yayasan widya bhakti sekolah menengah atas … · bahan, alat, waktu, dan ruangan. d. ... kepala...
TRANSCRIPT
- 1
YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA
TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 – Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : [email protected]
043 URS is member of Registar of Standards (Holding) Ltd.
ISO 9001 : 2008 Cert. No. 47484/A/0001/UK/En
MODUL PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS X IIS
TAHUN AJARAN 2018/2019
“MANAJEMEN”
Oleh:
Ella Ekaristy, S.Pd
Melania Lintang Kenisah, S.E.
Antonius Bimo Rentor, S.E.
STANDAR KOMPETENSI
Memahami manajemen badan usaha dalam perekonomian nasional
KOMPETENSI DASAR
1. Menjelaskan unsur-unsur manajemen
2. Menjelaskan fungsi manajemen dalam pengelolaan badan usaha
TUJUAN PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN NILAI-NILAI SERVIAM
1. Mendeskripsikan konsep manajemen.
2. Membedakan tingkat-tingkat manajemen.
3. Mendeskripsikan prinsip dan fungsi manajemen
4. Mendeskripsikan bidang-
bidang manajemen
5. Memahami ilmu manajemen
secara praktis.
Kegigihan:
Memiliki daya juang untuk
menyelesaikan masalah
Kecerdasan:
Mampu mengungkapkan pendapat
Menghargai pendapat orang
lain
PETA KONSEP
PENGERTIAN MANAJEMEN
JENJANG MANAJEMEN
PRINSIP MANAJEMEN
UNSUR MANAJEMEN
FUNGSI MANAJEMEN
TEORI MANAJEMEN
BIDANG MANAJEMEN
- 2
MATERI POKOK
1. Pengertian Manajemen
Para ahli memiliki pendapat yang berbeda-beda dalam mendefinisikan manajemen. Hal ini
dikarenakan pengertian manajemen yang dapat ditinjau dari beberapa segi.
a. Ditinjau dari segi seni (art)
Menurut Mary Parker Follett, manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain.
b. Ditinjau dari segi ilmu pengetahuan
Menurut Luther Gulick, manajemen adalah bidang pengetahuan yang berusaha
secara sistematis memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama untuk
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
c. Ditinjau dari segi proses
Menurut James A.F. Stoner, manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan kegiatan anggota serta tujuan
penggunaan organisasi yang sudah ditentukan.
Dari berbagai pendapat tersebut, maka manajemen dapat dikatakan sebagai suatu proses
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian kegiatan anggota organisasi dan
proses penggunaan sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.
Manajemen memiliki ciri-ciri dalam kegiatannya antara lain sebagai berikut:
a. Manajemen digunakan terhadap usaha-usaha kelompok, bukan usaha individu
(perseorangan) tertentu.
b. Tujuan merupakan sasaran manajemen dan manajemen berusaha untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
c. Dalam mencapai tujuan terdapat penyatuan pikiran, perasaan, kemauan, tenaga,
bahan, alat, waktu, dan ruangan.
d. Manajemen adalah suatu hal yang dapat dipelajari.
e. Pencapaian tujuan dilakukan secara sistematis, terpadu, terkontrol, dan konsisten.
f. Dalam manajemen, ada pembagian kerja secara jelas dan tegas.
2. Jenjang/Tingkatan Manajemen
a. Manajemen puncak (top management)
Terdiri dari dewan direksi dan direktur utama. Dewan direksi mempunyai tugas
memutuskan hal-hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Manajemen puncak bertugas menetapkan kebijakan operasional dan
membimbing interaksi organisasi dengan lingkungan (perencanaan strategis).
Contoh Spesifik: CEO, CIO, CFO, Direktur, Direktur Utama, Board of Director.
- 3
b. Manajemen menengah (middle management)
Biasanya memimpin suatu divisi atau departemen Tugasnya adalah
mengembangkan rencana-rencana operasi dan menjalankan tugas-tugas yang
ditetapkan manajemen puncak (pengendalian manajemen). Manajemen
menengah bertanggung jawab kepada manajemen puncak. Contoh Spesifik: Kepala
Departemen, Kepala Bagian, Kepala Bidang.
c. Manajemen pelaksanaan (supervisory management)
Bertugas menjalankan rencana-rencana yang dibuat manajemen menengah.
Manajemen pelaksana juga mengawasi para pekerja dan bertanggung jawab
kepada manajemen menengah (pengendalian operasional). Contoh Spesifik:
Supervisor.
d. Non-Management
Merupakan pihak yang hanya menjalankan tugas tanpa fungsi kepemimpinan
(operator). Umumnya jenjang ini hanya mencakup karyawan biasa.
3. Prinsip dan Unsur Manajemen
a. Prinsip Manajemen
Berikut adalah 14 prinsip manajemen menurut Henry Fayol, yaitu:
i. Pembagian kerja (division of labor)
Mengarah kepada spesialisasi agar efektif dan efisien dalam bekerja.
ii. Otoritas/wewenang (authority)
Otoritas harus didukung dengan keahlian yang sesuai agar saat memerintah
bawahan untuk menyelesaikan tugas mereka, mendapat respon yang positif.
Top
Middle
Low
Non-Management
- 4
iii. Disiplin (discipline)
Disiplin merupakan hasil kepemimpinan yang baik di semua jenjang
organisasi. Contohnya, tiap tahun diberikan penghargaan pada pegawai
yang selalu hadir tepat waktu dan memberi teguran kepada pegawai yang
bermalas-malasan.
iv. Kesatuan perintah (unity of command)
Setiap karyawan hanya mendapat satu perintah untuk satu pekerjaan. Jika
karyawan harus bertanggung jawa kepada beberapa atasan akan
mengakibatkan petunjuk yang bertentangan dan otoritas yang
membingungkan.
v. Kesatuan arah (unity of direction)
Kegiatan-kegiatan dalam organisasi yang mempunyai tujuan sama
sebaiknya ditangani seorang manajer dengan satu perencanaan saja agar
tidak mengakibatkan kesimpangsiuran.
vi. Mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi
(subordination of individual interest to the common good)
Pada setiap organisasi, kepentingan organisasi secara keseluruhan harus
lebih penting dibanding kepentingan perseorangan.
vii. Pemberian upah (renumeration)
Pemberian balas jasa harus adil, baik untuk karyawan maupun untuk
perusahaan.
viii. Pemusatan atau sentralisasi (centralization)
Pengambilan keputusan yang banyak menggunakan pertimbangan atasan
disebut sentralisasi. Sebaliknya, pengambilan keputusan dengan
menampung aspirasi bawahan disebut desentralisasi. Manajer harus
memikul tanggung jawab terakhir, tetapi harus memberi otoritas yang
cukup agar bawahan dapat mengembangkan diri.
ix. Jenjang jabatan (the hierarchy)
Jenjang jabatan dalam suatu organisasi sering digambarkan dengan garis-
garis yang rapi dalam bagan organisasi. Bagian ini menunjukkan kedudukan
manajer dari puncak sampai ke jenjang bawah.
x. Tata tertib (order)
Sarana dan manusia harus berada di tempat yang tepat dan pada waktu yang
tepat.
xi. Kesamaan (equity)
Para manajer harus bersahabat dan adil terhadap semua bawahannya.
- 5
xii. Kestabilan staff (stability of staff)
Perputaran karyawan yang terlalu sering tidak baik bagi kelancaran
kegiatan perusahaan.
xiii. Inisiatif (initiative)
Bawahan harus diberi kebebasan untuk membuat dan menjalankan
rencananya, walaupun bisa saja ada kesalahan.
xiv. Semangat korps (esprit de corps)
Faktor sekecil apapun dapat membantu menumbuhkan semangat. Henry
Fayol menyarankan untuk lebih menggunakan komunikasi lisan dari pada
tertulis atau komunikasi formal sepanjang hal itu memungkinkan.
b. Unsur Manajemen
Unsur manajemen dibagi menjadi enam, yaitu:
i. Tenaga kerja (man)
Faktor manusia adalah faktor yang paling menentukan dalam manajemen
(titik pusat/central point). Manusia membuat tujuan dan dia pula yang
melakukan proses kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya
itu. Manusia merupakan pusat kegiatan yang melahirkan dan menggunakan
atau melaksanakan manajemen.
ii. Uang (money)
Uang merupakan faktor yang penting sebagai alat tukar dan alat pengukur
nilai suatu usaha. Perusahaan yang besar dapat diukur dengan jumlah uang
yang berputar pada perusahaan. Uang merupakan alat yang penting untuk
mencapai tujuan di samping faktor manusia dan faktor lainnya. Pengaruh
uang terhadap manusia cukup besar.
iii. Mesin (machines)
Kegunaan mesin yang mempermudah dalam melaksanakan pekerjaan,
memberikan keuntungan yang banyak terhadap tenaga kerja. Penggunaan
mesin sangat bergantung pada manusia dan bukan manusia yang
diperbudak oleh mesin. Mesin dibuat untuk mempermudah tercapainya
tujuan hidup manusia.
iv. Metode (methods)
Cara yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sangat menentukan hasil kerja seseorang.
Tercapai atau tidaknya suatu tujuan, sangat bergantung dari cara
melaksanakannya. Cara kerja yang baik akan mempermudah dan
memperlancar jalannya pekerjaan.
- 6
v. Bahan dan perlengkapan (materials)
Manajemen merupakan kegiatan-kegiatan manusia secara bersama-sama
untuk mengurus material. Manusia dan material tidak dapat dipisahkan.
vi. Pasar (market)
Proses produksi suatu barang akan terhenti jika barang-barang hasil
produksi tidak dapat dijual di pasaran. Oleh karena itu, penguasaan pasar
untuk mendistribusikan hasil-hasil produksi agar sampai kepada konsumen
merupakan hal yang menentukan dalam kegiatan manajemen.
4. Fungsi Manajemen
Berikut adalah fungsi-fungsi manajemen yang secara umum dinyatakan oleh enam ahli
manajemen, yaitu:
a. Perencanaan (Planning)
Merupakan fungsi manajemen yang paling utama. Perencanaan merupakan awal dari setiap
kegiatan dan fungsi yang lain akan bekerja setelah diberi arahan pada bagian perencanaan.
Perencanaan adalah proses dasar manajemen untuk menentukan tujuan dan langkah-langkah yang
harus dilakukan agar tujuan dapat tercapai.
Pertanyaan mendasar pada perencanaan yang harus mampu dijawab oleh seorang manajer
adalah:
i. What
Apa yang hendak dicapai dan dirumuskan dalam mencapai tujuan tertentu.
ii. Why
Mengapa hal itu yang menjadi tujuan, bukan yang lain. (Manajer harus mampu
memberikan alasan yang disertai hasil analisisnya)
iii. Where
Di mana lokasi pendirian tempat usaha yang ideal. (Manajer harus mampu
mempertanggungjawabkan alasan pemilihan lokasi dengan mempertimbangkan aspek
ekonomis, sosial, dan teknis)
iv. When
Kapan pekerjaan ini harus diselesaikan. (Manajer atau pengambil keputusan harus
dapat dengan tepat menentukan jadwal pekerjaan yang harus diselesaikan)
v. Who
Siapa pihak yang akan dipilih untuk melakukan pekerjaan. (Manajer harus
mempertanggungjawabkan mengapa orang-orang itu yang dipilih untuk
melaksanakan suatu pekerjaan, bukan orang lain dengan memperhatikan asas “the
right man on the right place”)
- 7
vi. How
Bagaimana cara melaksanakan pekerjaan. (Seorang manajer tidak selalu harus
melaksanakan pekerjaan seorang diri, pekerjaan tersebut dapat pula dilimpahkan
kepada staffnya)
Pembagian perencanaan berdasarkan jenjang manajemen:
i. Perencanaan jenjang atas (top-level)
- Lebih strategis, yaitu memberi petunjuk umum, merumuskan tujuan, mengambil
keputusan, dan memberi petunjuk pola penyelesaian, dan bersifat menyeluruh.
- Untuk tujuan jangka panjang
- Menjadi tanggung jawab manajemen puncak
- Cakupannya luas (General)
ii. Perencanaan jenjang menegah (middle-level)
- Lebih bersifat administratif, yaitu menyangkut cara-cara menempuh dan
bagaimana tujuan dari perencanaan itu dapat dilaksanakan.
- Menjadi tanggung jawab manajemen menengah
iii. Perencanaan jenjang bawah (low-level)
- Lebih memfokuskan untuk menghasilkan, sehingga perencanaan mengarah pada
pelaksanaan atau operasional.
- Menjadi tanggung jawab manajemen pelaksana
- Cakupan pengambilan keputusan sempit (Narrow)
Syarat-syarat perencanaan (kriteria perencanaan yang baik):
a) Memiliki tujuan yang jelas.
b) Bersifat sederhana (simple), dalam arti tidak muluk-muluk sehingga tidak terlalu
sulit dalam pelaksanaannya.
c) Memuat analisis-analisis terhadap pekerjaan yang dikerjakan.
d) Bersifat fleksibel, yaitu dapat berubah sesuai perkembangan yang ada.
e) Memiliki keseimbangan, yaitu keselarasan tanggung jawab dan tujuan tiap bagian
dengan tujuan akhir perusahaan yang telah ditetapkan.
f) Memiliki kesan bahwa segala sesuatu itu telah tersedia dan dapat digunakan
secara efektif dan berdaya guna.
Manfaat perencanaan:
a) Membuat pelaksanaan tugas menjadi tepat dan kegiatan tiap unit terorganisasi ke arah
yang sama.
b) Jika disusun dengan penelitian yang akurat, akan menghindarkan kesalahan-
kesalahan yang mungkin terjadi.
- 8
c) Memuat standar-standar atau batas-batas tindakan dan biaya, sehingga memudahkan
pelaksanaan pengawasan.
d) Digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan, sehingga aparat
pelaksana memiliki irama atau gerak dan pandangan yang sama untuk mencapai
tujuan perusahaan.
b. Pengorganisasian (Organizing)
Merupakan langkah kedua fungsi manajemen, yaitu keseluruhan proses pengelompokkan
orang-orang, alat-alat, tugas, tanggung jawab, dan wewenang dengan sedemikian rupa sehingga
tercipta kesatuan yang dapat digerakan dalam rangka mencapai tujuan.
Unsur organisasi:
i. Sekelompok manusia yang diarahkan untuk bekerja sama
ii. Melakukan kegiatan yang telah ditetapkan
iii. Kegiatan dirahkan untuk mencapai tujuan
Manfaat pengorganisasian:
i. Memungkinkan pembagian tugas sesuai keadaan perusahaan
ii. Menciptakan spesialisasi dalam melaksanakan tugas
iii. Anggota organisasi mengetahui tugas-tugas yang akan dikerjakan dalam rangka
mencapai tujuan.
Fungsi pengorganisasian:
i. Ada pendelegasian wewenang dari manajemen puncak ke pelaksana
ii. Ada pembagian tugas yang jelas
iii. Memiliki manajer puncak yang profesional untuk mengkoordinasikan seluruh
kegiatan
Bentuk organisasi:
i. Organisasi garis/organisasi militer
Ciri-ciri:
- Wewenang pimpinan langsung ditujukan kepada bawahan
- Bawahan bertanggung jawab langsung pada atasan.
- Cocok untuk diterapkan pada organisasi yang sederhana dan memiliki ciri, antara
lain jumlah karyawan sedikit dan belum ada spesialisasi.
- 9
PIMPINAN
MANAGER
MANAGER
STAF
STAF
STAF
STAF
STAF
STAF
GARIS KOMANDO
GARIS TANGGUNG JAWAB
ii. Organisasi fungsional
Ciri-ciri:
- Terdapat pemisahan yang tegas dalam pemberian tugas.
- Pelaksanaan tugas tidak banyak memerlukan koordinasi, sebab tugas-tugas sudah
cukup jelas.
- Koordinasi hanya diperlukan oleh pimpinan jenjang atas.
- Pembagian unit-unit organisasi didasarkan atas spesialisasi tugas.
- Para direktur mempunyai wewenang komando pada unit yang berada di bawahnya
atas nama sendiri dan tidak perlu nama direktur utama.
DIREKTUR UTAMA
KABAG
PEMASARAN
KABAG
KEUANGAN
KABAG
PRODUKSI
KEPALA UNIT A
KEPALA UNIT B
KEPALA UNTI C
PEKERJA
iii. Organisasi garis dan staf
Ciri-ciri:
- Memberi wewenang kepada pimpinan untuk memberikan komando kepada
bawahan.
- Pimpinan dibantu staf dalam pelaksanaan tugasnya. Pada organisasi yang besar,
staf fapat dibagi dua, yaitu staf umum dan staf khusus.
- 10
- Cocok digunakan pada organisasi yang jumlah personilnya besar, daerah
operasinya luas, serta mempunyai bidang-bidang tugas yang beraneka ragam dan
kompleks.
- Personil organisasi dibagi menjadi tiga:
o Pimpinan: mengendalikan organisasi, menciptakan kelancaran tugas-
tugas, menetapkan tujuan, dan mengambil keputusan.
o Pembantu pimpinan (staf): bertugas membantu pimpinan berdasarkan
bidangnya masing-masing.
o Pelaksana: menjalankan kegiatan operasional sehari-hari.
DIREKTUR UTAMA
STAF
STAF
KABAG
PRODUKSI
KABAG
PEMASARAN
KABAG
KEUANGAN
PELAKSANA
PELAKSANA
PELAKSANA
c. Pelaksanaan (Actuating)
Merupakan suatu fungsi manajemen untuk menggerakkan orang-orang agar bekerja sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan. Untuk bisa menggerakkan orang bukanlah pekerjaan mudah,
pimpinan organisasi harus dapat memberi motivasi sehingga setiap orang mau bekerja sama
dengan orang lain untuk mencapai tujuan.
Menurut Prof. Abraham Maslow dalam bukunya Motivation dan Personality, orang dapat
digerakkan jika telah terpenuhi kebutuhan-kebutuhan berikut (piramida Maslow):
- 11
i. Kebutuhan fisiologis
Berhubungan dengan kebutuhan fisik, seperti sandang, pangan, papan.
ii. Kebutuhan keamanan dan keselamatan
Setiap orang membutuhkan rasa aman dan selamat di tempat kediamannya atau di
tempat kerja.
iii. Kebutuhan sosial
Manusia sebagai makhluk sosial memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhan
sosial, seperti dapat diterima di lingkungannya, memiliki keluarga, memiliki seseorang
untuk dicintai atau disayangi, memiliki teman.
iv. Kebutuhan akan harga diri/prestise
Keinginan untuk mendapatkan penghargaan, pengakuan, dihargai/menghargai orang
lain, kepercayaan diri.
v. Kebutuhan aktualisasi diri
Keinginan untuk memperoleh kesempatan dalam mengembangkan bakat dan
kemampuan kerja demi mewujudkan cita-citanya.
Cara untuk menggerakkan orang-orang, maka dibutuhkan kepemimpinan. Berikut adalah
model kepemimpinan yang dikenal umum:
i. Otoriter
Ciri-ciri:
- Pemimpin mengambil keputusan tanpa melibatkan bawahan, tidak meminta
masukan atau saran
- Pemimpin yang menganggap bawahannya hanya sebatas pelaksana
tugas/pekerjaan dan bukan sebagai rekan kerja.
- Pemimpin menganggap bahwa hubungan antara pimpinan dan bawahan adalah
layaknya hubungan majikan dan buruh.
ii. Demokratis
Ciri-ciri:
- Pemimpin mampu mengakomodasikan pendapat bawahan dalam pengambilan
keputusan.
- Pemimpin yang menganggap bawahannya sebagai rekan satu tim.
- Pemimpin yang selalu mendengar keluhan bawahan.
iii. Bebas
Ciri-ciri:
- Pemimpin yang menyerahkan proses pengambilan keputusan pada bawahan.
- Pemimpin hanya berperan sebagai pemberi arahan dan nasihat dalam pengambilan
keputusan.
- 12
d. Pengawasan (Controlling)
Merupakan fungsi penting pada suatu organisasi yang digunakan untuk mengoreksi
kesalahan yang terjadi berdasarkan perencanaan yang sudah dibuat demi tercapainya tujuan
organisasi. Tujuan pengawasan:
- Memastikan pekerjaan sesuai dengan rencana
- Mencegah adanya kesalahan
- Menciptakan kondisi agar karyawan bertanggung jawab dalam bekerja
- Mengadakan koreksi terhadap kegagalan yang timbul
- Memberi jalan keluar atas suatu kesalahan
Pengawasan dapat efektif jika memperhatikan hal berikut:
i. Jalur/urut-urutan (routing)
Seorang manajer harus dapat menetapkan jalur atau cara untuk mengetahui di mana
kesalahan sering terjadi.
ii. Penetapan waktu (scheduling)
Seorang manajer harus dapat menetapkan kapan sebaiknya tugas pengawasan itu
dilakukan. Pengawasan terjadwal kadang-kadang kurang efisien dalam menemukan
kesalahan karena orang-orang sudah terlebih dahulu bersiap-siap untuk
menyembunyikan kesalahan yang dilakukan. Pengawasan yang mendadak kadang
lebih berguna daripada pengawasan terjadwal.
iii. Perintah pelaksanaan (dispatching)
Merupakan prinsip pengawasan berupa perintah pelaksanaan terhadap suatu pekerjaan
dengan tujuan agar pekerjaan dapat selesai tepat waktu. Melalui perintah ini, dapat
dihindari suatu pelaksanaan pekerjaan yang terkatung-katung sehingga dapat
diidentifikasi siapa yang berbuat salah.
iv. Tindak lanjut (follow up)
Jika seorang pemimpin sudah menemukan kesalahan, maka dia harus mencari jalan
keluar atas kesalahan itu. Pemimpin dapat memberikan peringatan pada bawahan yang
sengaja berbuat salah atau memberi hukuman pada bawahan yang sengaja berbuat
salah. Selain itu, pemimpin harus bisa memberi petunjuk pada bawahan agar
kesalahannya tidak terulang.
5. Teori Manajemen
Teori manajemen dapat dikelompokan ke dalam enam aliran, yaitu:
a. Aliran klasik
Mendefinisikan manajemen berdasarkan fungsi-fungsi manajemen. Perhatian dan
kemampuan manajemen diarahkan pada penerapan fungsi-fungsi tersebut.
- 13
b. Aliran perilaku
Sering disebut aliran manajemen hubungan manusia. Aliran ini memusatkan kajian
pada aspek manusia dan perlunya manajemen memahami manusia. Aliran ini
menggunakan disiplin ilmu psikologi dan sosiologi dalam menerapkan teorinya.
c. Aliran manajemen ilmiah
Menggunakan ilmu matematika dan statistikan dalam mengembangkan terorinya.
Menurut aliran ini, pendekatan kuantitatof merupakan saran utama dan sangat berguna
untuk menjelaskan masalah manajemen.
d. Aliran analisis sistem
Memfokuskan pemikiran pada masalah yang berhubungan dengan bidang lain dalam
mengembangkan teorinya. Contohnya, bagian kepegawaian mengatakan bahwa
keberhasilan dalam memotivasi pegawai akan meningkatkan keuntungan perusahaan.
Menurut aliran ini, memotivasi pegawai akan dilihat hubungannya dengan kesejahteraan,
penggajian, jam kerja, jaminan hari tua, dan faktor lainnya.
e. Aliran manajemen berdasarkan hasil
Diperkenalkan pertama kali oleh Peter Drucker pada awal tahun 1950-an. Aliran ini
memfokuskan pemikiran pada hasil-hasil yang dicapai, bukan pada interaksi kegiatan
karyawan.
f. Aliran manajemen mutu
Memfokuskan pemikiran pada usaha-usaha untuk mencapai kepuasan pelanggan
(konsumen). Oleh karen itu, fokus utama aliran manajemen mutu adalah pelanggan (pihak
yang berhak mengatakan apakah barang atau jasa yang dihasilkan bermutu atu tidak).
6. Bidang Manajemen
Bidang-bidang manajemen antara lain adalah:
a. Manajemen produksi
Merupakan rangkaian kegiatan yang terencana dan terkendali dalam rangka mengubah
input menjadi output dan melakukan evaluasi terhadap output melalui umpan balik.
Manajemen produksi sering disebut sebagai manajemen operasi. Dua hal penting
yang menjadi perhatian dalam manajemen produksi adalah:
- Perancangan sistem produksi
Ketika merancang sistem produksi, manajemen harus mempertimbangkan
rancangan produk (jasa), volume produksi, proses produksi, lokasi dan tata letak,
serta rancangan kerja.
- Pengendalian sistem produksi
Berkaitan dengan dua masalah utama, yaitu masalah mutu dan persediaan.
- 14
b. Manajemen pemasaran
Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah proses sosial dan manajerial di mana
seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui
penciptaan dan pertukaran produk dan nilai.
Manajemen pemasaran harus ditangani sungguh-sungguh dalam perusahaan karena
tidak semua produk yang akan dipasarkan akan laku terjual. Oleh karena itu diperlukan
untuk melakukan/memperhatikan hal-hal berikut:
- Riset pasar
- Segmentasi, targeting, dan positioning
- Bauran pemasaran
Empat unsur penting dalam memasarkan produk (4P):
1. Produk (Product)
2. Harga (Price)
3. Promosi (Promotion)
4. Distribusi atau penempatan (Place)
- Kepuasan pelanggan
c. Manajemen keuangan
Manajemen yang berhubungan dengan langkah untuk mendapatkan dana yang
dibutuhakn dan bagaimana penggunaannya dalam rangka mencapai tujuan. Hal-hal
yang berkaitan dengan manajemen keuangan adalah:
- Manajemen sumber dana
Harus dapat memilah sumber dana yang akan digunakan dalam perusahaan,
apakah berasal dari dalam atau luar perusahaan.
- Manajemen penggunaan dana
Dana perusahaan, baik dari dalam maupun dari luar perusahaan harus digunakan
sebaik mungkin. Dana dapat digunakan untuk jangka pendek atau jangka panjang.
- Manajemen pengawasan dana
Dana yang digunakan harus diawasi agar sesuai rencana dan tujuan yang telah
ditetapkan (efektif dan efisien). Kesalahan penggunaan dana dapat mengakibatkan
kerugian bagi perusahaan.
d. Manajemen personalia
Merupakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian atas
pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan
pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan sumber daya manusia untuk mencapai
sasaran perseorangan.
Hal-hal yang berhubungan dengan manajemen personalia:
- 15
- Penerimaan pegawai
- Penilaian pegawai
- Promosi dan mutasi
- Motivasi
e. Manajemen administrasi
Memberi perhatian pada pemberian layanan di bidang administrasi, penggunaan alat
yang efektif, dan kemudahan pada bidang lain. Yang perlu diperhatikan adalah:
- Pengadministrasian kegiatan
- Pemakaian alat-alat perkantoran
- Pemeliharaan organisasi
LATIHAN SOAL
Diskusikan dengan teman sekelompokmu tentang kelebihan dan kekurangan dari bentuk-bentuk
organisasi yang sudah dijelaskan. Tuliskan hasilnya pada kertas dan presentasikan.
DAFTAR PUSTAKA
Alam S. 2013. Ekonomi untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013. Jakarta: Esis PT Gelora Aksara
Pratama.
Rusdarti dan Kusmuriyanto. 2012. Ekonomi Fenomena di Sekitar Kita untuk Kelas XII SMA dan
MA. Semarang: Platinum PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.