wakaf hak atas kekayaan intelektual perspektif …

94
WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH ( Studi Analisis Pasal 16 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf) Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Pada Fakultas Syariah Oleh SITI KARTINA NIM. 104170341 PEMBIMBING: Drs. A. Faruk, MA Fauzi Muhammad, S.Ag.,M.Ag PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2021

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF

HUKUM EKONOMI SYARIAH

( Studi Analisis Pasal 16 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004

Tentang Wakaf)

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Program Studi Hukum Ekonomi Syariah

Pada Fakultas Syariah

Oleh

SITI KARTINA

NIM. 104170341

PEMBIMBING:

Drs. A. Faruk, MA

Fauzi Muhammad, S.Ag.,M.Ag

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS

SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA

SAIFUDDIN

JAMBI 2021

Page 2: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

PERNYATAAN ORSINALITAS TUGAS AKHIR

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : SITI KARTINA

Nim : 104170341

Jurusan : Hukum Ekonomi Syariah

Fakultas : Syariah

Alamat : Desa Peninjauan, Kecamatan Maro Sebo Ulu, Kabupaten

Batanghari

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang

berjudul: “Wakafs Hak Atas Kekayaan Intelektual Perspektif Hukum

Ekonomi Syariah (Studi Analisis Pasal 16 Undang-undang Nomor 41 Tahun

2004 Tentang Wakaf)” adalah hasil karya pribadi yang tidak mengandung

plagiatisme dan tidak berisi materi yang dipublikasikan atau ditulis orang lain,

kecuali kutipan yang telah disebutkan sumbernya sesuai dengan ketentuan yang

dibenarkan secara ilmiah.

Apabila pernyataan ini tidak benar, maka peneliti siap mempertanggung

jawabkan sesuai hukum yang berlaku dan ketentuan UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi, termasuk pencabutan gelar yang saya peroleh dari skripsi ini.

Jambi, Agustus 2021

Yang menyatakan

SITI KARTINA

104170341

i

Page 3: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

Pembimbing I : Drs. A. Faruk, MA

Pembimbing II : Fauzi Muhammad, S.Ag., M.Ag

Alamat : Fakultas Syariah UIN STS Jambi

Jl. Jambi- Muara Bulian KM. 16 Simp. Sei Duren

Jaluko Kab. Muaro Jambi 31346 Telp. (0741) 582021

Jambi, Agustus 2021

Kepada Yth.

Dekan Fakultas Syariah

UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi

Di Jambi

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Assalamualaikum wr wb.

Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi

saudari Siti Kartina, NIM: 104170341 yang berjudul: “Wakaf HaksAtas

Kekayaan Intelektual Perspektif Hukum Ekonomi Syariah (Studi Analisis

Pasal 16 Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf)” Telah

disetujui dan dapat diajukan untuk dimunaqasahkan guna melengkapi syarat-

syarat memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) dalam program studi Hukum

Ekonomi Syariah Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sultan Thaha

Saifuddin Jambi.

Demikianlah, kami ucapkan terima kasih semoga bermanfaat bagi

kepentingan Agama, Nusa dan Bangsa.

Wassalamualaikum wr wb.

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. A. Faruk, MA Fauzi Muhammad, S.Ag., M.A.g

NIP: 19631115199203 1002 NIP: 19741023 200312 1003

ii

Page 4: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

PENGESAHAN PANITIA

iii

Page 5: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

Pembimbing I : Drs. A. Faruk, MA

Pembimbing II : Fauzi Muhammad, S.Ag., M.Ag Alamat : Fakultas Syariah UIN STS JAMBI

Jl. Jambi - Ma.Bulian KM.15 Desa Simpang Sei. Duren

Kab. Muaro Jambi 31346 Telp.(0741)584118-583183

Kepada Jambi, Agustus 2021

Yth

Bapak Dekan Syariah

UIN Sultan Thaha

Saifuddin Jambi

Di- Jambi

NOTA DINAS

Assalamualaikum wr.wb.

Setelah membaca dan mengadakan perbaikan sepenuhnya maka skripsi

saudari Siti Kartina NIM: 104170341 yang berjudul : “Wakaf Hak Atas

Kekayaan Intelektual Perspektif Hukum Ekonomi Syariah (Studi Analisis

Pasal 16 Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf)” telah

disetujui dan dapat diajukan untuk dimunaqasahkan guna melengkapi syarat-

syarat memperoleh gelar sarjana (S.1) dalam ilmu Hukum Ekonomi Syariah pada

Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

Demikian, kami ucapkan terima kasih semoga bermanfaat bagi kepentingan

Agama, Nusa dan Bangsa.

Wassalaamualaikum wr, wb.

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. A. Faruk, MA Fauzi Muhammad, S.Ag., M.A.g

NIP: 19631115199203 1002 NIP: 19741023 200312 1003

iv

Page 6: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

MOTTO

الله عليو وسلم قال: إذا ما ت الإنسا ن ان قطع عملو إلا من ثلا ثة: إلا من عن أبي ىريرة رضي الله عنو: أن النبي صلى

)رواه الجماعة، إلا البخارى وابن ما جو( صدقة جارية, أوعلم ي نت فع بو, أوولد صا لح يدعو لو

Artinya :“ Apabila seseorang meninggal dunia, berakhirlah amalnya, terkecuali

dalam tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan orang, dan

do‟a anaknya yang saleh”. (HR. Al-Jama‟ah selain dari AlBukhari dan Ibnu

Majah).

v

Page 7: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

PERSEMBAHAN

Dengan keridhoan Allah SWT dan sholawat serta salam kepada

Rasulullah SAW skripsi ini saya persembahkan kepada:

Ayahanda tercinta (Saparudin) dan Ibunda Tercinta (Sriyama)

Sebagai tanda baktiku, hormatku, dan rasa terima kasihku yang tiada

terhingga, kupersembahkan karya kecilku ini, kepada ayah dan ibu tercinta, yang

telah memberikanku kasih sayang, segala dukungan, dan cinta kasih yang tiada

terhingga yang tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar kertas yang

bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga ini menjadi langkah untuk

membuat ayah dan ibu bahagia karena ananda sadar, selama ini anakmu belum

bisa berbuat yang lebih untuk bisa membanggakan ayah dan ibu.

Kakanda dan Adinda (keluarag besar)

Terimakasih, selama ini tidak pernah lelah dan tidak pernah bosan

berdoa untuk meminta kepada Allah SWT untuk selalu memberikan kemudahan

dan kekuatan dalam setiap langkah kakiku menghadapi kehidupan ini, membantu

materi maupun non materi, saya bangga memmpunyai saudara seperti kalian.

Dosen pembimbing I Dan II

Terimakasih atas segala bimbingan dan masukannya, yang telah rela

membimbing skripsi ini hingga akhir. Semoga segala kebaikanmu dibalas oleh

Allah SWT.

Teman-teman Seperjuangan

Terimakasih atas segala dukungan, semangat, motivasi yang kalian

berikan. yang telah mengenalkanku arti sebuah keluarga ketika jauh dari keluarga,

arti persahabatan bahkan persaudaraan. semoga kita semua menjadi orang yang

bermanfaat, sukses dan yang penting selalu dalam lindungan Allah SWT.

vi

Page 8: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunianya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul “WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL

PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH (Studi Analisis Pasal 16

Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf)”

Kemudian tak lupa penulis kirimkan sholawat teriring salam kepada nabi

besar Muhammad SAW. Yang telah memberi kita petunjuk dari alam kejahilan

menuju alam yang terang benderang seperti yang kita rasakan sekarang ini, yang

disinari dengan iman dan Islam. Skripsi ini disusun sebagai sumbangan pemikiran

terhadap perkembangan ilmu dan memenuhi sebagai persyaratan untuk

memperoleh gelar serana strata satu (S1) pada Fakultas Syariah Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini, penulis telah berusaha

semaksimal mungkin untuk kesempurnaan skripsi ini, namun karena keterbatasan

ilmu pengetahuan yang penulis miliki, sehingga masih terdapat kejanggalan dan

kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan

ribuan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. H. Suaidi Asyari, MA. Ph. D, Sebagai Rektor Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Bapak Dr. Sayuti Una, S.Ag.,MH sebagai Dekan Fakultas Syariah

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Bapak Agus Salim, S.Th.I.,MA.,M.IR.,Ph.D sebagai Wakil Dekan Bidang

Akademik dan Kelembagaan.

4. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, SH,M.Hum sebagai Wakil Dekan Bidang

Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan.

5. Bapak Dr. H. Ishak, SH.,M.Hum sebagai Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan dan Kerjasama.

vii

Page 9: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

6. Bapak Rasito, SH., M.Hum dan Ibu Pidayan Sasnifa, SH., M.Sy sebagai

Ketua dan Sekretaris Prodi Hukum Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

7. Bapak Drs. A. Faruk, MA dosen pembimbing I.

8. Bapak Fauzi Muhammad, S.Ag., M.A.g dosen pembimbing II.

9. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah. Bapak dan Ibu Karyawan/Karyawati

di lingkungan Fakultas Syariah UIN STS Jambi

10. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung

maupun tidak langsung.

Penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak

yang telah berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini. Semoga allah SWT

melimpahkan ridha dan keberkahan-Nya kepada kita. Aamiin.

Jambi, Agustus 2021

Penulis,

Siti Kartina

NIM:104170341

viii

Page 10: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

iv

ABSTRAK

Skripsi ini bertujuan untuk mengungkapkan dan membahas mengenai

Wakaf Hak Atas Kekayaan Intelektual Perspektif Hukum Ekonomi Syariah

(Studi Analisis Pasal 16 Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf).

Permasalahan dalam penelitian ini yang Pertama: pengertian wakaf Hak

Atas Kekayaan Intelektual, Kedua: bagaimana latar belakang lahirnya UU No 42

tahun 2004 Tentang wakaf, Ketiga bagaimana ketentuan wakaf HAKI dalam UU

No 42 tahun 2004 tentang wakaf.

Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research), yaitu

penelitian dengan mengutamakan bahan kepustakaan sebagai sumber utamanya.

Teknik pengumpulan data berupa studi kepustakaan, dengan mengelompokkan

literatur-literatur dengan kategori yang berhubungan dengan pembahasan. Dan

pendekatan yuridis normatif atau perundang-undangan, yakni melakukan telaah

terhadap undang-undang dan hukum ekonomi islam mengenai Harta benda

terhadap wakaf hak atas kekayaan intelektual.

Hasil yang dapat diperoleh, benda menurut ilmu hukum adalah segala

sesuatu yang dapat menjadi objek hukum dan barang-barang yang dapat menjadi

milik serta hak setiap orang yang dilindungi oleh hukum. Benda bergerak karena

undang-undang adalah hak-hak atas benda bergerak termasuk didalamnya HAKI.

HAKI dipandang sebagai salah satu huquq malliyah/hak kekayaan yang mendapat

perlindungan hukum sebagaimana mall (kekayaan). Pemanfaatan benda haki yang

dihasilkan seperti hasil dari memproduksi maupun dari penjualan benda-bendanya

dapat memberikan keuntungan ekonomis berupa pembayaran royalty dan

technical fee (sebagai aset produktif). dengan keberadaan benda itu sebagai wakaf

yang dapat di ambil manfaatnya.

Kata kunci: Wakafs, Hak Atas Kekayaans Intelektual, Undangs- Undang

Nomor 41 Tahun- 2004 Tentang’ Wakaf, Hukum Ekonomi

Syariah.

ix

Page 11: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

v

DAFTAR SINGKAT

UUD : Undang-undang

PP : Peraturan Pemerintah

HAKI : Hak Atas Kekayaan Intelektual

BWI : Badan Wakaf Indonesia

PPAIW : Penjabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf

KHI : Kompilasi Hukum Islam

x

Page 12: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI .............................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................................. ii

PENGESAHAN PANITIA ........................................................................................ iii

NOTA DINAS ........................................................................................................... iv

MOTTO...................................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ...................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ............................................................................................... vii

ABSTRAK ................................................................................................................. ix

DAFTAR SINGKATAN ........................................................................................... x

DAFTAR ISI .............................................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 5

C. Batasan Masalah .................................................................................. . 5

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................ 6

E. Kerangka Teori ..................................................................................... 7

F. Tinjauan pustaka .................................................................................... 12

G. Metode Penelitian .................................................................................. 15

H. Sistematika penulisan ............................................................................ 18

I. Jadwal Penelitian ................................................................................... 18

BAB II TERMINOLOGI WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL

MENURUT HUKUM EKONOMI SYARIAH

A. Pengertian Wakaf ................................................................................... 21

B. Pengertian Hak Atas Kekayaan Intelektual ........................................... 23

C. Pengertian Wakafh Hak Atas Kekayaant Intelektuali ........................... 24

xi

Page 13: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

vii

D. Dasar Hukum Wakaf Hak Atas Kekayaan Intelektual .......................... 26

E. Rukun dan Syarat Wakafd Hak Atas Kekayaany Intelektual ................ 31

F. Macam-Macamu Wakaf Hak Atas Kekayaana Intelektualo.................. 35

G. Tujuan dan Manfaat Wakaf Hak Atas Kekayaan Intelektual ................ 39

H. Mekanisme Wakaf hak Atas Kekayaan Intelektual ............................... 40

I. Prinsip-Prinsip Wakaf Hak Atas Kekayaan Intelektual ......................... 41

BAB III LATAR BELAKANG LAHIRNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 41

PASAL 16 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF

1. Ketentuan Lahirnya Undang-Undang Nomor 41 Pasal 16 Tahun 2004

Tentang Wakaf

A. Latar Belakang Lahirnya Undang-Undang nomor 41 Tahun 2004 . 42

B. Sejarah Perundang-undangan Hak Atas Kekayaan intelektual di

Indonesia .............................................................................................. 44

C. Tujuan Lahirnya Undang-Undangd Nomorx 41 Tahun 2004 ........... 45

D. Eksistensi Undang-Undang nomor 41 Tahun 2004 .......................... 46

BAB IV ANALISIS WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL

DALAM UNDANG-UNDANG NO.41 PASAL 16 TAHUN 2004

TENTANG WAKAF PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI

SYARIAH

A. Ruang Lingkup Wakaf HAKI dalam Pasal 16 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Perspektif Hukum Ekonomi Syariah................................... 49

B. Pengaturanx Wakafo dalam Undang-Undangk Nomor 41 Tahun 2004

Tentang Wakafz Perspektif Hukum Ekonomi Syariah ........................... 52

C. Konsep Harta Benda Hak Atas Kekayaan Intelektual Terhadap Wakaf

Perspektif Hukum Ekonomi Syariah ....................................................... 60

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................ 75

B. Saran ...................................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

xii

Page 14: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

1

BAB I7

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu dari bentuk ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT yang

berkaitan dengan harta benda yaitu wakaf. Wakaf telah disyari‟atkanhdan telah di

praktekkan oleh umat islam seluruhfdunia sejak zamanbNabi Muhammad SAW

sampai sekarangvtermasuk oleh masyarakat Islam di Indonesia. Menurut syariat,

wakaf adalah menahan harta pokok dan mengalirkan buahnya. Maksudnya, menahan

harta dan mentasharufkan (menggunakan, membelanjakan ) manfaatnya di jalan

allah.1

Dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf, mendefinisikan

bahwa wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/atau

menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau

untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah

dan/atau kesejahteraan umum menurut syari‟ah.2

Sebagai objek wakaf, harta benda yang diwakafkan tersebut bisa dipandang sah

apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1. Harta wakaf itu memiliki nilai( ada harga),

2. Harta wakaf itu harus jelas bentuknya,

1Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-faifi, Fiqih Sunnah Sayyid Sabit, (Jakarta Timur: 2009),

hlm. 932. 2Suhrawardi K. Lubus, dkk. Wakaf dan Pemberdayaan Umat, (jakarta: Sinar Grafika,2010),

hlm.158

1

Page 15: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

2

3. Hartabwakaf merupakanthak milikgdari Wakif,

4. Harta wakaf itu berupacbenda yang tidakubergerak, atau benda yang

disesuaikanedengan kebiasaanywakaf yang ada.

Dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf di sebutkan

bahwa jenis harta benda wakaf yaitu, Wakaf bendamtidak bergerakhdan Wakaf benda

bergerak.hSerta peraturan pemerintah nomor 42 tahun 2006 tentang

pelaksanaanvUndang-Undang nomor 41 Tahun 2004, menetapkandbahwa

ojekhwakaf berupa benda bergerak dibedakan menjadi dua yaitu, wakaf benda

bergerak selain uang dan benda bergerakzberupa uang. Benda bergeraktselain

uangpun dibedakan menjadi dua yaitu, benda bergerak karena sifatnya (dapat

dipindahkan) dan benda bergerak karena dinyatakan dalamcperaturan peundang-

undanganjsebagai bendaubergerak.3

Salah satu benda bergerak yang dapat diwakafkan di atas adalah Hak atas

kekayaan Intelektual sebagai terjemahan dari kata Intellektual Property Right (Bahasa

Ingris). Beberapa terjemahan lainnya diantaranya ada yang menerjemahkan hak atas

kekayaan intelektual (HAKI) atau Hak atas Kepemilikan Intelektual (HAKI). Sejalan

dengan ketentuan yang berlaku dalam bidang HKI, dimana istilah rersebut yang

dipergunakan adalah hak kekayaan intelektual. Menuirut Harsono Adisumarti kata

intellectual berkaitan dengan kegiatan intelektual berdasarkan daya cipta dan daya

3 Ibid., hlm.165

Page 16: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

3

pikir dalam bentuk ekspresi ciptaan serta dalam bentuk penemuan.4

Diantara bentuk karyafintelektual dan caras pengaturannyaxtelah di buat

olehypemerintah Indonesia dalamdbentuk peraturan perundang-undangan untuk

melindunginya,fmisalnya dalam bentuk Undang-Undang peraturan pemerintahzdan

KeputusandPresiden serta KeputusanwMentri.sementara yang telah di lindungi oleh

hukum dan undang-undang ada 7 (tujuh) bidang yaitu:

1. Bidang perlindungan Variates Tanaman,

2. Bidang Rahasia Dagang,

3. Bidang Desain industry,

4. Bidang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu,

5. Bidang Hak Paten,

6. Bidang Merek,

7. Bidang Hak Cipta.

Di dalam undang-undang no 41 tentang Wakaf dan Peraturan Pemerintah no 42

tahun 2006 tentang pelaksanaannya, memutuskan/menetapkan pada bagian ke lima

harta benda wakaf pasal 16.5

1. Harta benda wakaf terdiri dari

a. Benda tidak bergerak;

b. Benda bergerak

4 Budi Agus Riswandi, Wakaf Hak Kekayaan Intelektual, (Yogyakarta: Pusat HKI FH UII

Press,2016), hlm. 30. 5 Direktorat Jenderal Bimbingan masyarakat islam, Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004

dan Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 Tentang pelaksanaannya, (Jakarta: Departemen

Agama, 2007), hlm. 10.

Page 17: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

4

2. Benda tidak bergerak yang dimaksud pada ayat 1 huruf a meliputi:

a. Hak atas tanah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku baik

yang sudah maupun yang belum terdaftar;

b. Bangunan atau bagian bangunan yang berdiri diatas tanah sebagaimana di

maksud pada huruf a;

c. Tanaman dan benda lain yang berkaitan dengan tanah;

d. Hak milik atas satuan rumah susun sesuai dengan ketentuan peraturan

perundangan yang berlak;

e. Benda tidak bergerak lain sesuai dengan ketentuan syariah dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

3. Benda bergerak sebagaimana dimaksud ayat 1 huruf b adalah harta benda yang

tidak bisa habis karena dikonsumsi, meliputi:6

a. Uang;

b. Logam mulia;

c. Surat berharga;

d. Kendaraan;

e. Hak atas kekayaan intelektual;

f. Hak sewa; dan

g. Benda bergerak lainnya yang sesuai dengan ketentuan syariah dan peraturan

perundangan yang berlaku.

Dengan adanya Undang-Undang tentang wakaf yang sekarang tentunya berbeda

6 ibid., hlm. 11.

Page 18: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

5

dari peraturan perundang-undangan wakaf yang ada sebelumnya ruang limgkup

wakaf selama ini hanya terbatas pada wakaf tanah milik yang merupakan benda tidak

bergerak akan tetapi dengan adanya undang-undang ini membagi benda wakaf

menjangkau terhadap benda tidak bergerak dan benda bergerak.

Salah satu benda bergerakfyang dapat diwakafkan seperti di atas adalah hak

atas kekayaangintelektual.fistilah hak atas kekayaan intelektual merupakan

terjemahan dari istilah intellectual property rights (Bahasa Ingris) . istilahrproperty

rights diterjemahkan dengan istilah Hak Atas Kekayaan Intelektual yang

berartigsuatu hak atas milikgyang berada dalamyruang lingkup kehidupanxteknologi,

ilmu pengetahuan,mmaupunfseni dan sastra, pemilikannyaobukangterhadap

barangnya melainkan terhadapthasil kemampuanrintelektualomanusianya, di

antaranya berupa idea.

Dari latar belakang di atas, penulis merasa tertarik dan perlu mengadakan

penelitian dengan judulk”WAKAF HAKtATAS KEKAYAANxINTELEKTUAL

PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH (Studi Analisis Pasal 16

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf ”.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas maka penulis merumuskan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan wakaf Hak Atas kekayaan Intelektual?

Page 19: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

6

2. Bagaimana latar belakang lahirnya Undang-Undang Nomor 41 Pasal 16 Tahun

2004 Tentang Wakaf?

3. Bagaimana ketentuan wakaf Hak Atas Kekayaan Intelektual dalam Undang-

Undang Nomor 41 Pasal 16 Tahun 2004 menurut Hukum Ekonomi Syariah?

C. Batasan Masalah

Agar pembahasan ini tepat pada sasaran dan tidak serta tidak menyalahi

sistematika penulisan karya ilmiah sehingga membawa hasil yang diharapkan, maka

dalam penelitian ini penulis hanya membahas tentang wakaf hak atas kekayaan

intelektual dalam hukum ekonomi syariah (Studi Analisis Pasal 16 Undang-Undang

Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf).

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Sesuai dengan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah:

a. Tujuan Objektif

1) Untuk mengetahui hak atas kekayaan intelektual sebagai wakaf.

2) Untuk mengetahui tetang latar belakang lahirnya UU Nomor.41 Pasal 16 Tahun

2004.

3) Untuk mengetahui ketentuan Wakaf Hak Atas Kekayaan Intelektual Dalam UU

Nomor 41 Pasal 16 Tahun 2004 menurut Hukum ekonomi syariah.

b. Tujuan Subjektif

1) Untuk menambah, memperluas, dan mengembangkan pemahaman penulis

tentang hak atas kekayaan intelektual sebagai wakaf.

Page 20: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

7

2) Untuk memberi sumbangan pemikiran bagi ilmu pengetahuan di bidang hukum

ekonomi syariah.

3) Untuk memenuhi persyaratan akademik untuk meraih gelar sarjana (S1)

khususnya di bidang hukum ekonomi syariah pada fakultas syariah universitas

islam Negeri sulthan Thaha Saipuddin Jambi, melalui penulisan penelitian ini.

2. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini di harapkan bisa memberikan nilai, daya guna, dan manfaat bagi

pengembangan ilmu hukum ekonomi syariah. Dan dari penelusuran yang telah

disebutkangdiatas, penelitianoini tentunyayberbeda dengan beberapagpenelitian

yangysebelumnya. Dalam penelitian ini, lebih difokuskan menganalisa harta benda

bergerak yaitu harta benda wakaf dalam pandangan yuridis dan hukum ekonomi

syariah dilihat dari sisi normatifnya.

E. Kerangka Teori

1. Eksistensi Hak atas Kekayaan Intelektual sebagai Wakaf

Wakaf termasuk kategori amal jariyah yang pahalanya akan mengalir terus

kepada si wakif atau orang yang mewakafkan. Secara umum wakaf adalah sejenis

pemberian yang pelaksanaannya dilakukan dengan jalan menahan pemilikan asal

(tahbisul ashli) lalu menjadikan manfaatnya berlaku umum.

Selama ini objek wakaf di identikkan dengan benda yang tidak bergerak, berupa

tanah, bangunan, pohon-pohonan dan sumber air. Wakaf Hak Atas Kekayaan

Intelektual merupakan suatu instrument wakaf baru di Indonesia, walaupun bukan

Page 21: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

8

sesuatu yang baru di dunia muslim. Di Indonesia wakaf HAKI di ataur dalam

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tenyang wakaf dan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 42 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 41

Tahun 2004 Tentang wakaf.7

Wakaf Hak Atas Kekayaan Intelektual juga mendapat perhatian dari Majelis

Ulama Indonesia dengan mengeluarkan fatwa tentang wkaf HAKI, Fatwa MUI No.

1/MUNAS/VII/MUI/15/2015 Tentang perlindungan HAKI atas permintaan dari MIAP

(Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan). Fatwa tersebut menyimpulkan bahwa dalam

hukum Islam HAKI dipandang sebagai hak kekayaan sehingga harus mendapatkan

perlindungan sebagaimana kekayaan yang lainnya.

Yang menjadi objek wakaf adalah harta benda, oleh undang-undang wakaf,

disebut harta benda wakaf dengan depenisi benda yang memiliki daya tahan lama dan

manfaat jangka panjang serta memiliki nilai ekonomi menurut syariah dan

diwakafkan oleh wakif. Jika melihat dari khazanah piqih islam benda yaitu berupa

harta (al-maal).

a. Menurut para ulama dengan ciri-ciri: harta harus memiliki nilai, harus merupakan

barang yang boleh dimanfaatkan, harus dimiliki, dan bisa disimpan.

b. Menurut Al-Majalah, harta atau mal adalah sesuatu yang di inginkan oleh watak

manusia, dan yang dapat disimpan sebagai persediaan.

7 Suhrawardi K. Lubus, dkk. Wakaf dan Pemberdayaan Umat, hlm. 157.

Page 22: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

9

c. Fuqaha kontenporel, mendepenisikan harta/benda secara umum dan luas yaitu,

segala sesuatu yang dapat menjadi hak milik seseorang dan dapat diambil

manfaatnya. Dengan kata ”segala sesuatu” berarti semua benda baik berupa yang

nyata maupun yang abstrak termasuk hak-hak merupaka pengertian benda.

d. Dalam draft Kompilasi Hukum Ekonomi islam (KHEI) Tentang harta (amwal) di

artikan sebagai sesuatu benda yang dpat dimiliki, dikuasai, diusahakan, dan di

alihkan, baik benda berwujud maupun benda tidak berwujud, baik benda yang

terdaftar maupun tidak terdaftar, baik benda yang bergerak maupun tidak

bergerak, dan hak yang mempunyai nilai ekonomis.8

2. Sejarah Hak Atas Kekayaan Intelektual sebagai wakaf

a. Sejarah Wakaf Hak Atas Kekayaan Intelektual di Indonesia

Haki diakaui secara hukum sebagai salah satu objek wakaf di Indonesia,

sebagaimana yang dinyatakan dalam pasale16 ayatg(3) huruf hurup e undang-undang

wakafx yangrmenggolongkan HAKIYsebagai hartaFbenda wakafCberupa benda

bergerak dan pasal 21 huruf b peraturan pemerintah Nomor 42 tahun 2006 tentang

pelaksanaan undang-undang Nomor 41 tahun 2004 tentang wakaf (PP 42/2006) yang

menyebutkan jenis-jenis Haki yang merupakan benda bergerak selain uang yang

dapat diwakafkan.9

b. Sejarah Pengakuan Hak Atas Kekayaan Intelektual dalam Islam

Pengakuan Islam terhadap HAKI terwujudkan dalam bentuk penghargaan dan

8 Fathurrrahman Djamil, Hukum Ekonomi Islam, hlm, 174.

9 http://m.hukumonline.com, Ketentuan wakaf kekayaan intelektual, Di akses pada tanggal 28

Juli 2021, 09.22 WIB.

Page 23: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

10

perlindungan terhadap bentuk dan hasil dari kreatifitas ide serta mendudukkannya

pada posisi yang tinggi. Dalam Islam, ilmu pengetahuan tertransformasikan dari

generasi ke generasi melalui proses periwayatan yang bersifat naratif dan kreatif.

Sebelum Islam disebarluaskan, kekayaan intelektual adalah sebuah konsep

kuno. Perlindungan bagi penulis asli dalam masyarakat pra islam di akui untuk

penyair, yang berupa kompensasi untuk publikasi dan distribusi pekerjaan mereka.

Bahkan status sosial seseorang pada saat itu dapat malejit naik pada level yang tinggi

dan dihormati dimanakala seseorang dapat menjciptakan puisi yang baik. 10

Sebaliknya, orang yang terindikasi melakukan penjiplakan karya puitis

seseorang, konsekuensinya adalah mendapat sanksi social dengan cara

mendegradasikan reputasi sosialnya dan mengucilkannya dari kelompok masyarakat

atau bahkan mengasingkannya. Hal ini menunjukkan bahwa sejak zaman pra-Islam

perlindungan hak cipta merupakan sebuah praktek yang di akui.

Kemudian berlanjut pada fase keemasan Islam, dimana penemuan karya

inovatif membanjir perkembangan ilmu dan mencetak tokoh-tokoh Islam ternama,

seperti ibnu sina yang tersohor dengan temuannya dibidang kedokteran; dan jabir ibn

hayyan dengan karya keahliannya dibidang matematika. Kemudian karya inovatif dan

temuan spektakuler tersebut mmbuat peradaban islam melejit pada masanya. Disaat

itu bentuk perlindungan HAKi di terapkan oleh Negara dengan cara pembayaran

gaji.11

10 Budi Agus Riswandi, Wakaf Hak Kekayaan Intelektual, hlm. 73.

11 Ibid., hlm.75

Page 24: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

11

Meskipun tidak secara eksplisit ditegaskan bentuk-bentuk perlindungan HAKI,

secara historis Islam mengakui dan melindungi kreatifitas dan karya inovatif

seseoran, bahkan memposisikan itu pada kasta tertinggi secara sosial.

3. Hak Atas Kekayaan Intelektual sebagai Wakaf Menurut Hukum Ekonomi

Syariah

Negara Indonesia saat ini memberikan perhatian yang lebih serius terhadap

wakaf dengan mengeluarkan Undang-Undang Wakaf Nomor 41 tahun 2004 upaya

mengintegrasian terhadap beberapa peraturan perundang-undangan wakaf yang

sebelumnya masih terpisah-pisah. Wakaf akan selalu berkembang bersamaan dengan

laju perubahan jaman dengan berbagai inovasi-inovasi yang relevan sesuai dengan

syari‟at Islamseperti bentuk wakaf tunai, wakaf HAKI dan lain-lain.

Ulama hanafiyyah mengaatakan wakaf HAKI dilihat dari segi manfaat, karena

pada zaman ini kadangkala manfaat suatu benda lebih banyak menghasilkan

penambahan harta dibandingkan wujud bendanya itu sendiri. Haki termasuk dari jenis

benda bergerak yang bersifat abstrak (tidak berwujud) . mazhab hanafiyaah

membolehkan wakaf HAKI dengan pengecualian, boleh mewakafkan benda bergerak

jika hal tersebut telah berlaku dalam tradisi kehidupan masyarakat („urf).

Di dalam hukum Islam HAKI dipandang sebagai hak kekayaan sehingga harus

mendapatkan perlindungan sebagaimana kekayaan lainnya, HAKI dapat dijadikan

sebagai obyek akad baik yang bernilai komersial maupun nonkomersial, diwakafkan

ataupun diwariskan dan segala bentuk perlanggaran terhadap HAKI ini dipandang

sebagai bentuk kezaliman yang hukumnya adalah haram.

Page 25: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

12

F. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka mengungkapkan hasil penelitian terdahulu yang pernah

dilakukan oleh peneliti terdahulu. Selain itu, penelitian terdahulu dapat dijadikan

sebagai referensi dan acuan bagi penulis untuk melakukan penelitian ini, sehingga

terjadi penelitian yang saling terkait. Diantara penelitian terdahulu yang terkait

dengan masalah penelitian adalah sebagai berikut:

Pertama, Skripsi Nurhidayah mahasiswa Universitas Islam Negeri Sulthan

Thaha saifuddin Jambi, 2020, dalam skripsinya berjudul” Penarikan Kembali harta

wakaf Menurut hukum Islam (Studi Kasus di Yayasan Sabilal Muhtadin Rt, 13

Kelurahan Kenali Besar Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi) . Hasil penelitian itu

menyimpulkan bahwa:

a. Permintaan penarikan harta wakaf di yayasan sabilal muhtadin terjadi karena

wakif merasa tidak dilibatkandalam kepengurusan yayasan , faktor ekonomi juga

menjadi faktor penarik kembali tanah wakaf karena tanah menjadi alat untuk

mencari rezeki, lemahnya pengetahuan agamamasyarakat tidak semua mengerti

tentang wakaf.

b. Penarikan tanah wakaf bila ditinjau dari hukum islam tidak boleh ditarik kembali

karena hakekatnya akad wakaf adalah memindahkan kepemilikan kepada allah.

Karena harta wakaf dilepas dari hak wakif sejak wakaf di ikrarkan.

c. Harta benda wakaf yang sudah diwakafkan dilarang untuk dijadikan jaminan,

dihibahkan, di jual, di wariskan ditukar dan dialihkan dalam bentuk pengalihan

Page 26: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

13

hak lainnya.12

Kedua, Skripsi Muhammad Safrudin Mahasiswa Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga Yogyakarta,2015 dalam skripsinya berjudul “harta benda sewa

sebagai wakaf (studi pasal 16 ayat (3) huruf (f) undang-undang no.41 tahun 2004

tentang wakaf)” Hasil penelitian ini:

a. Pembuatan undang-undang tersebut dilatar belakangi dengan melihat kondisi

sosial ekonomi masyarakat di Indonesia.

b. Dalam hukum Islam, harta berupa hak sewa diperbolehkan dikarenakan tidak

adanya sumber hukum yang tegas mengenai wakaf dan perkembangannya

banyak dilahirkan dari ijtihat, jadi wakaf selalu ada perkembangan sesuai dengan

waktu dan tempat.

c. Tidak ada ketentuan bahwa harta hak sewa tidak boleh di transaksikan lagi, untuk

disewakan kembalipun diperbolehkan apalagi untuk tujuan ibadah (wakaf).13

Ketiga, Skripsi Cairun Nadia Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana

Malik Ibrahim Malang ,2017 dalam Skripsinya Berjudul “wakaf benda berhak paten

menurut undang-undang dan fiqih wakaf‟. Menyimpulan bahwa benda berhak paten

merupakan benda bergerak selain uang yang merupakan bagian dari hak kekayaan

intelekyual. Bisa beralih melalui wakaf dengan proses yang panjang,di mulai dari

pendaftaran hak milik atas benda berhak paten ke Direktorat Jendral Hak Kekayaan

12

Nurhidayah, Penarikan Kembali harta wakaf Menurut hukum Islam, (Jambi: Skripsi

Fakultas syariah Jurusan Hukum Ekonomi Syariah, 2020). 13

Muhammad Safrudin, harta benda sewa sebagai wakaf (studi pasal 16 ayat (3) huruf (f)

undang-undang no.41 tahun 2004 tentang wakaf, (Yogyakarta: UIN sunan Kaljaga, 2015) .

Page 27: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

14

Intelektual. Setelah mendaftarkan maka pemilik benda tersebut harus akta Ikrar wakaf

yang nanti sangat diperlukan untuk mendaftarkan benda yang akan diwakafkan.14

Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukansebelumnya terdapat

perbedaan dan persamaan pada penelitian ini dan pnelitian sebelumnya adalah

sebagai berikut:

Penelitian pertama dilakukan oleh nurhidayah. Persamaan dalam penelitian ini

sama-sama membahas tentang wakaf dan harta benda wakaf. Adapun perbedaannya

penelitian ini tertuju kepada wakaf hak atas kekayaan intelektual perspektif hukum

ekonomi syariah analisis pasal 16 undang-undang no 41 tahun 2004 tentang wakaf,

sedangkan penelitian sebelumnya pokus pada hukum penarikan harta benda wakaf

dan penyebab ingin ditariknya hara benda wakaf menurut hukum islam.

Penelitian kedua dilakukan oleh muhammad safrudin, persamaan dalam

penelitian sama-sama membahas harta benda wakaf dalam pasal dan undang-undang

yang sama . Adapun perbedaannnya penelitian ini tertuju kepada wakaf hak atas

kekayaan intelektual perspektif hukum ekonomi syariah analisis pasal 16 undang-

undang no 41 tahun 2004 tentang wakaf, sedangkan peneltian sebelumnya berfokus

pada harta benda sewa sebagai wakaf studi pasal 16 ayat (3) huruf (f) undang-undang

nomor 41 tahun 2004 tentang Penelitian ketiga dilakukan oleh Cairun Nadia,

persamaan dalam penelitian ini sama-sama membahas wakaf dan harta benda wakaf,

14

Cairun Nadia, wakaf benda berhak paten menurut undang-undang dan fiqih wakaf (Malang:

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2017)

Page 28: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

15

adapun perbedaannya penelitian ini tertuju kepada wakaf hak atas kekayaan

intelektual perspektif hukum ekonomi syariah analisis pasal 16 undang-undang no 41

tahun 2004 tentang wakaf, sedangkan penelitian sebelumnya bepokus pada harta

benda berhak paten menurut undang-undang dan piqih wakaf

G. Metode PenelitianE

1. Pendekatan PenelitianT

Dalam hal ini pendekatan yangYdigunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian kulitatif, atau bisa juga disebut dengan pendekatan penelitian

kualitataif yaitu penelitian yang memahami tentang penomena sosial dari perspektif

partisipan.15

Dengen tujuan penelitian ini nantinya bisa memudahkan peneliti untuk

memahami penomena sosial yang di angkut peneliti.

Penulis juga menggunakan pendekatan yuridis normatif, Yang berupa

pendekatan perundang-undangan (statue approach) dan juga melakukan pendekatan

konseptual (conceptual approach) yakni beranjak dari melakukan kajian terhadap

norma-norma hukum islam dan pandangan-pandangan para ahli hukum yang

berhubungan dengan harta benda wakaf.

2. Jenis Penelitian

Penelitian ini, jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian hukum

yuridis normatif. Karena penelitian ini mengacu pada norma-norma hokum yang

terdapat pada peraturan perundang-undangan, peraturan pemerintah, serta norma-

15

Burhan Bungin, Metode penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006), hlm.

34

Page 29: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

16

norma hukum yang ada pada masyarakat. Metode penelitian yuridis normatif atau

metode penelitian hukum kepustakaan adalah metode atau cara yang dipergunakan

dalam penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka yang ada

atau data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan

bahan hukum tersier.

3. Jenis Data dan Sumber Data Penelitian

Di lihat dari metode penelitiannya maka Jenis data dalam penelian ini adalah

sebagai berikut:

a. Data sekunder

Adalah data yang diperoleh melalui penelitian kepustakan, seperti buku,

majalah, misalnya data laporan pemerintah, artikel, buku-buku sebagai teori.

Penelitian kepustakaan bertujuan untuk mengkaji, meneliti dan menelusuri, data-data

sekunder mencakup bahan primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat, bahan

sekunder yaitu yang memberikan penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan

hukum sekunder.16

1. Bahan hukum

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini disebut bahan hokum yaitu,

bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier:

a. Bahan hukum primer yaitu bahan hukum yang mempunyai kekuatan mengikat

secara yuridis, antara lain: Al-Quran, Al-Hadis Undang-Undang, Peraturan

16 Ibid., hlm. 54.

Page 30: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

17

Pemerintah, Kompilasi Hukum Islam dan bahan hukum lainnya yang terkait

dengan objek penelitian.

b. Bahan hukum sekunder yaitu bahan yang memberikan penjelasan mengenai

bahan hukum primer, antara lain berupa hasil penelitian, artikel, buku-buku

referensi, dan media informasi lainnya.

c. Bahan hukum tersier yaitu bahan hukum penunjang yang memberikan

petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum sekunder antara lain berupa

kamus umum, kamus hukum, dan jurnal.

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh suatu kebenaran ilmiah dalam penulisan ini, maka penulis

menggunakan prosedur pengumpulan data dengan cara studi kepustakaan (library

research), yaitu dengan cara mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk ditelitih,

dipelajari, di analisis, dan di telaah secara kritis. Dalam kajian kepustakaan ini penulis

mengumpulkan buku-buku, peraturan perundang-undangan dan bahan-bahan lain

yang berkaitan dengan materi yang akan diteliti.

3. Teknik Pengolahan Data

Analisis terhadap bahan hukum di atas dilakukan dengan carasebagai berikut:

a. mendiskripsi semua peraturan yang sesuai dengan masalah yang dibahas.

b. Menginterpretasikan semua peraturan yang sesuai dengan masalah yang dibahas.

c. Menilai bahan-bahan hukum yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.

Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode kualitatif. Dalam hal

Page 31: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

18

ini penulis mengkaji masalah dengan menggunakan cara deskriftif-analisis. Artinya,

penulis berusaha menguraikan konsep masalah yang akan dikaji, kemudian penulis

berusaha menjelaskan dan menggambarkan akar permasalahan terkait penelitian yang

dilakukan dan kemudian masalah tersebut di analisis menurut Undang-Undang

Nomor 41 Tahun 2004 dan Hukum Islam.

H. Sistematika Penulisan

Rangkaian sistematika penulisan ini terdiri dari lima bab. Masing-masing bab

diperinci lagi dengan beberapa sub bab yang saling berhubungan antara satu sama

lain. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I : Merupakan bab pendahulu yang dibagi dalam delapan sub bab, yakni

yang berisi tantang latar belakang maslah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian, teknik analisis data,

serta sistematika penulisan.

BAB II : Dalam bab ini penulis memaparkan tentang pengertian wakaf , dasar

hukum wakaf, macam-macam wakaf, rukun dan syarat wakaf,

pengertianXHakUAtasYKekayaanYIntelektual,Rkarakteristik

kekayaanFintelektual,Gdasar hukum wakaf hakMatasWkekayaanV

intelektual, dan macam-macamLhak atas kekayaanOintelektual.KL

BAB III : DalamUbab ini penulis memaparkan tentang latar belakang lahirnya

Undang-Undang, sejarah perundang-undangan HAKI di Indonesia,

tujuan lahirnya Undang-Undang Nomor 41 tahun 2004, eksistensi

Undang-Undang Nomor 412 tahun 2004.

Page 32: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

19

BAB IV : Pada bab ini penulisYmenguraikan ruang lingkupYwakaf HAKI

dalam pasal 16 Undang-Undang Nomor 41 tahun 2004, pengaturan

wakaf dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004, konsep harta

benda Hak Atas Kekayaan Intelektual terhadap wakaf, analisis hukum

islam terhadap wakaf hak atas kekayaan intelektual.

BAB V : Pada bab ini merupakan bab terakhir yang mana penulis akan

mengambil kesimpilan dan memberikan saran-saran yang mungkin

bermanfaat bagi pihak dalam menghadapi ketidak pastian atau resi

I. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian ini di susun untuk menjadi pedoman ketika penelitian di

laksanakan. Dengan adanya jadwal penelitian akan mudah mempersiapkan langkah

langkah penel;itian yang akan di laksanakan nantinya. Lebih jelasnya dapat di lihat

dari table berikut.

Page 33: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

20

Tabel 1.1

Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Tahun 2020/2021

Oktober-

November

Desember-

Januari

Februari-

Maret

April-

Mei- Juni

Juli-

Agustus-

September

ɾ 2 3 4 ɾ 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pengajuan

Judul

2. Pembuatan

Proposal

3. Perbaikan

Proposal Dan

Seminar

4. Surat Izin

Riset

5. Pengumpulan

Data

6. Pengolahan

Data

7 Pembuatan

Laporan

8. Bimbingan

Dan Perbaikan

9. Agenda Dan

Ujian Skripsi

10. Perbaikan Dan

Perjilidan

Page 34: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

21

BAB II

TERMINOLOGI WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL

MENURUT HUKUM EKONOMI SYARIAH

A. PengertianFWakafG

Wakaf berasal dari bahasa arab dari kata al-Waqf, bentuk masdar dari waqafa-

yaqifu-waqfan yang berarti berhenti atau berdiri. Kata waqaf mempunyai arti yang

sama dengan kata al-habs yang berasal dari kata kerja habasa-yahbisu-habsan yang

berarti menahan.17

Menurut terminologi, wakafGyaitu perbuatan hukumgwakif untuk

memisahkanfdan atau menyerahkangsebagian hartagbenda miliknya untuk

dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan

kepentingannyagguna keperluan ibadahfdan atau kesejahteraan umum menurut

syariah18

Dalamfkitab-kitab7fiqh,hpengertian wakafuadalah menyerahkan sesuatu hak

milik yang tahan lama zatnya kepada seseoranguatau nazdir (pemelihara atau

pengurusywakaf) atau kepadaysuatu badan pengelola, dengan ketentuanybahwa hasil

atau manfaatnya dipergunakanisesuai dengangajaranoIslam. Bendakyang

diwakafkanbtidak menjadimhak milikuyang mewakafkan,mdan pula bukan

milikatempatumenyerahkan, (nazdir)ltetapi menjadibmilik Allah (hak umat).pk

Sedangkan menurut pendapat para ahli yurisprudensi Islam definisi wakaf

17

Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Fiqih Wakaf, (Jakarta: Departemen Agama RI,2007), hlm.

1. 18

Bahrul Ma‟ani, Fiqih Wakaf Kontemporel, (Yogyakarta: litera Suranatan 2019), hlm. 26.

21

Page 35: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

22

diartikan sebagai berikut :

a) Menurut Imam Abu Hanifah

Wakaf adalah menahan benda waqif (orang yang berwakaf) yang menurut

hukum, tetap milik si waqif dalam rangka mempergunakan manfaatnya untuk

kebajikan.

b) Menurut Imam Malik

Mazhab Maliki berpendapat bahwa wakaf itu tidak melepaskan harta yang

diwakafkan dari kepemilikan waqif, namun wakaf tersebut mencegah waqif

melakukan tindakan yang dapat melepaskan kepemilikannya atas harta tersebut

kepada yang lain dan waqif berkewajiban menyedekahkan manfaatnya serta tidak

boleh menarik kembali wakafnya.

c) Menurut Imam Syafi‟i dan Ahmad bin Hambal

Imam Syafi‟i dan Imam Ahmad berpendapat bahwa wakaf adalah melepaskan

harta yang diwakafkan dari kepemilikan waqif, setelah sempurna prosedur

perwakafan. Tetapi mazhab Syafi‟i juga mendefinisikan lain tentang wakaf yaitu

tidak melakukan suatu tindakan atas suatu benda, yang berstatus sebagai milik Allah

SWT, dengan menyedekahkan manfaatnya kepada suatu kebajikan (sosial).

d) Menurut Mazhab lain

Mazhab lain sama dengan mazhab ketiga, namun berbeda dari segi

kepemilikkan atas benda yang diwakafkan yaitu menjadi milik yang diberi wakaf

(mauquf „alaih), meskipun mauquf „alaih tidak berhak melakukan suatu tindakan

Page 36: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

23

atas benda wakaf tersebut, baik menjual atau menghibahkannya.19

B. PengertianhHakuAtas KekayaanyIntelektualk

IstilahtHAKI atau Hakvatas kekayaan intelektualemerupakankterjemahanldarik

IntellectualhPropertykRight (IPR) dalamwsystem angloysexon. Pengertian

Intelektual Property Right sendiri adalah pemahaman mengenai ha katas kekayaan

intelektual yang timbul dari kemampuan intelektual manusia, yang mempunyai

hubungan dengan hak seseorang secara pribadi yaitu hak asasi manusia ( human

right) .

Haki atau Hak Atas Kekayaan Intelektual adalah hak ekslusif yang di berikan

suatu hukum atau peraturan kepada seseorang atau kelompok orang atas karya

ciptanya. Pada intinya haki adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari

suatu kreativitas intelektual. Objek yang di atur dalam haki adalah karya-karya yang

timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia.20

Menurut Sri Redjeki Hartono, ia mengatakan, bahwa hak milik intelektual pada

hakekatnya merupakan suatu hak dengan karakteristik khusus dan istimewa, karena

hak tersebut diberikan oleh negara. Negara berdasarkan ketentuan Undang-Undang,

memberikan hak khusus tersebut kepada yang berhak, sesuai dengan prosedur dan

syarat-syarat yang harus dipenuhi.21

19

Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Fiqih Wakaf , hlm. 4. 20

https://www.duniadosen.com/ Hak atas kekayaan intelektual/ Di akses pada tanggal 24

Januari 2021, 14:33 WIB 21

Sentosa Sembiring, Prosedur dan tata cara memperoleh HKI di bidang Hak Cipta Paten dan

Merek, (Bandung: CV Yrama Widya, 2002), hlm.14.

Page 37: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

24

C. Pengertian Wakaf Hak Atas Kekayaan intelektual

Menurut Undang-undang wakaf pengertian wakaf adalah suatu perbuatan

hokum wakif untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian harta benda

miliknya untuk di manfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai

dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum

menurut syariah.

Dalam hal tersebut tersebut terdapat perbedaan pendapat dari fuqaha mengenai

pemisahan harta yang sudah diwakafkan yang mana sebagai berikut:22

1. Mazhab Syafi‟i berpendapat bahwa wakaf adalah melepaskan harta yang

diwakafkan dari pemilik wakaf, setelah sempurna prosedur perwakafan.

2. Mazhab Maliki berpendapat bahwa wakaf itu tidak melepaskan harta yang

diwakafkan dari kepemilikan wakif, namun wakaf tersebut mencegah wakif

melakukan tindakan yang dapat melepaskan kepemilikannya atas harta tersebut

kepada yang lain dan wakif berkewajiaban menyedekahkan manfaatnya serta

btidak boleh menarik kembali wakafnya.

3. Abu Hanifah berpendapat wakaf adalah menahan suatu benda yang menurut

hukum, tetap milik wakif dalam rangka mempergunakan manfaatnya untuk

kebajikan.

beberapa ulama lainnya mendepenisikan, wakaf adalah menahan harta yang

bisa di manfaatkan sementara barang tersebut masih utuh, dengan menghentikan

sama sekali pengawasan terhadap barang tersebut dari orang yang mewakafkan dan

22 Budi Agus Riswandi, Wakaf Hak Kekayaan Intelektual, hlm., 152.

Page 38: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

25

lainya, untuk pengelolaan yang diperbolehkan atau pengelolaan revenue

(penghasilan) barang tersebut untuk tujuan kebajikan dan kebaikan demi

mendekatkan diri kepada allah.

Melihat definisi tersebut dapat di simpulkan bahwa wakaf adalah melepaskan

harta yang diwakafkan dari pemilik dalam hal ini adalah pencipta dengan cara

menahan pokok hartanya dan memberikan manfaat dari harta tersebut demi

kepentingan sosial yang sipatnya untuk kemaslahatan bersama. Hal ini berarti dengan

perwakafan hak cipta, maka pemilikannya secara keseluruhan telah beralih kepada

pihak pengelola wakaf dengan memanfaatkan hasil dari hak cipta itu sendiri dengan

catatan menahan pokok barangnya atau menjaga keutuhan pokok barangnya

tersebut.23

Hak cipta yang di alihkan melalui wakaf hanyalah terkait dengan hak ekonomi

atau pemanfaatan ekonominya saja, sementara itu hak moral yang merupakan hak

yang melekat secara pribadi pada diri pencipta tidak dapat dialihkan, untuk itu tetap

mencantumkan nama penciptanya sehubungan dengan pemanfaatan untuk tujuan

wakaf.

Dengan pengalihan hak cipta melalui wakaf maka secara otomatis manfaat

ekonomi yang di dapatkan dari pencipta akan dialihkan sesuai dengan tujuan wakaf

tersebut baik untuk sarana ibadah maupun untuk kesejahteraan umum. Pengalihan

hak melalui wakaf dengan catatan bahwa pengalihan tersebut dilakukan dengan

prosedur mengikuti UU wakaf dan di nyatakan dalam akta ikrar wakaf.

23

Ibid., hlm. 153

Page 39: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

26

D. Dasar Hukum Wakaf Hak Atas Kekayaan Intelektual

Secarayteks,mwakaf tidak terdapatkdalamhAl-Qur‟an dan As-Sunnah,

namunomaknazdan kandungangwakafbterdapat pada duaysumbershukumvIslamm

tersebut. Dalam Al-Qur‟anvsering menyatakanukonsepywakafbdengan ungkapanx

yang menyatakanytentang dermazharta (infaq) demi kepentinganuumum. Sedangkan

dalamyhaditsysering kita temuigungkapan wakafzdengantungkapan habsx(tahan).kl

Hukum perwakafan juga merupakan hukum yang hidup (fiqh al-hayy; living

law) di seluruh dunia islam.24

Dalilyyang menjadi dasareutama disyariatkannyawajaran wakafosebagaip

berikuty:y

a. Allahhberfirmanr:

ثه عهيمنه تىبنىا ب تحجىن ومب تىفقىا مه شيء فإن الل انجز حتى تىفقىا مم

Artinya :“Kamu sekali-kali tidak akan sampai kepada kebajikan (yang sempurna),

sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apapun

yang kamu nafkahkan, Maka Allah mengetahuinya.”25

جتت سجع سىبثم في كم س كمثم حجة او

نمه مثم انذيه يىفقىن امىانهم في سجيم الل يبة حجة والل جهة م

ى

واسع عهيم يشبء والل

Artinya :”Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang

menafkahkan hartanya di jalan Allah, adalah serupa dengan sebutir benih

yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir seratus biji. Allah

melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah

Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”.26

b. Hadits Rasulullah yang bersumber dari Ibnu Umar :

24

Muhammad Amin Summa, Hukum Keluarga Islam di Dunia Islam, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2004), hlm. 94. 25

Ali-Imran (3): 92. 26

Al-baqarah (1): 216.

Page 40: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

27

ه وسهم فقبل أصجت أرضبنم عه اثه عمز رضي الل عىهمب قم أصبة عمز ثخيجز أرضب فأتى انىجي صهى الل عهي

قت ثهب فتص تأمزوي ثه قبل إوشئت حجست أصههب وتصد دق عمز أوه لا يجبع أصههب أصت مبلا قط أوفس مىه فكي

جيم لا جىبح عهى مه ونيهب ولا يىهت ولا يىرث في انفقزاء و واثه انس ي قبة وفي سجيم الل وان انقز ثى وانز

ل فيه م صديقب غيز متمى ز وف أو يط أن يأكم مىهب ثبنم

Artinya : “Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra, bahwa Umar Ibn Khattab

memperoleh tanah (kebun) di khaibar, lalu ia dating kepada nabi

SAW, seraya berkata,”Wahai Rasulullah saya memperoleh tanah

yang belum saya peroleh harta yang lebih baik bagiku melebihi

tanah tersebut, maka apa yang engkau perintahkan (kepadaku),

mengenainya ?” Nabi SAW menjawab. “Jika mau, kamu tahan

pokoknya dan kamu sedekahkan (hasilnya)”. Ibnu Umar‟ berkata,

maka Umar menyedekahkan tanah tersebut dengan (mensyaratkan)

bahwa tanah itu tidak di jual, tidak dihibahkan, dan tidak

diwariskan, yaitu kepada orang-orang fakir, kerabat, riqab (hamba

sahaya), sabilillah, tamu dn ibn sabil. Tidak berdosa bagi orang

yang bmengelolah untuk memakan dari (hasil) tanah itu secsra

ma‟ruf (wajar) atau memberi makan seorang teman, dengan tanpa

menjadikannya sebagai harta hak milik. (HR. Muslim)”

Segalah ungkapanyyang ada dalam Al-Qur‟an dan As-Sunnah sama dengan arti

wakafuyang berarti penahanankharta yang dapat diambilmmanfaatnyaitanpa

musnahoseketika dan untuk penggunaanryang mubah serta dimaksudkancuntuk

mendapatkanxkeridaanyAllah SWT.27

c. Ijma‟

Dari segi kebahasaan, kata ijma mengandung dua arti. Pertama, bermakna

“ketetapan hati terhadap sesuatu”. Kedua, bermakna ”kesepakatan terhadap sesuatu”.

Secara terminologi ialah kesepakatan semua ulama mujtahid muslim dalam satu masa

tertentu setelah wafatnya Rasulullah SAW, yang berkaitan dengan hukum syara.28

Para ulama sepakat (ijma‟) menerima wakaf sebagai satu amal jariah yang di

syariatkan dalam islam.

27

Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Fiqih Wakaf , hlm. 14 28

Abd. Rahman Dahlan, Ushul Fiqh, (Jakarta: Amzah,2014), hlm, 146

Page 41: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

28

قال: إذا ما ث الإوسا ن اوقطع عمل إلا مه ثلا عه أبي ريرة رضي الله عى: أن الىبي صلي الله علي وسلم

, أوولد صا لح يدعو ل رواي الجماعت، إلا البخارى وابه ما ج() ثت: إلا مه صدقت جاريت, أوعلم يىتفع ب

Artinya :“ Apabilaoseseorang meninggal dunia, berakhirlahuamalnya, terkecuali dalam tigayperkara: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan orang, dan

do‟a anaknyadyang salehr”. (HR. Al-Jama‟ah selain dari AlBukhari dan Ibnu Majah).

Tidak ada oranng yang menafikan dan menolak amalan wakaf dalam islam

karena wakaf telah menjadi amalan yang senantiasa dijalankan dan di amalkan oleh

para sahabat nabi dan kaum muslimin sejak awal Islam hingga sekarang.

d. Qiyas

Kata qiyas secara etimologi berarti qadr (ukuran, bandingan). Adapun secara

terminologi menurut ibnu as-ubki, Qiyas ialah menyamakan hukum seuatu dengan

hukum sesuatu yang lain karena adanya kesamaan „illah hukum menurut mujtahit

yang menyamakan hukumnya.29

Wakaf jika diQiaskan maka masuk kepada infaq fi

sabilillah dengan dasar hukum (QS. Al-baqarah ayat (2):267 dan Q.S. Ali

Imran(3):92).

e. „Urf

„Urf ialah sesuatu yang telah dibiasakan oleh manusia dan mereka telah

menjalaninya dalam berbagai aspek kehidupan.30

Secara etimologi berarti seusatu

yang dipandang baik dan diterimah oleh akal sehat. Secara istilah al-adah (adat

istiadat) disebut demikian karena ia dilakukan secara berulang-ulang, sehingga

menjadi kebiasaan masyarakat. Dari mashab hanafiyah dengan beberapa

pengecualian di antaranya:

29

Abd. Rahman Dahlan, Ushul Fiqh, hlm, 161. 30

Faturrahman Djamil, Hukum Ekonomi Islam sejarah,teori dan konsep, hlm. 111.

Page 42: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

29

1. boleh mewakafkan benda bergerak jika mengikuti benda tidak bergerak lainnya.

2. Boleh mewakafkan benda bergerak jika benda tersebutdalam nash.

3. Boleh mewakafkan benda bergerak jika hal tersebut telah berlaku dalam tradisi

kehidupan masyarakat („urf) .

Pemberlakuan benda wakaf di Indonesia dapatlah dikategorikan sebagai „urf.

Pendapat tersebut berlandaskan bahwa masyarakat Indonesia telah menganggap

bahwa HAKI termasuk benda immaterial yang memiliki nilai dengan adanya royalty

yang didapat oleh pencipta dari HAKI tersebut.31

f. Al- Maslahah Mursalah

Adalah sesuatu yang di anggap maslahat, menurut imam Al-Ghazali, kata al-

maslahah menunjuk pengertian meraih manfaat atau menghindari kemudaratan.

Secara substansi maslahah mursalah ia sejalan atau tidak bertentangan dengan petunjuk

umum syari‟at.

g. Sumber hukum formal ketentuan Hak Atas Kekayaan Intelektual dioIndonesia.y

1. berasalydariukonvensi perjanjianginternasionalyyangusudah di ratifikasi di

antaranya:

a). Berne ConventionyFor The ProtectiongOf Literary And Artistic Works, sebagai

basis minimal dalam perlindungan hak cipta, dibentuk pada 9 September 1886.

b). Paris Convetion For The Protection Of Industrial Property, perlindungan hak

kekayaan intelektual dalam industri. Dibentuk pada 20 Maret 1883.

c). Trademark Law Tready, terkait merek yaitu untuk menyederhanakan prosedur

31

https:// media neliti.com. Diakses pada tanggal 3 juli 2021, 12.46 WIB hlm, 285.

Page 43: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

30

pendaftaran merek dagang nasional dan regional, dibuat pada 27 Oktober 1994.

d). AgreementyOn TradeyRelated AspectuIntelektual Property Rights (TRIPs)

e). WIPO Copyright Treatyu1996.

Peraturan perundang-undangan di atas menjadi dasarfbagi perlindunganh

hukumruntuk karya-karyaxintelektualu di Indonesia, sepertihbidang hakycipta, haky

merek,tdan hak patenfsebagai salahysatu bentukvkaryauintelektual.ch

2. Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI)

MUI mengeluarkan Fatwa MUI No. 1/MUNAS/VII/MUI/15/2015 Tentang

perlindungan haki atas permintaan dari MIAP (Masyarakat Indonesia Anti

Pemalsuan). Fatwa tersebut menyimpulkan bahwa dalam hukum Islam HAKI

dipandang sebagai hak kekayaan sehingga harus mendapatkan perlindungan

sebagaimana kekayaan yang lainnya. HAKI dapat di jadikan sebagai abjek akad baik

yang bernilai komersial maupun nonkomersial,diwakafkan atau diwariskan dan

segala bentuk pelanggaran terhadap HAKI dipandang sebagai bentuk kezaliman yang

hukumnya adalaha haram.32

Fatwa tersebut hanya mengikat antara MUI dan

muqallid-nya yaitu MIAP sebagai lembaga yang meminta fatwa sehingga terikat

secara langsuang dengan apa yang difatwakan MUI tersebut.

32

Budi Agus Riswandi, Wakaf Hak Kekayaan intelektual, hlm.76.

Page 44: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

31

E. Rukun Dan Syarat Wakaf Hak Atas Kekayaan Intelektual

1. Rukun Dan Syarat Wakaf

Ada lima macam rukun wakaf diantaranya adalah sebagai berikut :33

a. Waqif (Orang yang memberikan wakaf)

Waqif adalah milik harta yang mewakafkan hartanya. Menurut para pakar

hukum Islam, suatu wakaf dianggap sah dan dapat dilaksanakan apabila waqif

mempunyai kecakapan untuk melakukan tabarru‟ yaitu kecakapan melepaskan hak

miliknya kepada orang lain. Yang menjadi ukuran seseorang telah dapat melakukan

tabarru‟, yaitu telah mempunyai kemampuan mempertimbangkan sesuatu yang

dikemukakan kepadanya dengan baik. Oleh karena itu seorang waqif haruslah orang

yang merdeka, berakal, sehat, baligh, dan rasyid atau dewasa serta betul-betul

memiliki harta benda.

b. Mauquf Bih (Harta atau benda yang diwakafkan)

Mauquf bih merupakan hal yang sangat penting dalam perwakafan. Sebagai

objek wakaf, harta benda yang diwakafkan tersebut bisa dipandang sah apabila

memenuhi syarat-syarat sebagai berikut34

:

1. Harta Wakaf itu memiliki nilai (ada harganya), Harta yang bernilai secara

erimologi, yaitu harta yang memiliki nilai yang dapat menjamin jika terjadi satu

kerusakan. Hal inilah yang menyebabkan harta itu dilindungi oleh Allah Swt.

33

Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Fiqih Wakaf, hlm. 21. 34

Ibid., hlm. 26.

Page 45: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

32

Artinya dalam praktiknya, harta bisa bernilai jika harta itu dimiliki oleh

seseorang, dapat dimanfaatkann dalam kondisi bagaimanapun.

2. Harta itu bisa atau dapat digunakan dalam jual beli, pinjam meminjam, serta bisa

digunakanysebagai hadiah. Jadi, tidak sah mewakafkan ummul walad (budak

wanita yang melahirkanyanak tuannya), lotre, dan minumanykeras. Untuk itu,

yang menjadi objek wakafkadalah harta yang memiliki harga atau nilai, baik itu

berupa harta yang tidak bergerak atau harta yang bergerak (dapat dipindah-

tempatkan).

3. HartakWakauitu harus jelastbentuknya (diketahui), Para fuqaha mengharuskan

syarat sahnya harta wakaf adalah harta itu harus diketahui secara pasti dan tidak

mengandung sengketa. Oleh karena itu, meskipun waqif mengatakan: aku

wakafkan sebagian dari hartaku, namunutidak ditunjukkan hartanya, maka batal

(tidak sah) wakafnya. Demikianhjuga, wakaf itu tidak sah ketika waqif itu

berkata: aku wakafkank salah satu dari dua rumahkuuini, namun tidak ditentukan

rumahfyang mana.35

4. HartagWakafgmerupakan hak milik dari Waqif, Tidak ada perbedaanupendapat

di kalangandfuqaha bahwa wakafhtidak sah, kecuali jika wakaf itu berasal dari

harta milik pewakaf sendiri. Sebab, wakaf adalah satu tindakan yang

menyebabkan terbebasnya satu kepemilikandmenjadi harta wakaf. Untuk itu,

seorangdpewakaf haruslahdpemilik dari hartaxyang diwakafkannya, atau dia

adalah orang yang berhak untuk melaksanakan wakaf terhadap suatu harta, yaitu

35

Ibid., hlm. 27.

Page 46: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

33

dengan diwakilkannya oleh pemilik harta wakaf atau mendapat wasiat untuk

melakukan itu.

5. HartadWakaf itu, berupa benda yang tidak bergerak, seperti tanah. Atau, benda

yang disesuaikangdengan kebiasaan wakaf yang ada.

Para fuqahagsepakat bahwa hartauwakaf itu berupa bendastidak bergerak.

Tetapi sebagian ulama seperti Imam Syafi‟i, Imam Malik, dan Imam Ahmad

menambahkansadanya kebolehan mewakafkan hartauwakaf itu benda bergerak.

Adapun bendauyang disesuaikan dengan kebiasaandwakafgyang ada ini

dijelaskan menurut Imam Muhammad bahwa maksud tradisi dalam masalah wakaf

adalah apa yang secara umumyada dalam setiap waktu dan tempat, berbaur dengan

tradisi baru, dan tidak ditentukanspada masa sahabat. Sedangkan menurut madzhab

Hanafi mendefinisikanstradisi sebagai perbuatan yang banyak dan sering dilakukan.

Seperti setiap benda yang digunakan oleh manusiadpada masa dan tempat tertentu,

tidaklahsbisa diwakafkan lagi pada masa dan tempat lainnya jika manusia atau

masyarakatutidak menggunakannya lagi.

c. Mauquf „alaih (Penerima wakaf/tujuan/sasaran wakaf)

Yang dimaksud dengan mauquf „alaih adalah tujuan wakaf (peruntukkan

wakaf). Wakaf harus dimanfaatkan dalam batas-batas yang sesuai dan diperbolehkan

syari‟at Islam, misalnya :

1. Untuk kepentingan umum, seperti tempat wakaf itu digunakan untuk mendirikan

masjid, sekolah, rumah sakit dan tempat-tempat sosial lainnya.

Page 47: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

34

2. Untuk menolong fakir miskin, orang-orang terlantar dengan jalan membangun

panti asuhan.

3. Untuk keperluan anggota keluarga sendiri, walaupun misalnya anggota keluarga

itu terdiri dari orang-orang yang mampu. Namun alangkah baiknya kalau tujuan

wakaf itu diperuntukkan bagi kepentingan umum.

4. Tujuan wakaf tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai ibadah.36

d. Sighat (Pernyataan wakaf)

Tentang sighat wakaf ini merupakan rukun wakaf yang disepakati oleh jumhur

Fuqaha. Tanpa adanya ikrar wakaf, para Fuqaha menganggap wakaf belum sempurna

dilaksanakan. Yang dimaksud dengan ikrar wakaf (sighat) adalah kata-kata atau

pernyataan yang diucapkan atau dinyatakan oleh orang yang berwakaf bahwa dia

mewakafkan untuk kepentingan tertentu. Misalnya: saya mewakafkan tanah ini untuk

kepentingan mesjid.

Apabilassudah dilafazkan/diucapkan seperti itu maka tanah tersebut hanya

Dapat dipergunakan untuk kepentinganupembangunan mesjid, atau dengan kata lain

peruntukannyastidak dapat dialihkan lagi.

e. Nadzir (Pengelola wakaf)

Pada umumnyasdi dalam kitab-kitab fiqh tidak mencantumkan nadzir wakaf

sebagai salah satu rukundwakaf. Namunodemikian, dengan memperhatikanstujuan

wakafxyang ingin melestarikandmanfaat dari bendadwakaf, maka kehadiran Nadzir

36

Muhammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, (Jakarta: UI Press, 1988),

hlm. 86.

Page 48: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

35

sangat diperlukan.37

Dikarenakan harta secara umum memerlukan pengelola yang dapat menjaga

dan mengurus agar tidak terlantar dan tidak sia-sia (hifdz al-mal). Begitu juga halnya

harta wakaf memerlukan pengelola yang dapat menjaga dan mengembangkan serta

mendistribusikan hasil-hasilnya kepada yang berhak menerima sesuai dengan tujuan

wakaf.

Orang yang diberi wewenang untuk mengelola harta wakaf dalam istilah teknis

disebut nadzir, atau qayim atau mutawalli. Kedudukan pengelola dalam hal ini adalah

sebagai wakil pewakaf yang bertanggung jawab untuk mengurus harta wakafnya.

Oleh sebab itu, pewakaf sewaktu waktu dapat menghentikan penglola dan

menggantinya dengan yang lain apabila diperlukan.

F. Macam-Macam Wakaf Wakaf HakoAtas KekayaanoIntelektualds

1. Macam-macamdsecara umum.s

Jika ditinjauldari segi peruntukanu(tujuan)pdari wakafk, maka wakafzdapatk

dibedakanpmenjadi duak(2) macam, yaitu :

a. WakafhAhlil

adalah wakafkyang ditujukan kepadakorang-orang tertentu, seseorangpatau

lebih, keluargahsi waqif atau bukan. Wakaf seperti ini juga disebut wakafpdzurri.kl

Apabiladada seseoranggmewakafkanf sebidang tanah kepada anaknya, lalu

kepada cucunya, wakafnyalsah dan yang berhak mengambil manfaatnya adalah

37

Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Fiqih Wakaf, hlm. 69.

Page 49: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

36

merekauyang ditunjukhdalam pernyataan wakaf. Wakaf jenis ini juga disebut wakaf

„alal aulad, yaitu wakafdyang diperuntukkankbagi kepentinganmdan jaminanpsosial

dalam lingkungandkeluarga, dan lingkunganvkerabat sendiri.ghj

b. WakafdKhairik

adalah wakafgyang secara tegas untuk kepentinganfagama (keagamaan) atau

kemasyarakatanr(kebajikan umum). Wakaf ini ditujukankkepada umum dengan tidak

terbatas penggunaannya yang mencakupgsemua aspek untuk kepentingan dan

kesejahteraan umat manusia. Kepentinganhumum tersebut bisa untuk jaminan sosial,

pendidikan,kkesehatan, pertahanan,kkeamanan, danllain-lain.38

Dari segi penggunaannya, wakafljenis ini jauh lebih banyak manfaatnyao

dibandingkangdengan jenis wakafgahli, karena tidak terbatasnyaopihak-pihak yang

mengambilymanfaatnya. Dan jenis wakafpinilah yang sesungguhnyappaling sesuai

dengan tujuangperwakafan itu sendiriusecara umumintelektual yang ada.

2. Macam-MacamkWakaf HakpAtascKekayaanmIntelektualpp

Berbagai bentuk karya berdasarkan kemampuan intelektual seseorang salah

satunya adalah dengan menciptakan,kmenemukan, atauomengelolah sesuatu dengan

keahlian,kketerampilanodan alat bantu tertentu sehingga terjadi produkobaru.

Ciptaan,kpenemuanlatau sebuah pemikiran hanyapdapat diketahui dan dimanfaatkanl

apabilaldi tuangkanodalam bentuk barang tertentu,kmisalnya buku, patung,kgedung,

computer, tanda pada barangoatau jasa.jk

Adapun macam-macam HAKI yang ada di Indonesia dapat dilihat sebagai

38

Juhaya Syam Praja, Perwakafan Di Indonesia, (Bandung: Yayasan Piara,1995), hlm.30

Page 50: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

37

baerikut:

1). Hak Cipta

Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk

mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu

dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-

undangan yang berlaku.39

2). paten

Adalahkhak eksklusifhyang diberikan Negarakkepadakinvestor atas hasil

investasinya di bidangkteknologi, yanguuntuk selama waktu tertentuomelaksanakan

sendiri investasinya tersebuty atau memberikankpersetujuannyakkepadalpihak lain

untukkmelaksanakannya.

3). Merek

adalahotanda berupalgambar, nama, huruf-huruf,kangka-angka, kata dan

susunan warnalatau kombinasi dari semuanya yangpmemiliki daya pembedaldan

digunakan dalamlkegiatan perdaganganpbarang atau jasa.

4). Desain industry

desain industri lingkupnya mencangkup pada aspek kreasi berupa bentuk,

konfigurasi dan komposisi yang mengundung unsur estetika yang biasanya digunakan

dalam kegiatan industri dan kerajianan.

5). DesainpTata LetakoSirkuit Terpaduk

Desainktata letak sirkuit terpadu lingkupnya pada karya-karya desainutata letak

39

Budi Agus Riswandi, Wakaf Hak Kekayaan Intelektual, hlm. 38.

Page 51: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

38

dan sirkuitkterpadu. Untuk memperoleh hakmdesain tata letakpsirkuit terpadu

menurut ketentuan yang berlaku dipeoleh dengan system pendaftaran.

6). Rahasia Dagang

mencangkup pada irformasi yang betrsikaf pribadi, memiliki nilai ekonomi dan

dijaga kerahasiaannya.

7). Perlindungan Varietas Tanaman

mencangkup pada varietas dari jenis atau spesies tanaman yang baru, unik, seragam,

stabil, dan di beri nama.40

Karya-karya yang dihasilkan berdasrkan kemampuan intelektual seseorang itu

secara garis besar di golongkan menjadi tiga macam:

a. Ciptaan, yaitu hasil setiap karya pencipta dalam bentuk khas apapun dalam

lapangan ilimu, seni, dan sastra. Hak yang melekat pada ciptaan disebut hak

cipta.

b. Penemuan, yaitu kegiatan pemecahan masalah tertentu di bidang teknologi yang

dapat berupa proses atau hasil produksi atau penyempurnaan pengembangan

proses atau hasil produksi. Hak yang melekat pada penemuan disebut hak paten.

c. Merek, yaitu tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka,

susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut, yang memiliki daya

pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan atau jasa. Yang yang

melekat pada merek disebut hak atas merek.

Dilihat macam-macam wakaf secara umum maka wakaf HAKI masuk kepada

40

Ibid., hlm. 42.

Page 52: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

39

Wakaf khairi yaitu wakaf yang secara tegas untuk kepentingan agama (keagamaan)

atau kemasyarakatan (kebajikan umum).

G. Tujuan dan Manfaat Wakaf Hak Atas Kekayaan Intelektual

1. Tujuan Umum wakaf

Tujuan umum wakaf adalah bahwa wakaf memiliki fungsi sosial. Allah

memberikan manusia kemampuan dan karankter yang beraneka ragam, dari sinilah

timbul kondisi dan lingkungan yang berbeda di antara masing-masing individu. Ada

yang miskin, kaya, cerdas, bodoh, kuat dan lemah. Di balik semua itu allah

memberikan kesempatan kepada yang kaya menyantuni yang miskin, yang cerdas

membimbing yang bodoh, dan yang kuat menolong yang lemah, yang demikian

merupaka wahana bagi manusia untuk melakukan kebajikan sebagai upaya

mendekatkan diri kepada allah sehhingga interaksi antar manusia terjalin.41

Dari perbedaan kondisi sosial tersebut sudah sewajarnya memberi pengaruh

terhadap bentuk dan corak pembelajaran harta kekayaan. Ada pembelajaran yang

bersifat mengikat (wajib), ada juga yang bersifat suka rela (sunnah). Disitulah peran

wakaf yang menyimpan fungsi sosial dalam masyarakat dapat di wujudkan.

2. Tujuan Khusus

Sesungguhnya wakaf mengantarkan kepada tujuan yang sangat penting, yaitu

pengkaderkan, regenerasidan pengembangan sumber daya manusia. Sebab, manusia

menunaikan wakaf untuk tujuan berbuat baik semuanya tidak keluar dari koridor

maksud-maksud syari‟at islam.

41 Muhammad Abid Abdullah Al-Kabisi, Hukum Wakaf, (Depok: IIMan Press, 2004), hlm. 83.

Page 53: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

40

Tujuan wakaf dalam UU No. 41 Tahun 2004pasal 4 menyatakan bahwa: wakaf

bertujuan memanfaatkan harta benda wakaf sesuai dengan fungsinya.

Sedangkan fungsi wakaf dalam KHI pasal 216 adalah: fungsi wakaf adalah

mengekalkan manfaat benda wakaf sesuai dengan tujuannya. Menurut pasal 5 UU

No. 41 tahun 2004 tentang wakaf bahwa wakaf berfungsi mewujudkan potensi dan

manfaat ekonomi harta benda wakaf untuk kepentingan ibadah dan untuk

mewujudkan kesejahteraan umum.

Jadi fungsi wakaf menurut KHI Pasal 216 dan Pasal 5 UU No. 41tahun 2004

Tentang wakaf dimaksudkan dengan adanya wakaf terciptanya sarana dan prasarana

bagi kepentingan umum sehingga terwujudnya kesejahteraan bersama baik dalam hal

ibadah ataupun dalam hal mu‟amalah. Dengan demikian orang yang kehidupannya

dibawah garis kemiskinan dapat tertolong kesejahteraannya dengan adanya wakaf.

Kemudian umat islam lainnya dapat menggunakan benda wakaf sebagai fasilitas

umum sekaligus dapat mengambil manfaatnya.

H. Mekanisme Wakaf Hak Atas Kekayaan Intelektual

Mekanisme atau prosedur pelaksanaan wakaf hak atas kekayaan intelektual

dapat di persamakan dengan prosedur wakaf pada umumnya, sebagaimana yang di

akomodir dalam peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 1977 Tentang Perwakafan

Tanah milik (PP Perwakafan Tanah Milik, hal.19).

Ketentuan tata cara perwakafan dalam Pasal 9 PP Perwakafan Tanah Milik juga

bersesuaian dengan Pasal 223 KHI tentang tata cara Perwakafan Yang pada intinya

Page 54: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

41

menyatakan: 42

1. Pihak yang hendak mewakafkan dapat menyatakan ikrar wakaf di hadapan

penjabat pembuat akta ikrar wakaf untuk melaksanakan ikrar wakaf.

2. Pelaksanaan ikrar, demikian pula pembuat akta ikrar wakaf di anggap sah jika

dihadiri dan disaksikan sekurang-kurangnya 2 orang saksi.

3. Dalam melaksanakan ikrar, pihak yang mewakafkan diharuskan menyerahkan

kepada penjabat terkait surat-surat yang berkenaan dengan benda wakaf.

I. Prinsip-prinsip Wakaf Hak Atas Kekayaan Intelektual

Prinsip wakaf Hak atas Kekayaan Intelektual sama halnya dengan prinsip

penfelolaan wakaf pada umumnya yaitu:43

1. Seluruh harta benda wakaf harus diterima sebagai sumbangan dari wakif dengan

status wakaf sesuai dengan syariah.

2. Wakaf dilakukan dengan tanpa batas waktu.

3. Wakif mempunyai kebebasan memilih tujuan-tujuan sebagaimana yang di

perkenalkan oleh syariah.

4. Jumlah harta wakaf tetap utuh dan hanya keuntungannya saja yang akan

dibelanjakan untuk tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh wakif.

5. Wakif dapat meminta keseluruhan keuntungannya untuk tujuan-tujuan yang telah

ia tentukan.

42

https://hukum online com, hukum kekayaan intelektual, di akses pada tanggal 5 agustus 2021,

11.30 WIB. 43

https://brainly.co.id, prinsip pengelolaan wakaf, di akses pada tanggal 7 Agustus 2021, 10.20

WIB

Page 55: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

42

BAB III

LATAR BELAKANG LAHIRNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 41

PASAL 16 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF

1. Ketentuan Lahirnya Undang-Undang Nomor 41 Pasal 16 Tahun 2004 Tentang

Wakaf

A. Latar Belakang Lahirnya Undang- Undang Nomor 41 Tahun Tahuno2004

Hukum adalahmrangkaian peraturan-peraturankmengenai tingkah laku orang-orang

sebagaikanggota suatu masyarakatkdan bertujuan mengadakanktata tertib di antara

anggota-anggotammasyarakat tersebut. Hukumhtidak hanyaksekedar meneguhkan

pola-polakyang telah ada dalamkmasyarakat, melainkan juga berusahakuntuk

menciptakamhal-hal atau hubungan-hubungankbaru.44

Menurut Theo Huijbers, menyatakan bahwa fungsi hukum ialah memelihara

kepentingan umum dalam masyarakat, menjaga hak-hak manusia, dan mewujudkan

keadilan dalam hidup bersama.45

Pada awalnya pengaturan tentang wakaf terdapat dalam beberapa peraturan

perundang-undangan antara lain Undang-Undang No.5 Tahun 1960 Tentang agrarian,

yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah No.28 Tahun 1997 tentang

perwakapan tanah milik. Wakaf juga dimuat dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) di

Indonesia yang pemberlakuannya berdasarkan instruksi Presiden No.1 Tahun 1991,

44

Satjipto Rahardjo, Pemanfaatan Ilmu-Ilmu Sosial bagi Pengembangan Studi Hukum,

(Bandung: Alumni,1977), hlm. 143 45

H. Ishaq, Dasar-Dasar Ilmu Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2016), hlm. 12

42

Page 56: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

43

di anggap belummmemadai dan masihbmenjadi persoalankyang terselesaikan dengan

baikkmaka dari itu perlu pemaksimalan peran lembaga dalam perwakapan di

indonesia.

Padamtanggal 27 Oktober 2004, pemerintahkmengeluarkan peraturankbaru

tentang wakafmyaitu undang-undangkNo.41 Tahun 2004 tentangmWakaf. Dengan

berlakunyagundang-undang ini, semua peraturanmmengenai perwakafanmmasih

berlakuksepanjang tidak bertentangankdengan dan ataukbelum diganti dengan

peraturankyang baru berdasarkanmundang-undang ini.p

Jika di bandingkan dengan beberapa peraturan perundang-undangan tentang

wakaf yang sudah ada, undang-undang tentang wakaf ini terdapat beberapa hal baru

dan penting. Beberapa diantaranya adalah mngenai masalah nadzir serta perlunya

dibentuk Badan Wakaf Indonesia (BWI). Dalam undang-undang ini yang di kelolah

tidak hanya benda bergerak yang selama ini sudah lazim di laksanakan di Indonesia,

tetapi juga benda bergerak seperti uang, logam mulia, surat berharga, kendaraan, hak

atas kekayaan intelektual, hak sewa dan benda bergerak lain sesuai dengan ketentuan

syariah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.46

Ketentuanmdi dalam undang-undangkwakaf juga menyebutkanmbahwa wakaf

dilaksanakankdengan memenuhi unsurmwakaf sebagai berikutkyaitu: wakif, nazir,

hartakbenda wakaf, ikrarkwakaf, peruntukankharta bendakwakaf, dan jangkapwaktu

wakaf.

46

Abdul Halim, Hukum Perwakafan di Indonesia, (Jakarta: Ciputat Press, 2005), hlm. 119.

Page 57: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

44

B. Sejarah Perundang-undangan Hak Atas Kekayaan intelektual di Indonesia

1. Perundang-undangan HakhAtas KekayaankIntelektual masa penjajahan belanda.

Hakdkekayaan intelektualksebenarnya bukanlah suatu yang baru di Indonesia,

sejak zaman pemerintah hindia belanda. indonesia telah mempunyai undang-undang

tentang HAKI yang sebenarnya merupakan pemberlakuan peraturan perundang-

undangan pemerintahan hindia belanda yang berlaku di negeri belanda, diberlakukan

di Indonesia sebagai Negara jajahan belanda berdasarkan prinsip korkon dasi.47

Pada masa itu, bidang HAKI mendapat pengakuan baru 3 (tiga) bidang HAKI,

yaitu bidang hak cipta, merek dagang, dan industry, serta paten.

2. Lingkup berlaku perundang-undangan HKI zaman belanda berdasarkan 131

indische staatsregeling.

Peraturan perundang-undangan eropa di bidang Haki yang diatur dalam

reglement industriele eigendom kolonien 1912 (peraturan hak milik industry

kolonial12992, Auterswet1912 (Undang-undang hak pengarang 1912, undang-

undang hak cipta, S.1912-600) dan Octrooiwet 1910( undang-undang paten 1910,

merupakan peraturan perundang-undangan yang dinyatakan berlaku untuk golongan

bukan eropa.

Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa peraturan perundang-undangan

eropa di bidang HAKI merupakan peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi

semua golongan penduduk indonesia.

3. Perundang-undangan HKI pasca proklamasi kemerdekaan indonesia.

47

Andrian Sutedi, Hak Atas Kekayaan Intelektual, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), hlm. 1.

Page 58: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

45

SetelahkIndonesia merdeka perundang-undangankHAKI menurut peraturan

belanda ini mas berlakukhingga pemerintah Indonesia mencabut dan menggantinya

peraturan perundang-undangankyang baru. Adapun perinciankmengenai peraturan

perundang-undangankmengenai HAKI beserta perubahannya:

a. Merek dan Indikasih Geografis: UU No. 21 Tahun 1961, UU No.19 Tahun1992,

UU No. 14 Tahun 1997, UU No. 15 Tahun 2001, UU No. 20 Tahun 2016;

b. Hak cipta: UU No. 6 Tahun 1982, UU No. 7 Tahun 1982, UU No. 12 Tahun 1997,

UU No. 19 Tahun 2002, UU No. 28 Tahun 2014;

c. Paten: UU No. 6 Tahun 1989, UU No. 13 Tahun 1997, UU No. 14 Tahun 2001,

UU No. 13 Tahun 2016;

d. Perlindungan variates Tanaman: UU No. 29 Tahun 2000;

e. Rahasia Dagang: UU No. 30 Tahun 2000;

f. Desain Industri: UU No. 31 Tahun 2000;

g. Desain Tata Letak Sirkuit terpadu: UU No. 32 Tahun 2000.

C. Tujuan Lahirnya Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004

Lahirnya Undang-Undang tentang wakaf ini diarahkan untuk memberdayakan wakaf

yang merupakan salah satu instrumen dalam membangun kehidupan sosial ekonomi

umat islam, diantaranya:

1) Untuk menciptakan tertib hukumdan administrasi wakaf guna melindungi harta

benda wakaf.

Page 59: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

46

2) Untuk memperluas objek wakaf.

3) Untuk memperluas ruang lingkup penggunaan wakaf.

4) Untuk mengamankan harta benda wakaf dari campurtangan pihak ketiga yang

merugikan kepentingan wakaf.

5) Untuk membentuk badan wakaf Indonesia yang mempunyai perwakilan di daerah

sesuai dengan kebutuhan yang bersifat independent.48

D. Eksistensi Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004

Sepanjang sejarah Islam, wakaf merupakan sarana dan modal yang amat

penting dalam memajukan perkembangan agama. Sebelum lahir UU No. 41 Tahun

2004 tentang Wakaf, perwakafan di Indonesia di atur dalam PP No. 28 Tahun 1997

tentang perwakafan tanah milik dan sedikit tercover dalam UU no. 5 Tahun 1960

Tentang peraturan dasar pokok Agraria. Namun, peraturan perundangan tersebut

hanya mengatur benda-benda wakaf tidak bergerak dan peruntukannya lebih banyak

untuk kepentingan ibadah mahdhah, seperti masjid, musholla, pesantren, kuburan dan

lain-lain.49

Karena keterbatasan cakupannya, peraturan perundangan perwakafan di-

regulasi agar perwakafan dapat diberdayakan dan di kembangkan secara lebih

produktif. Regulasi peraturan perundangan perwakafan tersebut berupa UU No. 41

Tahun 2004 tentang Wakaf dan Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2006 tentang

pelaksanaannya. Kedua peraturan perundangan tersebut memiliki urgensi, yaitu selain

48

http://repository.uin-suska.ac.id//Bab2.pdf. Diakses pada tanggal 14 februari 2020. 49

Achmad Djunaidi dan Thobieb Al-Asyhar, Menuju Era Wakaf Produktif, (Jakarta: Mumtaz

Publishing, 2005), hlm. 89

Page 60: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

47

untuk kepentingan ibadah mahdhah, juga menekankan perlunya pemberdayaan wakaf

secara poduktif untuk sosial (kesejahteraan umat) .

Regulasi peraturan perundangan perwakafan tersebut sesungguhnya telah

lama didambahkan dan dinantikan oleh masyarakat kita, khususnya umat Islam.

Karena masalah tersebut telah menjadi problem yang cukup lama karena belum ada

UU yang secara khusus tentang wakaf, sehingga perwakafan di negeri kita kurang

berkembang secara optimal.

Pengelolaan wakaf secara produktif untuk kesejahteraan masyarakat menjadi

tuntutan yang tidak bisa dihindari lagi. Hadirnya regulasi tersebut merupakan

penyempurnaan dari beberapa peraturan perundangan wakaf yang sudah ada dengan

menambah hal-hal baru sebagai upaya pemberdayaan wakaf secara produktif dan

profesional.50

Setidaknya, peraturan perundangan perwakafan (Undang-Undang dan

Peraturan Pemerintah tentang Wakaf) memiliki substansi antara lain:

1. Benda yang diwakafkan (Mauquf bih). Dalam peraturan perundangan wakaf

sebelumnya hanya menyangkut perwakafan benda tak bergerak yang lebih

banyak dipergunakan untuk kepentingan yang tidak produktif, sedangkan

Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah tentang Wakaf ini mengatur juga

benda wakaf yang bergerak, seperti uang (Cash waqf), saham, surat-surat

berharga lainnya dan hak intellektual.

2. Pentingnya pengelolaan harta wakaf (Nazhir).

50

Ibid. hlm., 90

Page 61: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

48

3. pentingnya pembentukan sebuah lembaga wakaf nasional yang disebut dengan

Badan Wakaf Indonesia (BWI).

4. Menekankan pentingnya pemberdayaan harta benda wakaf yang menjadi ciri

utama Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah wakaf ini.

5. Catatan penting dalam Undang-Undang Dan Peraturan Permerintah ini adalah

ketentuan pidana dan sanksi administrasi.

Page 62: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

49

BABVIV

ANALISISkWAKAF HAKpATAS KEKAYAAN INTELEKTUALkDALAM

UNDANG-UNDANG NOMOR 41 PASAL 16 TAHUNk2004 PERSPEKTIF

HUKUM EKONOMI SYARIAH

A. RuangkLingkup wakafmHak Atas KekayaankIntelektual Dalam Pasalk16

Undang-Undang Nomor 41 Tahunk2004 Perspektif Hukum Ekonomi syariah

Salahksatu subtansi dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang

wakaf adalah ruangklingkup yang diaturnya. Undang-Undangmini mengatur wakaf

dalam lingkupmyang lebih luas, tidak terbatasmhanya pada wakafktanah milik. Akan

tetapi menjangkauppula pada wakaf HAKIkseperti yang tertuanghdalam pasal 16 UU

Nomor 41 Tahun 2004 tentangmwakaf yang berbunyi:51

kk

pasalm16

(2) Harta bendakwakaf terdiri dari

a. Benda tidak bergerak;

b. Bendakbergerak

(3) Bendamtidak bergerak yangmdimaksud padapayat 1 huruf a meliputi:

a. Hak atas tanah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

baik yang sudahmmaupun yang belumkterdaftar;

51

Direktorat Jenderal Bimbingan masyarakat islam, Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004

dan Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 Tentang pelaksanaannya, hlm. 10.

49

Page 63: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

50

b. Bangunan atau bagian bangunan yang berdiri diatas tanah sebagaimana di

maksud padamhuruf a;

c. Tanaman dankbenda lain yang berkaitan dengan tanah;

d. Hakmmilik atas satuankrumah susun sesuaimdengan ketentuan peraturan

perundangan yang berlak;

e. Bendamtidak bergerak lain sesuaibdengan ketentuanksyariah dan peraturan

perundang-undanganmyang berlaku.

(4) Bendambergerak sebagaimanamdimaksud ayat 1 huruf b adalah harta benda yang

tidak bisa habis karenamdikonsumsi, meliputi:

a. Uang;h

b. Logam mulia;k

c. Kendaraan;p

d. Hak atas kekayaankintelektual;

e. Hakmsewa; dan

f. Bendambergerak lainnya yang sesuai dengan ketentuan syariah dan peraturan

perundangan yang berlaku.

Untuk lebih jelas lagi Peraturan Pemerintah No.42 tahun 2006 Tentang

pelaksanaan Undang-Undang No.41 Tahun 2004 tentang Wakaf, menentukan bahwa

jenis harta benda wakaf meliputi: a) Benda tidak bergerak, b)Benda bergerak selain

uang, dan c) Benda bergerak selain uang. Benda tidak bergerak meliputi: a) hak katas

tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan baik yang sudah

maupun yang belum terdaftar, b) bangunan atau bagian bangunan yang berdiri di atas

Page 64: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

51

tanah sebagaimana yang dimaksud pada huruf a; c) tanaman dan benda lain yang

berkaitan dengan dengan tanah, d) hak milik atas satuan rumah susun sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan, dan e) benda tidak bergerak lain sesuai

dengan ketentuan prinsip syari‟ah dan peraturan perundang-undangan.52

Hak atas tanah yang dapat diwakafkan terdiri dari : a) hak milik atau tanah baik

yang sudah atau belum terdaftar, b) ha katas tanah bersama dari satuan rumah susun

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, c) hak guna bangunan, hak

guna usaha atau hak pakai yang berada di atas tanah Negara, d) hak guna bangunan

atau hak pakai yang berada di atas tanah hak pengelolaan atau hak milik pribadi yang

harus mendapat izin tertulis dari pemegang hak pengelolaan atau hak milik.

Benda digolongkan sebagai benda bergerak karena sifatnya yang dapat

berpindah atau dipindahkan atau karena ketentuan undang-undang. Benda bergerak

terbagi dalam benda bergerak yang dapat dihabiskan dan yang tidak dapat dihabiskan

karena pemakaian. Benda bergerak yang dapat dihabiskan karena pemakaian tidak

dapat diwakafkan, kecuali air dan bahan bakar minyak yang persediaannya

berkelanjutan. Benda bergerak yang tidak dapat dihabiskan karena pemakaian dapat

diwakafkan dengan memperhatikan ketentuan prinsip syari‟ah.

Benda bergerak karena sifatnya yang dapat diwakafkan meliputi: a) kapal, b)

kendaraan bermotor, c) mesin atau peralatan industri yang tidak tertancap pada

bangunan, d) logam atau batu mulia, dan/atau e) benda lainnya yang tergolong

sebagaikbenda bergerakkkarena sifatnyakdan memilikikmanfaat jangkakpanjang.

52

Ibid., hlm.74

Page 65: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

52

Bendambergerak selainmuang karena peraturankperundang-undang yangkdapat

diwakafkanmsepanjang tidak bertentanganodengan prinsipksya‟riah sebagaikberikut:

a) suratmberharga berupak: 1. Saham; 2.kSurat UtangkNegara; 3.mObligasi pada

umumnya;hdan/atau 4. HakkDesain Industri; 5. HakkRahasia Dagang; 6. Hak Sirkuit

Terpadu; 7. Hak perlindungan Varietas Tanaman; dan/atau 8. Hak lainnya, dan c) hak

atas benda bergerak lainnya yang berupa: 1. Hak sewa; 2.mPerikatan, tuntutanpatas

jumlahguang yanghdapat ditagihmatas bendambergerak.

Dimdalam ketentuanmundang-undang pakethbidang HAKIkjuga ditentukan

bahwahsetiap jenis HAKIkitu dapat beralihhdan dialihkan sepertimkarena hibah,

waris, perjanjianktertulis, atauksebab lain yang dibenarkankoleh peraturan

perundang-undangan.kBerikut ini adalahkketentuan yang dimaksud:opasal 3 ayat (2)

Undang-undangmNo. 19 Tahun 2002 TentangvHak Cipta.p

Hakmcipta dapat beralihhatau dialihkan, baik seluruhnyanmaupun sebagian

karenakpewarisan, hibah, wasiat,kperjanjian tertulis,kdan sebab lain yanghdibenarkan

oleh peraturanmperundang-undangan.

Sebab-sebabmlain yang dibenarkan olehkperaturan perundang-undangan,

misalnyakpengalihan yang disebakan olehkputusan pengadilan yang telah

memperoleh kekuatankhukum tetap.

B. PengaturanmWakaf dalam Undang-undangkNomor 41 tahun 2004 Tentang

wakafpPerspektif Hukumhekonomi Syariah

Hukum adalah rangkaianmperaturan-peraturan mengenaimtingkah lakuoorang-

orangksebagai anggotaksuatu masyarakat dan bertujuanpmengadakan tata tertip di

Page 66: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

53

antark anggota-anggota masyarakat.53

Hukum tidak hanya sekedar meneguhkan pola-

pola yang telah ada dalam masyarakat melainkan ia berusaha untuk menciptakan hal-

hal atau hubungan-hubungan yang baru.

Salahksatu ketentuanmmendasar tentang wakafmyang berhubungan dengan

Undang-UndangkNomor 41 tahunk2004 adalahkkelanggengan wakaf.kDalam

peraturan pemerintah No 28 tahun 1977 tentang perwakafan tanah milik ditetapkan

bahwa wakaf bersifat selamanya kententuan yang sama juga terdapat dalam

kompilasi hukum islam. Sementarakdalam Undang-Undang No 42 Tahun 2004 di

tetapkan bahwakbenda wakaf dimanfaatkankuntuk selamanya atau untuk jangka

waktuhtertentu. Hal ini disebutkandi dalam pasal 1 bahwa, wakaf adalah perbuatan

hukum wakif untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian harta benda

miliknya untuk dimanfaatkankselamanya atau untukgjangka waktu tertentu sesuai

menurutksyariah.kl;

Ketentuanmdi dalam undang-undangmwakaf menyebutkan bahwakwakaf

dilaksanakankdengan memenuhi unsurkwakaf sebagai berikut:myaitu waqif, nazhir,

harta benda wakaf, ikrar wakaf, peruntukan hartakbenda wakaf, dankjangka waktu

wakaf.

Unsurmyang pertama adalahhwakif, yaitu orang atauhpihak yangmmewakafkan

harta bendakmiliknya. Disebutkanldalam pasal 7 dan 8 mengenaikketentuan wakif

yangkberbunyi:

53

Asbar dkk, Islam Untuk Disiplin Ilmu Hukum, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2002), hlm.

203.

Page 67: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

54

Pasal 7, wakif meliputi:

a. Perseorangan,

b. Organisasi,

c. Badan hukum.

Pasal 8

1) Wakif perseorangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 huruf a hanya dapat

melakukan wakaf apabila memenuhi persyaratan:

a, dewasa.

b, berakal sehat,

c. tidak terhalang melakukan perbuatan hukum,

d. pemili sah harta benda wakaf.

2) Wakif organisasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 huruf b hanya dapat

melakukan wakaf apabila memenuhi ketentuan organisasi untuk mewakafkan harta

benda wakaf milik organisasi sesuai dengan anggaran dasar organisasi yang

bersangkutan.

3) Wakif badan hukum dimaksud dalam pasal 7 huruf c hanya dapat melakukan

wakaf apabila memenuhi ketentuan badan hukum untuk mewakafkan harta benda

wakaf milik badan hukum sesuai dengan anggaran dasar badan hukum yang

bersangkutan.

Unsur wakaf yang kedua yaitu nazhir, adalah pihak yang menerima harta benda

wakaf dari wakif untuk dikelola dan dikembangkan sesuai dengan peruntukkannya.

Page 68: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

55

Dalam PP No 28 tahun 1997 maupun KHI hanya mengenal dua macam nazhir, yaitu

nazhir perorangan dan nazhir badan hukum, sementara dalam undang-undang di

tambah lagi nazhir organisasi. Sebagaimana disebutkan dalam pasal 9,10, dan 11

mengenai ketentuan nazhir, yang berbunyi:54

Pasal 9 nazhir meliputi:

a. Perseorangan,

b. Organisasi,

c. Badan hukum

1) Perseoranganksebagaimana dimaksududalam pasal 9 huruf a hanya dapat menjadi

nazhir apabila memenuhihpersyaratan: a. warga NegarahIndonesia, b. beagama

islam, c. dewasa, d. amanah, e. mampu secara rohani dan jasmani, dan f. tidak

terhalang melakukanhperbuaran hukum.

2) Organisasiksebagaimana dimaksud dalamkpasal huruf b hanya dapat menjadi

nazhir apabilakmemenuhi persyaratan:

a. Penguruskorganisasi yang bersangkutanhmemenuhi persyaratan nazhir

perseorangan sebagaiman dimaksud pada ayat (1)

b. Organisasi yanghbergerak di bidang sosial, pendidikan,kkemasyarakatan,

dan/atauhkeagamaan islam.

3) Badanhhukum sebagaimana dimaksudhdalam pasal 9 huruf c hanyakdapat menjadi

nazhir apabilammemenuhi persyaratan:

54

https://jdih.kemenkeu.go.id. Di akses pada tanggal 19 Juni 2021, 09.00 WIB

Page 69: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

56

a. Pengurushbadan hukum yang bersangkutanmmemenuhi persyaratan nazhir

perseorangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan,

b. Badankhukum Indonesiakyang di bentuk sesuai denganhperaturan perundang-

undanganhyang berlaku,

c. Badan hukum yang bersangkutan bergerak dibidang sosial, pendidikan,

kemasyarakatan, atau keagamaan islam.

Pasal 11 Nazhir mempunyai tugas:

a. Melakukanmpengatministrasian hartahbenda wakaf;

b. Mdngelolakdan mengembangkan hartakbenda wakaf sesuaikdengan tujuan, fungsi,

danmperuntukannya,

c. Mengawasi dan melindungi harta benda wakaf,

d. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada badan wakaf indonesia.

Hal ini semakin dilengkapi oleh undang-undang No 41 tahun 2004 mengenai

imbalan nazhir, imbalan nazhir yang selama ini belum secara tegas dibatasi, dalam

undang-undang ini dibatasi secara tegas jumlahnya tidak boleh lebih dari 10%

(sepuluh persen) dari hasil bersih atas pengelolaan dan pengembangan harta wakaf.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 11, nazhir

memperoleh pembinaan dari mentri dan Badan Wakaf Indonesia. Dalam rangka

pembinaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 13, nazhir harus terdaftar pada

Menteri dan Badan Wakaf Indonesia.

Di dalam ketentuan undang-undang wakaf disebutkan bahwa unsur wakaf yang

keriga mengenai harta benda wakaf adalah harta benda yang memiliki daya tahan

Page 70: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

57

lama dan/atau manfaat jangka panjang serta mempunyai nilai ekonomimenurut

syariah yang diwakafkan oleh wakif.

Dalamhperaturan perundangan wakafmsebelumnya hanyapmenyangkut

perwakafan bendaktidak bergerak hanya padakwakaf tanah milik, peruntukkannya

dipergunakanmuntuk kepentingan yang tidak produktif, seperti masjid, masdrasa,

yayasan, kuburan dan sebagainya. Sementara undang-undang wakaf sekarang ini juga

mengatur harta benda wakaf yang bergerak seperti uang (cash waqf), saham, surat-

surat berharga dan hak kekayaanmintelektual (seperti yang tertuang dalam pasal 16).

Unsur wakaf yang ke empat adalah yaitu ikrarmwakaf (sighat)kadalah

penyataan kehendak wakafkyang di ucapkan secaraklisan dan/atau tulisankkepada

nazhir untukmmewakafkan hartambenda miliknya.mDisebutkan dalammpasal 17

mengenaimikrar wakaf dilaksanakan oleh wakif kepada nazhir dihadapan penjabat

pembuat akta ikrar wakaf (PPAIW) dengan disaksikan oleh dua orang saksi.

Unsur wakaf yang kelima dalam undang-undang wakaf adalah mengenai

peruntukan harta benda wakaf. Ketentuan tersebut tertuang dalam pasal 22 yang

menyebutkan:

Pasal 22

Dalam rangka mencapai tujuan dan pungsi wakaf, harta benda wakaf hanya dapat

diperuntukan bagi:

a. Sarana dan kegitan ibadah;

b. Sarana dan kegiatan pendidikan, serta kesehatan;

c. Bantuan kepada fakir miskin, anak terlantar, yatim piatu, beasiswa;

Page 71: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

58

d. Kemajuan dan peningkatan ekonomi umat dan/atau;

e. Kemajuan kesejahteraan umum lainnya yang tidak bertentangan dengan syariah

dan peraturan perundang-undangan.

Selanjutnya pembahasan mengenai ketentuan pentingnya pendaftaran benda-

benda wakaf oleh Penjabat Pembuat Akta Ikrar wakaf (PPAIW) kepada instansi yang

berwenang.

Undang-undangmini juga menekankan pemberdayaankbenda-benda wakaf

yang menjadi ciri-ciri utamamundang-undang wakaf. Aspek pemberdayaan dan

pegembangan bendamwakaf selama ini memangmterlihat belum optimal,

dimsebabkan banyak hal antaranlain paham konserpatisme umat islam mengenai

wakaf. Khususnya terkait dengan harta bendakwakaf tidak bergerak. Undang-undang

wakaf ini pentingnya pemberdayaan dan pengembangan benda-benda wakaf yang

mempunyai potensi ekonomi tinggi untuk kesejahteraan masyarakat banyak.

Hal-hal baru yang juga terdapat dalam undang-undang ini dan tidak terdapat

dalam peraturan sebelumnya adalah menyangkut dibentuknya badan baru yaitu Badan

Wakaf Indonesia (BWI). BWI adalah lembaga yang dibentuk oleh pemerintah untuk

memajukan dan mengembangkan perwakafan nasional. BWI kedudukan di ibu kota

Negara dan dapat membentuk perwakilan di propinsi dan/atau kabupaten atau kota

sesuai dengan kebutuhan. BWI beranggotakan paling sedikit 20 orang dan paling

banyak 30 orang yang berasal dari anggota masyarakat. Tugas dan wewenang BWI

Page 72: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

59

adalahksebagaikberikut:55

1. Melakukanmpembinaan terhadap nazhir dalam mengelolamdan mengembangkan

hartambenda wakaf.

2. Melakukanhpengelolaan dan pengembanganmharta benda wakafkberskala

nasionalkdan internasional.

3. Memberikankpersetujuan dan/ataukperizinan atau perubahanmdan peruntukan

serta statuskharta bendakwakaf.

4. Memberhentikan/mengganti nazhir.

5. Memberikanjpersetujuan atashpenukaran hartafbenda wakaf.

6. Memberikanhsaran dan pertimbanganmkepada pemerinta dalammmenyusun

kebijakanhdibidang perwakafan.j

Dilihatmdari tugas dan wewenangmBWI dalam undang-undanghini nampak

bahwa BWI selainmmempuyai tanggung jawab untukmmengembangkan perwakafan

di Indonesia jugammempunyai tugas untukmmembina nazhir. Sehinggamnantinya

wakaf dapat berpungsi sebagaimana disyariatkannya wakaf. Adapun pengawasan

terhadap wakaf pada umumnya dan nazhir pada khususnya dilakukan oleh

pemerintah dibantu badan wakafmatau lembaga wakaf darimNegara yang

bersangkutan.

Halmberbeda lainnya yangkterdapat dalam undang-undangmini yaitu mengenai

cara penyelesaianhsengketa. Dalam undang-undangmini, penyelesaian sengketadapat

55

https://www.pubinfo.id/instansi-377-bwi-badan-wakaf-indonesia. Di akses pada tanggal 22

juni 2021, 10.15 WIB.

Page 73: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

60

diselesaikanmmelaluimmusyawarahhmupakat maupunmbantuan pihak ketiga melalui

mediasi,harbitrase, danmjalan terakhir adalahkpengadilan.56

Halmini berbedapdengan

peraturankperundang-undangan sebelumnyakmenjadikan pengadilankmenjadi jalan

utamamdalam menyelesaikanfsengketa wakaf.b

C. KonsephHarta Benda Hak AtaskKekayaan IntelektualkTerhadap Wakaf

Perspektif Hukumoekonomi syariah

1. Harta dalam Pandangan hukum.

Salah satu repormasi hukummwakaf adalah lahirnya peraturan wakaf yang

dikeluarkanhpemerintah dalam bentukmUndang-Undang Nomor 41mTahun 2004

tentang wakaf, dimanaksalah satu substansinya adalah daya jangkau yuridis harta

bendamwakaf lebih luas. Dalam Undang-Undangmini harta bendamwakaf selain

berupa benda tidak bergerak, juga menjangkau pada benda bergerak, salah satunya

hak atas kekayaan intelektualm(HAKI)

Untukmdapat mengetahui HAKI sebagaihharta benda wakaf, terlebih dahulu

harus dipahami klasifikasimbenda di dalam hukum. Menurut pasal 499 Kitab

Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata). Suatu benda terjamahan dari zaak

adalah tiap-tiaphbarang dan hak yang dapatkdikuasai hak milik benda menurut ilmu

hukum adalah segalah sesuatu yang dapat menjadi objek hukum dan barang- barang

yang dapat menjadi milik serta hak setiap orang yang dilindungi oleh hukum.57

Pengertian benda dapat dilihat dari batasan benda yang dikemukakan oleh pasal 499

56

Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam, Undang-Undang Nomor 42 tahun 2006

Tentang pelaksanaannya, hlm. 16. 57

Simanjuntak, Hukum Perdata Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2015), hlm. 177

Page 74: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

61

KUH perdata yang berbunyi: “menurut paham Undang-Undang yang dinamakan

kendaan ialah tiap-tiap barang dan tiap-tiap hak yang dapat dikuasai oleh hak milik.58

Barang yang dimaksudkan pasal 499 KUHPerdata tersebut adalah benda

materiil, sedangkan hak adalah benda immateriil. Menurut ilmu pengetahuan hukum

benda itu dapat di artiakan dalam arti luas dan sempit. Benda dalam arti luas adalah

segala sesuatu yang dapat dimiliki oleh orang. Pengertian ini meliputi benda-benda

yang dapat dilihat, seperti meja, kursi, jam tangan,motor, mobil, computer dan

sebagainya. dan benda-benda yang tidak dapat dilihat, yaitu berbagai hak seperti hak

tagihan, hak cipta, dan lain-lain.

Menurut pasal 503 KUH Perdata, bahwa benda dapat dibedakan menjadi dua,

pertama benda berwujud, yaitu segala sesuatu yang dapat dilihat dan dirabah dengan

panca indra, contoh buku, rumah, tanah,meja dan lain-lain. Kedua benda tidak

berwujud, yaitu semua hak, contoh: hak cipta, hak atas merek dan sebagainya.

Selanjutnya di dalam pasal 504 KUHPerdata, benda dibagi lagi menjadi dua,

pertama benda bergerak (benda tidak tetap) yaitu benda yang dapat dipindahkan.

Kedua benda tetap (tidak bergerak) yaitu benda yang tidak dapat di pindahkan. Benda

bergerak dibedakan menjadi dua, pertama menurut sipatnya adalah benda yang dapat

dipindahkan, kedua menurut ketentuan undang-undang ialah benda dapat bergerak

atau dipindahkan, yaitu hak-hak yang melekat atas benda bergerak. Adapun benda

tidak bergerak (tetap) dibedakan, Pertama menurut sifatnya, bendah tersebut tidak

58

HAJ.JSG.Sitohang, Ikhtisar Kitab UU Hukum Perdata Indonesia, (Jakarta: PT.Kudamas

Intra Asia,1989), hlm. 181.

Page 75: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

62

dapat dipindahkan, seperti tanah, dan segalah yang melekat di atasnya. Kedua

menurut tujuannya, benda itu tidak dapat dipindahkan, misal mesin yang dipasang

dalam pabrik. Ketiga menurut ketentuan undang-undang,benda tersebut juga tidak

dapat bergerak, ilah hak-hak yang melekat atas benda tidak bergerak.59

Perluasanmyuridiksi mengenai objek wakaf bendahbergerak tidak berwujud

yang berupahHAKI dengan sendirinya termasukkwakaf jangka waktu tertentuksebab

perlindunganhHAKI dibatasi jangka waktunyaholeh undang-undang. Di bawah ini

dijelaskanksebagai berikut :

a) Jangkamwaktu hak cipta yang berupa: (1) buku,mpamflet, dan semua hasil karya

tulis lain; (2) dramamatau drama musikal, tari, koreografi; (3) seni rupakdalam segala

bentuk sepertihseni lukis,mgambar, seni ukir, senikkaligrafi, seni pahat, seni patung,

kolase, dan seni terapan; (4) seni batik; (5) lagu atau musik dengan atau tanpa teks;

(6) arsitektur; (7) ceramah, kuliah, pidato dan ciptaan yang sejenis dengan itu; (8) alat

peraga; (9) peta; (10) terjemahan, tafsir, saduran,mdan bunga rampai; adalah berlaku

selama Penciptahmasih hidup, dan terus berlangsunghhingga 50 (lima puluh) tahun

setelahmPenciptanya meninggalmdunia. Sedangkan jangka waktukhak cipta berupa:

(1) program komputer, (2) sinematografi, (3) fotografi, (4) database, dan (5) karya

hasil pengalihwujudan; kberlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak pertamahkali

diterbitkan/diumumkan.60

59 Ibit., hlm.89 60

Kansil, Kitab UU Hak Atas Kekayaan intelektual, (Jakarta: PT Pradya Paramita, 2006), hlm,

29.

Page 76: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

63

b) Jangka waktu hak merek: Merek terdaftar mendapat perlindungan hukum untuk

jangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak tanggal penerimaan dan jangka waktu

perlindungan tersebut dapat diperpanjang. Perpanjangan perlindungan hukum atas

hak merek ditetapkan untuk jangka waktu yang sama, yaitu 10 tahun.

c) Jangka waktu hak paten yaitu 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tanggal

penerimaan dan tidak dapat diperpanjang. Sedangkan perlindungan hak paten yang

bersifat sederhana, yaitu 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak tanggal penerimaan dan

tidak dapat diperpanjang. 61

d) Jangka waktu hak desain industri yaitu 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak tanggal

penerimaan. Dalam undang-undang tidak ditentukan perpanjangan waktu

perlindungan hak desain industri.

e) Jangka waktu perlindungan hak desain tata letak sirkuit terpadu adalah 10 tahun.

f) Jangka waktu hak perlindungan varietas tanaman yaitu Perlindungan varietas

tanaman semusim adalah 20 (dua puluh) tahun, sedangkan perlindungan varietas

tanaman tahunan adalah 25 tahun. Dalam undang-undang tidak ditentukan

perpanjangan waktu perlindungan varietas tanaman.

Wakaf HAKI seperti halnya wakaf lainnya dilakukan dengan alat bukti

autentik, yaitu sertifikat HAKI yang dibuat oleh pihak yang berwenang (Direktorat

Jenderal Hak Atas Kekayaan Intelektual).

Masing-masing wakaf HAKI (wakaf hak cipta, wakaf merek, wakaf, paten, dll.)

61

Ibit., hlm,85.

Page 77: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

64

wajib didaftarkan ke Direktorat Jenderal Hak Atas Kekayaan Intelektual untuk

dimuat dalam Daftar Umum Hak Atas Kekayaan Intelektual. Serta permohonan

pengalihan hak (HAKI) kepada Direktorat Jenderal Hak Atas Kekayaan Intelektual

harus menyertakan Akta Ikrar Wakaf yang diterbitkan oleh Pejabat Pembuat Akta

Ikrar Wakaf.

2. Harta dalam hukum islam

Yang menjadi objek wakaf adalah harta benda oleh undang-undang wakaf,

disebut harta benda wakaf dengan defenisi sebagai harta benda yang memiliki daya

tahan lama atau mampunyai manfaat jangka panjang serta memiliki nilai ekonomi

menurut syariah yang di wakafkan oleh waqif.

Yang menjadi objek wakaf dalam hukum ekonomi islam yaitu harta. Menurut

istilah mal atau harta digunakan oleh para fuqaha salaf dalam pengertian yang sempit,

Istilah mal hanya diterapkan pada objek-objek yang tampak. Berikut beberapa

pengertian harta dalam islam:

4. Menurut para ulama dengan ciri-ciri: harta harus memiliki nilai, harus merupakan

barang yang boleh dimanfaatkan, harus dimiliki, dan bisa disimpan.

5. Menurut Al-Majalah, harta atau mal adalah sesuatu yang di inginkan oleh watak

manusia, dan yang dapat disimpan sebagai persediaan.

6. Fuqaha kontenporel, mendepenisikan harta/benda secara umum dan luas yaitu,

segala sesuatu yang dapat menjadi hak milik seseorang dan dapat diambil

manfaatnya. Dengan kata ”segala sesuatu” berarti semua benda baik berupa yang

nyata maupun yang abstrak termasuk hak-hak merupaka pengertian benda.

Page 78: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

65

7. Dalam draft Kompilasi Hukum Ekonomi islam (KHEI) Tentang harta (amwal) di

artikan sebagai sesuatu benda yang dpat dimiliki, dikuasai, diusahakan, dan di

alihkan, baik benda berwujud maupun benda tidak berwujud, baik benda yang

terdaftar maupun tidak terdaftar, baik benda yang bergerak maupun tidak bergerak,

dan hak yang mempunyai nilai ekonomis.62

Secara etimologi, al-maal berasa dari kata maala-yamiilu yang berarti condang

atau berpaling dari tengah ke salah satu sisi, dan al-maal di artikan sebagai segala

sesuatu yang menyenangkan manusia dan mereka pelihara baik dalam bentuk materi

maupun dalam bentuk manfaat. Sedangkan secara terminologi, menurut jumhur

ulama adalah segala sesuatu yang mempunyai nilai dan orang yang merusaknya harus

menggantinya atau menanggung beban atas kerusakannya.63

Namun menurut ulama

dari kalangan hanafiyyah, depenisi al-maal adalah sesuatu yang cenderung diminati

manusia kepadanya yang mungkin untuk disimpan untuk waktu yang diperlukan.

Golongan hanafiyyah mengaitkan definisi al-maal dengan kemungkinan untuk

disimpan (iddikhar) karena mereka tidak memasukkan manfaat sebagai esensi dari

harta namun masuk kepada kepemilikkan, sehingga dapat disimpulkan bahwa harta

hanyalah sesuatau yang berwujud menurut ulamahanafiyyah.64

Ulama hanafiyyah mutaakhiri berpendapat bahwa depenisi al-maal yang

dikemukakan oleh para pendahulu mereka sudah tidak komprehensip dan kurang

akomodatif. Di antara para ulama hanapiyyah mutaakhirin tersebut adalah Mustofa

62

Fathurrrahman Djamil, Hukum Ekonomi Islam, hlm, 174. 63

Budi Agus Riswandi, Wakaf Hak Kekayaan Intelektual, hlm. 203 64

https:// media neliti.com. hlm, 131

Page 79: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

66

Ahmad al-Zarqa‟ dan wahba az-Zuhaili. Mereka lebih cenderung menggunakan

definisi al-maal terkait dengan persoalan adat kebiasaan, situasi dan kondisi suatu

masyarakat.

Dari beberapa penjelasan mengenai definisi harta benda, penulis lebih

cenderung mengambil pendapat jamhur ulama bahwasanya segala sesuatu yang

manusia condong kepadanya, membuatnya merasa senang memilikinya dan mereka

pelihara serta mempunyai nilai manfaat adalah termasuk dalam kategori harta. Unsur

manfaat merupakan bagian dari harta di usung oleh syafi‟iyyah dan hanabilah karena

menurut mereka, manfaatlah yang sebenarnya dimaksudkan dari harta benda.

Dalam hukum islam, HAKI dipandang sebagai salah satu huquq maliyyah (hak

kekayaan) yang mendapat perlindungan hukum (mashun) sebagaimana mal

(kekayaan).65

Pandangan ini memberi kesimpulan bahwa HAKI adalah pekerjaan dan

merupakan hak kekayaan yang bisa dimiliki baik individu maupun kelompok. Prinsip

kepemilikan pribadi adalah menghormati hak individu, menghargai harapan dan

keinginan untuk leluasa berkehendak, berkreativitas dan berinovasi. Islam ingin

mendorong siapa saja untuk berupaya dan bekerja semaksimal mungkin dan

menghasilkan jerih payahnya.

Dengan kemajuan ilmu teknologi serta tingkat pertumbuhan ekonomi moderen,

muncul pula berbagai jenis kekayaan yang baru yang lebih potensial dan produktif,

meskipun jenis dan nama harta benda yang baru ini tidak disebut secara ekspilit

65

http://mui.or.id, Fatwa Majelis Ulama Indonesia nomor: 1/MUNAS VII/MUI/5/2005. Di

akses pada tanggal 20 Juni 2021, 08.30 WIB.

Page 80: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

67

dalam al-Qur‟an dan al-Hadits. Dewasa ini wakaf hak-hak yang bernilai materi

berkembang sangat pesat, sebagaimana juga wakaf manfaat yang bernilai materi,

terutama dengan semakin berkembangnya pasar modal. Dalam perspektif piqh, yang

bernilai materi seperti hal ilmiah dan manfaat yang bersifat materi, merupakan bagian

dari harta yang boleh diwakafkan.

Untuk mengkonsepsi wakaf hak yang bernilai materi sebagai konsepsi wakaf,

Majelis Ulama Indonesia (MUI) memperkenalkan definisi baru tentang wakaf, yaitu:

menahan harta (baik berupa aset tetap maupun aset lancer-pen) yang dapat

dimanpaatkan tanpa lenyap bendanya atau pokoknya, dengan cara tidak melakukan

tindakan hukum terhadap benda tersebut (menjual, memberikan atau

mewariskannya), untuk disalurkan hasilnya pada sesuatu yang mubah (tidak haram).

Perbedaan pandangan tentang harta benda wakaf di kalangan fuqaha erat

kaitannya dengan konsep masing-masing mengenai harta benda (maal) walaupun

definisi wakaf dan harta benda wakaf di kalangan fuqaha berbeda satu sama lain,

akan tetapi definisi yang mereka kemukakan itu berpegang kepada perinsip bahwa

benda yang diwakafkan itu pada hakikatnya adalah pengekalan manfaat atau nilai

benda itu. Apabilah melihat hadits yang di jadikan dasar argumentasi wakaf itu

berbeda dengan zakat atau shadaqah, tetapi masih bisa dikategorikan kedalam konsep

infaq. Jadi infak mencangkup wakaf, istilah wakaf itu sendiri tidak terdapat dalam Al-

Qur‟an, tetapi lahir dari pandangan Nabi Muhammad SAW yang menjawab

pertanyaan umar bin khattab, ketika ia ingin mengimpakkan sebidang tanahnya yang

subur di khaibar. Nabi pada waktu itu menawarkan, bagaimana jika kebun itu

Page 81: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

68

dijadikan modal (infestasi) saja dan dipelihara kekekalannya, sedang yang

dimanfaatkan adalah hasilnya.

Dapat di tarik kesimpulan, secara implisit, bahwa tanpa mengelola tanah

tersebut tidak mungkin dapat memanfaatkan hasilnya. Dengan demikian, jika di atas

tanah tersebut langsung di bangun masjid, maka masjid tidak bisa menghasilkan suatu

produk yang dimanfaatkan.66

Tetapi jika tanah tersebut digarap dengan dimanfaatkan

sebagai kebun kurma misalanya, maka hasilnya (penjualan kurma) dapat

dimanfaatkan, termasuk untuk membangun masjid.

Dan dari praktek pengamalan sebuah wakaf, ini tercipta suatu persepsi atau

gambaran tertentu mengenai wakaf.

1. Wakaf itu umumnya berwujud benda tidak bergerak, terutama tanah;

2. Dalam prakteknya, di atas tanah wakaf itu biasanya didirikan masjid atau

madrasah.

3. Penggunaan wakaf didasarkan kepada wasiat pemberi wakaf (waqif) .

Dengan adanya begitu maka hasil yang di dapatkan dari penggunaan benda

(tanah) wakaf hanya bersifat konsumtif. Apabilah dari beberapa harta wakaf bisa

dikelolah bersama, maka bisa dihimpun berbagai sektor produksi untuk suatu

investasi, jika perlu dengan menjual aset wakaf sebagai modal finansial, namun dana

hasil penjualan itu digabungkan dengan harta lain yang statusnya masih merupakan

harta tetap. Karena dengan penjualan itu maka harta wakaf secara bersamaan itu

66

Sumaran Harahap, Paradikma baru wakaf di Indonesia , (Jakarta: Departemen Agama,

2007), hlm. 65.

Page 82: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

69

dapatmmenjadi asset produktifhkeuntungan dan uang yanghdapat

dimanfaatkanmuntuk umat.67

j

Asas kemanfaatan HAKI yang dapat memberikan keuntungan ekonomis berupa

bentuk pembayaran royalty dan technical fee untuk di jadikan asset produktif yang

dapat dimanmfaatkan oleh umat menjadi landasan yang paling relevan dengan

keberadaan benda itu sendiri sebagai harta benda wakaf.68

Terlebih lagi ibadah wakaf

oleh para ulama dikategorikan sebagai amal ibadah shadaqah jariyah yang memiliki

pahala yang terus mengalir walaupun yang melakukan telah meninggal dunia. Dalam

pandangan sederhanapun kontinyuitas pahala yang dimaksud karena terkait dengan

aspek kemanfaatan yang bisa di ambil secara berkesinabungan oleh pihak kebajiakan

yaitu kepentingan masyarakat banyak.

Terdapat empat hal dimana harta atau benda wakaf termasuk (shadaqah

jariyah) yang akan mendapat nilai pahala yang terus mengalir karena

kemanfaatannya yaitu:69

1. Benda tersebut dapat dimanfaatkan atau digunakan oleh orang banyak. Dengan

kehadiran wakaf yang mempunyai nilai guna yang sangat tinggi, maka

paradigma baru wakaf seharusnya didasari oleh aspek tersebut, sehingga jika ada

bneda wakaf yang hanya memberikan kemanfaatan kecil, atau tidak sama sekali,

selayaknya benda tersebut diberdayakan secara propesional produktif dalam

67

Direktorat Pemberdayaan wakaf, Pedoman Pengelolaan Wakaf Tunai, (Jakarta: Departemen

Agama RI, 2006) hlm. 34 68 Budi Agus Riswandi, Wakaf Hak Kekayaan Intelektual, hlm. 205. 69

Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Paradigma Baru wakaf di Indonesia, (Jakarta: Departemen

Agama RI, 2007), hlm. 73.

Page 83: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

70

rangka meningkatkan nilai fungsi yang berdimensi ibadah dan menunjukkan

kesejahteraan umum sebagai maksud daripada wakifnya.

2. Benda wakaf tersebut tidak menjadiakan atau mengarah kepada bahaya

(mudharat) bagi orang lain dan juga wakif sendiri.

3. Benda wakaf memberikan nilai yang lebih nyata kepada parah waqif itu sendiri.

Secara material, para waqif berhak atau boleh memanfaatkan benda wakaf

tersebut sebagaimana juga berlaku bagi para penerima wakaf. Secara immaterial,

para waqif sudah pasti mendapatkan pahala yang berkesinabungan, karena benda

yang diserahkan kepada kebajiakan umumnya bisa di ambil manfaatnya oleh

masyarakat banyak dan terus-menerus.

4. Manfaat immaterial benda wakaf melebihi manfaat materialnya, atau bisa

dibahasakan bahwa nilai ekstrinsik benda wakaf melebihi nilai instrinsiknya.

Karena wakaf itu sendiri sejatihnya lebih mementingkan fungsi untuk orang lain

atau orang banyak dari pada benda itu sendiri.

KeberadaankHAKI sebagaimharta bendamwakaf, selain memberikankmanfaat

secaramekonomi danhmenciptakan keadilanmsocial, waqifnHAKI juga akan

mendapatkanmpahala. Wakafmyang di syariatkanmdalam Islammmempunyai dua

dimensimsekaligus, ialah dimensi religihdan dimensi sosialfekonomi. dimensi religi

karena wakafhmerupakan anjuran agamamyang perlu di praktekkankdalam

kehidupanhmasyarakat muslim, sehingga waqif mendapatkan pahala karena mentaati

perintahnya. Sedangkanmdimensi sosial ekonomi karenaksyariat wakaf mengandung

unsur ekonomi dan sosial, dimanamkegiatan wakaf sudah membantu sesamanya

Page 84: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

71

saling tengganghrasa.70

Yang menjadi contohmwakaf HAKI adalahhmewakafkan haknya sebagai

penulishbuku. Naskahmyang di tulisnya berarti telahmdiwakafkan oleh penulishuntuk

siapapun yang ingingmemanfaatkan bukuhitu sekalipun untuk penerbitan dan

mendistribusikannya. Shadaqahhyang diberikan atas namanya, merupakanmshadaqah

dari hasil hakfpenulis. Nilai hak penerbitan yang diwakafkan oleh penulis bisa

dihitung berdasarkan perhitunganmberapa kali percetakan. Dengan ini,mpenerbitan

dapatmmengambil keuntungan dari penerbitan buku yang telah diwakafkan hak

penerbitnya olehhpenulis dengan harusmmengeluarkan bagianopenulis dalamhbentuk

shadaqahmdi jalan kebaikan, kalau adakkeuntungan sepertimyang ditentukanmoleh

penulis.

Selainmitu ada juga contoh lain darimproduk HAKI yaitu berupa hasilmkarya

film atau karya seni musik ataupun di bidang iptek. Semua itu bentuk hasil dari

HAKI tersebut bila di jadikan harta wakaf dapat menghasilakan manfaat yang sangat

besar. Nilai hak cipta atau hak paten biasanya dihitunghdengan berdasarkamberapa

kali penjualanmyang keluarmdari produkkHAKI tersebut. Keuntunganmdapat

didistribusikan untukmhal kebaikan seperti membangun masjid,mmadrasah, atau

sekolah atauhbahkan saranamlainnya.

Jika dilihatmdari jenis wakaf,kbahwa wakaf HAKI inimtermasuk kedalam

wakafmmu‟aqqad (sementara),mkarena perlindunganmHAKI dibatasidjangka

70

Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Pedoman Pengelolaan Pengembangan wakaf, (Jakarta:

Departemen Agama RI, 2006), hlm. 35.

Page 85: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

72

waktunya oleh Undang-Undang. DalammhukumkIslam,pbahwa salah satummazhab

piqih yanghmembicarakankdanmmemperbolehkanmwakaf yangotidak mu‟abbad

(selamanya) adalah malikiah (mazhab piqih yangmdinisbahkan kepadakimam malik).

Hukum wakaf berasal dari hukum Islam yang telah menjadi hukum nasional yang

dilandasi dengan teori tajdid, yang menyatakan bahwa hukum Islam bersifat dinamis,

terhadapnya selalu di adakan tajdid atau pembaharuan. Pembaharuan dalam hukum

Islam dilakukan dengan metode ijtihat, yaitu bersungguh-sungguh untuk menemukan

hukum.71

Keterlibatan pemerintah untuk mengatur masalah perwakafan merupakan

sebuah keniscayaan atas dasar kepentingan kemaslahatan (Al-Maslahah Al-

Mursalah). Karena hal tersebut sudah menyangkut kepentingan umum (masyarakat

banyak), maka peraturannya harus ada dan dilegitiminasi oleh Negara sebagai

peraturan yang memiliki dasar konstitusi yang kuat dan berakar dari kebutuhan

menciptakan masyarakat yang berkeadilan.

Salah satu bentuk dari pembaharuan wakaf yaitu perubahan ruang lingkup

substansi yang diatur dalam Undang-Undang No.41 tahun 2004tentang wakaf,

Undang-Undang ini mengatur harta benda wakaf dalam lingkupnya yang lebih luas

daripada peraturan wakaf sebelumnya, dimana harta benda wakaf tidak terbatas hanya

pada wakaf tanah milik. Akan tetapi menjangkau pula pada wakaf HAKI

sebagaimana yang tertuang dalam pasal 16 Undang-undang Nov41 Tahun 2004

71

Imam Suhadi, Wakaf Untuk Kesejahteraan Umat, (Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa,

2002), hlm. 75

Page 86: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

73

tentang Wakaf. Piqih sebagai produk pemikiran manusia bukan suatu yang rentan

terhadap perubahan, karena piqih harus mampu memberikan jawaban yuridis

terhadap persoalan hidup dan kehidupan manusia, sementara dinamika kehidupan

senantiasa menimbulkan perubahan-perubahan.

Kelahiran Undang-undang no.41 tahun 2004 tentang wakaf, merupakan piqih

Indonesia sebagai hasil ijtihat para ulama Indonesia yang sesuai dengan kebutuhan

dan setting sosial pada saat ini. tetapi ijtihat ulama Indonesia ini tidak bisa

membatalkan ijtihat ulama-ulama piqih terdahulu.

Ijtihat fuqahamterdahulu terhadapkbenda wakaf bertujuankuntuk kemaslahatan

umatmsesuai denganosetting sosialhpada saat itu. Begitujpula ijtihatkulama-ulama

Indonesiamterhadap pengembanganhharta benda wakaf adalahmdemi kemaslahatan

umatmmanusia yang disesuaikanmdengan kebutuhanhdan setting sosialmpada saat

ini. Sebab padahdasarnya hukumhadalah artikulasimdari pemikirankdan kegiatan

manusia padamzamannya. Ketikahsuatu hukum (ajaran)mIslam yang masukmdalam

wilayah ijtihat, makadhal tersebut menjadipsangat fleksibel,kterbuka terhadap

penafsiran-penafsiaranbbaru, dinamis,hfuturistik. Ditinjaumdari kekuatanmhukum,

wakaf merupakanmajaran yang bersifatganjuran (sunnah), namundkekuatan yang

dimilikiksesungguhnya begitunbesar sehinggaktonggak menjalankankroda

kesejahteraanmmasyarakat banyak.n72

Hukumdhendaklah dipahamimsebagai refleksihtata nilai yangmdiyakini

72

Ahmad Junaidi dan Thobieb Al-Asyhar, Menuju Era Wakaf Produktif, (Jakarta: Mitra Abadi

Press, 2006), hlm. 69

Page 87: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

74

masyarakat sebagai pranata dalam kehidupan masyarakat. Hal ini berarti muatan

hukum wakaf selayaknya mampu menangkap aspirasi masyarakat yang tumbuh dan

berkembang, bukan hanya yang bersifat tetap, melainkan juga sebagai acuan dalam

mengantisipasi perkembangan baru dibidang sosial, ekonomi dan politik di masa

depan. Hal ini menunjukkan bahwa hukum Islam bukan sekedar norma yang statis

yang mengutamakan kepastian dan ketertiban, tetapi juga norma-norma yang harus

mampu mendinamisasikan pemikiran dan merekayasa perilaku masyarakat dalam

mencapai cita-cita.

Page 88: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

75

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka penulis menyimpulkan bahwa:

1. Hak Kekayaan Intelektual itu adalah hak kebendaan, hak atas sesuatu benda yang

bersumber dari hasil kerja otak, hasil kerja rasio. Hasil dari pekerjaan rasio

manusia yang menalar. Hasil kerjanya itu berupa benda immateriil. Benda tidak

berwujud. HAKI dapat dijadikan objek benda wakaf karena secara hukum

dianggap benda bergerak (yang tidak berwujud) dan melihat manfaatnya dari

aspek ekonomi yang dihasilkan sangat besar. Dan benda wakaf HAKI memiliki

daya tahan yang lama karena yang dijadikan objek wakaf adalah hak dari benda

hasil ciptaannya. Wakaf yang berkaitan dengan HAKI tersebut pada dasarya

mencakup wakaf: hak cipta, hak merek, hak paten, hak desain industri, hak

rahasia dagang, hak desain tata letak sirkuit terpadu, dan hak perlindungan

varietas tanaman.

2. Hak atas kekayaan intelektual dalam peraturan perundangan perwakafan berupa

UU No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf dan Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun

2006 tentang pelaksanaannya. Kedua peraturan perundangan tersebut memiliki

urgensi, yaitu selain untuk kepentingan ibadah mahdhah, juga menekankan

perlunya pemberdayaan wakaf secara poduktif untuk sosial (kesejahteraan umat)

.

75

Page 89: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

76

3. Hak Atas Kekayaan Intelektual dipandang sebagai salah satu huquq maliyyah

(hak kekayaan) yang mendapat perlindungan hukum (mashun) sebagaimana mal

(kekayaan). HAKI yang mendapat perlindungan hukum Islam tersebut adalah

HAKI yang tidak bertentangan dengan hukum Islam. Dikalangan fuqaha, definisi

wakaf yang mereka kemukakan itu berpegang kepada prinsip bahwa benda yang

di wakafkan itu pada hakikatnya adalah pengekalan manfaat benda itu. Asas

kemanfaatan HAKI yang dapat memberikan keuntungan ekonomis berupa bentuk

pembayaran royalty dan technical fee, menjadi landasan yang paling relevan

dengan keberadaan benda itu sendiri sebagai harta benda wakaf. Lebih-lebih

ibadah wakaf oleh para ulama dikategorikan sebagai amal ibadah shadaqah

jariyah yang memiliki pahala yang terus mengalir walaupun yang melakukan

telah meninggal dunia. Tentu saja, dalam pandangan yang paling sederhanapun,

bahwa kuantitas pahala yang dimaksud karena terkait dengan aspek kemanfaatan

yang bisa diambil secara berkesinambungan oleh pihak kebajikan (kepentingan

masyarakat banyak).

B. Saran

Saran-saran yang akan penulis berikan dalam permasalahan ini adalah:

1. Bagi masyarakat dalam rangka ingin melakukan wakaf HAKI hendaklah

memberikan Laporan kepada BWI agar wakaf tersebut bisa tercatat dan bisa

dikembangkan sebaik mungkin.

2. Pemerintah seharusnya merevisi undang-undangmtentang wakafmtersebut yaitu

denganmmenambahkan aturanmyang jelashtentang bagaimanamProsedur wakaf

HAKI.hk

Page 90: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

77

3. Pemerintah (melalui menteri agama) membentuk pengurus BWI yang sangat

berpotensi karena untuk membentuk wakaf yang produktif perlu sumber daya

nazhir yang mempunyai kemampuan di bidang bisnis dan manajemen karna

nazhir adalah ujung tombak kemajuan pemanfaatan wakaf.

Page 91: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

78

DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur

Al-Quran Al-Karim dan terjemahannya Departemen Agama RI, Semarang: Direktorat

Pemberdayaan Wakaf, 2007.

Abdul Aziz Muhammad Azzam, Fiqih muamalat, Jakarta: Amzah, 2010.

Abdul Halim, Hukum Perwakafan di Indonesia, Jakarta: Ciputat Press, 2005.

Achmad Djunaidi dan Thobieb Al-Asyhar, Menuju Era Wakaf Produktif, Jakarta:

Mumtaz Publishing, 2005.

Ahmad Azhar Basyir, Hukum Islam Tentang Wakaf, Ijarah dan Syirkah, Bandung:

PT . Al-Ma‟arif, 1987.

Asbar dkk, Islam Untuk Disiplin Ilmu Hukum, Jakarta: Departemen Agama RI, 2002.

Ahmad Junaidi dan Thobieb Al-Asyhar, Menuju Era Wakaf Produktif, Jakarta: Mitra

Abadi Press, 2006.

Andrian Sutedi, Hak Atas Kekayaan Intelektual, Jakarta: Sinar Grafika, 2013.

Bahrul Ma‟ani, Fiqih Wakaf Kontemporel, Yogyakarta: litera Suranatan, 2019.

Budi Agus Riswandi, Wakaf Hak Kekayaan Intelektual, Yogyakarta: Pusat HKI FH

UII Press,2016.

Burhan Bungin, Metode penelitian Kualitatif, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

2006.

Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Fiqih Wakaf, Jakarta: Departemen Agama RI,2007.

Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Paradigma Baru wakaf di Indonesia, Jakarta:

Departemen Agama RI, 2007.

Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf,

Jakarta: Departemen Agama RI, 2006.

Direktorat Pemberdayaan wakaf, Pedoman Pengelolaan Wakaf Tunai, Jakarta:

Departemen Agama RI, 2006.

Faturrahman Djamil, Hukum Ekonomi Islam sejarah,teori dan konsep, Jakarta: Sinar

Grafika, 2015.

78

Page 92: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

79

HAJ.JSG.Sitohang, Ikhtisar Kitab UU Hukum Perdata Indonesia, Jakarta:

PT.Kudamas Intra Asia,1989.

Imam Suhadi, Wakaf Untuk Kesejahteraan Umat, Yogyakarta: Dana Bhakti Prima

Yasa, 2002.

Ishaq, Dasar-Dasar Ilmu Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, 2006.

Juhaya Syam Praja, Perwakafan Di Indonesia, Bandung: yayasan piara,1995.

Muhammad Amin Summa, Hukum Keluarga Islam di Dunia Islam, Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2004.

Muhammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, Jakarta: UI Press,

1988.

Satjipto Rahardjo, Pemanfaatan Ilmu-Ilmu Sosial bagi Pengembangan Studi Hukum,

Bandung: Alumni,1977.

Simanjuntak, Hukum Perdata Indonesia, Jakarta: Kencana, 2015.

Sugiono, metode penelitian kuantitatif, kualitatif,dan R&D, Cet. Ke-25 Bandung:

Alfabeta 2017.

Suhrawardi K. Lubus, dkk.Wakaf dan Pemberdayaan Umat, jakarta: Sinar

Grafika,2010.

Sumaran Harahap, Paradikma baru wakaf di Indonesia, Jakarta: Departemen Agama,

2007.

Suparman Usman, Hukum Perwakafan di Indonesia, Jakarta: Darul Ulum Press,

1993.

Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-faifi, Fiqih Sunnah Sayyid Sabit, Jakarta Timur:

2009.

Zainudin Ali, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Sinar grafika, 2009.

B. Peraturan Perundang-Undangan

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun

2006 Tentang pelaksanaannya, Jakarta: Departemen Agama,2007.

Kansil, Kitab UU Hak Atas Kekayaan intelektual, Jakarta: PT Pradya Paramita, 2006.

Page 93: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

80

C. Internet

https://jdih.kemenkeu.go.id. Di akses pada tanggal 19 Juni 2021, 09.00 WIB

https:// media neliti.com. hlm, 131

http://repository.uin-suska.ac.id//Bab2.pdf.

https://www.duniadosen.com/ 2017/5/4/Hak atas kekayaan intelektual

D. Lain-Lain

Skripsi Cairun Nadia ,wakaf benda berhak paten menurut undang-undang dan fiqih

wakaf‟, 2017.

Skripsi Muhammad Safrudin, Harta Benda Sewa Sebagai Wakaf (Studi Pasal 16 Ayat

3 huruf f Undang-Undang nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf), 2015.

Skripsi Nurhidayah, Penarikan Kembali harta Benda Wakaf Menurut Hukum Islam

(studi kasus di yayasan sabilal muhtadin rt 13 kelurahan kenali besar kec

alam barajo kota jambi), 2020.

Page 94: WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF …

81

DAFTAR RIWAYAT

(CURRICULUM VITAE)

A. Identitas

Nama : Siti Kartina

Tempat tanggal Lahir : Peninjauan, 02-Februari-1998

Email : [email protected]

Nomor Kontak/HP : 082281442010

Alamat : Desa Peninjauan, Kecamatan Maro Sebo Ulu,

Kabupaten Batang Hari

B. Riwayat Pendidikan

1. SDN 23/1 Peninjauan Tahun 2004-2011

2. SMPN 29 Batang Hari, Desa Peninjauan Tahun 2011-2014

3. MAS NURUL IHSAN Desa Peninjauan Tahun 2014-2017

4. UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Tahun 2017-2021

Jambi Agustus 2021

Siti Kartina

104170341

81