1

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)KOPERASI KOCIPTA

BAB ILAMBANG DAN MAKNANYA

Pasal 1(1) Lambang Koperasi seperti di samping kanan ini(2) Lambang digunakan dalam kop surat dan stempel Koperasi(3) Perbandingan panjang dan lebar Lambang adalah 4 : 3(4) Lambang berbentuk buku berwarna dasar hitam dan merah dengan siluet putih

membentuk potongan rantai di bagian atas dan tulisan kocipta di bagian bawah. Siluet tulisan kocipta dirangkai dengan huruf “c” berbentuk roda gigi / gear dan “i” berbentuk mata pena dan gagang bulu.

(5) Makna Lambang sebagai berikut: (a) Buku sebagai simbol utama bermakna Koperasi dibangun atas dasar kumpulan

manusia dengan kesatuan gagasan, ide, dan cita-cita bersama;(b) Buku dengan warna dasar hitam bermakna keteguhan, keuletan, dan konsistensi pada nilai dan

prinsip berkoperasi. Warna merah menandakan keberanian, ketegasan, tanggung jawab dan profesionalisme dalam penataan organisasi dan bisnis;

(c) Warna putih pada siluet rantai dan tulisan kocipta bermakna ketulusan dan kemurnian perjuangan untuk menjadikan koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional sehingga terjaga kedaulatan bangsa dan negara;

(d) Rantai dan roda gigi / gear bermakna tolong menolong dan keberlanjutan perjuangan koperasi dalam bingkai kemandirian;

(e) Mata pena dengan gagang bulu putih di tengah rangkaian huruf kocipta bermakna alat perjuangan gerakan koperasi kocipta adalah tulisan gagasan, ide dan cita-cita kedaulatan bangsa dan negara.

BAB IIKEANGGOTAAN

Pasal 2(1) Calon Anggota mengajukan permohonan kepada pengurus secara tertulis;(2) Calon Anggota membayar biaya keanggotaan;(3) Besaran biaya pendaftaran ditetapkan oleh keputusan pengurus;(4) Selain ketentuan Pasal (9) ayat (2) Anggaran Dasar syarat seseorang diterima menjadi Anggota

adalah:a. Memiliki hubungan dengan Untirta sebagai Dosen, Karyawan, Mahasiswa, Pensiunaan, Alumni,

dan atau jama’ah masjid kampus Untirta;b. Tidak menjadi anggota koperasi primer lain yang memiliki usaha yang sama dengan Koperasi

dalam wilayah kerja dan atau dalam jangkauaan pelayanan Koperasi;c. Belum pernah berhenti atau diberhentikan dari Koperasi;d. Tidak menjadi bagian dari pihak yang sedang bersengketa dengan Koperasi di pengadilan;

(5) Pengurus wajib memberi keputusan diterima atau ditolaknya seseorang menjadi Calon Anggota selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak diterimanya berkas permohonan;

(6) Calon Anggota ditetapkan menjadi Anggota setelah:a. Melunasi simpanan pokok dan memiliki SMK paling sedikit 1 lembar;b. Lulus pendidikan dasar perkoperasiaan yang dilaksanakan oleh Koperasi;

Pasal 3(1) Anggota Koperasi terdiri dari Anggota Biasa dan Anggota Luar biasa;

2

(2) Anggota Biasa adalah perseorangan yang memberikan modal penyertaan dan menggunakan jasa koperasi;

(3) Anggota Luar Biasa adalah:a. Perseorangaan yang mengajukan permohonan sebagai anggota sebatas nasabah yang

menggunakan jasa koperasi tetapi tidak memberikan penyertaan modal;b. Perseorangan yang karena keahlian atau kedudukannya diperlukan Koperasi dan menyatakan

kesediaannya setelah diminta Pengurus menjadi anggota koperasi;(4) Anggota Luar biasa mempunyai hak bicara tetapi tidak memiliki hak suara;

Pasal 4(1) Pengurus wajib memberikan jawaban atas berakhirnya Keanggotaan Koperasi sebagaimana Pasal 12

Ayat (1) huruf a dan b Anggaran Dasar, selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari dari diterimanya dokumen resmi kematian atau surat permohonan berhenti;

(2) Dalam hal anggota meninggal dunia, Pengurus terlebih dahulu menjalankan Pasal 35 Anggaran Dasar, selanjutnya Pengurus mengembalikan seluruh simpanan pokok, simpanan wajib, dan modal penyertaan kepada ahli waris yang resmi terdaftar di Koperasi setelah diperhitungkan dengan hak dan/atau kewajibannya kepada Koperasi yang masih terhutang, kecuali haknya tidak bisa mencukupi kewajibannya, maka ahli waris berkewajiban menyelesaikan kewajiban dari anggota yang bersangkutan;

(3) Dalam hal Anggota meminta berhenti atas kehendak sendiri, maka pembayaran kembali atas semua simpanan Anggota yang bersangkutan dilakukan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah Rapat Anggota Tahunan (RAT) berikutnya dengan memperhitungkan kewajiban-kewajiban organisasi yang harus dipenuhi selama yang bersangkutan menjadi Anggota, serta kepentingan Anggota lainnya maupun ketentuan dalam Pasal 34 Anggaran Dasar. 

Pasal 5(1) Pemberhentian sementara oleh Pengurus terhadap Anggota seperti tersebut dalam Pasal 12 ayat (1)

huruf c Anggaran Dasar, dilakukan apabila Anggota bersangkutan tidak lagi memenuhi ketentuan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Rapat Anggota, dan atau melanggar peraturan-peraturan Perkoperasian lainnya.

(2) Pemberhentian tersebut dalam ayat (1) Pasal ini dilakukan setelah Anggota yang bersangkutan memperoleh peringatan tertulis 2 (dua) kali secara berturut-turut dalam jangka waktu berselang 2 (dua) minggu antara peringatan pertama dengan kedua oleh Pengurus karena melakukan pelanggaran baik disebabkan kesengajaan atau kelalaian dalam melaksanakan kewajibannya;

(3) Anggota yang diberhentikan sementara oleh Pengurus karena tidak memenuhi simpanan wajib dan atau kewajiban lainnya tidak berhak atas surplus hasil usaha sebagaimana Pasal 11 Ayat (7) dan (8) Anggaran Dasar.

(4) Anggota yang diberhentikan sementara oleh Pengurus tetap berkewajiban menanggung kerugian Koperasi sebagaimana Pasal 10 Ayat (7) Anggaran Dasar sebatas simpanan yang dimiliki.

BAB IIIRAPAT ANGGOTA

Pasal 6(1) Merujuk pada Pasal 13 Ayat (6) Anggaran Dasar, Anggota dapat kehilangan hak suaranya apabila 2

(dua) bulan berturut-turut tidak memenuhi simpanan wajib atau terdapat akumulasi 3 (tiga) bulan tidak memenuhi simpanan wajib dihitung dari pelaksanaan Rapat Anggota sebelumnya;

(2) Bila jumlah Anggota Koperasi mencapai 250 (dua ratus lima puluh) orang atau lebih, maka dapat dibentuk perwakilan anggota sebagai utusan anggota, mekanisme perwakilan ini diatur lebih lanjut dalam Tata Tertib Rapat Anggota;

3

(3) Tata Tertib Rapat Anggota ditetapkan oleh Pengurus dengan persetujuan Pengawas dan disahkan dalam Rapat Anggota;

(4) Pimpinan Rapat Anggota berjumlah 3 (tiga) orang, terdiri dari unsur Pengurus, Pengawas, dan Anggota yang pemilihannya dilakukan secara demokratis;

Pasal 7(1) Apabila Laporan Pertanggungjawaban Pengurus tidak diterima oleh Rapat Anggota, maka Pengurus

dinyatakan demisioner walaupun periode masa jabatannya belum selesai;(2) Menindaklanjuti Ayat (1), Rapat Anggota dapat membentuk Pengurus Transisi untuk memimpin

sementara operasional Koperasi dan melakukan verifikasi/pemeriksaan terhadap laporan pertanggungjawaban Pengurus dan dilarang mengambil kebijakan strategis;

(3) Pengurus Transisi berwenang meminta jasa Akuntan Publik;(4) Pengurus Transisi terdiri dari 5 (lima) orang dengan susunan sebagai berikut: seorang ketua

merangkap anggota, seorang Sekretaris merangkap anggota dan 3 (tiga) orang anggota.(5) Selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak ditetapkan, Pengurus Transisi harus telah

menyelesaikan tugasnya dan menyelenggarakan Rapat Anggota;(6) Semua biaya yang timbul karena pelaksanaan tugas Pengurus Transisi dibebankan kepada Anggaran

Koperasi.

Pasal 8Dalam Rapat Anggota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) point a dan b Anggaran Dasar, Pengurus dan Pengawas wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban yang berisi:a. laporan mengenai keadaan dan jalannya Koperasi serta hasil yang telah dicapai;b. rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang mempengaruhi kegiatan Koperasi;c. laporan keuangan yang sekurang-kurangnya terdiri dari neraca akhir dan perhitungan hasil usaha

tahun buku yang bersangkutan serta penjelasan atas dokumen tersebut;d. laporan Pengawas; dane. besar imbalan dan tunjangan lain bagi Pengawas dan Pengurus.

BAB IVPENGURUS

Pasal 9Selain Pasal 19 Ayat (8) Anggaran Dasar, Anggota yang dapat dipilih menjadi Pengurus harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:a. Memiliki kemampuan mengelola usaha Koperasi;b. Telah mengikuti pendidikan perkoperasian atau sejenisnya;c. Tidak mempunyai catatan hitam di Bank Indonesia;d. Tidak pernah melanggar kewajiban Anggota;e. Tidak pernah menjadi Pengawas atau Pengurus suatu Koperasi atau komisaris atau direksi suatu

perusahaan yang dinyatakan bersalah karena menyebabkan Koperasi atau perusahaan itu dinyatakan pailit;

f. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan korporasi, keuangan negara, dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan, dalam waktu 3 (tiga) tahun sebelum pengangkatan;

Pasal 10(1) Pemilihan Pengurus dari dan oleh Anggota dapat dilakukan secara langsung atau melalui Formatur.(2) Dalam hal dipilih melalui Formatur, maka Rapat Anggota menetapkan Formatur yang berjumlah

sekurang-kurangnya 5 (lima) orang dan sebanyak-banyaknya 9 (sembilan) orang yang dipilih secara langsung dalam Rapat Anggota dengan memperhatikan keterwakilan unsur anggota (unsur keanggotaan, unit kerja atau asal fakultas) secara proporsional.

4

(3) Keanggotaan Formatur melibatkan 1 (satu) orang Pengurus lama dan 1 (satu) orang Pengawas lama.(4) Tim Formatur wajib mengumumkan susunan kepengurusan dihadapan Rapat Anggota;

Pasal 11Pengurus wajib terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Rapat Anggota dalam hal akan:a. mengalihkan aset atau kekayaan Koperasi;b. menjadikan jaminan utang atas aset atau kekayaan Koperasi;c. menerbitkan obligasi atau surat utang lainnya;d. mendirikan atau menjadi Anggota Koperasi Sekunder; dan/ataue. memiliki dan mengelola perusahaan bukan Koperasi.

Pasal 12(1) Anggota Pengurus yang berhenti atas permohonan sendiri sebelum masa jabatannya habis harus

mengajukan permohonan secara tertulis disertai alasannya kepada Rapat Pengurus;(2) Apabila permohonan sebagaimana Ayat (1) tidak dapat disetujui Rapat Pengurus, maka Anggota

Pengurus tersebut wajib tetap menjalankan tugasnya sebagai Pengurus, dan selanjutnya dapat mengajukan berhenti kepada Rapat Anggota terdekat;

(3) Apabila permohonan sebagaimana Ayat (1) dapat disetujui, Rapat Pengurus menyatakan persetujuannya secara tertulis kepada yang bersangkutan;

(4) Terhitung sejak tanggal pencatatan berhenti dari jabatan Pengurus, yang bersangkutan dengan sendirinya kembali menjadi anggota biasa, dan semua fasilitas yang diberikan kepadanya selaku anggota Pengurus dihentikan.

Pasal 13(1) Pengurus dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota apabila:

a. Tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai Pengurus;b. Melakukan kecurangan yang menimbulkan kerugian bagi Koperasi dan atau anggotanya;c. Tidak mentaati Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan keputusan Rapat Anggota;d. Sikap maupun tindakannya menimbulkan pertentangan dalam gerakan koperasi;e. Melakukan dan terlibat dalam tindak pidana terutama di bidang ekonomi dan keuangan dan tidak

pidana lain yang telah diputus oleh Pengadilan, yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.(2) Keputusan untuk memberhentikan Pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat

diambil setelah yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri dalam Rapat Anggota.

BAB VPENGAWAS

Pasal 14Selain Pasal 24 Ayat (4) Anggaran Dasar, Anggota yang dapat dipilih menjadi Pengawas harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:a. Memiliki kemampuan pengawasan terhadap kelembagaan / usaha Koperasi;b. Telah mengikuti pendidikan perkoperasian atau sejenisnya;c. Tidak mempunyai catatan hitam di Bank Indonesia;d. Tidak pernah melanggar kewajiban Anggota;e. Tidak pernah menjadi Pengawas atau Pengurus suatu Koperasi atau komisaris atau direksi suatu

perusahaan yang dinyatakan bersalah karena menyebabkan Koperasi atau perusahaan itu dinyatakan pailit;

f. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan korporasi, keuangan negara, dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan, dalam waktu 2 (dua) tahun sebelum pengangkatan;

Pasal 15(1) Pemilihan Pengawas dari dan oleh Anggota dilakukan secara langsung atau melalui Formatur;

5

(5) Dalam hal dipilih melalui Formatur, maka Rapat Anggota menetapkan Formatur yang berjumlah sekurang-kurangnya 5 (lima) orang dan sebanyak-banyaknya 9 (sembilan) orang yang dipilih secara langsung dalam Rapat Anggota dengan memperhatikan keterwakilan unsur anggota (unsur keanggotaan, unit kerja atau asal fakultas) secara proporsional.

(6) Keanggotaan Formatur melibatkan 1 (satu) orang Pengurus lama dan 1 (satu) orang Pengawas lama.(2) Tim Formatur wajib mengumumkan susunan Pengawas dihadapan Rapat Anggota;

Pasal 16

(1) Anggota Pengawas yang berhenti atas permohonan sendiri sebelum masa jabatannya habis harus mengajukan permohonan secara tertulis disertai alasannya kepada Rapat Pengawas;

(2) Apabila permohonan sebagaimana Ayat (1) tidak dapat disetujui Rapat Pengawas, maka Anggota Pengawas tersebut wajib tetap menjalankan tugasnya sebagai Pengawas, dan selanjutnya dapat mengajukan berhenti kepada Rapat Anggota terdekat;

(3) Apabila permohonan sebagaimana Ayat (1) dapat disetujui, Rapat Pengawas menyatakan persetujuannya secara tertulis kepada yang bersangkutan;

(4) Terhitung sejak tanggal pencatatan berhenti dari jabatan Pengawas, yang bersangkutan dengan sendirinya kembali menjadi anggota biasa, dan semua fasilitas yang diberikan kepadanya selaku anggota Pengawas dihentikan.

Pasal 17(1) Pengawas dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota apabila:

a. Tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai Pengawas;b. Melakukan kecurangan yang menimbulkan kerugian bagi Koperasi dan atau anggotanya;c. Tidak mentaati Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan keputusan Rapat Anggota;d. Sikap maupun tindakannya menimbulkan pertentangan dalam gerakan koperasi;e. Melakukan dan terlibat dalam tindak pidana terutama di bidang ekonomi dan keuangan dan tidak

pidana lain yang telah diputus oleh Pengadilan, yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.(2) Keputusan untuk memberhentikan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat

diambil setelah yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri dalam Rapat Anggota.

BAB VIPENASEHAT

Pasal 18(1) Persyaratan untuk dapat dipilih menjadi Penasehat adalah sebagai berikut:

a. Memiliki kemampuan / kedudukan khusus yang dibutuhkan untuk mengembangkan Koperasi;b. Tidak mempunyai kepentingan yang pertentangan dengan Koperasi;c. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan korporasi, keuangan

negara, dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan, dalam waktu 2 (dua) tahun sebelum pengangkatan

(2) Perorangan yang diangkat menjadi Penasehat wajib menyatakan kesediaan secara tertulis; (3) Penasehat ditetapkan dengan Keputusan Pengurus;(4) Penasehat berhenti karena:

a. Meninggal dunia.b. Mengundurkan diri secara tertulis;c. Diberhentikan oleh Rapat Pengurus atau Rapat Anggota.

BAB VIIPENGELOLAAN USAHA DAN KEUANGAN KOPERASI

Pasal 19

6

(1) Penandatangan perjanjian dengan pihak lain dilakukan oleh Ketua Pengurus setelah mendapatkan persetujuan Rapat Pengurus;

(2) Dalam hal ada kebutuhan lain, maka penandatangan perjanjian dapat dilakukan oleh Ketua, Sekretaris, dan Bendahara sebagai perwakilan Pengurus;

(3) Rapat Pengurus dapat menunjuk salah satu Pengurus untuk menjadi penanggungjawab unit usaha Koperasi;

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai prosedur pengelolaan unit usaha Koperasi diatur dalam keputusan Pengurus;

(5) Penandatangan semua warkat / surat berharga pada rekening bank dilakukan oleh sekurang-kurangnya 2 (dua) diantara 3 (tiga) orang Pengurus (ketua, sekretaris, dan bendahara);

(6) Semua transaksi penerimaan atau pengeluaran keuangan melalui rekening bank atas nama Koperasi;

(7) Dalam hal terdapat transaksi penerimaan yang bersifat tunai, Pengurus wajib memasukkan dalam rekening bank pada hari yang sama atau hari lain ketika pelayanan bank sedang tutup;

(8) Pengeluaran rutin yang terdapat dalam Rencana Kerja dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Pengurus;

(9) Dalam hal-hal yang bersifat darurat dan mendesak untuk menyelamatkan Koperasi, Rapat Pengurus dengan persetujuan Pengawas dapat mengeluarkan biaya yang tidak tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi;

(10) Ketentuan lebih lanjut mengenai prosedur pengelolaan keuangan Koperasi diatur dalam Peraturan Pengurus;

BAB VIIIPERATURAN PENGURUS

Pasal 20Rapat Pengurus menetapkan Peraturan Pengurus yang memuat ketentuan-ketentuan pelaksanaan Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Khusus serta hal-hal yang belum termaktub dalam Anggaran Rumah Tangga ini.

BAB IXPENUTUP

Pasal 21Demikian Anggaran Rumah Tangga Koperasi KOCIPTA ini, ditetapkan dan ditandatangani oleh Kami yang telah diberi kuasa penuh oleh Rapat Anggota Perubahan Anggaran Dasar Koperasi yang dilaksanakan di Serang pada Hari Kamis, tanggal dua belas, Bulan Februari, Tahun dua ribu lima belas.

Serang, 12 Februari 2015

Ketua, Dr. Moh. Mukhsin, SE., MM

Sekretaris, Listyaningsih, S.Sos., M.Si.

Bendahara, Tenny Badina, SE. Akt., ME

Bidang SDM, Abdul Fatah, M.Pd.

Bidang Usaha, Agus Rochmat, S.Si., M. Farm.