visi, misi, sasaran dan tanggung jawab sosial korporasi

16
VISI, MISI, SASARAN DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL KORPORASI KELOMPOK 2-2 1. M FAIZAL AKBAR 201210160311067 2. AHMAD RANDI AZWAR 201210160311087

Upload: m-faizal-akbar

Post on 21-Dec-2015

257 views

Category:

Documents


41 download

DESCRIPTION

Makalah ini berfokus pada konsep dan perangkat yang diperlukan untuk mengevaluasi serta menulis pernyataan visi dan misi bisnis. Outline pokok bahasan makalah ini diantaranya sebagai berikut:• Mendeskripsikan hakikat dan peran pernyataan visi, misi, sasaran dan tanggung jawab sosial korporasi dalam manajemen stratejik.• Membahas bagaimana pernyataan visi, misi, sasaran dan tanggung jawab sosial korporasi yang jelas dapat menguntungkan aktivitas manajemen stratejik yang lain.• Menjelaskan korelasi antara visi, misi dan sasaran stratejik• Menentukan dan mengevalusi visi dan misi yang baik

TRANSCRIPT

Page 1: VISI, MISI, SASARAN DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL KORPORASI

VISI, MISI, SASARAN DAN TANGGUNG JAWAB

SOSIAL KORPORASI

KELOMPOK 2-2

1. M FAIZAL AKBAR 201210160311067

2. AHMAD RANDI AZWAR 201210160311087

PRESENTASI URUTAN KEDUA, TANGGAL

10 MARET 2015

Page 2: VISI, MISI, SASARAN DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL KORPORASI

OUTLINE POKOK BAHASAN

Makalah ini berfokus pada konsep dan perangkat yang diperlukan untuk mengevaluasi serta

menulis pernyataan visi dan misi bisnis. Outline pokok bahasan makalah ini diantaranya

sebagai berikut:

Mendeskripsikan hakikat dan peran pernyataan visi, misi, sasaran dan tanggung

jawab sosial korporasi dalam manajemen stratejik.

Membahas bagaimana pernyataan visi, misi, sasaran dan tanggung jawab sosial

korporasi yang jelas dapat menguntungkan aktivitas manajemen stratejik yang lain.

Menjelaskan korelasi antara visi, misi dan sasaran stratejik

Menentukan dan mengevalusi visi dan misi yang baik

POKOK PEMBAHASAN

Page 3: VISI, MISI, SASARAN DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL KORPORASI

Pendahuluan

Beberapa penyusun strategi menghabiskan hampir seluruh waktu kerjanya untuk

menangani persoalan-persoalan administratif dan taktis, sementara penyusun strategi yang

terlalu tergesa-gesa dalam menetapkan tujuan dan menerapkan strategi sering kali

melewatkan pengembangan pernyataan visi dan misi. Persoalan ini lazim bahkan di kalangan

organisasi-organisasi yang besar.

Beberapa perusahaan mengembangkan pernyataan misi semata-mata karena mereka

merasa hal tersebut keren, alih-alih karena memiliki komitmen yang rill. Namun demikian,

seperti yang akan di gambarkan di makalah ini, perusahaan-perusahaan yang

mengembangkan dan secara sistematis meninjau ulang pernyataan visi dan misi mereka,

memperlakukan pernyataan tersebut sebagai dokumen yang “hidup”, dan memandangnya

sebagai sebuah bagian yang integral dari budaya perusahaan dalam merealisasikan manfaat

yang luar biasa besar.

Dalam makalah ini akan menjelaskan peran misi, visi, dan sasaran dalam proses

manajemen stratejik dan memberikan garis pedoman untuk mengidentifikasi misi, visi dan

sasaran. Pernyataan yang biasa muncul dalam membahas misi, visi dan sasaran perusahaan

adalah apakah suatu perusahaan atau organisasi yang sedang mengembangkan bisnis baru

atau sedang mereformulasi arah bisnisnya yang sedang berjalan, perlu menentukan tujuan-

tujuan dan filosifi dasar yang membedakan suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya

yang meliputi tipe dan lingkup operasinya, baik dalam lingkup produk atau pilihan bidang

usaha maupun lingkup pasar.

Definisi Misi

Peter F. Drucker mengajukan pernyataan dan jawaban yang sederhana mengenai misi.

Drucker mengajukan pernyataan “what is our mision”, sama dengan pernyataan ”what is our

business”. Misi merupakan kerangka dasar dalam menentukan arah organisasi dan

pengambilan keputusan-keputusan manajemen di masa mendatang. Pada dasarnya, misi atau

definisi bisnis memberikan gambaran tentang alasan mengapa suatu perusahaan atau

organisasi itu ada. Perumusan misi biasanya mencakup diskripsi tentang produk atau jasa

dasar yang ditawarkan, definisi tentang pasar atau kelompok pelanggan yang akan dilayani,

definisi tentang fungsi yang dilaksanakan dan atau teknologi yang digunakan dalam proses

produksi dan penyampaian produk atau jasa. Misi harus dikomunikasikan ke dalam

organisasi oleh dan kepada para manajer da karyawan perusahaan/organisasi. Apabila suatu

Page 4: VISI, MISI, SASARAN DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL KORPORASI

misi diakui dan diterima oleh para manajer dan karyawan, maka misi itu akan menjadi acuan

umum dalam pengambilan keputusan dan menetapkan prioritas organisasi. Selain itu, Misi

organisasi perlu dikomunikasikan ke luar dalam bentuk statment publik, motto organisasi

atau selogan, nama, dan citra organisasi, baik secara lisan atau tulisan.

Pentingnya Misi Secara Eksplisit

Menurut (Jatmiko, 2003) misi organisasi dirancang untuk mencapai hasil sebagai

berikut:

1. Untuk menjamin kepastian pencapaian tujuan organisasi.

2. Misi dirumuskan secara eksplisit untuk menggambarkan sasaran yang akan dicapai

organisasi.

3. Untuk mengembangkan dasar-dasar, atau standard untuk memperoleh dan

mengalokasikan sumber daya organisasi.

4. Untuk membangun iklim atau suasana organisasi yang baik.

5. Untuk memfasilitasi dalam menterjemahkan sasaran dan tujuan dalam suatu struktur

kerja yang mencakup penugasan suatu pekerjaan kepada unit-unit yang bertanggung

jawab dalam organisasi.

6. Untuk menspesifikasi tujuan-tujuan organisasi dan menerjemahkan tujuan-tujuan

tersebut kedalam tujuan yang lebih spesifik (sasaran), seperti biaya, waktu, dan

parameter kerja yang dapat dinilai dan dikendalikan.

Hubungan Misi dan Aktifitas Manajemen Strategis (Misi dan Stakeholder)

Menurut (Jatmiko, 2003) stakeholder adalah pihak-pihak yang mempunyai atau

berkepentingan terhadap suatu perusahaan/organisasi. Terdapat dua jenis stakeholder,

pertama insider stakeholder yang merupakan pihak-pihak yang berkepentingan didalam suatu

organisasi, seperti: CEO, dewan direktur, pemegang saham, serta karyawan perusahaan.

Kedua outsider stakeholder yang merupakan pihak-pihak luar yang berkepentingan terhadap

perusahaan/organisasi seperti: pelanggan, pemasok, kreditur, pemerintah, serikat pekerja,

pesaing dan masyarakat umum.

Stakeholder secara individu maupun kelompok, baik di dalam maupun di luar

perusahaan, membuat keputusan-keputusan dan tindakan yang dapat mempengaruhi

keberhasilan atau kegagalan perusahaan. Citra dan identitas seperti nama, simbol, slogan

suatu organisasi juga dapat mempengaruhi keputusan-keputusan stakeholder. Oleh karena itu,

menjadi suatu keharusan merumuskan misi secara eksplisit dan dikomunikasikan keluar

Page 5: VISI, MISI, SASARAN DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL KORPORASI

dalam bentuk: public statement, nama, dan slogan; maupun kedalam dengan bentuk nilai dan

budaya organisasi untuk menghindari kesalah pahaman tujuan dasar organisasi/perusahaan.

Definisi Visi

Visi adalah gambaran kondisi yang akan diwujudkan oleh organisasi/perusahaan

dimasa mendatang. Visi biasanya dinyatakan dalam suatu pernyataan yang terdiri dari satu

atau beberapa kalmat singkat menurut (Jatmiko, 2003). Sedangkan menurut (Wibisono,

2006) visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah

organisasi/perusahaan yang ingin dicapai dimasa yang akan datang. Pada dasarnya

organisasi/perusahaan dibangun untuk menciptakan perubahan-perubahan dalam

pertambahan kemakmuran baik yang besifat material atau imaterial. Olehkarena itu, visi

suatu organisasi itu sebagai suatu institusi atau lembaga penciptaan kemakmuran.

Hubungan Visi dan Aktifitas Manajemen Strategis (Visi dan Perencanaan Strategis)

Antara Visi dan perencanaan strategis memiliki hubungan yang sangat erat dan saling

membutuhkan. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan diakhir

periode perencanaan, misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan

dilaksanakan untuk mewujudkan visi, sedangkan perencanaan strategis merupakan proses

memutuskan program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan diperkirakan

jumlah sumber daya yang akan dialokasikan ke setiap program jangka panjang selama

beberapa tahun kedepan.

Dengan demikian perencanaan strategis digunakan untuk menentukan visi organisasi

dan membagi-bagi sumber daya yang diperlukan untuk mencapainya. Jadi dapat dikatakan

suatu organisasi pada mulanya memiliki cita-cita atau tujuan akhir yang ingin dicapai dalam

jangka panjang yang disebut visi, selanjutnya untuk mencapai / mewujudkan visi organisasi

yang telah ditentukan tersebut, organisasi merumuskan upaya-upaya umum yang hendak

dilakukan yang disebut misi, kemudian untuk mewujudkan misi, organisasi membuat /

merumuskan upaya-upaya khusus yang dirasa paling efektif dan efisien untuk mencapai cita-

cita organisasi yang disebut perencanaan strategis.

Lebih jelasnya visi merupakan pernyataan tentang gambaran keadaan dan

karakteristik yang ingin dicapai oleh suatu lembaga pada jauh dimasa yang akan datang. Misi

merupakan pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya

mewujudkan visi, dan hubungannya dengan rencana strategis adalah memberikan arah yang

akan membawa lembaga dalam mencapai tujuan yang sesuai dengan visi dan misi yang telah

dirumuskan.

Page 6: VISI, MISI, SASARAN DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL KORPORASI

Pentingnya Visi

Menurut Reuben Mark yang dikutip dari (David, 2001) jika ingin mengajak semua

orang berada di bawah bendera perusahaan, adalah hal yang penting untuk memperkenalkan

satu visi secara global alih-alih berusaha menyatukan beragam pesan dalam berbagai budaya

yang berbeda. Triknya adalah dengan membuat visi sederhana sekaligus menggigit: “kami

membuat komputer tercepat di dunia” atau “layanan telpon untuk semua orang” anda tidak

perlu membuat orang mengokang senapan mesin hanya untuk tujuan-tujuan finansial. Hal

yang dibutuhkan hanyalah membuat orang merasa lebih baik, merasa menjadi bagian dari

sesuatu.

Visi versus Misi

Banyak orang berpendapat bahwa keuntunganlah, bukan misi atau visi, yang

merupakan pendorong utama perusahaan. Akan tetapi, keuntungan saja tidak cukup untuk

memotivasi orang, keuntungan dipandang negatif oleh sebagian karyawan dalam perusahaan.

Karyawan mungkin melihat keuntungan sebagai sesuatu yang mereka peroleh dan

manajemen kemudian menggunakannya dan bahkan menyerahkannya kepada para pemegang

saham. Walaupun mungkin kurang menyenangkan dan mengganggu bagi manajemen,

presepsi ini jelas-jelas mengindikasikan bahwa baik keuntungan maupun visi dibutuhkan

untuk secara efektif memotivasi pekerja (David, 2001).

Sasaran Stratejik

Menurut (Jatmiko, 2003) sasaran (objective) adalah suatu pernyataan tentang apa

yang akan dicapai. Sasaran biasanya dirumuskan berhubungan dengan tingkat hasi yang ingin

dicapai, di dalam jangka waktu tertentu. Idealnya, sasaran organisasi itu bersifat quantifiable,

dirumuskan secara sederhana, dan measurable (terukur), disepakati atau diterima semua pihak

dalam organisasi, menantang, realistis, sejalan dengan misi perusahaan, dan memberi ruang

untuk perubahan. Sasaran perusahaan sebaiknya sejalan dengan misi perusahaan. Sasaran

harus membawa perusahaan, sedikit demi sedikit, kepada pencapaian tujuan akhir perusahaan

yang dinyatakan dalam misi perusahaan. Sasaran perusahaan harus memberikan ruang untuk

perubahan atau fleksibel, artinya apabila ada sesuatu yang mengganggu kelagsungan sasaran,

maka sebaiknya yang diubah hanya sisi luas cakupan atau kuantitas dari sasaran tersebut,

tanpa mengubah essensinya. Sasaran juga dapat diklasifikasikan menurut keluasan pengaruh

dan tingkat organisasi. Misalnya, sasaran yang diaplikasikan pada keseluruhan tingkat

organisasi disebut sasaran korporasi. Sedangkan sasaran yang diterapkan hanya pada divisi

Page 7: VISI, MISI, SASARAN DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL KORPORASI

atau departemen tertentu di dalam orgnisasi disebut sasaran divisi atau departemen menurut

(Jatmiko, 2003).

Pentingnya Sasaran Organisasi

Menurut (Jatmiko, 2003) Sasaran organisasi memberikan fondasi dasar untuk

perencanaan, pengorganisasian, memotivasi, dan pengendalian. Tanpa sasaran dan

komunikasi sasaran yang efektif, arah dan perilaku di dalam organisasi dapat menyimpang

keberbagai arah sasaran. Pertanyaan yang sering muncul adalah bagaimana para manajer

harus menggunakan sasaran untuk menjadi pedoman dalam menjalankan organisasinya dari

hari ke hari.

Korelasi antara Visi, Misi, dan Sasaran Stratejik

Visi adalah gambaran kondisi yang akan diwujudkan oleh organisasi/perusahaan

dimasa mendatang. Visi biasanya dinyatakan dalam suatu pernyataan yang terdiri dari satu

atau beberapa kalmat singkat menurut (Jatmiko, 2003). Sedangkan menurut (Wibisono,

2006) visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah

organisasi/perusahaan yang ingin dicapai dimasa yang akan datang. Pada dasarnya

organisasi/perusahaan dibangun untuk menciptakan perubahan-perubahan dalam

pertambahan kemakmuran baik yang besifat material atau imaterial.

Untuk mewujudkan kondisi yang digambarkan dalam visi, perusahaan/organisasi

perlu merumuskan strategi. Dalam proses perumusan strategi, visi organisasi dijabarkan

kedalam misi. Kemudian misi dijabarkan kedalam sasaran-sasaran stratejik dengan ukuran-

ukuran dan standar pencapaiannya.

Penyusunan dan Evaluasi Visi dan Misi

Menurut (Faridah, 2014) Setiap organisasi mempunyai tujuan dan alasan yang unik untuk

keberadaannya. Keunikan ini harus dicerminkan dalam visi dan misi. Pernyataan visi yang

baik mengungkapkan pelanggan, produk atau jassa, teknologi, pasar, pemikiran untuk

bertahan hidup (pertumbuhan dan keuntungan), pemikiran untuk karyawan, pemikiran untuk

citra publik/masyarakat, dan perusahaan. Terdapat delapan karakteristik dasar yang berfungsi

sebagai kerangka kerja praktis untuk mengevaluasi dan menuliskan pernyataan visi dan misi.

Ada 4 Proses perumusan visi yaitu :

1. Tentukan rentang waktu dan lingkup analisis secara tepat.

2. Identifikasi trend sosial, ekonomi, politik, dan teknologi yang akan mempengaruhi

masa depan

Page 8: VISI, MISI, SASARAN DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL KORPORASI

3. Identifikasi kondisi persaingan

4. Evaluasi sumber daya dan kapabilitas internal.

Adapun misi yang ingin dicapai oleh suatu Perusahaan/Organisasi yakni ;

1. Publik atau pengguna jasa yang hendak dilayani

2. Jasa utama yang ditawarkan

3. Wilayah geografis yang dilayani

4. Komitmen organisasi terhadap pilihan teknologi

5. Komitmen organisasi terhadap alternative tujuan

6. Elemen kunci dalam filosofi organisasi

7. Konsep kedirian dan citra organisasi

Tanggung Jawab Sosial Korporasi

Menurut (Jatmiko, 2003) Tanggung jawab sosial korporasi didefinisikan sebagai

derajad dimana para manajer organisasi melaksanakan aktivitas yang melindungi dan

membantu masyarakat yang secara tidak langsung dapat memberikan kontribusi terhadap

keuntungan perusahaan. Perdebatan dan perbedaan pandangan mengenai tanggung jawab

sosial korporasi secara teoritis telah berlangsung sejak lama, yaitu teori klasik, teori stake

holder, teori neo klasik, dan teori kontrak sosial korporasi yang sampai sekarang belum

ditemukan suatu kesepakatan tentang arti dan makna tanggung jawab sosial.

1. Pendekatan Klasik

Pandangan ini pertama kali dikemukakan oleh adam smith pada tahun 1776,

pandangan klasik menjelaskan suatu sistem dimana para individu dan pengusaha

mengejar kepentingan diri sendiri, yaitu mencari keuntungan. Menurut pandangan ini

pemerintah memiliki kewenangan yang terbatas. Pandangan ini kemudian menjadi

model kapitalisme masyarakat amerika serikat.

2. Pendekatan Stakeholder

Pandangan ini dipopulerkan oleh R. Edward Freeman, berbeda dengan pendekatan

klasik, pendekatan stakeholder atau bisa disebut dengan pendekatan kontemporer

mengenai tanggung jawab sosial korporasi adalah bahwa perusahaan bertanggung

jawab membantu memelihara dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

3. Pendektan Neo Klasik

Pandangan ini dipopulerkan oleh Norman E. Bowie pada tahun 1982, berbeda dengan

pandangan teori klasik dan teori stakeholder, tujuan utama korporasi adalah mencari

keuntungan tanpa merugikan pihak lain. Atau dengan kata lain, mencar keuntungan

Page 9: VISI, MISI, SASARAN DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL KORPORASI

dan pada saat yang sama korporasi harus menghormati standar moral, hak-hak

individu dan hukum.

4. Pendekatan Perjanjian Sosial

Pendekatan ini dikemukakan oleh Tom Donaldson pada tahun 1989, yang mempunyai

pandangan hampir sama dengan teori neo klasik dengan menambahkan bahwa dengan

keberadaan suatu korporasi sebenarnya merupakan kontrak sosial dengan masyarakat.

Alasan-alasan untuk menjadi bertanggung jawab secara sosial

Menurut (David dan Wheelen, 1996) alasan-alasan menjadi bertanggung jawab secara

sosial ialah :

1. Moralitas, Perusahaan harus bertanggung jawab kepada banyak pihak yang

berkepentingan karena hal ini merupakan “hal benar yang harus dilakukan”.

2. Pemurnian kepentingan diri sendiri, Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap

pihak-pihak yang berkepentingan karena pertimbangan kompensasi.

3. Teori investasi, Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap stakeholder

perusahaan karena tindakan itu akan dicerminkan dalam tingkat laba yang lebih tinggi

dan dalam harga persediaan perusahaan.

4. Mempertahankan otonomi, Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap stakeholder

untuk menghindari campur tangan kelompok-kelompok yang ada dalam lingkungan

kerja dalam pengambilan keputusan manajerial.

Page 10: VISI, MISI, SASARAN DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL KORPORASI

RANGKUMAN

Untuk mewujudkan kondisi yang digambarkan dalam visi, perusahaan/organisasi

perlu merumuskan strategi. Dalam proses perumusan strategi, visi organisasi dijabarkan

kedalam misi. Kemudian misi dijabarkan kedalam sasaran-sasaran stratejik dengan ukuran-

ukuran dan standar pencapaiannya. Tujuan visi misi perusahaan dalam manajemen strategi

pada umumnya didefinisikan sebagai sesuatu yang ingin dicapai dalam jangka panjang

seperti bertahan hidup, keamanan dan memaksimalkan profit. Sasaran lebih nyata yaitu

pencapaian hal-hal yang penting untuk mencapai tujuan. Mencapai sasaran akan lebih

mendekatkan pada tujuan. Sasaran pada umumnya lebih spesifik dan harus dapat diukur dan

biasanya mencakup kerangka target dan waktu. Visi, misi, pemilihan strategi yang

menghasilkan strategi induk, dan tujuan strategi organisasi untuk jangka panjang merupakan

acuan dalam merumuskan rencana strategi.

Sedangkan tanggung jawab sosial korporasi merupakan komitmen perusahaan secara

berkesinambungan untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan

sekitar. Di samping pelaksanaan yang bersifat wajib, kini perusahaan juga mulai

memiliki kesadaran secara sukarela untuk melaksanakan Corporate Social Responsibility.

Hal tersebut dikarenakan perusahaan sadar bahwa penerapan Corporate Social

Responsibility akan membawa dampak positif bagi stakeholder maupun perusahaan baik

dalam menjalankan operasi perusahaan maupun keberlanjutan perusahaan di masa

mendatang.

Page 11: VISI, MISI, SASARAN DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL KORPORASI

DAFTAR PUSTAKA

Jatmiko, R.D.2003. Manajemen Stratejik. Malang: Universitas Muhammadiyah.

David, R.F.2009. Strategic Management. Jakarta: Salemba Empat.

David dan Thomas.1996. Manajemen Strategis. Yogyakarta: ANDI

Faridah. (2014). Proses perusahaan menyusun Visi, Misi,Tujuan dan Sasaran dalam

implementasi Manajemen strategi [online].

http://norfaridah.mhs.narotama.ac.id/2014/03/19/proses-perusahaan-menyusun-visi-

misitujuan-dan-sasaran-dalam-implementasi-manajemen-strategi/ [2 Maret 2015]

[15:00]