greencampus.uns.ac.id · web viewdengan cara melakukan pengeboran pada pada setiap unit/fakultas....
TRANSCRIPT
WATER2016
4.1 Water Conservation Program Implementation
Program konservasi air tanah merupakan bagian dari pelaksanaan pengelolaan sumber daya
air yang merupakan upaya merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi
penyelenggaraan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan
pengendalian daya rusak air. Konservasi sumber daya air: upaya memelihara keberadaan
serta keberlanjutan keadaan, sifat, dan fungsi sumber daya air agar senantiasa tersedia
dalam kuantitas dan kualitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup,
baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang.
Secara regional sumberdaya air tanah
dalam di Kampus Universitas Sebelas
Maret Kentingan Surakarta merupakan
bagian dari sumberdaya air tanah dalam
yang berada pada Cadangan Air Tanah
(CAT) Karanganyar – Boyolali. Potensi
Cadangan Air Tanah (CAT) Karanganyar –
Boyolali dengan jumlah aliran air tanah
bebas atau air tanah dangkal Q=1.338
juta m3/tahun dan jumlah aliran air tanah
tertekan atau air tanah dalam Q=21 juta
m3/tahun. Sumberdaya air ini cukup
banyak apabila dibandingkan dengan
CAT lain yang ada di sekitarnya (Gambar
4.1).
Gambar 4.1. Cekungan Air Tanah Kota Surakarta dan
Sekitarnya
Secara mikro sumberdaya air tanah di Kampus Universitas Sebelas Maret Kentingan
Surakarta terdapat pada Formasi Notopuro. Berdasarkan pada stratigrafi tersebut
keberadaan air tanah dangkal pada kedalaman 4,00 m – 10,00 m dan air tanah dalam pada
kedalaman 38,00 m – 98,00 m. Secara kuantitas keberadaan air tanah pada Formasi
Notopura dalam kelas sedang. Kondisi air tanah dangkal di Kampus Universitas Sebelas
1
Maret Kentingan Surakarta dapat diketahui dari hasil pengukuran pada perkampungan
sekitarnya. Berdasarkan hasil survei lapangan pada Bulan Juli 2016, diperoleh hasil bahwa
tinggi muka airtanah dangkal berkisar antara 94,72 – 141,07 mdpl. Pola arah aliran air tanah
dangkal menuju ke dalam kampus (Gambar 4.2). Pola arah aliran air tanah dangkal
tersebut memberikan informasi bahwa keberadaan (kualitas dan kuantitas) air tanah
dangkal di dalam kampus sangat tergantung pada pengelolaan sumber daya air yang
dilakukan di perkampungan sekitarnya, terutama perkampungan sebelah utara dan dan
barat kampus.
Pola arah aliran air tanah dangkal menuju
ke dalam kampus (Gambar 4.2). Pola
arah aliran air tanah dangkal tersebut
memberikan informasi bahwa
keberadaan (kualitas dan kuantitas) air
tanah dangkal di dalam kampus sangat
tergantung pada pengelolaan sumber
daya air yang dilakukan di perkampungan
sekitarnya, terutama perkampungan
sebelah utara dan dan barat kampus. Gambar 4.2: Arah Aliran Air Tanah Dangkal di Sekitar Kampus UNS (Sumber: Putri Pertiwi : 2016)
Berdasarkan hasil pengukuran kualitas air sumur pendduduk di sekitar kampus diperoleh
informasi bahwa parameter E. Coli dan Tota Coliform telah melampaui baku mutu
berdasarkan Kemenkes RI No. 416/Menkes/IX/1990 tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih.
Hasil pengukuran kualitas air tanah dangkal dapatdisampaikan pada Tabel 4.1.
2
Tabel 4.1: Kualitas Air Tanah Dangkal (Air Sumur Penduduk) di Sekitar Kampus UNS
No. ParameterHasil Uji Laboratorium Standar Baku
Mutu SatuanSampel 01 Sampel 02 Sampel 03
Fisik
1. Bau Tidak Berbau Tidak Berbau Tidak Berbau Tidak berbau -
2. Warna < 1 TCU < 1 TCU < 1 TCU 50 TCU
3.TDS (Total Disolved
Solid)355 mg/liter 434 mg/liter 296 mg/liter 1500 mg/liter
Kimia
4. pH 6,54 6,7 6,5 6,5 - 9,0
5. Besi (Fe) <0,005 mg/liter <0,005 mg/liter
0,017 mg/liter 1 mg/liter
6. Mangan (Mn) <0,010 mg/liter <0,010
mg/liter<0,010 mg/liter 0,5 mg/liter
7. Timbal (Pb) <0,010 mg/liter <0,010 mg/liter
<0,010 mg/liter 0,05 mg/liter
Mikrobiologi
8. E.Coli 75 MPN >2400 MPN 139 MPN 0 MPN/100 ml
9. Total Coliform >2400 >2400 1100
<10 (perpipaan) dan <50 l (non
perpipaan)100 / ml
Sumber: Hasil Laboratorium (Agustus :2016)
Keterangan: Sampel 01 : Gendingan 483993 mT 9163979 mU (Bp. Soeharto)Sampel 02 : Gendingan 483610 mT 9164146 mU (Bp. Nonot)Sampel 03 : Panggungrejo 484368 mT 9165064 mU (Bp. Tarno)
4.2. Water Recycling Program Implementation and The Use of Water Efficient Appliances
(Water Tap, toilet Flush, etc)
Sumber air domestic yang digunakan di Universitas Sebelas Maret berasal dari Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) dan air tanah dalam (deep well). Sumber air baku yang kedua
berasal dari air tanah (groundwater) dengan cara melakukan pengeboran pada pada setiap
unit/fakultas. Sumur air tanah dalam di Universitas Sebelas Maret sebanyak 16 sumur
dengan debit rata-rata 7 liter/detik. Sebelum dialirkan ke setiap kran maka dilakukan
penampungan air. Sistem penampungan ada 2 jenis yaitu: (a) pada permukaan tanah, air
masuk dalam tempat penampung dengan gravitasi tetapi penyalurannya dilakukan dengan
pemompaan dan (b) di atas permukaan tanah (tower), dimana air menuju ke bak
penampung dengan cara gravitasi.
Program dan pelaksaan Konservasi Sumberdaya Air di Universitas Sebelas Maret Kentingan
Surakarta meliputi beberapa cara:
3
Gambar 4.3. SPAM Universitas Sebelas Maret
4
a. Regulasi melalui perbitan Surat Keputusan Rektor Universitas Sebelas Maret Nomor:
827A/UN27/HK/2013 tentang Pedoman Pengelolaan Kampus Ramah Lingkungan (Green
Campus) Universitas Sebelas Maret yang mengatur pelaksanaan Green Campus termasuk
pelaksanaan pengelolaan sumberdaya air.
b. Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) UNS dibangun atas fasiltasi Departemen Pekerjaan
Umum 2015 merupakan salah satu upaya penghematan pemakaian air minum mineral,
sehingga akan menghemat sampah unorganisk dari botol tempat kemasan air. Civitas
academika dapat menggunakan tumbler dan mengisi ulang dengan air minum siap minum.
c. Pelaksaan kampanye hemat air melalui
sosialisasi dan leaflet yang berupa anjuran
untuk dapat menggunakan air tanah
secara efisien dan tepat guna. Kegiatan ini
telah dilakukan sejak tahun 2013 sampai
sekarang. Sasaran kegiatan ini tenaga
pendidikan, tenaga kependidikan, dan
mahasiswa. Selain itu penggunaan alat
yang hemat air.
Gambar 4.4. Leaflet Kampanye Hemat Air (a) dan sarana prasarana penghemat air (b)
Gambar 4.5.Kawasan Resapan berupa hutan kampus (a), ruang parkir (b), dan pedestrian (c).
5
d. Penetapan kawasan resapan air permukaan melalui kegiatan hutan kampus, taman
kampus dan pembuatan pedestrian serta ruang parkir menggunakan paving block.
a
b
a b c
e. Pembuatan sumur resapan air tanah dengan
tujuan melakukan pengelolaan air permukaan
dengan memperbesar proses infiltrasi sehingga
debit sungai yang melalui kampus dapat
dikurangi. Pada tahun 2013 telah dibuat 32
buah sumur resapan dan pada Tahun 2014
telah dan akan dibuat 37 buah sumur resapan,
pada tahun 2015 ada 34 unit dan pada tahun
2016 dibangun 17 unit . Sehingga total sumur
resapan tahun 2016 adalah 120 buah. Secara
teknis ukuran sumur resapan dengan diameter
0,80 m dan kedalaman ± 6,00 m.
Gambar 4.6.Sumur Resapan Air Tanah Dangkal
f. Pembuatan danau kampus yang terletak di sebelah timur
Kantor Pusat Universitas Sebelas Maret yang dapat
berfungsi sebagai kawasan resapan. Selain itu melalui
modifikasi sungai dalam kampus dilakukan
pemendungan sehingga memberikan kesempatan
terjadinya penggenangan sehingga dapat melakukan
peresapan (infiltrasi). Dalam jangka panjang di
Universitas Sebelas Maret Surakarta Kentingan akan
melakukan pengembangan waduk yang berfungsi
sebagai lokasi genangan kampus yang berfuna untuk
menjaga keseimbangan air dan bahan baku air apabila
terjadi keadaan darurat, misalnya kebakaran (Gambar
4.7).
Gambar 4.7.Danau (a) dan Bendung (b)
6
a
b
Gambar 4.8. Rencana Persebaran Sumur Resapan
4.3. Treated Water Consume
Sarana perpipaan adalah bangunan beserta peralatan dan perlengkapannya yang
menghasilkan, menyediakan dan membagikan air minum untuk warga kampus melalui
jaringan perpipaan/distribusi. Air yang di manfaatkan adalah air tanah atau air
permukaan dengan atau tanpa diolah. Sumber air baku yang digunakan di Kampus
Universitas Sebelas Maret Kentingan Surakarta berasal dari 2 (dua) sumber air baku
yaitu: (a) Air baku yang bersumber dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota
Surakarta sebesar 40% mendukung kebutuhan kampus, dan (b) Air tanah dalam dengan
melakukan pengeboran pada lokasi setempat yang menopang kebutuhan air baku
sebesar 60%.
Distribusi airtanah yang berasal dari PDAM dilakukan melalui perpipaan yang diarahkan
ke setiap unit/fakultas yang ada di Universitas Sebelas Maret. Alat pencatat debit
berupa meteran diletakkan pada setiap unit/fakultas sehingga belum dilakukan secara
terpusat. Jenis pipa yang digunakan pipa PVC (Polyvinyl Chloride) warna putih/abu-abu
7
dengan dilakukan penanaman di pinggir jalan di bawah permukaan tanah.Pada setiap
unit/fakultas membuat penampung sementara sebelum dialirkan ke setiap kran air.
Pengaliran ke setiap tempat dilakukan dengan cara pemompaan dan gravitasi.
Sumber air baku yang kedua berasal dari air tanah (ground water) dengan cara
melakukan pengeboran pada pada setiap unit/fakultas. Sumur air tanah dalam di
Universitas Sebelas Maret Surakarta sebanyak 16 sumur dengan debit rata-rata 7
liter/detik. Sebelum dialirkan ke setiap kran maka dilakukan penampungan air. Sistem
penampungan ada 2 jenis yaitu: (a) Pada permukaan tanah, air masuk dalam tempat
penampung dengan gravitasi tetapi penyalurannya dilakukan dengan pemompaan dan
(b) Di atas permukaan tanah (tower), dimana air menuju ke bak penampung dengan
cara pemompaan tetapi penyalurannya dengan gravitasi.
Gambar 4.9. Penampungan Air PDAM (a), dan Tower Air Tanah (b,c,d).
8
ab
c d