غزو الفكر (ghozwul fikri)

34
ر ك ف ل وا ز غOleh : س م ش ي ر ص ب ل ا

Upload: didikkepsu-a

Post on 29-Jul-2015

122 views

Category:

Education


14 download

TRANSCRIPT

الفكر غزو

Oleh : شمسالبصري

عزو تعريفالفكر

Ghozwul Fikri terdiri dari dua kata; ghozwah dan

Fikr. Ghazwu artinya al har yang berarti perang,

Invasi, Serangan. Fikr berarti pemikiran .

غزو تعريفالفكر

Secara istilah invasi/ Perang pemikiran adalah

salah satu sarana perang selain militer yang

digunakan oleh Kuffar untuk merusak fikrah dan

Aqidah Kaum Muslimin.

Mengapa

Ghozwul Fikri

Raja Louis IX (panglima perang salib ke 7) dikalahkan oleh Al Manshurah, dan menjadi tawanan perang. Dipenjara ia membuat suatu pernyataan:

“Setelah menempuh perjalanan panjang, segalanya telah menjadi jelas bahwa mengalahkan kaum muslimin dengan jalan peperangan adalah mustahil karena mereka memiliki manhaj yang jelas dan tegak di atas konsep jihad fi sabilillah. Dengan manhaj ini mereka tidak akan pernah dikalahkan dengan perang militer. Barat harus menempuh jalan lain, selain militer. Yaitu jalan ideologi.”

*Misi utama kita sebagai seorang Kristen bukan menghancurkan kaum Muslimin, namun memisahkan mereka dari Islam,

agar jadi orang Muslim yang tidak berakhlak. Dengan begitu akan membuka

pintu bagi kemenangan imperialis di negeri Islam.

*Tujuan kalian adalah mempersiapkan

generasi baru yang sesuai dengan kehendak kaum penjajah.

Samuel Zwemer, pada Konferensi Missionaris 1935.

Misionaris Legendaris Henry Martyn (1781-1812)

“ Saya datang menemui umat Islam, tidak dengan senjata tapi dengan kata-kata, tidak dengan pasukan tapi dengan

akal sehat, tidak dengan kebencian tapi dengan cinta”

Tujuan GHOZWUL FIKRI

• Menjauhkan umat Islam dari Dien-nya. (liht. Dalil)

• Berusaha memasukkan yang sudah lemah Islamnya ke dalam agama kafir, atau mengikuti millah mereka. (liht. Dalil)

• Memadamkan cahaya (agama) Allah. (liht. Dalil)

Metode GHOZWUL FIKRI• Membatasi supaya Islam tidak tersebar luas

1. Tasykik (pendangkalan/keragu-raguan)

2. Tasywih (Pencemaran/pelecehan)

3. Tadhlil (penyesatan)

4. Taghrib (pembaratan/westernisasi)

• Menyerang Islam dari dalam

1. Penyebaran faham sekuralisme

2. Penyebaran faham nasionalisme

3. Pengrusakan akhlak umat lslam terutama para pemudanya.

Sarana Ghozwul Fikr1. Kurikulum pendidikan Islam2. Mendirikan/membangun sekolah-sekolah khusus/sekolah

asing3. Mengabaikan materi agama di perkuliahan4. Membatasi agama hanya pada materi-materi syariah

saja, jauh dari agama5. Menyempitkan makna agama hanya pada sisi syariyahnya

saja.6. Memanfaatkan media cetak, radio, televisi, internet7. adat istiadat dan hal-hal yang sudah memasyarakat8. Mengirim pemuda-pemuda Islam untuk belajar di Barat.9. Menuduh kaum muslimin sebagai teroris

AKIBAT GHAZWUL FIKRI

1. Penyimpangan aqidah islam dan penggambaran buruk terhadapnya.

2. Melemahnya perasaan keislaman / ruh maknawiyah islamiyah.

3. Melemahkan ruh ukhuwah dan perasaan/ maknawiyah sebagai satu tubuh antara kaum muslimin.

4. Keraguan akan kemampuan kaum muslimin untuk menguasai peradaban dunia.

5. Mengambil system pendidikan / tarbiyah/ pembinaan dan ta’lim dari system barat.

6. Bertaklid pada barat dalam adat istiadat dan akhlaknya.

AKIBAT GHAZWUL FIKRI7. Mengadopsi atau mengambil hukum dan

perundang-undangan baik dalam masalah politik, ekonomi, dan social.

8. Melemahkan ruh jihad dan ruh perlawanan untuk mempertahankan ummat.

9. Kerusakan moral/ akhlak. 10.Menyebarkan mahzab- mahzab pemikiran

yang menyimpang: Sekularisme dan modernism dalam konteks negative.

11.Ketergantungan negara- negara islam kepada negara –negara kafir dari sisi politik dan ekonomi.

QS. Al-Isra (17) : 73

ت�ن�ون ك ع ن� إ�ن� ك اد�وا ل ي ف� و ت ر�ي �ل ي�ك ل�ت ف� ي�ن ا إ و�ح

ال!ذ�ي أ ذ�وك �ذ&ا الت!خ إ ه� و ع ل ي�ن ا غ ي�ر

ل�يال خQS. Al Maidah (5) : 49

ل ن�ز ا أ م� ب�م ك�م� ب ي�ن ه� ن� اح� أ و

اء ه�م� و الل!ه� و ال ت ت!ب�ع� أ ه�ت�ن�وك ع ن� ه�م� أ ن� ي ف� ذ ر� و اح�

إ�ن� �ل ي�ك ف ل الل!ه� إ ن�ز ا أ ب ع�ض� ما ي�ر�يد� الل!ه� ن!م اع�ل م� أ ا ف ل!و� ت وم� م� ب�ب ع�ض� ذ�ن�وب�ه� يب ه� أ ن� ي�ص�

ا م�ن الن!اس� إ�ن! ك ث�ير& و ون ق� اس� ل ف

QS. Al-Bqarah (2) : 217

ت!ى ات�ل�ون ك�م� ح ال�ون ي�ق و ال ي ز

ت ط اع�وا دEوك�م� ع ن� د�ين�ك�م� إ�ن� اس� QS. Al- Baqarah (2) : 120ي ر�

ود� و ال ض ى ع ن�ك ال�ي ه� ل ن� ت ر� و

م� ل!ت ه� ت!ى ت ت!ب�ع م� ى ح ار الن!ص

QS. As-Shaff (61) : 8

ئ�وا ن�ور الل!ه� ي�ر�يد�ون ل�ي�ط�ف�

ت�مE ن�ور�ه� الل!ه� م� م� و و اه�ه� ب�أ ف�

ون ر� ل و� ك ر�ه ال�ك اف� وQS. At-Taubah (9) : 32

ئ�وا ن�ور الل!ه� ي�ر�يد�ون أ ن� ي�ط�ف�

ي أ�ب ى الل!ه� إ�ال أ ن� م� و و اه�ه� ب�أ ف�

ون ر� ل و� ك ر�ه ال�ك اف� ه� و ي�ت�م! ن�ور

Nama : Nasr Hamid Abu ZaidTTL : 10 July 1943, Mesir.

Perjalanan Intelektual: S1 - S3 jurusan Bahasa dan Sastra Arab, Univ. Kairo. Pernah tinggal di Amerika selama 2 tahun (1978-1980) untuk penelitian doktoralnya di University of Pensylvania, Philadelphia, USA. Di Universitas ini ia mempelajari folklore dan metodologi kajian lapangan (fieldwork)

Pada tahun 2002, ia mengajukan karya-karyanya, di antaranya Naqd al-Kitab al-Diniy yang diterbitkan pada tahun ini juga, dan saat itu pula namanya melejit di dunia Islam. Di tahun ini pula dimulai "Kasus Abu Zaid" di persidangan yang berakhir dengan vonis murtad atas dirinya oleh pengadilan tinggi Mesir dan ia dituntut menceraikan istrinya.

وال التفات لمزاعم الخطاب الديني بمطابقة فهم الرسول للداللة الذاتية للنص ... إن هذا

الزعم يؤدي إلى نوع من الشرك من حيث إنه يطابق بين المطلق والنسبي وبين الثابت والمتغير حين يطابق بين القصد اإللهي والفهم

اإلنساني لهذا القصد ولو كان فهم الرسول.

Tak perlu dipedulikan asumsi-asumsi wacana keagamaan yang

menyatakan kesesuaian pemahaman Nabi terhadap dilalah asli teks... Asumsi

semacam ini akan menjurus kepada

‘kemusyrikan’ karena telah menyamakan antara yang absolut dan

yang nisbi (tafsir Nabi).. antara maksud Tuhan

dangan pemahaman manusia, sekalipun itu adalah pemahaman seorang

Rasul.Nas}r H}a>mid Abu> Zaid, Naqd ‘l-Khita>b al-Di>ny,

hal. 126

Mustahil manusia yang relatif memahami

kehendak Tuhan yang absolut

Nasr Hamid Abu Zaid, Hermeneutika Inklusif, Judul asli: Isykaaliyaat ‘l-

Qiraaah wa Aaliyaa ‘l-Ta’wi,i l (Jakarta: ICIP, 2004), hal. 7

Aksin Wijaya, Menggugat Otentisitas Wahyu Tuhan, 2004, h.123: Mushaf itu tidak sakral dan absolute, melainkan profan dan fleksibel.

Yang sakral dan absolut hanyalah pesan Tuhan yg terdapat di dalamnya, yg masih dalam proses

pencarian. Karena itu, kini kita diperkenankan bermain-main dengan mushaf tersebut, tanpa

ada beban sedikitpun, beban sakralitas yg melingkupi perasaan dan pikiran kita.

Tesis Master UIN Yogyakarta yang dibimbing Murid Nasr Hamid Abu Zaid. Kini sudah dipublikasikan

untuk dikonsumsi publik.

Prof. Dr. Abdur Munir Mulkan, dosen UIN Yogyakarta, menulis dalam buku ajaran dan Jalan Kematian Syekh Siti Jenar, (Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2002), hal. 44.

"Jika semua agama memang benar sendiri, penting diyakini bahwa surga Tuhan yang satu itu sendiri terdiri banyak pintu dan kamar. Tiap pintu adalah jalan pemeluk tiap agama

memasuki kamar surganya. Syarat memasuki surga ialah keikhlasan pembebasan manusia dari kelaparan, penderitaan, kekerasan dan ketakutan, tanpa melihat agamanya. Inilah

jalan universal surga bagi semua agama. Dari sini kerjasama dan dialog pemeluk berbeda agama jadi mungkin."

Ulil Abshar Abdalla mengatakan:“Semua agama sama. Semuanya menuju jalan kebenaran. Jadi, Islam bukan yang paling benar." (Majalah GATRA, edisi 21 Desember 2002.”

Biodata :Nama Lengkap : ULIL ABSHAR ABDHALLALahir : Pati, Jawa Tengah, 11 Januari 1967Pendidikan :

- Madrasah Mathali’ul Falah, Kajen, Pati, Jawa Tengah- Pondok Pesantren Mansajul ‘Ulum, Cebolek, Kajen, Pati- Pondok Pesantren al-Anwar, Sarang, Rembang.- Pernah kuliah di Fakultas Syari’ah Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta, dan mengenyam pendidikan di STF (Sekolah Tinggi Filsafat) Driyakara, Jakarta.- S2 dan S3 di bidang Perbandingan Agama Boston, Amerika Serikat.

Karir :- Ketua Lakpesdam (Lembaga kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia) Nahdatul ‘Ulama, Jakarta.- Staf di Institut Studi Arus Informasi (ISAI), Jakarta.- Direktur Program Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP)- Penasehat Ahli Harian Duta Masyarakat.- Koordinator Jaringan Islam Liberal (JIL)- Direktur Freedom Institute, Jakarta.

Zainul Kamal, Fiqh Lintas Agama, (Paramadina: 2004), p.164.“ Soal pernikahan laki-laki non-Muslim dengan wanita Muslim merupakan wilayah ijtihadi dan terikat dengan konteks tertentu, diantaranya konteks dakwah Islam pada saat itu. Yang mana jumlah umat Islam tidak sebesar saat ini, sehingga pernikahan antar agama merupakan sesuatu yang terlarang. Karena kedudukannya sebagai hukum yang lahir atas proses ijtihad, maka amat dimungkinkan bila dicetuskan pendapat baru, bahwa wanita Muslim boleh menikah dengan laki-laki non-Muslim, atau pernikahan beda agama secara lebih luas amat diperbolehkan, apapun agama dan alirannya.

Menghalalkan Homoseksual

Homoseksualitas & Pernikahan Gay: Suara dari IAIN!

Mahasiswa Fak. Syariah IAIN Semarang :“Hanya orang primitif saja yang melihat perkawinan sejenis sebagai sesuatu yang abnormal dan berbahaya. Bagi kami, tiada alasan kuat bagi siapapun dengan dalih apapun, untuk melarang perkawinan sejenis. Sebab, Tuhan pun sudah maklum, bahwa proyeknya menciptakan manusia sudah berhasil bahkan kebablasan

Mahasiswa Fak. Syariah IAIN Semarang :“Hanya orang primitif saja yang melihat perkawinan sejenis sebagai sesuatu yang abnormal dan berbahaya. Bagi kami, tiada alasan kuat bagi siapapun dengan dalih apapun, untuk melarang perkawinan sejenis. Sebab, Tuhan pun sudah maklum, bahwa proyeknya menciptakan manusia sudah berhasil bahkan kebablasan

Dalam salah satu buku karangan Jalaluddin Rakhmat, “Meraih Cinta Ilahi” terbitan Rosda, Cet VI. 2005, hal 294-295, pada catatan kaki nomor 9 ditulis,“Lihat Shahih Al-Bukhari, “Kitab Bad’ Al-Khalq”. “Kitab Al-Nikah”; Shahih Muslim, “Kitab Fadha’il Al-Shahabah”; diriwayatkan juga dalam Al-Turmudzi 2:319; Mustadrak Al-Shahabah3: 158.

Dalam catatan ini, Jalaluddin Rakhmat yakin bahwa Abu Bakar dan Umar radhiyallahu ‘anhuma membuat Fathimah radhiyallahu ‘anha  marah. Bahkan sampai mendoakan keburukan pada mereka berdua. Karena itulah

Menurut Jalaluddin R, “Syiah melaknat orang-orang yang menyakiti Fathimah as.”

Muawiyah tidak hanya fasik bahkan kafir, tidak meyakini kenabian. Ia besama dengan Abu Sufyan dan Amr bin ash telah dilaknat oleh Nabi saw. (Jalaluddin Rakhmat. Al Mushthafa (Manusia Pilihan yang Disucikan). Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2008. hal. 24 dan 73)Dan Para sahabat murtad. (Jalaluddin Rakhmat. Artikel dalam Buletin al Tanwir Yayasan Muthahhari Edisi Khusus No. 298. 10 Muharram 1431 H. hal. 3)

Aminah Wadud menjadi imam sholat berjama’ah di Amerika

Penolakan Poligami

Pernikahan Sesama Jenis

6 September 2003: Bertempat di Planet Pyramid, Parangtritis, Yogyakarta, berlangsung perkawinan

homo William Johanes (Belanda) dan Philip Iswardono (Indonesia)

2006: Pemilihan Putri Waria 2006. Kali ini Merlyn Sopjan yang bernama asli Aryo Pamungkas terpilih menjadi pemenangnya.

15 Januari 2006: Terbentuk Arus Pelangi di Jakarta, yakni LSM tempat mangkalnya kaum lesbian dan, gay, bisexual dan transgender (LGBT).

Perpanjangan tangan Gay Pride yg berpusat di Belanda

Gerakan Waria Indobesia

Menangkal Virus GHAZWUL FIKRI

1. ILMU

2. SABAR

Menghalalkan Homoseksual

Prof. DR. Siti Musdah MuliaLahir di Bone, Sulawesi Selatan, 3 Maret 1958, Ahli peneliti Utama Bidang Lektur Keagamaan, Badan Penelitian dan Pengembangan Agama, Depag.S1 di IAIN Alauddin Makassar. S2 dan S3 di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pendidikan Informal : - Islam dan CivilSociety di Universitas Melboune Australia 1998.- Pendidikan HAM di University of Chulalangkorn Thailan 2000.- Management Pendidikan dan Kepemimpinan di University of

George Maison Virginia AS 2001.- Kursus Singkat Management Pendidikan dan Kepemimpinan

Perempuan di Bangladesh Institute of Administration and Managhement, Dhakka, Bangladesh 2002.