volume 6 nomor 1 mei 2014 - repository.maranatha.edu biaya diferensial... · pengaruh ukuran...

22
Volume 6 Nomor 1 Mei 2014 ISSN 2085-8698 Mei 2014 Vol.6 No. 1 JURNAL AKUNTANSI 9 772085 869896 Jurnal Akuntansi Vol. 6 No. 1 Hlm: 102-204 Bandung, Mei 2014 ISSN 2085-8698 Determinan Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Tekstil dan Garmen Yang Terdaftar di BEI Irman Firmansyah Analisis Pengaruh Kebijakan Kenaikan Tarif Bahan Bakar Minyak (BBM) Terhadap Saham-Saham Sektor Pertambangan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Christy Winka Vionita & Ida Pengaruh Total Quality Management (TQM) Terhadap Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Konsumen di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Salah Satu Universitas di Bandung Florentina Andre & Lauw Tjun Tjun Pengaruh Ukuran Perusahaan, Debt Default, dan Kualitas Audit Terhadap Opini Audit Modifikasi Going Concern Studi pada Emiten Industri Perbankan yang Mengalami Financial Distress di Bursa Efek Indonesia Seh Wahyu Lestari & Yane Devi Anna Analisis Biaya Diferensial dalam Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus: Studi pada Perusahaan Tahu Ma'rup di Cibogo Bandung Stevanny Kesuma & Lauw Tjun Tjun

Upload: vancong

Post on 09-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Volume 6 Nomor 1 Mei 2014 - repository.maranatha.edu Biaya Diferensial... · Pengaruh Ukuran Perusahaan, Debt Default, dan Kualitas Audit Terhadap Opini Audit Modifikasi Going Concern

Volume 6 Nomor 1 Mei 2014

ISSN 2085-8698

Mei 2

014

Vol.6 N

o. 1

JUR

NA

L A

KU

NT

AN

SI

9 772085 869896Jurnal Akuntansi Vol. 6 No. 1 Hlm: 102-204 Bandung, Mei 2014 ISSN 2085-8698

Determinan Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Tekstil dan Garmen Yang Terdaftar di BEIIrman Firmansyah

Analisis Pengaruh Kebijakan Kenaikan Tarif Bahan Bakar Minyak (BBM) Terhadap Saham-Saham Sektor Pertambangan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Christy Winka Vionita & Ida

Pengaruh Total Quality Management (TQM) Terhadap Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Konsumen di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Salah Satu Universitas di BandungFlorentina Andre & Lauw Tjun Tjun

�Pengaruh Ukuran Perusahaan, Debt Default, dan Kualitas Audit Terhadap Opini Audit Modifikasi Going Concern Studi pada Emiten Industri Perbankan yang Mengalami Financial Distress di Bursa Efek IndonesiaSeh Wahyu Lestari & Yane Devi Anna

Analisis Biaya Diferensial dalam Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus: Studi pada Perusahaan Tahu Ma'rup di Cibogo BandungStevanny Kesuma & Lauw Tjun Tjun

Page 2: Volume 6 Nomor 1 Mei 2014 - repository.maranatha.edu Biaya Diferensial... · Pengaruh Ukuran Perusahaan, Debt Default, dan Kualitas Audit Terhadap Opini Audit Modifikasi Going Concern

Pelindung

Rektor Universitas Kristen Maranatha

Penasehat

Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha

Pimpinan Redaksi

Hanny

Ketua Dewan Penyunting

Lauw Tjun Tjun

Tata Usaha

Erny Yuswandini

Sekretariat Jurnal Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha

Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri, MPH. No. 65 Bandung 40164

Telepon (022) 2012186 ext: 502, (022) 2017625; Fax. (022) 2017625

Jurnal Akuntansi diterbitkan 2 kali dalam 1 tahun pada Bulan Mei dan November

Penerbit: Maranatha University Press

Penyunting AhliMathius Tandiontong

Trimanto Setyo WardoyoIta Salsalina Lingga

Elyzabet Indrawati Marpaung Robertha Titik Dyah Ratna

Christine Dwi K. Susilawati

Penyunting PelaksanaMeythiLidya AgustinaRapinaMeylianaSanty SetiawanYenny CarolinaYunita ChristyNunik Lestari Dewi

ISSN 2085-8698

Volume 6 Nomor 1 Mei 2014

Editor / PerapihSinta Setiana

Page 3: Volume 6 Nomor 1 Mei 2014 - repository.maranatha.edu Biaya Diferensial... · Pengaruh Ukuran Perusahaan, Debt Default, dan Kualitas Audit Terhadap Opini Audit Modifikasi Going Concern

ISSN 2085-8698

DAFTAR ISI

JUR ALAKU TANSI

Volume 6 Nomor 1 Mei 2014

Determinan Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Tekstil dan Garmen Yang Terdaftar di BEIIrman Firmansyah

Analisis Pengaruh Kebijakan Kenaikan Tarif Bahan Bakar Minyak (BBM) Terhadap Saham-Saham Sektor Pertambangan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Christy Winka Vionita & Ida

Pengaruh Total Quality Management (TQM) Terhadap Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Konsumen di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Salah Satu Universitas di BandungFlorentina Andre & Lauw Tjun Tjun

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Debt Default, dan Kualitas Audit Terhadap Opini Audit Modifikasi Going Concern Studi pada Emiten Industri Perbankan yang Mengalami Financial Distress di Bursa Efek IndonesiaSeh Wahyu Lestari & Yane Devi Anna

Analisis Biaya Diferensial dalam Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus: Studi pada Perusahaan Tahu Ma'rup di Cibogo BandungStevanny Kesuma & Lauw Tjun Tjun

1-14

15-46

47-83

84-97

98-113

Page 4: Volume 6 Nomor 1 Mei 2014 - repository.maranatha.edu Biaya Diferensial... · Pengaruh Ukuran Perusahaan, Debt Default, dan Kualitas Audit Terhadap Opini Audit Modifikasi Going Concern

Analisis Biaya Diferensial dalam Pengambilan Keputusan

Menerima atau Menolak Pesanan Khusus: Studi pada

Perusahaan Tahu Ma’rup di Cibogo Bandung

Stevanny Kesuma

Lauw Tjun Tjun Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi-Univ.Kristen Maranatha

(Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri No. 65, Bandung)

Abstract

With the intense competition in the industrial sector, companies are required to manage

and develop the company by optimally in deciding to accept or reject a special order.

In this research, entitled: "Differential Cost Analysis in Decision Making Accept or

Reject Special Orders". The purpose of this study was to determine whether

the differential cost analysis in the decision to accept or reject a special order is useful

for the company. In preparing this paper the author uses descriptive method of analysis

with a case study approach. From the research that has been done, the authors

conclude that the decision taken was right in accepting the special order of 5,000

pieces out large size and the company makes a profit of Rp10,076,566.00.

Keywords: Cost Differential, Decision Making, and Special Orders.

Pendahuluan

Manajemen mempunyai peran yang amat penting dalam pencapaian tujuan perusahaan,

yaitu untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, dengan pengoptimalan

sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan. Berhasil atau tidaknya pencapaian

perusahaan, bergantung pada manajemen perusahaan tersebut, apakah manajemen suatu

perusahaan sudah mampu mencapai tujuan perusahaan yang sebenarnya, baik tujuan

jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Ukuran yang sering dipakai untuk,

menilai berhasil atau tidaknya manajemen suatu perusahaan adalah laba yang dihasilkan

dari operasional perusahaan. Biaya menentukan harga jual produk untuk mencapai

tingkat laba yang diinginkan, harga jual mempengaruhi volume penjualan, sedangkan

volume penjualan langsung mempengaruhi volume produksi, dan volume produksi

sangat mempengaruhi biaya. Informasi mengenai faktor yang mempengaruhi laba dapat

dilihat jelas dalam laporan biaya. Laporan biaya memegang peranan dalam

pengambilan keputusan oleh manajemen dalam hal perencanaan.

Pada pesanan khusus harga permintaannya lebih rendah dari harga jual.

Penerimaan pesanan khusus ditentukan oleh beberapa tambahan laba yang diperoleh

perusahaan dan pemanfaatan kapasitas produk yang mengganggur. Tambahan laba akan

diperoleh jika hasil penjualan pesanan khusus lebih besar dari biaya diferensial akibat

diterimanya pesanan khusus tersebut.

Page 5: Volume 6 Nomor 1 Mei 2014 - repository.maranatha.edu Biaya Diferensial... · Pengaruh Ukuran Perusahaan, Debt Default, dan Kualitas Audit Terhadap Opini Audit Modifikasi Going Concern

Analisis Biaya Diferensial dalam ……...……… (Stevanny Kesuma & Lauw Tjun Tjun)

99

Penelitian Yulita Maulida (2013) tentang Analisis Akuntansi Diferensial dalam

Pengambilan Keputusan Membeli atau Membuat Sendiri Bahan Baku Mie pada Usaha

Mie Ayam Min Wonogiri, dari penelitian ini diambil kesimpulan bahwa penggunaan

informasi akuntansi diferensial sangat bermanfaat terhadap manajemen Mie Ayam Min

Wonogiri dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk dapat membandingkan

keputusan manakah yang lebih menguntungkan diantara membeli atau membuat sendiri

mie. Perbandingan penghitungan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh kedua alternatif

menunjukan bahwa biaya jika Mie Ayam Min Wonogiri membuat sendiri adalah

Rp 6.800.000,00 sedangkan biaya jika membeli dari pihak luar Rp 11.191.000,00 maka

mie ayam min Wonogiri dapat menghemat biaya sebesar Rp 4.391.000,00. Dengan

demikian diketahui bahwa biaya yang dikeluarkan jika perusahaan membeli dari pihak

luar lebih besar dibandingkan jika perusahaan membuat sendiri. Dengan menggunakan

informasi akuntansi diferensial telah diketahui bahwa alternatif membuat sendiri dapat

menghemat biaya pembuatan mie, maka keputusan yang diambil oleh manajemen Mie

Ayam Min Wonogiri adalah membuat sendiri. Pada saat Mie Ayam Min Wonogiri

membeli mie dari pihak luar, mendapatkan laba bersih sebesar Rp 26.009.000,00.

Apabila membuat sendiri akan mendapatkan tambahan laba diferensial sebesar

Rp 4.391.000,00 menjadi Rp 30.400.000,00.

Penelitian Anggit Pratiwi (2012) tentang Analisis Biaya Diferensial dalam

Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus Sablonan pada

Percetakan SA (Sugeng Abdul Salam). Berdasarkan analisis data biaya diferensial

percetakan SA (Sugeng Abdul Salam) mengambil keputusan untuk menerima pesanan

khusus yang ditawarkan berupa pakaian kemeja lengan panjang sebanyak 30 pakaian

dengan harga normal Rp 80.000,00 dan dengan permintaan harga pesanan khusus

Rp 90.000,00 dan untuk memproduksi kemeja lengan panjang memerlukan biaya

tambahan sebesar Rp 14.000,00 setiap pakaian. Dengan adanya pesanan khusus ini

maka SA (Sugeng Abdul Salam) telah memanfaatkan kapasitas menganggur sebesar

20% dari kapasitas normal produk dalam memperoleh tambahan laba sebesar

Rp 2.136.750,30. Penulis menyarankan agar percetakan menerapkan perhitungan biaya

diferensial agar percetakan SA (Sugeng Abdul Salam) dapat lebih tepat dalam

mengambil keputusan untuk menerima atau menolak pesanan khusus.

Penelitian Diana Rani Devimi (2012) Tentang Rancangan Biaya Diferensial

dalam Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus pada

CV. Zodiak di Sidoarjo. Berdasarkan analisis yang dilakukan pada CV. Zodiak, maka

dapat disimpulkan bahwa dengan menerima pesanan khusus tersebut perusahaan

menerima tambahan laba sebesar Rp 112.133.644,23 sedangkan jika pesanan tersebut

tidak diterima laba yang diperoleh perusahaannya hanya sebesar Rp 96.741.237,50

sehingga dengan menerima pesanan khusus tersebut perusahaan menerima tambahan

laba sebesar Rp15.392.406,70. Maka, tawaran pesanan khusus dengan harga sebesar

Rp1.700.000,00 tersebut dapat diterima perusahaan karena dengan menerima pesanan

khusus tersebut perusahaan memperoleh tambahan laba diferensial sebesar

Rp15.392.406,70. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keputusan perusahaan untuk

menolak pesanan khusus tersebut tidak tepat, meskipun harga yang diminta pemesan

jauh dibawah harga jual produk reguler yaitu sebesar Rp2.200.000,00 tetapi total biaya

yang relevan dengan pesanan khusus tersebut yaitu sebesar Rp1.494.767,91 dibawah

harga jual yang diminta pemesan, sehingga perusahaan masih memperoleh laba dengan

diterimanya pesanan khusus tersebut.

Penelitian Dienul Fazrin (2007) tentang Analisis Biaya Differensial dalam

Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak (Studi Kasus: UD. Masruri Putra).

Page 6: Volume 6 Nomor 1 Mei 2014 - repository.maranatha.edu Biaya Diferensial... · Pengaruh Ukuran Perusahaan, Debt Default, dan Kualitas Audit Terhadap Opini Audit Modifikasi Going Concern

Jurnal Akuntansi Vol.6 No.1 Mei 2014: 98 -113

100

Kesimpulan yang penulis temukan, yaitu: dalam pengambilan keputusan menerima

atau menolak pesanan, setelah kita pertimbangkan pendapatan dan biaya diferensial

yang terjadi, ternyata menerima pesanan tersebut lebih menguntungkan, karena akan

memperoleh laba diferensial sebesar Rp. 14.857.505,00.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai analisis biaya diferensial dalam pengambilan keputusan menerima atau

menolak pesanan khusus untuk meningkatkan laba perusahaan sebagai dasar

pertimbangan dalam perencanaan bagi manajemen di masa yang akan datang, maka

dalam penelitian ini penulis mengambil judul: “Analisis Biaya Diferensial dalam

Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus: Studi pada Tahu

Ma’rup di Cibogo Bandung”.

Kerangka Teroritis

Biaya Diferensial

Pengertian biaya diferensial menurut Bambang Supomo (2012:103) adalah sebagai

berikut :

"Biaya diferensial adalah biaya yang berbeda dalam suatu kondisi, dibandingkan

dengan kondisi – kondisi yang lain".

Sedangkan menurut Sunarto (2004:60) menyatakan :

“Biaya diferensial adalah biaya masa yang akan datang yang diperkirakan akan berbeda

atau terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan pemilihan di antara berbagai

macam alternatif. Biaya tersebut relevan dengan analisis yang dilakukan oleh

manajemen untuk pengambilan keputusan”.

Sedangkan Mulyadi (2001:118) menyatakan :

“Biaya diferensial adalah biaya masa yang akan datang yang diperkirakan akan berbeda

(differ) atau terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan pemilihan diantara berbagai

macam alternatif-alternatif”.

Pesanan Khusus

Pesanan khusus merupakan pesanan di luar pesanan reguler atau yang dianggarkan

dengan harga jual yang diminta lebih rendah dari harga jual normal. Adakalanya

perusahaan memperoleh pesanan penjualan dengan harga khusus, akan tetapi tentu saja

penerapan harga jual khusus yang demikian hanya ditetapkan pada pesanan khusus

yang tidak berdampak terhadap penjualan regular, dan perusahaan biasanya melakukan

pemisahan pasar antara penjualan regular dengan penjualan untuk melayani pesanan

khusus tersebut. Apabila perusahaan beroperasi pada kapasitas penuh, maka pengerjaan

pesanan khusus tersebut menyebabkan kenaikan biaya produksi yang bersifat tetap dan

variabel.

Ada beberapa syarat agar suatu pesanan khusus itu dapat diterima

olehperusahaan, yaitu jumlah pesanan khusus lebih kecil atau sama dengan

kapasitasmenganggur perusahaan, dan syarat kedua adalah harga jual yang ditawarkan

kepelanggan lebih besar atau sama dengan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi

pesanan khusus tersebut.

Page 7: Volume 6 Nomor 1 Mei 2014 - repository.maranatha.edu Biaya Diferensial... · Pengaruh Ukuran Perusahaan, Debt Default, dan Kualitas Audit Terhadap Opini Audit Modifikasi Going Concern

Analisis Biaya Diferensial dalam ……...……… (Stevanny Kesuma & Lauw Tjun Tjun)

101

Pengambilan Keputusan

Pengertian Pengambilan Keputusan

Ibnu Syamsi (2000:10) mendefinisikan pengambilan keputusan sebagai berikut:

“Pengambilan keputusan merupakan tindakan pimpinan untuk memecahkan masalah

yang di hadapi dalam organisasi yang dipimpinnya dengan melalui pemilihan satu

diantara alternatif-alternatif yang dimungkinkan”.

Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa pengambilan keputusan berarti

memilih dan menetapkan satu alternatif yang dianggap paling tepat dari berbagai

alternatif yang dipilih. Alternatif yang dipilih dan sekaligus sebagai keputusan yang

fleksibel, realistis dan mungkin dilaksanakan dengan dukungan sarana, prasarana dan

sumber-sumber data yang harus dipilih.

Menurut Salusu (2002:45), Pengambilan keputusan adalah proses memilih suatu

alternatif cara bertindak dengan metode yang efisien sesuai situasi. Proses itu untuk

menemukan dan menyelesaikan masalah organisasi. Mengambil keputusan memerlukan

satu seri tindakan, membutuhkan beberapa langkah. Sehubungan dengan itu,

pengambilan keputusan hendaknya dipahami dalam dua pengertian, yaitu penetapan

tujuan yang merupakan terjemahan dari cita – cita, aspirasi dan pencapaian tujuan

melalui implementasinya. Keputusan dibuat untuk mencapai tujuan melalui pelaksanaan

dan ini semua berintikan pada hubungan kemanusiaan.

Langkah-Langkah Pengambilan Keputusan

Menurut Mulyadi (2001:108), pengambilan keputusan dilaksanakan melalui empat

langkah, yaitu:

1. Pengakuan dan perumusan masalah atau kesempatan

2. Pencarian tindakan alternatif dan pengkualifikasian masing-masing

3. Pemilihan alternatif optimum atau alternatif memuaskan

4. Implementasi dan penindaklanjutan

Berdasarkan pendapat yang diuraikan tersebut, penjelasannya sebagai berikut:

1. Pengakuan dan perumusan masalah atau kesempatan

Keputusan yang harus diambil oleh manajemen kemungkinan merupakan respon

terhadap:

a. Peristiwa yang mengandung masalah

Sebagai contoh, jika manajemen menerima informasi bahwa biaya produk per

unit sesungguhnya masih berada diatas target cost, informasi dapat menjadi

pemicu timbulnya kesadaran untuk mengambil keputusan mengenai program

pengurangan biaya yang harus dipilih untuk mencapai target cost.

b. Ancaman yang dirasakan

Pengambilan keputusan juga dapat dipicu oleh adanya ancaman yang berupa

hadirnya pesaing baru yang sangat agresif memasuki pasar dengan harga

produknya jauh dibawah harga yang ditawarkan perusahaan.

c. Kesempatan yang diperkirakan

Kesempatan yang dipandang akan memberikan peluang bisnis bagi perusahaan

juga dapat membantu memicu timbulnya keputusan.

2. Pencarian tindakan alternatif dan pengkualifikasian masing-masing

Jika masalah atau kesempatan telah selesai dirumuskan, manajemen kemudian

mencari alternatif tindakan untuk memecahkan masalah tersebut dan menghitung

Page 8: Volume 6 Nomor 1 Mei 2014 - repository.maranatha.edu Biaya Diferensial... · Pengaruh Ukuran Perusahaan, Debt Default, dan Kualitas Audit Terhadap Opini Audit Modifikasi Going Concern

Jurnal Akuntansi Vol.6 No.1 Mei 2014: 98 -113

102

secara kuantitatif konsekuensi setiap alternatif tindakan tersebut. Dalam mencari

tindakan alternatif, manajemen dapat melihat pengalaman yang sama yang terjadi

dimasa lalu dan menggunakan pemecahan masalah yang pernah berhasil

digunakan untuk memecahkan masalah yang sama di masa lalu.

3. Pemilihan alternatif optimum atau alternatif memuaskan

Tahap yang paling pelik dalam proses pengambilan keputusan adalah pemilihan

satu di mana alternatif yang dapat dipilih. Meskipun tahap ini tampak rasional,

namun pemilihan akhir seringkali lebih didasarkan atas pertimbangan yang

bersifat politis dan psikologi daripada pertimbangan secara ekonomis rasional.

4. Implementasi dan penindaklanjutan

Berhasil atau tidaknya pilihan akhir tergantung atas efisiensi implementasi

alternatif yang dapat dipilih. Implimentasi hanya akan berhasil jika individu yang

memiliki pengendalian terhadap sumber daya organisasi yang diperlukan untuk

melaksanakan keputusan tersebut sepenuhnya sanggup mewujudkan alternatif

yang dipilih.

Umumnya manajemen menghadapi empat macam pengambilan keputusan jangka

pendek, sebagai berikut:

1. Membeli atau membuat sendiri (make or buy decision).

2. Menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk(sell or process further).

3. Menghentikan atau melanjutkan produksi produk tertentu atau kegiatan usaha

suatu bagian perusahaan(stop or continue product line).

4. Menerima atau menolak pesanan khusus(special order decision).

Di bawah ini penjelasannya, sebagai berikut :

1. Membeli atau Membuat Sendiri (Make or Buy Decision)

Keputusan membeli atau membuat sendiri dapat dibagi menjadi dua macam :

1) Keputusan membeli atau membuat sendiri yang dihadapi oleh perusahaan yang

sebelumnya memproduksi sendiri produknya, kemudian mempertimbangkan

akan membeli produk tersebut dari pemasok.

2) Keputusan membeli atau membuat sendiri yang dihadapi oleh perusahaan yang

sebelumnya membeli produk tertentu dari pemasok luar, kemudian

mempertimbangkan akan memproduksi sendiri produk tersebut.

2. Menjual atau Memproses Lebih Lanjut Suatu Produk (sell or process further).

Manajemen puncak dihadapkan pada pilihan menjual produk tertentu pada

kondisinya sekarang atau memprosesnya lebih lanjut menjadi produk lain yang

lebih tinggi harga jualnya. Dalam pengambilan keputusan macam ini, informasi

akuntansi diferensial yang diperlukan oleh manajemen adalah pendapatan

diferensial dengan biaya diferensial jika alternatif memproses lebih lanjut dipilih.

3. Menghentikan atau Melanjutkan Produksi Produk Tertentu atau kegiatan usaha

suatu bagian perusahaan (stop or continue product line).

Dalam perusahaan yang menghasilkan lebih dari satu macam keluarga produk

(product line) atau yang memilki berbagai departemen penghasil laba, adakalanya

manajemen puncak menghadapi salah satu keluarga produknya atau salah satu

departemennya mengalami kerugian usaha yang akan diperkirakan akan

Page 9: Volume 6 Nomor 1 Mei 2014 - repository.maranatha.edu Biaya Diferensial... · Pengaruh Ukuran Perusahaan, Debt Default, dan Kualitas Audit Terhadap Opini Audit Modifikasi Going Concern

Analisis Biaya Diferensial dalam Pengambilan…..Stevanny Kesuma & Lauw Tjun Tjun

103

berlangsung terus. Dalam menghadapi kondisi ini, manajemen perlu

mempertimbangkan keputusan menghentikan atau tetap melanjutkan produksi

produk atau kegiatan usaha departemen yang mengalami kerugian.

4. Menerima atau Menolak Pesanan Khusus (special order decision)

Dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak (pesanan khusus),

informasi akuntansi adalah pendapatan diferensial dan biaya diferensial. Jika

pendapatan diferensial (yaitu tambahan pendapatan dengan diterimanya pesanan

khusus tersebut) lebih tinggi dibandingkan dengan biaya diferensial (yaitu

tambahan biaya karena memenuhi pesanan khusus tersebut) maka pesanan khusus

tersebut sebaiknya diterima. Di lain pihak, jika pendapatan diferensial lebih rendah

dibandingkan dengan biaya difernsial, maka pesanan khusus sebaiknya ditolak.

Sebagai keputusan jangka panjang yang sering dihadapi oleh perusahaan menurut

Mulyadi adalah:

1. Keputusan membuat atau membeli yang dihadapi perusahaan yang sebelumnya

membeli produk tersebut dari pemasok luar dan kemudian mempertimbangkan dan

kemudian mempertimbangkan untuk memproduksi sendiri produk tersebut.

(Mulyadi, 2001:131).

2. Keputusan menjual atau memproses lebih lanjut yang merupakan investasi dalam

mesin atau equipment. (Mulyadi, 2001:143).

Maka berdasarkan pendapat-pendapat diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa

keputusan jangka panjang yang sering dihadapi oleh perusahaan terdiri dari 4 macam

keputusan, yaitu:

1. Keputusan membuat atau membeli, dengan situasi sebelumnya perusahaan

membeli dan kemudian mempertimbangkan untuk membuat sendiri.

2. Keputusan menjual atau memproses lebih lanjut yang membutuhkan penambahan

investasi dalam bentuk mesin dan equipment.

3. Keputusan menyewakan atau menjual fasilitas perusahaan.

4. Keputusan penggantian aktiva tetap.

Laba

Pada umumnnya perusahaan bertujuan untuk mendapatkan laba yang

sebesar-besarnya, agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya serta

memperluas usahanya. Kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba

merupakan dampak dari operasi perusahaan yang berjalan dengan efektif dan efisien,

serta kualitas dari pimpinan (manajemen) yang baik. Meskipun ada berbagai cara untuk

mengukur laba, semuanya itu berdasarkan pada konsep dasar bahwa laba adalah

pengembalian (return) yang melebihi investasi.

Pengertian Laba

Menurut Suwardjono (2008:464) laba dimaknai sebagai imbalan atas upaya perusahaan

menghasilkan barang dan jasa. Ini berarti laba merupakan kelebihan pendapatan diatas

biaya (biaya total yang melekat kegiatan produksi dan penyerahan barang / jasa).

Menurut IAI dalam Standar Akuntan Keuangan (2007:46):

“laba adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk

pemasukan atas penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan

kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.

Page 10: Volume 6 Nomor 1 Mei 2014 - repository.maranatha.edu Biaya Diferensial... · Pengaruh Ukuran Perusahaan, Debt Default, dan Kualitas Audit Terhadap Opini Audit Modifikasi Going Concern

Jurnal Akuntansi Vol.6 No.1 Mei 2014: 98 -113

104

Pengaruh Analisis Biaya Diferensial dalam Pengambilan Keputusan Menerima

atau Menolak Pesanan Khusus untuk Meningkatkan Laba Perusahaan

Penelitian Yulita Maulida (2013) tentang Analisis Akuntansi Diferensial dalam

Pengambilan Keputusan Membeli atau Membuat Sendiri Bahan Baku Mie pada Usaha

Mie Ayam Min Wonogiri diambil kesimpulan bahwa penggunaan informasi akuntansi

diferensial sangat bermanfaat terhadap manajemen Mie Ayam Min Wonogiri dalam

memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk dapat membandingkan keputusan

manakah yang lebih menguntungkan diantara membeli atau membuat sendiri mie.

Perbandingan penghitungan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh kedua alternatif

menunjukan bahwa biaya jika Mie Ayam Min Wonogiri membuat sendiri adalah

Rp 6.800.000,00 sedangkan biaya jika membeli dari pihak luar Rp 11.191.000,00 maka

mie ayam min Wonogiri dapat menghemat biaya sebesar Rp 4.391.000,00. Dengan

demikian diketahui bahwa biaya yang dikeluarkan jika perusahaan membeli dari pihak

luar lebih besar dibandingkan jika perusahaan membuat sendiri. Dengan menggunakan

informasi akuntansi diferensial telah diketahui bahwa alternatif membuat sendiri dapat

menghemat biaya pembuatan mie, maka keputusan yang diambil oleh manajemen Mie

Ayam Min Wonogiri adalah membuat sendiri. Pada saat Mie Ayam Min Wonogiri

membeli mie dari pihak luar, mendapatkan laba bersih sebesar

Rp 26.009.000,00. Apabila membuat sendiri akan mendapatkan tambahan laba

diferensial sebesar Rp 4.391.000,00 menjadi Rp 30.400.000,00.

Penelitian Anggit Pratiwi (2012) tentang Analisis Biaya Diferensial dalam

Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus Sablonan pada

Percetakan SA (Sugeng Abdul Salam). Berdasarkan analisis data biaya diferensial

percetakan SA (Sugeng Abdul Salam) mengambil keputusan untuk menerima pesanan

khusus yang ditawarkan berupa pakaian kemeja lengan panjang sebanyak 30 pakaian

dengan harga normal Rp 80.000,00 dan dengan permintaan harga pesanan khusus

Rp 90.000,00 dan untuk memproduksi kemeja lengan panjang memerlukan biaya

tambahan sebesar Rp 14.000,00 setiap pakaian. Dengan adanya pesanan khusus ini

maka SA (Sugeng Abdul Salam) telah memanfaatkan kapasitas menganggur sebesar

20% dari kapasitas normal produk dalam memperoleh tambahan laba sebesar

Rp 2.136.750,30.

Penelitian Diana Rani Devimi (2012) Tentang Rancangan Biaya Diferensial

dalam Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus pada

CV. Zodiak diSidoarjo. Berdasarkan analisis yang dilakukan pada CV. Zodiak, maka

dapat disimpulkan bahwa dengan menerima pesanan khusus tersebut perusahaan

menerima tambahanlaba sebesar Rp 112.133.644,23 sedangkan jika pesanan tersebut

tidak diterima labayang diperoleh perusahaannya hanya sebesar Rp 96.741.237,50

sehingga denganmenerima pesanan khusus tersebut perusahaan menerima tambahan

laba sebesar Rp15.392.406,70. Maka, tawaran pesanan khusus dengan harga sebesar

Rp1.700.000,00 tersebut dapat diterima perusahaan karena dengan menerima pesanan

khusus tersebut perusahaan memperoleh tambahan laba diferensial sebesar

Rp15.392.406,70. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keputusan perusahaan untuk

menolak pesanan khusus tersebut tidak tepat, meskipun harga yang diminta pemesan

jauh dibawah harga jual produk reguler yaitu sebesar Rp2.200.000,00 tetapi total biaya

yang relevan dengan pesanan khusus tersebut yaitu sebesar Rp1.494.767,91dibawah

harga jual yang diminta pemesan, sehingga perusahaan masih memperolehlaba dengan

diterimanya pesanan khusus tersebut.

Berdasarkan rancangan penyusunan biaya diferensial, keputusan perusahaan

menerima pesanan khusus tersebut sudah tepat, karena biaya-biaya yang relevan dengan

Page 11: Volume 6 Nomor 1 Mei 2014 - repository.maranatha.edu Biaya Diferensial... · Pengaruh Ukuran Perusahaan, Debt Default, dan Kualitas Audit Terhadap Opini Audit Modifikasi Going Concern

Analisis Biaya Diferensial dalam ……...……… (Stevanny Kesuma & Lauw Tjun Tjun)

105

pesanan khusus dibawah harga yang diminta pemesan sehingga masih menguntungkan

perusahaan.

Penelitian Dienul Fazrin (2007) tentang Analisis Biaya Differensial dalam

Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak (Studi Kasus: UD. Masruri Putra).

Ada beberapa kesimpulan yang penulis temukan, yaitu

1. Masalah analisis biaya diferensial sangat tepat digunakan untuk mencari

penyelesaian yang optimal dari suatu masalah yang berhubungan dengan

pengambilan keputusan pada UD. Masruri Putra.

2. UD. Masruri Putra dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak suatu

pesanan jangan hanya menilai dari harga per / unit, tetapi yang diminta konsumen

lebih rendah dari harga standar. Hal perlu menggunakan suatu metode analisis di

dalam pengambilan keputusan.

3. UD. Masruri Putra memiliki kapasitas menganggur yang dapat dimanfaatkan

untuk memaksimalkan laba.

4. Dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan, setelah kita

pertimbangkan pendapatan dan biaya diferensial yang terjadi, ternyata menerima

pesanan tersebut lebih menguntungkan, karena akan memperoleh laba diferensial

sebesar Rp. 14.857.505,00.

Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah studi kasus

(case study research), yaitu penelitian yang hanya melibatkan satu objek saja. Metode

yang digunakan adalah metode deskriptif analitis, yaitu suatu metode yang berusaha

untuk mengumpulkan, menyajikan serta menganalisis data sehingga diperoleh suatu

gambaran yang cukup jelas atas objek yang diteliti dan diolah untuk ditarik kesimpulan

atas hasil penelitian yang telah dilakukan.

Teknik Pengumpulan data

Menurut Sugiyono (2012:308), teknik pengumpulan data merupakan:

“Langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian

adalah mendapatkan data.”

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian lapangan (Field Research)

Yaitu dengan mengadakan penelitian secara langsung ke perusahaanyaitu yang

menjadi objek penelitian dan mengumpulkan data serta informasi yang dibutuhkan

dengan cara :

a. Observasi

Yaitu teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara

mengamati langsung obyek datanya.

b. Wawancara

Yaitu suatu teknik pengambilan data dengan mengadakan tanya jawab secara

langsung dengan pihak-pihak yang berwenang dan bertanggung jawab dengan

memberikan data dan keterangan yang dibutuhkan.

Page 12: Volume 6 Nomor 1 Mei 2014 - repository.maranatha.edu Biaya Diferensial... · Pengaruh Ukuran Perusahaan, Debt Default, dan Kualitas Audit Terhadap Opini Audit Modifikasi Going Concern

Jurnal Akuntansi Vol.6 No.1 Mei 2014: 98 -113

106

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data yang bersifat teori yang

bermanfaat sebagai acuan dan pembanding dengan penelitian yang diperoleh, yaitu

dengan cara membaca, mempelajari dan memahami literatur dan buku-buku yang

berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Jenis dan Sumber Data

Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif, yang digunakan

adalah data mengenai gambaran umum perusahaan yang meliputi sejarah, lokasi

perusahaan dan struktur organisasi perusahaan.

Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Data Primer

Data yang diperoleh secara langsung dari perusahaan dengan cara melakukan

wawancara langsung dengan pihak yang berhubungan langsung dengan penelitian.

b. Data Sekunder

Data yang berfungsi sebagai pelengkap data primer. Data sekunder diperoleh

melalui media lain yang bersumber pada buku-buku di perpustakaan, informasi

dari internet atau data dari perusahaan.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil Penelitian

Data yang dikumpulkan selama melakukan penelitian didapat keterangan bahwa Tahu

Ma’rup Cibogo belum menggunakan analisis biaya diferensial dalam pengambilan

keputusan menerima atau menolak pesanan khusus (Studi kasus pada Tahu Ma’rup

di Cibogo Bandung).

Dari data penelitian ini penulis mencoba untuk menjelaskan mengenai:

1. Proses Produksi di Tahu Ma’rup.

2. Biaya-biaya untuk memproduksi tahu ukuran besar.

3. Pengelompokkan biaya produksi untuk pengambilan keputusan.

4. Analisis perhitungan laba yang akan diterima Tahu Ma’rup dalam

pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus.

Proses Produksi di Tahu Ma’rup

Proses Produksi di Tahu Ma’rup, terdiri dari:

1. Tahap Perendaman

Rendam kacang kedelai didalam air dingin selama 4 sampai 5 jam supaya proses

pemekarannya sempurna dan bagus. Air yang dipakai untuk perendaman tersebut

adalah air tanah. Setelah kacang kedelainya mekar, angkat atau tiriskankacang

kedelai lalu cuci kacang kedelai dengan air bersih kemudian tiriskan.

2. Tahap Penggilingan

Setelah kacang kedelai ditiriskan, kacang kedelai digiling sampai lembut dengan

menggunakan mesin penggiling dan selang air yg berukuran kecil. Kacang kedelai

bersifat asam sehingga tidak boleh diendapkan terlalu lama.

3. Tahap Perebusan

Page 13: Volume 6 Nomor 1 Mei 2014 - repository.maranatha.edu Biaya Diferensial... · Pengaruh Ukuran Perusahaan, Debt Default, dan Kualitas Audit Terhadap Opini Audit Modifikasi Going Concern

Analisis Biaya Diferensial dalam ……...……… (Stevanny Kesuma & Lauw Tjun Tjun)

107

Sambil menunggu kacang kedelainya digiling, siapkan perapian untuk merebus.

Siapkan air untuk merebus kacang kedelai yang sudah digiling. Setelah air

mendidih, kacang kedelai yang sudah haluslangsung dimasukan ke tempat

perebusan. Untuk proses perebusan, pembakaran dilakukan secara tradisional

dengan menggunakan kayu bakar.

4. Tahap Penyaringan

Peralatan yang dipakai adalah tong. Alat penyaringannya berbentuk seperti

kerucut yang berlubang-lubang. Letakan kain kasa di atas alat penyaringan.

Pindahkan ke tempat penyaringan yang sudah di jelaskan diatas. Setelah itu

diperas sampai menjadiampas tahu. Hasil yang sudah diperas didiamkan selama 15

menit untuk memisahkan air bibit dan sari tahu. Hasil yang dipakai untuk

membuat tahu adalah sari tahu.

5. Tahap Pencetakan

Sari tahu dimasukan ke dalam cetakan tahu yang di bungkus dengan kain kasa

selama 30 menit. Setelah itu, baru dibuka dan dipotong-potong sesuai dengan

ukuran tahu yang diinginkan.

6. Tahap Perebusan Akhir

Tahu yang sudah dipotong-potong, kemudian dimasukkan ke dalam rebusan air

asam.Rebus sekitar setengah jam kemudian tiriskan tahu di tampir. Rebusan air

asam terdiri dari kunyit yang sudah di tumbuk-tumbuk sampai halus dan garam.

Biaya-biaya untuk Memproduksi Tahu Ukuran Besar

Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi tahu ukuran besar, adalah:

1. Biaya bahan baku

Bahan baku yang digunakan untuk membuat tahu adalah kacang kedelai. Dalam 1

hari kacang kedelai yang dipakai perusahaan sebanyak 100 kg untuk memproduksi

tahu. Setiap hari perusahaan membuat tahu ukuran besar 4 kali adonan dan tahu

ukuran kecil 6 kali adonan. Satu kali adonan memerlukan 10 kg kacang kedelai.

Biaya bahan baku kacang kedelai yang diproduksi selama bulan Mei 2014, yaitu:

Tahu ukuran besar : 1.240 kg x Rp 8.650,00 = Rp 10.726.000,00.

Tahu ukuran kecil : 1.860 kg x Rp 8.650,00 = Rp 16.089.000,00.

2. Biaya tenaga kerja langsung

Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang langsung terlibat di dalam proses

produksi. Tenaga langsung ini dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu: bagian

perendaman, bagian cetak, bagian perebusan. Biaya tenaga kerja ini ditambah

dengan biaya tunjangan makan.

Data mengenai biaya tenaga kerja rata-rata per hari disajikan pada tabel 1

Tabel 1

Biaya Tenaga Kerja Rata-Rata per Hari (dalam rupiah)

Bagian Jumlah

tenaga

kerja

Upah per hari

(per tenaga kerja)

Biaya tenaga

kerja per hari

Perendaman sampai perebusan 1 32.000,00 32.000,00

Penyaringan + pencetakan 1 32.000,00 32.000,00

Perebusan akhir 2 28.000,00 56.000,00

Total 4 120.000,00 120.000,00

Sumber : Tahu Ma’rup

Page 14: Volume 6 Nomor 1 Mei 2014 - repository.maranatha.edu Biaya Diferensial... · Pengaruh Ukuran Perusahaan, Debt Default, dan Kualitas Audit Terhadap Opini Audit Modifikasi Going Concern

Jurnal Akuntansi Vol.6 No.1 Mei 2014: 98 -113

108

Keterangan:

Upah per hari (per tenaga kerja) merupakan upah rata-rata dari semua pegawai

yang ada di setiap bagian. Tarif upah per hari ini merupakan jumlah dari upah

pokok ditambah tunjangan makan.

Pokoknya, total biaya tenaga kerja langsung dalam periode Mei 2014 untuk

produksi tahu ukuran besar adalah Rp 3.720.000,00 (31 hari x Rp 120.000,00).

3. Biaya Produksi tidak langsung

Biaya Produksi tidak langsung terdiri dari :

Biaya Bahan Tidak Langsung

Biaya bahan tidak langsung merupakan biaya yang terjadi karena memakai

bahan yang tidak melekat pada produk, tapi dibutuhkan oleh produk tersebut

dalam proses produksi.

Biaya Tidak Langsung Lain-lain

Biaya tidak langsung ini adalah biaya-biaya selain bahan tidak langsung yang

tidak dapat diindentifikasi secara pasti ke produk.

Sumber : Tahu Ma’rup

Tabel 2 & 3 diatas adalah data-data yang berkaitan dengan biaya produksi tidak

langsung dan biaya tidak langsung lain-lain (rata-rata) per bulan untuk memproduksi

tahu ukuran besar.

Dibawah ini akan dipaparkan rincian tentang biaya bahan baku, biaya tenaga

kerja langsung, dan biaya produksi tidak langsung yang diperlukan untuk membuat satu

buah tahu ukuran besar adalah sebagai berikut :

Tabel 2

Biaya Bahan Tidak Langsung

Tahu Ma’rup

Periode Mei 2014

Nama Kuantitas Satuan Harga per unit Nilai

Kunyit 24,8 Kg Rp 6.000,00 Rp 148.800,00

Garam Yodium 62 Kg Rp 15.000,00 Rp 930.000,00

Total Rp 21.000,00 Rp 1.078.800,00

Tabel 3

Biaya produksi tidak langsung rata-rata per bulan

Tahu Ma’rup (dalam rupiah)

Biaya Jumlah Produksi rata-rata

per bulan (pieces)

Tarif biaya

per pieces

Kelompok

biaya

Listrik dan air 600.000,00 179.800 3,34 Variabel

Bahan tidak

langsung

1.078.800,00 179.800 6,00 Variabel

Kayu 1.800.000,00 179.800 10,01 Variabel

Total 3.118.800,00 19,35

Page 15: Volume 6 Nomor 1 Mei 2014 - repository.maranatha.edu Biaya Diferensial... · Pengaruh Ukuran Perusahaan, Debt Default, dan Kualitas Audit Terhadap Opini Audit Modifikasi Going Concern

Analisis Biaya Diferensial dalam ……...……… (Stevanny Kesuma & Lauw Tjun Tjun)

109

1. Biaya bahan baku

Kacang kedelai sebanyak 25gram atau 0,025 kgdengan harga Rp 8.650,00 perkg

2. Biaya tenaga kerja rata-rata per bulan adalah Rp 3.720.000,00. Produksi rata-rata

per bulan yang dihasilkan adalah 179.800 pieces, sehingga biaya tenaga kerja per

pieces produk dapat dihitung sebagai berikut :

Tarif tenaga kerja per unit tahu ukuran besar :

= Rp 3.720.000,00/179.800 pieces

= Rp 20,69

3. Biaya produksi tidak langsung dengan tarif Rp per 19,35 pieces.

Pengelompokkan Biaya Produksi untuk Pengambilan Keputusan

Data biaya produksi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan adalah data

produksi yang merupakan biaya diferensial. Jadi, tidak semua biaya produksi yang pada

bagian sebelumnya diperlukan untuk pengambilan keputusan.

Penulis mengelompokkan biaya-biaya produksi yang dikeluarkan untuk memproduksi

tahu ke dalam kelompok biaya diferensial saja. Biaya diferensial yang akan

diperhitungkan dalam analisis untuk pengambilan keputusan apakah akan menerima

atau menolak pesanan khusus. Dengan demikian, biaya-biaya yang dikelompokkan oleh

Tahu Ma’rup sebagai berikut :

1. Biaya bahan baku merupakan biaya yang relevan dalam pengambilan keputusan

menerima atau menolak pesanan khusus.

2. Biaya tenaga kerja merupakan biaya yang relevan dalam pengambilan keputusan

menerima atau menolak pesanan khusus.

3. Biaya produksi tidak langsung secara umum bukan merupakan biaya diferensial

dalam pengambilan keputusan. Karena biaya produksi tidak langsung ini tetap

akan terjadi dan tidak berkaitan dengan keputusan yang mungkin diambil oleh

perusahaan. Tetapi ada juga biaya produksi tidak langsung yang merupakan biaya

diferensial, yaitu biaya listrik, biaya air, dan biaya bahan tidak langsung.

Biaya-biaya yang disebutkan di atas, merupakan biaya produksi yang termasuk

ke dalam kelompok biaya diferensial yang digunakan dalam pengambilan keputusan

menerima atau menolak pesanan khusus. Dalam melakukan penelitian, penulis telah

mendapatkan data biaya untuk memproduksi tahu yang akan dianalisis dengan

menggunakan analisis biaya diferensial. Data biaya dapat dilihat di tabel IV yang

memperlihatkan semua biaya produksi untuk memproduksi 5.000 pieces pesanan tahu

ukuran besar.

Data dari tabel 4 akan disederhanakan lagi menjadi biaya diferensial yang

digunakan dalam pengambilan keputusan dapat dilihat pada tabel 5.

Page 16: Volume 6 Nomor 1 Mei 2014 - repository.maranatha.edu Biaya Diferensial... · Pengaruh Ukuran Perusahaan, Debt Default, dan Kualitas Audit Terhadap Opini Audit Modifikasi Going Concern

Jurnal Akuntansi Vol.6 No.1 Mei 2014: 98 -113

110

Tabel 4

Biaya Produksi untuk Memproduksi 5.000 pieces

Pesanan Tahu Ukuran Besar (dalam rupiah)

Keterangan Jumlah per

pieces

Satuan Harga

per pieces

Total

biaya per

pieces

Total biaya

untuk semua

pesanan

Biaya bahan baku :

Kacang kedelai 0,025 kg 8.650,00 216,25 1.081.250,00

Biaya tenaga kerja

langsung

20,69 20,69 103.450,00

Biaya produksi tidak

langsung

19,35 19,35 96.750,00

Total 256,29 1.281.450,00

Sumber : Tahu Ma’rup

Tabel 5

Biaya Produksi untuk Memproduksi 5.000 pieces

Tahu Ukuran Besar yang merupakan Biaya Diferensial (dalam rupiah)

Keterangan Total biaya

per pieces

Jumlah Pesanan

(pieces)

Total biaya untuk

semua pesanan

Biaya bahan baku 216,25 5.000 1.081.250,00

Biaya tenaga kerja langsung 20,69 5.000 103.450,00

Biaya bahan tidak langsung 6,00 5.000 30.000,00

Biaya listrik dan air 3,34 5.000 16.700,00

Biaya kayu 10,01 5.000 50.050,00

Total 256,29 1.281.450,00

Pembahasan

Analisis Biaya Diferensial pada Tahu Ma’rup

Penelitian ini pada periode Mei 2014, perusahaan mendapatkan tawaran pesanan

khusus sebanyak 5.000 pieces tahu ukuran besar, dimana kapasitas normal produksi

perusahaan sebesar 62.000 pieces untuk tahu ukuran besar. Rencana produksi sebesar

49.600 pieces sehingga ada kapasitas mengganggur perusahan sebesar 12.400 pieces

tahu ukuran besar. Perusahaan akan memanfaatkan kapasitas mengganggur tersebut

untuk meningkatan laba perusahaan. Harga yang diminta pemesan dibawah harga jual

normal produk reguler, harga tahu ukuran besar yang diminta sebesar

Rp 350,00 sedangkan harga jual normal produk sebesar Rp 450,00.

Data tabel 6 dibawah ini memperlihatkan biaya diferensial pada Tahu Ma’rup:

Page 17: Volume 6 Nomor 1 Mei 2014 - repository.maranatha.edu Biaya Diferensial... · Pengaruh Ukuran Perusahaan, Debt Default, dan Kualitas Audit Terhadap Opini Audit Modifikasi Going Concern

Analisis Biaya Diferensial dalam ……...……… (Stevanny Kesuma & Lauw Tjun Tjun)

111

Tabel 6

Biaya Diferensial

Periode Mei 2014

Biaya bahan baku Rp 216,25

Biaya tenaga kerja langsung 20,69

Biaya bahan tidak langsung 6,00

Biaya tidak langsung lain-lain:

Biaya listrik dan air 3,34

Biaya kayu 10,01

Analisis Perhitungan Laba yang akan diterima Tahu Ma’rup dalam Pengambilan

Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan atas pesanan

khusus, apakah menerima atau menolakpesanan khusus tersebut adalah faktor kualitatif

dan faktor kuantitatif. Faktor Kualitatif yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan

keputusan menerima atau menolak pesanan khusus tersebut adalah kapasitas perusahaan

dan kesulitan dalam proses pembuatan produk pesanan khusus serta kemungkinan

kegagalan dari produk yang dihasilkan. Sedangkan, faktor kuantitatif meliputi biaya–

biaya diferensial dengan pesanan khusus dan tambahan penghasilan melebihi tambahan

biaya pesanan khusus.

Tabel 7 memperlihatkan analisis biaya diferensial dengan atau tanpa pesanan khusus :

Tabel 7

Analisis Diferensial dengan atau Tanpa Pesanan Khusus

Periode Mei 2014 (dalam rupiah)

Keterangan Dengan Pesanan Tanpa pesanan Perbedaan

Pendapatan :

49.600 x 450,00 22.320.000,00

5.000 x 350,00 1.750.000,00

24.070.000,00

Rencana Produksi

49.600 x 450,00 22.320.000,00 1.750.000,00

Biaya Variabel :

Biaya Bahan Baku

54.600 x 216,25 11.807.250,00

49.600 x 216,25 10.726.000,00 1.081.250,00

Biaya Tenaga Kerja Langsung

54.600 x 20,69 1.129.674,00

49.600 x 20,69 1.026.224,00 103.450,00

Biaya Bahan Tidak Langsung

54.600 x 6,00 327.600

49.600 x 6,00

297.600,00 30.000,00

Biaya tidak langsung lain-lain

54.600 x 13,35 728.910,00

49.600 x 13,35 662.160,00 66.750,00

Total biaya variabel 13.993.434,00 12.711.984,00 1.281.450,00

Laba 10.076.566,00 9.608.016,00 468.550,00

Page 18: Volume 6 Nomor 1 Mei 2014 - repository.maranatha.edu Biaya Diferensial... · Pengaruh Ukuran Perusahaan, Debt Default, dan Kualitas Audit Terhadap Opini Audit Modifikasi Going Concern

Jurnal Akuntansi Vol.6 No.1 Mei 2014: 98 -113

112

Pada periode Mei 2014, perusahaan memproduksi 49.600 pieces tahu ukuran besar

dengan harga sebesar Rp 450,00 per pieces. Dari penjualan tersebut perusahaan

memperoleh pendapatan sebesar Rp 24.070.000,00 dikurangi dengan biaya variabel

sebesar Rp 13.993.434,00, maka diperoleh laba sebesar Rp 10.076.566,00. Pada periode

Mei, perusahaan menerima pesanan khusus sebanyak 5.000 pieces tahu ukuran besar

dengan harga Rp 350,00 per pieces dikarenakan laba yang diperoleh sebesar

Rp 10.076.566,00 lebih besar dibandingkan jika menolak pesanan khusus, yaitu

pendapatan yang diperoleh sebesar Rp 22.320.000,00 dikurangi dengan biaya variabel

sebesar Rp 12.711.984,00 maka diperoleh laba sebesar Rp 9.608.016,00. Maka

diketahui laba yang diperoleh perusahaan jika menerima pesanan khusus adalah sebesar

Rp 10.076.566,00 dan laba yang diperoleh jika perusahaan menolak pesanan khusus

adalah sebesar Rp 9.608.016,00. Jadi selisih laba yang diperoleh perusahaan adalah

sebesar Rp 468.550,00 dan diketahui laba lebih besar diterima perusahaan jika ada

menerima pesanan khusus.

Simpulan dan Saran

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab IV, dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Dalam mempertimbangkan menerima atau menolak pesanan khusus tahu ukuran

besar, perusahaan sudah mempertimbangkan kapasitas menganggur yang

dimiliki perusahaan sebesar 12.400 pieces tahu ukuran besar.

2. Adanya pemisahan pasar antara permintaan pasar reguler dengan pesanan reguler

dengan pesanan khusus sehingga penjualan tahu ukuran besar (pesanan khusus)

tersebut tidak mempunyai dampak terhadap penjualan reguler.

3. Dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan berdasarkan

hasil analisis diferensial yang dibuat oleh penulis, ternyata menerima pesanan

pesanan khusus lebih menguntungkan, karena akan memperoleh laba diferensial

sebesar Rp 10.076.566,00. Bearti pengambilan keputusan yang diambil oleh

Tahu Ma’rup sudah tepat dalam menerima pesanan khusus sebesar 5.000 pieces

tahu ukuran besar.

Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan beberapa saran yang

mungkin berguna bagi perusahaan berkaitan dengan permasalahan yang penulis bahas,

yaitu :

1. Perusahaan sebaiknya menggolongkan biaya-biaya produksi dan biaya-biaya

lainnya ke dalam biaya diferensial.

2. Pemisahan biaya ini diperlukan dalam mempertimbangkan suatu keputusan

terutama yang berkaitan dengan biaya, dalam memperhitungkan untuk menerima

atau menolak suatu pesanan khusus sebaiknya perusahaan meneliti lebih lanjut

mengenai biaya yang seharusnya diperhitungkan :

- Perusahaan seharusnya memperhitungkan biaya listrik agar dapat diketahui

biaya listrik dan biaya air secara terperinci.

- Perusahaan perlu memperhitungkan gaji pemilik perusahaan agar menghindari

salah persepsi, meskipun gaji pemilik perusahaan sudah di dapat dari

keuntungan pesanan khusus.

Page 19: Volume 6 Nomor 1 Mei 2014 - repository.maranatha.edu Biaya Diferensial... · Pengaruh Ukuran Perusahaan, Debt Default, dan Kualitas Audit Terhadap Opini Audit Modifikasi Going Concern

Analisis Biaya Diferensial dalam ……...……… (Stevanny Kesuma & Lauw Tjun Tjun)

113

Daftar Pustaka

Diana, R.D. 2012. Rancangan Biaya Diferensial dalam Pengambilan Keputusan

Menerima atau Menolak Pesanan Khusus pada Cv. Zodiak di Sidoarjo. Diakses

dari

http://katalog.library.perbanas.ac.id/download_6674_ARTIKEL%20ILMIAH.

pdfpada tanggal 28 April 2014.

Fazrin, Dienul. 2007. Analisis Biaya Differensial dalam Pengambilan Keputusan

Menerima atau Menolak (Studi Kasus: UD.Masruri Putra). Diakses dari

http://dienulfazrin.blogspot.com/2010/03/normal-0-false-false-false.htmlpada

tanggal 17 Maret 2014.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. IAI: Jakarta.

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat, dan Rekayasa. Salemba

Empat: Jakarta.

Maulida, Yulita. 2013. Analisis Akuntansi Diferensial dalam Pengambilan Keputusan

Membeli atau Membuat Sendiri Bahan Baku Mie pada Usaha Mie Ayam Min

Wonogiri. Diakses dari

http://yulitamaulida21209675.blogspot.com/2013/06/jurnal-analisis akuntansi-

diferensial_9394.html pada tanggal 17 Maret 2014.

Pratiwi, Anggit. 2012. Analisis Biaya Diferensial dalam Pengambilan Keputusan

Menerima atau Menolak Pesanan Khusus Sablonan pada Percetakan SA

(Sugeng Abdul Salam). Diakses dari

http://giettiwi.blogspot.com/2012/06/artikel-akuntansi-penulisan

ilmiah_25.htmlpada tanggal 17 Maret 2014.

Salusu. 2002. Pengambilan Keputusan Stratejik. Gramedia Widiasarana Indonesia:

Jakarta.

Sunarto. 2004. Akuntansi Manajemen. BTFE-UST: Yogyakarta.

Syamsi, Ibnu. 2000. Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi. Cetakan Kedua.

Bumi Aksara: Jakarta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan

R&D. Alfabeta: Bandung.

Supomo, Bambang. 2012. Akuntansi Manajemen Suatu Sudut Pandan. Penerbit:

BPFE,Yogyakarta.

Suwardjono. 2008. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Yogyakarta :

BPFE

Page 20: Volume 6 Nomor 1 Mei 2014 - repository.maranatha.edu Biaya Diferensial... · Pengaruh Ukuran Perusahaan, Debt Default, dan Kualitas Audit Terhadap Opini Audit Modifikasi Going Concern

INDEKS

Volume 6 Nomor 1 Mei 2014

1. Determinan Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Tekstil dan

Garmen Yang Terdaftar di BEI (Irman Firmansyah)

2. Analisis Pengaruh Kebijakan Kenaikan Tarif Bahan Bakar Minyak

(BBM) Terhadap Saham-Saham Sektor Pertambangan yang Listing

di Bursa Efek Indonesia (Christy Winka Vionita & Ida)

3. Pengaruh Total Quality Management (TQM) Terhadap Kualitas

Pelayanan dan Kepuasan Konsumen di Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi Salah Satu Universitas di Bandung (Florentina Andre &

Lauw Tjun Tjun)

4. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Debt Default, dan Kualitas Audit

Terhadap Opini Audit Modifikasi Going Concern Studi pada

Emiten Industri Perbankan yang Mengalami Financial Distress

di Bursa Efek Indonesia (Seh Wahyu Lestari & Yane Devi Anna)

5. Analisis Biaya Diferensial dalam Pengambilan Keputusan

Menerima atau Menolak Pesanan Khusus: Studi pada Perusahaan

Tahu Ma’rup di Cibogo Bandung (Stevanny Kesuma &

Lauw Tjun Tjun)

Page 21: Volume 6 Nomor 1 Mei 2014 - repository.maranatha.edu Biaya Diferensial... · Pengaruh Ukuran Perusahaan, Debt Default, dan Kualitas Audit Terhadap Opini Audit Modifikasi Going Concern

INDEKS KATA KUNCI

Volume 6 Nomor 1 Mei 2014

Abnormal Return

Audit Quality

Current Ratio

Company Size

Consumer Satisfaction

Cost Differential

Debt to Equity Ratio (DER)

Debt Default

Decision Making

Event Study

Going Concern Modified Audit Opinion

Net Profit Margin (NPM)

Ordinary Least Square (OLS)

Profit Growth

Service Quality

Special Orders

Total Aset Turn Over (TATO)

Trading Volume Activity (TVA)

Total Quality Management

Hlm.

Hlm.

Hlm.

Hlm.

Hlm.

Hlm.

Hlm.

Hlm.

Hlm.

Hlm.

Hlm.

Hlm.

Hlm.

Hlm.

Hlm.

Hlm.

Hlm.

Hlm.

Hlm.

20

89

4

88

52

100

4

88

101

22

87

5

10

6

51

100

5

21

48

Page 22: Volume 6 Nomor 1 Mei 2014 - repository.maranatha.edu Biaya Diferensial... · Pengaruh Ukuran Perusahaan, Debt Default, dan Kualitas Audit Terhadap Opini Audit Modifikasi Going Concern

PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL

Artikel yang dikirim ke Jurnal Akuntansi adalah artikel yang

tidak sedang dikirim ke jurnal atau terbitan lain dan belum

dipublikasikan serta diharuskan menyertakan surat pernyataan

penulis artikel dengan menggunakan materai Rp6.000,00

A. Sistematikan Pembahasan

I. Artikel Hasil Penelitian

1. Abstrak

Memuat ringkasan mengenai masalah dan tujuan

penelitian, metode yang digunakan dan hasil

penelitian dalam Bahasa Inggris dan Bahasa

Indonesia. Abstrak terdiri dari 200 kata dan diikuti

kata kunci maksimal 5 kata.

2.1. Pendahuluan

Menguraikan latar belakang riset, rumusan

masalah, dan tujuan riset.

2. Kerangka teoritis

Memaparkan kerangka teoritis berdasarkan telaah

literatur.

3. Metode Penelitian

Memuat rancangan penelitian, sasaran penelitian

(populasi atau sampel), teknik pengumpulan data

dan teknik analisis.

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Membahas hasil analisis data, pengujian hipotesis,

temuan-temuan dan menginterpretasikan temuan-

temuan.

5. Simpulan dan Saran

Menyajikan simpulan penelitian, keterbatasan riset

dan saran-saran untuk riset yang akan datang.

6. Daftar Pustaka

Memuat sumber-sumber yang dikutip atau

digunakan di dalam penulisan artikel saja.

7. Lampiran

Memuat tabel, gambar, dan instrumen riset yang

digunakan.

II. Artikel Konseptual

1. Abstrak

Memuat ringkasan mengenai masalah dan tujuan

penelitian, metode yang digunakan dan hasil

penelitian dalam Bahasa Inggris dan Bahasa

Indonesia. Abstrak terdiri dari 200 kata dan diikuti

kata kunci maksimal 5 kata.

2. 1. Pendahuluan

Menguraikan permasalahan yang dibahas dan

tujuan pembahasan.

2. Pembahasan

Menguraikan analisis argumentasi dan pendirian

penulis mengenai masalah yang dibahas.

3. Simpulan dan Saran

Menyajikan simpulan dari masalah yang dibahas

dan saran-saran.

4. Daftar Pustaka

Memuat sumber-sumber yang dikutip

atau digunakan di dalam penulisan artikel saja.

B. Sistematika Penulisan

1. Artikel di ketik rapi pada satu sisi ukuran kertas B5

dengan spasi tunggal.

2. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Inggris yang

baik dan benar.

3. Panjang Artikel berkisar 10-25 halaman.

4. Jenis huruf yang digunakan: Times New Roman

Ukuran Judul Artikel: bold ukuran 14, rata tengah

dengan huruf pertama besar di setiap awal kata,

kecuali kata penghubung

Sub Judul: Bold, ukuran 12, rata kiri dengan huruf

besar di setiap awal kata kecuali kata penghubung.

Isi Artikel: ukuran 10,

Tabel atau gambar: ukuran 10, rata tengah.

5. Margin atas, bawah, kiri dan kanan 1 inci.

6. Khusus halaman depan memuat judul artikel, nama

penulis(tanpa gelar akademik), nama dan alamat

lembaga, alamat e-mail, abstrak.

7. Semua halaman diberi nomor urut halaman.

8. Kutipan dalam teks sebaiknya ditulis di antara kurung

buka dan kurung tutup yang menyebutkan nama

akhir penulis, tahun tanpa koma dan nomor halaman

jika dipandang perlu. Contoh:

a. Satu sumber kutipan dengan satu penulis. Contoh:

(Wilkinson 2001) atau (Wilkinson 2001:50)

b. Satu sumber kutipan dengan dua penulis. Contoh:

(Osborn dan Caflin 1994)

c. Satu sumber kutipan dengan banyak penulis.

Contoh: (Gul dkk. 1995) atau (Hotstede et.al.

1990)

d. Dua sumber dengan penulis yang berbeda. Contoh

(Robey et.al.1991) atau (Hartwick dan Barki,

1994)

e. Dua sumber dengan penulis yang sama. Contoh:

(Osborn 1992, 1994)

f. Sumber kutipan berasal dari institusi: (IAI 1994)

9. Daftar pustaka ditulis alphabet sesuai dengan nama

akhir (tanpa gelas akademik), baik penulis asing

maupun penulis Indonesia.

Contoh:

a. Satu Pengarang

Gujarati, D.N. 2003. Basic Econometrics, Fourth

Edition, McGraw-Hill, International Edition.

b. Lebih dari satu pengarang

White, G.I., Sondhi, A.C. & Fried,D. 2003. The

Analysis and Use of Financial Statements, Third

Edition, New York: John Wiley & Sons, Inc.

c Referensi Majalah/Jurnal

Harvey, Cambell R. March 1991. The World

Price of Covariance Risk, Journal of Finance:

111-157.

d. Referensi dari Institusi

Ikatan Akuntan Indonesia. 1994. Standar

Profesional Akuntan Publik, Jakarta, Divisi

Penerbit IAI.

e. Referensi dari Situs Internet

Hubona, G.S. & Jones, A.B. 003. Modelling the

User Acceptance of E-Mail (on-line),

http://www.hicss.

Hawaii.ed/HICSSpapers/CLMEC01.pdf.

10.Artikel dikirim sebanyak 1 eksemplar dan

menyerahkan 1 CD.

11.Kepastian pemuatan atau penolakan akan

diberitahukan secara tertulis.

12.Artikel yang dimuat akan mendapat imbalan berupa

honor, nomor bukti pemuatan sebanyak 2 eksemplar.

13.Artikel yang tidak dimuat akan dikembalikan.