02. rpp kimia kls.xi fix (autosaved)
TRANSCRIPT
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Nama Sekolah : SMAN 1 INDRALAYA UTARAMata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XI (Sebelas) / 1
Standar Kompetensi
: 1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul, dan sifat-sifat senyawa.
Kompetensi Dasar : 1.1 Menjelaskan teori atom Bohr dan mekanika kuantum untuk menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital serta menentukan letak unsur dalam tabel periodik.
Indikator : 1. Menjelaskan teori atom mekanika kuantum.
2. Menjelaskan dan menentukan bilangan kuantum.3. Menggambarkan bentuk-bentuk orbital atom.4. Menjelaskan kulit dan subkulit atom serta hubungannya
dengan bilangan kuantum.5. Menggunakan asas Aufbau, asas larangan Pauli, dan aturan
Hund dalam menuliskan konfigurasi elektron dan menggambarkan diagram orbital.
6. Menentukan penempatan suatu unsur dalam tabel periodik berdasarkan konfigurasi elektronnya.
Alokasi Waktu
: 10 jam pelajaran (5 pertemuan)
A. TUJUAN PEMBELAJARAN1. Siswa dapat menjelaskan teori atom mekanika kuantum. 2. Siswa dapat menjelaskan dan menentukan bilangan kuantum.3. Siswa dapat menggambarkan bentuk-bentuk orbital atom.4. Siswa dapat menjelaskan kulit dan subkulit atom serta hubungannya dengan
bilangan kuantum.5. Siswa dapat menggunakan asas Aufbau, asas larangan Pauli, dan aturan Hund
dalam menuliskan konfigurasi elektron dan menggambarkan diagram orbital.6. Siswa dapat menentukan penempatan suatu unsur dalam tabel periodik
berdasarkan konfigurasi elektronnya.
1
B. MATERI PEMBELAJARAN
TEORI DALTON
Atom merupakan partikel terkecil yang tidak dapat dibagi-bagi.
TEORI THOMSON
Berdasarkan penemuan perbandingan e/m (e = muatan elektron; m = massa elektron), Thomson mengemukakan teorinya""Atom mempunyai muatan positif yang terbagi merata ke seluruh isi atom, dan dinetralkan oleh elektron yang tersebar di antara muatan listrik positif ® (seperti roti kismis).
TEORI ERNST RUTHERFORD
Rutherford melakukan percobaannya dengan menembakkan partikel a ke arah lempeng emas, sehingga dapat menyimpulkan: Atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang berputar pada lintasan-lintasan tertentu ® (seperti susunan tata surya).
Bila lintasan elektron dianggap lingkaran, maka energi total elektron:
E = Ek + Ep
E = - k e²/2r
tanda (-) menunjukkan keterikatan terhadap inti(menunjukkan bahwa untuk mengeluarkan elektrondiperlukan energi).r = jari-jari orbit elektronk = 9 x 109 newton.m²/cou
Jadi jika r membesar maka E juga membesar, sehingga elektron pada kulit paling luar memiliki energi terbesar.
Kelemahan teori Rutherford:
1. elektron dapat "runtuh" ke inti atom karena dipercepat dan memancarkan energi.2. spektrum atom hidrogen berupa spektrum kontinu (kenyataannya spektrum
garis).
TEORI NEILS BOHR
Berdasarkan model atom Rutherford dan teori kuantum, Neils Bohr mengemukakan teorinya:
1. Elektron hanya dapat mengelilingi inti atom melalui lintasan-lintasan tertentu saja, tanpa membebaskan energi. Masing-masing lintasan hanya dapat dilalui elektron yang memiliki momentum anguler kelipatan bulat dari h/2p.
m . v . r = n . h/2p
2
2. Elektron akan mengalami eksitasi (pindah ke lintasan yang lebih tinggi) atau ionisasi jika menyerap energi, dan transisi ke lintasan yang lebih rendah jika memancarkan energi foton.
Jari-jari lintasan elektron:
rn = 5.28 x 10-11 n2 meter
n = 1, 2, 3, .............. = bilangan kuantum utama
Tingkat-tingkat energi (energi kulit ke-n):
En = - (k e2/2 r n2)= (-13.6/n2) ev
1 eV= 1.6 x 10-19 joule
SPEKTRUM ATOM HIDROGEN (SPEKTRUM GARIS)
Menurut Neils Bohr :
1/l = R [ (1/nA2) - (1/nB
2) ]
DE = EB - EA = h . c/l
EB = energi pada kulit nEA = energi pada kulit nA
R = konstanta Rydberg = 1.097 x 107 m-1
DE = energi yang diserap/dipancarkan pada saat elektron pindah
I. Deret Lymanterletak pada daerah ultra ungunA = 1 ; nB = 2, 3, 4, .......
II. Deret Balmerterletak pada daerah cahaya tampaknA = 2 ; nB = 3, 4, 5. ... ...
III. Deret Paschenterletak pada daerah infra merah 1nA=3 ; nB = 4, 5, 6,.....
IV. Deret Bracketterletak pada daerah infra merah 2nA = 4 ; nB = 5, 6, 7,.......
V. Deret Pfundterletak pada daerah infra merah 3nA = 5 ; nB = 6, 7, 8, ...
Kelemahan Model Atom Bohr:
3
1. Tidak dapat menerangkan atom berelektron banyak2. Tidak dapat menerangkan pengaruh medan magnet terhadap spektrum atom
(kelemahan ini dapat diperbaiki oleh Zeeman, yaitu setiap garis pada spektrum memiliki intensitas dan panjang gelombang yang berbeda)
3. Tidak dapat menerangkan kejadian ikatan kimia
LUCUTAN GAS
Lucutan gas adalah peristiwa mengalirnya muatan listrik di dalam tabung lucutan gas (tabung Crookes) pada tekanan gas sangat kecil ® menghasilkan berkas sinar katoda
PERBANDINGAN MASSA DAN MUATAN ELEKTRON (e/m)
1. Dihitung oleh JJ Thomson:e/m= 1,7588 x 1011 coul/kg
2. R.A. Milikan menghitung besarnya muatan elektron:e = 1,6021 x 10-19 coulomb
3. Sehingga massa elektron dapat ditentukan:me = 9,1091 x 10-31
C. METODE PEMBELAJARAN1. Ceramah 2. Diskusi kelompok 3. Tanya jawab
D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARANPertemuan 1
Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan Karakter
1. Kegiatan Pendahuluana. Guru mengawali kegiatan
pembelajaran dengan mengingatkan siswa tentang beberapa model atom yang telah dipelajari sebelumnya di kelas X.
b. Guru memotivasi siswa tentang manfaat mempelajari materi teori atom mekanika kuantum.
2. Kegiatan Intia. Guru menjelaskan model atom
Bohr secara lebih mendalam dan teori kuantum atau model atom
2 menit
2 menit
5 menit
4
modern.
b. Guru menjelaskan perbedaan antara spektrum kontinu dan spektrum garis.
c. Guru menjelaskan cara memperoleh spektrum suatu atom.
d. Guru menjelaskan peristiwa spektrum garis atom hidrogen menurut Bohr.
e. Guru menjelaskan beberapa kelemahan teori atom Bohr dalam menjelaskan peristiwa efek Zeeman.
f. Guru memandu siswa untuk melakukan tanya jawab mengenai spektrum atom, dilanjutkan dengan tanya jawab mengenai model atom Bohr.
g. Guru menjelaskan sekilas tentang teori mekanika kuantum yang mencakup gelombang de Broglie, prinsip ketidakpastian Heisenberg, dan fungsi gelombang Schrodinger.
h. Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok. Masing-masing kelompok diberikan waktu 15 menit untuk berdiskusi.
i. Setelah itu masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan semua siswa di kelas XI.
j. Guru memandu siswa untuk melakukan tanya jawab mengenai teori mekanika kuantum (model atom modern).
3. Kegiatan Penutup
5 menit
5 menit
5 menit
5 menit
5 menit
5 menit
15 menit
20 menit
5 menit
Demokratis, rasa ingin tahu
Demokratis
5
a. Siswa dengan bimbingan guru membuat satu kesimpulan tentang teori mekanika kuantum (model atom modern).
b. Guru menugaskan siswa untuk mengerjakan latihan
5 menit
5 menit
Pertemuan 2
Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan Karakter
1. Kegiatan Pendahuluana. Guru mengawali kegiatan
pembelajaran dengan membahas pekerjaan rumah yang telah ditugaskan sebelumnya.
b. Guru terus memotivasi siswa mengenai manfaat mempelajari bilangan kuantum dan orbital atom.
2. Kegiatan Intia. Guru menjelaskan tentang
bilangan kuantum dan orbital atom
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
c. Sebelum guru menjawab pertanyaan salah seorang siswa, guru mencoba melempar pertanyaan tersebut kepada teman yang lain. Jika ada yang bisa menjawab dengan benar maka guru memberikan reward (penghargaan), tetapi jika tidak ada yang menjawab barulah guru memberikan jawaban yang dibutuhkan siswa.
d. Guru memberikan contoh soal untuk menentukan bilangan kuantum utama, bilangan kuantum azimut, bilangan kuantum magnetik, dan bilangan
2 menit
2 menit
10 menit
1 menit
5 menit
10 menit
Rasa ingin tahu
Rasa ingin tahu
6
kuantum spin suatu atom atau unsur.
e. Guru membuat beberapa soal di papan tulis berkenaan dengan bilangan kuantum dan orbital molekul.
f. Guru meminta beberapa siswa untuk mengerjakan di papan tulis, dan sisanya menulis di buku latihan masing-masing.
g. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal di papan tulis.
h. Guru meminta siswa untuk mengerjakan latihan
i. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal latihan.
3. Kegiatan Penutupa. Siswa dengan bimbingan guru
membuat satu kesimpulan tentang bilangan kuantum dan orbital atom.
b. Guru menugaskan siswa untuk membaca materi selanjutnya tentang konfigurasi elektron dan sistem periodik
15 menit
15 menit
15 menit
5 menit
5 menit
2 menit
3 menit
Mandiri
Pertemuan 3
Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan Karakter
1. Kegiatan Pendahuluana. Guru mengawali kegiatan
pembelajaran dengan mengulang sekilas materi sebelumnya yaitu bilangan kuantum dan orbital atom.
b. Guru melakukan tanya jawab awal sambil mengecek apakah siswa benar-benar sudah membaca terlebih dahulu di rumah materi yang akan
2 menit
3 menit
7
dijelaskan atau tidak.2. Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan tentang konfigurasi elektron dan tabel periodik
b. Guru memberikan contoh soal tentang cara membuat konfigurasi elektron, dan cara menentukan periode serta golongan suatu unsur.
c. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
d. Sebelum guru menjawab pertanyaan salah seorang siswa, guru mencoba melempar pertanyaan tersebut kepada teman yang lain. Jika ada yang bisa menjawab dengan benar maka guru memberikan reward (penghargaan), tetapi jika tidak ada yang menjawab barulah guru memberikan jawaban yang dibutuhkan siswa.
e. Guru memimpin sebuah permainan tentang konfigurasi elektron untuk menentukan periode dan golongan suatu unsur . Guru menjelaskan terlebih dahulu aturan mainnya yaitu sebagai berikut.1) Masing-masing siswa
menyediakan kertas kecil dan alat tulis.
2) Kertas diisi dengan satu unsur (yang telah diketahui jumlah elektronnya), lalu kertas tersebut digulung.
3) Kertas yang sudah digulung dikumpulkan semua lalu dikocok.
4) Tiap siswa mengambil kertas yang sudah dikocok secara acak, lalu kertas dibuka.
5) Setelah dibuka, tiap siswa menentukan konfigurasi
5 menit
10 menit
5 menit
5 menit
30 menit
Rasa ingin tahu
Rasa ingin tahu
Kreatif
8
elektron, periode, dan golongan dari unsur yang ditulis temannya, lalu ditulis di papan tulis. (Sebelumnya guru sudah membuat tabel untuk diisi siswa).
f. Guru dan siswa saling berdiskusi tentang kebenaran jawaban dari tiap siswa.
g. Siswa diminta mencatat tabel yang berisi penentuan konfigurasi elektron, periode, dan golongan dari unsur di buku masing-masing.
3. Kegiatan PenutupGuru membimbing siswa menyimpulkan materi tentang konfigurasi elektron dan tabel periodik. Setelah itu guru memberi tugas kepada siswa untuk mengerjakan latihan.
15 menit
5 menit
10 menit
Pertemuan 4
Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan Karakter
1. Kegiatan Pendahuluana. Guru mengawali kegiatan
pembelajaran dengan mengulang sekilas materi bab 1 secara keseluruhan, yaitu tentang teori mekanika kuantum (model atom modern).
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang masih kurang dimengerti.
2. Kegiatan Intia. Guru meminta siswa mengerjakan
uji latih pemahaman
b. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal dengan cara:
2 menit
3 menit
35 menit
40 menit
Mandiri
9
1) meminta siswa secara bergiliran untuk mengerjakan soal-soal uji latih pemahaman bagian dua (uraian) di papan tulis.
3. Kegiatan Penutupa. Guru meminta siswa membuat
rangkuman materi bab 1 tentang teori mekanika kuantum, dikerjakan di rumah.
b. Guru juga mengingatkan siswa agar bersiap-siap menghadapi ulangan harian pada pertemuan berikutnya.
5 menit
5 menit
Pertemuan 5
Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan Karakter
1. Kegiatan Pendahuluana. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang masih kurang dimengerti.
b. Guru meminta siswa untuk memasukkan semua buku-buku atau sumber lain yang berhubungan dengan kimia ke dalam tas.
2. Kegiatan Intia. Guru membagikan lembar soal
ulangan harian kepada tiap-tiap siswa.
b. Guru menjelaskan tata cara pengerjaan soal ulangan harian tersebut.
c. Guru menyebutkan waktu yang disediakan adalah 60 menit.
d. Guru meminta siswa mulai mengerjakan soal-soal ulangan harian tersebut.
3 menit
2 menit
2 menit
1 menit
1 menit
1 menit
10
e. Guru mengawasi jalannya ulangan.
f. Guru menjawab pertanyaan siswa jika masih ada soal-soal ulangan yang belum dimengerti (misalnya tulisan kurang jelas, ada data yang kurang, dan sebagainya).
g. Setelah 60 menit, guru meminta siswa untuk menghentikan pengerjaan ulangannya.
h. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan lembar soal dan lembar jawaban di atas meja guru.
3. Kegiatan Penutupa. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menanyakan jawaban atau pembahasan tentang soal-soal ulangan.
b. Guru mengingatkan siswa agar mempelajari sekilas materi pada bab selanjutnya.
60 menit
1 menit
4 menit
10 menit
5 menit
Mandiri, kerja keras
E. ALAT DAN SUMBER BELAJAR1. Alat Belajar
a. Papan tulis b. Spidol atau kapurc. Chartad. Computer atau laptope. LCD Projector
2. Sumber Belajara. Buku Kimia Bilingual untuk SMA/MA Kelas XI, karangan Sunardi, penerbit
Yrama Widya.b. Tabel Periodik Unsur.c. Buku116 Unsur Kimia Deskripsi dan Pemanfaatannya, karangan Sunardi,
penerbit Yrama Widya.d. Buku 1700 Soal Bimbingan Pemantapan Kimia, karangan Budiman Anwar,
penerbit Yrama Widya.e. Buku kimia erlangga Jilid IIA karangan Michael Purba
F. PENILAIAN
11
1. Teknik Penilaiana. Tugas kelompokb. Tugas mandiric. Ulangan harian
2. Bentuk Instrumena. Pilihan Gandab. Uraianc. Lembar Diskusi
3. Contoh Instrumena. Pilihan Ganda
1. Bilangan kuantum magnetik menunjukkan ....
A. arah ruang orbital
B. tingkat energi kulit
C. subtingkat energi elektron
D. perbedaan arah rotasi elektron
E. kebolehjadian menemukan elektron
2. Unsur X bernomor atom 8, maka harga keempat bilangan kuantum elektron terakhir unsur tersebut adalah ....
A. n = 2 ℓ = 0 m = 0 s = -½
B. n = 2 ℓ = 1 m = +1 s = +½
C. n = 2 ℓ = 1 m = 0 s = -½
D. n = 2 ℓ = 1 m = -1 s = +½
E. n = 2 ℓ = 1 m = -1 s = -½
3. Unsur mempunyai konfigurasi elektron ....
A. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 3d1
B. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 4s2
C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1
D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d1
E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2
4. Konfigurasi elektron adalah ....
A. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
B. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
12
D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5
E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6
5. Unsur-unsur yang terletak pada periode yang sama mempunyai ....
A. elektron valensi yang sama
B. jumlah kulit yang sama
C. sifat fisis yang sama
D. sifat kimia yang sama
E. jumlah elektron yang sama
b. Uraian
1. Apakah bukti yang membuktikan elektron mempunyai sifat gelombang?
2. Jelaskan mengapa orbital s hanya mempunyai satu kemungkinan orientasi orbital dalam ruang?
3. Suatu atom unsur netral mempunyai 2 buah elektron dalam kulit pertama; 8 elektron dalam kulit kedua; dan 7 elektron dalam kulit ketiga. Hitung jumlah total elektron dalam orbital s!
4. Tentukan jumlah elektron tak berpasangan dalam orbital-orbital atom dan ion berikut ini!
a. atom Cr dengan nomor atom = 24
b. atom Fe dengan nomor atom = 26
c. ion Ti3+ jika nomor atom titanium = 22
d. ion Co2+ dengan elektron konfigurasinya adalah [Ar] 3d7.
5. Tuliskan konfigurasi elektron untuk atom-atom berikut ini dan tentukan periode dan golongannya dalam tabel periodik!
a. 20Ca d. 37Kr
b. 27Co e. 72Hf
c. 34se f. 83Bi
Penjelasan Gelombang de Broglie
PenjelasanPrinsip ketidakpastian
Heisenberg
PenjelasanFungsi gelombang
Schrodinger
13
Kesimpulan
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
c. Lembar Diskusi
Unsur Konfigurasi Elektron Periode Golongan
Mengetahui, Indralaya, 15 Juli 2012
Kepala SMAN 1 Indralaya Utara Guru Mata Pelajaran
Dra. Darmawati, M. M.NIP 19640610 199002 2 001
F. Eka Safitri, S.Pd. NIP 19880520 201101 2 006
14
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Nama Sekolah : SMAN 1 INDRALAYA UTARA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XI (Sebelas) / 1
Standar Kompetensi
: 1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul, dan sifat-sifat senyawa.
Kompetensi Dasar : 1.2 Menjelaskan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom dan teori hibridisasi untuk meramalkan bentuk molekul.
1.3 Menjelaskan interaksi antarmolekul (gaya antarmolekul) dengan sifatnya.
Indikator :1. Menjelaskan konsep molekul.
2. Menjelaskan dan menentukan bentuk molekul dengan menggunakan konsep teori VSEPR.
3. Menjelaskan dan menentukan bentuk molekul dengan menggunakan konsep hibridisasi.
4. Menjelaskan kepolaran suatu molekul.5. Menjelaskan pengaruh gaya antarmolekul dalam suatu zat.
Alokasi Waktu
: 6 jam pelajaran (3 pertemuan)
A. TUJUAN PEMBELAJARAN1. Siswa dapat menjelaskan konsep molekul.2. Siswa dapat menjelaskan dan menentukan bentuk molekul dengan menggunakan
konsep teori VSEPR.3. Siswa dapat menjelaskan dan menentukan bentuk molekul dengan menggunakan
konsep hibridisasi.4. Siswa dapat menjelaskan pengaruh gaya antarmolekul dalam suatu zat.
B. MATERI PEMBELAJARAN
Molekul
Dalam bentuk molekul dikenal adanya teori ikatan valensi. Teori ini menyatakan bahwa ikatan antar atom terjadi dengan cara saling bertindihan dari orbital-orbital atom. Elektron dalam orbital yang tumpang tindih harus mempunyai bilangan kuantum spin yang berlawanan. Pertindihan antara dua sub kulit s tidak kuat, oleh karena distribusi
15
muatan yang berbentuk bola, oleh sebab itu pada umumnya ikatan s - s relatif lemah. Sub kulit "p" dapat bertindih dengan sub kulit "s" atau sub kulit "p" lainnya, ikatannya relatif lebih kuat, hal ini dikarenakan sub kulit "p" terkonsentrasi pada arah tertentu.
Contoh:
a. Molekul HF: - konfigurasi atom H : 1s1
- konfigurasi atom F: 1s2 2s2 2Px2 2py
2 2pz1
Tumpang tindih terjadi antara sub kulit 1s dari atom H dengan orbital 2p z dari aton, F. Pertindihan demikian disebut pertindihan sp.
b. Molekul H2O: - konfigurasi atom H : 1s1
- konfigurasi atom O: 1s2 2s2 2Px2 2py
1 2pz1
Dalam atom O terdapat 2 elektron dalam keadaan yang tidak berpasangan (orbital 2py
dan 2pz), masing-masing orbital ini akan bertindihan dengan orbital 1s dari 2 atom H. Kedudukan orbital-orbital p saling tegak lurus, diharapkan sudut ikatannya sebesar 90o, tetapi karena adanya pengaruh pasangan elektron 2px, maka kedua ikatan tersebut akan tertolak dan membentuk sebesar 104.5o.
c. Molekul CH4 - konfigurasi atom H: 1s1
- konfigurasi atom C: 1s2 2s2 2Px1 2py
1 2pz0
Untuk mengikat 4 atom H menjadi CH4, maka 1 elektron dari orbital 2s akan dipromosikan ke orbital 2pz, sehingga konfigurasi elektron atom C menjadi: 1s1 2s1
2px1 2py
1 2pz1 . Orbital 2s mempunyai bentuk yang berbeda dengan ketiga orbital 2p,
akan tetapi ternyata kedudukan keempat ikatan C-H dalam CH4 adalah sama. Hal ini terjadi karena pada saat orbital 2s, 2px, 2py dan 2pz menerima 4 elektron dari 4 atom H, keempat orbital ini berubah bentuknya sedemikian sehingga mempunyai kedudukan yang sama. Peristiwa ini disebut "hibridisasi". Karena perubahan yang terjadi adalah 1 orbital 2s dan 3 orbital 2p, maka disebut hibridisasi sp 3. Bentuk molekul dari ikatan hibrida sp3 adalah tetrahedron.
BEBERAPA BENTUK GEOMETRI IKATAN, ANTARA LAIN :
Jenis ikatanJumlah ikatan maksimum
Bentuk geometrik
sp 2 Linier sp2 3 Segitiga datar sp3 4 Tetrahedron dsp3 5 Trigonal bipiramid sp2d ; dsp2 4 Segiempat datar d2sp3 ; sp3d2 6 Oktahedron
Hibridisasi
16
Pembentukan ikatan, juga sering dikatakan sebagai penataan kembali orbital atom menjadi orbital molekul, yang merupakan hasil tumpang tindih dari kedua orbital atom. Contoh sederhana proses penataan orbital molekul dengan model ini dapat ditunjukkan pada proses pembentukan molekul Asam Florida (HF). Konfigurasi atom H : 1s1 dan atom F : 1s2 2s2 2px2 2py2 2pz1, tampak kemungkinan terjadi pasangan elektron antara 1s1 dari atom H dan 2pz1, sehingga terjadi tumpang tindih kedua obital tersebut, dan membentuk orbital molekul sp, dan menghasilkan bentuk molekul yang linier, perhatikan Gambar 5.14.
Gambar 5.14. Model hibridisasi dan bentuk molekul sp
Seperti yang dibahas pada pembentukan molekul BF3, proses perpindahan elektron dari tingkat orbital yang rendah ke yang lebih tinggi umum terjadi proses perpindahan ini dikenal dengan proses hibridisasi. Orbital hasil hibridisasi disebut orbital hibrid, dalam pembentukan BF3, terjadi orbital hibrid sp2, dimana ikatan akan terjadi pada orbital tersebut. Proses hibridisasi sp2, secara sederhana melalui tahap sebagai berikut. Elektron yang berada pada orbital 2s dipromosikan dan berpindah pada orbital 2Py.
17
Sehingga terbentuk orbital hibrid sp2, yang dapat bereaksi dengan atom lain dengan membentuk ikatan yang hampir sama. Hal ini menyebabkan bentuk molekulnya sebagai segi tiga datar, lihat Gambar 5.15.
Gambar 5.15. Bentuk molekul dengan hibridisasi sp2
Proses hibridisasi tipe lain, terjadi pada molekul gas metana (CH4), atom memiliki konfigurasi konfigurasi atom H: 1s1 dan konfigurasi atom C: 1s2 2s2 2Px1 2py1 2pz0.
Dalam mengikat 4 atom H menjadi CH4, maka 1 elektron (orbital 2s) dari atom C akan dipromosikan ke orbital 2pz, sehingga konfigurasi elektronnya menjadi: 1s1 2s1 2px1 2py1 2pz1. Perubahan yang terjadi meliputi 1 orbital 2s dan 3 orbital 2p, maka disebut hibridisasi sp3, Kekuatan ikatan untuk keempat orbital relatif setara sehingga membentuk molekul tetrahedron, seperti Gambar 5.16. Struktur molekul tetrahedral cukup stabil, sehingga banyak molekul yang memiliki struktur ini.
18
Bentuk hibridisasi yang lebih kompleks jika banyak orbital yang terlibat dalam proses promosi elektron seperti orbital s, p, dan d, seperti pada hibridisasi dsp3 dengan bentuk molekul trigonal bipiramidal, sp2d ; dsp2 dengan bentuk molekul segiempat datar dan d2sp3 ; sp3d2 dengan bentuk molekul oktahedron.
Ikatan Antarmolekul – Gaya Van der Waals
Ikatan antarmolekul versus ikatan intramolekul
Dayatarik antarmolekul adalah dayatarik yang terjadi antara suatu molekul dan molekul tetangganya. Gaya tarik yang mengikat molekul secara tersendiri (sebagai contoh, ikatan kovalen) dikenal dengan dayatarik intramolekul. Dua kata tersebut membingungkan yang mana untuk lebih amannya membuang salah satu diantaranya dan tidak digunakan lagi. Istilah “intramolekul” tidak akan digunakan lagi pada bagian ini. Semua molekul mengalami dayatarik antarmolekul, meskipun pada beberapa kasus dayatarik yang terjadi sangatlah lemah. Pada gas seperti hidrogen, H2. Jika kamu memperlambat gerak molekul melalui pendinginan, dayatarik cukup besar bagi molekul untuk tetap bersama sampai pada akhirnya membentuk cairan dan kemudian padatan. Pada kasus hidrogen dayatarik sangat lemah yang mana molekul membutuhkan pendinginan sampai 21 K (-252°C) sebelum dayatarik cukup kuat untuk mengkondensasi hidrogen menjadi cairan. Dayatarik antarmolekul yang dimiliki oleh helium lebih lemah – molekul tidak ingin tetap bersama untuk membentuk cairan sampai temperatur menurun sampai 4 K (-269°C).
Gaya van der Waals: gaya dispersion
Gaya dispersi (salah satu tipe dari gaya van der Waals adalah yang kita setujui pada halaman ini) yang juga dikenal dengan “gaya London” (dinamakan demikian setelah Fritz London mengusulkan untuk pertama kalinya).
19
Asal mula gaya dispersi van der Waals
Dipol-dipol yang berubah-ubah sementara
Dayatarik yang ada di alam bersifat elektrik. Pada molekul yang simetris seperti hidrogen, bagaimanapun, tidak terlihat mengalami distorsi secara elektrik untuk menghasilkan bagian positif atau bagian negatif. Akan tetapi hanya dalam bentuk rata-rata. Diagram dalam bentuk lonjong (the lozenge-shaped) menggambarkan molekul kecil yang simetris – H2, boleh jadi, atau Br2. Tanda arsir menunjukkan tidak adanya distorsi secara elektrik. Akan tetapi elektron terus bergerak, serta merta dan pada suatu waktu elektron tersebut mungkin akan ditemukan di bagian ujung molekul, membentuk ujung
-. Pada ujung yang lain sementara akan kekurangan elaktron dan menjadi +.
Catatan: (dibaca “delta”) berarti “agak” (slightly) – karena itu + berarti “agak positif”.
Kondisi yang terakhir elektron dapat bergerak ke ujung yang lain, membalikkan polaritas molekul. “Selubung lingkarang” yang konstan dari elektron pada molekul menyebabkan fluktuasi dipol yang cepat pada molekul yang paling simetris. Hal ini terjadi pada molekul monoatomik – molekul gas mulia, seperti helium, yang terdiri dari atom tunggal. Jika kedua elektron helium berada pada salah satu sisi secara bersamaan, inti tidak terlindungi oleh elektron sebagaimana mestinya untuk saat itu.
Dipol-dipol sementara yang bagaimana yang membemberikan kenaikan dayaarik antarmolekul
Bayangkan sebuah molekul yang memiliki polaritas sementara yang didekati oleh salah satu yang terjadi menjadi termasuk non-polar hanya saat itu saja. (kejadian yang tidak disukai, tetapi hal ini menjadikan diagram lebih mudah digambarkan! Pada kenyataannya, satu molekul lwbih menyukai memiliki polaritas yang lebih besar dibandingkan yang lain pada saat seperti itu – dan karena itu akan menjadi yang paling dominan). Seperti molekul yang ditemukan pada bagian kanan, elektronnya akan cenderung untuk ditarik oleh ujung yang agak positif pada bagian sebelah kiri. Hal ini menghasilkan dipol terinduksi pada penerimaan molekul, yang berorientasi pada satu cara yang mana ujung + ditarik ke arah ujung – yang lain. Pada kondisi yang terakhir elektron pada bagian kiri molekul dapat bergerak ke ujung yg lain. Pada saat terjadi hal ini, meraka akan menolak elektron pada bagian kanan yang satunya. Polaritas kedua
molekul adalah berkebalikan, tetapi kamu masih memiliki yang + tertarik -. Selama molekul saling menutup satu sama lain polaritas akan terus berfluktuasi pada kondisi yang selaras karena itu dayatarik akan selalu terpelihara. Tidak ada alasan kenapa hal ini dibatasi pada dua molekul. Selama molekul saling mendekat pergerakan elektron yang selaras dapat terjadi pada molekul yang berjumlah sangat banyak. Diagram ini menunjukkan bagaimana cacat secara keseluruhan dari molekul yang berikatan secara bersamaan pada suatu padatan dengan menggunakan gaya van der Waals. Pada kondisi
20
yang terakhir, tentunya, kamu akan menggambarkan susunan yang sedikit berbeda selama meraka terus berubah – tetapi tetap selaras.
Kekuatan gaya dispersi
Gaya dispersi antara molekul-molekul adalah lebih lemah dibandingkan dengan ikatan kovalen diantara molekul. Hal ini tidak memungkinkan untuk memberikan harga yang eksak, karena ukuran dayatarik bervariasi sekali dengan ukuran dan bentuk molekul.
Seberapa jauh ukuran molekul memperngaruhi kekuatan ikatan daya dispersi
Titik didih gas mulia adalah
helium -269°Cneon -246°Cargon -186°Ckripton -152°Cxenon -108°Cradon -62°C
Semua unsur tersebut berada pada molekul monoatomik.
Alasan yang mendasari bahwa titik didih meningkat sejalan dengan menurunnya posisi unsur pada golongan adalah kenaikan jumlah elektron, dan juga tentunya jari-jari atom. Lebih banyak elektron yang kamu miliki, dan lebih menjauh sejauh mungkin, yang paling besar memungkikan dipol sementara terbesar dan karena itu gaya dispersi paling besar. Karena dipol sementara lebih besar, molekul xenon lebih melekat (stickier) dibandingkan dengan molekul neon. Molekul neon akan berpisah satu sama lain pada temperatur yang lebih rendah dibandingkan molekul xenon – karena itu neon memiliki titik didih yang lebih rendah. Hal ini adalah suatu alasan (semua yang lainnya sebanding) molekul yang lebih besar memiliki lebih banyak elektron dan lebih menjauh dari dipol sementara yang dapat dihasilkan – dan karena itu molekul yang lebih besar lebih melekat.
Seberapa jauh bentuk molekul mempengaruhi kekuatan gaya dispersi
Ukuran molekul juga begitu. Molekul yang panjang kurus dapat menghasilkan dipol sementara yang lebih besar berdasarkan pada pergerakan elektronnya dibandingkan molekul pendek gemuk yang mengandung jumlah elektron yang sama. Molekul yang panjang kurus juga dapat lebih dekat satu sama lain – dayatarik meraka lebih efektif jika molekul-molekulnya benar-benar tertutup. Sebagai contoh, molekul hidrokarbon butana dan 2-metilpropan keduanya memiliki rumus molekul C4H10, tetapi atom-atom disusun berbeda. Pada butana atom karbon disusun pada rantai tunggal, tetapi 2-metilpropan memiliki rantai yang lebih pendek dengan sebuah cabang. Butana memiliki titik didih yang lebih tinggi karena gaya dispersinya lebih besar. Molekul yang lebih panjang (dan
21
juga menghasilkan dipol sementara yang lebih besar) dapat lebih berdekatan dibandingkan molekul yang lebih pendek dan lebih gemuk 2-metilpropan.
Gaya van der Waals: interaksi dipol-dipol
Molekul seperti HCl memiliki dipol permanen karena klor lebih elektronegatif dibandingkan hidrogen. Kondisi permanen ini, pada saat pembentukan dipol akan menyebabkan molekul saling tarik menarik satu sama lain lebih dari yang meraka bisa lakukan jika hanya menyandarkan pada gaya dispersi saja. Hal ini sangat penting untuk merealisasikan bahwa semua molekul mengalami gaya dispersi. Interaksi dipol-dipol bukan suatu alternatif gaya dispersi – penjumlahannya. Molekul yang memiliki dipol permanen akan memiliki titik didih yang lebih tinggi dibandingkan dengan molekul yang hanya memiliki dipol yang berubah-ubah secara sementara. Agak mengherankan dayatarik dipol-dipol agak sedikit dibandingkan dengan gaya dispersi, dan pengaruhnya hanya dapat dilihat jika kamu membandingkan dua atom dengan jumlah elektron yang sama dan ukuran yang sama pula. Sebagai contoh, titik didih etana, CH3CH3, dan fluorometana, CH3F adalah: Kenapa dipilih dua molekul tersebut untuk dibandingkan? Keduanya memiliki jumlah elektron yang identik, dan jika kamu membuat model kamu akan menemukan bahwa ukurannya hampir sama – seperti yang kamu lihar pada diagram. Hal ini berarti bahwa gaya dispersi kedua molekul adalah sama.
Titik didih fluorometana yang lebih tinggi berdasarkan pada dipol permanen yang besar yang terjadi pada molekul karena elektronegatifitas fluor yang tinggi. Akan tetapi, walaupun memberikan polaritas permanen yang besar pada molekul, titik didih hanya meningkat kira-kira 10°.°. Berikut ini contoh yang lain yang menunjukkan dominannya gaya dispersi. Triklorometan, CHCl3, merupakan molekul dengan gaya dispersi yang tinggi karena elektronegatifitas tiga klor. Hal itu menyebabkan dayatarik dipol-dipol lebih kuat antara satu molekul dengan tetangganya. Dilain pihak, tetraklorometan, CCl4, adalah non polar. Bagian luar molekul tidak seragam - in pada semua arah. CCl4 hanya bergantung pada gaya disperse . Karena itu manakah yang memiliki titik didih yang lebih tinggi? CCl4 tentunya, karena CCl4 molekulnya lebih besar dengan lebih banyak elektron. Kenaikan gaya dispersi lebih dari sekedar menggantikan untuk kehilangan interaksi dipol-dipol.
C. METODE PEMBELAJARAN1. Diskusi2. Ceramah 3. Tanya jawab
D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARANPertemuan 1
Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan Karakter
1. Kegiatan Pendahuluan
22
a. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengingatkan kembali tentang ikatan kimia yang telah dipelajari di kelas X.
b. Guru memotivasi siswa tentang manfaat yang bisa diperoleh dalam mempelajari ukuran dan bentuk molekul.
2. Kegiatan Intia. Guru mengulang sekilas tentang ikatan
kimia, khususnya cara menuliskan rumus Lewis; menjelaskan konsep molekul; serta menjelaskan tentang ukuran dan bentuk molekul .
b. Guru menggambarkan bentuk molekul berdasarkan teori VSEPR dengan menggunakan model molekul atau balon.
c. Guru membimbing siswa berlatih menggambarkan beberapa bentuk molekul, misalnya BeCl2, BCl3, H2O dan CH4 berdasarkan teori VSEPR.
d. Guru menggambarkan bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi.
e. Guru membimbing siswa berlatih menggambarkan beberapa bentuk molekul, misalnya BF3, NH3 dan PX5
berdasarkan teori hibridisasi.
f. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi tentang perbedaan teori VSEPR dan teori hibridisasi dalam menentukan bentuk molekul.
g. Setelah beberapa saat guru meminta perwakilan siswa untuk menjelaskan perbedaan bentuk molekul berdasarkan dua teori tersebut.
3. Kegiatan Penutupa. Guru membimbing siswa membuat
kesimpulan tentang bentuk molekul berdasarkan teori VSEPR dan teori hibridisasi.
5 menit
2 menit
10 menit
10 menit
20 menit
10 menit
15 menit
10 menit
5 menit
2 menit
Demokratis, rasa ingin tahu.
23
b. Guru menugaskan siswa untuk mengerjakan latihan
1 menit
Pertemuan Kedua
Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan Karakter
1. Pendahuluana. Guru mengawali kegiatan pembelajaran
dengan membahas pekerjaan rumah yang telah ditugaskan sebelumnya.
b. Guru terus memotivasi siswa mengenai manfaat mempelajari kepolaran senyawa dan gaya antarmolekul.
2. Kegiatan Intia. Guru mengingatkan kembali materi
tentang keelektronegatifan yang telah dipelajari dikelas X, dimana atom-atom dengan elektronegativitas yang berbeda dan membentuk ikatan kovalen yang polar.
b. Guru menjelaskan tentang kepolaran senyawa dan gaya antarmolekul
c. Guru memberikan contoh beberapa molekul polar dan nonpolar.
d. Guru menjelaskan pengertian gaya Van der Waals.
e. Guru menjelaskan bahwa penyebab terjadinya gaya Van der Waals adalah gaya tarik menarik dipol-dipol, gaya imbas, dan gaya London.
f. Guru menjelaskan pengaruh kerumitan molekul dan ukuran molekul terhadap kekuatan gaya London.
g. Guru menggambarkan ikatan hidrogen dan pengaruhnya terhadap sifat-sifat
10 menit
2 menit
10 menit
15 menit
3 menit
10 menit
10 menit
15 menit
5 menit
24
senyawa.
h. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
i. Sebelum guru menjawab pertanyaan salah seorang siswa, guru mencoba melempar pertanyaan tersebut kepada teman yang lain. Jika ada yang bisa menjawab dengan benar maka guru memberikan reward (penghargaan), tetapi jika tidak ada yang menjawab barulah guru memberikan jawaban yang dibutuhkan siswa.
3. Kegiatan Penutupa. Guru membimbing siswa membuat
kesimpulan tentang kepolaran senyawa dan interaksi antarmolekul.
b. Guru menugaskan siswa untuk mengerjakan uji latih pemahaman di rumah.
2 menit
3 menit
3 menit
2 menit
Rasa ingin tahu
Pertemuan 3
Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan Karakter
1. Kegiatan Pendahuluana. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menanyakan hal-hal yang masih kurang dimengerti.
b. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan pekerjaan rumah yang telah ditugaskan pada pertemuan sebelumnya.
2. Kegiatan Intia. Guru membagikan lembar soal ulangan
harian kepada tiap-tiap siswa.
b. Guru menjelaskan tata cara pengerjaan soal ulangan harian tersebut.
c. Guru menyebutkan waktu yang disediakan adalah 60 menit.
5 menit
5 menit
2 menit
1 menit
1 menit
25
d. Guru meminta siswa mulai mengerjakan soal-soal ulangan harian tersebut.
e. Guru mengawasi jalannya ulangan, sambil memeriksa pekerjaan rumah tiap siswa.
f. Guru menjawab pertanyaan siswa jika masih ada soal-soal ulangan yang belum dimengerti (misalnya tulisan kurang jelas, ada data yang kurang, dan sebagainya).
g. Setelah 60 menit, guru meminta siswa untuk menghentikan pengerjaan ulangannya.
h. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan lembar soal dan lembar jawaban di atas meja guru.
3. Kegiatan Penutupa. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menanyakan jawaban atau pembahasan tentang soal-soal ulangan.
b. Guru mengingatkan siswa agar mempelajari sekilas materi pada bab selanjutnya.
1 menit
60 menit
1 menit
4 menit
5 menit
5 menit
Mandiri, kerja keras
E. ALAT DAN SUMBER BELAJAR1. Alat Belajar
a. Papan tulis b. Spidol atau kapurc. Chartad. Computer atau laptope. LCD Projector
2. Sumber Belajara. Buku Kimia Bilingual untuk SMA/MA Kelas X, karangan Sunardi, penerbit
Yrama Widya.b. Tabel Periodik Unsur.c. Buku116 Unsur Kimia Deskripsi dan Pemanfaatannya, karangan Sunardi,
penerbit Yrama Widya.
26
d. Buku 1700 Soal Bimbingan Pemantapan Kimia, karangan Budiman Anwar, penerbit Yrama Widya.
e. Buku kimia Erlangga Jilid IIA karangan Michael Purba.
F. PENILAIAN1. Teknik Penilaian
a. Tugas kelompokb. Tugas mandiric. Ulangan harian
2. Bentuk Instrumena. Pilihan Gandab. Uraian
3. Contoh Instrumena. Pilihan Ganda
1. Di antara senyawa berikut yang bukan molekul kovalen polar adalah ....
A. HCl D. H2O
B. NaCl E. PCl3
C.NH
3
2. Di antara kelompok berikut yang semuanya berikatan kovalen adalah ....
A. KCl, HF, Cl2
B. CO2, CH
4, KCl
C. NH3, HCl, H
2O
D. F2, HCl, K
2O
E.NaCl, MgCl
2, CaF
2
3. Unsur 32
X berikatan dengan unsur 8Y membentuk senyawa ....
A. X2Y, memiliki ikatan kovalen polar
B. XY2, memiliki ikatan kovalen rangkap dua
C. X2Y, memiliki ikatan kovalen koordinasi
D. XY2, memiliki ikatan kovalen tunggal
E. XY, memiliki ikatan ion
4. Di antara pasangan senyawa berikut yang merupakan pasangan senyawa yang memiliki ikatan kovalen adalah ....
A. KCl dan HCl
B. H2S dan Na
2S
27
C. PCl3 dan FeCl
3
D. CH4 dan NH
3
E. H2O dan Na
2O
5. Suatu molekul mempunyai 5 pasangan elektron di sekitar atom pusat, dua di antaranya merupakan pasangan elektron bebas. Bentuk molekul tersebut yang paling mungkin adalah ....
A. segitiga datar
B. tetrahedron
C. segitiga piramida
D. bentuk T
E. bentuk V
b. Uraian1. Bagaimana proses pembentukan ikatan kimia? Jelaskan!
2. Di antara molekul-molekul berikut ini, tentukan molekul yang mempunyai momen dipol dan gambarkan dipol-dipol untuk molekul yang polar!
a.CH
2Cl
2b. CHCl
3 c. CCl
4
3. Molekul-molekul BF3; CF
4; PF
5; dan SF
6 merupakan molekul nonpolar, tetapi
ikatan antaratomnya polar. Mengapa hal ini dapat terjadi?
4. Jelaskan bagaimana gaya Van der Waals dapat terbentuk!5. Jelaskan bagaimana pengaruh ikatan hidrogen terhadap sifat-sifat senyawa!
Mengetahui, Indralaya, 15 Juli 2012
Kepala SMAN 1 Indralaya Utara Guru Mata Pelajaran
Dra. Darmawati, M. M.NIP 19640610 199002 2 001
F.Eka Safitri, S. Pd. NIP 19880520 201102 2 006
28
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Nama Sekolah : SMAN 1 INDRALAYA UTARA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XI (Sebelas) / 1
Standar Kompetensi
: 2. Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya
Kompetensi Dasar : 2.1 Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi, reaksi eksoterm, dan reaksi endoterm
2.2 Menentukan ΔH reaksi berdasarkan percobaan, hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan
Indikator : 1. Menjelaskan pengertian kalor.
2. Menjelaskan dan memformulasikan konsep entalpi dan perubahannya.
3. Menjelaskan dan memformulasikan jenis-jenis entalpi.4. Menghitung perubahan entalpi dengan menggunakan data
entalpi standar, hukum Hess, dan energi ikatan rata-rata.5. Menjelaskan prinsip kerja kalorimeter dalam mengukur kalor.6. Menerapkan cara-cara dalam mengukur kalor dengan
menggunakan kalorimeter sederhana.7. Menjelaskan perubahan entalpi untuk reaksi pembakaran
bahan bakar dan zat makanan.
Alokasi Waktu
: 18 jam pelajaran (9 pertemuan)
A. TUJUAN PEMBELAJARAN1. Siswa dapat menjelaskan pengertian kalor.
29
2. Siswa dapat menjelaskan dan memformulasikan konsep entalpi dan perubahannya.3. Siswa dapat menjelaskan dan memformulasikan jenis-jenis entalpi.4. Siswa dapat menghitung perubahan entalpi dengan menggunakan data entalpi
standar, hukum Hess, dan energi ikatan rata-rata.5. Siswa dapat menjelaskan prinsip kerja kalorimeter dalam mengukur kalor.6. Siswa dapat menerapkan cara-cara dalam mengukur kalor dengan menggunakan
kalorimeter sederhana.7. Siswa dapat menjelaskan perubahan entalpi untuk reaksi pembakaran bahan bakar
dan zat makanan.
B. MATERI PEMBELAJARAN
Entalpi dan Perubahan Entalpi
Setiap sistem atau zat mempunyai energi yang tersimpan didalamnya. Energi potensial berkaitan dengan wujud zat, volume, dan tekanan. Energi kinetik ditimbulkan karena atom – atom dan molekulmolekul dalam zat bergerak secara acak. Jumlah total dari semua bentuk energi itu disebut entalpi (H) . Entalpi akan tetap konstan selama tidak ada energi yang masuk atau keluar dari zat. . Misalnya entalpi untuk air dapat ditulis H H20 (l) dan untuk es ditulis H H20 (s). Perhatikan lampu spiritus, jumlah panas atau energi yang dikandung oleh spiritus pada tekanan tetap disebut entalpi spiritus. Entalpi tergolong sifat eksternal, yakni sifat yang bergantung pada jumlah mol zat. Bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batubara mempunyai isi panas atau entalpi. Entalpi (H) suatu zat ditentukan oleh jumlah energi dan semua bentuk energi yang dimiliki zat yang jumlahnya tidak dapat diukur. Perubahan kalor atau entalpi yang terjadi selama proses penerimaan atau pelepasan kalor dinyatakan dengan ” perubahan entalpi (ΔH) ” . Misalnya pada perubahan es menjadi air, maka dapat ditulis sebagai berikut:
Δ H = H H20 (l) -H H20 (s) (7)
Marilah kita amati reaksi pembakaran bensin di dalam mesin motor. Sebagian energi kimia yang dikandung bensin, ketika bensin terbakar, diubah menjadi energi panas dan energi mekanik untuk menggerakkan motor. Demikian juga pada mekanisme kerja sel aki. Pada saat sel aki bekerja, energi kimia diubah menjadi energi listrik, energi panas yang dipakai untuk membakar bensin dan reaksi pembakaran bensin menghasilkan gas, menggerakkan piston sehingga menggerakkan roda motor.
Gambar 10 berikut ini menunjukkan diagram perubahan energi kimia menjadi berbagai bentuk energi lainnya.
30
Harga entalpi zat sebenarnya tidak dapat ditentukan atau diukur. Tetapi ΔH dapat ditentukan dengan cara mengukur jumlah kalor yang diserap sistem. Misalnya pada perubahan es menjadi air, yaitu 89 kalori/gram. Pada perubahan es menjadi air, ΔH adalah positif, karena entalpi hasil perubahan, entalpi air lebih besar dari pada entalpi es. Termokimia merupakan bagian dari ilmu kimia yang mempelajari perubahan entalpi yang menyertai suatu reaksi. Pada perubahan kimia selalu terjadi perubahan entalpi. Besarnya perubahan entalpi adalah sama besar dengan selisih antara entalpi hasil reaksi dam jumlah entalpi pereaksi. Pada reaksi endoterm, entalpi sesudah reaksi menjadi lebih besar, sehingga ΔH positif. Sedangkan pada reaksi eksoterm, entalpi sesudah reaksi menjadi lebih kecil, sehingga ΔH negatif. Perubahan entalpi pada suatu reaksi disebut kalor reaksi. Kalor reaksi untuk reaksi-reaksi yang khas disebut dengan nama yang khas pula, misalnya kalor pembentukan,kalor penguraian, kalor pembakaran, kalor pelarutan dan sebagainya. Suatu reaksi kimia dapat dipandang sebagai suatu sistem yang terdiri dari dua bagian yang berbeda, yaitu pereaksi dan hasil reaksi atau produk. Perhatikan suatu reaksi yang berlangsung pada sistem tertutup dengan volume tetap (ΔV = 0), maka sistem tidak melakukan kerja, w = 0. Jika kalor reaksi pada volume tetap dinyatakan dengan qv , maka persamaan hukum I termodinamika dapat ditulis:
ΔU = qv + 0 = qv = q reaksi (8)
q reaksi disebut sebagai kalor reaksi. Hal ini berarti bahwa semua perubahan energi yang menyertai reaksi akan muncul sebagai kalor. Misal: suatu reaksi eksoterm mempunyai perubahan energi dalam sebesar 100 kJ. Jika reaksi itu berlangsung dengan volume tetap, maka jumlah kalor yang dibebaskan adalah 100 kJ. Kebanyakan reaksi kimia berlangsung dalam sistem terbuka dengan tekanan tetap (tekanan atmosfir). Maka sistem mungkin melakukan atau menerima kerja tekanan – volume, w = 0). Oleh karena itu kalor reaksi pada tekanan tetap dinyatakan dengan qp , maka hukum I termodinamika dapat ditulis sebagai berikut:
ΔU = qp + w atau qp = ΔU – w = q reaksi (9)
Untuk menyatakan kalor reaksi yang berlangsung pada tekanan tetap, para ahli mendefinisikan suatu besaran termodinamika yaitu entalpi (heat content) dengan lambang “H”. Entalpi didefinisikan sebagai jumlah energi dalam dengan perkalian tekanan dan volume sistem, yang dapat dinyatakan:
H = U + P V (10)
31
Reaksi kimia termasuk proses isotermal, dan bila dilakukan di udara terbuka maka kalor reaksi dapat dinyatakan sebagai:
qp = Δ H (11)
Jadi, kalor reaksi yang berlangsung pada tekanan tetap sama dengan perubahan entalpi. Oleh karena sebagian besar reaksi berlangsung pada tekanan tetap, yaitu tekanan atmosfir, maka kalor reaksi selalu dinyatakan sebagai perubahan entalpi (ΔH). Akibatnya, kalor dapat dihitung dari perubahan entalpi reaksi, dan perubahan entalpi reaksi yang menyertai suatu reaksi hanya ditentukan oleh keadaan awal (reaktan) dan keadaan akhir (produk).
q = ΔH reaksi = Hp-Hr (12)
Contoh:
Suatu reaksi berlangsung pada volume tetap disertai penyerapan kalor sebanyak 200 kJ. Tentukan nilai Δ U , Δ H, q dan w reaksi itu
Jawab:Sistem menyerap kalor sebanyak 200 kJ , berarti q = + 200 kJReaksi berlangsung pada volume tetap , maka w = 0 kJ.
ΔU = q + w
= + 200 kJ + 0 kJ = 200 kJ Δ H = q = + 200 kJ
Perubahan Entalpi Berdasarkan Energi Ikatan
Energi ikatan didefinisikan sebagai energi yang diperlukan untuk memutuskan 1 mol ikatan dari suatu molekul dalam wujud gas. Energi ikatan dinyatakan dalam kilojoule per mol (kJ mol -1 )
Energi berbagai ikatan diberikan pada tabel 1.
Tabel 1. Harga Energi ikatan berbagai molekul (kJ/mol)
32
Perubahan Entalpi Berdasarkan Entalpi Pembentukan
Kalor suatu reaksi dapat juga ditentukan dari data entalpi pembentukan zat pereaksi dan produknya. Dalam hal ini, zat pereaksi dianggap terlebih dahulu terurai menjadi unsur-unsurnya, kemudian unsur-unsur itu bereaksi membentuk zat produk. Secara umum untuk reaksi:
m AB + n CD —–> p AD + q CB
ΔH0 = jumlah ΔH0 f (produk) - jumlah ΔH0 f (pereaksi)
Perubahan Entalpi Berdasarkan Hukum Hess
Banyak reaksi yang dapat berlangsung secara bertahap. Misalnya pembakaran karbon atau grafit. Jika karbon dibakar dengan oksigen berlebihan terbentuk karbon dioksida menurut persamaan reaksi:
C(s) + O2 (g) —–> CO2 (g) Δ H = – 394 kJ
Reaksi diatas dapat berlangsung melalui dua tahap. Mula-mula karbon dibakar dengan oksigen yang terbatas sehingga membentuk karbon monoksida. Selanjutnya, karbon monoksida itu dibakar lagi untuk membentuk karbon dioksida. Persamaan termokimia untuk kedua reaksi tersebut adalah:
C(s) + ½ O2 (g) —–> CO (g) ΔH = – 111 kJ
CO (g) + ½ O2 (g) —–> CO2 (g) Δ H = – 283 kJ
33
Jika kedua tahap diatas dijumlahkan, maka diperoleh:
C(s) + ½ O2 (g) —–> CO (g) ΔH = – 111 kJ
CO (g) + ½ O2 (g) —–> CO2 (g) ΔH = – 283 kJ
————————————————————————- +
C(s) + O2 (g) —–> CO2 (g) ΔH = – 394 kJ
C. METODE PEMBELAJARAN1. Ceramah 2. Diskusi kelompok 3. Tanya jawab4. Praktikum
D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARANPertemuan 1
Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan Karakter
1. Kegiatan Pendahuluana. Guru mengawali kegiatan
pembelajaran dengan menyebutkan beberapa peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang melibatkan kalor.
b. Guru memotivasi siswa agar materi ini dapat dikuasai dengan baik, sehingga siswa akan lebih mudah dalam memahami konsep termokimia yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
2. Kegiatan Intia. Guru membagi siswa ke dalam
beberapa kelompok, Masing-masing kelompok diberikan waktu 30 menit untuk berdiskusi tentang kalor dan hubungannya dengan entalpi
b. Setelah itu masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan semua siswa di kelas XI.
c. Guru memandu para siswa untuk melakukan tanya jawab mengenai materi yang telah dipresentasikan.
2 menit
1 menit
30 menit
20 menit
10 menit
Demokratis
Rasa ingin tahu
34
d. Guru meminta beberapa siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi mengenai pengertian kalor; hukum kekalan energi; reaksi endoterm dan reaksi eksoterm; sistem dan lingkungan; sistem terisolasi, sistem, tertutup, dan sistem terbuka; serta pengertian entalpi dan perubahannya.
e. Guru masih memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.
f. Guru meminta siswa untuk melanjutkan kerja kelompoknya dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada pada lembar diskusi.
g. Guru meminta perwakilan kelompok mengumpulkan lembar diskusi.
3. Kegiatan Penutupa. Guru menugaskan siswa untuk
mengerjakan latihan .
b. Guru menugaskan siswa untuk membaca materi selanjutnya tentang pengertian entalpi dan perubahannya.
2 menit
10 menit
10 menit
2 menit
2 menit
1 menit
Pertemuan 2
Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan Karakter
1. Kegiatan Pendahuluana. Guru mengawali kegiatan
pembelajaran dengan membahas pekerjaan rumah yang telah ditugaskan sebelumnya.
b. Guru mengingatkan kembali pengertian entalpi dan perubahannya yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
2. Kegiatan Inti
10 menit
2 menit
35
a. Guru menjelaskan sekilas tentang cara menghitung perubahan entalpi suatu reaksi kimia
b. Guru menjelaskan aturan-aturan dalam persamaan termokimia.
c. Guru memberikan contoh soal di papan tulis tentang persamaan termokimia, lalu dibahas bersama-sama siswa.
d. Guru menjelaskan tentang perubahan entalpi standar yang terdiri dari perubahan entalpi pembentukan standar, perubahan entalpi penguraian standar, perubahan entalpi pembakaran standar.
e. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
f. Sebelum guru menjawab pertanyaan salah seorang siswa, guru mencoba melempar pertanyaan tersebut kepada teman yang lain. Jika ada yang bisa menjawab dengan benar maka guru memberikan reward (penghargaan), tetapi jika tidak ada yang menjawab barulah guru memberikan jawaban yang dibutuhkan siswa.
g. Guru memberikan formula atau rumus untuk menghitung perubahan entalpi berdasarkan perubahan entalpi standar.
h. Guru membuat beberapa soal di papan tulis berkenaan dengan perubahan entalpi.
i. Guru meminta beberapa siswa untuk mengerjakan di papan tulis, dan sisanya menulis di buku latihan masing-masing.
j. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal di papan tulis.
3. Kegiatan Penutup
10 menit
10 menit
5 menit
10 menit
3 menit
10 menit
5 menit
5 menit
10 menit
5 menit
Rasa ingin tahu
Rasa ingi tahu
36
Guru menugaskan siswa untuk membaca materi selanjutnya tentang perhitungan entalpi dengan menggunakan hukumHess dan perhitungan entalpi berdasarkan energi ikatan di rumah.
5 menit
Pertemuan 3
Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan Karakter
1. Kegiatan PendahuluanGuru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengulang sekilas materi sebelumnya, yaitu menghitung perubahan entalpi berdasarkan perubahan entalpi standar.
2. Kegiatan Intia. Guru menjelaskan tentang perhitungan
perubahan entalpi dengan cara yang berbeda
b. Guru memberikan formula atau rumus untuk menghitung perubahan entalpi dengan menggunakan hukum Hess.
c. Guru memberikan beberapa contoh soal berkaitan dengan formula yang telah dibuat.
d. Guru memandu siswa untuk melakukan tanya jawab seputar perhitungan kimia yang telah dijelaskan sebelumnya.
e. Guru membuat beberapa soal di papan tulis, dan meminta siswa untuk mengerjakannya di buku latihan.
f. Guru meminta beberapa siswa untuk mengerjakan di papan tulis, dan sisanya menulis di buku latihan masing-masing.
g. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal yang ada di papan tulis tersebut.
h. Guru memberikan formula atau rumus untuk menghitung perubahan entalpi
5 menit
10 menit
10 menit
5 menit
10 menit
5 menit
15 menit
10 menit
2 menit
Rasa ingin tahu
37
berdasarkan energi ikatan.
i. Guru memberikan beberapa contoh soal berkaitan dengan formula yang telah dibuat.
j. Guru memandu siswa untuk melakukan tanya jawab seputar perhitungan kimia yang telah dijelaskan sebelumnya.
k. Guru meminta beberapa siswa untuk mengerjakan di papan tulis, dan sisanya menulis di buku latihan masing-masing.
l. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal yang ada di papan tulis tersebut.
3. Kegiatan PenutupGuru meminta siswa melanjutkan latihan soal di rumah.
5 menit
3 menit
5 menit
3 menit
2 menit
Rasa ingin tahu
Pertemuan 4
Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan Karakter
1. Kegiatan Pendahuluana. Guru mengawali kegiatan
pembelajaran dengan mengulang sekilas materi tentang perubahan entalpi.
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang masih kurang dimengerti.
2. Kegiatan Intia. Guru meminta siswa mengerjakan
latihan.
b. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal dengan cara:1) meminta siswa secara bergiliran
untuk mengerjakan soal-soal latihan di papan tulis.
3. Kegiatan Penutupa. Guru meminta siswa membuat
rangkuman materi bab 3 tentang
3 menit
2 menit
40 menit
40 menit
3 menit
Rasa ingin tahu
Mandiri
38
perubahan entalpi, dikerjakan di rumah.
b. Guru juga menugaskan siswa untuk membaca materi selanjutnya tentang kalorimeter.
2 menit
Pertemuan 5
Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan Karakter
1. Kegiatan Pendahuluana. Guru melakukan tanya jawab awal
sambil mengecek apakah siswa benar-benar sudah membaca terlebih dahulu di rumah materi yang akan dijelaskan atau tidak.
b. Guru terus memotivasi siswa mengenai manfaat mempelajari perubahan entalpi.
2. Kegiatan Intia. Guru menjelaskan tentang kalorimeter
b. Guru mengenalkan kalorimeter kepada siswa sambil memperlihatkan alat kalorimeter tersebut.
c. Guru menjelaskan bagian-bagian kalorimeter.
d. Guru menjelaskan kegunaan kalorimeter.
e. Guru memberikan formula atau rumus untuk menghitung besarnya kalor kalorimeter.
f. Guru memberikan contoh soal dipapan tulis berkaitan dengan formula tersebut, lalu dibahas bersama-sama.
g. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada hal-hal yang masih belum dimengerti.
h. Guru meminta siswa mengerjakan latihan di buku latihan masing-
5 menit
4 menit
10 menit
3 menit
13 menit
12 menit
3 menit
10 menit
10 menit
20 menit
Rasa ingin tahu
39
masing.
3. Kegiatan Penutupa. Guru meminta siswa melanjutkan
latihan di rumah.
b. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, lalu meminta masing-masing kelompok menyiapkan alat dan bahan yang untuk praktikum pada pertemuan berikutnya.
5 menit
5 menit
Pertemuan 6
Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan Karakter
1. Kegiatan PendahuluanGuru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengulang sekilas materi yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya.
2. Kegiatan Intia. Guru menjelaskan secara singkat
praktikum yang akan dilakukan
b. Masing-masing kelompok diminta mengambil zat-zat kimia yang dibutuhkan, yaitu larutan natrium hidroksida dan larutan asam klorida; serta menyiapkan alat-alatnya, yaitu kalorimeter sederhana dan tabung ukur.
c. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan percobaan sesuai dengan langkah-langkah kegiatan yang telah diberikan.
d. Guru menjawab setiap pertanyaan siswa.
e. Setelah selesai, masing-masing perwakilan kelompok mempresentasikan hasil percobaan yang dilakukan.
f. Siswa lain ikut menanggapi presentasi temannya.
g. Guru meminta siswa melanjutkantugas
5 menit
10 menit
10 menit
20 menit
5 menit
15 menit
10 menit
10 menit
Disiplin, tanggung jawab.
Demokratis
40
kelompoknya, yaitu mengerjakan pertanyaan dan tugas yang telah tersedia di lembar kegiatan ilmiah.
3. Kegiatan PenutupGuru membimbing siswa dalam menyimpulkan hasil percobaan yang telah dilakukan.
5 menit
Pertemuan 7
Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan Karakter
1. Kegiatan Pendahuluana. Guru mengawali kegiatan
pembelajaran dengan membagi siswa ke dalam beberapa kelompok.
b. Guru memotivasi siswa mengenai manfaat mempelajari reaksi-reaksi pembakaran, termasuk reaksi pembakaran zat makanan dalam tubuh manusia
2. Kegiatan Intia. Guru menjelaskan tentang reaksi-
reaksi pembakaran
b. Guru mengklasifikasi reaksi-reaksi pembakaran ke dalam dua bagian, yaitu reaksi-reaksi pembakaran bahan bakar dan reaksi-reaksi pembakaran zat makanan.
c. Guru memberikan beberapa contoh reaksi pembakaran bahan bakar dalam kehidupan sehari-hari.
d. Guru memberikan beberapa contoh reaksi pembakaran zat makanan.
e. Guru meminta siswa berdiskusi tentang contoh-contoh reaksi pembakaran lainnya, lalu diklasifikasikan ke dalam reaksi-reaksi pembakaran bahan bakar dan reaksi-reaksi pembakaran zat makanan.
f. Setelah itu masing-masing kelompok
3 menit
2 menit
10 menit
5 menit
10 menit
10 menit
15 menit
10 menit
Demokratis
Demokratis, rasa
41
diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan semua siswa di kelas XI.
g. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada hal-hal yang masih belum dimengerti.
h. Guru meminta siswa mengerjakan latihan di buku latihan masing-masing.
i. Guru bersama-sama siswa membahas latihan
3. Kegiatan Penutupa. Guru meminta perwakilan kelompok
untuk memberikan kesimpulan tentang materi reaksi-reaksi pembakaran bahan bakar dan zat makanan.
b. Guru meminta siswa membuat sebuah karya tulis yang berhubungan dengan pembakaran lemak dalam tubuh manusia . .
10 menit
5 menit
5 menit
3 menit
2 menit
ingin tahu.
Pertemuan 8
Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan Karakter
1. Kegiatan Pendahuluana. Guru mengawali kegiatan
pembelajaran dengan mengulang sekilas materi bab 3 secara keseluruhan, yaitu tentang termokimia.
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang masih kurang dimengerti.
2. Kegiatan Intia. Guru meminta siswa mengerjakan uji
latih pemahaman
b. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal dengan cara:1) meminta siswa secara bergiliran
untuk mengerjakan soal-soal uji latih pemahaman) di papan tulis.
5 menit
5 menit
40 menit
30 menit
Rasa ingin tahu
Mandiri
42
3. Kegiatan Penutupa. Guru meminta siswa membuat
rangkuman materi bab 3 tentang termokimia, dikerjakan di rumah.
b. Guru juga mengingatkan siswa agar bersiap-siap menghadapi ulangan harian pada pertemuan berikutnya.
5 menit
5 menit
Pertemuan 9
Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan Karakter
1. Kegiatan Pendahuluana. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menanyakan hal-hal yang masih kurang dimengerti.
b. Guru meminta siswa untuk memasukkan semua buku-buku atau sumber lain yang berhubungan dengan kimia ke dalam tas.
2. Kegiatan Intia. Guru membagikan lembar soal
ulangan harian kepada tiap-tiap siswa.
b. Guru menjelaskan tata cara pengerjaan soal ulangan harian tersebut.
c. Guru menyebutkan waktu yang disediakan adalah 60 menit.
d. Guru meminta siswa mulai mengerjakan soal-soal ulangan harian tersebut.
e. Guru mengawasi jalannya ulangan.
f. Guru menjawab pertanyaan siswa jika masih ada soal-soal ulangan yang belum dimengerti (misalnya tulisan kurang jelas, ada data yang kurang, dan sebagainya).
g. Setelah 60 menit, guru meminta siswa untuk menghentikan pengerjaan
5 menit
5 menit
2 menit
1 menit
1 menit
1 menit
60 menit
1 menit
Mandiri, kejujuran
43
ulangannya.
h. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan lembar soal dan lembar jawaban di atas meja guru.
3. Kegiatan Penutupa. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menanyakan jawaban atau pembahasan tentang soal-soal ulangan.
b. Guru mengingatkan siswa agar mempelajari sekilas materi pada bab selanjutnya.
4 menit
5 menit
5 menit
E. ALAT DAN SUMBER BELAJARa. Alat Belajar
a. Papan tulisb. Spidol atau kapurc. Alat-alat percobaan (kalorimeter sederhana dan tabung ukur)d. Bahan-bahan percobaan (larutan NaOH dan HCl)
b. Sumber Belajara. Buku Kimia Bilingual untuk SMA/MA Kelas XI, karangan Sunardi, penerbit
Yrama Widya.b. Buku 1700 Soal Bimbingan Pemantapan Kimia, karangan Budiman Anwar,
penerbit Yrama Widya.c. Buku kimia Erlangga Jilid IIA Karangan Michael Purba
F. PENILAIAN1. Teknik Penilaian
a. Tugas mandirib. Tugas kelompokc. Ulangan harian
2. Bentuk Instrumena. Pilihan Gandab. Uraianc. Lembar Diskusid. Lembar Kegiatan Ilmiah
3. Contoh Instrumena. Pilihan Ganda
44
1. Ungkapan yang menyatakan kalor merupakan bentuk energi pertama kali dikemukakan oleh ....
A. John Dalton D. J. Robert Mayer
B. Lavoisier E. J. Presscott Joule
C. E. Rutherford
2. Entalpi adalah ....
A. energi yang terkandung dalam suatu zat pada suhu 25oC dan tekanan 1 atm
B. energi yang terkandung dalam suatu zat pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm
C. energi yang terkandung dalam suatu zat pada suhu 273 K dan tekanan 1 atm
D. energi yang dilepaskan oleh suatu zat pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm
E. energi yang dilepaskan oleh suatu zat pada suhu 25oC dan tekanan 1 atm
3. Perubahan entalpi reaksi yang diukur pada tekanan tetap sama dengan ....
A. energi kinetik
B. energi potensial
C. kalor reaksi
D. kapasitas kalor
E. entalpi standar
4. Pada reaksi-reaksi endoterm, perubahan entalpi reaksi-reaksi tersebut menunjukkan nilai yang positif, hal ini berarti ....
A. ∆Hpereaksi
> ∆Hhasil reaksi
B. ∆Hpereaksi
= ∆Hhasil reaksi
C.∆H
hasil reaksi < ∆H
pereaksi
D.∆H
hasil reaksi ≤ ∆H
pereaksi
E. ∆Hhasil reaksi
> ∆Hperaksi
5. Kalor yang diserap dalam suatu reaksi (Q) sama dengan perubahan entalpi reaksi tersebut apabila berlangsung pada ....
A. temperatur tetap
B. volum tetap
C. temperatur dan volum tetap
D. volum, tekanan, dan temperatur tetap
E. tekanan tetap
45
b. Uraian
1. Jelaskan pengertian dari:
a. reaksi endoterm
b. reaksi eksoterm
c. entalpi
d. energi ikatan
e. kapasitas kalor
f. kalor jenis
2. Diketahui:
C(s)
+ O2 (g)
CO2 (g)
∆H = – 94 kkal
2H2 (g)
+ O2 (g)
2H2O
(l) ∆H = –136 kkal
3C(s)
+ 4H2 (g)
C3H
8 (g) ∆H = –24 kkal
Hitung untuk reaksi:
C3H
8 (g) + 5O
2 (g) 3 CO
2 (g) + 4H
2O
(l).
3. Diketahui:
∆H f
o H2O
(g) = –242 kJ/mol
∆H f
o CO2 (g)
= –394 kJ/mol
∆H f
o C2H
2 (g) = +52 kJ/mol
Hitung ∆H untuk reaksi pembakaran 52 gram C2H
2 menurut reaksi:
2C2H
2 (g) + 5O
2 (g) 4CO
2 (g) +2H
2O
(g)
(Ar C = 12, Ar H = 1).
4. Pada pelarutan 2 gram kristal NaOH (Mr = 40) dalam 50 mL air, terjadi kenaikan suhu dari 27oC menjadi 32oC. Jika kalor jenis larutan = 4,2 J/g oC, maka hitung perubahan entalpi dalam pelarutan NaOH tersebut!
5. Entalpi pembakaran gas metana (CH4) adalah –900 kJ. Hitunglah kalor
yang dihasilkan dari pembakaran 48 liter gas metana pada suhu 27oC dan tekanan 1 atm (R = 0,08 L atm/oC mol)!
c. Lembar Diskusi
Diskusikan masalah-masalah berikut ini dengan teman-teman dan buatlah suatu kesimpulan dari diskusi Anda!
1. Apa sajakah contoh-contoh sistem terisolasi, sistem tertutup, dan sistem terbuka dalam kehidupan sehari-hari?
46
No.Contoh-contoh
Sistem Terisolasi Sistem Tertutup Sistem Terbuka
2. Dapatkah kita membuat suatu sistem terisolasi? Jelaskan!
……………………………………………………………………………………………..
3. Kesimpulan apa yang dapat Anda ambil? Jelaskan!
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
d. Lembar Kegiatan Ilmiah
47
Menentukan perubahan entalpi suatu reaksi kimia
1. Alat dan bahan
a. Sebuah kalorimeter sederhana yang terdiri dari sebuah gelas plastik atau stirofoam, penutup (biasanya terbuat dari gabus), alat pengaduk, dan termometer.
b. Tabung ukur
c. 50 mL larutan natrium hidroksida 1 M
d. 50 mL larutan asam klorida 1 M
Mengetahui, Indralaya, 15 Juli 2012
Kepala SMAN 1 Indralaya Utara Guru Mata Pelajaran
Dra. Darmawati, M. M.NIP 19640610 199002 2 001
F. Eka Safitri, S.Pd. NIP 19880520 201102 2 006
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Nama Sekolah : SMAN 1 INDRALAYA UTARA
Mata Pelajaran : Kimia
48
Menentukan perubahan entalpi suatu reaksi kimia
1. Alat dan bahan
a. Sebuah kalorimeter sederhana yang terdiri dari sebuah gelas plastik atau stirofoam, penutup (biasanya terbuat dari gabus), alat pengaduk, dan termometer.
b. Tabung ukur
c. 50 mL larutan natrium hidroksida 1 M
d. 50 mL larutan asam klorida 1 M
3. Pertanyaan dan tugas
a. Berapakah suhu awal larutan NaOH dan larutan HCl tersebut?
b. Berapakah kenaikan suhu untuk reaksi tersebut?
c. Bagaimanakah persamaan kimia untuk reaksi tersebut?
d. Hitunglah perubahan entalpi tiap mol zat yang digunakan dalam percobaan ini! (Anggap massa larutan = 100 gram, massa jenis larutan = 1 g/cm3, dan kalor jenis larutan = 4,2 J/g K)
e. Laporkan hasil kegiatan Anda yang dilengkapi dengan analisis, pembahasan, dan kesimpulan Anda!
Kelas / Semester : XI (Sebelas) / 1
Standar Kompetensi
: 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang memengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri
Kompetensi Dasar : 3.1 Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang memengaruhi laju
3.2 Memahami teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan faktor-faktor penentu laju dan orde reaksi serta terapannya dalam kehidupan sehari-hari
Indikator : 1. Menjelaskan dan memformulasikan laju suatu reaksi kimia.2. Memformulasikan persamaan laju reaksi berdasarkan data
hasil percobaan.3. Menjelaskan, memformulasikan, dan menentukan orde reaksi.4. Menjelaskan terjadinya suatu reaksi kimia berdasarkan teori
tumbukan.5. Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi.6. Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi
melalui percobaan.
Alokasi Waktu
: 16 jam pelajaran (8 pertemuan)
A. TUJUAN PEMBELAJARAN1. Siswa dapat menjelaskan dan memformulasikan laju suatu reaksi kimia.2. Siswa dapat memformulasikan persamaan laju reaksi berdasarkan data hasil
percobaan.3. Siswa dapat menjelaskan, memformulasikan, dan menentukan orde reaksi.4. Siswa dapat menjelaskan terjadinya suatu reaksi kimia berdasarkan teori
tumbukan.5. Siswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi.6. Siswa dapat menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi melalui
percobaan.
B. MATERI PEMBELAJARAN
Pengertian Laju Reaksi
49
Laju menyatakan seberapa cepat atau seberapa lambat suatu proses berlangsung. Laju juga menyatakan besarnya perubahan yang terjadi dalam satu satua waktu. Satuan waktu dapat berupa detik, menit, jam, hari atau tahun.Reaksi kimia adalah proses perubahan zat pereaksi menjadi produk. Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat peraksi semakin sedikit, sedangkan produk semakin banyak. Laju reaksi dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju terbentuknya produk.
2. Ungkapan Laju Reaksi untuk Sistem Homogen
Untuk sistem homogen, laju reaksi umum dinyatakan sebagai laju penguragan konsentrasi molar pereaksi atau laju pertambahan konsentrasi molar produk untuk satu satuan waktu, sebagai berikut:
Jika diketahui satuan dari konsentrasi molar adalah mol/L. Maka satuan dari laju reaksi adalah mol/L.det atau M/det.
3. Laju Rerata dan Laju Sesaat
a. Laju rerata
Laju rerata adalah rerata laju untuk selang waktu tertentu. Perbedaan antara laju rerata dengan laju sesaat dapat diandaikan dengan laju kendaraan. Misalnya suatu kendaraan menempuh jarak 300 km dalam 5 jam. Laju rerata kendaraan itu adalah 300 km/5 jam = 60 km/jam. Tentu saja laju kendaraan tidak selalu 60 km/jam. Laju sesaat ditunjukkan oleh speedometer kendaraan.
b. Laju Sesaat
50
Laju sesaat adalah laju pada saat tertentu. Sebagai telah kita lihat sebelumnya, laju reaksi berubah dari waktu ke waktu. Pada umumnya, laju reaksi makin kecil seiring dengan bertambahnya waktu reaksi. oleh karena itu, plot konsentrasi terhadap waktu berbentuk garis lengkung, seperti gambar di bawah ini. Laju sesaat pada waktu t dapat ditentukan dari kemiringan (gradien) tangen pada saat t tersebut, sebagai berikut.
1. Lukis garis singgung pada saat t2. Lukis segitiga untuk menentukan kemiringan3. laju sesaat = kemiringan tangen
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI
Pengalaman menunjukan bahwa serpihan kayu terbakar lebih cepat daripada balok kayu, hal ini berarti bahwa laju reaksi yag sama dapat berlangsung dengan kelajuan yang berbeda, bergantung pada keadaan zat pereaksi. Dalam bagian ini akan dibahas faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Pengetahuan tentang hal ini memungkinkan kita dapat mengendalikan laju reaksi, yaitu melambatkan reaksi yang merugikan dan menambah laju reaksi yang menguntungkan.
1. Konsentrasi Pereaksi
Konsentrasi memiliki peranan yang sangat penting dalam laju reaksi, sebab semakin besarkonsentrasi pereaksi, maka tumbukan yang terjadi semakin banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila semakin kecil konsentrasi pereaksi, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil.
2. Suhu
Suhu juga turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi. Apabila suhu pada suatu rekasi yang berlangusng dinaikkan, maka menyebabkan partikel semakin aktif bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi semakin sering, menyebabkan laju reaksi
51
semakin besar. Sebaliknya, apabila suhu diturunkan, maka partikel semakin tak aktif, sehingga laju reaksi semakin kecil.
3. Tekanan
Banyak reaksi yang melibatkan pereaksi dalam wujud gas. Kelajuan dari pereaksi seperti itu juga dipengaruhi tekanan. Penambahan tekanan dengan memperkecil volume akan memperbesar konsentrasi, dengan demikian dapat memperbesar laju reaksi.
4. Katalis
Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.
5. Luas Permukaan Sentuh
Luas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting dalam laju reaksi, sebab semakin besar luas permukaan bidang sentuh antar partikel, maka tumbukan yang terjadi semakin banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila semakin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil. Karakteristik kepingan yang direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu semakin halus kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi; sedangkan semakin kasar kepingan itu, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi.
C. METODE PEMBELAJARAN1. Ceramah2. Praktikum 3. Diskusi kelompok4. Tanya jawab.
D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARANPertemuan 1
Kegiatan Pembelajaran WaktuPendidikan Karakter
52
1. Kegiatan Pendahuluana. Guru mengawali kegiatan
pembelajaran dengan menceritakan peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan laju dan kecepatan.
b. Guru memotivasi siswa agar materi tentang laju reaksi dapat dikuasai dengan baik.
1. Kegiatan Intia. Guru mengingatkan kembali materi
tentang laju dan kecepatan yang diajarkan di pelajaran fisika.
b. Guru menjelaskan pengertian laju reaksi dalam bidang kimia
c. Guru menjelaskan perbedaan antara zat-zat pereaksi dan zat-zat hasil reaksi.
d. Guru memberikan formula atau rumus laju reaksi sekaligus dengan penjelasannya bahwa jika terjadi reaksi kimia, zat-zat pereaksi akan semakin berkurang sementara zat-zat hasil reaksi akan semakin bertambah sampai batas tertentu.
e. Guru mendeskripsikan laju reaksi dalam bentuk grafik hubungan antara jumlah molekul terhadap waktu.
f. Guru memandu siswa untuk melakukan tanya jawab mengenai laju reaksi.
g. Guru memberikan contoh soal di papan tulis berkenaan dengan formula atau rumus yang telah diberikan
h. Guru bersama-sama siswa membahas soal tersebut.
i. Guru meminta siswa mengerjakan latihan
2. Kegiatan Penutup
3 menit
2 menit
5 menit
5 menit
10 menit
3 menit
2 menit
10 menit
10 menit
20 menit
15 menit
Rasa ingin tahu
53
a. Siswa dengan bimbingan guru membuat satu kesimpulan tentang pengertian laju reaksi.
b. Guru meminta siswa untuk melanjutkan latihan di rumah.
3 menit
2 menit
Pertemuan 2
Kegiatan Pembelajaran WaktuPendidikan Karakter
1. Kegiatan Pendahuluana. Guru mengawali kegiatan
pembelajaran dengan membahas pekerjaan rumah yang telah ditugaskan sebelumnya.
b. Guru terus memotivasi siswa mengenai manfaat mempelajari bilangan kuantum dan orbital atom.
2. Kegiatan Intia. Guru menjelaskan tentang
persamaan laju reaksi.
b. Guru memberikan formula atau rumus laju reaksi sekaligus dengan penjelasannya
c. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
d. Guru menjelaskan tentang orde reaksi dan menuliskan formula atau rumus yang digunakan dalam mencari orde reaksi.
e. Guru memberikan contoh soal untuk menentukan orde suatu reaksi
f. Guru memberikan kesempatan lagi kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
g. Sebelum guru menjawab pertanyaan salah seorang siswa, guru mencoba melempar pertanyaan tersebut
10 menit
2 menit
10 menit
3 menit
10 menit
10 menit
5 menit
5 menit
5 menit
Rasa ingin tahu
54
kepada teman yang lain. Jika ada yang bisa menjawab dengan benar maka guru memberikan reward (penghargaan), tetapi jika tidak ada yang menjawab barulah guru memberikan jawaban yang dibutuhkan siswa.
h. Guru meminta siswa membandingkan antara orde nol, orde pertama, dan orde dua.
i. Guru membuat beberapa soal di papan tulis berkenaan dengan laju reaksi yang mencakup orde reaksi.
j. Guru meminta beberapa siswa untuk mengerjakan di papan tulis, dan sisanya menulis di buku latihan masing-masing.
k. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal di papan tulis.
3. Kegiatan Penutupa. Guru masih memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
b. Siswa dengan bimbingan guru membuat satu kesimpulan tentang persamaan laju reaksi.
10 menit
5 menit
5 menit
5 menit
3 menit
2 menit
Kerja keras
Pertemuan 3
Kegiatan Pembelajaran WaktuPendidikan Karakter
1. Kegiatan Pendahuluana. Guru mengawali kegiatan
pembelajaran dengan mengulang sekilas materi sebelumnya tentang persamaan laju reaksi termasuk di dalamnya tentang orde reaksi.
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang masih kurang dimengerti.
10 menit
10 menit Rasa ingin tahu
55
2. Kegiatan Intia. Guru meminta siswa mengerjakan
latihan mengenai soal-soal persamaan laju reaksi yang berkaitan dengan orde reaksi).
b. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal dengan cara:1) meminta siswa secara bergiliran
untuk mengerjakan soal-soal latihan di papan tulis.
3. Kegiatan PenutupGuru menugaskan siswa untuk membaca materi selanjutnya tentang teori tumbukan.
30 menit
30 menit
10 menit
Mandiri
Pertemuan 4
Kegiatan Pembelajaran WaktuPendidikan Karakter
1. Kegiatan Pendahuluana. Guru mengawali kegiatan
pembelajaran dengan mengadakan tanya jawab sambil mengecek apakah siswa benar-benar telah membaca materi tentang teori tumbukan atau tidak.
b. Guru memotivasi siswa mengenai manfaat mempelajari teori tumbukan.
2. Kegiatan Intia. Guru menjelaskan tentang teori
tumbukan mengenai teori tumbukan).
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
c. Sebelum guru menjawab pertanyaan salah seorang siswa, guru mencoba melempar pertanyaan tersebut kepada teman yang lain. Jika ada yang bisa menjawab dengan benar maka guru memberikan reward (penghargaan), tetapi jika tidak ada yang menjawab
5 menit
2 menit
10 menit
5 menit
5 menit
Rasa ingin tahu
Rasa ingin tahu
Demokratis, rasa ingin tahu.
56
barulah guru memberikan jawaban yang dibutuhkan siswa.
d. Guru membuat beberapa soal di papan tulis berkenaan dengan teori tumbukan.
e. Guru meminta beberapa siswa untuk mengerjakan di papan tulis, dan sisanya menulis di buku latihan masing-masing.
f. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal di papan tulis.
3. Kegiatan Penutupa. Siswa dengan bimbingan guru
membuat satu kesimpulan tentang teori tumbukan.
b. Guru menugaskan siswa untuk membaca materi selanjutnya tentang faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi rumah.
15 menit
20 menit
20 menit
5 menit
3 menit
Pertemuan 5
Kegiatan Pembelajaran WaktuPendidikan Karakter
1. Kegiatan Pendahuluana. Guru mengawali kegiatan
pembelajaran dengan mengadakan tanya jawab sambil mengecek apakah siswa benar-benar telah membaca materi tentang faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi atau tidak.
b. Guru memotivasi siswa mengenai manfaat mempelajari faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi.
2. Kegiatan Intia. Guru menjelaskan tentang faktor-
faktor yang memengaruhi laju reaksi mengenai faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi).
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
5 menit
2 menit
10 menit
10 menit
57
c. Sebelum guru menjawab pertanyaan salah seorang siswa, guru mencoba melempar pertanyaan tersebut kepada teman yang lain. Jika ada yang bisa menjawab dengan benar maka guru memberikan reward (penghargaan), tetapi jika tidak ada yang menjawab barulah guru memberikan jawaban yang dibutuhkan siswa.
d. Guru membuat beberapa soal di papan tulis berkenaan dengan teori tumbukan.
e. Guru meminta beberapa siswa untuk mengerjakan di papan tulis, dan sisanya menulis di buku latihan masing-masing.
f. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal di papan tulis.
3. Kegiatan Penutupa. Siswa dengan bimbingan guru
membuat satu kesimpulan tentang faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi.
b. Guru menugaskan siswa untuk mengerjakan latihan di rumah.
5 menit
5 menit
30 menit
20 menit
2 menit
1 menit
Rasa ingin tahu
Pertemuan 6
Kegiatan Pembelajaran WaktuPendidikan Karakter
1. Kegiatan Pendahuluana. Guru mengawali kegiatan
pembelajaran dengan membahas pekerjaan rumah yang telah ditugaskan sebelumnya.
b. Guru memotivasi siswa dengan cara menjelaskan manfaat dari percobaan yang akan dilakukan oleh siswa.
2. Kegiatan Intia. Guru memandu siswa melakukan
praktikum untuk menyelidiki pengaruh konsentrasi dan luas
10 menit
2 menit
3 menit
58
permukaan terhadap laju reaksi, mengenai pengaruh konsentrasi dan luas permukaan terhadap laju reaksi.
b. Guru meminta siswa menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk percobaan tersebut.
c. Selama siswa melakukan praktikum, guru melakukan penilaian proses.
d. Setelah kurang lebih 30 menit, guru meminta siwa untuk menghentikan percobaannya, lalu diadakan diskusi bersama.
e. Masing-masing perwakilan kelompok diminta menyampaikan hasil percobaannya secara lisan di depan teman-temannya. Sementara itu siswa yang lain boleh memberikan tanggapan.
f. Bila ada percobaan yang gagal, maka guru dan siswa kembali berdiskusi bersama-sama mencari penyebabnya.
g. Guru masih memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.
h. Guru meminta siswa untuk melanjutkan kerja kelompoknya dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada pada lembar kegiatan ilmiah
i. Guru bersama-sama siswa membahas pertanyaan-pertanyaan yang ada pada lembar kegiatan ilmiah tersebut.
3. Kegiatan PenutupGuru membimbing siswa menyimpulkan hasil percobaan tersebut, yaitu bahwa konsentrasi dan luas permukaan dapat memengaruhi laju reaksi.
10 menit
30 menit
1 menit
15 menit
4 menit
10 menit
3 menit
2 menit
Disiplin, mandiri
Demokratis
59
Pertemuan 7
Kegiatan Pembelajaran WaktuPendidikan Karakter
1. Kegiatan Pendahuluana. Guru mengawali kegiatan
pembelajaran dengan mengulang sekilas materi bab 4 secara keseluruhan, yaitu tentang laju reaksi
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang masih kurang dimengerti.
2. Kegiatan Intia. Guru meminta siswa mengerjakan uji
latih pemahaman, mengenai laju reaksi.
b. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal dengan cara:1) meminta siswa secara bergiliran
untuk mengerjakan soal-soal uji latih pemahaman di papan tulis.
3. Kegiatan Penutupa. Guru meminta siswa membuat
rangkuman materi bab 4 tentang laju reaksi, dikerjakan di rumah.
b. Guru juga mengingatkan siswa agar bersiap-siap menghadapi ulangan harian pada pertemuan berikutnya.
10 menit
5 menit
35 menit
30 menit
5 menit
5 menit
Rasa ingin tahu
Pertemuan 8
Kegiatan Pembelajaran WaktuPendidikan Karakter
1. Kegiatan Pendahuluana. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang masih kurang dimengerti.
b. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan pekerjaan rumah yang telah ditugaskan pada pertemuan sebelumnya.
5 menit
5 menit
60
2. Kegiatan Intia. Guru membagikan lembar soal
ulangan harian kepada tiap-tiap siswa.
b. Guru menjelaskan tata cara pengerjaan soal ulangan harian tersebut.
c. Guru menyebutkan waktu yang disediakan adalah 60 menit.
d. Guru meminta siswa mulai mengerjakan soal-soal ulangan harian tersebut.
e. Guru mengawasi jalannya ulangan, sambil memeriksa pekerjaan rumah tiap siswa.
f. Guru menjawab pertanyaan siswa jika masih ada soal-soal ulangan yang belum dimengerti (misalnya tulisan kurang jelas, ada data yang kurang, dan sebagainya).
g. Setelah 60 menit, guru meminta siswa untuk menghentikan pengerjaan ulangannya.
h. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan lembar soal dan lembar jawaban di atas meja guru.
3. Kegiatan Penutupa. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menanyakan jawaban atau pembahasan tentang soal-soal ulangan.
b. Guru mengingatkan siswa agar mempelajari sekilas materi pada bab selanjutnya.
2 menit
1 menit
1 menit
1 menit
60 menit
1 menit
4 menit
5 menit
5 menit
Mandiri, kerja keras, kejujuran.
A. ALAT DAN SUMBER BELAJAR1. Alat Belajar
a. Papan tulisb. Spidol atau kapur
61
c. Alat-alat percobaan (lumpang atau cawan + penumbuk, gelas ukur, tabung reaksi, neraca, stopwatch, dan pipet)
d. Bahan-bahan percobaan (pualam, larutan HCl 0,1 M dan 0,5 M)2. Sumber Belajar
a. Buku Kimia Bilingual untuk SMA/MA Kelas XI, karangan Sunardi, penerbit Yrama Widya.
b. Buku 1700 Soal Bimbingan Pemantapan Kimia, karangan Budiman Anwar, penerbit Yrama Widya.
c. Buku kimia Erlangga Jilid IIA Karangan Michael Purba.
B. PENILAIAN1. Teknik Penilaian
a. Tugas mandirib. Tugas kelompokc. Ulangan harian
2. Bentuk Instrumena. Pilihan Gandab. Uraianc. Lembar Diskusid. Lembar Kegiatan Ilmiah
3. Contoh Instrumena. Pilihan Ganda
1. Di antara reaksi berikut ini yang mempunyai laju paling besar adalah ....
A. 2 gram batang Zn dengan larutan HCl 0,01 M
B. 2 gram batang Zn dengan larutan HCl 0,1 M
C. 2 gram serbuk Zn dengan larutan HCl 0,01 M
D. 2 gram serbuk Zn, dengan larutan HCl 0,001 M
E. 2 gram serbuk Zn dengan larutan HCl 0,1 M
2. Diketahui kondisi zat yang bereaksi sebagai berikut.
1. serbuk seng + HCl 0,1 M
2. lempeng seng + HCl 0,1 M
3. serbuk seng + HCl 0,5 M
4. butiran seng + HCl 0,5 M
5. lempeng seng + HCl 0,5 M
Dari kondisi tersebut, reaksi yang paling cepat adalah ....
A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
C. 3
3. Kenaikan suhu akan mempercepat reaksi, karena ...
62
A. kenaikan suhu akan menaikkan energi aktivasi
B. kenaikan suhu akan memperbesar konsentrasi
C. kenaikan suhu akan memperbesar energi kinetik partikel
D. kenaikan suhu akan memperbesar tekanan
E. kenaikan suhu akan memperbesar luas permukaan
4. Semakin tinggi konsentrasi zat-zat pereaksi, semakin cepat reaksi berlangsung karena ....
A. semakin rendah energi aktivasi
B. semakin besar energi yang dihasilkan partikel
C. semakin cepat gerakan partikel
D. semakin dekat jarak antara partikel
E. semakin banyak kemungkinan partikel bertabrakan
5. Fungsi katalis dalam suatu reaksi kimia adalah ....
A. untuk mengubah keseimbangan
B. untuk menambah atau mengurangi laju reaksi
C. membentuk larutan
D. sebagai komponen utama reaksi
E. menurunkan energi aktivasi zat
b. Uraian
1. Jika suhu dinaikkan10oC, reaksi menjadi 2 kali lebih cepat dan pada suhu toC, reaksi berlangsung selama 12 menit, tentukan waktu reaksi pada suhu (t + 3)oC!
2. Data hasil percobaan reaksi gas NO dengan Br2 adalah sebagai berikut.
No [NO] M [Br2] M V (M/s)
1. 0,1 0,05 6
2. 0,1 0,1 12
3. 0,1 0,2 24
4. 0,2 0,05 24
5. 0,3 0,05 54
Tentukan:
a. orde reaksinya,
b. persamaan laju reaksi, dan
c. tetapan laju reaksinya.
3. Tuliskan faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi dan jelaskan pengaruhnya!
63
4. Jika suatu reaksi diketahui untuk setiap kenaikan10oC, laju reaksinya menjadi dua kali lipat, berapa laju reaksinya bila suhu mula-mula 20oC menjadi 60oC?
5. Untuk reaksi 2NO + Cl2 → 2NOCl, laju reaksinya adalah v = 0,4 [NO]2 [Cl
2]
dalam M/menit, jika 2 mol NO dan 2 mol Cl2 direaksikan dalam wadah 4
liter, maka tentukan laju reaksi saat 80% NO bereaksi!
c. Lembar Kegiatan Ilmiah
Observing the effect of concentration and surface area to the rate of a reaction
Menyelidiki pengaruh konsentrasi dan luas permukaan terhadap laju reaksi
64
Menyelidiki pengaruh konsentrasi dan luas permukaan terhadap laju reaksi
1. Alat dan bahan
a. Pualam (CaCO3)
b. Larutan HCl (0,1 M; 0,5 M; dan 1 M)
c. Lumpang atau cawan + penumbuk
d. Gelas ukur
e. Tabung reaksi (3 buah)
f. Neraca (timbangan)
g. Stop watch
h. Pipet
Langkah-langkah kegiatan
a. Siapkan beberapa kepingan-kepingan pualam, kemudian timbang dan bagi menjadi dua bagian yang sama (masing-masing 2,5 gram).
b. Tumbuk 2,5 gram pualam tersebut di dalam lumpang atau cawan dan biarkan 2,5 gram pualam lainnya dalam bentuk kepingan-kepingan.
c. Isi dua buah tabung reaksi masing-masing dengan larutan HCl 1 M sebanyak 5 mL.
d. Masukkan pualam halus ke dalam tabung berisi HCl tersebut dan masukkan pualam kepingan pada tabung reaksi lainnya.
e. Catat waktu yang diperlukan sampai pualam habis bereaksi dan amati perubahan yang terjadi.
f. Siapkan tabung reaksi lain dan isi dengan HCl 0,1 M, masukkan 1 keping pualam ke dalamnya dan catat waktu yang diperlukan sampai pualam tersebut habis bereaksi.
g. Ulangi langkah f secara berturut-turut untuk HCl 0,5 M dan 1 M dengan ukuran kepingan pualam yang relatif sama besar.
Mengetahui, Indralaya, 15 Juli 2012
Kepala SMAN 1 Indralaya Utara Guru mata pelajaran
Dra. Darmawati, M. M.NIP 19640610 199002 2 001
F. Eka Safitri, S. Pd. NIP 19880520 201102 2 006
65
3. Pertanyaan dan tugas
a. Isilah tabel data pengamatan berikut ini!
(HCl) = 1 M
No.Pualam
Waktu Reaksi(s)Halus Kepingan
No.Pualam
Waktu Reaksi (s)0,1 M 0,5 M 1 M
2. Apakah tujuan dari penggerusan atau penumbukan pualam?
3. Buatlah laporan dari hasil kegiatanmu yang dilengkapi dengan analisis, pembahasan dan kesimpulan Anda!
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Nama Sekolah : SMAN 1 INDRALAYA UTARA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XI (Sebelas) / 1
Standar Kompetensi
: 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang memengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri
Kompetensi Dasar : 3.3 Menjelaskan kesetimbangan dan faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran arah kesetimbangan dengan melakukan percobaan
3.4 Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan
3.5 Menjelaskan prinsip kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari dan industri
Indikator : 1. Menjelaskan pengertian kesetimbangan kimia.2. Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran
kesetimbangan berdasarkan asas Le Chatelier.3. Menerapkan asas Le Chatelier melalui percobaan.4. Menjelaskan, memformulasikan, dan menghitung tetapan
kesetimbangan.5. Menjelaskan, memformulasikan, dan menghitung tekanan
parsial gas dalam hubungannya dengan reaksi kesetimbangan.6. Menjelaskan penerapan konsep kesetimbangan dalam
industri, khususnya pada proses Haber-Bosch dan proses kontak.
Alokasi Waktu : 20 jam pelajaran (10 pertemuan)
A. TUJUAN PEMBELAJARAN1. Siswa dapat menjelaskan pengertian kesetimbangan kimia.2. Siswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran
kesetimbangan berdasarkan asas Le Chatelier.3. Siswa dapat menerapkan asas Le Chatelier melalui percobaan.4. Siswa dapat menjelaskan, memformulasikan, dan menghitung tetapan
kesetimbangan.
66
5. Siswa dapat menjelaskan, memformulasikan, dan menghitung tekanan parsial gas dalam hubungannya dengan reaksi kesetimbangan.
6. Siswa dapat menjelaskan penerapan konsep kesetimbangan dalam industri, khususnya pada proses Haber-Bosch dan proses kontak.
B. MATERI PEMBELAJARAN
Kesetimbangan Kimia
Sebagian besar reaksi yang ada merupakan reaksi kesetimbangan, maka sangat penting untuk memahami tentang reaksi kesetimbangan. Dengan pemahaman reaksi kesetimbangan akan membantu untuk menyelesaikan perhitungan yang berhubungan dengan prinsip kesetimbangan kimia tanpa harus menghafalkan rumus seperti tentang pH asam dan basa lemah, hidrolisis, buffer, kesetimbangan kelarutan, pembentuka kompleks dll. Suatu sistem dikatakan setimbang jika dua proses yang berlawanan terjadi dengan laju yang sama atau dengan kata lain tidak terjadi perubahan dalam sistem yang setimbang. Salah satu indikator saat terjadi kesetimbangan adalah tidak terjadi perubahan konsentrasi semua komponen yaitu reaktan dan produk.Sebagai contoh adalah pelarutan padatan, sampai pada titik laju padatan yang terlarut sama dengan padatan yang mengendap saat konsentrasi larutan jenuh tercapai (tidak ada perubahan konsentrasi). Kesetimbangan kimia adalah penting untuk menjelaskan peristiwa yang banyak terjadi secara alamiah dan berperan penting dalam kaidah-kaidah pada proses industri kimia.
Konsep Kesetimbangan
Pada keadaan kesetimbangan kecepatan pembentukan produk sama dengan kecepatan penguraian produk (laju reaksi ke kanan = laju reaksi ke kiri).
Reaksi ke kanan : A → B Rate = kf[A]. kf : konstanta laju reaksi ke kanan
Reaksi balik : B → A Rate = kr[B]. kr : konstanta laju reaksi ke kiri
Saat A bereaksi membentuk senyawa B, konsentrasi A berkurang sedangkan konsentrasi B bertambah.
Pada keadaan kesetimbangan kf [A] = kr [B]
Laju reaksi laju reaksi balik
ke kanan ke kiri
Penulisan persamaan adalah[B]/[A] = kf/kr = a konstan
Kedua proses terjadi pada kecepatan yang sama
67
A D B
Untuk memahami tentang konsep kesetimbangan kimia perhatikan pembahasan berikut ini.
Kesetimbangan Hidrogen-Iod dengan Hidrogen Iodida
Percobaan 1.
Masing-masing sebanyak 0,00150 mol H2 dan I2 dibiarkan bereaksi membentuk HI(g)
Konsentrasi H2(g) dan I2(g) akan berkurang sedangkan HI(g) bertambah hingga tercapai kesetimbangan semua komponen H2(g), I2(g) dan HI(g) konsentrasinya tidak berubah.Reaksi ke depan: H2(g) + I2(g) → 2HI(g)
Reaksi balik: 2HI(g) → H2(g) + I2(g)
Penulisan reaksi kesetimbangan : H2(g) + I2(g) 2 HI⇌ (g)
Setelah mencapai 0,00234 mol jumlah HI tidak berubah
Percobaan 2
Dimulai dengan pereaksi HI(g) murni dengan konsentrasi 0,0015 M, dibiarkan terurai membentuk H2(g) dan I2(g) sehingga mencapai kesetimbangan.
Percobaan 3
Menggambarkan keadaan ketiga pereaksi dengan konsentrasi yang sama 0,0015 M , dibiarkan mencapai kesetimbangan.
68
Dari tiga percobaan diatas didapat suatu hubungan yang menunjuk pada angka numeris tertentu
Untuk menetapkan nilai tetapan diatas, tiga percobaan tersebut dilakukan berulang-ulang pada 445oC dan memberikan hasil yang sama.
Contoh
N2O4(g) D 2NO2(g)
Kc = [NO2]2 / [N2O4] = (0.0172)2 / 0.00140 = 0.211
Konsentrasi awal dan kesetimbangan (M) dari N2O4 and NO2 dalam fase gas pada 100oC adalah sbb:
Per Konsentrasi awal (M) Konsentrasi pada kesetimbangan (M) Kc
N2O4 NO2 N2O4 NO2
1 0.0 0.0200 0.00140 0.0172 0.211
2 0.0 0.0300 0.00280 0.0243 0.211
3 0.0 0.0400 0.00452 0.0310 0.213
4 0.0200 0.0 0.00452 0.0310 0.213
Tetapan Kesetimbangan Kc
Untuk reaksi umum,aA + bB + … Û gG + hH + …
Rumus tetapan kesetimbangan berbentuk
Pembilang adalah hasil kali konsentrasi spesies-spesies yang ditulis disebelah kanan persamaan ([G], [H] …) masing-masing konsentrasi dipangkatkan dengan koefisien dalam persamaan reaksi yang setara (g, h …). Penyebut adalah hasil kali konsentrasi spesies-spesies yang ditulis disebelah kiri persamaan ([A]. [B] ..) dan setiap konsentrasi dipangkatkan dengan koefisien reaksinya (a, b, …). Nilai numerik tetapan kesetimbangan Kc sangat tergantung pada jenis reaksi dan suhu.
Contoh Soal
69
Kc=[ HI ]2
[ H 2 ][ I 2 ]=50 , 2 pada 445O C
[ G ]g [ H ]h .. .
[ A ]a[ B ]b . ..=Kc
Tuliskan pernyataan kesetimbagan Kc untuk reaksi berikut :(a) 2O3(g) D3O2(g)
(b) 2NO(g) + Cl2 D 2NOCl(g)
Jawab:
(a) Kc = [O2]3 / [O3]2
(b) Kc = [NOCl]2 / [NO]2[Cl2]
Hubungan Tambahan
Jika ada 3 reaksi berikut:
2SO2(g) + O 2(g) Û 2SO3(g) Kc(a) = 2,8 x 102 1000 K2SO3(g) Û 2SO2(g) + O2(g) Kc(b) = 1/Kc(a) = 1/ 2,8x102
SO2(g) + ½ O2(g) Û SO 3(g) Kc(c) = (Kc(a))1/2 = (2,8x102)1/2
Ringkasan
Dalam menentukan nilai Kc maka setiap persaman reaksi kimia harus disetarakan. Jika persamaannya dibalik, maka nilai Kc dari persamaan yang baru adalah kebalikan dari persamaan aslinyaJika koefisien dalam persamaan setara dikalikan dengan faktor yang sama, maka tetapan kesetimbangan yang baru adalah akar berpangkat faktor tetapan kesetimbangan yang lamaKonstanta kesetimbangan hanya bergantung pada stoikiometri, tidak dipengaruhioleh mekanisme.
Penggabungan Rumus Tetapan Kesetimbangan
70
• Jika diketahui:N2(g) + O2(g) Û 2NO(g) Kc = 4,1 x 10-31
N2(g) + ½ O2(g) Û N2O(g) Kc = 2,4 x 10-18
• Bagaimana Kc reaksi:N2O(g) + ½ O2(g) Û 2NO(g) Kc = ?
Persamaan diatas dapat digabungkan
Kc (a)=[ SO3 ]
2
[ SO2 ]2[O2 ]
=2,8 x 102 pada 1000 K
Kc (b)=[ SO2 ]
2[O2 ]
[ SO3 ]2
=?
Kc (c )=[ SO3 ]
[ SO2 ][O2 ]1/2 =?
Tetapan kesetimbangan untuk reaksi bersih (Kc (net) adalah Kc(1) x Kc(2), hasil kali tetapan kesetimbangan untuk reaksi-reaksi terpisah yang digabungkan
Menghitung Konstanta Kesetimbangan.
Sering terjadi konsentrasi dari suatu reaksi kesetimbangan tidak diketahui. Namun jika konsentrasi salah satu spesies dalam system kesetimbangan diketahui maka dengan menggunakan persamaan reaksi yang ada, secara stoikiometri spesies yang lain dapat dihitung. Dengan tahapan berikut:
1. Buat tabel konsentrasi awal dan kesetimbangan dari semua spesies yang diketahui dalam system kesetimbangan.
2. Berdasarkan spesies-spesies dari kosentrasi awal dan kesetimbangan yang diketahui, hitung perubahan konsentrasi dalam system kesetimbangan.
3. Gunakan stoikiometri reaksi untuk menghitung perubahan konsentrasi untuk semua spesies dalam kesetimbangan.
4. Dari kosentrasi awal dan perubahan konsentrasinya, hitung konsentrasi dalam kesetimbangan. Nilai konsentrasi dalam kesetimbangan digunakan untuk menghitung konstanta kesetimbangan.
Contoh
1. Suatu campuran dari 5.000x10-3 mol H2 dan 1.000x10-2 mol I2 ditempatkan dalam wadah 5 L pada 448oC dan dibiarkan mencapai kesetimbangan. Analisis dari campuran kesetimbangan menunjukkan konsentrasi HI adalah 1.87x10-3 M. Hitung Kc pada 448oC reaksi berikut :
H2(g) + I2(g) D 2HI(g)
Jawab
Pertama, tabulasikan konsentrasi awal, perubahan dan kesetimbangan semua spesies dalam system setimbang seperti ditunjukkan pada tabel berikut:
Dalam contoh ini konsentrasi H2 dan I2 harus dihitung:
[H2]awal = 5.000x10-3 mol /5.000 L = 1.000x10-3 M
[I2]awal = 1.000x10-2 mol / 5.000 L = 2.000x10-3 M
71
[ NO ]2
[ N 2 ][O2 ]x[ N2 ] [O2 ]
1 /2
[ N2 O ]=
[ NO ]2
[ N2 O ] [O2 ]1/2 =Kc (net )
K c(bersih )=Kc(1 ) x Kc (2)=4,1 x 10−31 x 4,2 x 1017=1,7 x 10−13
Kemudian masukkan dalam tabel berikut:
H2(g) + I2(g) D 2HI(g)
Awal 1.000x10-3 M 2.000x10-3 M 0 M
Perubahan
Kesetimbangan 1.87x10-3 M
Kedua hitung perubahan konsentrasi HI dengan menggunakan nilai awal dan kesetimbangan. Perubahannya adalah perbedaan antara nilai awal dan kesetimbangan yaitu 1.87x10-3 M.
Ketiga, gunakan stoikiometri dari persamaan reaksi untuk menghitung perubahan spesies yang lain. Dari persamaan kimia yang setimbang menunjukkan tiap 2 mol HI yang terbentuk membutuhkan 1 mol H2 dan 1 mol I2. Jadi jumlah H2 yang dibutuhkan adalah :
1.87x10-3 mol HI / L ) (1 mol H2 / 2 mol HI ) = 0.935x10-3 mol H2 / L
Dengan cara yang sama karena perbandingan I2 dan H2 sama maka jumlah I2 yang
dibutuhkan adalah 0.935x10-3 M
Keempat, hitung konsentrasi pada kesetimbangan, gunakan konsentrasi awal dan perubahan konsentrasi. Konsentrasi H2 kesetimbangan adalah konsentrasi awal dikurangi konsentrasi yang dibutuhkan :
[H2] = 1.000x10-3 M – 0.935x10-3 M = 0.065x10-3 M
Konsentrasi I2 pada kesetimbangan :
[I2] = 2.000x10-3 M – 0.935x10 -3 M = 1.065x10-3 M
The completed table now looks like this:
H2(g) + I2(g) D 2HI(g)
Awal 1.000x10-3 M 2.000x10-3 M 0 M
Perubahan – 0.935x10 -3 M – 0.935x10 -3 M 1.87x10-3 M
72
Kesetimbangan 0.065x10-3 M 0.065x10-3 M 1.87x10-3 M
Dari konsentrasi kesetimbangan masing-masing reaktan dan produk, gunakan persamaan kesetimbangan untuk menghitung konstanta kesetimbangan, Kc.
Kc = [HI]2 / [H2][I2] = (1.87x10-3)2 / (0.065x10-3)(1.065x10-3) = 51
Untuk mempermudah dalam melakukan perhitungan kesetimbangan sebaiknya lakukan langkah diatas cukup menggunakan tabel-tabel seperti pada contoh.
2. 1 L tabung diisi dengan 1,00 mol H2 dan 2,00 mol I2 pada 448oC. Konstanta
kesetimbangan Kc reaksi adalah 50,5.
H2(g) + I2(g) D 2HI(g) Kc = 50.5.
Berapa konsentrasi H2 , I2 dan HI dalam tabung pada keadaan setimbang.
Jawab
[H2] = 1.000M, [I2] = 2.000 M, [HI] = 0
H2(g) + I2(g) D 2HI(g)
Awal 1.000 M 2.000 M 0 M
Perubahan - x M - x M +2x M
Kesetimbangan (1.000 – x) M (2.000 –x) M 2x M
Kc = [HI]2 / [H2][I2] = (2x)2 / (1.000-x)(2.000-x) = 50.5
4x2 = 50.5(x2 – 3.000x + 2.000)
46.5x2 – 151.5 x + 101.0 = 0
Penyelesaian persamaan kuadrat :
x = -(-151.5) ± √(-151.5)2 -4(46.5)(101.0) / 2(46.5) = 2.323 atau 0.935
Substitusikan nilai x = 2.323, kedalam pernyataan konsentrasi kesetimbangan , konsentrasi H2 dan I2 bernilai negatif. Masukkan nilai x = 0.935 diperoleh :
[H2] = 1.000 – x = 0.065 M
73
[I2] = 2.000 – x = 1.065 M
[HI] = 2x = 1.870 M
Cek kembali nilai yang diperoleh dengan memasukkan angka tersebut kedalam pernyataan Kc :
Kc = [HI]2 / [H2][I2] = (1.870)2 / (0.065)(1.065) = 51
Soal latihan
1. Untuk reaksi NH3 ½ N⇌ 2 + 3/2 H2 Kc = 5,2 x 10-5 pada 298 K. Berapakah nilai Kc pada 298 K untuk reaksi: N2 + 3H2 2NH⇌ 3
2. Senyawa ClF3 disiapkan melalui 2 tahap reaksi fluorinasi gas klor sebagai berikut(i) Cl2(g) + F2(g) ClF⇌ (g)
(ii) ClF(g) + F2(g) ClF⇌ 3(g)
Seimbangkan masing-masing reaksi diatas dan tuliskan reaksi overallnya!
Buktikan bahwa Kc overall sama dengan hasil kali Kc masing-masing tahap reaksi ?
3. Dekomposisi HI dipelajari dengan mengijeksikan 2,50 mol HI kedalam 10,32-L tabung pada 25oC. Berapa [H2] pada kesetimbangan untuk reaksi berikut :
HI(g) H⇌ 2(g) + I2(g) ; Kc = 1.26 x 10-3.
C. METODE PEMBELAJARAN1. Ceramah2. Diskusi kelompok3. Tanya jawab4. Praktikum
D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARANPertemuan 1
Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan Karakter
1. Kegiatan Pendahuluana. Guru mengawali kegiatan pembelajaran
dengan mengingatkan kembali konsep persamaan reaksi kimia yang telah dipelajari pada materi-materi sebelumnya.
b. Guru memotivasi siswa agar materi tentang kesetimbangan kimia dapat dikuasai dengan baik.
3 menit
2 menit
74
2. Kegiatan Intia. Guru menjelaskan pengertian
kesetimbangan kimia mengenai pengertian kesetimbangan kimia, kesetimbangan dinamis, kesetimbangan homogen, dan kesetimbangan heterogen
b. Guru memberikan dua contoh reaksi kimia dan menjelaskan sekilas reaksinya, lalu melalui diskusi kelas diharapkan siswa dapat membedakan antara reaksi irreversibel dan reaksi reversibel.
c. Guru menjelaskan tentang kesetimbangan dinamis berikut membuat grafik laju reaksi terhadap waktu pada reaksi kesetimbangan.
d. Guru memberikan dua contoh reaksi kimia dan menjelaskan sekilas reaksinya, lalu melalui diskusi kelas diharapkan siswa dapat membedakan antara kesetimbangan homogen dan kesetimbangan heterogen.
e. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan seputar materi kesetimbangan kimia yang telah diajarkan.
f. Guru memandu siswa untuk melakukan tanya jawab mengenai kesetimbangan kimia.
g. Guru meminta siswa mengerjakan latihan.
3. Kegiatan Penutupa. Siswa dengan bimbingan guru
membuat satu kesimpulan tentang reaksi reversibel dan reaksi irreversibel; kesetimbangan dinamis; serta kesetimbangan homogen dan heterogen.
b. Guru meminta siswa untuk melanjutkan latihan di rumah.
10 menit
5 menit
10 menit
10 menit
10 menit
10 menit
20 menit
5 menit
5 menit
Rasa ingin tahu
75
Pertemuan 2
Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan Karakter
1. Kegiatan Pendahuluana. Guru mengawali kegiatan pembelajaran
dengan membahas pekerjaan rumah yang telah ditugaskan sebelumnya.
b. Guru terus memotivasi siswa mengenai manfaat mempelajari kesetimbangan kimia.
2. Kegiatan Intia. Guru menjelaskan secara singkat
praktikum yang akan dilakukan, praktikum untuk menguji kebenaran asas Le Chatelier).
b. Masing-masing kelompok diminta mengambil zat-zat kimia yang dibutuhkan, yaitu air suling, kristal Na2HPO4, larutan KSCN, dan larutan FeCl3; serta menyiapkan alat-alatnya, yaitu tabung reaksi, pipet, gelas kimia, tabung ukur, dan alat pengaduk.
c. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan percobaan sesuai dengan langkah-langkah kegiatan yang telah diberikan.
d. Selama siswa melakukan praktikum, guru melakukan penilaian proses.
e. Setelah itu guru meminta siswa untuk menghentikan percobaannya, lalu diadakan diskusi bersama.
f. Masing-masing perwakilan kelompok diminta menyampaikan hasil percobaannya secara lisan di depan teman-temannya. Sementara itu siswa yang lain boleh memberikan tanggapan.
g. Bila ada percobaan yang gagal, maka guru dan siswa kembali berdiskusi bersama-sama mencari penyebabnya.
h. Guru masih memberikan kesempatan
3 menit
2 menit
5 menit
10 menit
30 menit
15 menit
10 menit
Disiplin, tanggung jawab
Demokratis
76
kepada para siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.
i. Guru meminta siswa untuk melanjutkan kerja kelompoknya dengan menjawab pertanyaan dan tugas yang ada di lembar kegiatan ilmiah .
3. Kegiatan PenutupGuru membimbing siswa dalam menyimpulkan hasil percobaan yang telah dilakukan.
10 menit
5 menit
Pertemuan 3
Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan Karakter
1. Kegiatan Pendahuluana. Guru mengawali kegiatan pembelajaran
dengan mengingatkan kembali percobaan yang telah dilakukan pada pertemuan sebelumnya.
b. Guru memotivasi siswa mengenai manfaat mempelajari faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran kesetimbangan.
2. Kegiatan Intia. Guru menjelaskan secara singkat
faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran kesetimbangan mengenai pengaruh suhu, konsentrasi, pengaruh tekanan dan volum terhadap pergeseran kesetimbangan).
b. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. Masing-masing kelompok diberikan waktu 15 menit untuk berdiskusi tentang salah satu salah faktor yang memengaruhi pergeseran kesetimbangan.
c. Setelah itu masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan semua siswa di kelas XI.
d. Guru memandu siswa untuk melakukan
4 menit
1 menit
15 menit
15 menit
20 menit
10 menit
Demokratis
Demokratis, rasa ingin tahu.
77
tanya jawab.
e. Guru menerangkan lebih lanjut tentang pengaruh suhu, konsentrasi, tekanan, dan volum terhadap pergeseran kesetimbangan.
3. Kegiatan Penutupa. Siswa dengan bimbingan guru membuat
satu kesimpulan tentang faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran kesetimbangan.
b. Guru menugaskan siswa untuk mengerjakan latihan .
15 menit
5 menit
5 menit
Pertemuan 4
Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan Karakter
1. Kegiatan Pendahuluana. Guru mengawali kegiatan pembelajaran
dengan membahas pekerjaan rumah yang telah ditugaskan sebelumnya.
b. Guru memotivasi siswa tentang manfaat yang bisa diperoleh dalam mempelajari pengaruh katalis dalam reaksi kesetimbangan.
2. Kegiatan Intia. Guru menjelaskan tentang pengaruh
katalis dalam, mengenai pengaruh katalis dalam reaksi kesetimbangan).
b. Guru memandu siswa untuk melakukan tanya jawab.
c. Guru membuat beberapa soal di papan tulis berkenaan dengan faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran kesetimbangan.
d. Guru meminta beberapa siswa untuk mengerjakan di papan tulis, dan sisanya menulis di buku latihan masing-masing.
e. Guru bersama-sama siswa membahas
10 menit
2 menit
20 menit
10 menit
10 menit
10 menit
20 menit
Rasa ingin tahu
78
soal-soal di papan tulis.
3. Kegiatan Penutupa. Siswa dengan bimbingan guru membuat
satu kesimpulan tentang pengaruh katalis dalam reaksi kesetimbangan.
b. Guru meminta siswa membaca materi selanjutnya di rumah, yaitu tentang tetapan kesetimbangan.
6 menit
2 menit
Pertemuan 5
Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan Karakter
1. Kegiatan Pendahuluana. Guru mengawali kegiatan pembelajaran
dengan mengulang sekilas materi sebelumnya tentang tetapan kesetimbangan.
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang masih kurang dimengerti.
2. Kegiatan Intia. Guru meminta siswa mengerjakan
latihan, mengenai tetapan kesetimbangan.
b. Guru meminta siswa secara bergiliran untuk mengerjakan soal-soal latihan di papan tulis.
c. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal latihan sampai tuntas.
3. Kegiatan PenutupGuru menugaskan siswa untuk membaca materi selanjutnya tentang tekanan parsial gas.
3 menit
2 menit
30 menit
20 menit
30 menit
5 menit
Rasa ingin tahu
Mandiri
Pertemuan 6
Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan Karakter
79
1. Kegiatan Pendahuluana. Guru mengawali kegiatan pembelajaran
dengan mengadakan tanya jawab sambil mengecek apakah siswa benar-benar telah membaca materi tentang tekanan parsial gas atau tidak.
b. Guru memotivasi siswa mengenai manfaat mempelajari tekanan parsial gas.
2. Kegiatan Intia. Guru menjelaskan tentang tekanan
parsial gas mengenai tekanan parsial gas yang mencakup derajat disosiasi.
b. Guru memberikan formula atau rumus tetapan kesetimbangan sekaligus dengan penjelasannya
c. Guru memberikan contoh soal untuk menentukan orde suatu reaksi dan pembahasannya.
d. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
e. Sebelum guru menjawab pertanyaan salah seorang siswa, guru mencoba melempar pertanyaan tersebut kepada teman yang lain. Jika ada yang bisa menjawab dengan benar maka guru memberikan reward (penghargaan), tetapi jika tidak ada yang menjawab barulah guru memberikan jawaban yang dibutuhkan siswa.
f. Guru membuat beberapa soal di papan tulis berkenaan dengan tekanan parsial gas.
g. Guru meminta beberapa siswa untuk mengerjakan di papan tulis, dan sisanya menulis di buku latihan masing-masing.
h. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal di papan tulis.
3. Kegiatan Penutup
5 menit
2 menit
10 menit
3 menit
10 menit
10 menit
10 menit
10 menit
20 menit
5 menit
Rasa ingin tahu.
Rasa ingin tahu
80
Siswa dengan bimbingan guru membuat satu kesimpulan tentang tekanan parsial gas.
5 menit
Pertemuan 7
Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan Karakter
1. Kegiatan Pendahuluana. Guru mengawali kegiatan pembelajaran
dengan mengulang sekilas materi sebelumnya tentang tekanan parsial gas.
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang masih kurang dimengerti.
2. Kegiatan Intia. Guru meminta siswa mengerjakan
latihan mengenai latihan tekanan parsial gas).
b. Guru meminta siswa secara bergiliran untuk mengerjakan soal-soal latihan di papan tulis.
c. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal latihan sampai tuntas.
3. Kegiatan PenutupGuru menugaskan siswa untuk membaca materi selanjutnya tentang kesetimbangan kimia dalam industri.
10 menit
5 menit
30 menit
20 menit
20 menit
5 menit
Rasa ingin tahu
Pertemuan 8
Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan Karakter
1. Kegiatan Pendahuluana. Guru mengawali kegiatan pembelajaran
dengan membagi siswa ke dalam beberapa kelompok.
b. Guru memotivasi siswa mengenai manfaat mempelajari kesetimbangan kimia dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam industri.
2. Kegiatan Inti
5 menit
2 menit
81
a. Guru menjelaskan sekilas tentang aplikasi kesetimbangan mengenai kesetimbangan kimia dalam industri.
b. Guru memberikan beberapa contoh peristiwa sehari-hari yang melibatkan reaksi kesetimbangan.
c. Guru memberikan contoh reaksi kesetimbangan dalam industri ammonia dan asam sulfat.
d. Guru meminta siswa berdiskusi tentang contoh-contoh industri lainnya yang berhubungan dengan kesetimbangan kimia, setelah itu masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan semua siswa di kelas XI.
e. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada hal-hal yang masih belum dimengerti.
f. Guru meminta siswa mengerjakan latihan di buku latihan masing-masing.
g. Guru bersama-sama siswa membahas latihan.
3. Kegiatan Penutupa. Guru meminta perwakilan kelompok
untuk memberikan kesimpulan tentang kesetimbangan kimia dalam industri.
b. Guru meminta siswa membuat sebuah karya tulis yang berhubungan dengan kesetimbangan kimia dalam kehidupan sehari-hari
13 menit
10 menit
20 menit
20 menit
5 menit
5 menit
5 menit
3 menit
2 menit
Demokratis, rasa ingin tahu.
Pertemuan 9
Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan Karakter
1. Kegiatan Pendahuluana. Guru mengawali kegiatan pembelajaran
dengan mengulang sekilas materi bab 4 secara keseluruhan, yaitu tentang kesetimbangan kimia.
10 menit
82
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang masih kurang dimengerti.
2. Kegiatan Intia. Guru meminta siswa mengerjakan uji
latih pemahaman, mengenai kesetimbangan kimia.
b. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal dengan cara:1) meminta siswa secara bergiliran
untuk mengerjakan soal-soal uji latih pemahaman bagian dua (uraian) di papan tulis.
3. Kegiatan Penutupa. Guru meminta siswa membuat
rangkuman materi bab 5 tentang kesetimbangan kimia, dikerjakan di rumah.
b. Guru juga mengingatkan siswa agar bersiap-siap menghadapi ulangan harian pada pertemuan berikutnya.
10 menit
30 menit
30 menit
5 menit
5 menit
Rasa ingin tahu
Pertemuan 10
Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendidikan Karakter
1. Kegiatan Pendahuluana. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menanyakan hal-hal yang masih kurang dimengerti.
b. Guru meminta siswa untuk memasukkan semua buku-buku atau sumber lain yang berhubungan dengan kimia ke dalam tas.
2. Kegiatan Intia. Guru membagikan lembar soal ulangan
harian kepada tiap-tiap siswa.
b. Guru menjelaskan tata cara pengerjaan soal ulangan harian tersebut.
c. Guru menyebutkan waktu yang disediakan adalah 60 menit.
5 menit
5 menit
2 menit
1 menit
1 menit
83
d. Guru meminta siswa mulai mengerjakan soal-soal ulangan harian tersebut.
e. Guru mengawasi jalannya ulangan.
f. Guru menjawab pertanyaan siswa jika masih ada soal-soal ulangan yang belum dimengerti (misalnya tulisan kurang jelas, ada data yang kurang, dan sebagainya).
g. Setelah 60 menit, guru meminta siswa untuk menghentikan pengerjaan ulangannya.
h. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan lembar soal dan lembar jawaban di atas meja guru.
3. Kegiatan Penutupa. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menanyakan jawaban atau pembahasan tentang soal-soal ulangan.
b. Guru mengingatkan siswa agar mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian akhir semester satu (ganjil).
1 menit
60 menit
1 menit
4 menit
5 menit
5 menit
Mandiri, kerja keras, kejujuran
E. ALAT DAN SUMBER BELAJAR1. Alat Belajar:
a. Papan tulisb. Spidol atau kapurc. Chartad. Alat-alat percobaan (tabung reaksi, pipet, gelas kimia, tabung ukur, dan alat
pengaduk)e. Bahan-bahan percobaan (air suling, kristal Na2HPO4, larutan KSCN 0,1 M, dan
larutan FeCl3 0,1 M)
2. Sumber Belajar:a. Buku Kimia Bilingual untuk SMA/MA Kelas XI, karangan Sunardi, penerbit
Yrama Widya.b. Buku 1700 Soal Bimbingan Pemantapan Kimia, karangan Budiman Anwar,
penerbit Yrama Widya.c. Buku kimia Erlangga Jilid IIA karangan Michael Purba.
F. PENILAIAN
84
1. Teknik Penilaiana. Tugas mandirib. Tugas kelompokc. Ulangan harian
2. Bentuk Instrumena. Pilihan Gandab. Uraianc. Lembar Kegiatan Ilmiah
3. Contoh Instrumena. Pilihan Ganda
1. Kesetimbangan dinamis adalah satu keadaan dari sistem yang menyatakan ....
A. jumlah mol zat-zat pereaksi sama dengan jumlah mol zat-zat hasil reaksi
B. jumlah partikel setiap zat yang bereaksi sama dengan jumlah partikel yang terbentuk
C. secara makroskopis reaksi berlangsung terus
D. reaksi terus berlangsung dalam dua arah yang berlawanan secara mikroskopis
E. zat-zat hasil reaksi tidak bereaksi lebih lanjut karena telah mencapai kesetimbangan
2. Di antara reaksi kesetimbangan di bawah ini yang kesetimbangannya bergeser ke kanan jika tekanan diperbesar adalah ....
A. 2HI(g)
H2 (g)
+ I2 (g)
B. N2O
4 (g) 2NO
2 (g)
C. CaCO3 (s)
CaO(s)
+ CO2 (g)
D. 2NO(g)
+ O2 (g)
2NO2 (g)
E. S(s)
+ O2 (g)
SO2 (g)
3. Larutan FeCl3 bereaksi dengan KSCN membentuk ion Fe(SCN)2+ yang
bewarna merah menurut persamaan:
Fe3+(aq)
+ SCN–(aq)
Fe(SCN)2+(aq)
Jika pada suhu tetap sistem ini ditambah air, maka ....
A. kesetimbangan akan bergeser ke kanan, warna makin merah, dan harga K
c bertambah
B. kesetimbangan bergeser ke kiri, warna makin merah, dan harga Kc
berkurang
85
C. kesetimbangan bergeser ke kiri, warna makin merah, dan harga Kc
bertambah
D. kesetimbangan bergeser ke kiri, warna memudar, dan harga Kc tetap
E. kesetimbangan tidak bergeser
4. Untuk reaksi N2 (g)
+ 3H2 (g)
2NH3 (g)
∆H = – 22 kkal, konstanta
kesetimbangan mengecil jika ....
A. temperatur diturunkan
B. temperatur dinaikkan
C. tekanan diperbesar
D. tekanan tetap
E. gas NH3 ditambah
5. Pada suhu tertentu, dalam bejana 1 liter terdapat kesetimbangan:
2SO3 (g)
2SO2 (g)
+ O2 (g)
Semula terdapat 0,5 mol SO3 dan setelah tercapai kesetimbangan
perbandingan mol SO3 dengan mol O
2 adalah 4 : 3, harga K
c = ....
A. 6.00 D. 0.30
B. 2.25 E. 0.23
C. 0.33
b. Uraian
1. Buktikan bahwa harga Kc untuk reaksi kesetimbangan N
2 (g)+ 2O
(g)
2NO2 (g)
adalah K1 × K
2, jika diketahui reaksi:
2NO(g)
+ O2 (g)
2NO2 (g)
Kc = K
1
N2 (g)
+ O2 (g)
2NO(g)
Kc = K
2
2. Padatan kalsium klorida dapat bereaksi dengan air membentuk reaksi kesetimbangan sebagai berikut.
CaCl2 (s)
+ 6H2O
(g) CaCl
2.6H
2O
(s)
Jika harga Kp reaksi tersebut 1,28 × 1085 pada suhu 298 K, hitung tekanan
parsial uap air pada reaksi tersebut!
3. Dalam tabung terdapat N2 0,02 M, H
2 0,06 M dan NH
3 0,01 M. Akankah
amonia dibentuk atau diuraikan? Jika campuran menuju kesetimbangan pada suhu 400oC, dan persamaan kimia reaksi tersebut adalah sebagai berikut.
N2 (g)
+ 3H2 (g)
2NH3 (g)
Kc = 0,5
86
4. Pada suhu 275oC tetapan kesetimbangan untuk reaksi NH4Cl
(s) NH
3 (g) +
HCl(g)
adalah 1,04 × 10–2, berapa tekanan parsial gas NH3 dan HCl pada suhu
yang sama?
5. Bagaimana pengaruh penurunan tekanan untuk reaksi-reaksi berikut?
a. 2H2S
(g) 2H
2 (g) + S
2 (g)
b. CO(g)
+ Cl2 (g)
COCl2 (g)
c. Lembar Kegiatan Ilmiah
87
Menguji Asas Le Chatelier
1. Alat dan bahan
Tabung reaksi Air suling
Pipet Kristal Na2HPO
4
Gelas kimia Larutan KSCN 0,1 M
Tabung ukur Larutan FeCl3 0,1 M
Alat pengaduk
2. Langkah-langkah kegiatan
a. Siapkan 50 cm3 air suling dan tuangkan ke dalam gelas kimia.
b. Tambahkan ke dalam air suling tersebut masing-masing 3 tetes KSCN 0,1 M dan FeCl
3 0,1 M dan aduk sampai warnanya tetap.
c. Bagilah larutan tersebut ke dalam 5 tabung reaksi yang sama banyak.
d. Gunakan tabung pertama sebagai pembanding dan teteskan masing-masing:
* 2 tetes KSCN 0,1 M ke dalam tabung ketiga
* 2 butir Na2HPO
4 ke dalam tabung keempat
* 5 cm3 air ke dalam tabung kelima
e. Bandingkan warna larutan dalam tabung kedua, ketiga, dan keempat dengan warna larutan dalam tabung pertama.
f. Bandingkan warna larutan dalam tabung kelima dengan warna larutan dalam tabung pertama dari atas.
Mengetahui, Indralaya, 15 Juli 2012
Kepala SMAN 1 Indralaya Utara Guru Mata Pelajaran
Dra. Darmawati, M. M.NIP 19640610 199002 2 001
F. Eka Safitri, S.Pd. NIP 19880520 201102 2 006
88
3. Pertanyaan dan tugas
a. Apa tujuan penambahan FeCl3 0,1 M, KSCN 0,1 M, Na
2HPO
4,
dan air ke dalam tabung kedua, ketiga, keempat, dan kelima secara berturut-turut?
b. Bagaimanakah hasil perbandingan warna larutan dalam tabung kedua, ketiga, keempat, dan kelima dengan warna larutan dalam tabung pertama? Bagaimana kesimpulan anda?
c. Apa hubungan kegiatan ini dengan konsep kesetimbangan? Jelaskan!
d.Buatlah laporan dari kegiatan ini!
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Nama Sekolah : SMAMata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XI (Sebelas) / 2
Standar Kompetensi
: 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.
Kompetensi Dasar : 4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan.
4.2 Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit dari hasil titrasi asam basa.
Indikator : 1. Menjelaskan pengertian asam dan basa
7. Menjelaskan dan memformulasikan kesetimbangan air8. Menjelaskan dan memformulasikan pengaruh penambahan
asam dan basa dalam air terhadap kesetimbangan air
9. Menghitung konsentrasi atau molaritas H+ dan OH– dalam suatu larutan
10. Menjelaskan, memformulasikan, dan menghitung derajat keasaman (pH) suatu larutan
11. Menjelaskan, meformulasikan, dan menerapkan reaksi netralisasi dan titrasi asam-basa
12. Menjelaskan teori-teori asam-basa.
Alokasi Waktu
: 24 jam pelajaran (12 pertemuan)
G. TUJUAN PEMBELAJARAN7. Siswa dapat menjelaskan pengertian asam dan basa.8. Siswa dapat menjelaskan dan memformulasikan kesetimbangan air.9. Siswa dapat menjelaskan dan memformulasikan pengaruh penambahan asam dan
basa dalam air terhadap kesetimbangan air.
89
10. Siswa dapat menghitung konsentrasi atau molaritas H+ dan OH– dalam suatu larutan.
11. Siswa dapat menjelaskan, memformulasikan, dan menghitung derajat keasaman (pH) suatu larutan.
12. Siswa dapat menjelaskan, memformulasikan, dan menerapkan reaksi netralisasi dan titrasi asam-basa.
13. Siswa dapat menjelaskan teori-teori asam-basa.
H. MATERI PEMBELAJARANAsam dan Basa1. Konsep Asam dan Basa (halaman 245 – 256)2. Kesetimbangan Ion dalam Larutan (halaman 257 – 268)3. Derajat Keasaman/pH Asam dan Basa (halaman 268 – 283)4. Reaksi Asam dan Basa (halaman 284 – 295)5. Stoikiometri Larutan (halaman 295 – 301)6. Teori Asam-Basa (halaman 301 – 304)
I. METODE PEMBELAJARAN4. Ceramah 5. Diskusi kelompok 6. Tanya jawab7. Praktikum
J. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARANPertemuan 14. Kegiatan Pendahuluan
c. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan menceritakan peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan asam dan basa.
d. Guru memotivasi siswa tentang manfaat mempelajari materi asam dan basa.
5. Kegiatan Intik. Guru menjelaskan tentang konsep asam dan basa (Bahan: buku paket, yaitu
buku Kimia Bilingual SMA kelas XI, karangan Sunardi, penerbit Yrama Widya, halaman 245 - 256, mengenai asam dan basa menurut Arrhenius, asam dan basa dalam kehidupan sehari-hari, sifat-sifat asam dan basa, oksida-oksida asam dan basa, serta indikator asam dan basa).
l. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Masing-masing kelompok diberikan waktu 15 menit untuk berdiskusi mengenai asam dan basa dalam kehidupan sehari-hari beserta sifat-sifatnya.
m. Setelah itu masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan semua siswa di kelas XI.
90
n. Guru memandu siswa untuk melakukan tanya jawab mengenai asam dan basa dalam kehidupan sehari-hari beserta sifat-sifatnya.
o. Guru menjelaskan tentang konsep asam dan basa menurut Arrhenius.p. Guru menuliskan beberapa contoh reaksi asam dan basa ketika dilarutkan
dalam air. q. Guru menjelaskan tentang oksida-oksida asam dan basa.r. Guru menjelaskan tentang indikator asam dan basa.s. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang
belum dipahami.t. Sebelum guru menjawab pertanyaan salah seorang siswa, guru mencoba
melempar pertanyaan tersebut kepada teman yang lain. Jika ada yang bisa menjawab dengan benar maka guru memberikan reward (penghargaan), tetapi jika tidak ada yang menjawab barulah guru memberikan jawaban yang dibutuhkan siswa.
6. Kegiatan Penutupc. Siswa dengan bimbingan guru membuat satu kesimpulan tentang konsep asam
dan basa.d. Guru menugaskan siswa untuk mengerjakan latihan 6.1 (halaman 256) di
rumah.
Pertemuan 24. Kegiatan Pendahuluan
c. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan membahas pekerjaan rumah (latihan 6.1) yang telah ditugaskan sebelumnya.
d. Guru memotivasi siswa mengenai manfaat mempelajari kesetimbangan ion dalam larutan.
5. Kegiatan Intij. Guru menjelaskan tentang kesetimbangan ion dalam larutan (Bahan: buku
paket, yaitu buku Kimia Bilingual SMA kelas XI, karangan Sunardi, penerbit Yrama Widya, halaman 257 - 265, mengenai kesetimbangan air dan pengaruh asam terhadap kesetimbangan air).
k. Guru menuliskan reaksi penguraian air menjadi ion-ionnya.l. Guru menuliskan tetapan kesetimbangan penguraian air tersebut.m. Guru memberikan beberapa contoh soal berkaitan dengan tetapan
kesetimbangan air.n. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang
belum dipahami.o. Guru menjelaskan tentang pengaruh asam terhadap kesetimbangan air.p. Guru menuliskan reaksi ionisasi asam kuat.
91
q. Guru memberikan contoh soal berkaitan dengan pengaruh asam kuat terhadap kesetimbangan air.
r. Guru memberikan contoh soal berkaitan dengan tetapan kesetimbangan asam lemah.
s. Guru membuat beberapa soal di papan tulis berkenaan dengan kesetimbangan air dan pengaruh asam terhadap kesetimbangan air.
t. Guru meminta beberapa siswa untuk mengerjakan di papan tulis, dan sisanya menulis di buku latihan masing-masing.
u. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal di papan tulis.
6. Kegiatan Penutupc. Siswa dengan bimbingan guru membuat satu kesimpulan tentang
kesetimbangan air dan pengaruh asam terhadap kesetimbangan air.d. Guru menugaskan siswa untuk membaca materi selanjutnya tentang pengaruh
basa terhadap kesetimbangan air (halaman 265 - 268) di rumah.
Pertemuan 31. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengulang sekilas materi yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya.
b. Guru terus memotivasi siswa mengenai manfaat mempelajari kesetimbangan ion dalam larutan.
2. Kegiatan Intia. Guru menjelaskan tentang kesetimbangan ion dalam larutan (Bahan: buku
paket, yaitu buku Kimia Bilingual SMA kelas XI, karangan Sunardi, penerbit Yrama Widya, halaman 265 - 268, mengenai pengaruh basa terhadap kesetimbangan air).
b. Guru menjelaskan tentang pengaruh basa terhadap kesetimbangan air.c. Guru menuliskan reaksi ionisasi basa kuat.d. Guru memberikan contoh soal berkaitan dengan pengaruh basa kuat terhadap
kesetimbangan air.e. Guru memberikan contoh soal berkaitan dengan tetapan kesetimbangan basa
lemah.f. Guru membuat beberapa soal di papan tulis berkenaan dengan kesetimbangan
air dan pengaruh basa terhadap kesetimbangan air.g. Guru meminta beberapa siswa untuk mengerjakan di papan tulis, dan sisanya
menulis di buku latihan masing-masing. h. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal di papan tulis.i. Guru meminta siswa untuk mengerjakan latihan 6.2 (halaman 268). j. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal latihan.
3. Kegiatan Penutup
92
a. Siswa dengan bimbingan guru membuat satu kesimpulan tentang pengaruh basa terhadap kesetimbangan air.
b. Guru menugaskan siswa untuk membaca kembali sambil mengingat-ingat materi tentang konsentrasi larutan yang telah dipelajari sebelumnya di kelas X di rumah.
Pertemuan 42. Kegiatan Pendahuluan
c. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengulang sekilas materi tentang konsentrasi larutan yang telah dipelajari sebelumnya di kelas X.
d. Guru melakukan tanya jawab awal sambil mengecek apakah siswa benar-benar sudah membaca terlebih dahulu di rumah materi yang telah ditugaskan atau tidak.
1. Kegiatan Intij. Guru memandu siswa melakukan praktikum untuk membuat larutan dengan
konsentrasi tertentu (Bahan: buku paket, yaitu buku Kimia Bilingual SMA kelas XI, karangan Sunardi, penerbit Yrama Widya, halaman 268 - 272, mengenai konsentrasi larutan).
k. Guru meminta siswa menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk percobaan tersebut.
l. Selama siswa melakukan praktikum, guru melakukan penilaian proses.m. Setelah kurang lebih 30 menit, guru meminta siswa untuk menghentikan
percobaannya, lalu diadakan diskusi bersama.n. Masing-masing perwakilan kelompok diminta menyampaikan hasil
percobaannya secara lisan di depan teman-temannya. Sementara itu siswa yang lain boleh memberikan tanggapan.
o. Bila ada percobaan yang gagal, maka guru dan siswa kembali berdiskusi bersama-sama mencari penyebabnya.
p. Guru meminta siswa untuk melanjutkan kerja kelompoknya dengan menjawab pertanyaan dan tugas yang ada pada lembar kegiatan ilmiah.
q. Guru bersama-sama siswa membahas pertanyaan-pertanyaan yang adapada lembar kerja ilmiah.
r. Guru memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.
s. Guru meminta masing-masing kelompok untuk membereskan hasil praktikumnya dan membersihkan alat-alat yang telah digunakan.
1. Kegiatan Penutupj. Guru meminta siswa mengumpulkan laporan hasil percobaan, yang memuat
analisis, pembahasan, dan kesimpulan.k. Guru meminta siswa membaca materi selanjutnya, yaitu mengenai derajat
keasaman (pH) asam dan basa.
93
Pertemuan 53. Kegiatan Pendahuluan
Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan melakukan tanya jawab sekilas sambil mengecek apakah siswa benar-benar sudah membaca terlebih dahulu di rumah materi yang akan diajarkan atau tidak.
4. Kegiatan Intif. Guru menjelaskan tentang pH asam dan basa (Bahan: buku paket, yaitu buku
Kimia Bilingual SMA kelas XI, karangan Sunardi, penerbit Yrama Widya, halaman 268 - 283, mengenai cara menghitung pH larutan asam dan basa dan cara mengukur pH).
g. Guru memberikan formula untuk mencari pH asam kuat, basa kuat, asam lemah, dan basa lemah.
h. Guru memberikan beberapa contoh soal berkaitan dengan formula yang telah dibuat.
i. Guru memandu siswa untuk melakukan tanya jawab seputar perhitungan kimia yang telah dijelaskan sebelumnya.
j. Guru menjelaskan cara mengukur pH dengan menggunakan trayek pH indikator, indikator universal, dan pH meter.
k. Guru memberikan contoh soal 6.11 (halaman 279 - 280) berkaitan dengan cara mengukur pH.
l. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang masih belum dimengerti.
m. Guru meminta siswa untuk mengerjakan latihan 6.3 (halaman 282 - 283).n. Guru meminta beberapa siswa untuk mengerjakan di papan tulis, dan sisanya
menulis di buku latihan masing-masing.
4. Kegiatan Penutupa. Siswa dengan bimbingan guru membuat satu kesimpulan tentang cara
menghitung dan cara mengukur pH larutan asam dan basa.b. Guru meminta siswa untuk melanjutkan pengerjaan latihan 6.3 di rumah.
Pertemuan 62. Kegiatan Pendahuluan
c. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan membahas pekerjaan rumah (latihan 6.3) yang telah ditugaskan sebelumnya.
d. Guru memotivasi siswa agar materi tentang reaksi asam dan basa dapat dikuasai dengan baik.
94
4. Kegiatan Intih. Guru menjelaskan tentang reaksi kimia (Bahan: buku paket, yaitu buku Kimia
Bilingual SMA kelas XI, karangan Sunardi, penerbit Yrama Widya, halaman 284 - 293, mengenai netralisasi dan titrasi asam-basa).
i. Guru menjelaskan bahwa reaksi asam dan basa disebut juga reaksi netralisasi atau reaksi penggaraman.
j. Guru menuliskan reaksi netralisasi (reaksi penggaraman).k. Guru menjelaskan jenis-jenis reaksi netralisasi (reaksi penggaraman). l. Guru memberikan beberapa contoh reaksi kimia yang berhubungan dengan
reaksi netralisasi (reaksi penggaraman).m. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan
seputar materi yang telah diajarkan.n. Guru menjelaskan tentang titrasi asam dan basa.o. Guru menjelaskan tentang macam-macam titrasi asam dan basa.p. Guru menjelaskan perhitungan dalam titrasi asam dan basa.o. Guru memberikan formula yang berkaitan dengan titrasi asam dan basa.a. Guru memberikan contoh soal berkaitan dengan formula yang telah dibuat.b. Guru memandu siswa untuk melakukan tanya jawab seputar perhitungan kimia
yang telah dijelaskan sebelumnya.q. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan
seputar materi yang telah diajarkan.
5. Kegiatan Penutupc. Siswa dengan bimbingan guru membuat satu kesimpulan tentang reaksi asam
dan basa.d. Guru meminta siswa untuk menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan praktikum
yang akan dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya..
Pertemuan 74. Kegiatan Pendahuluan
c. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengulang sekilas materi sebelumnya, khususnya tentang titrasi asam dan basa.
d. Guru memotivasi siswa mengenai manfaat mempelajari titrasi asam dan basa.
5. Kegiatan Intij. Guru menjelaskan secara singkat praktikum yang akan dilakukan (Bahan: buku
paket, yaitu buku Kimia Bilingual SMA kelas XI, penerbit Yrama Widya, halaman 293 - 294, praktikum untuk menentukan konsentrasi larutan dengan cara titrasi).
k. Masing-masing kelompok diminta mengambil zat-zat kimia yang dibutuhkan, yaitu air suling, cuka (asam asetat), larutan NaOH 0,1M, dan fenolftalein; serta menyiapkan alat-alatnya, yaitu buret, labu erlenmeyer, labu takar, gelas kimia, corong, dan pipet volumetrik.
95
l. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan percobaan sesuai dengan langkah-langkah kegiatan yang telah diberikan.
m. Selama siswa melakukan praktikum, guru melakukan penilaian proses.n. Setelah itu guru meminta siswa untuk menghentikan percobaannya, lalu
diadakan diskusi bersama.o. Masing-masing perwakilan kelompok diminta menyampaikan hasil
percobaannya secara lisan di depan teman-temannya. Sementara itu siswa yang lain boleh memberikan tanggapan.
p. Bila ada percobaan yang gagal, maka guru dan siswa kembali berdiskusi bersama-sama mencari penyebabnya.
q. Guru masih memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.
r. Guru meminta siswa untuk melanjutkan kerja kelompoknya dengan menjawab pertanyaan dan tugas yang ada di lembar kegiatan ilmiah (halaman 294).
6. Kegiatan Penutupa. Guru membimbing siswa dalam menyimpulkan hasil percobaan yang telah
dilakukan.b. Guru menugaskan siswa untuk mengerjakan latihan 6.4 (halaman 294 -295) di
rumah.
Pertemuan 84. Kegiatan Pendahuluan
c. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan membahas pekerjaan rumah (latihan 6.4) yang telah ditugaskan pada pertemuan sebelumnya.
d. Guru memotivasi siswa mengenai manfaat mempelajari stoikiometri larutan.
5. Kegiatan Intif. Guru menjelaskan secara singkat beberapa reaksi elektrolit (Bahan: buku
paket, yaitu buku Kimia Bilingual SMA kelas XI, karangan Sunardi, penerbit Yrama Widya, halaman 295 - 300, mengenai stoikiometri larutan elektrolit).
g. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. Masing-masing kelompok diberikan waktu 15 menit untuk berdiskusi tentang salah satu reaksi elektrolit.
h. Setelah itu masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan semua siswa di kelas XI.
i. Guru memandu siswa untuk melakukan tanya jawab. j. Guru menerangkan lebih lanjut tentang reaksi pendesakan logam yang
mencakup reaksi logam dengan asam dan reaksi logam dengan garam; serta reaksi metatesis (dekomposisi rangkap).
k. Guru memberikan beberapa contoh soal berkaitan dengan perhitungan reaksi-reaksi tersebut.
l. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang masih belum dipahami.
96
m. Guru memberikan beberapa soal di papan tulis agar dikerjakan siswa di rumah.
6. Kegiatan Penutupc. Siswa dengan bimbingan guru membuat satu kesimpulan tentang stoikiometri
larutan elektrolit.d. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal yang ada di papan tulis,
dikerjakan di rumah.
Pertemuan 94. Kegiatan Pendahuluan
c. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengulang sekilas materi sebelumnya tentang stoikiometri larutan.
d. Guru bersama-sama siswa membahas pekerjaan rumah yang telah ditugaskan sebelumnya.
5. Kegiatan Intia. Guru meminta siswa mengerjakan latihan 6.5 (Bahan: buku paket, yaitu buku
Kimia Bilingual SMA kelas XI, karangan Sunardi, penerbit Yrama Widya, halaman 300 – 301, mengenai stoikiometri larutan).
b. Guru meminta siswa secara bergiliran untuk mengerjakan soal-soal latihan 6.5 di papan tulis.
c. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal latihan 6.5 sampai tuntas.
6. Kegiatan PenutupGuru menugaskan siswa untuk membaca materi selanjutnya tentang teori asam
dan basa.
Pertemuan 101. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan melakukan tanya jawab sambil mengecek apakah siswa telah membaca materi yang akan diajarkan atau tidak.
b. Guru terus memotivasi siswa mengenai manfaat mempelajari teori asam dan basa.
2. Kegiatan Intia. Guru menjelaskan tentang beberapa teori asam-basa (Bahan: buku paket, yaitu
buku Kimia Bilingual SMA kelas XI, karangan Sunardi, penerbit Yrama Widya, halaman 301 - 304, mengenai teori Bronsted-Lowry dan teori Lewis).
97
b. Guru memberikan beberapa contoh reaksi kimia untuk menentukan senyawa yang termasuk asam dan senyawa yang termasuk basa.
c. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
d. Sebelum guru menjawab pertanyaan salah seorang siswa, guru mencoba melempar pertanyaan tersebut kepada teman yang lain. Jika ada yang bisa menjawab dengan benar maka guru memberikan reward (penghargaan), tetapi jika tidak ada yang menjawab barulah guru memberikan jawaban yang dibutuhkan siswa.
e. Guru membuat beberapa soal di papan tulis berkenaan dengan teori asam dan basa.
f. Guru meminta beberapa siswa untuk mengerjakan di papan tulis, dan sisanya menulis di buku latihan masing-masing.
g. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal di papan tulis.
3. Kegiatan Penutupa. Siswa dengan bimbingan guru membuat satu kesimpulan tentang teori asam
basa menurut Bronsted-Lowry dan teori asam basa menurut Lewis. b. Guru menugaskan siswa untuk mengerjakan latihan 6.6 (halaman 304),
dikerjakan di rumah.
Pertemuan 114. Kegiatan Pendahuluan
c. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan membahas pekerjaan rumah (latihan 6.6) yang telah ditugaskan pada pertemuan sebelumnya.
d. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang masih kurang dimengerti.
5. Kegiatan Intia. Guru meminta siswa mengerjakan uji latih pemahaman (Bahan: buku paket,
yaitu buku Kimia Bilingual SMA kelas XI, karangan Sunardi, penerbit Yrama Widya, halaman 305- 310, mengenai asam dan basa).
b. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal dengan cara:2) meminta siswa secara bergiliran untuk menyebutkan jawaban soal-soal uji
latih pemahaman (soal-soal hapalan) secara lisan, dan3) meminta siswa secara bergiliran untuk mengerjakan soal-soal uji latih
pemahaman (soal-soal hitungan) di papan tulis.
6. Kegiatan Penutupc. Guru meminta siswa membuat rangkuman materi bab 6 tentang asam dan basa,
dikerjakan di rumah. d. Guru juga mengingatkan siswa agar bersiap-siap menghadapi ulangan harian
pada pertemuan berikutnya.
98
Pertemuan 124. Kegiatan Pendahuluan
c. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang masih kurang dimengerti.
d. Guru meminta siswa untuk memasukkan semua buku-buku atau sumber lain yang berhubungan dengan kimia ke dalam tas.
5. Kegiatan Intia. Guru membagikan lembar soal ulangan harian kepada tiap-tiap siswa.b. Guru menjelaskan tata cara pengerjaan soal ulangan harian tersebut.c. Guru menyebutkan waktu yang disediakan adalah 60 menit.d. Guru meminta siswa mulai mengerjakan soal-soal ulangan harian tersebut.e. Guru mengawasi jalannya ulangan.f. Guru menjawab pertanyaan siswa jika masih ada soal-soal ulangan yang belum
dimengerti (misalnya tulisan kurang jelas, ada data yang kurang, dan sebagainya).
g. Setelah 60 menit, guru meminta siswa untuk menghentikan pengerjaan ulangannya.
h. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan lembar soal dan lembar jawaban di atas meja guru.
6. Kegiatan Penutupc. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan jawaban atau
pembahasan tentang soal-soal ulangan. d. Guru mengingatkan siswa agar mempelajari sekilas materi pada bab
selanjutnya.K. ALAT DAN SUMBER BELAJAR
3. Alat Belajarf. Papan tulis g. Spidol atau kapurh. Alat-alat percobaan (gelas kimia, neraca, gelas ukur, alat pengaduk, sendok,
buret, labu erlenmeyer, labu takar, corong, dan pipet volumetrik).i. Bahan-bahan percobaan (air suling, gula, garam dapur, cuka atau asam asetat,
larutan NaOH 0,1 M, dan fenolftalein)
4. Sumber Belajarf. Buku Kimia Bilingual untuk SMA/MA Kelas X, karangan Sunardi, penerbit
Yrama Widya.g. Buku Kimia Bilingual untuk SMA/MA Kelas XI, karangan Sunardi, penerbit
Yrama Widya.h. Buku 1700 Soal Bimbingan Pemantapan Kimia, karangan Budiman Anwar,
penerbit Yrama Widya.
99
L. PENILAIAN3. Teknik Penilaian
d. Tugas kelompoke. Tugas mandirif. Ulangan harian
4. Bentuk Instrumend. Pilihan Gandae. Uraianf. Lembar Diskusig. Lembar Kegiatan Ilmiah
4. Contoh Instrumend. Pilihan Ganda
1. Some solutions are tested by using a litmus paper bringing about the following data.
Beberapa larutan diuji dengan menggunakan kertas lakmus yang menghasilkan data berikut.
Solution Litmus Red Litmus Blue
Larutan Lakmus Merah Lakmus Biru
I red/ merah red/ merah
II blue/ biru blue/ biru
III red/ merah red/ merah
IV blue/ biru blue/ biru
V red/ merah blue/ biru
Based on the data above, the acidic solution is ....
Berdasarkan data di atas, larutan yang bersifat asam adalah ....
A. I and II D. II and III
I dan II II dan III
B. II and IVE. IV and V
II dan IV IV dan V
C. I and III
I dan III
2. The following substances are base oxides, except ....
Berikut ini merupakan oksida-oksida basa, kecuali ....
A. Na2O D. BaO
B. K2O E. Al
2O
3
C. N2O
3
100
3. Concentrations of hydroxide and hydrogen ions in NaOH 0.01 M solution are ....
Konsentrasi ion hidroksida dan ion hidrogen dalam larutan NaOH 0,01 M adalah ....
A. [OH–] = 1 M and [H+] = 10–12 M
[OH–] = 1 M dan [H+] = 10–12 M
B. [OH–] = 10–1 M and [H+] = 10–12 M
[OH–] = 10–1 M dan [H+] = 10–12 M
C. [OH–] = 10–2 M and [H+] = 10–12 M
[OH–] = 10–2 M dan [H+] = 10–12 M
D. [OH–] = 1 M and [H+] = 10–2 M
[OH–] = 1 M dan [H+] = 10–2 M
E. [OH–] = 10–1 M and [H+] = 10–1 M
[OH–] = 10–1 M dan [H+] = 10–1 M
4. In Ca(OH)2 0.05 M solution, the value of OH– concentration is ....
Dalam larutan Ca(OH)2 0,05 M, besarnya konsentrasi OH– adalah ....
A. 0.025 M D. 0.250 M
0,025 M 0,250 M
B. 0.050 M E. 0.500 M
0,050 M 0,500 M
C. 0.200 M
0,200 M
5. As much as 0.1 moles of NH3 is dissolved into water until the volume
becomes 1 liter at a certain temperature. If the NH3 reacting with the water
becomes ammonium and hydroxide ions is of 1 %, Kb of NH
3 at the
temperature is....
Sebanyak 0,1 mol NH3 dilarutkan ke dalam air sampai volumnya 1 liter pada
suhu tertentu. Jika NH3 yang bereaksi dengan air tersebut menjadi ion
amonium dan ion hidroksida adalah sebesar 1 %, maka Kb NH
3 pada suhu
tersebut adalah ....
A. 1 × 10–6 D. 5 × 10–5
B. 1 × 10–5 E. 1 × 10–4
C. 2 × 10–5
e. Uraian
1. A solution is tested by using some indicators as follows.
101
Suatu larutan diuji dengan menggunakan beberapa indikator sebagai berikut.
Methyl orange : yellow
Metil jingga : kuning
Methyl red : red
Metil merah : merah
Determine:
Tentukan:
a. prediction of pH of the solution value
perkiraan nilai pH larutan
b. colour of the solution if it is tested using bromothymol blue
warna larutan jika diuji dengan menggunakan bromtimol biru
2. Calculate molarity of the following solutions.
Hitunglah molaritas larutan-larutan berikut ini!
a. 1 grams of NaOH in 1 liter of solution
1 gram NaOH dalam 1 liter larutan
b. 1.5 grams of propanol, C3H7OH in 500 mL of solution
1,5 gram propanol, C3H7OH dalam 500 mL larutan
c. 3.6 grams of glucose, C6H12O6 in 2.5 liters of solution
3,6 gram glukosa, C6H12O6 dalam 2,5 liter larutan
3. As much as 54 mL of HCl gas (at T = 27oC and P = 1 atm) is dissolved in water so the volume of solution becomes 250 mL. Calculate pH of the solution!
Sebanyak 54 mL gas HCl (pada T = 27oC dan P = 1 atm) dilarutkan dalam air hingga volum larutan menjadi 250 mL. Hitunglah pH larutan tersebut!
4. Calculate pH of each solution below.
Hitunglah pH masing-masing larutan di bawah ini!
a. HNO3 0,5 M
b. HF 0,125 M (Ka = 7 × 10–4)
c. NH4OH 0,06 M (Kb = 10–5)
5. As much as 3.4 grams of NH3 is dissolved in water (Mr NH3 = 17) so the
volume of solution becomes 4 liters, if Kb = 1.8 × 10–5, calculate
concentration of OH– in the solution.
102
Sebanyak 3,4 gram NH3 dilarutkan di dalam air (Mr NH3 = 17) hingga
volum larutan menjadi 4 liter, jika Kb = 1,8 × 10–5, hitunglah konsentrasi
OH– di dalam larutan!
f. Lembar Diskusi
No. Contoh Asam Sifat-sifatnya
No. Contoh Asam Sifat-sifatnya
g. Lembar Kegiatan Ilmiah
103
Making a Solution with a Given Concentration
Membuat Larutan dengan Konsentrasi Tertentu
1. Instruments and materials
Alat dan bahan
a. Sugar (C12
H22
O11
) e. Chemical glass
Gula (C12
H22
O11
) Gelas kimia
b. Table salt f. Balance
Garam dapur Neraca (timbangan)
c. Distilled water g. Measuring glass
Air suling Gelas ukur
d. Stirring device h. A spoon
104
Making a Solution with a Given Concentration
Membuat Larutan dengan Konsentrasi Tertentu
1. Instruments and materials
Alat dan bahan
a. Sugar (C12
H22
O11
) e. Chemical glass
Gula (C12
H22
O11
) Gelas kimia
b. Table salt f. Balance
Garam dapur Neraca (timbangan)
c. Distilled water g. Measuring glass
Air suling Gelas ukur
d. Stirring device h. A spoon
2. Activity steps
Langkah-langkah kegiatan
a. Prepare two clean and dry chemical glasses.
Sediakan dua buah gelas kimia bersih dan kering.
b. Fill each of the glass by distilled water of 250 mL.
Isi masing-masing gelas kimia dengan 250 mL air suling.
c. Add into one of the chemical glasses as much as 15 grams of sugar and into the other glass add 15 grams of table salt and stir them until the substances are dissolved.
Tambahkan ke dalam salah satu gelas kimia tersebut sebanyak 15 gram gula pasir dan pada gelas yang lain tambahkan 15 gram garam dapur dan aduk sampai zat-zat tersebut terlarut.
d. Add water as much as 250 mL into the solutions in each glass and stir the solutions.
Tambahkan ke dalam larutan pada masing-masing gelas dengan air sebanyak 250 mL dan aduk larutan tersebut!
3. Questions and assignments
Pertanyaan dan tugas
a. If Ar C = 12; H = 1; O = 16; and Na = 23 observe how many molarities of the solutions are made in each glass, both before and after diluting! (Don’t forget to measure volume of the solution first).
Jika Ar C = 12; H = 1; O = 16; dan Na = 23 selidiki berapa molaritas larutan-larutan yang Anda buat pada masing-masing gelas, sebelum dan sesudah pengenceran! (Jangan lupa ukur terlebih dahulu volum larutannya).
b. By the calculation, how many grams of NaCl and sugar are required to make the sugar solution and salt solution of 0.25 M; 0,5 M; and 1 M in 250 mL of the solution.
Melalui perhitungan, berapa gram NaCl dan gula yang diperlukan untuk membuat larutan gula dan larutan garam 0,25 M; 0,5 M; dan 1 M dalam 250 mL larutan!
c. Report your experiment result supplemented with an analysis, discussion, and conclusion.
Laporkan hasil kegiatan Anda disertai dengan analisis, pembahasan, dan kesimpulan!
105
Determining Concentration of a Solution Using Titration Method
Menentukan Konsentrasi Larutan Menggunakan Cara Titrasi
1. Instruments and materials
Alat dan bahan
a. A burette
Buret
b. An erlenmeyer flask (100 cm3)
Labu erlenmeyer (100 cm3)
c. A pottery flask (100 cm3)
Labu takar (100 cm3)
d. A chemical glass (200 cm3)
Gelas kimia (200 cm3)
e. A funnel
Corong
f. A volumetric pipette (10 cm3)
Pipet volumetrik (10 cm3)
g. Vinegar (acetic acid)
Cuka (asam asetat)
h. NaOH 0.1M solution
Larutan NaOH 0,1 M
i. Phenolphthalein
Fenolftalein
j. Distilled water
Air suling
2. Activity steps
Langkah-langkah kegiatan
a. Take vinegar of 5 mL using a volumetric pipette and drop it into a pottery flask and add distilled water until the sign of boundary.
Ambil cuka sebanyak 5 mL menggunakan pipet volumetrik dan teteskan ke dalam labu takar dan tambahkan air suling sampai tanda batas.
b. Take the vinegar solution which has been diluted of 25 mL and fill it into
……………., ……………………
Mengetahui,Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Kimia
106
3. Questions and assignments
Pertanyaan dan tugas
a. What is the content of vinegar from your calculation?
Berapakah kadar cuka dari perhitungan Anda?
b. Make a report based on this activity supplemented with an analysis, discussion, and conclusion.
Buatlah laporan berdasarkan kegiatan ini yang dilengkapi dengan analisa, pembahasan, dan kesimpulan!
Determining Concentration of a Solution Using Titration Method
Menentukan Konsentrasi Larutan Menggunakan Cara Titrasi
1. Instruments and materials
Alat dan bahan
a. A burette
Buret
b. An erlenmeyer flask (100 cm3)
Labu erlenmeyer (100 cm3)
c. A pottery flask (100 cm3)
Labu takar (100 cm3)
d. A chemical glass (200 cm3)
Gelas kimia (200 cm3)
e. A funnel
Corong
f. A volumetric pipette (10 cm3)
Pipet volumetrik (10 cm3)
g. Vinegar (acetic acid)
Cuka (asam asetat)
h. NaOH 0.1M solution
Larutan NaOH 0,1 M
i. Phenolphthalein
Fenolftalein
j. Distilled water
Air suling
2. Activity steps
Langkah-langkah kegiatan
a. Take vinegar of 5 mL using a volumetric pipette and drop it into a pottery flask and add distilled water until the sign of boundary.
Ambil cuka sebanyak 5 mL menggunakan pipet volumetrik dan teteskan ke dalam labu takar dan tambahkan air suling sampai tanda batas.
b. Take the vinegar solution which has been diluted of 25 mL and fill it into
(___________________)(_____________________)
NIP NIP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Nama Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XI (Sebelas) / 2
Standar Kompetensi
: 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.
Kompetensi Dasar : 4.3 Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup.
4.4 Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam air dan pH larutan garam tersebut.
4.5 Menggunakan kurva perubahan harga pH pada titrasi asam basa untuk menjelaskan larutan penyangga dan hidrolisis
Indikator :1. Menjelaskan pengertian larutan penyangga
107
6. Menjelaskan bagaimana suatu larutan penyangga dapat mempertahankan pH
7. Membuat larutan penyangga melalui percobaan8. Memformulasikan dan menghitung pH larutan penyangga9. Menjelaskan peranan larutan penyangga dalam kehidupan
sehari-hari10. Menjelaskan dan memformulasikan konsep hidrolisis11. Menggunakan formulasi konsep hidrolisis dalam
memecahkan beberapa masalah yang berkaitan.
Alokasi Waktu
: 18 jam pelajaran (9 pertemuan)
G. TUJUAN PEMBELAJARAN5. Siswa dapat menjelaskan pengertian larutan penyangga6. Siswa dapat menjelaskan bagaimana suatu larutan penyangga dapat
mempertahankan pH7. Siswa dapat membuat larutan penyangga melalui percobaan8. Siswa dapat memformulasikan dan menghitung pH larutan penyangga9. Siswa dapat menjelaskan peranan larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari10. Siswa dapat menjelaskan dan memformulasikan konsep hidrolisis11. Siswa dapat menggunakan formulasi konsep hidrolisis dalam memecahkan
beberapa masalah yang berkaitan.
H. MATERI PEMBELAJARANLarutan Penyanggadan Hidrolisis1. Pengertian Larutan Penyangga (halaman 313 – 316)2. pH Larutan Penyangga (halaman 317 – 326)3. Larutan Penyangga dalam Kehidupan Sehari-hari (halaman 326 – 330)4. Hidrolisis (halaman 330 – 339)
I. METODE PEMBELAJARAN4. Diskusi5. Ceramah 6. Tanya jawab7. Praktikum
J. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARANPertemuan 11. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengulang sekilas materi sebelumnya, yaitu tentang asam dan basa.
108
b. Guru memotivasi siswa tentang manfaat mempelajari materi larutan penyangga dan hidrolisis.
2. Kegiatan Intia. Guru menjelaskan tentang pengertian larutan penyangga (Bahan: buku paket,
yaitu buku Kimia Bilingual SMA kelas XI, karangan Sunardi, penerbit Yrama Widya, halaman 313 - 316, mengenai larutan penyangga dari asam lemah dan basa konjugasinya, serta larutan penyangga dari basa lemah dan asam konjugasinya).
b. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Masing-masing kelompok diberikan waktu 10 menit untuk berdiskusi mengenai larutan penyangga dari asam lemah dan basa konjugasinya, serta larutan penyangga dari basa lemah dan asam konjugasinya.
c. Setelah itu masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan semua siswa di kelas XI.
d. Guru memandu siswa untuk melakukan tanya jawab mengenai perbedaan kedua larutan penyangga tersebut.
e. Guru menjelaskan tentang pengertian basa konjugasi dan asam konjugasi.f. Guru menuliskan beberapa contoh larutan penyangga. g. Guru menjelaskan larutan apa saja yang dapat membentuk larutan penyangga.h. Guru meminta beberapa siswa menyebutkan contoh-contoh lain larutan
penyangga.i. Guru meminta salah seorang siswa untuk menuliskan reaksi asam lemah
dengan basa konjugasinya, sehingga membentuk larutan penyangga.j. Guru meminta salah seorang siswa untuk menuliskan reaksi basa lemah dengan
asam konjugasinya, sehingga membentuk larutan penyangga.k. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang
belum dipahami.l. Sebelum guru menjawab pertanyaan salah seorang siswa, guru mencoba
melempar pertanyaan tersebut kepada teman yang lain. Jika ada yang bisa menjawab dengan benar maka guru memberikan reward (penghargaan), tetapi jika tidak ada yang menjawab barulah guru memberikan jawaban yang dibutuhkan siswa.
3. Kegiatan Penutupa. Siswa dengan bimbingan guru membuat satu kesimpulan tentang pengertian
larutan penyangga.b. Guru menugaskan siswa untuk mengerjakan latihan 7.1 (halaman 316) di
rumah.
Pertemuan 21. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan membahas pekerjaan rumah (latihan 7.1) yang telah ditugaskan sebelumnya.
109
b. Guru memotivasi siswa mengenai manfaat mempelajari pH larutan penyangga.
2. Kegiatan Intia. Guru menjelaskan tentang pH larutan penyangga (Bahan: buku paket, yaitu
buku Kimia Bilingual SMA kelas XI, karangan Sunardi, penerbit Yrama Widya, halaman 317 - 326, mengenai larutan penyangga dapat mempertahankan pH dan cara menghitung pH larutan penyangga).
b. Guru menjelaskan alasan mengapa larutan penyangga dapat mempertahankan pH.
c. Guru menjelaskan cara menghitung pH larutan penyangga yang berasal dari asam lemah dan basa konjugasinya.
d. Guru memberikan formula yang berkaitan dengan pH larutan penyangga yang berasal dari asam lemah dan basa konjugasinya.
e. Guru memberikan contoh soal berkaitan dengan formula yang telah dibuat.f. Guru memandu siswa untuk melakukan tanya jawab seputar perhitungan kimia
yang telah dijelaskan sebelumnya.g. Guru menjelaskan cara menghitung pH larutan penyangga yang berasal dari
basa lemah dan asam konjugasinya.h. Guru memberikan formula yang berkaitan dengan pH larutan penyangga yang
berasal dari basa lemah dan asam konjugasinya.i. Guru memberikan contoh soal berkaitan dengan formula yang telah dibuat.j. Guru memandu siswa untuk melakukan tanya jawab seputar perhitungan kimia
yang telah dijelaskan sebelumnya.k. Guru membuat beberapa soal di papan tulis berkenaan dengan pH larutan
penyangga.l. Guru meminta beberapa siswa untuk mengerjakan di papan tulis, dan sisanya
menulis di buku latihan masing-masing. m. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal di papan tulis.
3. Kegiatan Penutupa. Guru membuat beberapa soal lagi di papan tulis berkenaan dengan pH larutan
penyangga.b. Guru menugaskan siswa untuk mengerjakan soal-soal tersebut di rumah.
Pertemuan 31. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan membahas pekerjaan rumah yang telah ditugaskan sebelumnya.
b. Guru terus memotivasi siswa tentang manfaat mempelajari pH larutan penyangga.
2. Kegiatan Inti
110
a. Guru mengulang sekilas materi tentang pH larutan penyangga (Bahan: buku paket, yaitu buku Kimia Bilingual SMA kelas XI, karangan Sunardi, penerbit Yrama Widya, halaman 320 - 326, mengenai cara menghitung pH larutan penyangga).
b. Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok.c. Guru meminta siswa untuk mengerjakan latihan 7.2 secara berkelompok.d. Guru meminta perwakilan kelompok untuk mengerjakan di papan tulis, dan
sisanya menulis di buku latihan masing-masing. e. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal latihan 7.2.
3. Kegiatan Penutupa. Siswa dengan bimbingan guru membuat satu kesimpulan tentang pH larutan
penyangga.b. Guru menugaskan siswa untuk mempelajari langkah-langkah percobaan yang
akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya.
Pertemuan 41. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengulang sekilas materi sebelumnya. Yaitu tentang pH larutan penyangga.
b. Guru meminta siswa untuk mengecek kelengkapan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum.
2. Kegiatan Intia. Guru memandu siswa melakukan praktikum untuk membuat larutan penyangga
(Bahan: buku paket, yaitu buku Kimia Bilingual SMA kelas XI, karangan Sunardi, penerbit Yrama Widya, halaman 318 - 319, mengenai ).
b. Guru meminta siswa menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk percobaan tersebut.
c. Selama siswa melakukan praktikum, guru melakukan penilaian proses.d. Setelah kurang lebih 30 menit, guru meminta siswa untuk menghentikan
percobaannya, lalu diadakan diskusi bersama.e. Masing-masing perwakilan kelompok diminta menyampaikan hasil
percobaannya secara lisan di depan teman-temannya. Sementara itu siswa yang lain boleh memberikan tanggapan.
f. Bila ada percobaan yang gagal, maka guru dan siswa kembali berdiskusi bersama-sama mencari penyebabnya.
g. Guru meminta siswa untuk melanjutkan kerja kelompoknya dengan menjawab pertanyaan dan tugas yang ada pada lembar kegiatan ilmiah.
h. Guru bersama-sama siswa membahas pertanyaan-pertanyaan yang ada pada lembar kerja ilmiah.
i. Guru memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.
111
j. Guru meminta masing-masing kelompok untuk membereskan hasil praktikumnya dan membersihkan alat-alat yang telah digunakan.
3. Kegiatan Penutupa. Guru meminta siswa mengumpulkan laporan hasil percobaan, yang memuat
analisis, pembahasan, dan kesimpulan.b. Guru meminta siswa membaca materi selanjutnya, yaitu mengenai larutan
penyangga dalam kehidupan sehari-hari.
Pertemuan 51. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan melakukan tanya jawab sambil mengecek apakah siswa sudah membaca materi yang akan diajarkan atau tidak.
b. Guru memotivasi siswa mengenai manfaat mempelajari larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kegiatan Intia. Guru menjelaskan secara singkat materi larutan penyangga dalam kehidupan
sehari-hari (Bahan: buku paket, yaitu buku Kimia Bilingual SMA kelas XI, karangan Sunardi, penerbit Yrama Widya, halaman 326 - 330, mengenai larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari).
b. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. Masing-masing kelompok diberikan waktu 30 menit untuk berdiskusi tentang salah satu manfaat larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari.
c. Setelah itu masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan semua siswa di kelas XI.
d. Guru memandu siswa untuk melakukan tanya jawab. e. Guru menerangkan lebih lanjut tentang manfaat larutan penyangga dalam
kehidupan sehari-hari.f. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang
masih belum dipahami.
3. Kegiatan Penutupa. Siswa dengan bimbingan guru membuat satu kesimpulan tentang manfaat
larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari. b. Guru meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya, yaitu tentang
hidrolisis.c. Guru meminta siswa untuk membuat karya ilmiah yang berhubungan dengan
larutan penyangga dalam industri-industri farmasi, dikerjakan di rumah.
112
Pertemuan 61. Kegiatan Pendahuluan
Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan melakukan tanya jawab sekilas sambil mengecek apakah siswa benar-benar sudah mempelajari terlebih dahulu materi yang akan diajarkan atau tidak.
2. Kegiatan Intia. Guru menjelaskan tentang hidrolisis (Bahan: buku paket, yaitu buku Kimia
Bilingual SMA kelas XI, karangan Sunardi, penerbit Yrama Widya, halaman 330 - 339, mengenai pengertian hidrolisis dan pH larutan garam).
b. Guru menjelaskan syarat-syarat berlangsungnya reaksi hidrolisis.c. Guru memberikan formula untuk menghitung pH larutan garam.d. Guru memberikan beberapa contoh soal berkaitan dengan formula yang telah
dibuat.e. Guru memandu siswa untuk melakukan tanya jawab seputar perhitungan kimia
yang telah dijelaskan sebelumnya.f. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang
masih belum dimengerti. 3. Kegiatan Penutup
Siswa dengan bimbingan guru membuat satu kesimpulan tentang pengertian hidrolisis dan cara menghitung pH larutan garam.
Pertemuan 71. Kegiatan Pendahuluan
Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengulang sekilas materi sebelumnya tentang hidrolisis.
2. Kegiatan Intia. Guru meminta siswa mengerjakan latihan 7.3 (Bahan: buku paket, yaitu buku
Kimia Bilingual SMA kelas XI, karangan Sunardi, penerbit Yrama Widya, halaman 339, mengenai hidrolisis).
b. Guru meminta siswa secara bergiliran untuk mengerjakan soal-soal latihan 7.3 di papan tulis.
c. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal latihan 7.3 sampai tuntas.d. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang
belum dipahami.
3. Kegiatan PenutupGuru menugaskan siswa untuk membuat rangkuman tentang hidrolisis.
Pertemuan 81. Kegiatan Pendahuluan
113
a. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan meminta siswa mengumpulkan tugas yang telah ditugaskan pada pertemuan sebelumnya.
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang masih kurang dimengerti.
2. Kegiatan Intia. Guru meminta siswa mengerjakan uji latih pemahaman (Bahan: buku paket,
yaitu buku Kimia Bilingual SMA kelas XI, karangan Sunardi, penerbit Yrama Widya, halaman 340- 344, mengenai larutan penyangga dan hidrolisis).
b. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal dengan cara:1) meminta siswa secara bergiliran untuk menyebutkan jawaban soal-soal uji
latih pemahaman (soal-soal hapalan) secara lisan, dan2) meminta siswa secara bergiliran untuk mengerjakan soal-soal uji latih
pemahaman (soal-soal hitungan) di papan tulis.
3. Kegiatan PenutupGuru juga mengingatkan siswa agar bersiap-siap menghadapi ulangan harian pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan 91. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang masih kurang dimengerti.
b. Guru meminta siswa untuk memasukkan semua buku-buku atau sumber lain yang berhubungan dengan kimia ke dalam tas.
2. Kegiatan Intia. Guru membagikan lembar soal ulangan harian kepada tiap-tiap siswa.b. Guru menjelaskan tata cara pengerjaan soal ulangan harian tersebut.c. Guru menyebutkan waktu yang disediakan adalah 60 menit.d. Guru meminta siswa mulai mengerjakan soal-soal ulangan harian tersebut.e. Guru mengawasi jalannya ulangan.f. Guru menjawab pertanyaan siswa jika masih ada soal-soal ulangan yang belum
dimengerti (misalnya tulisan kurang jelas, ada data yang kurang, dan sebagainya).
g. Setelah 60 menit, guru meminta siswa untuk menghentikan pengerjaan ulangannya.
h. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan lembar soal dan lembar jawaban di atas meja guru.
3. Kegiatan Penutup
114
a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan jawaban atau pembahasan tentang soal-soal ulangan.
b. Guru mengingatkan siswa agar mempelajari sekilas materi pada bab selanjutnya.
K. ALAT DAN SUMBER BELAJAR3. Alat Belajar
a. Papan tulis b. Spidol atau kapurc. Alat-alat percobaan (labu erlenmeyer 100 cm3, pipet, gelas ukur, dan tabung
reaksi).d. Bahan-bahan percobaan (air suling; indikator universal; larutan HCl 0,1 M;
larutan NaOH 0,1M; larutan asam cuka 0,1 M; larutan CH3COONa0,1 M; larutan NH4Cl 0,1 M; dan amonia 0,1M)
4. Sumber Belajarf. Buku Kimia Bilingual untuk SMA/MA Kelas X, karangan Sunardi, penerbit
Yrama Widya.g. Buku 1700 Soal Bimbingan Pemantapan Kimia, karangan Budiman Anwar,
penerbit Yrama Widya.
L. PENILAIAN2. Teknik Penilaian
d. Tugas kelompoke. Tugas mandirif. Ulangan harian
3. Bentuk Instrumenc. Pilihan Gandad. Uraiane. Lembar Kegiatan Ilmiah
4. Contoh Instrumenc. Pilihan Ganda
1. Of the following mixtures that can form a buffer is ....
Campuran berikut ini yang dapat membentuk larutan penyangga adalah ....
A. 100 mL of NaOH 0.1 M and 100 mL of HCl 0.1 M
100 mL NaOH 0,1 M dan 100 mL HCl 0,1 M
B. 100 mL of NaOH 0.1 M and 100 mL of NaCN 0.1 M
100 mL NaOH 0,1 M dan 100 mL NaCN 0,1 M
115
C. 100 mL of NaCN 0.1 M and 100 mL of HCN 0.1 M
100 mL NaCN 0,1 M dan 100 mL HCN 0,1 M
D. 100 mL of NH4OH 0.1 M and 50 mL of H
2SO
4 0.1 M
100 mL NH4OH 0,1 M dan 50 mL H
2SO
4l 0,1 M
E. 100 mL of K2SO
4 0.1 M and 50 mL of H
2SO
4 0.1 M
100 mL K2SO
4 0,1 M dan 50 mL H
2SO
4 0,1 M
2. The value of pH does not insignificantly change although it is diluted using water as much as 2 times of the initial volume. It happens in the solution of ....
Nilai pH tidak banyak berubah meskipun larutan diencerkan dengan air sebanyak 2 kali volum semula. Hal tersebut terjadi dalam larutan ....
A. HCl
B. CH3COOH
C. NaOH + NaCl
D. NH4OH + NH
4Cl
E. HF + CH3COONa
3. When acetic acid and sodium acetate with equal in concentration are mixed to produce a buffer with pH = 6 – log 5, the ratio of their volumes which must be mixed is .... (K
a CH
3COOH = 10–5)
Bila larutan asam asetat dan natrium asetat dengan konsentrasi yang sama dicampurkan untuk membentuk larutan penyangga dengan pH = 6 – log 5, maka perbandingan volumnya yang harus dicampurkan adalah .... (K
a CH
3COOH = 10–5)
A. 1 : 1 D. 2 : 1
B. 1 : 2 E. 2 : 3
C. 1 : 3
4. The value of pH of a buffer which has ratio of NH3 mole and NH
4Cl mole =
2 : 6 is .... (Kb NH
3 = 1.8 × 10–5)
Nilai pH larutan penyangga yang memiliki perbandingan mol NH3 dan mol
NH4Cl = 2 : 6 adalah .... (K
b NH
3 = 1,8 × 10–5)
A. 8 + log 6 D. 6 – log 8
B. 8 – log 6 E. 6 – log 6
C.6 + log 8
116
5. When 2 liters of acetic acid 0.1 M (Ka = 10–5) is mixed with 4.1 grams of
sodium acetate and this mixing does not influence volume of the solution, pH of the solution is ....
Apabila 2 liter asam asetat 0,1 M (Ka = 10–5) dicampurkan dengan 4,1 gram
natrium asetat dan pencampuran ini tidak mempengaruhi volum larutan, maka pH larutan tersebut adalah ....
A. 5 – log 2 D. 4 – 2 log 2
B. 4 – log 2 E. 5 – 1 log 2
C.5 – 2 log 2
d. Uraian
1. Explain why a buffer can maintain pH and why a salt solution can be acidic or basic.
Jelaskan mengapa suatu larutan penyangga dapat mempertahankan pH dan mengapa larutan garam dapat bersifat asam maupun basa!
2. As much as 50 mL of HX (a weak acid) is mixed with 100 mL of KOH 0.15 M, so a solution with pH = 8.5 is produced. Determine the ionization constant of the weak acid.
Sebanyak 50 mL HX (asam lemah) dicampurkan dengan 100 mL KOH 0,15 M, sehingga terbentuk larutan dengan pH = 8,5. Tentukan tetapan ionisasi asam lemah tersebut!
3. NH3 0.1 M solution has pH = 11. What is pH of NH
4Cl 0.1 M solution?
Larutan NH3 0,1 M mempunyai pH = 11. Berapakah pH larutan NH
4Cl 0,1
M?
4. Determine quantity of (NH4)
2SO
4 (in gram) which must be dissolved in 500
mL of water in order to it has pH = 5. (Kb NH
4OH = 10–5 and Mr (NH
4)
2SO
4
= 132)
Tentukan jumlah (NH4)
2SO
4 (dalam gram) yang harus dilarutkan dalam 500
mL air agar mempunyai pH = 5! (Kb NH
4OH = 10–5 dan Mr (NH
4)
2SO
4 =
132)
5. In a container there is (HCOO)2Ba 0.2 M, determine pH value of the
solution if Ka HCOOH = 2 × 10–4!
Dalam suatu wadah terdapat (HCOO)2Ba 0,2 M, tentukan nilai pH larutan
tersebut jika Ka HCOOH = 2 × 10–4!
117
e. Lembar Kegiatan Ilmiah
118
Making a Buffer
Membuat Larutan Penyangga
1. Instruments and materials
Alat dan bahan
a. Erlenmeyer flasks 100 cm3 g. Vinegar 0.1 M solutionLabu erlenmeyer 100 cm3 Larutan asam cuka 0,1 M
b. Pipettes h. CH3COONa 0.1 M solution
Pipet Larutan CH3COONa 0,1 M
c. Measuring glasses i. NH4Cl 0.1 M solution
Gelas ukur Larutan NH4Cl 0,1 M
d. Reaction tubes j. Ammonia 0.1 MTabung reaksi Amonia 0,1 M
e. HCl 0.1M solution k. Universal indicatorLarutan HCl 0,1 M Indikator universal
f. NaOH 0.1 M solution l. Distilled waterLarutan NaOH 0,1 M Air suling
2. Activity steps
Langkah-langkah kegiatan
a. Prepare 6 reaction tubes and put numbers on them.Siapkan 6 buah tabung reaksi dan beri nomor.
b. Fill tube 1 and 2 each of which by 2 mL of water and 2 drops of universal indicator. Isilah tabung 1 dan 2 masing-masing dengan 2 mL air dan 2 tetes indikator universal.
c. Drop HCl 0.1 M solution into tube 1 until the change in colour occurs. Record the number of drops used.Teteskan larutan HCl 0,1 M ke dalam tabung 1 sampai terjadi perubahan warna. Catat jumlah tetesan yang digunakan.
d. Drop NaOH 0.1 M solution into tube 2 until the change in colour occurs. Record the number of drops used.Teteskan larutan NaOH 0,1 M ke dalam tabung 2 sampai terjadi perubahan warna. Catat jumlah tetesan yang digunakan.
e. Fill tube 3 and 4 each of which by the mixture of 1 mL of vinegar 0.1 solution; 1 mL of CH
3COONa 0.1 M solution; and 2 drops of universal indicator.
Isilah tabung 3 dan 4 masing-masing dengan campuran 1 mL larutan cuka 0,1 M; 1 mL larutan CH
3COONa 0,1 M; dan 2 tetes indikator universal.
f. Drop HCl 0.1 M solution into tube 3 until the change in colour occurs. Record the number of drops used.Teteskan larutan HCl 0,1 M ke dalam tabung 3 sampai terjadi perubahan warna. Catat jumlah tetesan yang digunakan.
g. Drop NaOH 0.1 M solution into tube 4 until the change in colour occurs. Record the number of drops used.Teteskan larutan NaOH 0,1 M ke dalam tabung 4 sampai terjadi perubahan warna. Catat jumlah tetesan yang digunakan.
……………., ……………………
Mengetahui,Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Kimia
119
h. Fill tube 5 and 6 each by the mixture of ammonia 0.1 solution; NH4Cl 0.1 M
solution; and 2 drops of universal indicator. Isilah tabung 5 dan 6 masing-masing dengan campuran amonia 0,1 M; larutan NH
4Cl 0,1 M; dan 2 tetes indikator universal.
i. Drop HCl 0.1 M solution into tube 5 until the change in colour occurs. Record the number of drops used.Teteskan larutan HCl 0,1 M ke dalam tabung 5 sampai terjadi perubahan warna. Catat jumlah tetesan yang digunakan.
j. Drop NaOH 0.1 M solution into tube 6 until the change in colour occurs. Record the number of drops used.Teteskan larutan NaOH 0,1 M ke dalam tabung 6 sampai terjadi perubahan warna. Catat jumlah tetesan yang digunakan.
3. Questions and assignments
Pertanyaan dan tugas
1. Of the solutions which you have made in tube 1 - 6, which the solution is a buffer? Explain.Dari larutan-larutan yang Anda buat dalam tabung 1 - 6, larutan manakah yang merupakan larutan penyangga? Jelaskan!
2. What ions play a role in the buffer system?Ion-ion apakah yang berperan dalam sistem penyangga tersebut?
3. Make a report based on the result of this activity supplemented with your analysis, discussion, and conclusion.Buatlah laporan dari hasil kegiatan ini yang disertai dengan analisis, pembahasan, dan kesimpulan Anda!
(___________________)(_____________________)
NIP NIP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Nama Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XI (Sebelas) / 2
Standar Kompetensi
: 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.
Kompetensi Dasar : 4.6 Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan.
Indikator : 1. Menjelaskan pengertian larutan tak jenuh, larutan jenuh, dan larutan lewat jenuh
8. Menjelaskan pengertian kelarutan9. Menjelaskan, memformulasikan, dan menghitung hasil kali
kelarutan (Ksp)
10. Menjelaskan dan memformulasikan hubungan antara kelarutan dan hasil kali kelarutan
11. Menjelaskan dan memformulasikan pengaruh ion sejenis terhadap kelarutan zat
12. Menjelaskan dan memformulasikan penerapan Ksp dalam
meramalkan proses pengendapan.
Alokasi Waktu
: 12 jam pelajaran (6 pertemuan)
G. TUJUAN PEMBELAJARAN8. Siswa dapat menjelaskan pengertian larutan tak jenuh, larutan jenuh, dan larutan
lewat jenuh.9. Siswa dapat menjelaskan pengertian kelarutan.10. Siswa dapat menjelaskan, memformulasikan, dan menghitung hasil kali kelarutan
(Ksp).
120
11. Siswa dapat menjelaskan dan memformulasikan hubungan antara kelarutan dan hasil kali kelarutan.
12. Siswa dapat menjelaskan dan memformulasikan pengaruh ion sejenis terhadap kelarutan zat.
13. Siswa dapat menjelaskan dan memformulasikan penerapan Ksp dalam
meramalkan proses pengendapan.
H. MATERI PEMBELAJARANKelarutan dan Hasil Kali Kelarutan1. Pengertian Kelarutan (halaman 347 – 352)2. Hasil Kali Kelarutan (halaman 352 – 354)3. Hubungan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (halaman 355 – 357)4. Pengaruh Ion Sejenis terhadap Kelarutan Zat (halaman 357 – 361)5. Hubungan Ksp dengan Pengendapan (halaman 361 – 364)
I. METODE PEMBELAJARAN5. Ceramah 6. Diskusi kelompok 7. Tanya jawab
J. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARANPertemuan 14. Kegiatan Pendahuluan
c. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan menceritakan peristiwa sehari-hari yang berkaitan dengan kelarutan dan pengendapan suatu zat.
d. Guru memotivasi siswa dengan cara menjelaskan manfaat materi tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan.
5. Kegiatan Intik. Guru menjelaskan tentang pengertian kelarutan (Bahan: buku paket, yaitu buku
Kimia Bilingual SMA kelas XI, karangan Sunardi, penerbit Yrama Widya, halaman 347 - 352, mengenai jenis-jenis larutan, faktor-faktor yang memengaruhi kelarutan zat, dan tinjauan molekuler dalam menjelaskan kelarutan).
l. Guru menjelaskan tentang perbedaan larutan jenuh, larutan tak jenuh, dan larutan lewat jenuh.
m. Guru memberikan contoh beberapa jenis larutan.n. Siswa diminta menggolongkan contoh-contoh larutan tersebut ke dalam larutan
jenuh, larutan tak jenuh, atau larutan lewat jenuh.o. Guru menjelaskan tentang faktor-faktor yang memengaruhi kelarutan zat.p. Guru menjelaskan tentang tinjauan molekuler dalam menjelaskan kelarutan.
121
q. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
r. Sebelum guru menjawab pertanyaan salah seorang siswa, guru mencoba melempar pertanyaan tersebut kepada teman yang lain. Jika ada yang bisa menjawab dengan benar maka guru memberikan reward (penghargaan), tetapi jika tidak ada yang menjawab barulah guru memberikan jawaban yang dibutuhkan siswa.
6. Kegiatan PenutupGuru menugaskan siswa untuk membaca materi selanjutnya tentang hasil kali kelarutan (halaman 352 - 354) di rumah.
Pertemuan 23. Kegiatan Pendahuluan
Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengulang sekilas materi sebelumnya, yaitu tentang pengertian kelarutan.
4. Kegiatan Intia. Guru menjelaskan tentang hasil kali kelarutan atau Ksp (Bahan: buku paket,
yaitu buku Kimia Bilingual SMA kelas XI, karangan Sunardi, penerbit Yrama Widya, halaman 352 - 354, mengenai hasil kali kelarutan atau Ksp).
b. Guru memberikan formula atau rumus untuk menghitung hasil kali kelarutan suatu zat.
c. Guru memberikan beberapa contoh soal berkaitan dengan formula yang telah dibuat.
d. Guru memandu siswa untuk melakukan tanya jawab seputar perhitungan kimia yang telah dijelaskan sebelumnya.
e. Guru membuat beberapa soal di papan tulis, dan meminta siswa untuk mengerjakannya di buku latihan.
f. Guru meminta beberapa siswa untuk mengerjakan di papan tulis, dan sisanya menulis di buku latihan masing-masing.
g. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal yang ada di papan tulis tersebut.h. Guru menjelaskan hubungan kelarutan dan hasil kali kelarutan (halaman 355 –
357).i. Guru memberikan formula atau rumus yang berkaitan dengan hubungan antara
kelarutan dan hasil kali kelarutan.j. Guru memberikan beberapa contoh soal berkaitan dengan formula yang telah
dibuat.k. Guru memandu siswa untuk melakukan tanya jawab seputar perhitungan kimia
yang telah dijelaskan sebelumnya.l. Guru meminta beberapa siswa untuk mengerjakan di papan tulis, dan sisanya
menulis di buku latihan masing-masing. m. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal yang ada di papan tulis tersebut.
122
4. Kegiatan Penutupa. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi tentang hubungan antara
kelarutan dan hasil kali kelarutan.b. Guru meminta siswa mengerjakan latihan 8.1 (halaman 354) dan latihan 8.2
(halaman 357), dikerjakan di rumah.
Pertemuan 34. Kegiatan Pendahuluan
c. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan membahas latihan 8.1 dan latihan 8.2, yang telah ditugaskan sebelumnya.
d. Guru menjelaskan manfaat mempelajari materi tentang pengaruh ion sejenis terhadap kelarutan zat.
5. Kegiatan Intia. Guru menjelaskan tentang pengaruh ion sejenis terhadap kelarutan zat (Bahan:
buku paket, yaitu buku Kimia Bilingual SMA kelas XI, karangan Sunardi, penerbit Yrama Widya, halaman 357 - 361, mengenai keberadaan ion sejenis dalam larutan).
b. Guru menjelaskan tentang keberadaan ion sejenis dapat memengaruhi kelarutan suatu zat dalam larutan jenuhnya.
c. Guru menuliskan contoh soal yang berkaitan dengan adanya ion sejenis dalam suatu larutan.
d. Guru menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menyelesaikan contoh soal tersebut.
e. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.
f. Guru meminta siswa mengerjakan latihan 8.3 (halaman 360 – 361).
6. Kegiatan Penutupc. Guru meminta siswa melanjutkan mengerjakan latihan 8.3 di rumah. d. Guru menugaskan siswa untuk membaca materi selanjutnya tentang hubungan
Ksp dengan pengendapan (halaman 361 – 363).
Pertemuan 43. Kegiatan Pendahuluan
c. Guru melakukan tanya jawab awal sambil mengecek apakah siswa benar-benar sudah membaca terlebih dahulu di rumah materi yang akan dijelaskan atau tidak.
d. Guru bersama-sama siswa membahas latihan 8.3, yang telah ditugaskan sebelumnya.
123
4. Kegiatan Intii. Guru menjelaskan tentang hubungan Ksp dengan pengendapan (Bahan: buku
paket, yaitu buku Kimia Bilingual SMA kelas XI, karangan Sunardi, penerbit Yrama Widya, halaman 361 - 364, mengenai hubungan Ksp dengan pengendapan ).
j. Guru menjelaskan tentang kemungkinan-kemungkinan yang terjadi saat mencampurkan larutan.
k. Guru menuliskan contoh soal tentang hubungan Ksp dengan pengendapan.l. Guru menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menyelesaikan
contoh soal tersebut.m. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang
belum dimengerti.n. Guru meminta siswa mengerjakan latihan 8.4 (halaman 364).o. Guru bersama-sama siswa mengerjakan latihan 8.4.
4. Kegiatan PenutupSiswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi tentang hubungan Ksp dengan pengendapan suatu zat.
Pertemuan 54. Kegiatan Pendahuluan
c. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengulang sekilas materi bab 8 secara keseluruhan, yaitu tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan.
d. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang masih kurang dimengerti.
5. Kegiatan Intic. Guru meminta siswa mengerjakan uji latih pemahaman (Bahan: buku paket,
yaitu buku Kimia Bilingual SMA kelas XI, karangan Sunardi, penerbit Yrama Widya, halaman 365- 368, mengenai kelarutan dan hasil kali kelarutan).
d. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal dengan cara:2) meminta siswa secara bergiliran untuk menyebutkan jawaban soal-soal uji
latih pemahaman bagian satu (pilihan ganda) secara lisan, dan3) meminta siswa secara bergiliran untuk mengerjakan soal-soal uji latih
pemahaman bagian dua (uraian) di papan tulis.6. Kegiatan Penutup
c. Guru meminta siswa membuat rangkuman materi bab 8 tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan, dikerjakan di rumah.
d. Guru juga mengingatkan siswa agar bersiap-siap menghadapi ulangan harian pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan 6
124
4. Kegiatan Pendahuluanc. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang
masih kurang dimengerti.d. Guru meminta siswa untuk memasukkan semua buku-buku atau sumber lain
yang berhubungan dengan kimia ke dalam tas.
5. Kegiatan Intia. Guru membagikan lembar soal ulangan harian kepada tiap-tiap siswa.b. Guru menjelaskan tata cara pengerjaan soal ulangan harian tersebut.c. Guru menyebutkan waktu yang disediakan adalah 60 menit.d. Guru meminta siswa mulai mengerjakan soal-soal ulangan harian tersebut.e. Guru mengawasi jalannya ulangan.f. Guru menjawab pertanyaan siswa jika masih ada soal-soal ulangan yang belum
dimengerti (misalnya tulisan kurang jelas, ada data yang kurang, dan sebagainya).
g. Setelah 60 menit, guru meminta siswa untuk menghentikan pengerjaan ulangannya.
h. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan lembar soal dan lembar jawaban di atas meja guru.
6. Kegiatan Penutupc. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan jawaban atau
pembahasan tentang soal-soal ulangan. d. Guru mengingatkan siswa agar mempelajari sekilas materi pada bab
selanjutnya.
K. ALAT DAN SUMBER BELAJARc. Alat Belajar
e. Papan tulisf. Spidol atau kapur
d. Sumber Belajard. Buku Kimia Bilingual untuk SMA/MA Kelas XI, karangan Sunardi, penerbit
Yrama Widya.e. Buku 1700 Soal Bimbingan Pemantapan Kimia, karangan Budiman Anwar,
penerbit Yrama Widya.
L. PENILAIAN4. Teknik Penilaian
d. Tugas mandirie. Ulangan harian
5. Bentuk Instrumen
125
a. Pilihan Gandab. Uraian
6. Contoh Instrumenb. Pilihan Ganda
1. If given that Ksp of BaSO
4 = 1 × 10–10 and Mr BaSO
4 = 233, the solubility of
the BaSO4 salt in water is ....
Jika diketahui Ksp BaSO
4 = 1 × 10–10 dan Mr BaSO
4 = 233, maka kelarutan
garam BaSO4 tersebut dalam air adalah ....
A. 233 mg/L D. 2.33 × 10–7 mg/L
233 mg/L 2,33 × 10–7 mg/L
B. 23.3 mg/L E. 10–5 mg/L
23,3 mg/L 10–5 mg/L
C. 2.33 mg/L
2,33 mg/L
2. At a given temperature 0.35 grams of BaF2 (Mr = 175) is dissolved in pure
water to form 1 liter of saturated solution. The solubility product of BaF2 at
this temperature is ....
Pada suhu tertentu 0,35 gram BaF2 (Mr = 175) terlarut dalam air murni
membentuk 1 liter larutan jenuh. Hasil kali kelarutan BaF2 pada suhu ini
adalah ....
A. 1,7 × 10–2 D. 3.2 × 10–9
1,7 × 10–2 3,2 × 10–9
B. 3.2 × 10–6 E. 4.0 × 10–9
3,2 × 10–6 4,0 × 10–9
C. 3.2 × 10–8
3,2 × 10–8
3. Pay attention to the value of Ksp for the following salts.
Perhatikan beberapa harga Ksp garam-garam berikut ini!
Ksp Ag
2CO
3 = 8 × 10–12
Ksp AgCl = 1,6 × 10–10
Ksp PbCO
3 = 1 × 10–10
Ksp PbI
2 = 9 × 10–13
Ksp PbSO
4 = 2 × 10–10
126
Based on the data above, one of the salts which has the largest solubility in water is ....
Berdasarkan data di atas, garam yang mempunyai kelarutan terbesar dalam air adalah ....
A. Ag
2CO
3D. PbI
2
B.AgCl E. PbSO
4
C.PbCO
3
4. If concentration of Ca2+ in the saturated solution of CaF2 = 2 × 10–4 mol/L,
the solubility product of CaF2 is ....
Jika konsentrasi Ca2+ dalam larutan jenuh CaF2 = 2 × 10–4 mol/L, maka hasil
kali kelarutan CaF2 adalah ....
A. 8.0 × 10–8 D. 2.0 × 10–12
8,0 × 10–8 2,0 × 10–12
B. 3.2 × 10–11 E. 4.0 × 10–12
3,2 × 10–11 4,0 × 10–12
C. 1.6 × 10–11
1,6 × 10–11
5. If NaCl 2 × 10–3 M and AgNO3 0.1 × 10–3 M solutions are mixed with same
volume, so ....
Bila larutan NaCl 2 × 10–3 M dan larutan AgNO3 0,1 × 10–3 M dicampurkan
dengan volum yang sama, maka .... (Ksp AgCl = 10–5)
A. it is not produced a sediment
tidak terbentuk endapan
B. the solution is exactly in saturated
larutan tepat jenuh
C. the solution is in supersaturated
larutan lewat jenuh
D. it is produced a sediment
terbentuk endapan
E. AgCl form a sediment and it dissolves back
AgCl mengendap dan larut lagi
b. Uraian
1. Explain the difference of unsaturated, saturated, and supersaturated solutions and give their examples.
Jelaskan perbedaan antara larutan tak jenuh, larutan jenuh, dan larutan lewat jenuh dan berikan contohnya!
127
2. Explain formulation of Ksp for the following compounds.
Tuliskan rumusan Ksp untuk senyawa-senyawa berikut ini!
a. CuCl
b. Ag2CrO
4
c. Fe(OH)3
d.Al
2(CO
3)
3
3. Given that Ksp of Ca(OH)
2 = 8 × 10–6, determine:
Diketahui Ksp Ca(OH)
2 = 8 × 10–6, tentukan:
a. solubility of Ca(OH)2 in water
kelarutan Ca(OH)2 dalam air
b. mass of Ca(OH)2 (Mr = 74) dissolved
massa Ca(OH)2 (Mr = 74) yang terlarut
c. solubility of Ca(OH)2 in a solution with pH = 13
kelarutan Ca(OH)2 dalam larutan dengan pH = 13
4. In 500 mL of the saturated solution of Mg(OH)2 it is found Mg2+ ion as
much as 10–6 moles. If Ksp of Mg(OH)
2 = 10–11, calculate pH of the
solution.
Dalam 500 mL larutan jenuh Mg(OH)2 terdapat ion Mg2+ sebanyak 10–6 mol.
Jika Ksp Mg(OH)
2 = 10–11, hitunglah pH larutan tersebut!
5. Observe, what in mixing 200 mL ofBaCl2 0.004 M solution and 600 mL of
K2SO
4 0.008 M solution the sediment of BaSO
4 whether will be formed or
not.(Ksp of BaSO
4 = 1.1 × 10–10)
Selidiki, apakah pada pencampuran 200 mL larutan BaCl2 0,004 M dengan
600 mL K2SO
4 0,008 M akan terbentuk endapan BaSO
4 atau tidak! (K
sp
BaSO4 = 1,1 × 10–10)!
128
……………., ……………………
Mengetahui,Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Kimia
(___________________)(_____________________)
NIP NIP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Nama Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XI (Sebelas) / 2
Standar Kompetensi
: 5. Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar : 5.1. Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada di sekitarnya.
5.2. Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator : 1. Menjelaskan dan mengklasifikasikan koloid.7. Menjelaskan sifat-sifat koloid.8. Melakukan percobaan untuk mengetahui perbedaan koloid
dengan larutan.
129
9. Menjelaskan kestabilan koloid.10. Menjelaskan dan mendeskripsikan koloid liofil dan koloid
liofob serta kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.11. Menjelaskan dan menerapkan cara-cara membuat koloid.
Alokasi Waktu
: 12 jam pelajaran (6 pertemuan)
F. TUJUAN PEMBELAJARAN7. Siswa dapat menjelaskan dan mengklasifikasikan koloid.8. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat koloid.9. Siswa dapat melakukan percobaan untuk mengetahui perbedaan koloid dengan
larutan10. Siswa dapat menjelaskan kestabilan koloid.11. Siswa dapat menjelaskan dan mendeskripsikan koloid liofil dan koloid liofob
serta kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.12. Siswa dapat menjelaskan dan menerapkan cara-cara membuat koloid.
G. MATERI PEMBELAJARAN
Koloid1. Pengertian dan Klasifikasi Koloid (halaman 371-378)
2. Sifat-sifat Koloid (halaman 379-385)
3. Kestabilan Koloid (halaman 385-388)
4. Koloid Liofil dan Koloid Liofob (halaman 388-391)5. Membuat Koloid (halaman 391-397)
H. METODE PEMBELAJARAN5. Ceramah6. Praktikum 7. Diskusi kelompok8. Tanya jawab.
I. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARANPertemuan 11. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan menceritakan peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan koloid.
b. Guru memotivasi siswa agar materi tentang koloid dapat dikuasai dengan baik.
2. Kegiatan Inti
130
a. Guru memandu siswa melakukan praktikum untuk mengamati perbedaan koloid, suspensi, dan larutan (Bahan: buku paket, yaitu buku Kimia Bilingual SMA kelas XI, karangan Sunardi, penerbit Yrama Widya, halaman 371 - 378, mengenai pengertian dan klasifikasi koloid; serta perbedaan koloid, suspensi, dan larutan).
b. Guru meminta siswa menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk percobaan tersebut.
c. Selama siswa melakukan praktikum, guru melakukan penilaian proses.d. Setelah kurang lebih 30 menit, guru meminta siswa untuk menghentikan
percobaannya, lalu diadakan diskusi bersama.e. Masing-masing perwakilan kelompok diminta menyampaikan hasil
percobaannya secara lisan di depan teman-temannya. Sementara itu siswa yang lain boleh memberikan tanggapan.
f. Guru menjelaskan tentang sistem dispersi.g. Guru menjelaskan tentang perbedaan koloid, suspensi, dan larutan berdasarkan
pada sistem dispersi.h. Guru mengklasifikasi sistem koloid. i. Guru memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menanyakan hal-hal
yang belum dimengerti. j. Guru meminta siswa untuk melanjutkan kerja kelompoknya dengan menjawab
pertanyaan dan tugas yang ada pada lembar kegiatan ilmiah.k. Bila ada percobaan yang gagal, maka guru dan siswa kembali berdiskusi
bersama-sama mencari penyebabnya.l. Guru meminta masing-masing kelompok untuk membereskan hasil
praktikumnya dan membersihkan alat-alat yang telah digunakan.
3. Kegiatan Penutupa. Guru meminta siswa mengumpulkan laporan hasil percobaan, yang memuat
analisis, pembahasan, dan kesimpulan.b. Guru meminta siswa membaca materi selanjutnya, yaitu tentang sifat-sifat
koloid.
Pertemuan 24. Kegiatan Pendahuluan
c. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan melakukan tanya jawab untuk mengecek apakah siswa benar-benar telah membaca materi yang telah ditugaskan sebelumnya atau tidak.
d. Guru memotivasi siswa mengenai manfaat mempelajari sifat-sifat koloid.
5. Kegiatan Inti
131
l. Guru menjelaskan tentang sifat-sifat koloid (Bahan: buku paket, yaitu buku Kimia Bilingual SMA kelas XI, karangan Sunardi, penerbit Yrama Widya, halaman 379 - 385, mengenai efek Tyndall, gerak Brown, adsorpsi, elektroforesis, dan koagulasi).
m. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
n. Sebelum guru menjawab pertanyaan salah seorang siswa, guru mencoba melempar pertanyaan tersebut kepada teman yang lain. Jika ada yang bisa menjawab dengan benar maka guru memberikan reward (penghargaan), tetapi jika tidak ada yang menjawab barulah guru memberikan jawaban yang dibutuhkan siswa.
o. Guru menjelaskan tentang kestabilan koloid yang mencakup stabilisator koloid dan proses dialisis (halaman 385 - 388).
p. Guru bersama-sama siswa berdiskusi mengenai salah satu penerapan dialisis dalam proses pencucian darah (hemodialisis).
q. Guru kembali memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
r. Guru membuat beberapa soal di papan tulis berkenaan dengan sifat-sifat koloid dan kestabilan koloid.
s. Guru meminta beberapa siswa untuk mengerjakan di papan tulis, dan sisanya menulis di buku latihan masing-masing.
t. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal di papan tulis.
6. Kegiatan Penutupc. Siswa dengan bimbingan guru membuat satu kesimpulan tentang sifat-sifat
koloid dan kestabilan koloid.d. Guru menugaskan siswa untuk membuat karya tulis yang berhubungan dengan
peranan elektroforesis dalam pengolahan getah karet (lateks) dan dalam alat pengendap Cottrell.
Pertemuan 34. Kegiatan Pendahuluan
c. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengulang sekilas materi sebelumnya tentang sifat-sifat koloid dan kestabilan koloid.
d. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan karya tulis yang telah ditugaskan sebelumnya.
e. Guru membahas sekilas tentang karya tulis yang dibuat siswa.
5. Kegiatan Intia. Guru menjelaskan tentang macam-macam koloid (Bahan: buku paket, yaitu
buku Kimia Bilingual SMA kelas XI, karangan Sunardi, penerbit Yrama Widya, halaman 388 - 391, mengenai koloid liofil, koloid liofob, sifat-sifat dan pemanfaatannya).
132
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
c. Sebelum guru menjawab pertanyaan salah seorang siswa, guru mencoba melempar pertanyaan tersebut kepada teman yang lain. Jika ada yang bisa menjawab dengan benar maka guru memberikan reward (penghargaan), tetapi jika tidak ada yang menjawab barulah guru memberikan jawaban yang dibutuhkan siswa.
d. Guru menjelaskan tentang cara membuat koloid (halaman 391 - 396).e. Guru kembali memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-
hal yang belum dipahami.f. Guru membuat beberapa soal di papan tulis berkenaan dengan koloid liofil,
koloid liofob, dan cara membuat koloid.g. Guru meminta beberapa siswa untuk mengerjakan di papan tulis, dan sisanya
menulis di buku latihan masing-masing. h. Guru bersama-sama siswa membahas soal-soal di papan tulis.
6. Kegiatan Penutupa. Siswa dengan bimbingan guru membuat satu kesimpulan tentang koloid liofil,
koloid liofob, dancara membuat koloid.b. Guru menugaskan siswa untuk menyiapkan alat dan bahan praktikum yang
akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya.
Pertemuan 41. Kegiatan Pendahuluan
c. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengulang sekilas materi yangtelah dijelaskan sebelumnya yaitu tentang cara membuat koloid.
d. Guru memotivasi siswa dengan cara menjelaskan manfaat dari percobaan yang akan dilakukan oleh siswa.
2. Kegiatan Intia. Guru memandu siswa untuk mempraktikkan cara-cara membuat koloid (Bahan:
buku paket, yaitu buku Kimia Bilingual SMA kelas XI, karangan Sunardi, penerbit Yrama Widya, halaman 396 - 397, mengenai pembuatan koloid dengan dua cara, yaitu cara kondensasi dan cara dispersi).
b. Guru meminta siswa menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk percobaan tersebut.
c. Selama siswa melakukan praktikum, guru melakukan penilaian proses.d. Setelah kurang lebih 30 menit, guru meminta siwa untuk menghentikan
percobaannya, lalu diadakan diskusi bersama.e. Masing-masing perwakilan kelompok diminta menyampaikan hasil
percobaannya secara lisan di depan teman-temannya. Sementara itu siswa yang lain boleh memberikan tanggapan.
133
f. Bila ada percobaan yang gagal, maka guru dan siswa kembali berdiskusi bersama-sama mencari penyebabnya.
g. Guru masih memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.
h. Guru meminta siswa untuk melanjutkan kerja kelompoknya dengan menjawab pertanyaan dan tugas yang ada pada lembar kegiatan ilmiah (halaman 397).
3. Kegiatan PenutupGuru membimbing siswa menyimpulkan hasil percobaan tentang pembuatan koloid dengan cara kondensasi dan cara dispersi.
Pertemuan 54. Kegiatan Pendahuluan
c. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengulang sekilas materi bab 9 secara keseluruhan, yaitu tentang koloid.
d. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang masih kurang dimengerti.
5. Kegiatan Intia. Guru meminta siswa mengerjakan uji latih pemahaman (Bahan: buku paket,
yaitu buku Kimia Bilingual SMA kelas XI, karangan Sunardi, penerbit Yrama Widya, halaman 398- 402, mengenai koloid).
b. Guru memberikan waktu pengerjaan uji latih pemahaman ini sekitar 30 menit.c. Setelah 30 menit, guru bersama-sama siswa membahas soal-soal dengan cara
meminta siswa secara bergiliran untuk menyebutkan jawaban soal-soal uji latih pemahaman.
6. Kegiatan Penutupc. Guru meminta siswa membuat rangkuman materi bab 9 tentang koloid,
dikerjakan di rumah. d. Guru juga mengingatkan siswa agar bersiap-siap menghadapi ulangan harian
pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan 64. Kegiatan Pendahuluan
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang masih kurang dimengerti.
5. Kegiatan Intii. Guru membagikan lembar soal ulangan harian kepada tiap-tiap siswa.j. Guru menjelaskan tata cara pengerjaan soal ulangan harian tersebut.k. Guru menyebutkan waktu yang disediakan adalah 60 menit.l. Guru meminta siswa mulai mengerjakan soal-soal ulangan harian tersebut.
134
m. Guru mengawasi jalannya ulangan, sambil memeriksa pekerjaan rumah tiap siswa.
n. Guru menjawab pertanyaan siswa jika masih ada soal-soal ulangan yang belum dimengerti (misalnya tulisan kurang jelas, ada data yang kurang, dan sebagainya).
o. Setelah 60 menit, guru meminta siswa untuk menghentikan pengerjaan ulangannya.
p. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan lembar soal dan lembar jawaban di atas meja guru.
6. Kegiatan PenutupGuru mengingatkan siswa agar mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian akhir semester dua (genap).
E. ALAT DAN SUMBER BELAJAR3. Alat Belajar
e. Papan tulisf. Spidol atau kapurg. Alat-alat percobaan (gelas kimia, alat pembakar, kaki tiga dan kasa, pipet,
sendok, lumpang dan penumbuk, serta tabung reaksi).h. Bahan-bahan percobaan (terigu, gula, susu, air,)
4. Sumber Belajard. Buku Kimia Bilingual untuk SMA/MA Kelas XI, karangan Sunardi, penerbit
Yrama Widya.e. Buku 1700 Soal Bimbingan Pemantapan Kimia, karangan Budiman Anwar,
penerbit Yrama Widya.
F. PENILAIAN6. Teknik Penilaian
d. Tugas mandirie. Tugas kelompokf. Ulangan harian
7. Bentuk Instrumena. Pilihan Gandab. Lembar Kegiatan Ilmiah
8. Contoh Instrumenc. Pilihan Ganda
1. Margarine is an emulsion of ....
Margarin adalah suatu emulsi dari ....
A. oil in water
135
minyak dalam air
B. water in oil
air dalam minyak
C. water in a protein
air dalam protein
D. a protein in oil
protein dalam minyak
E fat in water
lemak dalam air
2. Fog is a colloidal system of ....
Kabut adalah sistem koloid dari ....
A. gas in liquid
gas dalam zat cair
B. liquid in gas
zat cair dalam gas
C. gas in other gas
gas dalam gas lain
D. gas in solid
gas dalam zat padat
E. liquid in other liquid
zat cair dalam zat cair lain
3. Among of the following substances, the one that cannot form lyophobic colloid if it is dispersed into water is ....
Di antara zat-zat di bawah ini, yang tidak dapat membentuk koloid liofil jika didispersikan ke dalam air ialah ....
A. starch D. soap
kanji sabun
B. sulfur E. agar
belerang agar-agar
C. gelatin
gelatin
4. Substances below which is not an example of colloidal system is ....
Zat-zat di bawah ini yang bukan contoh dari sistem koloid adalah ....
A. milk
susu
B. coconut squeeze
santan
136
C. smoke
asap
D. protoplasm
protoplasma
E. hydrochloric acid
asam klorida
5. An example of colloid the dispersing medium of which is solid and the dispersed phase of which is liquid is ....
Contoh koloid yang medium pendispersinya padat dan fase terdispersinya cair adalah ....
A. smoke D. gem
asap mutiara
B. cloud E. floatable rock
awan batu apung
C. brass
kuningan
6. The symptom or process which is most has no relation to colloidal system is ....
Gejala atau proses yang paling tidak ada kaitannya dengan sistem koloid adalah ....
A. Tyndall effect D. emulsion
efek Tyndall emulsi
B. dialysis E. electrolysis
dialisis elektrolisis
C. coagulation
koagulasi
7. An electrolytic solution which is effective for coagulating As2S
3 sol which is
negatively charged is ....
Larutan elektrolit yang efektif untuk menggumpalkan sol As2S
3 yang
bermuatan negatif adalah ....
A. NaCl D. SrCl2
B.K
2SO
4E. AlCl
3
C.CaCl
2
137
8. The process of purifying water using alum relates to a colloid property, that is ....
Proses penjernihan air dengan tawas berkaitan dengan sifat koloid, yaitu ....
A. Brownian motion
gerak Brown
B. electrophoresis
elektroforesis
C. Tyndall effect
efek Tyndall
D. coagulation
koagulasi
E. adsorption
adsorpsi
9. Light can look when it passes a colloidal system, it is because of the following colloid property, that is ....
Cahaya dapat terlihat bila melalui sistem koloid, hal ini karena sifat koloid berikut, yaitu ....
A. Brownian motion
gerak Brown
B. electrophoresis
elektroforesis
C. coagulation
koagulasi
D. Tyndall effect
efek Tyndall
E. dialysis
dialisis
10. One important property of a colloidal dispersion which is widely used in industrial sector and analytical biochemistry ....
Salah satu sifat penting dari dispersi koloid yang banyak dimanfaatkan dalam bidang industri dan analisis biokimia adalah ....
A. electrophoresis principleprinsip elektroforesis
B. Tyndall effectefek Tyndall
C. Brownian motiongerak Brown
D. homogenizationhomogenisasi
E. peptizationpeptisasi
138
d. Lembar Kegiatan Ilmiah
139
Observing Differences of Colloids, Suspensions, and Solutions
Mengamati Perbedaan Koloid, Suspensi, dan Larutan
1. Instruments and materials
Alat dan bahan
a. Chemicals glasses d. Wheat flourGelas kimia Terigu
b. Water e. MilkAir Susu
c. SugarGula
2. Activity steps
Langkah-langkah kegiatan
a. Make a colloid, suspension, and solution using the materials prepared.Buatlah koloid, suspensi, dan larutan menggunakan bahan-bahan yang tersedia.
b. Observe those three dispersion systems and record the properties observed.Amati ketiga sistem dispersi tersebut dan catat sifat-sifat yang teramati.
3. Questions and assignments
Pertanyaan dan tugas
1. Which is of the dispersion systems that you have made colloid, suspension, and solution?Manakah dari sistem dispersi yang telah Anda buat yang merupakan koloid, suspensi, dan larutan?
2. Make a report based on the result of this activity completed by your analysis, discussion, and conclusion.Buatlah laporan dari hasil kegiatan ini yang disertai dengan analisis, pembahasan, dan kesimpulan Anda!
Applying Methods of Making Colloids
Mempraktikkan Cara-cara Membuat Koloid
1. Instruments and materials
Alat dan bahan
a. Chemical glass h. HCl 2 M solution
Gelas kimia Larutan HC1 2 M
b. Burner device i. Na2S
2O
3 0.05 M solution
Alat pembakar Larutan Na2S
2O
3 0,05 M
c. Tripod and gauze j. A1C13 0.1 M solution
Kaki tiga dan kasa Larutan A1C13 0,1 M
d. Pipette k. NaOH 0.1 M solution
Pipet Larutan NaOH 0,1 M
e. Spoon l. Distilled water
Sendok Air suling
140
Applying Methods of Making Colloids
Mempraktikkan Cara-cara Membuat Koloid
1. Instruments and materials
Alat dan bahan
a. Chemical glass h. HCl 2 M solution
Gelas kimia Larutan HC1 2 M
b. Burner device i. Na2S
2O
3 0.05 M solution
Alat pembakar Larutan Na2S
2O
3 0,05 M
c. Tripod and gauze j. A1C13 0.1 M solution
Kaki tiga dan kasa Larutan A1C13 0,1 M
d. Pipette k. NaOH 0.1 M solution
Pipet Larutan NaOH 0,1 M
e. Spoon l. Distilled water
Sendok Air suling
Making a colloid by using dispersion method
Membuat koloid dengan menggunakan cara dispersi
a. Crush 1 spoonful of sugar and 1 spoonful of sulfur powder in a mortar by using pounder.
Geruslah 1 sendok gula dan 1 sendok serbuk belerang di dalam lumpang dengan menggunakan penumbuk.
b. Take half of the sugar-sulfur mixture, then add into the mixture one spoonful of sugar and crush the mixture again.
Ambil setengah dari campuran gula-belerang tersebut, kemudian tambahkan satu sendok gula dan geruslah kembali campuran tersebut.
c. Do step b twice.
Lakukan langkah b sebanyak dua kali.
d. Take 1 spoonful of the last crushing product then put it into water. Observe the mixture produced.
…………., ……………………
Mengetahui,Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Kimia
(___________________)(_____________________)
NIP NIP
141
Making a colloid by using dispersion method
Membuat koloid dengan menggunakan cara dispersi
a. Crush 1 spoonful of sugar and 1 spoonful of sulfur powder in a mortar by using pounder.
Geruslah 1 sendok gula dan 1 sendok serbuk belerang di dalam lumpang dengan menggunakan penumbuk.
b. Take half of the sugar-sulfur mixture, then add into the mixture one spoonful of sugar and crush the mixture again.
Ambil setengah dari campuran gula-belerang tersebut, kemudian tambahkan satu sendok gula dan geruslah kembali campuran tersebut.
c. Do step b twice.
Lakukan langkah b sebanyak dua kali.
d. Take 1 spoonful of the last crushing product then put it into water. Observe the mixture produced.
142
143