uud nkri tahun 1945
DESCRIPTION
UUD NKRI TAHUN 1945. DISAMPAIKAN PADA DIKLAT PENINGKATAN GURU MTsN TAHUN 2011 KEM. AGAMA SE PROP. JAWA TENGAH - DIY 2011 OLEH : DRS. H. TARMUDJI, MA WIDYAISWARA UTAMA. TIU PESERTA PENATARAN DAPAT MENDISKRIPSIKAN UUD 1945. TIK PESERTA DAPAT Menyebutkan kedudukan UUD 1945 - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
DISAMPAIKAN PADA
DIKLAT PENINGKATAN GURU MTsN TAHUN 2011
KEM. AGAMA SE PROP. JAWA TENGAH - DIY
2011OLEH :
DRS. H. TARMUDJI, MA
WIDYAISWARA UTAMA
TUJUAN PEMBELAJARAN
TIU
PESERTA PENATARAN DAPAT
MENDISKRIPSIKAN UUD 1945
TIK PESERTA DAPAT
1. Menyebutkan kedudukan UUD 1945
2. Menyebutkan perjala-nan berlakunya UUD 1945
3. Amandemen UUD 1945
4. Dampak amndm UUD 1945 pada ketatanega raan RI
Sejak awal tidak mengalami perubahan yi “Sbg hukum tertinggi”, “Sumber segala sumber hukum”
Menentukan sejarah perjalanan bangsa. Keberadaannya menjadi solusi kemacetan
sidang Konstituante Dilaksanakan secara murni dan
konsekwen politisasi u kekuasaan. Dilakukan amandemen
Kedudukan “Sebagai sumber hukum
tertinggi” Peraturan Per-UU di bawahnya tidak bertentangan dengan UUD-1945
Orde lama dan baru –belum dilengkapi lembaga kontrol.
MK sebagai lembaga yang bertugas untuk melakukan pengujian UU thd UUD (dg perubahan Pasal 24 C Bab IX UUD-1945)
1945-1949 : UUD-1945 (UU Proklamasi) 1949-1950 : UU RIS 17 Ag 1950 : Kembali jadi Negara Kesatuan RI
UUD-45 hanya berlaku di RI Yogya 1951-1955 : UUDS 1955-1959 : Pembicaraan Dasar Negara
berlarut-larut 1959-1965 : kembali ke UUD-1945 1965-1998 : UUD 1945 dg slogan secara
murni dan konsekwen 1999-2002 : Proses amandemen I-IV 2002-sek : UUD 1945 hasil amandemen
PROSES PERUBAHAN UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
Antara lain:•Amandemen UUD
1945•Penghapusan doktrin
Dwi Fungsi ABRI•Penegakan hukum,
HAM, dan pemberantasan KKN
•Otonomi Daerah•Kebebasan Pers•Mewujudkan
kehidupan demokrasi
Tuntutan Reformasi
• Pembukaan• Batang Tubuh - 16 bab - 37 pasal - 49 ayat - 4 pasal Aturan
Peralihan - 2 ayat Aturan
Tambahan•Penjelasan
Sebelum Perubahan
•Kekuasaan tertinggi di tangan MPR
•Kekuasaan yang sangat besar pada Presiden
•Pasal-pasal yang terlalu “luwes” sehingga dapat menimbulkan multitafsir
•Kewenangan pada Presiden untuk mengatur hal-hal penting dengan undang-undang
•Rumusan UUD 1945 tentang semangat penyelenggara negara belum cukup didukung ketentuan konstitusi
Latar Belakang Perubahan
Menyempurnakan aturan dasar, mengenai:
•Tatanan negara•Kedaulatan Rakyat•HAM•Pembagian kekuasaan•Kesejahteraan Sosial•Eksistensi negara
demokrasi dan negara hukum
•Hal-hal lain sesuai dengan perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa
Tujuan Perubahan
•Pasal 3 UUD 1945
•Pasal 37 UUD 1945
•TAP MPR
No.IX/MPR/1999
•TAP MPR
No.IX/MPR/2000
•TAP MPR
No.XI/MPR/2001
Dasar Yuridis
•Tidak mengubah Pembukaan UUD 1945
•Tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
•Mempertegas sistem presidensiil
• Penjelasan UUD 1945 yang memuat hal-hal normatif akan dimasukan ke dalam pasal-pasal
• Perubahan dilakukan dengan cara “adendum”
Kesepakatan Dasar
•Sidang Umum MPR
1999
Tanggal 14-21 Okt
1999
•Sidang Tahunan MPR
2000
Tanggal 7-18 Agt 2000
•Sidang Tahunan MPR
2001
Tanggal 1-9 Nov 2001
•Sidang Tahunan MPR
2002
Tanggal 1-11 Agt 2002
Sidang MPR
• Pembukaan • Pasal-pasal: - 21 bab - 73 pasal - 170 ayat - 3 pasal Aturan
Peralihan - 2 pasal Aturan
Tambahan
Hasil Perubahan
3
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum3. Mencerdaskan kehidupan bangsa4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia
NEGARA INDONESIA (alin 2 ) (cita keluarga) MERDEKA
BERSATU
BERDAULAT
ADIL DAN MAKMUR
NO JUMLAH PASALYG DIUBAH
HSL PERUBAHAN / PENINJAUAN
SUBSTANSI DOMINAN
I 9 PASAL 0 PSL 5 AYAT PEMBATASAN KEKUASAAN PRESIDEN
II 8 PASAL 20 PSL 4 AYAT OTDA, PEMBAGIAN WIL. NEG, HAM, WARGA NEGARA
III 10 PASAL 22 PASAL 63 AYAT
PEMIL. PRESIDEN, FUNGSI LEMB TINGGI NEG.
IV 10 PASAL, AT PERAL & TAMB
11 PASAL 21 AYAT
KEANGG. MPR, PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN &EKONOMI
V TAP 1 TAHUN 2003
139 TAP ditetapkan 6 kategori
PENINJAUAN terhadap TAP MPRS/MPR 1960-2002
PENILAIAN HASIL KERJA MPR 1999-2003
SIDANG MPR TAHUN 2003 MEMUTUSTAN TAP
MPR No. I/2003
1. Seluruh TAP dan TUS (139) ada yang secara langsung atau bertahap hapus
2. Tiga TAP /TUS MPR/S yang tetap yaitu :1. TAP No XXV tahun 1966 ttg Pembubaran Partai Komunis
2. TAP MPR No. XVI/MPR/1998 tetang Politik Ekonomi Dalam Rangka Demokrasi Ekonomi
3. TAP MPR No. V/MPR/1999 Tentang Penentuan Pendapat di Timor Timur
PEMBATASAN KEKUASAAN PRESIDEN dlm Amandemen INO BAB /PASAL SEBELUM AMANDEMEN SESUDAH AMANDEMEN
1 Psl 5 ay 1 Kekuasaan membentuk UU bersama DPR
Hak mengajukan ranc. UU
2 Psl 7 Pres mmgang jbtan 5 thn & ssdh itu dpt dipilih kembali
Pres mmgng jbt 5 thn, ssdh itu dpt dipilih lagi unt satu jabatan
3 Psl 13 ay 2 Pres (hak prerogatif) menerima duta negara lain
Pres. mengangkat dan menerima duta neg. lain dg mempertimb perst. DPR
4 Psl 14 Hak prerogratif memberi grasi, rehab, amnesti & abolisi
Pemberian Grasi & rehablt dg pertimbangan MA, amnesti & abolisi dg pertimbangan DPR
5 Psl 15 memberi gelar kehormatan & tanda jasa hak prerg pres
Pemberian gelar, kehormatan & jasa diatur UU
6 Psl 20 Tiap pemb UU menghendaki persetjuan DPR
DPR m’miliki kekuas memb UU Pres sahkan ranc UU UU bersama DPR
LEMBAGA TINGGI NEGARA 1
NO BAB /PASAL SEBELUM AMANDEMEN SESUDAH AMANDEMEN
1
Bab I Psl 2 MPR terdiri dr : DPR, utusan Daerah & ut. Gol.
MPR terdiri dr : DPR & DPD
Bab I Psl 3 MPR bertugas menetapkan UUD dan GBHN
Tugas MPR : Menetapkan dan mengubah UUD, melantik Pres & m’berhentikan Pres men UU
Sebutan LEMB. TERTINGGI LEMBAGA TINGGI
2 Bab IV psl 16 DPA --(dihapus diganti WANTIMPRES)
3Bab VII psl 19, 20,21,21a,22, 22 A dan 22B
DPR DPR dan tugas-tugasnya.
4Bab VII Psl 22C dan 22D DPD dan tugas-tugasnya
6Bab VIIIA psl 23E-23G BPK BPK
LEMBAGA TINGGI NEGARA 2
NO BAB /PASAL SEBELUM AMANDEMEN SESUDAH AMANDEMEN
1Bab VIII Psl 23 D Belum diatur Bank Sentral
2 Bab IX psl 24-25 menjadi 24,24A, dan 25
Kekuasaan kehakiman dilaksanakan oleh Mahkamah Agung
Kekuasaan kehakiman :
Mahkamah Agung
3Bab IX psl 24B dan 25
Komisi Yudisial
4Bab IX psl. 24 C dan 25
Mahkamah Konstitusi
5
Bab III pasal s.d 16
Kekuasaan Pemerintahan Negara/ Presiden
Kekuasaan Pemerintahan Negara/ Presiden
Pemilu untuk memilih angg MPR Pres.diangkat /diberht. oleh MPR sdng Wapress oleh presiden Muncul “ mandataris MPR” Keputusan MPR menduduki posisi setelah UUD
Bab IV B mengatur PemiluPsl 22 E :Pemilu dilks scr JURDIL, 5 tahunanMemilih, DPR,DPD, Pres/WapresPemilu diselenggarakan oleh KPU
BENTUK DAN KEDAULATAN NEGARA
NO BAB /PASAL SEBELUM AMANDEMEN SESUDAH AMANDEMEN
1 Bab I Psl I ay 1
Negara Kesatuan berbentuk Republik
Negara Kesatuan berbentuk Republik
2 Bab 1 Psl 1 ay 2
Kedaulatan di tangan rakyat yang dilaksanakan scr penuh oleh MPR
Kedaulatan di tangan rakyat yang dilaksanakan menurut UUD
3 Bab 1 Psl 1 ay 3
Negara Indonesia adalah negara hukum
PEMILIHAN PRESIDEN /WKL PRES DAN SYARAT-SYARATNYA
NO BAB /PASAL SEBELUM AMANDEMEN SESUDAH AMANDEMEN
1
Bab III Psl 6
Presiden WN Ind asli
Presiden/Wkl Pres WN Ind asli,tak pernah menerima ke WN asing, tdk pernah hianat dan sehat jasm dan rohani
2Bab III psl 7 Pesiden/Wkl Presiden tidak
merup. satu paketPesiden/Wkl Presiden merup. satu paket diajukan oleh partai/ gabungan partai peserta pemilu
3
Bab III psl 8
Presiden/Wapres berhala ngan ttp
Presiden mangkat, berhenti atau diberhentikan ked digantikan Wapres
sama
Kekosongan Wapres MPR memilih dari 2 orang yg diusulkan presiden
Presiden/ Wapres berhalangan
Tak diatur Pemerintahan dijalankan oleh Mendagri, menlu dan Mentan
DPR
MKMKMemeriksa,Mengadili, dan
Memutuskan(≤ 90 hari)
Alasan : melanggar hukum(khianat, korupsi, penyuapan, Perb tercela) dan terbukti tak
memenuhi syarat sebagai Pres/ Wakil Pres.
MPR≤ 30 hari menyelenggarakan Sidang
(Presiden dan/atau Wapres diundang)
Pengambilan Putusan:-Kuorum ≥ 3/4 jumlah anggota
-Keputusan ≥ 2/3 Jumlah anggota yang hadir
TATA CARA PEMBERHENTIAN PRESIDEN DAN/ATAUWAKIL PRESIDEN
1
2
3
PEMERINTAHAN DAERAH (Psl 18)NO PERIHAL SEBELUM AMANDEMEN SESUDAH AMANDEMEN
1Wilayah Indonesia dibagi menjadi
daerah besar dan kecilIndonesia dibagi menjadi daerah Propinsi & Kab/Kota
2Azaz Pem Sentralisasi Dekonsentrasi, desentralisasi dan
tugas pembantuan
3Kepala Daerah
Dipilih Pejabat di atasnya Dipilih langsung oleh rakyat
4Kewena-ngan
-- Seluas-luasnya kecuali yg ditent. sebagai kewenangan pusat
5Ciri pemerin-
tahan
Seragam dalam semua
hal
Pemda berhak tetapkan perda u melaks. otonomi dan tugas pembantuan (boleh tak seragam)
6Kehususan daerah
Belum diatur Menghormati daerah khusus dan istimewa
7Kesat hkm adat & hak tradisinil
Belum diatur Diakui sepanjang masih hidup dan dengan prinsip NKRI
UUD 1945
TAP MPR
UU
PERPU
PP
KEPRES
PERDA
UUD 1945
PP
PERPRES
PERDA
UU/PERPU
TAP MPR RI No. III/MPR/2000UU No. 10 Tahun 2004
TATA URUT PERUNDANG-UNDANGAN
I. DAERAH KHUSUS IBUKOTA
II. DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA – SEJARAH DAN BUDAYA
III.DAERAH OTONOMI KHUSUS ACEH – UU NO 18 TAHUN 2001 ( 9 AGUSTUS 2001)
IV.DAERAH OTONOMI KHUSUS PAPUA –UU NO 21 TAHUN 2001 ( 21 NOPEMBER 2001)
Catatan : Otonomi khusus no III dan IV mengecualikan ket. Yg diatur dalam UU No. 22/’99 dan UU No 25/’99.
Desa atau nama sebutan lain adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat stpmt berdasarkan asal usul dan adat istiadatsetempat yang diakui dlm sistem Pem Nasional yg berada di Kabupaten
Kawasan pedesaan : pertanian dan mengelola SDA
HAL-HAL LAIN yang berubah
NO BAB /PASAL SEBELUM AMANDEMEN SESUDAH AMANDEMEN
1Bab IX Psl 26 dan 27
WN WN dan penduduk
2Bab IX Pasal 28 ttg HAM
Tiga butir HAM Sepuluh butir HAM
3Bab XIV Psl 30 HANKAM
ABRI terdiri dari 4 satuan Pemisahan TNI sbg alat pertahanan, POLRI sbg alat keamanan
4
Psal 31 DIK BUD
Terdiri 2 psl Setiap WN wajib ikuti penddk dasarAngg pddkan sekurang-kurangnya 20 %
5
Bab XV pasal 36 A- 36 C
Bendera dan bahasa Bendera, bahasa, lambang dan lagu kebangsaan
PENUTUPAKU KENAL UUD-1945 NEGERIKU
TERIMA KASIHSemoga materi ini dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang
konstitusi dan dinamika ketatanegaraan
OBAMA
Tahun 2002 – ditolak untuk jadi peserta sidang partai Demokrat
Tahun 2004 – ditunjuk sebagai key-note speaker dlm pertemuan partai Demokrat
Tahun 2008 – terpilih sebagai Presiden AS