ylang ylang

10

Click here to load reader

Upload: oketoon

Post on 09-Dec-2015

36 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

ylang-ylang berkhasiat

TRANSCRIPT

Page 1: Ylang Ylang

KELOMPOK 2

DKV MEDIA & KREATIF

• Ramadhani Kusumaningrum 131 2254 024

• Felix Jyesta Elka Aditya 131 2263 024

• Yoga Sasmita 131 2272 024

• Lola Zieta Azelien 131 2281 024

• Sabdo Purnomo 131 2292 024

Ylang-ylang

Page 2: Ylang Ylang

1

Ylang-ylang, yang merupakan varian dari ke-

nanga, memiliki nama lain yang sama dengan

kenanga yaitu Cananga odorata (Lam.) Hook.f. &

Thomson. Biasanya, untuk membedakan dari ke-

nanga biasa adalah dengan menambahkan “var

genuina” di belakang nama latin tersebut menjadi

Cananga odorata (Lam.) var. genuina. Ylang-ylang

berasal dari Filipina. Kata Ylang-ylang sendiri dalam

bahasa Tagalog berarti bunganya bunga.

Ylang-ylang

Page 3: Ylang Ylang

2

Perbedaan morfologi antara tanaman kenanga dengan ylang-ylang dapat

dilihat antara lain dari habitus, bentuk daun dan warna ranting muda ser-

ta tangkai dan tulang daun. Ylang-ylang habitusnya ramping dan batangn-

yarelatif kecil, cabang-cabang agak jarang sehingga nampak daunyakurang

rimbun. Sebaliknya kenanga pada umumnya habitusnya gemuk batangnya

besar (kokoh), cabang agak rapat sehingga daunya nampak rimbun. Ben-

tuk daun hampir sama dengan ylang-ylangyaitu lonjong. Perbedaan terletak

pada perbandingan panjang dan lebar daun. Daun kenanga perbandingan

panjang lebar dan daunya lebih kecil dari pada daun ylang-ylang sehingga

namapak daun kenanga lebih kecil dari daun ylang-ylang.

Disamping itu urat daun kenanga lebih kecil sehingga nampak lebih lemas,

permukaanya datar dan warnanya hijau muda. Sebaliknya daun ylang-ylang

nampak lebih sempit, urat daun lebih besar sehingga daun nampak leb-

ih kaku, permukaan keriput dan warnanya hijau tua. Bunga tersusun pada

suatu tandan, tiap tandan beritsi 2-20 kuntum, kelopak bunga tiga helai,

mahkota bunga enam helai dengan panjang 4-8 cm, sempit dan ujungnya

melengkung ke belakang. Tangkai bunga panjangnya 3-5 cm. Bunga yang

baru mekar berwarna hijau, berbulu tebal sehingga nampak putih kehi-

jau-hijauan. Setelah dewasa bunga berwarna kuning kemudian kuning tua.

Pada bunga dewasa tersebut kandungan dan mutu minyaknya mencapai

maksimum. Buah merupakan polong, bentuknya lonjong dengan panjang

sekitar ... cm dan berdaging lunak. Setiap buah mengandung 8-12 biji yang

bentuknya pipih, permukaan kulit buah tidak rata, setelah masak warnanya

cokelat mengkilap. Ylang-ylang adalah tanaman yang terkenal karena kand-

ungan munyak esensialnya yang tinggi

Ylang-ylang& Kenanga

Page 4: Ylang Ylang

3

Berdasarkan Association Francaise de Normalization (AFNORI), ter-

dapat 15 senyawa standar yang harus dimiliki minyak ylang-ylang untuk

bisa di jadikan bahan parfum, yaitu prenil asetat, p-kresil metil eter, metil

benzoat, linatool, benzil asetat, geraniol, geranil asetat, (E)-sinamil asetat,

p-kariofilena, germakrena D, (E,E)-a-femasena, (E,E)-famesol, benzil benzo-

at, (E,E)-farnesil, (E,E)-farnesil, dan benzil salsilat. Selain senyawa-senyawa

yang ada dalam minyak esensialnya, didalam batang ylang ylang terdapat

beberapa senyawa di antaranya antaranya O-metilmosatolina, liriodenia,

dan asam 3,4-dihidroksi benzoat. Ketiga senyawa ini telah diuji memiliki akti-

vitas antifungi (anti jamur) Candida albicans yakni jamur penyebab keputihan

pada kaum perempuan.

Di dalam buah Ylang-ylang diketahui mengandung alkaloid guaipiridin ses-

quterpena dan eudesmana sesquiterpen yang berpotensi dapat mence-

gah penyakit kangker hati. Selain itu beberapa senyawa kelompok fakton

yang berkhasiat antibakteri juga telah diidentifikasi terdapat pada daun dan

batang Ylang-ylang

KandunganYlang-ylang

Page 5: Ylang Ylang

4

Cara mendapatkanYlang-ylang

Di Indonesia daerah budidaya ylang-ylang terdapat di kabupaten Lebak,

Banten, Tanaman di budidaya di lahan seluas 600 hektar yang dikelola oleh

PT Perhutani dan pemkab Lebak

Bagian Tanaman yang digunakan

Bunga dewasa, daun, batang, buah

Khasiat Ylang-ylang

Minyak esensial yang dihasilkan ylang-ylang diketahui memiliki bang-

yak manfaat. Di antaranya dapat memberikan efek relaksasi dan dapat

menurunkan tekanan darah (Hongratanaworakit & Buchbauer 2006). Selain

itu, kendungan germakrena yang terdapat dalam minyak esensialnya juga

berkhasiat antioksidan. Minyak esensial ylang-ylang juga terbukti memiliki

aktivitas antibakteri dan antu fungi, sehingga digunakan sebagai zat aditif

alami untuk pengawet makanan. Minyak ylang-ylang juga terbukti sebagai

penolak nyamuk, khususnya nyamuk Culex quinquefazciatus (nyamuk

penyebar penyakit kulit gajah). Selain minyak esensialnya yang berkhasiat,

senyawa alkaloid yang terdapat pada buahnya berpotensi digunakan se-

bagai antikanker. Selain itu dapat mengobati insomnia.

Page 6: Ylang Ylang

5

Indonesia (Jawa) pernah dikenal sebagai satu-satunya penghasil minyak

kenanga (Cananga Oil) di dunia. Peran tersebut sampai saat ini masih

belum tergantikan. Di luar Indonesia penghasil minyak kenanga hanyalah

Fiji, meskipun volumenya relatif kecil. Sementara Indonesia sendiri sebagai

“jawara” kenanga telah mengalami kemerosotan yang luarbiasa. Sen-

tra-sentra penghasil kenanga di negeri kita seperti Pandeglang (Banten),

Cirebon, Majalengka dan Kuningan (Jabar), sekarang telah berhenti ber-

produksi. Sebab pohon-pohon kenanga di empat kabupaten tersebut telah

habis ditebang. Yang masih tersisa sedikit tinggal di Boyolali (Jateng) dan

Blitar (Jatim). Namun di dua tempat ini, penebangan kenanga terus ber-

langsung, sementara penanaman baru hampir tidak pernah ada. Di Cirebon,

Kuningan dan Majalengka memang pernah ada upaya penghijauan dengan

tanaman kenanga. Namun hasilnya juga kurang menggembirakan. Demikian

pula halnya dengan di Boyolali. Di sini, bibit (benih) kenanga telah diproduksi

dan dipasarkan. Tetapi minat masyarakat termasuk PT Perhutani (Perse-

ro) untuk mengembangkannya sebagai tanaman penghijauan dan reboisasi

sangat rendah.

Nasib serupa juga terjadi pada komoditas ylang-ylang atau kenanga Filipina.

Dulu negeri ini dikenal sebagai penghasil minyak ylang-ylang (Ylang-Ylang

Oil) satu-satunya di dunia. Tetapi Perang Dunia I telah mengakibatkan han-

curnya kebun ylang-ylang di negeri tersebut. Setelah Perang Dunia II, han-

ya tinggal tersisa satu kebun ylang-ylang yang melanjutkan “tradisi” bisnis

komoditas ini. Namun nasib ylang-ylang masih lebih baik dari kenanga. Se-

bab pada tahun 1770, benih ylang-ylang sempat diselundupkan ke pulau

Reunion di lepas pantai timur Madagaskar, Afrika. Sampai dengan “krisis

ekonomi dunia” tahun 1930an, perkembangan penanaman ylang-ylang ti-

dak menunjukkan grafik naik yang tajam. Awal ahun 1900an, ylang-ylang

juga dimasukkan ke kepulauan Comoro di lepas pantai barat laut Mada-

gaskar dan juga di bagian utara pulau Madagaskar sendiri, yakni di Nosy

Bé. Selain itu ylang-ylang juga telah dicoba untuk dikembangkan di provinsi

Guang Dong di China bagian tenggara. Dan terakhir, ylang-ylang juga tel-

Prospek Tanaman Kenanga& Ylang ylang

Page 7: Ylang Ylang

6

ah dikembangkan seluas 600 hektar di kab. Lebak, prov. Banten. Saat ini

kebun ylang-ylang yang dikelola oleh PT Perhutani dan Pemkab. Lebak itu

telah mulai berproduksi.

Kenanga merupakan tumbuhan asli Asia Tenggara yang penyebarannya

sampai ke Cina bagian selatan dan Australia bagian Utara. Ada dua spesies

tanaman keluarga sirsak-sirsakan (Annonaceae) ini, yakni Cananga latifo-

lia dan Cananga odorata. Cananga odorata sendiri terdiri dari satu varietas

(Cananga odorata var. fruticosa) dan dua forma (Cananga odorata forma

genuina dan Cananga odorata forma macrophylla). Forma macrophylla ada-

lah grup kenanga kita, sementara forma genuina adalah kelompok ylang-

ylang Filipina. Perbedaan utama kenanga dan ylang-ylang adalah, kenanga

akan tumbuh berupa pohon besar dengan ketinggian mencapai 30 meter

dengan diameter batang sampai 1 m. Sementara ylang-ylang hanya akan

berupa perdu setinggi 15 meter dengan diameter batang sekitar 40 cm.

Kenanga merupakan penghasil kayu berkualitas baik, terutama untuk ba-

han sound sistem (perangkat kedap suara). Selain tetap sebagai penghasil

bunga untuk bahan cananga oil. Sementara ylang-ylang hanya diharapkan

sebagai penghasil bunga untuk industri ylang-ylang oil. Hingga ada pameo,

kalau kita menanam kenanga, jangan diharapkan hasil bunganya. Anggap

saja kita menanam kayu, tetapi sebelum kayu itu bisa ditebang akan meng-

hasilkan bunga.

Hasil bunga kenanga, jauh lebih tinggi dibanding dengan ylang-ylang. Kalau

kenanga per pohon mampu menghasilkan bunga sampai 200 kg. per ta-

hun, maka ylang-ylang hanya sekitar 50 kg. Tetapi tingkat kewangian bunga

ylang-ylang lebih tinggi. Hal ini ditandai dengan indeks bias minyak ylang-

ylang yang mencapai 150 sementara indeks bias minyak kenanga di bawah

50. Hingga harga minyak kenanga juga kalah dibanding dengan ylang-

ylang. Saat ini harga minyak kenanga hanya berkisar antara Rp 200.000,-

sampai Rp 250.000,- per kg. Sementara minyak ylang-ylang mencapai Rp

400.000,- sampai Rp 500.000,- per kg. atau duakali lipatnya. Proses pem-

buatan minyak kenanga dan ylang-ylang sangat sederhana, yakni dengan

teknik destilasi (penyulingan) biasa menggunakan ketel stainless steel. As-

pek agroindustri serta perdagangan (peluang pasar), dari minyak kenanga

maupun ylang-ylang sebenarnya hampir tidak ada masalah. Yang menjadi

Page 8: Ylang Ylang

7

kendala hanyalah faktor on farmnya. Kalau ada yang mau menanam kenan-

ga atau ylang-ylang, proses agroindustrinya pasti akan lancar dan produk

minyaknya akan diserap pasar dengan mudah dan cepat. Kalau sampai se-

karang belum ada yang berani mencoba membudidayakan kenanga secara

lebih serius, penyebabnya hanyalah faktor minimnya informasi.

Baik kenanga maupun ylang-ylang akan tumbuh baik di kawasan dengan

ketinggian antara 0 m. sampai dengan 700 m. dpl. Namun pertumbuhan

optimal akan diperoleh pada ketinggian antara 400 sd. 600 m. dpl. Dua ko-

moditas ini juga menghendaki iklim yang sangat basah, yakni curah hujan

antara 2.300 sd. 3.000 mm. per tahun. Hingga kawasan-kawasan seperti

Banten, sekitar gunung Ceremai. Boyolali (lereng Merbabu dan Merapi) dan

Blitar (lereng gunung Kelud dan Butak), dulu dikenal sebagai kawasan ta-

naman kenanga. Daerah-daerah kering seperti Serang, Rembang, Tuban,

Gresik, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo serta NTB, NTT dan Sultra pada

umumnya, kurang cocok untuk pengembangan budidaya kenanga maupun

ylang-ylang. Kawasan Sumatera dan Kalimantan relatif cukup berpotensi

untuk pengembangan komoditas ini. Kenanga dan ylang-ylang menghen-

daki lahan subur yang kaya bahan organik dengan lapisan top soil (solum)

dalam (antara 3 sd. 5 m). Dua tanaman ini hampir tidak memerlukan per-

lakuan yang instimewa dalam hal budidayanya. Hama yang paling berba-

haya hanyalah ulat bulu yang akan menurunkan produktifitas, namun tidak

akan sampai merusak atau mematikan tanaman.

Kenanga harus ditanam dengan jarak agak jarang, yakni 10 X 10 m, atau

8 X 12 m, hingga populasi tanaman per hektar sekitar 100 pohon. Namun

pada tahun pertama, kenanga bisa ditanam dengan jarak lebih rapat. Mis-

alnya 3 X 3 m, atau 3 X 4 m, baru pada tahun-tahun berikutnya dilakukan

penjarangan. Apabila penanaman pada tahun pertama sudah menggunakan

jarak 10 X 10 m. atau 8 X 12 m, maka lahan tersebut bisa digunakan untuk

budidaya tanaman semusim. Biasanya yang ditanam jagung, padi ladang,

kacang tanah atau tanaman pangan lainnya, asalkan bukan singkong. Se-

bab singkong akan menguras hara tanah, hingga kenanga sebagai tana-

man pokoknya, akan kalah dalam memperebutkan unsur hara serta sinar

matahari. Beda dengan kenanga, jarak tanam ylang-ylang bisa lebih rapat.

Misalnya 4 X 6 m, hingga populasi tanaman per hektar mencapai 400 pohon.

Page 9: Ylang Ylang

8

Kenanga akan mulai berbunga pada umur antara 6 sampai dengan 10 tahun

atau rata-rata pada umur 8 tahun. Sementara ylang-ylang akan berproduk-

si lebih cepat yakni antara umur 4 sampai dengan 6 tahun atau rata-rata

pada umur 5 tahun. Kalau pada penanaman ylang-ylang hasil yang diharap-

kan hanyalah bunganya, maka pada kenanga, hasil utamanya berupa kayu.

Bunga merupakan produk sampingan sambil menunggu panen kayu pada

saat tanaman berumur 20 atau 30 tahun nanti.

Saat ini bibit kenanga maupun ylang-ylang sudah diproduksi. Di kab. Boyola-

li, para petani sudah mulai menyemai kenanga (dari biji) dalam polybag kecil

dan dipasarkan dengan harga Rp 1.500,- sampai dengan Rp 2.000,- per

tanaman setinggi ± 30 cm. pranko di tempat. Sementara bibit ylang-ylang

bisa dipesan di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro), di

Cimanggu, Bogor; serta di PT Perhutani, Bagian Kesatuan Pemangkuan

Hutan (BKPH) Malingping, Kab. Lebak, Banten. Harga bibit ylang-ylang da-

lam polybag kecil setinggi 30 cm, sekitar Rp 3.000,- sd. Rp 4.000,- per ta-

naman. Sementara bibit yang lebih tinggi (sekitar 1 sd. 1,5 m. bisa berharga

antara Rp 5.000.- sd. Rp 10.000,- juga pranko setempat. Karena kebutuhan

benih kenanga per hektar sekitar 100 pohon maka biaya benih plus ongkos

angkut diperkirakan antara Rp 200.000,- sd. Rp 250.000,- per hektar. Benih

ylang-ylang sekitar Rp 1.400.000,- sd. Rp 1.800.000,- per hektar, termasuk

biaya angkut. Benih tersebut sebaiknya tidak langsung ditanam melaink-

an disemai dulu di sekitar lokasi yang akan dihijaukan. Penanaman yang

akan dilakukan di luar Jawa (misalnya di Minahasa) sebaiknya bekerjasama

dengan Balittro atau PT Perhutani, agar penyemaian dilakukan langsung di

lokasi penanaman. Sebab ongkos angkut benih melalui kapal laut maupun

pesawat terbang, jauh lebih tinggi dibanding melakukan penyemaian di tem-

pat.

Penanaman kenanga maupun ylang-ylang sebaiknya dilakukan pada awal

musim penghujan. Di Jawa, waktunya sekitar bulan Oktober atau Novem-

ber. Pola penanaman kenanga maupun ylang-ylang sebaiknya menggu-

nakan model penghijauan atau reboisasi. PT Perhutani yang telah mencoba

mengembangkan ylang-ylang, memiliki strategi ekonomis maupun ekologis

bahkan juga sosial yang cukup gemilang. Sebab dengan menanam ylang-

ylang atau kenanga, lahan hutan tersebut akan dapat diamankan secara

Page 10: Ylang Ylang

9

ekologis. Namun rakyat yang tinggal di sekitar hutan akan memperoleh

dampak ekonomis sebagai tenaga pemanen ylang-ylang atau kenanga.

Dengan biaya panen Rp 2.500,- per kg, dengan hasil panen per hari per

orang antara 10 sd. 25 kg, maka pendapatan tenaga pemanen ini berkis-

ar antara Rp 25.000,- sampai dengan Rp 50.000,- Periode panen kenanga

maupun ylang-ylang selang tiap 3 bulan. Hingga dalam setahun bisa dilaku-

kan pemanenan sebanyak 4 periode dengan satu periode merupakan panen

raya. Melihat potensi bisnisnya, kenanga maupun ylang-ylang merupakan

dua komoditas yang strategis dan mendesak untuk dikembangkan dalam

rangka pemulihan ekonomi bangsa.