utlitarianisme jeremy bentham

31
JEREMY BENTHAM BAPAK PARA FREETHINKER DAN UTILIS Makalah ini disusun untuk ujian akhir semester untuk mata kuliah filsafat hukum Disusun oleh Basilius Galuh P 8111409256

Upload: basilkxz-wizardz

Post on 17-Jul-2016

34 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

utiltarianisme

TRANSCRIPT

Page 1: utlitarianisme jeremy bentham

JEREMY BENTHAM

BAPAK PARA FREETHINKER DAN UTILIS

Makalah ini disusun untuk ujian akhir semester untuk mata kuliah filsafat hukum

Disusun oleh

Basilius Galuh P

8111409256

FAKULTAS HUKUM

UNNES

2012

Page 2: utlitarianisme jeremy bentham

BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Idealisme utilirianisme dianggap sebagai sebuah idealisme menjijikan dan idealisme binatang. Ini disebabkan karena utilirianisme mengajarkan untuk mencapai kebahagiaan dan kepuasan sebasar besarnya. Secara umum kebahagiaan dapat dihitung secara kasar yaitu kebahagiaan sama dengan kepuasaan dikurangi penderitaan. Idealisme ini mengajarkan kenikmatan adalah merupakan satu satunya kebaikan intrinsik. Ahli sejarah Thomas Carlyle menyebut utilirianisme sebagai filosofi babi yang ia maksud disini penekanan utilirianisme pada kepuasaan telah menurunkan manusia ke level hewan. jika kebahagiaan hanya menggratifikasi hasrat, Carlyle memperingatkan kebahagiaan itu tidak pantas dimiliki. Bergulingan dalam lumpur dan memasukan moncong anda kedalam peti makanan tidak dapat dinilai sebagai yang baik, kecuali tentu saja jika anda seekor babi1.

Tapi jika dipahami lebih dalam utiliarisme mempunyai semangat untuk memberi kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat melalui nilai nilai yang diharapkan dimengerti oleh pembuat undang undang. Jeremi betham berkata dalam bukunya seperti ini “ Pleasures then, and the avoidance of pains, are the ends that the legislator has in view; it behoves him therefore to understand their value. Pleasures and pains are the instruments he has to work with: it behoves him therefore to understand their force, which is again, in other words,their value”2. Yang artinya adalah mendapat kebahagiaan dan menghindari penderitaan, akhirnya harus menjadi sudut pandang pembuat undang undang; untuk itulah mereka harus mengerti dari nilai nilai tersebut. Kebahagiaan dan penderitaan adalah alat yang ikut bekerja dalam nilai tersebut. Mereka harus mengerti kekuataan tersebut. Yang mana dengan kata lain adalah nilai tersebut. Sesungguhnya bukan hanya hedonis individualis yang termahtub dari ajaran utilirianisme tapi lebih dari itu yaitu untuk mendapatkan kebahagiaan masyarakat yang di negara kita indonesia lebih dikenal dengan kesejahteraan sosial.

Kita tidak bisa memahami sebuah idealisme tanpa memahami karakter dan jalan pikiran si pencetus ide dari idealisme itu sendiri. Idealisme utilitarianisme ini diperkenalkan dan dipopulerkan oleh Jeremy Bentham seorang filsuf inggris pada abad ke-18 Masehi. Pemikirannya tentang utlitarianisme pada waktu itu dirasa sangat ekstrim dan radikal, sehingga pengikut ajarannya yang disebut sebagai kaum freethingker dan utilis dilarang masuk atau kuliah di perguruan tinggi di inggris sehingga Jeremy Bentham dan pengikutnya mendirikan universitas sendiri yang sekarang disebuit London College. Saya sangat penasaran akan pemikiran Bentham ini mengapa sebuah pemikiran tentang kebahagiaan dirasa sangat ekstrim dan radikal. Adakah sesuatu yang salah tentang idealisme ini. Mengapa 1 Richard schoch. The Secret Of Happines. Hikmah(PT. Mizan publika). Jakarta . 2008. Hal 682 Jeremi bentham. An Introduction to the Principles of Morals and Legislation. Batoche book. Kitchener,kanada. 2000. Hal 31

Page 3: utlitarianisme jeremy bentham

jika salah pemikiran Utilitarianisme ini masih mempunyai banyak pengikut sampai saat ini. Untuk mengetahui itu maka saya menulis tentang sosok Jeremy Bentham dan pemikirannya ini.

RUMUSAN MASALAH

Berkenaan dengan idealisme utilirianisme sebuah paham kemanfaatan hukum demi kepuasan dan kebahagiaan masyarakat, maka masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah

1. Siapa dan bagaiman sosok Jeremy Betham bapak para freethinker dan utilis ini?2. Bagaimana dan apasajakah pemikiran Betham tentang Utilitarianisme?

TUJUAN PENULISAN

Tujuan penelitian sebagaimana permasalahan yang telah dikemukakan di atas adalah untuk

1. Untuk mengetahui sosok Jeremy Betham bapak para freethinker dan utilis ini lebih jauh dan mendalam.

2. Untuk mengetahui pemikiran Betham tentang Utilitarianisme

MANFAAT PENULISAN

Atas hasil penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bahan untuk pengembangan pemikiran tentang ilmu filsafat hukum2. Sebagai bahan informasi tentang idealisme atau paham utilirianisme dalam

imu filsafat hukum.

BAB II

Page 4: utlitarianisme jeremy bentham

PEMBAHASAN

A. Siapa Dan Bagaimana Sosok Jeremy Betham Bapak Para Freethinker Dan Utilis Ini?

Filsuf hukum inggris Jeremy Bentham. Ia dilahirkan di inggris pada tanggal 15 Februari 1748 ia merupakan anak seorang pengacara dan politisi di inggris. Ia dibesarkan dengan pemikiran konservatif karena keluarga besarnya merupakan politisi parlemen inggris yang konservatif yang mendukung monarki inggris sepenuhnya. Jeremy Bentham dilahirkan dengan bakat alam untuk menjadi seorang jenius karena pada umur dua belas tahun ia telah masuk perguruan tinggi queen di oxford dan pada umur lima belas tahun ia bekerja di kantor hukum lincoln. Karena sebenarnya Jeremy Betham pada masa mudanya adalah seorang yang pemalu, ia merasa tidak nyaman bila ia berbicara di depan orang banyak maka ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari kantor hukum lincoln dan bekerja sebagai penulis. Jeremy Bentham yang sejak masa kecilnya sampai remajanya mempunyai pandangan konservatif merubah pandangannya menjadi radikal setelah ia membaca karya karya dari Joseph Pristley dan David Hume. David Hume merupakan pencetus ide awal tentang utilitarianisme dan Jeremy Bentham memandang bahwa pemikiran dari David Hume sangat fenomenal dan layak diikuti maka Jeremy Bentham menjadi pengikut ajaran utilitarianisme. Pada tahun 1791 ia menulis karya pertamanya yaitu An Introduction To The Principles Of Moral And Legislation ( Sebuah Pengantar Pada Prinsip Prinsip Moral Dan Perundang Undangan) dalam bukunya tersebut ia menulis teori kebahagiaan hiper-rasionalnya dalam sebuah karya yurisprudensi monumental, yang hanya terdiri atas pendahuluan. Kita tidak dapat menyebutnya pemalas karena pendahuluan itu berjumlah lebih dari tiga ratus halaman. Meski demikian Jeremy Bentham enggan menerbitkannya, menyadari bahwa dirinya dapat melakukan lebih dari itu. Temannya George Wilson seorang pengacara asal skotlandia mendesaknya segera mencetak esai tersebut karena publikasi tertunda dari teman sejawatnya itu dapat membuat karya Bentham tersebut menjadi tidak penting. Lagipula rancangan esai esainya yang lain sudah tersebar dan tidak perlu waktu lama bagi seorang yang kreatif seperti Bentham lagipula ditakutkan rival atau musuh dari Betham akan mencuri ide ide Bentham, ia setuju dan dengan hati hati ia mempublikasikan karyanya yang “ kering dan tidak menarik” itu. Namun pada saat yang sama, tikus tikus yang menyerbu ruangan kerja sederhana Bentham dan telah mulai menggerogoti manuskrip asli dengan rakus. Sang penulis Jeremy Bentham segera menyelamatkan dan membawa karyanya kepada pencetak dan mempublikasikan bagian yang tidak termakan tikus sebagai An Introduction To The Principles Of Moral And Legislation-Sebuah Pengantar Pada Prinsip Prinsip Moral Dan Perundang-Undangan

Judulnya menyesatkan karena ia bukanlah kajian tentang moral dan perundang-undangan, melainkan sebuah almanak tentang kejahatan dan penghukuman. Ini karena Bentham yang banyak meluangkan waktu untuk memikirkan tindakan tindakan kriminal, merancang sebuah penjara dimana semua penghuninya dapat ditempatkan dibawah pengawasan konstan. Ia diberi kepercayaan tetapi ditolak oleh parlemen inggris yaitu idenya

Page 5: utlitarianisme jeremy bentham

tentang penjara yang ia sebut sebagai Panopticon yang berasal dari kata yunani yang berarti “ terlihat semua”. Anehnya walaupun sebenarnya tidak aneh buku Bentham berisi tentang kejahatan dan penghukuman adalah kontibusi abadinya bagi pengejaran kebahagiaan karena dalam karyanya tersebut ia menjelaskan bagaimana kita dapat memperoleh kebahagiaan melalui pemilihan pemilihan kepuasan yang rasional3.

Jeremy Bentham adalah sosok yang unik ia tidak seperti filsuf lainnya. Ia berkembang dan aktif saat ia telah beranjak tua. Beberapa tahun sebelum kematiannya ia mendirikan sebuah kelompok dan jurnal radikal bernama westminster review. Westminster review menjadi kelompok dikusi yang luar biasa yang mencetuskan ide ide maju dan moderat. Jeremy Bentham mempunyai pengikut yang menamai diri freethinker, para pengikut Bentham ini dianggap oleh masyarakat inggris sebagai kelompok bebas dan tidak mempunyai agama sehingga mereka dan keluarga mereka tidak bisa masuk perguruan tinggi di inggris sehingga Jeremy Bentham dan pengikutnya ini mendirikan Universitas sendiri dengan dana sendiri yang diberi nama London College University. Jeremy Bentham meninggal pada umur 84 tahun pada tanggal 6 Juni 1832, mayatnya tidak dikubur atau dikremasi seperti pada umumnya tetapi dibalsem dan dikotak kaca yang ditempatkan di aula London College sampai sekarang. Jeremy Betham menulis beberapa buku seperti A Fragmet On Goverment, Principles Of Internasional Law, Contsitutional Code, dan yang paling fenomenal adalah An Introduction To The Principles Of Moral And Legislation4.

Hasil Pemikiran Jeremy Bentham Tentang Aliran Utilitarianisme.

Setelah mendalami buku buku tentang bentham, saya menarik sebuah kesimpulan sendiri bahwa pemikiran bentham dibagi menjadi dua garis besar yaitu pemikiran pertama Jeremy Bentham tentang hukum masyarakat dan negara serta tujuan pemidanaan yang mencakup tentang tindakan yang dapat diambil masyarakat dalam kewajiban moral dan non moral kepada negara dan kewajiban negara kepada rakyatnya serta tujuan dan tatacara pemidanaan yang dapat dilakukan oleh negara tanpa melukai rasa keadilaan dalam masyarakat. Pemikiran kedua jeremy tentang filosofi hidup yang mencakup teori teori Jeremy Bentham yang menjelaskan tentang kebahagiaan. Untuk mengetahuinya lebih lanjut maka saya membagi dua dalam penjelasan saya tentang pemikiran Jeremy Bentham seperti dibawah ini

1.Pemikiran Jeremy Bentham Tentang Hukum, Negara Dan Tujuan Pemidanaan

Dalam paham utilirianisme mendapat kebahagiaan adalah tujuan inti dari kehidupan manusia tetapi selain kebahagian terdapat nilai nilai yang terdapat dalam paham ini dan kita akan mempelajarinya lebih dalam. Summun bonum atau cita cita tertinggi dari utilirianisme adalah mencapai kebahagiaan tertinggi, ini sama dengan aliran eudamonisme dan stoicisme yang memamdang manusia dikatakan baik apabila ia bermanfaat yaitu menimbulkan kebahagiaan dan kenikmatan5. Tapi terdapat nilai nilai yang berbeda dalam aliran

3 Richard schoch. The Secret Of Happines. Hikmah(PT. Mizan publika). Jakarta . 2008. Hal 40-414 Bryan magee. The Story of Philosophy (Kisah Tentang Filsafat). Penerbit Kanisius . Yogyakarta . 2008. Hal 182 5 Abdul Ghofur Anshori. Filsafat hukum sejarah, aliran dan pemaknaan. Gajah mada university press. Yogyakarta. 2006. Hal 75

Page 6: utlitarianisme jeremy bentham

eudamonisme dan stoicsme, untuk itu kita harus mendalami pemikiran bentham dan john stuart mill para pioner aliran utitarianisme. Utilitarianisme selain mendewakan kebahagiaan individual sesungguhnya ia juga bercita cita untuk menyejahterkan masyarakat seperti yang ditulis bentham berikut ini “The principle of utility is the foundation of the present work: it will be proper therefore at the outset to give an explicit and determinate account of what is meant by it. By the principle of utility is meant that principle which approves or disapproves of every action whatsoever. According to the tendency it appears to have to augment or diminish the happiness of the party whose interest is in question: or, what is the same thing in other words to promote or to oppose that happiness. I say of every action whatsoever, and therefore not only of every action of a private individual, but of every measure of government6 ”. yang artinya kurang lebih seperti ini “ dasar dari prinsip utilitas atau kegunaan sedang bekerja sekarang. ini akan menjadi sesuatu yang pantas oleh karena ini akan menjadi sebuah permulaan untuk menjelaskan dan memberitahukan hal yang dimaksud diatas. Secara prinsipal utilitas atau kegunaan adalah menyetujui atau tidak menyetujui dari setiap tindakan apapun itu. Secara garis besar itu dapat terlihat untuk meningkatkan atau mengurangi kabahagiaan atau kesejahteraan dari kepentingan masyarakat itu sendiri, atau dengan kata lain untuk memajukan atau menentang dari kebahagiaan. Saya berkata semua tindakan atau kegiatan itu apapun itu dan bagaimanapun itu bukan hanya setiap tindakan atau kegiatan dari masing masing individu tetapi juga adalah tindakan yang juga harus dilakukan oleh penguasa atau pemerintah. Selain itu john stuart mill juga mendukung teori dari Bentham tersebut dengan perkataan nya seperti berikut “sejak utilitas meliputi tidak hanya mengejar kebahagiaan saja, namun pencegahan atau meringankan dari ketidakbahagiaan, dan walaupun Bertujuan tidak masuk akal, akan ada semua lingkup yang lebih besar dan lebih mendesak daripada kepentingan yang lain, selama setidaknya orang orang akan memandangnya lebih baik untuk dilakukan, dan tidak adanya pengorbanan atau kesedihan. Ketika, bagaimanapun juga, adalah sesuatu yang positif ketika manusia mengingkan dan mengharapkan sebuah kebahagiaan, ini bukanlah sebuah pernyataan yang berdalih verbal atau berlebihan. Jika dengan kebahagiaan akan berlangsung kehidupan gembira yang menyenangkan, maka sebuah negara atau pemerintahan akan dipuji dan ditinggikan oleh seluruh rakyatnya7.

Pemikiran Jeremy Bentham tentang faktor hukum dan negara adalah kebahagiaan faktor terpenting dari pembuatan undang undang legislatif maupun eksekutif. Jeremy Bentham percaya bahwa rakyat memberikan mandat kekuasaan kepada pemerintah karena mereka percaya bahwa pemerintah akan melakukan pekerjaan itu dengan baik. Tentu saja dengan jaminan bahwa kita bebas mengejar hasrat-hasrat kita tanpa kesulitan dan intervensi. Bentham ingin mencapai sebuah keseimbangan yang memuaskan yaitu di satu sisi pemerintah ingin kita menjadi bahagia ,sementara di sisi lain pemerintah tidak akan kurang mengatur prosesnya8. Jadi jika disimpulkan Jeremy Bentham menginginkan untuk seluruh

6 Jeremi bentham. An Introduction to the Principles of Morals and Legislation. Batoche book. Kitchener,kanada. 2000. Hal 14

7 John Stuart Mill. Utilitarianisme. Forgotten book. 2008. Hal 15

8 Richard schoch. The Secret Of Happines. Hikmah(PT. Mizan publika). Jakarta . 2008. Hal 52

Page 7: utlitarianisme jeremy bentham

rakyat sebuah kebebasan untuk melakukan pilihan pilihan tindakan untuk mencapai kebahagiaan, entah itu hubungan yang ingin dijalin, tujuan yang ingin dicapai oleh individu dalam sebuah negara maka individu tersebut bebas untuk menentukan pilihan. Negara atau pemerintah hanya akan ikut campur bila usaha individu tersebut menghalangi usaha individu lain atau usaha negara. Negara atau pemerintah dapat memakai hukuman baik berupa ancaman maupun hukuman secara fisik itu adalah sebuah konsekwensi akibat tindakan membuat orang lain tidak bahagia. Secara garis besar saya dapat melihat pemikiran Jeremy Bentham ini mirip dengan pemikiran tentang liberalisme karena menginginkan kebebasan dari individu. Tapi setelah saya memikirkan secara mendalam tentang pemikiran ini. Maka saya dapat menarik sebuah garis besar perbedaan antara liberalisme dan utilitarianisme yaitu jika liberalisme menekankan prinsipnya kepada kebebasan individu untuk mengekspresikan diri maka utilitarianisme menekankan kebebasan individu untuk mencapai sebuah kebahaagiaan dengan tidak membuat orang lain tidak bahagia. Dalam aliran utilitarianisme terdapat pemikiran bahwa kebahagiaan menuntut kita untuk mengembangkan rasa hormat, cinta dan keindahan. Karena tujuan kehidupan bukanlah membuat perhitungan perhitungan kepuasan yang bodoh tetapi menjadi individu yang baik. Kebebasan individu untuk mencapai kebahagiaan juga didukung oleh john stuart mill. Seperti dalam kata kata ini “Though society is not founded on a contract, and though no good purpose is answered by inventing a contract in order to deduce social obligations from it, every one who receives the protection of society owes a return for the benefit, and the fact of living in society renders it indispensable that each should be bound to observe a certain line of conduct towards the rest” yang artinya adalah Meskipun dalam sosialisasi masyarakat tidaklah ditemukan dalam suatu kontrak, dan meskipun tidak ada tindakan baik yang ditulis suatu kontrak dalam rangka menyimpulkan kewajiban sosial dari itu, semuanya saling melindungi satu sama dan bekerja sama , dan faktanya terdapat aturan tinggal dalam kehidupan sosial memerlukan batas antara satu sama lain.

Dari teori politikus perang sipil inggris yaitu Thomas Hobbes pengarang Leviathan (1651), Jeremy Bentham mewarisi keyakinan bahwa keberadaan pemerintah untuk membentuk masyarakat sipil yang stabil dan damai merupakan alternatif terbaik untuk “negara alami(state of nature)”. Bukan taman firdaus yang begitu bahagia, negara alami begitu kacau balau sehinggan dengan cepat berubah menjadi “perang semua terhadap semua”(bellum omnia onnes) saat semua orang berusaha memuaskan hasrat mereka diatas penderitaan orang lain9. Oleh karena itu tidak ada yang begitu bahagia situasi mengerikan itu ( hobbes memperingatkan bahwa kehidupan dalam negara alami itu “tidak menyenangkan, tidak tidak berperikemanusiaan dan tidak menyenangkan ), kita menyerahkan hak hak alami kita untuk membentuk sebuah masyarakat damai di bawah kendali pemerintah dengan peluang setiap orang untuk menemukan kebahagiaan. Untuk mendapatkan begitu banyak keamanan dan kenyamanan yang diberikan oleh pemerintah atau negara kepada kita, kita harus menyerahkan sedikit kebebasan kita. Oleh karena itu tujuan utama dari pemerintah adalah memberi kita apa yang kita semua inginkan, tetapi tidak dapat kita capai dengan usaha kita sendiri yaitu kebahagiaan.

9 Richard schoch. The Secret Of Happines. Hikmah(PT. Mizan publika). Jakarta . 2008. Hal 52

Page 8: utlitarianisme jeremy bentham

Namun, mereka yang disebut sebagai pemerintah harus diajari caranya dan Jeremy Bentham menunjuk dirinya sendiri sebagai mentor mereka. akan tetapi pembuat hukum dan undang undang yang tidak mengenal lelah dan paling baik sekalipun tidak mungkin dapat menentukan semua tindakan yang paling tepat yang dapat atau diperlukan untuk memaksimalkan kebahagiaan semua orang banyak. Nasihat Jeremy Bentham untuk para politikus adalah jika mereka dapat mengatur hal hal besar dengan benar, semua hal hal kecil akan teratur dengan sendirinya. Mengatur hal hal besar dengan benar berarti melindungi kehidupan dan kekayaan setiap warga negara misal anda tidak mungkin dapat bahagia jika hidup anda dan keluarga serta kekayaan anda dalam keadaan terancam bahaya, mungkin anda akan meluangkan sedikit waktu dan biaya dengan senang hati agar terhindar dari dari resiko terkena bahaya atau kerusakan. Itulah tanggung jawab pemerintah atau negara dan alasan anda untuk mengorbankan kebebasan alami anda untuk menaati aturan negara atau pemerintah. Jadi sekarang kita mempunyai sebuah definisi tentang pemerintah yang baik, pemerintah yang dapat membuat tidur dengan nyenyak di malam hari,meyakini bahwa tenggorokan anda tidak akan digorok saat tidur, putri anda tidak akan diperkosa dan rumah anda tidak akan dibakar (kita mungkin mengharapkan pemerintah atau negara melakukan lebih dari itu misal pemerintah atau negara akan menanggung nafkah kita ketika kita sudah tua dan sakit, tetapi sekarang kita sedang membicarakan kebutuhan kebutuhan minimum). Dengan menjaga kehidupan dan kekayaan kita, pemerintah menganugrahi kita untuk mengejar kebahagiaan.

Jeremy Bentham menyebut kebebasan tersebut dengan istilah “ keamanan”(security) dan ia percaya bahwa tanpa keamanan tidak dapat seseorang pun dapat bahagia. Pemerintah tidak memaksa anda untuk mengejar kebahagiaan (anda bebas untuk tidak menjadi bahagia) dan tidak mendikte anda tentang tindakan tindakan apa yang akan membantu anda menemukan kebahagiaan anda( anda harus menentukan sendiri untuk diri anda) sebagaimana kata Jeremy Bentham “setiap orang harus mengarahkan sikapnya sendiri dalam menghasilkan kebahagiaan”. Pemerintah atau negara hanya akan memakai hukuman(baik berupa ancaman atau hukuman aktual) untuk menghentikan kita dari tindakan tindakan yang menyakiti orang lain atau tindakan tindakan yang membuat orang lain tidak bahagia.

Sekarang kita dapat melihat dengan lebih jelas mengapa buku Jeremy Bentham yang berjudul An Introduction To The Principles Of Moral And Legislation (1791) benar benar merupakan buku petunjuk kejahatan dan penghukuman, karena kejahatan (lebih dari segalanya ) menghilangkan kebahagiaan kita dan penghukuman( lebih dari segalanya ) memastikan keamanan yang merupakan fondasi kabahagiaan. Walau tampak jahat, itu hanya mengimplementasikan sebuah sistem paksaan rasional dengan menjebloskan seorang penjahat kedalam penjara memastikan bahwa pemerintah dapat menyokong kebahagiaan dari setiap warga negara. Jeremy Bentham percaya bahwa hilangnya kebahagiaan atau kebalikannya yaitu terjadinya ketidakbahagiaan merupakan basis utama untuk menghukum para pelaku kejahatan. Kita dapat menemukan sesuatu yang mengejutkan bahwa “niat jahat”(malevolance) tampak sekaligus sebagai sebuah kepuasan dan kepedihan. bagaimanapun juga niat jahat, kejahatan, perbuatan jahat hanya boleh dihitung sebagai sebuah kepedihan karena kepedihan itu membuat membuat atau mengakibatkan kepedihan.

Page 9: utlitarianisme jeremy bentham

itu semua benar, tetapi Jeremy Bentham dengan segala kerasionalannya berkata bahwa kepedihan yang diakibatkan dari tindakan penjahat itu hanya bagaimana para korban melihatnya. Seseorang yang berbuat atau melakukan kejahatan itu menikmati penderitaan orang lain. Ia tidak peduli entah ia yang mengakibatkan penderitaan itu atau penderitaan yang dialami oleh orang lain ia(penjahat itu) tidak peduli, yang ia tahu bahwa ia menikmati hasil dari perbuataan jahat itu, dan membuat penjahat itu menikmati kebahagiaan. Perbuatan yang memuaskan itu tidak terbatas kepada perbuataan atau tindakan penjahat karena seseorang yang menikmati keadaan ketika orang lain dipermalukan didepan orang banyak juga termasuk dalam kategori tindakan yang dilakukan oleh seorang penjahat. Dalam perbuatan jahat apa pun, besar atau kecil, apapun penderitaan korban akan memuaskan pelaku tersebut dan akhirnya menciptakan kebahagian bagi pelaku kejahatan walaupun tidak bagi orang lain, Jeremy Bentham tidak mengelak dari kesimpulan itu. Semakin seorang pelaku kejahatan “mengganggu” kebahagiaan, Jeremy Betham yakin semakin besar tuntutan hukuman yang dijatuhkan. Oleh karena itu seseorang yang mencuri seratus ribu rupiah dari orang miskin pantas mendapatkan hukuman yang lebih berat daripada seseorang yang mencuri sejumlah uang yang sama dari seorang kaya karena ia telah menyebabkan kemalangan dan kepedihan yang lebih besar yang dirasakan oleh orang miskin itu daripada orang kaya yang kehilangan uang dalam jumlah yang sama, karena sebenarnya ia telah mencuri lebih banyak kebahagiaan.

Jeremy Benttham pernah berkata dalam buku nya yang berjudul Princples Of Civil Code “hukum tidak berkata pada manusia bekerjalah dan aku akan memberi imbalan tapi berkaryalah dan dengan menghentikan tangan yang akan merebutnya darimu, aku akan memastikan bahwa kau akan menikmati hasil karyamu, yakni imbalan kodrati dan yang mencukupi yang tidak bisa kau nikmati tanpa diriku. Jika industrilah yang mencipta maka hukumlah yang mempertahankan, jika yang pertama kita berutang segalanya pada pekerjaan maka yang kedua dan selanjutnya kita berutang segalanya kepada hukum”. Kutipan ini mencerminkan padangan Jeremy Bentham bahwa meskipun aturan hukum memang penting dalam usaha memperoleh manfaat tetapi aturan hukum harus membatasi diri untuk memastikan bahwa setiap orang dapat mengejar manfaat bagi dirinya sendiri. Pandangan ini walaupun tidak tampak disebabkan oleh logika Jeremy Bentham sendiri tetapi sangat jelas diyakini oleh Jeremy Bentham10. Peran pemerintah yang baik berakar pada asumsi bahwa pencarian kepuasan dan penghindaran rasa sakit terjadi pada tingkat psikologis individu. Manusia merupakan individu yang mengejar manfaat atau memaksimalkan manfaat untuk mencapai kebahagiaan. Oleh karena itu ia tidak pernah ragu bahwa kalkulasi utilitarian atau kalkulasi kerugian-manfaat dapat dipakai pemrintah untuk mendapatkan atau memaksimalkan kebahagiaan masyarakat. Ia memikirkan tentang kebahagiaan dan penderitaan dalam kalkulasi utilitarian dalam empat dimensi yaitu intensitas, durasi, kepastian atau ketidakpastian dan jauh atau dekatnya. Ia ingin bahwa kalkulasinya tersebut dapat dipakai dalam pengaturan fundamental pemerintahan hingga pemidanaan maksimum bagi pelanggaran hukum pidana. Yang dimaksud dengan kalkulasi utilitarian secara sederhana dapat dilakukan dengan rumus kebahagiaan sama dengan kepuasan dikurangi kepedihan. tentu saja menyimpulkan dengan begitu mudah dapat menyesatkan, terutama

10 Ian saphiro. Asas Moral Dalam Politik. Yayasan obor indonesia. Jakarta . 2006. Hal 17

Page 10: utlitarianisme jeremy bentham

karena Jeremy Bentham memerlukan ratusan halaman untuk menjelaskan kerumitan tersembunyi dari persamaan tersebut. Namun siapa yang akan mempraktikan kalkulusnya? siapa yang mengolah angka angka kebahagiaan? Bagi Jeremy Bentham jawabannya jelas yaitu pemerintah. Langkah pertama dalam menghitung kebahagiaan masyarakat adalah dengan memikirkan semua kepuasaan yang diinginkan dan kepedihan yang ingin dihindari oleh masyarakat. Ini lebih rumit daripada menggambarkan kepuasan dan kepedihan mereka dalam bentuk skala, karena kita harus mengetahui beragam hal tentang mereka, aspek aspek mereka, situasi situasi yang memperngaruhi mereka dan bagaimana mereka berhubungan satu sama lain. Hal itu dimulai dengan melihat aspek aspek kepuasaan dan kepedihan yaitu intensitas(intensity), durasi(duration), kepastian(certainly), kedekatan(propinquity), kesuburan(fecundity), kemurnian(purity) dan lingkup(extent). Itulah faktor faktor yang menetukan berapa banyak kepuasaan atau kepedihan yang dapat timbul dari sebuah tindakan.

Aspek aspek tersebut lebih masuk akal daripada seharusnya. Intensitas dan durasi merupakan sifat dasar dari semua kepuasan dan kepedihan yaitu sejumlah dasar kekuatan tertentu (intensitas) dirasakan dalam rentang waktu tertentu(durasi). Namun juga kita juga harus mempertimbanngkan kepuasan dan kepedihan yang belum terjadi karena memang memiliki perasaan antisipasi, entah gembira menantikan acara liburan atau takut dengan peralatan dokter gigi. Dengan mempertimbangkan kepuasaan dan kepedihan yang akan datang. Kita menetapkan sebuah nilai pada kedua kemungkinan itu (kepastian) dan jarak waktu mereka ( kedekatan). Contoh semakin semakin pasti anda dipromosikan, semakin banyak kepuasan yang anda dapatkan saat memikirkannya dan semakin dekat waktu kenaikan pangkat anda, anda pun semakin senang

Kita juga harus mempertimbangkan kesuburan dan kemurnian, efek efek tidak sengaja dari kepuasaan dan kepedihan. kesuburan mengacu kepada kemungkinan bahwa perasaan bahwa sebuah perasaan tidak akan diikuti oleh kebalikannya, tetapi justru akan tetap menjadi diri yang murni. Kepuasaan tidak akan mengarah kepada kepeedihan ataupun sebaliknya, kepedihan tidak akan meimbulkan kepuasaan. Akhirnya negara atau pemerintah harus menentukan berapa banyak kepuasan dan kepedihan yang akan mempengaruhi rakyatnya. Memakai istilah Bentham, kita ingin tahu “lingkup” kepuasaan dan kepedihan kita. Ketika para orangtua bangga dengan prestasi anak atau menderita ketika anak jatuh sakit, kepuasaan atau kepedihan yang mengalir kepada mereka ibarat riak air di danau

Secara singkat bentham memberi tahu kita untuk menanyakan pertanyaan pertanyaan berikut ini dalam menentukan nilai kepuasaan atau kepedihan tertentu:

Sekuat apa hal itu? (intensitas) Berapa lama hal itu? ( durasi) Bagaiamana kemungkinan terjadinya? (kepastian) Secepat apa hal itu akan terjadi? ( kedekatan) Apakah akan pada perasaan sama yang lebih banyak? (kesuburan) Apakah tidak mengarah pada kebalikannya? ( kemurnian) Berapa banyak dampak terhadap orang lain? (lingkup)

Page 11: utlitarianisme jeremy bentham

Namun Jeremy Bentham memahami bahwa bahwa kita semua tidak dapat meluangkan waktu begitu banyak waktu untuk menghitung jumlah kebahagiaan sehingga kita tidak pernah melakukan hal hal yang membuat kita bahagia. Kenyataannya ia tidak pernah membayangkan bahwa masyarakat umum akan menggunakan “kalkulus kebahagiaan” justru, ia memaksudkan perhitungan tersebut sebagai alat bagi para politikus untuk membantu mereka mengesahkan peraturan yang memaksimalkan level level kabahagiaan. Sebagaimana dijelaskan oleh Jeremy Bentham, maksud sebenarnya dari kalkulus itu adalah perundang undangan : membagi kebahagiaan secara adil kepada komunitas( seperti sinterklas membagikan mainan). Dengan menyerahkan semua peraturan rumit, formula kompleks, dan kalkulasi berat tersebut kepada para politikus, kita dapat meneruskan hidup cukup dengan manjadi bahagia11.

Perhitungan dari pemikiran jeremy betham tersebut dapat juga dipakai dalam pemidanaan atau penghukuman terhadap kejahatan. Penjahat yang mencuri uang seratus ribu dari orang miskin harus dihukum lebih berat karena ia telah mencuri lebih banyak kebahagiaan daripada ia mencuri seratus ribu dari orang kaya. Perhitungannya menurut saya harusnya menggunakan pertanyaan yang diberikan oleh betham yaitu:

Intensitas: berapa kuatkah efek yang diakibatkan oleh pencurian itu? Kebahagiaan atau kepedihan?

Durasi: berapa lama kah efek yang diakibatkan oleh pencurian itu? Kepastian: berapa banyak kepedihan dan berapa banyak kebahagiaan yang tercipta dari

efek tindakan pencurian itu? Kedekatan: berapa jarak waktu antara kebahagian dan penderitaan itu? Kesuburan: berapa banyak yang merasakan kebahagiaan dan berapa banyak yang

merasakan kepedihan? Kemurnian: apakah kebahagiaan yang tercipta dari pencurian itu dapat menjadi

penderitaan? Lingkup: berapa banyak orang yang merasakan efek dari tindakan itu?

Mari praktekan pertanyaan dan teori itu. Pertama tama kita harus menetapkan nilai kebahagiaan dan kepedihan yang dirasakan oleh masing masing pelaku dan korban misal: kabahagiaan yang didapat pelaku pencurian dari uang seratus ribu yang dicurinya dan penderitaan yang dialaminya. Kebahagiaan yang di nikmati misalkan: memuaskan diri dengan membeli rokok empat bungkus, membeli arak tiga liter, kita kemudian melihat penderitaan yang dialami penjahat: misal kecapaian karena baru saja melarikan diri dari kejaran massa. Kemudian kita menentukan nilai kebahagiaan dan dan kepedihan yang dialami oleh orang miskin yang telah dicuri uangnya atau korban. Kebahagiaan yang dialami: tidak ada, kita kemudian melihat kepedihan yang dialami, kita misalkan korban adalah orang miskin dengan jumlah anggota keluarga 4 orang yaitu ayah, ibu, dua orang anak yang kehilangan seratus ribu maka kepedihan yang dialami adalah: tidak bisa makan selama sepuluh hari karena uang makan setiap hari nya adalah sepuluh ribu, menahan lapar selama sepuluh hari, jika menahan lapar selama sepuluh hari resikonya adalah kematian maka pelaku kejahatan tersebut telah disamakan membunuh empat orang. Setelah kita

11 Richard schoch. The Secret Of Happines. Hikmah(PT. Mizan publika). Jakarta . 2008. Hal 47-51

Page 12: utlitarianisme jeremy bentham

melakukan penilaian kebahagiaan dan penderitaan yang dialami oleh pelaku kejahatan dan korban maka kita harus menjawab pertanyaan kalkulasi kebahagiaan yang diberikan Jeremy Bentham yaitu menjawab pertanyaan yang kita buat diatas yaitu:

Intensitas: berapa kuatkah efek yang diakibatkan oleh pencurian itu? Kebahagiaan atau kepedihan? jawabannya adalah kita harus melihat nilai nilai yang telah kita tetapkan diatas, kemudian kita mengambil sebuah kesimpulan yaitu kepedihan yang dirasakan oleh korban dirasa lebih banyak karena seperti pemikiran Betham yang mementingkan kuantitas daripada kualitas maka penderitaan yang dialami keluarga miskin itu berbanding 4 : 1 karena penderitaan keluarga miskin itu berjumlah empat yaitu kehilangan seratus ribu, tidak makan sepuluh hari, menahan lapar sepuluh hari, resiko kematian yang didapat dibanding penderitaan pelaku kejahatan yaitu kecapekan dikejar massa.

Durasi: berapa lama kah efek yang diakibatkan oleh pencurian itu? Jawabannya dapat kita lihat dari nilai nilai yang telah kita tetapkan diatas, kita dapat melihat bahwa kebahagiaan yang dialami oleh pelaku kejahatan atau pencuri itu adalah selama satu hari dan kepedihan yang dirasakan oleh keluarga miskin itu selama sepuluh hari

Kepastian: berapa banyak kepedihan dan berapa banyak kebahagiaan yang tercipta dari efek tindakan pencurian itu?jawabannya adalah karena katalog utilitarian lebih menggunakan kuantitas yang dialami maka kita akan menghitung berapa banyak kebahagiaan dan kepedihan yang dirasakan oleh pelaku kejahatan pencurian dan menghitung berapa banyak kebahagiaan dan kepedihan yang dirasakan korban. Maka kita akan mendapatkan angka dari kebahagiaan yang dialami oleh pelaku kejahatan berjumlah dua yaitu menikmati rokok dan arak, kemudian penderitaan yang dialami oleh pelaku berjumlah satu yaitu kecapekan karena dikejar masa. Kita juga mendapatkan angka kebahagiaan yang didapat oleh korban berjumlah nol karena korban tidak merasakan kebahagiaan sama sekali, kemudian kita mendapatkan angka untuk penderitaam yang dialami oleh korban berjumlah empat yaitu kehilangan uang seratus ribu, tidak punya uang belanja, kelaparan dan resiko kematian.

Lingkup: berapa banyak orang yang merasakan efek dari tindakan itu? Jawabannya berjumlah lima orang. Yang menikmati kebahagiaan dari kejadian itu berjumlah satu orang yaitu penjahat itu dan yang merasakan penderitaan itu berjumlah empat orang yaitu kelurga miskin itu

Itulah mengapa Jeremy Bentham menganggap dan berpikiran bahwa seseorang yang mencuri dari seorang miskin harus dihukum lebih berat karena ia telah mencuri lebih banyak kebahagiaan. Konteks ini juga dapat digunakan dalam kasus pidana lainnya seperti kasus pencabulan, pembunuhan, dan sebagainya dengan alasan yang rasional misal mengapa kasus pencabulan atau pemerkosaan kepada anak kecil atau anak dibawah umur harus dihukum lebih berat daripada seseorang yang memperkosa seorang janda, karena pemerkosa itu memperkosa lebih banyak kebahagiaan karena dengan asumsi yang dapat kita ketahui bahwa pemerkosa itu telah menghentikan arus kebahagiaan kepada anak kecil itu, ketika kebahagiaan itu akan di dapat di masa masa ketika ia bisa lebih banyak mendapatkan kebahagiaan. Dan pembunuhan terhadap anak atau wanita hamil harus mendapatkan

Page 13: utlitarianisme jeremy bentham

hukuman yang lebih berat daripada membunuh wanita biasa karena pembunuh tersebut telah menghentikan arus kebahagiaan yang akan diterima oleh anak atau ibu dan anaknya yang akan dilahirkan

Metode yang digunakan oleh jeremy bentham menggunakan basis kepuasaan dan kebahagiaan dalam setiap penjelasan rasionalnya, bukan karena Jeremy Bentham tidak mempunyai ide lain selain kebahagiaan tetapi Jeremy Bentham mempunyai keyakinan bahwa setiap manusia mempunyai hak yang sama dalam pncarian terhadap kebahagiaan, emtah ia presiden, pengusaha, tukang pasir, mereka mempunyai hak yang sama seperti yang selalu dikatakan Bentham kepada murid muridnya “ setiap orang dihitung satu dan tidak ada yang lebih dari satu”. Oleh karena itu Jeremy Bentham ingin menggunakan paham Utilitarianisme untuk memastikan setiap orang punya kesempatan sama untuk mengejar kebahagiaan melalui tangan tangan penguasa dengan menggunakan undang undang yang mereka buat. Untuk mendapatkan kebahagiaan masyarakat luas atau komunitas yang lebih besar, sebagian kecil harus tidak bahagia, misal seseorang atau kelompok merusak suasana kebahagiaan dari kelompok yang lebih besar atau komunitas yang lebih besar maka ia harus tidak dibahagiakan atau tidak mendapatkan hak mengejar kebebasan. Karena kebahagiaan komunitas adalah kebahagiaan yang terakumulasi dari kebahagiaan kebahagiaan individu. Sebenarnya Jeremy Bentham sendiri takut bila ajarannya ini digunakan kelompok mayoritas besar untuk menindas kelompok minoritas kecil, oleh sebab itu sebelum kematiannya Jermy Bentham mengeluarkan ide baru tentang sebuah teori yang disebut sebagai “kebahagiaan terbesar yang dimaksimalkan”. Yang dimaksud dengan kabahagiaan terbesar yang dimaksimalkan adalah sebuah sistem distribusi kebahagiaan yang lebih adil dengan cara memperbaiki ketidakadilan dengan cara mentransfer sebagian kebahagiaan kelompok besar kepada kalangan kelompok minoritas, dengan cara itu diharapkan sekala kebahagiaan akan lebih seimbang dan kebahagiaan semua orang akan terjamin.

Dalam pemikirannya yang lain yakni tentang politik dan negara serta konstitusi dalam bukunya yang berjudul Code Constitusi mengatakan tentang bagaimana negara itu harus dikelola dengan baik, bagaimana negara tidak boleh dipimpin oleh tirani, bagamana negara tidak boleh dicampuri oleh lembaga lembaga agama. Rasional Jeremy Bentham mengatakan bahwa jika negara dipimpin oleh seorang tirani maka kebahagiaan yang idel itu tidak akan pernah didapat karena kebahagiaan itu diatur oleh raja atau ratu yang berperan sebagai tiran, misal jika tirani ini bahagia maka negara beserta rakyatnya harus mengatakan bahagia, praktek itu pernah terjadi di inggris, menurut Bentham seseorang yang dipenjara atau dihukum mati semuanya adalah demi kepuasan ratu inggris, jika ratu inggris tidak puas akan hukuman yang diberikan oleh hakim pengadilan maka ia berhak memberikan hukuman lain yang tentunya lebih berat ratu atau raja cukuplah sebagai simbol saja, biarkanlah negara itu dikelola oleh kehendak rakyat, biarkanlah kehendak rakyat yang akan menentukan garis politik mereka sendiri biarkanlah rakyat yang menentukan pemimpin mereka sendiri secara demokratis, karena pemimpin yang dipilih sendirilah yang mengetahui dan memberikan jaminan kebahagiaan kepada mereka sendiri. Negara tidak boleh dikuasai oleh lembaga lembaga agama karena lembaga tersebut akan mencampuradukan antara demokrasi dan urusan agama, jika itu terjadi maka demokrasi yang baik tidak akan pernah tercapai. Betham

Page 14: utlitarianisme jeremy bentham

juga menginginkan adanya sebuah lembaga yang mandiri independen yang berfungsi untuk mengawasi dan menjaga lembaga lembaga negara dan selalu memeriksa pejabat politik dan pejabat negara agar mereka tetap menjaga dan melindungi warga negara mereka untuk mengejar dan mencapai kebahagiaan. Seperti lembaga KPK di indonesia sekarang tetapi tugas dan wewenangnya lebih besar semacam lembaga di atas Presiden dan MPR/DPR yang independen dan bebas dari tekanan politik sehingga tugasnya hanya memastikan legislatif, eksekutif, dan yudikatif bekerja untuk kepentingan dan kebahagiaan rakyat.

2. Pemikiran Jeremy Bentham Tentang Etika Kehidupan

Dalam bukunya yang pertama yaitu An Introduction To The Principles Of Moral And Legislation (1791) Jeremy Bentham menjelaskan bagaimana kita dapat memperoleh kebahagiaan melalui pemilihan pemilihan kepuasan yang rasional. Sebutan bentham untuk prinsip kepuasan adalah utility, sebuah kata yang yang pada masanya bukan dikonotasikan sebagai kegunaan (utility) melainkan kepuasaan (satisfaction) ketika sebuah objek “menghasilkan keuntungan, keunggulan, kepuasaan, kebaikan atau kebahagiaan” kata kata yang semua adalah sinonim bagi Jeremy Bentham. Kerasionalaanya merupakan merupakan kunci untuk memahami mengapa teori utilitarian tetap begitu menarik. Teori itu menjelaskan kabahagiaan secara logis, jelas, dan lengkap. Untuk setiap pertanyaan , model Jeremy Bentham memberikan jawaban

Perhatian utama Jeremy Bentham adalah lingkungan sosial tempat kita semua berusaha memaksimalkan kepuasaan kita dan dengan demikian meningkatkan kebahagiaan kita. Bagaimana seseorang mencari kebahagiaan menjadi urusan masing masing namun , tetap ada yang harus memastikan bahwa proses pencarian itu memungkinkan dan itulah tugas pemerintah. Mencotakan kondisi kondisi yang memungkinkan kita semua untuk mencari untuk mencari kebahagiaan dengan cara apapun yang terbaik menurut kita.

Pengaruh mendalam dan abadi dari aliran utilitarianisme adalah cara kita memikirkan kebahagiaan hari ini yaitu tidaklah di dapat dalam kesendirian tetapi selalu melalui hubungan dengan orang lain. Dengan demikian pengejaran kebahagiaan dapat dibantu atau diganggu oleh orang lain dan sosok yang dapat mencampuri urusan kita yaitu sosok yang bernama pemerintah atau negara.

Di tahun yang sama saat Thomas Jefferson menuliskan “pencarian kebahagiaan”(pursuit of happiness) ke dalam naskah kemerdekaan Amerika, Jeremy Bentham di sisi benua lain mendedikasikan diri pada prinsip “kebahagiaan terbesar dari nomor terbesar”. Yang dimaksud oleh Jeremy Bentham adalah bahwa benar atau salah sebuah tindakan sepenuhnya tergantung pada konskwensinya, bukan pada tindakan itu sendiri atau motif pelakunya. Hukum aturan pokoknya adalah dalam situasi apapun tindakan yang benar secara moral adalh tindakan yang menimbulkan hasil terbaik. Hasil terbaik adalah hasil

Page 15: utlitarianisme jeremy bentham

yang “mendukung kebahagiaan komunitas”. Bagi Jeremy Bentham semakin banyak kebahagiaan dihasilkan oleh suatu tindakan, semakin disukailah tindakan itu12.

Walaupun ia mengambil pendekatan inklusif/menyeluruh terhadap kebahagiaan, Jeremy Bentham tetap mendefinisikan dalam kata kata hedonistik tradisional yaitu memaksimalkan kepuasaan dan menimimalkan kepedihan. ia memulai buku introduction dengan kata kepuasaan dan kepedihan yaitu dengan kata kata “Nature has placed mankind under the governance of two sovereign masters, pain and pleasure. It is for them alone to point out what we ought to do, as well as to determine what we shall do13” yang artinya kurang lebih seperti ini “Alam telah menempatkan umat manusia di bawah dua kekuatan, yaitu rasa sakit dan kepuasaan. Adalah untuk mereka sendiri untuk menunjuk apa yang hendaknya dilakukan, seperti halnya untuk menentukan apa yang mereka akan lakukan”. Karena kepuasan mengontrol semua hal yang kita lakukan, kepuasaan tidak dapat hanya menjadi kepuasaan pasif, justru kepuasaan harus melibatkan tindakan yang disengaja dan jelas. Oleh karena itu kepuasaan berkaitan dengan kemauan seperti apa yang ingin kita lakukan. Kepuasaan juga bersifat absolut , tidak ada tujuan yang lebih besar daripada kepuasaan atau tidak ada yang berusaha kita raih mati matian selain kepuasaan. Hal itu bukan berarti seolah olah saya lebih suka memaksimalkan kepuasaan dan anda lebih suka keadilan. Tidak sama sekali tidak, kita semua menginginkan kepuasan dan kita menginginkannya setiap saat. Misal saya lebih menyukai rokok dan anda lebih menyukai buku. Kita sama sama ingin mendapat kepuasaan, dan tentu saja kita mendapatkan tapi dengan cara yang berbeda, saya menikmati kepuasaan saat menikmati rokok dan anda menikmati kepuasaan saat anda menikmati membaca buku.

Jeremy Bentham sering menuliskan kata “komunitas” dalam bukunya itroduction seperti tulisannya ini “if that party be the community in general, then the happiness of the community: if a particular individual, then the happiness of that individual14”. Dengan menyebutnya komunitas, ia bukan mengartikannya sebagai sebuah ide atau pengalaman aktual orang orang melainkan secara sedarhana mengartikannya sebagai sebuah kumpulan individu karena hanya para individu yang merasakan kepuasaan dan kepedihan, hanya mereka yang dapat manjadi bahagia. Konskwensinya kebahagiaan kominitas tidak lebih daripada jumlah total kebahagiaan yang dirasakan orang orang yang menjadi bagian dari komunitas itu, misal anda dan saya serta semua orang yang kita kenal dalam kelas filsafat hukum, seperti saat anda mengatakan bahwa tugas yang anda berikan kepada kominitas kelas akan memberika efek kebahagiaan kepada komunitas kita, kemudian saya dan sebagian besar teman akan menyetujui perspektif anda dengan mengacuhkan kepedihan yang dirasakan sebagian kecil anggota komunitas kita, maka kita akan menyimpulkan bahwa komunitas kita adalah komunitas yang bahagia. Itulah sebabnya Jeremy Bentham menganggap komunitas

12 Richard schoch. The Secret Of Happines. Hikmah(PT. Mizan publika). Jakarta . 2008. Hal 4313 Jeremi bentham. An Introduction to the Principles of Morals and Legislation. Batoche book. Kitchener,kanada. 2000. Hal 1414 Jeremi bentham. An Introduction to the Principles of Morals and Legislation. Batoche book. Kitchener,kanada. 2000. Hal 15

Page 16: utlitarianisme jeremy bentham

sebagai sebuah “tubuh fiktif”, komunitas tidak lain adalah pendekatan yang pas dari sekelompok individu.

Meski demikian komunitas tetap penting. Seandainya tindakan tindakan kita tidak memberikan efek kepada orang lain, kita dapat melakukan apapun untuk memaksimalkan kepuasan kita san meminimalkan kepedihan kita dengan bebas. Akan tetapi ketika tindakan tindakan kita justru memberikan efek kepada orang lain, kita harus berhenti dahulu untuk mempertimbangkan kemungkinan konsekwensinya dan menata perilaku kita. Dalam setiap situasi kita harus memilih tindakan yang kemungkinan besar akan meningkatkan kepuasan kelompok sebagai sebuah kesatuan dan terkadang dalam sebuah situasi kita harus mengorbankan mengorbankan kebahagiaan kita demi memastikan kebahagiaan yang lebih besar untuk teman teman dan tetangga kita, misal ketika hari minggu saat kita ingin istirahat dan menikmati hari dengan kegiatan yang kita sukai, ada teman atau tetangga kita yang tiba tiba memberitahu kita bahwa ada teman kita atau tetangga kita yang ada meninggal atau ada yang melahirkan seorang bayi maka mau tidak mau kita harus pergi ke rumah teman atau tetangga kita untuk membantu mereka dengan tidak lupa untuk berpura pura ikut bersedih (saat ada yang meninggal) atau pura pura ikut berbahagia (saat ada yang melahirkan). Walaupun dirasa tidak menyenangkan tetapi prinsip “kebahagiaan terbesar” mengatakan kepada kita bahwa hasrat kita untuk meraih kebahagiaan tidak lebih penting daripada membahagiakan orang lain.

Siapapun percaya bahwa kebahagiaan berarti memastikan lebih banyak kepuasaan daripada kepedihan. Terlepas dari bahasanya yang agak kuno, daftar kepuasaan yang dibuat Jeremy Bentham sesuai dengan apa kita kira yaitu kekayaan, kekuasaan dan ketrampilan berada di urutan atas daftar kepuasaan, sedangkan kesengsaraan, permusuhan dan ketidaknyaman merupakan peringkat atas dari kepedihan15. dengan melihat sekilas daftar hedonis Jeremy Bentham kita dapat menyadari bahwa ia hanya mengizinkan perbedaan kuantitatif (lebih atau kurang) diantara beragam kepuasaan. Perbedaan kualitatif (lebih baik atau lebih buruk) tidak menjadi berarti. Konsekwensinya selama jumlah kepuasaan menjadi sama. Jumlah kepuasaan yang sama memiliki manfaat yang sama, apapun sumber mereka, entah berupa bermain lompat tali, membaca buku, merokok, bersetubuh. Tidak ada satupun jenis kepuasaan yang secara intrinsik lebih utama dari yang lain.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

15 Richard schoch. The Secret Of Happines. Hikmah(PT. Mizan publika). Jakarta . 2008. Hal 46

Page 17: utlitarianisme jeremy bentham

KESIMPULAN

Dari semua ajaran Jeremy Bentham dapat disimpukan bahwa kebahagiaan adalah sebuah kepentingan yang harus didahulukan diatas segala hal. Entah tentang ajarannya tentang tatanegara, pemidanaan, maupun norma norma kehidupan kata bahagia adalah tujuan utamanya. Selain itu ada ajaran Jeremy yang paling berkesan adalah ajarannya tentang kalkulus utilitarian atau sering disebut sebagai kalkulus kebahagiaan. Ajaran Jeremy Bentham tentang tata negara adalah bagaimana ia menolak adanya tirani dalam sebuah negara, ia mengatakan bahwa bahwa negara yang dikuasai oleh tirani, masyarakatnya tidak akan pernah merasakan arti kebahagiaan sejati, karena kabahagiaan yang diberikan oleh seorang tirani itu adalah kebahagiaan yang semu, misal dikatakan bahwa pengisi pengisi penjara di negara tirani adalah korban dari kepuasan seorang tirani, orang orang yang dimasukan kedalam penjara adalah demi kepuasan tirani karena mereka yang dimasukan penjara karena mereka melanggar sesuatu yang disebut kejahatan, kejahatan mereka hanyalah kejahatan palsu, disebut kejahatan palsu karena kejahatan mereka hanya kejahatan karena melanggar undang undang atau peraturan yang dibuat oleh seorang tiranni dan peraturan yang dibuat oleh seorang tirani tidak lebih karena memenuhi hasrat kepuasan seorang tirani. Dan undang undang yang dibuat seorang tirani tidak akan membahagiakan seluruh rakyatnya. Negara harus dipimpin oleh pemimpin yang ditunjuk langsung oleh seluruh rakyat atau masyarakat dalam sebuah negara, karena pemimpin yang ditunjuk lansung oleh rakyat akan mempunyai tanggung jawab dan beban moral untuk membahagiakan seluruh rakyat atau masyaraktannya. oleh karena itu kebahagiaan untuk kepentinga seluruh rakyat atau masyarakat harus mempunyai kekuatan hukum yang mengikat dan oleh sebab itu kebahagiaan harus menjadi unsur paling penting dalam pembuatan undang undang. Dan tugas politikus dan pemimpin bangsa lah untuk membuat undang undang itu. Bagaimana mengukur suatu tingkat kebahagiaan dalam masyarakat? Jawabannya adalah menggunakan kalkulus utilitarian atau kalkulus kebahagiaan, inti dari rumus ini secara garis besar adalah kebahagiaaan sama dengan kepuasaan dikurangi kepedihan, memang jika sekilas dilihat kalkulus ini adalah kalkulus yang mudah dalam penghitungannya tetapi jika dipahami lebih lanjut kalkulus ini sangat sulit dihitung karena Jeremy Bentham pun harus menggunakan beratus ratus halaman untuk menjelaskan itu semua. Kalkulus ini harus menggunakan tujuh aspek yang harus dipenuhi yaitu intensitas, durasi, kedekatan, kepastian, kemurnian, kesuburan, dan lingkup. Dan kabahagiaan yang diinginkan oleh Jeremy Bentham mementingkan kuantitas atau jumlah dalam kalkulus kebahagiaan, ia mengesampingkan kualitas atau mutu kebahagiaan. Karena kuantitas akan menjamin kebahagiaan dalam angka pasti, karena kualitas kebahagiaan yang diinginkan oleh setiap orang itu berbeda beda misal kualitas kebahagiaan atau kepuasaan yang paling besar bagi saya pribadi adalah bercinta atau besetubuh dengan wanita, tapi bagi beberapa orang kebahagiaan atau kepuasaan terbesar adalah membaca buku, dan membaca buku adalah sebuah penderitaan bagi saya. Maka bentham menggunakan atau mementingkan kuantitas atau jumlah kebahagiaan yang dirasakan bagi setiap orang daripada kualitas. Selain dipakai dalam menentukan undang undang, kalkulus kebahagiaan dapat juga digunakan dalam penentuan pemidanaan seseorang,

Page 18: utlitarianisme jeremy bentham

bagaimana memakainya? Lama pidana yang dijatuhkan oleh seorang hakim dalam persidangan dapat menggunakan kalkulus ini dalam referensi pemikirannya. Intinya jika kebahagiaan yang direnggut atau dihentika lebih banyak maka pelaku kejahatan harus mendapatkan lebih banyak hukuman daripada perbuatan pidan yang biasa, misal seseorang yang mencuri uang seratus ribu dari keluarga miskin harus diberi hukuman lebih banyak atau lebih kejam daripada mencuri seratus ribu dari keluarga kaya, seseorang yang memperkosa anak kecil atau remaja dibawah umur harus dihukum penjara atau dihukum lebih kejam daripada seseorang yang memperkosa seorang janda, karena pelaku pelaku tersebut telah merenggut lebih banyak kebahagiaan daripada ia melakukan kejahatan biasa. Dan untuk mengetahui berapa banyak ia telah merenggut suatu kebahagiaan maka seorang hakim harus mempelajari kalkulus kebahagiaan ini.

Ajaran Jeremy Bentham tentang etika dan moral kehidupan adalah ajarannya tentang “kebahagiaan terbesar”. Kebahagiaan terbesar adalah kebahagiaan yang diakumulasikan dalam sebuah komunitas. Komunitas di sini adalah kumpulan besar individu yang sekarang disebut sebagai masyarkat. Kebahagiaan terbesar adalah bagaimana komunitas itu bisa bahagia seluruhnya karena individu individu dalam komunitas itu adalah individu yang bahagia sehingga kebahagiaan yang dialami oleh individu individu akan diakumulasikan sehingga menjadi kebahagiaan seluruh komunitas. Walaupun kebahagiaan individu lah yang selalu dipuja oleh Jeremy Bentham tapi komiitas lah yang paling harus diutamakan karena dengan mengutamakan kebahagiaan komunitas, individu individu akan membatasi diri untuk tidak mengganggu kepentingan individu lain atau komunitas untuk mengejar kabahagiaan. Dalam sebuah ajarannya jeremy bentham pernah berkata “walaupun tidak menyenangkan tetapi prinsip kebahagiaan terbesar mengatakan kepada kita bahwa hasrat kita untuk meraih kebahagiaan tidak lebih penting daripada membahagiakan orang lain”. Misal kita harus menahan diri untuk tidak mengganggu istri tetangga kita yang cantik dan bertubuh indah karena itu akan membuat tentangga kita tidak bahagia. Inti dari ajaran Jeremy Bentham bahwa mengejar kebahagiaan itu penting, tapi mengejar kebahagiaan itu harus menggunak aspek rasional dan logika kita karena manusia diciptakan untuk mempunyai akal pikiran aspek logika.

Ajaran bentham ini pasti akan mendapatkan banyak kritik dari golongan anti hedonis, seperti Ahli sejarah Thomas Carlyle menyebut utilirianisme sebagai filosofi babi yang ia maksud disini penekanan utilirianisme pada kepuasaan telah menurunkan manusia ke level hewan. jika kebahagiaan hanya menggratifikasi hasrat, Carlyle memperingatkan kebahagiaan itu tidak pantas dimiliki. Bergulingan dalam lumpur dan memasukan moncong anda kedalam peti makanan tidak dapat dinilai sebagai yang baik, kecuali tentu saja jika anda seekor babi.seperti ajaran epicurus yang dihina habis habisan oleh cicero tentang ajaran filosinya yang disebut sebagai epicurean, cicero pernah mengatakan bahwa epicurus adalah seorang bangsat bermulut kotor. Tapi setelah membaca karya karya jeremy bentham saya merasa filosofi yang diajarkan oleh Jeremy Bentham bukanlah filososi babi atau filosofi hedonis. Karena filosofi ini harus menggunakan logika dan akal budi untuk mengejar kebahagiaan karena manusia dikarunai akal budi dan pekerti. Selain itu manusia atau individu harus membatasi diri demi kebahagiaan komunitas yang lebih besar. Lagipula Jeremy Bentham

Page 19: utlitarianisme jeremy bentham

bukanlah pemikir hedonis saya merasa ia lebih patut untuk disebut sebagai pemikir sosialis demokratis karena pemikiran Jeremy Bentham lebih menjurus atau condong mementingkan kebahagiaan untuk masyarkat atau komunitas tanpa menghalang halangi individu untuk mengejar kepuasaan untuk mencapai kebahagiaan kalau dipikir pikir lebih lanjut lagi mirip mriplah dengan demokrasi pancasila yang dimiliki indonesia, ia mengambil jalan tengah antara demokratis dan sosialis. Tapi setahu saya saat Jeremy Bentham menelurkan idenya, karl marx belum lahir, jadi saya pikir mungkin karl marx lah yang terinspirasi akan pemikiran Jeremy Bentham sehingga ia membuat ajaran tentang Marxisme, siapa yang tahu?

SARAN

Selalu bepikiran positif sebelum membaca karya karya yang sering disebut orang sebagai ajaran hedonis, jika dipelajari lebih jauh terdapat filosofi filosofi tentang hidup, politik, tatanegara, hukum yang jauh lebih penting daripada hedonis itu sendiri. Jika anda adalah mahasiswa hukum atau politik maka pelajarilah ajaran ajaran Jeremy Bentham maka akan mendapatkan sebuah ajaran yang mempunyai pandangan tentang kebahagiaan yang berfungsi dalam tugas anda kelak sebagai seseorang yang bekerja dalam bidang judikatif, legislatif, maupun eksekutif.

DAFTAR PUSTAKA

Page 20: utlitarianisme jeremy bentham

Anshori Abdul Ghofur. Filsafat hukum sejarah, aliran dan pemaknaan. Gajah mada

university press. Yogyakarta. 2006.

Bentham Jeremi. An Introduction to the Principles of Morals and Legislation. Batoche book.

Kitchener,kanada. 2000

Magee Bryan. The Story of Philosophy (Kisah Tentang Filsafat). Penerbit Kanisius .

Yogyakarta . 2008

Mill John Stuart. Utilitarianisme. Forgotten book. 2008.

Saphiro Ian. Asas Moral Dalam Politik. Yayasan obor indonesia. Jakarta . 2006

Schoch Richard. The Secret Of Happines. Hikmah(PT. Mizan publika). Jakarta . 2008