validitas dan realibilitas angket karakter cinta …
TRANSCRIPT
i
VALIDITAS DAN REALIBILITAS ANGKET KARAKTER CINTA
TANAH AIR DALAM MENYANYIKAN LAGU NASIONAL
SISWA KELAS V SD NEGERI 2 PURWODADI
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1
pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Oleh:
NURJANNAH
A510150208
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2021
i
HALAMAN PERSETUJUAN
VALIDITAS DAN REALIBILITAS ANGKET KARAKTER CINTA
TANAH AIR DALAM MENYANYIKAN LAGU NASIONAL
SISWA KELAS V SD NEGERI 2 PURWODADI
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh:
NURJANNAH
A510150208
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:
Dosen Pembimbing
Murfiah Dewi Wulandari, S.Psi., M.Psi.
NIDN. 0610017502.
ii
HALAMAN PENGESAHAN
VALIDITAS DAN REALIBILITAS ANGKET KARAKTER
CINTA TANAH AIR DALAM MENYANYIKAN LAGU NASIONAL
SISWA KELAS V SD NEGERI 2 PURWODADI
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Oleh:
NURJANNAH
A510150208
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada Hari ---------------
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
1. Murfiah Dewi Wulandari, S.Psi., M.Psi. (..................................)
(Ketua Dewan Penguji)
2. Rusnilawati, M.Pd (..................................)
(Anggota Dewan Penguji I)
3. Wahdan Najib Habiby, M.Pd (..................................)
(Anggota Dewan Penguji II)
Dekan,
Prof. Dr. H. Harun Joko Prayitno, M.Hum.
NIP. 19650428 199303 1 001
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu
perguruan tinggi dan sepengetahuan saya juga terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah
dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidak benaran dalam pernyataan saya diatas,
maka akan saya pertanggung jawabkan sepenuhnya.
Surakarta, -------------
Penulis
NURJANNAH
A510150208
1
VALIDITAS DAN REALIBILITAS KARAKTER CINTA TANAH AIR
DALAM MENYANYIKAN LAGU NASIONAL SISWA KELAS V SD
NEGERI 2 PURWODADI TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hasil validitas dan realibilitas karakter
cinta tanah air dalam menyanyikan lagu nasional siswa kelas V SD Negeri 2
Purwodadi tahun pelajaran 2019/2020. Jenis penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Metode penelitian ini yang digunakan adalah Deskriptif. Subjek dari
penelitian ini yaitu siswa kelas V SDN 2 Purwodadi. Teknik pengumpulan data
dengan angket. Uji Validitas menggunakan Product Moment, dan uji reliabitias
menggunakan Alpha Cronbach. Hasil penelitian menunjukan bahawa item 1 adalah
0,439, Item 2 adalah 0,413, item 3 adalah 0,612, item 4 adalah 0,384, item 5 adalah
0,517, item 6 adalah 0,356, item 7 adalah 0,490, item 8 adalah 0,361, item 9 adalah
0,400, item 10 adalah 0,381, item 11 adalah 0,704, item 12 adalah 0,485, item 13
adalah 0,368, item 14 adalah 0,423, item 15 adalah 0,392, item 16 adalah 0,499,
item 17 adalah 0,424, item 18 adalah 0,399, item 19 adalah 0,494, dan item 20
adalah 0,527. Dari hasil Rhitung setiap item angket dapat diketahui bahwa lebih besar
daripada Rtabel sebesar 0,349 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item angket
dinyatakan valid dan dapat dipergunakan pada penelitian selanjutnya.
Kata kunci: Validitas, Reliabilitas, Karakter Cinta Tanah Air
Abstract
The purpose of this study was to determine the results of the validity and reliability
of the love for the homeland character in singing the national anthem of fifth grade
students of SD Negeri 2 Purwodadi in the 2019/2020 school year. This type of
research is quantitative research. This research method used is descriptive. The
subjects of this study were the fifth grade students of SDN 2 Purwodadi. Data
collection techniques with questionnaires. The validity test uses Product Moment,
and the reliability test uses Cronbach's Alpha. The results showed that item 1 was
0.439, item 2 was 0.413, item 3 was 0.612, item 4 was 0.384, item 5 was 0.517,
item 6 was 0.356, item 7 was 0.490, item 8 was 0.361, item 9 was 0.400, item 10 is
0.381, item 11 is 0.704, item 12 is 0.485, item 13 is 0.368, item 14 is 0.423, item
15 is 0.392, item 16 is 0.499, item 17 is 0.424, item 18 is 0.399, item 19 is 0.494,
and item 20 is 0.527. From the results of the Rcount for each questionnaire item, it
can be seen that it is greater than Rtable of 0.349 so it can be concluded that all
questionnaire items are declared valid and can be used in further research.
Keywords: Validity, Reliability, Love of the Homeland Character
2
1. PENDAHULUAN
Pendidikan karakter pada hakikatnya merupakan bagian integral dari pembangunan
karakter bangsa. Pendidikan karakter yang diarahkan untuk pencapaian tujuan
pendidikan nasional (Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional), yaitu untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara
yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mewujudkan tujuan tersebut
seharusnya pendidikan karakter diberikan pada anak-anak sedini mungkin. Salah
satu caranya dengan membentuk karakter anak-anak melalui pembiasaan
menyanyikan lagu nasional yang terdapat nilai-nilai positif dan pesan moral di
dalamnya. Menurut Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan
Budi Pekerti, bahwa pembiasaan adalah serangkaian kegiatan yang harus dilakukan
oleh siswa, guru, dan tenaga kependidikan yang bertujuan untuk menumbuhkan
kebiasaan yang baik dan membentuk generasi berkarakter positif.
Pendidikan karakter mempunyai makna lebih tinggi dari pendidikan moral,
karena bukan sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah, lebih
dari itu pendidikan karakter menanamkan kebiasaan (habituation) tentang hal yang
baik sehingga peserta didik menjadi paham (domain kognitif) tentang mana yang
baik dan salah, mampu merasakan (domain afektif) nilai yang baik dan biasa
melakukannya (domain perilaku). Karakter menunjukkan bagaimana seseorang
bertingkah laku. Apabila seseorang berperilaku tidak jujur, kejam, atau rakus,
dapatlah dikatakan orang tersebut memanifestasikan perilaku buruk. Sebaliknya,
apabila seseorang berperilaku jujur, bertanggung jawab, suka menolong, tentulah
orang tersebut memanifestasikan karakter mulia. Istilah karakter juga erat kaitannya
dengan personality. Seseorang baru bisa disebut orang yang berkarakter (a person
of character) apabila tingkah lakunya sesuai dengan kaidah moral. Dengan
demikian, pendidikan karakter yang baik, harus melibatkan bukan saja aspek
pengetahuan yang baik (moral knowing), tetapi juga merasakan dengan baik atau
loving the good (moral feeling) dan perilaku yang baik (moral action). Penekanan
aspek-aspek tersebut di atas, diperlukan agar peserta didik mampu memahami,
3
merasakan dan mengerjakan sekaligus nilai-nilai kebajikan, tanpa harus didoktrin
apalagi diperintah secara paksa (Direktorat Ketenagaan Ditjen Dikti Kemdiknas,
2010: 10-11).
Lagu sebagai salah satu bentuk penyampaian pesan secara lisan terdiri atas
unsur non-verbal (misalnya nada, tanda dinamik, instrumen) dan unsur verbal
(unsur bahasa). Lagu sebagai salah satu sarana untuk mengungkapkan perasaan
penciptanya, tidak memiliki ruang sebanyak roman atau novel (Astuti, 2013: 33).
Pada tahun 1959, Menteri Muda Pendidikan dan Pengajaran dan Kebudayaan
mengeluarkan SK bernomor 1 tanggal 17 Agustus 1959 yang isinya untuk
memaknai hasil perjuangan, maka lagu-lagu perjuangan Indonesia oleh pemerintah
telah ditetapkan sebagai lagu nasional. Melalui lagu nasional, siswa dapat
menginterpretasikan makna lagu tersebut sebagai upaya membentuk perilaku yang
berkarakter. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, karakter adalah sifat-sifat
kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain.
Karakter adalah nilai-nilai yang unik-baik yang terpatri dalam diri dan
terejawantahkan dalam perilaku. Karakter secara koheren memancar dari hasil olah
pikir, olah hati, olah rasa dan karsa, serta olahraga seseorang atau sekelompok orang
(Direktorat Ketenagaan Ditjen Dikti Kemdiknas, 2010: 7).
Dalam UU RI Nomor 24 Tahun 2009, Lagu Kebangsaan Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang selanjutnya disebut lagu kebangsaan adalah Indonesia
Raya. Menurut pasal 59 ayat 2 lagu kebangsaan dapat diperdengarkan dan
dinyanyikan: (a) sebagai pernyataan rasa kebangsaan; (b) dalam rangkaian program
pendidikan dan pengajaran; (c) dalam acara resmi lainnya yang diselenggarakan
oleh organisasi, partai politik, dan kelompok masyarakat lain; (d) dalam acara
ataupun kompetisi ilmu pengetahuan, teknologi dan seni internasional.
Adanya anggapan bahwa lagu-lagu nasional dan perjuangan tidak ‘modern’,
membuat siswa melupakan semangat patriotisme yang terkandung dalam lagu
tersebut. Siswa sekarang cenderung memilih lagu ‘modern’ yang lirik serta lagunya
tidak mendidik. Muatan lagu sekarang yang paling banyak berisi kisah percintaan,
kesenangan yang tiada berujung, dan keluh-kesah dalam menjalani kehidupan yang
penuh kesusahan. Oleh sebab itu kesehariannya selalu diliputi oleh jenis lagu atau
4
musik seperti itu, mentalitas siswa yang menjadi penggemarnya juga menjadi
cengeng, berhati lemah, dan tidak suka bekerja keras. Kegiatan upacara bendera di
sekolah-sekolah yang biasanya dilakukan pada setiap hari Senin, masih menjadi
kegiatan seremonial dan formalitas yang tidak dipahami maknanya secara benar.
Lagu-lagu wajib seperti “Indonesia Raya” dan “Mengheningkan Cipta” hanya
sebatas dinyanyikan, tanpa ada upaya untuk memahami makna dan filosofi yang
terkandung dalam lagu tersebut.
Dengan membiasakan menyanyikan lagu-lagu nasional saat kegiatan upacara,
atau saat awal dan akhir pembelajaran diharapkan dapat memberikan kesadaran
bagi siswa (pelajar dan mahasiswa) untuk mencintai dan peduli terhadap
kebudayaan bangsa, dalam hal ini lagu-lagu nasional dan perjuangan, untuk
diketahui makna yang terkandung didalamnya, sehingga dapat digunakan untuk
meningkatkan semangat juang, patriotisme, dan membentuk karakter kejiwaan di
masa sekarang maupun yang akan datang. Lagu-lagu nasional dan perjuangan, jika
dilihat dari liriknya mengandung makna yang sangat dalam tentang semangat yaitu,
(1) solidaritas atau kesetiakawanan; (2) rela berkorban bagi sesama; (3) suka
menolong; (4) mewujudkan kehidupan yang adil dan makmur; (5) kerukunan dalam
masyarakat.
Penelitian yang mendukung adalah penelitian yang dilakukan oleh Sri Avianty
(2014) yang berjudul Pembelajaran Lagu Wajib Nasional Pada Peserta Didik. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa melalui kegiatan pembelajaran ini dapat diketahui
bahwa para siswa masih sedikit mengenal lagu wajib nasional baik dari jumlah lagu
wajib yang mereka ketahui maupun teknik menyanyikan lagu-lagu wajib-wajib
nasional, dan para peserta didik sebagai penerus generasi yang akan menjadi tulang
punggung bangsa dan negara belum menghayati isi dan tujuan dari lagu-lagu wajib
nasional kepada generasi penerus yaitu para siswa. Selanjutnya Mintargo (2014)
yang berjudul Fungsi Lagu Perjuangan Sebagai Pendidikan Karakter Bangsa. Hasil
penelitian menyebutkan bahwa pendidikan karakter, khusus Yogyakarta
mencerminkan identitasnya sebagai kota perjuangan, kota pendidikan, kota seni,
dan budaya. Menurut teori transformasi, sesuatu yang baru, termasuk pengaturan
dari lagu-lagu patriotik dalam bentuk pawai, himne, roman untuk parade, ngarai
5
militer dan Aubade, adalah untuk mengembalikan semangat nasionalisme dan
patriotisme. Mereka dapat menarik perhatian dari para pelaku dan pendengar juga
fungsi dalam upacara dan seni pertunjukan. Sejalan dengan Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional tahun 2011 item 10 dan 11 tentang nilai-nilai nasionalisme
dan patriotisme, kita dapat mewujudkan nilai-nilai dengan menyanyikan lagu-lagu
patriotik, menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu, menghargai,
dan memperingati jasa pahlawan nasional.
Selain itu, berdasarkan hasil observasi di SD Negeri 2 Purwodadi menunjukkan
bahwa siswa banyak yang tidak hafal dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Jelas ini merupakan hal yang cukup memprihatinkan. Fenomena demikian
merupakan salah satu wujud dari lunturnya kecintaan terhadap bangsanya. Dari
pihak pendidik juga sudah semestinya bisa memberikan arahan pada siswa bahwa
lagu kebangsaan dan lagu nasional itu merupakan salah satu identitas bangsa.
Sehingga siswa itu tidak hanya diberi suguhan budaya barat setiap harinya. Di
sekolah itu merupakan tempat yang bisa digunakan untuk menumbuhkan rasa cinta
tanah air bagi anak didik. Salah satunya dengan menyanyikan lagu nasional secara
langsung, siswa diharapkan dapat menjiwai nilai-nilai yang terkandung dalam lagu
itu sehingga memunculkan karakter cinta tanah air pada siswa. Begitu juga yang
terjadi pada siswa di SD Negeri 2 Purwodadi, terutama pada siswa kelas V, 48 siswa
dari jumlah 168 siswa sekolah tersebut masih terlihat siswa tidak khidmat saat
menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Syukur. Siswa juga menyepelekan dengan
mengobrol bersama temannya saat menyanyikan lagu-lagu tersebut. Bahkan ada
beberapa siswa yang terlihat diam saat menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Untuk itulah perlunya mengetahui pengaruh lagu nasional terhadap karakter
cinta tanah air siswa kelas V SD Negeri 2 Purwodadi. Karena dalam membentuk
karakter cinta tanah air siswa dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya
dengan membiasakan lagu nasional pada siswa, sehingga sedikit demi sedikit siswa
akan menerapkan pesan moral yang terkandung dalam lagu tersebut pada
kehidupan sehari-hari, sehingga siswa menjadi pribadi yang lebih baik dan
berkarakter cinta tanah air. Berawal dari latar belakang diatas peneliti akan
melakukan penelitian deskriptif kuantitatif. Peneliti mengambil judul penelitian
6
“Validitas dan Realibilitas Angket Karakter Cinta Tanah Air dalam Menyanyikan
Lagu Nasional Siswa Kelas V SD Negeri 2 Purwodadi Tahun Pelajaran
2019/2020”.
2. METODE
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut
Siregar (2010: 108) metode deskriptif merupakan metode dengan cara
menggambarkan objek yang terjadi pada masa kini berdasarkan fakta-fakta yang
ada. Sedangkan menurut Sugiyono (2015:13) metode kuantitatif adalah metode
penelitian yang datanya berupa angka-angka. Dengan demikian penelitian
deskriptif kuantitatif adalah bertujuan untuk mendeskripsikan peritiwa yang terjadi
pada saat sekarang dalam bentuk angka-angka. Penelitian ini tertujuan untuk
mengetahui Hasil Validitas dan Realibilitas Karakter Cinta Tanah Air dalam
Menyanyikan Lagu Nasional Siswa Kelas V di SD Negeri 2 Purwodadi.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Uji Validitas Angket Cinta Tanah Air
Berdasarkan hasil uji validitas angket dapat diketahuin item 1 adalah 0,439, Item 2
adalah 0,413, item 3 adalah 0,612, item 4 adalah 0,384, item 5 adalah 0,517, item 6
adalah 0,356, item 7 adalah 0,490, item 8 adalah 0,361, item 9 adalah 0,400, item
10 adalah 0,381, item 11 adalah 0,704, item 12 adalah 0,485, item 13 adalah 0,368,
item 14 adalah 0,423, item 15 adalah 0,392, item 16 adalah 0,499, item 17 adalah
0,424, item 18 adalah 0,399, item 19 adalah 0,494, dan item 20 adalah 0,527. Dari
hasil Rhitung setiap item angket dapat diketahui bahwa lebih besar daripada Rtabel
sebesar 0,349 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item angket dinyatakan
valid dan dapat dipergunakan pada penelitian selanjutnya.
Hasil uji validitas tersebut mempunyai kesamaan pelenitian dari Siwiyanti
(2017) tentang Efektivitas Implementasi Karakter Cinta Tanah Air menunjukkan
hasil 12 item valid dan 8 item yang perlu direvisi, hasil uji validitas ini juga
mempunyai kesamaan dengan hasil penelitian Ismayani (2016) tentang hubungan
pemahaman nilai-nilai nasionalisme dengan sikap cinta tanah air siswa
7
menunjukkan hasil bahwa 24 item dinyatakan valid dan 6 item dinyatakan tidak
valid.
3.2 Hasil Uji Reliabilitas Angket Cinta Tanah Air
Berdasarkan uji reliabilitas angket dapat diketahui bahwa nilai R11 adalah 0,764 dan
nilai Rtabel sebesar 0,349 dari hasil tersebut bisa diketahui bahwa nilai R11 lebih
besar daripada Rtabel sehingga dapat ditarik kesimpulan item angket cinta tanah air
adalah reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian selanjutnya.
Hasil uji reliabilitas mempunyai perbedaan hasil dengan penelitian Siwiyanti
(2017) tentang efektivitas implementasi karakter cinta tanah air menunjukkan hasil
bahwa nilai reliabilitas tersebut termasuk dalam kategori rendah. Hasil uji
reliabilitas ini mempunyai kesamaan dari hasil penelitian Ismayani (2016) tentang
hubungan pemahaman nilai-nilai nasionalisme dengan sikap cinta tanah air siswa
menunjukkan hasil bahwa uji reliabilitas sangat reliabel.
Salah satu inovasi dalam menanamkan sikap cinta tanah air yaitu dengan cara
menyanyikan lagu kebangsaan, hal tersebut mempunyai kesamaan dengan hasil
penelitian Maraliana dan Sumaryati (2013) tentang Studi Kebiasaan Menyanyikan
Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Sikap Nasionalisme Siswa menunjukkan
hasil bahwa dengan terbiasa menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya maka
akan menumbuhkan sikap nasionalisme yang tinggi pada siswa. Hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa setiap siswa dibiasakan dalam menyanyikan lagu
kebangsaan, maka sedikit demi sedikit otomatis dapat menumbuhkan sikap
nasionalisme.
Generasi-generasi muda sebaiknya harus diberikan sosialisasi-sosialisasi
tentang pentingnya menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia, hal ini diperkuat dari
hasil penelitian Avianty (2014) tentang Pembelajaran Lagu Wajib Nasional Pada
Peserta Didik dapat diketahui bahwa para siswa masih sedikit mengenal lagu-lagu
wajib nasional baik dari jumlah lagu wajib yang mereka ketahui mau pun teknik
menyanyikan lagu-lagu wajib nasional, dan para peserta didik sebagai penerus
generasi yang akan menjadi tulang pungung bangsa dan negara belum menghayati
isi dan tujuan dari lagu-lagu wajib nasional, juga generasi yang lebih tua belum
8
benar-benar mensosialisasikan lagu-lagu wajib nasional kepada generasi penerus
yaitu para siswa.
Lagu kebangsaan sudah diterapkan diberbagai daerah yang bertujuan untuk
menumbuhkan karakter yang baik khususnya cinta tanah air kepada generasi-
generasi penerus, hal ini diperkuat dari hasil penelitian dari Mintargo, Soedarsono,
dan Ganap (2014) tentang Fungsi Lagu Perjuangan Sebagai Pendidikan Karakter
Bangsa dengan hasil penelitian menyebutkan bahwa pendidikan karakter, khusus
Yogyakarta mencerminkan identitasnya sebagai kota perjuangan, kota pendidikan
dan kota seni dan budaya. Menurut teori transformasi, sesuatu yang baru, termasuk
pengaturan dari lagu-lagu patriotik dalam bentuk pawai, himne, roman untuk
parade, ngarai militer dan Aubade, adalah untuk mengembalikan semangat
nasionalisme dan patriotisme. Keberhasilan mengubah lagu lagu patriotik sehingga
memiliki suasana baru tergantung pada berbagai kemampuan untuk membuat
karya-karya pengaturan, sehingga mereka dapat menarik perhatian dari para pelaku
dan pendengar dan fungsi dalam upacara dan seni pertunjukan. Sejalan dengan
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional tahun 2011 item 10 dan 11 tentang nilai-
nilai nasionalisme dan patriotisme, kita dapat mewujudkan nilai-nilai dengan
menyanyikan lagu-lagu patriotik, menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
pemersatu, dan mengakui, menghargai dan memperingati jasa pahlawan nasional.
4. PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang “validitas dan realibilitas
karakter cinta tanah air dalam menyanyikan lagu nasional siswa kelas V SD Negeri
2 purwodadi tahun pelajaran 2019/2020” maka dapat disimpulkan:
1) Terdapat hasil uji validitas dengan 20 item angket dengan hasil 20 item
mempunyai nilai diatas Rtabel sehingga 20 item tersebut dinyatakan valid.
2) Terdapat hasil uji reliabilitas dengan nilai R11 lebih besar dari Rtabel sehingga
dinyatakan reliabel.
9
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, dkk. (2013). Apresiasi Generasi Muda Terhadap Lagu-Lagu Perjuangan.
Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNP).
Avianty, S. (2014). Pembelajaran Lagu Wajib Nasional Pada Peserta Didik. Jurnal
Penelitian Pendidikan Seni Musik.
Direktorat Ketenagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemdiknas [Dikti].
(2010). Kerangka Acuan Pendidikan Karakter Tahun Anggaran 2010.
Jakarta: Direktorat Ketenagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,
Kemdiknas
Ismayani. (2016). Hubungan Antara Pemahaman Niali-Nilai Nasionalisme Dengan
Sikap Cinta Tanah Air Siswa Kelas V SD Se-Gugus IV Kecamatan Milati
Kabupaten Sleman. Skripsi Diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.
Maraliana, Ina dan Sumaryati. (2013). Studi Kebiasaan Menyanyikan Lagu
Kebangsaan Indonesia Raya dan Sikap Nasionalisme Siswa Kelas XI
SMA Negeri 2 Yogyakarta. Jurnal citizenship. volume 2, nomor 1.
Mintargo dkk. (2014). Fungsi Lagu Perjuangan Sebagai Pendidikan Karakter
Bangsa. Jurnal Kawistara. Volume 4 Nomor 3 Desember 2014.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.23 Tahun 2015 tentang
Penumbuhan Budi Pekerti (PBP)
Siregar, S. (2010). Statistika Deskriptif Untuk Penelitian. Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persada.
Siwiyanti, E. (2016). “Efektivitas Implementasi pendidikan karakter cinta tanah air
berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan Eksperiental
Learning (Studi Kasus Siswa Kelas VII A SMP Negeri 1 Petanahan
Kebumen Tahun Ajaran 2016/2017)”. Skripsi S-1. Surakarta: Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.