wawasan kemaritiman. sumber daya dan jasa maritim

14
WAWASAN KEMARITIMAN OLEH NAMA : SRIWULAN PURNAMASARI STAMBUK : A1C4 4 037 JURUSAN : PENDIDIKAN KIMIA KELAS : GANJIL (A) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2015 1

Upload: lan

Post on 16-Sep-2015

168 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Sebagai Negara Kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki wilayah laut seluas 5,8 juta km2 yang terdiri dari wilayah territorial sebesar 3,1 juta km2 dan wilayah ZEEI 2,7 juta km2, mempunyai 17.480 pulau dan memiliki garis pantai sepanjang 95.181 km. Dengan potensi yang demikian besar, secara otomatis terkandung keanekaragaman sumberdaya alam laut baik hayati maupun non-hayati menjadikan sektor kelautan sebagai penunjang perekonomian penting bagi Indonesia.Indonesia juga memiliki posisi strategis antar benua yang menghubungkan negara-negara ekonomi maju. posisi geopolitis strategis tersebut memberikan peluang Indonesia sebagai jalur ekonomi. Pasalnya beberapa selat strategis yang merupakan jalur perekonomian dunia berada di wilayah NKRI, yakni, Selat Malaka, selat sunda, selat Lombok, selat Makassar dan selat ombai-wetar. Potensi geopolitis ini dapat digunakan Indonesia sebagai kekuatan Indonesia dalam percaturan politik dan ekonomi antar bangsa.Konsenterasi pembangunan perekonomian di bidang maritim diharapkan dapat mengatasi keterbatasan pengembangan ekonomi berbasis daratan dan stagnasi pertumbuhan ekonomi. Terlebih, laut Indonesia memiliki potensi besar yang mampu menghasilkan produk-produk unggulan. Banyak pihak memprediksi, permintaan produk maritim akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya penduduk dunia. Sehingga, ekonomi maritim diyakini dapat menjadi unggulan kompetitif dalam memecahkan persoalan bangsa.Namun jika pihak pemegang tanggung jawab dan pemangku jabatan masih terlelap tidur dibuai kenikmatan pribadi, prediksi diatas tidak kan pernah terjadi. Sumber daya maritim yang masih berpeluang besar menghasilan pundi pundi uang untuk membantu menyukseskan amanat dalam pembukaan Undang Undang Dasat yaitu mensejahterakan bangsa Indonesia.

TRANSCRIPT

WAWASAN KEMARITIMAN

OLEH

NAMA : SRIWULAN PURNAMASARISTAMBUK: A1C4 4 037JURUSAN: PENDIDIKAN KIMIAKELAS: GANJIL (A)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS HALU OLEOKENDARI2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah ini yang Alhamdulilah tepat pada waktunya yang berjudul Industri dan Sumber Daya Jasa Maritim. Diharapkan makalah ini nantinya dapat memberikan informasi kepada kita semua mengenai industri dan sumber daya jasa maritime. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.

Maret 2015

Penulis,

DAFTAR ISI

Kata Pengantar iDaftar isi iiBab I Pendahuluan 11.1 Latar Belakang 11.2 Permasalahan 2Bab II Pembasan 3Bab III Penutup 73.1 Kesimpulan 73.2 Saran 7

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSebagai Negara Kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki wilayah laut seluas 5,8 juta km2 yang terdiri dari wilayah territorial sebesar 3,1 juta km2 dan wilayah ZEEI 2,7 juta km2, mempunyai 17.480 pulau dan memiliki garis pantai sepanjang 95.181 km. Dengan potensi yang demikian besar, secara otomatis terkandung keanekaragaman sumberdaya alam laut baik hayati maupun non-hayati menjadikan sektor kelautan sebagai penunjang perekonomian penting bagi Indonesia.Indonesia juga memiliki posisi strategis antar benua yang menghubungkan negara-negara ekonomi maju. posisi geopolitis strategis tersebut memberikan peluang Indonesia sebagai jalur ekonomi. Pasalnya beberapa selat strategis yang merupakan jalur perekonomian dunia berada di wilayah NKRI, yakni, Selat Malaka, selat sunda, selat Lombok, selat Makassar dan selat ombai-wetar. Potensi geopolitis ini dapat digunakan Indonesia sebagai kekuatan Indonesia dalam percaturan politik dan ekonomi antar bangsa.Konsenterasi pembangunan perekonomian di bidang maritim diharapkan dapat mengatasi keterbatasan pengembangan ekonomi berbasis daratan dan stagnasi pertumbuhan ekonomi. Terlebih, laut Indonesia memiliki potensi besar yang mampu menghasilkan produk-produk unggulan. Banyak pihak memprediksi, permintaan produk maritim akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya penduduk dunia. Sehingga, ekonomi maritim diyakini dapat menjadi unggulan kompetitif dalam memecahkan persoalan bangsa.Namun jika pihak pemegang tanggung jawab dan pemangku jabatan masih terlelap tidur dibuai kenikmatan pribadi, prediksi diatas tidak kan pernah terjadi. Sumber daya maritim yang masih berpeluang besar menghasilan pundi pundi uang untuk membantu menyukseskan amanat dalam pembukaan Undang Undang Dasat yaitu mensejahterakan bangsa Indonesia.

1.2 PermasalahanDalam penyusunan makalah ini, kami merumuskan masalah yang akan kami paparkan dalam pembahasan yaitu mengenai industri dan jasa sumber daya maritim.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 INDUSTRI DAN JASA SUMBER DAYA MARITIM

Sebagai negara maritim terbesar di dunia sudah seharusnya Indonesia menjadi bangsa yang makmur dan disegani. Namun, kenyataannya dengan potensi sumber daya alam yang berlimpah, Negara ini seakan tak berdaya. Apalagi di bidang industri maritim, roda perekonomian indonesia lumpuh terpenjara oleh kepentingan asing. Indonesia memiliki wilayah laut seluas 5,8 juta km2 yang terdiri dari wilayah territorial sebesar 3,1 juta km2 dan wilayah ZEEI 2,7 juta km2, mempunyai 17.480 pulau dan memiliki garis pantai sepanjang 95.181 km. menyimpan kekayaan yang luar biasa. |ika dikelola dengan baik, potensi kelautan Indonesia diperkirakan dapat memberikan penghasilan lebih dari 100 miliar dolar AS per tahun. Namun yang dikembangkan kurang dari 10 persen.Melihat besarnya potensi laut nusantara, sudah seharusnya Indonesia mempunyai infrastruktur yang maritim kuat, seperti pelabuhan yang lengkap dan modern, sumber daya manusia (SDM) di bidang maritim yang berkualitas, serta kapal berkelas, mulai untuk jasa pengangkutan manusia, barang, migas, kapal penangkap ikan sampai dengan armada TNI Angkatan Laut (AL). Namun kondisi ideal tersebut sulit tercapai. Hai ini terjadi karena industri maritirn Indonesia tidak dikelola dengan benar. Sehingga tak satu pun negara yang segan dan menghormati Indonesia sebagai bangsa maritim. Negara asing menempatkan bangsa Indonesia hanya sebagai pasar produk mereka. Jika industri maritim Indonesia mau berkembang dan siap bersaing dengan industri sejenisnya, maka pemerintah khususnya Kementerian Perhubungan, Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan harus membuka mata dan jangan mau dipengaruhi para pelobi yang mewakili pihak-pihak pencari keuntungan, tanpa memikirkan nasib bangsa. Langkah pertama, melakukan revitalisasi atau deregulasi di sector fiskal sehingga lndonesia bisa kompetitif. Selanjutnya lakukan perombakan total di lingkungan lembaga pemberi klasifikasi sehingga dunia pelayaran internasional dan asuransi kerugian mengakui keberadaannya. Kemudian, susun ulang kurikulum lembaga pendidikan maritim oleh Kemendiknas agar Indonesia mempunyai sumber daya manusia maritim yang berkualitas dan bertanggung jawab. Jika tidak, industri maritim Indonesia hanya akan tinggal nama.

Industri-industri tersebut antara lain :

1. Industri PerkapalanIndonesia dengan perairan yang luas, membutuhkan sarana transportasi kapal yang mampu menjangkau pulau-pulau yang jumlahnya mencapai lebih dari 17 .504pulau. Tidak heran jika kebutuhan industri perkapalan setiap tahun terus meningkat. Sebagai Negara kepulauan, sudah seharusnya Indonesia mengembangkan industry perkapalan nasional. Kebijakan ini didukung dengan adanya Inpres No 5/2005 yang intinya bahwa seluruh angkutan laut dalam negeri harus diangkut kapal berbendera Indonesia. Tetapi, permintaan tersebut tidak diimbangi dengan kemampuan memproduksi kapal. Industri perkapalan merupakan industri padat karya dan padat modal yang memiliki daya saing tinggi. Karena itu dukungan pemerintah sebagai pemegang kewenangan sangat penting. Faktor kebijakan moneter dan fiskal, masih sulitnya akses dana perbankan dan tingginya bunga menjadi beban para pelaku usaha. industri kapal iuga diharuskan membayar pajak dua kali lipat. Masalah lain adalah minimnya keterlibatan perbankan. Perbankan enggan menyalurkan kredit kepada industri perkapalan. Mereka beranggapan, industry perkapalan penuh risiko karena kontrol terhadap industri ini sulit.Selain itu, masalah lahan yang digunakan industri perkapalan terutama galangan kapal besar berada di daerah kerja pelabuhan dan hak pengelolaan lahan (HIL) dikuasai PT Pelindo. Sehingga Industri perkapalan masih sangat tergantung pada HPL. Padahal, jika ada keleluasaan lahan di pelabuhan bukan tidak mungkin industri kapal lebih berkembang. Dalam pengernbangan jasa maritim hendaknya diarahkan untuk meraih empat tujuan secara seimbang yakni: (1) pertumbuhan ekonomi tinggi secara berkelanjutan dengan industrin dan jasa maritim sebagai salah satu penggerak utama (2) peningkatan kesejahteraan seluruh pelaku usaha, khususnya para pemangku kepentingan yang terkait industri dan jasa maritime (3) terpeliharanya kelestarian lingkungan dan sumberdaya maritim dan menjadikan industri dan jasa maritim sebagai salah satu modal bagi pembangunan maritim nasional. Sehingga ada benang merah yang dapat terlihat antara ocean policy dan pengelolaan sumber daya maritim dengan industri dan jasa maritim sebagai penggerak bagi pertumbuhan sektor maritim. Pertumbuhan industri perkapalan dan pelayaran nasional masih terkendala berbagai faktor, baik dari sisi politik maupun pendanaan. Padahal bisnis industri perkapalan sangat jelas akan mendorong pertumbuhan ekonomi sektor maritim.

2. Industri Perikanan dan Bioteknologi

Industri perikanan dan bioteknologi diperkirakan memiliki nilai ekonomi sebesar 82 miliar dolar AS per tahun. Namun karena pemerintah belum serius menggarap sub sektor ini indonesia diperkirakan kehilangan potensi pendapatan dari produk-produk bioteknologi maritim sekitar 1 miliar dolar AS per tahun. Padahal berdasarkan inventarisasi Divisi Bioteknologi Kelautan PKSPL IPB, terdapat 35.000 biota laut, sehingga Indonesia mempunyai potensi pendapatan miliaran dolar per tahun dari produk-produk bioteknologi. Negara-negara maju yang memiliki sumberdaya maritim terbatas, seperti produk bioteknologi maritim Amerika Serikat mereka mendapat pendapatan hingga 4,6 militr dolar AS, sedangkan Inggris meraup keuntungan dari sektor ini sekitar 2,3 miliar dolar AS.Pemanfaatan industri perikanan dan bioteknologi ini meliputi industri makanan dan minuman, farmasi, kosmetika dan bioenergi. Semua bisa disediakan Indonesia dengan sumber daya alam yang ada. Adapun produk-produk yang bisa dihasilkan dari hasil rekayasa biota laut antara lain makanan, tablet, salep suspensi, Pasta gigi, cat, tekstil perekat, karet, film, pelembab, shampo, dan lotion.Indonesia sangat kurang kuat dalam industri end product maritim karena dukungan teknologi serta formulasi yang tertinggal. Indonesia hanya mampu memanfaatkan potensi maritim sebatas bahan baku. Hal ini antara lain disebabkan tidak padunya strategi pengelolaan produk. Melihat keterbatasan sumber daya alam daratan, melalui bioteknologi , usia pemanfaatan sumber-sumber kehidupan dapat dipertahankan lebih lama. Potensi itu masih berlimpah dan terpendam di dalam laut.

3. Industri Pertahanan

Berbicara mengenai konsep negara maritim tidak lepas dari industri pertahanan. Sebagai negara yang disatukan lautan, Indonesia tidak hanya harus bisa menjaga kedaulatan, tetapi juga melindungi seluruh kekayaan alam yang dimilikinya. Corrnie Rahakundini Bakrie Analis Pertahanan Maritim melihat banyak sumber daya alam yang dimiliki Indonesia bisa dimanfaatkan. Contohnya baja. Connie menilai industri baja sebagai national security, dasar dari pembangunan industri militer. Baja menjadi bahan dasar kapal-kapal perang termasuk kapal induk milik Amerika. Salah jika bangsa lndonesia menjualnya begitu saja. Sebaiknya potensi logam ini diolah dengan baik, untuk mendukung industry maritim nasional. Indonesia sangat membutuhkan pertahanan dalam melindungi aset-aset maritim Negara, oleh karena itu kita perlu tentara, guna memprotek kedaulatan, tentara perlu alutista, khususnya udara dan laut. Alutista harus kita produksi dengan membangun industri baja sebagai dasar dari pembangunan pertahanan kita. Namun, pihak asing tidak menginginkan Indonesia besar dengan menguasai bahan logam berharga ini. Mereka memiliki kepentingan dengan sumber-sumber daya alam dan energi di tanah air.

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanIndonesia memiliki banyak potensi dalam industri martim untuk menunjang ekonomi dan kesehjateraan masyarakat, namun sayangnya pihak pemerintah belum maksimal dalam menjalankan industry-industri tersebut.

3.2 SaranPenulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, Kami sangat mengaharapkan kritik dan sran dari dosen dan mahasiswa untuk perbaikan makalah ini. Dan semoga makalah ini bermanfaat untuk mengetahui dalam menambah wawasan yang lebih luas untuk ke arah yan lebih baik.

3