09_epidemiologi deskriptif
DESCRIPTION
asdTRANSCRIPT
JENIS-JENIS STUDI EPIDEMIOLOGI
Penelitian Epidemiologi ditegakkan atas
dasar (dua) asumsi :A. Kejadian sakit tidak terjadi secara acak
B. Penelusuran sistematik dan cermat kelompok penduduk yang berbeda dapat
mengenal faktor-faktor penyebab dan pencegahan terjadinya penyakit.
Definisi Epidemiologi
• Studi tentang sebaran (distribution) dan faktor yang berpengaruh (determinants) dari frekuensi penyakit pada populasi manusia
Epidemiologi
• Sebaran frekuensi ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Distribusi penyakit variabel Tempat (place), orang (person) dan waktu (time). Diekspresikan dengan pertanyaan Where, Who, dan When
• FREKUENSI + SEBARAN HIPOTESIS DETERMINANTS
Studi Epidemiologi
• Klasifikasi:- Eksperimental vs Observasional- Unit observasi: Individual vs Agregat- Pengukuran: Longitudinal vs Cross-sectional- Cohort vs Case-control sampling
- Klasifikasi lain:- Time: Prospective vs Retrospektif- Direction: Forward vs Backward
DESAIN EPIDEMIOLOGI
I. Studi deskriptif1. Laporan kasus dan seri kasus2. Studi ekologi/korelasi3. Cross sectional (studi potong lintang)= studi
prevalens atau survey
II. Studi analitik1. Studi kasus kontrol2. Studi kohort (prospektif, retrospektif)3. Uji klinik dan uji lapangan
Types of Epidemiologic Studies
Tr ue ex per im en ta le .g . R C T
Qu as y ex per im en ta le.g . p re-p os t tes t
Ex pe rim en tal Stud y
C ase rep ort & c ase series
C ross -Se c tio nal S tu d y
E co log ic S tu d y
D e sc rip t ive S tud y
C oh ort Stud y
C ase-C on tr ol Stud y
C ro ss -S ec t ion al Stud y
Ec olog ic Stud y
A n a lyt ic Stu dy
Ob serv at iona l S tud y
Disain Dasar pada Studi Epidemiologi
• Epidemiologi Deskriptif– Menjelaskan distribusi masalah kesehatan
terutama berdasarkan faktor orang, tempat dan waktu
• Epidemiologi Analitik– studi mengenai determinants dari masalah
kesehatan
Descriptive Epidemiolog
y
HypothesisAnalytical
Epidemiology
Judging Causality
Prevention Strategies
Concept Map
RCTCohort
Case-ControlX-Sectional
Studi deskriptif
A. Studi yang menggambarkan karakter umum sebaran suatu penyakit menurut orang (siapa), tempat (di mana), & waktu (Bila mana)
B. Memberikan bukti untuk mengembangkan hipotesis
C. Memberikan informasi untuk pelayanan kesehatan dan administrator bagi pengalokasian sumber daya dan perencanaan program pencegahan dan penanggulangan
Studi Deskriptif
• Relatif murah dan cepat dibandingkan dengan studi analitik
• Menjelaskan:– Siapa yg mendapat sakit dan siapa yg tidak – Dimana masalah (rate) penyakit yg tinggi– Apakah ada pola temporal
Variasi pada Kejadian Penyakit
• Penyakit tidak terjadi secara random
• Kejadian penyakit bervariasi berdasarkan karakteristik personal, waktu, dan tempat
• Variasi tergantung pada :– Tingkat exposure dari faktor kausal– Kerentanan terhadap efek dari exposure– Keduanya
Jenis Studi Deskriptif
• Case report, case series
• Correlational study (Studi Korelasi)
–Time series analysis
–Ecologic study (Studi Ekologi)
• Cross-sectional study
LAPORAN KASUS & SERIAL KASUS
• laporan kasus: menggambarkan pengalaman satu kasus baru yang menarik
• serial kasus: menggambarkan pengalaman beberapa/sekumpulan kasus baru dengan diagnosis yang serupa.
• berguna bagi penyusunan hipotesis
Contoh Laporan Kasus/Serial Kasus
• 1950an: terjadi wabah keracunan methylmercury akibat bahan kimia yang mencemari teluk Minamata
• 1974: ditemukan 3 kasus angiosarcoma hepar di kalangan pekerja vinyl chloride
• 1980: ditemukan 5 kasus PCP (Penumicystis Carinii Pneumonia) HIV/AIDS
• 1985: ditemukan break-dancing neck• 2003: ditemukan serial kasus SARS
KETERBATASAN LAPORAN KASUS & SERIAL KASUS
• Tidak ada grup kontrol
• Tidak dapat dilakukan uji hipotesis
Studi Ekologi
• Tujuan: mengkorelasikan karakteristik umum suatu populasi dengan suatu masalah kesehatan dalam kurun waktu yang sama pada beberapa populasi; atau pada populasi yang sama dalam kurun waktu yang berbeda.
• Sangat berguna untuk formulasi hipotesis
• Unit analisa: group
Contoh Studi Korelasi
• Korelasi antara konsumsi daging perkapita dengan kanker usus besar
• Korelasi antara masukan (intake) garam dan hipertensi
Correlation between per capita meat consumption and colon cancer
0
10
20
30
40
50
20,0
070
,00
100,
00
110,
00
140,
00
150,
00
180,
00
185,
00
200,
00
280,
00
per capita consumption -grams
Co
lon
ca
nce
r in
cid
en
ce
/10
0 0
00
wo
me
n
NigJap
Jam
Col
NZ
USACan
UK
DenSwe
Net
DDPFDP
Ice
Nor
Fin
Rom
PR
Pol Hun
Secular trends
• Perubahan frekuensi penyakit dalam jangka waktu panjang
Faktor yang harus dipertimbangkan dalam menilai secular trend:- Perubahan artefact (semu)- Perubahan sejati (sebenarnya)
Secular trends
• Perubahan artefact:– Numerator
• Perubahan teknik diagnosis yg menyebabkan meningkatnya laporan penyakit
• Perubahan dalam klasifikasi penyakit
– Denominator• Kesalahan pada saat mengenumerasi populasi
(Penghitungan populasi yg beresiko bertambah akurat)
• Perubahan sejati:– Perubahan struktur umur populasi– Perubahan survivorship– Perubahan incidence penyakit (karena faktor lingkungan,
pekerjaan, dll)
Keterbatasan
• Studi korelasi mengacu pada seluruh populasi, tidak bisa menghubungkan antara pemajanan (exposure) dan penyakit terhadap individu
Studi Ekologi
• Ecological Fallacy– rates of condition and risk factor are
aggregates for a geographical area– we know the rates relate, but do not know
whether subjects who develop the condition also have the risk factor
STUDI KROS-SEKSIONAL/ PREVALENT/ SURVEI
• studi yg meneliti sekaligus faktor pajanan (exposure) dan penyakit / masalah kesehatan tanpa arah dimensi penyelidikan tertentu
• bisa memiliki 2 tingkat kedalaman analisis,– lingkup deskriptif– lingkup analitik
Studi Cross-sectional
• Tujuan: – mempelajari angka kejadian suatu
penyakit/masalah kesehatan– mempelajari hubungan antara suatu faktor
risiko dengan angka kejadian suatu penyakit
• Unit analisa: individual
• Faktor risiko/exposure dan status penyakit/masalah kesehatan dukur pada saat yang sama
Defined Population
Gather data on exposure and disease
Exposed, Have disease
Exposed,Do not have
disease
Not Exposed, Have disease
Not Exposed,Do not have
disease
Cross-Sectional Study
Data Gathering Approaches
Person-to-person interviewsMailed questionnaires
Telephone Interviews
Direksionalitas suatu studi
Waktu
Tanpa Direksionalitas
Eksposur
Keluaran/penyakit
?
?
Studi kros-seksional
Studi kros-seksional
Waktu
Eksposur
Penyakit
Bukan kasus
Pengamatan keadaan kesehatan
Bukan kasus
Ya Tidak
Cross-Sectional Study
Disadvantages
Only representative of participants
Not effective if disease is rare
May not be representative of all cases
May not be possible to establish temporal relationship
Cross-Sectional Study
Advantages
One stop, one time
Less expensive
Useful for planning services
Shows relative distribution of conditions
Shows interrelatedness of attributes and conditionsDoes not rely on individuals who present for medical treatment