1. siklus batuan

12
Siklus batuan menggambarkan seluruh proses yang dengannya batuan dibentuk, dimodifikasi, ditransportasikan, mengalami dekomposisi, dan dibentuk kembali sebagai hasil dari proses internal dan eksternal Bumi. Siklus batuan ini berjalan secara kontinyu dan tidak pernah berakhir. Siklus ini adalah fenomena yang terjadi di kerak benua (geosfer) yang berinteraksi dengan atmosfer, hidrosfer, dan biosfer dan digerakkan oleh energi panas internal Bumi dan energi panas yang datang dari Matahari. Kerak bumi yang tersingkap ke udara akan mengalami pelapukan dan mengalami transformasi menjadi regolit melalui proses yang melibatkan atmosfer, hidrosfer dan biosfer. Selanjutnya, proses erosi mentansportasikan regolit dan kemudian mengendapkannya sebagai sedimen. Setelah mengalami deposisi, sedimen tertimbun dan mengalami kompaksi dan kemudian menjadi batuan sedimen. Kemudian, proses-proses tektonik yang menggerakkan lempeng dan pengangkatan kerak Bumi menyebabkan batuan sedimen mengalami deformasi. Penimbunan yang lebih dalam membuat batuan sedimen menjadi batuan metamorik, dan penimbunan yang lebih dalam lagi membuat batuan metamorfik meleleh membentuk magma yang dari magma ini kemudian terbentuk batuan beku yang baru. Pada berbagai tahap siklus batuan ini, tektonik dapat mengangkat kerak bumi dan menyingkapkan batuan sehingga batuan tersebut mengalami pelapukan dan erosi. Dengan demikian, siklus batuan ini akan terus berlanjut tanpa henti. Dari kesimpulan diatas, jika kita hubungkan siklus batuan dengan sedimentologi, maka batua sedimen itu bisa berasal dari batuan apa saja, baik itu batuan beku, batuan metamorf, ataupun batuan sedimen itu sendiri Geologi Secara Umum, monggo dipilih dan di baca: 01. Pengertian Geologi 02. Cabang Ilmu Geologi 03. Struktur dan Komposisi Bumi 04. Batuan Dan Mineral 05. Siklus Batuan 06. Batuan Beku 07. Klasifikasi Batuan Beku Berdasarkan Genetik Batuan 08. Klasifikasi Batuan Beku Berdasarkan Kandungan Senyawa Kimia 09. Klasifikasi Batuan Beku Berdasarkan Kandungan Mineraloginya 10. Struktur batuan beku 11. Batuan Metamorf 12. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Metamorfisme 13. Tipe Metamorfisme 14. Klasifikasi Batuan Metamorf (Berdasarkan komposisi kimianya) 15. Struktur dan Tekstur Batuan Metamorf :: Sebelumnya kita sudah tahu bahwa di bumi ada tiga jenis batuan yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Ketiga batuan tersebut dapat berubah menjadi batuan metamorf tetapi ketiganya juga bisa berubah menjadi batuan lainnya. Semua batuan akan mengalami pelapukan dan erosi menjadi partikel-partikel atau pecahan-pecahan yang lebih kecil yang akhirnya juga bisa membentuk batuan sedimen. Batuan juga bisa melebur atau meleleh menjadi magma dan kemudian kembali menjadi batuan beku. Kesemuanya ini disebut siklus batuan atau ROCK CYCLE.

Upload: dayat-hidayatullah

Post on 30-Jan-2016

22 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Siklus batuan

TRANSCRIPT

Page 1: 1. Siklus Batuan

Siklus batuan menggambarkan seluruh proses yang dengannya batuan dibentuk, dimodifikasi, ditransportasikan, mengalami dekomposisi, dan dibentuk kembali sebagai hasil dari proses internal dan eksternal Bumi. Siklus batuan ini berjalan secara kontinyu dan tidak pernah berakhir. Siklus ini adalah fenomena yang terjadi di kerak benua (geosfer) yang berinteraksi dengan atmosfer, hidrosfer, dan biosfer dan digerakkan oleh energi panas internal Bumi dan energi panas yang datang dari Matahari.

Kerak bumi yang tersingkap ke udara akan mengalami pelapukan dan mengalami transformasi menjadi regolit melalui proses yang melibatkan atmosfer, hidrosfer dan biosfer. Selanjutnya, proses erosi mentansportasikan regolit dan kemudian mengendapkannya sebagai sedimen. Setelah mengalami deposisi, sedimen tertimbun dan mengalami kompaksi dan kemudian menjadi batuan sedimen. Kemudian, proses-proses tektonik yang menggerakkan lempeng dan pengangkatan kerak Bumi menyebabkan batuan sedimen mengalami deformasi. Penimbunan yang lebih dalam membuat batuan sedimen menjadi batuan metamorik, dan penimbunan yang lebih dalam lagi membuat batuan metamorfik meleleh membentuk magma yang dari magma ini kemudian terbentuk batuan beku yang baru. Pada berbagai tahap siklus batuan ini, tektonik dapat mengangkat kerak bumi dan menyingkapkan batuan sehingga batuan tersebut mengalami pelapukan dan erosi. Dengan demikian, siklus batuan ini akan terus berlanjut tanpa henti.

Dari kesimpulan diatas, jika kita hubungkan siklus batuan dengan sedimentologi, maka batua sedimen itu bisa berasal dari batuan apa saja, baik itu batuan beku, batuan metamorf, ataupun batuan sedimen itu sendiri

Geologi Secara Umum, monggo dipilih dan di baca:

01. Pengertian Geologi02. Cabang Ilmu Geologi03. Struktur dan Komposisi Bumi04. Batuan Dan Mineral05. Siklus Batuan

06. Batuan Beku07. Klasifikasi Batuan Beku Berdasarkan Genetik Batuan08. Klasifikasi Batuan Beku Berdasarkan Kandungan Senyawa Kimia09. Klasifikasi Batuan Beku Berdasarkan Kandungan Mineraloginya10. Struktur batuan beku

11. Batuan Metamorf12. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Metamorfisme13. Tipe Metamorfisme14. Klasifikasi Batuan Metamorf (Berdasarkan komposisi kimianya) 15. Struktur dan Tekstur Batuan Metamorf

:: Sebelumnya kita sudah tahu bahwa di bumi ada tiga jenis batuan yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Ketiga batuan tersebut dapat berubah menjadi batuan metamorf tetapi ketiganya juga bisa berubah menjadi batuan lainnya. Semua batuan akan mengalami pelapukan dan erosi menjadi partikel-partikel atau pecahan-pecahan yang lebih kecil yang akhirnya juga bisa membentuk batuan sedimen. Batuan juga bisa melebur atau meleleh menjadi magma dan kemudian kembali menjadi batuan beku. Kesemuanya ini disebut siklus batuan atau ROCK CYCLE.

 Semua batuan yang ada di permukaan bumi akan mengalami pelapukan. Penyebab pelapukan tersebut ada 3 macam:

1. Pelapukan secara fisika: perubahan suhu dari panas ke dingin akan membuat batuan mengalami perubahan. Hujan pun juga dapat membuat rekahan-rekahan yang ada di batuan menjadi berkembang sehingga proses-proses fisika tersebut dapat membuat batuan pecah menjadi bagian yang lebih kecil lagi.

2. Pelapukan secara kimia: beberapa jenis larutan kimia dapat bereaksi dengan batuan seperti contohnya larutan HCl akan bereaksi dengan batu gamping. Bahkan air pun dapat bereaksi melarutan beberapa jenis batuan. Salah satu contoh yang nyata adalah “hujan asam” yang sangat mempengaruhi terjadinya pelapukan secara kimia.

3. Pelapukan secara biologi: Selain pelapukan yang terjadi akibat proses fisikan dan kimia, salah satu pelapukan yang dapat terjadi adalah pelapukan secara biologi. Salah satu contohnya adalah pelapukan yang disebabkan oleh gangguan

Page 2: 1. Siklus Batuan

dari akar tanaman yang cukup besar. Akar-akar tanaman yang besar ini mampu membuat rekahan-rekahan di batuan dan akhirnya dapat memecah batuan menjadi bagian yang lebih kecil lagi.

Setelah batuan mengalami pelapukan, batuan-batuan tersebut akan pecah menjadi bagian yang lebih kecil lagi sehingga mudah untuk berpindah tempat. Berpindahnya tempat dari partikel-partikel kecil ini disebut erosi. Proses erosi ini dapat terjadi melalui beberapa cara:

1. Akibat grafitasi: akibat adanya grafitasi bumi maka pecahan batuan yang ada bisa langsung jatuh ke permukaan tanah atau menggelinding melalui tebing sampai akhirnya terkumpul di permukaan tanah.

2. Akibat air: air yang melewati pecahan-pecahan kecil batuan yang ada dapat mengangkut pecahan tersebut dari satu tempat ke tempat yang lain. Salah satu contoh yang dapat diamati dengan jelas adalah peranan sungai dalam mengangkut pecahan-pecahan batuan yang kecil ini.

3. Akibat angin: selain air, angin pun dapat mengangkut pecahan-pecahan batuan yang kecil ukurannya seperti halnya yang saat ini terjadi di daerah gurun.

4. Akibat glasier: sungai es atau yang sering disebut glasier seperti yang ada di Alaska sekarang juga mampu memindahkan pecahan-pecahan batuan yang ada.

Pecahan-pecahan batuan yang terbawa akibat erosi tidak dapat terbawa selamanya. Seperti halnya sungai akan bertemu laut, angin akan berkurang tiupannya, dan juga glasier akan meleleh. Akibat semua ini, maka pecahan batuan yang terbawa akan terendapkan. Proses ini yang sering disebut proses pengendapan. Selama proses pengendapan, pecahan batuan akan diendapkan secara berlapis dimana pecahan yang berat akan diendapkan terlebih dahulu baru kemudian diikuti pecahan yang lebih ringan dan seterusnya. Proses pengendapan ini akan membentuk perlapisan pada batuan yang sering kita lihat di batuan sedimen saat ini. 

Pada saat perlapisan di batuan sedimen ini terbentuk, tekanan yang ada di perlapisan yang paling bawah akan bertambah akibat pertambahan beban di atasnya. Akibat pertambahan tekanan ini, air yang ada dalam lapisan-lapisan batuan akan tertekan sehingga keluar dari lapisan batuan yang ada. Proses ini sering disebut kompaksi. Pada saat yang bersamaan pula, partikel-partikel yang ada dalam lapisan mulai bersatu. Adanya semen seperti lempung, silika, atau kalsit diantara partikel-partikel yang ada membuat partikel tersebut menyatu membentuk batuan yang lebih keras. Proses ini sering disebut sementasi. Setelah proses kompaksi dan sementasi terjadi pada pecahan batuan yang ada, perlapisan sedimen yang ada sebelumnya berganti menjadi batuan sedimen yang berlapis-lapis. Batuan sedimen

seperti batu pasir, batu lempung, dan batu gamping dapat dibedakan dari batuan lainnya melalui adanya perlapisan, butiran-butiran sedimen yang menjadi satu akibat adanya semen, dan juga adanya fosil yang ikut terendapkan saat pecahan batuan dan fosil mengalami proses erosi, kompaksi dan akhirnya tersementasikan bersama-sama. 

Pada kerak bumi yang cukup dalam, tekanan dan suhu yang ada sangatlah tinggi. Kondisi tekanan dan suhu yang sangat tinggi seperti ini dapat mengubah mineral yang dalam batuan. Proses ini sering disebut proses metamorfisme. Semua batuan yang ada dapat mengalami proses metamorfisme. Tingkat proses metamorfisme yang terjadi tergantung dari:

1. Apakah batuan yang ada terkena efek tekanan dan atau suhu yang tinggi.2. Apakah batuan tersebut mengalami perubahan bentuk.

3. Berapa lama batuan yang ada terkena tekanan dan suhu yang tinggi.

Dengan bertambahnya dalam suatu batuan dalam bumi, kemungkinan batuan yang ada melebur kembali menjadi magma sangatlah besar. Ini karena tekanan dan suhu yang sangat tinggi pada kedalaman yang sangat dalam. Akibat densitas dari magma yang terbentuk lebih kecil dari batuan sekitarnya, maka magma tersebut akan mencoba kembali ke permukaan menembus kerak bumi yang ada. Magma juga terbentuk di bawah kerak bumi yaitu di mantle bumi. Magma ini juga akan berusaha menerobos kerak bumi untuk kemudian berkumpul dengan magma yang sudah terbentuk sebelumnya dan selanjutnya berusaha menerobos kerak bumi untuk membentuk batuan beku baik itu plutonik

ataupun vulkanik. 

Kadang-kadang magma mampu menerobos sampai ke permukaan bumi melalui rekahan atau patahan yang ada di bumi. Pada saat magma mampu menembus permukaan bumi, maka kadang terbentuk ledakan atau sering disebut volcanic eruption. Proses ini sering disebut proses ekstrusif. Batuan yang terbentuk dari magma yang keluar ke permukaan disebut batuan beku ekstrusif. Basalt dan pumice (batu apung) adalah salah satu contoh batuan ekstrusif. Jenis batuan yang terbentuk akibat proses ini tergantung dari komposisi magma yang ada. Umumnya batuan beku ekstrusif memperlihatkan cirri-ciri berikut:

Page 3: 1. Siklus Batuan

1. Butirannya sangatlah kecil. Ini disebabkan magma yang keluar ke permukaan bumi mengalami proses pendinginan yang sangat cepat sehingga mineral-mineral yang ada sebagai penyusun batuan tidak mempunyai banyak waktu untuk dapat berkembang.

2. Umumnya memperlihatkan adanya rongga-rongga yang terbentuk akibat gas yang terkandung dalam batuan atau yang sering disebut “gas bubble”.

Batuan yang meleleh akibat tekanan dan suhu yang sangat tinggi sering membentuk magma chamber dalam kerak bumi. Magma ini bercampur dengan magma yang terbentuk dari mantle. Karena letak magma chamber yang relatif dalam dan tidak mengalami proses ekstrusif, maka magma yang ada mengalami proses pendinginan yang relatif lambat dan membentuk kristal-kristal mineral yang akhirnya membentuk batuan beku intrusif. Batuan beku intrusif dapat tersingkap di permukaan membentuk pluton. Salah satu jenis pluton terbesar yang tersingkap dengan jelas adalah batholit seperti yang ada di Sierra Nevada – USA yang merupakan batholit granit yang sangat besar. Gabbro juga salah satu contoh

batuan intrusif. Jenis batuan yang terbentuk akibat proses ini tergantung dari komposisi magma yang ada. Umumnya batuan beku intrusif memperlihatkan cirri-ciri berikut:

1. Butirannya cukup besar. Ini disebabkan magma yang keluar ke permukaan bumi mengalami proses pendinginan yang sangat lambat sehingga mineral-mineral yang ada sebagai penyusun batuan mempunyai banyak waktu untuk dapat berkembang.

2. Biasanya mineral-mineral pembentuk batuan beku intrusif memperlihatkan angular interlocking.

Proses-proses inilah semua yang terjadi dimasa lampau, sekarang, dan yang akan datang. Terjadinya proses-proses ini menjaga keseimbangan batuan yang ada di bumi.Referensi :

Oxford University Museum - http://www.oum.ox.ac.uk/

Batuan Beku (Igneous Rock)Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma pijar yang membeku menjadi padat. Menurut beberapateori tentang terjadinya bumi, pada suatu waktu lalu bumi berupa massa cair yang dinamakan magma. Magmaini selanjutnya membeku membentuk lapisan kerak bumi, dan sebagian besar batuan kerak bumi menjadi jenisbatuan beku. Pada kenyataannya, 80% batuan yang menyusun batuan kerak bumi adalah batuan beku.Berdasarkan tempat terbentuknya magma beku, batuan beku dibagi menjadi tiga macam.1 ) B a t u a n B e k u D a l a m ( P l u t o n i k / A b i s i k ) B a t u a n b e k u d a l a m , t e r j a d i d a r i p e m b e k u a n m a g m a y a n g berlangsungperlahan-lahan ketika masih berada jauh di dalam kulit bumi. Contoh batuan beku dalam adalah granit, diotit,dan gabbro.2 ) B a t u a n B e k u G a n g / K o r o k B a t u a n b e k u k o r o k , t e r j a d i d a r i m a g m a y a n g m e m b e k u d i l o r o n g a n t a r a sarang magma dan permukaan bumi. Magma yang meresap di antara lapisan-lapisan litosfer mengalami prosespembekuan yang berlangsung lebih cepat, sehingga kristal mineral yang terbentuk tidak semua besar.Campuran kristal mineral yang besarnya tidak sama merupakan ciri batuan beku korok.3 ) B a t u a n B e k u L u a r / L e l e h a n B a t u a n b e k u l u a r a t a u b a t u a n b e k u l e l e h a n t e r j a d i d a r i s e b a g i a n m a g m a yang membeku setelah sampai di permukaan bumi. Contoh batuan beku luar adalah basalt, diorit, andesit,obsidin, scoria, dan bumice atau batu apung.b. Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)Batuan beku yang telah terbentuk pada permukaan bumi mengalami pelapukan. Bagian-bagian yang lepasdiangkut oleh aliran air, angin atau cairan gletser, dan kemudian diendapkan. Endapan tersebut disebut sedimendan masih lunak, karena proses diagenesis, sedimen menjadi keras dan disebut batuan sedimen.Berdasarkan proses pembentukannya batuan sedimen dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, sebagaiberikut. 1)Batuan sedimen klast ik yaitu batuan asal yang mengalami penghancuran secara mekanis dari ukuran besar menjadi ukuran kecil, kemudian mengendap membentuk batuan endapanklastik. Contoh umum batuan endapan klastik adalah batuan pasir dan batu lempung (Shale).2) Batuan sedimen kimiawi yaitu batuan yang terjadi karena proses kimiawi, seperti penguapan, pelarutan,dehidrasi, dan sebagainya. Contoh batuan sedimen kimiawi yang terjadi secara tidak langsung adalah batuansedimen kapur yang dinamakan stalaktit dan stalagmit yang terdapat di gua-gua kapur,3)Batuan sedimen organik yaitu batuan yang terjadi karena selama proses pengen- dapannya mendapatbantuan dari organis- me, yaitu sisa-sisa rumah atau bangkai binatang laut yang tertimbun di dasar lautseperti kerang, dan terumbu karang.Berdasarkan tenaga yang me- ngangkut, batuan sedimen dibe- dakan menjadi 4, sebagai berikut.a) Batuan sedimen aeris atau aeolis, terbentuk oleh tenaga angin, misalnya tanah los;b) Batuan sedimen glasial, ter- bentuk oleh tenaga es, misal- nya morena;c) Batuan sedimen aquatis, ter- bentuk oleh tenaga air, misal- nya breksi dan konglomerat;d) Batuan sedimen marine, ter- bentuk oleh tenaga air laut misalnya batu karang.c. Batuan Malihan (Metamorphic Rock)Batuan malihan terbentuk karena adanya penambahan suhu atau penambahan tekanan yang terjadi secarabersamaan pada batuan sedimen. Contoh batuan malihan adalah marmer dari batu kapur dan antrasit dari batubara.ialah batuan yang terjadi karena magma yang berupa zat cair pijar mengalami pendinginan danmenjadi beku.B e r d a s a r k a n t e m p a t p e m b e k u a n n y a , b a t u a n b e k u d i b a g i m e n j a d i t i g a , y a i t u : a ) b a t u a n b e k u dalam (plutonik atau abisik), tempat pembekuan magmadi bagian dalam litosfer (di dalam bumi); b)batuan beku gang atau korok, tempat pembekuannyadi saluranmagma (diatrema) dan pada rekahan l i tosfer; c)batuan beku luar atau lelehan, tempat pembekuannya di permukaanbumi.Batuan sedimen (endapan)ialah batuan yang diangkut oleh aliran air, angin, atau cairangletser kemudian diendapkan di tempat lain. Akibat proses diagenesis (gaya kimia dan fisis)batuan sedimen menjadi keras. Berdasarkan proses pembentukannya, batuan sedimen dibagi tiga,yaitu sebagai berikut.a)b)c)Batuan sedimen klastik, yaitu sedimen yang susunan kimianya sama dengan batuan asal. Ketikadiangkut hanya mengalami peng- hancuran dari besar menjadi kecil saja. Misalnya, kerikil, pasir,lumpur (berasal dari batu-batu besar di gunung, masuk ke sungai lalu terbawa air dan salingmembentur yang akhirnya menjadi kecil, susunan kimianya masih sama dengan batuan

Page 4: 1. Siklus Batuan

asal).Batuan sedimen kimiawi, yaitu sedimen yang terjadi karena proses kimia, pelarutan, penguapan,dan oksidasi. Misalnya, batu gamping (CaCO3) menjadi larutan air kapur Ca (HCO3)2 yangdisebabkan oleh air hujan yang mengandung CO2. Larutan kapur ini sampai ke atap gua kapur. Tetesan air kapur di atas gua menjadi stalaktit dan di dasar gua menjadi stalagmit.Pembentukannya disebabkan pelarutan dan penguapan H2O dan CO2. Proses kimianya adalahCaCO3 + H2O + CO2Ca (HCO3)2. Contoh lainnya ialah garam dapur dan gipsum yang merupakanhasil penguapan air laut. Batuan sedimen organik, yaitu sedimen yang terjadi selama prosespengendapannya mendapat bantuan dari organisme, yaitu sisa rumah atau bangkai binatang laut yang tertimbun di dasar laut, seperti kerang, terumbu karang,tulang belulang, kotoran burung (guano) yang menggunung di Peru, dan lapisan humus di hutan.Berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya, batuan sedimen dibagi 4 (empat), yaitu sebagaiberikut. a)Batuan sedimen aeolik (aerik), yaitu batuan sedimen yang terbentukoleh tenaga angin yang mengangkutnya dan diendapkan di tempatlain, misalnya tanah los. b)Batuan sedimen akuatik, yaitu batuan sedimen yang terbentuk olehtenaga air mengalir yang mengangkutnya dan diendapkan di tempat lain, misalnya breksi dankonglomerat. Breksi adalah batuan sedimen yang terdiri dari puing-puing yang bersudut tajam danterekat satu sama lainnya. Konglomerat adalah batuan yang bundar dan terekat satu samalainnya.c)Batuan sedimen glasial , yaitu batuan sedimen yang terbentuk oleh tenaga gletser (es) yang mengangkutnya dan diendapkan di tempat lain, misalnya morena yang berasal dari lerenggunung, terbawa gletser dan diendapkan di kaki gunung.d)Batuan sedimen marin, yaitu batuan sedimen yang terbentuk oleh tenaga air laut (gelombang dan arus) yang mengangkutnya dan diendapkan di tempat lain, misalnya pasir putihdan pasir besi di pantai.Beberapa macam lingkungan tempat sedimen klastik diendapkan adalah sebagai berikut. a)Lingkungan aluvial, yaitu lingkungan sungai, misalnya endapan pasirdi dasar dan kelokan alur sungai. b)Lingkungan delta, yaitu di muara sungai, misalnya macam-macamd e l t a ( p a s i r d a n l u m p u r ) . c ) L i n g k u n g a n g u r u n , m i s a l n y a g u r u n p a s i r . d ) L i n g k u n g a n g l a s i a l (daerah es), misalnya timbunan morena. e)Lingkungan laut dangkal, misalnya sisa organismelaut, terumbukarang, dan endapan lumpur dari darat. 3)Batuan metamorf (malihan atau berubah sifat)ialah batuan beku atausedimen yang telah mengalami perubahan bentuk dan sifat (meta- morfosis). Penyebabperubahan itu adalah suhu atau tekanan yang meningkat dan adanya penambahan zat lain kedalam batuan asal. Ada beberapa macam metamorfosis, yaitu sebagai berikut.a)Metamorfosis termal atau kontak atau sentuh, yaitu proses batuan metamorf yang terbentuk karena perubahan suhu, misalnya marmer terjadi dari batu kapur dan antrasit terjadi dari batubara.Metamorfosis termal, terdir i dari : (1)pyrometamorfosis, yaitu proses batuan yang sangat t inggi,m i s a l n y a m a r m e r d a n a n t r a s i t ; ( 2 ) p n e u m a t o l y s i s , y a i t u p r o s e s b a t u a n m e t a m o r f t e r b e n t u k karenagas-gas dari magma yang sedang naik dapat mengubah batuan sekeliling dan membentukmineral-mineral baru, misalnya pembentukan biji timah di Bangka;(3)hidrotermal, yaitu proses batuan metamorf yang terbentuk karena larutan panas, bukan gasyang memprosesnya, misal- nya andesit diubah menjadi propilit.Metamorfosis dinamo, yaitu proses batuan metamorf yang terbentuk karena adanya perubahantekanan, misalnya batu sabak dan batu bara. Metamorfosis regional, yaitu proses batuanmetamorf yang terbentuk karena faktor suhu dan tekanan yang bekerja bersama-sama, misalnyabatuan gneis, sabak, dan serpih.Batuan metamorf ini akan melebur (melting) menjadi magma kembali apabila suhu dan tekananpada batuan metamorf meningkat terus. Demikian terus-menerus dan silih berganti, prosesbatuan ini disebut siklus atau daur batuan (lihat gambar 3.1).a . B a t u a n B e k u ( I g n e o u s R o c k )Batuan beku atauigneous rockberasal dari bahasa latininisyangberartiapi (fire). Batuan beku merupakan batuan hasil pembentukan cairan magma, baik di dalammaupun di atas permukaan bumi sehingga tekstur yang terbentuk sangat bergantung kondisipembekuannya.Magma panas yang bergerak dari dalam bumi ke permukaan semakin lama semakin dingin danpada akhirnya membeku. Batuan beku yang tidak mencapai permukaan bumi disebut batuan bekudalam atau batuan intrusi(plutonis). Proses pembekuan batuan plutonis berlangsung lambatsehingga menghasilkan bentuk kristal-krital besar yang sering disebut pula teksturphaneritis.Sementara itu, ada pembentukan batuan setelah mencapai permukaan bumi sehingga dikenaldengan nama batuan beku luar atau batuan ekstrusi (batuan vulkanis). Batuan vulkanis dengancepat sekali membeku sehingga jenis kristal batuannya besar, bersifat halus, dan sulit dilihatdengan mata telanjang. Batuan dengan mineral halus disebut teksturaphanitis.Beberapa jenis batuan beku penting yang banyak terdapat di alam adalahgranit, granodiorit, diorit,andesit, gabro, basal, batu kaca (obsidian), batu apung, dankonglomerat.b. BatuanSedimenBatuan endapan(sedimen) adalah jenis batuan yang terjadi karena adanya pengendapan materihasil erosi. Sekitar 80% permukaan benua tertutup oleh batuan sedimen. Materi hasil erosi terdiriatas berbagai jenis partikel, ada yang halus, kasar, berat, dan juga ringan. Cara pengangkutannyabermacam-macam, seperti terdorong (traction), terbawa secara melompat- lompat (saltation),terbawa dalam bentuk suspensi, dan ada pula yang larut (salution).Klasifikasi batuan endapan bergantung kepada kriteria yang dipakai, yaitu sebagai berikut.1)Berdasarkan Proses Pengendapannya a)Batuan Sedimen Klastik, adalah batuan sedimen yangsusunankimianya sama dengan susunan kimia batuan asal. Artinya, batuan tersebut ketika diangkut hanyamengalami penghancuran secara mekanik dari besar menjadi kecil. Batu gunung yang membukitakibat pelapukan, akan hancur berkeping-keping. Kepingan tersebut diangkut air hujan, longsor,atau berguling-guling di lereng dan masuk ke dalam sungai. Arus sungai membanting- bantingbatu itu sehingga menjadi bentukan kerikil, pasir, dan lumpur yang kemudian mengendapkannyadi tempat baru. Inilah yang disebut batuan sedimen klastik.b)

Page 5: 1. Siklus Batuan

Batuan Sedimen Kimiawi,adalah batuan sedimen yang terbentuk jika dalam prosespengendapan tersebut terjadi proses kimia, seperti pelarutan, penguapan, oksidasi, dan dehidrasi.Contohnya hujan yang terjadi di gunung kapur. Air hujan yang mengandung CO2 meresap kedalam retakan halus pada batu gamping (CaCO3). Air itu melarutkan gamping yang dilaluinyamenjadi larutan air kapur atau Ca(HCO3)2. Aliran larutan kapur itu akhirnya sampai ke atap guakapur. Tetesan air kapur tersebut membentukstalaktitdi atap gua danstalagmitdi dasar gua. Terjadinya stalaktit dan stalagmit akibat adanya pelarutan dan penguapan H2O dan CO2 padawaktu air kapur menetes. Kedua bentukan sedimen kapur tersebut disebut batuan sedimenkimiawi.c)Batuan Sedimen Organik, adalah batuan sedimen yang terjadi karena selama prosespengendapannya mendapat bantuan dari organisme. Sisa rumah, atau bangkai binatang laut yangtertimbun di dasar laut, seperti kerang, terumbu karang, tulang belulang, kotoran burung guanoyang menggunung di Peru, lapisan humus di hutan, dan organisme-organisme lainnya.2 ) B e r d a s a r k a n P e r a n t a r a a t a u M e d i u m n y a a ) B a t u a n s e d i m e naeris (aeolis). Pengangkutanbatuan ini adalah olehangin. Misalnya: tanah los,tuff, dan pasir di gurun. b) Batuan sedimenglasial. Pengangkutan batuanini adalahdilakukan melalui madia perantara es. Contohnyamoraine. c)Batuan sedimenaquatis. Batuansedimen yang terdiri atas batu-batu yang sudah direkat antara satu sama lain.c . B a t u a n M e t a m o r f a t a u M a l i h a n Batuan malihanadalah batuan hasil ubahan dari batuan asal (batuan beku dan batuan endapan)akibat proses metamorfosis.Metamorfosisadalah suatu proses yang dialami batuan asal akibat dariadanya tekanan atau temperatur yang meningkat atau tekanan dan temperatur yang sama- samameningkat.Perubahan batuan dapat terjadi karena bermacam-macam hal, antara lain sebagai berikut. 1)Suhu tinggi, berasal dari magma karena berdekatan dengan dapurmagma sehingga metamorfosis ini disebut metamorfosis kontak.Misalnya: marmer dari batu kapur dan antrasit dari batu bara. 2)Tekanan tinggi, berasal dariadanya endapan-endapan yang sangattebal di atasnya. Contohnya batu pasir dari pasir. 3)Tekanan dan suhu t inggi, ter jadi j ika ada pelipatan dan geseran pada waktu terjadi pembentukan pegunungan. Metamorfosis ini disebutm e t a m o r f o s i s d i n a m o . M i s a l n y a , b a t u a s b a k d a n b a t u t u l i s . 4 ) P e n a m b a h a n b a h a n l a i n , p a d a saat terjadi perubahan bentuk terkadang terdapat penambahan bahan lain. Jenis batuan metamorf tersebutdinamakan batuan metamorf pneumatalitis.Keterangan:1 . = 2 . = 3.=4a. =4b. =5.=magma, batuan cair pijar di dalam litosfer, sebagai bentuk mula- mula dari siklus.batuan bekua.Karena pendinginan, makin lama magma makin padat, akhirnya membeku menjadi batuan beku.batuan sedimen klastisb. Batuan beku yang rusak hancur karena tenaga eksogen (air hujan, panas dingin, es, angin, dansebagainya), diangkut serta diendapkan menjadi batuan sedimen klastis.batuan sedimen khemisc1. Larutan di dalam air dan langsung diendapkan menjadi batuan sedimen khemis.batuan sedimen organisc2. Larutan di dalam air kemudian diambil oleh organisme dan melalui organisme itu membentukbatuan endapan organis.batuan metamorf a.Karena suhu t inggi, tekanan besar, dan waktu yang lama, batuan beku serta batuan sedimen berubah menjadi batuan metamorf.b. Ada kemungkinan karena terganggunya keseimbangan antara suhu dan tekanan batu-batuanmencair kembali menjadi magma

:: Berdasarkan proses pembentukannya

, batuan dibedakan manjadi tiga macam, yaitu batuanbeku, batuan sedimen dan batuan metamorf.a. Batuan Beku 1) Berdasarkan Tempat Pembekuannya  J e n i s B a t u a n C i r i -c i r i C o n t o h b a t u a n

Page 6: 1. Siklus Batuan
Page 7: 1. Siklus Batuan

 

Kita sudah mengetahui bahwa di bumi ada tiga jenis batuan, yaitu : batuan beku, batuan sediment, dan batuan metamorf. Ketiga jenis batuan ini dapat berubah menjadi batuan yang lainnya karena adanya factor yang mempengaruhinya. Factor-faktor tersebut diantaranya, Pelapukan dan Erosi. Pelapukan dapat terjadi karena pengaruh dari lingkungannya; seperti suhu, zat kimia, dan makhluk hidup lainnya. Ada tiga macam pelapukan, yaitu : pelapukan secara fisika, kimia, dan biologi.

1. Pelapukan secara fisika.

perubahan suhu dari panas ke dingin akan membuat batuan mengalami perubahan. Hujan pun juga dapat membuat rekahan- rekahan yang ada di batuan menjadi berkembang sehingga proses- proses fisika tersebut dapat membuat batuan pecah menjadi bagian yang lebih kecil lagi

2. Pelapukan secara kimia.

beberapa jenis larutan kimia dapat bereaksi dengan batuan seperti contohnya larutan HCl akan bereaksi dengan batu gamping. Bahkan air pun dapat bereaksi melarutan beberapa jenis batuan. Salah satu contoh yang nyata adalah “hujan asam” yang sangat mempengaruhi terjadinya pelapukan secara kimia.

3. Pelapukan secara biologi.

Selain pelapukan yang terjadi akibat proses fisikan dan kimia, salah satu pelapukan yang dapat terjadi adalah pelapukan secara biologi. Salah satu contohnya adalah pelapukan yang disebabkan oleh gangguan dari akar tanaman yang cukup besar. Akar-akar tanaman yang besar ini mampu membuat rekahan-rekahan di batuan dan akhirnya dapat memecah batuan menjadi bagian yang lebih kecil lagi.

Setelah batuan mengalami pelapukan, batuan tersebut akan menjadi lebih kecil sehingga mudah untuk berpindah tempat. Perpindahan tempat itu disebut dengan erosi. Proses ini dapat terjadi melalui berbagai cara, diantaranya: akibat grafitasi, air, angin dan glasier. 1. Akibat grafitasi.

akibat adanya grafitasi bumi maka pecahan batuan yang ada bisa langsung jatuh ke permukaan tanah atau menggelinding melalui tebing sampai akhirnya terkumpul di permukaan tanah.

2. Akibat air.

air yang melewati pecahan-pecahan kecil batuan yang ada dapat mengangkut pecahan tersebut dari satu tempat ke tempat yang lain. Salah satu contoh yang dapat diamati dengan jelas adalah peranan sungai dalam mengangkut pecahan-pecahan batuan yang kecil ini.

3.Akibat angin.

selain air, angin pun dapat mengangkut pecahan-pecahan batuan yang kecil ukurannya seperti halnya yang saat ini terjadi di daerah gurun.

4. Akibat glasier.

sungai es atau yang sering disebut glasier seperti yang ada di Alaska sekarang juga mampu memindahkan pecahan-pecahan batuan yang ada.

Sekarang saya akan menjelaskan mengenai perubanhan batuan-batuan tersebut atau disebut dengan siklus batuan.

Saya tidak bisa menentukan dari mana proses ini dimulai, tapi menurut beberapa sumber mengatakan tahap pertama dimulai dari batuan tersebut masih dalam bentuk magma yang ada di perut bumi

Tahap pertama, magma yang berada di perut bumi mengalami pengkristalan dan ada juga yang keluar ke permukaan bumi. Magma yang keluar ke permukaan bumi mengalami pendinginan karena suhu lingkungannya lebih rendah. Setelah mengalami pengkristalan dan pendinginan mama berubah menjadi batuan beku.

Page 8: 1. Siklus Batuan

Batuan beku, mengalami pelapukan karena factor-faktor dari lingkungannya. Batuan telah lapuk dan menjadi pecahan-pecahan yang lebih

kecil-kecil jadi mudah berpindah. Perpindahan itu disebut erosi. Namun tak selamanya pecahan-pecahan tersebut terbawa akibat erosi. Misalnya seperti angina yang akan berkurang tiupannya, dan glesier akan berkurang alirannya. Akibatnya pecahan-pecahan tersebut akan mengalami pengendapan. Proses ini disebut sedimentasi. Selama proses berlangsung, pecahan akan diendapkan secara berlapis dimana pecahan yang lebih berat akan diendapkan terlebih dahulu kemudian diikuti dengan yang lebih ringan dan begitu seterusnya.

Tahap selanjutnya adalah proses metamorfisme. Pada proses metamorfisme ini semua batuan baik batuan beku maupun batuan sediment akan berubah menjadi batuan metamorf. Hal itu terjadi karena pengaruh dari lngkungannya, yaitu suhu, tekanan dan kondisinya sehingga terjadi perubahan struktur menjadi batuan metamorf.

Batuan metamorf akan mengalami tekanan dan akan semakin dalam posisinya. Semakin dalam dan mendapat tekanan dan suhu yang tinggi kemungkinan melebur menjadi magma sangatlah besar. Magma yang terbentuk kembali mengalami kristalisasi dan sebagian keluar ke permukaan bumi dan mengalami pendinginan kembali. Begitu seterusnya dan siklus berulang.

Siklus Batuan Tahap II

Download this Document for FreePrintMobileCollectionsReport Document

Info and Rating

FollowI Gede Gegiranang...

Page 9: 1. Siklus Batuan

Danil Faradayleft a comment

siklus batuan

02 / 26 / 2011 Upload a Document Search Documents

Follow Us! scribd.com/scribd twitter.com/scribd facebook.com/scribd

About Press Blog Partners Scribd 101 Web Stuff Support FAQ Developers / API Jobs Terms Copyright Privacy

:: Sebagai pengantar untuk memudahkan pemahaman kita, batuan dapat diartikan sebagai kumpulan satu atau lebih mineral, meskipun ada beberapa catatan mengenai definisi ini. (Contoh: Obsidian adalah sepenuhnya tersusun oleh gelas volkanik yang tidak memiliki struktur kristal, batubara dan batugamping terumbu terbentuk dari penguraian material organic dan tidak mengandung mineral).Ada tiga jenis batuan yang umum dikenal:1. Batuan beku, terbentuk dari pembekuan magma atau lava (lava adalah magma yang sampai keluar ke permukaan bumi).2. Batuan sedimen, terbentuk dari presipitasi kimiawi dari butiran mineral, atau proses sedimentasi dan sementasi fragmen batuan lain, tumbuhan atau hewan, yang ditransportasikan oleh medium air, angin atau es ke suatu cekungan pengendapan.3. Batuan metamorf, terbentuk pada batuan asal (baik batuan beku atau batuan sedimen) yang mengalami temperatur dan tekanan yang tinggi, mengakibatkan perubahan komposisi dan tekstur mineralnya.Sebenarnya ada satu lagi jenis batuan, yaitu batuan volkanik (seperti; tuf dan batulapili). Hanya saja, masih terdapat perbedaan pendapat mengenai ‘apakah batuan volkanik termasuk ke dalam batuan beku atau termasuk kelompok batuan tersendiri’ atau justru ‘batuan beku yang harus dimasukkan ke dalam kelompok batuan volkanik’. (pusing…? coba tanya dosen aja yach…!) Semua jenis batuan terhubung dalam sebuah model siklus batuan, yang pertama kali dikemukakan oleh James Hutton. Pada model di atas, semua jenis batuan dapat terbentuk, terubahkan, terurai/lapuk dan tererosi serta terbentuk kembali dari satu jenis batuan menjadi jenis batuan lain, secara berulang seperti sebuah siklus. Sebagai contoh, magma yang membeku membentuk batuan beku. Batuan beku ini dapat mengalami pengangkatan, tersingkap di permukaan dan mengalami pelapukan dan erosi. Batuan ini terurai menjadi fragmen atau sedimen yang tertransportasi dan terendapkan pada suatu cekungan pengendapan. Sedimen ini kemudian mengalami litifikasi (pembatuan) melalui proses kompaksi (penekanan massa sedimen yang terendapkan di atasnya), atau proses sementasi alamiah dari presipitasi mineral di dalam air, kemudian membentuk batuan sedimen.Bila batuan sedimen mengalami tekanan dan temperature yang tinggi, batuan ini akan berubah (bentuk, warna, densitas dan komposisi) menjadi batuan metamorf. Bila batuan metamorf ini mengalami pemanasan hingga titik leburnya, maka akan kembali membentuk magma. Seperti itulah gambaran ideal suatu siklus batuan.

:: Siklus batuan menggambarkan seluruh proses yang dengannya batuan dibentuk, dimodifikasi, ditransportasikan, mengalami dekomposisi, dan dibentuk kembali sebagai hasil dari proses internal dan eksternal Bumi. Siklus batuan ini berjalan secara kontinyu dan tidak pernah berakhir. Siklus ini adalah fenomena yang terjadi di kerak benua (geosfer) yang berinteraksi dengan atmosfer, hidrosfer, dan biosfer dan digerakkan oleh energi panas internal Bumi dan energi panas yang datang dari Matahari.

Kerak bumi yang tersingkap ke udara akan mengalami pelapukan dan mengalami transformasi menjadi regolit melalui proses yang melibatkan atmosfer, hidrosfer dan biosfer. Selanjutnya, proses erosi mentansportasikan regolit dan kemudian mengendapkannya sebagai sedimen. Setelah mengalami deposisi, sedimen tertimbun dan mengalami kompaksi dan kemudian menjadi batuan sedimen. Kemudian, proses-proses tektonik yang menggerakkan lempeng dan pengangkatan kerak Bumi menyebabkan batuan sedimen mengalami deformasi. Penimbunan yang lebih dalam membuat batuan sedimen menjadi batuan metamorik, dan

Page 10: 1. Siklus Batuan

penimbunan yang lebih dalam lagi membuat batuan metamorfik meleleh membentuk magma yang dari magma ini kemudian terbentuk batuan beku yang baru. Pada berbagai tahap siklus batuan ini, tektonik dapat mengangkat kerak bumi dan menyingkapkan batuan sehingga batuan tersebut mengalami pelapukan dan erosi. Dengan demikian, siklus batuan ini akan terus berlanjut tanpa henti

::