uts ekonomi trans

11
Donny Cleo Patra Pakpahan / 1006807711 Soal 1 – Dasar Investasi Grafik 1.1 1.1. Jawab : Total benefit ekonomi dari investasi adalah apabila harga oleh konsumen bersedia unuk membayar (willing to pay) akibat tambahan output produksi yang dinyatakan oleh area ABQ2Q1, sedangkan biaya (cost) ekonomi untuk investasi sebesar area CDQ2Q1. Terlihat bahwa area ABQ2Q1 lebih besar dari Area CDQ2Q1, maka investasi dapat dibenarkan (justified) Bila investasi dilakukan untuk meningkatkan produksi dari Q1 ke Q3, maka benefit dari investasi adalah AEQ3Q1 dan biaya investasi CEQ3Q1 Perbedaan antara benefit dan cost adalah AEC. Terlihat bahwa investasi ke Q3 dibandingkan ke Q2 akan menghasilkan keuntungan lebih sebesar area BED. Akibatnya investasi Q3 jauh lebih baik dibandingkan investasi Q2 UTS EKONOMI TRANSPORTASI Page 1

Upload: donnypakpahan

Post on 25-Jul-2015

227 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: UTS Ekonomi Trans

Donny Cleo Patra Pakpahan / 1006807711

Soal 1 – Dasar Investasi

Grafik 1.1

1.1. Jawab :

Total benefit ekonomi dari investasi adalah apabila harga oleh konsumen bersedia

unuk membayar (willing to pay) akibat tambahan output produksi yang dinyatakan

oleh area ABQ2Q1, sedangkan biaya (cost) ekonomi untuk investasi sebesar area

CDQ2Q1.

Terlihat bahwa area ABQ2Q1 lebih besar dari Area CDQ2Q1, maka investasi dapat

dibenarkan (justified)

Bila investasi dilakukan untuk meningkatkan produksi dari Q1 ke Q3, maka benefit

dari investasi adalah AEQ3Q1 dan biaya investasi CEQ3Q1

Perbedaan antara benefit dan cost adalah AEC. Terlihat bahwa investasi ke Q3

dibandingkan ke Q2 akan menghasilkan keuntungan lebih sebesar area BED.

Akibatnya investasi Q3 jauh lebih baik dibandingkan investasi Q2

Bila investasi ditingkatkan dari Q1 ke Q4, maka total benefit ekonomi dari

investasi ini adalah AFQ4Q1 sedangan cost ekonominya sebesar CGQ$Q1.

Pada penglihatan awal terlihat kesan bahwa benefit lebih besar dari cost sehingga

investasi terlihat menguntungkan. Tetapi bila kita melihat ekspansi hanya dilakukan

dari Q3 ke Q4, maka total benefit ekonomi adalah EFQ4Q3 di mana lebih kecil dari

cost ekonomi EGQ4Q3 dengan kerugian sebesar EGF

Berdasarkan hal ini, maka investasi terbaik dari Q1 ke Q3 untuk

memaksimalkan profit usaha.

UTS EKONOMI TRANSPORTASI Page 1

Page 2: UTS Ekonomi Trans

Donny Cleo Patra Pakpahan / 1006807711

1.2. Diketahui :

Demand Curve mengikuti persamaan : P = -0,75Q + 11

Average Cost (AC) atau Marginal Cost (MC) mengikuti persamaan

P = 0,175Q + 3,75

Pertanyaan : berapa besar P dan Q untuk menghasilkan kondisi yang paling

optimum dan berapa besar profit yang dihasilkan.

Jawab :

Dari persamaan demand curve dan AC atau MC diperoleh grafik :

0 5 10 15 20 250

1

2

3

4

5

6

7

8

3.75

5.12

7.25

Demand CurveAverage Cost

QUANTITY

PRIC

E

Grafik 1.2

Titik potong diperoleh dari :

P = P

-0,75Q + 11 = 0,175Q + 3,75

0,925 Q = 7,25

Q = 7.84

P = 0,175(7.84) + 3,75 = 5,12

Kondisi paling optimum terjadi pada titik potong kurva dengan harga

Q = 7,84 dan P = 5,12

UTS EKONOMI TRANSPORTASI Page 2

Page 3: UTS Ekonomi Trans

Donny Cleo Patra Pakpahan / 1006807711

Profit yang dihasilkan adalah luas daerah antara kurva demand dan kurva AC atau

MC, yakni :

Profit = 0,5 (11-3,75)(5,12) = 18,56

Grafik 1.3

1.3. Apa yang dimaksud dengan :

a. Customer Surplus

Grafik 1.4

Customer Surplus adalah nilai keuntungan yang diperoleh oleh konsumen saat

konsumen dapat membeli barang di pasar dibawah nominal harga yang mampu

konsumen bayarkan.

UTS EKONOMI TRANSPORTASI Page 3

Page 4: UTS Ekonomi Trans

Donny Cleo Patra Pakpahan / 1006807711

b. Under Investment

Under investment adalah investasi dibawah investasi optimumnya dimana

profit yang dihasilkan masih bisa ditingkatkan. Pada Grafik 1.1 untuk

produksi awal Q1, under investment adalah investasi dari Q1 ke Q2.

c. Over Investment

Over-investment adalah investasi yang melebihi investasi optimumnya,

sehingga terjadi kerugian karena terjadi benefit dibawah cost ekonomi. Pada

Grafik 1.1 untuk produksi awal Q1, over investment adalah investasi dari Q1

ke Q4

Soal 2 - Elastisitas

1.1. Apa yang dimaksud dengan :

Jumlah perjalanan bus Aku berdasarkan formula dibawah ini :

Qs=0,4 Pb

0,2

P s0,4

PS = tarif bus Aku Pb = tarif bus Kamu

a. Nilai Own Price Point Elacity dari Qs

Qs=0,3 Pb

0,2

P s0.4

EL=(Q s , Ps )=P s δ Qs

Qs δ Ps

Qs=0,3 Pb0,2 P s

−0,4

δ Qs

δ P s

=(−0,4 ) 0,3 Pb0,2 P s

−1,4

EL=(−0,4 )0,3 Pb

0,2 Ps−1,4 P s

0,3 Pb0,2 P s

−0,4

EL (Q s , Ps )=−0,4 Nilai own price elasticity dari Qs adalah -0,4

b. Nilai Cross Price Point Elacity Qs terhadap Pb

Qs=0,3 Pb0,2 P s

−0,4

UTS EKONOMI TRANSPORTASI Page 4

Page 5: UTS Ekonomi Trans

Donny Cleo Patra Pakpahan / 1006807711

δ Qs

δ Pb

=(0,2 )0,3 Pb−0,8 P s

−0,4

EL (Q s , Ps )=0,2 NIlai cross price point elacity Qs terhadap Pb adalah 0,2

c. Jumlah Perjalanan apabila kedua perusahaan mempunyai tarif sama Rp.10,-

Qs=0,3 Pb

0,2

P s0.4

Qs=0,3 (10)0,2

(10)0.4 =0.189

Jumlah perjalanan adalah 0,189

d. Perubahan jumlah perjalanan bus Aku,bila tariff bus Kamu menjadi Rp.90,-

Qs=0,3 Pb

0,2

P s0.4

Qs=0,3 (90)0,2

(10)0.4 =0.293

Perubahan jumlah perjalanan adalah (0.293-0.189) = 0.104

1.2. Apa yang dimaksud dengan :

a. Elastisitas = 0

Atau disebut perfectly inelastic berarti kuantitas atau suplai yang dibutuhkan tidak

terpengaruh oleh perubahan apapun pada harga. Atau dapat dikatakan kuantitasnya

sudah tetap. Tidak peduli bagaimana harga berubah, kuantitas tidak terpengaruh.

Perfectly Inelastic Demand terjadi saat pembeli tidak memiliki pilihan dalam

mengkonsumsi barang.

Perfectly Inelastic Supply terjadi saat penjual tidak memiliki pilihan dalam

memproduksi barang.

UTS EKONOMI TRANSPORTASI Page 5

Page 6: UTS Ekonomi Trans

Donny Cleo Patra Pakpahan / 1006807711

Grafik 2.1 Grafik 2.2

b. Keadaan kondisi pasar yang tidak memiliki elastisitas harga dan penyebabnya :

Pada dasarnya barang-barang kebutuhan pokok merupakan contoh dari barang permintaan inelastic karena berapapun harga dari kebutuhan pokok,kita akan mengeluarkan biaya untuk membeli barang-barang tersebut.Contoh lainnya adalah maskapai penerbangan dimana pada maskapai penerbangan jumlah kursi yang disediakan berada pada kisaran yang sama akan tetapi pada maskapai penerbangan jika kita memesan kursi pada jauh-jauh hari kita akan mendapatkan harga yang lebih murah,karena maskapai akan mendapatkan kepastian kursi terisi dan apabila kita memesan pada waktu yang sempit bahkan pada hari yang sama maka harga akan melonjak daripada harga normal,akan tetapi karena urgensinya maka kita akan tetap membeli tiket tersebut.

Soal 3 – Road Pricing

1.1. Secara ekonomi makro, road pricing dapat memberikan rasa keadilan bagi

masyarakat secara luas karena pada road pricing maka ada kompensasi yang harus

diberikan atas keistimewaan yang didapatkan oleh sebagian pengguna jalan.

Dari sisi mobilitas bagi pengguna jalan yang ingin mendapatkan akses jalan yang

lebih dekat maka ia harus membayar lebih untuk mendapatkannya,sedangkan

untuk pengguna jalan yang lain dengan beralihnya sebagian ke jalan akses terbatas

itu maka beban jalan yang biasa ia lewati akan berkurang.

Bagi pengguna jalan yang lebih sering beraktifitas pada jam-jam tertentu dimana

demand sedang tinggi maka ia juga menyumbang lebih bagi pencemaran sehingga

ia harus membayar bea akibat itu. Secara ekonomi pun dengan ia mendapatkan

akses jalan yang lebih lancar maka ia harus memberi lebih untuk mendapatkan

fasilitas tersebut.

Pada akhirnya semua retribusi dan bea yang dibayarkan oleh pengguna jalan yang

mendapatkan fasilitas lebih tersebut akan digunakan untuk hal lain yang

bermanfaat bagi pengguna jalan lainnya ataupun kelompok masyarakat lain,semisal

untuk pengendalian pencemaran,pemeliharaan dan perawatan infrastruktur,

pembangunan infrastruktur baru, dan lain-lain.

1.2. Perbedaan antara road tax, congestion pricing dan toll fares

Road Tax ,adalah pajak yang dikenakan kepada kendaraan sebagai cukai aktif

yang bervariasi besarnya tergantung pada tipe, jenis, dan mesin kendaraan

dibayarkan setiap kurun waktu tertentu.

UTS EKONOMI TRANSPORTASI Page 6

Page 7: UTS Ekonomi Trans

Donny Cleo Patra Pakpahan / 1006807711

Congestion Pricing, adalah system yang membebankan pengguna jaringan jalan

pada jam sibuk dan padat untuk membayar dengan tujuan untuk mengurangi

kepadatan lalu lintas yang berimbas pada kemacetan. Contohnya adalah road

pricing, dan bea untuk kendaraan angkut atau tarif angkutan umum yg lebih

mahal saat periode-periode tertentu.

Toll Fares, adalah biaya yang dibayarkan penguna jalan untuk dapat

menggunakan fasilitas jalan tol yang biasanya dibangun oleh pihak swasta. Secara

umum tarif tol dikenakan berdasarkan biaya per kilometer atau sekali setiap

memasuki jaringan jalan tol.

Soal 4 – Economy Project Evaluation

Jumlah kecelakaan lalu lintas selama 3 tahun terakhir (2009-2011) 80 orang

meninggal dunia.

Jumlah konsumsi alkohol 20% dari jumlah penduduk sebesar 1 juta jiwa yaitu

200.000 jiwa

Target kampanye menurunkan BAC dari 0,10 menjadi 0,5 pada tahun ke-3.

0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.250

10

20

30

40

50

60

Blood Alcohol Concetration

Risk

of c

rash

tim

es m

ore

likel

y

Dengan 3 tahun terakhir terjadi 80 kecelakaan meninggal dunia, diasumsikan

rata-rata tahunan terjadi 27 kecelakaan meninggal dunia akibat alkohol.

Lalu terjadi penurunan Blood Alcohol Content yang berpengaruh pada resiko

kecelakaan akibat pengaruh alkohol.

Accident Cost yang dihitung disini adalah biaya akibat meninggal dunia.

UTS EKONOMI TRANSPORTASI Page 7

Page 8: UTS Ekonomi Trans

Donny Cleo Patra Pakpahan / 1006807711

UTS EKONOMI TRANSPORTASI Page 8

Page 9: UTS Ekonomi Trans

Donny Cleo Patra Pakpahan / 1006807711

Dari tabulasi diatas dapat disimpulkan bahwa nominal cost yang dkeluarkan selama 3 tahun untuk program ini masi lebih kecil dari nominal benefit yang didapat.Dengan prinsip Benefit Cost Analysis maka dengan benefit lebih besar dari cost dapat disimpulkan bahwa program ini layak untuk dijalankan,

UTS EKONOMI TRANSPORTASI Page 9