way of the cross-lc2018-bm-20180209 - aohd.org · dan’movasi ’untuk’mengawal’tabiat’buruk...
TRANSCRIPT
Doa���Jalan ���Salib
Berdoa dan Refleksi 14 Perhen2an Jalan Salib Melalui Ensiklik Laudato Si
DOA PEMBUKAAN
Pemimpin: Memperinga+ Kesengsaraan Yesus merupakan kesempatan untuk kita merenungkan kembali segala pelanggaran perjanjian kita dengan Tuhan.
Kita ber+ndak untuk kepen+ngan diri sendiri, menggunakan kuasa dan kekuatan material peribadi sehingga mengorbankan kesejahteraan seluruh karya Penciptaan.
(samb.)
DOA PEMBUKAAN(samb.) Pemimpin: Kita telah mengabaikan tanggungjawab sebagai pelayan karya Ciptaan Tuhan.
Menerusi refleksi oleh Bapa Paus yang telah diadaptasi melalui Laudato Si, se+ap perhen+an Doa Jalan Salib akan didedikasikan kepada pelanggaran perjanjian kita terhadap seluruh karya Ciptaan Tuhan.
Relakan segala pepohon, tumbuhan, batu, tanah, air, segala burung dan angin memperlihatkan kita kepada keretakan hubungan ini.
DOA PEMBUKAANUmat: Ya Tuhan, tuntunlah kami menurut jalan-‐Mu, dan bentuklah kami seturut kehendak Allah Bapa supaya kami mampu untuk melindungi Ciptaan-‐Nya dan bekerja demi cinta kasih, kedamaian dan keadilan ekologikal. Semoga kami beroleh kesungguhan dan kekuatan untuk menjadi agen penyembuhan demi Menjaga Rumah Kami Bersama.
Perhentian Pertama
YESUS DIHUKUM MATI
Perhentian Pertama: Yesus Dihukum Mati
Pemimpin: Kami menyembah Dikau ya Tuhan
dan bersyukur kepada-‐Mu
Umat: Sebab dengan Salib Suci-‐Mu Engkau telah menebus dunia
Perhentian Pertama: Yesus Dihukum Mati
Pemimpin: Pagi-‐pagi benar imam-‐imam kepala bersama tua-‐tua dan ahli-‐ahli Taurat dan seluruh Mahkamah Agama sudah bulat muafakatnya. Mereka membelenggu Yesus lalu membawa-‐Nya dan menyerahkan-‐Nya kepada Pilatus. Pilatus bertanya kepada-‐Nya: "Engkaukah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus: "Engkau sendiri mengatakannya.” (Markus 15:1-‐2) Hening sejenak
Perhentian Pertama: Yesus Dihukum Mati Pemimpin: Melalui Laudato Si, kita merenung kembali akan penindasan dan penyalahgunaan kuasa: Semua: Ya Tuhan, Bumi ini, Rumah kami, telah ada sebelum kami dan telah diberikan kepada kami.
Kami 2dak boleh membenarkan dominasi mutlak ke atas makhluk lain (LS 67). Sistem poli2k yang mengejar hasil secara langsung dan komsumerisme memaksa pertumbuhan jangka pendek.
Kita harus mengembangkan prinsip-‐prinsip utama dan memikirkan kesejahteraan umum jangka panjang demi pembangunan bangsa. (LS 178).
Perhentian Pertama: Yesus Dihukum Mati
Pemimpin: “Bumi ini milik Allah serta segala isi di dalamnya.” Curahkanlah kuasa cinta-‐Mu ke atas kami. Umat: Supaya kami dapat melindungi kehidupan dan keindahan. Terpujilah Engkau!
Perhentian Pertama: Yesus Dihukum Mati
(Dinyanyikan/Dibaca)
Anak Domba tak bersalah ajar kami pun berpasrah
taat pada Bapa-‐Mu
Perhentian ���Ke-2
YESUS MEMANGGUL SALIB-NYA
Perhentian ke-2: Yesus Memanggul Salib-Nya
Pemimpin: Kami menyembah Dikau ya Tuhan
dan bersyukur kepada-‐Mu
Umat: Sebab dengan Salib Suci-‐Mu Engkau telah menebus dunia
Perhentian ke-2: Yesus Memanggul Salib-Nya
Pemimpin: Pilatus membawa Yesus keluar, dan ia duduk di kursi pengadilan, di tempat yang bernama Litostrotos. Kata Pilatus kepada orang-‐orang Yahudi itu: "Inilah rajamu!" Maka berteriaklah mereka: "Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!"
(samb.)
Perhentian ke-2: Yesus Memanggul Salib-Nya
(samb.)
Pemimpin: Kata Pilatus kepada mereka: "Haruskah aku menyalibkan rajamu?" Jawab imam-‐imam kepala: "Kami Ndak mempunyai raja selain dari pada Kaisar!“ Akhirnya Pilatus menyerahkan Yesus kepada mereka untuk disalibkan. Sambil memikul salib-‐Nya Ia pergi ke luar ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota. (Yohanes 19:13, 14b, 15-‐17) Hening Sejenak
Perhentian ke-2: Yesus Memanggul Salib-Nya
Pemimpin: Melalui Laudato Si, marilah kita berdoa khusus untuk kepupusan makhluk-‐makhluk Ciptaan Tuhan. Umat: Ya Tuhan semesta alam, ubahlah ha2 kami agar berusaha dengan sedaya upaya untuk melindungi Rumah Kami Bersama serta kekayaannya.
Kami sedar akan keperluan untuk mengubah gaya hidup, produksi dan kepenggunaan, serta struktur pemerintahan yang sedang menguasai masyarakat.
(samb.)
Perhentian ke-2: Yesus Memanggul Salib-Nya
(samb.) Umat: Ubahlah ha2 kami dan berilah kami kekuatan dan mo2vasi untuk mengawal tabiat buruk kami, serta menyemai tabiat baik untuk menjadi warga yang bertanggungjawab dan menyayangi anugerah pemberian Ciptaan-‐Mu.
Anugerahkanlah kepada kami kekuatan rohani untuk memupuk nilai-‐nilai murni di 2ndakan seharian kami supaya kami mampu mencorak perubahan sebenar di dalam gaya hidup. Semoga segala perbuatan kami mencerminkan cinta kasih kami kepada-‐Mu dan ciptaan-‐Mu. (Cf. LS 5, 21)
Perhentian ke-2: Yesus Memanggul Salib-Nya
Pemimpin: “Bumi ini milik Allah serta segala isi di dalamnya.” Curahkanlah kuasa cinta-‐Mu ke atas kami. Umat: Supaya kami dapat melindungi kehidupan dan keindahan. Terpujilah Engkau!
Perhentian ke-2: Yesus Memanggul Salib-Nya
(Dinyanyikan/Dibaca)
Kayu salib Dia panggul, Mari kita pun memikul salib kita di dunia.
Perhentian ���Ke-3
YESUS JATUH UNTUK PERTAMA KALI
Perhentian Ke-3: Yesus Jatuh Untuk Pertama Kali���
Pemimpin: Kami menyembah Dikau ya Tuhan
dan bersyukur kepada-‐Mu
Umat: Sebab dengan Salib Suci-‐Mu Engkau telah menebus dunia
Perhentian Ke-3: Yesus Jatuh Untuk Pertama Kali���
Pemimpin: Tetapi Sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan diNndas Allah. Tetapi dia terNkam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita diNmpakan kepadanya, dan oleh bilur-‐bilurnya kita menjadi sembuh.—Yesaya 53:4-‐5
Hening sejenak
Perhentian Ke-3: Yesus Jatuh Untuk Pertama Kali���
Pemimpin: Melalui Laudato Si, marilah kita merenungkan kepupusan biodiversi2: Umat: Adalah 2dak patut untuk menganggap sesetengah spesis sebagai “sumber” yang berpotensi untuk dieksploitasi, dan lupa bahawa masing-‐masing memiliki nilai dalam diri sendiri. Se2ap tahun kita menyaksikan hilang ribuan sepsis tanaman dan haiwan hilang dan dan 2dak pernah akan dilihat anak-‐anak kita, kerana telah hilang untuk selamanya.
(samb.)
Perhentian Ke-3: Yesus Jatuh Untuk Pertama Kali���
(samb.) Umat: Sebagian besar punah akibat ak2vi2 manusia. Kita 2dak mempunyai hak seper2 itu. (LS 33) Belum pernah kita begitu menyaki2 dan menyalahgunakan Rumah Kita Bersama, selama 200 tahun ini. Akan tetapi, kita tetap dipanggil untuk menjadi instrumen Allah Bapa, agar planet kita menjadi seper2 yang Dia inginkan ke2ka Dia menciptakannya untuk perdamaian, keindahan dan kelimpahan. (LS 53)
Perhentian Ke-3: Yesus Jatuh Untuk Pertama Kali���
Pemimpin: “Bumi ini milik Allah serta segala isi di dalamnya.” Curahkanlah kuasa cinta-‐Mu ke atas kami. Umat: Supaya kami dapat melindungi kehidupan dan keindahan. Terpujilah Engkau!
Perhentian Ke-3: Yesus Jatuh Untuk Pertama Kali���
(Dinyanyikan/Dibaca)
Tuhan Yesus, tolong kami bila kami jatuh lagi,
kar’na salib yang berat.
Perhentian ���Ke-4
YESUS BERJUMPA DENGAN IBUNYA
Perhentian Ke-4: Yesus Bertemu dengan Ibu-Nya
Pemimpin: Kami menyembah Dikau ya Tuhan
dan bersyukur kepada-‐Mu
Umat: Sebab dengan Salib Suci-‐Mu Engkau telah menebus dunia
Perhentian Ke-4: Yesus Bertemu dengan Ibu-Nya
Pemimpin: Lalu Simeon memberkaN mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan-‐-‐dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri-‐-‐,supaya menjadi nyata pikiran haN banyak orang." —Lukas 2:34-‐35
Hening sejenak
Perhentian Ke-4: Yesus Bertemu dengan Ibu-Nya
Pemimpin: Melalui Laudato Si, marilah kita berdoa untuk tangisan bumi, dan juga tangisan mereka yang miskin papa: Umat: Ya Tuhan Pencipta alam, bawalah kami mendekat kepada Bonda Maria. Dia, yang telah mengasuh Yesus, kini turut ambil peduli dengan keadaan dunia dan cedera parah dan terluka.
Ha2nya yang pernah terluka meratapi kema2an anak-‐Mu Yesus. Kini dia meratapi akan penderitaan orang miskin dan kemusnahan makhluk di dunia ini yang disebabkan oleh kekuasaan manusia. (samb.)
Perhentian Ke-4: Yesus Bertemu dengan Ibu-Nya
(samb.) Umat: Dia hanya menyimpan dalam ha2nya seluruh kehidupan Yesus yang ia asuh dengan se2a (cf. Lk 2:19, 51), dan sekarang dia memahami er2 segala sesuatu. Oleh kerana itu, kita boleh meminta dia untuk membantu kita memandang Rumah Kita Bersama ini dengan mata yang lebih bijaksana.
Pinjamkan telinga kita untuk mendengar tangisan bumi ini, dan juga tangisan mereka yang miskin papa. (Cf. LS 49, 241)
Perhentian Ke-4: Yesus Bertemu dengan Ibu-Nya
Pemimpin: “Bumi ini milik Allah serta segala isi di dalamnya.” Curahkanlah kuasa cinta-‐Mu ke atas kami. Umat: Supaya kami dapat melindungi kehidupan dan keindahan. Terpujilah Engkau!
Perhentian Ke-4: Yesus Bertemu dengan Ibu-Nya
(Dinyanyikan/Dibaca)
O Maria, bunda kudus, yang seEa ikut Yesus, Kau teladan hidupku.
Perhentian ���Ke-5
DITOLONG OLEH SIMON DARI KIRENE
Perhentian Ke-5: Yesus Ditolong oleh Simone Dari Kirene ���
Pemimpin: Kami menyembah Dikau ya Tuhan
dan bersyukur kepada-‐Mu
Umat: Sebab dengan Salib Suci-‐Mu Engkau telah menebus dunia
Perhentian Ke-5: Yesus Ditolong oleh Simone Dari Kirene ���
Pemimpin: Pada waktu itu lewat seorang yang bernama Simon, orang Kirene, ayah Aleksander dan Rufus, yang baru datang dari luar kota, dan orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus.—Markus 15:21
Hening sejenak
Perhentian Ke-5: Yesus Ditolong oleh Simone Dari Kirene ���
Pemimpin: Melalui Laudato Si, marilah kita merenungkan jurang kita yang terpisah dari dunia Ciptaan-‐Nya: Umat: Cabaran yang mendesak untuk melindungi Rumah Kita Bersama mencakupi keupayaan untuk menyatukan seluruh keluarga manusia membentuk pembangunan yang berkelanjutan dan integral, kerana kita tahu bahawa perubahan itu 2dak mustahil. Sang Pencipta 2dak meninggalkan kita; Dia 2dak pernah menyesali rencana kasih-‐Nya.
(samb.)
Perhentian Ke-5: Yesus Ditolong oleh Simone Dari Kirene ���
(samb.) Umat: Umat Manusia masih mempunyai keupayaan untuk bekerja bersama di dalam membangunkan Rumah Kita Bersama. (LS 13) Kita perlu memperkuat kembali kesedaran bahawa kita merupakan satu keluarga manusia.
Tanpa sebarang batasan, poli2k atau sosial, tanpa sebarang ruang untuk kita bersembunyi. (LS 52)
Perhentian Ke-5: Yesus Ditolong oleh Simone Dari Kirene ���
Pemimpin: “Bumi ini milik Allah serta segala isi di dalamnya.” Curahkanlah kuasa cinta-‐Mu ke atas kami. Umat: Supaya kami dapat melindungi kehidupan dan keindahan. Terpujilah Engkau!
Perhentian Ke-5: Yesus Ditolong oleh Simone Dari Kirene ���
(Dinyanyikan/Dibaca)
Apa pun yang kau lakukan, bagi para penderita, pada Tuhan berkenan.
Perhentian ���Ke-6
VERONIKA MENGUSAP WAJAH YESUS
Perhentian Ke-6: Veronika Mengusap Wajah Yesus
Pemimpin: Kami menyembah Dikau ya Tuhan
dan bersyukur kepada-‐Mu
Umat: Sebab dengan Salib Suci-‐Mu Engkau telah menebus dunia
Perhentian Ke-6: Veronika Mengusap Wajah Yesus
Pemimpin: “Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-‐Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.”—Ma+us 25:40
Hening Sejenak
Perhentian Ke-6: Veronika Mengusap Wajah Yesus
Pemimpin: Melalui Laudato Sí, marilah berdoa untuk kepen2ngan kesedaran dan penderitaan peribadi: Umat: Ya Tuhan Pencipta alam, matlamat kami adalah untuk sen2asa peka, berani untuk mengubah apa yang sedang berlaku kepada Rumah Kami Bersama dan menjadikannya sebagai penderitaan peribadi kami sendiri supaya kami dapat mencari penyelesaian terbaik untuk mengatasinya. Di dalam kasih-‐Mu yang 2dak terbatas, tuntulah kami agar bermurah ha2, bersolidari2 dan saling mengasihi kerana kami diciptakan untuk mengasihi. (Cf. LS 19, 58)
Perhentian Ke-6: Veronika Mengusap Wajah Yesus
Pemimpin: “Bumi ini milik Allah serta segala isi di dalamnya.” Curahkanlah kuasa cinta-‐Mu ke atas kami. Umat: Supaya kami dapat melindungi kehidupan dan keindahan. Terpujilah Engkau!
Perhentian Ke-6: Veronika Mengusap Wajah Yesus
(Dinyanyikan/Dibaca)
Bila kita meringankan duka orang yang sengsara, Tuhan Allah berkenan.
Perhentian ���Ke-7
YESUS JATUH KEDUA KALINYA
Perhentian Ke-7: Yesus Jatuh Kedua Kalinya
Pemimpin: Kami menyembah Dikau ya Tuhan
dan bersyukur kepada-‐Mu
Umat: Sebab dengan Salib Suci-‐Mu Engkau telah menebus dunia
Perhentian Ke-7: Yesus Jatuh Kedua Kalinya
Pemimpin: Aku terbungkuk-‐bungkuk, sangat tertunduk; sepanjang hari aku berjalan dengan dukacita. Sebab pinggangku penuh radang, Ndak ada yang sehat pada dagingku; aku kehabisan tenaga dan remuk redam, aku merinNh karena degap-‐degup jantungku. Sahabat-‐sahabatku dan teman-‐temanku menyisih karena penyakitku, dan sanak saudaraku menjauh.—Mazmur 38:6-‐8, 11
Hening sejenak
Perhentian Ke-7: Yesus Jatuh Kedua KalinyaPemimpin: Seiring dengan Laudato Si, kita merenungkan pada perubahan iklim: Umat: Iklim merupakan salah satu kesejahteraan umum, milik semua dan untuk semua yang menghuni di Rumah Kita Bersama. Sebuah konsensus ilmiah membuk2kan bahawa pada saat ini kita sedang menyaksikan suatu pemanasan yang mencemaskan dalam sistem iklim. (samb.)
Perhentian Ke-7: Yesus Jatuh Kedua Kalinya
(samb.) Umat: Umat manusia dipanggil untuk mengakui perlunya perubahan gaya hidup, produksi dan penggunaan, untuk memerangi pemanasan global ini atau se2daknya penyebab manusia yang menghasilkan atau memperburuknya. (LS 23)
Walau apa pun yang rapuh, seper2 lingkungan alam sekitar, adalah 2dak berdaya berhadapan dengan kepen2ngan remeh yang didewakan, dan menjadi satu-‐satunya peraturan. (LS 56)
Perhentian Ke-7: Yesus Jatuh Kedua Kalinya
Pemimpin: “Bumi ini milik Allah serta segala isi di dalamnya.” Curahkanlah kuasa cinta-‐Mu ke atas kami. Umat: Supaya kami dapat melindungi kehidupan dan keindahan. Terpujilah Engkau!
Perhentian Ke-7: Yesus Jatuh Kedua Kalinya
(Dinyanyikan/Dibaca)
Bilamana kami goyah, dan tercampak kar’na salah,
ya Tuhan, tegakkanlah.
Perhentian ���Ke-8
YESUS MENASIHATI WANITA-WANITA YANG MENANGIS
Perhentian ke-8: Yesus Menasihati Wanita-wanita Yang Menangis ���
Pemimpin: Kami menyembah Dikau ya Tuhan
dan bersyukur kepada-‐Mu
Umat: Sebab dengan Salib Suci-‐Mu Engkau telah menebus dunia
Perhentian ke-8: Yesus Menasihati Wanita-wanita Yang Menangis ���
Pemimpin: Sejumlah besar orang mengikuN Dia; di antaranya banyak perempuan yang menangisi dan meratapi Dia. Yesus berpaling kepada mereka dan berkata: "Hai puteri-‐puteri Yerusalem, janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-‐anakmu! Sebab lihat, akan Nba masanya orang berkata: Berbahagialah perempuan mandul dan yang rahimnya Ndak pernah melahirkan, dan yang susunya Ndak pernah menyusui.
(samb.)
Perhentian ke-8: Yesus Menasihati Wanita-wanita Yang Menangis ���
(samb.)
Pemimpin: Maka orang akan mulai berkata kepada gunung-‐gunung: Runtuhlah menimpa kami! dan kepada bukit-‐bukit: Timbunilah kami! Sebab jikalau orang berbuat demikian dengan kayu hidup, apakah yang akan terjadi dengan kayu kering?" —Lukas 23:27-‐31
Hening sejenak
Perhentian ke-8: Yesus Menasihati Wanita-wanita Yang Menangis ���
Pemimpin: Seiring dengan Laudato Si, kita merenungkan konflik dan peperangan: Umat: Harmoni di antara Pencipta, manusia dan semua ciptaan dihancurkan apabila kita mengambil tempat Allah. Akibatnya, hubungan yang awalnya harmonis antara manusia dan alam, berubah menjadi konflik. (cf. Kejadian 3:17-‐19), (LS 66) Di sisi lain, ke2ka ha2 kita benar-‐benar terbuka untuk suatu persekutuan universal, 2dak ada sesuatu atau seorang pun yang dikecualikan dari persaudaraan ini.
(samb.)
Perhentian ke-8: Yesus Menasihati Wanita-wanita Yang Menangis ���
(samb.) Umat: Ke2dakpedulian atau kekejaman terhadap makhluk lain di Rumah Kita Bersama ini cepat atau lambat akan memengaruhi perlakuan kita terhadap manusia lain.
Kemalangan yang sama yang membawa kita kepada 2ndakan kekerasan terhadap binatang, akan terjadi juga di dalam hubungan kita dengan sesama manusia. Se2ap kekejaman terhadap makhluk apa pun adalah bertentangan dengan martabat manusia. Perdamaian, keadilan dan keutuhan Ciptaan adalah 2ga topik yang benar-‐benar terkait,dan 2dak dapat dipisahkan. (LS 92)
Perhentian ke-8: Yesus Menasihati Wanita-wanita Yang Menangis ���
Pemimpin: “Bumi ini milik Allah serta segala isi di dalamnya.” Curahkanlah kuasa cinta-‐Mu ke atas kami. Umat: Supaya kami dapat melindungi kehidupan dan keindahan. Terpujilah Engkau!
Perhentian ke-8: Yesus Menasihati Wanita-wanita Yang Menangis ���
(Dinyanyikan/Dibaca)
Dalam tobat yang sejaE, kini akan kuratapi
dosa dan pelanggaran.
Perhentian ���Ke-9
YESUS JATUH KETIGA KALINYA
Perhentian Ke-9: Yesus Jatuh Ketiga Kalinya
Pemimpin: Kami menyembah Dikau ya Tuhan
dan bersyukur kepada-‐Mu
Umat: Sebab dengan Salib Suci-‐Mu Engkau telah menebus dunia
Perhentian Ke-9: Yesus Jatuh Ketiga Kalinya
Pemimpin: Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang Ndak dapat turut merasakan kelemahan-‐kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya Ndak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.—Ibrani 4:15-‐16
Hening sejenak
Perhentian Ke-9: Yesus Jatuh Ketiga Kalinya
Pemimpin: Seiring dengan Laudato Sí, kita merenungkan khusus pada pencemaran dan air: Umat: Jika kita mengama2 wilayah-‐wilayah di planet kita, kita akan dapat melihat bahawa manusia telah mengecewakan harapan Allah. (LS 61)
Bimbing kami untuk lebih menumpukan e2ka dan spiritual di dalam permasalahan alam sekitar, yang mengharuskan kami untuk mencari penyelesaian bukan sahaja perubahan pada teknologi tetapi juga perubahan pada manusia;
(samb.)
Perhentian Ke-9: Yesus Jatuh Ketiga Kalinya
(samb.) Umat: kalau 2dak, kita akan menangani gejala-‐gejalanya sahaja. Kita harus komited untuk menggan2kan penggunaan dengan pengorbanan, keserakahan dengan kemurahan ha2, boros dengan semangat saling berbahagi, mela2h diri untuk memberi, tanpa mudah putus asa.
Inilah cara untuk mencintai, dan bergerak secara bertahap dari apa yang saya inginkan menuju kepada apa yang diperlukan di dunia Allah. (LS 9)
Perhentian Ke-9: Yesus Jatuh Ketiga Kalinya
Pemimpin: “Bumi ini milik Allah serta segala isi di dalamnya.” Curahkanlah kuasa cinta-‐Mu ke atas kami. Umat: Supaya kami dapat melindungi kehidupan dan keindahan. Terpujilah Engkau!
Perhentian Ke-9: Yesus Jatuh Ketiga Kalinya
(Dinyanyikan/Dibaca)
Bila haEku gelisah kar’na dosa dan derita, tanganMu hulurkanlah.
Perhentian ���Ke-10
PAKAIAN YESUS DITANGGALKAN
Perhentian Ke-10: Pakaian Yesus Ditanggalkan
Pemimpin: Kami menyembah Dikau ya Tuhan
dan bersyukur kepada-‐Mu
Umat: Sebab dengan Salib Suci-‐Mu Engkau telah menebus dunia
Perhentian Ke-10: Pakaian Yesus DitanggalkanPemimpin: Sesudah prajurit-‐prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-‐Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk +ap-‐+ap prajurit satu bagian-‐-‐dan jubah-‐Nya juga mereka ambil. Jubah itu +dak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja.Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain: "Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatnya." Demikianlah hendaknya supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: "Mereka membagi-‐bagi pakaian-‐Ku di antara mereka dan mereka membuang undi atas jubah-‐Ku." Hal itu telah dilakukan prajurit-‐prajurit itu.—Yohanes 19:23-‐24
Hening sejenak
Perhentian Ke-10: Pakaian Yesus Ditanggalkan
Pemimpin: Melalui Laudato Sí, marilah kita berdoa khusus kepada sumber alam semulajadi yang semakin berkurangan: Umat: Ya Tuhan Pencipta alam, anugerahkanlah kami visi pandangan jauh untuk melihat kesan kepenggunaan dan struktur ekonomi kami.
Anugerahkanlah juga visi pandangan dekat supaya kami 2dak terlepas pandang akan kerumitan di sekitar kami yang memerlukan penglibatan ak2f dari se2ap ahli di dalam komuni2 kami.
(samb.)
Perhentian Ke-10: Pakaian Yesus Ditanggalkan
(samb.) Umat: Bantulah kami untuk saling menghorma2 budaya lokal, reali2 lokal, dan anugerahkanlah kepada kami telinga yang mendengar kebijaksanaan lokal, terutama sekali dari masyarakat asal.
Kami menelanjangi hasil semulajadi Bumi, Rumah Kita Bersama, serta mengabaikan reali2 kemiskinan dan 2dak mengambil kira keperluan generasi akan datang untuk melihat dan menghargai kekayaan dan kemurahan-‐Mu. (Cf. LS 27, 105, 144)
Perhentian Ke-10: Pakaian Yesus Ditanggalkan
Pemimpin: “Bumi ini milik Allah serta segala isi di dalamnya.” Curahkanlah kuasa cinta-‐Mu ke atas kami. Umat: Supaya kami dapat melindungi kehidupan dan keindahan. Terpujilah Engkau!
Perhentian Ke-10: Pakaian Yesus Ditanggalkan
(Dinyanyikan/Dibaca)
PakaianMu dibahagikan, martabatMu direndahkan; Kau Enggikan martabatku.
Perhentian ���Ke-11
YESUS DIPAKU ���DI KAYU SALIB
Perhentian Ke-11: Yesus Dipaku Di Kayu Salib
Pemimpin: Kami menyembah Dikau ya Tuhan
dan bersyukur kepada-‐Mu
Umat: Sebab dengan Salib Suci-‐Mu Engkau telah menebus dunia
Perhentian Ke-11: Yesus Dipaku Di Kayu Salib
Pemimpin: KeNka mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-‐Nya dan yang lain di sebelah kiri-‐Nya. Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka Ndak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-‐Nya. Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-‐pemimpin mengejek Dia, katanya: "Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-‐Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah."—Lukas 23:33-‐35 Hening sejenak
Perhentian Ke-11: Yesus Dipaku Di Kayu SalibPemimpin: Melalui Laudato Si, marilah kita berdoa untuk penderaan dan penyeludupan manusia : Umat: Ya Tuhan Pencipta alam, bumi ini sekarang menjerit kerana kerosakan yang telah kami 2mpakan keatasnya kerana kami 2dak bertanggungjawab dan menyalahgunakan kekayaan yang Engkau anugerahkan kepadanya.
Bahkan, kami melihat diri kami sebagai pemilik dan penguasanya, yang berhak sepenuhnya keatasnya. (samb.)
Perhentian Ke-11: Yesus Dipaku Di Kayu Salib
(samb.) Umat: Bumi ini sendiri, terbebani dan hancur, termasuklah kaum miskin yang diabaikan dan diperlekehkan oleh kami; Ia “mengeluh dalam rasa sakit bersalin”(Roma 8:22)
Ke2dakhormatan kami kepada Ciptaan-‐Mu jelas melalui sikap kami yang 2dak menghorma2 sesama – penyeludupan kanak-‐kanak, wanita dan lelaki yang berlaku di seluruh dunia.
Bumi ini, bersama dengan Rumah Kita yang semakin diabaikan, merayu agar kita segera mengambil 2ndakan wajar. (Cf. LS 2, 53)
Perhentian Ke-11: Yesus Dipaku Di Kayu Salib
Pemimpin: “Bumi ini milik Allah serta segala isi di dalamnya.” Curahkanlah kuasa cinta-‐Mu ke atas kami. Umat: Supaya kami dapat melindungi kehidupan dan keindahan. Terpujilah Engkau!
Perhentian Ke-11: Yesus Dipaku Di Kayu Salib
(Dinyanyikan/Dibaca)
Dari salib Kau melihat tak terbilang yang menghujat,
berapakah yang taat.
Perhentian ���Ke-12
YESUS WAFAT DI KAYU SALIB
Perhentian Ke-12: Yesus Wafat di Kayu Salib
Pemimpin: Kami menyembah Dikau ya Tuhan
dan bersyukur kepada-‐Mu
Umat: Sebab dengan Salib Suci-‐Mu Engkau telah menebus dunia
Perhentian Ke-12: Yesus Wafat di Kayu Salib
Pemimpin: Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia-‐-‐supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci-‐-‐:"Aku haus!“. Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-‐Nya dan menyerahkan nyawa-‐Nya.—Yohanes 19:28-‐30
Hening sejenak
Perhentian Ke-12: Yesus Wafat di Kayu Salib
Pemimpin: Melalui Laudato Si, marilah kita berdoa untuk kemusnahan bumi: Umat: Engkau yang telah mencipta alam semesta ini dari ke2adaan, Engkau juga boleh ber2ndak untuk menumpaskan segala jenis kejahatan di Rumah kami ini. Ke2dakadilan bukan 2dak terkalahkan.
Apa yang kami perlukan ialah seseorang untuk memulihkan pengharapan! Terima kasih, ya Tuhan Semesta Alam, kerana telah menjelma di dalam Yesus dan menjadi pemulih kepada pengharapan! (Cf. LS 71, 74)
Perhentian Ke-12: Yesus Wafat di Kayu Salib
Pemimpin: “Bumi ini milik Allah serta segala isi di dalamnya.” Curahkanlah kuasa cinta-‐Mu ke atas kami. Umat: Supaya kami dapat melindungi kehidupan dan keindahan. Terpujilah Engkau!
Perhentian Ke-12: Yesus Wafat di Kayu Salib
(Dinyanyikan/Dibaca)
Biji maE menghasilkan buah yang berkelimpahan; wafat-‐Mu menghidupkan.
Perhentian ���Ke-13
JENAZAH YESUS DITURUNKAN
Perhentian Ke-13: Jenazah Yesus Diturunkan
Pemimpin: Kami menyembah Dikau ya Tuhan
dan bersyukur kepada-‐Mu
Umat: Sebab dengan Salib Suci-‐Mu Engkau telah menebus dunia
Perhentian Ke-13: Jenazah Yesus Diturunkan
Pemimpin: Sesudah itu Yusuf dari Arimatea-‐-‐ia murid Yesus, tetapi sembunyi-‐sembunyi karena takut kepada orang-‐orang Yahudi-‐-‐meminta kepada Pilatus, supaya ia diperbolehkan menurunkan mayat Yesus. Dan Pilatus meluluskan permintaannya itu. Lalu datanglah ia dan menurunkan mayat itu.—Yohanes 19:38
Hening sejenak
Perhentian Ke-13: Jenazah Yesus Diturunkan
Pemimpin: Seiring dengan Laudato Sí, kita merenung kembali konflik perubahan iklim ke atas para migran dan pelarian: Umat: Perubahan iklim merupakan masalah global dengan implikasi dasyat ke atas: alam sekitar, sosial, ekonomi, poli2k.
Kebanyakan masyarakat miskin 2dak mempunyai sumber kewangan yang kukuh yang membolehkan mereka bertahan seiring dengan perubahan iklim untuk berhadapan dengan bencana alam, dan akses mereka kepada perlindungan dan perkhidmatan sosial adalah sangat terhad. (samb.)
Perhentian Ke-13: Jenazah Yesus Diturunkan
(samb.) Umat: Peningkatan tragis dari segi jumlah migran yang terpaksa melarikan diri disebabkan faktor kemiskinan yang semakin parah kesan dari kerosakan alam sekitar; dan menderita disebabkan sikap ke2dakpedulian pihak pemerintah.
Kurangnya kepriha2nan kita terhadap tragedi yang dialami oleh saudara-‐saudari kita menunjukkan hilangnya rasa tanggungjawab untuk sesama kita. (LS 25)
Perhentian Ke-13: Jenazah Yesus Diturunkan
Pemimpin: “Bumi ini milik Allah serta segala isi di dalamnya.” Curahkanlah kuasa cinta-‐Mu ke atas kami. Umat: Supaya kami dapat melindungi kehidupan dan keindahan. Terpujilah Engkau!
Perhentian Ke-13: Jenazah Yesus Diturunkan
(Dinyanyikan/Dibaca)
Salib tanda kehinaan jadi lambang kemenangan kar’na Tuhan t’lah menang.
Perhentian ���Ke-14
JENAZAH YESUS DIMAKAMKAN
Perhentian Ke-14: Jenazah Yesus Dimakamkan
Pemimpin: Kami menyembah Dikau ya Tuhan
dan bersyukur kepada-‐Mu
Umat: Sebab dengan Salib Suci-‐Mu Engkau telah menebus dunia
Perhentian Ke-14: Jenazah Yesus Dimakamkan
Pemimpin: Yusuf pun membeli kain lenan, kemudian ia menurunkan mayat Yesus dari salib dan mengapaninya dengan kain lenan itu. Lalu ia membaringkan Dia di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu. Kemudian digulingkannya sebuah batu ke pintu kubur itu.—Markus 15: 46
Hening sejenak
Perhentian Ke-14: Jenazah Yesus Dimakamkan
Pemimpin: Melalui Laudato Si, marilah kita berdoa untuk makanan dan mereka yang kelaparan: Umat: Ya Tuhan Rumah tempat kami bernaung, kami gagal untuk melihat pada akar umbi kepincangan kami pada hari ini, iaitu hala tuju, matlamat dan implikasi sosial kesan dari pertumbuhan ekonomi dan teknologi.
Bantulah kami untuk menger2 lebih dalam lagi bahawa semua makhluk yang bergerak bersama dan melalui kami akan menuju ke 22k pengakhiran yang sama, iaitu kepada Engkau. (samb.)
Perhentian Ke-14: Jenazah Yesus Dimakamkan
(samb.) Umat: Bantu kami untuk peka apabila terjadinya pembaziran makanan, kerana ia seolah-‐olah dicuri dari meja makan para miskin papa. Bimbing agar kami dapat mengenalpas2 kaedah terbaik untuk mencegah pembaziran air dan makanan di negara kami.
Karuniakanlah kepada kami kebijaksanaan dan kasih, panggil dan tarik kami keluar kepada kepenuhan Kristus dan menghantar kembali semua makhluk kepada Pencipta mereka. (Cf. LS 50, 83)
Perhentian Ke-14: Jenazah Yesus Dimakamkan
Pemimpin: “Bumi ini milik Allah serta segala isi di dalamnya.” Curahkanlah kuasa cinta-‐Mu ke atas kami. Umat: Supaya kami dapat melindungi kehidupan dan keindahan. Terpujilah Engkau!
(Dinyanyikan/Dibaca)
Tuhan Yesus dimakamkan, masuk alam kemaEan, sampai bangkit mulia.
Perhentian Ke-14: Jenazah Yesus Dimakamkan
Intensi kepada Bapa Paus Fransiskus
Marilah berdoa: Bapa Kami… Salam Maria…
Kemuliaan…
DOA PENUTUP Pemimpin: Ya Tuhan semesta alam, di akhirat, kami akan menemukan diri kami berhadapan muka dengan keindahan Allah yang +dak terbatas dan dengan rasa kagum serta bahagia terhadap rahsia alam semesta, anugerah-‐Mu yang +dak ternilai kepada kami.
Sementara ini, kami bersatu padu menjaga Rumah Kami Bersama yang telah Engkau percayakan kepada kami, dengan mengetahui bahawa segala yang baik yang ada di dalamnya akan diangkat ke pesta surgawi.
DOA PENUTUP
Produced for the Archdiocesan Office for Human Development (AOHD) Kuala Lumpur Images for illustra+on purposes only (Joan Chifster OSB)
Umat: Bersama dengan semua makhluk, kami berjalan di bumi ini mencari Allah. Semoga nyanyian sukacita berkumandang di sepanjang perjalanan ini. Semoga perjuangan dan kepriha2nan terhadap Rumah Kita Bersama 2dak akan sesekali menjauhkan sukacita dan harapan kami. Terpujilah Engkau! (Cf. LS 243, 244)