worshop wartawan pdrb
DESCRIPTION
about GRDPTRANSCRIPT
BADAN PUSAT STATISTIKPROVINSI LAMPUNG
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Disampaikan dalam Worshop wartawan
Arinas, desember 2013
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)
Kegiatan Ekonomi
Produk Domestik Regional Bruto (PBRB) Jumlah Nilai keseluruhan barang dan jasa akhir yang dihasilkan dalam suatu wilayah/region dalam
waktu tertentu
Output adhb,t = Produksit x Hargat
NTBadhb,t = Outputt – Biaya Antarat
Dimana :
NTBadhb,t =Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku tahun ke tProduksit = Kuantum produksi tahun ke tHargat = Harga produksi tahun ke t
1. Pendekatan Produksi
Pendekatan produksi, PDRB merupakan penjumlahan nilai tambah sektor 1 s/d sektor 9.
Untuk menghindari double counting digunakan pendekatan nilai tambah (Value added)
Metode Pendekatan
2. Pendekatan PengeluaranPendekatan Pengeluaran (Pengeluaran Rumah tangga+ PMTB+ Pengeluaran pemerintah + ekspor– impor).
3. Pendekatan PendapatanPendekatan pendapatan (upah dan gaji + surplus usaha + penyusutan + pajak tak langsung – subsidi).
BPS belum menghitung PDRB melalui pendekatan pendapatan
PDRB meningkat, dapat disebabkan:
1. Peningkatkan Harga Barang dan jasa
2. Peningkatan QUANTITAS
Barang dan Jasa
Untuk menghilangkan pengaruh
perubahan harga, Kita hitung PDRB Riil ,
= PDRB atas dasar harga Konstan
= harga pada Tahun dasar x Produksi pada tahun berjalan
PDRB Berlaku vs. PDRB Konstan
201020112012
578
500060008000
50005000 5000
250004200064000
(2)harga (Rp)
(1)Units
ProduksiTahun
(3)Price IndexYear 2010 =
100
(4)Nominal,PDRB,(1)x(2)
(5)Real,
PDRB
Menghitung PDRB Riil–Ikan Kembung (kg) di Tempat Pelelangan Ikan
250003500040000
1. NILAI PDRB ADHB
tiNTBPDRBt
STRUKTUR EKONOMI Adhb (SE)
Digunakan sebagai dasar analisis untuk
mengetahui potensi ekonomi suatu daerah dalam
mengelola SDA dan SDM-nya
MANFAAT
PDRB Triwulan III 2013 Provinsi Lampung menurut Lapangan Usaha (Milyar Rupiah)
Lapangan Usaha Harga Berlaku Harga Konstan Tahun 2000
(1) (2) (3)1. Pertanian 15.905,74 4.457,30 2. Pertambangan dan Penggalian 774,91 215,30 3. Industri Pengolahan 6.609,30 1.570,17 4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 238,07 49,47 5. Bangunan 1.365,54 559,22 6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 6.886,59 1.854,57 7. Angkutan dan Komunikasi 5.359,09 1.012,62 8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa
Pershn 2.663,72 1.321,35 9. Jasa-Jasa 4.025,60 933,06 PDRB 43.828,56 11.973,06
Perkembangan PDRB dan Sektor Pertanian Atas Dasar Harga Berlaku 2009 - 2013 Triwulan III (triliun rupiah)
PDRB Lampung triwulan III naik hampir 2 kali lipat dalam waktu lima tahun terakhir. Nilai PDRB Provinsi Lampung atas dasar harga berlaku mencapai 43,83 Triliun rupiahIII 2009 III 2010 III 2011 III 2012 III 2013
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
9.26 10.5512.18
14.0415.91
23.13
28.55
33.63
37.75
43.83
Sektor Pertanian PDRB
2. PERTUMBUHAN EKONOMI Adhk (PE)
100}100{1t
PDRB
PDRBPE
t
STRUKTUR EKONOMI Adhb (SE)
Digunakan sebagai dasar analisis untuk
mengukur kinerja ekonomi suatu daerah
pada suatu periode tertentu (kenaikan produksi
barang dan jasa).
MANFAAT
Provinsi / WilayahPertumbuhan Ekonomi Trw III - 2013
q-to-q y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4)
Aceh 1.28 4.18 4.32
Sumatera Utara 3.37 5.95 6.07
Sumatera Barat 2.44 5.95 6.35
Riau 2.67 2.35 2.14
Jambi 2.58 7.59 8.08
Sumatera Selatan 4.15 5.37 5.88
Bengkulu 2.68 5.69 5.52
Lampung 1.27 6.03 5.96
Kep, Bangka Belitung 1.17 4.67 5.41
Kepulauan Riau 0.31 3.48 5.50
SUMATERA 2.57 4.84 5.14
JAWA 2.01 6.06 6.22
BALI & NUSRA 4.35 5.72 5.71
KALIMANTAN 2.53 3.67 3.31
SULAWESI 3.85 7.91 7.89
MALUKU & PAPUA 13.13 11.38 8.20
Jambi menempati posisi tertinggi pertumbuhan ekonomi Y on Y di sumatera sebesar 7,59 persen, Lampung berada di urutan kedua sebesar 6,03 persen. Sebaliknya Riau hanya bertumbuh sebesar 2,35 persen
Laju Pertumbuhan PDRB Triwulan III se- Sumatera 2013
Trend Pertumbuhan Ekonomi Lampung dan Nasional 2009 - 2013
Pertumbuhan ekonomi Lampung Triwulan III 2013 tercatat sebesar 6,03 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan nasional sebesar 5,62 persen.
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q32009 2010 2011 2012 2013
2
3
4
5
6
7
8
4.27
5.81
6.5
6.115.62
6.02
6.26
5.82
6.456.03
NASIONAL LAMPUNG
Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Triwulan III 2013 Provinsi Lampung menurut Lapangan Usaha (Persen)
Lapangan Usaha
Pertumbuhan Trw III 2013 Terhadap s.d Trw
III 2013( c to c )
Sumber Pertumbuhan
Trw II 2013( q to q )
Trw III 2013( y on y) (q to q) (y on y) (c to c)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1. Pertanian 0,35 3,28 2,32 0,13 1,25 0,912. Pertambangan dan Penggalian -3,71 5,54 4,30 -0,07 0,10 0,083. Industri Pengolahan 2,97 8,05 9,07 0,38 1,04 1,144. Listrik, Gas dan Air Bersih 3,03 11,39 10,93 0,01 0,04 0,045. Bangunan 0,32 5,27 5,73 0,02 0,25 0,276. Perdagangan, Hotel dan Restoran 2,01 5,24 6,97 0,31 0,82 1,077. Angkutan dan Komunikasi 4,77 8,16 9,26 0,39 0,68 0,74
8. Keuangan, Persewaan & Jasa Prshn 3,11 10,08 10,25 0,34 1,07 1,06
9. Jasa-jasa -2,90 10,42 8,37 -0,24 0,78 0,64
P D R B 1,27 6,03 5,96 1,27 6,03 5,96
PDRB TANPA MIGAS 1,33 6,04 6,00 xxx xxx xxx
3. STRUKTUR EKONOMI WILAYAH
STRUKTUR EKONOMI Adhb (SE)
Digunakan sebagai dasar analisis untuk
mengetahui sektor-sektor ekonomi yang dominan
(leading sector) dalam perekonomian suatu
daerah serta untuk mengetahui pergeseran
struktur ekonomi suatu daerah).
MANFAAT
100 i
i
PDRB
PDRBSE
Peranan Sektor Pertanian terhadap PDRB TW III 2013 tercatat sebesar 36,29 persen, diikuti Sektor Perdagangan, restauran dan Hotel sebesar 15,71 persen Sektor industri sebesar 15,08 persen. menempati peringkat ketiga
Kontribusi sektor penyumbang terbesar terhadap PDRB Lampung 2009 – 2013 tw III (persen)
Series10%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
40.02 36.94 36.22 37.19 36.29
13.5415.33 16.05 15.59 15.71
13.54 16.04 15.63 15.28 15.08
9.33 9.25 11.11 11.06 11.11
10.17 9.87 8.92 8.60 9.18
13.40 12.58 12.07 12.29 12.62
LAIN-LAIN
JASA-JASA
PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
INDUSTRI PENGOLAHAN
PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
PERTANIAN
Struktur PDRB Triwulan III Provinsi Lampung Menurut Pengeluaran (Persen).
Komponen 2011 2012
Trw II Trw III
2013 2013
(1) (2) (3) (5) (6)
1. Konsumsi Rumahtangga 51,31 52,02 51,38 50,11
2. Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 0,97 0,98 0,93 0,923. Konsumsi Pemerintah 10,96 10,58 10,45 10,02
4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 17,30 17,75 17,32 16,835. Perubahan Inventori/Stok -0,16 0,27 1,84 1,436. Ekspor Barang dan Jasa 42,69 44,90 41,30 42,73
7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 23,06 26,49 23,23 22,03 PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00
Komponen pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga mendominasi struktur PDRB Lampung pada triwulan III-2013 sebesar 50,11 persen
4. PENDAPATAN PER KAPITA
Digunakan sebagai dasar analisis untuk
mengetahui tingkat kesejahteraan masyarakat
suatu daerah secara umum.
MANFAAT
100 TENGAHTHNi
iPERKAPITA
PENDUDUK
PDRBPENDPT
2008 2009 2010 2011 2012
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
35.0
9.9 11.814.2
16.7 18.3
21.423.9
27.130.4
33.3
Lampung
Nasional
PDRB dapat disajikan, Sbb:PRDB Triwulanan, Istilah “triwulanan” diartikan sebagai periode tiga bulanan yaitu Januari-Februari-Maret, April-Mei-Juni, Juli-Agustus-September dan Oktober-November-Desember.
PRDB Tahunan, Istilah “tahunan” diartikan sebagai periode Januari-Desember.
LAMPIRAN
PERTUMBUHAN EKONOMI
PERTUMBUHAN EKONOMIq-to-q
Pertumbuhan ekonomi q-to-q (quarter to quarter): pertumbuhan ekonomi suatu triwulan terhadap triwulan sebelumnya (mis: triwulan III/2013 terhadap tiwulan II/2013; triwulan I/2013 terhadap triwulan IV/2012)
Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Triwulan III 2013 Provinsi Lampung menurut Pengeluaran (Persen)
Lapangan Usaha
Trw III-2013Terhadap
Trw II-2013q-to-q
Trw III-2013Terhadap
Trw III-2012y-on-y
2013(s/d Trw III)
Terhadap2012 (s/d
Trw III)c-to-c
Sumber PertumbuhanTrw III 2013
q-to-q y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1. Konsumsi Rumahtangga 2,95 6,91 7,06 1,62 3,83 3,88
2.
Konsumsi Lembaga SwastaNirlaba 2,41 4,39 3,88 0,03 0,05 0,04
3. Konsumsi Pemerintah 1,17 4,87 3,65 0,13 0,56 0,39
4.
Pembentukan Modal Tetap Bruto 2,06 5,51 6,70 0,34 0,91 1,09
5. Perubahan Inventori/Stok 44,13 187,91 -485,51 -1,81 -4,04 -6,98
6. Ekspor Barang dan Jasa 4,84 14,55 21,00 2,86 8,25 10,92
7.
Dikurangi Impor Barang dan Jasa 4,89 9,03 9,28 1,90 3,53 3,40
P D R B 1,27 6,03 5,96 1,27 6,03 5,96
PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN III 2013 (Q-to-Q) Sebesar 1,27 persen
Pertanian0,35 %
Konsumsi Pemerintah
1,17 %
Pembentukan Modal 2,43 %
Ekspor4,84 %
- Impor4,89 %
Pertambangan -3,71 %
Industri2,97%
Listrik, Gas dan Air 3,03%
Bangunan0,32%
Perdagangan2,01%
Pengangkutan4,77 %
Keuangan3,11%
Jasa-Jasa-2,90%
Konsumsi RT2,95 %
PENGELUARAN
PRODUKSI
PERTUMBUHAN EKONOMI y-on-y (digunakan sebagai PE triwulanan)
Pertumbuhan ekonomi y-on-y (year on year): pertumbuhan ekonomi suatu triwulan terhadap triwulan yang sama pada tahun sebelumnya (mis: triwulan III/2013 terhadap triwulan III/2012; triwulan I/2013 terhadap triwulan I/2012)
PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN III 2013 (Y-to-Y) Sebesar 6,03 persen
Pertanian3,28 %
Konsumsi Pemerintah
4,87 %
Pembentukan Modal 5,51%
Ekspor14,55%
- Impor9,03 %
Pertambangan -5,54 %
Industri8,05%
Listrik, Gas dan Air 11,39%
Bangunan5,27%
Perdagangan5,24%
Pengangkutan8,16%
Keuangan10,08%
Jasa-Jasa10,42%
Konsumsi RT6,91 %
PENGELUARAN
PRODUKSI
PERTUMBUHAN EKONOMI KUMULATIF (c-to-c)
Pertumbuhan ekonomi kumulatif (c-to-c): pertumbuhan ekonomi kumulatif sampai suatu triwulan terhadap kumulatif triwulan tersebut pada tahun sebelumnya (mis: triwulan I-III/2013 terhadap triwulan I-III/2012)
PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN III 2013 (C-to-C) Sebesar 5,96 persen
Pertanian2,32 %
Konsumsi Pemerintah
3,65 %
Pembentukan Modal 6,70 %
Ekspor21,00 %
- Impor9,28 %
Pertambangan 4,30%
Industri9,07%
Listrik, Gas dan Air 10,93%
Bangunan5,73%
Perdagangan6,97%
Pengangkutan9,26%
Keuangan10,25%
Jasa-Jasa8,37%
Konsumsi RT7,06 %
PENGELUARAN
PRODUKSI
ISTILAH ISTILAH YANG UMUM DIGUNAKAN
1. Pertumbuhan Ekonomi mengalami peningkatan. Pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dibanding periode sebelumnya
3. Pertumbuhan Ekonomi mengalami penurunan. Pertumbuhan ekonomi mengalami pertumbuhan negatif
2. Pertumbuhan Ekonomi mengalami perlambatan. Pertumbuhan ekonomi lebih rendah dibanding periode sebelumnya
Dalam menerjemahkan angka pertumbuhan ekonomi perlu kehati-hatian dan kecermatanKenaikan tingkat pertumbuhan ekonomi pada suatu kurun waktu tertentu belum tentu langsung terkait dengan tingkat kesejahteraan masyarakat. Itu akan tergantung bagaimana struktur dari PDB itu sendiri atau struktur dari pertumbuhan yang terjadi.
contoh, walaupun sektor pertanian tumbuh, tetapi kalau pertumbuhan itu hanya diperoleh dari petani yang memiliki lahan luas, besar kemungkinan angka kemiskinan petani lapisan bawah tidak akan banyak mengalami perubahan
Contoh lainnya pertumbuhan yang digambarkan oleh sektor industri. Jika pertumbuhan itu hanya berasal dari kelompok usaha tertentu yang sangat padat modal, belum tentu akan membawa kemajuan bagi kelompok industri yang lain, apalagi dengan industri kecil dan mikro.
OLEH SEBAB ITU terkadang ekonomi menunjukkan pertumbuhannya, tetapi angka kemiskinan relatif tetap dan angka pengangguran bahkan meningkat.
Demikian untuk memahami data kita terlebih dahulu perlu memahami konsep definisinya, metodologi pengumpulan datanya, dan substansi keilmuan yang ada di balik angka-angka tersebut. Sangat merugi andai kita terjebak dan masih terbelenggu dengan sikap-sikap yang cenderung begitu sederhana dan prematur dalam menerjemahkan angka statistik. Apalagi kalau kita menerjemahkan suatu angka melalui persepsi subjektif dari kacamata yang terbatas.
Enrico Giovannini, Direktur Statistik OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development yang berkedudukan di Paris) mengingatkan kita “Sometimes, the fault does not lie with the indicators but in their inappropriate use-because the message provided by them may be misinterpreted by the audience to which they are addressed... “ Tampaknya itulah esensi penting dari diadakannya training atau workshop wartawan ini.
BADAN PUSAT STATISTIKPROVINSI LAMPUNG
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Disampaikan dalam Worshop wartawan
Arinas, desember 2013
DATA MENCERDASKAN BANGSA