09 drying

17
Laporan Praktikum Hari/Tanggal : Kamis / 24 Mei 2012 Peralatan Industri Dosen : Dr. Ir. Meika Syahbana R. ,M.Sc Pertanian Golongan :P1 Asisten : 1.Zakki MubarokF34090025 2.Belladini Lovely F34090047 3. Aldyanza Yusuf F34090143 DRYING EQUIPMENT Oleh : Moh. Achor Mardliyan (F34100005) Yati Hardiyanti Haris(F34100023) DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

Upload: mmardliyan

Post on 22-Jul-2015

594 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Laporan Praktikum Peralatan Industri Pertanian

Hari/Tanggal : Kamis / 24 Mei 2012 Dosen Golongan Asisten : Dr. Ir. Meika Syahbana R. ,M.Sc : P1 : F34090047 F34090143

1. Zakki MubarokF34090025 2. Belladini Lovely3. Aldyanza Yusuf

DRYING EQUIPMENT

Oleh : Moh. Achor Mardliyan Yati Hardiyanti Haris (F34100005) (F34100023)

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengeringan adalah suatu cara untuk mengurangi kadar air suatu bahan sampai kadar yang diinginkan, melalui suatu proses pindah panas dan pindah massa. Proses pengeringan pada produk agroindustri merupakan salah satu cara dalam mempertahankan mutu produk pertanian. Dalam proses pengeringan kandungan air dalam bahan akan turun sehingga produk dapat mengurangi tingkat kerusakan dan produk agar tetap baik mutunya hingga ke tahap proses pengolahan berikutnya sehingga tahan lama untuk disimpan. Salah satu penyebab kerusakan bahan dan produk agroindustri adalah kerusakan mikrobiologis. Kerusakan ini disebabkan karena banyaknya sumber energi yang terkandung dalam bahan pertanian, seperti protein dan karbohidrat. Kedua sumber energi ini yang memicu tumbuhnya mikroba. Selain itu faktor kandungan air yang terkandung dalam bahan juga salah satu keadaan yang disukai oleh mikroorganisme. Alat pengering dapat dikelompokkan menjadi 2, berdasarkan jenis bahan yang dikeringkan, yaitu pengering bahan padat dan pasta, seperti pengering rak, pengering konveyor, pengering rotary, pengering flash, pengering beku, dan pengering fluidized bed; pengering bahan cair, seperti spray dryer dan drum dryer. Banyaknya jenis alat pengeringan memerlukan pengetahuan yang cukup untuk menentukan penggunaan alat pengeringan dan prosedurnya sesuai jenis bahan/produk yang akan dikeringkan. B. Tujuan Praktikum ini bertujuan untuk mengukur dan mengamati bahan pertanian selama proses pengeringan dan kaitannya dengan waktu, menggunakan tray dryer, drum dryer, dan spray dryer.

II.

METODOLOGI

A. Alat dan Bahan Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah susu UHT 1 liter. Sedangkan alat yang yang digunalan adalah spray dryer. B. Metode Spray Dryer

siapkan susu yang akan dikeringkan

Gunakan air untuk membersihkan atomizer

hubungkan selang penyedot ke susu

Tunggu

sampai susu dalam wadah habis

Hidupkan mesin pengeringnya

tutup dengan rapat bagian keluaran

Ambil susu bubuk di bagian keluaran

timbang susu bubuk

Hitung rendemennya

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Terlampir B. Pembahasan Pengeringan adalah suatu proses pemanfaatan terjadinya pindah massa dan pindah panas secara simultan dari bahan ke lingkungannya. Menurut Winarno (1993), pengeringan adalah suatu metode untuk menghilangkan atau mengurangi sebagian air dari suatu bahan dengan menguapkannya melalui transfer energi panas. Kandungan air tersebut dikurangi sampai batas tertentu dimana mikroorganisme tidak dapat tumbuh lagi didalamnya. Sementara menurut Henderson (1976), pengeringan merupakan proses pengeluaran air dari suatu bahan pertanian menuju kadar air keseimbangan dengan udara sekeliling atau pada tingkat kadar air dimana mutu bahan pertanian dapat dicegah dari serangan jamur, enzim, dan aktifitas serangga. Mencampur adalah suatu proses operasi yang menggabungkan dua macam atau lebih komponen bahan yang berbeda hingga tercapai suatu keseragaman. Penguapan meliputi empat tahap yaitu : 1. Pelepasan ikatan dari bahan 2. Difusi air dan uap air ke permukaan bahan 3. Perubahan tahap menjadi uap air 4. Perpindahan uap air ke udara Terdapat dua proses selama proses pengeringan, yaitu peristiwa perpindahan panas dan perpindahan massa. Perpindahan panas yaitu proses pemberian panas dari lingkungan pada bahan sehingga air menguap dari dalam bahan atau proses perubahan bentuk cair ke bentuk gas. Sedangkan perpindahan massa yaitu pengeluaran massa uap air dari permukaan bahan ke udara. Menurut Taib et al. (1988), secara garis besar pengeringan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: pengeringan secara alami (natural drying) dan pengeringan buatan (artificial drying). Pengeringan alami atau secara konvensional yaitu, produk pertanian yang akan dikeringkan dihamparkan diatas lantai kemudian dilakukan penjemuran di bawah sinar matahari (sun drying). Pengeringan buatan dengan alat

mekanis seperti packed bad dryer, rotary dryer, spray dryer, tunnel dryer, freeze dryer dan lain sebagainya. Pengeringan yang dilakukan dengan alat pengering mekanis akan memerlukan waktu yang relatif lebih singkat jika dibandingkan dengan pengeringan alami. Hal ini disebabkan karena udara yang dipanaskan, memiliki kapasitas muat lebih besar jika dibandingkan dengan udara yang berasal dari atmosfir. Menurut Earle (1982), proses pengeringan terbagi menjadi tiga kategori yaitu1. Pengeringan udara dan pengeringan yang berhubungan langsung di bawah

tekanan atmosfir. Panas dipindahkan menembus bahan, baik dari udara maupun dari permukaan yang dipanaskan. 2. Pengeringan hampa udara. Panas dipindahkan secara konduksi dan terjadi lebih cepat pada tekanan rendah. 3. Pengeringan beku. Uap disublimkan keluar dari bahan pangan beku. Kecepatan pegeringan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sifat fisik dan kimia bahan, pengaturan geometris bahan dalam pengering, sifat-sifat fisik dari lingkungan dan karakteristik alat pengering. Sifat fisik dan kimia bahan meliputi bentuk, ukuran, komposisi dan kadar airnya. Pengaturan geometris bahan termasuk dalam permukaan alat atau media perantara pemindah panas. Sifat-sifat fisik lingkungan dan karakteristik pengering meliputi suhu, kelembaban, kecepatan udara dan efisiensi pemindahan panas (Okos, et al, 1992). Pengeringan makanan memiliki dua tujuan utama. Tujuan pertama adalah sebagai sarana pengawetan makanan. Mikroorganisme yang mengakibatkan kerusakan makanan tidak dapat berkembang dan bertahan hidup pada lingkungan dengan kadar air yang rendah. Selain itu, banyak enzim yang mengakibatkan perubahan kimia pada makanan tidak dapat berfungsi tanpa kehadiran air. Tujuan kedua adalah untuk meminimalkan biaya distribusi bahan makanan karena makanan yang telah dikeringkan akan memiliki berat yang lebih rendah dan ukuran yang lebih kecil. Saat ini telah dikenal banyak sekali jenis mesin pengering yang bekerja dengan berbagai prinsip pindah panas dan massa yang sangat beragam. Kategori alat pengering adalah sebagai berikut : a. Berdasarkan suhu dan tekanan dalam ruang pengering

Pengeringan atmosfir

Pengeringan vakum Pengeringan beku Pengeringan konvektif Pengeringan konduksi Pengeringan infra merah Pengeringan gelombang mikro

b. Berdasarkan mekanisme pindah panas

Berdasarkan jenis bahan yang dikeringkan, mesin pengering dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. Pengering bahan padat dan pasta

Pengering rak Pengering konveyor Pengering rotary Pengering flash Pengering Fluidezed Bed Spray Dryer Drum Dryer

b. Pengering bahan cair

Diantara sekian banyak jenis mesin pengering terdapat beberapa yang paling sering digunakan untuk mengeringkan produk agroindustri. Jenis-jenis tersebut adalah: pengering rak (tray dryer), pengering conveyor, pengering rotary, pengering flash (pneumatic), pengering fluidized bed, spray dryer dan drum dryer. 1. Tray Dryer Pengering rak (Tray Dryer) digunakan untuk mengeringkan bahan yang berbentuk lembaran. Pengering rak adalah suatu kamar/lemari tertutup di mana terdapat rak berbentuk jaring-jaring yang diletakkan di atas rak lainnya pada suatu dudukan. Alat ini dapat mengeringkan benda dalam bentuk padat ataupun cairan. Sumber panas alat ini berasal dari boiler di luar sistem yang terhubung dengan mesin pengering. Steam uap dari boiler akan mengisi pipa-pipa kosong disepanjang boiler sampai pipa yang melingkar-lingkar di bagian bawah dan samping kiri serta samping

kanan dalam mesin pengering. Panas dari pipa akan berkonveksi ke ruang dalam mesin sehingga transfer panas terjadi. Mesin pengering juga dilengkapi dengan kipas/blower untuk memastikan terjadinya sirkulasi panas yang baik. Berikut adalah salah satu contoh pengering rak yang terbuat dari baja anti karat.

Gambar 1. Tray Dryer Alat pengeringan biasanya terdiri dari komponen penyusun dari logam yang anti karat seperti stainless steel. Tujuan berbahan logam antikarat bertujuan agar bahan yang dikeringkan tidak terkontaminasi. Seperti diketahui bahwa bahan yang akan dikeringkan dalam mesin pengering memiliki kandungan air yang cukup tinggi sehingga apabila air terkena logam maka logam akan mudah berkarat. Pengeringan bahan dengan menggunakan tray dryer disebabkan karena dua proses yaitu kontak bahan dengan udara panas yang mengalir secara konveksi dan kontak bahan dengan rak yang telah panas secara konduksi. Proses yang terjadi selama pengeringan adalah udara panas dari boiler masuk yang diteruskan kedalam mesin melalui pipa-pipa udara dan udara ini di sirkulasikan ke seluruh bagian pengering rak dengan bantuan sebuah kipas yang berada di bagian bawah. Udara panas yang memiliki massa yang lebih ringan akan bergerak ke atas melalui saluran yang letaknya di sebelah kanan dan kiri rak pengering. Cerobong itu mempunyai banyak lubang di setiap tingkat untuk menyalurkan udara panas ke bahan yang tersusun di rak-rak pengering sehingga setiap rak akan mendapatkan panas yang sama. Udara yang telah digunakan untuk mengeringkan bahan (udara yang telah mengandung uap air) akan dialirkan ke luar melalui suatu saluran.

Mesin pengering jenis tray memiliki beberapa kekurangan. Pertama, adanya ketidakseragaman tingkat kekeringan produk akibat letak rak yang bervariasi (bertingkat-tingkat). Kedua, kecepatan pengeringan produk yang tidak sama, dimana produk akan lebih cepat kering jika dekat dengan tempat udara panas masuk pada areal pengeringan. Namun demikian, masalah-masalah tersebut dapat diatasi dengan cara perpindahan atau perputaran letak rak. Selain itu dapat diatasi juga dengan pembalikan arah aliran udara. Kelebihan alat pengering ini lebih sederhana dibanding alat pengering lainnya. Selain itu alat pengering ini tidak begitu banyak memerlukan areal yang luas, misalnya jika dibandingkan dengan pengering terowongan yang panjangnya bisa mencapai 27 m. Sedangkan pengering rak, biasanya memiliki ukuran rak dengan luas 200 cm2 atau 400 cm2 (Taib et al., 1988). Pengeringan rak sangat bermanfaat bila laju produksi kecil. Alat ini dapat digunakan untuk mengeringkan segala macam bahan. 2. Drum dryer Pengering drum merupakan sebuah drum yang berputar secara terus menerus yang dipanaskan dengan tungku atau gasifier. Alat pengering ini mampu dijalankan pada aliran udara melalui poros silinder pada suhu 1200-1800F. Terkadang pengering ini digunakan pada suhu 400-900F misalnya untuk mengeringkan arang (Taib et al., 1988). Drum dryer atau pengering berputar terdiri dari satu selongsong berbentuk silinder yang berputar, atau agak miring ke bawah ke arah keluar. Pengering putar ada yang dipanaskan dengan kontak langsung gas dengan zat padat, dengan gas panas yang mengalir melalui mantel luar, atau dengan uap yang kondensasi di dalam seperangkat tabung longitudinal yang dipasangkan pada permukaan dalam selongsong. Pemasukkan dan pengeluaran bahan terjadi secara otomatis dan berkesinambungan akibat gerakan vibrator, putaran lubang umpan, gerakan berputar dan gaya gravitasi. Pada drum dryer pengeringan terjadi akibat dua hal yaitu kontak bahan dengan dinding dan aliran uap panas yang masuk ke dalam drum. Pengeringan yang terjadi akibat kontak bahan dengan dinding disebut konduksi karena panas dialirkan melalui media yang berupa logam. Sedangkan pengeringan yang terjadi akibat kontak bahan dengan aliran uap disebut konveksi karena sumber panas merupakan bentuk aliran.

Gambar 2. Drum Dryer

Gambar 3. Penampang samping Rotary Dryer (Drum Dryer)

Dengan drum

dryer, bahan dimasukkan ke dalam silinder yang berputar

kemudian bersamaan dengan itu aliran panas mengalir dan kontak dengan bahan. Di dalam drum yang berputar terjadi gerakan pengangkatan bahan dan menjatuhkannya dari atas ke bawah sehingga kumpulan bahan basah yang menempel tersebut terpisah dan proses pengeringan bisa berjalan lebih efektif. Pengangkatan memerlukan desain yang hati-hati untuk mencegah dinding yang asimetri. Selain itu bahan bergerak dari bagian ujung dryer keluar menuju bagian ujung lainnya akibat kemiringan drum. Bahan yang telah kering kemudian keluar melalui suatu lubang yang berada di bagian belakang pengering drum. Sumber panas didapatkan dari gas yang diubah menjadi uap panas dengan cara pembakaran.

Keuntungan penggunaan drum dryer sebagai alat pengering adalah : 1. Dapat mengeringkan baik lapisan luar ataupun dalam dari suatu padatan 2. Penanganan bahan yang baik sehingga menghindari terjadinya atrisi 3. Proses pencampuran yang baik, memastikan bahwa terjadinya proses pengeringan bahan yang seragam/merata 4. Efisiensi panas tinggi 5. Operasi sinambung 6. Instalasi yang mudah 7. Menggunakan daya listrik yang sedikit Kekurangan dari penggunaan pengering drum diantaranya adalah dapat tersumbat walaupun rantai dan pemukul dapat mengurangi hal tersebut, dapat menyebabkan reduksi ukuran karena erosi dan pemecahan, karakteristik produk kering inkonsisten, efisiensi energi rendah (kehilangan besar di unit yang miring), transfer panas rendah pada bagian yang miring, perawatan yang tinggi, banyak komponen yang dipakai, dan tidak ada pemisahan debu yang jelas. Pengaruh perputaran silinder pengering terhadap distribusi suhu udara di dalam pengering yaitu, semaikin cepat perputaran silinder pengering maka bahan yang di dalam (yang teraduk ) juga semakin cepat sehingga energi panas dari udara pengering dimanfaatkan secara efektif untuk menguapkan kandungan air bahan dan menaikkan suhu bahan, maka dengan perputaran silinder pengering yang semakin cepat, distribusi udara di dalam silinder pengering menjadi lebih rendah dan perbedaannya hanya kecil karena setiap awal sirkulasi proses pengeringan, besarnya suhu udara pengering kembali ke pada kondisi awal suhu udara pengering. Adapun aplikasi Drum Dryer dalam industri adalah Allgaier drum driers yang digunakan terutama dalam industri mineral, untuk pengeringan pourable dan bahan abrasive basah. Bagian utamanya adalah fitur throughput harga tinggi dan kemampuan untuk memproses property. bahan-bahan Driers yang solid sangat berbeda satu dengan granulometric drum yang tersedia dalam

tempurung, double dan triple-shell-shell versi. Desain menjamin kinerja tinggi dalam sebuah ruang kecil. Selain itu umumnya alat ini digunakan untuk industri tapioka dan maltodekstrin.

3. Spray Dryer Metode mengeringan spray drying merupakan metode pengeringan yang paling banyak digunakan dalam industri terutama industri makanan. Bagian-bagian dari unit spray dryer:

feed pump atomizer Pemanas uap (air heater) Pendispersi udara (air disperse) drying chamber recovery powder system pembersih udara keluaran

Gambar 4. Spray dryer Prinsip kerja spray dryer ini adalah sebagai berikut : cairan disemprotkan melalui atomizer ke dalam aliran gas panas dalam tabung/chamber sehingga air dalam tetesan (droplet) menguap dengan cepat meninggalkan tepung kering, selanjutnya tepung dipisahkan dari udara yang mengangkutnya dengan menggunakan separator atau kolektor tepung. Proses optimalisasi spray drier ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah tingkat viskositas larutan bahan (kental/encer), jenis bahan, suhu input dan output spray drier, dan kecepatan aliran bahan. Bahan yang mengandung gula yang tinggi, ukuran partikel bahan besar dan tidak seragam atau larutan terlalu kental akan menyebabkan mutu produk yang dihasilkan tidak baik.

Cara kerja spray dryer adalah sebagai berikut: Pertama-tama seluruh air dari bahan yang ingin dikeringkan, diubah ke dalam bentuk butiran-butiran air dengan cara diuapkan menggunakan atomizer. Air dari bahan yang telah berbentuk tetesan-tetesan tersebut kemudian di kontakan dengan udara panas. Peristiwa pengontakkan ini menyebabkan air dalam bentuk tetesan-tetesan tersebut mengering dan berubah menjadi serbuk. Selanjutnya proses pemisahan antara uap panas dengan serbuk dilakukan dengan cyclone atau penyaring. Setelah di pisahkan, serbuk kemudian kembali diturunkan suhunya sesuai dengan kebutuhan produksi. Keuntungan penggunaan spray dryer adalah dapat menghasilkan produk yang bermutu tinggi, tingkat kerusakan gizi rendah serta perubahan warna, bau dan rasa dapat diminimalisasi. Hal ini dikarenakan suhu output spray dryer yang relatif rendah, biasanya antara 70-90C, dan waktu tinggal produk (residence time) dalam alat sangat cepat. Teknologi ini cocok untuk produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan mudah mengalami kerusakan akibat panas, seperti susu, sari buah, dan lain-lain. Ukuran spray dryer sangat beragam, mulai ukuran besar yang banyak digunakan di industri besar sampai ukuran kecil yang banyak digunakan di laboratorium. Kendala dalam penggunaan spray dryer adalah harga dan biaya operasionalnya sangat tinggi sehingga untuk skala usaha menengah dan kecil tidak layak secara ekonomis. Aplikasi spray dryer dalam industri biasanya di pakai memisahkan sari dari suatu larutan (ekstrak), misalnya sari kopi, nutri sari, atau pembuatan serbuk deterjen. Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum, susu UHT yang digunakan adalah 250 ml, dengan massa jenis nya diketahui 0,8 gr/cm3. Dari susu 250 ml itu susu dikeringkan hingga menjadi bubuk (padatan) dengan massa 22,4 gram. Maka rendemen yang dihasilkan adalah: Massa susu sebelum pengeringan = massa jenis susu x volume susu awal = 0,8 gr/cm3 x 250 ml x 1 cm3 1 ml = 200 gram Rendemen yang dihasilkan = Massa susu setelah pengeringan x 100% Massa susu sebelum pengeringan = 22,4 gram x 100 % 200 gram

= 11,2 % Rendemen pengeringan susu sangat rendah karena susu berbentuk cair, kandungan padatan terlarut pada susu sangat kecil, dan lebih dominan kandungan air, sehingga saat dikeringkan akan menguap dan tinggal tersisa padatan terlarutnya saja. Air dalam bahan pangan berperan sebagai pelarut dari beberapa komponen disamping ikut sebagai bahan pereaksi. Dalam suatu bahan pangan, air dikategorikan dalam 2 tipe yaitu air bebas dan air terikat. Air bebas menunjukan sifat-sifat air dengan keaktifan penuh, sedangkan air terikat menunjukan air yang terikat erat dengan komponen bahan pangan lainnya. Air bebas dapat dengan mudah hilang apabila terjadi penguapan dan pengeringan, sedangkan air terikat sulit dibebaskan dengan cara tersebut. Sebenarnya air dapat terikat secara fisik, yaitu ikatan menurut sistem kapiler dan air terikat secara kimia, antara lain air kristal dan air yang terikat dalam sistem disperse. Air terikat (bound water) merupakan interaksi air dengan solid atau bahan pangan. Ada beberapa definisi air terikat adalah sejumlah air yang berinteraksi secara kuat dengan solute yang bersifat hidrofilik. Air terikat adalah air yang tidak dapat dibekukan lagi pada suhu lebih kecil atau sama dengan -40C. (Safrizal, 2008) IV. A. Kesimpulan Pengeringan merupakan suatu proses terjadinya pindah massa dan pindah panas secara simultan dari bahan ke lingkungannya. Pengeringan dilakukan untuk menurunkan kadar air dari bahan sehingga bahan menjadi lebih awet dalam penyimpanannya, mudah dalam penanganannya dan juga lebih mudah dalam transportasi karena dengan pengeringan maka volume atau berat dari bahan akan berkurang. Jenis alat pengering yang digunakan sangat tergantung pada jenis dan sifat bahan yang akan dikeringkan. Dalam Praktikum dikenalkan 3 jenis alat penegering yaitu spray dryer, drum dryer, dan tray dryer. Pengeringan bahan dengan menggunakan pengering rak (tray dryer) disebabkan karena dua proses yaitu kontak bahan dengan udara panas yang mengalir secara konveksi dan kontak bahan dengan rak yang telah panas secara konduksi. Panas akan disirkulasikan agar merata PENUTUP

menggunakan blower. Pengeringan bahan menggunakan drum dryer. Bahan yang dapat digunakan dalam bentuk pasta dan liquid. Pada prinsipnya, alat ini bekerja dengan dua cara pindah panas yaitu konduksi dan konveksi. Konduksi terjadi ketika transfer panas antara silinder drum dryer dengan bahan, sedangkan kovenksi terjadi saat panas menyebar dalam bahan. Pengeringan bahan menggunakan Spray dryer. Spray dryer biasanya digunakan untuk menghasilkan produksi bubuk seperti susu dll. Alat ini biasa digunakan unutk bahan berbentuk liquid. Prinsip alat ini yaitu alat menyemprotkan dalam tabung, kemudian panas disalurkan sehingga semprotan air tersebut akan kering seketika menjadi butiran kering. Pada penggunaan drum dryer dengan bahan susu, rendemen yang dihasilkan sangat rendah karena komponen susu mengandung banyak air dan lebih sedikit terdapat padatan terlarut. B. Saran Pada praktikum ini sebaiknya dilakukan demo proses pengeringan dengan bahan yang berbeda-beda dan alat yang berbeda pula (tray dryer dan drum dryer) untuk menambah pengalaman praktikan. DAFTAR PUSTAKA Earle, R.L. 1982. Satuan Operasi dalam Pengolahan Pangan. Terjemahan Z. Nasution. Sastra Hudaya, Jakarta. Henderson, S. M. and R. L. Perry. 1976. Agricultural Proses Engineering. The AVI Publishing Co. Inc Westport, USA. Safrizal, Refli. 2008. Air Dalam Bahan Pangan. [Terhubung Berkala]. http: http://reflitepe08.blogspot.com/2011/03/air-dalam-bahan-pangan.html Okos, M.R.G. Narsimhan, R.K. Singh, dan A.C. Weitnaver. 1992. Food Dehidration. Didalam : O.R. Heldman dan P.R. Lund. Handbook of Food Engineering Marcel Dekker, Inc. New York. Taib.G., E.G. Said dan S. Wiraatmaja. 1988. Operasi Pengeringan Pada Pengolahan Hasil Pertanian. Mediyatama Sarana Perkasa. Jakarta. Winarno, F.G. 1993. Pangan dan Gizi, Teknologi dan Konsumen. PT Granedia Pustaka Utama, Jakarta.

LAMPIRAN Berikut ini adalah alat-alat yang digunkan dalam praktikum: 1. Motor listrik

2. Spray dryer

Selang vakum udara Selang penyalur susu Mesin vakum

Motor penggerak

Dring chamber

Pengat ur suhu

Suhu inlet Suhu 3. Nozzle outlet Pengatu r nozzle Pengatur Inozzle

Cycl on Tempat menampun Nozzl e g hasil

4. Drum dryer

Motor listrik

Drum pengerin g bahan

Tempat bahan

Tempat produk keluar