zainul - lingkungan
DESCRIPTION
tugasTRANSCRIPT
![Page 1: Zainul - Lingkungan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022073017/5482cfeab4af9ff0118b466b/html5/thumbnails/1.jpg)
1.2.1. Analisis Lingkungan
Analisis lingkungan terdiri dari beberapa analisis terhadap variabel-variabel dalam
sektor lingkungan yang berpengaruh terhadap sektor yang lain. Atau analisis terhadap
variabel lingkungan yang berpengaruh/dipengaruhi oleh adanya banjir rob yang timbul.
Berdasarkan kriteria analisis tersebut selanjutnya dideskripsikan berdasarkan variabel
pembentuk masing-masing analisis, yaitu;
a. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan
Dalam analisis ini meliputi pola penggunaan lahan, yang secara umum terdiri atas 2 hal
yaitu perubahaan secara spasial dan non spasial. Perubahan spasial yaitu berkaitan
dengan perubahan penggunaan lahan terbangun dan belum terbangun.
Dalam analisis penggunaan lahan untuk Sistem Informasi Pembangunan Pesisir
Berkelanjutan pada Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan ini dapat dilakukan
dengan cara yaitu:
1. Menggunakan data spasial atau citra satelit berskala besar dengan resolusi tinggi (1
m) citra ikonos 2003-2006-2009.
2. Dilakukan interpretasi dan pendigitan pada tutupan lahan pada Kecamatan
Pekalongan Utara Kota Pekalongan, yang dibedakan antara kawasan terbangun (bulit
up area) termasuk perkerasan bermaterial beton, lahan matang dan kawasan tidak
terbangun (nonbulit up area) berupa ruang terbuka (open space), vegetasi yang ada
dikawasan pesisir (mangrove dan sebagainya), taman, sawah, tegalan, tambak dan
kuburan.
3. Sedangkan untuk penggunaan lahan pada tahun 2013 dapat menggunakan data
dasar citra tahun 2009 yang dikombinasuikan dengan hasil grouncheck lapangan
yang dilaksanakan pada tahun 2013.
Konsep Analisis untuk arahan penggunaan lahan
Topografi
KELERENGAN
REKLASIFIKASI
ARAHAN PENGGUNAAN LAHAN
![Page 2: Zainul - Lingkungan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022073017/5482cfeab4af9ff0118b466b/html5/thumbnails/2.jpg)
b. Analisis Rawan Bencana Banjir dan Rob
Kerawanan suatu daerah terhadap bencana dapat diketahui dengan analisis yang
menggunakan banyak masukan data. Untuk analisa rawan bencana banjir rob dapat
dimulai dengan mengidentifikasi topografi, curah hujan, pasang surut, kelerengan,
ketinggian genangan dan lama genangan. Data data tersebut kemudian dijadikan
kedalam atribut peta untuk menjadikan peta tematik sesuai dengan jenisnya. Peta
tersebut kemudian dioverlay untuk mendapatkan peta rawan bencana banjir rob.
c. Analisis Dampak Banjir Rob Terhadap Kondisi Penggunaan Tanah
Bencana banjir rob yang terjadi kemudian dianalisa dampaknya terhadap sektor lain.
Peta rawan bencana banjir rob yang dihasilkan kemudian dioverlay dengan peta tata
guna lahan. Peta tata guna lahan diperoleh dari instansi terkait. Setelah dilakukan
overlay akan diketahui luas genangan banjir pada satuan wilayah tertentu dalam hal ini
kelurahan. Kemudian peruntukan apa saja yang tergenang oleh banjir rob tersebut.
d. Analisis Dampak Banjir Rob Terhadap Kondisi Permukiman Pesisir
e. Analisis Dampak Banjir Rob Terhadap Jaringan Jalan
Analisis ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana dampak banjir rob terhadap
jaringan jalan yang tentunya berakibat terhadap aktivitas masyarakat. Data-data variabel
yang diperlukan dalam analisis ini adalah ketinggian banjir rob dari permukaan jalan,
berapa lama jaringan jalan terendam banjir rob, titik-titik jalan mana saja yang
tergenang, kondisi jalan yang terendam, dan aktivitas apa saja yang terpengaruh akibat
tergenangnya jalan oleh banjir rob ini. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan
wawancara terhadap masyarakat pesisir menyangkut jaringan jalan mana saja yang
terkena banjir rob, dan dengan melakukan melakukan pengumpulan data sekunder
terkait kelompok jalan apa saja yang ada di daerah pesisir tersebut berdasarkan sistem,
fungsi, status dan kelas jalan. Selanjutnya dari hasil wawancara dan pengumpulan data
tersebut dapat dipetakan jaringan jalan yang memiliki kerentanan tinggi, sedang, rendah
dan aman dari banjir rob untuk kemudian diolah dengan metode overlay peta.
f. Analisis Dampak Banjir Rob Terhadap Jaringan Persampahan
Analisa ini diawali dengan mengidentifikasi jaringan persampahan yang ada, seperti
ketersediaan TPA/TPS, kondisi dan lokasinya. Selain itu juga timbunan sampahnya, baik
sumber, kriteria dan volumenya. Kemudian sistem distribusi atau penampungan
sampahnya seperti apa. Dari data-data tersebut dapat diketahui volume sampah yang
dihasilkan per hari di masing-masing satuan wilayah. Sehingga dapat dipetakan jaringan
persampahannya. Peta jaringan persampahan kemudian dioverlay dengan peta rawan
bencana banjir rob dan jumlah penduduk per area terdampak banjir. Dari hasil overlay
![Page 3: Zainul - Lingkungan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022073017/5482cfeab4af9ff0118b466b/html5/thumbnails/3.jpg)
ini dapat diketahui dampak yang ditimbulkan oleh adanya banjir rob, misalnya
terganggunya pengangkutan sampah di wilayah yang tergenang banjir rob. Sehingga
volume sampah yang dihasilkan tidak bisa terangkut semua.
g. Analisis Dampak Banjir Rob Terhadap Jaringan Air Bersih
h. Analisis Dampak Banjir Rob Terhadap Jaringan Listrik
Melalui analisis ini, akan diidentifikasi cakupan wilayah pelayanan jaringan listrik yang
terkena banjir rob. Data-data variabel yang dibutuhkan adalah titik-titik wilayah jaringan
listrik yang terkena banjir rob yang diperoleh dari hasil wawancara dengan masyarakat
pesisir. Selain itu, melalui wawancara dengan masyarakat akan diperoleh bagaimana
pelayanan listrik selama adanya banjir rob (apakah terjadi pemadaman, dan jika terjadi
pemadaman maka berapa lama pemadaman listrik berlangsung), dan bagaimana
dampaknya terhadap sektor perekonomian (apakah sistem produksi yang menggunakan
tenaga listrik terhenti atau apakah tetap berjalan dengan memanfaatkan sumber tenaga
lain).Dari hasil wawancara dan pengumpulan data tersebut dapat dipetakan wilayah
layanan jaringan listrik yang memiliki kerentanan dari banjir rob untuk kemudian diolah
dengan metode overlay peta.
![Page 4: Zainul - Lingkungan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022073017/5482cfeab4af9ff0118b466b/html5/thumbnails/4.jpg)
NO. VARIABEL DATA TAHUNPENGGUNAAN
DATA (ANALISIS) OUTPUTSUMBER
DATA
METODE PENGAMBILAN
DATA
PENANGGUNG JAWAB
C. Aspek Kajian Lingkungan
1 Penggunaan Lahanpenggunaan lahan time series (2003, 2006 dan
2009) / citra satelit series2003 – 2009 Analisis Perubahan
Penggunaan Lahan
Perubahan Penggunaan
Lahan
Bappeda, Kelurahan
Sekunder dan primer
Zainul MPawit S Tendy K
YonathanTaufiq
Andarta F Penggunaan Lahan dengan metode checkground 2013 2013
Analisis perubahan hasil interpretasi
citra tahun 2009 di bandingkan hasil
check gorund lapangan
Perubahan guna lahan tahun
2013
Survey lapangan primer
2 Kerawanan bencana banjir rob
Peta topografi, Peta curah hujan, pasang surut, ketinggian dan lama
genangan.
2012 Analisis Rawan Bencana Banjir & Rob
Peta rawan bencana banjir
dan rob
Bappeda/ kuesioner Sekunder/Primer
3 Tata Guna Lahan Peta Tata Guna Lahan 2012
Analisis Dampak Banjir Rob Terhadap Kondisi Penggunaan
Tanah
Dampak Banjir Rob Thd Kondisi
Penggunaan Tanah
Bappeda Sekunder/Primer
4
Analisis Dampak Banjir Rob Terhadap Kondisi Permukiman
Pesisir
5 Jaringan JalanPeta Sistem Jaringan Jalan
(Fungsi Jalan, Status, Kelas Jalan)
2012Analisis Dampak
Banjir Rob Terhadap Jaringan Jalan
Dampak Banjir Rob terhadap Jaringan Jalan
Dinas Pekerjaan
UmumSekunder
6 Jaringan Persampahan
Jumlah TPS/TPSLokasi TPA/TPSKondisi TPA/TPS
Volume timbunan sampahSistem penampungan
2012 Analisis Dampak Banjir Rob Terhadap
Jaringan Persampahan
Dampak Banjir Rob Terhadap
Jaringan Persampahan
BLH/Dinas Persampahan
Sekunder
![Page 5: Zainul - Lingkungan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022073017/5482cfeab4af9ff0118b466b/html5/thumbnails/5.jpg)
NO. VARIABEL DATA TAHUNPENGGUNAAN
DATA (ANALISIS) OUTPUTSUMBER
DATA
METODE PENGAMBILAN
DATA
PENANGGUNG JAWAB
7Analisis Dampak
Banjir Rob Terhadap Jaringan Air Bersih
8 Jaringan Listrik Peta Jaringan Layanan Listrik 2012Analisis Dampak
Banjir Rob Terhadap Jaringan Listrik
Dampak Banjir Rob Terhadap Jaringan listrik
PLN/Bappeda Sekunder