walikota malang provinsi jawa timur · lingkungan propinsi jawa-timur, jawa-tengah, jawa-barat dan...
TRANSCRIPT
WALIKOTA MALANG
PROVINSI JAWA TIMUR
PERATURAN WALIKOTA MALANG
NOMOR 43 TAHUN 2016
TENTANG
KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA
TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA MALANG,
Menimbang : bahwa sebagai tindak lanjut ketentuan Pasal 5 Peraturan
Daerah Kota Malang Nomor 7 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, perlu
menetapkan Peraturan Walikota tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar dalam
lingkungan Propinsi Jawa-Timur, Jawa-Tengah, Jawa-
Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 13
Tahun 1954 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1954 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 551);
2. Undang-Undang No 16 Tahun 2006 tentang Sistem
Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23
2
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1987 tentang
Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah
Tingkat II Malang dan Kabupaten Daerah Tingkat II
Malang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1987 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3354);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
6. Peraturan Menteri Pertanian Nomor
43/Permentan/OT.010/8/2016 Tahun 2016 tentang
Pedoman Nimenklatur, Tugas dan Fungsi Dinas
Urusan Pangan dan Dinas Urusan Pertanian Daerah
Provinsi dan Kabupaten/Kota;
7. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 7 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
(Lembaran Daerah Kota Malang Tahun 2016 Nomor 10,
Tambahan Lembaran Daerah Kota Malang Nomor 30);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN,
SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA
TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN
PANGAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kota Malang.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Malang.
3
3. Walikota adalah Walikota Malang.
4. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Walikota dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.
5. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan adalah Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Kota Malang;
6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan:
7. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disingkat UPT adalah unit
kerja Perangkat Daerah yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan
teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan.
8. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan
tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada
keahlian dan keterampilan tertentu.
BAB II
DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN
Bagian Kesatu
Kedudukan
Pasal 2
(1) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan merupakan Perangkat Daerah
yang melaksanakan urusan pemerintahan di bidang Pertanian dan
Ketahanan Pangan.
(2) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dipimpin oleh Kepala Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan yang dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Walikota melalui Sekretaris Daerah.
Bagian Kedua
Tugas dan Fungsi
Pasal 3
(1) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan mempunyai tugas pelaksanaan
urusan pemerintahan di bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan.
4
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan daerah di bidang pertanian, peternakan dan
kesehatan hewan, perikanan dan ketahanan pangan;
b. pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pertanian, peternakan dan
kesehatan hewan, perikanan dan ketahanan pangan;
c. pengawasan penggunaan sarana pertanian;
d. pengendalian dan penanggulangan bencana pertanian;
e. penyediaan infrastruktur dan seluruh pendukung kemandirian
pangan pada berbagai sektor;
f. penyediaan dan penyaluran pangan pokok atau pangan lainnya
sesuai kebutuhan dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga
pangan;
g. pengelolaan cadangan pangan;
h. penentuan harga minimum daerah untuk pangan lokal yang tidak
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah provinsi;
i. promosi pencapaian target konsumsi pangan perkapita/tahun
sesuai dengan angka kecukupan gizi;
j. penyusunan peta kerentanan dan ketahanan pangan kecamatan;
k. penanganan kerawanan pangan;
l. pengadaan, pengelolaan dan penyaluran cadangan pangan pada
kerawanan pangan;
m. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan keamanan pangan segar;
n. pelaksanaan pemungutan retribusi daerah;
o. koordinasi pelaksanaan program, monitoring, evaluasi dan
pelaporan di bidang pertanian dan ketahanan pangan;
p. pengendalian pelaksanaan program di bidang pertanian dan
ketahanan pangan;
q. pengelolaan administrasi umum;
r. pemberdayaan dan pembinaan jabatan fungsional; dan
s. penyelenggaraan UPT.
t. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pertanian,
peternakan dan kesehatan hewan, perikanan dan ketahanan
pangan;
(3) Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2), Kepala Dinas mempunyai tugas:
5
a. menyusun dan merumuskan perencanaan strategis berdasarkan
peraturan perundang-undangan dan sumber data yang tersedia
sebagai pedoman pelaksanaan program dan kegiatan;
b. menyusun dan merumuskan kebijakan di bidang Pertanian dan
Ketahanan Pangan berdasarkan wewenang yang diberikan dan
ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai bahan arahan
operasional Dinas;
c. melaksanakan pengkajian/penelaahan dalam rangka pencairan
alternatif solusi/kebijakan bagi pimpinan;
d. melaksanakan koordinasi dengan perangkat daerah dan/atau
instansi terkait untuk mendapatkan masukan, informasi serta
mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang
optimal;
e. melaksanakan koordinasi dan fasilitasi program dan kegiatan di
bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan dalam rangka memenuhi
kebutuhan dan ketersediaan pangan;
f. mengendalikan pelaksanaan program dan kegiatan di bidang
Pertanian dan Ketahanan Pangan sesuai Rencana Pembangunan
Jangka Menengah dan Rencana Strategis dalam rangka mencapai
target yang telah ditentukan;
g. melaksanakan pembinaan terhadap lembaga dan masyarakat di
bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang ditetapkan
Walikota dalam rangka meningkatkan kemampuan lembaga atau
masyarakat;
h. mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan operasional di
bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan dengan cara mengukur
pencapaian program kerja yang telah disusun sebagai bahan
penyusunan laporan;
i. melaksanakan inventarisasi dan pendataan permasalahan
terhadap kegiatan Pertanian dan Ketahanan Pangan melalui
identifikasi permasalahan sebagai bahan evaluasi;
j. melaksanakan pembinaan kepada bawahan sesuai dengan bidang
tugasnya guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas;
k. menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan
sebagai dasar pengambilan kebijakan;
6
l. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai
bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas;
m. melaksanakan tugas kedinasan lain berdasarkan perintah atasan
dalam rangka melaksanakan tugas jabatan.
BAB III
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 4
(1) Susunan Organisasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, terdiri
dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1. Subbagian Perencanaan dan Keuangan;
2. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
c. Bidang Produksi Pertanian, terdiri dari :
1. Seksi Sarana dan Prasarana Pertanian;
2. Seksi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan; dan
3. Seksi Pengendalian dan Penanggulangan Bencana Pertanian;
d. Bidang Perternakan dan Kesehatan Hewan terdiri dari :
1. Seksi Bina Produksi Perternakan;
2. Seksi Kesehatan Hewan; dan
3. Seksi Kesehatan Masyrakat Veteriner;
e. Bidang Perikanan terdiri dari :
1. Seksi Bina Produksi Perikanan;
2. Seksi Bina Mutu Perikanan; dan
f. Bidang Ketersediaan, Distribusi dan Kerawanan Pangan terdiri
dari :
1. Seksi Ketersediaan, Cadangan dan Kerawanan Pangan;
2. Seksi Pemasaran; dan
3. Seksi Distribusi dan Akses Pangan;
g. Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan,
terdiri dari :
1. Seksi Penganekaragaman, dan Kosumsi Pangan; dan
2. Seksi Keamanan Pangan;
h. UPT;
i. Kelompok Jabatan Fungsional.
7
(2) Bagan susunan organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan Walikota ini.
BAB IV
SEKRETARIAT DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN
Bagian Kesatu Kedudukan
Pasal 5
(1) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas.
(2) Masing-masing Subbagian dipimpin oleh Kepala Subbagian yang dalam
melaksanakan tugas berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Sekretaris.
Bagian Kedua
Tugas dan Fungsi
Pasal 6
(1) Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
pengelolaan administrasi umum meliputi penyusunan program,
ketatalaksanaan, ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, urusan
rumah tangga, perlengkapan, kehumasan dan kepustakaan serta
kearsipan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretariat mempunyai fungsi:
a. koordinasi penyusunan rencana, program, anggaran di bidang
pertanian dan ketahanan pangan;
b. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi
ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan,
kerjasama, hubungan masyarakat, arsip, dan dokumentasi;
c. pembinaan dan penyelenggaraan organisasi dan tata laksana;
d. koordinasi dan penyusunan rancangan peraturan perundang-
undangan daerah; dan
e. penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah yang menjadi
kewenangan Pertanian dan Ketahanan Pangan.
8
(3) Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2), Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
mempunyai tugas :
a. merencanakan program Sekretariat berdasarkan Rencana Strategis
Dinas dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman
pelaksanaan kegiatan;
b. melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan
Dinas untuk mendapatkan masukan, informasi serta mengevaluasi
permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal;
c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya
guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas;
d. mengatur operasional Sekretariat dalam penyelenggaraan kegiatan
sub bagian berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran dalam
rangka implementasi tugas pokok dan fungsi Sekretariat;
e. mengatur setiap pelayanan dan pengelolaan kegiatan administrasi
umum, kepegawaian, keuangan, kearsipan, perpustakaan,
perlengkapan, rumah tangga sesuai pedoman dan peraturan
perundang-undangan guna kelancaran tugas;
f. fasilitasi penyusunan rencana strategis berdasarkan peraturan
perundang-undangan dan sumber data yang tersedia sebagai
pedoman pelaksanaan program dan kegiatan ;
g. melaksanakan finalisasi konsep pengkajian/penelaahan
permasalahan agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dan kebijakan atasan;
h. mengevaluasi pelaksanaan program sekretariat melalui identifikasi
permasalahan dalam rangka perbaikan program;
i. melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas sebagai
dasar pengambilan keputusan;
j. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai
bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas;
k. melaksanakan tugas kedinasan lain berdasarkan perintah atasan
dalam rangka melaksanakan tugas jabatan.
Pasal 7
(1) Subbagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas membantu
Sekretaris dalam melaksanakan urusan perencanaan, monitoring,
9
evaluasi, pelaporan program dan kegiatan serta administrasi keuangan
dan pelaporan pertanggungjawaban keuangan Dinas.
(2) Subbagian Perencanaan dan Keuangan dipimpin oleh kepala
Subbagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas :
a. merencanakan kegiatan dan anggaran Sub Bagian Perencanaan
dan Keuangan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman
pelaksanaan kegiatan;
b. memberi petunjuk kepada bawahan berdasarkan arahan pimpinan
dan dokumen pelaksanaan anggaran guna kelancaran pelaksanaan
tugas dan kegiatan;
c. mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas
jabatannya guna membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan;
d. membimbing kepada bawahan sesuai dengan tugas jabatannya
dalam rangka menjalankan tugas secara efektif dan efisien;
e. menyusun konsep program dan kegiatan berdasarkan usulan dari
setiap bidang dalam rangka tindaklanjut rencana strategis dinas;
f. menyusun konsep laporan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
anggaran berdasarkan target dan realisasi anggaran untuk bahan
laporan kepada atasan;
g. membuat pengajuan pencairan anggaran dan pengelolaan
administrasi keuangan dalam rangka untuk melaksanakan
kegiatan;
h. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan sub bagian perencanaan dan
keuangan melalui identifikasi permasalahan dalam rangka
perbaikan kegiatan;
i. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada Sekretaris sebagai
dasar evaluasi pelaksanaan kegiatan;
j. melaksanakan tugas kedinasan lain berdasarkan perintah atasan
dalam rangka melaksanakan tugas jabatan.
Pasal 8
(1) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas membantu
Sekretaris dalam melaksanakan urusan administrasi umum,
organisasi dan tatalaksana, kerjasama, hubungan masyarakat,
rumah tangga, perlengkapan, dokumentasi, perpustakaan dan
kearsipan serta pengelolaan administrasi kepegawaian Dinas.
10
(2) Subbagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh kepala Subbagian
Umum mempunyai tugas jabatan sebagai berikut :
a. merencanakan kegiatan dan anggaran Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman
pelaksanaan kegiatan;
b. memberi petunjuk kepada bawahan berdasarkan arahan pimpinan
dan dokumen pelaksanaan anggaran guna kelancaran pelaksanaan
tugas dan kegiatan;
c. mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas
jabatannya guna membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan;
d. membimbing kepada bawahan sesuai dengan tugas jabatannya
dalam rangka menjalankan tugas secara efektif dan efisien;
e. menyusun konsep naskah dinas bidang administrasi umum sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan yang ditetapkan
atasan;
f. menyusun konsep kebutuhan barang untuk keperluan rumah
tangga Dinas sesuai dengan kebutuhan, anggaran dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku sebagai dasar pengadaan
barang;
g. membuat laporan tentang peremajaan pegawai, Daftar Urut
Kepangkatan, nominatif pegawai, dan laporan kepegawaian lainnya
untuk mewujudkan tertib administrasi kepegawaian;
h. memberikan pelayanan urusan administrasi umum, organisasi dan
tatalaksana, kerjasama, hubungan masyarakat, rumah tangga,
perlengkapan, dokumentasi, perpustakaan dan kearsipan serta
pengelolaan administrasi kepegawaian Dinas;
i. melaksanakan inventarisasi dan pemeliharaan setiap barang milik
Daerah dilingkungan Dinas berdasarkan kebutuhan dan peraturan
perundangan-undangan untuk tertib administrasi dan dapat
digunakan sesuai fungsinya;
j. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan sub bagian umum melalui
identifikasi permasalahan dalam rangka perbaikan kegiatan ;
k. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada Sekretaris sebagai
dasar evaluasi pelaksanaan kegiatan;
l. melaksanakan tugas kedinasan lain berdasarkan perintah atasan
dalam rangka melaksanakan tugas jabatan.
11
BAB V
BIDANG PRODUKSI PERTANIAN
Bagian Kesatu
Kedudukan
Pasal 9
(1) Bidang Produksi Pertanian dipimpin oleh Kepala Bidang yang dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(2) Masing-masing seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang dalam
melaksanakan tugas berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Bidang.
Bagian Kedua
Tugas dan Fungsi
Pasal 10
(1) Bidang Produksi Pertanian mempunyai tugas membantu Kepala Dinas
melaksanakan pengelolaan program di bidang Produksi Pertanian.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Produksi Pertanian menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang produksi
pertanian;
b. pengawasan penggunaan sarana pertanian;
c. pengembangan prasarana pertanian;
d. pengembangan budidaya Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan;
e. pengendalian dan penanggulangan bencana pertanian;
f. koordinasi program di bidang produksi Pertanian;
g. pengendalian dan pemantauan program di bidang produksi
pertanian;
h. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
program di bidang produksi Pertanian.
(3) Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2), Kepala Bidang Produksi Pertanian mempunyai
tugas :
12
a. merencanakan program Bidang Produksi Pertanian berdasarkan
Rencana Strategis Dinas dan sumber data yang tersedia sebagai
pedoman pelaksanaan kegiatan;
b. menyusun dan merumuskan kebijakan teknis sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan dan bidang tugasnya sebagai
bahan arahan operasional program dan kegiatan;
c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya
guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas;
d. melaksanakan koordinasi dengan Sekretariat dan seluruh Bidang
di lingkungan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan untuk
mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi
permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal;
e. mengatur operasional Bidang Produksi Pertanian dalam
penyelenggaraan kegiatan seksi berdasarkan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran dalam rangka implementasi tugas dan
fungsi bidang Produksi Pertanian;
f. melaksanakan finalisasi konsep pengkajian/ penelaahan
permasalahan agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dan kebijakan atasan;
i. melaksanakan finalisasi konsep rekomendasi teknis di bidang
pertanian berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk
mendapatkan legalitas;
j. melaksanakan finalisasi konsep materi bimbingan bidang produksi
pertanian berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk
meningkatkan pemahaman masyarakat di bidang pertanian;
k. mengevaluasi terhadap pengendalian dan penanggulangan hama
penyakit, penanggulangan bencana alam, dan dampak perubahan
iklim di bidang pertanian berdasarkan data yang tersedia untuk
mencegah terulangnya kejadian;
l. mengevaluasi pelaksanaan program bidang melalui identifikasi
permasalahan dalam rangka perbaikan program;
m. melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas sebagai
dasar pengambilan keputusan;
n. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai
bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas;
o. melaksanakan tugas kedinasan lain berdasarkan perintah atasan
dalam rangka melaksanakan tugas jabatan.
13
Pasal 10
(1) Seksi Sarana dan Prasarana Pertanian, mempunyai tugas membantu
bidang Produksi Pertanian dalam melaksanakan pengawasan
penggunaan sarana pertanian dan pengembangan prasarana pertanian.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Pertanian mempunyai tugas :
a. merencanakan kegiatan dan anggaran Seksi Sarana dan Prasarana
Pertanian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman
pelaksanaan kegiatan;
b. memberi petunjuk kepada bawahan berdasarkan arahan pimpinan
dan dokumen pelaksanaan anggaran guna kelancaran pelaksanaan
tugas dan kegiatan;
c. mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas
jabatannya guna membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan;
d. membimbing kepada bawahan sesuai dengan tugas jabatannya
dalam rangka menjalankan tugas secara efektif dan efisien;
e. menyusun bahan sinkronisasi Seksi Sarana dan Prasarana Pertanian
sesuai kewenangannya dalam rangka penyelarasan pelaksanaan
program dan kegiatan dengan instansi terkait;
f. menyusun konsep materi bimbingan pertanian di bidang sarana dan
prasarana pertanian berdasarkan sunber data yang ada guna
kelancaran kegiatan;
g. Menyelenggarakan bimbingan pembangunan dan rehabilitasi
pemanfaatan, pemeliharaan, dan pengawasan jaringan irigasi;
h. Menyelenggarakan bimbingan pengembangan dan pemanfaatan
sumber-sumber pembiayaan/agribisnis;
i. Menyelenggarakan pengembangan, rehabilitasi, konservasi,
optimasi dan pengendalian lahan pertanian;
j. mengawasi peredaran alat dan mesin pertanian berdasarkan data yang
tersedia agar penggunaan tepat sasaran;
k. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan seksi sarana dan prasarana
pertanian melalui identifikasi permasalahan dalam rangka
perbaikan kegiatan ;
l. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang
Produk Pertanian sebagai dasar evaluasi pelaksanaan kegiatan;
14
m. melaksanakan tugas kedinasan lain berdasarkan perintah atasan
dalam rangka melaksanakan tugas jabatan.
Pasal 11
(1) Seksi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, mempunyai
tugas membantu bidang Produksi Pertanian dalam melaksanakan
budidaya tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Seksi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
mempunyai tugas :
a. merencanakan kegiatan dan anggaran Seksi Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai
pedoman pelaksanaan kegiatan;
b. memberi petunjuk kepada bawahan berdasarkan arahan pimpinan dan
dokumen pelaksanaan anggaran guna kelancaran pelaksanaan tugas
dan kegiatan;
c. mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas
jabatannya guna membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan;
d. membimbing kepada bawahan sesuai dengan tugas jabatannya dalam
rangka menjalankan tugas secara efektif dan efisien;
e. menyusun bahan sinkronisasi Seksi Tanaman Pangan, Hortikultura
dan Perkebunan sesuai kewenangannya dalam rangka penyelarasan
pelaksanaan program dan kegiatan dengan instansi terkait;
f. menyusun konsep materi bimbingan pertanian di bidang Tanaman
Pangan, Hortikultura dan Perkebunan berdasarkan sumber data
yang ada guna kelancaran produksi pertanian;
g. menyusun rekomendasi pemasukan dan pengeluaran benih yang
beredar sesuai kebutuhan agar produksi tanaman dapat terkendali;
h. mengawasi peredaran benih pertanian berdasarkan data yang tersedia
agar produksi tanaman pangan terpenuhi;
i. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Seksi Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan melalui identifikasi permasalahan
dalam rangka perbaikan kegiatan;
j. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang Produk
Pertanian sebagai dasar evaluasi pelaksanaan kegiatan;
15
k. melaksanakan tugas kedinasan lain berdasarkan perintah atasan
dalam rangka melaksanakan tugas jabatan.
Pasal 12
(1) Seksi Pengendalian dan Penanggulangan Bencana Pertanian,
mempunyai tugas membantu bidang Produksi Pertanian dalam
melaksanakan urusan bidang pengendalian dan penanggulangan
bencana pertanian.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Seksi Pengendalian dan Penanggulangan Bencana Pertanian
mempunyai tugas :
a. merencanakan kegiatan dan anggaran Seksi Pengendalian dan
Penanggulangan Bencana Pertanian berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia
sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;
b. memberi petunjuk kepada bawahan berdasarkan arahan pimpinan dan
dokumen pelaksanaan anggaran guna kelancaran pelaksanaan tugas
dan kegiatan;
c. mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas
jabatannya guna membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan;
d. membimbing kepada bawahan sesuai dengan tugas jabatannya dalam
rangka menjalankan tugas secara efektif dan efisien;
e. menyusun bahan sinkronisasi Seksi Pengendalian dan
Penanggulangan Bencana Pertanian sesuai kewenangannya dalam
rangka penyelarasan pelaksanaan program dan kegiatan dengan
instansi terkait;
f. menyusun konsep materi bimbingan pertanian di bidang Pengendalian
dan Penanggulangan Bencana Pertanian berdasarkan sunber data
yang ada guna kelancaran produksi pertanian;
g. melaksanakan pendataan organisme penggangu tumbuhan
berdasarkan informasi untuk mencegah terganggunya produksi
tanaman pangan;
h. mengawasi peredaran pupuk, pestisida berdasarkan data yang tersedia
untuk mengendalikan serangan organisme pengganggu tumbuhan dan
tidak terjadi bencana pertanian;
16
i. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Seksi Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan melalui identifikasi permasalahan dalam
rangka perbaikan kegiatan;
j. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang Produk
Pertanian sebagai dasar evaluasi pelaksanaan kegiatan;
k. melaksanakan tugas kedinasan lain berdasarkan perintah atasan
dalam rangka melaksanakan tugas jabatan.
BAB VI
BIDANG PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
Bagian Kesatu Kedudukan
Pasal 13
(1) Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan dipimpin oleh Kepala Bidang
yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(2) Setiap seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang dalam melaksanakan
tugas berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bidang.
Bagian Kedua
Tugas dan Fungsi
Pasal 14
(1) Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan mempunyai tugas membantu
Kepala Dinas melaksanakan pengelolaan program di bidang Peternakan
dan Kesehatan Hewan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang
Peternakan dan Kesehatan Hewan;
b. pengelolaan Sumber Daya Genetik hewan;
c. pemberian pengantar rekomendasi teknis penerbitan izin usaha
peternakan;
d. pengawasan mutu benih/bibit ternak dan pakan ternak;
e. penyediaan dan pengendalian peredaran benih/bibit ternak dan
hijauan pakan ternak;
f. pelaksanaan pengembangan kawasan peternakan;
17
g. pelaksanaan pembinaan dan pengembangan teknologi peternakan;
h. pembinaan dan penyebarluasan informasi dan promosi komoditas
peternakan;
i. pelaksanaan pemantauan dan penyebarluasan harga komoditi
peternakan;
j. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan kelembagaan
peternak;
k. pelaksanaan pembinaan pengembangan dan pengawasan
tataniaga hasil peternakan;
l. penjaminan kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;
m. pengawasan pemasukan dan pengeluaran hewan serta produk
hewan;
n. pemberian pengantar rekomendasi penerbitan izin kesehatan hewan
pada hewan ternak, hewan kesayangan, hewan liar, hewan
konservasi serta produk hewan;
o. pelaksanaan pengawasan peredaran obat hewan;
p. pemberian pengantar rekomendasi teknis penerbitan izin usaha
pelaku usaha obat hewan;
q. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan pengelolaan kelembagaan
kesehatan hewan;
r. pelaksanaan pemberian pengantar rekomendasi, pengujian dan
pengawasan mutu produk hewan;
s. pembinaan dan pengawasan penerapan persyaratan teknis
kesehatan masyarakat veteriner dan kesejahteraan hewan pada
unit usaha produk hewan;
t. pemberian bimbingan teknis dan supervisi penerapan hygiene
sanitasi produk hewan, pengawasan keamanan produk hewan serta
zoonosis dan kesejahteraan hewan;
u. pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen
Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA);
v. penyusunan dan pelaksanaan Standar Pelayanan (SPP) dan
Standar Operasional Prosedur (SOP);
w. penyusunan Perjanjian Kinerja (PK);
x. pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI);
y. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan peternakan, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat
veteriner;
18
z. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugasnya.
(3) Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2), Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan
mempunyai tugas :
a. merencanakan program Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan
berdasarkan Rencana Strategis Dinas dan sumber data yang
tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;
b. menyusun dan merumuskan kebijakan teknis sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan dan bidang tugasnya sebagai
bahan arahan operasional program dan kegiatan;
c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya
guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas;
d. mengatur operasional Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan
dalam penyelenggaraan kegiatan seksi berdasarkan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran dalam rangka implementasi tugas pokok
dan fungsi bidang Produksi Pertanian;
e. melaksanakan finalisasi konsep pengkajian/penelaahan
permasalahan agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dan kebijakan atasan;
f. melaksanakan finalisasi konsep rekomendasi teknis di bidang
peternakan, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner
berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk mendapatkan
legalitas;
g. merencanakan kebutuhan dan penyediaan benih/bibit ternak,
pakan ternak, dan benih/bibit hijauan pakan ternak sesuai dengan
kebutuhan agar bibit hewan, pakan ternak, dan benih/bibit hijauan
pakan ternak terpenuhi;
h. mengevaluasi terhadap pengendalian dan pengawasan pengeluaran
hewan ternak, produk hewan, penyakit hewan dan kesehatan
masyarakat veteriner berdasarkan wilayah kerja agar dapat
dikendalikan penyebaran penyakit, keluar masuk hewan dan
produk hewan;
i. mengevaluasi pelaksanaan program bidang melalui identifikasi
permasalahan dalam rangka perbaikan program;
j. melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas sebagai
dasar pengambilan keputusan;
19
k. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai
bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas;
l. melaksanakan tugas kedinasan lain berdasarkan perintah atasan
dalam rangka melaksanakan tugas jabatan.
Pasal 15
(1) Seksi Bina Produksi Peternakan, mempunyai tugas membantu bidang
Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam melaksanakan pengawasan
mutu dan peredaran benih/bibit ternak dan tanaman pakan ternak
serta pakan, pengendalian penyediaan dan peredaran benih/bibit
ternak dan hijauan pakan ternak, penyediaan benih/bibit ternak dan
hijauan pakan ternak, pengelolaan wilayah sumber bibit ternak dan
rumpun/galur ternak, serta pengembangan lahan penggembalaan
umum;
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Seksi Bina Produksi Peternakan mempunyai tugas :
a. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis produksi peternakan
dan budidaya ternak;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan pengelolaan Sumber Daya Genetik
Hewan;
c. menyiapkan bahan pelaksanaan penyediaan dan pengendalian
peredaran benih/bibit ternak;
d. menyiapkan bahan pelaksanaan pengembangan kawasan peternakan;
e. menyiapkan bahan pelaksanaan pembinaan dan pengembangan
teknologi peternakan;
f. menyiapkan bahan pelaksanaan pengawasan mutu benih/bibit dan
pakan ternak;
g. menyiapkan bahan pelaksanaan pengembangan dan optimalisasi
penggunaan alat mesin produksi peternakan;
h. menyiapkan bahan pengujian dan pengawasan mutu pakan ternak;
i. menyiapkan bahan pelaksanaan pengembangan ternak dan penataan
kawasan peternakan;
j. menyiapkan bahan pelaksanaan pengembangan sistem budidaya
ternak terpadu;
k. menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan kebijakan produksi dan
budidaya ternak;
20
l. pembinaan dan penyebarluasan informasi dan promosi
komoditas peternakan;
m. pemberian pengantar rekomendasi teknis penerbitan izin usaha
peternakan;
n. pelaksanaan pemantauan dan penyebarluasan harga komoditi
peternakan;
o. pelaksanaan pembinaan dan pengembangan kelembagaan peternak;
p. pelaksanaan pembinaan pengembangan dan pengawasan tataniaga
hasil peternakan;
q. menyiapkan dan menyampaikan bahan penyusunan Rencana Strategis
(Renstra) dan Rencana Kerja (Renja);
r. melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen
Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA);
s. menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan Standar Pelayanan
(SP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP);
t. melaksanakan Sistem Pengendalian Intern (SPI);
u. melakukan monitoring, evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan
kegiatan produksi peternakan;
v. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang;
Pasal 16
(1) Seksi Kesehatan Hewan, mempunyai tugas membantu bidang
Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam melaksanakan pengawasan
obat hewan di tingkat pengecer, penjaminan kesehatan hewan,
penutupan dan pembukaan daerah wabah penyakit hewan menular,
pengawasan pemasukan hewan dan produk hewan serta pengeluaran
hewan dan produk hewan, pengelolaan pelayanan jasa laboratorium
dan jasa medik veteriner;
(2) Seksi Kesehatan Hewan dipimpin oleh kepala seksi Kesehatan Hewan
mempunyai tugas :
a. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan pengamatan penyakit
hewan, kelembagaan kesehatan hewan, pencegahan, pengendalian dan
penanggulangan penyakit hewan dan pengawasan peredaran obat
hewan;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan pengamatan, penyidikan dan
pemetaan penyakit hewan ;
21
c. menyiapkan bahan pelaksanaan pengawasan penutupan dan
pembukaan daerah wabah penyakit hewan menular;
d. menyiapkan bahan pelaksanaan pengawasan penggunaan obat hewan;
e. menyiapkan bahan pembinaan, pengawasan dan penerapan standar
teknis minimal unit pelayanan kesehatan hewan;
f. menyiapkan bahan pelaksanaan pengendalian dan penanggulangan
wabah penyakit hewan menular ;
g. menyiapkan bahan pembinaan dan pelaksanaan peramalan wabah
penyakit hewan menular;
h. menyiapkan bahan pelaksanaan pengawasan peredaran obat hewan di
tingkat pengecer ( toko, retail, sub distributor);
i. menyiapkan bahan pelaksanaan pengawasan lalu lintas hewan
ternak, hewan kesayangan, hewan liar dan hewan konservasi;
j. menyiapkan bahan pelaksanaan pembinaan dan pengawasan
kesehatan hewan pada tempat konservasi, taman flora, dan fauna serta
perorangan atau badan hukum pemeliharaan hewan konservasi untuk
kesenangan;
k. menyiapkan bahan pelaksanaan pembinaan dan pengawasan
penerapan standar teknis penanggulangan, pencegahan dan
pemberantasan penyakit hewan;
l. menyiapkan bahan pelaksanaan pengawasan pemeriksaan obat
hewan, sarana, tempat penyimpanan dan pengangkutannya dalam
peredaran obat hewan;
m. pemberian pengantar rekomendasi penerbitan izin usaha pelaku usaha
obat hewan;
n. memberikan rekomendasi dan surat tanda registrasi serta pembinaan
dan pemantauan praktik dokter hewan, klinik hewan dan rumah sakit
hewan penyelenggara pelayanan Jasa Medik Veteriner;
o. menyiapkan dan menyampaikan bahan penyusunan Rencana Strategis
(Renstra) dan Rencana Kerja (Renja);
p. melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen
Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA);
q. menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan Standar Pelayanan
(SP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP);
r. melaksanakan Sistem Pengendalian Intern (SPI);
s. melakukan monitoring, evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan
kegiatan produksi peternakan;
22
t. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang;
Pasal 17
(1) Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner, mempunyai tugas membantu
bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam melaksanakan
penerapan dan pengawasaan persyaratan teknis kesehataan
masyarakat veteriner, penerapan dan pengawasaan persyaratan teknis
kesejahteraan hewan;
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
kepala seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner mempunyai tugas :
a. menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan Hygiene
Sanitasi, pengawasan keamanan produk hewan, zoonosis di unit
usaha produk hewan dan kesejahteraan hewan (kesrawan) ;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan pembinaan surveilans Pra Nomor
Kontrol Veteriner (Pra-NKV) unit usaha peternakan dan unit usaha
produk hewan yang memenuhi persyaratan;
c. menyiapkan pengantar rekomendasi teknis hasil penilaian dokumen
pengeluaran dan/atau pemasukan produk hewan;
d. menyiapkan bahan pelaksanaan pengawasan pemotongan hewan yang
terintegrasi di Rumah Pemotongan Hewan (RPH), Rumah Pemotongan
Unggas (RPU) dan Tempat Pemotongan Hewan pada hari besar
keagamaan;
e. menyiapkan bahan teknis penerapan standar teknis Rumah Potong
Hewan, Rumah Pemotongan Unggas (RPU) dan Tempat Pemotongan
Hewan pada hari besar keagamaan;
f. menyiapkan bahan pembinaan dan pengawasan pemasukan atau
pengeluaran produk hewan;
g. menyiapkan bahan pelaksanaan pembinaan dan pengawasan standar
hygiene dan sanitasi dalam rangka pemenuhan persyaratan keamanan
dan mutu produk hewan;
h. menyiapkan bahan pelaksanaan pengendalian, penanggulangan dan
surveilance penyakit zoonosis di unit usaha produk hewan;
i. menyiapkan bahan komunikasi, informasi dan edukasi dalam
pencegahan penularan zoonosis dan kesejahteraan hewan (kesrawan)
di unit usaha produk hewan;
j. menyiapkan bahan pelaksanaan pembinaan dan penataan penerapan
kesejahteraan hewan (kesrawan) di unit usaha produk hewan,
23
pemotongan hewan qurban serta pembentukan jejaring penerapan
kesejahteraan hewan (kesrawan);
k. menyiapkan bahan pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan
penerapan pengendalian pemotongan ternak betina produktif di
Rumah Potong Hewan Ruminansia;
l. menyiapkan dan menyampaikan bahan penyusunan Rencana Strategis
(Renstra) dan Rencana Kerja (Renja);
m. melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen
Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA);
n. menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan Standar Pelayanan
(SP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP);
o. melaksanakan Sistem Pengendalian Intern (SPI);
p. melakukan monitoring, evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan
kegiatan produksi peternakan;
q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang;
BAB VII
BIDANG PERIKANAN
Bagian Kesatu
Kedudukan
Pasal 18
(1) Bidang Perikanan dipimpin oleh Kepala Bidang yang dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(2) Setiap seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang dalam melaksanakan
tugas berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bidang.
Bagian Kedua Tugas dan Fungsi
Pasal 19
(1) Bidang Perikanan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas
melaksanakan pengelolaan program di Bidang Perikanan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Perikanan menyelenggarakan fungsi:
24
a. perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang Perikanan;
b. koordinasi program di bidang Perikanan;
c. pemberdayaan usaha kecil pembudidayaan ikan
d. pembinaan dalam pengelolaan pembudidayaan ikan, pengolahan
dan pemasaran hasil perikanan
e. pengendalian dan pemantauan program di bidang Perikanan;
f. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
program di bidang Perikanan.
g. pelaksanaan fasilitasi pengembangan budidaya perikanan
h. pelaksanaan pembinaan produksi perikanan
i. pengenalan dan pendayagunaan teknologi budidaya perikanan
j. pelaksanaan usaha pencegahan atau pengendalian dan
pemberantasan hama dan penyakit ikan
k. pelaksanaan pembinaan mutu dan usaha perikanan
l. pemberian ijin usaha perikanan di bidang pembudidayaan ikan
(3) Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2), Kepala Bidang Perikanan mempunyai tugas :
a. melaksanakan penyiapan koordinasi, fasilitasi perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan
tugas, penerbitan SIUP di bidang pembudidayaan ikan yang
usahanya dalam 1 (satu) daerah kota
b. melaksanakan penyiapan koordinasi, fasilitasi perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan
pemberdayaan usaha perikanan skala kecil dan pengelolaan
pembudidayaan ikan
c. merencanakan program Bidang Perikanan berdasarkan Rencana
Strategis Dinas dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman
pelaksanaan kegiatan;
d. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya
guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas;
e. mengatur operasional Bidang Perikanan dalam penyelenggaraan
kegiatan seksi berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran dalam
rangka implementasi tugas pokok dan fungsi bidang Perikanan;
f. melaksanakan finalisasi konsep pengkajian/ penelaahan
permasalahan agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dan kebijakan atasan;
25
g. melaksanakan finalisasi konsep rekomendasi teknis di bidang
budidaya perikanan berdasarkan peraturan perundang-undangan
untuk mendapatkan legalitas;
h. perumusan bahan kebijakan pengolahan dan pemasaran produk
perikanan yang usahanya dalam 1 (satu) daerah kota
i. perumusan bahan kebijakan pengembangan dan penerapan
teknologi pengolahan dan pemasaran produk perikanan yang
usahanya dalam 1 (satu) daerah kota
j. perumusan bahan kebijakan pengembangan akses pasar produk
perikanan yang usahanya dalam 1 (satu) daerah kota
k. merencanakan kebutuhan dan penyediaan di bidang perikanan
sesuai rencana strategis dalam rangka pemenuhan kebutuhan ikan;
l. mengevaluasi pelaksanaan program bidang melalui identifikasi
permasalahan dalam rangka perbaikan program;
m. melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas sebagai
dasar pengambilan keputusan;
n. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai
bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas;
o. melaksanakan tugas kedinasan lain berdasarkan perintah atasan
dalam rangka melaksanakan tugas jabatan.
Pasal 20
(1) Seksi Bina Usaha Perikanan, mempunyai tugas membantu bidang
Perikanan dalam melaksanakan urusan bidang Bina Usaha Perikanan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Bina Usaha Perikanan mempunyai tugas :
a. merencanakan kegiatan dan anggaran Seksi Bina Usaha Perikanan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;
b. memberi petunjuk kepada bawahan berdasarkan arahan pimpinan dan
dokumen pelaksanaan anggaran guna kelancaran pelaksanaan tugas
dan kegiatan;
c. melakukan pengumpulan data, identifikasi, analisis, penyiapan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan
pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan,
pendampingan fasilitasi kemitraan usaha budidaya ikan, serta
pemberian kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi, dan
26
informasi serta pembinaan kelembagaan usaha kecil pembudidayaan
ikan
d. melakukan pengumpulan data, identifikasi, analisis, penyiapan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan
pelaksanaan penerbitan SIUP di bidang pembudidayaan Ikan dan
Tanda Pencatatan Usaha Pembudidayaan Ikan (TPUPI)
e. melakukan pengumpulan data, identifikasi, analisis, penyiapan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan
pelaksanaan pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan, dan obat
ikan yang digunakan pembudidaya ikan
f. memberi petunjuk kepada bawahan berdasarkan arahan pimpinan dan
dokumen pelaksanaan anggaran guna kelancaran pelaksanaan tugas
dan kegiatan;
g. mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas
jabatannya guna membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan;
h. membimbing kepada bawahan sesuai dengan tugas jabatannya dalam
rangka menjalankan tugas secara efektif dan efisien;
i. menyusun bahan sinkronisasi Bina Produksi Perikanan sesuai
kewenangannya dalam rangka penyelarasan pelaksanaan program dan
kegiatan dengan instansi terkait;
j. pelaksanaan usaha pencegahan atau pengendalian dan
pemberantasan hama dan penyakit ikan
k. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan seksi Bina Produksi Perikanan
melalui identifikasi permasalahan dalam rangka perbaikan kegiatan ;
l. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang
Perikanan sebagai dasar evaluasi pelaksanaan kegiatan;
m. melaksanakan tugas kedinasan lain berdasarkan perintah Kepala
Bidang Perikanan dalam rangka melaksanakan tugas jabatan
Pasal 21
(1) Seksi Bina Mutu Perikanan, mempunyai tugas membantu bidang
Perikanan dalam melaksanakan urusan bidang Bina Mutu Perikanan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
kepala seksi Bina Mutu Perikanan mempunyai tugas :
a. merencanakan kegiatan dan anggaran Seksi Bina Mutu Perikanan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;
27
b. melakukan pengumpulan data, identifikasi, analisis, penyiapan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan
pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, serta
pendampingan, fasilitasi kemitraan usaha pengolahan dan
pemasaran hasil perikanan yang usahanya dalam 1 (satu) daerah kota,
serta pemberian kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi, dan
informasi
c. melakukan pengumpulan data, identifikasi, analisis, penyiapan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan
pelaksanaan penerbitan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) di bidang
pengolahan dan pemasaran hasil perikanan
d. melakukan pengumpulan data, identifikasi, analisis, penyiapan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan
pelaksanaan pembinaan mutu pakan ikan yang digunakan
pembudidaya ikan
b. melakukan pengumpulan data, identifikasi, analisis, penyiapan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan
pelaksanaan pembinaan Cara Pembenihan Ikan yang Baik dan Cara
Pembesaran Ikan yang Baik, penyediaan benih ikan, calon induk,
dan induk ikan yang bermutu, dan pelestarian calon induk, induk,
dan/atau benih Ikan
c. memberi petunjuk kepada bawahan berdasarkan arahan pimpinan dan
dokumen pelaksanaan anggaran guna kelancaran pelaksanaan tugas
dan kegiatan;
d. mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas
jabatannya guna membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan;
e. membimbing kepada bawahan sesuai dengan tugas jabatannya dalam
rangka menjalankan tugas secara efektif dan efisien;
f. menyiapkan bahan perumusan kebijakan dalam pengembangan akses
pasar produk perikanan dan peningkatan konsumsi ikan;
g. menyiapkan bahan perumusan kebijakan distribusi produk hasil
perikanan dan pelaksanaan promosi produk hasil perikanan
h. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pengembangan
teknologi pengolahan hasil perikanan,
i. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis diversifikasi produk
olahan hasil perikanan,
28
j. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pengembangan
produk non konsumsi hasil perikanan
k. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan seksi Bina Mutu Perikanan
melalui identifikasi permasalahan dalam rangka perbaikan kegiatan ;
l. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang
Perikanan sebagai dasar evaluasi pelaksanaan kegiatan;
m. melaksanakan tugas kedinasan lain berdasarkan perintah atasan
dalam rangka melaksanakan tugas jabatan.
BAB VIII
BIDANG KETERSEDIAAN, DISTRIBUSI DAN KERAWANAN PANGAN
Bagian Kesatu
Kedudukan
Pasal 22
(1) Bidang Ketersediaan, Distribusi dan Kerawanan Pangan dipimpin oleh
Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(2) Setiap seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang dalam melaksanakan
tugas berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bidang.
Bagian Kedua Tugas dan Fungsi
Pasal 23
(1) Bidang Ketersediaan, Distribusi dan Kerawanan Pangan mempunyai
tugas membantu Kepala Dinas melaksanakan pengelolaan program dan
kegiatan di bidang ketersediaan, distribusi dan kerawanan pangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Ketersediaan, Distribusi dan Kerawanan Pangan
menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan perencanaan dan pelaksanaan program di bidang
ketersediaan, distribusi dan kerawanan pangan;
b. Penyediaan infrastruktur pasca panen dan pengolahan dalam
rangka mendukung kemandirian pangan;
29
c. penyediaan dan penyaluran pangan pokok atau pangan lainnya
sesuai kebutuhan dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga
pangan;
d. pengadaan, pengelolaan dan penyaluran cadangan pangan pada
kondisi kerawanan pangan;
e. penyusunan peta kerentanan dan ketahanan pangan;
f. penyiapan bahan penentuan harga minimum daerah untuk pangan
lokal yang tidak ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah provinsi;
g. Pelaksanaan pembinaan dan bimbingan teknis dalam rangka
pengembangan pasca panen, pengolahan dan pemasaran hasil
pertanian;
h. Pelaksanaan fasilitasi promosi (pemasaran) produk pertanian
unggulan daerah;
i. Pelaksanaan bimbingan distribusi pangan sesuai rencana strategis
dinas
j. Pengkoordinasian program di bidang ketersediaan, distribusi dan
kerawanan pangan;
k. pengendalian dan pemantauan program di bidang ketersediaan,
distribusi dan kerawanan pangan;
(3) Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2), Kepala Bidang Ketersediaan, Distribusi dan
Kerawanan Pangan mempunyai tugas :
a. merencanakan program Bidang Ketersediaan, Distribusi dan
Kerawanan Pangan berdasarkan rencana Strategis Dinas dan
sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya
guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas;
c. mengatur operasional Bidang Ketersediaan, Distribusi dan
Kerawanan Pangan dalam penyelenggaraan kegiatan seksi
berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran dalam rangka
implementasi tugas dan fungsi bidang Ketersediaan, Distribusi dan
Kerawanan Pangan;
d. melaksanakan finalisasi konsep pengkajian/penelaahan
permasalahan agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dan kebijakan atasan;
30
e. mengatur pelaksanaan tugas bawahan sesuai bidang tugasnya
dalam rangka penyiapan bahan penyediaan infrastruktur dan
seluruh pendukung kemandirian pangan pada berbagai sektor;
f. mengatur penyediaan dan penyaluran pangan pokok atau pangan
lainnya berdasarkan sumber data yang ada dalam rangka
stabilisasi pasokan dan harga pangan;
g. menyiapkan bahan pengadaan, mengatur pengelolaan dan
penyaluran cadangan pangan berdasarkan sumber data yang
tersedia dalam rangka penanganan kerawanan pangan;
h. menyusun data informasi pasokan dan harga pangan dalam rangka
pengembangan jaringan pasar;
i. menyiapan bahan penentuan harga minimum daerah untuk pangan
lokal yang tidak ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah provinsi;
j. melaksanakan pemetaan kerentanan dan ketahanan pangan
wilayah berdasarkan sumber data yang ada dalam rangka yang
mengidentifikasi kerawanan pangan dan ketahanan pangan;
k. Merumuskan metode bimbingan teknis dalam rangka
pengembangan pasca panen, pengolahan dan pemasaran hasil
pertanian;
l. mengevaluasi pelaksanaan program bidang melalui identifikasi
permasalahan dalam rangka perbaikan program;
m. melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas sebagai
dasar pengambilan keputusan;
n. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai
bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas;
o. melaksanakan tugas kedinasan lain berdasarkan perintah atasan
dalam rangka melaksanakan tugas jabatan.
Pasal 24
(1) Seksi Ketersediaan, Cadangan dan Kerawanan Pangan mempunyai
tugas membantu bidang Ketersediaan, Distribusi dan Kerawanan
Pangan dalam melaksanakan urusan ketersediaan, pengelolaan
cadangan dan mengantisipasi terjadinya kerawanan pangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Seksi Ketersediaan, Cadangan dan Kerawanan Pangan
mempunyai fungsi:
31
a. merencanakan kegiatan dan anggaran Seksi Ketersediaan,
Cadangan dan Kerawanan Pangan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia
sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;
b. memberi petunjuk kepada bawahan berdasarkan arahan pimpinan
dan dokumen pelaksanaan anggaran guna kelancaran pelaksanaan
tugas dan kegiatan;
c. mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas
jabatannya guna membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan;
d. membimbing kepada bawahan sesuai dengan tugas jabatannya
dalam rangka menjalankan tugas secara efektif dan efisien;
e. menyusun bahan sinkronisasi Seksi Ketersediaan, Cadangan dan
Kerawanan Pangan sesuai kewenangannya dalam rangka
penyelarasan pelaksanaan program dan kegiatan dengan instansi
terkait;
f. menyiapkan infrastruktur pasca panen dan pengolahan dalam
rangka mendukung kemandirian pangan;
g. menyediakan pangan pokok atau pangan lainnya sesuai kebutuhan
dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan;
h. memantau pengelolaan dan penyaluran cadangan pangan pada
kondisi kerawanan pangan;
i. menyusun peta kerentanan dan ketahanan pangan;
j. melakukan análisis di bidang ketersediaan pangan, cadangan pangan
dan kerawanan pangan sesuai rencana strategis dinas dalam rangka
penyediaan infrastruktur pangan, dan sumber daya ketahanan
pangan lainnya;
k. mengelola data di bidang ketersediaan pangan, cadangan pangan dan
kerawanan pangan sesuai rencana strategis dinas dalam rangka
mengembangkan jaringan informasi di bidang Ketahanan Pangan;
l. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan seksi ketersediaan, cadangan dan
kerawanan pangan melalui identifikasi permasalahan dalam rangka
perbaikan kegiatan ;
m. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang
Ketersediaan, Distribusi dan Kerawanan Pangan sebagai dasar
evaluasi pelaksanaan kegiatan;
n. melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
sesuai tugasnya.
32
Pasal 25
(1) Seksi Pemasaran mempunyai tugas membantu bidang Ketersediaan,
Distribusi dan Kerawanan Pangan dalam melaksanakan urusan bidang
pemasaran.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Seksi Pemasaran mempunyai fungsi:
a. merencanakan kegiatan dan anggaran Seksi Pemasaran
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;
b. memberi petunjuk kepada bawahan berdasarkan arahan pimpinan
dan dokumen pelaksanaan anggaran guna kelancaran pelaksanaan
tugas dan kegiatan;
c. mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas
jabatannya guna membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan;
d. membimbing kepada bawahan sesuai dengan tugas jabatannya
dalam rangka menjalankan tugas secara efektif dan efisien;
e. menyusun bahan sinkronisasi Seksi Pemasaran sesuai
kewenangannya dalam rangka penyelarasan pelaksanaan program dan
kegiatan;
f. melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis dalam rangka
pengembangan pasca panen, pengolahan dan pemasaran hasil
pertanian;
g. melakukan fasilitasi promosi (pemasaran) produk pertanian unggulan
daerah;
h. melakukan analisa dan pembinaan serta menyediakan dukungan
kerjasama dalam pengembangan pemasaran;
i. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan seksi Pemasaran melalui
identifikasi permasalahan dalam rangka perbaikan kegiatan;
j. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang
Ketersediaan, Distribusi dan Kerawanan Pangan sebagai dasar
evaluasi pelaksanaan kegiatan;
k. melaksanakan tugas- tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
sesuai tugasnya.
33
Pasal 26
(1) Seksi Distribusi dan Akses Pangan mempunyai tugas membantu
bidang Ketersediaan, Distribusi dan Kerawanan Pangan dalam
melaksanakan urusan bidang distribusi pangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Seksi Distribusi Pangan mempunyai fungsi :
a. merencanakan kegiatan dan anggaran Seksi Pangan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang
tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;
b. memberi petunjuk kepada bawahan berdasarkan arahan pimpinan dan
dokumen pelaksanaan anggaran guna kelancaran pelaksanaan tugas
dan kegiatan;
c. mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas
jabatannya guna membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan;
d. membimbing kepada bawahan sesuai dengan tugas jabatannya
dalam rangka menjalankan tugas secara efektif dan efisien;
e. menyusun bahan sinkronisasi Distribusi dan Akses Pangan sesuai
kewenangannya dalam rangka penyelarasan pelaksanaan program dan
kegiatan dengan instansi terkait;
f. melakukan análisis di bidang distribusi pangan sesuai rencana
strategis dinas;
g. melakukan survey harga pangan;
h. menyusun konsep materi bimbingan distribusi pangan sesuai rencana
strategis dinas;
i. menyalurkan pangan pokok atau pangan lainnya sesuai kebutuhan
dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan;
j. mengelola data di bidang distribusi pangan sesuai rencana strategis
dinas dalam rangka mengembangkan jaringan informasi di bidang
Ketahanan Pangan;
k. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan seksi distribusi pangan melalui
identifikasi permasalahan dalam rangka perbaikan kegiatan ;
l. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang
Ketersediaan, Distribusi dan Kerawanan Pangan sebagai dasar
evaluasi pelaksanaan kegiatan;
m. melaksanakan tugas- tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
sesuai tugasnya.
34
BAB IX
BIDANG PENGANEKARAGAMAN, KONSUMSI DAN KEAMANAN PANGAN
Bagian Kesatu Kedudukan
Pasal 27
(1) Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan dipimpin
oleh Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(2) Setiap seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang dalam melaksanakan
tugas berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bidang.
Bagian Kedua
Tugas dan Fungsi
Pasal 28
(1) Bidang Penganekaragaman, Konsumsi dan Keamanan Pangan
mempunyai tugas membantu Kepala Dinas melaksanakan pengelolaan
program dan kegiatan di bidang penganekaragaman konsumsi dan
keamanan pangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Penganekaragaman, Konsumsi dan Keamanan Pangan
menyelenggarakan fungsi:
a. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang
Penganekaragaman, Konsumsi dan Keamanan Pangan;
b. Penyusunan perencanaan dan pelaksanaan program di bidang
Penganekaragaman, Konsumsi dan Keamanan Pangan;
c. Promosi pencapaian target konsumsi pangan perkapita pertahun
sesuai dengan angka kecukupan gizi;
d. Koordinasi program di bidang Penganekaragaman, Konsumsi dan
Keamanan Pangan;
e. Pemberian pendampingan pelaksanaan kegiatan di bidang
Penganekaragaman, Konsumsi dan Keamanan Pangan;
f. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan keamanan pangan;
g. Pembuatan konsep pemantauan, evaluasi, pelaporan pelaksanaan
program di bidang Penganekaragaman, Konsumsi dan Keamanan
Pangan;
35
(3) Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2), Kepala Bidang Penganekaragaman Konsumsi
dan Keamanan Pangan mempunyai tugas :
a. merencanakan program bidang Penganekaragaman, Konsumsi dan
Keamanan Pangan berdasarkan rencana Strategis Dinas dan
sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya
guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas;
c. mengatur operasional Bidang Penganekaragaman, Konsumsi dan
Keamanan Pangan dalam penyelenggaraan kegiatan seksi
berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran dalam rangka
implementasi tugas dan fungsi bidang Penganekaragaman,
Konsumsi dan Keamanan Pangan;
d. melaksanakan finalisasi konsep pengkajian/penelaahan
permasalahan agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dan kebijakan atasan;
e. melaksanakan finalisasi konsep materi bimbingan teknis di bidang
Penganekaragaman, Konsumsi dan Keamanan Pangan berdasarkan
peraturan perundang-undangan dalam rangka mengetahui
kebutuhan pangan;
f. melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas sebagai dasar
pengambilan keputusan;
g. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai
bahan masukan guna kelancaran guna kelancaran pelaksanaan
tugas;
Pasal 29
(1) Seksi Penganekaragaman, dan Konsumsi Pangan mempunyai tugas
membantu bidang Ketahanan Pangan dalam melaksanakan urusan
bidang Ketersediaan, Cadangan dan Kerawanan Pangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Seksi Penganekaragaman, dan Konsumsi Pangan mempunyai
tugas:
a. merencanakan kegiatan dan anggaran Seksi Penganekaragaman,
Konsumsi Pangan berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman
pelaksanaan kegiatan;
36
b. memberi petunjuk kepada bawahan berdasarkan arahan pimpinan
dan dokumen pelaksanaan anggaran guna kelancaran pelaksanaan
tugas dan kegiatan;
c. mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas
jabatannya guna membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan;
d. membimbing kepada bawahan sesuai dengan tugas dan jabatannya
dalam rangka menjalankan tugas secara efektif dan efisien;
e. melakukan penyiapan bahan koordinasi di bidang
Penganekaragaman, Konsumsi Pangan dan pengembangan pangan
lokal;
f. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan
pelaksanaan kegiatan dalam rangka promosi penganekaragaman
konsumsi dan pengembangan pangan lokal;
g. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan
pelaksanaan kegiatan di bidang Penganekaragaman Konsumsi
Pangan;
h. melakukan penyiapan bahan analisis di bidang Penganekaragaman
Konsumsi Pangan;
i. menyiapkan bahan untuk perhitungan angka konsumsi pangan per
komoditas per kapita per tahun;
j. membuat perhitungan tingkat konsumsi energi dan protein
masyarakat per kapita per tahun;
k. melakukan penyiapan bahan penyusunan peta pola konsumsi
pangan;
l. melakukan penyiapan bahan pemanfaatan lahan pekarangan untuk
ketahanan pangan keluarga;
m. melakukan pendampingan di bidang konsumsi pangan;
n. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
di bidang penganekaragaman, konsumsi pangan;
o. menyiapkan bahan kerjasama antar lembaga pemerintah, swasta
dan masyarakat dalam percepatan penganekaragaman konsumsi
pangan berbasis sumber daya lokal;
p. melaksanakan komunikasi, informasi dan edukasi
penganekaragaman konsumsi pangan;
q. melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan
penganekaragaman konsumsi pangan;
37
r. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan tugasnya.
Pasal 30
1) Seksi Keamanan Pangan mempunyai tugas membantu bidang
Ketahanan Pangan dalam melaksanakan pembinaan Keamanan
Pangan.
2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Seksi Keamanan Pangan mempunyai tugas :
a. merencanakan kegiatan dan anggaran Seksi Keamanan Pangan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;
b. memberi petunjuk kepada bawahan berdasarkan arahan pimpinan
dan dokumen pelaksanaan anggaran guna kelancaran pelaksanaan
tugas dan kegiatan;
c. mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas
jabatannya guna membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan;
d. membimbing kepada bawahan sesuai dengan tugas dan jabatannya
dalam rangka menjalankan tugas secara efektif dan efisien;
e. melakukan penyiapan bahan koordinasi di bidang kelembagaan
keamanan pangan, kerja sama dan informasi keamanan pangan;
f. melakukan penyiapan bahan analisis di bidang kelembagaan
keamanan pangan, kerja sama dan informasi keamanan pangan;
g. melaksanakan koordinasi kegiatan di bidang kelembagaan
keamanan pangan, kerja sama dan informasi keamanan pangan;
h. melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan pangan
segar dan olahan yang beredar;
i. melakukan penyiapan bahan untuk sertifikasi jaminan pelaksanaan
keamanan pangan segar;
j. melakukan penyiapan bahan jejaring keamanan pangan daerah
(JKPD);
k. melakukan penyiapan bahan komunikasi, informasi dan edukasi
keamanan pangan;
l. melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan
keamanan pangan;
m. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan tugasnya.
38
BAB X
UPT PENYULUH PERTANIAN
Bagian Kesatu
Kedudukan
Pasal 31
(1) UPT Penyuluh Pertanian merupakan unsur pelaksana sebagian kegiatan
teknis penunjang Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan;
(2) UPT Penyuluh Pertanian dipimpin oleh Kepala UPT yang dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Bagian Kedua Susunan Organisasi
Pasal 32
(1) Susunan Organisasi UPT Penyuluh Pertanian, terdiri dari:
a. Kepala UPT;
b. Kelompok Jabatan Fungsional dan/atau Pelaksana.
(2) Bagan Susunan Organisasi UPT Penyuluh Pertanian sebagaimana
tercantum dalam lampiran Peraturan Walikota ini.
(3) Pada UPT Penyuluh Pertanian dapat dibentuk struktur pembagian
tugas internal yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas.
(4) Struktur pembagian tugas internal sebagaimana dimaksud pada
ayat (4), merupakan jabatan non struktural yang secara operasional
bertanggung jawab kepada Kepala UPT Penyuluh Pertanian.
(5) Besarnya struktur pembagian tugas internal sebagaimana dimaksud
pada ayat (4), disesuaikan dengan kebutuhan.
Bagian Ketiga Uraian Tugas
Pasal 34
(1) UPT Penyuluh Pertanian mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
teknis penunjang di bidang penyuluhan pertanian;
(1) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala UPT Penyuluh Pertanian mempunyai tugas:
39
a. merencanakan program dan kegiatan UPT berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan sumber data yang tersedia
sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;
b. memberi petunjuk kepada Pelaksana/Pejabat Fungsional/bawahan
sesuai bidang tugas jabatannya dalam rangka pelaksanaan
penyuluhan pertanian;
c. memberi petunjuk kepada Pelaksana/Pejabat Fungsional/bawahan
sesuai bidang tugas jabatannya dalam rangka penyusunan dan
pengelolaan data base ketenagaan penyuluh pertanian untuk
menunjang peningkatan Sumber Daya Manusia penyuluh
pertanian;
d. memberi petunjuk kepada Pelaksana/Pejabat Fungsional/bawahan
sesuai bidang tugas jabatannya dalam rangka layanan informasi
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penyuluhan pertanian
yang akan dilaksanakan;
e. memberi petunjuk kepada Pelaksana/Pejabat Fungsional/bawahan
sesuai bidang tugas jabatannya dalam rangka pencatatan dan
pelaporan mengenai pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian;
f. memberi petunjuk kepada Pelaksana/Pejabat Fungsional/bawahan
sesuai bidang tugas jabatannya dalam rangka pengelolaan,
pemeliharaan dan pemanfaatan peralatan penyuluhan pertanian;
g. menyusun konsep penyuluhan pertanian sesuai peraturan
perundang-undangan dalam rangka meningkatkan pemahaman
petani;
h. memberi petunjuk kepada Pelaksana/Pejabat Fungsional/bawahan
sesuai bidang tugas jabatannya dalam rangka penyusunan laporan
kegiatan penyuluhan pertanian;
i. mendistribusikan tugas kepada Pelaksana/Pejabat Fungsional/
bawahan sesuai bidang tugas jabatannya guna kelancaran
pelaksanaan tugas;
j. melaksanaan koordinasi penyuluhan pertanian dengan instansi
terkait;
k. menyiapkan bahan penyusunan perencanaan dan pelaksanaan
programa penyuluhan pertanian;
l. melaksanaan pembinaan dan pengembangan kelembagaan tani;
m. membimbing Pelaksana/Pejabat Fungsional/bawahan sesuai
bidang tugas jabatannya guna pencapaian kinerja jabatannya;
40
n. memeriksa hasil kerja Pelaksana/Pejabat Fungsional/bawahan
sesuai bidang tugas jabatannya sebagai bahan evaluasi;
o. mengevaluasi pelaksanaan tugas Pelaksana/Pejabat Fungsional/
bawahan sesuai target kinerja yang diperjanjikan dalam rangka
penilaian kinerja;
p. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai
bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas;
q. melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai bidang
tugasnya sebagai dasar pengambilan kebijakan; dan
r. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Pimpinan
sesuai dengan tugas jabatannya.
BAB XI
UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PERBENIHAN IKAN
Bagian Kesatu
Kedudukan
Pasal 35
(1) UPT Perbenihan Ikan merupakan unsur pelaksana sebagian kegiatan
teknis operasional Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan.
(2) UPT Perbenihan Ikan dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang dalam
melaksanakan tugas pokoknya berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas
Pasal 36
(1) UPT Perbenihan Ikan melaksanakan tugas pokok di bidang pengelolaan
perbenihan ikan Unit Kolam Perbenihan Wonokoyo dan Unit Kolam
Perbenihan Tlogowaru .
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3), UPT
Perbenihan Ikan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program kerja UPT Perbenihan Ikan;
b. pelaksanaan bimbingan dan penerapan standar
pembenihan ikan air tawar serta produksi benih ikan air
tawar dan Induk
c. Pelaksanaan kegiatan pembenihan ikan dan kaji terap teknologi
perbenihan ikan air tawar;
41
d. Pelaksanaan produksi benih untuk keperluan pembinaan dan
mengisi kekurangan benih ikan dari UPR (Unit Pembenihan
Rakyat)
e. Pengendalian mutu benih melalui penerapan Cara Pembenihan
Ikan yan Baik (CPIB) serta penerapan jaminan mutu pebenihan;
f. Membantu BBI sentral dalam melaksanakan Uji Lapang Teknologi
pembenihan yang lebih baik serta menyebarluaskan teknologi
pembenihan yang sudah teruji di lapangan
kepada UPR.
g. Pelaksanaan administrasi umum meliputi penyusunan program,
tata usaha, keuangan, kepegawaian, perlengkapan, kehumasan
dan rumah tangga UPT Perbenihan Ikan;
h. Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar
Pelayanan Publik (SPP)
(3) melaksanakan koordinasi dengan Bidang terkait di lingkungan Dinas
untuk mendapatkan masukan, informasi serta mengevaluasi
permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal;
(4) membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya guna
meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas;
Bagian Kedua Produksi, Penjualan dan Harga Benih
Pasal 37
(1) Produksi benih Unit Perbenihan Ikan digunakan untuk keperluan
pembinaan pembenihan , penebaran perairan umum (restocking) dan
kolam masyarakat, serta untuk penjualan
(2) Hasil penjualan benih ikan disetor ke Kas Daerah sebagai pendapatan
asli daerah
(3) Penentuan harga standar benih lebih lanjut ditetapkan melalui
Keputusan Walikota
BAB XII
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 38
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai
dengan bidang tenaga fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
42
Pasal 39
(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional
yang terbagi dalam berbagai kelompok tenaga fungsional sesuai dengan
bidang keahliannya.
(2) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk diantara
tenaga fungsional yang secara teknis operasional berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Pimpinan Unit Kerja masing-masing dan
secara administratif bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
ditetapkan sesuai kebutuhan dan beban kerja.
BAB XIII
TATA KERJA
Pasal 40
(1) Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, Kepala
Seksi dan Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya menjalankan prinsip koordinasi, integrasi, dan
sinkronisasi baik dalam lingkungan Perangkat Daerah maupun antar
Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah serta dengan
instansi lain di luar Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas masing-
masing.
(2) Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Subbagian dan Kepala
Seksi masing-masing bertanggung jawab memimpin, membimbing,
mengawasi, dan memberikan petunjuk bagi pelaksanaan tugas
bawahan, dan bila terjadi penyimpangan, mengambil langkah-langkah
yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(3) Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Subbagian dan Kepala
Seksi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab
kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan berkala
tepat pada waktunya.
43
Pasal 41
(1) Apabila Kepala Dinas berhalangan menjalankan tugasnya, Sekretaris
Daerah menunjuk Sekretaris untuk menyelenggarakan tugas sebagai
Kepala Dinas.
(2) Apabila Sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berhalangan
menyelenggarakan tugas sebagai Kepala Dinas, Sekretaris Daerah
menunjuk Kepala Bidang yang dinilai mampu atas usul Kepala Badan
untuk menyelenggarakan tugas sebagai Kepala Dinas.
(3) Apabila Sekretaris berhalangan menjalankan tugasnya, Kepala Dinas
dapat menunjuk Kepala Bidang yang dinilai mampu.
(4) Apabila Kepala Bidang berhalangan menjalankan tugasnya, Kepala
Dinas dapat menunjuk Kepala Seksi pada Bidangnya yang dinilai
mampu atas usul Kepala Bidang yang bersangkutan untuk
melaksanakan tugas sebagai Kepala Bidang.
(5) Apabila Kepala Subbagian berhalangan menjalankan tugasnya, Kepala
Dinas dapat menunjuk Kepala Subbagian lainnya yang dinilai mampu
atas usul Sekretaris untuk melakukan tugas sebagai Kepala
Subbagian.
(6) Apabila Kepala Seksi berhalangan menjalankan tugasnya, Kepala Dinas
dapat menunjuk Kepala Seksi lainnya yang dinilai mampu atas usul
Kepala Bidang yang bersangkutan untuk melakukan tugas sebagai
Kepala Seksi.
BAB XIV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 42
Dengan berlakunya Peraturan Walikota ini, maka :
a. Peraturan Walikota Malang Nomor 53 Tahun 2012 tentang Uraian Tugas
Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertanian;
b. Peraturan Walikota Malang Nomor .... Tahun 2012 tentang Uraian Tugas
Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Kantor Ketahanan Pangan; dan
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
44
Pasal 43
Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Malang.
Ditetapkan di Malang
pada tanggal 14 Desember 2016
WALIKOTA MALANG,
MOCH. ANTON
Diundangkan di Malang
pada tanggal 14 Desember 2016
SEKRETARIS DAERAH KOTA MALANG,
IDRUS
BERITA DAERAH KOTA MALANG TAHUN 2016 NOMOR
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN
LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA MALANG
NOMOR TAHUN 2016
TENTANG
KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI
SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN
PANGAN
KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
SEKRETARIAT
SUBBAGIAN PERENCANAAN DAN
KEUANGAN
SUBBAGIAN
UMUM DAN KEPEGAWAIAN
BIDANG
PERIKANAN
BIDANG KETERSEDIAAN,
DISTRIBUSI DAN KERAWANAN PANGAN
BIDANG PENGANEKARAGAMAN
KONSUMSI DAN KEAMANAN PANGAN
KEPALA DINAS
SEKSI
BINA PRODUKSI PETERNAKAN
SEKSI
KESEHATAN HEWAN
SEKSI
KESEHATAN
MASYARAKATVETERINER
BIDANG
PETERNAKAN DAN
KESEHATAN HEWAN
BIDANG PRODUKSI PERTANIAN
UPT
UPT
UPT
SEKSI
SARANA DAN PRASARANA
PERTANIAN
SEKSI TANAMAN PANGAN,
HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN
SEKSI PENGENDALIAN DAN
PENANGGULANGAN BENCANA PERTANIAN
SEKSI
KETERSEDIAAN, CADANGAN
DAN KERAWANAN
CADANGAN PANGAN
SEKSI
PEMASARAN
SEKSI
DISTRIBUSI DAN AKSES
PANGAN
SEKSI
PENGANEKARAGAMAN, DAN
KONSUMSI PANGAN
SEKSI
KEAMANAN PANGAN
SEKSI
BINA PRODUKSI PERIKANAN
SEKSI
BINA MUTU PERIKANAN
WALIKOTA MALANG,
MOCH. ANTON