library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2doc/2013-2... · web viewpada umumnya...

48
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Defenisi Judul pada penelitian ini adalah OPTIMALISASI RUANG TERBUKA PADA BANGUNAN MIXED USE DI KUNINGAN, JAKARTA SELATAN. Berikut ini akan dijabarkan defenisinya satu per satu. Optimalisasi merupakan gabungan dari kata optimal dan mendapatkan akhiran -isasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, optimal adalah sebanyak – banyaknya; setinggi – tingginya; tertinggi. Sedangkan akhiran –isasi memiliki pengertian untuk menjadikan. Sehingga optimalisasi memiliki pengertian yakni menjadikan sebanyak- banyaknya atau menjadikan setinggi – tingginya. Optimalisasi pada kasus ruang terbuka memang belum memiliki skala tersendiri sehingga agak susah untuk mengatakan apakah suatu ruang terbuka telah optimal keberadaan serta fungsinya. Namun di sisi lain optimalisasi dapat dicapai apabila suatu bangunan dapat mencukupi fungsi – fungsi ruang yang telah ada serta dapat menyediakan ruang terbuka di sekitar bangunan baik di dalam maupun di luar bangunan akan tetapi masih merupakan suatu kesatuan antara bangunan dan lingkungan sekitarnya seperti bangunan dan lahan parkir terbuka atau area penghijauan di sekitar tapak. 9

Upload: others

Post on 11-Feb-2020

9 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada umumnya taman dapat dipergunakan untuk olahraga, bersantai, bermain, dan sebagainya. Taman

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Defenisi

Judul pada penelitian ini adalah OPTIMALISASI RUANG

TERBUKA PADA BANGUNAN MIXED USE DI KUNINGAN,

JAKARTA SELATAN. Berikut ini akan dijabarkan defenisinya satu per satu.

Optimalisasi merupakan gabungan dari kata optimal dan mendapatkan

akhiran -isasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, optimal adalah

sebanyak – banyaknya; setinggi – tingginya; tertinggi. Sedangkan akhiran

–isasi memiliki pengertian untuk menjadikan. Sehingga optimalisasi memiliki

pengertian yakni menjadikan sebanyak- banyaknya atau menjadikan setinggi –

tingginya.

Optimalisasi pada kasus ruang terbuka memang belum memiliki skala

tersendiri sehingga agak susah untuk mengatakan apakah suatu ruang terbuka

telah optimal keberadaan serta fungsinya. Namun di sisi lain optimalisasi dapat

dicapai apabila suatu bangunan dapat mencukupi fungsi – fungsi ruang yang

telah ada serta dapat menyediakan ruang terbuka di sekitar bangunan baik di

dalam maupun di luar bangunan akan tetapi masih merupakan suatu kesatuan

antara bangunan dan lingkungan sekitarnya seperti bangunan dan lahan parkir

terbuka atau area penghijauan di sekitar tapak.

Selain itu, optimalisasi pada ruang terbuka dapat terlihat dari

perbandingan besaran antara ruang terbuka yang ada pada tapak dengan luas

dasar dari bangunan itu sendiri.

Tema penelitian yang dipilih adalah ruang terbuka, menurut

Departemen Agrikultural Amerika Serikat, ruang terbuka adalah lahan yang

berfungsi dalam proses alam, kehidupan liar, agrikultural dan hutan produksi,

keindahan estetik, rekreasi pasif dan aktif, dan fungsi publik lainnya.

Objek desain yang akan dirancang oleh perancang adalah sebuah

bangunan mixed use. Mixed use adalah penggunaan campuran berbagai tata

guna lahan atau fungsi dalam bangunan (Dimitri Procos, Mixed Land Use from

Revival Too Innovation, Stroud’s burg, Pennyslavia : Dowding Hutchinson &

Ross. Inc, 1976, pIX).

9

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada umumnya taman dapat dipergunakan untuk olahraga, bersantai, bermain, dan sebagainya. Taman

10

Pada masa sekarang banyak perancang atau arsitek-arsitek yang

menerapkan konsep mixed use ini dalam bangunan- bangunan yang mereka

rancang, sehingga banyak juga yang menyebut Mixed Use Building. Menurut

Meyer 1983, Mixed use building adalah salah satu usaha menyatukan berbagai

aktifitas dan fungsi yang berada di bagian area suatu kota (luas area terbatas,

harga tanah mahal, letak strategis, nilai ekonomi tinggi) sehingga terjadi suatu

struktur yang kompleks dimana semua kegunaan dan fasilitas saling berkaitan

menjadi kerangka integrasi yang kuat.

Kuningan merupakan suatu kawasan bisnis di Jakarta, bagian dari

Segitiga Emas Jakarta, yang mencakup Jalan Rasuna Said, Gatot Subroto, M.H

Thamrin, Jendral Sudirman. Namun untuk mendapatkan hasil yang lebih

maksimal maka perancang memperkecil luasan yang tempat objek yang akan

di desain yaitu hanya di lokasi jalan Lingkar Mega Kuningan yakni lahan

kosong yang bersebelahan dengan Menara Prima I.

2.2. Tinjauan Umum

2.2.1 Elemen dalam pencitraan kota

Kawasan Mega Kuningan merupakan salah satu pusat kota yang ada di

Jakarta. Kawasan ini memiliki karakteristik sebagai sebagai pusat area

komersil. Untuk memudahkan dalam analisa dan pembelajaran maka saya

memasukkan elemen pencitraan kota sebagai salah satu pedoman.

Orang – orang dapat menilai suatu kota dari pencitraannya, oleh sebab

itu pencitraan pada suatu kota sangatlah penting. Menurut Kevin Lynch yang

diulas dalam buku Perancangan Kota Secara Terpadu, ada 5 elemen dalam

pencitraan kota, yakni path/ jalur, edge/ tepian, district/ kawasan, node/

simpul, dan landmark/ tengeran. Kelima elemen tersebut saling berkaitan

antara yang satu dengan yang lain. Masing – masing elemen akan dibahas

sebagai berikut :

- Path merupakan elemen terpenting dalam citra kota. Path

merupakan jalur – jalur sirkulasi yang biasanya digunakan oleh

masyarakat untuk melakukan gerakan umum. Contoh : Jalan

Malioboro.

- Edge merupakan elemen linear yang tidak dipakai / dilihat seperti

path. Edge berada pada batas antara 2 kawasan dan berfungsi

sebagai pemutus linear. Contoh : Kompleks Fakultas Teknik

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada umumnya taman dapat dipergunakan untuk olahraga, bersantai, bermain, dan sebagainya. Taman

11

UGM berfungsi di sebelah baratnya sebagai edge terhadap sungai

(kali code).

- District merupakan kawasan – kawasan kota dalam skala 2

dimensi. District memiliki ciri khas yang mirip dan khas pada

batasnya. Contoh : kampus UGM

- Node merupakan simpul dari daerah strategis dimana arah atau

aktifitasnya saling bertemu. Contoh : persimpangan lalu lintas.

- Landmark merupakan titik referensi seperti elemen node namun

bisa dilihat di luar letaknya. Landmark merupakan elemen

eksternal dan merupakan bentuk visual yang menonjol dari

sebuah kota. Contoh : gunung, bukit, dan menara.

Gambar 2.1 Elemen Pencitraan KotaSumber: Buku Perancangan Kota Terpadu,2003

Selain elemen pencitraan kota, dibahas pula tentang urban solid dan

urban void. Urban Solid memiliki kecenderungan berbentuk massa bangunan

(hitam) dan Urban void memiliki kecenderungan ruang terbuka (putih).

Urban solid terdiri dari 3 elemen yakni blok tunggal, blok yang

mendefenisikan sisi dan blok medan. Sedangkan urban void terdiri dari 4

elemen yakni sistem tertutup linear, sistem tertutup sentral, sistem terbuka

sentral, dan sistem terbuka linear.

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada umumnya taman dapat dipergunakan untuk olahraga, bersantai, bermain, dan sebagainya. Taman

12

Gambar 2.2 Elemen Solid dan VoidSumber: Buku Perancangan Kota Terpadu,2003

Berikut penjabaran dari urban solid dan urban void :

- Urban solid, terdiri dari :

1. massa bangunan, monumen

2. lahan blok hunian yang ditonjokan

3. edges yang berupa bangunan

- Urban void, terdiri dari :

1. ruang terbuka berupa perkarangan yang bersifat transisi antara

publik dan private.

2. ruang terbuka di dalam atau dikelilingi massa bangunan

bersifat semi private sampai private.

3. jaringan utama jalan dan lapangan bersifat publik karena

mewadahi aktifitas publik berskala kota.

4. area parkir piblik bisa berupa taman parkir sebagai nodes yang

berfungsi sebagai preservasi kawasan hijau.

5. sistem ruang terbuka yang berbentuk linear dan curvalinier.

Tipe ini berupa daerah aliran sungai, danau dan semua yang

alami dan basah.

2.2.2 Ruang Terbuka

2.2.2.1 Defenisi Ruang Terbuka

Stephen Carr, dkk (1992) melihat ruang terbuka sebagai ruang milik

bersama, tempat masyarakat melakukan aktifitas fungsional dan ritualnya

dalam suatu ikatan komunitas, baik kehidupan sehari – hari maupun dalam

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada umumnya taman dapat dipergunakan untuk olahraga, bersantai, bermain, dan sebagainya. Taman

13

perayaan berkala yang ditetapkan sebagai sesuatu yang terbuka, tempat

masyarakat melakukan aktifitas pribadi dan kelompok.

Pengertian – pengertian mengenai ruang terbuka yang dikemukakan

oleh para ahli perencanaan kota sangat beragam, beberapa pengertian ruang

terbuka tersebut adalah :

1. Ruang terbuka adalah lahan tidak terbangun di dalam kota

dengan penggunaan tertentu. Pertama, ruang terbuka kota

didefenisikan sebagai bagian dari lahan kota yang tidak

ditempati oleh bangunan dan hanya dapat dirasakan

keberadaannya jika sebagian atau seluruh lahannya dikelilingi

pagar. Selanjutnya ruang terbuka didefenisikan sebagai lahan

dengan penggunaan spesifik yang fungsi atau kualias terlihat

dari komposisinya (Rapuano, 1994).

2. Ruang terbuka merupakan ruang wadah aktifitas sosial yang

melayani dan juga mempengaruhi kehidupan masyarakat kota.

Ruang terbuka juga merupakan wadah dari kegiatan fungsional

maupun aktifitas ritual yang mempertemukan sekelompok

masyarakat dalam rutinitas normal kehidupan sehari – hari

maupun dalam kegiatan periodic (Carr, 1992).

3. Ruang terbuka merupakan elemen vital dalam sebuah ruang

kota karena keberadaannya di kawasan yang berintensitas

kegiatan tinggi. Sebagai lahan tidak terbangun, ruang terbuka

biasanya berada di lokasi strategis dan banyak dilalui orang

(Nazarudim, 1994).

Menurut Chritian Norberg – Schulz dalam ruang terbuka terdapat

dua pengertian yaitu place dan space. Place adalah space yang memiliki

ciri khas tersendiri. Roger Trancik merumuskan lebih spesifik yakni sebuah

space akan terbentuk jika dibatasi oleh sebuah void. Sebuah space akan

menjadi sebuah place apabila mempunyai arti lingkungan.

Jadi public space merupakan suatu ruang publik yang tidak memiliki

fungsi khusus. Dengan kata lain, public space adalah sebuah tempat yang di

desain untuk penggunaan publik yang pada kenyataannya dipergunakan

oleh publik dan tanpa kepemilikan dari tempat tersebut. Contoh dari public

space adalah sebuah ruang yang terbentuk di tengah – tengah 2 bangunan.

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada umumnya taman dapat dipergunakan untuk olahraga, bersantai, bermain, dan sebagainya. Taman

14

Public place memiliki penegertian yang berbeda dengan public space

yakni public place merupakan sebuah tempat umum yang memiliki suatu

kegiatan. Contoh tipikal dari public place dapat berupa jalan umum, trotoar,

pasar, taman, pantai, lapangan olahraga, pemakaman, gedung –gedung

publik, sarana transportasi umum, kantor pemerintahan, gedung

perkantoran, dan restoran.

2.2.2.2 Fungsi Ruang Terbuka

Ruang terbuka sebagai salah satu elemen perancangan kota

mempunyai fungsi – fungsi :

- Ruang terbuka melayani kebutuhan sosial masyarakat kota dan

memberikan pengetahuan kepada pengunjungnya.

Pemanfaatan ruang terbuka oleh masyarakat sebagai tempat

untuk bersantai, bermain, berjalan – jalan dan membaca

(Nazarudin, 1994).

- Ruang terbuka adalah simpul dan sarana komunikasi pengikat

sosial untuk menciptakan interaksi antarkelompok masyarakat

(Carr, 1992).

2.2.2.3 Tipologi Ruang terbuka dan karakteristiknya

Ruang terbuka dalam Permendagri No. 1 tahun 2007 tentang

Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan, adalah ruang – ruang

di dalam kota atau wilayah yang lebih luas, baik dalam bentuk area

memanjang/ jalur dimana dalam penggunaannya lebih bersifat terbuka yang

pada dasarnya tanpa bangunan. Secara historis, menurut Stephen Carr, dkk

(1992), macam – macam tipologi ruang terbuka ;

a. Taman – taman publik (public parks), yang termasuk taman

publik adalah :

- Taman publik/pusat (public/central park), merupakan

bagian dari zone ruang terbuka pada sistem kota yang

dibangun dan dikelola oleh publik, pada umumnya

berlokasi dekat pusat kota dan sering kali lebih luas

dari taman lingkungan.

- Taman di pusat kota (downtown parks), merupakan

taman hijau dengan rumput dan pepohonan yang

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada umumnya taman dapat dipergunakan untuk olahraga, bersantai, bermain, dan sebagainya. Taman

15

berlokasi di daerah pusat kota, dapat berupa taman

tradisional dan bernilai sejarah.

- Taman lingkungan (neighbourhood parks). Merupakan

ruang terbuka yang dibangun dalam lingkungan

permukiman, dibangun dan dikelola oleh publik

sebagai bagian dari zone ruang terbuka kota atau

sebagai bagian dari pembangunan perumahan privat

baru, biasanya termasuk di dalam taman bermain,

fasilitas olahraga dan lain – lain.

- Taman mini (mini/vest – pocket parks), merupakan

taman kota yang berukurang kecil yang dibatasi oleh

gedung – gedung, kadang – kadang di dalamnya

terdapat air mancur/ hiasan air.

Gambar 2.3 : TamanSumber : Google, diakses 10 April 2014

b. Lapangan dan plaza (squares and plaza) , yang termasuk

lapangan dan plaza adalah lapangan pusat (central squares)

dan corporate plaza.

Gambar 2.4 : PlazaSumber : Google, diakses 10 April 2014

c. Taman peringatan (memorial parks), memiliki karakteristik

yaitu merupakan tempat umum untuk mengenang seseorang

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada umumnya taman dapat dipergunakan untuk olahraga, bersantai, bermain, dan sebagainya. Taman

16

atau peristiwa yang penting bagi suatu daerah, dalam lingkup

local atau nasional.

Gambar 2.5 : Memorial ParksSumber : Google, diakses 10 April 2014

d. Pasar (markets), salah satu contoh dari pasar adalah pasar

petani (farmer’s markets) yang memiliki karakteristik sebagai

suatu ruang terbuka atau jalan yang dapat digunakan untuk

pasar, dan kadang –kadang bersifat temporer.

Gambar 2.6 : PasarSumber : Google, diakses 10 April 2014

e. Jalan (streets), yang termasuk jalan adalah trotoar pejalan kaki

(pedestrian sidewalks), mal pejalan kaki (pedestrian mall),

dilengkapi dengan fasilitas untuk pejalan kaki seperti tanaman

dan bangku – bangku, mal tempat transit (transit mall), jalan –

jalan yang dibatasi untuk lalu lintas (traffic restriced streets),

dan jalan kecil di kota (town trails).

2.2.3 Mixed Use Building

Mixed Use Building menjadi salah satu tren terbaru dari bangunan –

bangunan yang ada di perkotaan, terutama pada kota – kota yang sedang

berkembang. Seperti telah disebutkan dalam defenisi, mixed use building

adalah salah satu usaha untuk menyatukan berbagai aktifitas dan fungsi

yang berada di bagian area suatu kota (luas area terbatas, harga mahal, letak

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada umumnya taman dapat dipergunakan untuk olahraga, bersantai, bermain, dan sebagainya. Taman

17

strategis, nilai ekonomi tinggi) sehingga terjadi satu struktur yang kompleks

dimana semua kegunaan dan fasilitas saling berkaitan menjadi kerangka

integrasi yang kuat (dikembangkan dari Meyer, 1983).

Pada pinggiran kota, pengelompokan fungsi bangunan seringkali

dibuat terpisah contohnya, memisahkan daerah perumahan dengan tempat

industry atau komersil. Hal ini dikarenakan harga tanah pada lokasi masih

dapat terjangkau

Harga tanah mahal dan masyarakat cenderung membuatnya menjadi

compact yakni menyatukan dan mencampur fungsi bangunan pada suatu

lokasi. Hal ini dianggap menjadi suatu efisiensi contohnya pembangunan

suatu superblock dimana terdapat kawasan hunian, perkantoran dan

komersil, dll

Pembangunan superblock dapat mengurangi penggunaan lahan

sehingga penggunaan lahan dapat berfungsi lebih efektif dan efisien.

Dampak positif dari penggunaan lahan yang lebih efektif dan efisien adalah

lingkungan menjadi lebih nyaman dan pemenuhan kebutuhan menjadi lebih

mudah. Penyatuan fungsi dan aktifitas inilah yang sering kita sebut sebagai

bangunan multi fungsi atau mixed use building.

Menurut Schwanke et al 2003 ciri – ciri mixed use building adalah :

- mewadahi 2 fungsi bangunan atau lebih yang terdapat dalam

kawasan, misalnya terdiri dari hotel , rumah sakit, sekolah,

mall, hunian, dan rekreasi

- terdapat pengintegrasian secara fisik dan fungsional terhadap

fungsi- fungsi yang terdapat di dalamnya

- hubungan yang relative dekat antar satu bangunan dengan

bangunan lainnya dengan hubungan interkoneksi antar

bangunan di dalamnya

- kehadiran pedestrian sebagai penghubung antar bangunan

Coupland menjelaskan bahwa kelebihan dari sebuah mixed use

adalah menciptakan kesatuan antara fungsi bangunan yang satu dengan

yang lainnya, menimbulkan ketertarikan bagi pengguna kawasan tersebut,

dan dapat mereduksi waktu perjalanan antar satu fungsi dengan fungsi

lainnya (Coupland, 1996 ; 4). Namun pada sisi sebaliknya, mixed use

building juga memiliki kekurangan dimana akan terjadi kesulitan dalam

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada umumnya taman dapat dipergunakan untuk olahraga, bersantai, bermain, dan sebagainya. Taman

18

pemisahan antara satu bangunan dengan bangunan lainnya. Hal ini

mencakup akses yang diperlukan dalam sebuah fungsi bangunan

(Coupland, 1996 ;4). Hal ini terjadi karena overlapping fungsi dan sirkulasi

yang terjadi pada kawasan tersebut.

Melihat sebuah pembangunan bangunan mixed use juga memiliki

kekurangan diperlukan beberapa hal yang perlu diperhatikan. Hal ini

diperlukan untuk mengurangi kekurangan yang ada dan memaksimalkan

kelebihan yang ditimbulkan dari bangunan mixed use ini.

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam sebuah pembangunan

bangunan mixed use (sumber : Commercial and Mixed Use Development

Code Handbook) :

- Compact Development, memiliki arti dimana bangunan, area

parkir, jalan, jalan kendaraan, dan ruang publik dibangun

dengan jarak pencapaian yang pendek, pengurangan tingkat

konsumsi kendaraan, meminimalisasi energi yang ada, dan

mengurangi polusi udara. Compact development

mempromosikan pemanfaatan penuh pelayanan kota dengan

menggunakan fasilitas publik dan meminimalisasi kebutuhan

fasilitas baru

- Mixed Land Use, mengembangkan beberapa tipe dari tata guna

lahan yang dipergunakan secara bersamaan di suatu lokasi,

unutk memperpendek jarak pencapaian, memfasilitasi

transportasi alternatif, seperti berjalan kaki, bersepeda, dan

transportasi umum.

- Pedestrian Access, Safety, and Comfort, membangun on-site

vehicle dan sistem sirkulasi pejalan kaki yang aman, nyaman,

menarik untuk pejalan kaki.

- Street Connection, menghubungkan perkembangan,

lingkungan, daerah dengan jalan publik untuk melayani

masyarakat secara efisien dengan penggunaan semua alat

transportasi

- Crime Prevention and Security, menerapkan perencanaan dan

solusi desain yang dapat meminimalisasi peluang terjadinya

kejahatan dan penurunan keamanan public.

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada umumnya taman dapat dipergunakan untuk olahraga, bersantai, bermain, dan sebagainya. Taman

19

- Creating and Protecting Public Spaces, menciptakan dan

merawat public space seperti sidewalks, plaza, taman,

bangunan umum, dan tempat pertemuan untuk

mengakomodasi kebutuhan akan pertemuan informal dan

interaksi sosial.

- Parking and Efficient Land Use, mendesain dan mengatur area

parkir menjadi lebih efisien dengan meminimalisasi area

parkir yang tidak diperlukan.

- Human Scaled Building Design, mendesain bangunan dengan

skala manusia, kenyamanan pedestrian, dan mampu menyatu

dengan penggunaan lahan lainnya.

Menurut Suprenant (Suprenant, 2006) , ada tiga jenis fungsi utama

yang ada dalam sebuah kawasan mixed use yaitu residensial atau hunian,

kantor dan retail. Selain tiga fungsi utama tersebut ada fungsi-fungsi lain

seperti hotel, bangunan kebudayaan, administrasi kota, sarana rekreasi,

sarana kesehatan, dan sebagainya. Penggabungan fungsi-fungsi tersebut

dapat menghasilkan sinergi atau tingkat kekuatan tertentu. Berikut ini akan

ditunjukkan tingkat sinergi dalam penggabungan fungsi-fungsi tersebut.

Tabel 2.1 Estimating On-Site Support And Synergy In A Mixed-Use Project Use Degree of Support for and Synergy with Other UsesOffice  

Residential

Hotel

Retail / Entertainment

Cultural/Civic/Recreation

Residential  

Office

Hotel

Retail / Entertainment

Cultural/Civic/Recreation

Hotel  

Office

Residential

Retail / Entertainment

Cultural/Civic/Recreation

Retail / Entertainment  

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada umumnya taman dapat dipergunakan untuk olahraga, bersantai, bermain, dan sebagainya. Taman

20

Office

Residential

Hotel

Cultural/Civic/Recreation

Cultural/Civic/Recreation  

Office

Residential

Hotel

Retail / Entertainment

Keterangan:

1 = Very weak or no synergy

2 = Weak synergy

3 = Moderate synergy

4 = Strong synergy

5 = Very strong synergy

Sumber: Skripsi Pembentukkan Ruang Transisis Publik-Privat pada Apartemen di dalam Kawasan Mixed-Use , 2008

Dari tabel diatas, terlihat jelas tingkat sinergi terkuat antara

penggabungan fungsi-fungsi tertentu. Penggabungan fungsi kantor, hotel,

dan residensial memiliki tingkat sinergi terkuat. Hal ini dapat dilihat dengan

kesuksesan beberapa kawasan mixed-use seperti Mall Central Park, Mall of

Indonesia, dan sebagainya.

Kesuksesan dari kawasan-kawasan mixed-use tersebut tidak terlepas

dari kesuksesan tata letak bangunannya dalam kawasan tersebut. Berikut ini

akan dijabarkan kemungkinan konfigurasi tata letak bangunan dalam

sebuah kawasan mixed-use yakni sebagai berikut : ( Sumargo, 2003; 58)

1. Mixed-use Tower, berstruktur tunggal dari segi massa ataupun

ketinggian dengan peletakkan fungsi-fungsi dalam lapisan-

lapisan tersebut. Biasanya berupa high rise tower dengan

fungsi tumpuk atau dengan struktur bawah yang diperbesar.

2. Multitowerered Megastructure, memiliki podium dengan

tower-tower yang menyatu secara arsitektural dengan atrium

atau kompleks perbelanjaan. Struktrual ini mengintegrasikan

semua komponen pada podium sebagai common base. Pada

konfigurasi ini akses tercampur menjadi satu. Dengan

demikian, pengguna bangunan bercampur tujuan dan aktivitas.

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada umumnya taman dapat dipergunakan untuk olahraga, bersantai, bermain, dan sebagainya. Taman

21

3. Freesatnding Structure with Pedestrian Connection, kumpulan

bangunan tunggal yang disatukan oleh jalur pedestrian.

Dengan demikian fungsi masing-masing bangunan tidak akan

bersinggungan secara langsung karena akses dari setiap fungsi

terpisah. Bersinggungan hanya terjadi pada area pedestrian.

4. Combination, merupakan penggabungan dari ketiga bentuk

tersebut dalam sebuah kawasan.

(1) (2) (3) (4)

Gambar 2.7 Konfigurasi Tata Letak Bangunan Dalam Kawasan Mixed-UseSumber: Skripsi Pembentukkan Ruang Transisis Publik-Privat pada

Apartemen di dalam Kawasan Mixed-Use , 20082.2.4 Fungsi Hunian

Sebuah fungsi hunian merupakan sebuah tuntutan dasar dari

masyarakat yang selalu ada dan harus terpenuhi. Hunian adalah tempat

tinggal atau kediaman (yang dihuni). Fungsi hunian adalah bangunan

gedung dengan fungsi utama tempat manusia tinggal yang berupa hunian

tunggal dan hunian jamak(hunian biasa), hunian sementara, dan hunian

campuran.

Tabel 2.2 Macam Hunian

Sumber: Undang-Undang No 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada umumnya taman dapat dipergunakan untuk olahraga, bersantai, bermain, dan sebagainya. Taman

22

Hotel, Condotel, dan Apartement merupakan 3 fungsi bangunan yang

terkait dengan hunian sementara. Namun jika lebih diperhatikan ketiga

fungsi bangunan ini memiliki karakteriktik yang berbeda satu dengan

lainnya. Definisi hotel menurut Keputusan Menteri Parpostel no KM

94/HK103/MPPT1987 adalah salah satu jenis akomodasi yang

mempergunakan sebagian atau keseluruhan bagian untuk jasa pelayanan

penginapan, penyedia makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi

masyarakat umum yang dikelola secara komersil. Hotel-hotel di Indonesia

digolongkan dalam 5 (lima) kelas hotel sebagai berikut:

Tabel 2.3 Hotel-Hotel Di Indonesia

Sumber: Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. PM.10/PW.301/Pdb-77 tentang usaha dan klasifikasi hotel

Apartemen memiliki definisi yang berbeda dengan hotel yakni,

gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan, terbagi atas

bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah vertikal dan

horisontal dan merupakan satuan-satuan yang dapat dimiliki dan digunakan

secara terpisah yang dilengkapi dengan bagian bersama, tanah bersama, dan

benda bersama. Penyataan ini tertulis dalam Pasal UURS no 16 tahun 1985.

Menurut (Akmal,2007) klasifikasi apartemen dalam kategori jenis dan

besar bangunan sebagai berikut:

Page 15: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada umumnya taman dapat dipergunakan untuk olahraga, bersantai, bermain, dan sebagainya. Taman

23

Tabel 2.4 Klasifikasi Apartemen

Sumber: Akmal, 2007

Selain hotel dan apartment ada juga condotel yang memiliki definisi

sebagai berikut: Bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu

lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara

fungsional dalam arah horizontal maupun vertikal yang merupakan satuan-

satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah,

yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama, tanah bersama dan

difungsikan sebagai hoetl berbintang. (Peraturan Walikota Denpasar Nomor

42 Tahun 2007 tentang Bangunan Condominium Hotel (Condotel)

Walikota Denpasar). Berikut ini akan dijabarkan perbedaannya dengan

hotel dan apartemen.

Tabel 2.5 Perbedaan Hotel, Kondotel, dan Apartemen

Page 16: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada umumnya taman dapat dipergunakan untuk olahraga, bersantai, bermain, dan sebagainya. Taman

24

Sumber: Skripsi Perancangan Fungsi Campuran Dengan Pendekatan Konservasi Ruang Terbuka di Pulomas, Jakarta Timur, 2013

Dengan demikian, kondotel hadir sebagai suatu fungsi campuran

hotel dan apartemen yang dipadukan menjadi satu. Fungsi kondotel

mengambil keuntungan dari kedua fungsi tersebut. Dimana bersifat strata

title ( pembalikan modal cepat) namun bersifat apartemen service.

2.2.5 Fungsi Kantor

Kantor merupakan sebuah bangunan gedung yang digunakan untuk

tujuan-tujuan usaha profesioanl, pengurusan administrasi, atau usaha

komersil di luar bangunan perdagangan, bangunan penyimpanan, bangunan

laboratorium/ industri/ pabrik, dan bangunan umum. kantor menjadi sebuah

pemenuhan kebutuhan akan sebuah tempat bekerja.

Bangunan kantor ini dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa 3

kriteria yakni jenis, tingkatan, dan kepemilikan. Klasifikasi bangunan

kantor berdasarkan jenis dibagi menjadi 2 yakni sebagai berikut:

- Bangunan Kantor Pemerintahan, didesain sejauh mungkin dari

GSB, sangat memperhatikan landscape dan memiliki plaza.

Untuk layout dari bangunan kantor pemerintahan ini bangunan

parkir dan bangunan penunjang terletak di depan dan

bangunan utama dibelakangnya. Selain itu terdapat parkir

terbuka dan plaza upacara. Bertujuan untuk menciptakan

keamanan, simetris, kesan mewah, dan kesan wibawa.

Contoh : departemen pemerintahan

- Bangunan Kantor Swasta, didesain sedekat mungkin dari

GSB, kurang memperhatikan landscape dan tidak memiliki

plaza. Untuk layout dari bangunan kantor swasta ini terdiri

dari bangunan parkir dan bangunan penunjang terletak di

depan sedangkan bangunan utama dibelakangnya. Contoh

office tower di Sudirman

2.2.6 Fungsi Retail

Fungsi retail biasa kita kenal dengan fungsi perdagangan. Bangunan

perdagangan adalah bangunan toko atau bangunan lain yang dipergunakan

Page 17: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada umumnya taman dapat dipergunakan untuk olahraga, bersantai, bermain, dan sebagainya. Taman

25

untuk tempat penjualan barang-barang secara eceran. Namun dibeberapa

kasus, bangunan perdagangan ini dapat melayani kebutuhan masyarakat

secara langsung yakni dalam bentuk: Ruang makan, kafe, dan restoran ;

Ruang makan malam, bar, toko, atau kios sebagai bagian dari suatu hotel

atau motel ; Tempat potong rambut / salon dan tempat cuci umum; Pasar,

ruang penjualan, ruang pamer, atau bengkel

Selain yang telah dijabarkan diatas, perbelanjaan merupakan bagian

dari perdagangan. Tempat perbelanjaan adalah sebuah area tertentu yang

terdadapt kegiatan perdagangan barang-barang. Perbelanjaan dapat

diklasifikasikan dalam beberapa kriteria. Sebagai contohnya klasifikasi

berdasarkan bentuk. Klasifikasi menurut bentuknya dapat dibagi menjadi 7

yakni sebagai berikut: (Sumber: Pusat pengembangan bahan ajar UMB oleh

Ir. Budi Susetyo MT)

- Shopping Street , toko yang ada di sepanjang sisi jalan.

Contoh Shopping Street Bugis di Singapura

- Shopping Center, komplek pertokoan yang terdiri dari ruang-

ruang yang disewakan atau dijual Contoh Villach Atrio

Shopping Center

- Shopping Precint , komplek pertokoan yang bagian depannya

menghadap ruang terbuka Contoh Norfolk Shopping Precint

- Departement store, kumpulan dari toko-toko yang terdiri dari

beberapa lantai yang menjual bermacam-macam barang

Contoh Seibu Departemen Store

- Supermarket, toko yang menjual barang-barang kebutuhan

sandang dengan sistem swalayan Contoh Sogo Supermarket

- Shopping Mall, shopping precint yang ruang terbukanya

merupajan pusat orientasi dari pusat kompleks pertokoan.

Contoh Shopping Mall di Amerika

2.3 Tinjauan khusus

2.3.1 Green Space / Open Space Reserve

Penerapan mixed use building di sebuah kota memberikan dampak-

dampak terhadap ruang-ruang kota yang ada. Ruang-ruang kota yang

mulanya berupa ruang terbuka hijau diganti dengan bangunan-bangunan

yang menunjang ekonomi dan pembangunan suatu daerah. Namun di sisi

Page 18: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada umumnya taman dapat dipergunakan untuk olahraga, bersantai, bermain, dan sebagainya. Taman

26

lain, perubahan ini membawa dampak buruk terkait masalah lingkungan.

Oleh karena ini kehadiran sebuah ruang hijau/ green space menjadi sebuah

kebutuhan dalam masyarakat.

Open Space adalah lahan yang berfungsi dalam proses alam,

kehidupan liar, agrikultural dan hutan produksi, keindahan estetik, rekreasi

pasif dan aktif, dan fungsi publik lainnya ( Jurnal Forest Service Open

Space Conservation Strategy) Konservasi ruang hijau ini dapat berfungsi

sebagai area rekreasi, ekologi, lingkungan, estetika, bahkan agrikultural.

Konservasi ini dapat dilakukan di kota ataupun di desa. Konservasi ini

dapat dilakukan oleh pihak swasta atau lembaga sosial. Konservasi ini

dapat berupa perlindungan terhadap sumber daya alam, atau berfungsi

sebagai paru-paru kota. Dengan berfungsi sebagai paru-paru kota, ruang

hijau dapat menetralkan CO2 yang dihasilkan dari pembuangan asap

kendaraan bermotor. Hal ini juga dapat mencegah terciptanya suatu efek

rumah kaca.

Ruang hijau ini juga dapat berkontribusi dalam mempertahankan

keanekaragaman flora dan fauna yang ada. Sebuah kajian dari Universitas

Manchester mengatakan bahwa 10 % pertambahan pepohonan di sebuah

kota dapat menurunkan temperatur kota sebesar 4° C.

Sebuah ruang hijau juga dapat membuat suatu dampak negatif.

Ruang hijau yang tidak dikelolah baik dapat terkesan gelap dan

menimbulkan kriminalitas. Hal inilah yang membuat beberapa perancangan

taman di kota dianggap gagal. Namun dengan mengfungsikan area hijau

tersebut sebagai taman, area berolahraga dan area rekreasi, dapat membuat

suatu kerumuman dan masyarakat ikut mengawasi ruang hijau tersebut.

Untuk memaksimalisasi ruang hijau tersebut, pada bangunan dapat

diterapkan atap hijau dan penanaman tanaman pada balkon-balkon

bangunan. Hal ini juga dilakukan dalam upaya konservasi ekologi. Ruang

terbuka hijau ini juga dapat memajukan ekonomi sekitar. Dengan

menggunakan taman sebagai penghasil bahan makanan seperti sayur-

sayuran dan buah-buahan, dapat menjadikan suatu tambahan pemasukan

masyarakat sekitar (Urban Food Growing ).

Konsep ini dinamakan Urban Agricultural. Urban agricultural ini

tidak sekedar memproduksi bahan makanan tetapi juga mencakup

Page 19: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada umumnya taman dapat dipergunakan untuk olahraga, bersantai, bermain, dan sebagainya. Taman

27

mendaurulang sampah yang dihasilkan. Dengan menerapkan Urban Food

Growing ini, kita dapat meminimalisasi penggunaan bahan-bahan makanan

import, mengkonsumsi bahan makanan yang fresh , dan tidak perlu lagi

berpergian yang jauh untuk pemenuhan bahan makanan.

Penciptaan konservasi ruang hijau ini dapat direalisasikan dengan

pengembangan taman organik, tempat duduk, daur ulang sampah dan hasil

pembuangan, hingga penggunaan kembali air hujan untuk kebutuhan

tertentu.

Di berbagai area yang tidak memungkinkan, ruang hijau dapat

berupa Greenways dengan penerapan konservasi ruang terbuka hijau yang

berbentuk linear. Konservasi ruang hijau ini juga dapat menjadi alternatif

pencegahan terjadinya banjir. Penerapan Green Space di berbagai negara

berbeda satu dengan lainnya. Penerapan Green Space di kota disebut

dengan Urban Green Space. Urban Green Space setiap negara berbeda-

beda. Penerapan tersebut tercermin dari bentuk-bentuk urban green space.

Page 20: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada umumnya taman dapat dipergunakan untuk olahraga, bersantai, bermain, dan sebagainya. Taman

28

Tabel 2.6 Urban Green Space System In The Diffrent CountriesSumber : Hellmund and Smoith, 2006

Dari penjabaran tersebut dapat kita lihat bahwa Indonesia memiliki

bentuk desakota. Namun tidak menutup kemungkinan untuk diterapkannya

bentuk lain di berbagai wilayah di Jakarta misalnya dengan Green Belt.

2.3.2 Ruang Terbuka HIjau (RTH)

Menurut UU No 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang menuturkan

bahwa proporsi RTH 30% - 20 % untuk RTH Publik dan 10 % untuk RTH

Privat. Pada tahun 2012, RTH Publik baru mencapai 10 %. Menurut

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, untuk meningkatkan 1 % RTH

Publik dibutuhkan sekitar 6 kali luas lahan Monas.

Page 21: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada umumnya taman dapat dipergunakan untuk olahraga, bersantai, bermain, dan sebagainya. Taman

29

Menurut pengamat tata kota Universitas Trisakti, Nirwono Yoga,

Jakarta memiliki potensi RTH sebesar 23 %. Potensi RTH tersebut terbagi

atas 16 % RTH privat dan 7 % RTH publik. Dalam mewujudkan RTH

Jakarta 30 %, Nirwono berasumsi untuk pembangunan rumah susun di

pemukiman padat.

(Frinck,2006:89) menuturkan penghijauan di lingkungan kota dapat

meningkatkan produksi oksigen, mendukung kehidupan masyarakat,

mengurangi pencemaran udara, dan meningkatkan kualitas iklim mikro.

Dengan menciptakan tempat rekreasi seperti taman kota , hutan kota dan

taman lingkungan dapat menghindari masyarakat dari kejenuhan

masyarakat akibat rutinitas, suasana kota yang padat bangunan ( Nirwono ,

2011). Berdasarkan PERMEN PU No. 5/PRT/M/2008 RTH dibagi sebagai

berikut:

RTH Pekarangan, RTH Halaman Perkantoran, Pertokoan, dan

Tempat Usaha, dapat berupa trotoar dan area parkir terbuka,

dan RTH Dalam Bentuk Taman Atap Bangunan ( Roof

Garden)

RTH Taman Rukun Tetangga, ditujukan untuk satu lingkup

RT. Luas taman ini minimal 1 m2 per penduduk RT, dengan

luas minimal 250 m2. Lokasi taman berada di radius kurang

dari 300 m dari rumah-rumah penduduk.

Gambar 2.8 RTH Taman Rukun TetanggaSumber: PERMEN PU No. 5/PRT/M/2008

RTH Taman Rukun Warga, ditujukan untuk melayani

masyarakat dalam satu RW.  Luas taman ini minimal 0,5 m2

per penduduk RW, dengan luas minimal 1.250 m2. Lokasi

taman berada pada radius kurang dari 1000 m dari rumah-

rumah penduduk yang dilayaninya.

Page 22: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada umumnya taman dapat dipergunakan untuk olahraga, bersantai, bermain, dan sebagainya. Taman

30

Gambar 2.9 RTH Taman Rukun WargaSumber: PERMEN PU No. 5/PRT/M/2008

RTH Kelurahan , ditujukan untuk masyarakat satu kelurahan.

Luas taman ini minimal 0,30 m2 per penduduk kelurahan,

dengan luas minimal taman 9.000 m2.

 

Gambar 2.10 RTH Kelurahan Aktif dan PasifSumber: PERMEN PU No. 5/PRT/M/2008

RTH Kecamatan, ditujukan untuk masyarakat satu kecamatan.

Luas taman ini minimal 0,2 m2 per penduduk kecamatan,

dengan luas taman minimal 24.000 m2.

Gambar 2.11 RTH KecamatanSumber: PERMEN PU No. 5/PRT/M/2008

RTH Taman Kota, ditujukan untuk melayani masyarakat satu

kota atau bagian wilayah kota. Taman ini melayani minimal

480.000 penduduk dengan standar minimal 0,3 m2 per

penduduk kota, dengan luas taman minimal 144.000 m2.

Taman ini dapat berbentuk RTH (lapangan hijau), yang

Page 23: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada umumnya taman dapat dipergunakan untuk olahraga, bersantai, bermain, dan sebagainya. Taman

31

dilengkapi dengan fasilitas rekreasi dan olah raga, atau

kompleks olah raga dengan minimal RTH 80% - 90%.

 

Gambar 2.12 RTH Taman KotaSumber: PERMEN PU No. 5/PRT/M/2008

Hutan Kota, dengan fungsi penyangga lingkungan kota.

Berbentuk bergerombol/menumpuk dengan vegetasi minimal

100 pohon degan jarak tanam rapat tidak beraturan. Luasan

ruang hijau 90%-100% luas hutan kota. Ada yang berbentuk

jalur dengan minimal lebar 30 m.

Sabuk Hijau, RTH dengan fungsi pembatasan perkembangan

suatu penggunaan lahan.

RTH Jalur Hijau Jalan, Penempatan tanaman antara 20-30%

dari ruang milik jalan sesuai dengan kelas jalan

RTH Ruang Pejalan Kaki, tersedia pada kiri dan kanan jalan

atau di dalam taman. Dilengkapi dengan RTH yang

memperhatikan kenyamanan, orientasi dan kemudahan

mobilisasi pejalan kaki.

RTH Di Bawah Jalan Layang, dengan fungsi sebagai area

resapan air, menghindari kekumuhan dan pemukiman liar,

menutupi bagian-bagian yang tidak menarik, agar tertata rapi,

asri, dan indah.

RTH Fungsi Tertentu, mencakup RTH sempadan rel kereta

api, RTH jaringan listrik tegangan tinggi, RTH sempadan

sungai, RTH sempadan pantai, RTH sempadan danau, RTH

pengamanan sumber mata air.

Tabel 2.7 Manfaat RTH Kota

Page 24: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada umumnya taman dapat dipergunakan untuk olahraga, bersantai, bermain, dan sebagainya. Taman

32

Sumber: Jakarta Menuju RTH 30%

Selain yang disebutkan diatas, menurut Nirwono Joga dalam

bukunya yang berjudul RTH 30! Resolusi (Kota) Hijau, RTH ada yang

berfungsi sebagai infrastruktur hijau. Sebagai RTH yang memiliki fungsi

infrastruktur hijau, fungsinya melebar menjadi beragam dan tidak hanya

terbatas pada pelayanan fasilitas umum.

Fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut: Konservasi Air dan

Tanah, Ameliorasi Iklim ( Iklim Mikro), Pengendali Pencemaran, Habitat

Satwa dan Konservasi Plasma Nutfah, Sarana Kesehatan dan Olahraga,

Sarana Rekreasi dan Wisata, Sarana Pendidikan dan Penyuluhan, Area

Evakuasi Bencana, Pengendali Tata Ruang Kota, dan Estetika.

Setiap fungsi RTH memiliki standar dari pepohonan yang berbeda.

Berikut ini akan dijabarkan standar pepohonan beserta dengan fungsi dan

contohnya.

Page 25: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada umumnya taman dapat dipergunakan untuk olahraga, bersantai, bermain, dan sebagainya. Taman

33

Tabel 2.8 Standar Pepohonan

Sumber : Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan, 2008

2.3.3 Taman Sebagai Bagian Dari Ruang Hijau

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, ruang Hijau/ Green Space

memiliki banyak bentuk penerapan. Mulai dari hutan kota, Urban

Agricultural, hingga taman. Menurut Djamal (2005), taman adalah

sebidang tanah terbuka dengan luasan tertentu di dalamnya ditanam

pepohonan, perdu, semak, dan rerumputan yang dapat dikombinasikan

dengan kreasi dari bahan lainnya. Pada umumnya taman dapat

dipergunakan untuk olahraga, bersantai, bermain, dan sebagainya.

Taman dalam skala kota / taman kota dapat dianggap sebagai ruang

terbuka / open space yang didalamnya terdapat berbagi aktifitas. Saat ini

taman mulai berkembang dari fungsinya yang hanya sebagai open space

Page 26: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada umumnya taman dapat dipergunakan untuk olahraga, bersantai, bermain, dan sebagainya. Taman

34

mulai bergeser menjadi fungsi yang lebih kompleks dan dibagi menjadi dua

tipe.

Tipe pertama memiliki fungsi yang tergabung ddengan fasilitas

olahraga seperti street furniture, jogging track, biking, dan sebagainya.

Taman dijadikan sebagai tempat untuk bermain dan berolahraga ( taman

aktif). Contohnya Dunia Fantasi, Central Park di New York, dan

sebagainya.

Tipe kedua adalah taman yang memiliki fungsi sebagai taman

rekreasi dengan fasilitas yang lengkap dengan disediakan berbagai

pertunjukan menarik dan pengunjung dikenakan biaya. Taman dengan tipe

ini sering disebut taman rekreasi pasif. Contohnya Bundesgaten Park,

Cologne, Germany.

Berdasarkan National Recreation and Park Association (NRPA)

taman kota dibagi menjadi beberapa kategori yaitu:

Neighbourhood Park ( Taman Lingkungan Perumahan),

terletak di sekitar area perumahan dan menyediakan rekreasi

untuk setiap usia. Taman ini terpisah dengan bangunan

lainnya. Fasilitasnya adalah taman bermain anak, jalanan

beraspal, area untuk piknik, area olahraga, lapangan tennis,

toilet, dan taman yang indah. Melayani 1000-5000 pengunjung

dalam radius 400-800 m. Luasannya 1,25 hektar per 1000 jiwa

dengan minimal luasan 1,25 ha.

Community Park, taman yang memiliki fungsi untuk

menyediakan sarana rekreasi bagi masyarakat sekitar.

Diperuntukkan untuk segala usia dan ditempatkan di jalan-

jalan arteri yang mudah terakses oleh pejalan kaki dan

pengendara sepeda. Fasilitasnya adalah kolam renang,

lapangan atletik, lapangan tennis,dan jalur pejalan kaki dan

pengendara sepeda. Melayani 15000-20000 jiwa dalam radius

800-5000 meter. Luas area minimal 5 hektar dengan ¾ hektar

per 1000 jiwa.

Metropolitan Park, Taman dengan fungsi memfasilitasi

kegiatan sosial, budaya, pendidikan, dan fisik masyarakat

sekitar. Fasilitasnya adalah kompleks olahraga, kolam renang,

Page 27: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada umumnya taman dapat dipergunakan untuk olahraga, bersantai, bermain, dan sebagainya. Taman

35

pusat alam, kebun binatang, pusat masyarakat, dan lapangan.

Memiliki variasi luas area dna melayani seluruh masyarakat

setempat.

Regional Park, taman dengan area yang luas yang dijadikan

sebagai tempat rekreasi pasif dan fasilitas rekreasi regional

masyarakt perkotaan. Fasilitasnya adalah bumi perkemahan,

piknik area, pusat alam, cagar alam, dan lapangan golf.

Melayani 50000-100000 jiwa di daerah perkotaan. Luas area

minimal 60 hektar dengan 1,25 hektar per 1000 jiwa.

2.4 Studi Banding

Untuk studi banding akan dibagi menjadi dua yakni studi lapangan

dan studi literatur. Studi lapangan akan diambil berbagai contoh dari

bangunan mixed use serta bangunan hunian yang ada di Jakarta dengan

fungsi bangunan yang sama dengan proyek yang direncanakan oleh

peneliti. Sedangkan untuk studi literature, contoh yang diambil adalah

pembangunan kawasan mixed use yang ada di negara lain.

2.4.1 Studi Lapangan

2.4.1.1 Studi Lapangan Bangunan Mixed Use

Tabel 2.9 - Studi Lapangan Mixed-Use di Jakarta

Sumber: Hasil Olahan Pribadi, 2014

Dari contoh – contoh di atas dapat ambil kesimpulan bahwa

pengembangan suatu kawasan mixed use tidak dapat dipisahkan dari

adanya ruang terbuka. Cara pengaplikasi konsep – konsep tersebut berbagai

Page 28: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada umumnya taman dapat dipergunakan untuk olahraga, bersantai, bermain, dan sebagainya. Taman

36

macam. Kesadaran akan adanya ruang terbuka dalam suatu bangunan

mixed use membuat bangunan terlihat lebih menarik sehingga dapat

menambah nilai dari kawasan tersebut. Sebagian besar, peletakan ruang

terbuka berada pada bagian depan tapak. Hal ini dilakukan untuk membuat

buffer dengan jalan di depannya serta menarik minat masyarakat. Bangunan

– bangunan dalam kawasan mixed use ini mampu berintegrasi dengan

caranya yang berbeda – beda. Yang perlu diperhatikan adalah cross

mobilitas antara masing – masing pengguna fungsi bangunan.

2.4.1.2 Studi Lapangan Hunian Vertikal

Untuk mendukung desain bangunan hunian yang ada di lokasi maka

dilakukan beberapa studi banding pada bangunan hunian vertikal. Studi

banding yang dilakukan pada 2 bangunan hunian yakni apartemen oakwood

dan senopati suite. Berikut akan dijabarkan layout denah yang ada pada

bangunan hunian dari hasil studi banding :

Gambar 2.13 Apartemen OakwoodSumber: Google akses Mei 2014

Page 29: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada umumnya taman dapat dipergunakan untuk olahraga, bersantai, bermain, dan sebagainya. Taman

37

Gambar 2.14 Senopati SuiteSumber: Google akses Mei 2014

Dari data studi banding di

atas dapat disimpulkan bahwa :

- Luasan yang pada bangunan hunian vertikal yang ada di Jakarta

Selatan umumnya luasan yang lebih luas dari apartemen

umumnya.

- Umumnya memiliki luasan minimal 70m2 untuk tipe 1 kamar

dan lebih dari 100m2 untuk tipe 2 kamar atau lebih.

- Memiliki area service pada tiap unit huniannya.

- Untuk beberapa unit hunian memiliki lift pribadi untuk

mendapatkan prioritas tersendiri

2.4.2 Studi Literatur

Tabel 2.10 Studi Literatur Urban Space di Lahan Strategis

Page 30: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada umumnya taman dapat dipergunakan untuk olahraga, bersantai, bermain, dan sebagainya. Taman

38

Sumber: Skripsi Perancangan Fungsi Campuran Dengan Pendekatan Konservasi Ruang Terbuka di Pulomas, Jakarta Timur, 2013

Dari paparan studi literature di atas dapat dilihat bahwa suatu ruang

terbuka yang terdapat pada tapak akan menjadi nilai positif tersendiri dan

memberikan nilai tambah yang sangat baik bagi bangunannya. Ruang

terbuka yang ada dapat berupa plaza, taman atau ruang interaksi lainnya.

Tabel 2.11 Studi Literatur Mixed Uses di Negara Lain

Sumber: Skripsi Perancangan Fungsi Campuran Dengan Pendekatan Konservasi Ruang Terbuka di Pulomas, Jakarta Timur, 2013

Dari pemaparan data diatas diketahui bahwa sebagian besar kawasan

mixed-use tersebut memiliki fungsi bangunan berupa hotel, apartemen,

perkantoran, dan perdagangan (Shopping Center). Pada studi literatur

diatas, konsep alam menjadi sebuah elemen tetep dalam pengembangan.

Dengan demikian tidak disebutkan secara terperinci. Sebagian besar untuk

pembangunan kawasan tersebut bertujuan untuk memberikan muka baru

atau pencitraan di sebuah kawasan.

2.4.3 Kesimpulan

Page 31: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada umumnya taman dapat dipergunakan untuk olahraga, bersantai, bermain, dan sebagainya. Taman

39

Bangunan mixed use umumnya memiliki tiga fungsi yakni hunian,

perkantoran dan area komersil. Bangunan bangunan mixed use ini dapat

menjadi land mark di kawasan sekitar tapak karena sebagian besar

dibangun dengan tampilan wajah baru. Pada setiap pembangunan memiliki

layout yang berbeda – beda dengan alasannya sendiri. Pada layout terlihat

jelas pola jalan dan sirkulasi dalam suatu tapak. Layout ini juga

memberitahukan zoning dalam tapak tersebut.

2.5 Kerangka Berpikir

Latar Belakang Masalah

- Kebutuhan akan adanya ruang terbuka- Terkait dengan peraturan gubernur tentang PRK di mega kuningan- Mega kuningan akan menjadi salah satu kawasan pembangunan terpadu

Page 32: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada umumnya taman dapat dipergunakan untuk olahraga, bersantai, bermain, dan sebagainya. Taman

40

2.6 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir hipotesis yang diajukan adalah hipotesis

dekriptif yakni “ Perencanaan Sebuah Bangunan Mixed-Use Dengan Fungsi

Pendamping Open Space Dapat Memenuhi Kebutuhan Dan Menyelesaikan

Masalah Lingkungan Pada Lokasi Tersebut. ”

Tujuan

Merancang bangunan mixed-use yang didasarkan pada pendekatan ruang terbuka untuk memenuhi kebutuhan pada masa kini dan mendatang. Selain itu rancangan ini juga dapat menyelesaikan masalah lingkungan yang ada pada lokasi tersebut.

Permasalahan

- Bagaimana desain bangunan serta kawasan mixed use yang sesuai dengan pendekatan ruang terbuka di lokasi

Analisa

Analisa permasalahan dengan mengumpulkan literatur dan melakukan survey ke lokasi

Konsep Perancangan

Perencanaan Mixed-use building

Tinjauan Umum- Mixed-use

building- Ruang

Terbuka

Tinjauan Khusus- Green

Space- RTH

F

E

E

D

B

A

C

K