file · web viewyang dapat mengungkapkan aspek-aspek keterampilan yang sifatnya dasar dan...

22
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), sumber daya manusia (SDM) menjadi unsur penentu dalam mengisi kelangsungan hidup manusia. Untuk menghadapi tantangan pada masa mendatang, pendidikan nasional dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya. Upaya meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya tidak hanya menjadi tugas dan tanggung jawab pakar, birokrat atau politisi saja, melainkan juga menjadi tugas dan tanggung jawab guru dan orang yang berkiprah di bidang pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu, setiap praktisi dan pemerhati bidang pendidikan dan pengajaran perlu memikirkan dan mengambil langkah-langkah guna ikut berkiprah meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya, yakni dengan meningkatkan mutu pendidikan. Guru memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Dipundaknya terpikul tanggung jawab utama keefektifan seluruh usaha kependidikan persekolahan. Seorang guru dituntut mempunyai kemampuan dalam membawakan bahan pengajaran pada pelajaran. Peranan guru yang diharapkan seakan kurang dikuasai sepenuhnya oleh setiap guru dengan melihat beragamnya tanggapan dari masyarakat. Dari masyarakat 1

Upload: vuongkiet

Post on 05-Feb-2018

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: file · Web viewyang dapat mengungkapkan aspek-aspek keterampilan yang sifatnya dasar dan umum. Penerapan semua kompetensi guru tidak akan terjadi kecuali jika guru

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), sumber daya

manusia (SDM) menjadi unsur penentu dalam mengisi kelangsungan hidup

manusia. Untuk menghadapi tantangan pada masa mendatang, pendidikan

nasional dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas manusia

Indonesia seutuhnya. Upaya meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya

tidak hanya menjadi tugas dan tanggung jawab pakar, birokrat atau politisi saja,

melainkan juga menjadi tugas dan tanggung jawab guru dan orang yang berkiprah

di bidang pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu, setiap praktisi dan

pemerhati bidang pendidikan dan pengajaran perlu memikirkan dan mengambil

langkah-langkah guna ikut berkiprah meningkatkan kualitas manusia Indonesia

seutuhnya, yakni dengan meningkatkan mutu pendidikan.

Guru memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar

mengajar. Dipundaknya terpikul tanggung jawab utama keefektifan seluruh usaha

kependidikan persekolahan. Seorang guru dituntut mempunyai kemampuan dalam

membawakan bahan pengajaran pada pelajaran.

Peranan guru yang diharapkan seakan kurang dikuasai sepenuhnya oleh

setiap guru dengan melihat beragamnya tanggapan dari masyarakat. Dari

masyarakat yang terkebelakang sampai yang paling maju mengakui bahwa guru

merupakan satu di antara sekian banyak unsur pembentuk utama calon anggota

masyarakat. Namun wujud pengajuan itu berbeda-beda antara satu masyarakat

dengan masyarakat yang lain. Sebagian mengakui bahwa guru dapat

melaksanakan tugasnya secara konkret, sementara di lain pihak masih

menyangsikan kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya sementara mereka

mempunyai tanggung jawab yang besar.

Kompetensi yang harus dimiliki setiap guru diantaranya adalah

kemampuan merencanakan dan melaksanakan program pengajaran yang

merupakan salah satu kriteria keberhasilan pendidikan guru. Untuk mendapatkan

gambaran mengenai hal tersebut maka perlu ada semacam instrumen penilaian

1

Page 2: file · Web viewyang dapat mengungkapkan aspek-aspek keterampilan yang sifatnya dasar dan umum. Penerapan semua kompetensi guru tidak akan terjadi kecuali jika guru

yang dapat mengungkapkan aspek-aspek keterampilan yang sifatnya dasar dan

umum.

Penerapan semua kompetensi guru tidak akan terjadi kecuali jika guru

berusaha menjadi lebih profesional. Guru merupakan orang yang paling berperan

penting dan banyak terlibat secara langsung dalam proses mencerdaskan

kehidupan bangsa. Peranan guru dalam kegiatan belajar mengajar bukan hanya

sebagai pentransfer ilmu, melainkan lebih dituntut untuk dapat menyiapkan situasi

belajar yang mampu mengiringi siswa untuk mengamati, bertanya, melakukan

percobaan, dan menemukan sendiri.

Keterampilan mengajar merupakan suatu keterampilan yang menuntut

latihan yang terprogram untuk dapat menguasainya. Penguasaan terhadap

keterampilan ini memungkinkan guru untuk mampu mengelola kegiatan

pembelajaran secara efektif. Keterampilan tersebut bersifat generik yang berarti

keterampilan ini perlu dikuasai oleh semua guru. Dengan pemahaman dan

penguasaan keterampilan mengajar guru diharapkan mampu meningkatkan

kualitas proses pembelajaran, terutama dalam hal perencanaan dan pelaksanaan

proses mengajar.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah menggunakan keterampilan variasi dalam mengajar.

2. Bagaimanakah menggunakan variasi dalam Kelas.

3. Bagaimanakah komponen variasi dalam mengajar.

4. Bagaimanakah model-model belajar.

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui keterampilan variasi dalam mengajar.

2. Untuk mengetahui penggunaan variasi dalam Kelas.

3. Untuk mengetahui komponen variasi dalam mengajar.

4. Untuk mengetahui model-model belajar.

2

Page 3: file · Web viewyang dapat mengungkapkan aspek-aspek keterampilan yang sifatnya dasar dan umum. Penerapan semua kompetensi guru tidak akan terjadi kecuali jika guru

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Keterampilan Variasi Gaya Mengajar

a. Menurut Uzer Usman variasi adalah suatu kegiatan guru dalam kontek

proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan

murid, sehingga dalam situasi belajar mengajar. Murid senantiasa menunjukkan

ketekunan, antusiasme serta penuh partisipasi.

b. Menurut Abu Ahmadi gaya mengajar adalah tingkah laku, sikap dan

perbuatan guru dalam melaksanakan proses pengajaran.

c. Menurut Abdul Qadir Munsyi, gaya mengajar adalah gaya yang dilakukan

guru pada saat mengajar di muka kelas.

d. Menurut Syahminan Zaini, gaya mengajar adalah gaya atau tindak-tanduk

guru sebagai pernyataan kepribadiannya dalam menyampaikan bahan

pelajarannya kepada siswa.

Variasi adalah keanekaan yang membuat sesuatu tidak monoton. Variasi di

dalam kegiatan pembelajaran dapat menghilangkan kebosanan, meningkatkan

minat dan keingintahuan siswa, melayani gaya belajar siswa yang beragam,

serta meningkatkan kadar keaktifan siswa. Dari definisi di atas, bisa ditarik

kesimpulan bahwa variasi gaya mengajar adalah pengubahan tingkah laku,

sikap dan perbuatan guru dalam kontek belajar mengajar yang bertujuan untuk

mengatasi kebosanan siswa, sehingga siswa memiliki minat belajar yang tinggi

terhadap pelajarannya. Dan ini bisa dibuktikan melalui ketekunan, antusiasme,

keaktifan mereka dalam belajar dan mengikuti pelajarannya di kelas. Anak

tidak bisa dipaksakan untuk terus menerus memusatkan perhatiannya dalam

mengikuti pelajarannya, apalagi jika guru saat mengajar tanpa menggunakan

variasi alias monoton yang membuat siswa kurang perhatian, mengantuk, dan

bosan. Untuk mengatasi kebosanan siswa tersebut perlu adanya variasi.

Keterampilan variasi dalam proses belajar mengajar akan meliputi tiga aspek,

yaitu:

1. Variasi dalam gaya mengajar

3

Page 4: file · Web viewyang dapat mengungkapkan aspek-aspek keterampilan yang sifatnya dasar dan umum. Penerapan semua kompetensi guru tidak akan terjadi kecuali jika guru

2. Variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran

3. Variasi dalam interaksi antara guru dengan siswa.

Apabila ketiga keterampilan ini dikombinasikan atau diintegrasikan, maka

akan meningkatkan perhatian siswa, membangkikan keinginan dan kemauan

dalam belajar. Keterampilan ini akan lebih banyak kegunaannya bila

dikombinasikan dengan keterampilan lain seperti variasi dalam memberi

penguatan, variasi dalam memberi pertanyaan, variasi dalam tingkat kognitif.

B. Penggunaan variasi dalam Kelas

1. Tujuannya:

a. Meningkatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap relevansi

proses belajar mengajar

b. Memberi kesempatan kemungkinan berfungsinys motivasi, rasa ingin

tahu, melalui eksplorasi dan penyediaan terhadap situasi yang baru.

c. Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah, melalui

penyajian gaya mengajar yang bersemangat dan antusias, serta kelas

yang kaya akan lingkungan belajar.

d. Memberi kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual.

e. Mendorong siswa untuk belajar dengan melibatkan dalam berbagai

pengalaman yang menarik pada berbagai tingkat kognitif.

2. Manfaat Variasi Gaya Mengajar

Mengajar menuntut guru untuk bekerja demi keberhasilan anak didiknya,

sehingga kemajuan murid menjadi titik perhatian guru. Rasulullah SAW.

menerapkan pengajaran yang sangat memperhatikan perkembangan siswa

(sahabat)nya, agar mereka tidak merasa jemu dalam belajar, tersirat dalam

hadits :Artinya : Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud berkata : Nabi SAW. berselang-

seling dalam memberikan pelajaran agar terhindar dari kebosanan. (H.R.Bukhari).

Jika dilihat dari hadits diatas, variasi gaya mengajar sudah ada sejak

zaman Nabi SAW. sedangkan manfaat dari variasi tersebut menurut Uzer Usman

adalah :

4

Page 5: file · Web viewyang dapat mengungkapkan aspek-aspek keterampilan yang sifatnya dasar dan umum. Penerapan semua kompetensi guru tidak akan terjadi kecuali jika guru

1) Untuk menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada aspek-aspek

belajar yang relevan.

2) Untuk memberikan kesempatan bagi perkembangan bakat ingin tahu dan ingin

menyelidiki siswa tentang hal-hal baru.

3) Untuk memupuk dan membentuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan

sekolah dengan berbagai gaya mengajar yang lebih hidup dan lingkungan belajar

yang baik.

4) Guna memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh cara menerima

pelajaran yang disenanginya.

Manfaat Variasi menurut JJ Hasibuan adalah :

1) Memelihara dan meningkatkan siswa yang berkaitan dengan aspek belajar

2) Meningkatkan kemungkinan berfungsinya motivasi ingin tahu melalui kegiatan

investigasi dan eksploitasi.

3) Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah.

4) Kemungkinan dilayaninya siswa secara individual sehingga memberi

keindahan belajar.

5) Mendorong aktivitas belajar dengan cara melibatkan siswa dengan berbagai

kegiatan atau pengalaman belajar yang menarik dan berbagai tingkat kognitif.

Sebenarnya dari pendapat diatas, yakni mengenai manfaat variasi gaya

mengajar adalah sama. Hanya saja bahasanya berbeda. Jadi, jika diambil

intisarinya manfaat variasi gaya mengajar adalah :

1) Meningkatkan, menimbulkan dan memelihara perhatian siswa terhadap aspek-

aspek belajar yang relevan.

2) Memberi kesempatan untuk meningkatkan dan berkembangnya bakat ingin

tahu dan berfungsinya motivasi belajar.

3) Memupuk dan membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah dengan

berbagai gaya mengajar yang lebih hidup.

4) Memberi pelayanan yang baik kepada siswa secara individual dalam menerima

pelajaran agar mudah dan senang belajar.

5) Mendorong aktivitas belajar dengan cara melibatkan siswa dengan berbagai

kegiatan atau pengalaman belajar yang menarik diberbagai tingkat kognitif.

5

Page 6: file · Web viewyang dapat mengungkapkan aspek-aspek keterampilan yang sifatnya dasar dan umum. Penerapan semua kompetensi guru tidak akan terjadi kecuali jika guru

3. Prinsip penggunaan

a. Dalam menggunakan keterampilan variasi sebaiknya semua jenis

variasi digunakan, di samping juga harus ada variasi penggunaan

komponen untuk tiap jenis variasi. Semua itu untuk mencapai tujuan

belajar.

b. Menggunakan variasi secara lancar dan berkesinambungan, sehingga

moment proses mengajar yang utuh tidak rusak, perhatian siswa dan

proses belajar tidak terganggu.

c. Penggunaan komponen variasi harus benar-benar terstruktur dan

direncanakan oleh guru

4. Prinsip-prinsip Keterampilan mengadakan variasi, yaitu

a. Variasi hendaknya digunakan dengan suatu maksud tertentu yang

relevan dengan tujuan yang hendak dicapai. Penggunaan veriasi yang

wajar dan beragam sangat dianjurkan. Sedangkan pemakian yang

berlebihan akan menimbulkan kebingungan dan dapat menganggu

proses belajar mengajar.

b. Variasi harus digunakan dengan lancar dan berkesinambungan

sehingga tidak akan merusak perhatian siswa dan tidak menganggu

palajaran.

c. Variasi harus direncanakan secaram baik dan secara eksplisit

dicantumkan dalam rencana pelajaran atau satuan palajaran.

5. Komponen-komponen Keterampilan mengadakan variasi, yaitu

1. Variasi gaya mengajar

Variasi ini pada dasarnya meliputi variasi suara, variasi gerakan anggota

badan, dan variasi perpindahan posisi guru dalam kelas.

a. Variasi gaya mengajar, meliputi: Variasi gaya mengajar

1) Variasi suara guru

Untuk mengikat perhatian anak dan menjaga anak dari kebosanan,

guru dapat memperoleh suara secara bervariasi. Guru dapat mempola

6

Page 7: file · Web viewyang dapat mengungkapkan aspek-aspek keterampilan yang sifatnya dasar dan umum. Penerapan semua kompetensi guru tidak akan terjadi kecuali jika guru

tinggi rendah dan tekanan-tekanan tertentu untuk maksud tertentu.

Misalnya suara dengan tekanan tertentu untuk menggaris bawahi

konsep yang perlu mendapat perhatian khusus dari anak. Penggunaan

variasi suara secara tepat, disamping menggunakan kesan yang

monoton juga menimbulkan kesan khusus atas konsep dan masalah

yang perlu diperhatikan.

2) Variasi Mimik dan Gestural (gerak)

Kesan antusiasme guru dapat memunculkan dengan membuat variasi

mimik dan gestural. Perubahan-perubahan mimik dapat membantu

siswa untuk menangkap makna yang disampaikan guru. Begitu juga

dengan gerak gestural yang bermakna dan benar dapat memudahkan

anak memahami konsep.

3) Perubahan Posisi

Perubahan posisi dapat dilakukan dengan gerakan mendekat menjauh,

ke kanan dan ke kiri dari arah siswa. Guru yang selalu ditempat

maupun duduk di kursi kurang memberi motivasi anak. Dengan

perubahan posisi, guru dapat menguasai kelas. Guru dapat mengamati

perubahan-perubahan suasana belajar anak. Gerakan mendekati anak

dapat menimbulkan efek psikologis bagi anak. Sehingga dapat

menimbulkan kesan akrab dan hangat.

4) Kesenyapan (diam sejenak)

Saat guru sedang menjelaskan, konsentrasi dan perhatian anak dapat

saja memudar. Apabila terjadi hal tersbut, maka guru harus

membangkitkan kembali perhatian anak. Untuk itu, guru menggunakan

tekhnik diam sejenak. Dengan diam sejenak, maka guru dapat

memperbaharui perhatian siswa, saat perhatia siswa mulai muncul

maka guru dapat meneruskan kembali penjelasannya.

5) Pemusatan perhatian (focusing)

Kemudahan belajar anak dipengaruhi pula oleh kadar perhatian yang

dipusatkan anak terhadap penjelasan guru. Oleh karena itu, guru dapat

membangkitkan perhatian anak melalui teknik pemusatan perhatian

7

Page 8: file · Web viewyang dapat mengungkapkan aspek-aspek keterampilan yang sifatnya dasar dan umum. Penerapan semua kompetensi guru tidak akan terjadi kecuali jika guru

Ada beberapa tekhnik guru untuk memusatkan perhatian anak, yaitu

a) Meminta anak untuk memperhatikan “coba perhatikan’

b) Mengatur tekanan suara yang bermakna perlu mendapat perhatian.

c) Dengan menunjukan pengetahuan /konsep yang penting.

d) Dengan menggarisbawahi konsep yang penting. Dengan

pengulangan pengungkapan.

6) Kontak pandang (eye contact)

Penguasaan suasana kelas oleh guru sangat mempengaruhi perilaku

belajar anak di dalam kelas. Kelas yang gaduh, tidak ada perhatian,

tidak ada motivasi belajar dapat bersumber dari guru yang tidak dapat

menguasai kelas. Dengan kontak pandang yang menyeluruh

menimbulkan perasaan anak bahwa dirinya mendapat perhatian guru.

Bahkan anak merasa diawasi guru. Dengan demikian mengurangi

kemungkinan anak menghindari belajar.

Kontak pandang dapat dilakukan dengan bervariasi. Guru dapat

melakukan pandangan ke seluruh kelas, dan secara bervariasi dapat

ditunjukan ke kelompok siswa atau siswa tertentu. Penggunaan variasi

tersebut dapat dilakukan dengan mempertimbangkan saat-saat yang

tepat. Kondisi sesat yang terjadi di kelas dapat mendorong adanya

penggunaan variassi pandangan guru.

2. Variasi media dan bahan ajaran

Tiga komponen dalam variasi penggunaan media, yaitu:

a. Variasi media pandang

Penggunaan media pandang dapat diartikan sebagai penggunaan alat

dan bahan ajaran khusus untuk komunikasi, seperti: buku, majalah,

globe, peta, majalah dinding, film, film trip, TV, radio, recorder,

gaambar grafik, model, demonstrasi, dan lain-lain. Penggunaan yang

lebih luas akan memiliki keuntungan:

1) Membantu secara konkrit konsep berpikir, dan mengurangi respon

yang kurang bermanfaat

8

Page 9: file · Web viewyang dapat mengungkapkan aspek-aspek keterampilan yang sifatnya dasar dan umum. Penerapan semua kompetensi guru tidak akan terjadi kecuali jika guru

2) Memiliki secara potensial perhatian siswa pada tingkat yang

tinggi.

3) Dapat membuat hasil belajar lebih permanen.

4) Menyajikan pengalaman yang riil yang akan mendorong kegiatan

mandiri siswa.

5) Mengembangkan cara berpikir berkesinambungan, seperti halnya

pada film.

6) Memberi pengalaman yang tidak mudah dicapai oleh alat yang

lain.

7) Menambah frekuensi kerja, lebih dalam, dan variasi belajar.

b. Variasi media dengar

Media dengar yang dapat dipakai diantaranya adalah:

1) Pembicaraan siswa

2) Rekaman bunyi dan suara,

3) Rekaman musik

4) Rekaman drama

5) Wawancara.

c. Variasi media taktil

Media taktil adalah media yang memberi keempatan kepada siswa

untuk menyentuh dan memanipulasi benda atau bahan ajaran.

Penggunaan media hasil penyusunan atau pembuatan model oleh

siswa itulah yang disebut media taktil.

Contohnya adalah siswa membuat model lapisan tanah, atau membuat

maket desa tempat tinggal siswa.

3. Variasi interaksi

Variasi dalam pola interaksi antara guru dengan siswanya memiliki

rentangan yang bergerak dari dua kutub, yaitu:

9

Page 10: file · Web viewyang dapat mengungkapkan aspek-aspek keterampilan yang sifatnya dasar dan umum. Penerapan semua kompetensi guru tidak akan terjadi kecuali jika guru

a. Kutub pertama dimana situasinya siswa bekerja atau belajar secara

bebas tanpa ada campur tangan dari guru.

b. Di kutub lain situasinya didominasi oleh guru, dimana guru berbicara

kepada siswa, dan siswa mendengarkannya secara pasif.

Contoh variasi interaksi yaitu guru berbicara dengan sekelompok kecil

siswa melalui pengajuan beberapa pertanyaan, atau guru berbincang

dengan siswa secara individual, atau guru menciptakan situasi sedemikian

rupa sehingga antar siswa dapat saling tukar pendapat melalui penampilan

diri, demonstrasi atau diskusi.

Bila guru berbicara, dapat melalui beberapa kategori; filing persetujuan,

penghargaan atau peningkatan, menggunakan pendapat siswa, bertanya,

ceramah, memberi petunjuk, dan mengritik. Sebaliknya siswa dapat

berbicara melalui: pemberian respon dan pengambilan prakarsa.

C. Model-Model Belajar

Dalam melaksanakan variasi gaya mengajar, guru hendaknya

memperhatikan dan memahami gaya atau model-model belajar siswanya,

supaya siswa termotivasi, bersemangat dan berminat dalam belajar. Adapun

model-model belajar ada tiga macam, yaitu :

a. Visual

Bagi pengguna model belajar visual, belajar yang efektif adalah dengan

menggunakan “gambaran keseluruhan” (melakukan tinjauan umum), yakni

dengan membaca bahan pelajaran secara sekilas. Cirri-ciri pelajar visual :

1) Teratur, memperhatikan segala sesuatu

2) Mengingat dengan gambar, grafik dan warna untuk meningkatkan

memorinyaDari ciri-ciri diatas, guru dituntut untuk lebih kreatif dalam

menyajikan bahan pelajaran, guru harus bisa menggunakan gambar, warna,

untuk menumbuhkan minat belajar siswa dan meningkatkan memori siswa

terhadap bahan tersebut. Gaya mengajar guru yang mudah mempengaruhi

siswa ini adalah kontak pandang, perpindahan posisi dan eksperimen wajah.

10

Page 11: file · Web viewyang dapat mengungkapkan aspek-aspek keterampilan yang sifatnya dasar dan umum. Penerapan semua kompetensi guru tidak akan terjadi kecuali jika guru

b. Auditorial

Bagi pelajar auditorial, belajar yang efektif adalah dengan mendengar. Untuk

itu guru disaat menerangkan dituntut untuk menggunakan variasi, pemusatan,

perhatian dan kesenyapan memudahkan dan meningkatkan perhatian siswa dalam

belajar.Ciri-ciri siswa auditorial adalah :

1) Perhatiannya mudah terpecah

2) Berbicara dengan pola berirama

3) Belajar dengan cara mendengar

4) Berdialog secara internal dan eksternal

c. Kinestetik

Bagi pelajar kinestetik, belejar yang efektif adalah dengan melibatkan diri

langsung dengan aktifitasnya, jadi merekacenderung pada eksperimen

(gerak).Ciri-ciri siswa kinestetik adalah :

1) Belajar dengan melakukan, menunjuk tulisan saat membaca

2) Mengingat sambil melihat langsungDisini guru dianjurkan melibatkan

siswa saat proses belajar mengajar berlangsung, menggunakan metode

eksperimen, bahasa tubuh guru hendaknya bervariasi, supaya menarik

perhatian

siswa dan mempermudah pemahaman siswa terhadap materi tersebut.

11

Page 12: file · Web viewyang dapat mengungkapkan aspek-aspek keterampilan yang sifatnya dasar dan umum. Penerapan semua kompetensi guru tidak akan terjadi kecuali jika guru

BAB III

PENUTUPA. KESIMPULAN

Setelah menyusun makalah dengan judul “Keterampilan Menggunakan

Variasi dalam Mengajar” kami dapat menarik beberapa kesimpulan, antara

lain sebagai berikut:

1. Keterampilan variasi gaya mengajar adalah pengubahan tingkah laku,

sikap dan perbuatan guru dalam kontek belajar mengajar yang bertujuan

untuk mengatasi kebosanan siswa, sehingga siswa memiliki minat belajar

yang tinggi terhadap pelajarannya.

2. Penggunaan variasi dalam kelas memiliki tujuan untuk meningkatkan dan

memelihara perhatian siswa terhadap relevansi proses belajar mengajar,

memberi kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi, rasa ingin

tahu, melalui eksplorasi dan penyediaan terhadap situasi yang baru dan

mendorong siswa untuk belajar dengan melibatkan berbagai pengalaman

yang menarik pada berbagai tingkat kognitif.

3. Dalam komponen Variasi mengajar yang harus diperhatikan adalah gaya

variasi mengajar seorang pendidik, variasi ini pada dasarnya meliputi

variasi suara, variasi gerakan anggota badan, dan variasi perpindahan

posisi guru dalam kelas.

4. Dalam melaksanakan variasi gaya mengajar, guru hendaknya

memperhatikan dan memahami gaya atau model-model belajar siswanya,

supaya siswa termotivasi, bersemangat dan berminat dalam belajar.

Adapun model-model belajar ada tiga macam, yaitu : Visual, Auditorial,

dan Kinestetik.

12

Page 13: file · Web viewyang dapat mengungkapkan aspek-aspek keterampilan yang sifatnya dasar dan umum. Penerapan semua kompetensi guru tidak akan terjadi kecuali jika guru

B. SARAN

Seorang pendidik adalah pemegang kunci keberhasilan

pembelajaran di kelasnya, karena pada dasarnya seorang pendidik adalah

sutradara yang mengatur permainan dalam kelasnya. Oleh karena itu,

pendidik harus mampu memilih dan menetapkan variasi pembelajaran secara

tepat, yang disesuaikan situasi dan kondisi pembelajaran yang dihadapi dan

dilaksanakan dikelasnya, sehingga rencana pembelajaran tetap bisa

dilaksanakan dan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan

efisien.

13

Page 14: file · Web viewyang dapat mengungkapkan aspek-aspek keterampilan yang sifatnya dasar dan umum. Penerapan semua kompetensi guru tidak akan terjadi kecuali jika guru

Daftar Pustaka

Usman, Uzer. 1992. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Hasibuan, J.J. dan Moedjiono. 2010. Proses belajar Mengajar. Bandung:Remaja

Rosdakarya.

LP3I. 2010. Keterampilan Dasar Mengajar. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Sunaryo. 1989. Strategi Belajar Mengajar IPS. Malang: IKIP Malang.

Saud, Udin Syaefudin. 2009. Pengembangan Profesi Guru. Bandung. Alfabeta

http://beni64.wordpress.com/2008/12/30/keterampilan-mengadakan-variasi-gaya

nengajar/(Di unduh 20/03/2014 Pukul 19.10)

14