PENGANTAR ETIKA UMUMPENGANTAR ETIKA UMUM

OLEH : DRS. D. FELENDITI, MSiOLEH : DRS. D. FELENDITI, MSi

PENGERTIAN ETIKAPENGERTIAN ETIKA

ETIKA & MORALETIKA & MORAL ETIKA > YUNANI KUNO :ETIKA > YUNANI KUNO : “ “ETHOS” (tunggal) : TEMPAT TINGGAL YG BIASA; PADANG ETHOS” (tunggal) : TEMPAT TINGGAL YG BIASA; PADANG

RUMPUT, KANDANG; KEBIASAAN, ADAT; AKHLAK, WATAK; RUMPUT, KANDANG; KEBIASAAN, ADAT; AKHLAK, WATAK; PERASAAN, SIKAP, CARA BERPIKIR.PERASAAN, SIKAP, CARA BERPIKIR.

“ “TA ETHA” (jamak) : ADAT KEBIASAANTA ETHA” (jamak) : ADAT KEBIASAAN “ “ETIKA” : ILMU TTG APA YG BIASA DILAKUKAN ATAU ILMU TTG ETIKA” : ILMU TTG APA YG BIASA DILAKUKAN ATAU ILMU TTG

ADAT KEBIASAANADAT KEBIASAAN “ “MORAL” > Latin, “MOS” (jamak, “mores”) : KEBIASAAN, ADATMORAL” > Latin, “MOS” (jamak, “mores”) : KEBIASAAN, ADAT 3 ARTI ISTILAH “ETIKA” :3 ARTI ISTILAH “ETIKA” : * NILAI2 & NORMA2 YG MENJADI PEGANGAN SESEORANG * NILAI2 & NORMA2 YG MENJADI PEGANGAN SESEORANG

ATAU KPK DLM MENGATUR TINGKAH LAKU = Sistem NilaiATAU KPK DLM MENGATUR TINGKAH LAKU = Sistem Nilai * KUMPULAN ASAS ATAU NILAI MORAL = Kode Etik* KUMPULAN ASAS ATAU NILAI MORAL = Kode Etik * ILMU TTG YG BAIK ATAU BURUK = filsafat Moral* ILMU TTG YG BAIK ATAU BURUK = filsafat Moral

AMORAL & IMMORALAMORAL & IMMORAL

““AMORAL”, CONCISE OXFORD DICTIONARYAMORAL”, CONCISE OXFORD DICTIONARY = UNCONCERNED WITH, OUT OF THE SPHERE OF = UNCONCERNED WITH, OUT OF THE SPHERE OF

MORAL, NON MORAL.MORAL, NON MORAL. ““IMMORAL” : OPPOSED TO MORALITY; MRALLY EVILIMMORAL” : OPPOSED TO MORALITY; MRALLY EVIL KAMUS BESAR BI TDK MUAT “IMMORAL” TTP KAMUS BESAR BI TDK MUAT “IMMORAL” TTP

TERDAPAT KATA “AMORAL” : TIDAK BERMORAL, TERDAPAT KATA “AMORAL” : TIDAK BERMORAL, TIDFAK BERAKHLAK,.TIDFAK BERAKHLAK,.

Diberi contoh : Memeras para pensiunan adalah Diberi contoh : Memeras para pensiunan adalah tindakan amoral.tindakan amoral.

KATA “AMORAL” SEBAIKNYA DIARTIKAN SBG KATA “AMORAL” SEBAIKNYA DIARTIKAN SBG “NETRALA DARI SUDUT MORAL” atau TIDAK “NETRALA DARI SUDUT MORAL” atau TIDAK MEMPUNYAI RELEVANSI ETIS”. MEMPUNYAI RELEVANSI ETIS”.

ETIKA & ETIKETETIKA & ETIKET

““ETIKA” (ETHICS) = “MORAL”ETIKA” (ETHICS) = “MORAL”““ETIKET” (ETIQUETTE) = SOPAN SANTUN (arti lain: ETIKET” (ETIQUETTE) = SOPAN SANTUN (arti lain: ““secarik kertas yg ditempelkan pd botol/kemasan barang”)secarik kertas yg ditempelkan pd botol/kemasan barang”)Persamaan :Persamaan :

– MENYANGKUT PERILAKU MANMENYANGKUT PERILAKU MAN– MENGATUR PERILAKU MAN SCR NORMATIFMENGATUR PERILAKU MAN SCR NORMATIF

Perbedaan :Perbedaan :– ETIKET : CARA PERB HRS DILAKUKAN = CARA YG ETIKET : CARA PERB HRS DILAKUKAN = CARA YG

DIHARAPKAN SERTA DITENTUKAN DLM KALANGAN DIHARAPKAN SERTA DITENTUKAN DLM KALANGAN TERTENTU.TERTENTU.

ETIKA : BERI NORMA TTG PERB ITU SDR. ETIKA : BERI NORMA TTG PERB ITU SDR. MASALAH : APAKAH PERB BOLEH DILAKUKAN, MASALAH : APAKAH PERB BOLEH DILAKUKAN, YA/TDKYA/TDK NORMA ETIS TDK TERBATAS PD CARA PERB NORMA ETIS TDK TERBATAS PD CARA PERB DILAKUKAN, TTP MENYANGKUT PERB ITU SDR.DILAKUKAN, TTP MENYANGKUT PERB ITU SDR.

- ETIKET : HANYA BERLAKU DLM PERGAULAN – - ETIKET : HANYA BERLAKU DLM PERGAULAN – TANPA HADIR ORG LAIN / SAKSI MATA ETIKET TDK TANPA HADIR ORG LAIN / SAKSI MATA ETIKET TDK BERLAKU.BERLAKU.

- ETIKA : SELALU BERLAKU, JUGA KALAU TAK - ETIKA : SELALU BERLAKU, JUGA KALAU TAK ADA SAKSI MATAADA SAKSI MATA

– ETIKET : RELATIFETIKET : RELATIF– ETIKA : ABSOLUTETIKA : ABSOLUT

– ETIKET : PANDANG MAN DR SEGI LAHIRIAH SAJA.ETIKET : PANDANG MAN DR SEGI LAHIRIAH SAJA.– ETIKA : MENYANGKUT MAN DR SEGI DALAMETIKA : MENYANGKUT MAN DR SEGI DALAM

TDK MERUPAKAN KONTRADIKSI JIKA SSORG TDK MERUPAKAN KONTRADIKSI JIKA SSORG SELALU BERPEGANG PD ETIKET DAN SEKALIGUS SELALU BERPEGANG PD ETIKET DAN SEKALIGUS MUNAFIK.MUNAFIK.

TTP ORG ETIS SIFATNYA TIDAK MUNGKIN TTP ORG ETIS SIFATNYA TIDAK MUNGKIN MUNAFIK.MUNAFIK.

ETIKA SBG CABANG FILSAFATETIKA SBG CABANG FILSAFAT1. MORALITAS : CIRI KHAS MAN 1. MORALITAS : CIRI KHAS MAN Pada semua bangsa dan dalam segala zamana ditemukan Pada semua bangsa dan dalam segala zamana ditemukan kesimpulan ttg baik & buruk, yg harus dan tak boleh dilakukan. Ttp kesimpulan ttg baik & buruk, yg harus dan tak boleh dilakukan. Ttp tidak semua bangsa dan tidak semua zaman punya pengertian yg tidak semua bangsa dan tidak semua zaman punya pengertian yg sama ttg baik/buruk. Ada bangsa yg kenal “Tabu”, semua yg dilarang sama ttg baik/buruk. Ada bangsa yg kenal “Tabu”, semua yg dilarang keras mis. bunuh bintang tertentu, sedangkan pg bangsa lain perb yg keras mis. bunuh bintang tertentu, sedangkan pg bangsa lain perb yg sama tidak terkena larangan apa pun. Sebaliknya ada hal2 yg di sama tidak terkena larangan apa pun. Sebaliknya ada hal2 yg di zaman dulu sering dipraktekkan dan dianggap biasa saja, kini ditolak zaman dulu sering dipraktekkan dan dianggap biasa saja, kini ditolak sebagai tidak etis oleh hampir semua bangsa beradab sekarang ini. sebagai tidak etis oleh hampir semua bangsa beradab sekarang ini. Mis. kolonialisme, perbudakan, diskriminasi thd wanita, dsb.Mis. kolonialisme, perbudakan, diskriminasi thd wanita, dsb. SINGKATNYA: PENGERTIAN BAIK DAN BURUK MERUPAKAN SST SINGKATNYA: PENGERTIAN BAIK DAN BURUK MERUPAKAN SST YG UMUM, TERDAPAT DI MANA2 DAN DI SEGALA ZAMAN.YG UMUM, TERDAPAT DI MANA2 DAN DI SEGALA ZAMAN. FENOMENA MANUSIAWI YG UNIVERSAL, YG HANYA ADA PD FENOMENA MANUSIAWI YG UNIVERSAL, YG HANYA ADA PD MAN.MAN. DUNIA MANWI = KEHARUSAN MORALDUNIA MANWI = KEHARUSAN MORAL DUNIA BINATANG = KEHARUSAN ALAMIAHDUNIA BINATANG = KEHARUSAN ALAMIAH

2. ETIKA : ILMU TTG MORALITAS2. ETIKA : ILMU TTG MORALITAS ETIKA DESKRIPTIFETIKA DESKRIPTIF MELUKISKAN TINGKAH LAKU MORAL DLM ARTI LUAS SEPERTI MELUKISKAN TINGKAH LAKU MORAL DLM ARTI LUAS SEPERTI

ADAT KEBIASAAN, ANGGAPAN TTG BAIK-BURUK, TINDAKAN ADAT KEBIASAAN, ANGGAPAN TTG BAIK-BURUK, TINDAKAN BOLEH/TIDAK BOLEH PD INDIVIDU, KEBUDAYAAN, PERIODE BOLEH/TIDAK BOLEH PD INDIVIDU, KEBUDAYAAN, PERIODE SEJARAH TERT. DSB.SEJARAH TERT. DSB.

DAN TIDAK MEMBERI PENILAIAN.DAN TIDAK MEMBERI PENILAIAN. ED = IPS = IP EMPIRIS, BUKAN FILSAFAT.ED = IPS = IP EMPIRIS, BUKAN FILSAFAT. ETIKA NORMATIFETIKA NORMATIF MENILAI PERILAKU MAN YG DIBENTUK ATAS DASAR NORMA2. MENILAI PERILAKU MAN YG DIBENTUK ATAS DASAR NORMA2.

Mis. martabat man harus dihormati (mis.adat mengayau, prostitusi, Mis. martabat man harus dihormati (mis.adat mengayau, prostitusi, jual beli anak dan gadis sbg PSK harus ditolak).jual beli anak dan gadis sbg PSK harus ditolak).– TANYAKAN APAKAH NORMA2 ITU BENAR/TIDAKTANYAKAN APAKAH NORMA2 ITU BENAR/TIDAK– PRESKRIPTIF : MEMERINTAH, MENENTUKAN BENAR/TIDAK PRESKRIPTIF : MEMERINTAH, MENENTUKAN BENAR/TIDAK

TINGKAH LAKU/ANGGAPAN MORAL.TINGKAH LAKU/ANGGAPAN MORAL.– TUJUAN : RUMUSKAN PRINSIP2 ETIS YG DAPAT TUJUAN : RUMUSKAN PRINSIP2 ETIS YG DAPAT

DIPTJAWABKAN SCR RASIONAL DAN DAPAT DIGUNAKAN DLM DIPTJAWABKAN SCR RASIONAL DAN DAPAT DIGUNAKAN DLM PRAKTEKPRAKTEK

DIBAGI 2 :DIBAGI 2 :– ETIKA UMUMETIKA UMUM– ETIKA KHUSUSETIKA KHUSUS

ETIKA SBG FILSAFATETIKA SBG FILSAFAT REFLEKSI KRITIS, METODIS, SISTEMATIS TTG TINGKAH REFLEKSI KRITIS, METODIS, SISTEMATIS TTG TINGKAH

LAKU MAN SEJAUH BERKAITAN DG NORMA = ILMULAKU MAN SEJAUH BERKAITAN DG NORMA = ILMU TTP SETIAP REFLEKSI KRITIS ... BELUM TENTU ADALAH TTP SETIAP REFLEKSI KRITIS ... BELUM TENTU ADALAH

ETIKAETIKA PSIKOLOGI – SOSIOLOGI JUGA AD ILMU TTG TINGKAH PSIKOLOGI – SOSIOLOGI JUGA AD ILMU TTG TINGKAH

LAKU MAN.LAKU MAN. TTP ETIKA = REFLEKSI ILMIAH TTG TINGKAH LAKU MAN TTP ETIKA = REFLEKSI ILMIAH TTG TINGKAH LAKU MAN

DARI SUDUT NORMA2/DARI SUDUT BAIK-BURUK”.DARI SUDUT NORMA2/DARI SUDUT BAIK-BURUK”. ETIKA = FILSAFAT, BUKAN ILMU EMPIRISETIKA = FILSAFAT, BUKAN ILMU EMPIRIS MELAMPAUI TARAF KONKRIT = TANYA YG MELAMPAUI TARAF KONKRIT = TANYA YG

HARUS/TIDAK BOLEH DILAKUKANHARUS/TIDAK BOLEH DILAKUKAN = BAHAS “YG HARUS DILAKUKAN” = FILS. PRAKTIS= BAHAS “YG HARUS DILAKUKAN” = FILS. PRAKTIS

ETIKA SBG ILMU FILS DIRUMUSKAN SBB.:ETIKA SBG ILMU FILS DIRUMUSKAN SBB.:– ““ETHICA EST SCIENTIA DIRECTIVA ACTUUM ETHICA EST SCIENTIA DIRECTIVA ACTUUM

HUMANORUM PROUT SUNT ORDINATI IN FINEM HUMANORUM PROUT SUNT ORDINATI IN FINEM ULTIMUM, NATURALE RATIONIS LUMINA COMPARATA ULTIMUM, NATURALE RATIONIS LUMINA COMPARATA (ETIKA : ilmu yg memberi norma2 yg mengatur tingkah laku (ETIKA : ilmu yg memberi norma2 yg mengatur tingkah laku man menurut sebab2 terdalam dg menggunakan man menurut sebab2 terdalam dg menggunakan kemampuan akal budi man).kemampuan akal budi man).

- - ETHICA EST SCIENTIA RECTI ORDINIS ACTUUM ETHICA EST SCIENTIA RECTI ORDINIS ACTUUM

HUMANORUM EX ULTIMIS RATIONIS PRINCIPIIS.HUMANORUM EX ULTIMIS RATIONIS PRINCIPIIS. ETIKA SBG ILMU PRAKTIS PUNYA BATASAN, ARTINYA ETIKA SBG ILMU PRAKTIS PUNYA BATASAN, ARTINYA

“PENGET.BENAR TIDAK OTOMATIS DISUSUL PERILAKU YG “PENGET.BENAR TIDAK OTOMATIS DISUSUL PERILAKU YG BENAR” = BENAR” = Intelektualisme Etis Intelektualisme Etis (Sokrates). ARTINYA, PUNYA (Sokrates). ARTINYA, PUNYA PENGET TTG YG BAIK PASTI AKAN LAKUKAN JUGA, PENGET TTG YG BAIK PASTI AKAN LAKUKAN JUGA, SEDANG ORG BUAT JAHAT KR KETIDAKTAHUAN TTG APA SEDANG ORG BUAT JAHAT KR KETIDAKTAHUAN TTG APA YG BAIK. YG BAIK.

Namun : penget mendalam ttg ilmu etika belum menjamin Namun : penget mendalam ttg ilmu etika belum menjamin perilaku etis yg baik. Di sisi lain, kita kenal orang2 yg hampir perilaku etis yg baik. Di sisi lain, kita kenal orang2 yg hampir tidak mendapat pendidikan di sekolah, namun selalu hidup etis tidak mendapat pendidikan di sekolah, namun selalu hidup etis dg cara mengagumkan.dg cara mengagumkan.

MANUSIA & PERBUATANNYAMANUSIA & PERBUATANNYA

HAKEKAT MANUSIAHAKEKAT MANUSIA

PORPHYRIUS (Filsuf Yunani, 1700 th lalu) membuat rangka: “ARBOR PORPHYRIANA” PORPHYRIUS (Filsuf Yunani, 1700 th lalu) membuat rangka: “ARBOR PORPHYRIANA”

YANG MEMPERLIHATKAN KEKHUSUSAN MAN ATAS CARA SKEMATISYANG MEMPERLIHATKAN KEKHUSUSAN MAN ATAS CARA SKEMATIS

HAL2 YG ADAHAL2 YG ADA

TAK TERBATAS TERBATAS TAK TERBATAS TERBATAS

ROHANI MATERIROHANI MATERI

MATI HIDUPMATI HIDUP

TAK BERINDERA BERINDERATAK BERINDERA BERINDERA

TAK BERBUDI BERBUDITAK BERBUDI BERBUDI

MAN : - “A BEING” - “A DEPENDENT BEING”MAN : - “A BEING” - “A DEPENDENT BEING”– ““MATERIIL – ROHANI” = RAGA – JIWAMATERIIL – ROHANI” = RAGA – JIWA– ““HISTORIS” = “A BEING-ON- THE WAY”HISTORIS” = “A BEING-ON- THE WAY”

MAN = COEKSISTENSI, DEPENDENT BEING AND HISTORICITYMAN = COEKSISTENSI, DEPENDENT BEING AND HISTORICITY ALLAHALLAH

SESAMA MAN SESAMA MAKHLUKSESAMA MAN SESAMA MAKHLUK

ADAADA TERBATASTERBATAS MASA MATERI MASAMASA MATERI MASA LAMPAU HIDUP DEPANLAMPAU HIDUP DEPAN INDERAINDERA AKAL BUDIAKAL BUDI

SESAMA MAN SESAMA MAKHLUKSESAMA MAN SESAMA MAKHLUK ALLAHALLAH

PERBUATAN MANUSIAWIPERBUATAN MANUSIAWI PERBUATAN HISTORISITAS = TUJ.HIDUP MANPERBUATAN HISTORISITAS = TUJ.HIDUP MAN MAN BAHAGIA SEMPURNAMAN BAHAGIA SEMPURNA

ACTUS HOMINIS ACTUS HUMANUSACTUS HOMINIS ACTUS HUMANUS(AN ACT OF MAN) (HUMAN ACT)(AN ACT OF MAN) (HUMAN ACT) CIRI-CIRICIRI-CIRI

*TDK DIKEHENDAKI * COCOK BG MAN SBG MAN*TDK DIKEHENDAKI * COCOK BG MAN SBG MAN DG SENGAJA * MUNCUL DR KEHENDAK BEBASDG SENGAJA * MUNCUL DR KEHENDAK BEBAS(INVOLUNTARIUM) (ACTUS ELICITUS/VOLUNTARIUM)(INVOLUNTARIUM) (ACTUS ELICITUS/VOLUNTARIUM)

*COCOK BG MAN SBG * AB DPT MENGONTROL (MENGUASAI*COCOK BG MAN SBG * AB DPT MENGONTROL (MENGUASAI MAKHLUK BIOLOGIS TINDAKAN2NYA)MAKHLUK BIOLOGIS TINDAKAN2NYA) MAKHLUK TRANSENDENMAKHLUK TRANSENDEN* TAK DPT DIKONTROL * TAK DPT DIKONTROL * ACTUS CONSENSUS* ACTUS CONSENSUS

SIFATSIFAT

AB : PENGERTIAN SUKARELA (MAU) BEBASAB : PENGERTIAN SUKARELA (MAU) BEBAS

TUJUAN DG AB & MAU ACTUS ELICITUSTUJUAN DG AB & MAU ACTUS ELICITUS

CONSENSUS TAK DIPAKSA DR LUAR SELF- DETERMINATIONCONSENSUS TAK DIPAKSA DR LUAR SELF- DETERMINATION

BUKAN SPONTAN DRBUKAN SPONTAN DR

DALAM COMMISSION OMISSIONDALAM COMMISSION OMISSION

VOLUNTARIUMVOLUNTARIUM

COGNITIO PRAEVIA CAUSALITA CONSENSUSCOGNITIO PRAEVIA CAUSALITA CONSENSUS

PENGERTIAN – KEHENDAK KEHENDAK SETUJU PENUH HATI/TDKPENGERTIAN – KEHENDAK KEHENDAK SETUJU PENUH HATI/TDK

ACTUS IMPERATUS VOLUNTARIUMACTUS IMPERATUS VOLUNTARIUM

EXTENSIO VOLUNTARIUMEXTENSIO VOLUNTARIUM* ACTUS ELICITUS A VOLUNTATE mis. MAU membunuh* ACTUS ELICITUS A VOLUNTATE mis. MAU membunuh* ACTUS IMPERATUS A VOLUNTATE mis. HAL membunuh* ACTUS IMPERATUS A VOLUNTATE mis. HAL membunuh* EFFECTUS mis. KEMATIAN orang* EFFECTUS mis. KEMATIAN orangBERARTI : ACTUS ELICITUS, ACTUS IMPERATUS, EFFECTUSBERARTI : ACTUS ELICITUS, ACTUS IMPERATUS, EFFECTUS MUNCUL : MUNCUL : - CUM COGNITIO PRAEVIA- CUM COGNITIO PRAEVIA

- CAUSALITAS KEHENDAK (MAU)- CAUSALITAS KEHENDAK (MAU) - CUM CONSENSUS VOLUNTATIS- CUM CONSENSUS VOLUNTATIS

ABSENSI COG. PRAEVIA TTG EFEK SAMPING : TAK ADA VOLUNTARIUMABSENSI COG. PRAEVIA TTG EFEK SAMPING : TAK ADA VOLUNTARIUMMACAM2 VOLUNTARIAMACAM2 VOLUNTARIA

– REALE - INTERPRETATIVUM/PRAESUMPTUMREALE - INTERPRETATIVUM/PRAESUMPTUM– ACTUALE - VIRTUALE - HABITUALEACTUALE - VIRTUALE - HABITUALE– EXPLICITUM - IMPLICITUM (segi consensus)EXPLICITUM - IMPLICITUM (segi consensus)– VOLUNTARIUMN - INVOLUNTARIUM (segi consensus)VOLUNTARIUMN - INVOLUNTARIUM (segi consensus)

= actus elicitus nolitionis – voluntarium= actus elicitus nolitionis – voluntarium = omissio dari actus imperatus= omissio dari actus imperatus = efek dari omissio mis. pengobatan : voluntarium= efek dari omissio mis. pengobatan : voluntarium

– PURUM - MIXTUMPURUM - MIXTUM– PERFECTUM - IMPERFECTUM (segi cognitio praevia)PERFECTUM - IMPERFECTUM (segi cognitio praevia)

3. SEBAB COG. PRAEVIA TAK UTUH :3. SEBAB COG. PRAEVIA TAK UTUH :

– INADVERTENTIA : TAK ADA PERHATIAN AKTUALINADVERTENTIA : TAK ADA PERHATIAN AKTUAL– IGNORANTIA : NESCIENTIAIGNORANTIA : NESCIENTIA

IGNORANTIA SENSUS STRICTOIGNORANTIA SENSUS STRICTO– ERROR ERROR

* POSITIVUM - NEGATIVUM (segi causalitas)* POSITIVUM - NEGATIVUM (segi causalitas)

Positio/comissio - negatio/omissio = Positio/comissio - negatio/omissio =

DIPERTANGGUNGJAWABKANDIPERTANGGUNGJAWABKAN

* DIRECTUM - INDIRECTUM (segi consensus)* DIRECTUM - INDIRECTUM (segi consensus)

- ac. Elicitus efek tambahan- ac. Elicitus efek tambahan

- ac. Imperatus- ac. Imperatus

- efek tujuan - efek tujuan

THE COMPLETE HUMAN ACTTHE COMPLETE HUMAN ACT 1. ORDO INTENTIONIS1. ORDO INTENTIONIS (CONCERNING THE END) (CONCERNING THE END)

1. APPREHENSION OF AN END 2. WILLING OF AN END1. APPREHENSION OF AN END 2. WILLING OF AN END3. KEPUTUSAN TTG TUJUAN 4. INTENTION OF THE END3. KEPUTUSAN TTG TUJUAN 4. INTENTION OF THE END

2. ORDO ELECTIONIS2. ORDO ELECTIONIS (CONCERNING THE MEANS) (CONCERNING THE MEANS)

5. PERTIMBANGAN TTG MEDIA 6. CONSENSUS TTG 5. PERTIMBANGAN TTG MEDIA 6. CONSENSUS TTG MEDIA INIMEDIA INI7. KEPUTUSAN PRAKTIS TTG MEDIA 8. PILIHAN MEDIUM 7. KEPUTUSAN PRAKTIS TTG MEDIA 8. PILIHAN MEDIUM (ELECTIO)(ELECTIO)

3.3. ORDO EXECUTIONISORDO EXECUTIONIS (CONCERNING THE (CONCERNING THE EXECUTION) EXECUTION)9.PERINTAH MELAKSANAKAN 10. PEMAKAIAN DAYA2 UTK 9.PERINTAH MELAKSANAKAN 10. PEMAKAIAN DAYA2 UTK PILIHAN (IMPERIUM) MELAKSANAKAN(USUS PILIHAN (IMPERIUM) MELAKSANAKAN(USUS ACTIVUS)ACTIVUS)11.KEPUTUSAN BHW TUJUAN 12. KESUKAAN BHW 11.KEPUTUSAN BHW TUJUAN 12. KESUKAAN BHW TERCAPAI (USUS PASSIVUS) TUJUAN TERCAPAI TERCAPAI (USUS PASSIVUS) TUJUAN TERCAPAI (FRUITIO)(FRUITIO)

TUJUAN PERBUATAN MANUSIATUJUAN PERBUATAN MANUSIA

KETERARAHAN KPD YG BAIK : MAN BUAT = TUJUAN BAIKKETERARAHAN KPD YG BAIK : MAN BUAT = TUJUAN BAIKAPA ITU “BAIK”? APA ITU “BAIK”? = SESUATU YG MENJADI ARAH SEMUA HAL, YG DITUJU, DICITA= SESUATU YG MENJADI ARAH SEMUA HAL, YG DITUJU, DICITACITAKAN (Aristoteles)CITAKAN (Aristoteles)= BUKAN KEKAYAAN, KEHORMATAN, KESEHATAN (Sokrates)= BUKAN KEKAYAAN, KEHORMATAN, KESEHATAN (Sokrates)TUGAS MAN = BUAT JIWA SEBAIK MUNGKINTUGAS MAN = BUAT JIWA SEBAIK MUNGKINDkl. TUJUAN TERTINGGI KEHIDUP MAN = KEBAHAGIAANDkl. TUJUAN TERTINGGI KEHIDUP MAN = KEBAHAGIAAN (EUDAIMONIA = KESEMPURNAAN)(EUDAIMONIA = KESEMPURNAAN) EUDAIMONIA = PUNYA DAIMON YG BAIKEUDAIMONIA = PUNYA DAIMON YG BAIK Ingg. “WELL-BEING” (Plato, Aristoteles)Ingg. “WELL-BEING” (Plato, Aristoteles)BGMN MENCAPAI EUDAIMONIA? BGMN MENCAPAI EUDAIMONIA? DG “ARETE”, “VIRTUS” : KEBAJIKAN, KEUTAMAANDG “ARETE”, “VIRTUS” : KEBAJIKAN, KEUTAMAAN “ “ARETE” PUNYA ARTI MORAL : MENJADIKAN SSORG MAN YG ARETE” PUNYA ARTI MORAL : MENJADIKAN SSORG MAN YG BAIKBAIKBGMN JADI MAN BAIK YG MEMBAHAGIAKAN?BGMN JADI MAN BAIK YG MEMBAHAGIAKAN?Aristoteles : DLM TINDAKAN / KEGIATAN YG MEREALISASI POTENSI2 Aristoteles : DLM TINDAKAN / KEGIATAN YG MEREALISASI POTENSI2 MAN SAMPAI MENCAPAI KEBULATAN KEMANUSIAAN.MAN SAMPAI MENCAPAI KEBULATAN KEMANUSIAAN.PENDIDIKAN : BANTU ORG MENGEMBANGKAN PRIBADINYA.PENDIDIKAN : BANTU ORG MENGEMBANGKAN PRIBADINYA.Sokrates : KEUTAMAAN ADALAH PENGETAHUANSokrates : KEUTAMAAN ADALAH PENGETAHUAN PUNYA KEUTAMAAN == TAHU “YG BAIK” -- LAKSANAKANPUNYA KEUTAMAAN == TAHU “YG BAIK” -- LAKSANAKAN

KESIMPULAN :KESIMPULAN :– MAN TIDAK BERSALAH DG SENGAJA., SALAH KR TIDAK TAHU.MAN TIDAK BERSALAH DG SENGAJA., SALAH KR TIDAK TAHU.– KEUTAMAAN SATU : BANGSA YUNANI : “VIRTUTES CARDINALES” :KEUTAMAAN SATU : BANGSA YUNANI : “VIRTUTES CARDINALES” :

“ “ JUSTICE, WISDOM, COURAGE, TEMPERANCE (SELF-JUSTICE, WISDOM, COURAGE, TEMPERANCE (SELF- CONTROL)CONTROL) ORANG BAJIK HARUS MAMPU MENGADAKAN RELASI YG ORANG BAJIK HARUS MAMPU MENGADAKAN RELASI YG BENAR ANTARA REASON, FEELING, DESIRE.BENAR ANTARA REASON, FEELING, DESIRE.

– KEUTAMAAN DAPAT DIAJARKANKEUTAMAAN DAPAT DIAJARKAN PENGAJARAN (SOKRATES) : KEMUNGKINAN HANTAR PENGAJARAN (SOKRATES) : KEMUNGKINAN HANTAR ORANG DG ORANG DG TANYA JAWAB KPD PENGET YG BENAR.TANYA JAWAB KPD PENGET YG BENAR. PENGET : HAL YG SUNGGUH2 BERNILAI, BAIK DALAM HIDUP MANPENGET : HAL YG SUNGGUH2 BERNILAI, BAIK DALAM HIDUP MANPUNYA PENGET SUNGGUH2 TTG YG BAIK BAGI MAN SBG MAN, PUNYA PENGET SUNGGUH2 TTG YG BAIK BAGI MAN SBG MAN, TAK BISA LAIN DP BERTINDAK BAIK SAJA.TAK BISA LAIN DP BERTINDAK BAIK SAJA.SOKRATES LAWAN RELATIVISME PROTAGORAS DAN SOFIS2 SOKRATES LAWAN RELATIVISME PROTAGORAS DAN SOFIS2 LAIN = “BAIK” PUNYA NILAI SAMA BAGI SEMUA ORANG.LAIN = “BAIK” PUNYA NILAI SAMA BAGI SEMUA ORANG.KESIMPULAN : “ALL MEN SEEK THE GOOD”.KESIMPULAN : “ALL MEN SEEK THE GOOD”.

BEBERAPA TESIS THOMAS AQUINASBEBERAPA TESIS THOMAS AQUINAS1. KALAU SST BERGERAK == UTK CAPAI SUATU TUJUAN1. KALAU SST BERGERAK == UTK CAPAI SUATU TUJUAN AGERE AGERE = KHAS MAN = MENGGERAKAN, BUKAN DIGERAKAN.= KHAS MAN = MENGGERAKAN, BUKAN DIGERAKAN. AGERE AGERE BUKAN BUKAN AGI AGI2. MAN DLM SEMUA PERB. MANUSIAWINYA BERUSAHA CAPAI TUJ.TERT2. MAN DLM SEMUA PERB. MANUSIAWINYA BERUSAHA CAPAI TUJ.TERT DALAM DALAM ACTUS HUMANUS ADA AGERE IN SENSU STRICTOACTUS HUMANUS ADA AGERE IN SENSU STRICTO3. ADA SST YG HARUS DIPANDANG SBG TUJ. AKHIR KEHID MAN3. ADA SST YG HARUS DIPANDANG SBG TUJ. AKHIR KEHID MAN = KESEMPURNAAN MANUSIAWI, BAIK ABSOLUT= KESEMPURNAAN MANUSIAWI, BAIK ABSOLUT4. TIDAK MUNGKIN MAN BERHUB DG BBRP HAL YG UTK DIA JADI 4. TIDAK MUNGKIN MAN BERHUB DG BBRP HAL YG UTK DIA JADI

TUJUAN2 AKHIR YAKNI SST YG BERI KEPENUHAN SEGALA TUJUAN2 AKHIR YAKNI SST YG BERI KEPENUHAN SEGALA KECENDERUNGAN MAN == KESEMPURNAAN.KECENDERUNGAN MAN == KESEMPURNAAN.

5. ADA TUJUAN AKHIR UTK SEMUA ORANG?5. ADA TUJUAN AKHIR UTK SEMUA ORANG?PRINSIP ETIKA : PRINSIP ETIKA : ALL MEN SEEK HAPPINESSALL MEN SEEK HAPPINESS = KEBAHAGIAAN = KEBAHAGIAAN SEMPURNA YG DAPAT PENUHI & PUASKAN SEGALA DKEINGINAN SEMPURNA YG DAPAT PENUHI & PUASKAN SEGALA DKEINGINAN MAN SBG MAN.MAN SBG MAN.

SYARAT TUJUAN AKHIR YG BERI BAHAGIA ABSOLUT :SYARAT TUJUAN AKHIR YG BERI BAHAGIA ABSOLUT :

– ABSOLUTABSOLUT– STABILSTABIL– POSSIBLE FOR ALL MENPOSSIBLE FOR ALL MEN

TAK DAPAT MENJADI OBJECTUM BEATIFICANSTAK DAPAT MENJADI OBJECTUM BEATIFICANS– KEBAIKAN2 MATERIALKEBAIKAN2 MATERIAL– KEBAIKAN2 SPIRITUAL DALAMDUNIA INI SEPERTI KUASA, HORMAT, ILMU KEBAIKAN2 SPIRITUAL DALAMDUNIA INI SEPERTI KUASA, HORMAT, ILMU

TEORI-TEORI ETIKATEORI-TEORI ETIKA

PERB MANA BAIK, MANA JAHAT?PERB MANA BAIK, MANA JAHAT?SOKRATES : “GNOTI SEAUTON” = KENALILAH DIRIMUSOKRATES : “GNOTI SEAUTON” = KENALILAH DIRIMU “ “PENGET. ADALAH KEBAJIKAN”PENGET. ADALAH KEBAJIKAN” TEORI TELEOLOGITEORI TELEOLOGI == APA KEBAIKAN TERTINGGI DLM HIDUP == APA KEBAIKAN TERTINGGI DLM HIDUP

MAN?MAN?UTILITARISME == KEBAHAGIAANUTILITARISME == KEBAHAGIAANNATURALISME == SURVIVALNATURALISME == SURVIVALREALISASI DIRI == PERKEMBANG. PRIBADI YG UTUHREALISASI DIRI == PERKEMBANG. PRIBADI YG UTUHUTILITARISME UTILITARISME == TEORI TELEOLOGIS UNIVERSAL == TEORI TELEOLOGIS UNIVERSALTELEOLOGIS : UKUR BENAR SALAH TINDAKAN MAN DR TELEOLOGIS : UKUR BENAR SALAH TINDAKAN MAN DR MANFAAT AKIBATMANFAAT AKIBATUNIVERSAL : NORMA MORAL :AKIBAT BAIK BG SEMUA ORANGUNIVERSAL : NORMA MORAL :AKIBAT BAIK BG SEMUA ORANGTUJ HIDUP MAN = KEBAHAGIAANTUJ HIDUP MAN = KEBAHAGIAANHEDONISME : HAPPINESS : PENGAL. INTELEKTUALHEDONISME : HAPPINESS : PENGAL. INTELEKTUAL PLEASURE : PENGAL. INDERAWIPLEASURE : PENGAL. INDERAWIMAN MAKHLUK YG SENANTIASA MENGEJAR KESENANGAN MAN MAKHLUK YG SENANTIASA MENGEJAR KESENANGAN SEBESAR MUNGKIN == CARPE DIEM ==SEBESAR MUNGKIN == CARPE DIEM ==

4 JENIS HEDONISME :4 JENIS HEDONISME :* H. PSIKOLOGIS : TIAP ORG BERBUAT UTK PEROLEH KESENANGAN * H. PSIKOLOGIS : TIAP ORG BERBUAT UTK PEROLEH KESENANGAN

PRIBADI.PRIBADI.* H. ETIS : MENEKANKAN “KEHARUSAN” MENGEJAR KESENANGAN * H. ETIS : MENEKANKAN “KEHARUSAN” MENGEJAR KESENANGAN

SEBESAR MUNGKIN DAN HINDARI KEJAHATANSEBESAR MUNGKIN DAN HINDARI KEJAHATAN* H. EGOISTIS : MENEKANKAN KEPENT PRIBADI YG HARUS DIPUASKAN* H. EGOISTIS : MENEKANKAN KEPENT PRIBADI YG HARUS DIPUASKAN* H. ALTRUISTIS : MENEKANKAN KEBHAGIAAN BG SEBANYAK MUNGKIN * H. ALTRUISTIS : MENEKANKAN KEBHAGIAAN BG SEBANYAK MUNGKIN

ORANGORANGARISTIPUS (400-300 sM) : KEBAIKAN TERTINGGI TERLETAK DALAM ARISTIPUS (400-300 sM) : KEBAIKAN TERTINGGI TERLETAK DALAM

KESENANGAN KESENANGAN FANA DAN SENSITIF TERTINGGI, BUKAN KEUTAMAAN CINTA KASIH DAN FANA DAN SENSITIF TERTINGGI, BUKAN KEUTAMAAN CINTA KASIH DAN PENGHENINGAN.PENGHENINGAN.EPICURUS : 2 KEWAJIBAN FUNDAMENTAL MANEPICURUS : 2 KEWAJIBAN FUNDAMENTAL MAN

- CARI KESENANGANMAKSIMUM- CARI KESENANGANMAKSIMUM - JAUHKAN PENDERITAAN- JAUHKAN PENDERITAAN

UTK ITU BUTUH “KEBIJAKSANAAN”UTK ITU BUTUH “KEBIJAKSANAAN”JEREMY BENTHAM (1748-1832, BAPAK UTIL. ILMIAH MODERN)JEREMY BENTHAM (1748-1832, BAPAK UTIL. ILMIAH MODERN)MAN : INDIVIDUAL - RASIONALMAN : INDIVIDUAL - RASIONALKEBAHAGIAAN : ADA RASA SENANG & PUASKEBAHAGIAAN : ADA RASA SENANG & PUAS PANTANG, PUASA, SANGKAL DIRI, MATI RAGA = BODOH,PANTANG, PUASA, SANGKAL DIRI, MATI RAGA = BODOH, KECUALI KALAU MENGHASILKAN KEBAH.LEBIH BESARKECUALI KALAU MENGHASILKAN KEBAH.LEBIH BESARPERB.MANWI DINILAI MENURUT KAPASITAS PRODUKSI RASA SENANG =PERB.MANWI DINILAI MENURUT KAPASITAS PRODUKSI RASA SENANG =

– KESEJAH. UMUM, AKT SOSIAL KESEJAH. UMUM, AKT SOSIAL – JANGAN TERLALU EGOISTISJANGAN TERLALU EGOISTIS

UTILITARISME :DALAM SEMUA SITUASI = HASILKAN NILAI POSITIFUTILITARISME :DALAM SEMUA SITUASI = HASILKAN NILAI POSITIF = PERKECIL HASIL NEGATIF= PERKECIL HASIL NEGATIFNILAI MANA DIPRIORITASKAN? == KEBAH. INTRINSIK (NILAI2 NILAI MANA DIPRIORITASKAN? == KEBAH. INTRINSIK (NILAI2 KEMANUSIAAN, PERSAHABATAN, PENGET., KEKUATAN, KEMANUSIAAN, PERSAHABATAN, PENGET., KEKUATAN, KESEHATAN, KEINDAHAN, MORAL)KESEHATAN, KEINDAHAN, MORAL)UTILITARISME TINDAKAN & UTIL. PERATURANUTILITARISME TINDAKAN & UTIL. PERATURANUTIL. TINDAKAN UTIL. TINDAKAN : LAWAN TEORI DEONTOLOGI, MEREKA TANYA :: LAWAN TEORI DEONTOLOGI, MEREKA TANYA : PRINSIP BERLAKU BG SETIAP SITUASI KHUSUS? “JANGAN CURI”, PRINSIP BERLAKU BG SETIAP SITUASI KHUSUS? “JANGAN CURI”, ““JANGAN DUSTA”, “JANGAN BUNUH” : SELALU BEGITU??JANGAN DUSTA”, “JANGAN BUNUH” : SELALU BEGITU??PRINSIPPRINSIP = PERTIMBANG. KONSEKUENSI2 DR SETIAP PERB. = PERTIMBANG. KONSEKUENSI2 DR SETIAP PERB. KHUSUS DG PEDOMAN : LAKUKAN KEBAIKAN SEBESAR MUNGKIN KHUSUS DG PEDOMAN : LAKUKAN KEBAIKAN SEBESAR MUNGKIN BG SEBANYAK MUNGKIN ORANG.BG SEBANYAK MUNGKIN ORANG.KELEMAHAN PRINSIP INI :KELEMAHAN PRINSIP INI :

– SELURUH KETERTIB. MASY. AKAN GOYAH.SELURUH KETERTIB. MASY. AKAN GOYAH. - BOLEH CURI/KORUPSI == ASAL UNTUNG BAGI BANYAK - BOLEH CURI/KORUPSI == ASAL UNTUNG BAGI BANYAK ORANG??ORANG??

– BUKANKAH ADA SITUASI DI MANA PRINSIP INI TIDAK BISA BUKANKAH ADA SITUASI DI MANA PRINSIP INI TIDAK BISA DITERAPKAN??DITERAPKAN??

PERATURAN DPT DIDISPENSASIKAN DLM SITUASI KHUSUS MIS. PERATURAN DPT DIDISPENSASIKAN DLM SITUASI KHUSUS MIS. MENGAT. KEBENARAN KPD PASIEN”MENGAT. KEBENARAN KPD PASIEN”

UTIL PERATURANUTIL PERATURAN= HITUNG AKIBAT BAIK-BURUK PERATURAN YG BERLAKU = HITUNG AKIBAT BAIK-BURUK PERATURAN YG BERLAKU

UMUM, BUKAN AKIBAT BAIK-BURUK BAGI INDIVIDU.UMUM, BUKAN AKIBAT BAIK-BURUK BAGI INDIVIDU.UTIL : TIND. – TERGANTUNG SITUASI : EFEK BAIKUTIL : TIND. – TERGANTUNG SITUASI : EFEK BAIK PERAT. – ATURAN UMUM : EFEK UMUM BAIKPERAT. – ATURAN UMUM : EFEK UMUM BAIKAKTIVITAS – BAHAGIA : EFEK, BUKAN TUJUANAKTIVITAS – BAHAGIA : EFEK, BUKAN TUJUANUNTUK CAPAI KEBAHAGIAAN :UNTUK CAPAI KEBAHAGIAAN :

– NIKMATI PEKERJAANNIKMATI PEKERJAAN– LOYAL PD POTENSI DIRILOYAL PD POTENSI DIRI– KEMBANGKAN MINAT & PERSAHABATAN DG SESAMA & ALAMKEMBANGKAN MINAT & PERSAHABATAN DG SESAMA & ALAM– WATAK DAN INTEGRITAS DIRIWATAK DAN INTEGRITAS DIRI

SELF-REALIZATIONSELF-REALIZATIONTUJ. PERB. = PENGEMBANGAN DIRI SBG MAKHLUK BERPIKIR, TUJ. PERB. = PENGEMBANGAN DIRI SBG MAKHLUK BERPIKIR, SENSITIF, HISTORISSENSITIF, HISTORISREAL.DIRI = PERKEMBANGAN HARMONIS KAPASITAS2 MAN REAL.DIRI = PERKEMBANGAN HARMONIS KAPASITAS2 MAN MENUJU KESEMPURNAAN IDEALISTIK, MENUJU KESEMPURNAAN IDEALISTIK, EUDAIMONISME DAN ENERGISMEEUDAIMONISME DAN ENERGISMEPLATO = JIWA MAN : RASIONAL -- KEBIJAKSANAANPLATO = JIWA MAN : RASIONAL -- KEBIJAKSANAAN KEBERANIAN -- KEGAGAHANKEBERANIAN -- KEGAGAHAN KEINGINAN -- KENDALI DIRIKEINGINAN -- KENDALI DIRI KEADILAN - ATUR KESEIMBANGAN KE-3 KEADILAN - ATUR KESEIMBANGAN KE-3

BAGIAN JIWABAGIAN JIWA

ARISTOTELESARISTOTELESKODRAT MAN : IRRASIONAL : VEGETATIF, APETITIFKODRAT MAN : IRRASIONAL : VEGETATIF, APETITIF RASIONAL - ATUR IMPULS2 IRRASIONALRASIONAL - ATUR IMPULS2 IRRASIONALMAN MAKH RASIONAL -- KEHENDAK -- UNGKAPKAN DIRI DALAM MAN MAKH RASIONAL -- KEHENDAK -- UNGKAPKAN DIRI DALAM AKTIVITASAKTIVITASBUTUH KEBAJIKAN : PIKIRAN, KEHENDAK, TINDAKANBUTUH KEBAJIKAN : PIKIRAN, KEHENDAK, TINDAKANKEBAJIKAN = KEADAAN MENTAL ATAU WATAK KOKOH YG KEBAJIKAN = KEADAAN MENTAL ATAU WATAK KOKOH YG MEMAMPUKAN MAN MENGEMBANGKAN POTENSI2 MEMAMPUKAN MAN MENGEMBANGKAN POTENSI2 KEMANUSIAANNYA DI BAWAH BIMBINGAN AKAL KEMANUSIAANNYA DI BAWAH BIMBINGAN AKAL

BUDINYA AGAR MAN TIDAK JATUH DALAM BUDINYA AGAR MAN TIDAK JATUH DALAM EKSTRIMITAS MENTAL TERTENTU.EKSTRIMITAS MENTAL TERTENTU.Mis. terburu nafsu - keberanian - penakautMis. terburu nafsu - keberanian - penakaut Pemborosan - kebebasan - kikirPemborosan - kebebasan - kikir Suka menurut - kontrol diri - pembangkangSuka menurut - kontrol diri - pembangkangSELF-REALIZATION : IDEAL ETIKA MODERNSELF-REALIZATION : IDEAL ETIKA MODERN

– RD : KEBAIKAN TERTINGGI : Man ad kesatuan, keseluruhan yg tak RD : KEBAIKAN TERTINGGI : Man ad kesatuan, keseluruhan yg tak bisa disamakan begitu saja dg bagian2nya.bisa disamakan begitu saja dg bagian2nya.

– PERKEMBANGAN SEMUA FUNGSI KEMANUSIAAN.PERKEMBANGAN SEMUA FUNGSI KEMANUSIAAN. Tujuan RD : perkembangan diri man seutuhnyaTujuan RD : perkembangan diri man seutuhnya

– MAKHLUK SOSIAL : pribadi sejati = pribadi sosial.MAKHLUK SOSIAL : pribadi sejati = pribadi sosial.

TEORI DEONTOLOGI = FORMALISMETEORI DEONTOLOGI = FORMALISME= NORMA KELAKUAN MAN DITEMUKAN DLM PERATURAN YG ADALAH = NORMA KELAKUAN MAN DITEMUKAN DLM PERATURAN YG ADALAH BAIK ATAU SALAH TERLEPAS DARI HASIL2NYA.BAIK ATAU SALAH TERLEPAS DARI HASIL2NYA.= MENENTANG ETIKA TELEOLOGISME= MENENTANG ETIKA TELEOLOGISME PRINSIP : SAYA SELALU HARUS BERTINDAK JUJUR DAN TIND.TAKPRINSIP : SAYA SELALU HARUS BERTINDAK JUJUR DAN TIND.TAK JUJUR TAK PERNAH DG ALASAN APA PUN DAPAT DIBENARKAN.JUJUR TAK PERNAH DG ALASAN APA PUN DAPAT DIBENARKAN.IMMANUEL KANT (1724-1804)IMMANUEL KANT (1724-1804)AKTIVITAS SETIAP HAL SELALU MERUPAKAN KONFORMITAS DG HUKUM.AKTIVITAS SETIAP HAL SELALU MERUPAKAN KONFORMITAS DG HUKUM.HUKUM KODRAT = HUKUM AKAL/RASIO YG TERPANTUL DLM H. MORAL YGHUKUM KODRAT = HUKUM AKAL/RASIO YG TERPANTUL DLM H. MORAL YG MENDASARI KEH. ASASI MAN.MENDASARI KEH. ASASI MAN.HANYA MAKHLUK BER-AB DPT BERTINDAK DLM KONFORM DG H. MORALHANYA MAKHLUK BER-AB DPT BERTINDAK DLM KONFORM DG H. MORALH. MORAL TAMPAK DALAM MAN SBG KEWAJIBAN.H. MORAL TAMPAK DALAM MAN SBG KEWAJIBAN.TAAT PADA KEWAJIBAN MORAL = INTI KEBAIKAN.TAAT PADA KEWAJIBAN MORAL = INTI KEBAIKAN.MOTIVASIMOTIVASIMOTIVASI/KEH.BAIK : NILAI INTRINSIKMOTIVASI/KEH.BAIK : NILAI INTRINSIK““KEBAIKAN” ADA DALAM KEH. BAIK/MOTIF, BUKAN DLM PELAKS. & KEBAIKAN” ADA DALAM KEH. BAIK/MOTIF, BUKAN DLM PELAKS. & KONSEKUENSI TINDAKAN.KONSEKUENSI TINDAKAN.COURAGE, KNOWLEDGE, HAPPINESS : KEBAIKAN TTP BUKAN FAKTOR COURAGE, KNOWLEDGE, HAPPINESS : KEBAIKAN TTP BUKAN FAKTOR PENENTU KEBAIKAN, SEBAB DAPAT DIPAKAI UTK MAKSUD JAHAT/DICAPAIPENENTU KEBAIKAN, SEBAB DAPAT DIPAKAI UTK MAKSUD JAHAT/DICAPAIDG SARANA JAHAT.DG SARANA JAHAT.KUALITAS MORAL PERB. MANUSIAWI DITENTUKAN OLEH KEH. BAIK/MOTIF KUALITAS MORAL PERB. MANUSIAWI DITENTUKAN OLEH KEH. BAIK/MOTIF BAIK.BAIK.

KANT BEDAKAN 3 PRINSIP MORAL :KANT BEDAKAN 3 PRINSIP MORAL :– UNIVERSALITASUNIVERSALITAS– KEMANUSIAAN SBG TUJUAN DALAM DIRISENDIRIKEMANUSIAAN SBG TUJUAN DALAM DIRISENDIRI– OTONOMI OTONOMI

ADA 3 HAL YG TERKANDUNG DALAM H. MORAL :ADA 3 HAL YG TERKANDUNG DALAM H. MORAL :– KEBEBASAN = MEMUNGKINKAN KEWAJIBANKEBEBASAN = MEMUNGKINKAN KEWAJIBAN– IMMORTALITAS - PERKEMB. KE ARAH HIDUP LEBIH IMMORTALITAS - PERKEMB. KE ARAH HIDUP LEBIH

SEMPURNASEMPURNA– ALLAH - KEMUNGK. CAPAI KEBAIKAN ALLAH - KEMUNGK. CAPAI KEBAIKAN

TERTINGGITERTINGGICATATAN KRITIS :CATATAN KRITIS :

– SEGI HISTORIS & DASAR PENGET. MORAL? KEPUT.MORAL SEGI HISTORIS & DASAR PENGET. MORAL? KEPUT.MORAL DIKONSDISIONIRDIKONSDISIONIR

– UNIVERSALITAS : SITUASI BARU & UNIK ?UNIVERSALITAS : SITUASI BARU & UNIK ? Curi, bohong, bunuh, beri derma dll. Selalu, di mana-Curi, bohong, bunuh, beri derma dll. Selalu, di mana- mana?mana?

– KUALITAS MORAL TERLETAK PD MOTIVASI, BUKAN KUALITAS MORAL TERLETAK PD MOTIVASI, BUKAN KONSEKUENSI. PERBUATAN “BAIK” DG MOTIVASSI BAIK KONSEKUENSI. PERBUATAN “BAIK” DG MOTIVASSI BAIK TTP KONSEKUENSI NEGATIF LEBIH BESAR ??TTP KONSEKUENSI NEGATIF LEBIH BESAR ??