1 | p a g ekemenpora.go.id/img_upload/files/pengumuman/juklak fasilitasi non... · tentang pedoman...
TRANSCRIPT
2 | P a g e
Daftar Isi
Kata Pengantar ..................................................................................... 1
Daftar Isi .............................................................................................. 2
BAB I .................................................................................................... 8
PENDAHULUAN ..................................................................................... 8
A. LATAR BELAKANG ...................................................................................... 8
B. TUJUAN ......................................................................................................... 9
C. SASARAN ..................................................................................................... 10
D. BESARAN FASILITAS/BANTUAN ........................................................... 10
E. ALOKASI PEMANFAATAN FASILITAS/BANTUAN ............................... 11
F. PENGERTIAN .............................................................................................. 11
BAB II ................................................................................................ 13
PELAKSANAAN DAN PROSEDUR....................................................... 13
A. PERSYARATAN PROPOSAL ..................................................................... 13
B. PROSEDUR BANTUAN ............................................................................... 14
BAB III ............................................................................................... 20
PEMANTAUAN, EVALUASI, PELAPORAN, PENGAWASAN DAN SANKSI . 20
A. TUJUAN PEMANTAUAN ............................................................................. 20
B. EVALUASI ................................................................................................... 20
C. PELAPORAN SUBSTANSI KEGIATAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
KEUANGAN. ................................................................................................ 21
D. PENGAWASAN ............................................................................................ 25
E. SANKSI ........................................................................................................ 25
F. PELAYANAN INFORMASI DAN PENGADUAN MASYARAKAT ....... 25
BAB IV ............................................................................................... 26
PENUTUP ........................................................................................... 26
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................ 27
3 | P a g e
PERATURAN
DEPUTI BIDANG PENINGKATAN PRESTASI OLAHRAGA
NOMOR : 10 TAHUN 2017
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH DALAM AKUN
BELANJA BARANG NON OPERASIONAL LAINNYA KEPADA KONI, KOI DAN
INDUK ORGANISASI CABANG-CABANG OLAHRAGA PENDIDIKAN,
PRESTASI, FUNGSIONAL DAN PROFESIONAL DALAM MEMENUHI
STANDAR MINIMAL ORGANISASI.
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DEPUTI BIDANG PENINGKATAN PRESTASI OLAHRAGA
Menimbang : Bahwa untuk melaksanakan Peraturan Menteri Pemuda dan
Olahraga Nomor 1185 tahun 2015 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga nomor 0101 tahun 2015
tentang Pedoman Umum Pengelolaan dan Pertanggungjawaban
Belanja Barang Non Operasional lainnya serta untuk
melaksanakan ketentuan Diktum kesatu dan kedua Keputusan
Menteri Pemuda dan olahraga Nomor 25 Tahun 2017 tentang
Pengangkatan/Penunjukan Pejabat Eselon I/Pimpinan Tinggi
Madya untuk Menandatangani Petunjuk Teknis Penyaluran
bantuan Pemerintah, perlu menetapkan Peraturan Deputi Bidang
Peningkatan Prestasi Olahraga tentang Petunjuk teknis
Penyaluran bantuan Pemerintah Dalam Akun Belanja Barang Non
Operasional Lainnya Kepada Koni, Koi dan Induk Organisasi
Cabang-Cabang Olahraga Pendidikan, Prestasi, Fungsional dan
Profesional Dalam Memenuhi Standar Minimal Organisasi
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
3. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara;
4 | P a g e
4. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem
Keolahragaan Nasional;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Penyelenggaraan Keolahragaan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Penyelenggaraan Pekan dan Kejuaraan Olahraga;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2007 tentang
Pendanaan Keolahragaan;
8. Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Perubahan Kedua atas Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun
2004 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara;
9. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang
Perubahan Keempat atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun
2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2015
Tentang Kementerian Pemuda dan Olahraga;
11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012
tentang tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
12. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor Nomor
173/PMK.05/2016 tentang Perubahan Atas Nomor
168/PMK.05/2015 Tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran
Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga;
13. Peraturan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Nomor
1516 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pemuda dan Olahraga;
14. Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 1185 Tahun
2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pemuda dan
Olahraga Nomor 0101 Tahun 2015 Tentang Pedoman Umum
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja Barang Non
Operasional Lainnya bagi Pemangku Kepentingan
Kepemudaan, Keolahragaan, dan Kepramukaan dilingkungan
Kementerian Pemuda dan Olahraga;
5 | P a g e
15. Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 25 Tahun
2017 tentang pengangkatan/penunjukan Pejabat Eselon
I/Pimpinan Tinggi Madya untuk Menandatangani Petunjuk
Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah;
M E M U T U S K A N
Menetapkan : PERATURAN DEPUTI BIDANG PENINGKATAN PRESTASI
OLAHRAGA TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN
PEMERINTAH DALAM AKUN BELANJA BARANG NON
OPERASIONAL LAINNYA KEPADA KONI, KOI DAN INDUK
ORGANISASI CABANG-CABANG OLAHRAGA PENDIDIKAN,
PRESTASI, FUNGSIONAL DAN PROFESIONAL DALAM MEMENUHI
STANDAR MINIMAL ORGANISASI.
Pasal 1
Dalam Peraturan Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga
yang dimaksud dengan bantuan dalam Akun Belanja Barang Non
Operasional Lainnya merupakan bantuan dalam bentuk transfer
uang dari pemerintah kepada KONI, KOI dan Induk Organisasi
Cabang-Cabang Olahraga Pendidikan, Prestasi, Fungsional,
Profesional yang memenuhi persyaratan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan guna pembinaan, pengelolaan,
peningkatan kapasitas dan optimalisasi kinerja organisasi
olahraga, dalam Memenuhi Standar Minimal Organisasi
Pasal 2
Pengelolaan dan pertanggungjawaban kegiatan bantuan Pemerintah
dalam Akun Belanja Barang Non Operasional Lainnya kepada
KONI, KOI dan Induk Organisasi Cabang-Cabang Olahraga
Pendidikan, Prestasi, Fungsional, Profesional sebagaimana
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
6 | P a g e
terpisahkan dari Peraturan Deputi Bidang Peningkatan Prestasi
Olahraga ini dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PELAKSANAAN DAN PROSEDUR
BAB III :LAPORAN KEGIATAN DAN AKUNTABILITAS
KEUANGAN
BAB IV :PEMANTAUAN, EVALUASI, PELAPORAN,
PENGAWASAN DAN SANKSI
BAB V : PENUTUP
Pasal 3
Pengelolaan dan pertanggungjawaban kegiatan fasilitasi Bantuan
sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 2 dilaksanakan
dalam bentuk transfer uang (langsung) secara sekaligus atau
bertahap ke Rekening Penerima Bantuan sesuai dengan mekanisme
yang diatur dalam Peraturan menteri Keuangan Nomor
168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran
Bantuan Pemerintah pada kementerian Negara/Lembaga.
Pasal 4
Peraturan Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga sebagai
acuan dan/atau petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan bantuan
pemerintah dalam Akun Belanja Barang Non Operasional Lainnya
kepada KONI, KOI dan Induk Organisasi Cabang-Cabang Olahraga
Pendidikan, Prestasi, Fungsional, Profesional guna pembinaan,
pengelolaan, peningkatan kapasitas dan optimalisasi kinerja
organisasi olahraga, dalam Memenuhi Standar Minimal Organisasi
sesuai ketentuan peraturan Perundang-undangan.
Pasal 5
Segala pembiayaan sebagai akibat ditetapkannya Peraturan
Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, dibebankan pada
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kementerian Pemuda
dan Olahraga Tahun Anggaran berjalan.
8 | P a g e
LAMPIRAN
PERATURAN DEPUTI BIDANG PENINGKATAN PRESTASI OLAHRAGA
NOMOR : 10 TAHUN 2018
TENTANG
PERATURAN DEPUTI BIDANG PENINGKATAN PRESTASI OLAHRAGA TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH DALAM AKUN
BELANJA BARANG NON OPERASIONAL LAINNYA KEPADA KONI, KOI DAN
INDUK ORGANISASI CABANG-CABANG OLAHRAGA PENDIDIKAN, PRESTASI,
FUNGSIONAL DAN PROFESIONAL DALAM MEMENUHI STANDAR MINIMAL
ORGANISASI.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perubahan global terjadi sangat cepat termasuk dalam dunia olahraga.
Dalam menghadapi perubahan global yang begitu cepat, konflik dan
sengketa, perlu kesiapan mental utamanya dalam pengelolaan,
pembinaan dan pengembangan olahraga nasional untuk prestasi olahraga
tingkat internasional.
Organisasi olahraga dan lembaga olahraga lainnya merupakan organisasi
yang memiliki akses secara langsung dalam pengelolaan dan pembinaan
terhadap olahragawan dan tenaga keolahragaan. Penyelenggaraan
pembinaan olahraga sebagai bagian dari fungsi sosial perlu dirangsang
dan didukung demi pencapaian sasaran pembangungan pembinaan
prestasi olahraga tingkat internasional.
Organisasi dan lembaga olahraga sebagai pranata sosial mempunyai
tugas, fungsi, dan tanggung jawab terhadap pembinaan dan peningkatan
prestasi olahraga di tanah air. Dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan
tanggung jawabnya secara optimal, organisasi dan lembaga olahraga masih
sering mendapat hambatan mengingat keterbatasan anggaran biaya
dan komplektisitas permasalahan dan tantangan yang dihadapi semakin
berat.
9 | P a g e
Oleh karena itu, pemerintah patut memberikan perhatian sesuai
program NAWACITA nomor 9 Presiden Joko Widodo juga sebagaimana
diamanatkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem
Keolahragaan Nasional, khususnya pada Pasal 15 yang menyebutkan
”Pemerintah dan Pemerintah Daerah bertanggungjawab untuk
mewujudkan tujuan penyelenggaraan keolahragaan nasional”.
Dengan berpijak pada Undang-undang Olahraga tersebut kementerian
Pemuda dan Olahraga sebagai satu satunya wakil pemerintah yang
bertanggung jawab atas pembinaan dan pengembangan olahraga nasional
perlu memfasilitasi KONI, KOI dan Induk Organisasi Cabang-cabang
Olahraga Pendidikan, Prestasi, Fungsional dan Profesional, untuk kegiatan
operasional / administrasi organisasi.
Mengingat dukungan dana yang dialokasikan untuk membantu kelancaran
pembinaan, pengelolaan dan penyelenggaraan organisasi KONI, KOI dan
Induk Organisasi Cabang-cabang Olahraga Pendidikan, Prestasi,
Fungsional dan Profesional berasal dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) maka segala sesuatu yang berhubungan dengan
penggunaan dana tersebut harus disesuaikan dengan ketentuan yang
berlaku.
Meskipun dana yang diberikan merupakan stimulan, namun untuk
mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan program,
maka dana APBN yang diberikan melalui kegiatan fasilitasi dalam bentuk
transfer uang (langsung) perlu ditata secara baik dan sistematis.
Dengan demikian semua pihak yang terkait dengan penyelenggaraan
bantuan yang termasuk dalam kriteria pada uraian Petunjuk Teknis ini
dapat melaksanakan kegiatan dan mempertanggungjawabkan dengan baik
sesuai Akuntabilitas Keuangan.
B. TUJUAN
Tujuan pemberian bantuan pada Akun Belanja Barang Non Operasional
Lainnya sebagai berikut:
1. guna membantu kelancaran pembinaan, pengelolaan dan
penyelenggaraan organisasi KONI, KOI dan Induk Organisasi Cabang-
cabang Olahraga Pendidikan, Prestasi, Fungsional dan Profesional;
10 | P a g e
2. sebagai acuan dalam proses dan mekanisme pengelolaan kegiatan
dan pertanggungjawaban keuangan fasilitasi/bantuan kepada KONI,
KOI dan Induk Organisasi Cabang-cabang Olahraga Pendidikan,
Prestasi, Fungsional dan Profesional sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
3. Tanggungjawab dan perhatian pemerintah dalam rangka pembinaan
kepada KONI, KOI dan Induk Organisasi Cabang-cabang Olahraga
Pendidikan, Prestasi, Fungsional dan Profesional sebagai upaya
meningkatkan kinerja dan profesionalitas organisasi dalam
pengembangan prestasi olahraga baik nasional maupun
internasional.
C. SASARAN
Sasaran penerima bantuan pada Akun Belanja Barang Non Operasional
Lainnya adalah KONI, KOI dan Induk Organisasi Cabang-cabang Olahraga
Pendidikan, Prestasi, Fungsional dan Profesional, dengan ketentuan
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
D. BESARAN FASILITAS/BANTUAN
Besaran fasilitasi/bantuan yang diberikan kepada KONI, KOI dan Induk
Organisasi Cabang-cabang Olahraga Pendidikan, Prestasi, Fungsional dan
Profesional ditetapkan dengan Surat Keputusan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dan disahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
dengan mempertimbangkan kebutuhan prioritas organisasi penerima
fasilitasi/bantuan, dengan nilai Total bantuan untuk Tahun 2018 sebesar
Rp.14.240.000.000,- (empat belas milyar dua ratus empat puluh juta
rupiah), target capaian sebanyak 20 organisasi olahraga.
Dengan rincian:
1. Operasional/administrasi KONI Rp. 7.000.000.000,- ( tujuh milyar
rupiah), satu paket ;
2. KOI Rp. 5.000.000.000,- ( lima milyar rupiah) satu paket;
3. Induk-induk Cabor Olahraga Rp. 2.240.000.000,- ( Dua milyar dua
ratus empat puluh juta rupiah), satu paket.
11 | P a g e
Berkaitan rincian bantuan di atas, nilai tersebut bukan sebagai acuan
baku, sehingga ketika masa berjalannya proses pengajuan maupun
pencairan, dapat mengambil alokasi anggaran organisasi olahraga lainnya,
dan dapat dialihkan untuk kebutuhan tambahan lembaga dengan catatan
tetap memenuhi target capaian jumlah organisasi.
E. ALOKASI PEMANFAATAN FASILITAS/BANTUAN
Alokasi fasilitasi/bantuan yang disalurkan kepada kepada KONI, KOI
dan Induk Organisasi Cabang-cabang Olahraga Pendidikan, Prestasi,
Fungsional dan Profesional diarahkan untuk Operasional/Administrasi
organisasi berupa : Belanja Bahan (ATK, Pencetakan, Pengadaan Seragam),
Biaya Listrik, Telepon, Iuran International , Belanja Honor Staf Sekretariat
dan Kepanitiaan, Belanja Sewa (gedung dan kendaraan), Belanja Jasa
Profesi (honor Narasumber), Belanja Perjalanan Dinas (transport peserta,
panitia, narasumber), sesuai Standar Biaya Masukan tahun berjalan.
Apabila dana fasilitasi digunakan untuk belanja modal/asset tetap (contoh;
PC computer, meja kursi) oleh Penerima Fasilitasi, prosesnya melalui
mekanisme pelaksanaan pengadaan barang/jasa instansi pemerintah
sesuai Perpres nomor 4 tahun 2015 tentang perubahan ke empat atas
perpres nomor 54 tahun 2010 tentang pelaksanaan pengadaan barang/jasa
instansi pemerintah, maka Barang/Asset dimaksud merupakan milik
pemberi fasilitasi, yang dapat diberikan kepada penerima fasilitasi dengan
mekanisme sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah nomor 27 tahun 2014
tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.
F. PENGERTIAN
Dalam Peraturan Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga selaku
pejabat Eselon I/pimpinan Tinggi Madya yang ditunjuk untuk
menandatangani Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah
pada Satker Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga ini yang
dimaksud dengan:
1. Fasilitasi/bantuan organisasi olahraga merupakan bentuk
pelayanan, perhatian, dan dukungan pemerintah guna membantu
kelancaran pembinaan, pengelolaan dan penyelenggaraan organisasi
12 | P a g e
KONI, KOI dan Induk Organisasi Cabang-cabang Olahraga Pendidikan,
Prestasi, Fungsional dan Profesional.
2. Organisasi olahraga adalah sekumpulan orang yang menjalin kerja
sama dalam membentuk organisasi untuk penyelenggaraan
keolahragaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
3. Induk organisasi cabang olahraga adalah organisasi olahraga yang
membina, mengembangkan, dan mengkoordinasikan satu
cabang/jenis olahraga atau gabungan organisasi cabang olahraga
dari satu jenis olahraga yang merupakan anggota federasi cabang
olahraga internasional yang bersangkutan.
4. Belanja barang non operasional lainnya adalah merupakan
pembelian barang dan/atau jasa yang habis pakai dikaitkan
dengan strategi pencapaian target kinerja suatau satuan kerja yang
umunya merupakan pelayanan bersifat eksternal dan tidak
bertujuan untuk dijual/diserahkan kepada masyarakat/pemda.
13 | P a g e
BAB II
PELAKSANAAN DAN PROSEDUR
A. PERSYARATAN PROPOSAL
Organisasi olahraga calon penerima bantuan harus memenuhi
persyaratan sesuai dengan ketentuan Undang-undang nomor 3 tahun
2005 tentang Sistem keolahragaan Nasional dan Peraturan Pemerintah
nomor 16 tahun 2007 tentang penyelenggaraan keolahragaan. Dengan
persyaratan sebagai berikut:
1. Persyaratan administratif penerima fasilitasi/bantuan
a. Mengajukan surat permohonan yang ditujukan kepada Menteri
pemuda dan Olahraga dengan tembusan Deputi Bidang peningkatan
Prestasi Olahraga.
b. Lampiran proposal yang ditandatangani oleh Ketua Umum atau
sebutan lain atau sekurang-kurangnya ditandatangani Sekretaris
organisasi olahraga dengan penulisan proposal sekurang-kurangnya
memuat:
Latar Belakang;
Dasar Pelaksanaan;
Nama Kegiatan;
Tujuan Kegiatan;
Hasil yang diharapkan;
Waktu dan Tempat Pelaksanaan;
Jumlah Peserta;
Susunan Kepanitiaan;
Rincian Anggaran Biaya yang dibutuhkan (rincian sesuai dengan
jenis pengeluaran;
Penutup;
c. Foto copy Akta pendirian (akta Notaris) yang bersifat autentik atau
yang dilegalisasi;
d. Foto copy Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;
e. Foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama Lembaga;
14 | P a g e
f. Foto copy Nomor Rekening yang masih aktif a.n. Lembaga (surat
referensi bank yang menyatakan rekening itu aktif sampai 3 bulan
kedepan);
g. Rencana dan program kerja organisasi / lembaga selama satu
tahun;
h. Surat Kepengurusan yang masih berlaku;
i. Foto copy surat keterangan domisili dari instansi yang berwenang;
2. Persyaratan khusus
a. Tidak ada dualisme dalam kepengurusan organisasi olahraga;
b. Minimal memiliki data tenaga keolahragaan
(wasit/juri/pelatih/instruktur sesuai cabornya) selama
kepengurusan;
c. Wajib mencantumkan Logo Kementerian Pemuda dan
Olahraga, Logo Asian Games XVIII Tahun 2018 dan Logo
Asian Para Games XVIII Tahun 2018 dalam setiap
penyelenggaraan kegiatan yang difasilitasi oleh Kementerian
Pemuda dan Olahraga;
B. PROSEDUR BANTUAN
1. Permohonan fasilitasi/bantuan operasional/administrasi ditujukan
kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Jl. Gerbang Pemuda No.3 Senayan,
Jakarta Pusat selaku pengguna anggaran (PA).
2. Menteri Pemuda dan Olahraga mendisposisikan permohonan bantuan
kepada Deputi Bidang peningkatan Prestasi olahraga/pimpinan tinggi
madya yang bertanggungjawab terhadap program bantuan pemerintah;
3. Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga/ pimpinan tinggi madya
yang bertanggungjawab terhadap program bantuan pemerintah,
mendisposisikan kepada Asisten Deputi Peningkatan Tenaga dan
organisasi Keolahragaan dan / atau PPK menelaah, menilai kelayakan
permohonan bantuan pemerintah;
4. Penilaian terhadap permohonan bantuan fasilitasi dilakukan dengan
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
4.a Penilaian Administrasi
15 | P a g e
Penilaian administrasi meliputi penilaian terhadap kelengkapan
proposal yang harus dipenuhi minimal oleh calon penerima bantuan
berupa : Akte Notaris, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga, NPWP, Rekening Bank dan Surat Keputusan Kepengurusan
yang masih berlaku, program kerja satu tahun dan ijin domisili dari
instansi yang berwenang. Yang tidak lolos dalam verifikasi adminitrasi
dinyatakan gugur.
4.b Penilaian Substansi Kegiatan
Penilaian terhadap substansi kegiatan dimaksudkan untuk menilai
apakah kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan program
fasilitasi/bantuan sesuai dengan petunjuk teknis, sebagai berikut:
4.b.1).Setiap proposal pengajuan fasilitasi/bantuan yang diajukan
akan dinilai kelayakannya oleh tim verifikasi yang dibentuk
melalui keputusan KPA pada Satker Bidang Peningkatan
Prestasi Olahraga Jika belum sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan, maka permohonan dikembalikan ke organisasi
yang bersangkutan untuk dilakukan perbaikan.;
4.b.2).Tim verifikasi dalam melaksanakan tugasnya harus terbuka,
objektif, jujur dan adil serta tidak diskriminatif;
4.b.3).Tim verifikasi melaksanakan verifikasi administrasi proposal
dari calon penerima fasilitasi/bantuan;
4.b.4).Tim verifikasi mengajukan hasil verifikasi dan penilaian
proposal kepada Asdep Peningkatan Tenaga dan Organisasi
Keolahragaan dan atau Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk
menjadikan bahan pertimbangan dalam penetapan surat
keputusan tentang organisasi olahraga penerima bantuan
dan besarnya bantuan dalam rupiah.
4.b.5).Selanjutnya hasil final verifikasi diterbitkan Berita Acara Tim
verifikasi kemudian disampaikan kepada Asdep Peningkatan
Tenaga dan Organisasi Keolahragaan.dan/atau Pejabat Pembuat
Komitmen dengan disahkan oleh KPA;.
5. Penetapan calon penerima bantuan sebagai berikut:
16 | P a g e
a. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menetapkan calon penerima
fasiltasi/bantuan serta Jumlah Besaran uang yang diberikan
dengan surat keputusan sesuai usulan dari Tim verifikasi dan
pengesahan dari Kuasa Pengguna Anggaran (KPA);
b. Perjanjian Kerjasama antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
pada Asdep Tenaga dan Organisasi Keolahragaan, Deputi Bidang
Peningkatan Prestasi Olahraga, Kementerian Pemuda dan
Olahraga ditandatangi oleh PPK dan penerima fasilitasi/bantuan;
c. Penerima Fasilitasi/Bantuan wajib menandatangi kwitansi dana
bantuan fasilitasi kegiatan diatas materai 6.000 sebanyak 4 (empat)
rangkap;
d. Penandatanganan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM)
Penggunaan Dana Fasilitasi dan Pelaksanaan Kegiatan diatas materai
6.000 oleh penerima fasilitasi/bantuan sebanyak 4 (empat) rangkap;
e. Penandatanganan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTB)
oleh penerima fasilitasi/bantuan diatas meterai Rp. 6000,-;
f. Tim Verifikasi akan menerbitkan Ringkasan Akad Kerjasama
Fasilitasi/Bantuan;
g. Melampirkan Fotocopy NPWP dan Buku Rekening atas nama
Organisasi/Lembaga Penerima Fasilitasi/Bantuan sebanyak 4
(empat) rangkap;
h. Selanjutnya dibuat Surat Permintaan Pembayaran (SPP) yang
ditanda tangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Tim
Penguji SPP/Penerbit SPM dan melampirkan kelengkapan
dokumen diajukan ke Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga,
Sekretariat Kementerian Pemuda dan Olahraga, c.q. Kepala
Bagian Verifikasi Pelaksanaan Anggaran untuk diuji dan dinilai
serta diperiksa kelengkapannya dan kesesuaian
administrasinya.
i. Apabila tim penguji dan penilai pada Bagian Verifikasi
Pelaksanaan Anggaran menyatakan benar dan lengkap, maka
akan diterbitkan Surat Perintah Membayar (SPM). Namun apabila
dalam hal pengujian dinyatakan belum sesuai atau terdapat
kekurangan, maka dokumen tersebut akan dikembalikan kepada
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk disesuaikan/diperbaiki.
Setelah diperbaiki kemudian diserahkan kembali kepada Bagian
Verifikasi Pelaksanaan Anggaran untuk diterbitkan SPM.
17 | P a g e
j. Selanjutnya, SPM yang diterbitkan dari Bagian Verifikasi
Pelaksanaan Anggaran Biro Keuangan dan Rumah Tangga,
diserahkan ke Kepala Bagian Keuangan Biro Keuangan dan
Rumah Tangga dengan melampirkan dokumen-dokumen yang
diperlukan untuk dilakukan validasi dan pengajuan Surat
Perintah Pencairan Dana (SP2D) ke Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN) agar dana yang dialokasikan
dapat diterbitkan SP2D untuk ditransfer ke rekening penerima
fasilitasi/ bantuan.
ASDEP 2/IV
KONI, KOI, NPC, SOINA, PB/PPCabor OR Pendidikan, Rekreasi, Prestasi, Fungsional, Profesional,
MENPORA
18 | P a g e
6. Tahapan Pencairan Fasilitasi /Bantuan
Tahapan pencairan uang fasilitasi/bantuan diatur sesuai dengan pasal (18)
Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 173/PMK.05/2016 sebagai berikut :
a. Pemberian dana fasilitasi/bantuan dilaksanakan berdasarkan Surat
Keputusan yang ditetapkan oleh PPK dan disahkan oleh KPA;
b. Pencairan dana fasilitasi/bantuan dilaksanakan berdasarkan
perjanjian kerjasama antara PPK dengan penerima bantuan yang
telah ditetapkan dalam Surat Keputusan;
c. Pencairan dana fasilitasi/bantuan dapat dilakukan sekaligus(100%)
atau bertahap;
d. Pencairan dana fasilitasi/bantuan dapat dilaksanakan paling
banyak sampai dengan 4(empat) tahap.
e. Pencairan dana fasilitasi/bantuan secara sekaligus atau bertahap
ditetapkan oleh KPA dengan mempertimbangkan jumlah dana dan
waktu pelaksanaan kegiatan;
f. Besaran pencairan dana bantuan operasional pada setiap tahap
ditetapkan oleh KPA;
g. Pencairan dana bantuan operasional pada tahap selanjutnya
dilakukan setelah seluruh jumlah dana bantuan operasional yang
diterima pada tahap sebelumnya telah dipergunakan paling kurang
sebesar 80% (delapan puluh persen).
7. Penerima bantuan mengajukan permohonan pencairan dana kegiatan
bantuan kepada PPK dengan mekanisme sebagai berikut:
a. Pembayaran sekaligus atau tahap I dilampiri :
1. Rencana pengeluaran dana bantuan yang akan dicairkan secara
sekaligus atau bertahap;
2. Perjanjian Kerjasama yang telah ditandatangani oleh penerima
bantuan dan PPK;
3. Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh
penerima bantuan dan disyahkan oleh PPK;
b. Pembayaran Tahap II dilampiri :
1. Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh
penerima bantuan dan disyahkan oleh PPK;
2. Surat Pertanggung Jawaban Mutlak (SPTJM).
19 | P a g e
BAGAN PROSES PELAKSANAAN PROGRAM FASILITASI/BANTUAN
(1) Sosialisasi
(2) Pengajuan Proposal
Pembina Olahraga/ Lembaga
Olahraga
Kementerian Pemuda dan
Olahraga
(3) Verifikasi dan Penilaian
(4) Penetapan Penerima
Fasilitasi/Bantuan
(5) MoU
(6) Pencairan Anggaran
Pengajuan ke KPPN
(7) Pelaksanaan Kegiatan
Monitoring
(8) Pelaporan Substansi dan
Pertanggungjawaban Keuangan
20 | P a g e
BAB III
PEMANTAUAN, EVALUASI, PELAPORAN, PENGAWASAN DAN SANKSI
A. TUJUAN PEMANTAUAN
a. Memastikan pemanfaatan dana fasilitasi/bantuan sesuai dengan prinsip,
mekanisme dan prosedur;
b. Memastikan agar hasil-hasil selama tahap perencanaan diperoleh melalui
proses dan mekanisme yang benar,
c. Agar hasil dana operasional/administasi yang digunakan membawa
manfaat langsung bagi peningkatan mutu pengelolaan organisasi
keolahragaan secara signifikan,
d. Menjaga agar kualitas dari setiap bantuan yang dilaksanakan memenuhi
kriteria yang telah ditetapkan,
B. EVALUASI
Evaluasi terhadap program yang telah kita laksanakan adalah suatu
keharusan yang dapat di jadikan tolak ukur apakah program tersebut
mempunyai manfaat dan nilai tambah sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai. Untuk mengetahui indikator keberhasilan program maka diperlukan
evaluasi secara komprehensif dan berkelanjutan.
Adapun tujuan dari pada evaluasi program adalah :
a. Untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas program yang telah
dilaksanakan;
b. Untuk mengetahui apakah hasil dari pelaksanaan program sesuai
dengan yang diharapkan;
c. Sebagai bahan pengambilan kebijakan apakah program dimaksud dapat
dilanjutkan atau tidak.
Secara umum langkah-langkah yang harus dilakukan dalam evaluasi antara
lain perencanaan/desain evaluasi, pengumpulan informasi, pengolahan
informasi, kesimpulan dan pelaporan hasil evaluasi.
21 | P a g e
C. PELAPORAN SUBSTANSI KEGIATAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
KEUANGAN.
Pelaporan adalah suatu bentuk penyampaian pertanggungjawaban baik
secara lisan maupun secara tertulis sesuai dengan tanggung jawab
(responsibility) yang dibebankan. Laporan juga merupakan salah satu alat
untuk menyampaikan informasi baik formal maupun informal.
a. Laporan Substansi Kegiatan
Setelah kegiatan selesai penerima fasilitasi/bantuan wajib
menyampaikan laporan substansi kegiatan yang telah dilaksanakan
dilengkapi dengan dokumentasi/foto kegiatan dijilid 3 (tiga) rangkap,
disampaikan kepada Asdep Peningkatan Tenaga dan Organisasi
Keolahragaan, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga,
Kementerian Pemuda dan Olahraga. Format laporan kegiatan:
1. Latar belakang;
2. Dasar Hukum;
3. Tujuan;
4. Sasaran;
5. Bentuk Kegiatan;
6. Peserta kegiatan;
7. Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan;
8. Langkah- Iangkah pelaksanaan kegiatan;
9. Hasil yang dicapai;
10. Lampiran-Iampiran (daftar hadir dan biodata peserta, narasumber,
dan panitia kegiatan, serta dokumentasi kegiatan (Foto-foto, video,
liputan berita)
b. Laporan Pertanggungjawaban Keuangan.
1. Penerima fasilitasi/bantuan wajib menyampaikan laporan
pertanggungjawaban bantuan kepada PPK sesuai dengan
perjanjian kerja sama setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun
anggaran meliputi:
a. Berita Acara Serah terima yang memuat:
1. jumlah dana awal,dana yang dipergunakan, dan sisa dana;
2. pekerjaan telah diselesaikan sesuai dengan Perjanjian
Kerjasama; dan
22 | P a g e
3. pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan;
b. foto/film hasil pekerjaan yang telah diselesaikan.
2. Dalam hal terdapat sisa dana, penerima fasilitasi/bantuan harus
menyampaikan bukti surat setoran sisa dana ke rekening Kas
Negara kepada PPK sesuai dengan perjanjian kerja sama;
3. Laporan pertanggungjawaban fasilitasi/bantuan sebagaimana
dimaksud dibuat sesuai format sebagaimana tercantum dalam
lampiran huruf B Peraturan Menteri Keuangan Nomor :
173/PMK.05/2016 tanggal 17 November 2016.
2. Bukti pengeluaran yang wajib disimpan oleh penerima bantuan
sebagai Lampiran laporan pertanggungjawaban keuangan meliputi :
a. Rekapitulasi Pengeluaran;
b. Kwitansi dan daftar tanda terima;
c. Bukti surat setoran pajak (PPh dan PPN);
d. Daftar hadir (Rapat, Peserta, Panitia, Narasumber);
e. Bukti perjalanan (Surat Tugas, Tiket, Boarding Pass, Bukti
Penginapan, Foto copy Paspor (Exit-Permit) untuk perjalanan
dinas Luar Negeri, dll);
f. Bukti pengeluaran lainnya.
3. Rincian anggaran pada proposal disesuaikan dengan Standar
Biaya Masukan (SBM) Tahun Anggaran Berjalan yang
dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia
(www.anggaran.depkeu.go.id) dan laporan
pertanggungjawaban keuangan harus sama dengan RAB
proposal yang telah disetujui tim verifikasi;
4. Pihak penerima fasilitasi/bantuan berkewajiban
membayar/menanggung seluruh pajak-pajak yang dikenakan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan menyetorkannya
kepada Kas Negara. Laporan pertanggungjawaban keuangan
dilampirkan bukti-bukti pembayaran pajak yang diatur sebagai
berikut :
23 | P a g e
a. Pembayaran pajak honorarium mengacu pada Salinan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.03/2010 sebagai berikut :
Sebesar 0% (nol persen) dari honorarium bruto bagi PNS
Golongan I dan Golongan II, Anggota TNI dan Anggota POLRI
Golongan Pangkat Tamtama dan Bintara, dan Pensiunannya;
Sebesar 5% (lima persen) dari honorarium bruto bagi PNS
Golongan III, Anggota TNI dan Anggota POLRI Golongan
Pangkat Perwira Pertama, dan Pensiunannya;
Sebesar 15% (lima belas persen) dari honorarium bruto bagi
Pejabat Negara, PNS Golongan IV, Anggota TNI dan Anggota
POLRI Golongan Pangkat Perwira Menengah dan Perwira
Tinggi, dan Pensiunannya;
b. Pembayaran pajak belanja bahan/barang diatas satu juta rupiah
dikenakan PPN 10% dari nilai kwitansi;
c. Pembayaran pajak belanja bahan/barang diatas dua juta rupiah
dikenakan PPN 10% dari nilai kwitansi, dan dikenakan PPh pasal
22 sebesa 1,5% jika mempunyai NPWP akan tetapi jika tidak ada
NPWP dikenakan pajak 3% dari nilai PPN;
d. Pembayaran pajak belanja sewa diatas dua juta rupiah
dikenakan PPN 10% dari nilai kwitansi, dan dikenakan PPh pasal
22 sebesar 2% jika mempunyai NPWP akan tetapi jika tidak ada
NPWP dikenakan pajak 4% dari nilai PPN;
5. Bukti kuitansi pembelian/pengeluaran (sebesar dua ratus lima puluh
ribu rupiah menggunakan meterai Rp. 3000,- sedangkan
pembelian/pengeluaran (sebesar satu juta rupiah keatas)
menggunakan meterai Rp. 6000,-)
6. Untuk pembayaran sewa Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah)
sampai dengan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) penerima
bantuan melengkapi bukti pembayaran berupa kuitansi bermateri Rp.
6000,- (enam ribu rupiah), dicap, ditandatangani, Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP), Nomor Rekening rekanan dan menyertakan Faktur
Pajak serta Surat Permintaan dan Penawaran, Surat Perintah Kerja
(SPK) sederhana dan Berita Acara (BA) serah terima barang
(pembuatan format SPK, BAP, BASTP)
24 | P a g e
7. Untuk pembayaran sewa di atas Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta
rupiah) sampai dengan Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah)
dilakukan melalui Surat Perintah Kerja (SPK) sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan dibidang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
8. Jasa Giro/Bunga Bank dan sisa dana bantuan dari kemenpora yang
tidak digunakan wajib disetor ke Kas Negara melalui rekening BNI
Cabang Senayan nomor 530436431 atas nama BPn 088
Kesekretariatan Kemenpora 418135.
9. Jasa Giro/Bunga Bank dan sisa dana bantuan dari kemenpora yang
tidak digunakan wajib disetor ke Kas Negara dengan mekanisme
pengembalian sebagai berikut :
a) Lembaga/Organisasi Penerima bantuan/fasilitasi menyampaikan
surat kepada Asdep Peningkatan Tenaga dan Organisasi
Keolahragaan dengan isi surat menyampaikan perihal bahwa
terdapat sisa dana bantuan, disertai dengan uraian sebab
dikembalikan dan disebutkan rincian nilai sisa dana bantuan
yang akan dikembalikan. Surat tersebut nantinya digunakan
sebagai dasar surat pengembalian ke kas negara;
b) Merujuk point a) diatas, Asdep Peningkatan Tenaga dan
Organisasi Keolahragaan Selaku Unit Kerja Teknis
menyampaikan Nota Dinas yang ditujukan kepada Biro Keuangan
dan Rumah Tangga u.p. Bagian Keuangan Kemenpora c.q. Sub
Bagian Pengelola PNBP (selaku bendahara penerima PNBP) yang
berisi pengembalian sisa dana bantuan beserta daftar rincian
setoran sisa dana bantuan;
c) Bendahara Penerimaan Menerbitkan E-Billing Simponi untuk
disampaikan kepada Unit Kerja Teknis dalam hal ini Asdep
Peningkatan Tenaga dan Organisasi Keolahragaan;
d) Asdep Peningkatan Tenaga dan Organisasi Keolahragaan
menyampaikan E-Billing Simponi dimaksud kepada
Lembaga/Organisasi Penerima bantuan/fasilitasi untuk
melakukan penyetoran ke Kas Negara langsung Via Bank.
e) Lembaga/Organisasi Penerima bantuan/fasilitasi Wajib
menyampaikan copy bukti setor kepada Asdep Peningkatan
Tenaga dan Organisasi Keolahragaan.
25 | P a g e
10. Bukti-bukti tersebut di atas dapat disampaikan dalam bentuk
salinan atau berupa fotokopi dari naskah aslinya. Sedangkan aslinya
disimpan oleh organisasi olahraga penerima fasilitasi/bantuan.
D. PENGAWASAN
Penerima fasilitasi/bantuan sewaktu-waktu harus siap untuk diaudit
oleh Pengawas Internal yakni Asisten Deputi Peningkatan Tenaga dan
Organisasi Keolahragaan melalui kegiatan Monitoring dan Evaluasi,
Inspektorat Kementerian Pemuda dan Olahraga, maupun Aparat
Pengawas External dari Badan Pengawas Keuangan (BPK) dan/atau
Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sesuai dengan
ketentuan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelola dan Tanggungjawab Keuangan Negara dan
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah.
E. SANKSI
1. Apabila terjadi penyimpangan dalam pemanfaatan dana
fasilitasi/bantuan yang telah diatur dalam perjanjian kerjasama,
maka penerima fasilitasi/bantuan bertanggungjawab sepenuhnya
atas segala kemungkinan terhadap sanksi baik perdata maupun
pidana berdasarkan hukum dan ketentuan yang berlaku. Penerima
fasilitasi/bantuan harus siap bilamana dilakukan pemeriksaan oleh
aparat pengawas internal maupun eksternal (Inspektorat Kemenpora
atau Badan Pemeriksa Keuangan).
2. Organisasi/lembaga Olahraga yang tidak menyampaikan laporan
kegiatan maupun pertanggungjawaban keuangan fasilitasi/bantuan
yang diterima, maka pada tahun berikutnya tidak akan diberikan
fasilitasi/bantuan sebagaimana diatur dalam petunjuk teknis ini.
F. PELAYANAN INFORMASI DAN PENGADUAN MASYARAKAT
Dalam rangka transparansi/keterbukaan dan kontroling atas bantuan
pemerintah terhadap KONI, KOI dan Induk Organisasi Cabang-cabang
Olahraga Pendidikan, Prestasi, Fungsional dan, Profesional, apabila terjadi
penyimpangan penyimpangan penggunaan oleh pihak penerima maka
26 | P a g e
masyarakat dapat menyampaikan informasi/pengaduan tersebut
kepada alamat: Deputi Bidang peningkatan Prestasi Olahraga cq
Asisten Deputi Peningkatan Tenaga dan Organisasi keolahragaan,
Gedung PPITKON lt. 3 jl. Gerbang Pemuda No. 3 Senayan Jakarta Pusat
Telp/Fax. (021) 5738572 email : [email protected] Instagram :
asdep_tenorg. Selain itu pelaporan dan/atau pengaduan dapat
disampaikan melalui Helo Kemenpora 1500-928 yang tercantum pada
website resmi www.kemenpora.go.id.
BAB IV
PENUTUP
Peraturan Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga tentang
Petunjuk Teknis Fasilitasi/Bantuan KONI, KOI dan Induk Organisasi
Olahraga adalah merupakan pedoman standar minimum untuk
dijadikan acuan bagi organisasi olahraga yang akan dan telah
mendapatkan bantuan dana dari pemerintah melalui APBN untuk
meningkatkan kinerja dan fungsi organisasi dalam melaksanakan
program pembinaan olahraga, sehingga keseluruhan proses
pelaksanaannya dapat berlangsung secara efektif, efisien, transparan,
dan akuntabel.
Induk Organisasi Olahraga sebagai pembina cabang/jenis olahraga
diharapkan dapat mengikuti perkembangan ketentuan dan
peraturan perundang-undangan. Hal ini berkaitan dengan kebijakan
pemerintah yang harus mengikuti arah dan semangat transparansi
serta akuntabilitas keuangan negara.
Program fasilitasi/bantuan ini merupakan stimulan untuk mendorong
pembangunan nasional keolahragaan yang diharapkan berdampak
terhadap peningkatan prestasi olahraga pada kancah nasional maupun
internasional.