visi-misi-bappeda

11
VISI, MISI, STRATEGI DAN KEBIJAKAN I. VISI Dalam rangka menjabarkan dan melaksanakan visi Kabupaten Kerinci yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kerinci Tahun 2009 2014, serta mempertimbangkan tugas pokok dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kerinci, maka Bappeda menetapkan visi 2009-2014 sebagai berikut : "TERWUJUDNYA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH YANG BERKUALITAS, TRANSPARAN, PARTISIPATIF DAN AKUNTABEL" Penjelasan Visi : A. Perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas, dimana perencanaan pembangunan daerah disusun dengan beberapa kriteria, sebagai berikut : 1. Berbasis kondisi lokal : Perencanaan pembangunan didasarkan pada potensi lokal dan bertujuan untuk menjawab dan menyelesaikan permasalahan dan kebutuhan lokal. Hal ini dimaksudkan agar perencanaan pembangunan daerah akomodatif terhadap dinamika dan aspirasi masyarakat, sehingga secara efektif dan efisien dapat mewujudkan visi daerah yaitu “KERINCI SEJAHTERA, DAMAI DAN AGAMIS BERBASIS EKONOMI KERAKYATAN“ 2. Mendukung perencanaan pembangunan nasional : Perencanaan pembangunan daerah harus tetap pada kerangka dan arah perencanaan pembangunan nasional guna mendukung tercapainya tujuan pembangunan nasional. 3. Akomodatif terhadap dinamika global : Perencanaan pembangunan daerah dilandaskan pada kerangka berpikir global dan bertindak untuk kepentingan lokal . Hal ini dimaksudkan bahwa perencanaan pembangunan daerah dapat memberikan arah yang tepat bagi proses pembangunan daerah sehingga mampu meningkatkan kapasitas daerah dan masyarakat menghadapi arus globalisasi.

Upload: dnldboss

Post on 20-Jan-2016

6 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

visi-misi-bappeda

TRANSCRIPT

Page 1: visi-misi-bappeda

VISI, MISI, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

I. VISI

Dalam rangka menjabarkan dan melaksanakan visi Kabupaten Kerinci yang

dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten

Kerinci Tahun 2009 – 2014, serta mempertimbangkan tugas pokok dan fungsi Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kerinci, maka Bappeda

menetapkan visi 2009-2014 sebagai berikut :

"TERWUJUDNYA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH YANG

BERKUALITAS, TRANSPARAN, PARTISIPATIF DAN AKUNTABEL"

Penjelasan Visi :

A. Perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas, dimana perencanaan

pembangunan daerah disusun dengan beberapa kriteria, sebagai berikut :

1. Berbasis kondisi lokal :

Perencanaan pembangunan didasarkan pada potensi lokal dan bertujuan

untuk menjawab dan menyelesaikan permasalahan dan kebutuhan lokal. Hal ini

dimaksudkan agar perencanaan pembangunan daerah akomodatif terhadap dinamika

dan aspirasi masyarakat, sehingga secara efektif dan efisien dapat mewujudkan visi

daerah yaitu “KERINCI SEJAHTERA, DAMAI DAN AGAMIS BERBASIS

EKONOMI KERAKYATAN“

2. Mendukung perencanaan pembangunan nasional :

Perencanaan pembangunan daerah harus tetap pada kerangka dan arah

perencanaan pembangunan nasional guna mendukung tercapainya tujuan

pembangunan nasional.

3. Akomodatif terhadap dinamika global :

Perencanaan pembangunan daerah dilandaskan pada kerangka berpikir global

dan bertindak untuk kepentingan lokal . Hal ini dimaksudkan bahwa perencanaan

pembangunan daerah dapat memberikan arah yang tepat bagi proses pembangunan

daerah sehingga mampu meningkatkan kapasitas daerah dan masyarakat menghadapi

arus globalisasi.

Page 2: visi-misi-bappeda

B. Perencanaan Pembangunan Daerah yang Transparan :

Proses perencanaan dilaksanakan menganut prinsip keterbukaan dan

menerapkan prinsip keadilan. Dapat pula diartikan pelaksanaan proses perencanaan

pembangunan harus dibangun atas dasar kebebasan memperoleh informasi-informasi

yang berkaitan dengan kepentingan publik dapat secara langsung diperoleh oleh mereka

yang membutuhkan.

C. Perencanaan Pembangunan Daerah yang Partisipatif :

Proses perencanaan pembangunan harus mampu mengakomodir secara

obyektif berbagai kebutuhan dan aspirasi masyarakat agar dapat menghasilkan

konsensus bersama menuju perubahan yang lebih baik dan diterima oleh semua pihak.

Oleh karena itu dalam setiap pengambilan keputusan memerlukan keterlibatan

masyarakat. Partisipasi aktif tersebut secara langsung maupun tidak langsung akan

memberikan dampak positif terhadap perencanaan pembangunan. Sebaliknya apabila

partisipasi masyarakat diabaikan sedangkan mobilisasi masyarakat yang dikembangkan,

proses pembangunan akan terhambat bahkan akan mengalami kegagalan, karena

masyarakat kurang merasa memiliki hasil-hasil pembangunan.

D. Perencanaan Pembanguan Daerah yang Akuntabel :

Dalam melaksanakan proses perencana dilakukan dengan terukur, baik

secara kuantitas maupun kualitas, sehingga memudahkan dalam pengendalian.

Akuntabillitas juga berarti menyelenggarakan perhitungan (account) terhadap sumber

daya yang digunakan dan adanya konsistensi terhadap hasil-hasil perencanaan yang

sudah disepakati dengan pelaksanaan bersama harus dijaga dan dipelihara. Sesuai

dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional maka perencanaan pembangunan daerah harus bersifat

menyeluruh, sehingga mampu membangun sistem perencanaan pembangunan dengan

pendekatan politik, teknokratik, partisipatif, dan top down-bottom up

planning.

II. MISI

Untuk mewujudkan visi tersebut Bappeda Kabupaten Kerinci telah menyusun 6

(enam) misi sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas dan profesionalisme sumberdaya manusia (SDM) perencana

pembangunan.

2. Memantapkan sistem perencanaan pembangunan daerah.

Page 3: visi-misi-bappeda

3. Meningkatkan kapasitas kelembagaan perencana pembangunan.

4. Meningkatkan kualitas penelitian guna mendukung perencanaan pembangunan

5. Meningkatkan koordinasi, keterpaduan, kerjasama dan inovasi dalam pelaksanaan

pembangunan

6. Meningkatkan kualitas pelayanan.

Penjelasan Misi

1. Meningkatkan kualitas dan profesionalisme sumberdaya manusia (SDM)

perencana pembangunan

Sebagai "motor" penggerak perencanaan, SDM perencana pembangunan

menjadi sangat penting, dan menjadi kunci keberhasilan proses perencanaan

pembangunan. Kualitas perencanaan sangat tergantung pada kemampuan dan

keahlian para perencana secara teknis maupun kemampuan lain yang bersifat

intersektoral, multidisipliner, dan berpikir komprehensif. Peningkatan kualitas

sumberdaya manusia merupakan peningkatan kapasitas individu dalam mengemban

beban tugas masing-masing dalam organisasi. Peningkatan profesionalisme merupakan

upaya peningkatan kinerja berkait dengan kesetiaan, logika dan etika.

2. Memantapkan sistem perencanaan pembangunan daerah.

Perencanaan pembangunan daerah merupakan sub sistem dari sistem

perencanaan pembangunan nasional. Sistem perencanaan pembangunan mengedepankan

pada pendekatan perencanaan partisipatif yang berlandaskan pada prinsip keterbukaan

dan partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) dengan menerapkan

prinsip kesetaraan dan keadilan. Pemantapan sistem perencanaan pembangunan daerah

ditempuh dengan mengedepankan partisipasi aktif stakeholders agar mampu

menghasilkan perencanaan pembangunan yang bersifat komprehensif, dan holistic

atau menyeluruh, sehingga mampu memberikan arah kebijaksanaan pembangunan dan

menciptakan iklim kondusif bagi keterlibatan aktif stakeholders dalam keseluruhan

proses pembangunan daerah.

3. Meningkatkan kapasitas kelembagaan perencana pembangunan.

Institusi perencana harus berperan sebagai pelaksana fungsi manajemen dalam

bidang perencanaan. Institusi perencanaan pembangunan harus mampu

Page 4: visi-misi-bappeda

mengkoordinasikan proses perencanaan pembangunan daerah secara intensif dan

menyeluruh serta melakukan kajian/analisis dalam rangka pengendalian perencanaan

yang telah dirumuskan.

4. Meningkatkan kualitas penelitian guna mendukung perencanaan pembangunan

Dalam rangka mewujudkan pembangunan yang baik didaerah, maka diperlukan

adanya suatu penelitian yang berkualitas. Hasil akhir dari penelitian harus dapat

diaplikasikan sebagai dasar bagi pembangunan di Kabupaten Kerinci .

5. Meningkatkan koordinasi, keterpaduan, kerjasama dan inovasi dalam

pelaksanaan pembangunan

Adanya otonomi daerah memberi peluang bagi daerah untuk mengembangkan

daerahnya sesuai dengan karakteristiknya, sehingga diperlukan adanya perencanaan

pembangunan yang inovatif , kerjasama yang terpadu antar multi stakeholder dalam

pemanfaatan terhadap sumberdaya yang ada.

6. Meningkatkan kualitas pelayanan.

Peningkatan pelayanan merupakan upaya terwujudnya pelayanan prima. Oleh

karena itu, institusi perencana pembangunan harus dapat meningkatkan kemampuan

menyediakan data atau informasi pembangunan dengan cepat, tepat dan akurat.

III. TUJUAN

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan tujuan

sebagai hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 (Lima) tahun.

Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi sehingga rumusannya

harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang. Untuk itu

tujuan disusun guna memperjelas pencapaian sasaran yang ingin diraih dari masing-masing

misi.

Tabel 7.

MISI – TUJUAN

No Misi Tujuan

1 2 3

Page 5: visi-misi-bappeda

1. Meningkatkan kualitas dan

profesionalisme SDM perencana

pembangunan

a. Meningkatkan kualitas SDM perencana

pembangunan

b. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas

kinerja SDM perencana pembangunan

2. Memantapkan sistem perencanaan

pembangunan daerah

a. Menyusun sistem perencanaan yang

sesuai dengan kondisi lokal

b. Memantapkan implementasi sistem

perencanaan pembangunan daerah

3. Meningkatkan kapasitas

kelembagaan perencana

pembangunan

a. Meningkatkan fungsi perencanaan

pembangunan

4. Meningkatkan kualitas penelitian

guna mendukung perencanaan

pembangunan

a. Terwujudnya penelitian yang berkualitas

pada semua bidang

5. Meningkatkan koordinasi,

keterpaduan, kerjasama dan

inovasi dalam pelaksanaan

pembangunan

a. Meningkatnya koordinasi, keterpaduan,

kerjasama dan inovasi dalam

pelaksanaan pembangunan

6. Meningkatkan kualitas pelayanan a. Mewujudkan pelayanan prima

IV. Sasaran

Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai dalam rumusan yang spesifik, terukur,

dalam kurun waktu tertentu secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang

ditetapkan.

Tabel 8.

TUJUAN - SASARAN

MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR 1 2 3 4

1.

a. Meningkatkan kualitas

SDM perencana

pembangunan

Meningkatkan kualitas

SDM perencana

pembangunan melalui

pendidikan formal dan

teknis fungsional

Prosentase

meningkatnya

SDM perencana

pembangunan

Page 6: visi-misi-bappeda

MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR 1 2 3 4

b. Meningkatkan efisiensi

dan efektivitas kinerja

SDM perencana

pembangunan

a. Meningkatkan efisiensi

dan efektivitas

pengelolaan keuangan

di Bappeda

Meningkatnya

efisiensi dan

efektivitas

pengelolaan

keuangan di

Bappeda ...

Meningkatkan koordinasi

internal

Meningkatnya

koordinasi internal

2.

a. Menyusun sistem

perencanaan yang sesuai

dengan kondisi lokal

a. Menyusun rancangan

produk hukum daerah

yang mengatur

perencanaan

pembangunan daerah

Tersusunnya

rancangan produk

hukum daerah yang

mengatur

perencanaan

pembangunan

daerah

b. Memantapkan

implementasi sistem

perencanaan

pembangunan daerah

a. Melaksanakan

sosialisasi Sistem

Perencanaan

Pembangunan Daerah

serta melaksanakan

pendampingan

Musrenbang kecamatan

dan desa

a. Terlaksananya

sosialisasi

Sistem

Perencanaan

Pembangunan

Daerah di

tingkat

kecamatan dan

desa

b. Terlaksananya

asistensi

Musrenbang

kecamatan dan

desa

Melaksanakan penyusunan

dokumen perencanaan

pembangunan daerah

Terlaksananya

penyusunan

dokumen

perencanaan

pembangunan

daerah

Meningkatkan konsistensi

antara perencanaan dan

penganggaran serta

meningkatkan partisipasi

masyarakat dalam

perencanaan pembangunan

Meningkatnya

konsistensi antara

perencanaan dan

penganggaran serta

meningkatnya

partisipasi

Page 7: visi-misi-bappeda

MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR 1 2 3 4

masyarakat dalam

perencanaan

pembangunan

3.

a. Meningkatkan fungsi

perencanaan

pembangunan

a. Meningkatkan

sosialisasi produk-

produk perencanaan

pembangunan

b. Meningkatkan kualitas

penelitian dan kajian

c. Meningkatkan

koordinasi, monitoring,

dan evaluasi

pelaksanaan

pembangunan

Meningkatnya

sosialisasi produk-

produk

perencanaan

pembangunan

Meningkatnya

kualitas penelitian

dan kajian

Meningkatnya

koordinasi

monitoring, dan

evaluasi

pelaksanaan

pembangunan

4.

a. Terwujudnya penelitian

yang berkualitas pada

semua bidang

a. Meningkatnya

efektifitas penelitian

bidang ekonomi.

b. Meningkatnya

efektifitas penelitian

bidang fisik dan

prasarana.

c. Meningkatnya

efektifitas penelitian

bidang sosial dan

budaya.

d. Meningkatkan

efektifitas penelitian

bidang statistika daerah

e. Meningkatkan

efektifitas penelitian

bidang penanaman

modal daerah

a. Meningkatnya

efektifitas

penelitian

bidang

ekonomi.

b. Meningkatnya

efektifitas

penelitian

bidang fisik dan

prasarana.

c. Meningkatnya

efektifitas

penelitian

bidang sosial

dan budaya.

d. Meningkatkan

efektifitas

penelitian

bidang

statistika daerah

e. Meningkatkan

efektifitas

penelitian

bidang

penanaman

Page 8: visi-misi-bappeda

MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR 1 2 3 4

modal daerah

5.

a. Meningkatnya koordinasi,

keterpaduan, kerjasama

dan inovasi dalam

pelaksanaan pembangunan

Terwujudnya koordinasi,

keterpaduan, kerjasama dan

inovasi dalam pelaksanaan

pembangunan bidang

ekonomi, fisik prasarana

dan sosial budaya serta

penanaman modal

Meningkatnya

koordinasi,

keterpaduan,

kerjasama dan

inovasi dalam

pelaksanaan

pembangunan

bidang ekonomi,

fisik prasarana dan

sosial budaya serta

penanaman modal

6.

a. Mewujudkan pelayanan

prima

Meningkatkan sarana dan

prasarana serta fasilitasi

perencanaan pembangunan

dengan stakeholders

Meningkatnya

sarana dan

prasarana serta

fasilitasi

perencanaan

pembangunan

dengan

stakeholders

V. Strategi

Strategi adalah keseluruhan cara atau langkah dengan penghitungan yang pasti

untuk mencapai tujuan atau mengatasi persoalan. Cara atau langkah dirumuskan lebih

bersifat makro dibandingkan dengan "teknik" yang lebih sempit, dan merupakan rangkaian

kebijakan. Sehingga strategi merupakan cara mencapai tujuan dan sasaran yang dijabarkan ke

dalam kebijakan-kebijakan dan program-program.

Tabel 9.

TUJUAN - STRATEGI

MISI TUJUAN STRATEGI

1 2 3

1. a. Meningkatkan kualitas SDM

perencana pembangunan

a. Meningkatkan kegiatan

orientasi keperencanaan dan

memperluas wawasan dalam

perencanaan pembangunan

b. Meningkatkan Kapasitas SDM

perencanaan pembangunan

Page 9: visi-misi-bappeda

MISI TUJUAN STRATEGI

1 2 3

b. Meningkatkan efisiensi dan

efektivitas kinerja SDM perencana

pembangunan

a. Meningkatkan kualitas

pengelolaan keuangan

b. Meningkatkan kinerja

perencana pembangunan

2.

a. Menyusun sistem perencanaan yang

sesuai dengan kondisi lokal

Meningkatkan efektivitas koordinasi

perencanaan pembangunan

b. Memantapkan implementasi sistem

perencanaan pembangunan daerah

Meningkatnya implementasi sistem

perencanaan pembangunan daerah di

beberapa sektor.

3. a. Meningkatkan fungsi perencanaan

pembangunan

a. Meningkatkan peran sebagai

fungsi manajemen dalam bidang

perencanaan dan

bertanggungjawab atas hasilnya

sebagai bagian dari manajemen

pembangunan

b. Meningkatkan kualitas

perencanaan guna meningkatkan

kapasitas daerah dan masyarakat

menghadapi era globalisasi

4.

Terwujudnya penelitian yang berkualitas

pada semua bidang

Meningkatkan penelitian yang

berkualitas pada bidang ekonomi,

fisik dan prasarana, sosial dan

budaya, statistika daerah, serta

penanaman modal daerah

5.

Meningkatnya koordinasi, keterpaduan,

kerjasama dan inovasi dalam pelaksanaan

pembangunan

Mengembangkan koordinasi,

keterpaduan, kerjasama dan inovasi

dalam

rangka pelaksanaan pembangunan

bidang ekonomi, fisik prasarana dan

sosial budaya serta penanaman

modal daerah.

6. Mewujudkan pelayanan prima Meningkatkan kualitas fasilitasi

perencanaan dengan stakeholders

VI. Kebijakan

Kebijakan adalah suatu arah tindakan yang diambil oleh pemerintah dalam suatu

lingkungan tertentu dan digunakan untuk mencapai suatu tujuan, atau merealisasikan suatu

sasaran atau maksud tertentu. Oleh karena itu, kebijakan pada dasarnya merupakan

Page 10: visi-misi-bappeda

ketentuan-ketentuan untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam

pengembangan ataupun pelaksanaan program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan

keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan serta visi dan misi satuan kerja perangkat

daerah.

Tabel 10.

STRATEGI – KEBIJAKAN

MISI STRATEGI KEBIJAKAN

1 3

1.

a. Meningkatkan kegiatan orientasi

keperencanaan dan memperluas

wawasan dalam perencanaan

pembangunan

Melaksanakan fasilitasi pendidikan

dan

pelatihan fungsional perencanaan

b. Meningkatkan Kapasitas SDM

perencanaan pembangunan

Melaksanakan peningkatan

Kapasitas perencana pembangunan

di SKPD

c. Meningkatkan kualitas pengelolaan

keuangan

a. Meningkatkan efisiensi dan

efektivitas kegiatan

b. Melaksanakan disiplin anggaran

d. Meningkatkan kinerja perencana

pembangunan

a. Meningkatkan sinkronisasi dan

koordinasi kegiatan

b. Meningkatkan kualitas konsep

perencanaan pembangunan

2.

a. Meningkatkan efektivitas koordinasi

perencanaan pembangunan

a. Melaksanakan sosialisasi desain

perencanaan pembangunan

daerah

b. Melaksanakan fasilitasi

perencanaan pembangunan di

tingkat kecamatan dan desa

b. Meningkatnya implementasi sistem

perencanaan pembangunan daerah di

beberapa sektor.

Melaksanakan dan memfasilitasi

penyusunan dokumen perencanaan

pembangunan sesuai mekanisme

perencanaan pembangunan

3.

a. Meningkatkan peran sebagai fungsi

manajemen dalam bidang

perencanaan dan bertanggungjawab

atas hasilnya sebagai bagian dari

manajemen pembangunan

a. Melaksanakan pengendalian

pembangunan daerah

b. Menyusun rekomendasi atas

hasil-hasil penelitian dan kajian

b. Meningkatkan kualitas perencanaan

guna meningkatkan kapasitas daerah

dan masyarakat menghadapi era

globalisasi

Mengembangkan jejaring (net

working) antar pelaku pembangunan

Page 11: visi-misi-bappeda

MISI STRATEGI KEBIJAKAN

1 3

4.

Meningkatkan penelitian yang berkualitas

pada bidang ekonomi, fisik dan prasarana,

sosial dan budaya, statistika daerah, serta

penanaman modal daerah

Melaksanakan penelitian dan kajian

yang aplikatif dan kontributif

terhadap perencanaan pembangunan

di beberapa bidang.

5.

Mengembangkan koordinasi,

keterpaduan, kerjasama dan inovasi dalam

rangka pelaksanaan pembangunan bidang

ekonomi, fisik prasarana dan sosial

budaya serta penanaman modal daerah.

Mengembangkan koordinasi,

keterpaduan, kerjasama dan inovasi

dalam

rangka pelaksanaan pembangunan

bidang ekonomi, fisik prasarana dan

sosial budaya serta penanaman modal

daerah.

6. Meningkatkan kualitas fasilitasi

perencanaan dengan stakeholders

Menyempurnakan perpustakaan institusi

perencana pembangunan