vitamin .docx

15
1. VITAMIN E A. Fungsi dan Sumber Vitamin E Vitamin berperan dalam beberapa tahap reaksi metabolisme energi, pertumbuhan, dan pemeliharaan tubuh, pada umumnya sebagai koenzim atau bagian dari enzim (Almatsier, 2006). Semua bentuk vitamin E tidak larut dalam air, tetapi dapat larut dalam minyak dan zat pelarut minyak seperti aceton, alkohol, chloroform, ether dan sebagainya Fungsi vitamin E dapat dikelompokkan berdasar dua sifatnya yang penting: sebagai antioksidan alamiah, dan untuk metabolisme selenium. Secara umum vitamin E diperlukan bagi pemeliharaan kesehatan dan integritas semua sel tubuh. Namun demikian tidak dapat ditunjukkan atau ditentukan kebutuhan akan vitamin ini. (Almatsier, 2006). Vitamin E banyak terdapat dalam bahan makanan. Sumber utama vitamin E adalah minyak tumbuh-tumbuhan, terutama minyak kecambah gandum dan biji-bijian. Minyak kelapa dan zaitun hanya sedikit mengandung vitamin E. Sayuran dan buah-buahan juga merupakan sumber vitamin E yang baik. Daging, unggas, ikan dan kacang-kacangan mengandung vitamin E dalam jumlah terbatas. (Almatsier, 2006) B. Akibat Kekurangan dan Kelebihan Konsumsi Vitamin E 1. Akibat kekurangan Konsumsi Vitamin E

Upload: rizka-nurbaiti-lubis

Post on 08-Feb-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

.

TRANSCRIPT

Page 1: VITAMIN .docx

1. VITAMIN E

A. Fungsi dan Sumber Vitamin E

Vitamin berperan dalam beberapa tahap reaksi metabolisme energi, pertumbuhan, dan

pemeliharaan tubuh, pada umumnya sebagai koenzim atau bagian dari enzim (Almatsier,

2006).

Semua bentuk vitamin E tidak larut dalam air, tetapi dapat larut dalam minyak dan zat pelarut

minyak seperti aceton, alkohol, chloroform, ether dan sebagainya

Fungsi vitamin E dapat dikelompokkan berdasar dua sifatnya yang penting:

sebagai antioksidan alamiah, dan

untuk metabolisme selenium.

Secara umum vitamin E diperlukan bagi pemeliharaan kesehatan dan integritas semua sel

tubuh. Namun demikian tidak dapat ditunjukkan atau ditentukan kebutuhan akan vitamin ini.

(Almatsier, 2006).

Vitamin E banyak terdapat dalam bahan makanan. Sumber utama vitamin E adalah minyak

tumbuh-tumbuhan, terutama minyak kecambah gandum dan biji-bijian. Minyak kelapa dan

zaitun hanya sedikit mengandung vitamin E. Sayuran dan buah-buahan juga merupakan

sumber vitamin E yang baik. Daging, unggas, ikan dan kacang-kacangan mengandung

vitamin E dalam jumlah terbatas. (Almatsier, 2006)

B. Akibat Kekurangan dan Kelebihan Konsumsi Vitamin E

1. Akibat kekurangan Konsumsi Vitamin E

Penyakit kekurangan vitamin E pada manusia jarang terjadi, karena vitamin E terdapat

luas di dalam bahan makanan. Kekurangan biasanya terjadi karena adanya gangguan

absorpsi lemak seperti pada cystic fibrosis dan gangguan transpor lipida seperti pada beta

lioproteinemia.(Sediaoetama, 1997)

Kekurangan vitamin E pada manusia menyebabkan hemolisis eritrosit, yang dapat

diperbaiki dengan pemberian tambahan vitamin E. Akibat lain adalah sindroma

neurologik sehingga terjadi fungsi tidak normal pada sumsum tulang belakang dan retina.

Tanda-tandanya adalah kehilangan koordinasi dan refleks otot, serta gangguan

penglihatan dan berbicara. Vitamin E dapat memperbaiki kelainan ini. (Almatsier, 2006)

2. Akibat Kelebihan Konsumsi Vitamin E

Page 2: VITAMIN .docx

Menggunakan vitamin E secara berlebihan dapat menimbulkan keracunan. Gangguan

pada saluran cerna terjadi bila memakan lebih dari 600 miligram sehari. Dosis tinggi juga

dapat meningkatkan efek obat antikoagulan yang digunakan untuk mencegah

penggumpalan darah (Almatsier, 2006).

Vitamin E pada dosis lebih dari 400 UI (240 mg) akan menimbulkan efek samping yang

tidak diinginkan, diantaranya mengosongkan ketersediaan vitamin A, menghambat

absorpsi atau aksi vitamin K, menyebabkan diare, nyeri lambung dan rasa lesu. Vitamin

E pada dosis 2000 IU/hari akan menyebabkan kematian (Almatsier, 2006).

2. VITAMIN A

A. DEFINISI

Vitamin A adalah vitamin larut lemak yang pertama ditemukan. Secara luas, vitamin A

merupakan nama generik yang menyatakan semua retinoid dan prekursor/ provitamin A/

karotenoid yang mempunyai aktivitas biologik sebagai retinol. Dalam kondisi fisiologis yang

normal, hampir 90% dari vitamin yang tersimpan dapat ditemukan di dalam hati. Vitamin A

adalah suatu Kristal alcohol berwarna kuning. Di dalam tubuh, ia berfungsi dalam beberapa

bentuk ikatan kimia aktif yaitu retinol ( bentuk alcohol); retinal (aldehida) dan asam retinoat

(bentuk asam) (Almatsier, 2006)

B. FUNGSI VITAMIN A

1) Penglihatan

Vitamin A berfungsi dalam penglihatan normal pada cahaya remang. Di dalam mata

retinol, bentuk vitamin yang didapat dari darah, dioksidasi menjadi retinal. Retinal

kemudian mengikat protein opsin dan membentuk pigmen visual merah-ungu atau

rodopsin. Rodopsin ada di dalam sel khusus di dalam retina mata yaitu rod. Bila

cahaya mengenai retina pigmen visual merah-ungu ini berubah menjadi kuning dan

retinal dipisahkan dari opsin. Pada saat itu, terjadi rangsangan elektrokimia yang

merambat sepanjang saraf mata ke otak yang menyebabkan terjadinya suatu bayangan

visual. Kebutuhan vitamin A untuk penglihatan dapat dirasakan, bila kita dari cahaya

terang di luar kemudian memasuki ruangan yang remang-remang cahayanya. Mata

Page 3: VITAMIN .docx

membutuhkan waktu untuk dapat melihat. Kecepatan mata beradaptasi setelah

terkena cahaya terang berhubungan langsung dengan vitamin A yang tersedia di

dalam darah untuk membentuk rodopsin. Tanda pertama kekurangan vitamin A

adalah rabun senja (Almatsier, 2006).

2) Diferensiasi Sel

Diferensiasi sel terjadi bila sel-sel tubuh mengalami perubahan dalam sifat atau

fungsi semulanya. Perubahan sifat dan fungsi sel ini adalah salah satu karakteristik

dari kekurangan vitamin A yang dapat terjadi pada tiap tahap perkembangan tubuh.

Diduga vitamin A, dalam bentuk asam retinoat memegang peranan aktif dalam

kegiatan inti sel. Sel-sel yang mengalami diferensiasi adalah sel-sel epitel khusus

seperti sel-sel goblet. Semua permukaan tubuh dilapisi oleh sel-sel epitel. Mukus

melindungi sel-sel epitel dari serbuan mikroorganisme dan partikel lain yang

berbahaya. Bila terjadi infeksi, sel-sel goblet akan mengeluarkan lebih banyak mukus

yang akan mempercepat pengeluaran mikroorganisme tersebut. Kekurangan vitamin

A menghalangi fungsi sel-sel kelenjar yang mengeluarkan mukus dan digantikan oleh

sel-sel epitel bersisik dan kering. Kulit menjadi kering dan kasar dan luka sukar

sembuh. Membran mukosa tidak dapat mengeluarkan cairan mukus dengan sempurna

sehingga mudah terserang bakteri. Perananvitamin A diduga berkaitan dengan dua

hal: a) peranan vitamin A dalam sintesis glikoprotein khusus yang terlibat dalam

pembentukan membran sel yang mengontrol diferensiasi sel dan b) kompleks vitamin

A-CRBP masuk ke dalam nukleus sel sehingga mempengaruhi DNA (Almatsier,

2006).

3) Kekebalan

Vitamin A berpengaruh terhadap fungsi kekebalan tubuh pada manusia dan hewan.

Mekanisme sebenarnya belum diketahui. Retinol tampaknya berpengaruh terhadap

pertumbuhan dan diferensiasi limfosit B. Disamping itu, kekurangan vitamin A

menurunkan respon antibodi yang bergantung pada sel T. Dalam kaitan vitamin A

dengan kekebalan ditemukan bahwa: a) ada hubungan kuat antara status vitamin A

dan resiko terhadap penyakit infeksi pernapasan; b) hubungan antara kekurangan

vitamin A pada campak cenderung menimbulkan komplikasi yang mengakibatkan

kematian (Almatsier, 2006) .

Page 4: VITAMIN .docx

4) Pertumbuhan dan Perkembangan

Vitamin A berpengaruh terhadap sintesis protein, dengan demikian terhadap

pertumbuhan sel. Vitamin A dibutuhkan untuk perkembangan tulang dan sel epitel

yang membentuk email dalam pertumbuhan gigi. Pada kekurangan vitamin A,

pertumbuhan tulang terhambat dan bentuk tulang tidak normal. Pada anak-anak,

terjadi kegagalan dalam pertumbuhan. Vitamin A dalam hal ini berperan sebagai

asam retinoat (Almatsier, 2006).

5) Pencegahan Kanker

Kemampuan retinoid mempengaruhi perkembangan sel epitel dan kemampuan

meningkatkan aktivitas sistem kekebalan diduga berpengaruh dalam pencegahan

kanker, terutama kanker kulit, paru-paru, payudara dan kantung kemih (Almatsier,

2006).

C. AKIBAT KEKURANGAN VITAMIN A

Kekurangan vitamin A terutama terdapat pada anak-anak balita. Kekurangan vitamin A

dapat merupakan kekurangan primer akibat kurang konsumsi atau kekurangan sekunder

karena gangguan penyerapan dan penggunaanya dalam tubuh, kebutuhan yang meningkat

ataupun karena gangguan pada konversi karoten menjadi karoten. Salah satu tanda awal

kekurangan vitamin A adalah buta senja ( niktalopia) yaitu ketidakmampuan

menyesuaikan penglihatan dari cahaya terang ke cahaya samar. Kornea mata terpengaruh

secara dini oleh kekurangan vitamin A. Kelenjar air mata tidak mampu mengeluarkan air

mata sehingga terjadi pengeringan pada selaput yang menutupi kornea dengan tanda

pemburaman. Pelapisan sel epitel kornea yang akhirnya berakibat melunaknya dan bisa

pecah yang menyebabkan kebutaan total. Beberapa tanda dan gejala lain jika kekurangan

vitamin A adalah kelelahan yang sangat, anemia, kulit menjadi kering, gatal dan kasar.

Pada rambut dapat terjadi kekeringan dan gangguan pertumbuhan rambut dan kuku

(Almatsier, 2006).

D. SUMBER VITAMIN A

Sumber vitamin A yang sudah terbentuk (performed) dalam makanan, meliputi hati,susu

dan produk susu, telur serta ikan. Sumber vitamin A yang paling kaya adalah minyak hati

ikan seperti hiu, cod. Pada ikan laut, senyawa alkohol vitamin A (retinol) merupakan

Page 5: VITAMIN .docx

bentuk simpanan vitamin A1 sementara simpanan vitamin A dalam ikan air tawar yang

berupa senyawa alkohol vitamin A2(3-dehidroretinol) hanya memiliki 40% aktivitas

retinol. Telur,susu dan produk susu seperti keju dan mentega merupakan vitamin A

dengan konsentrasi sedang. Senyawa karotenoid provitamin A ditemukan pada banyak

makanan nabati seperti jeruk, sayuran berwarna kuning serta jingga dan sayuran

berwarna hijau gelap seperti bayam. Buah-buahan yang berwarna kuning seperti papaya,

mangga serta jeruk dan sayuran seperti wortel, labu kuning serta singkong kuning

memiliki karotenoid provitamin A dengan jumlah yang signifikan. Minyak kelapa sawit

merupakan sumber alami karotenoid yang paling kaya (Almatsier, 2006).

E. KEBUTUHAN VITAMIN A

Pemenuhan kebutuhan vitamin A sangat penting untuk pemeliharaan kelangsungan hidup

secara normal. Kebutuhan tubuh akan vitamin A untuk orang Indonesia telah dibahas dan

ditetapkan dalam Widyakarya Nasional pangan dan Gizi (2007) dengan

mempertimbangkan faktor-faktor khas dari kesehatan tubuh orang Indonesia.

Page 6: VITAMIN .docx

F. PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN

Page 7: VITAMIN .docx

Kekurangan makan makanan bergizi yang berlarut-larut, selain membuat orang menjadi

kurus juga kekurangan vitamin-vitamin, termasuk kekurangan vitamin A. Penyakit usus

yang menahun akan mengakibatkan penyerapan vitamin A dari usus terganggu. Untuk

melakukan pengobatan harus berobat pada dokter dan biasanya dokter akan memberikan

suntikan vitamin A setiap hari sampai gejalanya hilang. Untuk mencegah kekurangan

vitamin A makanlah papaya wortel dan sayur-sayuran yang berwarna. Program nasional

pemberian suplemen vitamin A adalah upaya penting untuk mencegah kekurangan

vitamin A di antara anak-anak Indonesia. Tujuan Program ini adalah untuk

mendistribusikan kapsul vitamin A pada semua anak di seluruh wilayah Indonesia dua

kali dalam satu tahun. Setiap Februari dan Agustus, kapsul vitamin A didistribusikan

secara gratis kepada semua anak yang mengunjungi Posyandu dan Puskesmas. Vitamin A

yang terdapat dalam kapsul tersebut cukup untuk membantu melindungi anak-anak dari

timbulnya beberapa penyakit yang pada gilirannya akan membantu menyelamatkan

penglihatan dan kehidupan mereka. Pemberian vitamin A akan memberikan perbaikan

nyata dalam satu sampai dua minggu. Dianjurkan bila diagnosa defisiensi vitamin A

ditegakkan maka berikan vitamin A 200.000 IU peroral dan pada hari kesatu dan kedua.

Belum ada perbaikan maka diberikan obat yang sama pada hari ketiga. Biasanya diobati

gangguan protein kalori malnutrisi dengan menambah vitamin A, sehingga perlu

diberikan perbaikan gizi. Pencegahan dan pengobatan di kutip berdasarkan keterangan

dari brosur suplementasi vitamin A kapsul yang terdiri dari : (Almatsier, 2006)

Kapsul vitamin A berwarna biru (100.000 IU)

Tiap kapsul mengandung vitamin A palmitat 1,7 juta IU 64.7059 mg (setara

dengan vitamin A 100.000 IU) .

G. JADWAL PEMBERIAN DOSIS VITAMIN

Anak-anak yang mengalami gizi kurang mempunyai resiko yang tinggi untuk mengalami

kebutaan sehubungan dengan defisiensi vitamin A, karena alasan ini vitamin A dosis

tinggi harus diberikan secara rutin untuk semua anak yang mengalami gizi kurang pada

hari pertama, kecuali bila dosis yang sama telah diberikan pada bulan yang lalu. Dosis

tersebut adalah sebagai berikut: 50.000 IU untuk bayi berusia < 6 bulan, 100.000 IU

untuk bayi berumur 6 - 12 bulan , dan 200.000 IU untuk anak berusia > 12 bulan. Jika

terdapat tanda klinis dari defisiensi vitamin A (seperti rabun senja, xerosis konjungtiva

Page 8: VITAMIN .docx

dengan bitot’s spot, xerosis kornea atau ulceration, atau ketomalasia), maka dosis yang

tinggi harus diberikan untuk dua hari pertama, diikuti dosis ketiga sekurang-kurangnya 2

minggu kemudian (Almatsier, 2006).

3. VITAMIN K

A. Manfaat dan Fungsi Vitamin K

Fungsi vitamin K antara lain: (Almatsier, 2006)

memelihara kadar normal faktor-faktor pembeku darah, yaitu faktor II, VII, IX,

dan X, yang disintesis di hati;

berperan dalam sintesis faktor II, yaitu protrombin;

sebagai komponen koenzim dalam proses fosforilasi.

Vitamin K digunakan untuk mata lebih bersinar untuk, hal ini banyak ditemukan di krim

mata yang juga mengandung retinol. Vitamin K dipercaya bisa membantu mengatasi

lingkar mata hitam. Pembuluh kapiler yang rentan dan bocor di sekitar daerah mata

sering diakui sebagai penyebab hitamnya daerah di sekitar mata. Vitamin K, yang dikenal

juga sebagai phytonadione, bisa membantu mengontrol aliran darah. Penggunaan vitamin

K teratur bisa membuat bagian lingkar mata yang menghitam terlihat lebih cerah.

Biasanya digunakan 2-3 hari seminggu, setiap sebelum tidur untuk mencegah iritasi.

Vitamin K uga berperan penting dalam pembentukan tulang dan pemeliharaan ginjal.

Seluruh vitamin K dalam tubuh diproses dalam liver di mana nantinya akan digunakan

untuk memproduksi zat pembuat darah bisa membeku. Selain berperan dalam

pembekuan, vitamin ini juga penting untuk pembentukan tulang terutama jenis K1.

Vitamin K1 diperlukan supaya penyerapan kalsium bagi tulang menjadi maksimal dan

memastikan tidak salah sasaran. (Almatsier, 2006)

B. Sumber Vitamin K

Kebanyakan sumber vitamin K di dalam tubuh adalah hasil sintesis oleh bakteri di dalam

sistem pencernaan, namun Vitamin K juga terkandung dalam makanan, seperti hati,

sayur-sayuran berwarna hijau yang berdaun banyak dan sayuran sejenis kobis (kol) dan

susu. Vitamin K dalam konsentrasi tinggi juga ditemukan pada susu kedele, teh hijau,

susu sapi, serta daging sapi dan hati. Jenis-jenis makanan probiotik, seperti yoghurt yang

mengandung bakteri sehat aktif, bisa membantu menstimulasi produksi vitamin ini. Air

Page 9: VITAMIN .docx

susu Ibu ( ASI) tidak banyak mengandung vitamin K, sedangkan bakteri yang dapat

mensintesis vitamin K tidak segera tersedia di dalam saluran cerna bayi. Untuk mencegah

terjadinya gangguan penggumpalan darah yang dapat menyebabkan perdarahan, bayi

baru lahir dianjurkan mendapat vitamin K melalui mulut atau dalam bentuk injeksi

intramuskular. Susu formula bayi sebaiknya diffortifikasi dengan vitamin K. (Almatsier,

2006)

C. Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan

Angka kecukupan vitamin K yang dianjurkan untuk berbagai golongan umur dan jenis

kelamin untuk Indonesia adalah seperti berikut:

D. Defisiensi Vitamin K

Page 10: VITAMIN .docx

Jika vitamin K tidak terdapat dalam tubuh, darah tidak dapat membeku. Hal ini dapat

meyebabkan pendarahan atau hemoragik. Bagaimanapun, kekurangan vitamin K jarang

terjadi karena hampir semua orang memperolehnya dari bakteri dalam usus dan dari

makanan. Namun kekurangan bisa terjadi pada bayi karena sistem pencernaan mereka

masih steril dan tidak mengandung bakteri yang dapat mensintesis vitamin K, sedangkan

air susu ibu mengandung hanya sejumlah kecil vitamin K. Untuk itu bayi diberi sejumlah

vitamin K saat lahir. (Almatsier, 2006)

Pada orang dewasa, kekurangan dapat terjadi karena minimnya konsumsi sayuran atau

mengonsumsi antobiotik terlalu lama. Antibiotik dapat membunuh bakteri

menguntungkan dalam usus yang memproduksi vitamin K. Terkadang kekurangan

vitamin K disebabkan oleh penyakit liver atau masalah pencernaan dan kurangnya garam

empedu. (Almatsier, 2006)

Diagnosa adanya defisiensi vitamin K adalah timbulnya gejala-gejala, antara lain

hipoprotrombinemia, yaitu suatu keadaan adanya defisiensi protrombin dalam darah.

Selain itu, terlihat pula perdarahan subkutan dan intramuskuler. (Almatsier, 2006)

DAFTAR PUSTAKA Almatsier, S., 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 180-184