alinahrowi4.files.wordpress.com€¦ · web viewsemakin berkembangnya zaman, negara dituntut...
TRANSCRIPT
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
Relevansi Pancasila Sebagai Ideologi Negara
MAKALAHDibuat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Pancasila Semester IV
Tahun Akademik 2013-2014
Jurusan Hukum Bisnis Syariah Fakultas Syariah
UIN Maulana Maliki Ibrahim Malang
Dosen
Akhmad Farroh Hasan, M.Si
Oleh
KELOMPOK 1V
Muhamad Syafii : 13220209
Malihatus Shofiyah : 13220192
Nur Musyahaidah : 13220227
Novi Yuniasari : 13220202
MALANG
2013
KATA PENGANTAR
حيم الر حمن الر الله بسمPuji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-
Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Pancasila Sebagai Ideologi
Negara.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Filasafat
Pancasila yang diampu oleh Bapak Akhmad Farroh Hasan, M.Si.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi kepada mahasiswa dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan bagi kita semua.
Aamin Ya Rabbal Aalamiin.
Malang 2 Oktober 2013
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
A. Negara....................................................................................................................2
1. Pengertian Negara...................................................................................................2
2. Unsur-Unsur Negara................................................................................................2
B. Ideologi..................................................................................................................3
1. Pengertian Ideologi............................................................................................3
2. Tujuan dan Unsur Ideologi.................................................................................4
C. Relevansi Pancasila Sebagai Ideologi Negara.............................................................5
2. Ajaran Pancasila.........................................................................................................7
3. Fungsi dan Peranan Pancasila....................................................................................7
BAB III PENUTUP................................................................................................................9
A. Kesimpulan.............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin berkembangnya zaman, negara dituntut untuk selalu tanggap
terhadap berbagai permasalahan, baik permasalahan sosial, ekonomi, politik,
budaya, agama dan pendidikan. Negara harus mempunyai landasan kuat dalam
menyelesaikan problematika tersebut. Dalam hal ini, pancasila sebagai ideologi
negara patut menunjukkan kredibilitasnya dalam menanggapi berbagai
permasalahan tersebut. Sehingga didapat suatu keyakinan bahwa pancasila
merupakan satu-satunya ideologi negara yang mampu bersinergi terhadap pola
perkembangan dan tuntutan zaman.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu negara ?
2. Apa itu ideologi ?
3. Apakah pancasila selalu relevan sebagai ideologi Negara ?
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian negara secara etimologi dan terminologi persepsi
para ahli
2. Menjelaskan pengertian ideologi secara etimologi dan terminologi persepsi
para ahli
3. Menjelaskan berbagai berbagai bukti, bahwa pancasila selalu relevan
dijadikan sebagai ideologi negara
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Negara
1. Pengertian Negara
Istilah negara berasal dari bahasa Inggris state, bahasa Belanda staat,
bahasa Perancis etat yang berarti sesuatu yang bersifat tetap dan tegak. Dalam
kamus besar Bahasa Indonesia negera mempunyai dua pengertian. Yang pertama,
negara adalah organisasi di suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi
yang sah dan ditaati rakyat. Yang kedua, negaraa adalah kelompok sosial yang
menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah lembaga
politik dan penerintah yang efektif, mempunyai satu kesatuan politik, berdaulat
sehingga berhak menentukan tujuan nasional1.
Plato mengemukakan bahwa negara adalah manusia dalam ukuran besar.
Logeman berpendapat bahwa negara pada hakikatnya merupakan organisasi
kekuasaan yang menyatukan kelompok manusia yang kemudian disebut dengan
bangsa. Marx webber mengatakan bahwa negara adalah kewenangan untuk
memonopoli penggunaan kekuasaan fisik. Sedangkan Hegel mengartikan negara
sebagai organisasi kesusilaan yang timbul karena terjadinya perpaduan individual.
Pendapat berbeda dikemukakan Hans Kelsen yang menyatakan negara adalah
suatu susunan pergaulan hidup bersama, suatu tata paksa2.
Pada dasarnya negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang
dibangun atas kesepakatan seluruh anggota masyarakat (societycontrac). Herber
Spencer (1820-1903) dan Horald J. Laski (1893-1950). Dapat dipahami bahwa3.
Dari beberapa pendapat diatas dapat dipahami bahwa negara merupakan
2. Unsur-Unsur Negara
Negara mempunyai beberapa unsur, yaitu :
1 Filsafat pancasila2 Satyaariyono, Filsafat Pancasila, 2013 Nirmana Media. Jakarta, 2013, hlm. 1873 Satyaariyono, Filsafat Pancasila, 2013 Nirmana Media. Jakarta, 2013, hlm. 187-188.
2
a. Rakyat, orang-orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah, tunduk
pada kekuasaan negara dan mendukung negara yang bersangkutan.
b. Wilayah, yaitu daerah yang menjadi kekuasaan negara dan menjadi
tempat tinggal bagi rakyat. Wilayah juga menjadi sumber sumber
kehidupan rakyat. Wilayah negara meliputi wilayah darat, laut dan udara.
c. Pemerintah yang berdaulat, yaitu adanya penyelenggara negara yang
memiliki kekuasaan untuk menyelenggearakan pemerintahan.
Pemerintah mempunyai kedaulatan untuk ditaati oleh seluruh rakyat dan
kedaulatan untuk mempertahankan diri dari serangan negara lain.
Unsur-unsur di atas merupakan unsur kostitutif atau unsur pembentuk
yang harus terpenuhi agar terbentuk suatu negara. Selain unsur konstitutif, suatu
negara harus memiliki unsur deklaratif, yaitu unsur yang sifatnya menyatakan,
seperti pengakuan dari negara lain4.
B. Ideologi
1. Pengertian Ideologi
Ideologi berasal dari kata idea (Inggris), yang berarti gagasan, pengertian.
Kata kerja Yunani oido (mengetahui, melihat dengan budi). Kata “logi”
yangberasal dari bahasa Yunani logos yang artinya pengetahuan. Jadi ideologi
mempunyai arti pengetahuan tentang gagasan-gagasan, pengetahuan tentang ide-
ide, science of ideas atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar. Dalam
pengertian sehari-hari menurut Kaelan ‘idea’ disamakan artinya dengan cita-cita.
Satyaariyono (dalam: Bambang Satriya, 2013:183).5
BP-7 pusat mendefinisikan ideologi sebagai “Ajaran, doktrin dan teori
yang diyakini kebenarannya yang disusun secara sistematis dan diberi petunjuk
pelaksanaan dalam menanggapi dan menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam
masyarakat, berbangsa dan bernegara”. Prof. Dr Maswadi Rauf, ahli ilmu politik
Universitas Indonesia menyatakan bahwa ideologi merupakan “Rangkaian
4 Filsafat pancasila (artikel)5 Satyaariyono, Filsafat Pancasila, 2013 Nirmana Media. Jakarta, 2013, hlm. 183
3
(kumpulan) nilai yang disepakati bersama untuk menjadi landasan atau pedoman
dalam mencapai tujuan atau kesejahteraan bersama”6.
Ali Syariati (1984:72) mendifinisikan ideologi sebagai “Keyakinan-
keyakinan dan gagasan-gagasan yang ditaati oleh suatu kelompok, suatu kelas
sosial, suatu bangsa atau suatu ras tertentu”. Destutt de Tracy (dalam: Bambang
Satriya 2013:183) mengartikan ideologi sebagai “science of ideas” ideologi
dijabarkan sebagai sejumlah program yang diharapkan membawa perobahan
institutional (lembaga) dalam suatu masyarakat7.
Ideologi pada umumnya dirumuskan dari suatu pandangan hidup tertentu,
baik pandangan hidup itu berasal dari ajaran agama, seperti Islam, Kristen,
Yahudi, Hindu, Budha dan sebagainya. Pada akhirnya muncul sesuatu yang
disebut ideologi Islam, ideologi Kristen, ideologi Zeonisme dan sebagainya.
Wibiisono menegaskan bahwa, setiap ideologi selalu bertolak dari suatu
keyakinan filsafati tertentu disertai dengan unsur-unsur pendukung bagi eksistensi
ideologi itu sendiri.8
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa ideologi merupakan
gagasan, doktrin, dan rangkain nilai yang sistematis, yang diyakini kebenaranya
dan yang dijadikan pedoman bagi suatu kelompok atau masyarakat yang
berorientasi kepada tercapainya tujuan dan terwujudnya kesejahteraan bersama.
2. Tujuan dan Unsur Ideologi
Tujuan utama ideologi adalah menawarkan perubahan melalui proses
pemikiran normatif dan sistematis serta sebagai pijakan dasar bagi sebuah negara.
Koento Wibosiono menemukan tiga unsur esensial yang terdapat pada
setiap ideologi, yaitu :
1. Keyakinan, dalam arti bahwa setiap ideologi selalu menunjukkan adanya
gagasan penting yang sudah diyakini kebenaranya untuk dijadikan dasar
dan arah strategis bagi tercapainya tujuan yang telah ditentukan;
6 Filsafat pancasila.7 Satyaariyono, Filsafat Pancasila, 2013 Nirmana Media. Jakarta, 2013, hlm. 183.8 Satyaariyono, Filsafat Pancasila, 2013 Nirmana Media. Jakarta, 2013, hlm. 184
4
2. Mitos, dalam arti bahwa setiap konsep ideologi selalu memitoskan suatu
ajaran atau doktrin yang secara optimik dan determinstik pasti akan
menjamin tercapainya tujuan melalui cara-cara yang telah ditentukan pula;
3. Loyalitas, dalam arti bahwa setiap ideologi selalu menuntut keterlibatan
optimal atas dasar loyalitas dari para subyek pendukungnya (Koento
Wibisono)9.
C. Relevansi Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Pancasila telah terbukti mampu mempersatukan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) dari berbagai perpecahan. Dengan konsep Bhinneka
Tunggal Ika, pancasila menjadi nilai rujukan kebersamaan atas berbagai
keberagaman budaya dan etnis dari Sabang sampai Merauke. Pancasila dapat
mengikuti perkembangan negara lain yang memiliki ideologi yang berbeda
dengan ideologi pancasila dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Hal ini
karena ideologi pancasila memilik nilai-nilai, yang meliputi nilai dasar, nilai
instrumental dan nilai praktis.
Untuk memahami relevansi pancasila sebagai ideologi negara perlu
memahami beberapa hal, yaitu :
1. Teori-Teori (Paham) Tentang Dasar Negara
Perlu adanya pemahaman terhadap teori (paham) dasar negara, guna
mengetahui dasar negara yang sesuai. Berikut dipaparkan beberapa teori dasar
negara :
a. Teori Perseorangan (Individualistik)
Pada hakikatnya, manusia sebagai makhluk individu mempunyai
kebebasan, tidak ada kekangan dari orang lain, semua mempunyai kedudukan dan
taraf yang sama. Karena negara dipandang sebagai hasil perjanjian dan
kesepakatan masyarakat (society contract) dari individu-individu yang bebas,
maka hak masing-masing individu (hak asasi) mempunyai kedudukan tertinggi
daripada negara.
9 Satyaariyono, Filsafat Pancasila, N. 2013 Nirmana Media. Jakarta, 2013, hlm. 186-187.
5
b. Teori Golongan (Class Teory)
Negara merupakan penjelmaan dari pertentangan-pertentangan kekuatan
ekonomi. Negara dipergunakan sebagai alat oleh mereka yang kuat untuk
menindas golongan ekonomi yang lemah. Karl Marx (1818-1883). Yang
dimaksud dengan golongan ekonomi kuat adalah mereka yang mempunyai alat-
alat reproduksi. Dalam teori ini dikemukakan bahwa negara akan lenyap dengan
sendirinya jika dalam masyarakat tidak ada perbedaan kelas dan pertentangan
ekonomi. Menurut Marx, dalam sejarah perkembannya negara mempunyai tiga
tahapan (fase) pertama fase Borjuis, kedua fase Kapitalis dan terahir fase Sosialis-
Komunis.
c. Teori Kebersamaan (Integralistik)
Negara adalah susunan masyarakat yang integral diantara semua golongan
dan semua bagian dari seluruh anggota masyarakat. Persatuan ini dinamakan
persatuan rakyat organis. Dari segi integritas antara negara dan rakyat, negara
memberi kebijakan yang berorientasi terhadap kesejahteraan hidup rakyat secara
universal tidak memihak pada salah satu golongan atau mengutamakan
kepentingan individu.
Soepomo (dalam:Bambang Satriya 2013:190) menganggap bahwa “ Teori
Integralistik paling sesuai dengan Bangsa Indonesia yang masyarakat dan
kebudayaannya beraneka ragam”. Pada kenyataannya Indonesia sudah
menerapkan teori ini sejak dahulu, di desa-desa seorang tokoh masyarakat selalu
bermusyawarah dengan masyarakat dalam menentukan kebijakan.
Dalam UUD 1945 dijelaskan bahwa negara mengatasi segala paham
golongan dan segala paham perseorangan serta menerima paham negara
persatuan. Pada alenia ke tiga dijelaskan pula bahwa negara adalah suatu keadaan
hidup berkelompoknya Bangsa Indonesia yang atas berkat rahmat Allah yang
Maha Kuasa dan didorongkan oleh keinginan yang luhur Bangsa Indonesia untuk
kehidupan kebangsaan yang bebas.
6
2. Ajaran Pancasila
Pancasila mengajarkan rakyat Indonesia untuk beriman kepada Tuhan
yang Esa, mengajarkan manusia agar berpegang terhadap satu ideologi agama dan
berkeyakinan akan adanya Tuhan pencipta alam semesta. Hal ini menunjukkan
bahwa Negara Indonesia adalah negara religi bukan bangsa yang ateis. Pengakuan
terhadap Tuhan diwujudkan dengan perbuatan untuk taat kepada Tuhan dan
menjauhi laranganNya sesuai dengan ajaran atau tuntunan agama yang dianutnya.
Dalam sila kedua diajarkan, agar rakyat Indonesia selalu senantiyasa
mengangkat harkat martabat manusia sebagai makhluk Tuhan yang sama
derajatnya dan sama hak kewajiban asasinya.
Pada sila berikutnya, rakyat Indonesia dituntut untuk selalu bersatu dalam
satu kedaulatan dengan menanamkan rasa nasionalaisme. Meskipun Indonesia
mempunyai anekaragam budaya.
Pada sila keempat, rakyat Indonesia diajarkan untuk menjunjung nilai
demokrasi. Seluruh kebijakan publik harus berdasarkan pada hasil kesepakatan
rakyat melalui musyawarah, maka suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan
untuk rakyat.
Pada sila terahir, rakyat Indonesia dituntut untuk berlaku adil terhadap
seluruh elemen maasyarakat. Sehingga terwujudlah masyarkat yang adil dan
makmur secara lahiriah maupun batiniyah
3. Fungsi dan Peranan Pancasila
Beberapa fungsi pancasila sebagai berikut :
a. Pancasila sebagai jiwa Bangsa Indonesia.
b. Pancasila sebagai kepribadian Bangsa Indonesia.
c. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia.
d. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia.
e. Pancasila sebagai perjanjian luhur bangasa Indonesia.
7
f. Pancasila sebagai pandangan hidup yang mempersatukan bangsa
Indonesia.
g. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan Bangsa Indonesia.
h. Pancasila sebagai moral pembangunan Bangsa Indonesia.
Dari beberapa fungsi serta peranan pancasila tersebut, dapat dipahami
bahwa pancasila merupakan ideologi yang bisa mengayomi berbagai macam
perbedaan, pancasila sebagai ideologi yang menjadi landasan dalam berbagai
kebijakan hukum dan pada dasarnya pancasila merupakan suatu ideologi bangsa
yang patut untuk selalu dijaga dan diimplementasikan.
4.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari berbagai pemaparan tersebut, negara dipandang sebagai suatu
institusi yang mempunyai wilayah dan terorganisir dibawah suatu kelembagaan
politik dan pemerintah yang berdaulat dan mempunyai tujuan untuk mewujudkan
kehidupan bernegara yang sejahtera, oleh karenanya perlu ditetapkan suatu
landasan yang dijadikan rujukan dalam mengatasi berbagai permasalahan yang
dihadapi masyarakat dalam berbangsa dan bernegara.
Maka pancasila patut membusungkan dada, karena keberadaanya mampu
menyatukan berbagai keaneka ragaman yang ada di Indonesia. Dari paparan
tentang teori (paham) dasar negara, pancasila termasuk dalam teori dasar negara
yang paling efektif karena sesuai dengan latar belakang masyarakat dan Budaya
Indonesia. Dari segi ajarannya, pancasila mampu memberikan doktrin yang
mengacu kepada kehidupan yang religi, berdaulat, adil dan makmur. Dan
diperjalas dari paparan tentang peranan dan fungsi pancasila, bahwa pancasila
berperan sebagai jiwa bangsa, kepribadian bangsa, sumber kebijakan hukum,
dasar negara, perjanjian luhur bangsa, pandangan hidup yang mempersatukan
bangsa, cita-cita dan tujuan bangsa dan pancasila berperan sebagai landasan
pembentukan moral bangsa.
Hal tersebut yang memperkuat keyakinan rakyat Indonesia bahwa ideologi
pancasila mampu menjawab berbagai tantangan zaman dan akan selalu relevan
dalam berbagai dimensi kehidupan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Beni Ahmad Saebani, M.Si. Fiqih Syasah, Pustaka Setia, 2007.
Margono (editor), Pendidikan Pancasila, Umpres, 2012.
Muhammad Takdir Ilahi, Nasionalisme Dalam Bingkai Pluralitas Bangsa,
Ar-Ruzz Media, 2013.
Prof. Dr. H. Bambang Satriya, SH., MH. Filsafat Pancasila, Nirmana
Media, 2013.
10