wanita idaman
DESCRIPTION
Wanita idamanTRANSCRIPT
![Page 1: Wanita Idaman](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022080900/55cf8f0e550346703b987e69/html5/thumbnails/1.jpg)
Wanita IdamanPosted on November 14, 2014by orirabowo
Dear wanitaku,
Cobalah kau keluar dari kamarmu dikala pagi buta. Lalu duduklah dengan anggun sembari menunggu
cahaya pagi. Dan pastikan bahwa kaulah orang pertama didunia yang menanti cahaya itu. Kau amati
cahayanya. Amati perlahan-lahan proses kemilaunya.
Sudahkah kau amati?
Bila sudah, maka aku akan bertanya. Adakah cahaya itu langsung benderang seketika terlihat? Tidak
bukan? Ia mengeluarkan cahayanya dengan sangat pelan, sangat lembut. Anggun sekali.
Bayangkan cahaya itu seketika langsung benderang. Tidak akan pernah ia ditunggu oleh banyak mata
untuk diabadikan dengan sebutan sunrise. Kemilau sunrise itulah yang membuat mata takjub, betah
memandangnya lama.
Wanitaku,
Tunggu dulu. Jangan cepat-cepat pergi dari fenomena pagi itu. Coba kau perhatikan lagi awan-awan
diatas sana. Adakalanya manusia dibumi merasakan terik karena sang mentari bersinar terlalu terang.
Awan-awan itulah yang dibuat Tuhan untuk menutupi terik mentari agar jiwa dibawahnya merasakan
damai. Tidak hanya itu, terkadang ia juga menurunkan hujan sebagai perisai yang menyejukkan jiwa
dibawahnya.
Yang tak kalah ditunggu dipagi hari adalah angin. Coba sekarang kau pejamkan mata. Nikmati
kesegaran dari semilir angin dikala pagi. Sejuk sekali. Anginnya belum terkontaminasi dengan pekat
debu. Masih bersih. Masih suci.
==
![Page 2: Wanita Idaman](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022080900/55cf8f0e550346703b987e69/html5/thumbnails/2.jpg)
Cahaya lembut mentari dikala pagi, awan-awan yang anggun diatas sana, serta angin itulah sebagai
caraku menggambarkan dirimu.
Aku ingin kau seperti cahaya mentari dikala pagi. Yang malu-malu, yang lembut lagi anggun menyapa
penduduk bumi. Jiwa yang selalu bersembunyi untuk memantaskan diri. Jiwa yang selalu dinanti,
dirindukan oleh banyak jiwa yang lainnya. Bicaranya santun, sikapnya menenangkan, serta senyumnya
yang menggetarkan jiwa.
Wanitaku,
bantu aku tuk memecahkan perkara dunia. Tak perlu dengan bantuan yang membebani, cukup kau
bertindak sebagai awan. Dikala aku merasakan lelah yang teramat sangat, aku ingin kau datang lalu
mendamaikan. Dari sanalah aku dapat bangkit kembali, lalu siap menghadapi dunia lagi.
Sekarang aku sedang bersembunyi untuk memperbaiki diri. Dari persembunyian inilah aku
mengharapkan pendamping yang seperti semilir angin dipagi hari. Jiwa yang selalu diharapkan
kehadirannya karena memberikan kesejukan, tapi sesungguhnya ia belum sama sekali terkontaminasi
dengan kotoran-kotoran yang bisa merusak dia dan hidupnya. Kau masih putih bersih. Masih suci
sekali.
Wanitaku,
aku yakin sekali bila kiasan ini sudah terbenam pada dirimu, maka takkan kuragukan lagi ketaatanmu
pada Tuhan. Wanita yang taat pada Tuhannya itu seperti bidadari yang dijanjikan Tuhan bagi jiwa yang
masuk kedalam surga-Nya. Dan ini sering kulantunkan dalam doaku. Agar aku mendapatkan wanita
yang seperti bidadari surga.
Subhanallah… Baru menggambarkanmu saja mataku telah berkaca-kaca. Apalagi bila aku benar-benar
mendapatkanmu.
Wanitaku,
dimanapun kamu sekarang, angkatlah tanganmu. Aku pun demikian. Kita sama-sama berdoa agar
sejauh apapun jarak kita saat ini, semoga Tuhan segera mendekatkan kita menjadi sepasang kekasih
yang mulia dihadapan-Nya.
Aamiin…