wound bed preparation
DESCRIPTION
Wound Bed Preparation, Maggot, Wound Management, DressingTRANSCRIPT
Haryanto, S.Kep. Ners. WOCN
Makalah dipresentasikan pada SEMINAR NASIONAL SEHARI pada tanggal 30 Maret 2010 Dalam Rangka Reuni Akper/STIK Muhammadiyah Pontianak di Pontianak Convention Centre (PCC)
PendahuluanDua Model Perawatan Luka (Ayello E et all, 2004)
Model Perawatan Luka Akut
Model Perawatan Luka Kronik
Makalah dipresentasikan pada SEMINAR NASIONAL SEHARI pada tanggal 30 Maret 2010 Dalam Rangka Reuni Akper/STIK Muhammadiyah Pontianak di Pontianak Convention Centre (PCC)
Model Perawatan Luka AkutProses perbaikan akut melalui tiga fase:
Remodeling Proliferasi Inflamasi
Makalah dipresentasikan pada SEMINAR NASIONAL SEHARI pada tanggal 30 Maret 2010 Dalam Rangka Reuni Akper/STIK Muhammadiyah Pontianak di Pontianak Convention Centre (PCC)
Model Perawatan Luka KronikTujuan:1.Membuat kondisi luka stabil dan tanpa eksudat 2.Membuat jaringan granulasi dengan vaskularisasi baikMakalah dipresentasikan pada SEMINAR NASIONAL SEHARI pada tanggal 30 Maret 2010 Dalam Rangka Reuni Akper/STIK Muhammadiyah Pontianak di Pontianak Convention Centre (PCC)
Wound Bed Preparationis the management of a wound in order to accelerate endogenous healing or to facilitate the effectiveness of other therapeutic measures. (Schultz et all, 2003) Adalah manajemen luka untuk mempercepat penyembuhan secara endogen atau membantu efektifitas tindakan/terapi lainMakalah dipresentasikan pada SEMINAR NASIONAL SEHARI pada tanggal 30 Maret 2010 Dalam Rangka Reuni Akper/STIK Muhammadiyah Pontianak di Pontianak Convention Centre (PCC)
Tujuan WBP1. Membuat Lingkungan Penyembuhan Luka secara optimal dengan menghasilkan vaskularisasi, wound bed yang stabil dengan sedikit/tanpa eksudat. 2. Mengangkat penghambat proses penyembuhan luka (nekrotik, eksudat, bakteri berlebihan)
Makalah dipresentasikan pada SEMINAR NASIONAL SEHARI pada tanggal 30 Maret 2010 Dalam Rangka Reuni Akper/STIK Muhammadiyah Pontianak di Pontianak Convention Centre (PCC)
Empat Komponen WBPT I M E T I M ETissueInfl mm ti n nd Infecti n
Moisture Imb l nceEdge of wound-non dvancing or undermined
Wound Bed PreparationT I M E Manage entTissue Manage ent: Debride entInfla ation and Infection: Bacterial Balance
Moisture Imbalance: Moisture balanceEdge of wound-non advancing or undermined: Ephitelial (edge) advancement
1. Tissue ManagementDebridement (Debridemang) adalah mengangkat jaringan nekrotik, slaf, eskar, kallus ,benda asing atau jaringan yang terinfeksi
Makalah dipresentasikan pada SEMINAR NASIONAL SEHARI pada tanggal 30 Maret 2010 Dalam Rangka Reuni Akper/STIK Muhammadiyah Pontianak di Pontianak Convention Centre (PCC)
DebridementEskar Jaringan kering, tebal dan keras
Makalah dipresentasikan pada SEMINAR NASIONAL SEHARI pada tanggal 30 Maret 2010 Dalam Rangka Reuni Akper/STIK Muhammadiyah Pontianak di Pontianak Convention Centre (PCC)
Debridement
Kallus Jaringan keras di sekeliling luk a
Makalah dipresentasikan pada SEMINAR NASIONAL SEHARI pada tanggal 30 Maret 2010 Dalam Rangka Reuni Akper/STIK Muhammadiyah Pontianak di Pontianak Convention Centre (PCC)
Debridement
Jaringan Nekrotik (Berwarna hitam atau coklat)
Makalah dipresentasikan pada SEMINAR NASIONAL SEHARI pada tanggal 30 Maret 2010 Dalam Rangka Reuni Akper/STIK Muhammadiyah Pontianak di Pontianak Convention Centre (PCC)
Debridement
Slough Jaringan nekrotik Fibrinosa berwarna kuning
Makalah dipresentasikan pada SEMINAR NASIONAL SEHARI pada tanggal 30 Maret 2010 Dalam Rangka Reuni Akper/STIK Muhammadiyah Pontianak di Pontianak Convention Centre (PCC)
Tissue ManagementTipe Debridemang
Surgical & Sharp
Enzimatik
Autolitik
Mekanik
Biologi
Makalah dipresentasikan pada SEMINAR NASIONAL SEHARI pada tanggal 30 Maret 2010 Dalam Rangka Reuni Akper/STIK Muhammadiyah Pontianak di Pontianak Convention Centre (PCC)
DebridementLuka Diabetik
Saat pengkajian
Setelah debridemang
Hari ke-4
Hari ke-7
Makalah dipresentasikan pada SEMINAR NASIONAL SEHARI pada tanggal 30 Maret 2010 Hari ke-14 Dalam Rangka Reuni Akper/STIK Muhammadiyah Pontianak di Pontianak Convention Centre (PCC)
Hari ke-21 Skala cm
Tissue Management1.Surgical Debridement Mengangkat jaringan nekrotik ( Anesthesi ) 2.Conservative Sharp Debridement (CSD) 3.Mechanical Debridement y Wet to dry dressing (Basah-Kering) y High pressure fluid irrigration (Irigrasi dengan tekanan tinggi) 4.Enzymatic Debridement y Papain y CollagenMakalah dipresentasikan pada SEMINAR NASIONAL SEHARI pada tanggal 30 Maret 2010 Dalam Rangka Reuni Akper/STIK Muhammadiyah Pontianak di Pontianak Convention Centre (PCC)
Tissue Management5.Biology Debridement (Larva therapy) 6.Autolytic Debridement (Modern dressing)Larva TherapyMakalah dipresentasikan pada SEMINAR NASIONAL SEHARI pada tanggal 30 Maret 2010 Dalam Rangka Reuni Akper/STIK Muhammadiyah Pontianak di Pontianak Convention Centre (PCC)
Penelitian (Tidsskr Nor Legeforen nr. 18, 2009; 129: 1864 7)
2. Inflammation/Infectiony Bacterial Balance merupakan elemen kedua
dari wound bed preparation y Infeksi jika 100.000 (10 ) atau lebih bakteri/gram jaringan atau mililiter cairan y Biopsy atau Punch jaringan (tipe bakteri secara kuantitatif) y Kultur
Makalah dipresentasikan pada SEMINAR NASIONAL SEHARI pada tanggal 30 Maret 2010 Dalam Rangka Reuni Akper/STIK Muhammadiyah Pontianak di Pontianak Convention Centre (PCC)
Inflammation/Infection
Jamur pada luka kanker
Pseudomonas
Makalah dipresentasikan pada SEMINAR NASIONAL SEHARI pada tanggal 30 Maret 2010 Dalam Rangka Reuni Akper/STIK Muhammadiyah Pontianak di Pontianak Convention Centre (PCC)
Inflamasi/Infeksi
Tanda klinisy Edema, nyeri,
panas y Eritema y Eksudatif, berwarna seroanginosa, y Berbau tidak sedapMakalah dipresentasikan pada SEMINAR NASIONAL SEHARI pada tanggal 30 Maret 2010 Dalam Rangka Reuni Akper/STIK Muhammadiyah Pontianak di Pontianak Convention Centre (PCC)
Inflamasi/Infeksi
Tanda-tanda Lain..NER S:Superfisial (Terapi Topikal) Non healing Edema Red and Bleeding Debris Smell
STONESala a Sekitar ya (Terapi Siste ik)y y y y y y
Size is bigger Temperature increase Os/Bone is exposed New breakdown Erythema/Edema Smell
Cara Pengambilan KulturSiapkan alat pengambilan kultur dan balutan Cuci tangan Buka balutan luka lama Cuci luka dengan larutan normal saline JANGAN antiseptik y Keringkan dengan kasa steril y Tunggu sampai eksudat keluary y y y
y Lakukan pengambilan sampel kultur dengan
mengusap zig zag sebanyak 10 kali usapan yang mewakili seluruh area luka
y Sampel dikirim ke lab, jika tertunda pengiriman harus disimpan dalam almari es / suhu dinginMakalah dipresentasikan pada SEMINAR NASIONAL SEHARI pada tanggal 30 Maret 2010 Dalam Rangka Reuni Akper/STIK Muhammadiyah Pontianak di Pontianak Convention Centre (PCC)
Cara Pengambilan KulturMakalah dipresentasikan pada SEMINAR NASIONAL SEHARI pada tanggal 30 Maret 2010 Dalam Rangka Reuni Akper/STIK Muhammadiyah Pontianak di Pontianak Convention Centre (PCC)
Metode lain..Swab Kuret Aspirasi
Makalah dipresentasikan pada SEMINAR NASIONAL SEHARI pada tanggal 30 Maret 2010 Dalam Rangka Reuni Akper/STIK Muhammadiyah Pontianak di Pontianak Convention Centre (PCC)
3. Moisture Balance
Pemilihan dressing yang tepat: y Trauma jaringan minimal y Absorbsi eksudat yang berlebihan y Mengatasi slaf/jaringan nekrotik y HypoalergiMakalah dipresentasikan pada SEMINAR NASIONAL SEHARI pada tanggal 30 Maret 2010 Dalam Rangka Reuni Akper/STIK Muhammadiyah Pontianak di Pontianak Convention Centre (PCC)
Moisture BalancePemilihan dressing tergantung dengan kondisi luka y Luka kering (Hidrogel) y Luka dengan sedikit eksudat (Hidrokolloid) y Luka dengan eksudat sedang (Foam) y Luka dengan eksudat banyak (Alginat) y Luka dengan tanpa eksudat (Transparan film)
Makalah dipresentasikan pada SEMINAR NASIONAL SEHARI pada tanggal 30 Maret 2010 Dalam Rangka Reuni Akper/STIK Muhammadiyah Pontianak di Pontianak Convention Centre (PCC)
Moisture Balance
Manajemen Eksudat1.Terapi Kompresi (Four layer bandage) 2. Vakum
Makalah dipresentasikan pada SEMINAR NASIONAL SEHARI pada tanggal 30 Maret 2010 Dalam Rangka Reuni Akper/STIK Muhammadiyah Pontianak di Pontianak Convention Centre (PCC)
4. Epithelial (Edge), Non advancing, UnderminedUmumnya tepi luka akan dipenuhi oleh jaringan epitel, berwarna merah muda Kegagalan penutupan terjadi jika tepi luka : y Edema y Nekrosis y Hipoksia y Infeksi y Trauma y Hiperkeratosis y KallusMakalah dipresentasikan pada SEMINAR NASIONAL SEHARI pada tanggal 30 Maret 2010 Dalam Rangka Reuni Akper/STIK Muhammadiyah Pontianak di Pontianak Convention Centre (PCC)
EdgeTepi luka berkantong Tepi luka Sehat
Tepi luka tidak berkontraksi ntong Tepi luka sehat
Makalah dipresentasikan pada SEMINAR NASIONAL SEHARI pada tanggal 30 Maret 2010 Dalam Rangka Reuni Akper/STIK Muhammadiyah Pontianak di Pontianak Convention Centre (PCC)
TIME berdasarkan jenis lukaUlkus kaki Diabetik Tissue Management Sharp debridemang Terapi Larva Antimicroba (iodine, silver) dan antibiotik Dressing Debridemang kallus, eksudat, slaf, jaringan nekrotik Cegah trauma Perbaiki nutrisi dan masalah metabolik Ulkus Venus Debridemang jaringan nekrotik, kallus dan hiperkeratosis Antimokroba , Antiseptik dan Antibiotik Dressing Bioaktif dressing, skin graff, agen faktor pertumbuhan
Inflammation/Infection Moisture Balance Edge
Makalah dipresentasikan pada SEMINAR NASIONAL SEHARI pada tanggal 30 Maret 2010 Dalam Rangka Reuni Akper/STIK Muhammadiyah Pontianak di Pontianak Convention Centre (PCC)
KesimpulanTIME
Luka kronis, lambat sembuh, terdapat nekrotik (Debridemang)
Luka terinfeksi dan terkolonisasi bakteri (Antimikroba dan debridemang)
Akibat infeksi /inflamasi menghasilkan eksudat (Moist Balance)
Infeksi dan kolonisasi teratasi, moist balance tercapai selanjutnya (epitelial/perkemba ngan tepi luka)
Makalah dipresentasikan pada SEMINAR NASIONAL SEHARI pada tanggal 30 Maret 2010 Dalam Rangka Reuni Akper/STIK Muhammadiyah Pontianak di Pontianak Convention Centre (PCC)
Name: Haryanto, S.Kep.Ners, WOCN Date of Birth: 31 January 1977 Place: Singkawang Eucation : 1. S1 Keperawatan UI Jakarta 2001 2. Sedang Melanjutkan Master di Universitas Kanazawa( Jepang), Department of Clinical Nursing and Wound Management 2009Training: InETNA (Indonesian Enterostomal Therapy Nurse Association), Bogor 2008
Makalah dipresentasikan pada SEMINAR NASIONAL SEHARI pada tanggal 30 Maret 2010 Dalam Rangka Reuni Akper/STIK Muhammadiyah Pontianak di Pontianak Convention Centre (PCC)