yola merina
TRANSCRIPT
SINTAKSIS
UJIAN TENGAH SEMESTER
STRUKTUR KALIMAT TUNGGAL DALAM PEMBERIAN JUDUL SEBUAH BERITA PADA KORAN SINGGALANG
Oleh:
YOLA MERINA
1021215102
PROGRAM STUDI LINGUISTIK
PASCASARJANA
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2010-2011
1
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jenis kalimat bisa dilihat dari strukturnya atau unsur-unsur pembentuknya.
Unsur pembentuk itu bisa dilihat dari unsur bawahannya (klausa), dan prilaku
sintaktis unsur fungsi (S, P, O, K, PEL.). Berdasarkan jumlah klausa, kalimat bisa
dibedakan menjadi kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat tunggal adalah
kalimat yang dibentuk oleh sebuah klausa. Kalimat majemuk adalah kalimat yang
terdiri atas dua klausa atau lebih. Penentuan jumlah klausa dalam kalimat ditandai
oleh adanya unsur fungsi Subjek (S) dan Predikat (P) sebagai unsur pokok klausa
Dalam pemberian judul sebuah berita pada koran biasanya para wartawan
tidak hanya mengunakan kata dan frase akan tetapi para wartawan juga cendrung
mengunakan kalimat agar inti dari berita dapat dijelaskan dengan baik. Alasannya
agar sipembaca dapat menangkap maksud dari inti berita yang disampaikan pada
penikmat berita. Kalimat yang dipakai oleh wartawan yang menulis berita untuk
pemberian judul biasaya adalah kalimat tunggal. Kalimat tunggal adalah kalimat
yang dibentuk oleh satu buah klausa, artinya dalam kalimat tersebut hanya
terdapat satu subjek dan predikat. Unsur lain (O,K, dan PEL) bisa ada maupun
tidak.
Kalimat tunggal tersebut bisa diklasifikasikan berdasarkan kategori
pengisi predikat (P) maupun ada tidaknya unsur objek. Dilihat dari katergori
pengisi P, kalimat tunggal bisa dikelompokkan menjadi kalimat nominal
(predikatnya kata benda), kalimat adjektival (predikatnya kata sifat), kalimat
verbal (predikatnya kata kerja), kalimat numeral (predikatnya kata bilangan),
kalimat preposisional (predikatnya frasa depan). Dilihat dari prilaku subjek,
kalimat bisa dikelompokkan menjadi kalimat aktif (subjeknya melakukan
perbuatan), kalimat pasif (subjeknya dikenai pekerjaan), kalimat refleksif atau
medial (jika prilaku subjek ditujukan pada diri sendiri), dan kalimat resiprokal
(jika subjek melakukan perbuatan berulang-ulang). Dilihat dari ada tidaknya unsur
objek, kalimat tunggal bisa dikelompokkan menjadi kalimat transitif (berobjek)
2
dan intransitif (tidak berobjek). Kedua jenis itu pun bervariasi. Berdasarkan
penjelasan diatas, pada tulisan sederhana ini menjelaskan dan mengetahui struktur
kalimat tunggal yang dipakai oleh wartawan dalam memberian judul sebuah berita
pada koran Singgalang.
B. Identifikasi Masalah
Biasanya untuk menulis judul dari berita, wartawan memilih kalimat yang
menarik agar pembaca memiliki keinginan untuk membaca isi berita yang akan
disampaikan oleh wartawan. Penulisan judul sebuah berita di dalam Koran
biasanya tidak hanya berupa kata dan frase namun para wartawan juga lebih
cendrung mengunakan kalimat. Kalimat yang digunakan untuk memberikan judul
berita tersebut ada yang berupa klausa yakni kalimat yang terdiri dari satu
prediket. Kalimat yang terdiri dari satu prediket itulah yang dimaksud dengan
kalimat tunggal (Tallerman; 1998). Dalam kalimat tunggal tersebut juga ada
beberapa jenis dari struktur kalimat tunggal tersebut. Namun yang dianalisis
dalam tulisan sederhana ini adalah struktur kalimat tunggal dalam pemberian
judul sebuah berita pada info utama pada koran Singgalang.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarakan identifikasi masalah di atas, tulisan sederhana ini berfokus
pada struktur kalimat tunggal yang ditemukan pada Koran Singgalang. Kalimat
tunggal yang akan dianalisis disini adalah kalimat tunggal yang ditulis oleh
wartawan dalam pemberian judul sebuah berita. Alasannya dalam pemberian
judul, para wartawan lebih cendrung mengunakan kalimat dari pada kata dan
frase. Pada dasarnya ada beberapa jenis kalimat tunggal didalam kajian sintaksis,
akan tetapi yang menjadi batasan masalah disini adalah kalimat tunggal yang
dipakai oleh wartawan dalam pemberian judul berita pada Koran Singgalang yang
diterbitkan pada hari rabu dan jumat tanggal 23 dan 25 November 2011. Namun
yang akan dianalisis adalah judul berita yang terdapat pada info utama. Alasannya
info utama dalam Koran Singgalang ini adalah info pilihan yang menjadi acuan
3
pembaca koran tertarik untuk membeli dan membaca Koran. Karena inilah penulis
membatasi tulisan sederhana ini pada info utama pada Koran Singgalang.
D. Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam tulisan sederhana ini adalah:
Apa saja struktur kalimat tunggal dalam pemberian judul sebuah berita
dalam info utama pada koran Singgalang yang diklasifikasikan menurut
kategorinya?
E. Tujuan
Tujuan dalam tulisan sederhana ini adalah:
1. Untuk mengetahui klasifikasi kalimat tunggal yang dipakai oleh
wartawan dalam pemberian judul berita di Koran Singgalang menurut
kategorinya.
2. Untuk mengetahui struktur dari kalimat tunggal yang digunakan dalam
pemberian judul berita di Koran Singgalang.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kalimat
Dalam kajian sintaksis biasanya yang dibicarakan adalah kalimat sehinga
sintaksis adalah ilmu tentang kalimat atau ilmu mengenai penataan kalimat.
Menurut Chaer (2003) kalimat adalah susnan kata- kata yang teratus yang berisi
pikiran yang lengkap. Karena kalimat itu merupakan satuan yang langsung
digunakan dalam bahasa, maka para tata bahasawan tradisional mendefinisikan
kalimat dengan mengaitkan peranan kalimat itu sebagai alat interaksi dan
kelengkapan pesan dan isi yang ingin disampaikan. Djuha (1989) dalam Chaer
(2003) mengatakan kalimaat adalah lafal yang tersusun dari dua buah kata atau
lebih yang mengandung arti.
Menurut Djoko Kentjono (1982) di dalam Chaer (2003) kalimat
merupakan satuan sintaksis yang disusun dari konstituen dasar, yang biasanya
berupa klausa dilengkapi dengan konjungsi bila diperlukan serta disertai dengan
intonasi final. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar
kalimat adalah konstituent dasar dan intonasi final, sebab konjungsi hanya ada
jika diperlukan. Kosntituen dasar bisa berupa klausa.
Menurut Elson (1983) kalimat diklasifikasikan menurut komposisinya
yakni tipe dari prediket dan korelasi dari predikat dengan konstituen lainnya dari
sebuah kalimat. Jadi didalam kalimat memiliki perdekat sebagai penjelas dari
suatu kalimat dan komposisi akan menjadi kriteria utama didalam sebuah teks.
Selain itu menurut Elson (1983) secara semantik, kalimat merupakan suatu
pemikiran yang lengkap dan secara gramatikal kalimat sebagai pembentuk subjek
dan prediket dan secara gramatikal kalimat merupkan unit yang trdiri dari satu
subjek dan prediket.
B. Kalimat Tunggal
Kajian sintaksis sebaiknya dimulai dengan menelaah kalimat Menurut
Chaer (2003) kalimat tungal adalah kalimat yang hanya terdiri dari satu klausa
5
saja. tunggal. Menurut Elson (1983) kalimat tunggal merupakan sentral paling
utama atau unit dasar dari struktur gramatikal. Kalimat tunggal terdiri dari unit
terkecil dari frase dan kata.
Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu pola (klausa) yang
terdiri dari satu subjek dan satu predikat. Kalimat tunggal merupakan kalimat
dasar sederhana akan tetapi fungsinya yang sebagai unit, kalimat tunggal
bergabung dalam beberapa cara untuk membentuk struktur yang lebih lengkap
(dalam hubungan koordinat atau termasuk satu kalimat dalam lain) hal ini pada
gilirannya bergabung untuk membentuk paragraf, wacana atau percakapan. Pada
makalah ini menjelaskan tentang jenis- jenis kaimat tunggal dalam bahasa.
Kalimat tunggal dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Kalimat nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata benda /
nomina.
Contoh : Saya siswa kelas VI.
2. Kalimat verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa verba.
Contoh : Adik bernyanyi
C. Kalimat Tunggal dan Keterbatasan
1. Klausa dan kalimat tunggal
Untuk menghindari konflik dengan ide orang yang bukan ahli linguis yang
mengatakan bahwa kalimat dimulai dari huruf besar dan diakhiri dengan titik
maka dijelaskan dengan tepat dari klausa. Istilah klausa memiliki makna yang
spesifik yakni menurut Tallerman (1998) klausa adalah kalimat yang terdiri dari
satu prediket. Prediket menandakan kejadian dalam satu klausa dan khususnya
walaupun tidak selalu berpusat pada kata kerja.
Contoh ilustrasi kalimat tunggal menurut Tallerman (1998) dibawah ini,
secara teknis kalimat tunggal hanya terdiri dari satu klausa, oleh karena itu
kalimat tunggal hanya memiliki satu prediket.
(1) a. Kim waited
b. These guys like chips
6
c. The first- year students in our department should read a lot of
books at this stage in the year.
Ahli bahasa biasanya membagi klausa menjadi dua bagian utama yakni:
subjek dan predikat. Pengunaan predikat tidak hanya pengunaan kata kerja saja
namun kata kerja di tambah prase yang memodifikasi kata kerja atau dipilih oleh
kata kerja. Pada contoh diatas tadi dapat dijelaskan: Kim sebagai subjek dan
waited sebagai predikat. Pada contoh (b) subjeknya adalah these guys dan
predikatnya adalah like chips. Sedangkan pada contoh (c) subjeknya ada paka
seluruh frase The first- year students in our department dan predikanya yakni
should read a lot of books at this stage in the year. Pada contoh ini terlihat jelas
tidak ada masalahnya seberapa panjang atau komplitnya kalimat tunggal, ini
terlihat pada contoh (c) yang jelas juga merupakan kalimat tunggal karena kalimat
ini hanya terdiri atas satu predikat makanya disebut juga sebagai satu klausa.
Kalimat tunggal pada contoh (a) berdiri sendiri, kalimat ini tidak terikat
pada klausa lainnya maka dari itu juga disebut sebagai kalimat bebas (independent
sentence) atau klausa bebas. Pada bahasa Inggris dan pada bahasa lain khususnya
klausa bebas harus memuat finite verbs (verba biasa). Finite verbs memiliki tense
(waktu/ masa) dan/ atau orang dan number inflection (angka infleksi) atau
ditandai untuk beberapa kategori tata bahasa lain yang terkait dengan verba seperti
aspek. Verba biasa dapat membentuk verba klausa independen, yang dapat berdiri
sendiri sebagai kalimat lengkap.
Menurut Tallerman (1998) bentuk-bentuk dari verba biasa adalah bentuk
di mana verba menunjukkan tenses, orang atau nomor. bentuk-bentuk verba tidak
biasa tidak memiliki orang atau nomor, tapi beberapa jenis dapat menunjukkan
tense.
Contoh bentuk:
Finite verb : aku pergi (I go), dia pergi (she goes), dia pergi
(he went)
Non-finite verbs : to go, going, gone
Finite Verbs pada contoh (1) diatas adalah: waited, like, dan should.
Walaupun tidak terlalu jelas dari bentuk dari like namun ini temasuk finite karena
7
tidak adanya infleksion. Dan kata ini dikatakan finite karna adanya kesamaan
distribusi seperti yang lainnya. Bandingkan finite verbs ini: this guy likes chips,
these guys liked chips, pada kalimat ini verbanya temasuk finite karena adanya
kejelasan orang, angka dan infleksi waktu.
a. Keterbatasan dan auxiliaries (kata bantu)
Finite verbs (verba biasa) dapat menjadi verba utama atau auxiliary
(tambahan), tekadang juga disebut sebagai a helping verb (verba bantu). Pada
contoh (1) diatas verba terbatasnya yakni waited dan like yang juga sebagai verba
utama (main verbs) dan should sebagai auxiliary (kata bantu). Kata bantu selalu
bersama- sama terjadi dalam verba utama, seperti pada contoh (1c) kata bantu
should terjadi bersama- sama pada verba utama read.
contoh:
Kim hasn’t read this book, but Lee hasLee has diangap sebagai bentuk singkat/ ellipsis dari Lee has read this bookKarena bagian yang mengandung verba utama hanya tersirat atau telah
ada penjelasan pada kalimat sebelumnya.
Sedangkan contoh pada (1b) diatas memiliki finite verb utama yakni like
jika dirubah kalimatnya menjadi: these guys don’t like chip. Maka finite verb
menjadi don’t. distribusi tes menunjukkan like disini bukanlah sebagai finite, ini
tidak dapat digantikan dengan likes dan liked seperti * These guys don’t liked
chips atau * Kim doesn’t likes chips. Dalam bahasa Inggris hanya satu kata kerja
didalam klausa dapat menjadi finite.
Verba bantu yang biasa (finite auxiliary verbs) dalam kalimat tunggal pada
contoh dibawah ini di tunjukkan dengan kata yang dihitamkan. Tidak ada verba
yang biasa lainnya disini. Kata kerja biasa temasuk ‘s, bentuk penciutan fonetik
dari kata has.
Contohnya:a. You can leave early again todayb. The people in the library may have been working late
Tes distribusi membuktikan bahwa semua verba yang dihitamkan tentu
saja merupakan finite, karena masing- masing kata tersebut dapat digantikan
8
bentuk infleksi lainnya yakni could, might, had dan does seperti (she really does
feel sad).
Di semua bahasa, auxiliaries (kata bantu) merupakan verba yang
menunjukkan waktu, aspek, modus, diathesis atau polaritas [karakter negarif atau
affirmative] dari verba yang berhubungan yaitu kategori dari verba yang sama
dapat dinyatakan dengan cara afiks (Schachter 1985: 41)
1. Modal pembantu (Modal auxiliaries)
Modal pembantu merupakan bagian dari kelompok kata bebas
(independent) dalam bahasa Inggris yang menyatakan konsep sebagai permintaan
izin, kebutuhan atau kemampuan. Pada bahasa lainnya makna yang serupa di
nyatakan dengan verba infleksi. Modal dalam bahasa inggris tidak mengunakan
orang ketiga tungal pengunaan infleksi –s pada present tense. Dalam bahasa
inggris tidak ada pemakaian seperti contoh dibawah ini dalam penguanaan bentuk
modal: *She mays leave atau *Kim wills arrive soon
Modal utama dalam bahasa Inggris yakni can/ could; shall/ should; may/
might; will/ would dan must (pengecualian pada must tidak memiliki perbedaan
dalam bentuk lampaunya)
2. Aspectual Pembantu (Aspectual auxiliaries)
Kata kerja have dan be dalam bahasa Inggris bisa menjadi verba utama
maupun auxiliaries (kata bantu). Jika kata ini muncul sebagai verba saja dalam
klausa maka menurut pengertian kata tersebut harus menjadi verba utama. Contoh
verba utama pada kata have dan be di jelaskan pada kata yang dihitamkan.
Kim isn’t sure about thatI had a cold last week
Contoh have dan be yang fungsinya sebagai aspectual pembantu di
tunjukakn pada contoh kata yang dihitamkan di bawah ini:
We’re just leavingShe hasn’t written/ played/ sung to me yet
Aspek adalah kategori gramatikal verba yang mengungkapkan informasi
seperti apakah tindakan dari verba itu selesai atau belum diselesaikan. Dua macam
aspek yang diilustrasikan:
9
1. Kata bantu be di ikuti oleh bentuk –ing dari verba utama. Pada contoh
We’re just leaving menunjukkan aspek progresif pada tindakan yang
belum selesai. Been having merupakan progresif juga pada contoh
they have been having better weather lately
2. Pada contoh She hasn’t written/ played/ sung to me yet, kata hasn’t
written/ played/ sung mengilustrasikan perfect aspect (aspek yang
sempurna) pada dasarnya artinya adalah tindakan yang selesai. Perfect
aspect dalam bahasa inggris membutuhkan kata bantu have ditambah
bentuk special dari verba utama yang dikemal sebagai past participle
yang dalam verba beraturan ditambah akhiran –ed/ -en.
b. Kata kerja tidak biasa (Non- finite verbs)
Finite verb ditandai untuk kategori gramatikal seperti waktu (tense) dan
kesepakatan (jika bahasa tersebut memiliki katagori ini) dan ini bias saja hanya
verba dalam klausa independen (bebas). Sedangkan non- finite verbs secara umum
tidak ditandai sebagai tense, kesepakatan, atau katagori gramatikal yang lainnya
berhubungan dengan finite verbs, seperti aspek dan modus. Tellerman (1998; 68)
membagi non- finite verbs kedalam:
1. Infinitives
Infinitive dalam bahasa Inggris khususnya secara umum tidak dimiliki
oleh bahasa lainnya. Beberapa bahasa menandai infinitive dengan infleksi special.
Dalam bahasa Prancis contohnya suffik –er (seperti dessiner bermakna to draw
dalam bahasa Inggris), -ir (finir ‘to finish)
2. Participles
Participles are widespread cross- linguistically. Pada bahasa Indo-
Europian, istilah participle adalah secara umum digunakan untuk mengacu pada
tipe- tipe dari non- finite verbs yang terutama kali terjadi bersama- sama dengan
kata bantu terbatas (finite auxiliary). Bahasa Inggris memiliki dua participle yang
berbeda yakni:
a. The present participle
Present participle adalah merupakan bentuk –ing dari verba yang mana
diikuti oleh auxiliary (kata bantu) be yang menjadikannya aspek progresif. Akan
10
tetapi present participle tidak hanya terjadi dengan kata bantu. Seperti pada
contoh di bawah ini:
Kim was laughing loudlyKim kept on laughingLaughing loudly, Kim rushed into the roomI found Kim laughing in the corner
Akan tetapi tidak semua kata yang berakhiran –ing merupakan present
participle, contohnya kata boring merupakan adjektif dalam this very boring film -
ini terjadi bersamaan dengan adjectival modifier very. Dibandingkan dengan
grammar yang tidak terpakai *a very sleeping child yang mana sleeping
merrupakan participle. Dan singing merupakan kata benda dalam kontek seperti
their singing was beautiful. Selain itu pengunaan –ing pada gerund juga termasuk
kepada bentuk non- finite verb seperti I like swimming.
b. The past participle
Dalam bahasa Inggris bentuk dari verba ini bersamaan dengan kata bantu
have yang menunjukkan aspek perfect. Sebagai contoh di bawah kata yang
dihitamkan adalah past participle:
Have you eaten the cake?Kim has had flu
c. Variasi antar linguistik
Walaupun verba bahasa inggris hanya memiliki dua bentuk perbedaan
participial yakni past participle dan present participle ada banyak bahasa seperti
bahasa Basque, bahasa Armenia, dan bahasa Lezgian yang memiliki bentuk
lainnya. Dalam bahasa Lezgian memiliki participle kala dulu dan kala nanti dan
juga participle dengan aspek perfect. Sebagai contoh ilustrasi dari particike kala
nanti, bentuk dari kata kerja play:
A xwanaxwadiz qe za koncertd-a ja-da-jThat friend today I concert-in play-Fut-ParticipleDaldam xutax-iz k’an- zawaDrum take away-INFIN want-IMPF‘that friend wants to take away the drum that I will play today at the concert’
Dari contoh di atas, Nampak tidak semua bahasa mengunakan participle
dalam menghubungkannya dengan verba terbatas. Pada contoh that I will play
11
today at the concert, tidak ada verba terbatas tetapi hanya participle kala nanti-
bentuk dengan tidak adanya orang dan pembuat angka.
D. Pembahasan verba, Prediket Dan Objek Dalam Kalimat Tunggal
Menurut Tallerman (1998) dalam kalimat tunggal tentunya juga dibahas
subjek, prediket dan objek. Kehadiran atau tidak adanya verba dalam kalimat
menghasilkan tipe kalimat yang berbeda.
1. Verba sebagai fitur pembeda
Tallerman (1998) menyatakan sebagai dasar untuk menguji perbedaan dari
jeni- jenis kalimat tunggal, sangat penting sekali untuk melihat verbanya. Jenis-
jenis dari infleksi verba perlu dipertimbangkan pada pembahasan ini akan dibahas
peranan verba dalam kalimat.
a. Transitive dan intransitive
Tallerman (1998) menyatakan istilah transitif berhubungan dengan
beberapa cara untuk kehadiran dari objek atau dapat dikatakan verba yang
membutuhkan objek untuk menyempurnakan arti kalimat atau melengkapi makna
kata, sedangkan istilah intransitive digunakan untuk merujuk pada kekurangan
objek atau verba yang tidak membutuhkan objek karena sudah dapat dipahami
dengan sempurna makna kalimat tersebut. Subkategori dari kata kerja transitive
adalah kelas yang terjadi dengan adanya objek langsung dan objek tidak langsung.
verba ini disebut deengan kata kerja bitransitive/ ditransitive.
Contohnya:
He gives generously (intransitive)He gives a lot of money (transitive)He gives a lot of money to charity (bitransitive/ ditransitive)
Ada beberapa kata kerja intransitive yang memakai object noun yang searti
dengan verbnya sendiri. Ini disebut cognate object
contohnya :
He laughs loudlyHe slept soundlyHe died a miserable death
12
Ada beberapa verb transitive dan intransitive walaupun sudah mempunyai
object tetapi artinya belum sempurna sebelum ditambah dengan kata-kata lain
yang dinamakan complemennya. Kata-kata yang memerlukan komplemen adalah:
make, bring, name, give, call, appoint, find, declare, hear, suppose, dan consider
Contohnya: I make you happyI make him laughShe makes me understand English
b. Non basic usages
Menurut Tallerman (1998) ada dua macam bentuk yang dibahas dalam non
basic usage yakni pasif dan kausatif.
1) Pasif
Pada kalimat aktif yang dicontohkan pada contoh ilustrasi diatas,
semuanya subjek merupakan sebagai aktor, agent, inisiator (pemrakarsa) dari
tindakan. Dalam kalimat pasif, subjek merupakan tujuan atau penerima dari
tindakan, biasanya juga dikenal dengan istilah patient atau undergoer. Subjek
dalam kalimat aktif menjadi agent dalam kalimat pasif atau bisa saja dihilangkan.
Dalam bahasa inggris predikat dari kalimat pasif merupakan verb phrase
yang dibentuk dari auxiliary (kata bantu) ditambah dengan bentuk past perfect
sebagai kata kerja utama (main verb).
Contoh:
Jill polished the floor today (kalimat aktif)
The floor was polished today (by Jill) (kalimat pasif)
2) Kausatif
Kebanyakan bahasa memiliki affix yang menunjukkan penyebab dari
tindakan seperti, hal ini merubah kata kerja intransitive menjadi transitif; transitif
menjadi bitransitif. Adanya penambahan potensial dari unsur pokok nomina (kata
benda) dalam kalimat. Contohnya:
I eat it (transitive) I cause him to eat it (bitransitive)
13
Sintaksis kausatif adalah kalimat yang mengunakan verba kausatif. Dalam
bahasa Inggris kata kerja yang masuk dalam kausatif contohnya adalah make dan
cause:
I made him go
I caused him to do it
3) Impersonal verbs
Kalimat transitif hanya mengizinkan satu nomina yakni nomina yang
sebagi subjek dalam kalimat. Akan tetapi kebanyakan bahasa, ada verba trannsitif
yang tidak mengizinkan subjek yang nomina. verba ini disebut sebagai
impersonal verb. Kalimat ambient adalah yang mengambarkan kondisi cuaca,
dan ini merupakn salah satu tipe dari kalimat impersional- verb.
Ada dalam beberapa bahasa yang mana kalimat ambient tidak menerima/
mengenal subjek akan tetapi yang lainnya diterima. Sebagai contoh dalam bahasa
Spanyol, to be claudy membolehkan sebagai subjek optimal dengan kata kerja
penghubung (copula verb) be:
(el cielo)esta nublado. It’s caludy
[the sky be-3s caluded]
Kata rain dan snow merupakan kata kerja impersonal tanpa membutuhkan
subjek:
It rains a great deal hereit’s snowingDalam bahasa isthmusapotec spertinya memiliki kalimat ambient yang
memasukkan subjek nomina, mengunakan kata kerja intransitive biasa dan
terkaddang juga tidak. Contohnya:
Rain is falling atau it’s rainingThere is wind atau it’s windy
Ekspresi dari kata heat atau cold, hanya terjadi tanpa subjek. Contohnya:
Ns-n’da? It’s hot[be-hot]
Na-‘nanda it’s cold[be- cold]
14
2. Kalimat stative
Kalimat yang menunjukkan state (keadaan) enjadi biasanya disebut statif.
Predikat dari kalimat tersebut dapat mengidentifikasi, menemukan, atau
menggambarkan subjek. Menurut Tallerman (1998) dalam beberapa bahasa
kalimat stative melibatkan 3 unsur pokok (konstituante)yakni subjek, kata kerja
special dapat disamakan untuk kata kerja be dan become dalam bahasa Inggris dan
elemen yang dinamakan komplimen (predikat nomina atau predikat adjektif)
Banyak ahli bahasa mempertimbangkan kata kerja hanyalah sebagai
elemen gramatikal saja, penting untuk membawa penanda tense, aspek, orang, dll,
tetapi tidak membawa makna utama dari kalimat sebagai kata kerja aktif. Menurut
analisis ini unsur pokok komplemen merupakan predikat dari kalimat, walaupun
kata kerja hanyalah copula (kata kerja penghubung) atau link antara subjek dan
predikat. Bahasa yang lainnya hanya menyatakan kalimat stative hanya dengan 2
unsur utama saja yakni: subjek dan nomina atau predikat adjektif, tanpa memiliki
linking verb. Bahasa Inggris mengunakan bentuk there untuk menemani kata kerja
copula, contohnya adalah:
There is a shortage of gasoline
Kalimat stative memiliki predikat yang mengambarkan atau menunjukkan
subjek. Subjek bahasa Inggris dan Spanyol dan kata sifat deskriptif di tandai
dengan kata kerja seperti dalam kalimat stative lainnya. Namun dalam bahasa
spanyol ada dua kata kerja yang berbeda, pengunaannya tergantung pada
ketetapan dari descriptive state:
Esta pintura es bella this painting is beautiful
El cielo esta bonito hoy the sky is pretty today
Kalimat stative mengenal lokasi dari subjeknya. Dalam bahasa Inggris dan
Spanyol contoh dari kaimat ini memakai kata kerja to be.
Mother is in the house.
Is Jhon there?
Dalam beberapa bahasa konsep possession (kepemilikan) dinyatakan
dengan kata kerja to be atau dengan bentuk special, berbeda dengan bahasa
Inggris yang mengunakan kata kerja transitif contohnya: I have two books.
15
3. Kalimat deklaratif (pernyataan)
Pada umumnya kalimat yang dilihat sejauh ini merupakan kalimat
deklaratif, yakni dalam kalimat tersebut membuat penyataan, tuntutan,
pernyataan. Kita dapat mempertimbangkan hal ini merupakan dasar atau normal
yang tentunya dapat berubah menjadi kalimat perintah dan pertanyaan.
a. Kalimat imperative (perintah)
Kalimat perintah biasanya menyatakan command (perintah) atau order
(pemesanan). Tallerman (1998) menyatakan kalimat perintah dibedakan dengan
kalimat pernyataan dalam cara yakni (1) kalimat imperative lebih pendek
(membolehkan perluasan adverb), (2) kata kerja menunjukkan kata imperative
inflection, (3) subjek sering secara bebas atau wajib tidak hadir.
Contohnya:
She is eating food eat food!
b. Kalimat interrogative (tanya)
Tallerman (1998) menyatakan kalimat tanya terdiri atas 2 tipe: satu
mengharapkan jawaban iya/ tidak dan yang kedua adalah mengharapkan hal yang
berisi informasi dalam menjawab. Kata tanya yang jawabannya iya/ tidak
dibedakan dari intonasi pernyataannya. Atau penambahan bentuk atau adanya
perubahan dalam struktur kalimat. Dalam bahasa Inggris fitur ini keduanya dapat
ditemukan. Contohnya:
Kehadiran intonasi dalam pernyataan yang diakhiri dengan nada
rendah pada akhhir kalimat
Intonasi bertanya diakhiri dengan nada yang tinggi pada akhir
Perbedaan intonasi membuat adanya perbedaan kalimat pernyataan denngan
kalimat bertanya. Contohnya:
Alex left yesterday
Alex left yesterday?
Sebaliknya dengan perubahan bentuk dari kalimat juga bisa yakni:
Did Alex leave yesterday?
Jadi dapat dilihat bahwasanya kalimat tanya bisa ditunjukkan dengan
pemberian intonasi dalam kalimat dan perubahan struktur dalam kalimat.
16
BAB III
ANALISIS DATA
Data yang dianalisis dalam tulisan sederhana ini adalah data yang dimbil
pada koran Singgalang tanggal 23 dan 25 November 2011. Data yang diambil
hanyalah judul dari berita yang terdapat pada berita info utama. Alasannya info
utama adalah germbang utama dari berita pada koran tersebut dan hal itu juga
merupakkan berita pilihan agar penikmat berita tertarik dengan isi koran. Agar
pembaca berita berminat membaca dan membeli koran tersebut tentunya penilis
berita yakni wartawan haruslah menulis judul berita semenarik mungkin demi
menikankan kecintaan pembaca pada korannya dan agar daya jualnya laku
dipasaran. Untuk itulah data yang dianalisi adalah judul berita yang hanya berada
di halaman info utama. Dalam menganalisis data penulis menganalisis data ini
sesuai dari pengklasifikasian kalimat tunggal yang haya ditemukan dalam
penulisan judul dari berita pada info utamanya saja.
A. Data info utama hari rabu 23 November 2011
1. Wakil presiden tutup sea games XXVI (kalimat verbal aktif intransitive)
Pada contoh di atas merupakan kalimat tunggal karena hanya terdiri dari
satu subjek dan predikat yang merupakan ketentuan dari kalimat tunggal. Yang
menjadi subjek pada kalimat di atas adalah wakil presiden, predikatnya adalah
tutup dan yang menjadai objek adalah sea games XXVI. Obek ini termasuk ke
dalam objek langsung yang bertindak sebagai complimen. Dilihat dari prilaku
subjeknya, kalimat ini tergolong ke dalam kalimat aktif karena subjeknya yang
melakukan tindakan. Dilihat dari unsur objeknya kata tutup termasuk ke dalam
verba intransitive yang tidak memiliki penanda yang masuk ke dalam kalimat
ergative.
2. Rakyat sawahlunto paling bahagia di Sumbar (kalimat adjectival)
Kalimat tunggal di atas adalah kalimat tunggal adjektival yang
menunjukkan superlative. Karena kalimat ini terbentuk dari KB + KS (kata benda
17
+ kata sifat). Kalimat ini termasuk kedalam adjektival karena predikat dari kalimat
ini adalah adjektiv. Yang menjadi subjek pada kalimat ini adalah rakyat
sawahlunto, perdikatnya adalah paling bahagia. Kata paling memberikan makna
superlative dari kata adjectival bahagia dan kata di Sumbar adalah merupakn
keterangan tempat. Kalimat tunggal ini merupakan perluasan dari kalimat tunggal
sebab ada keterangan waktu pada kalimat ini. Penambahan keterangan waktu yang
membuat kalimat tunggal ini dapat diperluas. Kalimat ini juga terholong kedalam
kalimat stattive karena kalimat ini memiliki unsur pokok (kostituent) dari kalimat
stative. Yang mana peredikat dari kalimat ini adalah predikat nomina tau perikat
adjektif yakni pada kata bahagia. Kalimat sistative adalah kalimat yang memiliki
predikat yang mengambarkan atau menunjukan subjeknya.
3. Banjir dan petir menyambar Padang (kalimat verbal aktif trasitif)
Bentuk dari kalimat tunggal di atas adalah merupakan kalimat verbal
karena prediket di dalam kalimat ini adalah verba yang mana masuk dalam
kategori verba intransitive. Menyambar adalah sebagai verba transitive karena
membutuhkan objek yang objeknya bertindak sebagai kompliment. Kalimat
tunggal ini juga bisa dipasifkan. Karena alasan demikaian maka kalimat tunggal
ini tergolong kedalam kalimat intransitive. Banjir dan petir adalah sebagai subjek
dalam kalimat tunggal ini. Dengan adanya satu subjek dan satu prediket maka
kalimat ini terggolong ke dalam kalimat tunggal.
4. Mahasiswa unand menolak aturan rektor (kalimat verbal aktif transitif)
Contoh di atas dilihat dari prilaku subjek, kalimat bisa dikelompokkan
menjadi kalimat kalimat tunggal yang masuk pada kalimat aktif yang mana subjek
sebagai pelaku dari perbuatan. Tipe dari kalimat ini adalah masuk kedalam
kategori kalimat deklaratif . Karena kalimat ini menyatakan pernyataan. Kalimat
ini termasuk laimat tunggal disebabkan terdiri dari satu subjek yang berfungsi
sebagai argumen yakni mahasiswa unand. Subjek pada kalimat ini berupa NP
(noun phrase) dan satu predikatnya berupa verba transitif yakni menolak. objek
18
pada kalimat ini adalah objek langsung yang berfungsi sebagai komplimen karena
merupakan peengkap dalam kalimat.
5. Warga ditemukan meninggal (kalimat verbal pasif transitif)
Kalimat ini tergolong kalimat tunggal karena ada satu subjek dan predikat
Kalimat tunggal di atas adalah kalimat tunggal yang dikalsifikasikan ke dalam
kalimat pasif. Karena verbanya memilki penanda kalimat pasif dalam bahasa
Indonesia yakni awalan di-. Verba dalam kalimat ini adalah ditemukan yang
mana menjadi predikat di dalam kalimat tunggal ini. Prefik di- pada kata ini
merupakan penanda pasif secara gramatikal. Kalimat ini tergolong ke dalam non-
basic usage karena tergolong ke dalam kalimat fasif. Subjek dari kalimat ini
adalah warga yang merupakan sebagai aktor, agen dari tindakan. Pada kalimat
pasif subjek merupakan tujuan dari tindakan. Dan subjek pada kalimat pasif ini
juga disebut sebagai patient (penderita).
B. Data pada info utama hari jumat tanggal 25 November 2011
1. Boss rokok orang terkaya Indonesia (Kalimat Adjektival)
S P K
Pada data di atas ini kata boss rokok merupakan subjek dari kalimat
tunggal. Dilihat dari kategori pengisi prediketnya kalimat ini digolongkan ke
dalam kalimat adjectival karena prediket dari kalimat ini adalah kata sifat.
Kalimat ini juga digolongkan kedalam kalimat statif yang mana kalimat yang
menunjukkan keadaan. Prediket dari kalimat ini dapat mengidentifikasi dan
mengambarkan subjeknnya. Dan kalimat ini dikategorikan sebagi kalimat tunggal
karena hanya memlki satu subjek dan prediket.
2. Truk BBM agar diizinkan lewat Sitinjau lawik (kalimat pasif) S K P pp K
Kalimat ini merupakan kalimat tunggal yang dilihat dari komposisi
prediketnya di kelompokkan sebagai kalimat verbal pasif. Subjek dari kalimat ini
adalah trukk BBM, predikatnya adalah dizinkan. Dengan adanya satu subjek dan
satu prediket maka digolongkan sebagai kalimat tunggal. Penanda secara
19
gramatikal yang menyatakan kalimat ini sebagai kalimat pasif dalam bahasa
Indonesia adalah adanya awalan atau affix di- yang melekat pada verbanya.
Dilihat sebagai fitur pembeda verba kalimat ini dikategorikan sebagai non basic
usage karena tergolong pada kalimat pasif. Kalmat asktif yang dipasifkan akan
terjadilah penurunan transitivitas yang hanya bervalensi satu. Subjek pada kalimat
pasif ini Subjek pada kalimat pasif ini yakni truk BBM merupakan sebagai
penerima dari tindakan dan subjek ini dinamai sebagai pasien atau penderita.
3. Kantor polisi dibakar (kaimat pasif) S P
Kalimat di atas adalah kalimat tunggal yang mana subjek dari kalimat ini
adalah kantor polisi dan predikatnya adalah dibakar. Namun kalimat ini dilihat
dari prilaku subjeknya diklasifiksikan sebagai kalimat tunggal pasif. . Prefik di-
pada kata ini merupakan penanda pasif secara gramatikalsubjek kantor polisi
sebagai undergoer dalam kalimat tunggal yang dalam komposisi verbanya
dikelompokkan sebagai kalimat pasif.keberadaan satu klausalah yang menunjukan
kalimat ini diklasifikasikan sebgai kalimat tunggal.
4. Permendagri disosialisasikan di Payakumbuh (kalimat pasif) S P Kt
Kalimat tunggal diatas merupakan kalimat tunggal yang terggolong
kedalam kalimat pasif. Subjek dari kalimat ini adalah sebagai pasien atau
penderita. Dan istilah lain dari penderita dalam bahasa inggris adalah undergoer.
Secara gramatikal kalimat pasif tidak memilki objek akan tetapi yang dimilikinya
adalah ajungta. Namun ajungta bisa harir dan bisa tidak harir, yang mana sifatnya
tidaklah wajib hadir. Kalimat pasif ini dilihat dari katehgori verbanya masuk
kategori non basic usage. Di Payakumbuah merupakan kompimen atau
keterangan tempat pada kalimat pasiv ini. Dengan adanya keterangan tempat pada
kalimat ini maka kalimat mengalami perluasa. Akan tetatpi kalimat ini tetap
tergolong pada kalimat tunggal karena hanya terdiri dari satu klausa saja.
20
BAB IV
KESIMPULAN
Pada pembahasan di atas bahwasanya kalimat tunggal adalah kalimat yang
terdiri dari satu subjek dan satu predikat. Untuk mengklasifikasikan kalimat
tunggal dapat dilihat dari kategori penganti prediket dan subjeknya serta
keberadaan dari objeknya. Kalimat tunggal yang mana hanya terdiri dari satu
klausa saja. Predikat dalam kalimat tunggal tidak hanya berpusat pada verbanya
saja namun verba dalam kalimat tunggal bisa saj tergolong pada kata nominal
yang mana predikatnya berupa kata benda dan juga kata sifat.
Pada tulisan sederhana ini dapat disimpulkan klasifikasi kalimat tunggal
yang dipakai oleh wartawan dalam pemberian judul berita di Koran Singgalang
menurut kategorinya adalah banyak mengunakan mengunakan kalimat pasif, dan
kalimat aktif. Pemilihan kalimat pasif digunakan lebih banyak dan kalimat ini
yang merupakan kelompok dari non basic usage jika dilihat dari verba sebagai
pembeda fitur dalam kalimat tunggal. Pada umumnya pemberian judul dalam info
utama dikoran ini cendrung mengunakan kalimat pasif. Yangmana subjek pada
kalimat ini adalah sebgai penderita atau sebagai pasien (undergoer). Penulis
berangapan pemilihan kalimat pasif dipakai wartawan adalah untuk menurunkan
valensi atau transitivitas kalimat sebab subjek merupakan tujuan dari wartawan
dalam tindakan yang ada dalam berita tersebut. Selain itu dalam penulisan yang
bersifat akademik kalimat pasif diangap lebih formal dibandingkan kalimat aktif.
Selain itu kategoro kalimat tunggal yang tergolong adjectiva juga dpilih oleh
wartawan yangmana mengambarkan subjek dari inti sebuah berita. Pada
pemberian judul sebuah berita, dilihat dari struktur objeknya kalimat intrasitif dan
trasitif juga dipergunakan dalam kalimat tunggal.
21
REFERENSI
Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta
Elson, B. F, dan Pickett, V. B. 1983. Begininning Morfology and Syntax. Dalass: The Summer Institute of Linguistics, Inc
Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Tallerman, M. 1998. Undersatanding Syntax. London: Arnold.
Verhaar, J. W. M. 2010. Asas- Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Http://en.wikipedia.org/wiki/Finite_verb
22