waterfall

6
Implementasi Metode Waterfall pada Sistem Diagnosa Kesehatan Pasien Diajukan untuk Tugas Sistem Pakar Dosen Pengampu : Mohammad Hafiz Hersyah, MT Oleh : Moch Harvie Saputra Muhammad Reza Pratama Rival Pratama Toni Hilman PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER

Upload: muhammad-reza-pratama

Post on 17-Nov-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

IT

TRANSCRIPT

Implementasi Metode Waterfall pada Sistem Diagnosa Kesehatan PasienDiajukan untuk Tugas Sistem PakarDosen Pengampu : Mohammad Hafiz Hersyah, MT

Oleh :

Moch Harvie SaputraMuhammad Reza PratamaRival PratamaToni Hilman

PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTERFAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASIUNIVERSITAS ANDALASPADANG2015

1. Pendahuluan

Pada masa sekarang, perkembangan teknologi sudah sangat maju. Semua kegiatan manusia tidak lepas dari pengaruh teknologi. Contohnya dalam berkomunikasi, semua orang menggunakan handphone untuk menelpon, mengirim pesan singkat, membuka media sosial dan lain lain. Para pegawai kantoran menggunakan komputer atau laptop untuk membuat laporan, mengolah data, atau sekedar bermain game. Bahkan anak anak sekarang sudah biasa memegang smartphone atau tablet untuk bermain game. Teknologi pada zaman sekarang sudah berhasil merasuki setiap kalangan masyarakat.Pada bidang kesehatan, teknologi yang digunakan sekarang sudah sangat canggih dan mampu mempermudah tenaga kesehatan dalam menjalankan pekerjaannya. Contohnya yaitu sarana Rontgen, MRI, mesin cuci darah, dan lain lain. Ini semua digunakan untuk mempermudah pekerjaan para dokter dalam mengumpulkan informasi dari si pasien agar dokter mampu memberikan metode pengobatan yang tepat untuk menyelamatkan pasiennya.Manusia di zaman sekarang dituntut untuk memiliki produktivitas yang tinggi. Para pelajar sekarang memiliki jam belajar yang lama dan pekerja juga memiliki jam kerja yang padat plus berstandar tinggi. Hal ini menuntut mereka semua untuk memberikan usaha semaksimal mungkin agar dapat mencapai tujuan yang mereka inginkan. Akan tetapi, terkadang mereka melupakan kesehatan mereka sendiri dalam beraktivitas sehari hari. Banyak dari para pelajar atau pekerja sekarang trus memaksakan diri mereka dalam beraktivitas, sehingga banyak yang jatuh sakit atau yang lebih parahnya tetap beraktivitas disaat sakit. Hal ini tentunya berdampak sangat buruk terhadap fisik mereka masing masing. Mereka yang sibuk pun juga sulit menyempatkan diri untuk melakukan check up ke dokter. Tentunya jika dibiarkan dapat berakibat fatal kepada individu tersebut. Kesehatan seharusnya menjadi faktor yang harus kita perhatikan dalam kehidupan sehari hari.Dengan perkembangan teknologi sekarang harusnya ada sebuah alat yang dapat digunakan untuk menolong para orang orang sibuk ini. Tidak perlu yang rumit rumit. Cukup sebuah perangkat lunak yang mampu memantau kondisi fisik dari individu tersebut sekaligus mendiagnosa penyakit yang sedang diderita berdasarkan gejala gejala yang dialami. Tujuannya agar para pemakai tahu apakah dia dalam kondisi sehat, penyakit apa yang mungkin atau sedang dia derita, dan mempermudah dokter dalam memberikan pengobatan berdasarkan data yang dimiliki.

2. Metode Waterfall

Waterfall Model adalah sebuah metode pengembangan software yang bersifat sekuensial. Metode ini dikenalkan oleh Royce pada tahun 1970 dan pada saat itu disebut sebagai siklus klasik dan sekarang ini lebih dikenal dengan sekuensial linier. Selain itu Model ini merupakan model yang paling banyak dipakai oleh para pengembang software. Inti dari metode waterfall adalah pengerjaan dari suatu system dilakukan secara berurutan atau secara linear. Jadi jika langkah satu belum dikerjakan maka tidak akan bisa melanjutkan kelangkah 2, 3 dan seterusnya. Secara otomatis tahapan ke-3 akan bisa dilakukan jika tahap ke-1 dan ke-2 sudah dilakukan.

Fase fase dalam Waterfall Mode menurut SommervileKeterkaitan dan pengaruh antar tahap ini ada karena output sebuah tahap dalam Waterfall Model merupakan input bagi tahap berikutnya, dengan demikian ketidak sempurnaan hasil pelaksanaan tahap sebelumnya adalah awal ketidak sempurnaan tahap berikutnya. Memperhatikan karakteristik ini, sangat penting bagi tim pengembang dan perusahaan untuk secara bersama-sama melakukan analisa kebutuhan dan desain system sesempurna mungkin sebelum masuk kedalam tahap penulisan kode program. Secara garis besar metode waterfall mempunyai langkah-langkah sebagai berikut :

1. Analisa Kebutuhan (Requirement Analysis)/(Requirements analysis and definition)Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan data dalam tahap ini bisa malakukan sebuah penelitian, wawancara atau studi literatur. Seorang sistem analis akan menggali informasi sebanyak-banyaknya dari user sehingga akan tercipta sebuah system komputer yang bisa melakukan tugas-tugas yang diinginkan oleh user tersebut. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirement atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan sistem. Dokumen inilah yang akan menjadi acuan system analis untuk menterjemahkan kedalam bahasa pemrograman.

2. Disain Sistem (System Design)Proses disain akan menerjemahkan syarat kebutuhan kesebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirment. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya.

3. Coding & Testing/ Penulisan Kode Program (Implementation)Coding merupakan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Dilakukan oleh programmer yang akan meterjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu sistem. Dalam artian penggunaan computer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian bisa diperbaiki.

4. Penerapan / Pengujian Program (Integration & Testing)Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah sistem.Setelah melakukan analisa, design dan pengkodean maka sistem yang sudah jadiakan digunakan oleh user.

5. Pemeliharaan (Operation & Maintenance)Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal atau sistem operasi baru) baru, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional.

3. Implementasi

Dengan metode Waterfall, pengembangan perangkat lunak yang diinginkan dapat berjalan lebih akurat dan mampu menjangkau segala kebutuhan. Tujuan dari perangkat lunak ini yaitu mendeteksi kondisi kesehatan dan gejala gejala penyakit pada si pengguna. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan penelitian dan studi literatur atau lapangan agar data yang nantinya digunakan adalah data yang akurat. Sehingga ketika perangkat lunak digunakan dapat menghasilkan analisa yang akurat. Perangkat lunak ini nantinya juga diharapkan dapat meringankan kerja dokter dalam melakukan diagnosa gejala awal penyakit pada pasien, sehingga dapat menghemat waktu dan biaya dalam pengobatan.

Daftar Pustaka

http://d-in4matika.blogspot.com/2013/04/Metode Waterfall (Kelebihan dan Kelemahan) - D'IN4MATIKA COMMUNITY . Diakses pada tanggal 25 Maret 2015 jam 10.05

Cadle and Yeates. Project Management for Information Systems, 5th Edition. New York : Pearson Education . 2008