uu sox

54
SARBANES OXLEY ACT (SOX/SOA) A. Latar belakang pembentukan Sarbanes oxley act Salah satu tema yang sangat menarik dalam Association Certified Fraud Examiner (ACFE) Annual Fraud conference ke-14 di Chicago adalah diterbitkannya SarbanesOxley Act (SOX atau SOA). Undang-undang ini merupakan suatu terobosan dan sebagai reformasi terbesar di USA khususnya dan dunia pada umumnya bagi penilaian corporate governance sejak diterbitkannya Securities Acts of 1933 and 1934. Undang-undang tersebut diprakarsai oleh Senator Paul Sarbanes (Maryland) dan Representative michael Oxley (Ohio). Undang-undang ini diterbitkan sebagai jawaban dari Kongres Amerika Serikat yang menetapkan undang- undang keuangan yang kemudian dikenal dengan Sarbanes- Oxley Act 2002 (Sarbox) pada tanggal 30 Juli 2002. Dan Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act 1

Upload: james-cameron

Post on 14-Feb-2015

131 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

u

TRANSCRIPT

SARBANES OXLEY ACT (SOX/SOA)

A. Latar belakang pembentukan Sarbanes oxley act

Salah satu tema yang sangat menarik dalam Association Certified Fraud Examiner

(ACFE) Annual Fraud conference ke-14 di Chicago adalah diterbitkannya

SarbanesOxley Act (SOX atau SOA). Undang-undang ini merupakan suatu

terobosan dan sebagai reformasi terbesar di USA khususnya dan dunia pada

umumnya bagi penilaian corporate governance sejak diterbitkannya Securities

Acts of 1933 and 1934.

Undang-undang tersebut diprakarsai oleh Senator Paul Sarbanes (Maryland) dan

Representative michael Oxley (Ohio). Undang-undang ini diterbitkan sebagai

jawaban dari Kongres Amerika Serikat yang menetapkan undang-undang

keuangan yang kemudian dikenal dengan Sarbanes-Oxley Act 2002 (Sarbox) pada

tanggal 30 Juli 2002. Dan terhadap berbagai skandal pada beberapa korporasi

besar seperti:

Enron dan kemudian diikuti oleh WorIdCom, Qwest, Tyco, HeaIthSouth dan lain-

lain, yang juga melibatkan beberapa Kantor Akuntan Publik (KAP) yang termasuk

dalam kelompok lima besar "the big five" seperti: Arthur Andersen, PWC, dan

Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act 1

KPMG. Semua skandal ini merupakan contoh yang tragis dan menyedihkan

bagaimana skema kecurangan (fraud schemes) berdampak sangat buruk terhadap

pemegang saham, pasar, pegawai dan masyarakat dalam arti luas.

Dengan diberlakukannya undang-undang Sarbanes Oxley 2002 yang

ditandatangani oleh Presiden george Walker Bush pada 30 Juli 2002 diharapkan

dapat membawa dampak positif bagi berbagai profesi, antara lain : akuntan

publik bersertifikat (CPA); kantor akuntan publik (KAP); perusahaan yang

memperdagangkan sahamnya (listed di bursa US (termasuk direksi, komisaris,

karyawan, dan pemegang saham); perantara (broker); penyalur (dealer);

pengacara yang berpraktik untuk perusahaan publik; investor perbankan serta

para analis keuangan. Penerapan undang-undang tersebut dilatarbelakangi oleh

bangkrutnya sejumlah korporasi di Amerika Serikat.

B. Pengaturan dan Pengawasan Perusahaan

Pemerintah mengatur perusahaan melalui berbagai cara, baik melalui

pembentukan undang-undang maupun berbagai peraturan pelaksanaan lainnya.

Pemerintah melakukan regulasi dengan tujuan agar terjadi persaingan yang sehat

diantara pelaku usaha. Selain itu juga untuk menyeleraskan ketidakseimbangan

Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act 2

kekuatan diantara pelaku usaha, konsumen secara individu, dan masyarakat pada

umumnya. Masyarakat baik dalam arti individu maupun kelompok sangat

membutuhkan adanya suatu lembaga yang mengatur dan melindungi

kepentingan mereka terutama terhadap barang/jasa publik. Tujuan dari adanya

pengaturan tersebut adalah berkaitan dengan 5 (lima) hal sebagai berikut :

Mengatur persaingan (regulate competition)

Melindungi konsumen (protect consumers)

Mendorong keadilan dan keselamatan (promote equity and safety)

Melindungi lingkungan alam (protect natural environment)

Adanya etika untuk mencegah dan menegakkan hukum terhadap tindakan

ilegal (ethics to deter and provide for enforcement against misconduct)

a. Tujuan dari SOX adalah melindungi investor lewat :

Pengungkapan keuangan yang lebih

o Akurat

o Tepat waktu

o Komprehensif

o Dapat dimengerti

Tata kelola perusahaan yang lebih baik

Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act 3

Pengawasan yang lebih ketat dengan pembentukan PCAOB (Public

Company Accounting Oversight Board).

Pengendalian internal yang lebih baik.

Peraturan ini mengikat semua perusahaan publik yang mencatatkan bursanya di

pasar modal Amerika Serikat (NYSE dan NASDAQ) dan kantor akuntan yang

memeriksanya baik kantor akuntan tersebut berada dalam yurisdiksi Amerika

Serikat maupun bukan.

Peraturan ini mulai berlaku 15 November 2004 untuk perusahaan yang memiliki

float melebihi USD75 juta dan 15 Juli 2005 untuk sisa perusahaan lainnya.

C. Secara garis besar proses pembentukan sarbanes oxley act

a. Pembentukan PCAOB

Pembentukan PCAOB (Public Company Accounting Oversight Board) adalah

amanat dari Sarbox. PCAOB dibentuk untuk mengawasi proses penyusunan,

pemeriksaan dan pelaporan laporan keuangan perusahaan publik di Amerika

Serikat. Tugas dari PCAOB terkait tujuan pembentukan tersebut adalah:

Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act 4

1. Mendaftar akuntan publik yang akan melakukan pemeriksaan terhadap

perusaaan yang mencatatkan bursanya pasar modal. (Section 102)

2. Menetapkan standar tentang audit, pengendalian mutu, etika,

independensi dan standar yang lain terkait dengan proses penyusunan

laporan audit untuk perusahaan publik. (Section 103)

3. Melakukan pengawasan terhadap kantor akuntan publik. (Section 104)

4. Melakukan penyelidikan dan penegakan disiplin termasuk memberikan

sanksi jika diperlukan kepada kantor akuntan publik atau perorangan yang

berasosiasi dengan suatu kantor akuntan publik. (Section 105)

PCAOB mempunyai anggota 5 orang dan 2 orang diantaranya harus atau pernah

menjadi CPA (Certified Public Accountant). Masa tugas dari badan tersebut adalah

5 tahun dan dapat tidak dapat dipilih lagi setelah dua periode.

b. Independensi auditor

Jasa tambahan yang tidak diperbolehkan.

Untuk menjaga independensi auditor maka sebuah kantor akuntan publik atau

perseorangan yang berasosiasi dengan kantor tersebut apabila mendapatkan

penugasan audit maka dilarang untuk melayani jasa tambahan berikut ini

(Section 201):

Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act 5

1. Jasa pembukuan

2. Desain sistem informasi keuangan dan pemasangannya

3. Apraisal atau jasa penilaian lain

4. Jasa aktuaria

5. Outsourcing audit intern

6. Fungsi manajemen atau personalia

7. Menjadi pialang, penasehat investasi atau jasa konsultasi investasi

perbankan

8. Jasa hukum dan jasa tenaga ahli lainnya yang tidak terkait dengan audit.

9. Jasa lain yang ditentukan oleh PCAOB

Kantor akuntan publik bisa melakukan jasa lain, kecuali jasa 1-9 diatas,

termasuk jasa perpajakan, dengan mendapatkan persetujuan dari Komite

Audit terlebih dahulu.

Persetujuan Komite Audit.

Sebelum melaksanakan penugasan audit, sebuah kantor akuntan publik harus

mendapatkan persetujuan dari Komite Audit terlebih dahulu.

Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act 6

Rotasi partner.

Sarbox menetapkan rotasi partner tiap 5 tahun sekali untuk satu klien yang

sama dimulai dari tahun fiscal 6 Mei 2003 kecuali sebelumnya telah menjadi

partner audit klien tersebut selama 7 tahun berturut-turut.

Pelaporan ke Komite Audit

Auditor harus melaporkan kebijakan dan praktek akuntansi yang penting

(critical), alternatif pencatatan sesuai GAAP terkait dengan isu penting dalam

audit, dan komunikasi tertulis antara auditor dan manajemen.

Pengungkapan dalam laporan keuangan

Laporan keuangan harus mengungkapkan fee untuk auditor baik untuk jasa

pemeriksaan, jasa lain yang terkait audit, jasa perpajakan, dan jasa yang

lainnya.

Perekrutan mantan auditor

Seorang auditor tidak boleh menjabat sebagai anggota dewan direktur, CEO,

CFO, COO, CAO, controller, direktur audit intern dan jabatan-jabatan lainnya

tanpa ada tenggang waktu karir.

Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act 7

Kompensasi partner kantor akuntan publik

Partner kantor akuntan publik tidak boleh menerima kompensasi dari klien

selain jasa audit, perpajakan dan jasa atestasi lainnya.

c. Pengungkapan laporan keuangan

SEC mengeluarkan beberapa peraturan baru terkait dengan pengungkapan

laporann keuangan yang lebih transparan dan tepat waktu bagi para investor.

Beberapa ketentuan baru ada terlihat seperti dibawah ini.

A. Semua koreksi keuangan yang material harus terungkap dalam laporan

keuangan.

B. Pengungkapan tambahan terhadap pengungkapan-pengungkapan yang

tidak disyaratkan oleh standar akuntansi keuangan (GAAP). Informasi-

informasi tersebut antara lain, core earnings, free cash flow, EBITDA, dan

pre-FAS 133 income. Pengungkapan informasi tambahan tersebut bisa

dicantumkan di laporan tahunan, laporan tertulis lainnya atau dalam web

site perusahaan.

Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act 8

C. SEC menambahkan pengungkapan transaksi diluar neraca (off balance

sheet) yang harus disertakan dalam penjelasan dan analisis manajemen

(management’s discussion and analysis – MD&A) yaitu pengungkapan

tentang pengaturan transaksi diluar neraca dan tabel yang menjelaskan

informasi tentang kewajiban kontraktual yang pasti akan terjadi. Misalnya

standby LC, performance guarantee dll.

d. Audit integral

Perbedaan audit integral dan audit keuangan terletak pada pengujian

pengendalian internal. Dalam audit keuangan sebelumnya, pengujian

pengendalian bertujuan untuk menentukan bentuk, waktu dan tingkat kedalaman

pemeriksaan. Apabila dari hasil pengujian tersebut ditemukan bahwa kita tidak

bisa mengandalkan pengendalian internal klien maka kita akan menggunakan

pendekatan full substantive. Dalam audit integral, pengujian pengendalian

internal merupakan proses untuk menyatakan pendapat terhadap keandalan

pengendalian internal klien. Apabila dalam pengujian tersebut kita menemukan

bahwa pengendalian internal klien tidak dapat diandalkan maka temuan bisa

menjadi kelemahan mendasar (material weaknesses) dalam pengendalian

Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act 9

internal. Kelemahan mendasar akan menyebabkan pendapat tidak wajar (adverse

opinion) dalam pengendalian internal.

Auditor tidak dapat melakukan pemeriksaan laporan keuangan terhadap

perusahaan publik di Amerika Serikat tanpa sekaligus melakukan pemeriksaan

terhadap pengendalian internal yang ada di perusahaan tersebut. Penugasan

pemeriksaan laporan keuangan dan pengendalian internal merupakan penugasan

yang integral dan tidak dapat dipisahkan.

Hal-hal yang baru dalam audit integral (Section 404)

1. Auditor harus menyatakan pendapat terhadap kewajaran laporan keuangan

sekaligus menyatakan pendapat atas atestasi manajemen terhadap

pengendalian internal. Proses pernyataan pendapat tersebut merupakan

satu kesatuan yang tidak terpisahkan (audit integral).

2. Pekerjaan dalam pemeriksaan untuk menyatakan kewajaran atas laporan

keuangan maupun pemeriksaan terhadap pengendalian internal harus

saling terkait.

3. Standar yang ditetapkan oleh PCAOB merupakan standar yang integral,

mencakup pekerjaan yang diperlukan dalam audit laporan keuangan dan

audit pengendalian internal.

Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act 10

4. Audit integral akan menghasilkan tiga opini

Pendapat tentang keefektifan pengendalian internal terhadap

penyusunan laporan keuangan.

Pendapat tentang keefektifan penilaian manajemen terhadap

pengendalian internal.

Pendapat tentang kewajaran laporan keuangan.

Pernyataan pendapat atas pengendalian internal ditentukan oleh temuan pada

saat pemeriksaan lapangan, temuan terhadap pengujian pengendalian internal

dapat dikategorikan menjadi tiga seperti dibawah ini :

1. Internal control deficiencies (kecacatan pengendalian internal)

Apabila ditemukan kecacatan dalam desain pengendalian internal, sehingga

pengendalian internal tidak akan bisa menangkap atau mencegah salah saji

atau kecurangan keuangan. Temuan ini adalah temuan cacat pengendalian

internal yang paling parah. Auditor bisa menggunakan COSO framework

untuk mengukur apakah desain pengendalian internal di sebuah

perusahaan sudah mencukupi atau belum.

2. Significant deficiencies (kecacatan mendasar)

Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act 11

Kecacatan yang baik berdiri sendiri atau bersama-sama membuat

kemungkinan (remote likehood) perusahaan gagal menangkap atau

mencegah salah saji dalam laporan keuangannya. Salah saji yang tidak

tertangkap tersebut bersiap tidak berpola.

3. Material weaknesses (kelemahan mendasar)

Kecatatan yang mendasar yang membuat perusahaan gagal untuk

mencegah (prevented) atau mendeteksi (detected) sebuah salah saji.

Temuan ini bisa mengakibatkan pernyataan pendapat tidak wajar (adverse

opinion).

Pengendalian internal sebuah perusahaan adalah tanggung jawab manajemen

perusahaan bukan tanggung jawab auditor. Manajemen harus melakukan

penilaian terhadap pengendalian internal mereka sendiri, dan peran tersebut

tidak bisa tergantikan dengan pengujian-pengujian yang dilakukan oleh auditor

terkait dengan pemeriksaan tahunan.

Manajemen perusahaan juga harus membuat dokumentasi terhadap proses

signifikan yang ada di perusahaan tersebut. Dokumentasi proses yang signifikan

ini kemudian akan menjadi dasar penilaian auditor terhadap pengendalian

internal yang dimilliki oleh sebuah perusahaan. Auditor sekarang juga memiliki

Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act 12

tanggung jawab tambahan untuk mengevalusi pengendalian internal yang secara

khusus dapat menekan resiko terjadinya penyelewengan keuangan (fraud) yang

kemungkinan secara signifikan bisa mempengaruhi sebuah laporan keuangan.

D. Kronologi Sejumlah Perusahaan yang menyebabkan dibuatnya Sarbanes

oxley act

Menurut Jeff Fischer (July 22, 2002), bursa di Amerika telah jatuh jauh sebelum

kasus Enron, WorIdCom dan lain-lain terungkap. Menurut Fischer penyebab

jatuhnya harga saham di bursa bukan karena accounting scandal akan tetapi

karena berbagai keputusan bisnis yang salah yang dilakukan oleh manajemen

(bad business decisions). Sebagai akibat keputusan sebelumnya yang salah maka

kinerja perusahaan terpuruk dan untuk membantu keterpurukan itulah maka

manajemen melakukan windowdressing dengan tujuan untuk menutupi adanya

kerugian tersebut. jatuhnya harga saham di bursa disebabkan oleh dua hal, yaitu :

(1) keputusan bisnis yang salah yang dilakukan oleh manajemen, dan

(2) adanya skandal akuntansi.

Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act 13

Terjadinya skandal kecurangan yang menimpa sejumlah perusahaan kelas dunia

(world dass) sebagai bukti gagalnya tata kelola perusahaan secara internal dan

pengaturan yang dilakukan oleh pemerintah. Kecurangan tersebut terjadi

disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain : pemimpin yang serakah, tidak

efektifnya dewan komisaris, serta faktor-faktor yang lain.

Skandal tersebut dimulai dari Enron dan kemudian diikuti oleh WorIdCom, Qwest,

Tyco, HeaIthSouth, dan lain-lain yang menimbulkan kepanikan di pasar modal dan

menyebabkan terjadinya kerugian lebih dari US $7 triliun yang menimpa pasar

modal di USA. Sejumlah perusahaan terkenal dinyatakan bangkrut. Tabel 1-1

menunjukkan 10 perusahaan terbesar yang dinyatakan bangkrut dalam sejarah

USA dan 6 (enam) diantaranya terjadi pada tahun 2002.

a. Tabel 1-1 10 Besar Perusahaan di USA Yang Bangkrut Perusahaan dalam

Jumlah Aktiva (Milyar)

1.WorIdCom $101.9 Juli 2002

2.Enron $63.4 Desember 2001

3.Texaco $35.9 April 1987

4.Financial Cor of America $33.9 September 1988

Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act 14

5.Global Crossing $25.5 Januari 2002

6.Adelphia $24.4 Juni 2002

7.United Airlines $22.7 Desember 2002

8.PG&E $21.5 Juni 2002

9.Mcor $20.2 Maret 1989

10.KMart $17.0 Januari 2002

Sumber : Albrecht, Albrecht, & Albrecht : Fraud Examination, 20063

E. Legalisasi Sarbanes-Oxley Act (SOX/SOA)

Karena adanya desakan dari masyarakat, Congress cepat untuk bertindak. Pada

tanggal 30 Juli 2002, Presiden Walker Bush mengesahkan suatu undang-undang

yang bernama Sarbanes-Oxley Act of 2002. Undang-undang tersebut bermaksud

untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap pasar modal dan menetapkan

kewajiban dan hukuman yang berat bagi perusahaan publik dan para eksekutif,

direksi, auditor, pengacara, dan analis saham yang melanggar aturan yang telah

ditetapkan. Undang-undang ini merupakan reformasi terbesar di USA bagi

Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act 15

penilaian corporate governance sejak diterbitkannya Securities Acts of 1933 and

1934. Oleh karena itu merupakan suatu keharusan bagi para akuntan, auditor dan

fraud examiners untuk mempelajari undang-undang ini, dan termasuk juga

Statement on Auditing Standards (SAS) No. 99, agar mengetahui pengaruhnya

bagi organisasi publik, swasta maupun jenis organisasi yang lain serta tanggung

jawab apa saja yang menjadi kewajibannya.

Berikut ini ringkasan isi pokok dari Sarbanes-Oxley Act:

• Membentuk independent public company board untuk mengawasi audit

terhadap perusahaan public.

• Mensyaratkan salah seorang anggota komite audit adalah orang yang ahli dalam

bidang keuangan.

• Mensyaratkan untuk melakukan full disclosure kepada para pemegang saham

berkaitan dengan transaksi keuangan yang bersifat kompleks.

• Mensyaratkan Chief Executive Officer (CEO) dan Chief Financial Officer (CFO)

perusahaan untuk melakukan sertifikasi tentang validitas pembuatan laporan

keuangan perusahaannya. Jika diketahui mereka melakukan laporan palsu,

mereka akan dipenjara selama 20 tahun dan denda sebesar US$5 juta.

Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act 16

• Melarang kantor akuntan publik dari tawaran jasa lainnya, seperti melakukan

konsultasi, ketika mereka sedang melaksanakan audit pada perusahaan yang

sama. Hal ini untuk menghindari adanya benturan kepentingan (conflict of

interest).

• Mensyaratkan adanya kode etik, terdaftar pada Securities and Exchange

Commission (Bapepam-LK), untuk para pejabat keuangan (financial officer)

Ancaman hukuman 10 tahun penjara untuk pelaku kecurangan wire and mail

fraud.

• Mensyaratkan mutual fund professional untuk menyampaikan suaranya pada

wakil pemegang saham, sehingga memungkinkan para investor untuk mengetahui

bagaimana saham mereka berpengaruh terhadap keputusan.

• Memberikan perlindungan kepada individu yang melaporkan adanya tindakan

menyimpang kepada pihak yang berwewenang.

• Mensyaratkan penasehat hukum perusahaan untuk mengungkap adanya

penyimpangan kepada pejabat senior dan kepada dewan komisaris, jika perlu

penasehat hukum tersebut berhenti untuk bekerja sama dengan perusahaan jika

manajer senior tersebut mengabaikan laporan tersebut.

Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act 17

a. Pro dan Kontra Penerapan Sarbanes-Oxley Act (SOA)

Berikut ini sejumlah kritik terhadap penerapan Sarbanes-Oxley Act (SOA) :

1. Membutuhkan biaya besar (it is too costly)

Salah satu perkiraan berdasarkan suatu survai yang dilakukan oleh Financial

Executives International menyatakan bahwa perusahaan dengan pendapatan

sebesar US$5 milyar harus menyisihkan anggaran rata-rata sebesar US$4.7 juta

untuk menerapkan pengendalian intern yang dipersyaratkan oleh SOA, kemudian

juga harus masih mengeluarkan lagi biaya tahunan sebesar US$1.5 juta untuk

menjaga kepatuhan.

2. Memiliki dampak negatif bagi perusahaan terhadap persaingan global (it

impacts negatively on a firm's global competitiveness) Argumen ini juga

mendasarkan atas biaya yang dikeluarkan untuk menjaga kepatuhan operasi

internal terhadap undang-undang. Kritik ini berargumen bahwa perusahaan lain

yang berasal diluar USA tidak harus menanggung beban ini, kenapa perusahaan-

perusahaan USA harus menanggungnya?

3. Pengeluaran pemerintah juga meningkat untuk menerapkan undang-undang

tersebut (government costs also increase to regulate the law) The SEC (Bapepam-

Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act 18

LK) menerima tip (pengaduan) tentang danya pelanggaran hukum melalui e-mail

yang telah disediakan (http://www.sec.gov/complaint.shtml). Jumlah pengaduan

meningkat dari 77.000 pada tahun 2001 menjadi 180.000 pada tahun 2003. SEC

menerima pengaduan sekitar 250.000 pada tahun 2006. Setiap hari diterima lebih

dari 1.300 pengaduan lewat e-mail. Sebagian besar pengaduan tersebut berkisar

tentang adanya permasalahan akuntansi pada perusahaan publik.

4. Chief Financial Officer (CFO) bertambah bebannya dan tertekan karena harus

mematuhi akuntabilitas yang dipersyaratkan oleh undang-undang Berdasarkan

survei yang dilakukan oleh majalah CFO menyatakan bahwa sejak 2001, 1/5 dari

eksekutif keuangan mengatakan bahwa mereka merasakan lebih tertekan karena

harus menggunakan metode akuntansi dengan penuh pertimbangan untuk

menghasilkan laporan keuangan yang lebih baik. Selain itu mereka juga harus

melakukan sertifikasi terhadap laporan keuangan.

5. Menurunnya Minat Perusahaan Privat Untuk Menjadi Perusahaan Publik

Argumennya adalah dengan menerapkan SOA menyebabkan perusahaan harus

menanggung biaya yang begitu besar sehingga untuk perusahaan ukuran kecil

dan menengah enggan untuk go publik.

Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act 19

Paul Volcker (ahli dari SEC) dan Arthur Levitt (ahli dari Federal Reserve),

memberikan sejumlah argumen terhadap sejumlah kritik terhadap penerapan

SOA:

1. Biaya yang dikeluarkan untuk menerapkan SOA adalah lebih kecil dibandingkan

jika tidak menggunakannya (the cost of implementing SOA are minimal to the

costs of not having it). Misalkan terjadinya kerugian dalam saham sebesar US$7

triliun, hal ini belum terhitung kerugian yang dialami oleh pegawai, keluarga

pegawai, dan dampak ekonomi secara keseluruhan.

2. Perubahan yang dipersyaratan untuk menerapkan SOA adalah sulit (the

changes required to implement this law are difficult) Berdasarkan survei yang

dilakukan oleh majalah Corporate Board Member menyatakan bahwa lebih 60%

dari 153 direktur berkeyakinan bahwa SOA memiliki dampak positif bagi

perusahaan mereka, dan lebih dari 70% berpendapat bahwa hukum juga memiliki

dampak positif bagi mereka.

3. Tidak adanya data pendukung terhadap argumen bahwa penerapan SOA akan

menyebabkan perusahaan tidak mampu bersaing dalam lingkungan global. The

NASDAQ stock exchange menyatakan telah terjadi penambahan 6 (enam)

perusahaan internasional yang listing dalam kuartal kedua selama 2004. Dan

Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act 20

berdasarkan survei yang dilakukan oleh Broadgate Capital Advisory dan the

Valuae Alliance menyatakan bahwa hanya 8% dari 143 perusahaan asing yang

telah go public dan sahamnya diperdagangkan di bursa USA mengklaim bahwa

karena SOA akan menyebabkan mereka untuk berpikir ulang untuk memasuki

pasar USA.

4. Jika suatu perusahaan menerapkan SOA sebagai alasan tidak untuk go public,

perusahaan tidak harus go public atau menggunakan dana dari para investor.

Pasar USA termasuk salah satu pasar yang paling diminati di dunia karena

memiliki regulasi yang sangat baik.

5. Para pejabat dibidang keuangan (financial officer) yang protes tentang

persyaratan dari SOA, ada kemungkinan mereka tertekan karena sebelumnya

tidak memiliki pengendalian intern. Pada tahun 2003, sebanyak 57 perusahaan

dari skala kecil hingga terbesar mengatakan bahwa mereka memiliki kelemahan

yang sangat mengkhawatirkan tentang pengendalian, setelah para auditor yang

bertugas melakukan tes terhadap pengendalian keuangan diberhentikan.

Keputusan ini diambil oleh perusahaan untuk menekan biaya. Polemik tentang

biaya dan manfaat yang diperoleh dari penerapan SOA terus akan berlanjut. Paul

Volcker dan Arthur Levitt menegaskan bahwa "meskipun diperlukan biaya dalam

Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act 21

meningkatkan kepatuhan, kita berkeyakinan bahwa suatu investasi dalam tata

kelola perusahaan yang baik, professional integrity, dan transaparansi akan

dibayar kembali deviden yang berbentuk meningkatnya kepercayaan dari

investor, pasar yang lebih efisien, dan partisipasi pasar yang lebih baik dimasa

mendatang.

F. Penerapan SOX/SOA di Indonesia

Secara umum SOX’s Act terdiri dari tiga bagian penting yang harus

diperhatikan oleh manajemen perusahaan publik, yaitu: Seksi 404, 906, dan

302. Peraturan ini sudah mulai dilaksanakan oleh perusahaan-perusahaan

publik di AS sejak dikeluarkannya peraturan tersebut, Juli 2002, namun yang

menjadi penekanan adalah seksi 302 dan seksi 404. Seksi 404 berisi peraturan

yang mewajibkan manajemen untuk menilai internal kontrol yang sudah

dilaksanakan atas laporan keuangannya serta pengesahan dari auditor

eksternal. Seksi 906 berisi peraturan yang mewajibkan manajemen perusahaan

secara periodik untuk melaporkan segala sesuatu menyangkut informasi

keuangan yang juga tunduk kepada peraturan bursa saham, serta menyatakan

dengan benar kondisi laporan keuangan dan hasil operasi perusahaan. SOX’s

Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act 22

act seksi 302 berisi peraturan yang hampir sama dengan seksi 906, tetapi seksi

302 berisi tambahan atas pengungkapan yang berhubungan dengan

pengungkapan internal kontrol dan prsodurnya, serta internal kontrol dan

penipuan/kecurangan.

a. Berikut ini dijelaskan beberapa bagian (section) dari Sarbanes-Oxley

Act yang perlu mendapat perhatian.

A. Seksi 101

Seksi 101 SOX mengatur tentang pembentukan dan ”administrative provisions”

dari Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB). PCAOB memiliki 5

anggota yang menguasai keuangan (financially-literate), menjabat selama 5

tahun. Dua anggota dari PCAOB harus CPA (Certified Public Accountant), dan sisa

tiga anggotanya tidak harus dan dapat bukan CPA.

B. Seksi 102

Seksi 102 SOX mengatur tentang pendaftaran atau registrasi dengan PCAOB.

Kantor akuntan publik (audit firms) yang terlibat dalam audit perusahaan publik

harus terdaftar dalam audit perusahaan publik harus terdaftar pada PCAOB.

C. Seksi 103

Seksi 103 SOX mengatur tentang auditing, pengendalian mutu, dan aturan, aturan

dan standar indenpendensi. PCAOB akan membuat standar auditing dan standar

Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act 23

atestasi yang berkaitan,standar pengendalian mutu, dan standar etik yang

digunakan kantor akuntan publik dalam penyusunan dan penerbitan laporan

audit dari emiten (issuers) sebagaimana yang disyaratkan oleh Sarbones-Oxley Act

(SOX) dan peraturan SEC. PCAOB akan memasukkan standar auditing suatu

persyaratan bahwa kantor akuntan publik harus menyusun dan memelihara

kertas kerja untuk periode paling sedikit 7 tahun.

D. Seksi 104

Seksi 104 SOX mengatur tentang inspeksi kantor akuntan publik. Inspeksi

pengendalian mutu tahunan harus dilakukan setiap tahun untuk kantor akuntan

publik yang melakukan audit lebih dari 100 emiten. Kantor akuntan publik yang

lain harus diinspeksi paling sedikit 3 tahun sekali. Inspeksi khusus dapat dilakukan

berdasarkan permintaan SEC atau PCAOB.

E. Seksi 105

Seksi 105 SOX mengatur tentang investigasi dan tindakan disipliner (disciplinary

procedings). Apabila PCAOB telah menentukan bahwa sebuah kantor akuntan

publik melakukan praktik yang melanggar Sarbanes-Oxley Act (SOX), peraturan-

peraturan PCAOB, atau peraturan pasar modal yang berkaitan dengan penerbitan

laporan audit, PCAOB dapat menjatuhkan sanksi, mencakup suspensi sementara

atau pencabutan (revocation) izin permanen atau dikeluarkan dari asosiasi

Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act 24

akuntan publik, denda financial, pemberian hukuman, pendidikan atau pelatihan

tambahan, atau sanksi lain yang diberikan berdasarkan peraturan PCAOB.

F. Seksi 201

Seksi 201 mengatur jasa di luar ruang lingkup praktik auditor. Adalah melanggar

hukum bagi sebuah kantor akuntan publik yang memberikan jasa non audit

kepada emiten. Jasa non-audit dapat diberikan apabila jasa tersebut disetujui

terlebih dahulu oleh komite audit. Komite audit akan mengungkapkan kepada

investor dalam laporan berkala keputusannya dalam pemberian persetujuan

pendahuluan untuk jasa non-audit.

G. Seksi 203

Seksi 203 SOX mengatur rotasi partner audit. Partner yang mengepalai atau

mengkoordinasi dan partner penelaah (reviewing partner) harus dirotasikan

setiap 5 tahun.

H. Seksi 204

Seksi 204 SOX mengatur tentang laporan auditor kepala komite audit. Kantor

akuntan publik

harus melaporkan kepada komite audit semua:

· Kebijakan dan praktik akuntansi kritikal yang digunakan;

Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act 25

· Seluruh perlakuan alternatif dari informasi keuangan dalam prinsip-prinsip

akuntansi yang berlaku umum (Generally Accepted Accounting Principle/GAAP)

yang telah didiskusikan dengan manajemen.

I. Seksi 206

Seksi 206 SOX mengatur tentang benturan kepentingan (conflicts of interest) CEO,

CFO, Chief Accounting Officer atau orang yang berada dalam posisi ekuivalen

tidak boleh kantor akuntan publik perusahaan selam periode satu tahun setelah

audit (1 years pepreceding audit).

J. Seksi 207

Seksi 207 SOX mengatur tentang studi keharusan rotasi akuntan publik terdaftar.

GAO melakukan studi atas pengaruh potensial dari mensyaratkan keharusan

rotasi dari kantor akuntan publik.

K. Seksi 301

Seksi 301 SOX mengatur tentang komite audit perusahaan publik. Setiap anggota

dari audit harus merupakan anggota independen dari board of directors emiten.

Komite audit secara langsung bertanggung jawab atas penunjukan, kompensasi,

dan pengawasan dari pekerja kantor akuntan publik yang ditunjuk oleh emiten.

L. Seksi 302

Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act 26

SOX’s Act 2002 seksi 302 ini merupakan dokumen penjelasan manajemen

atas internal kontrol yang ada pada perusahaan. Pihak manajemen yang

bertanggungjawab dalam pengungkapan ini adalah direktur utama dan

direktur keuangan perusahaan.

M. Seksi 303

Seksi 303 SOX mengatur tentang pengaruh yang tidak tepat atas pelaksanaan

audit. Adalah dalam hal melanggar hukum bagi setiap pejabat atau direktur dari

emiten melakukan tindakan apapun untuk melaporkan secara curang

mempengaruhi, memaksakan, memanipulasi, atau menyesatkan siapapun auditor

yang ditunjuk dalam pelaksanaan suatu audit dengan tujuan untuk membuat

laporan keuangan secara material menyesatkan.

N. Seksi 404

SOX’s Act seksi 404 ini berisi kewajiban bagi manajemen perusahaan untuk

menilai internal control yang sudah dilaksanakan atas laporan keuangannya;

1. Perusahaan harus mengevaluasi internal kontrol atas laporan keuangannya

setiap tahun. Manajemen harus menyimpulkan efektifitas dari internal kontrol

setiap akhir tahun. Pihak yang bertanggungjawab untuk mengevaluasi internal

kontrol perusahaan adalah departemen internal control/audit

Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act 27

2. Akuntan publik yang disewa perusahaan harus menegaskan dan

melaporkan hasil evaluasi atas internal kontrol atas laporan keuangan

perusahaan. Seksi 404 secara khusus memberikan perhatian kepada internal

kontrol perusahaan atas laporan keuangannya. Dalam mengevaluasi internal

kontrol yang dilaksanakan perusahaan, manajemen melalui departemen

internal kontrol/audit perlu menggunakan kerangka yang disusun oleh COSO

(Committee of Sponsoring Organization of the Tradeway Commission).

P. Seksi 407

Seksi 407 SOX mengatur tentang pengungkapan dari keahlian keuangan komite

audit. SEC akan menerbitkan peraturan yang mensyaratkan emiten

mengungkapkan apakah paling sedikit satu anggota dari komite audit adalah ahli

keuangan seperti yang didefinisikan dalam seksi 407 SOX.

Q. Seksi 701

Seksi 701 SOX mengatur tentang studi GAO dan laporan yang berkaitan dengan

konsolidasi dari kantor akuntan publik. GAO akan melakukan studi untuk

mengidentifikasi faktor-faktor yang menuntun konsolidasi kantor akuntan sejak

1989, pengaruh dari konsolidasi atas pembentukan modal dan pasar ekuitas, dan

solusi terhadap setiap masalah yang diidentifikasi, mencakup cara-cara untuk

meningkatkan kompetensi dan jumlah perusahaan yang mampu untuk

Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act 28

menyediakan jasa audit kepada organisasi usaha besar yang bergantung pada

peraturan sekuritas.

R. Seksi 802

Seksi 802 SOX mengatur tentang hukuman kriminal untuk mengubah dokumen.

Adalah tindak pidana yang tergolong berat, secara sengaja merusak atau

menciptakan dokumen untuk menghalangi (impede/obstruct) atau

mempengaruhi setiap investigasi federal yang sedang berlangsung atau akan

diadakan.

S. Seksi 806

Seksi 806 SOX mengatur tentang ”Employee Whistleblower Protection”. Seksi

806 memungkinkan suatu aksi sipil bagi pekerja perusahaan publik yang

mendapatkan pembalasan (retailiation) dari pemberi kerja karena

mengungkapkan aktivitas illegal. Seksi 806 dari Sarbanes-Oxley Act melarang

perusahaan publik membebaskan (discharging), menurunkan jabatan

(threatening), mengganggu (harassing) atau dengan cara-cara lain melakukan

diskriminasi terhadap setiap pejabat, karyawan, kontraktor, subkontraktor, atau

agen, karena suatu tindakan yang sesuai dengan hukum (lawful act) yang

dilakukan oleh orang tersebut, memberikan informasi, menyebabkan informasi

Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act 29

diberikan, ataupun membantu dalam menyelidiki setiap tindakan tersebut yang

melanggar hukum, seperti mail, Wire, bank dan securities fraud.

T. Seksi 906

Sarbanes Oxley Act section 906 berisi :

1. CEO dan CFO melakukan sertifikasi bahwa, laporan periodik ‘fully complies’

peraturan yang dikeluarkan oleh US SEC, informasi yang terkandung pada laporan

periodik tersebut disajikan secara

wajar, dalam keseluruhan hal yang material, terhadap kondisi keuangan dan

hasil operasi perusahaan.

2. Hukuman atas penyimpangan dalam section 906 bagi individu yang secara

sadar melakukan penyimpangan dikenakan denda sampai dengan $1 juta dan

hukuman penjara sampai dengan 10 tahun. Dan, bagi individu yang dengan

sengaja dan secara sadar melakukan penyimpangan, akan dikenakan denda

sampai dengan $5 juta dan hukuman penjara sampai dengan 20 tahun.

U. Seksi 1102

Seksi 1102 SOX mengatur tentang perusakan catatan ataupun penghilangan acara

kerja (official proceeding). Setiap orang yang secara korup mengubah, merusak

(destroy/mutilate) atau menyembunyikan setiap catatan, dokumen atau objek

lain dengan maksud untuk merusak integritas objek tersebut atau ketersediaanya

Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act 30

untuk penggunaan dalam acara kerja pejabat atau merusak, mempengaruhi atau

menghalangi setiap acara kerja pejabat akan didenda dan/atau dipenjarakan

samapai dengan 20 tahun.

b. Contoh perusahaan di Indonesia yang menerapkan Sarbanes oxley

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk sebagai perusahaan yang telah tercatat di bursa

saham dalam negeri dan luar negeri berkomitmen penuh untuk mengembangkan

dan menerapkan kebijakan serta praktek tata kelola perusahaan dengan

pembenahan internal dan pemenuhan standard internasional. Standard

internasional khususnya aturan yang ditetapkan oleh US Securities and Exchange

Commission (US SEC) yang harus diadopsi oleh PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk,

sebagai salah satu perusahaan yang telah listing di New York Stock Exchange

(NYSE), adalah Sarbanes Oxley Act (SOA). Sistem pengendalian internal yang

tercantum dalam Sarbanes Oxley Act merupakan unsur penting dalam praktek

Good Corporate Governance. PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk saat ini

menerapkan tiga section Sarbanes Oxley Act, yaitu section 302, section 404, dan

section 906. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan tiga section tersebut dapat

diterapkan sebagai langkah awal implementasi Sarbanes Oxley Act. Sedangkan

untuk section lainnya, kemungkinan di masa mendatang juga akan diterapkan

secara bertahap bila perusahaan telah mampu menjalankan tiga section tersebut

Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act 31

dengan lengkap dan benar, serta adanya pertimbangan manajemen terhadap

benefit yang diperoleh.

G. keunggulan dan keterbatasan SOX/SOA

A. Keunggulan Penerapan SOA

1) Tanggung Jawab Perusahaan

Undang-undang ini menekankan dan meminta perusahaan untuk

bertanggungjawab secara terafiliasi. Manajemen harus membuat pernyataan

bahwa laporan keuangan telah disajikan secara akurat dan tidak menimbulkan

salah tafsir. Selain itu, pernyataan manajemen juga harus mencakup bahwa

laporan keuangan yang disajikan telah menerapkan sistem pengawasan internal

yang sehat. Komite Audit harus berperan aktif antara lain dengan melakukan

pengawasan ketat terhadap auditor, melakukan pemisahan antara audit service

dengan non-audit service, dan melakukan persetujuan dan pengungkapan atas

semua jasa non-audit.

2) Auditor

Walaupun selama ini sudah diatur tentang independensi akuntan publik tetapi

dalam undang-undang ini diperketat lagi kewajiban mempertahankan

Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act 32

independensi akuntan dan membentuk Dewan Pengawas Akuntan Publik.

Undang-undang ini melarang pemberian jasa non-audit diluar jasa perpajakan dan

juga mencantumkan adanya kewajiban untuk melakukan tugas bergilir terhadap

pelaksana dan penanggung jawab audit.

3) Perluasan Pengungkapan

Dalam undang-undang ini ada beberapa hal yang wajib diungkapkan, antara lain:

penilaian setiap tahun oleh manajemen dan auditor terhadap sistem

pengawasan internal, kewajiban untuk menyajikan laporan proforma, pelaporan

transaksi saham internal dalam jangka waktu dua hari, pengungkapan semua

pembiayaan yang bersifat off-balance sheet dan pembiayaan yang bersifat

kontingensi (seperti pada industri perbankan), dan beberapa informasi tertentu

yang dianggap penting harus di laporkan secara real time.

4) Analis Saham

Analis saham harus mendapatkan pengungkapan terhadap informasi yang

berkenaan dengan kemungkinan adanya konflik kepentingan (conflict of interest).

5) Securities Exchange Committee (SEC)

SEC memperluas objek reviewnya terhadap laporan keuangan perusahaan,

meningkatkan kekuasaan

Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act 33

untuk memaksa perusahaan melaksanakan peraturannnya dan menaikkan biaya

hukuman terhadap setiap pelanggaran UU pasar modal.

B. Keterbatasan SOA

Sarbanes Oxley Act memberikan beberapa perhatian untuk pengendalian internal

terbukti dengan adanya jasa hotlines yang disediakan untuk proses pelaporan

frauds yang disaksikan oleh pegawai dan perlindungan terhadap pegawai tersebut

atas pelaporannya. Tapi sayangnya SOA memiliki beberapa kelemahan, yang

pertama adalah memfokuskan pada pemberian sanksi dan perlakuan terhadap

subject, namun pada kenyataanya kebanyakan kasus fraud yang terjadi bukan

hanya terjadi karena individu yang melakukannya (Moral Hazard) tapi lebih

dikarenakan adanya permainan dalam sistem.

Oleh karena itu, terdapatlah limitation of Internal Controls yang berarti

kebanyakan kegagalan yang terjadi dalam internal controls terjadi karena

masing-masing individu, yang seharusnya menerapkan prinsip internal controls

ini dengan baik, dengan sengaja melakukan pelanggaran dan bersepakat secara

bersama-sama menyeleweng. Dan sampai saat ini belum ada sistem yang dapat

menakut-nakuti orang-orang yang memiliki peluang untuk melakukan kecurangan

baik dalam lingkup manajemen ataupun individu. Efek sanksi dengan adanya

SOA nampaknya tidak terlalu ampuh untuk dipopulerkan. Ini terbukti dengan

Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act 34

terjadinya kasus frauds untuk kesekian kalinya di Amerika yang secara

menyeluruh mengadopsi SOA. Bahkan terjadi beberapa kasus fraud lebih

parah dan sampai-sampai menyebabkan kerusakan ekonomi global. Ada

komponen lain yang menyebabkan internal controls tidak berjalan secara

semestinya, yaitu ketika moral hazard atas individu yang terjadi dalam sebuah

perusahaan sudah tersistem. Contoh kasusnya adalah AIG yang merupakan

salah satu perusahaan asuransi besar didunia. Hedge Fund dan peluang

pengendalian uang yang besar oleh manajemen menjadi daya tarik tersendiri

untuk melakukan skandal keuangan.

Pengendalian dan pengontrolan terhadap manajemen perusahan tidak hanya

dilakukan oleh komite audit tapi juga harus sejalan dengan regulasi dan

pengontrolan yang dilakukan oleh pemerintah. Selain itu, daya pikir kritis

terhadap kondisi sebuah perusahaan yang sudah dianggap baik haruslah

ditingkatkan. Inspeksi keuangan pada sebuah perusahaan harus dilakukan

secara berkala agar pendeteksian kecurangan bisa ditemukan lebih awal.

Pembuatan regulasi dan sanksi luar biasa dalam pengendalian moral hazard

harus dilakukan agar tidak terjadi suatu kegagalan sistemik yang akan

mengakibatkan semua instrument pengendalian baik regulasi pemerintah, kode

Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act 35

etik perusahaan, maupun nilai-nilai/budaya dalam perusahaaan harus kembali

diperbaiki lagi dari awal.

H. Kesimpulan

Sarbanes Oxley Act bertujuan untuk mengembalikan kepercayaan investor pasca

skandal akuntansi dan kebangkrutan perusahaan-perusahaan besar di Amerika.

Secara umum SOA mengatur tentang Akuntansi, pengungkapan dan

pembaharuan governance, yang mensyaratkan adanya pengungkapan yang lebih

banyak mengenai informasi keuangan, keterangan tentang hasil-hasil yang dicapai

manajemen, kode etik bagi pejabat di bidang keuangan, pembatasan komite audit

yang independen, pembatasan kompensasi eksekutif dan lain-lain. Sehingga pada

intinya SOA memberikan persyaratan bagi sebuah perusahaan terhadap

pengendalian internalnya. Perdebatan mengenai untung rugi penerapan SOA

masih terus terjadi. Para pendukungnya merasa bahwa aturan ini diperlukan dan

memegang peranan penting untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap

pasar modal nasional dengan antara lain memperkuat pengawasan akuntansi

perusahaan. Sementara para penentangnya berkilah bahwa SOA tidak

diperlukan dan campur tangan pemerintah dalam manajemen perusahaan

Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act 36

menempatkan perusahaan-perusahaan pada kerugian kompetitif terhadap

perusahaan asing.

Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act 37

DAFTAR PUSTAKA

http://www.bppk.depkeu.go.id/bdk/palembang/attachments/146_ARTIKEL-SOA-WEB.pdf

http://www.iaiglobal.or.id/v02/

Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act 38