin meningkat sedangkan
kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum memadai serta kurangnya
sarana pra sarana yang ada menyebabkan banyaknya keluhan dari masyarakat.
Penurunan kualitas pelayanan tersebut menjadikan hambatan bagi Kanwil
untuk mewujudkan good governance karena karena kurang efisien dan efektif.
Oleh karena itu perlu dilakukannya pengkajian ulang atas Peraturan Menteri
Keuangan Republik Indonesia Nomor 130/ PMK.010/ 2012 Tentang Pendaftaran
Jaminan Fidusia Bagi Perusahaan Pembiayaan Yang Melakukan Pembiayaan
Konsumen Untuk Kendaraan bermotor Dengan pembebanan Jaminan Fidusia
yang telah diterapkan dan diberlakukan serta diperlukan penambahan SDM dan
peningkatan sarana yang ada supaya penerapan sistem one day service untuk
mewujudkan good governance dapat dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA
H.B. Sutopo. 1998. Pengantar Penelitian Kualitatif. Surakarta : UNS Press
Juniarso Ridwan. 2010. Hukum Administrasi Negara Dan Kebijakan Pelayanan
Publik. Bandung: Nuansa
Lexy J. Moleong. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Mardiasmo. 2002. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah.Yogyakarta:
Andi.
Phiilipus M. Hadjon, Agustus 2002, Good Governance Dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Prospektif Hukum Tata Negara dan Hukum
Administrasi, Jurnal Meritokrasi, Volume 1, Nomor 1, Makasar, Hal.11-15
Soerjono Soekanto. 2006. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta : Universitas
Indonesia (UI-Press)
________________. 2010. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta : Universitas
Indonesia (UI-Press)
.
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 130/PMK.010/2012
tentang Pendaftaran Jaminan Fidusia Bagi Perusahaan Pembiayaan Yang
Melakukan Pembiayaan Konsumen Untuk Kendaraan Bermotor Dengan
Pembebanan Jaminan Fidusia
http://www.itjen-depdagri.go.id/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=23
diakses tanggal 7 februari 2013, pukul 12.00 WIB