vulcan september
DESCRIPTION
Majalah internal IMMG ITBTRANSCRIPT
VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12
VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12
VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12
Daftar IsiDaftar Isi
Topik Utama
2 Undang-Undang Minerba
dan Pengaruhnya
5 Penerapan UU Minerba,
Siapkah Kita?
9 UU No. 4 Tahun 2009 dan
Sinergisasi Industri
Pertambangan-
Universitas di
Indonesia
Obituari
12 Prof. Ir. Arief S. Sudarsono, M.Sc
Lebih Dekat dengan Alumni
14 Bang Risen Delta
Info Departemen
20 Galeri IMMG
23 Rangkaian Lustrum I IMMG
23 Indonesian Process
Metallurgy 3 (IPM 3)
25 Medkom-Info: Cara
Menggunakan Dropbox
IMMG
27 Charity Day: Donor Danar
IMMG
29 IMMISCIBLE
30 Apa, sih, Departemen
Pengembangan Anggota itu?
Lain-lain
18 Kisah Inpiratif: Sekuntum
Bunga
19 Karya Anggota: Karikatur
22 Teka-teki Silang
32 Bandung Corner: Wisata Museum
Bandung
34 Input: Inspirasi Tugas Akhir
37 Tahukah Kamu Apa Itu DSSC?
39 Tips n Trick: Syukwis Oke
2 VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12
Pasal 33 UUD 1945 menyatakan bahwa bumi,
air, dan kekayaan alam dikuasai oleh negara
dan digunakan untuk kemakmuran rakyat.
Berdasarkan pasal tersebut, maka sudah
seharusnya pemerintah Indonesia membuat
kebijakan untuk melindungi kekayaan alam
negara ini, salah satunya adalah barang hasil
tambang. Untuk itulah maka dibuat UU No. 4
Tahun 2009 tentang Pertambangan, Mineral,
dan Batubara. Dalam UU ini dijelaskan
mengenai berbagai peraturan untuk kegiatan
pertambangan hingga pemurnian di Indonesia,
salah satunya tertuang dalam pasal 102 dan
pasal 103 ayat 1. Di dalam kedua pasal tersebut
disebutkan bahwa pemegang Izin Usaha
Pertambangan (IUP) dan Izin Usaha
Pertambangan Khusus (IUPK) di Indonesia
wajib untuk mengolah dan memurnikan barang
tambang yang digali dan kegiatan pengolahan
dan pemurnian tersebut harus dilakukan di
dalam negeri. Hal ini akan mengakibatkan
penghentian ekspor bijih atau konsentrat dari
Indonesia.
Untuk mendukung UU tersebut, maka dibuat
beberapa peraturan untuk pelaksanaan teknis,
dua diantaranya adalah Peraturan Menteri
(PerMen) ESDM No. 7 Tahun 2012 tentang
Peningkatan Nilai Tambah Mineral melalui
Kegiatan Pengolahan dan Permurnian Mineral
dan PerMen ESDM No. 11 Tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral No 7 Tahun 2012. Dalam
PerMen No. 7 Tahun 2012 dijelaskan mengenai
komoditi-komoditi barang tambang dan kadar
minimum masing-masing komoditi yang
diizinkan untuk diekspor; apabila kadar
komoditi tersebut kurang dari batas minimal,
maka barang tersebut tidak boleh diekspor dan
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
dalam negeri. Selain itu, dijelaskan pula
Topik Utama
VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 3
mengenai pelaksanaan kegiatan
pengolahan dan pemurnian di dalam
negeri. Apabila sebuah perusahaan
tidak dapat mendirikan usaha
pengolahan dan pemurnian sendiri,
yang salah satunya dapat disebabkan
oleh kapasitas perusahaan yang kecil,
maka perusahaan tersebut dapat
melakukan kerja sama dengan
perusahaan pengolahan dan pemurnian
yang telah ada. Kerja sama tersebut
juga dapat dilakukan dengan investor
dari luar negeri; investor tersebut harus
mendirikan usaha pengolahan dan
pemurnian di Indonesia. Di dalam
PerMen ini juga disebutkan bahwa
perusahaan pemegang IUP dan IUPK
harus melengkapi dokumen Clear and
Clean (CNC) sebagai syarat administratif
untuk perizinan usaha di Indonesia.
Dokumen ini berisikan track record
perusahaan untuk menilai apakah
perusahaan tersebut bermasalah atau
tidak.
Di dalam PerMen ESDM No. 11 Tahun
2012, terdapat perubahan untuk
beberapa poin pada Permen ESDM No.
7 Tahun 2012. Salah satu diantaranya
adalah kebijakan yang tetap
memperbolehkan perusahaan tambang
di Indonesia untuk melakukan ekspor
bijih hingga Januari 2014, asalkan
perusahaan tersebut telah memiliki izin
dari Direktur Jendral ESDM.
Kebijakan pemerintah untuk
peningkatan nilai tambah barang hasil
tambang ini tidak hanya bertujuan
untuk melindungi kekayaan alam
Indonesia dari eksploitasi besar-
besaran, tetapi terkait juga dengan
multiplier effect yang dihasilkan dari
pelaksanaan kebijakan ini. Kebijakan ini
tentu akan berpengaruh pada sosial
ekonomi masyarakat Indonesia melalui
penyediaan lapangan kerja baru. Selain
itu, bahan baku untuk industri hilir juga
dapat tersedia dengan lebih mudah dan
murah karena diproduksi di dalam
negeri. Produk samping yang dihasilkan
dari kegiatan pengolahan dan
pemurnian juga dapat dimanfaatkan
sebagai bahan baku untuk industri
lainnya, misalnya emisi gas SO2 dari
proses peleburan bijih tembaga dapat
digunakan untuk pembuatan asam
sulfat dan dapat digunakan pada
industri pupuk maupun ekstraksi
dengan hidrometalurgi. Hal-hal ini tentu
akan berpengaruh baik terhadap
Indonesia. Akan tetapi, untuk
mendukung keberjalanan kebijakan ini,
maka diperlukan dukungan dari
pemerintah, salah satunya adalah
pembuatan beberapa peraturan
perundangan tambahan yang terkait
dengan perdagangan. Salah satunya
adalah peraturan mengenai pajak
penjualan. Peraturan ini akan sangat
diperlukan, terutama untuk pengolahan
bijih tembaga. Salah satu mineral ikutan
dalam bijih tembaga adalah logam-
logam mulia seperti emas dan perak.
Saat pemurnian tembaga dengan
proses electrowinning, akan dihasilkan
anode slime yang di dalamnya
mengandung logam-logam mulia
tersebut. Logam-logam mulia yang
terkandung di dalam anode slime harus
dimurnikan supaya dapat dijual. Saat
penjualan logam mulia, pembeli tidak
membayar pajak penjualan (PPN)
4 VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 karena logam mulia merupakan salah satu instrumen moneter; sedangkan saat
pabrik pengolahan bijih membeli bijih tembaga, maka pabrik tersebut harus
membayar PPN untuk pembelian bijih. Hal ini tentu akan merugikan pabrik
pengolahan, sehingga kebijakan mengenai pajak harus dibuat untuk menanggulangi
hal ini. Pemerintah juga harus tegas dalam menjalankan kebijakan yang telah dibuat,
terutama dalam menyikapi berbagai protes dari perusahaan pertambangan dalam
negeri maupun perusahaan pengolahan dan pemurnian di luar negeri yang bahan
bakunya berasal dari Indonesia.
Saat ini, sudah ada beberapa perusahaan yang siap untuk melakukan ekspansi
pabrik untuk pengolahan dan pemurnian, misalnya PT ANTAM yang akan mendirikan
pabrik pengolahan feronikel di Halmahera dan melakukan peningkatan daya di
pabrik Pomalaa untuk meningkatkan kapasitas produksi. Namun masih ada
beberapa masalah untuk pabrik peleburan tembaga yang saat ini hanya ada satu dan
pabrik peleburan bauksit yang belum ada di Indonesia saat ini. Membangun sebuah
pabrik pengolahan memang tidak mudah, karena membutuhkan investasi dan
kebutuhan energi yang tinggi serta berbagai infrastruktur untuk menunjang kegiatan
pengolahan. Akan tetapi, apabila Indonesia terlambat dalam menerapkan kebijakan
ini, maka akan berdampak panjang terhadap kekayaan alam dan perekonomian
Indonesia.
Sebagai penutup, Pak Zaki memberikan saran kepada kita sebagai mahasiswa untuk
setidaknya memahami permasalahan yang sangat terkait dengan bidang kita ini.
Lalu, beliau juga memotivasi kita untuk berani menulis dan mengkaji mengenai hal-
hal seputar kebijakan ini, baik itu opini maupun berupa penyajian data dan fakta.
Yang terakhir, jaga idealisme dan keyakinan bahwa metalurgis mempunyai andil
untuk ikut mengembangkan negara melalui industri dalam negeri yang mapan.
[Tika dan Rian]
VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 5
P e n e r a p a n U U M i n e r b a , S i a p k a h K i t a ?
Prinsip utama diterapkannya
Undang-Undang No.4 Tahun 2009
Tentang Pertambangan Mineral
dan Batubara antara lain sebagai
pengganti UU No. 11 Tahun 1967
yang sentralistik, untuk
mengoptimalkan penerimaan
negara, memberi kewenangan
pemerintah yang jelas sekaligus
mengembalikan fungsi Pemerintah
Pusat dan Daerah sebagai
regulator.
Dari sudut pandang kita sebagai
seorang metallurgist, yang patut
disorot dari UU Minerba ini yaitu
mewajibkan pemrosesan dan
pemurnian logam dilakukan didalam
negeri sehingga dapat meningkatkan
nilai tambah produk, oleh karena itu
kita harus sudah siap untuk
menghadapi tantangan ini.
butir-butir terpenting lainnya dalam
UU No.4 Tahun 2009 adalah
mendorong implementasi kaidah-
kaidah good mining practices yang
mengutamakan lingkungan, adanya
jaminan kepastian berusaha,
mengintegrasikan pengelolaan
pertambangan ,dan divestasi saham
asing untuk pihak nasional.
Topik Utama
6 VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM) Jero Wacik juga
telah berulang kali menekankan
pentingnya peningkatan nilai
tambah mineral dan melarang
ekspor produk-produk tambang
jenis tertentu dalam kondisi
mentah (yang niatnya akan
direalisasikan pada tahun 2014
secara 100%). jika tidak memenuhi
ketentuan itu, pemerintah tidak
akan segan – segan untuk
memberikan sanksi terhadap
perusahaan yang bersangkutan,
termasuk mencabut izin operasi
tambang bila perlu.
Ekspor Bahan Mentah Tambang
Kena Bea Keluar 20%
Menteri Energi Sumber Daya
Mineral (ESDM) Jero Wacik
menyatakan, bahwa pelarangan
ekspor bahan mentah 14 jenis
tambang mineral sesuai Undang-
Undang Minerba baru akan
diberlakukan efektif tahun 2014
mendatang. Dalam persiapan
menuju waktu larangan tersebut,
maka Pemerintah menyusun
tahapan dengan mengeluarkan
Keputusan Menteri ESDM Nomor 7
Tahun 2012, agar perusahaan
penambang mineral
membuat smelter di Indonesia.
Jero mengakui bahwa ketentuan
mengenai larangan ekspor bahan
mentah tambang mineral sempat
ditanggapi negatif oleh sejumlah
pengusaha. Tapi setelah djelaskan
kepada para pengusaha tambang
tentang tujuan dari larangan
tersebut, perlahan – lahan protes
dari para pengusaha pun mereda.
Akan tetapi sekarang para
perusahaan – perusahaan sedang
dilanda kebingungan mengenai
kesiapannya dalam pengolahan
barang tambang tersebut, yang
dapat berimbas pada keuntungan
yang diperoleh perusahaan (bila
kurang siap, malah akan
mendatangkan kerugian, sehingga
perusahaan bisa bangkrut).
Yang jelas, dalam hal ini
pemerintah tidak akan mungkin
membiarkan perusahaan –
perusahaan tambang gulung tikar.
Sejauh ini, keputusan yang
diambil oleh pemerintah dalam
menekan perusahaan untuk
membangun smelter adalah dengan
dikeluarkannya Kepmen yang baru,
yang isinya adalah perusahaan
boleh mengekspor barang tambang
mentah dengan syarat akan
dikenakan bea keluaran rata-rata
sebesar 20% dari 14 jenis logam
mineral. Empat belas logam itu
VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 7
adalah tembaga, emas, perak,
timah, timbal dan seng, kromium,
molybdenum, platinum, bauksit,
bijih besi, pasir besi, nikel, mangan,
dan antimon. terhitung 2014 nanti
ke 14 tambang mineral itu tidak
boleh lagi diekspor mentah. Oleh
Karena itu, saat ini semua
perusahaan yang bererak di bidang
pertambangan diminta mengajukan
rencana untuk membuat smelter.
Jero Wacik sendiri
menyarankan kepada para
pengusaha tambang kecil untuk
tidak membangun smelternya
masing – masing , “Kalau
tambangnya kecil nggak usah
sendiri. Jadi mungkin tiga atau
empat pengusaha tambang
membuat satu smelter” ujar Jero.
Dengan begini, pengusaha tambang
pun tidak akan terlalu merasa
keberatan, yang penting harga jual
dari mineral tersebut telah
mendapatkan nilai tambah. Dengan
begitu akan ada juga tambahan
jumlah pekerja di smelter tersebut,
sehingga berpotensi untuk
mengurangi pengangguran, “Jadi
kalau satu smelter dibangun akan
banyak pekerja disitu, ini juga
merupakan proses awal untuk
mengurangi pengangguran yang
ada di Indonesia” tutur Jero.
“Jadi produk akhir itu adeed
value-nya akan tinggi sekali,
sehingga akan siap untuk di ekspor
yang tentunya akan mendapatkan
keuntungan yang lebih tinggi pula
dari biasanya bagi perusahaan. Ini
tujuannya sudah tertuang dalam
UU Minerba yang harus kita
laksanakan dan itu berlaku nanti
mulai tahun 2014,” ucap Menteri
ESDM.
Pertambangan nasional kini dan
mendatang
UU Minerba memang telah
terdapat beberapa perbaikan bila
dibandingkan dengan yang
terdahulu, di antaranya yang paling
penting adalah ditiadakannya
sistem kontrak karya bagi
perusahaan pertambangan yang
akan digantikan dengan sistem Izin
Usaha Pertambangan (IUP). Dengan
sistem IUP ini, maka posisi
pemerintah sebagai pemberi izin
tidaklah sejajar dengan kontraktror,
sehingga kontrol dan kewenangan
yang lebih ada pada pemerintah.
UU Minerba yang baru juga
telah mengakomodasi kepentingan
daerah, dengan memberikan
kewenangan kepada pemerintah
daerah untuk dapat menjalankan
fungsi perencanaan, pembatasan
luas wilayah dan jangka waktu izin
usaha pertambangan. Meski telah
terdapat berbagai perbaikan, ada
beberapa catatan (kelemahan)
dalam UU Minerba tersebut yang
perlu mendapatkan perhatian
khusus, karena jika tidak justru akan
semakin memperberat
permasalahan sektor
pertambangan pada masa yang
akan datang.
Dengan diberikannya
kewenangan pemberian IUP kepada
8 VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12
pemerintah daerah, maka
pemerintah pusat harus segera
menetapkan acuan untuk
kedepannya demi menghindari
kondisi yang tidak terkontrol. Sebab
berdasarkan data, semenjak
digulirkannya otonomi daerah tidak
kurang dari 3.000 izin dan kuasa
pertambangan telah di terbitkan
oleh pemerintah daerah, tanpa
kontrol dan pengawasan
yang memadai.
Berbagai
pihak berharap,
hadirnya UU No. 4
Tahun 2009 tentang
Pertambangan
Mineral dan Batu
bara (UU Minerba),
dapat
menyempurnakan
kekurangan UU No.
11 Tahun 1967,
serta mampu
mengembalikan
fungsi dan
kewenangan negara
terhadap
penguasaan sumber daya alam
yang dimiliki. Sehingga amanah
konstitusi yang menyebutkan
bahwa Bumi, air, dan kekayaan
alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan dengan sebesar-
besarnya untuk kemakmuran
rakyat, benar-benar dapat
diwujudkan.
Dalam konteks ini, perubahan
paradigma dari 'pertambangan
untuk devisa' menjadi
'pertambangan untuk
kesejahteraan rakyat' kiranya sudah
menjadi suatu keharusan untuk
benar-benar dapat diwujudkan
sehingga tak hanya menjadi jargon
kosong dari masa ke masa.
Selain itu, Dengan
diberlakukannya UU minerba
tersebut diharapkan dapat
membawa masa depan
pertambangan yang lebih baik
dengan adanya kepastian dalam
pengusahaan pertambangan dan
penyederhanaan skema
perizinannya. Jadi siapkah kita
sebagai seorang
metallurgist untuk
mengolah bahan
tambang
secara
mandiri?
[Rian,
sumber :
esdm.go.id]
VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 9
10 VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12
VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 11
12 VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12
Prof. Dr. Ir. Arief S. Sudarsono, M.Sc.
Profil Singkat Pak Arief:
Nama: Prof. Dr. Ir. Arief Suradiyo Sudarsono, M.Sc. TTL: Bandung, 23 April 1954 Sarjana (S1): Sarjana Tambang ITB, tanggal lulus 10 Februari 1979 Magister (S2): Univ. de Leige, Belgia, tahun lulus 1983, dalam bidang Coal Processing Doktor (S3): Katholieke Univ. Leuven, Belgia, tahun lulus 1988, dalam bidang Coal
Processing
Pada dini hari Senin, 4 September 2012, tersiar kabar duka dari Pak Arief yang telah
Obituari
VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 13
Program Studi Teknik Metalurgi ITB):
Pak Arief merupakan sosok yang sangat berdedikasi tinggi dalam pekerjaannya, hal ini dibuktikan dengan prestasi-prestasi yang diraih oleh beliau. Hal yang paling berkesan dari beliau dan patut dicontoh oleh kita adalah, beliau sosok yang tegas namun tidak pernah marah. Beliau adalah dosen pembimbing saat saya mengambil program magister dan doktor, dan selama bimbingan itu, tidak pernah sekalipun beliau memarahi saya, malah membimbing saya dengan sabar dan terus memberikan motivasi. Sebagai senior di prodi Teknik Metalurgi, beliau merupakan sosok yang percaya terhadap bawahan dan memberi kesempatan kepada mereka untuk berkembang. Saya sangat ingat motivasi beliau kepada saya, beliau pernah mengatakan bahwa, “sudah bukan saatnya kamu datang ke sebuah seminar tanpa menjadi pembicara”. Beliau juga orang yang selalu mempertahankan kebenaran namun tetap suka mengalah, yang penting tidak ada yang dirugikan atas sikap beliau.
Fikri Irsyad (Alumni Teknik Metalurgi ITB angkatan 2005):
Ciri khas beliau adalah saat beliau mengajar, beliau sering memberi perumpamaan sederhana sehingga mudah untuk memahami inti konsep maupun praktek dari materi yang diberikan. Saat mengajar, beliau juga selalu menekankan pentingnya melengkapi keilmuan dengan etika yang baik, dan dengan cara yang sederhana pula, yang kita tahu bersama. ***
terlebih dahulu mendahului kita untuk menghadap Tuhan. Salah satu guru besar ITB tersebut meninggal dunia di National University Hospital (NUH) Singapura karena penyakit ... yang telah beliau derita selama sekitar setahun terakhir ini. Pak Arief yang telah mengabdi dengan menjadi dosen Teknik Metalurgi ITB sejak tahun 1979 ini meninggalkan seorang istri dan dua orang putri.
Selama menjadi dosen, beliau pernah beberapa kali menyabet penghargaan bergengsi baik di kancah ITB maupun nasional, diantaranya adalah Dosen Teladan ITB I (1993), Dosen Teladan Harapan I Nasional (1993), Satyalancana Karya Satya 10 Tahun (1996), Satyalancana Karya Satya 20 Tahun (2005), Penghargaan Pengabdian 25 Tahun ITB (2005), Satyalancana Karya Satya 30 Tahun (2012).
Selain itu, beliau juga pernah menjabat beberapa posisi penting di program studi dan ITB. Beliau pernah menjadi Sekretaris Jurusan Teknik Pertambangan ITB (1992-1995), Asisten Direktur III Pasca Sarjana ITB (1996-1999), Anggota Senat Akademik ITB (2003-2005), Sekretaris Senat Akademik ITB (2006-2010), dan yang terakhir adalah sebagai Ketua Senat Akademik ITB (2010-2012).
Selamat jalan Pak Arief, semoga ilmu dan pelajaran yang telah kau berikan akan menjadi sebuah amalan yang tidak terputus untukmu dan dapat berguna bagi kami ke depannya. Dan semoga semangatmu akan tetap hidup dan menjadi inspirasi bagi kami. [TIKA]
Kata mereka tentang Pak Arief
Ibu Dr. Ir. Ismi Handayani, M.T. (Ketua
14 VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12
VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 15
16 VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12
VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 17
Seputar Logo IMMG
Latar belakang: didasarkan pada kebutuhan identitas himpunan metalurgi dan didukung juga oleh kadep dan beberapa dosen senior metalurgi saat itu, karena pisahnya subdep Metalurgi di bawah Pertambangan menjadi departemen sendiri di bawah FTTM.
Kronologis: dengan dibentuknya departemen baru, maka dibutuhkan identitas baru di
dalam himpunan, dukungan datang pula dari beberapa dosen dengan memberikan iming-iming, walau kenyataannya palsu sampai sekarang *hikz. Saat itu beberapa dosen berkata bahwa siapapun yang bisa membuat logo himpunan maka akan diberikan HP dan ada dosen lain juga yang akan memberikan uang sejuta rupiah tunai. Beberapa dari kami tertantang, tetapi sepertinya hanya saya yang action karena saat itu saya butuh sekali. Malam-malam saya buat janji dengan teman dari IF agar bantu buatkan Photoshop seperti yang saya harapkan. Teng ing eng, jadilah itu. Ada beberapa warna yang saya ajukan, lalu saya share ke Rapat Anggota IMMG, singkat ceritanya jadilah logo IMMG dan MG di jaket kalian.
Unsur-unsur logo:
1. Logo IMMG di depan jaket
Beberapa arti awal sebelum disempurnakan di RA IMMG:
2. Logo MG di lengan jaket Ide dan
kreator:
Risen
Eksekutor
Photoshop:
Yohanes (IF’04)
Approval:
Rapat Anggota
18 VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12
VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 19
20 VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12
VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 21
22 VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12
C R O S S W O R D SC R O S S W O R D S
Pertanyaan:
Menurun
1. Apakah kepanjangan dari DSSC?
2. Salah satu acara dalam rangkaian Lustrum I
IMMG.
3. Program dalam kepengurusan IMMG
2012/2013 yang merupakan kelompok
kajian keprofesian.
4. Warna pada logo IMMG yang melambangkan
ketegasan dan integritas.
6. Salah satu museum di Bandung.
Mendatar
5. Kepanjangan dari IUP.
6. Penghargaan yang pernah didapatkan oleh
Pak Arief.
7. Nama kegiatan kaderisasi IMMG yang
menggantikan PCP.
Kirim jawaban beserta kritik dan saran untuk Vulcan Edisi 2 ke
[email protected] 3 pemenang beruntung akan dapat
merchandise
VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 23
24 VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12
VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 25
26 VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12
VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 27
Da rah merupakan
salah satu materi biologis terbatas
yang sangat penting bagi
keberlangsungan hidup manusia.
Darah belum dapat disintesis dan
merupakan materi yang labil di luar
tubuh manusia. Oleh karena itu untuk
memenuhi kebutuhan transfusi darah,
dibutuhkan persediaan darah yang
didapat dari kegiatan donor darah.
Artinya, ketersediaan darah di
sarana kesehatan sangat ditentukan
oleh partisipasi masyarakat dalam
mendonorkan darahnya.
Selain itu perlu juga jaminan
ketersediaan darah yang cukup, aman,
dan berkualitas, dalam rangka
penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan sekaligus meningkatkan
pelayanan donor darah. Dengan
demikian, ketersediaan darah yang
cukup, aman, dan mudah diakses oleh
masyarakat sangat dibutuhkan.
Charity Day
Donor Darah IMMG
Donor Darah Membuat Tubuh Sehat
Melakukan donor darah tidak
hanya menimbulkan perasaan
bahagia karena dapat
menyelamatkan jiwa orang lain,
karena dengan rutin (tentunya
dengan batas tertentu)
mendonorkan darahnya juga dapat
memberikan banyak manfaat bagi
tubuh sang pendonor.
Salah satu manfaatnya yaitu
mengurangi kandungan zat besi
dalam darah, karena zat besi yang
berlebihan di dalam darah bisa
menyebabkan oksidasi lemak dalam
darah ( biasa dikenal dengan nama
'kolesterol' ). Hasil oksidasi ini akan
menumpuk dan menyumbat
pembuluh darah. Hal ini tentu akan
semakin memperbesar peluang
seseorang terkena serangan jantung
dan stroke. Dalam darah setiap
orang memang terkandung zat besi
dengan jumlah yang berbeda
Info Departemen
28 VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 ( bergantung dari jenis kelamin dan
berat tubuh ). Selain itu, seperti
yang kita ketahui darah merupakan
pengantar oksigen dari paru-paru ke
seluruh organ tubuh lain. Dengan
demikian, jika darah di dalam tubuh
kita dapat diperbaharui secara
berkala, maka kemampuannya
mengantar oksigen ke seluruh tubuh
akan berjalan dengan lebih optimal.
Disamping itu,
menyumbang darah
juga dapat dikatakan
sebagai mini medical
check-up secara
gratis loh :) .
Kebutuhan akan darah
WHO melaporkan, kebutuhan
darah secara global setiap tahun
meningkat 1%, sementara jumlah
darah yang didonasikan menurun
sebanyak 1% setiap tahunnya. Di
Indonesia sendiri, dari sekitar 4,5
juta kantong darah yang
dibutuhkan per tahun (sekitar 2%
jumlah penduduk Indonesia),
jumlah donasi masih sekitar 2,1 juta
kantong darah, dan itupun hanya
sekitar 70% nya yang mendonor
secara sukarela. Bahkan di
beberapa daerah didominasi oleh
pendonor bayaran :( .
Oleh karena itu IMMG ingin
mengadakan kegiatan Donor Darah
untuk membantu memenuhi
kebutuhan darah sekaligus
menyalurkan kepedulian massa
terhadap sesama. Acara ini
rencananya akan diadakan pada
tanggal 8 November 2012. Kepada
massa yang ingin turut
menyumbangkan
darahnya dapat
menghubungi Ardian
Candra Putra
( 085648445121 ) atau
langsung mendaftar ketika
kegiatan tersebut
diadakan.
Syarat-syarat teknis untuk donor
darah:
Berat badan minimal 45 kg
Tekanan darah baik yaitu sistole
= 110 – 160 mmHg, diastole = 70
– 100 mmHg
Denyut nadi teratur, yaitu
sekitar 50 – 100 kali/ menit
Jumlah penyumbangan per
tahun paling banyak lima kali
dengan jarak penyumbangan
sekurang-kurangnya tiga bulan.
[Veramuna]
VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 29
Me rupakan
komunitas riset
dan pengkajian keprofesian
metalurgi yang difasilitasi oleh
Departemen Keprofesian dan Karya
untuk massa IMMG yang memiliki
ide dan ‘passion’ di bidang
keprofesian namun masih belum
memiliki wadahuntuk
‘menumpahkan’ segala ide
tersebut.
IMMG merupakan himpunan
mahasiswa Teknik Metalurgi ITB
yang berbasis keprofesian. Namun,
semenjak IMMG lahirpadatahun
2007, sampai dengan saat ini belum
ada pergerakan progresif dan nyata
dari bidang keprofesian IMMG.
Berawal dari keresahan beberapa
anggota IMMG mengenai hal ini,
mimpi-mimpi dari anggota IMMG
akan terwujudnya keprofesian
metalurgi yang tidak hanya berbasis
pada keilmuan namun juga pada
kemasyarakatan, serta berangkat
dari fakta bahwa belum adanya
wadah yang mumpuni untuk
menampung ide-ide keprofesian
metalurgi, maka dibentuklah suatu
komunitas riset dan pengkajian
keprofesian metalurgi.
IMMISCIBLE diharapkan akan
menjadi tonggak awal pergerakan
keprofesian IMMG yang lebih
progresif dan kontinu, sehingga
kedepannya diharapkan komunitas
ini akan menjadi komunitas yang
lebih ‘sustainable’ dan mampu
menghasilkan suatu karya nyata
dalam bidang keprofesian metalurgi
untuk IMMG.
Kegiatan utama IMMISCIBLE
untuk saat ini terdiri dari pengkajian
dan penyusunan artikel ilmiah.
IMMISCIBLEIMMISCIBLEIMMISCIBLE
Info Departemen
30 VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12
Anggota IMMISCIBLE dengan
aktif akan mencari permasalahan
dan isu yang sedang bergulir di
masyarakat yang berhubungan
dengan keprofesian metalurgi.
Setelah terkumpul beberapa
permasalahan dan isu, akan ada
pengkajian mengenai seluruh isu dan
permasalahan yang ada secara
umum, sehingga kemudian akan ada
1 buah isu/permasalahan yang akan
menjadi topik utama kajian
IMMISCIBLE. Topik utama ini
kemudian akan dikaji secara lebih
mendalam dalam beberapa aspek,
seperti aspek teknologi, aspek
keilmuan, aspek sosial-
kemasyarakatan, aspek ekonomi,
dan aspek politik. Pada saat
pengkajian spesifik ini, IMMISCIBLE
akan dipecah menjadi beberapa
kelompok
kecil yang
masing-
masing akan
intens
mengkaji mengenai satu buah
aspek dalam topik utama tersebut.
Lalu kemudian kelompok-kelompok
kecil ini akan bergabung lagi dan
membawakan pengkajian spesifik
yang telah dilakukan dalam
kelompok kecil untuk kemudian
dibahas dalam pengkajian utama
IMMISCIBLE. Pada akhir pengkajian,
diharapkan akan terbentuk 1 buah
kerangka dasar artikel ilmiah
mengenai permasalahan/isu
tersebut yang akan disusun
bersama-sama dan menjadi sebuah
karya IMMG. [Alfi]
Apa sih, Departemen Pengembangan Anggota itu?
ITB didirikan dengan berbagai latar
belakang dan tujuan, yang salah
satunya adalah untuk mencetak
alumni yang mampu menjawab
dan menjadi solusi permasalahan
bangsa. Setiap fakultas, program
VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 31
studi dan kelompok keahlian yang
berada di dalamnya pun bersifat
dinamis mengikuti dinamika evolusi
variabel semesta. Begitu pula
dengan Himpunan Mahasiswa
Jurusan (HMJ) yang berada di
bawah naungan setiap program
studi yang berdiri di ITB, bertugas
untuk mendukung ketercapaian
tujuan tersebut.
IMMG, sebagai HMJ di Program
Studi Teknik Metalurgi ITB, juga
bertanggung jawab untuk
mendukung ketercapaian tujuan
institusi. Sehingga, dalam wujud
fisiknya, didirikan suatu
departemen di dalamnya yang
disebut dengan Departemen
Pengembangan Anggota. Berbagai
kegiatan-kegiatan yang bersifat
inovatif dirancang dan diinisiasi
oleh departemen ini.
Sebagai contohnya, beberapa bulan
ke depan akan diadakan program
kerja magang di
setiap
departemen
yang ada di
dalam IMMG.
Kegiatan ini dimaksudkan agar
setiap calon pengurus bisa
mendapatkan gambaran dan
benar-benar memahami seperti
apa kegiatan yang akan dijalani
kedepannya. Dan tidak hanya saat
berkegiatan di himpunan, tetapi
soft skill yang mereka dapatkan
nantinya diharapkan dapat
diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
Kemudian akan ada pula program
kerja “Character Team Building”
yang merupakan tindak lanjut dari
program kerja magang. Kegiatan
yang bersifat eventual ini
dimaksudkan untuk mengevaluasi
kinerja, baik badan pengurus
maupun calon pengurus IMMG.
Dan hasil yang ingin dicapai dari
program ini adalah terciptanya
rasa satu kesatuan yang erat
dalam keseluruhan staf IMMG.
Pelatihan-pelatihan psikologis,
team-work, dan cara
berkomunikasi di
lapangan merupakan
konten dari kegatan
ini. [Yudith]
32 VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 Bandung Corner
VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 33
34 VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 Input: Info Seputar Metalurgi
VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 35
36 VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12
VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 37
Kepanjangan DSSC adalah Dye
Sensitized Solar Cell, solar cell yang
pertama kali ditemukan oleh
Michael Gratzel pada tahun 1991.
DSSC berbeda dengan solar cell
konvensional yang kita tahu,
biasanya untuk solar cell
konvensional terbuat dari silikon
akan tetapi untuk DSSC ini biasanya
terbuat dari TiO2 (Titanium
Dioksida), namun dapat juga
terbuat dari SnO2, ZnO, CdSe, CdS,
WO3, Fe2O3, SnO2, Ta2O5, dan juga
Nb2O5. Bahan-bahan tersebut
memiliki sifat semikonduktor, akan
tetapi TiO2 memiliki efisiensi yang
tinggi dibandingkan yang lain. DSSC
ini merupakan solar cell
fotoelektrokimia dikarenakan
menggunakan elektrolit sebagai
medium transport muatan.
Penggunaan oksida semikonduktor
dalam fotoelektrokimia ini
dikarenakan kestabilannya
terhadap fotokorosi dan sita
energinya yang besar sehingga
dibutuhkan untuk tranparansi
semikonduktor pada sebagian
Tahukah Kamu Apa ItuTahukah Kamu Apa Itu
D S S C ?D S S C ?
Input: Info Seputar Metalurgi
38 VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12
spektrum cahaya matahari.
Perbandingan lain antara DSSC
dengan solar cell kovensional yaitu
efisiensi DSSC relatif lebih kecil dari
yang konvensional, akan tetapi
untuk harga pembuatannya, DSSC
masihlah lebih murah dibandingkan
dengan solar cell konvensional.
Bagian dari DSSC ini sendiri
biasanya tersusun dari nanopori
TiO2, molekul dye yang teradsorpsi
di permukaan TiO2, dan katalis yang
semuanya dideposisi diantara
kedua kaca konduktif. TiO2 yang
digunakan dalam DSSC ini memiliki
fasa anatase, supaya memiliki
kemampuan fotoaktif yang tinggi
dengan ukuran pori dalam skala
nano. Dengan hal tersebut akan
menaikkan jumlah dye yang
teradsorp, sehingga cahaya yang
teradsorpsi juga akan semakin
meningkat. Kemurnian minimal TiO2
yang baik adalah 93%, dye itu
sendiri menggunakan ruthenium
complex untuk mendapatkan
efisiensi yang tinggi, akan tetapi
dapat juga dye ini dibuat dari buah-
buahan yang mengandung
antocynin (senyawa yang memberi
berbagai warna pada buah-buahan
dan bunga). Untuk elektrolit yang
digunakan biasanya terdiri dari
iodine dan triiodide. Kaca konduktif
yang digunakan itu sendiri berfungsi
sebagai bahan dari sel surya dan
lapisan konduktifnya berfungsi
sebagai tempat muatan mengalir.
Katalis pun diperlukan untuk
mempercepat kinetika reaksi proses
reduksi triiodide pada kaca
konduktif.
Secara singkat, pembuatan dari
DSSC ini, pertama kita harus
merubah bubuk TiO2 menjadi pasta,
lalu di dekomposisikan ke kaca
konduktif, kemudian berikan dye
dan lapisi kembali dengan kaca
konduktif sehingga berbentuk
seperti sandwich. Setelah itu
barulah diberikan elektrolit di
bagian tengahnya. [Alby]
VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 39
Tips n Trick
Syukwis Oke
Halo, IMMGers! Sebentar lagi syukuran wisuda sudah dekat. Calon
wisudawan/wati juga pasti udah deg-degan ga sabar mau keluar dari kampus
tercinta ini secepatnya, hehehe…. Nah, supaya syukwis bisa berjalan dengan lancar
dan ga ngebosenin, berikut ada beberapa tips dan trik yang bisa dicontoh:
Susun kepanitiaan dengan baik Pertama, jangan membentuk kepanitiaan dalam jangka waktu yang
pendek alias MEPET, idealnya sebulan sebelum tanggal syukwis. Untuk ketua
panitia, carilah ketua divisi (kalo bisa sekalian sama wakilnya) yang MAU dan
kamu yakin BISA melakukan tugasnya dengan baik. Yang sudah
berpengalaman biasanya lebih preferable. Jangan lupa juga, ketua divisi harus
orang yang dapat berkomunikasi baik dengan ketua panitia/ panitia lain,
sehingga konsultasi/ diskusi dapat berjalan dengan baik.
Cari tahu nama-nama abang/ kakak yang akan
diwisuda
Setelah panitia terbentuk, cari tahulah siapa saja calon wisudawan/ wati
yang akan disambut di acara syukwis. Hal ini penting dalam menentukan
orang tua siapa yang akan memberikan sambutan, kakak/ abang mana yang
perlu diberi penghargaan lebih (lulus dengan cum laude, misalnya), berapa
jumlah tamu yang akan hadir saat syukwis, dsb. Sapaan nama juga harus
diperhatikan, sehingga tidak menimbulkan ketegangan dengan calon
wisudawan/ wati.
Cari tema yang feasible dan ga pasaran
Tema merupakan hal yang akan menentukan bagaimana syukwis akan
diselenggarakan. Maka, carilah tema syukwis yang belum pernah digunakan
(baik di prodi sendiri/ di prodi lain) dan pikirkan jenis kostum (bila perlu
40 VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 sertakan foto/ gambar contoh kostum di poster publikasi) serta bentuk acara
apa saja yang akan disuguhkan – yang sesuai dengan tema. Tema bisa saja
sederhana, namun tidak terpikirkan oleh orang lain. Jangan terlalu terikat
dengan tema yang sedang ngetren (misalnya superhero) karena kemungkinan
besar prodi lain juga memiliki tema yang sama. Ada baiknya juga bila
didiskusikan dengan calon wisudawan/ wati, karena siapa tahu mereka punya
special request yang kreatif dan unyu-unyu.
Susun serta pikirkan acara dengan baik Menyusun acara ternyata susah-susah gampang. Biasanya saat syukwis,
panwis kekurangan performer, sehingga pilihan suguhan acara pun terbatas.
Namun, hal ini bisa diatasi dengan menyusun acara sekreatif mungkin.
Mungkin saja semua penampil ingin bernyanyi, maka panwis harus pintar-
pintar mencari selingan, misalnya diadakan acara ungkapan terima kasih dari
wisudawan/ wati dengan cara memberikan kejutan kepada orang tuanya
(pemberian bunga atau simbol-simbol lainnya). Atau panwis sendiri mungkin
bisa mengadakan acara kejutan untuk wisudawan/ wati – yang bukan
menyanyi – sehingga syukwis menjadi semakin berkesan.
Berkonsultasi dengan panwis tahun-tahun sebelumnya Bila panwis mengalami ‘mentok’ saat memikirkan syukwis, panwis tahun-tahun
sebelumnya pasti akan mau membantu. Cari tahulah siapa saja panwis senior yang
dulunya menangani divisi yang sama, serta jangan sungkan-sungkan bertanya bila ada
kesulitan. Namun, berusaha maksimal saja dulu sebelum bertanya, sehingga abang/
kakak tersebut tidak merasa kalian hanya malas.
Berkonsultasi dengan calon wisudawan/ wati Nah, hal yang satu ini mungkin agak dihindari oleh panwis, karena
beranggapan bahwa calon wisudawan/ wati biasanya banyak meminta.
Padahal, belum tentu loh mereka bermaksud menjelek-jelekkan acara yang
sudah kalian rencanakan. Mungkin memang ada detail yang terlewat oleh
panwis, atau mungkin memang acara yang sudah direncanakan terkesan
monoton. Jika memungkinkan, carilah waktu rutin untuk konsultasi atau
diskusi dengan calon wisudawan/ wati, sehingga progress acara pun dapat
terpantau dengan baik. [Levi]
VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 41
42 VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12