waktu tunggu eksekusi pidana mati dalam...

17
i WAKTU TUNGGU EKSEKUSI PIDANA MATI DALAM PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA TESIS Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Hukum Yohana Lince Aleng NIM : 322013029 PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2017

Upload: vuphuc

Post on 21-Apr-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

WAKTU TUNGGU EKSEKUSI PIDANA MATI

DALAM PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA

TESIS

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Hukum

Yohana Lince Aleng

NIM : 322013029

PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2017

ii

iii

iv

v

Ucapan Terima Kasih

Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat

Tuhan Yesus Kristus karena atas berkat dan anugerah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini dengan

baik.

Penulisan mengenai tesis ini berjudul ”Waktu Tunggu

Eksekusi Pidana Mati Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia”.

Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis membahas tentang

eksekusi pidana mati yang menghabiskan waktu tunggu yang

begitu lama dalam kaitannya dengan pelanggaran hak asasi

manusia. Hal ini dikarenakan belum adanya hukum positif yang

secara khusus mengatur tentang jangka waktu tunggu eksekusi

pidana mati setelah terpidana menerima vonis mati dari hakim.

Lebih lanjut mengenai upaya hukum berupa peninjauan kembali

juga menjadi kendala yang berpotensial memperpanjang waktu

tunggu eksekusi pidana mati, hal tersebut dikarenakan tidak

adanya kepastian hukum mengenai jumlah maksimum pengajuan

upaya hukum peninjauan kembali yang sebelumnya hanya

diajukan satu kali berubah menjadi dapat diajukan lebih dari

sekali. Karena itu penulis mengharapkan agar kedepannya

vi

lembaga legislatif dan eksekutif bisa menciptakan suatu produk

hukum berkaitan dengan isu tersebut agar dapat menjamin

kepastian hukum.

Dalam penulisan tesis ini, penulis merasa bahwa tesis ini

tidak akan terselesaikan dengan baik jika bukan karena adanya

campur tangan dari para pembimbing yang selama ini

membimbing penulis. Karena itu secara khusus, penulis

mengucapkan limpah terima kasih kepada Kedua Pembimbing,

Bapak Dr. M. Haryanto, S.H.,M.Hum dan Bapak Arie Siswanto,

S.H.,M.H yang telah memberikan waktu, perhatian serta

pemikirannya untuk kesuksesan penulisan ini. Tuhan Yesus

memberkati selalu.

Penulis juga berterima kasih kepada Bapak Dr. Umbu

Rauta, S.H., M.Hum selaku Kaprogdi Magister Ilmu Hukum

Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana dan Bapak

Dr. Tri Budiyono, S.H.,M.Hum (Mantan Kaprogdi Magister Ilmu

Hukum Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana)

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

melanjutkan serta menyelesaikan studi di MIH FH UKSW.

vii

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Mbak

Widya Kurniawati, S.Si selaku Sekretaris Progdi Magister Ilmu

Hukum Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana yang

telah banyak membantu penulis dari awal perkuliahan sampai

akhir penyelesaian studi penulis. Tuhan Yesus memberkati.

Penulis juga berterima kasih secara khusus kepada :

1. Kedua orangtua terkasih Bapak Agustinus Aleng dan Mama

Yuberlina Beslau-Aleng atas pengorbanan, dukungan, perhatian,

kasih sayang serta kepercayaan yang diberikan kepada penulis

dalam segala hal terutama selama penulis menempuh pendidikan

di MIH FH UKSW Salatiga. Semoga umur panjang dan kesehatan

selalu beserta kalian. Tuhan Memberkati.

2. Kakek O.D. Aleng (alm), Nenek tercinta, Loisa Aleng, Mama

Ros Aleng, Bapak Peres Banaweng atas Doa, dukungan,

kepercayaan dan perhatian kepada penulis selama ini. Tuhan

Yesus selalu memberkati kalian.

3. Adik-adikku tercinta; Remalia, Ina Momo, Marthin, Valentino,

Tari, Nive, Love, Pedro, Indah, Hendrik, yang berada di Alor dan

Kupang, yang selalu memberikan hiburan dan dukungan kepada

penulis. Sukses selalu dalam masa pendidikannya. Tuhan Yesus

Memberkati.

4. Bapak Ibrahim La’a, S.H.M.H, Ma Debora Ayin, serta adik Brian

La’a dan Stenly La’a, yang telah banyak membantu penulis dari

awal perkuliahan sampai selesai studi dan terima kasih atas

dukungannya. Tuhan Yesus Memberkati.

viii

5. Bapak R.E.S.Fobia, S.H., MIDS atas dukungan, bantuan serta

pemikiran-pemikiran dalam bidang hukum kepada penulis dari

awal perkuliahan sampai pada proses penyelesaian studi. Tuhan

Yesus Memberkati.

6. Seluruh Keluarga Besar Aleng yang selalu senantiasa memberikan

dukungan dan doa kepada penulis selama ini. Tuhan Yesus

Memberkati.

7. Seluruh Dosen Pengajar Magister Ilmu Hukum FH UKSW

Salatiga yang telah banyak memberikan ilmu serta

pengetahuannya dalam bidang hukum baik secara langsung

maupun tidak langsung. Tuhan Memberkati.

8. Sahabat Eugenia Brandao Da Silva, Avelino Barreto, Kak Gerly,

Kak Kris Doko, atas dukungan, bantuan dan kerjasama yang

terjalin selama ini. Penulis merasa bersyukur boleh dipertemukan

dengan teman-teman seperti kalian. Semoga persahabatan kita

tetap terjalin dan kiranya kesuksesan selalu menyertai kalian.

9. Rekan-Rekan mahasiswa Program Magister Ilmu Hukum FH-

UKSW Angkatan 2013 dan 2014, terima kasih atas

kebersamaanya selama ini. Tuhan berkati.

10. Teman-teman seperjuangan dari Alor : Sepryanti Manialoka, Esy

Mailang, Lely Duka, Emy Manialoka, atas dukungan dan

motivasinya selama ini. Sukses selalu untuk kalian. Tuhan berkati.

11. Teman-teman kos putri katharina; Venalia, Lavani, Bella, Titis,

Sabriana, Enggar, mbak ririn, mas ari, untuk kebersamaannya

yang sudah seperti keluarga selama di Salatiga. Sukses terus untuk

kalian.. GBU

ix

Kata Pengantar

Dengan bersyukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah

memberikan kekuatan, kesehatan, kesabaran dan penyertaan-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “Waktu

Tunggu Eksekusi Pidana Mati Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia”

sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister Hukum.

Dalam penulisan tesis ini terdapat dua isu sentral yang akan

dibahas adalah mengetahui waktu tunggu eksekusi pidana mati dalam

kaitannya dengan pelanggaran hak asasi manusia dan yang kedua

mengetahui Putusan Mahkamah Konstitusi No. 34/PUU-XI/2013

tentang Peninjauan kembali potesial memperpanjang waktu tunggu

eksekusi pidana mati.

Tesis ini disusun dalam empat bab. Bab pertama merupakan

bab pendahuluan. Bab ini terdiri dari latar belakang penelitian yang

menguraikan alasan yang mendasari penulisan tesis ini yang

difokuskan pada peraturan-peraturan yang berkaitan dengan eksekusi

pidana mati, selanjutnya perumusan masalah, tujuan penellitian serta

metodologi penelitian sebagai bahan acuan dalam penulisan tesis ini.

Bab II Landasan teoretik. Bab ini pada awalnya akan

membahas mengenai konsep eksekusi pidana mati yang disertai

x

dengan beberapa teori dan juga pandangan-pandangan para ahli

mengenai eksekusi pidana mati, fenomena deret kematian dan juga

hal-hal yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan eksekusi pidana

mati.

Bab III hasil penelitian dan analisis. Bab ini akan membahas

serta menganalisis mengenai perkembangan eksekusi pidana mati di

Indonesia, pelanggaran hak asasi manusia yang berkaitan dengan

waktu tunggu eksekusi pidana mati dan juga upaya hukum

peninjauan kembali yang seharusnya memberikan kepastian hukum

dalam sistem pemidaann. .

Bab IV hasil pembahasan dan analisis, dalam bab ini penulis

menarik kesimpulan berupa intisari dari pembahasan bab-bab

sebelumnya disertai dengan rekomendasi agar adanya suatu

perbaikan terhadap pengaturan perundang-undangan mengenai waktu

tunggu eksekusi pidana mati serta beberapa aturan terkait agar di

masa yang akan datang dapat terjaminnya kepastian hukum.

Penulis menyadari bahwa banyak sekali kekurangan dan juga

keterbatasan dalam penulisan tesis ini. Hal dikarenakan kurangnya

pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki penulis sehingga untuk

kesempurnaan tesis ini penulis sangat mengharapkan saran serta

xi

kritik dari para pihak demi penyempurnaan tesis ini agar dapat

digunakan dimasa mendatang. Akhir kata terima kasih dan Tuhan

memberkati.

Salatiga, 14 Januari 2017

Yohana Lince Aleng

xii

DAFTAR ISI

Halaman

Cover Judul .............................................................................. i

Lembar Persetujuan ................................................................ ii

Lembar Pengesahan ................................................................. iii

Lembar Pernyataan Orisinalitas Tesis .................................. iv

Ucapan Terima Kasih .............................................................. v

Kata Pengantar ........................................................................ ix

Daftar Isi ................................................................................... xiii

Abstrak ...................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................ 15

C. Tujuan Penelitian ................................................................. 15

D. Manfaat Penelitian ............................................................... 16

E. Metode Penelitian ................................................................ 16

BAB II LANDASAN TEORETIK

A. Pengertian Umum ................................................................ 20

a. Pidana Mati .................................................................... 20

b. Eksekusi Pidana Mati ..................................................... 30

B. Tujuan Pemidanaan .............................................................. 38

xiii

C. Hambatan-Hambatan Dalam Eksekusi Pidana Mati ............ 47

D. Fenomena Deret Kematian (Death Row Phenomenon) ....... 58

E. Pandangan Hukum Tentang Waktu Tunggu

Eksekusi Pidana Mati ........................................................... 61

F. Konsep HAM dan Pelanggaran HAM ................................. 68

1. Hak Asasi Manusia ........................................................ 68

2. Pelanggaran Hak Asasi Manusia ................................... 74

BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

A. Perkembangan Eksekusi Pidana Mati di Indonesia ............. 78

B. Waktu Tunggu Eksekusi Pidana Mati berkaitan

dengan Hak Asasi Manusia .................................................. 88

C. Putusan MK No. 34/PUU-XI/2013 tentang PK berkaitan

dengan Waktu Tunggu Eksekusi Pidana Mati .................... 96

D. ANALISIS ........................................................................... 104

1. Waktu Tunggu Eksekusi Pidana Mati Merupakan

Pelanggaran Hak Asasi Manusia ................................... 104

2. Putusan MK No. 34/PUU-XI/2013 tentang PK

potensial memperpanjang waktu tunggu

eksekusi pidana mati ...................................................... 111

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................... 117

B. Saran ..................................................................................... 121

DAFTAR PUSTAKA

xiv

WAKTU TUNGGU EKSEKUSI PIDANA MATI DALAM

PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA

Yohana Lince Aleng

Abstrak

Penelitian tentang waktu tunggu ekseksusi pidana mati dalam

perspektif hak asasi manusia bertujuan untuk mendeskripsikan serta

menganalisis waktu tunggu eksekusi pidana mati dapat digolongkan

sebagai pelanggaran HAM. Selain itu penelitian ini juga bertujuan

Untuk mengetahui putusan Mahkamah Konstitusi No.34/PUU-

XI/2013 tentang Peninjauan Kembali sebagai salah satu upaya hukum

potensial memperpanjang waktu tunggu eksekusi pidana mati.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang

dilakukan secara normatif dengan mengkaji bahan hukum primer dan

sekunder, dengan menggunakan pendekatan statue approach yaitu

mengkaji permasalahan dari segi hukum dan sumbernya berasal dari

peraturan perundang-undangan yang berlaku, teori-teori hukum

maupun doktrin-doktrin hukum.

Pengaturan mengenai pidana mati secara jelas sudah diatur

dalam hukum positif di Indonesia (KUHP maupun UU diluar

KUHP). Namun mengenai pengaturan eksekusi pidana mati yang

memiliki kelemahan. Dalam suatu putusan setelah terpidana divonis

mati dan segala upaya hukum telah diajukan oleh si pemohon tetapi

tidak diterima maka harus segera dilakukan eksekusi. Tetapi hal ini

tidak secara serta merta berlaku karena masih banyak terpidana mati

yang setelah divonis masih menunggu eksekusi bahkan sampai

menghabiskan waktu bertahun-tahun lamanya.

Hal ini jelas merupakan sebuah pelanggaran hak asasi

manusia karena terpidana dibiarkan menunggu bertahun-tahun tanpa

adanya kepastian. Salah satu faktor yang juga dianggap penghambat

waktu tunggu eksekusi adalah peninjauan kembali. Sebelumnya

mengenai jangka waktu pengajuan PK diatur secara jelas dalam Pasal

268 ayat (3) KUHAP diajukan satu kali tetapi kemudian dicabut

xv

dengan Putusan MK No 34/PUU-XI/2013 dengan alasan keadilan

sehingga PK dapat diajukan lebih dari satu kali. Hal ini justru

berdampak buruk dalam proses peradilan karena PK lebih dari satu

kali mengakibatkan tidak terlaksananya asas kepastian hukum.

Kata Kunci : Waktu tunggu eksekusi pidana mati, Pelanggaran

Hak Asasi Manusia.