repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/dwi... · anak...

118
PEMBINAAN AGAMA DALAM MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PADA ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK (LPKA) PRIA KLAS I TANGERANG Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Disusun Oleh : Dwi Avitasari NIM : 1113052000020 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H. / 2018 M.  

Upload: duongthuy

Post on 21-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

PEMBINAAN AGAMA DALAM

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

PADA ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN DI

LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK

(LPKA) PRIA KLAS I TANGERANG

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial

(S.Sos)

Disusun Oleh :

Dwi Avitasari

NIM : 1113052000020

PROGRAM STUDI

BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU

KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1440 H. / 2018 M.

 

Page 2: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

 

Page 3: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

 

Page 4: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya ilmiah saya yang diajukan

untuk memenuhi salah satu persyaratan meraih gelar Sarjana

Sosial (S.Sos) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah

saya cantumkan sesuai dengan Surat Keputusan Rektor

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor:

507 Tahun 2017 Tentang Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

(Skripsi, Tesis, dan Disertasi).

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil

karya asli saya atau hasil jiplakan karya orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 01 September 2018

Dwi Avitasari

 

Page 5: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

i

ABSTRAK

Dwi Avitasari, NIM: 111052000020, Pembinaan Agama

dalam Menumbuhkan Tanggung Jawab Sosial pada Anak

Didik Pemasyarakatan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak

(LPKA) Pria Klas I Tangerang, di bawah Bimbingan Abdul

Rahman, M.Si.

Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia

tertentu yang melakukan tindak kejahatan sehingga mendapatkan

vonis hukuman pidana untuk menjalani masa pembinaan di

lembaga tertentu. Lembaga Pembinaan Khusus Anak Pria Klas I

Tangerang merupakan upaya pemerintah untuk menempatkan

secara khusus anak yang sedang menjalani masa hukuman,

dengan menekankan program pembinaan, diharapkan LPKA

dapat memberikan asas pengayoman yang sesuai dengan cara-

cara anak bagaimana pembinaan yang diterapkan dapat

membantu serta mengarahkan sehingga nantinya anak didik tidak

lagi mengulangi kesalahan dan dapat kembali menjadi anggota

masyarakat yang baik.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses

pelaksanaan dan upaya pembinaan agama dalam menumbuhkan

tanggung jawab sosial pada anak didik pemasyarakatan di LPKA

Pria Klas I Tangerang. Metode yang digunakan adalah metode

kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data diperoleh dengan

cara observasi, wawancara dan dokumentasi.

Proses pembinaan agama di LPKA Pria Klas I Tangerang

dilakukan oleh tiga tim pembina agama, yaitu tim Gerakan Peduli

Remaja (GPR), tim ESQ Peduli Pemasyarakatan dan tim Al-

Azhar. Kegiatan dimulai dengan pembukaan, materi, dan

penutup. Masing-masing pembina agama memiliki fokus

kegiatan yang berbeda, diantaranya kegiatan diskusi, pegenalan

Al-Qur’an dan ceramah agama. Adapun upaya yang dilakukan

pembina agama dalam menumbuhkan tanggung jawab sosial

diantaranya memberikan materi kepada anak didik yang berkaitan

dengan penumbuhan sikap tanggung jawab sosial, yaitu

pemberian materi akhlak, motivasi dan sejarah.

Kata Kunci: Pembinaan Agama, Tanggung Jawab Sosial,

Anak Didik Pemasyarakatan.

 

Page 6: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

i

Kata Pengantar

بسم الله الرحن الرحيم

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang

telah memberikan rahmat, nikmat, taufik serta hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta

salam semoga senantiasa terlimpahkan kehadirat junjungan kita

Nabi Muhammad SAW, para sahabatnya serta seluruh

pengikutnya.

Bukanlah suatu hal yang mudah bagi penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini, karena terbatasnya pengetahuan dan

sedikit ilmu yang dimiliki penulis. Alhamduilillah berkat

petunjuk Allah SWT dan dukungan dari berbagai pihak, maka

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pembinaan

Agama dalam Menumbuhkan Tanggung Jawab Sosial pada

Anak Didik Peasyarakatan di Lembaga Pembinaan Khusus

Anak (LPKA) Pria Klas I Tangerang”. Skripsi ini diajukan

untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sosial

(S.Sos) pada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini penulis dengan tulus mengucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis

dengan berupa dukungan, semangat dan pendampingan ataupun

dengan caranya masing-masing. Penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

 

Page 7: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

ii

1. Dr. Arief Subhan, M.A. Selaku Dekan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta. Suparto, M.ed. Ph.D selaku

Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Raudhonah, M.A.

selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Dr.

Suhaimi, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Abdul Rahman, M.Si. selaku dosen pembimbing yang

senantiasa meluangkan waktu, tenaga, pikiran untuk

memberikan masukan dan arahan dalam penyusunan skripsi.

3. Dra. Rini Laili Prihatini, M.Si. selaku Ketua Jurusan

Bimbingan dan Penyuluhan Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi.

4. Noor Bekti Negoro, SE, M.Si. selaku Sekretaris Jurusan

Bimbingan dan Penyuluhan Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi.

5. Drs. M. Lutfi Jamal, M.A. selaku dosen pembimbing

akademik yang telah memberikan arahan dan masukan

kepada penulis dalam penulisan skripsi.

6. Seluruh Dosen di lingkungan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, yang telah mendidik dan memberikan

ilmu yang bermanfaat kepada penulis selama menempuh

Pendidikan di UIN Syari Hidayatullah Jakarta.

7. Kedua orang tua tercinta, yaitu Bapak Sudarman dan Ibu

Kasmi, yang selalu memberikan kasih sayang, motivasi dan

 

Page 8: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

iii

do’a yang senantiasa dipanjatkan demi kesuksesan penulis.

Semoga senantiasa selalu dalam lindunganNya.

8. Kepada Kakak Darmawan Febrianto dan Adik Adji

Vikiantoro, terima kasih atas bantuan, dukungan dan do’a

kepada penulis.

9. Kepala Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Pria Klas

I Tangerang Ibu Yuli Niartini, Bc.Ip., S.H., M.H.

10. Kepada Kepala Bidang Bimbingan Kemasyarakatan dan

Pengentasan (BIMKEMAS) Lembaga Pembinaan Khusus

Anak (LPKA) Pria Klas I Tangerang, Bapak Totong

Silabudin, S.H dan Koordinator Pembinaan Agama Islam

Ustadz Muhammad Wahidi.

11. Kepada seluruh Pembina Agama yang telah menerima dan

membantu penulis melakukan penelitian di LPKA Pria Klas I

Tangerang, tim GPR, tim ESQ dan tim Al-Azhar.

12. Kepada seluruh Anak Didik Pemasyarakatan di LPKA Pria

Klas I Tangerang. Khususnya Acong, Rio, dan Bolong yang

telah menjadi informan dan teman penulis, terus semangat.

13. Untuk Sahabat seperjuangan Meiga Latifah Putri Permadin

yang selalu menemani penulis ke lembaga, Susi Afriyani,

Qoys Dzulfaqqar, dan Seluruh teman seperjuangan BPI

Angkatan 2013 yang tidak dapat dituliskan satu persatu,

terima kasih atas kebersamaan dan dukungan yang diberikan

kepada penulis.

Semoga Allah SWT menerima dan membalas segala

kebaikan serta ketulusan mereka. Hanya kepada Allah SWT

penulis memohon pertolongan. Dengan segala keterbatasan

 

Page 9: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

iv

pengetahuan dan kemampuan, penulis menyadari bahwa skripsi

ini masih memiliki kekurangan.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi mahasiswa Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi pada umumnya, dan mahasiswa

Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam pada khususnya.

Jakarta, September 2018

 

Page 10: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..................................... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ................... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ................................................................................ v

DAFTAR TABEL..................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN ........... Error! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang ......... Error! Bookmark not defined.

B. Pembatasan Masalah.................................................. 8

C. Rumusan Masalah...................................................... 8

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................. 8

E. Metodologi Penelitian................................................ 9

F. Keabsahan Data ....................................................... 15

G. Sumber Data ............................................................ 16

H. Tinjauan Pustaka…………………………………. 17

I. Sistematika Penulisan…………………………….. 18

BAB II LANDASAN TEORI .................................................. 21

A. Pembinaan Agama ................................................... 21

1. Pengertian Pembinaan Agama ............................ 21

2. Fungsi dan Tujuan Pembinaan Agama ............... 23

3. Metode Pembinaan Agama ................................. 24

4. Materi Pembinaan Agama ................................... 25

B. Tanggung Jawab Sosial ........................................... 27

1. Pengertian Tanggung Jawab Sosial ..................... 27

2. Ruang Lingkup Tanggung Jawab Sosial ............. 30

C. Anak Didik Pemasyarakatan ................................... 32

1. Pengertian Anak Didik Pemasyarakatan ............. 32

2. Hak-Hak Anak Didik Pemasyarakatan ............... 36

BAB III GAMBARAN UMUM................................................ 41

A. Sejarah Singkat LPKA Pria Klas I Tangerang ........ 41

B. Hukum Pelaksanaan ................................................ 42

C. Visi, Misi, Motto ..................................................... 43

 

Page 11: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

vi

D. Kondisi Lembaga Pembinaan Khusus Anak Pria

(LPKA) Klas I Tangerang ....................................... 45

E. Struktur Organisasi .................................................. 49

F. Mekanisme Kerja ………...……………………......50

G. Kegiatan Pembinaan Agama di Lembaga

Pembinaan Khusus Anak Pria (LPKA) Klas I

Tangerang………………………………………… 52

BAB IV IDENTITAS INFORMAN, TEMUAN LAPANGAN

DAN ANALISIS DATA .............................................. 55

A. Data Informan .......................................................... 55

1. Pembina Agama .................................................. 55

2. Anak Didik Pemasyarakatan ............................... 57

B. Temuan Lapangan dan Analisis Data ...................... 59

1. Pelaksanaan Pembinaan Agama dalam

Menumbuhkan Tanggung Jawab Sosial pada Anak

Didik Pemasyarakatan di LPKA Pria Klas I

Tangerang ............................................................ 59

2. Upaya Pembinaan Agama dalam Menumbuhkan

Tanggung Jawab Sosial pada Anak Didik

Pemasyarakatan di LPKA Pria Klas I

Tangerang………………………………………65

3. Analisis Pembinaan Agama dalam Menumbuhkan

Tanggung Jawab Sosial pada Anak Didik

Pemasyarakatan di LPKA Pria Klas I

Tangerang ............................................................ 71

BAB V PENUTUP ................................................................... 76

A. Kesimpulan .............................................................. 76

B. Saran ........................................................................ 77

DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 78

LAMPIRAN-LAMPIRAN

 

Page 12: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

vii

DAFTAR TABEL

Tabel. 1 Informan yang Diwawancara …………………….. 11

 

Page 13: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pendahuluan

Tindak kejahatan dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa

memandang status sosial, jenis kelamin maupun usia. Baik

orang dewasa, remaja, bahkan anak- anak sekalipun tak luput

dari tindak perbuatan kejahatan. Kabar media online yang

menjadi salah satu sumber informasi ramai mengabarkan

berita mengenai berbagai tindak kejahatan, seperti kejahatan

yang dilakukan oleh 14 orang anak dibawah umur yang

melakukan tindak asusila dan membunuh seorang siswi SMP

di Bengkulu.1 Selain itu, ada pula mengenai 6 orang siswa

SMP dan SMA yang dicokok petugas setelah mencuri motor.2

Fakta-fakta tersebut merupakan potret buram akhlak moral

remaja saat ini.

Tingkat kejahatan yang terjadi semakin lama semakin

meningkat dilatar belakangi oleh beberapa hal, diantaranya

karna faktor ekonomi, rendahnya pendidikan serta kurangnya

pemahaman tentang hukum.3 Pada akhirnya, mereka yang

1 Sarah Rachelea, Heboh, Deretan Kasus Kejahatan Yang

Menggemparkan Indonesia Di

2016,http://www.suratkabar.id/25676/news/heboh-deretan-kasus-kejahatan-

yang-menggemparkan-indonesia-di-2016, diakses pada 20 Maret 2017, pukul

09.00 WIB. 2 Ricky Richardo, “Belum Genap Dua Pekan Tahun 2017, 6 Anak

Dibawah Umur Diringkus Akibat Tindak Kejahatan

https://kupastuntas.co/berita-daerah-lampung/selatan/2017-01/belum-genap

dua-pekan-tahun-2017-6-anak-dibawah-umur-diringkus-akibat-tindak-

kejahatan/, diakses pada 20 Maret 2017, pukul 09.20 WIB. 3 Achmad Syaukani Wizedan, Skripsi “Implementasi Pembinaan

Narapidana Di Lapas Klas I Cipinang Ditinjau Dari Undang – Undang Nomor

 

Page 14: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

2

melakukan tindak kejahatan tersebut harus

mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan menjalani

pembinaan di lembaga pembinaan berdasarkan putusan

pengadilan.

Individu yang gagal dalam proses sosialisasi karena

adanya beberapa cacat yang dimilikinya, dalam bersikap dan

berperilaku tidak sesuai dengan pedoman nilai-nilai sosial dan

nilai-nilai kepercayaan yang ada dalam masyarakat

menjadikan seseorang mengalami masalah sosial4. Jelaslah

bahwa nilai-nilai sosial dan kepercayaan atau adat istiadat

yang ada memiliki nilai pengontrol dan nilai sanksional

terhadap tingkah laku anggota masyarakatnya. Apabila tingkah

laku seseorang dianggap tidak sesuai, melanggar norma dan

adat istiadat, atau tidak sesuai dengan tingkah laku umum

menjadikan seseorang diangap sebagai masalah sosial.

Setiap orang tentu memiliki permasalahan di dalam

hidupnya, namun perbedaannya adalah tingkat permasalahan

yang dihadapi. Permasalahan sosial misalnya, tidak hanya

terjadi di kalangan orang dewasa, melainkan juga terjadi pada

anak- anak, bentuk permasalahan atau penyimpangan yang

terjadi seperti perkelahian, penyalahgunaan obat-obatan,

hingga pembunuhan. Perilaku yang demikian dikatakan

perilaku maladaptif, artinya perilaku yang dilakukannya

12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan”, (Jakarta, Pascasarjana Universitas

Islam Jakarta, 2012), h. 1. 4 Soetomo, Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya, (Yogyakarta:

Pustaka Belajar, 2010), Cet. Ke- II, h. 78.

 

Page 15: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

3

mempunyai dampak merugikan bagi individu dan atau

masyarakat lain.5

Seseorang (dalam hal ini anak) melakukan tindak asosial

atau melakukan tindakan pelanggaran hingga mengganggu

stabilitas sosial dikarenakan tidak terbangun atau terbentuknya

jiwa-jiwa sosial sejak kecil yang seharusnya ia terima dari

lingkup kelompok sosial terkecilnya yaitu keluarga. Ketiadaan

sikap tanggung jawab sosial ini membuat seseorang

melakukan suatu perbuatan tanpa ada rasa peduli kepada orang

lain yang menyebabkan adanya dampak merugikan bagi orang

lain.

Allah SWT menciptakan manusia dengan sempurna dan

terbaik bila dibandingkan dengan makhluk-Nya yang lain.

Bukan hanya sekedar berbeda susunan fisik, tapi juga lebih

jauh adalah kelebihan aspek psikisnya. Kelebihan tersebut

menjadikannya sebagai makhluk ciptaan Allah yang mulia.

Untuk itu, tidak berlebihan jika Allah SWT memberikan

kepada manusia dengan amanah-Nya untuk menjadi khalifah,

sekaligus sebagai makhluk pengabdi („abd).6 Dalam surat

Adz-Dzariyat ayat 56, Allah menjelaskan mengenai tugas

manusia sebagai hamba („abd) berdasarkan firmanNya:

وس إل نيعبدون وما خهقت انجه وال

“Dan Aku tidak menciptakan manusia dan jin kecuali

melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”

5 Supratiknya, Mengenal Perilaku Abnormal, (Yogyakarta: Kanisius,

1995), h. 15. 6 Samsul Nizar, Pengantar Dasar-Dasar Pemikiran Pendidikan Islam,

(Jakarta: Gaya Media Pratama, 2001), Cet. Ke-1, h.1.

 

Page 16: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

4

Dan dalam surat Al-Baqarah ayat 30:

وإذ قال ربل نهملئكة إوي جاعم في الرض خهيفة

ماء ووحه وسبح قانىا أتجعم فيها مه يفسد فيها ويسفل اند

بحمدك و وقدس نل قال إوي أعهم ما ل تعهمىن

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para

malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang

khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau

hendak menjadikan (khalifah) di muka bumi itu orang yang

akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,

padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau

dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman:”Sesungguhnya

Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.

Manusia sebagai abid, yaitu sebagai hamba yang

beribadah kepada Allah. Sedangkan manusia sebagai khalifah

ialah manusia sebagai pengemban amanah yang memiliki

tanggung jawab terhadap manusia yang lain serta

lingkungannya.

Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup tanpa

bantuan pihak lain. Sebagai makhluk hidup yang memiliki

ketergantungan pada pihak lain, maka kehidupan manusia suka

tidak suka ada dalam keadaan interdependensi. Artinya

manusia tidak dapat memenuhi semua kebutuhannya secara

mandiri tanpa bantuan pihak lain.7 Manusia senantiasa hidup

dalam suatu lingkungan, baik lingkungan fisik, psikis atau

7 Badan Litbang dan DIKLAT, Tanggung Jawab Sosial (Tafsir Al-

Qur‟an Tematik), (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an, 2011), h. 3.

 

Page 17: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

5

spiritual yang didalamnya ada hubungan timbal balik sejak

dilahirkan.8

Manusia yang menunjukkan perilaku sosial yang

bertanggung jawab dengan tanpa meninggalkan ibadah,

menjadikan keimanan seseorang bertambah. Karena ia dapat

menjalin hubungan sesama manusia dengan baik tanpa

meninggalkan ibadah keagamaannya kepada Tuhan.

Hidup bermasyarakat memiliki konsekuensi tersendiri

bagi individu-individu yang menjadi anggota kelompok

tersebut. Salah satunya yaitu rasa tanggung jawab masing-

masing individu akan keutuhan dan kelancaran hidup sosial.9

Anak didik Pemasyarakatan LPKA merupakan contoh

anak-anak dibawah umur dengan usia 14 sampai 18 tahun

yang melakukan tindak perilaku kejahatan hingga

mengganggu, merugikan orang lain dan perilaku ini

merupakan wujud kurangnya perilaku tanggung jawab sosial,

kurangnya perhatian mereka terhadap orang lain dan belum

dapat memahami bagaimana semestinya bersikap tanggung

jawab terhadap orang lain.

Penanganan yang dilakukan oleh pihak pemerintah

kepada anak yang berhadapan dengan hukum antara lain

berupa pemberian pemidanaan bagi mereka yang telah terbukti

melakukan tindak pidana. Pelaksanaan pidana atau

pemidanaan dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan

8 Gerungan, Psikologi Sosial, (Bandung: PT Refika Aditama, 2004), h.

194. 9 Sudarsono, Kenakalan Remaja: Prevensi, Rehabilitasi dan

Resosialisasi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2012), Cet. Ke- 6, h. 112.

 

Page 18: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

6

melalui suatu pembinaan dan bimbingan yang diberikan

kepada mereka yang telah melanggar hukum. Untuk

mewujudkan proses pembinaan dan bimbingan yang

maksimal, Lembaga Pemasyarakatan sebagai salah satu wadah

pembinaan dituntut untuk lebih ditingkatkan peranannya

dalam membina tahanan dan warga binaan.

Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Pria Klas I

Tangerang merupakan satu-satunya lembaga anak pria di

daerah Tangerang yang memberikan program pembinaan

agama kepada anak didik pemasyarakatan yang sedang

menjalani masa pembinaan. Pembinaan agama yang diberikan

merupakan salah satu program yang diwajibkan oleh

pemerintah untuk dilaksanakan di setiap lembaga

pemasyarakatan.

Pembinaan agama sangat diperlukan bagi anak didik yang

sedang menjalani masa hukuman agar mereka dapat

menghadapi setiap permasalahan yang dihadapi dan dapat

kembali ke jalan yang benar sesuai norma sosial dan tentunya

ajaran agama.

Berdasarkan Undang-Undang No.11 tahun 2012 tentang

sistem peradilan pidana anak yang semula lembaga

pemasyarakatan diubah menjadi lembaga pembinaan khusus

anak. Lembaga pembinaan menjadi tempat pelaksanaan asas

pengayoman yang merupakan tempat untuk mencapai suatu

 

Page 19: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

7

sistem pemasyarakatan melalui pendidikan, rehabilitasi dan

reintegrasi.10

Anak sebagai bagian dari generasi muda yang merupakan

penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber daya manusia

bagi Pembangunan Nasional. Sumber daya manusia yang

berkualitas akan mampu memimpin serta memelihara kesatuan

dan persatuan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik

Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang

Dasar 1945, untuk itu dengan perubahan LAPAS menjadi

LPKA ini diharapkan dapat memberikan asas pengayoman

yang sesuai dengan cara-cara anak bagaimana pembinaan yang

diterapkan dapat membantu, mengarahkan serta

menumbuhkan tanggung jawab sosial pada anak didik

pemasyarakatan sehingga nantinya mereka tidak lagi

mengulangi tindak kejahatan dan dapat kembali menjadi

anggota masyarakat yang baik.

Dari uraian tersebut, peneliti tertarik untuk mengadakan

penelitian, maka peneliti mengambil judul penelitian dengan

judul “PEMBINAAN AGAMA DALAM

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

PADA ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN DI

LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK (LPKA)

PRIA KLAS I TANGERANG”.

10

Wijaya Rivai, H, Pemasyrakatan dalam Dinamika Hukum dan Sosial,

(Jakarta: Lembaga Kajian Pemasyarakatan, 2012), Cet. Ke- 2, h. 6.

 

Page 20: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

8

B. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada pembinaan agama yang

mewakili tiap tim dan anak didik pemasyarakatan beragama

Islam yang telah mengikuti kegiatan pembinaan agama di

Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Pria Klas I

Tangerang.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses pelaksanaan pembinaan agama pada

Anak Didik Pemasyarakatan di Lembaga Pembinaan

Khusus Anak (LPKA) Pria Klas I Tangerang?

2. Bagaimana upaya pembinaan agama dalam menumbuhkan

tanggung jawab sosial pada Anak Didik Pemasyarakatan di

Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Pria Klas I

Tangerang?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka dapat

dirumuskan beberapa tujuan dan manfaat dari penelitian

adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan

pembinaan agama bagi anak didik pemasyarakatan di

Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Pria Klas I

Tangerang.

b. Untuk mengetahui bagaimana upaya pembinaan agama

dalam menumbuhkan tanggung jawab sosial anak didik

pemasyarakatan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak

(LPKA) Pria Klas I Tangerang.

 

Page 21: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

9

2. Manfaat :

a. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat bagi ilmu pembinaan agama

khususnya yang berhubungan dengan pembinaan anak

didik pemasyarakatan.

b. Secara praktis, diharapkan penelitian ini membantu

bagi semua pihak, baik itu bagi anak didik yang

dilakukan pembinaan di Lembaga Pembinaan Khusus

Anak (LPKA) Pria Klas I Tangerang, dan bagi

masyarakat pada umumnya supaya dapat menerima

anak didik pemasyarakatan yang telah menjalani

pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan.

E. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian adalah salah satu kerja untuk

memahami objek penelitian dalam rangka menemukan,

menguji terhadap suatu kebenaran atau pengetahuan.11

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif yaitu memahami fenomena tentang

apa yang dialami oleh subjek penelitian (contohnya:

Perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain sebagainya)

dengan cara deskripsi dalam bentuk kata kata yang tertulis

dan bahasa, pada suatu konteks khususnya yang alamiah

dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.12

11

Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2007), Cet Ke-23, h. 4. 12

Ibid., h. 6.

 

Page 22: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

10

Fakta-fakta yang ada di lapangan dan

mendeskripsikan secara sistematis, secara faktual dan

akurat tentang Pembinaan Agama yang diterapkan di

Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Pria Klas I

Tangerang. Dalam pendekatan penelitian ini penulis juga

menggunakan teori yang relevan dengan tanggung jawab

sosial yaitu tanggung jawab sosial.

2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2017

sampai bulan Juli 2018. Lokasi penelitian yaitu di

Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Pria Klas I

Tangerang, beralamat di Jl. Daan Mogot No.29 C,

Tangerang. Adapun alasan pemilihan lokasi penelitian ini

berdasarkan atas pertimbangan sebagai berikut:

a. Peneliti belum menemukan hasil penelitian di

Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Pria Klas

I Tangerang mengenai Pembinaan Agama dalam

Menumbuhkan Tanggung Jawab Sosial Anak Didik

Pemasyarakatan.

b. Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Pria Klas

I Tangerang ini merupakan satu-satunya lembaga

pembinaan anak pria di daerah Tangerang.

3. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang akan dijadikan subjek

penelitian sebagai informan adalah narasumber yang

dapat memberikan informasi. Teknik pemilihan

 

Page 23: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

11

informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sampel bertujuan (purpossive sample).13

Dalam menentukan subjek penelitian, peneliti

memilih para informan yang menurut peneliti dapat

memberikan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

Tabel 1

Informan yang di wawancara

No. Nama Status

1 Suci Susanti Pembina Agama GPR

2 Ratu Suharyati Pembina Agama ESQ

3 Muchidin Yusuf Wastum Pembina Agama Al-Azhar

4 Acong Anak Didik Pemasyarakatan

5 Rio Anak Didik Pemasyarakatan

6 Bolong Anak Didik Pemasyarakatan

Sumber: Hasil Observasi Tanggal 09 Juli 2018.

b. Objek Penelitian

Sedangkan objek penelitian ini adalah pembinaan

agama dalam menumbuhkan tanggung jawab sosial

pada anak didik pemasyarakatan di Lembaga

Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Pria Klas I

Tangerang.

4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data

dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah),

sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih

banyak pada observasi berperan serta (participant

13

Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2007) Cet ke-23, h. 224.

 

Page 24: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

12

observation), wawancara mendalam (in depth interview)

dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang akan

peneliti lakukan dalam penelitian ini adalah:

a. Observasi

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data

tambahan tentang pembinaan agama dan tanggung

jawab sosial anak didik pemasyarakatan di Lembaga

Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Pria Klas I

Tangerang.

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud

tertentu, percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu

pewawancara (interviewer) yang mengajukan

pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.14

Dalam hal ini, penulis sebagai pewawancara

sedangkan pembina agama dan anak didik

pemasyarakatan sebagai terwawancara yang memberi

jawaban atas pertanyaan. Wawancara dilakukan untuk

mengetahui pembinaan agama dalam menumbuhkan

tanggung jawab sosial anak didik pemasyarakatan di

Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Pria Klas I

Tangerang.

14

Herdiansyah, H. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu

Sosial, (Jakarta: Salemba Humanika, 2012), h. 118.

 

Page 25: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

13

c. Dokumentasi

Menurut Herdiansyah, dokumentasi merupakan

salah satu cara yang dapat dilakukan peneliti kualitatif

untuk mendapatkan gambaran dari sudut pandang

subjek melalui suatu media tertulis dan dokumen

lainnya yang dibuat langsung oleh subjek yang

bersangkutan. 15

Untuk mengamati data yang diperoleh melalui

pengamatan dan wawancara penelitian, peneliti

mengumpulkan biografi atau dokumentasi dan data-

data sendiri yang didapat di Lembaga Pembinaan

Khusus Anak (LPKA) Pria Klas I Tangerang. Seperti

arsip profil, data anak didik pemasyarakatan, oto

kegiatan, rekaman wawancara, dan lain-lain.

5. Teknik Analisis Data

Analisis data menurut Bogdan dan Biklen adalah

upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi

satuan yang dapat dikelola, mensistesiskannya, mencari

dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan

apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat

diceritakan kepada orang lain.16

Dalam menganalisis data, penulis menggunakan

metode deskriptif kualitatif yaitu mengelola data dan

15

Herdiansyah, H. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu

Sosial, h. 143. 16

Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2007) Cet ke-23, h. 248.

 

Page 26: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

14

melaporkan apa yang telah diperoleh selama penelitian

dengan cermat dan teliti serta memberikan interpretasi

terhadap data itu kedalam suatu kebulatan dengan

menggunakan kata-kata, sehingga dapat menggambarkan

objek penelitian saat dilakukannya penelitian ini.17

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan

pada saat pengumpulan data seperti yang dikemukakan

oleh Miles dan Huberman bahwa aktivitas dalam analisis

data kualitatif dilakukan secara interaktif dan

berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,

sehingga datanya jenuh.18

Proses analisis data dimulai

dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari

berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan

yang telah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen

resmi, gambar, foto, dan sebagainya.

Ada berbagai cara untuk menganalisis data dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Reduksi data, yaitu peneliti mencoba memilih data

yang relevan terkait Pembinaan Agama dalam

Menumbuhkan Tanggung Jawab Sosial pada Anak

Didik Pemasyarakatan di Lembaga Pembinaan

Khusus Anak (LPKA) Pria Klas I Tangerang.

b. Penyajian data, yaitu setelah data mengenai

Pembinaan Agama dalam Menumbuhkan Tanggung

17

Masri Sangribuan dan Soyan Efendi (ed), Metode Penelitian Survey,

(Jakarta: Rajawali Press, tt), h. 52. 18

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

(Bandung: Alfabeta, 2012), h. 243.

 

Page 27: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

15

Jawab Sosial pada Anak Didik Pemasyarakatan di

Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Pria Klas

I Tangerang terkumpul, maka data tersebut disusun

dalam bentuk narasi, visual, gambar, matrik, bagan,

tabel dan lainnya.

c. Penyimpulan atas apa yang disajikan, pengambilan

kesimpulan dengan menghubungkan dari tema

tersebut sehingga memudahkan untuk menarik

kesimpulan.

F. Keabsahan Data

Dalam penelitian deskriptif kualitatif, pemeriksaan

keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi.

Triangulasi menurut Lexy J Moleong adalah “teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang

lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap data itu.” 19

Dezin membedakan empat macam triangulasi sebagai

teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber,

metode, penyidik dan teori.

1. Triangulasi Sumber

Membandingkan dan mengecek balik derajat

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu

dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif.20

Dalam hal

ini triangulasi ini dilakukan dengan mewawancarai

19

Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2007) Cet ke-23, h. 330. 20

Ibid., h. 330.

 

Page 28: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

16

beberapa pembina agama dan beberapa anak didik

pemasyarakatan.

2. Triangulasi Metode

Menurut Patton, terdapat dua strategi yaitu pengecekan

derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa

teknik pengumpulan data dan pengecekan derajat

kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang

sama. Dalam penelitian ini, seperti yang telah dijelaskan

bahwa penulis menggunakan tiga metode pengumpulan

data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi.

3. Triangulasi Waktu

Terkadang data yang diperoleh seseorang peneliti

ketika melakukan wawancara atau observasi berbeda

disebabkan faktor waktu. Wawancara yang dilakukan

ketika siang hari dapat menghasilkan data yang berbeda

dengan data wawancara yang dilakukan pada pagi hari.21

Triangulasi waktu dilakukan untuk mendapatkan data yang

komprehensif, untuk memperkuat data dan mendapatkan

yang lebih akurat, maka dilakukan pula observasi tiga

sampai empat di hari dan waktu yang berbeda.

G. Sumber Data

Dalam penelitian kualitatif, metode yang digunakan

adalah metode observasi yakni aktivitas pengamatan melalui

alat indera. Adapun sumber utama penelitian ini adalah objek

lapangan, dalam hal ini adalah pembinaan agama pada anak

21

Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif,

Kualitataif dan R&D), (Bandung; alfabeta, 2010), cet. XI h. 374.

 

Page 29: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

17

didik pemasyarakatan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak

(LPKA) Pria Klas I Tangerang.

H. Tinjauan Pustaka

1. “Pembinaan Agama Islam Sebagai Upaya Pengurangan

Terjadinya Pengulangan Tindak Pidana bagi Narapidana

di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Cianjur” yang

dilakukan oleh Handi Supriandi pada tahun 2014.

Penelitian ini menyebutkan bahwa:

Pelaksanaan pembinaan agama yang dilaksanakan di

LAPAS Cianjur sudah sangat baik, karena dalam

pelaksanaan pembinaan agama Islam tersebut terdapat

kegiatan-kegiatan yang dilakukan rutin setiap hari,

terjadwal dengan rapih dan seluruh narapidana mengikuti

dengan baik dan tertib. Materi yang disampaikan

mendasar sehingga para narapidana dapat dengan mudah

mengerti tentang materi yang disampaikan.

2. “Pendidikan Akhlak dalam Keluarga Sebagai Upaya

Pembentukan Sikap Tanggung Jawab Sosial Anak (Studi

Kualitatif Pada Warga RW 07 Jatiasih Bekasi)” yang

dilakukan oleh Herawati pada tahun 2010. Penelitian ini

menyebutkan bahwa:

Pelaksanaan pendidikan akhlak dalam keluarga untuk

membentuk sikap tanggung jawab sosial pada anak di RW

07 Jati Asih Bekasi Selatan sudah berjalan cukup baik

tetapi belum maksimal. Dari hasil penelitian peran orang

tua belum maksimal dalam memberikan arahan kepada

anak tentang sikap yang baik terhadap orang lain,

 

Page 30: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

18

walaupun memberikan arahan tetapi orang tua kurang

memberikan contoh konkrit dalam pendidikan akhlak

sehingga anak kurang menyadari tanggung jawabnya.

Dari kedua hasil penelitian di atas, penulis menyatakan

bahwa hasil penelitian penulis sangat berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya, yaitu:

1. Subjek penelitian skripsi ini adalah anak didik

pemasyarakatan. Hal ini berbeda dengan subjek penelitian

yang dibahas pada tinjauan pustaka di atas.

2. Lokasi penelitian skripsi ini yaitu di Lembaga Pembinaan

Khusus Anak (LPKA) Pria Klas I Tangerang. Lokasi

penelitian ini berbeda dengan tinjauan pustaka di atas.

3. Masalah penelitian dalam penulisan skripsi ini membahas

Pembinaan Agama dalam Menumbuhkan Tanggung

Jawab Sosial pada Anak Didik Pemasyarakatan. Hal ini

berbeda dengan penelitian yang dibahas pada tinjauan

pustaka diatas.

I. Sistematika Penulisan

Dalam penelitian skripsi ini penulis mengacu pada

pedoman penulisan karya ilmiah berdasarkan Keputusan

Rektorat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor 507 Tahun

2017. Sistematika penulisan dalam penelitian ini terbagi dalam

lima bab yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang Latar Belakang,

Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan

Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian,

 

Page 31: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

19

Keabsahan Data, Sumber Data, Kajian Pustaka

dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini meliputi Pengertian Pembinaan Agama,

Fungsi dan Tujuan Pembinaan Agama, Metode

Pembinaan Agama, Materi Pembinaan Agama,

Pengertian Tanggung Jawab Sosial, Ruang

Lingkup Tanggung Jawab Sosial, Pengertian

Anak Didik Pemasyarakatan dan Hak-Hak Anak

didik Pemasyarakatan.

BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGA

Bab ini membahas mengenai Sejarah Singkat

Lembaga, Hukum Pelaksanaan, Visi Misi Motto,

Kondisi Lembaga dan Kegiatan Pembinaan

Agama di Lembaga.

BAB IV TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISIS

DATA

Bab ini meliputi Deskripsi Informan, Proses

Pelaksanaan Pembinaan Agama dalam

Menumbuhkan Tanggung Jawab Sosial di

Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas

1 Tangerang, Upaya Pembinaan Agama dalam

Menumbuhkan Tanggung Jawab Sosial di

Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas

1 Tangerang dan Analisis Pembinaan Agama

dalam Menumbuhkan Tanggung Jawab Sosial

Anak Didik Pemasyarakatan Di Lembaga

 

Page 32: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

20

Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Pria Klas I

Tangerang.

BAB V PENUTUP

Terdiri dari Kesimpulan dari hasil analisis

penelitian dan saran.

 

Page 33: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

21

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pembinaan Agama

1. Pengertian Pembinaan Agama

Kata pembinaan berasal dari bahasa arab yaitu “bina”

yang artinya bangunan. Lalu dibakukan ke dalam Bahasa

Indonesia dengan di beri awalan “pe-“ dan akhiran “an”

menjadi pembinaan yang berarti pembaruan,

penyempurnaan, usaha, tindakan dan kegiatan yang

dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna untuk

memperoleh hasil yang lebih baik.22

Menurut Masdar

Helmy, pembinaan mencakup segala ikhtiar (usaha-usaha),

tindakan dan kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan

kwalitas beragama baik dalam bidang peribadatan, bidang

akhlak dan bidang kemasyarakatan.23

Dalam bidang peribadatan, pembinaan disampaikan

untuk meningkatkan hubungan baik kepada Allah

(hablumminallah). Dalam bidang akhlak, pembinaan

ditekankan pada kesadaran pribadi bahwa segala perbuatan

tidak akan terlepas dari pengawasan Allah SWT, contohnya

bagaimana berakhlak yang baik seperti sopan santun

terhadap sesama manusia, disiplin, jujur dan lain-lain.

Bidang kemasyarakatan yang diberikan bagaimana

22

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1994), Cet. Ke- 2, h. 117. 23

Masdar Helmy, Peranan Dakwah dalam Pembinaan Umat, (Semarang:

Dies Natalies, IAIN Walisongo Semarang), h. 31.

 

Page 34: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

22

seseorang dapat menjalin hubungan yang baik terhadap

orang lain (hablumminannas).

Sedangkan pembinaan dalam undang-undang No. 32

Tahun 1999 tentang syarat dan tatacara hak warga binaan

adalah kegiatan untuk meningkatkan kualitas ketaqwaan

kepada Tuhan Yang Maha Esa, intelektual sikap dan

perilaku, professional, kesehatan jasmani dan rohani

narapidana dan anak didik pemasyarakatan.24

Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan)

dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata

kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan

manusia serta lingkungannya.25

Sedangkan menurut Zakiah

Daradjat, agama adalah kebutuhan jiwa (psikis) manusia

yang akan mengatur dan mengendalikan sikap, pandangan

hidup, kelakuan dan cara menghadapi tiap-tiap masalah.26

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

pembinaan agama adalah usaha yang dilakukan untuk

meningkatkan kwalitas beragama seseorang agar dapat

mengendalikan sikap, pandangan hidup serta dapat

menghadapi tiap-tiap masalah yang dihadapi.

24

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan UU no. 32 Tahun 1999, Syarat

dan Tata Cara Hak Warga Binaan Pemasyarakatan, (Jakarta, UU RI No. 32,

1999). 25

Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indosnesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

2002) edisi ke.3, h. 24. 26

Zakiah Daradjat, Pendidikan Agama dan Pembinaan Mental, (Jakarta:

Bulan Bintang, 1982), Cet. Ke-3, h. 52.

 

Page 35: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

23

2. Fungsi dan Tujuan Pembinaan Agama

a. Fungsi Pembinaan Agama

1) Fungsi preventif, yaitu membantu individu menjaga

atau mencegah timbulnya masalah bagi dirinya.

2) Fungsi kuratif atau korektif, yaitu membantu individu

memecahkan masalah yang sedang dihadapi atau

dialaminya.

3) Fungsi preservatif, yaitu membantu individu menjaga

agar situasi dan kondisi yang semula tidak baik

menjadi baik dan kebaikan itu bertahan lama.

4) Fungsi developmental atau pengembangan, yaitu

membantu individu memelihara dan mengembangkan

situasi dan kondisi yang telah baik agar tetap baik

atau menjadi lebih baik, sehingga tidak ada

kemungkinan munculnya masalah baginya.27

b. Tujuan Pembinaan Agama

1) Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan dan

kebersihan jiwa mental.

2) Memberikan pertolongan kepada setiap individu agar

sehat jasmani dan rohani, sehat mental, spiritual dan

moral, serta sehat jiwa dan raganya.

3) Meningkatkan kwalitas, keimanan, keislaman,

keikhsanan dan ketakwaan dalam kehidupan sehari-

hari.28

27

Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling dalam Islam,

(Yogyakarta: UII Press,2001), h.37. 28

Ibid., h.37.

 

Page 36: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

24

3. Metode Pembinaan Agama

Menurut Faqih, metode yang digunakan dalam

pembinaan agama adalah sebagai berikut:

a. Metode Langsung

Metode langsung digunakan ketika pembina

agama melakukan komunikasi langsung (tatap muka)

dengan orang yang di bina nya. Metode ini dibagi

menjadi:

1) Metode individual, pembina melakukan komunikasi

secara langsung secara individu dengan orang yang

dibina.

2) Metode kelompok, pembina melakukan komunikasi

langsung dengan klien dalam kelompok.

b. Metode tidak langsung

Metode yang dilakukan pembina agama melalui

komunikasi masa, hal ini dilakukan secara individual

maupun kelompok.

c. Metode keteladanan

Metode ini dilakukan pembina agama sebagai

contoh ideal dalam pandangan seseorang yang tingkah

laku sopan santunnya akan ditiru.29

4. Materi Pembinaan Agama

Yang dimaksud dengan materi adalah semua bahan-

bahan yang akan disampaikan kepada terbina. Jadi

dimaksud materi disini adalah semua bahan yang dapat

29

Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling dalam Islam,

(Yogyakarta: UII Press,2001), h.37.

 

Page 37: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

25

dipakai untuk kegiatan pembinaan keagamaan. Materi

dalam pembinaan keagamaan adalah semua yang

terkandung dalam al-Qur‟an yaitu akidah, syariah dan

akhlak.30

a. Akidah

Secara etimologi (bahasa) akidah adalah ikatan,

sangkutan. Dalam arti teknis akidah ialah suatu yang

mengikat (mempertalikan) antara jiwa makhluk yang

diciptakan dengan khalik yang menciptakan.

Unsur yang utama dan paling undamental dari

akidah Islam ialah kepercayaan kepada keesaan Allah

atau yang disebut juga tauhid. Pembahasan akidah Islam

pada dasarnya melingkupi rukun iman yang enam yaitu:

Iman kepada Allah Swt, Iman kepada Malaikat, Iman

kepada kitab suci, Iman kepada Nabi dan Rasul, Iman

kepada hari akhir, dan Iman kepada qadha dan qadar.

b. Syari‟ah

Secara bahasa syari‟ah adalah jalan. Sedangkan

menurut istilah makna syari‟ah adalah sistem norma

(kaidah) Illahi yang mengatur hubungan manusia dengan

Allah Swt, hubungan manusia dengan manusia dalam

kehidupan sosial dan hubungan manusia dengan benda

dan alam lingkungan hidupnya.

30

Departemen Agama RI, Materi Bimbingan dan Penyuluhan Bagi

Penyuluh Agama Islam Terampil, (Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan

Agama Islam , 2003), h.5.

 

Page 38: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

26

Kaidah yang mengatur hubungan antara manusia

dengan Allah disebut kaidah ibadah atau kaidah ubudiah

atau juga yang disebut dengan ibadah mahdah (murni).

Sedangkan kaidah hubungan yang mengatur hubungan

manusia dengan manusia dalam kehidupan sosial dan

hubungan manusia dengan benda dan alam lingkungan

hidupnya di sebut dengan kaidah muamalah.31

c. Akhlak

Dari segi bahasa, akhlak adalah benuk jamak dari

kata khuluq yang berarti ikatan yang sangkut pautnya

dengan kata khaliq (pencipta) dan makhluk (yang

diciptakan). Khuluq memiliki arti sifat yang telah

nampak dan telah menjadi tabiat seseorang. Akhlak ialah

sikap yang menimbulkan kelakuan baik dan buruk.

Penggunaan istilah akhlak dalam wacana Islam jauh

lebih luas dan mendalam dari pada istilah moral dan

etika bertitik tolak dari akal dan nalar manusia tentang

ukuran antara yang baik dan yang buruk. Moral atau

moralitas semata-mata menyangkut hubungan dan

peranan manusia dalam masyarakat yang tak terlepas

dari dimensi ruang dan waktu. Akan tetapi, akhlak

mencakup peranan manusia dalam kehidupan seluruhnya

31

Departemen Agama RI, Materi Bimbingan dan Penyuluhan Bagi

Penyuluh Agama Islam Terampil, (Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan

Agama Islam , 2003), h.20.

 

Page 39: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

27

dan akhlak islam bersiat universal karena didasarkan

kepada ajaran Allah dan RasulNya.32

B. Tanggung Jawab Sosial

1. Pengertian Tanggung Jawab Sosial

Tanggung jawab menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala

sesuatu.33

Setiap manusia memiliki tanggung jawab sendiri-

sendiri yaitu tanggung jawabnya sebagai manusia.

Tanggung jawab tersebut meliputi tanggung jawab terhadap

Tuhan, diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.

Sedangkan definisi sosial menurut KBBI yaitu

berkenaan dengan masyarakat atau suka memperhatikan

kepentingan umum.34

Tanggung jawab sosial menurut ilmu

ekonomi disebut juga Coorporate Sociality Responsibility

(CSR), menurut Elkington dalam bukunya Cannibals With

Forks: The Tripple Bottom Line in 21st Century Bussiness,

CSR adalah perusahaan yang tidak hanya memburu

keuntungan ekonomi saja, melainkan memiliki kepedulian

terhadap kelestarian lingkungan dan kesejahteraan

masyarakat.35

Jadi, tanggung jawab sosial merupakan sikap terhadap

orang lain yang harus dipenuhi dan menjadi kewajiban

32

Departemen Agama RI, Materi Bimbingan dan Penyuluhan Bagi

Penyuluh Agama Islam Terampil, (Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan

Agama Islam , 2003), h.31. 33

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,

Kamus Besar…, Cet. Ke-1, h.899. 34

Ibid., h. 855. 35

Edi Suharto, CSR dan COMDEV Investasi Kreatif Perusahaan di Era

Globalisasi, (Jakarta: Alfabeta, 2010) h.4.

 

Page 40: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

28

yang harus dilakukan untuk orang lain pula sebagai

perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

Tanggung jawab sosial berkaitan erat dengan

kemaslahatan individu dan masyarakat, baik dalam urusan

duniawi maupun urusan ukhrawi. Karena memang

tujuannya adalah mengatur urusan dunia dan agama. Untuk

itu, agar tanggung jawab sosial ini dapat mencapai tujuan,

dibutuhkan aturan dan undang-undang yang dapat

membantu mewujudkannya. Aturan-aturan yang membantu

tercapainya tujuan ini dapat berupa sistem-sistem yang

dihormati oleh manusia di tengah masyarakat. Ia adalah

beberapa sistem yang selalu tumbuh dari nilai- nilai yang

menetap di masyarakat, serta dapat berupa aturan tradisi

yang dijadikan pegangan oleh masyarakat serta dihormati

secara mendalam oleh dirinya.36

Para ahli agama memberikan klasifikasi bahwa agama

memiliki tiga aspek yang saling berkaitan, yaitu intelektual

atau keyakinan, ritual dan sosial. Ketiga aspek tersebut

tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Karena apabila

dipisahkan akan mengurangi kesempurnaan iman

seseorang. Pada aspek sosial, manusia sebagai makhluk

sosial dianjurkan untuk dapat menjaga hubungan sosial

yang baik dengan orang lain.37

36

Ali Abdul Halim Mahmud, Fikih Responsibilitas Tanggung Jawab

Muslim dalam Islam, (Jakarta: Gema Insani, 1998), h. 161. 37

Badan Litbang dan DIKLAT, Tanggung Jawab Sosial (Tafsir Al-

Qur‟an Tematik), (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an, 2011), h. 1.

 

Page 41: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

29

Apabila diperhatikan, tanggung jawab ditegaskan

adalah yang mempertahankan keadilan, keamanan dan

kemakmuran. Maka kemampuan seseorang bertanggung

jawab dalam segala tindakan merupakan salah satu di

antara kelebihan manusia.

Tanggung jawab seorang muslim, ditunjukkan dengan

berbicara atau diamnya, berbuat atau tidak berbuatnya,

semua timbul dari perasaannya bahwa ia hidup dalam suatu

masyarakat yang satu, disatukan oleh ibadah, akhlak, nilai

dan etika, juga oleh kesatuan tujuan hidup. Islam meliha

kesatuan ini sebagai keharusan bagi manusia jika ingin

menciptakan kebaikan bagi dirinya dan seluruh manusia.

Tanggung jawab erat kaitannya dengan hak, dua istilah

ini, hak dan tanggung jawab menunjukkan hubungan sebab

akibat yang pasti. Misalnya, apabila kita ingin meminta

pertanggungjawaban seseorang yang telah merusakkan

sepeda kita untuk memperbaikinya sebagaimana semula,

tentu dalam hal ini karena kita merasa berhak untuk itu

karena sepeda itu milik kita. Dengan memenuhi hak dan

kewajiban kepada orang lain, maka seseorang dikatakan

telah bertanggung jawab.38

Hak dan kewajiban terhadap orang lain merupakan hal

yang harus dipupuk sejak dini dalam masa pendidikan anak.

38

Badan Litbang dan DIKLAT, Tanggung Jawab Sosial (Tafsir Al-

Qur‟an Tematik), (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an, 2011), h.

58.

 

Page 42: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

30

Hal itu pun demi terciptanya anggota masyarakat yang baik

dan berakhlak mulia.

2. Ruang Lingkup Tanggung Jawab Sosial

Dalam kehidupan, sebagai individu tentu memiliki

peran dan tanggung jawab masing-masing, islam

mengajarkan mengenai kewajiban melaksanakan tanggung

jawab secara penuh terkait dengan apa yang menjadi

tanggung jawabnya.

Karena manusia merupakan makhluk sosial, dikatakan

menurut Al-Qur‟an bahwa manusia secara fitrah adalah

makhluk sosial dan hidup bermasyarakat merupakan satu

keniscayaan bagi mereka, demikian tulis M. Quraish

Shihab.

Menurut Abdullah Nashih Ulwan, hak-hak sosial

terpenting yang harus disampaikan sebagai upaya

pendidikan kepada anak agar menjadi seorang anak yang

baik, di antaranya:39

a. Hak terhadap kedua orang tua. Karena dalam islam,

keluarga dianggap sebagai bangunan pertama

masyarakat.

1) Ridha Allah ada pada ridha orang tua

2) Berbakti kepada orang tua

3) Mendo‟akan orang tua yang masih hidup maupun

yang telah meninggal

39

Herawati, Skripsi “Pendidikan Akhlak dalam Keluarga sebagai Upaya

pembentukan Sikap Tanggung Jawab Sosial Anak (Studi Kualitatif pada

Warga RW 07 Jatiasih Bekasi)”, (Jakarta: UIN Jakarta, 2010), h. 31.

 

Page 43: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

31

4) Larangan berbuat durhaka

5) Berbicara dengan kata-kata yang baik

b. Hak terhadap sanak saudara. Yang dimaksud sanak

saudara disini adalah orang-orang yang mempunyai

pertalian kerabat dan keturunan. Secara berurutan

mereka adalah ayah, ibu, kakak, nenek, saudara anak

laki-laki, anak dari saudara perempuan, paman dari ibu,

bibi dari ibu dan seterusnya. Adapun hak-hak terhadap

mereka yaitu menjaga tali silaturrahmi dan selalu

berbuat baik terhadap mereka.

c. Hak terhadap guru

1) Hendaknya hormat kepada guru, mengikuti

pendapat dan petunjuknya

2) Jika guru mempunyai perangai kasar dan keras,

hendaklah bersikap sabar

3) Hendaknya merendahkan diri di depan guru sambil

mendengarkan, memperhatikan, dan menerima apa

yang disampaikan olehnya

d. Hak terhadap teman

1) Tolong menolong dalam hal kebaikan

2) Tidak mengucilkan seseorang atau berprasangka

buruk kepadanya

3) Mendahulukan orang lain

4) Berlaku adil

5) Tidak bermarahan

6) Menepati janji

7) Saling memaafkan

 

Page 44: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

32

8) Mengucapkan salam

9) Menjenguk saat sakit

10) Memberikan ucapan selamat

e. Hak terhadap orang yang lebih tua

1) Mendudukan orang yang lebih tua secara layak

2) Mendahulukan orang yang lebih tua dalam segala

permasalahan

3) Tidak meremehkan orang yang lebih tua.40

C. Anak Didik Pemasyarakatan

1. Pengertian Anak Didik Pemasyarakatan

Pengertian anak secara umum dipahami masyarakat

sebagai keturunan kedua setelah ayah dan ibu.41

Sedangkan yang diartikan dengan anak-anak atau

juvenile adalah seseorang yang masih dibawah usia

tertentu dan belum kawin. Pengertian Juvenile

Deliquency menurut Kartini Kartono adalah perilaku

jahat/dursila, atau kejahatan/kenakalan anak-anak muda,

merupakan gejala sakit (patologi) secara sosial pada

anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh suatu bentuk

pengabaian sosial sehingga mereka itu mengembangkan

bentuk pengabaian tingkah laku yang menyimpang.42

40

Herawati, Skripsi “Pendidikan Akhlak dalam Keluarga sebagai Upaya

pembentukan Sikap Tanggung Jawab Sosial Anak (Studi Kualitatif pada

Warga RW 07 Jatiasih Bekasi)”, (Jakarta: UIN Jakarta, 2010), h. 32. 41

WJS. Poerdaminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka, 1992) h. 38. 42

Kartini Kartono, Pathologi Sosial (2) Kenakalan Remaja, (Jakarta:

Rajawali Pers, 1992), h. 7.

 

Page 45: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

33

Anak dalam pengertian ini termasuk juga remaja,

karena di dalam konteks hukum, istilah remaja tidak

lazim dipergunakan dan dalam perundang-undangan

biasanya lebih tepat disebut anak, belum dewasa, belum

cukup umur, dan sebagainya.43

Dikarenakan dalam istilah hukum seseorang yang

termasuk usia remaja tetap dianggap sebagai anak. Pada

usia ini, masa remaja menurut Mappiere berlangsung

antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi

wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria.

Remaja memiliki tugas-tugas perkembangan pada

masanya, menurut Hurlock seorang remaja memiliki

tugas untuk berusaha:44

a. Mampu menerima keadaan fisiknya

b. Mampu menerima dan memahami peran seks usia

dewasa

c. Mampu membina hubungan baik dengan anggota

kelompok yang berlainan jenis

d. Mencapai kemandirian emosional

e. Mencapai kemandirian ekonomi

f. Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual

yang sangat diperlukan untuk peran sebagai anggota

masyarakat

43

Paulus Hadisuprapto, Delinkuensi Anak Pemahaman dan

Penanggulangannya, (Malang: Bayumedia Publishing, 2008), h. 7. 44

Muhammad Ali, Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h.10.

 

Page 46: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

34

g. Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang

dewasa dan orang tua

h. Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial

yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa

i. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan

j. Memahami dan mempersiapkan berbagai tannggung

jawab kehidupan keluarga.

Mengenai anak yang berhadapan dengan hukum,

merekapun harus mendapat perlindungan hukum dengan

adanya Undang-Undang No.3 Tahun 1997 Tentang

Pengadilan Anak yang telah disempurnakan dengan

diberlakukannya Undang-Undang No.11 Tahun 2012

tentang Sistem Peradilan Anak.

Anak-anak wajib dilindungi haknya oleh semua orang.

Hal tersebut diatur dalam Undang-Undang No.23 Tahun

2002 tentang Perlindungan Anak, bahwa:

“Hak anak adalah hak asasi manusia yang wajib

dijamin, dan dilindungi, serta dipenuhi orang tua, keluarga,

masyarakat, pemerintah, dan Negara.”45

Pengertian narapidana menurut Undang-undang

Nomor 12 tahun 1995 tentang pemasyarakatan dalam

Pasal 1 angka 7 yaitu: “Narapidana adalah terpidana yang

menjalani pidana hilang kemerdekaan di Lembaga

Pemasyarakatan”. Dalam hal ini, narapidana termasuk

45

Devi Rakhmatika, Skripsi “Pembinaan Anak Didik Pemasyarakatan

Menurut Prespektif Hak Anak (Studi terhadap Pembinaan Anak Didik

Pemasyarakatan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I

Kutoarjo-Purworejo).

 

Page 47: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

35

juga didalamnya anak pemasyarakatan, dan di dalam

Undang-undang Nomor 12 tahun 1995 Pasal 1 angka 8

dijelaskan mengenai Anak Didik Pemasyarakatan.46

Lembaga Pembinaan Khusus Anak disebut LPKA

adalah lembaga atau tempat anak menjalani masa

pidananya. Pasal 1 Angka 20 UU Nomor 11 Tahun 2012

tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, lembaga

Pembinaan Khusus Anak adalah tempat pendidikaan dan

pembinaan bagi Anak Pidana, Anak Negara, dan Anak

Sipil.

Anak didik pemasyarakatan adalah sebagaimana di

sebutkan dalam Undang-Undang nomor 12 tahun 1995

pasal 1 butir ke 8 terdiri dari:

1. Anak Pidana yaitu anak yang berdasarkan putusan

pengadilan menjalani pidana di LAPAS Anak paling

lama sampai berumur 18 tahun;

2. Anak Negara yaitu anak yang berdasarkan putusan

pengadilan diserahkan pada Negara untuk dididik dan

ditempatkan di LAPAS anak paling lama sampai

berumur 18 tahun;

3. Anak sipil yaitu anak yang atas permintaan orang tua

atau walinya memperoleh penetapan pengadilan

untuk dididik di LAPAS anak paling lama sampai

berumur 18 tahun.47

46

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Penjelasan atas UU No.12 Tahun

1995 Tentang Pemasyarakatan. 47

Refly Mintalangi, “Hak Anak Didik Pemasyarakatan Menurut UU

No.12 Tahun 1995”, Lex Et Societatis Vol.1, no. 5 (September 2013): h. 22.

 

Page 48: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

36

2. Hak-Hak Anak Didik Pemasyarakatan

a. Anak Pidana

Hak-hak Anak Pidana diatur dalam Pasal 22

Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang

Pemasyarakatan sebagai berikut:48

1) Berhak melakukan ibadah sesuai dengan agama

atau kepercayaannya;

2) Berhak mendapatkan perawatan baik perawatan

rohani maupun jasmani;

3) Berhak mendapatkan pendidikan dan pengajaran;

4) Berhak mendapatkan pelayanan kesehatan dan

makanan yang layak;

5) Berhak menyampaikan keluhan;

6) Berhak mendapatkan bahan bacaan dan mengikuti

siaran media massa lainnya yang tidak dilarang;

7) Berhak menerima kunjungan keluarga, penasehat

hukum, atau orang tertentu lainnya;

8) Berhak mendapatkan pengurangan masa pidana

(remisi);

9) Berhak mendapatkan kesempatan berasimilasi

termasuk cuti mengunjungi keluarga;

10) Berhak mendapatkan pembebasan bersyarat;

11) Berhak mendapatkan cuti menjelang bebas;

48

Refly Mintalangi, “Hak Anak Didik Pemasyarakatan Menurut UU

No.12 Tahun 1995”, Lex Et Societatis Vol.1, no. 5 (September 2013): h. 22.

 

Page 49: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

37

12) Berhak mendapatkan hak-hak lainnya sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Anak Pidana tidak berhak mendapatkan upah

atau premi atas pekerjaan yang dilakukan. Terhadap

Anak Pidana tidak dipekerjakan baik didalam maupun

diluar LAPAS tetapi dapat melakukan latihan kerja.

Anak Pidana wajib mengikuti secara tertib program

kegiatan dan kegiatan tertentu yang diarahkan pada

kemampuan Anak Didik Pemasyarakatan untuk

berintegrasi secara sehat dengan masyarakat.49

b. Anak Negara

Hak-hak Anak Negara diatur dalam Pasal 29

Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995 sebagai

berikut:50

1) Berhak melakukan ibadah sesuai dengan agama

dan kepercayaannya;

2) Berhak mendapat perawatan baik perawatan

jasmani maupun rohani;

3) Berhak mendapatkan pendidikan dan pengajaran;

4) Berhak mendapatkan pelayanan kesehatan dan

makanan yang layak;

5) Berhak menyampaikan keluhan;

49 Refly Mintalangi, “Hak Anak Didik Pemasyarakatan Menurut UU

No.12 Tahun 1995”, Lex Et Societatis Vol.1, no. 5 (September 2013): h. 23. 50

Ibid., h.23.

 

Page 50: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

38

6) Berhak mendapat bahan bacaan dan mengikuti

siaran media massa lainnya yang tidak dilarang;

7) Berhak menerima kunjungan keluarga, penasehat

hukum, atau orang tertentu lainnya;

8) Berhak mendapatkan kesempatan berasimilasi

termasuk cuti mengunjungi keluarga;

9) Berhak mendapatkan pembebasan bersyarat;

10) Berhak mendapatkan cuti menjelang bebas; dan

11) Berhak mendapatkan hak-hak lain sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Anak Negara tidak berhak mendapatkan upah atau

premi atas pekerjaan yang dilakukannya dan juga tidak

berhak mendapatkan pengurangan masa pidana

(remisi), karena dia bukan dipidana. Anak Negara

wajib mengikuti secara tertib program pembinaan dan

kegiatan tertentu yang diarahkan sesuai dengan

kemampuan Anak Didik Pemasyarakatan untuk

berintegrasi secara sehat dengan masyarakat.51

c. Anak Sipil

Hak-hak Anak Sipil diatur dalam Pasal 36 jo.

Pasal 14 Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995

tentang Pemasyarakatan sebagai berikut:

1) Berhak melakukan ibadah sesuai agama atau

kepercayaannya;

51 Refly Mintalangi, “Hak Anak Didik Pemasyarakatan Menurut UU

No.12 Tahun 1995”, Lex Et Societatis Vol.1, no. 5 (September 2013): h. 23.

 

Page 51: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

39

2) Berhak mendapatkan perawatan baik perawatan

rohani maupun jasmani;

3) Berhak mendapatkan pendidikan dan pengajaran;

4) Berhak mendapatkan pelayanan kesehatan dan

makanan yang layak;

5) Berhak menyampaikan keluhan;

6) Berhak mendapatkan bahan bacaan dan mengikuti

siaran media massa lainnya yang tidak dilarang;

7) Berhak menerima kunjungan keluarga, penasehat

hukum, atau orang tertentu lainnya;

8) Berhak mendapatkan kesempatan berasimilasi

termasuk cuti mengunjungi keluarga;berhak

mendapatkan hak-hak lain sesuai dengan

peraturan.52

Anak sipil tidak berhak mendapatkan upah atau

premi atas pekerjaan yang dilakukan, karena anak

belum boleh bekerja. Demikian juga tidak berhak

mendapatkan pengurangan masa pidana (remisi) karena

ia bukan dipidana, selanjutnya juga tidak berhak

mendapatkan pembebasan bersyarat maupun cuti

menjelang bebas karena anak sipil hanya untuk dididik

bukan menjalani pidana.

Anak sipil wajib mengikuti program pembinaan

dan kegiatan tertentu yang diarahkan sesuai pada

52 Refly Mintalangi, “Hak Anak Didik Pemasyarakatan Menurut UU

No.12 Tahun 1995”, Lex Et Societatis Vol.1, no. 5 (September 2013): h. 22.

 

Page 52: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

40

kemampuan untuk berintegrasi secara sehat dengan

masyarakat.53

53 Refly Mintalangi, “Hak Anak Didik Pemasyarakatan Menurut UU

No.12 Tahun 1995”, Lex Et Societatis Vol.1, no. 5 (September 2013): h. 22.

 

Page 53: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

41

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Singkat Lembaga Pembinaan Khusus Anak

(LPKA) Pria Klas I Tangerang

Undang-Undang Dasar 1945 pasal 34 menyatakan bahwa

anak-anak terlantar merupakan tangggung jawab Negara, dan

pasal 28 c menyatakan bahwa setiap orang berhak

mengembangkan diri melalui kebutuhan dasarnya, berhak

mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu

pengetahuan dan teknologi, seni budaya, demi meningkatkan

kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.

LPKA Tangerang dibangun Pemerintah Hindia Belanda

pada tahun 1925 diatas tanah seluas area 12.150 m2, dengan

kapasitas 220 anak. Secara historis sejak tahun 1934

pengelolaan diserahkan kepada Pro Juventute untuk

mengasingkan anak keturunan Belanda yang berbuat nakal,

kemudian tahun 1945 berubah menjadi Markas Resimen IV

Tangerang, Tahun 1957 sampai dengan 1961 dikelola oleh

Jawatan Kepenjaraan dan namanya dirubah menjadi

pendidikan Negara, dan kemudian pada tahun 1964 diserahkan

kepada Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan namanya

diubah menjadi Lembaga Pemasyarakatan Anak Pria

Tangerang.54

54

Profil Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Pria Klas I

Tangerang Tahun 2017.

 

Page 54: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

42

Dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri No. 18 Tahun

2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pembinaan

Khusus Anak, dan diberlakukannya UU No. 11 Tahun 2012

Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, Perlakuan terhadap

anak yang berhadapan dengan hukum (ABH) perlahan

berubah. Pada tanggal 5 Agustus 2015 nama Lapas Anak Pria

Tangerang resmi berubah menjadi Lembaga Pembinaan

Khusus Anak Pria Klas I Tangerang yang lebih mengutamakan

pendidikan, pembinaan dan program keterampilan kerja

sebagai upaya untuk membina anak didik sehingga dapat

kembali pada masyarakat dengan kondisi yang lebih baik.55

B. Hukum Pelaksanaan

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945

2. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional;

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang

Pemasyarakatan

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang

Perlindungan Anak;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;

6. Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak Nomor 11

Tahun 2002

55 Profil Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Pria Klas I

Tangerang Tahun 2017.

 

Page 55: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

43

7. Peraturan Menteri Nomor 18 Tahun 2015 tentang

Organisasi dan Taa Kerja Lembaga Pembinaan Khusus

Anak

8. Pedoman Perlakuan Anak dalam Proses Pemasyarakatan di

LPKA/ LPAS direktorat Bimbingan Kemasyarakatan dan

Pengentasan Anak Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI tahun

2014.56

C. Visi Misi Motto

Sama halnya dengan lembaga lain yang memiliki visi misi

dalam menjalankan tugasnya, maka Lembaga Pembinaan

Khusus Anak (LPKA) Pria Klas 1 Tangerang juga memiliki

rumusan visi misi dalam melaksanakan tugasnya. Adapun visi,

misi tersebut antara lain:57

1. Visi

Menjadi institusi terpercaya dalam memberikan pelayanan,

perlindungan, pembimbingan, pembinaan dan pendidikan

Anak Didik Pemasyarakatan.

2. Misi

a. Mewujudkan sistem perlakuan kreatif yang

menumbuhkan rasa aman, nyaman, ramah dan layak

anak.

56 Profil Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Pria Klas I

Tangerang Tahun 2017. 57

https://lpka1tangerang.blogspot.com/2016/08/profil-lembaga-

pembinaan-khusus-anak.html, diakses tanggal 2 Januari 2018 pukul 10.00

WIB.

 

Page 56: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

44

b. Melaksanakan perawatan, pelayanan, pendidikan,

pembinaan dan pembimbingan untuk kepentingan

terbaik bagi anak.

c. Membentuk jiwa sportivitas dan cinta ilmu pengetahuan

bagi anak.

d. Menumbuhkembangkan ketaqwaan, kesantunan,

kecerdasan, rasa percaya diri dan keceriaan anak.

e. Memberikan perlindungan, pelayanan dan pemenuhan

hak anak.

3. Motto

Melayani, Melindungi, Membina, Membimbing, dan

Mendidik dengan Sepenuh Hati.

4. Tugas Pokok dan Fungsi

Tugas pokok Lembaga Pembinaan Khusus Anak

(LPKA) Pria Klas I Tangerang adalah memberikan

pembinaan kepada anak didik pemasyarakatan agar mereka

menyadari kesalahan mereka dan tidak mengulanginya.

Adapun fungsi Lembaga Pembinaan Khusus Anak

(LPKA) Pria Klas I Tangerang yaitu:

a. Melakukan pembinaan terhadap anak didik

b. Melakukan bimbingan, mempersiapkan sarana dan

mengelola hasil laihan kerja

c. Melakukan bimbingan sosial dan kerohanian anak

d. Melakukan pemeliharaan keamanan dan tata tertib

e. Melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga

 

Page 57: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

45

f. Sebagai tempat penahanan bagi tersangka dan terdakwa

anak selama proses penyidikan, penuntunan dan

pemeriksaan di sidang dari wilayah hukum Tangerang.

D. Kondisi Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Pria

Klas I Tangerang

1. Jumlah Pegawai

Petugas Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas I

Tangerang saat ini berjumlah 84 Orang, dengan klasifikasi

sebagai berikut:

a. Menurut Jenis Kelamin :

1) Pria : 55 Orang

2) Wanita : 29 Orang

b. Menurut Strata Pendidikan :

1) SLTA : 25 Orang

2) Diploma (D3) : -

3) Sarjana Strata 1 (S1) : 41 Orang

4) Sarjana Strata 2 (S2) : 18 Orang

5) Sarjana Strata 3 (S3) : -

2. Jumlah Anak Didik Pemasyarakatan

Anak Didik Pemasyarakatan saat ini berjumlah 100

Orang, terdiri dari 66 orang pidana anak dan 34 orang

tahanan anak, dengan klasifikasi sebagai berikut:

a. Menurut Agama:

1) Islam : 95 Orang

2) Kristen : 2 Orang

3) Katholik : 3 Orang

4) Budha : -

 

Page 58: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

46

5) Hindu : -

6) Konghuchu : -

b. Menurut Jenis Kejahatan:

1) Narkotika : 21 Orang

2) Pembunuhan : 9 Orang

3) Pencurian dan Perampokan : 8 Orang

4) Ketertiban : 14 Orang

5) Pemerasan : 1 Orang

6) Pencurian : 16 Orang

7) Teroris : 1 Orang

8) Asusila : 1 Orang

9) UU Darurat : 5 Orang

10) Perlindungan Anak : 24 Orang

11) Penganiayaan : 1 Orang

3. Kegiatan-Kegiatan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak

(LPKA) Pria Klas 1 Tangerang

a. Program Pembinaan

1) Pendidikan Formal

a) SD Istimewa

b) SMP Istimewa

c) SMK Istimewa

d) PKBM Istimewa

2) Pelayanan Kesehatan

a) Pelayanan Kesehatan Poliklinik di dalam LPKA

b) Pelayanan Kesehatan di Luar LPKA

c) Pramuka

d) Upacara Bendera

 

Page 59: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

47

3) Ekstra Kurikuler Olahraga

a) Bulu Tangkis

b) Catur

c) Tenis meja

d) Basket

e) Sepak Bola

f) Futsal

g) Wushu

h) Olahraga Senam

4) Ekstra Kurikuler Musik

5) Ekstra Kurikuler Komik Curhat

6) Pembinaan Kerohanian Kristen

7) Kegiatan Rekreasi

a) Membaca Buku

b) Kreatifitas dari Bahan Daur Ulang

c) Menonton Televisi

b. Program Pelatihan Kerja

1) Pelatihan Pertanian

2) Pengolahan Kerupuk

3) Pelatihan Pengelasan

4) Pelatihan Sablon

5) Pelatihan Decoupage di Media Tas dan Kayu

c. Kunjungan Sosial

d. Kerjasama dengan Pihak Luar

4. Fasilitas

a. Kamar Hunian ( Pavilium )

b. Ruang Makan

 

Page 60: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

48

c. Tempat Ibadah (Masjid dan Gereja)

d. Ruang Kelas

e. Laboratorium Komputer

f. Perpustakaan

g. Ruang Aula

h. Ruang Kunjungan

i. Ruang Hijau

j. Lapangan

 

Page 61: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

49

E. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Lembaga Pembinaan Khusus Anak

(LPKA) Pria Klas I Tangerang58

Sumber: Arsip Profil LPKA Pria Klas I Tangerang Tahun 2017.

58

Arsip Profil LPKA Pria Klas I Tangerang Tahun 2017.

KASI REG DAN

KLASIFIKASI

Yuli Niarti,Bc.IP, SH.MH

KEPALA

Yatiman, S.IP, M.Si

Rahmat Setiawan, SE

Ni Yawan Ernawati,S.IP

URUSAN KEU/

PERLENGKAPAN

URUSAN KEPEG/ TU

SUB. BAG. UMUM

KASI

PEMBINAAN

Herti Hartati,

Amd.IP., SH,

M.Si

KASUBSI

PENDIDIKAN DAN

LATIHAN

KETERAMPILAN Berdi Riyadi, S.H

KASUBSI

BIMKEMAS DAN

PENGENTASAN

Totong Silabudin,

S.H

KASUBSI

REGISTRASI

Roby Fernandez, SH

KASUBSI PENILAIAN

DAN

PENGKLASIFIKASIAN

Hendro Tri Tjahjadi,

SH, MH

KASI PERAWATAN

Agung Jayadi, SH, MH

KASUBSI PERL.

MAKAN, MINUM DAN

PERL. NARAPIDANA

Slamet, SH

KASUBSI

PELAYANAN

KESEHATAN

Trisno Purbayanto, SH

KASI

PENGAWASAN

DAN PENEGAKAN

DISIPLIN

Rino Soleh, Amd.

IP, SH

KASUBSI ADM

PENGAWASAN DAN

PENEGAKAN

DISIPLIN

Heru Setiawan, Amd.

IP, SH

REGU

PENGAWASAN

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

 

Page 62: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

50

F. Mekanisme Kerja

Berdasarkan peraturan menteri hukum dan hak asasi

manusia Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2015 tentang

organisasi dan tata kerja Lembaga Pembinaan Khusus Anak

(LPKA), terdapat uraian tugas antara lain:59

1. Kepala yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan

pembinaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak

(LPKA).

2. Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan

pengelolaan kepegawaian, tata usaha, penyusunan rencana

anggaran, pengelolaan urusan keuangan, serta

perlengkapan dan rumah tangga.

Subbagian Umum terdiri atas:

a. Urusan Kepegawaian dan Tata Usaha, mempunyai

tugas melakukan penyiapan bahan pengelolaan urusan

kepegawaian dan pelaksanaan tata usaha.

b. Urusan Keuangan dan Perlengkapan, mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana

program dan anggaran, pengelolaan urusan keuangan

serta pelaksanaan urusan perlengkapan dan rumah

tangga.

3. Seksi Registrasi dan Klasifikasi mempunyai tugas

melakukan registrasi, penilaian dan pengklasifikasian

serta perencanaan program pembinaan.

59

Berita Negara Republik Indonesia No. 1148 Tahun 2015, diakses

http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2015/bn74-2015.pdf pada tanggal

15 Juli 2018 pukul 10.30 WIB.

 

Page 63: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

51

Seksi Registrasi dan Klasifikasi terdiri atas:

a. Subseksi Registrasi, mempunyai tugas melakukan

peregistrasian dan pengolahan data.

b. Subseksi Penilaian dan Pengklasifikasian, mempunyai

tugas melakukan penilaian terhadap anak untuk

keperluan perencanaan program pembinaan dan

klasifikasi.

4. Seksi Pembinaan mempunyai tugas melakukan

pendidikan, pengasuhan, pengentasan, dan pelatihan

keterampilan, serta layanan informasi.

Seksi Pembinaan terdiri atas:

a. Subseksi Pendidikan dan Latihan Keterampilan,

mempunyai tugas melakukan penyusunan dan

pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan

keterampilan.

b. Subseksi Bimbingan Kemasyarakatan dan

Pengentasan, mempunyai tugas melakukan

pembimbingan kemasyarakatan dan pengentasan anak.

5. Seksi Perawatan mempunyai tugas melakukan pelayanan

makanan, minuman dan perlengkapan serta pelayanan

kesehatan.

Seksi Perawatan terdiri atas:

a. Subseksi Pelayanan Makanan, Minuman, dan

Perlengkapan, mempunyai tugas melakukan

pengelolaan makanan dan minuman berdasarkan

standar yang ditetapkan dan pendistribusian

perlengkapan.

 

Page 64: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

52

b. Subseksi Pelayanan Kesehatan, mempunyai tugas

melakukan perawatan kesehatan yang meliputi

preventif, kuratif, dan promotif.

6. Seksi Pengawasan dan Penegakan Disiplin mempunyai

tugas melakukan pengawasan, pengadministrasian, dan

penegakan disiplin.

Seksi Pengawasan dan Penegakan Disiplin terdiri

atas:

a. Subseksi Administrasi Pengawasan dan Penegakan

Disiplin, mempunyai tugas melakukan administrasi

pengawasan dan penegakan disiplin, kegiatan

pengawasan dan pengamanan, penindakan pelanggaran

disiplin serta pengelolaan pengaduan.

b. Regu Pengawas, mempunyai tugas melakukan

pengawasan dan pengamanan LPKA yang

dikoordinasikan oleh seorang petugas pengawas senior

yang ditunjuk oleh Kepala LPKA.

G. Kegiatan Pembinaan Agama di Lembaga Pembinaan

Khusus Anak (LPKA) Pria Klas I Tangerang

1. Sejarah pembinaan agama di Lembaga Pembinaan Khusus

Anak (LPKA) Pria Klas I Tangerang

Pembinaan agama di Lembaga Pembinaan Khusus

Anak (LPKA) Pria Klas I Tangerang merupakan program

pemerintah yang mengharuskan setiap lembaga

pemasyarakatan dan lembaga pembinaan untuk memiliki

kegiatan pembinaan agama. Kegiatan pembinaan agama

di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Pria Klas I

 

Page 65: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

53

Tangerang berada dibawah tanggung jawab bimkemas

(bimbingan kemasyarakatan), dengan dua kegiatan

pembinaan, yaitu pembinaan agama islam dan pembinaan

agama kristen. Pada pembinaan agama islam, terdapat

beberapa kegiatan seperti pembinaan agama, sholat

berjama‟ah, rohis, marawis, hadroh, dan pesantren.60

Kegiatan pembinaan agama memiliki kerjasama

dengan pihak ketiga, yaitu pihak luar Lembaga Pembinaan

Khusus Anak (LPKA) Pria Klas I Tangerang yang sudah

dipercaya untuk memberikan kajian pada kegiatan

pembinaan agama. Kegiatan dilakukan pada hari selasa,

rabu, kamis dan jum‟at pada jam 10.00 WIB sampai 12.00

WIB.61

2. Pembina Agama

Penanggung jawab kegiatan pembinaan agama islam

di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Pria Klas I

Tangerang adalah Ustadz Muhammad Wahidi, namun

dalam pelaksanaannya, kegiatan pembinaan agama di

LPKA berkerjasama dengan pihak ketiga atau pihak luar

LPKA. Terdapat tim yang bergantian mengisi pembinaan

agama, yaitu Tim Gerakan Peduli Remaja (GPR), Tim

ESQ, Tim Al-Azhar dan Tim dari Kementerian Agama.62

60 Wawancara pribadi dengan Ustadz Muhammad Wahidi, di LPKA Pria

Klas I Tangerang, pada tanggal 2 Juli 2018. 61

Wawancara pribadi dengan Ustadz Muhammad Wahidi, di LPKA Pria

Klas I Tangerang, pada tanggal 2 Juli 2018. 62 Wawancara pribadi dengan Ustadz Muhammad Wahidi, di LPKA Pria

Klas I Tangerang, pada tanggal 2 Juli 2018.

 

Page 66: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

54

3. Terbina Agama

Terbina agama di Lembaga Pembinaan Khusus Anak

(LPKA) Pria Klas I Tangerang adalah semua anak didik

pemasyarakatan yang beragama Islam, berjumlah 95

orang. Dilihat dari segi umur berkisar antara 14-18 tahun,

dari status kejahatan bervariasi seperti pencurian,

pengeroyokan hingga pembunuhan, dan dari masa pidana

yang bervariasi mulai dari 1 tahun hingga 10 tahun.63

63 Wawancara pribadi dengan Ustadz Muhammad Wahidi, di LPKA Pria

Klas I Tangerang, pada tanggal 2 Juli 2018.

 

Page 67: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

55

BAB IV

IDENTITAS INFORMAN, TEMUAN LAPANGAN DAN

ANALISA DATA

A. Identitas Informan

Dalam bab ini peneliti akan memaparkan temuan yang

peneliti dapatkan selama penelitian yang dilakukan di

Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Pria Klas I

Tangerang, peneliti melakukan kegiatan wawancara dan

observasi langsung terhadap kegiatan pembinaan agama di

LPKA. Dalam pemilihan informan, peneliti menggunakan

teknik purposeful sampling, yaiu berdasarkan kepada ciri-ciri

yang dimiliki oleh subjek yang dipilih karena ciri-ciri

tersebut sesuai dengan tujuan penelitian.64

Informan dalam

penelitian ini adalah satu orang petugas LPKA untuk

kelengkapan dokumen atau arsip, tiga orang pembina agama

dan tiga orang anak didik pemasyarakatan. Klasifikasi ini

berdasarkan pertimbangan dan hasil dari pengamatan penulis

selama observasi di lapangan.

Dibawah ini data-data informan sebagai berikut:

1. Pembina Agama

a. Nama : Suci Susanti

Jabatan : Pembina Agama

Bunda suci menjadi salah satu pembina agama di

LPKA yang mengisi kegiatan pembinaan agama

64

Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu

Sosial, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010), h. 106.

 

Page 68: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

56

setiap hari selasa bersama dengan Tim GPR (Gerakan

Peduli Remaja). Bunda suci aktif di pembinaan

agama LPKA sejak tahun 2011 dan beliau merupakan

lulusan sarjana Ilmu Dakwah Al-Hikmah.65

b. Nama : Ratu Suharyati

Jabatan : Pembina Agama

Bunda Ratu menjadi pembina agama di LPKA

sejak tahun 2016. Sebelumnya beliau memang sudah

mengisi kajian di LPKA, tetapi tidak rutin. Bunda

Ratu merupakan lulusan Sarjana Muda bidang

Pendidikan Sosial. Awal mula Bunda Ratu menjadi

pembina agama di LPKA yaitu ketika Bunda Ratu

mengikuti training ESQ Ary Ginanjar dan diutus

untuk mengisi kajian di beberapa Lembaga

Pemasyarakatan (LAPAS) Tangerang, mulai dari

LAPAS Anak Wanita, LAPAS Wanita Dewasa, dan

LAPAS Anak Pria.66

c. Nama : Muchidin Yusuf Wastum

Jabatan : Pembina Agama

Saat ini ustadz Muchidin menjadi pembina

agama bersama dengan tim Al-Azhar. Beliau bersama

4 rekannya mengisi kajian setiap hari kamis di LPKA.

Sejak tahun 1995, Al-Azhar sudah bekerjasama

65

Wawancara pribadi dengan Bunda Suci, di LPKA Pria Klas I

Tangerang, pada tanggal 17 Juli 2018. 66

Wawancara pribadi dengan Bunda Ratu, di LPKA Pria Klas I

Tangerang, pada tanggal 04 Juli 2018.

 

Page 69: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

57

dengan LPKA dan Ustadz Muchidin telah bergabung

menjadi pembina agama sejak tahun 2000.67

2. Anak Didik Pemasyarakatan

a. Nama : Acong

Usia : 18 Tahun

Agama : Islam

Saat ini berusia 18 tahun, ia akrab dipanggil

acong yang artinya adik dalam bahasa Madura,

karena orangtuanya berasal dari Madura. Ia terkena

pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dan

pembunuhan. Berawal dari permusuhan antar

kampung, dan ia bersama teman-temannya mengikuti

aksi tersebut hingga perkelahian itu merenggut nyawa

orang lain. Sekarang ia harus menjalani masa pidana

selama 4 tahun.

Acong merupakan anak yatim piatu, ia memiliki

4 saudara, ketiga kakaknya sudah menikah dan

memiliki rumah masing-masing dan sekarang ia

tinggal di daerah Jakarta bersama kakaknya yang

belum menikah.

Acong memiliki kelebihan di bidang kesenian

agama yaitu ia mahir melantunkan sholawat dan

Qira‟at. Setiap satu bulan sekali ia mendampingi

Buya Yahya untuk menjadi tim hadroh di Masjid Al-

67 Wawancara pribadi dengan Ustadz Muchidin, di LPKA Pria Klas I

Tangerang, pada tanggal 19 Juli 2018.

 

Page 70: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

58

A‟zhom Tangerang. Dan ia juga dipercaya menjadi

Takmir masjid di LPKA.68

b. Nama : Rio

Usia : 18 Tahun

Agama : Islam

Rio berusia 18 tahun, ia terjerat pasal 170 KUHP

tentang pembunuhan dengan vonis pengadilan 7

tahun pidana, Rio dan Acong terkena kasus yang

sama, tetapi Rio lebih lama masa pidananya

dikarenakan ia melakukan pembunuhan itu sendiri,

sedangkan Acong masa piananya dibagi-bagi dengan

teman pengeroyokan lainnya. Ia tinggal di daerah

Jakarta bersama dengan neneknya, dikarenakan orang

tua Rio bekerja dan keluarga selalu menjenguknya

satu bulan sekali. Ia bersama Acong dipercaya oleh

petugas untuk menjadi Takmir masjid di LPKA.69

c. Nama : Bolong

Usia : 18 Tahun

Agama : Islam

Bolong terkena kasus pidana pasal 281 KUHP

tentang pelecehan seksual. Ia melakukan pelecehan

seksual terhadap pacarnya saat ditemukan berdua

dalam mobil dan akhirnya mendapat vonis hukum

pidana selama 4 tahun. Ia sudah menjalani hukuman

68 Wawancara pribadi dengan Informan Acong, di LPKA Pria Klas I

Tangerang, pada tanggal 04 Juli 2018. 69 Wawancara pribadi dengan Informan Rio, di LPKA Pria Klas I

Tangerang, pada tanggal 04 Juli 2018.

 

Page 71: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

59

1 tahun di LPKA. Keluarga Bolong tinggal di daerah

Jakarta dan setiap satu bulan sekali menjenguknya.

Bolong diberi kepercayaan oleh petugas LPKA untuk

menjadi tahanan pendamping (TAMPING). Selama

di LPKA, Bolong bersikap baik terhadap siapa saja,

ini dibuktikan dengan tidak adanya kasus selama ia

berada di LPKA.70

B. Temuan Lapangan dan Analisis Data

1. Pelaksanaan Pembinaan Agama Dalam Menumbuhkan

Tanggung Jawab Sosial pada Anak Didik

Pemasyarakatan di LPKA

Pembinaan agama di Lembaga Pembinaan Khusus

Anak (LPKA) Pria Klas I Tangerang merupakan salah satu

program pemerintah yang mewajibkan setiap lembaga

pemasyarakatan atau lembaga pembinaan untuk memiliki

kegiatan pembinaan agama didalamnya.

Pelaksanaan pembinaan agama di Lembaga Pembinaan

Khusus Anak (LPKA) Pria Klas I Tangerang berjalan

sesuai jadwal, yaitu tiga kali dalam seminggu, tepatnya

pada hari selasa, rabu, dan kamis. Waktu pelaksanaan

pembinaan agama dimulai pukul 10.00 WIB sampai dengan

12.00 WIB. Pelaksanaan pembinaan agama dilakukan oleh

beberapa tim yang secara bergantian mengisi kegiatan

pembinaan agama. Seperti penuturan yang disampaikan

70 Wawancara pribadi dengan Informan Bolong, di LPKA Pria Klas I

Tangerang, pada tanggal 04 Juli 2018.

 

Page 72: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

60

oleh Ustadz Muhammad selaku koordinator pembina

agama islam:

“Pembinaan agama disini tiap hari selasa, rabu, dan

kamis, Kita kerjasama dengan pihak ketiga, maksudnya

kerjasama dengan pihak luar LPKA. Hari selasa diisi

oleh tim Gerakan Peduli Remaja (GPR), hari rabu diisi

oleh tim ESQ Peduli Pemasyarakatan Tangerang, dan

hari kamis diisi oleh tim Al-Azhar. Sebenarnya ada

juga hari jum‟at, kerjasama dengan Kementerian

Agama Kota Tangerang, tapi sifatnya hanya untuk

pembinaan sholat jum‟at oleh KEMENAG, kadang

juga saya sendiri.”71

Berdasarkan wawancara tersebut yang menyatakan

bahwa pembina agama di LPKA terdiri dari tiga tim yang

bertugas, maka penulis memulai dengan observasi di

masing-masing kegiatan pembinaan agama.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang

penulis lakukan di LPKA, proses pelaksanaan pembinaan

agama berjalan dengan baik, hal ini terlihat dari antusias

keikutsertaan anak didik pemasyarakatan dalam mengikuti

kegiatan pembinaan agama, bila pembina agama sudah tiba

di LPKA, maka bagian informasi akan mengumumkan

melalui speaker LPKA, dan anak didik pemasyarakatan

segera bersiap menuju masjid untuk mengikuti kegiatan

pembinaan. Anak didik juga terbiasa berwudhu terlebih

dahulu sebelum mengikuti pembinaan agama, hal ini

terlihat setiap kali penulis mengikuti kegiatan pembinaan

agama.

71

Wawancara pribadi dengan Ustadz Muhammad, di LPKA Pria Klas I

Tangerang, pada tanggal 04 Juli 2018.

 

Page 73: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

61

Kegiatan pembinaan agama di LPKA diwajibkan bagi

seluruh anak didik pemasyarakatan yang beragama Islam.

Mayoritas agama anak didik yang berada di LPKA adalah

beragama Islam, hanya ada 5 dari 100 anak didik yang

beragama non Islam. Apabila kegiatan pembinaan sudah

dimulai dan anak didik masih berada di dalam kamar, maka

petugas akan melakukan pemeriksaan. Seperti yang

disampaikan oleh informan:

“Kalau sudah mulai pembinaan tapi kita belum

berangkat, ya ada yang meriksa, disuruh berangkat. Ga

ada hukuman juga, karna kalau sudah disuruh gitu pasti

langsung berangkat.”72

Pernyataan diatas menunjukkan bahwa setiap anak

didik yang beragama Islam selalu mengikuti kegiatan

pembinaan agama, karena anak diwajibkan mengikuti

pembinaan dan ada pemeriksaan oleh petugas bila anak

belum datang ke tempat pembinaan agama.

Berdasarkan wawancara dan observasi yang penulis

lakukan di LPKA, proses kegiatan pembinaan agama yang

dilakukan pertama kali yaitu pembukaan dengan do‟a,

materi, penutup dan selanjutnya anak didik pemasyarakatan

melaksanakan sholat dzuhur berjama‟ah. Informan bunda

Ratu mengatakan:

“Pertama pembukaan, ya ganti-ganti. Seperti tadi, di isi

kultum dulu sama ustadz, tapi nantinya saya mau

menerapkan seperti di lapas wanita, pertama istighfar,

asmaaul husna, selesai itu baru ngaji. Kita hadirkan

dulu hatinya, supaya dia ga ada dikamar, di rumah,

72

Wawancara pribadi dengan Acong, di Samping Aula LPKA, pada

tanggal 12 Juli 2018.

 

Page 74: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

62

bahwa kita disini, kita mau ngaji. Liat tadi, ngantri kan

ngaji, tatoan penuh, mau ngaji, dulu mah ga ada, pada

tiduran, sekarang Alhamdulillah mau. Kedua, materi.

Ngaji, kadang motivasi, kadang hiburan, kita pernah

panggil pemain biola untuk hiburan mereka, karna kita

ga melulu menuntut mereka belajar tapi kasih hiburan

juga. Penutup, istighfar, baca do‟a. terus kita ingatkan

mereka untuk hadir di pertemuan minggu depannya.

Setelah itu kita sholat dzuhur berjama‟ah.”73

Senada dengan penuturan pembina agama, informan

anak didik pemasyarakatan juga menyatakan:

“Pertama do‟a, lanjut baca Qur‟an, terus ceramah, baru

sholat dzuhur berjama‟ah.”74

Dikarenakan pembina agama di LPKA tidak hanya satu

orang, maka masing-masing pembina memiliki kegiatan

atau program yang berbeda yang dilberikan untuk anak

didik pemasyarakatan. Kegiatan ini menjadi tema bagi

masing-masing pembina agama. Pernyataan dari tiap

pembina agama terkait kegiatan yang dilakukan, antara

lain:

Informan Bunda Suci mengatakan:

“Sharing, motivasi, ngobrol.”75

Informan Bunda Ratu mengatakan:

“Kegiatan cinta Al-Qur‟an, sesekali kita bawa orang

luar untuk motivasi, sebulan sekali juga kita bawa

makanan.”76

73

Wawancara pribadi dengan Bunda Ratu, di Masjid Baiturrahman

LPKA, pada tanggal 04 Juli 2018. 74 Wawancara pribadi dengan Acong, di Samping Aula LPKA, pada

tanggal 12 Juli 2018. 75 Wawancara pribadi dengan Bunda Suci, di Masjid Baiurrahman

LPKA, pada tanggal 17 Juli 2018. 76 Wawancara pribadi dengan Bunda Ratu, di Masjid Baiurrahman

LPKA, pada tanggal 04 Juli 2018.

 

Page 75: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

63

Informan Ustadz Muchidin mengatakan:

“Baca tulis Al-Qur‟an, ceramah, tausiyah.”77

Dari informasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa

kegiatan yang dilakukan oleh pembina agama Bunda Suci

yaitu diskusi, sharing dan motivasi. Hal ini penulis lihat

saat melakukan observasi, dimana Bunda Suci membagi

anak didik menjadi dua kelompok besar, dan masing-

masing kelompok dipegang oleh satu pembina yaitu Bunda

Suci dan rekannya yaitu Bunda Lisa. Lalu, pembina agama

Bunda Ratu lebih menekankan kegiatan cinta Qur‟an,

dimana Bunda Ratu mengajarkan membaca Al-Qur‟an

setiap pembinaan berlangsung. Sedangkan pembina agama

Ustadz Muchidin dominan memberikan kegiatan ceramah

pada pembinaannya.

Kegiatan-kegiatan tersebut memiliki tujuan bagi

masing-masing pembina agama. Menurut dua orang

Pembina agama mengatakan:

Informan Bunda Suci mengatakan:

“Mereka kan rata-rata waktu di luar ga paham sama

sekali tentang agama, bahkan banyak yang ga tau

sholat, syahadat ga ngerti, jadi kita masuknya lewat

cerita melalui motivasi, misalnya tentang surga, ada

surga ada neraka, ada konsekuensi, namanya sharing

biar mereka tau saya ini hidup bukan sekedar hidup,

saya ini hidup ada tanggung jawabnya, kalo saya ga

77 Wawancara pribadi dengan Ustadz Muchidin, di LPKA, pada tanggal

19 Juli 2018.

 

Page 76: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

64

masuk surga, masuk neraka. Kalo sekarang kan mereka

taunya hidup ya sekedar hidup.”78

Informan Ustadz Muchidin mengatakan:

“Baca tulis Qur‟an itu untuk membekali mereka,

terutama di keluarga dan masyarakat tempat tinggal

dia, kalau di rumah ga sempet, kalau dia dapat ujian

dan teguran kan dia bisa baca Al-Qur‟an dan

mengajarkannya, terutama di keluarga dan masyarakat

tempat tinggal dia. Ceramah untuk mengingatkan dia,

karna tausiyah, bimbingan, arahan itu perlu, apalagi

untuk anak yang bermasalah, mudah-mudahan dapat

menambah ilmu dari yang tidak tahu menjadi tahu,

yang sudah tahu ya jangan sampai mengulangi

kesalahan lagi.”79

Dari kegiatan tersebut, terdapat beberapa kegiatan yang

menurut penulis dapat menumbuhkan tanggung jawab

sosial anak didik pemasyarakatan, diantaranya kegiatan

ceramah, motivasi dan diskusi. Seperti penuturan Bunda

Suci mengenai tujuan kegiatan motivasi, dimana Bunda

Suci memberikan motivasi, cerita, kepada anak didik

melalui bahasa anak muda dengan tujuan agar anak dapat

menjalani hidup dengan rasa tanggung jawab.

Sama halnya dengan pernyataan yang disampaikan

Ustadz Muchidin mengenai tujuan kegiatan ceramah,

dimana anak didik diajarkan nilai-nilai agama untuk

kebaikan dirinya dan orang lain.

78 Wawancara pribadi dengan Bunda Suci, di LPKA, pada tanggal 17 Juli

2018. 79 Wawancara pribadi dengan Ustadz Muchidin, di LPKA, pada tanggal

19 Juli 2018.

 

Page 77: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

65

2. Upaya Pembinaan Agama dalam Menumbuhkan

Tanggung Jawab Sosial pada Anak Didik

Pemasyarakatan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak

(LPKA) Pria Klas I Tangerang

Pembinaan agama dalam menumbuhkan tanggung

jawab sosial sangat dibutuhkan bagi anak didik

pemasyarakatan, karena ketiadaan rasa tanggung jawab

sosial pada anak didik menjadi salah satu sebab keberadaan

anak didik di Lembaga Pembinaan.

Upaya yang dilakukan pembina agama dalam

menumbuhkan tanggung jawab sosial pada anak didik

pemasyarakatan dimulai dari bagaimana penetapan metode

penyampaian pesan yang diterapkan.

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai

tujuan yang diinginkan. Untuk menyampaikan materi

pembinaan kepada anak didik pemasyarakatan, penulis

melihat pembina agama di LPKA menggunakan beberapa

metode yang diterapkan agar pesan yang disampaikan

pembina sampai kepada anak didik. Pembina agama

menggunakan metode langsung dengan tatap muka bersama

anak didik pemasyarakatan dan tidak pernah menggunakan

metode tidak langsung (tidak dengan tatap muka). Berikut

penuturan pembina agama mengenai metode yang

digunakan dalam pembinaan agama:

 

Page 78: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

66

Informan Bunda Suci mengatakan:

“Sharing, tanya jawab”80

Informan Bunda Ratu mengatakan:

“Pendekatan hati, karena mereka sudah jauh dengan

Al-Qur‟an.”81

Informan Ustadz Muchidin mengatakan:

“Metode ceramah, oasis jadi kita mencari tahu

kebutuhannya dia, jadi kita tidak mengulang, kita

melanjutkan, apa yang sudah tahu suruh di istiqomah di

jaga, yang belum tahu kita arahkan.”82

Berdasarkan hasil wawancara dengan pembina agama

diatas, penulis mendapati perbedaan metode yang

digunakan oleh masing-masing pembina agama. Melalui

observasi dan wawancara penulis mendapati tiga metode

yang digunakan pembina agama dalam menyampaikan

pesan:

a. Ceramah

Metode ceramah merupakan suatu teknik atau

metode didalam pembinaan dengan cara penyajian atau

penyampaian informasinya melalui penerangan dan

penuturan secara lisan oleh pembina terhadap terbina.

Pembina melakukan metode ini secara berkelompok dan

pembina melakukan komunikasi secara langsung.

80 Wawancara pribadi dengan Bunda Suci, di LPKA, pada tanggal 17 Juli

2018. 81 Wawancara pribadi dengan Bunda Ratu, di Masjid Baiturrahman

LPKA, pada tanggal 04 Juli 2018. 82 Wawancara pribadi dengan Ustadz Muchidin, di LPKA, pada tanggal

19 Juli 2018.

 

Page 79: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

67

Metode ceramah ini sangat sering digunakan oleh

pembina agama di LPKA. Meskipun anak didik

tergolong masih usia remaja, tetapi metode ceramah

cukup efektif untuk digunakan. Berdasarkan pengamatan

yang peneliti lakukan di LPKA, anak didik secara

keseluruhan memperhatikan ceramah yang disampaikan

oleh pembina agama dan hanya sesekali diantara mereka

ada yang mengobrol dengan teman disebelahnya.

Dengan metode ini anak lebih menggunakan

pendengaran dan konsentrasi.

b. Tanya Jawab

Tanya Jawab adalah metode penyampaian pesan

pengajaran dengan cara mengajukan pertanyaan-

pertanyaan dan siswa memberikan jawaban atau

sebaliknya siswa diberi kesempatan bertanya dan guru

menjawab pertanyaan-pertanyaan.83

Metode tanya jawab ini dilakukan pembina agama

setiap metode ceramah maupun diskusi yang

disampaikan oleh pembina agama ketika menyampaikan

materi kepada anak didik pemasyarakatan, bila anak

didik merasa belum memahami penjelasan yang

diberikan pembina agama atau tidak tau sama sekali

tentang apa yang disebutkan oleh pembina agama,

83

Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta

Selatan: Ciputat Press, 2002), h. 43.

 

Page 80: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

68

akhirnya untuk menghilangkan keraguan, anak didik

bertanya kepada pembina agama.

c. Diskusi

Metode pembinaan dengan cara saling tukar pikiran

mengenai masalah yang menjadi topik pembicaraan.

Pembina menyampaikan materi dan anak didik dapat

menanggapi pernyataan Pembina agama.

Dalam pelaksanaannya, pembina agama

menyampaikan materi yang berkaitan dengan ilmu agama

dan ilmu-ilmu sosial. Beberapa penuturan yang

disampaikan oleh informan pembina agama mengenai

materi yang disampaikan antara lain:

Informan Bunda Suci mengatakan:

“Motivasi, cerita nabi, cerita surga neraka, dan lain-lain

seperti itu.”84

Informan Bunda Ratu mengatakan:

“Pengenalan Al-Qur‟an dan memotivasi mereka

dengan cinta Al-Qur‟an.”85

Informan Ustadz Muchidin mengatakan:

“Baca Al-Qur‟an, fiqih, akidah akhlak, sejarah,

muhasabah.”86

84 Wawancara pribadi dengan Bunda Suci, di Lembaga Pembinaan

Khusus Anak (LPKA) Pria Klas I Tangerang, pada tanggal 17 Juli 2018. 85 Wawancara pribadi dengan Bunda Ratu, di Masjid Baiturrahman

LPKA, pada tanggal 04 Juli 2018. 86 Wawancara pribadi dengan Ustadz Muchidin, di Lembaga Pembinaan

Khusus Anak (LPKA) Pria Klas I Tangerang, pada tanggal 19 Juli 2018.

 

Page 81: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

69

Senada dengan penuturan pembina agama, informan

anak didik pemasyarakatan juga menyampaikan mengenai

materi yang diterima dari pembina agama:

Informan Rio mengatakan:

“Materinya baca Qur‟an, fiqih, akhlak, sejarah para

Nabi.”87

Informan Bolong mengatakan:

“Sejarah, motivasi, akhlak.”88

Materi yang disampaikan berkaitan dengan ilmu agama

dan ilmu sosial, ilmu agama yang dibahas seperti ilmu

tauhid, akhlak, fiqih, sejarah Nabi, motivasi dan pengenalan

membaca Al-Qur‟an. Ilmu tauhid yang berkaitan dengan

keyakinan terhadap Tuhan dan rukun iman yang merupakan

asas dari seluruh ajaran Islam, yaitu terdiri dari: Iman

kepada Allah SWT, Iman kepada Malaikat, Iman kepada

kitab suci, Iman kepada Nabi dan Rasul, Iman kepada hari

akhir, dan Iman kepada Qadha dan Qadar.

Ilmu fiqih terkait pembahasan thoharoh (bersuci),

shalat, puasa, zakat, dan haji. Ilmu akhlak terkait tata cara

bermasyarakat, berperilaku terhadap sesama ciptaan Allah

(makhluk), materi yang disampaikan berkaitan dengan

kepedulian sesama manusia diantaranya yang berhubungan

dengan hubungan manusia dengan manusia lain.

87 Wawancara pribadi dengan Rio, di Samping Aula LPKA, pada tanggal

12 Juli 2018. 88 Wawancara pribadi dengan Bolong, di Samping Aula LPKA, pada

tanggal 12 Juli 2018.

 

Page 82: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

70

Selanjutnya, materi sejarah terkait kisah perjalanan

Nabi, memberikan pengetahuan dan teladan bagi anak didik

pemasyarakatan. Adanya nilai-nilai agama yang terkandung

dari setiap cerita, anak didik dapat memahami dan lebih

senang mengambil hikmah dari setiap inti cerita tersebut.

Motivasi berkaitan dengan pemberian arahan dan dorongan

agar dapat merubah perilaku sesuai yang diinginkan anak

didik maupun pembina agama. Pengenalan Al-Qur‟an

kepada anak didik sebagai upaya memberikan bekal

pedoman hidup.

Dalam hal ini, penulis berpendapat bahwa terdapat

materi yang dapat menumbuhkan tanggung jawab sosial

pada anak didik pemasyarakatan, yaitu materi akhlak,

motivasi dan sejarah. Melalui materi akhlak, anak diajarkan

agar dapat berperilaku baik terhadap sesama serta

mengetahui tanggung jawabnya terhadap orang lain. Materi

motivasi diberikan agar anak didik mendapatkan dorongan

untuk merubah dirinya menjadi lebih baik, bagi diri sendiri

maupun orang lain. Materi sejarah diberikan agar anak

didik dapat mengambil hikmah dan meneladani sikap Nabi

melalui cerita sejarah, sehingga anak dapat berperilaku

sesuai ajaran Nabi.

 

Page 83: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

71

3. Analisis Pembinaan Agama dalam Menumbuhkan

Tanggung Jawab Sosial pada Anak Didik

Pemasyaraktan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak

(LPKA) Pria Klas I Tangerang

Berdasarkan uraian diatas mengenai pelaksanaan

pembinaan agama di LPKA, sikap tanggung jawab sosial

yang terdapat pada anak didik pemasyarakatan ada pada

ciri-ciri sebagai berikut:

a. Tanggung Jawab terhadap Orang Tua

Orang tua merupakan lingkup sosial terkecil

seorang anak. Sebagaimana orang tua yang memiliki

kewajiban untuk membesarkan anaknya sampai

dewasa, maka anak juga mempunyai kewajiban kepada

orang tua, seperti taat kepada keduanya.

Berdasarkan wawancara penulis dengan anak didik

pemasyarakatan, penulis berpendapat bahwa hubungan

antara anak didik dengan orang tua sebelum masuk ke

LPKA memiliki hubungan yang kurang baik. Seiring

berjalannya kegiatan pembinaan, anak didik mulai

merubah sikapnya kepada orang tua. Hal ini

disampaikan informan:

“Orang tua kan sudah meninggal, jadi sekarang

selalu mendo‟akan orang tua saja.89

89 Wawancara pribadi dengan Acong, di Samping Aula LPKA, pada

tanggal 12 Juli 2018.

 

Page 84: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

72

“Kalau sama orang tua sekarang saya ga ngebantah,

kalau ketemu assalamu‟alaikum, salim. Disini

diajarkan untuk selalu sopan santun, tidak boleh

membantah orang tua.”90

“Kalau dulu saya suka marah-marah, suka bohongin

orang tua saya, tapi sekarang tidak, kalau ketemu

juga saya salim, ngomongnya lembut, ga

membantah, ga marah-marah lagi.”91

Dari uraian diatas, terdapat sikap tanggung jawab

sosial yang muncul pada anak didik pemasyarakatan

setelah mengikuti kegiatan pembinaan di LPKA,

tanggung jawab sosial kepada orang tua yang muncul

seperti berbicara dengan lembut, bersikap sopan

santun, tidak membantah, jujur, selalu mendo‟akan

orang tua dan menghormati keduanya.

b. Tanggung Jawab terhadap Saudara

Seperti yang telah disebutkan pada bab II, yang

dimaksud sanak saudara disini adalah orang-orang

yang mempunyai pertalian kerabat dan keturunan.

Secara berurutan mereka adalah ayah, ibu, kakak,

nenek, saudara anak laki-laki, anak dari saudara

perempuan, paman dari ibu, bibi dari ibu dan

seterusnya. Adapun hak-hak terhadap mereka yaitu

menjaga tali silaturrahmi dan selalu berbuat baik

terhadap mereka.

90 Wawancara pribadi dengan Rio, di Samping Aula LPKA, pada tanggal

12 Juli 2018. 91 Wawancara pribadi dengan Bolong, di Samping Aula LPKA, pada

tanggal 12 Juli 2018.

 

Page 85: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

73

Sikap tanggung jawab sosial yang muncul pada

anak didik berkaitan dengan sikap terhadap saudara,

pertama adalah menjalin tali silaturrahmi. Anak didik

masih menjalin silaturrahmi dengan saudaranya,

seminggu sekali biasanya saudara menjenguk mereka

di LPKA. Kedua, berbuat baik kepada saudaranya.

Berdasarkan wawancara penulis, sikap anak didik

kepada saudara sebelum masuk LPKA, anak bersikap

kurang baik kepada saudaranya. Seperti perubahan

yang dirasakan informan setelah mengikuti pembinaan:

“Kalau menurut abang saya, saya ada perubahan

kak, dari cara ngomongnya, biasanya saya manggil

abang saya pake nama, sekarang manggilnya abang.

Hubungan selalu baik-baik aja sama saudara-

saudara.92

.

“Sama adik, kalau adiknya ga nurut ya dimarahin,

karna kan untuk kebaikan dia juga. Harus selalu

baik, sopan sama saudara.”93

c. Tanggung Jawab terhadap Teman

Anak didik pemasyarakatan merupakan anak yang

hilang kebebasannya. Disini, penulis mencoba melihat

bagaimana tanggung jawab sosial yang muncul antara

anak didik dengan teman di dalam LPKA. Karena anak

memiliki status yang sama dengan teman-teman di

LPKA, mereka cenderung bersifat lebih menghargai

92 Wawancara pribadi dengan Acong, di Samping Aula LPKA, pada

tanggal 12 Juli 2018. 93 Wawancara pribadi dengan Rio, di Samping Aula LPKA, pada tanggal

12 Juli 2018.

 

Page 86: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

74

dan saling tolong menolong. Hal ini disampaikan oleh

informan:

“Sama teman sebisa mungkin selalu baik.

Pandangan saya, sama temen satu blok sudah

seperti keluarga. Saling bantu, kalo saya lagi susah

dibantu, kalo dia susah saya bantu, terutama ya

ekonomi.”94

“Sama teman baik, akur, saling nolongin teman,

kalau dia ga punya makanan, saya kasih indomie.

Pandangan ke teman biasa saja, tapi tidak

menganggap mereka musuh.”95

Dari pernyataan diatas, dapat terlihat perubahan

sikap yang dialami anak didik pemasyarakatan,

beberapa ciri tanggung jawab sosial terhadap teman

yang muncul seperti saling menolong, bersikap baik

terhadap teman serta tidak bermusuhan. Pandangan

mereka terhadap teman di LPKA, memandang teman

sebagai keluarga dan kawan.

d. Tanggung Jawab terhadap Orang yang Lebih Tua

Orang yang lebih tua maksudnya adalah seseorang

yang usianya lebih tua dibanding anak didik, bila di

dalam LPKA, orang yang lebih tua seperti guru,

petugas dll. Sikap tanggung jawab sosial yang muncul

yaitu bersikap sopan santun, menjaga ucapan, mentaati

perintah, menjaga amanah dan tidak membantah.

Seperti observasi yang peneliti lakukan, peneliti

94 Wawancara pribadi dengan Acong, di Samping Aula LPKA, pada

tanggal 12 Juli 2018. 95 Wawancara pribadi dengan Bolong, di Samping Aula LPKA, pada

tanggal 12 Juli 2018.

 

Page 87: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

75

mendapati sikap anak didik kepada penulis yaitu

megucapkan salam saat bertemu, bersalaman dan

menawarkan bantuan untuk mengambilkan mukena.

Informan anak didik pemasyarakatan mengatakan

bahwa:

“Sama orang yang lebih tua disini jaga sopan

santun, jaga etika, jaga omongan. Pandangan ke

petugas biasa saja.”96

“Saya sama guru atau orang yang lebih tua

sikapnya baik, menjaga sopan santun, menghargai,

tidak ngelawan. Pandangan ke petugas biasa

saja.”97

96 Wawancara pribadi dengan Acong, di Samping Aula LPKA, pada

tanggal 12 Juli 2018. 97 Wawancara pribadi dengan Bolong, di Samping Aula LPKA, pada

tanggal 12 Juli 2018.

 

Page 88: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

76

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis

terhadap pembinaan agama dalam menumbuhkan tanggung

jawab sosial pada anak didik pemasyarakatan di Lembaga

Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Pria Klas I Tangerang,

dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pembinaan agama di LPKA dalam

menumbuhkan tanggung jawab sosial dilakukan oleh

Pembina agama LPKA yang berjumlah tiga tim, yang

terdiri dari tim GPR (Gerakan Peduli Remaja), tim ESQ

Peduli Pemasyarakatan dan tim Al-Azhar. Pembinaan

agama ini berada dalam tanggung jawab seorang

Koordinator Pembinaan Agama Islam. Masing-masing

pembina agama memiliki tema kegiatan yang berbeda

untuk anak didik pemasyarakatan. Tema kegiatan pembina

agama dari tim GPR adalah sharing motivasi, tim ESQ

menekankan kegiatan cinta Qur'an, dan tim Al-Azhar

dominan dengan ceramah agama.

2. Upaya yang dilakukan pembina agama dalam

menumbuhkan tanggung jawab sosial diantaranya adalah

menyampaikan materi yang berkaitan dengan penanaman

sikap tanggung jawab sosial pada anak didik

pemasyarakatan seperti materi akhlak, motivasi dan sejarah.

Sikap tanggung jawab sosial yang muncul pada anak didik

 

Page 89: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

77

pemasyarakatan terlihat pada perubahan yang dirasakan

tiap anak didik. Tanggung jawab sosial kepada orang tua

seperti mulai berbicara dengan lembut, bersikap baik, tidak

membantah, jujur, dan menghormati keduanya. Tanggung

jawab sosial pada saudara seperti menjaga hubunga dan

berbuat baik. Tanggung jawab sosial kepada teman seperti

saling menolong, bersikap baik terhadap teman serta tidak

bermusuhan. Dan tanggung jawab sosial pada orang yang

lebih tua seperti bersikap sopan santun, menjaga ucapan,

mentaati perintah, menjaga amanah dan tidak membantah.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian beserta kesimpulan yang

telah dijelaskan dalam skripsi ini, peneliti memiliki beberapa

saran guna membangun dan dapat dijadikan evaluasi dalam

meningkatkan mutu dan kualitas serta tujuan dari penulisan ini

yaitu menumbuhkan tanggung jawab sosial anak didik

pemasyarakatan sebagai tolak ukur dari hasil pembinaan

agama yang dilakukan. Beberapa saran yang penulis

sampaikan antara lain:

1. Kegiatan pembinaan keagamaan di LPKA hendaknya lebih

ditingkatkan lagi, karena pembinaan agama sangat

bermanfaat bagi anak didik pemasyarakatan.

2. Pembina agama diharapkan dapat lebih inovatif dalam

menyampaikan materi dan dapat merumuskan target

pencapaian yang menjadi tujuan pembinaan.

 

Page 90: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

78

3. Untuk anak didik pemasyarakatan diharapkan dapat lebih

aktif lagi mengikuti kegiatan pembinaan agama dan

memanfaatkan kegiatan yang telah diberikan lembaga.

 

Page 91: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

79

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 2010. Psikologi Remaja Perkembangan

Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara.

Badan Litbang dan DIKLAT. 2011. Tanggung Jawab Sosial

(Tafsir Al-Qur‟an Tematik). Jakarta: Lajnah Pentashihan

Mushaf Al-Qur‟an.

Daradjat, Zakiah. 1982. Pendidikan Agama dan Pembinaan

Mental Cet. Ke-3. Jakarta: Bulan Bintang.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1994. Kamus Besar

Bahasa Indonesia Cet. Ke- 2. Jakarta: Balai Pustaka.

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Penjelasan atas UU No.12

Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan.

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan UU no. 32 Tahun 1999,

Syarat dan Tata Cara Hak Warga Binaan

Pemasyarakatan, (Jakarta, UU RI No. 32, 1999).

Faqih, Aunur Rahim. 2001. Bimbingan dan Konseling dalam

Islam. Yogyakarta: UII Press.

Gerungan. 2004. Psikologi Sosial. Bandung: PT Refika Aditama.

Hadisuprapto, Paulus. 2008. Delinkuensi Anak Pemahaman dan

Penanggulangannya. Malang: Bayumedia Publishing.

Helmy, Masdar. Peranan Dakwah dalam Pembinaan Umat.

Semarang: Dies Natalies, IAIN Walisongo Semarang.

Herdiansyah, H. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk

Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Kartono, Kartini. 1992. Patologi Sosial (2) Kenakalan Remaja.

Jakarta: Rajawali Pers.

 

Page 92: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

80

Mahmud, Ali Abdul Halim. 1998. Fikih Responsibilitas

Tanggung Jawab Muslim dalam Islam. Jakarta: Gema

Insani.

Moleong, Lexy J. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Nizar, Samsul. 2001. Pengantar Dasar-Dasar Pemikiran

Pendidikan Islam, Jakarta: Gaya Media Pratama.

Poerdaminta, WJS. 1992. Kamus Umum Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.

Profil Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Pria Klas I

Tangerang 2017.

Proyek Penerangan Bimbingan Khutbah Dakwah Agama. 1984.

Pembinaan Rohani pada Dharma Wanita. Jakarta:

DEPAG.

Rivai, Wijaya, H. 2012. Pemasyrakatan dalam Dinamika Hukum

dan Sosial. Jakarta: Lembaga Kajian Pemasyarakatan.

Singarimbun, Masri dan Sofyan Efendi (ed). Metode Penelitian

Survey, (Jakarta: Rajawali Press, tt).

Soetomo. 2010. Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya.

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Sudarsono. 2012. Kenakalan Remaja: Prevensi, Rehabilitasi dan

Resosialisasi. Jakarta: Rineka Cipta.

Supratiknya. 1995. Mengenal Perilaku Abnormal. Yogyakarta:

Kanisius.

Suharto, Edi. 2010. CSR dan COMDEV Investasi Kreatif

Perusahaan di Era Globalisasi. Jakarta: Alfabeta.

 

Page 93: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

81

Sugiyono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan; Pendekatan

Kuantitatif, Kualitataif dan R&D) cet. XI. Bandung;

alfabeta.

_______. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan

R&D. Bandung: Alfabeta.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan

Bahasa, Kamus Besar…, Cet. Ke-1.

Jurnal

Refly Mintalangi, “Hak Anak Didik Pemasyarakatan Menurut

UU No.12 Tahun 1995”, Lex Et Societatis Vol.1, no. 5

(September 2013).

Skripsi

Solikhah, Nur‟aini. Skripsi “Pembinaan Keagamaan pada

Narapidana Wanita di Lembaga Pemasyarakatan

Magelang Tahun 2014” (Salatiga:STAIN Salatiga, 2014.

Rakhmatika, Devi. Skripsi “Pembinaan Anak Didik

Pemasyarakatan Menurut Prespektif Hak Anak (Studi

terhadap Pembinaan Anak Didik Pemasyarakatan di

Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I

Kutoarjo-Purworejo)

Herawati. Skripsi “Pendidikan Akhlak dalam Keluarga sebagai

Upaya pembentukan Sikap Tanggung Jawab Sosial Anak

(Studi Kualitatif pada Warga RW 07 Jatiasih Bekasi)”,

(Jakarta: UIN Jakarta, 2010).

Website

https://lpka1tangerang.blogspot.com/2016/08/profil-lembaga-pembinaan-khusus- anak.html, diakses tanggal 2 Januari

2018 pukul 10.00 WIB.

 

Page 94: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

LAMPIRAN

 

Page 95: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

PEDOMAN WAWANCARA

I. Data Informan

Nama :

Jabatan : Pembina Agama

II. Pelaksanaan Wawancara

Tanggal :

Tempat :

III. Pertanyaan-Pertanyaan

1. Sejak kapan bapak/ibu menjadi pembina agama di LPKA?

2. Menurut bapak/ibu apa tujuan pembinaan agama pada

anak didik pemasyarakatan?

3. Bagaimana proses pembinaan agama yang dilakukan?

4. Kegiatan apa saja yang bapak/ibu lakukan pada

pembinaan agama?

5. Apa tujuan dari kegiatan/program tersebut?

6. Materi apa saja yang bapak/ibu sampaikan pada anak

didik pemasyarakatan?

7. Metode apa yang diterapkan pada pembinaan agama?

8. Apa hasil dari kegiatan pembinaan agama yang telah

dilakukan?

 

Page 96: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

PEDOMAN WAWANCARA

I. Data Informan

Nama :

Usia :

II. Pelaksanaan Wawancara

Tanggal :

Tempat :

III. Pertanyaan-Pertanyaan

1. Apakah kamu selalu mengikuti kegiatan pembinaan

agama?

2. Apakah kamu menerapkan setiap materi yang

disampaikan pembina agama?

3. Apakah petugas menyuruh kamu, dan melakukan

pemeriksaan di tiap sel? Adakah hukuman bila tidak

mengikuti pembinaan agama?

4. Selama kamu mengikuti pembinaan, seperti apa proses

pelaksanaan pembinaan agama yang dilakukan pembina

agama?

5. Materi apa saja yang disampaikan oleh pembina agama?

6. Materi apa yang kamu senangi?

7. Adakah perubahan sikap yang kamu rasakan setelah

mengikuti kegiatan pembinaan agama?

8. Adakah perubahan sikap kepada orang tua yang kamu

rasakan setelah mengikuti pembinaan agama?

9. Adakah perubahan sikap kepada saudara yang kamu

rasakan setelah mengikuti pembinaan agama?

 

Page 97: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

10. Adakah perubahan sikap kepada teman yang kamu

rasakan setelah mengikuti pembinaan agama? Bagaimana

pandangan kamu terhadap teman?

11. Adakah perubahan sikap kepada orang yang lebih tua

yang kamu rasakan setelah mengikuti pembinaan agama?

Bagaimana pandangan kamu terhadap orang yang lebih

tua disini contohnya petugas?

 

Page 98: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

HASIL WAWANCARA

I. Data Informan 1

Nama : Suci Susanti

Jabatan : Pembina Agama

II. Pelaksanaan Wawancara

Tanggal : Selasa, 17 Juli 2018

Tempat : Masjid Baiturrahman LPKA

III. Pertanyaan-Pertanyaan

1. Sejak kapan bapak/ibu menjadi pembina agama di LPKA?

Jawab: Tahun 2011.

2. Menurut bapak/ibu apa tujuan pembinaan agama pada

anak didik pemasyarakatan?

Jawab: Agar mereka dapat kembali ke jalan yang benar,

singkatnya itu.

3. Bagaimana proses pembinaan agama yang dilakukan?

Jawab: Seperti biasa, do’a, motivasi, ngobrol, sharing,

kalo ada waktu kita ajarin baca Qur’an, kalau ceramah si

kita engga, karna mereka masih remaja, kalau disuruh

dengerin ceramah mereka malah ga masuk.

4. Kegiatan apa saja yang bapak/ibu lakukan pada

pembinaan agama?

Jawab: Sharing, motivasi, ngobrol.

5. Apa tujuan dari kegiatan/program tersebut?

Jawab: Mereka kan rata-rata waktu di luar tidak paham

sama sekali tentang agama, bahkan banyak yang tidak

tahu sholat, syahadat tidak ngerti, jadi kita masuknya

 

Page 99: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

lewat cerita melalui motivasi, misalnya tentang surga, ada

surga ada neraka, ada konsekuensi, namanya sharing

supaya mereka tahu saya ini hidup bukan sekedar hidup,

saya ini hidup ada tanggung jawabnya, kalau saya ga

masuk surga, masuk neraka. Kalo sekarang kan mereka

tahunya hidup ya sekedar hidup.

6. Materi apa saja yang bapak/ibu sampaikan pada anak

didik pemasyarakatan?

Jawab: Motivasi, cerita nabi, surga neraka, dan lain-lain

seperti itu.

7. Metode apa yang diterapkan pada pembinaan agama?

Jawab: Sharing, tanya jawab.

8. Apa hasil dari kegiatan pembinaan agama yang telah

dilakukan?

Jawab: Kita tujuannya memperbaiki mereka aja dulu,

mereka dengan orang lain belum tentu ada di pikiran

mereka, karena mereka masuk sini kan karna mereka

egoisnya tinggi, sekarang yang penting mereka bisa

memperbaiki diri mereka sendiri, untuk sekarang yang

kita tumbuhkan kesadaran agamanya aja dulu. Kita ga ada

indikator keberhasilan ya, karna mereka keluar dari sini

yasudah ga ada hubungan lagi, kita hanya membekali

ketika mereka keluar.

Narasumber,

Suci Susanti

 

Page 100: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

HASIL WAWANCARA

I. Data Informan 2

Nama : Ratu Suharyati

Jabatan : Pembina Agama

II. Pelaksanaan Wawancara

Hari/ Tanggal : Rabu, 04 Juli 2018

Tempat : Masjid Baiturrohman LPKA

III. Pertanyaan-Pertanyaan

1. Sejak kapan bapak/ibu menjadi pembina agama di LPKA?

Jawab: Sejak tahun 2007 saya sudah disini, tapi rutin

dapat ngajar tetapnya dua tahun terakhir (2016).

2. Menurut bapak/ibu apa tujuan pembinaan agama pada

anak didik pemasyarakatan?

Jawab: Ingin mengangkat kembali harkat derajat mereka,

memotivasi, meyakinkan bahwa masa depan mereka

masih ada.

3. Bagaimana proses pembinaan agama yang dilakukan?

Jawab: Pertama pembukaan, ya ganti-ganti. Seperti tadi,

saya mau menerapkan seperti di LAPAS wanita, pertama

istighfar, asmaaul husna, selesai itu baru ngaji. Kita

hadirkan dulu hatinya, supaya dia ga ada dikamar, di

rumah, bahwa kita disini, kita mau ngaji. Liat tadi, ngantri

kan ngaji, tatoan penuh, mau ngaji, dulu mah ga ada, pada

tiduran, sekarang Alhamdulillah mau. Kedua, materi.

Ngaji, kadang motivasi, kadang hiburan, kita pernah

panggil pemain biola untuk hiburan mereka, karna kita ga

 

Page 101: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

melulu menuntut mereka belajar tapi kasih hiburan juga.

Terakhir penutup, istighfar, baca do’a dan kita ingatkan

mereka untuk hadir di pertemuan minggu depannya.

4. Kegiatan apa saja yang bapak/ibu lakukan pada

pembinaan agama?

Jawab: Kegiatan cinta Al-Qur’an, sesekali kita bawa

orang luar untuk motivasi.

5. Apa tujuan dari kegiatan/program tersebut?

Jawab: Tujuannya untuk mencerdaskan mereka,

memberikan bekal untuk mereka ketika kembali ke

masyarakat.

6. Materi apa saja yang bapak/ibu sampaikan pada anak

didik pemasyarakatan?

Jawab: Pengenalan Al-Qur’an dan memotivasi untuk cinta

Al-Qur’an.

7. Metode apa yang diterapkan pada pembinaan agama?

Jawab: Pendekatan hati karena mereka sudah jauh dari Al-

Qur’an.

8. Apa hasil dari kegiatan pembinaan agama yang telah

dilakukan?

Jawab: Kesadaran membaca Al-Qur’an dengan baik dan

memahami Al-Qur’an dengan kandungannya.

Narasumber,

Ratu Suharyati

 

Page 102: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

HASIL WAWANCARA

I. Data Informan 3

Nama : Muchidin Yusuf Wastum

Jabatan : Pembina Agama

II. Pelaksanaan Wawancara

Tanggal : Kamis, 19 Juli 2018

Tempat : Kantor Bimkemas LPKA

III. Pertanyaan-Pertanyaan

1. Sejak kapan bapak/ibu menjadi pembina agama di LPKA?

Jawab: tahun 2000. Tapi kalau Al-Azhar sejak tahun

1995 sudah disini, dan orang-orangnya juga sudah sepuh

2. Menurut bapak/ibu apa tujuan pembinaan agama pada

anak didik pemasyarakatan?

Jawab: untuk memberi bekal ke anak

3. Bagaimana proses pembinaan agama yang dilakukan?

Jawab: baca tulis Al-Qur’an, ceramah,

4. Kegiatan apa saja yang bapak/ibu lakukan pada

pembinaan agama?

Jawab: baca tulis Al-Qur’an, ceramah, tausiyah

5. Apa tujuan dari kegiatan/program tersebut?

Jawab: Baca tulis Qur’an itu untuk membekali mereka,

terutama di keluarga dan masyarakat tempat tinggal dia,

kalau di rumah ga sempat, kalau dia dapat ujian dan

teguran kan dia bisa baca Al-Qur’an dan mengajarkannya,

terutama di keluarga dan masyarakat tempat tinggal dia.

Ceramah untuk mengingatkan dia, karna tausiyah,

 

Page 103: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

bimbingan, arahan itu perlu, apalagi untuk anak yang

bermasalah, mudah-mudahan dapat menambah ilmu dari

yang tidak tahu menjadi tahu, yang sudah tahu ya jangan

sampai mengulangi kesalahan lagi.

6. Materi apa saja yang bapak/ibu sampaikan pada anak

didik pemasyarakatan?

Jawab: Al-Qur’an, fiqih, akidah akhlak, sejarah,

muhasabah.

7. Metode apa yang diterapkan pada pembinaan agama?

Jawab: Ceramah, oasis jadi kita mencari tahu

kebutuhannya dia, jadi kita tidak mengulang, kita

melanjutkan, apa yang sudah tahu suruh di istiqomah di

jaga, yang belum tahu kita arahkan.

8. Apa hasil dari kegiatan pembinaan agama yang telah

dilakukan?

Jawab: Alhamdulillah ada, ada anak yang sudah bebas

masuk pesantren, jadi anak ini masih berkesinambungan,

tapi hanya yang mau saja, karna kalau sudah keluar dari

sini, kebanyakan sudah lepas gitu saja.

Narasumber,

Muchidin Yusuf Wastum

 

Page 104: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

HASIL WAWANCARA

I. Data Informan 4

Nama : Acong

Usia : 18 Tahun

II. Pelaksanaan Wawancara

Tanggal : Kamis, 12 Juli 2018

Tempat : Samping Aula LPKA

III. Pertanyaan-Pertanyaan

1. Apakah kamu selalu mengikuti kegiatan pembinaan

agama?

Jawab: Iya, selalu.

2. Apakah kamu senang mengikuti kegiatan pembinaan

agama?

Jawab: Iya, senang banget kak. Tiap mulai kegiatan saya

selalu ikut, karna dulunya saya juga sering ikut ta’lim.

3. Apakah petugas menyuruh kamu, dan melakukan

pemeriksaan di tiap sel? Adakah hukuman bila tidak

mengikuti pembinaan agama?

Jawab: Kalo kita belum berangkat, ada yang meriksa. Ga

ada hukuman juga karna kalo udah gitu kita langsung

berangkat. Tapi kalo sholat subuh saya suka ketinggalan

kak, udah di gedor, bangun, terus tidur lagi.

4. Selama kamu mengikuti pembinaan, seperti apa proses

pelaksanaan pembinaan agama yang dilakukan pembina

agama?

 

Page 105: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

Jawab: Pertama Do’a terus lanjut baca Qur’an, terus

ceramah

5. Materi apa saja yang disampaikan oleh pembina agama?

Jawab: Sejarah, terus kemaren seperti ceramah tentang

bulan syawal.

6. Materi apa yang kamu senangi?

Jawab: Sejarah perjalanan Nabi

7. Adakah perubahan sikap yang kamu rasakan setelah

mengikuti kegiatan pembinaan agama?

Jawab: Ada, rasanya jadi lebih rajin ibadahnya,

Alhamdulillah. Soalnya kan kita disini dibina buat jadi

lebih baik. Jadi kalo kata orang, orang disini tuh orang

terpilih.

8. Adakah perubahan sikap kepada orang tua yang kamu

rasakan setelah mengikuti pembinaan agama?

Jawab: Orang tua kan sudah meninggal, jadi sekarang

selalu mendo’akan orang tua saja.

9. Adakah perubahan sikap kepada saudara yang kamu

rasakan setelah mengikuti pembinaan agama?

Jawab: Kalau menurut abang saya, saya ada perubahan

kak, dari cara ngomongnya, biasanya saya manggil

abang saya pake nama, sekarang manggilnya abang.

Hubungan selalu baik-baik aja sama saudara-saudara.

10. Adakah perubahan sikap kepada teman yang kamu

rasakan setelah mengikuti pembinaan agama? Bagaimana

pandangan kamu terhadap teman?

 

Page 106: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

Jawab: Perubahan ada, sama teman sebisa mungkin

selalu baik. Pandangan saya, sama temen satu blok udah

seperti keluarga. Saling bantu, kalo saya lagi susah

dibantu, kalo dia susah saya bantu, terutama ya ekonomi.

11. Adakah perubahan sikap kepada orang yang lebih tua

yang kamu rasakan setelah mengikuti pembinaan agama?

Bagaimana pandangan kamu terhadap orang yang lebih

tua disini contohnya petugas?

Jawab: Sama orang yang lebih tua disini jaga sopan

santun, jaga etika, jaga omongan. Pandangan ke petugas

biasa saja.

Narasumber,

Acong

 

Page 107: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

HASIL WAWANCARA

I. Data Informan 5

Nama : Rio

Usia : 18 Tahun

II. Pelaksanaan Wawancara

Tanggal : Kamis, 12 Juli 2018

Tempat : Samping Aula LPKA

III. Pertanyaan-Pertanyaan

1. Apakah kamu selalu mengikuti kegiatan pembinaan agama?

Jawab: Selalu

2. Apakah kamu senang mengikuti kegiatan pembinaan agama?

Jawab: Seneng kak, saya selalu ngikutin pembinaan agama.

Itung-itung belajar. Masa orang udah jauh-jauh dateng ga

dihargain.

3. Apakah kamu menerapkan setiap materi yang disampaikan

pembina agama?

Jawab: Diterapin kak, kayak jangan menunda-nunda sholat,

kalo udah adzan langsung sholat. Jadi kalo udah adzan ya

saya langsung ke masjid.

4. Apakah petugas menyuruh kamu, dan melakukan

pemeriksaan di tiap sel? Adakah hukuman bila tidak

mengikuti pembinaan agama?

Jawab: Iya ada yang meriksa.

5. Selama kamu mengikuti pembinaan, seperti apa proses

pelaksanaan pembinaan agama yang dilakukan pembina

agama?

 

Page 108: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

Jawab: do’a, ngaji, dengerin ceramah.

6. Materi apa saja yang disampaikan oleh pembina agama?

Jawab: Materi fiqih, akhlak, sejarah para-para Nabi.

7. Adakah perubahan sikap yang kamu rasakan setelah

mengikuti kegiatan pembinaan agama?

Jawab: Saya jadi lebih diam, kalem. Tidak mau mencari

masalah

8. Adakah perubahan sikap kepada orang tua yang kamu

rasakan setelah mengikuti pembinaan agama?

Jawab: Ada perubahan, saya kan tinggal sama mbah, tapi

suka dijengukin sama orang tua juga, ya kalau sama orang

tua sekarang saya ga ngebantah, kalo ketemu

assalamu’alaikum, salim. Disini diajarkan untuk selalu sopan

tidak boleh membantah orang tua.

9. Adakah perubahan sikap kepada saudara yang kamu rasakan

setelah mengikuti pembinaan agama?

Jawab: Sama adik, kalau adiknya ga nurut ya dimarahin,

karna kan untuk kebaikan dia juga. Harus selalu baik, sopan

sama saudara.

10. Adakah perubahan sikap kepada teman yang kamu rasakan

setelah mengikuti pembinaan agama? Bagaimana pandangan

kamu terhadap teman?

Jawab: Kalau sama teman, asalkan dia ga mulai duluan, saya

mah diam saja. Pernah si saya bercanda berlebihan, tapi ga

sampe berantem. Sama teman baik, akur, saling nolongin

teman, kalau dia ga punya makanan, saya kasih indomie.

 

Page 109: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

Pandangan ke teman biasa saja, tapi tidak menganggap

mereka musuh.

11. Adakah perubahan sikap kepada orang yang lebih tua yang

kamu rasakan setelah mengikuti pembinaan agama?

Bagaimana pandangan kamu terhadap orang yang lebih tua

disini contohnya petugas?

Jawab: Sama orang yang lebih tua harus sopan, hormat, ga

ngelawan, disini ngelawan bisa-bisa ga bisa pulang. Karena

kalau ingin dihargai harus menghargai orang lain juga.

Pandangan ke petugas disini biasa saja.

Narasumber,

Rio

 

Page 110: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

HASIL WAWANCARA

I. Data Informan 6

Nama : Bolong

Usia : 18 Tahun

II. Pelaksanaan Wawancara

Tanggal : Kamis, 12 Juli 2018

Tempat : Samping Aula LPKA

III. Pertanyaan-Pertanyaan

1. Apakah kamu selalu mengikuti kegiatan pembinaan

agama?

Jawab: Selalu kak.

2. Apakah kamu senang mengikuti kegiatan pembinaan

agama?

Jawab: Senang kak.

3. Apakah kamu menerapkan setiap materi yang

disampaikan pembina agama?

Jawab: Diterapin kak, seperti disuruh sholat, saya sholat.

Puasa juga saya puasa, dulu mah engga pernah puasa kak.

Sekarang saya sholat 5 waktu, dulu mah paling sholat

maghrib doang, Alhamdulillah sekarang jadi rajin sholat.

4. Apakah petugas menyuruh kamu, dan melakukan

pemeriksaan di tiap sel? Adakah hukuman bila tidak

mengikuti pembinaan agama?

Jawab: Iya disuruh, ada yang meriksa ke kamar. Tapi kalo

subuh saya suka ga sholat kak, kalo di gedor, saya

 

Page 111: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

ngumpet di kolong ranjang, kalo udah pergi yaudah saya

naek lagi ke kasur, tidur.

5. Selama kamu mengikuti pembinaan, seperti apa proses

pelaksanaan pembinaan agama yang dilakukan pembina

agama?

Jawab: Pertama do’a, bercanda-canda dulu, baru serius,

terus materi.

6. Materi apa saja yang disampaikan oleh pembina agama?

Jawab: Sejarah, motivasi.

7. Adakah perubahan sikap yang kamu rasakan setelah

mengikuti kegiatan pembinaan agama?

Jawab: Ada kak, kata orang tua saya juga saya jadi lebih

baik, rajin ngaji, sholat.

8. Adakah perubahan sikap kepada orang tua yang kamu

rasakan setelah mengikuti pembinaan agama?

Jawab: Ada, kalau dulu saya suka marah-marah, suka

bohongin orang tua saya, tapi sekarang tidak, kalo ketemu

juga saya salim, ngomongnya lembut, ga membantah, ga

marah-marah lagi.

9. Adakah perubahan sikap kepada saudara yang kamu

rasakan setelah mengikuti pembinaan agama?

Jawab: Saya dua bersaudara, dengan abang saya selalu

baik, jaga sopan santun.

10. Adakah perubahan sikap kepada teman yang kamu

rasakan setelah mengikuti pembinaan agama? Bagaimana

pandangan kamu terhadap teman?

 

Page 112: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

Jawab: Sama teman, banyak sekali perubahan saya kak,

kalo diluar saya suka marah-marah, ga bener dah diluar,

sekarang Alhamdulillah udah lebih baik, akrab sama

temen, nolongin temen kalo lagi susah.

11. Adakah perubahan sikap kepada orang yang lebih tua

yang kamu rasakan setelah mengikuti pembinaan agama?

Bagaimana pandangan kamu terhadap orang yang lebih

tua disini contohnya petugas?

Jawab: Saya sama guru atau orang yang lebih tua

sikapnya baik, menjaga sopan santun, menghargai, tidak

ngelawan. Pandangan ke petugas biasa saja.

Narasumber,

B

o

l

o

n

g

 

Page 113: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

Foto bersama Pembina

Agama dari Tim GPR

(Gerakan Peduli Remaja)

Wawancara dengan Ustadz

Muchidin

Foto Bersama Pembina

Agama dari Tim ESQ Peduli

Pemasyarakatan

Foto bersama Pembina

Agama dari Tim Al-Azhar

Observasi dan Wawancara bersama Anak Didik Pemasyarakatan

 

Page 114: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

Observasi dan Wawancara bersama Anak Didik Pemasyarakatan

Informan Acong Menunjukkan Keahliannya berSholawat

 

Page 115: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

Masjid Baiturrahman LPKA

sebagai Tempat Kegiatan

Pembinaan Agama

Kegiatan Pembinaan Agama

oleh Tim ESQ

Kegiatan Sharing Motivasi oleh Tim GPR (Gerakan Peduli

Remaja)

Kegiatan Belajar Membaca

Al-Qur’an

 

Page 116: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

 

Page 117: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada

 

Page 118: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43748/1/DWI... · Anak didik pemasyarakatan merupakan anak dibawah usia ... pemahaman tentang hukum.3 Pada